laporan sap

16
PEMODELAN BALOK SEDERHANA Dengan Menggunakan Software SAP 2000 Langkah - langkah analisis balok sederhana dengan menggunakan software SAP 2000 Sebagai berikut : 1. Pada jendela SAP 2000, pilih menu File New Model. Gambar 1.1. Tampilan awal SAP 2000 P = 55 T A B 33 m 22 m 44 m 11 m q = 11 T/m

Upload: avhatcivil

Post on 14-Jul-2016

246 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan prhitungan sap 2000

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan SAP

PEMODELAN BALOK SEDERHANA

Dengan Menggunakan Software SAP 2000

Langkah - langkah analisis balok sederhana dengan menggunakan software

SAP 2000 Sebagai berikut :

1. Pada jendela SAP 2000, pilih menu File New Model.

Gambar 1.1. Tampilan awal SAP 2000

P = 55 T

A B 33 m

22 m 44 m 11 m

q = 11 T/m

Page 2: Laporan SAP

2. Pada kotak dialog ubah satuan dalam Tonf, m, C dan pilih Blank.

Gambar 1.2. Tampilan New Model

3. Lalu akan muncul dua lembar kerja kosong, tutup salah satunya. Pilih menu

Define Coordinate systems/grids Modify/show system. atau Klik kanan

pada lembar kerja kosong tersebut, pilih Edit grid data Modify/show system.

Isikan koordinat sesuai soal yang diketahui.

Gambar 1.3. Tampilan Define Grid Data yang sudah dimasukan data

Page 3: Laporan SAP

4. Klik icon pada toolbar agar tampilan berubah menjadi 2D arah x dan z.

Gambar 1.4 Merubah ke tampilan xz

5. Masukkan bahan / material batang dengan cara pilih menu Define Materials.

(Material yang digunakan adalah beton).

Gambar 1.5. menentukan material

Page 4: Laporan SAP

Gambar 1.6. pilih material (basis beton)

Gambar 1.7. Masukkan properti beton

Page 5: Laporan SAP

6. Buat profil batang dengan cara pilih menu Define Section properties

Frame section. (digunakan beton dengan penampang persegi 66x66 cm2

).

Gambar 1.8. memasukkan profil batang

Gambar 1.9. Membuat profil baru

Page 6: Laporan SAP

Gambar 1.10. profil beton

Gambar 1.11. memasukkan properti profil beton

Page 7: Laporan SAP

7. Gambar batang sesuai profil dengan cara klik tombol dan letakkan profil

pada grid yang telah dibuat. Jika sudah selesai klik Escape.

Gambar 1.12. batang profil

8. Masukkan tumpuan dengan cara klik pada titik yang akan diberi tumpuan

kemudian pilih menu Assign Joints Restraints, pilih tumpuan yang sesuai.

Gambar 1.13. memasukkan tumpuan

Page 8: Laporan SAP

Gambar 1.14. Pilih tumpuan

9. Untuk memasukkan beban, pilih batang yang akan diberi beban dengan cara

diklik, pilih menu Assign Frame loads Distributed (untuk beban merata)

dan Point (untuk beban terpusat).

Gambar 1.15. Memasukkan beban merata (segitiga)

Page 9: Laporan SAP

Gambar 1.16. Memasukkan beban merata (persegi panjang)

Gambar 1.17. Memasukkan beban merata (segitiga)

Page 10: Laporan SAP

Gambar 1.18. Memasukkan beban terpusat

10. Untuk menampilkan beban secara keseluruhan, pilih menu Display Show

load assigns Frame/cable/tendon

Gambar 1.19. Menampilkan beban

Page 11: Laporan SAP

Gambar 1.20. penampang batang dan pembebanan

11. Pilih menu Analysis Set analysis option, pilih Plane frame. Kemudian klik

Analysis Run Analysis. Untuk modal pada tab Action diganti “Do Not Run”

kemudian klik Run Now.

Gambar 1.21. Pemilihan analisis

Page 12: Laporan SAP

Gambar 1.22. pemilihan case untuk di-run

12. Bila tidak ada kesalahan input maka akan tertulis Analysis Complete sehingga

kita dapat menampilkan bentuk deformasi model gaya-gaya dalam yang

terjadi, untuk menampilkan hasil pilih Display Show forces/stresses

Frame/cable

Gambar 1.23. Menampilkan hasil

Page 13: Laporan SAP

(a) (b)

(c)

Gambar 1.24. Perintah untuk menampilkan gaya lintang (a), gaya momen (b),

dan gaya normal (c)

Page 14: Laporan SAP

Gambar 1.25. diagram gaya lintang (SFD)

Gambar 1.26. diagram gaya momen (BMD)

Page 15: Laporan SAP

Gambar 1.27. diagram gaya normal (NFD)

13. Untuk melihat gaya yang terjadi secara detail pada tiap batang, klik kanan

pada batang yang ingin ditinjau

Gambar 1.28. gaya-gaya yang terjadi pada batang

Page 16: Laporan SAP

14. Untuk mengetahui nilai Momen(BMD) maksimum, arahkan garis hijau ke

titik perpotongan pada gaya lintang

Gambar 1.29. melihat gaya momen maksimum pada batang