laporan semsol dry sirup

Upload: raras-puspa-wicitra

Post on 07-Jul-2018

509 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    1/28

     

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA DAN SEMISOLIDA

    “ DRY SYRUP AMOXICILIN “ 

    Dosen : Lusia Oktora R.K.S.,S. Farm, M.Sc., Apt

    Kelompok C-4

    Amirotu Sajidah 132210101066

    Fathimatuzzahrah 132210101074

    Nur Marlinah 132210101078

    Mia Restu 132210101086

    Nindi Dipamela Y. 132210101092

    Raras Puspa Wicitra 132210101094

    Dini Syarifah 132210101096

    BAGIAN FARMASETIKA

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2015

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    2/28

    I.  TUJUAN PRAKTIKUM

      Mahasiswa dapat merancang dan membuat suatu sediaan homogen yang

    memenuhi semua spesifikasi mutu yaitu aman, efektif, stabil ( secara fisika,

    kimia, mikrobiologi, farmakologi dan toksikologi) dan dapat diterima oleh

    konsumen.

      Mahasiswa dapat membuat obat berkualitas tinggi untuk antibiotik sehingga dapat

    memperingan dan menyembuhkan infeksi.

      Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan bahan aktif

    dalm sediaan dry syrup.

    II.  DASAR TEORI

    2.1 

    Dry Syrup

    Dry syrup atau sirup kering atau suspensi kering adalah suatu campuran padat

     baik dalam bentuk serbuk atau granul yang ditambahkan air pada saat akan digunakan.

    Sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan bahan

     pensuspensi. Komposisi suspensi sirup kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi,

     pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa / aroma buffer dan zat warna. Bahan

    aktif untuk suspense kering tidak tahan lama di dalam air (± 2 minggu). Sediaan ini

    lebih menguntungkan dalam hal pengiriman dari pada suspense konvesional, karena ia

    lebih tahan terhadap perubahan temperature.

    Karakteristik Dry Sirup, antara lain :

    a.  Campuran serbuk harus homogeny 

     b.  Rekonstitusi, artinya mudah dan cepat terdispersi dalam pembawa 

    c. 

    Redispersi dan penuangannya mudah 

    d.  Acceptable baik bentuk, bau, maupun rasa. 

    Untuk mendapatkan karakteristik yang diinginkan maka dipilih agen dispersingyang cepat terdispersi. Suspending agent yang cocok dengan dry syrup antara lain :

    Acacia, CMC-Na, Microcrystalline cellulose with CMC-Na, Povidone, Propilenglikol

    alginate, Tragaka, dan Gum Xanthan. Sedangkan suspending agent yang tidak cocok

    untuk dry syrup diantaranya Agar, Carbomer, AlMg silikat. Alasan pembuatan dalam

     bentuk sirup kering adalah karena ditujukan untuk bahan aktif yang memiliki kestbilan

    dalam pelarut air terbatas. Ada tiga metode yang digunakan dalam pembuatan ”Dry

    Mixture”, yaitu : 

    1) Power Bland. Pada metode ini komponen formula dicampurkan dalam bentuk

    serbuk. Bahan dengan jumlah sedikit dilakukan pencampuran dengan dua tahap,

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    3/28

     pertama dicampur dengan sebagian sukrosa selanjutnya dicampur dengan bahan lain

    supaya didapat hasil homogen.

    2) Granulated Product. Pada metode ini dilakukan beberapa tahapan yaitu :

    a. 

    Reduksi ukuran partikel.

     b.  Pencampuran suspending agent, wetting agent, dan anti-foaming agent.

    c.  Pencampuran bahan aktif. Bahan yang sudah di milling ditambahkan pada

    campuran (b) lalu diaduk homogen.

    d.  Granulasi. Campuran bahan aktif dengan bahan tambahan diatas, dibentuk

    menjadi granul dengan mesh ukuran tertentu (dengan cairan pembentuk masa

    granul)

    e. 

    Pengeringan.

    f. Milling. Hasil pengeringan selanjutnya diuji distribusi ukuran partikelnya.

    g. 

    Final Blend. Merupakan bagian pencampuran akhir. Waktu dan kecepatan

     pengadukan sangat mempengaruhi hasil dari pencampuran ini.

    3) Combination Product. Metode ini sering digunakan terhadap bahan yang tidak tahan

     panas (flavor), yang ditambahkan setelah pengeringan granul.

    2.2 

    Amoksisilin

    Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang

    dalam konsentrasi kecil dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lain secara

    selektif. Amoxicillin merupakan antibiotika yang paling dikenal di seluruh dunia.

    Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan penisilin.

    a. 

    Struktur Kimia : C6H19 N3O5S

     b.  Berat Molekul : Anhidrat 365,40 

    Trihidrat  419,45

    c. 

