laporan simulasi
DESCRIPTION
Pengendalian ProsesTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES
SIMULASI
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015
MODUL : Pengendalian Proses
PEMBIMBING : Umar Khayam
Oleh :
Astri Fera Kusumah 131411004
2 A- D3 Teknik Kimia
Kelompok 1
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
DATA PENGAMATAN
1. Pengandalian Proporsional
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 4%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 1000 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 1000 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 25%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 1000 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 50%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 1000 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
2. Pengandalian Proporsional – Integral
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 1 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 1.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 3 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 0.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0 min
3. Pengendalian Proporsional – Integral - Derivative
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.05 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.1 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.5 min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 1 min
4. Disturbance
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.05 min
(4) Disturbance = 1 L/min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.05 min
(4) Disturbance = 2 L/min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.05 min
(4) Disturbance = 6 L/min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.05 min
(4) Disturbance = 8 L/min
Setpoint = Dari 4,00 m ke 6,00 m
Parameter Pengendali
(1) Proportional Gain (Kc) = 10%/m
(2) Waktu Intergral (Ti) = 2.5 min
(3) Waktu Derivatif (Td) = 0.05 min
(4) Disturbance = 10 L/min
Parameter
Pengendali D
Waktu
tunda,
td
(sekon)
Waktu
naik, tr
(sekon)
Waktu
puncak,
tp
(sekon)
Overshoot
(%)
Decay
Ratio
Waktu
mantap,
tp
(sekon) PB Ti Td
25 1000 - - 1.8 - - - - -
10 1000 - - 1.6 - - - - -
4 1000 - - 1 2 - - - 12
2 1000 - - 1.5 2 3 10% 0.25 30.5
10 1 - - 1.5 2 4 40% 0.375 13
10 1.5 - - 1.5 2.3 4 25% - 9.5
10 2 - - 1.5 2.3 4 15% - 9.5
10 2.5 - - 1 2 - - - -
10 3 - - 1.5 2.5 - - - -
10 0.5 - - OSILASI KONTINYU
10 2.5 0.05 - 1.5 2.5 - - -
10 2.5 0.1 - 1 2 - - -
10 2.5 0.5 - 1.5 2.5 - - -
10 2.5 1 - 1.8 3 - - -
10 2.5 0.05 1 1.5 2.5 - - -
10 2.5 0.05 2 1.5 3 2.5% - - 10
10 2.5 0.05 6 2 3.5 - - -
10 2.5 0.05 8 2 4 - - -
10 2.5 0.05 10 TIDAK ADA RESPON
PEMBAHASAN
Praktikum pengendalian proses kali ini adalah simulasi pengendalian proses yang
bertujuan untuk mengendalikan ketinggian aliran air didalam tangki pada ketinggian
tertentu menggunakan aplikasi computer Control Station v3.5 dengan mode
pengendalian PID.
Simulasi pengendalian proses adalah suatu proses peniruan dari suatu sistem proses
agar keluaran dari suatu proses memiliki nilai yang diinginkan. Variabel-variabel yang
berperan dalam sistem pengendalian level yaitu ketinggian atau level cairan dalam tangki
sebagai proses variable (PV), laju alir cairan masuk sebagai manipulated variable (MV),
setpoint sebagai nilai variable proses yang diinginkan (nilai acuan), dan laju alir cairan
keluar sebagai gangguan (disturbance).
Instrumentasi pengendalian proses pada level meliputi unit proses yaitu sistem proses
berupa plant atau reaktor tangki, unit pengukuran yang terdiri dari sensor level seperti :
kapasitif dan transmitter atau tranducer yang mengubah sinyal dari sensor menjadi sinyal
standar elektrik, unit pengendali atau controller yang akan mengukur, membandingkan,
mengevaluasi, dan mengkoreksi variable proses, serta unit kendali akhir yang terdiri dari
aktuator sebagai aksi penggerak yang menerima perintah dari controller dan control
valve (katup kendali).
Pada simulasi pengendalian level, percobaan melakukan pengendalian kontinyu
diantaranya pengendali proporsional, proporsional integral, dan proporsional integral
derivative. Selain itu, variasi dilakukan pada pumped flow sebagai penambahan
gangguan (disturbance) dengan nilai perubahan setpoint pada level carian 4 m ke 6 m.
Berdasarkan hasil simulasi, respon pengendali proporsional atau gain proporsional
(Kc) pada nilai Kc 4, 10, dan 25 tidak timbul offset dan galat sisa tidak mencapai
setpoint. Pada nilai Kc 50 timbul offset tetapi galat sisa tidak mencapai setpoint.
Kemudian, pada simulasi pengendalian level dengan pengendali integral yaitu adanya
penambahan waktu integral. Berdasarkan simulasi, variasi waktu integral 1, 1.5, 2, 2.5, 3
menghasilkan respon teredam, dan pada waktu integral 0.5 respon menunjukkan osilasi
kontinyu. Dengan adanya penambahan waktu integral menyebabkan PV dapat mencapai
setpoint karena aksi integral menyebabkan keluaran pengendali berubah terus selama ada
error sampai error hilang. Penambahan waktu integral 1, 1.5, 2, 2.5, 3 menghasilkan
respon sama yaitu teredam. Perbedaannya adalah pada nilai overshoot sesuai hasil pada
tabel pengamatan. Jika dilihat dari kurva, variasi waktu integral 1 dan 1.5 respon sangat
lambat dan pada waktu integral 2 dan 2.5 respon relatif lebih cepat. Berdasarkan
simulasi, penambahan waktu integral 2.5 dinilai cukup baik untuk pengendalian level.
Selanjutnya, pada simulasi pengendalian level dengan pengendali integral derivative
yaitu adanya penambahan waktu derivative. Aksi derivative bertujuan untuk
mempercepat tanggapan sekaligus memperkecil overshoot variable proses akibat dari
kelambatan dan ketidakstabilan aksi integral. Berdasarkan simulasi, variasi waktu
derivative 0.05,0.1, 0.5, 1 menghasilkan respon pada valve berubah cepat secara kasar.
Hal ini disebabkan karena karakteristik pengendalian level biasanya banyak noise yang
diakibatkan oleh golakan permukaan cairan (turbulensi) sehingga penambahan waktu
derivative menyebabkan sistem menjadi peka terhadap noise atau perubahan cepat pada
pengukuran dan muncul dalam sinyal kendali yaitu kekasaran valve.
Kemudian, pada simulasi pengendalian level dengan variasi pumped flow pada nilai
1, 2, 6, 8, 10 L/min respons berupa perbedaan pada waktu naik sesuai dengan hasil pada
tabel pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Heriyanto, dkk. 2010. Pengendalian Proses. Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Bandung.
Murni, Uni. 2013. http://serbamurni.blogspot.com/laporan-praktikum-pengendalian-level.
[diunduh Juni 2015]