    Pemerian : Serbuk hablur, putih ; praktis tidak berbau 

    d.  Kelarutan : Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam

     benzena, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform 

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    4/28

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    5/28

    III.  Evaluasi Produk Referen

    1.   Nama produk : Hufanoxil Dry Syrup

    Deskripsi : Amoksisilin/Amoksisilin trihidrat

    Indikasi : Infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah, infeksi pada telinga,

    hidung dan tenggorokan

    Dosis : -Dewasa = 3 x sehari 250 mg, jika berat 500 mg

    -Anak-anak usia

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    6/28

    Deskripsi : Amoksisilin/Amoksisilin trihidrat

    Indikasi : Infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah, infeksi saluran kemih

    tanpa komplikasi, sifilis, meningitis, dan otitis media

    Dosis : -Dewasa dan anak-anak dengan BB 20 kg atau lebih = 250 –  500 mg

    tiap 8 jam

    -Anak-anak dengan BB leboh dari 8 kg = 125 –  250 mg tiap 8 jam (

    dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak

    Kemasan : Dry sirup 125 mg/5 ml x 60 ml

    Pabrik : Sanbe Farma

    IV.  Studi Praformulasi Bahan Aktif

    4.1 

    Pemilihan Bahan Aktif

    Tabel 1. Hasil Studi Pustaka Bahan Aktif

     No Bahan Aktif Efek Utama Efek Samping Karakteristik FisikKarakteristik

    Kimia

    1

    Amoxicillin

    Tryhidrate

    Penicillin

    Antibacterial

    (British

    Pharmacopo

    iea, 2009 :

    361)

     Kombinasi

    dengan

    Clavunanic acid  

    dapat menyebabkan

    Hepatitis dan

    cholestatic 

     jaundice. 

      Erythema 

    Sukar larut dalam

    air dan metanol;

    tidak larut dalam

     benzena, dalam

    karbontetraklorida

     Stabil pada

     pH 3,5 - 5,5

    (Martindale,

    36th Ed. :

    202)

      pKa: 3,23

    2 Ampicilin

    Trihidrat

    Penicillin

    antibacterial

    (British

    Pharmacopo

    iea, 2009 :

    361)

     Gangguan pada

    saluran pencer-

    naan seperti glos-

    sitis,stomatitis,

    mual, muntah,

    enterokolitis,colit

    is, pseudomem-

     bran.

     Pada penderita

    yang diobati

    dengan Ampi-

     Organoleptis :

    Serbuk hablur,

     putih; praktis

    tidak berbau.

     Kelarutan :

    Sangat sukar

    larut dalam air

    dan dalam

    metanol; tidak

    larut dalam

     benzena, dalam

     BM

    349,405

      LogP

    1,35

     Melting

     point

    208OC

     Titik

    Leleh

    194oC

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    7/28

    silina, termasuk

    semua jenis

     penisilina dapat

    timbul reaksi

    hipersensitif,

    seperti urtikaria,

    eritema

    multiform.

     

    karbon

    tetraklorida dan

    dalam kloroform

    4.2  Alasan pemilihan Bahan Aktif : Amoxicillin Tryhidrate

    Bahan aktif amoxicillin memiliki sifat bakterisida dan aktif terhadap kuman

    gram postif maupun negatif. Antibiotik ini memiliki efek samping yang kecil

    terhadap lambung, sehingga dapat diminum sebelum atau sesudah makan.

    4.3  Bentuk Sediaan yang Dipilih : Dry Syrup

    Sediaan dry syrup dipilih karena amoxicillin sukar sekali larut dalam air dan

     pelarut-pelarut lainnya. Pembuatan dry syrup juga akan mengurangi bobot akhir

    sediaan sehingga untuk pengiriman dapat menekan biaya seminimal mungkin.

    Bentuk kering akan lebih stabil dibandingkan bentuk larutan karena sediaan larutan

    akan mudah untuk terhidrolisis.

    4.4  Dosis dan Perhitungan

    Dosis amoxicillin untuk orang dewasa 500 mg digunakan 3-4 kali sehari Dosis

     berdasakan berat badan (untuk anak-anak) sebagai berikut:

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    8/28

     

    Perhitungan takaran / dosis persatuan takaran terkecil komposisi formula.

    Untuk dosis anak-anak, tiap satu sendok mengandung 125 mg Amoxicillin (125 mg/

    5 ml), dengan pemakaian :

      6-12 bulan : ½ sendok teh

      1-5 tahun : ½ - 1 sendok teh

      5-10 tahun : 1 –  1 ½ sendok teh

      >10 tahun : 2 sendok teh

    Volume takaran:

      ½ sendok teh : 2,5 ml

      1 sendok teh : 5 ml

      1 ½ sendok teh : 7,5 ml

      2 sendok teh : 10 ml

    4.5  Kemasan

    Lama pengobatan 3 hari

    1 hari = 4x 1-2 sendok teh = 20-40 ml

    3 hari = 3x (20-40 ml) = 60-120 ml

    Kemasan terkecil 60 ml Jumlah perkemasan:

    Tiap kemasan = 60 ml

    Tiap 5 ml mengandung 125 mg Amoxicillin

    Tiap kemasan mengandung 1500 mg Amoxicillin

    4.6  Persyaratan Bentuk Sediaan

    Sediaan mengandung Amoxicillin 90-100% pH larutan 5-5,5. Mengandung 1

    atau lebih dapar, pewarna, aroma, pengawet, pemanis, suspending agent.

    Umur Berat Badan

    k

    Dosis anak terhadap dosis

    dewasa %

    Dosis sekali

    (m ) 

    Dosis sehari

    (m ) 6-12

     bulan

    7,3-8,2 20 100 400

    1-5

    tahun

    8,3-14,4 33 165 660

    5-10

    tahun

    14,5-23,9 50 200 1000

    >10

    tahun

    24-43,3 75 375 1500

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    9/28

    4.7  Spesifikasi dari Sediaan

    V.  Jenis dan Contoh Bahan Tambahan dalam Formula

    5.1 Dapar

    Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibiltas Ket. Lain

    Asam Sitrat Tidak

     berwarna,

    transparan,

    kristal

    transparan,

    kristal putih,

    tidak berbau

    Larut dalam

    1:15 etanol

    95% dan 1

    dalam

    kurang lebih

    dari 1 bagian

    air, agak

    - Inkompatibilitas

    dengan

     potassium tarta,

    alkali dan alkali

    karbonat,

     bikarbonat,

    asetat, sulfida,

    BJ= 1,542

    g/cm3 

     pH=2,2

    Buffering

    solution 0,1 -

    0,2%;

    Flacour

    Bentuk sirup

    Parameter Spesifikasi yang Diinginkan

    Bentuk sediaan Sirup 60 ml

    Kadar bahan aktif Amoxicillin 125 mg/ 5 ml

     pH sediaan 5,0-7,5

    Berat jenis >1 g/ ml

    Ukuran partikel 1-100 pm

    Viskositas < 100 mpas

    Warna Kuning

    Bau Jeruk

    Rasa Manis

    Bentuk kering

    Parameter Spesifikasi yang Diinginkan

    Bentuk sediaan Granul

    Sudut diam < 25°

    Kecepatan alir 10 gram/ 10 detik

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    10/28

    tapi punya

    rasa asam

    yang kuat

    sukar larut

    dalam eter

    oksidator, basa,

    zat pereduksi

    enhancer for

    liquid 0,3-

    2,0%;

    Suspending

    agen 0,3-

    2,0%

     Na Sitrat Tidak

     berbau, tidak

     berwarna

    Mudah larut

    dalam air, air

    mendidih,

    tidak larut

    dalam etanol

    15 g/kg BB Bereaksi

    dengan

    substansi asam,

    garam alkaloid

    dapat

    membentuk

    endapan dari

    larutan

    hidroalkohol,

    agen

     pengoksida,

     pereduksi dan

     basa

    BJ= 1,19

    g/cm3 

     pH=7,0-9,0

     NaOH Putih/praktis

     putih, massa

    melebur

     berbentuk

     pelet,

    serpihan atau batang atau

     bentuk lain,

    keras, rapuh,

    dan

    menunjukkan

     pecahan

    hablur, bila

    dibiarkan

    Mudah larut

    dalam air

    dan etanol

    - Inkompatibel

    dengan

    senyawa rentan

    terhidrolisis

    atau oksidasi,

     bereaksi denganasam, ester, dan

    eter khususnya

    di larutan cair

    -

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    11/28

    diudara akan

    cepat

    menyerap

    CO2 

    dan lembab

    Dapar Terpilih : Asam Sitrat dan Na Sitrat

    Alasan : Dapar sitrat sering digunakan untuk sediaan oral dan

    digunakan dalam suspensi untuk mempertahankan pH sediaan atau stabil selama

     penyimpanan. Digunakan pada pH 6 untuk menghindari iritasi pada pasien

     penyakit asam lambung dimana tidak meningkatkan keasaman pada lambung.

     pKa dapar sitrat dekat dengan pH optimum sediaan sehingga dapat meningkatkan

    kapasitas dapar maksimum.

    5.2 Suspending Agent

    Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibilitas Ket. Lain

    PGA /

    Acacia

    (HPE, Ed. 6,

    halm. 1)

    Putih atau

    kuning

     putih;

    granul,

    serbuk

    dan tidak

     berbau

    Larut dalam

    1:20

    gliserin,

    1:20

     propilen

    glikol, 1:27

    air, praktis

    tidak larut

    dalam

    methanol(95%)

    - Acacia tidak

    dapat campur

    dengan

    amino-pirine,

    morphin, phe-

    nol,

    tannin, thymol,

    dan

    vanilin

     pH= 4,5-5

    (5%

    Aqueous

    solution)

    CMC Na

    (HPE, Ed. 6,

    halm. 118)

    Putih, tidak

     berbau,

    serbuk kecil

    Tidak larut

    da-lam air,

     paktis tidak

    larut dalam

    aseton,

    etanol, eter,

    toluene

    - Inkompatibel

    dengan

    larutan asam

    kuat,

     bentuk garam

    dari

     besi dan

    Dapat

    sebagai

    gelling

    agent

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    12/28

    logam,

     pengenda-pan

    terjadi

     pda pH

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    13/28

    etanol 95%

    1:5,6;

    gliserin

    1:250; air

    1:4350

     pada 15oC

    dan 1:2500

    trisilikat

    mengurangi

    efek bahan

    suspensi oral

    sollution dan

    suspensi oral

    0,01-0,02%

     Na Benzoat

    (HPE;627)

    Granul

     putih/kristal,

    higroskopis,

    tidak berbau

    Larut

    dalam air

    1:1,8 dan

    1:1,4 dalam

    1000C

    5 mg/kg

    BB

    Gelatin, garam

    ferric, garam

    kalsium, dan

    garam logam

     berat

    BJ= 1,497-

    1,527 g/cm3 

     pada 2480C

     pH= 8,0

    Pengawet terpilih : Na Benzoat

    Alasan : Na Benzoat mudah larut dalam aquades dan bahan mudah

    didapatkan serta pemakaian Na Benzoat lebih efisien yaitu tidak memerlukan

    antimikroba lain untuk memaksimalkan yang timbul

    5.4 Pemanis

    Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibilitas Ket. Lain

    Sorbitol

    Crystalline

    (HPE, Ed.

    6,

    halm. 679)

    Kristal;

    higroskopis;

    warna putih;

    rasa manis

    Sangat

    mudah larut

    dalam

    air, su-kar

    larut dalam

    etanol,dalam

    metanol dan

    dalam

    asam aseta

    - Sorbitol akan

    membentuk

    kelat yang larut

    dalam air dengan

     banyak divalen

    dan ion logamtrivalen dalam

    kondisi asam

    kuat dan basa

    -

    Aspartame

    (HPE, Ed.

    6,

    hal. 48)

    Putih hablur

    tidak berbau;

    serbuk,

    kristal

    Sedikit

    larut dalam

    etanol,

    sukar larut

    40

    mg/kgBB

    - pH= 4,5 -

    6,0 (0,8%

     b/v cairan)

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    14/28

    dalam air

     Na Siklamat

    (HPE, halm.

    678)

    Putih, tidak

     berbau,

    Kris-tal

    atau serbuk

    Kristal; rasa

    manis

    Praktis

    tidak larut

    dalam

     benzena,

    kloroform,

    etanol

    (95%) dan

    eter dapat

    larut dalam

    5 bag. Air

    dan 2 bag.

    Air pada

    2oC

    11

    mg/kgBB

    (WHO);

    1,5

    mg/kgBB

    (Eropa)

    - BM=

    2012,22 ;

     pH= 5,5

     –  7,5

    30x lebih

    manis

    dari

    sukrosa

    Saccharin

     Na

    (HPE, Ed.

    6,

    halm. 608)

    Kristal

     putih,

    tidak berbau,

    rasa sangat

    manis

    (300x)

    menimbulkan

    rasa pahit

    sesudah

     pemakian

    Mudah

    larut dalam

    air, agak

    sukar larut

    dalam

    etanol

    5

    mg/kgBB

    Dapat

    mengkristal

     pH= 2,0

    Pemanis terpilih : Na SiklamatAlasan : Na Siklamat sangat mudah larut dalam aquadest dan bahan

    mudah didapat selain itu lebih aman daripada aspartame

    dan tidak mudah mengkristal dibandingkan Saccharin N, dalam stabilitas

     penyimpanan tidak membentuk cap locking pada tutup botol setelah penyimpanan

    dalam jangka waktu tertentu.

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    15/28

    5.5 Pewarna

    Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibilitas Ket.lain

    TartazineFD & C

     No.5

    (HPE; 185)

    Serbuk warnakuning/kuning

    oranye

    Praktis tidaklarut aseton,

    200C larut

    dalam etanol

    75% 1:91;

     propilenglikol

    1:14,3. Air

    1:26 20C dan

    1:5 25oC

    - Campur sedikitdalam larutan

    asam sitrat dan

    sakarin, tidak

    campur dengan

    asam askorbat,

    gelatin,

    glukosa, larutan

     Na Bikarbonat

    -

    Titan

    Yellow FCF

    (FD&C

    Yellow

     No.6)

    - 20 C etanol

    75% 1:333,

    gliserin 1:5,

     propilenglikol

    1:45,5, air

    1:5,2 pada

    20C

    - Sedikit campur

    dengan asam

    sitrat, larutan

    sukrosa dan

    larutan saturasi

    sodium

     bikarbonat,

    tidak campur

    dengan asam

    askorbat,

    glukosa

    -

    Pewarna Terpilih: -

    Alasan : -

    Perasa Terpilih : Orange Flavour

    Alasan : Orange flavour dapat menutupi rasa asam dari bahan asam

    sitrat mudah bercampur dengan bahan aktif, dan multifungsi sebagai pewarna

    oranye sehingga tidak dibutuhkan pewarna tambahan.

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    16/28

     

    VI.  Susunan Formula dan Komposisi Bahan yang Direncanakan

    Penimbangan Bahan dan Perhitungan ADI

     

    Bahan aktif

    Amoksisilin

    125 mg / 5 ml = 125 ~ 5 ml

    Jadi, untuk membuat 60 ml 120 mg / 5 ml × 60 ml = 1,5 g

     Suspending agent ( PGA )

    Batas yang digunakan untuk emulsi dan suspensi yaitu 5-10%

    Yang digunakan 10 %

    Untuk 60 ml = 10 % x 60 ml × 1 g/ml = 6 g

     Pemanis

     Na Siklamat : ADI = 11 mg/ kg BB

    1 - 5 thn = (8,1 kg –  14,4 kg) x 11 mg/kg = 89,1 mg –  158,4 mg

    6 –  10 thn = (15,8 kg –  23,9 kg) x 11 mg/kg = 173,8mg –  262,9 mg

    Dewasa ( >10 tahun) = (26,9 kg –  29,1 kg) x 11 mg /kg = 295,9 mg -320,1 mg

    Bahan Fungsi Konsentrasi

    %

    Skala kecil

    (60 ml)

    Skala besar

    (500 ml)

    Amoxicillin

    Tryhidrate

    Bahan aktif 2,5 1,5 g 12,5 g

    PGA Suspending

    agent

    10 6 g 50 g

     Na Sitrat Dapar 0,77 0,46 g 3,83 g

    Asam Sitrat Dapar 0,75 0,45 g 3,75 g

     Na Benzoat Pengawet 0,3 0,18 g 1,5 g

     Na Siklamat Pemanis 0,17 0.102 g 0,85

    Esssense Jeruk Perasa 0,003 0,018 g 0,15

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    17/28

    Perhitungan untuk mengetahui ADI atau tidak

     Na Siklamat yang digunakan adalah 0,17 %

    0,17 % x 60 ml x 1 g/ml= 0,102 g

    Maka:

    1 - 5 thn = ½ takar sendok teh

    = 4 x ( 2,5 ml/60ml) x 0,102 g = 0,017 g ( tidak melebihi)

    6 –  10 thn = 1 takar sendok teh

    = 4 x ( 5 ml/60ml) x 0,102 g = 0,034 g ( tidak melebihi)

    Dewasa ( >12 tahun) = 1,5 takar sendok teh

    = 4 x ( 1,5 ml/60ml) x 0,102 g = 0,051 g ( tidak melebihi)

     

    Penawet

     Na Benzoat : ADI = 5 mg/ kg BB

    1 - 5 thn = (8,1 kg –  14,4 kg) x 5 mg/kg = 40,5 mg –  72 mg

    6 –  10 thn = (15,8 kg –  23,9 kg) x 5 mg/kg = 79 mg –  119,5 mg

    Dewasa ( >10 tahun) = (26,9 kg –  29,1 kg) x 5 mg /kg = 134,5 mg -145,5 mg

    Perhitungan untuk mengetahui ADI atau tidak

     Na Benzoat yang digunakan adalah 0,3 %

    0,3 % x 60 ml x 1,5 g/ml= 0,18 g

    Maka:

    1 - 5 thn = ½ takar sendok teh

    = 4 x ( 2,5 ml/60ml) x 0,18 g = 0,03 g ( tidak melebihi)

    6 –  10 thn = 1 takar sendok teh

    = 4 x ( 5 ml/60ml) x 0,18 g = 0,06 g ( tidak melebihi)

    Dewasa ( >12 tahun) = 1,5 takar sendok teh= 4 x ( 1,5 ml/60ml) x 0,18 g = 0,09 g ( tidak melebihi)

     Dapar

    Diketahui : pH = 6

     pKa 1= 3,15; pKa 2=4,77; pKa 3= 6,40

    β = 0,1 

     pKa = 6,40 Ka = 3,981 × 10-7

     pH =6 H+ = 10-6 

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    18/28

     pH = pKa + log

     

    6 = 6,40 + log

     

    log

      = 6 –  6,40

    G = 0,3891 A

    β  = 2,303 C Ka ( H3O+)

    (Ka + H3O+)2 

    0,1 = 2,303 × C × 3,981 × 10-7 × 10-6 

    (3,981 × 10-7 + 10-6)2 

    C = 0,2131

    C = G + A

    0,213 = 0,3981 A + A

    A = 0,1525

    G = 0,3981 A

    G = 0,3981 × 0,1525

    G = 0,061

    Reaksi

    H3Sitrat + NaOH NaH2Sitrat + H2O

    M 0,2132 0,2132

    B 0,2132 0,2132 0,2132

    S - - 0,2132

     NaH2Sitrat + NaOH Na2Hsitrat + H2O

    M 0,2132 0,2132

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    19/28

    B 0,2132 0,2132 0,2132

    S - - 0,2132

     Na2Hsitrat + NaOH Na3Sitrat + H2O

    M 0,2132 0,061

    B 0,061 0,061 0,061

    S 0,1522 - 0,061

    Penimbangan Bahan

    Asam Sitrat =

      ×

    1000

     

    0,2132 =

    210,14  ×

    1000

    10 

    m = 0,45 gram

     Na Sitrat =

      ×

    1000

     

    0,2132 =

    214,11  ×

    1000

    10 

    m = 0,46 gram

    VII.  Metode

    7.1 Alat

     

    Timbangan digital

      Mortir + stemper

      Gelas ukur  

      Kompor gas 

       pH meter

      Pipet tetes

      Batang pengaduk

     

    Beaker glass

      Penangas air

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    20/28

    7.2 Cara Kerja Pembuatan Dry Syrup

    7.3 

    Prosedur Evaluasi

    Evaluasi dry sirup amoksisilin dapat dilakukan dengan parameter-parameter berikut

    ini:

    1.  Organoleptis

    Bau: Jeruk

    Rasa: Jeruk

    Warna: Kuning

    Bentuk: Dry sirup

    2.  Uji Keasaman (pH= 5.5- 6.5) (Farmakope Indonesia ed. IV, hal: 95) 

    Amoksisilin dry sirup diuji dengan kertas pH

    Jika pH terlalu asam, tambahkan basa ad pH sesuai pH yang diinginkan

    Jika pH terlalu basa, tambahkan asam ad pH sesuai

    3.  Uji Viskositas

    Alat instrumen: VT-03F

    Masukkan Na Sitrat 0.46 gram dan Asam Sitrat 0.45 gram ke dalam mortir hangat

    Masukkan Na siklamat 0.1022 gram ke dalam mortir hangat, lalu digerus

    Masukkan Na benzoat 0.18 gram ke dalam mortir hangat, lalu digerus dan

    ditambahkan Amoksisilin 1.5 gram lalu digerus

    Menambahkan PGA 6 gram, lalu digerus

    Masukkan Essens 0.018 gram yang telah dilarutkan dalam etanol, aduk seluruh

    campuran sampai homogen

    Masukkan Dry Sirup Amoksisilin ke dalam botol

    Untuk persiapan pemakaian, tambahkan air ad 60 ml dan kocok homogen

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    21/28

     

    Cara kerja: 

    4. 

    Uji Densitas

    Masukkan sejumlah tertentu sampel ke dalam cup, jika kental gunakan cup yang

     berukuran kecil, jika encer gunakan cup yang berukuran besar

    Kaitkan viskotester pada statif, gunakan level ukuran atau meteran pada unit untuk

    memastikan unit kira-kira telah horisontal

    Letakkan rotor pada pusat cup, pindahkan apitan jarum meter hingga berlawanan

    arah

     Nyalakan power swicth pada posisi ON 

    Ketika rotor mulai berputar, jarum indikator viskositas secara berkala bergerak ke

    kanan dan seimbangkan pada posisi yang menghubungkan viskositas dengan

    sampel cairan

    Baca nilai viskositas dari skala pada rotor. Skala menunjukkan angka rotor pada

    sebelah kiri

    Setelah selesai pengukuran, atur swicth pada posisi off, lalu kembalikan jarum

     pada posisi awal dengan memindahkan kepitan jarum meter sesuai dengan

     petunjuk arah.

    Timbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama  

    Isi piknometer dengan sampel hingga penuh, lalu direndam dalam air es sehingga

    kira-kira 2°C dibawah suhu percobaan (25°C)

    Tutup piknometer, pipa kapiler dibiarkan terbuka dan suhu dibiarkan naik sampaisuhu percobaan, tutup pipa kapiler

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    22/28

     

    5.  Uji Sedimentasi

    6.  Kecepatan Alir ( 100 g serbuk mengalir kurang dari 10 detik )

    Biarkan suhu air dalam piknometer mencapai suhu kamar

    Lap air yang menempel di luar piknometer, timbang piknometer dengan seksama

    Hitung kerapatan sampel

    Larutkan sediaan dry sirup Amoksisilin dengan air

    Kocok hingga homogen, diamkan selama 24 jam

    Untuk mengetahui redispersinya, kocok kembali sediaan yang telah didiamkan

    Corong dipasang pada statif dengan jarak ujung pipa bagian bawah ke bidang

    datar= 10.00± 0.2 cm

    Ditimbang teliti 50.0 gram serbuk dry sirup

    Serbuk dry sirup dituang ke dalam corong dengan dasar lubang corong ditutup

     Nyalakan stopwatch bersamaan dengan dibukanya tutup dasar corong

    Catat waktu yang dibutuhkan serbuk dry sirup saat mulai mengalir sampai bahan

    dalam corong habis (t=… detik) 

    Hitung kecepatan alir dengan rumus: Kec. Alir= w/t (g/detik)

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    23/28

    7.  Sudut diam (38° = sifat alir baik, 38°-42°= sifat alir cukup baik)

    Alat: Corong standart dan penggaris

    8.  Kelembapan (2-4 %)

    Alat: OHAUS MB 4, Moisture Balance

    Diukur tinggi timbunan serbuk dry sirup dibawah corong hasil penentuan

    kecepatan alir (h cm)

    Diukur jari-jari alas kerucut tinggi serbuk dry sirup (r cm)

    Dihitung sudut diam dengan rumus tan = ℎ/ 

    Tekan tombol ON, buka tutup Moisture Balance

    Bersihkan pan, letakkan pada tempatnya, lalu pan ditara

    Taburkan serbuk dry sirup ke atas pan dengan berat ± 1- 1.5 gram, tutup moisture

     balance dan tekan tombol START

    Tunggu sampai proses berhenti secara otomatis

    Catat % Moisture yang tertera pada alat

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    24/28

    VIII. Hasil dan Pembahasan

    8.1 Hasil Evaluasi Dry Suspensi Amoxicillin :

    1.  Organoleptis

    Bau = Jeruk

    Rasa = Manis

    Warna = Orange

    Bentuk = Dry Suspensi Serbuk

    2.  Pemeriksaan Ph

    Alat = pH meter

    Hasil pH = 5,7

    3. 

    Uji Viskositas

    Alat = VT-03F & Spindel No. 4

    Hasil = 17 Mpas

    4.  Pemeriksaan Berat Jenis (BJ)

    ρ = 1,041 gr/cm3 

    8.2 PEMBAHASAN

    Pada praktikum ini dilakukan pemformulasian suspensi berupa dry sirup.Suspensi adalah sediaan heterogen yang terdiri dari fase dispersi dan fase pendispersi

    sedangkan dry sirup merupakan sediaan suspensi yang bahannya kering dan dapat

    ditambahkan pelarut ketika akan digunakan. bahan aktif yang digunakan adalah

    amoksisilin dan asam klavulanat, akan tetapi karena dilaboratorium bahan aktif yang

    tersedia hanya amoksisilin maka yang digunakan adalah amoksisilin dengan kadar setiap

    5 ml mengandung 125 mg amoksisilin. Dibuat dry sirup Karena bahan obat ini secara

    kimia tidak stabil dalam media air, karena dalam air amoxycillin dapat mengalamidegradasi karena terhidrolisis oleh air, dan menghindari masalah stabilitas fisika karena

    amoxycilinn sukar larut dalam air. Selain itu bentuk sediaan dry syrup dapat mengurangi

     bobot dari masing-masing botol, karena di dalam sediaan tidak mengandung air sehingga

    akan mengurangi biaya distribusi dan Sediaan dalam bentuk kering lebih tahan terhadap

     bakteri penisilinase karena sediaan tidak kontak langsung dengan air.

    Amoxicillin dipilih karena amoxicillin termasuk dalam antibiotik derivat

     penisilin spektrum luas. Dipilih turunan penisilin karena merupakan senyawa bakterisid

    dengan indeks terapetik tinggi yang bekerja lebih besar pada fasa perbanyakan

    mikroorganisme dibandingkan fase istirahat sehingga sering digunakan sebagai drug of

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    25/28

    choice untuk pencegahan dan pengobatan infeksi. Dan mempunyai gugus hidrofil dan

     bentuk praobat yang mempunyai spektrum antibakteri yang luas dan efektif tidak hanya

     pada bakteri gram(+) dan gram (-). Sedangkan sefalosporin kepekaan untuk

     betalaktamase lebih rendah daripada penisilin, dapat menimbulkan resistensi lebih cepat

    daripada penisilin. Selain itu Absorpsi amoxicillin dalam saluran cerna jauh lebih baik

    dari ampisilin.

    Ada beberapa macam Amoxicillin yaitu amoxicillin, amoxicillin sodium, dan

    amoxicillin trihidrat. Pada formulasi ini digunakan amoxicillin karena amoxicillin lebih

    dimungkinkan untuk dijadikan bahan aktif dry sirup. Dimana amoxicillin sodium

    merupakan bahan yang sangat higroskopis sehingga tidak cocok jika digunakan dalam

    dry sirup, karena akan menyebabkan sediaan serbuk atau granul dry syrup menjadi

    mudah basah dan tentu akan mempengaruhi stabilitas dari bahan aktif tersebut. Sehingga

    kita memilih amoxicillin trihidrat yang merupakan senyawa berbentuk kristal dan pada

    skala industri, peralatanyang digunakan serta teknik yang lebih canggih amoxcillin

    trihidrat dimungkinkan untuk digunakan sebagai bahan untuk dry syrup seperti yang ada

    di produk-produk pasaran. Sehingga kami memilih amoxicillin trihidrat.

    Pembuatan dry sirup ada tiga metode yaitu metode serbuk, metode granulasi,

    dan metode campuran (serbuk dan granulasi). Kelompok kami memilih membuat dry

    syrup dengan metode serbuk, dikarenakan metode serbuk lebih efisisen baik secara waktu

    maupun teknis, selain itu bahan-bahan formulasi ini kami perkirakan berbentuk serbuk

    semua sehingga kami memilih menggunakan metode serbuk. Dalam melakukan

     pemformulasian ini pertama dilakukan penimbangan semua bahan-bahan yang

    digunakan, lalu mencampurkannya di mortir sambil digerus ad homogen. Bagian terakhir

    yang ditambahkan adalah perasa dan pewarna yang sekaligus berguna sebagai pembasah.

    Bahan aktif amoxicillin trihidrat ditambah dengan PGA yang berfungsi sebagaisuspending agent yang dapat meningkatkan viskositas sehingga akan memperlambat

    terjadinya sedimentasi. Selanjutnya ditambah dengan Na siklamat yang merupakan bahan

     pemanis yang memiliki tingkat kemanisan 30 kali lebih manis dari sukrosa. Na siklamat

    sangat mudah larut dalam aquadest, Na siklamat juga lebih aman digunakan daripada

    aspartame dan tidak mudah mengkristal seperti sakarin Na. Stabilitas penyimpanannya

    dalam jangka waktu yang lama juga tinggi, karena ia sekaligus dapat digunakan sebagai

    anti-caplocking pada tutup botol. Selanjutnya ditambahkan Na benzoate sebagai bahan

     pengawet. Pengawet ini mudah larut dalam aquadest dan mudah didapatkan. Pemakaian

     Na-benzoat juga dipilih karena lebih efisien yaitu tidak memerlukan antimikroba lain

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    26/28

    untuk memaksimalan efek anti-mikrobanya. Langkah selanjutnya adalah pemberian asam

    sitrat dan Na-sitrat yang bertujuan untuk mengendalikan pH agar tetap berada antara pH

    5,5  –   6 yang merupakan pH optimal sediaan suspensi oral. Pemberian flavor orange

    selanjutnya berfungsi sebagai corigen odoris. Penambahan flavor ini dapat meningkatkan

    estetika sediaan sehingga dapat meningkatkan penerimaan pasien terhadap produk, flavor

    ini juga dapat menutupi rasa asam sitrat. Flavor orange dilarutkan dalam etanol lalu

    diteteskan pada serbuk dan diaduk hingga didapatkan warna yang merata. Selanjutnya

    kami membuat sediaan batch besar yaitu 500 ml. Formula yang kami gunakan sama

    seperti formula dalam pembuatan batch kecil. Serbuk yang dihasilkan selanjutnya

    dimasukkan ke dalam botol kedap cahaya untuk menghindari sediaan dari sinar matahari

    secara langsung, sisanya digunakan untuk tahapan evaluasi. Sediaan dievaluasi untuk

    mengetahui apakah sediaan telah memenuhi persyaratan spesifikasi yang telah

    ditentukan.

    Setelah sediaan dry sirup dalam batch 500 ml dibuat, maka dilakukan berbagai

    uji untuk evaluasi sediaan dry sirup. Beberapa uji yang dilakukan yaitu :

    1.  Uji Organoleptis

    Bau : Aroma dari flavor orange berhasil menutupi bau bahan obat yang tidak enak.

    Rasa : Jeruk

    Warna : Oranye

    Bentuk : Serbuk suspensi kering

    Kesimpulan : Sediaan memenuhi spesifikasi organoleptis sebelum dilarutkan dalam

    air dan ketika sudah dilarutkan dalam air.

    2. 

    Uji pH

    Uji pH dilakukan untuk melihat pH larutan suspensi yang dihasilkan, hal ini

     berkaitan dengan kenyamanan pasien saat mengkonsumsi larutan suspensi selain itu pH juga mempengaruhi kestabilan dari zat aktif. Secara teoritis pH sediaan dry sirup

    yang baik adalah 5,5-6. Berdasarkan uji pH sediaan yang telah dilakukan

    menunjukkan bahwa pH sediaan kami adalah 5,7. Hal tersebut sesuai dengan teoritis

    yang terdapat dalam FI IV dan sesuai dengan rentang pH yang diinginkan. Nilai pH

    akan mempengaruhi kondisi atau bentuk obat dalam tubuh oleh karena itu pH sediaan

    harus diatur agar sesuai dengan pH saluran pencernaan karena sediaan dry sirup

    diberikan secara per oral. Untuk mempertahankan pH sesuai dengan yang diinginkan

    maka pada sediaan dry sirup perlu ditambah dapar. Dapar adalah bahan yang dapat

    mempertahankan nilai pH dengan penambahan sedikit asam atau basa. Pada sediaan

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    27/28

    kami dapar yang kami gunakan adalah asam sitrat dan natrium sitrat. Dipilih dapar

    tersebut karena dapar sitrat memiliki nilai rentang pKa sesuai dengan pH yang kita

    inginkan yakni asam.

    Apabila pH sediaan berubah dalam waktu penyimpanan maka kemungkinan

     bahan aktif obat akan mengalami degradasi ataupun permasalahan stabilitas lainnya.

    Sehingga mempertahankan nilai pH sediaan dibutuhkan untuk menjaga obat sehingga

    dapat diabsorbsi oleh tubuh dan memiliki efek terapetik.

    3.  Uji viskositas

    Suatu suspensi memerlukan bahan pensuspensi, bahan pensuspensi yang

    digunakan adalah PGA yang bekerja meningkatkan kekentalan larutan. Dengan

    meningkatnya kekentalan maka akan meningkatkan stabilitas suspensi. Kekentalan

    suatu larutan yang dikonsumsi dengan cara diminum mempengaruhi kenyamanan

     pasien saat akan mengkonsumsi sediaan suspensi. Pada sediaan farmasi umumnya dan

    dry suspensi khususnya dibutuhkan viskositas yang baik dan bersifat pseudoplastis

    agar dalam penggunaannya sediaan farmasi lebih mudah dan aman digunakan. Hal

    tersebut ditujukan agar sediaan mudah dituang dalam sendok dan apabila diperlukan

     penggojokan sebelum pemakaian maka sediaan dapat tetap dituang. Uji viskositas

    dilakukan untuk mengetahui kekentalan dari sediaan yang dibuat. Uji viskositas

    menggunakan alat viskotester VT-03F dengan menggunakan spindel nomor 4

    didapatkan nilai viskositas dari 300 ml adalah 17 Mpas. Hasil ini sesuai dengan

    spesifikasi sediaan yang diinginkan.

    4.  Uji BJ (berat jenis)

    Setelah dilakukan uji densitas dengan menggunakan piknometer didapatkan

     berat jenis sediaan adalah 1,041 g/cm3. Sesuai dengan ketentuan FI edisi IV. BJ

    sediaan yang diharapkan adalah mendekati BJ air, yaitu 1, jika BJ sediaan lebih besardari BJ air maka sediaan akan mudah terpisah. Dari percobaan yang kami lakukan,

     berat jenis sekitar 1,041 g/cm3 , artinya berat jenis tersebut yaitu ±1.

    5.  Uji sedimentasi

    Setalah dilakukan uji sedimentasi selama 24 jam, sediaan membentuk

    endapan dibagian bawah larutan, yang memiliki tinggi 0,2 cm. Endapan yang

    didapatkan tidak terlalu tinggi karena kami menggunakan metode serbuk sehingga

    endapan terbentuk sedikit demi sedikit atau disebut dengan deflokulasi. Dimana

    harusnya sediaan suspensi yang baik tidak mudah mengalami sedimentasi

    apalagi membentuk creaming pada bagian atas sediaan.

  • 8/19/2019 Laporan Semsol Dry Sirup

    28/28

    IX.  Kesimpulan

    Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu

    sebagai berikut :

     

    Dry sirup adalah suatu sediaan baik dalam bentuk serbuk atau granul yang

    apabila ingin dikonsumsi harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu.

      Amoxicillin dibuat sediaan dry syrup karena apabila langsung kontak dengan air

    menyebabkan terhidrolisis menjadi asam penisilinoat.

      Uji organoleptis sediaan dry syrup yakni memiliki rasa jeruk, warna oranye dan

    aroma jeruk.

      Uji pH sediaan dry syrup adalah 5,7.

     

    Uji viscometer sediaan dry syrup adalah dengan menggunakan viscometer VT-

    03F spindel nomer 4 dengan besar 17 mPas.

      Uji sedimentasi selama 24 jam, sediaan membentuk endapan setinggi 0,2 cm

    X.  Daftar Pustaka

    Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Ed IV . Jakarta: Departemen Kesehatan RI

    Anonim. 2000. States Pharmacopeial Convention (USP). Canada: Webcom United

    Ansel, Howard. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Ed IV . Jakarta UI Press

    Aulton, M. E. 1996. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design. New York:

    Churchill Livingstone

    Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E. 2009.  Handbook of Pharmaceutical

     Excipients, Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press and American

    Pharmacists

    Press Sweetman, S.C., 2009.  Martindale : The Complete Drug Reference 36thedition.

    London: Pharmaceutical Press

    Wiryanti, N.M. 2010. Jurnal Awal Formulasi Sediaan Non- Steril Sediaan Sirup Kering

     Amoxicilin I-mox. Denpasar: FMIPA Udayana University