laporan pupuk

23
BAB I PENDAHULUAN Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan pengertian ini, dari kegiatan yang disebutkan di atas hanya urea yang dianggap pupuk karena bahan tersebut yang mengandung hara tanaman yaitu nitrogen. Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara. Sedangkan Pupuk majemuk (compound fertilizer) mengandung dua atau lebih hara tanaman (makro maupun mikro). Banyak sekali pupuk majemuk yang beredar di masyarakat baik untuk pertanian, perkebunan, pertamanan, hidrofonik atau khusus untuk tanaman anggrek. Pupuk tersebut mempunyai nama dagang yang berbeda-beda tergantung pabrik pembuatnya. Pupuk yang ditujukan untuk komoditas bernilai ekonomi tinggi umumnya mengandung banyak hara tanaman terutama N, P dan K. Pupuk majemuk dibuat disesuaikan dengan jenis tanaman atau tujuan penggunaannya.

Upload: kiky-kurniawati

Post on 14-Jul-2016

77 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PUPUK

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam arti luas yang dimaksud pupuk  ialah suatu bahan yang digunakan

untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik

bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu

bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan pengertian ini, dari

kegiatan yang disebutkan di atas hanya urea yang dianggap pupuk karena bahan

tersebut yang mengandung hara tanaman yaitu nitrogen.

Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara.

Sedangkan Pupuk majemuk (compound fertilizer) mengandung dua atau lebih

hara tanaman (makro maupun mikro). Banyak sekali pupuk majemuk yang

beredar di masyarakat baik untuk pertanian, perkebunan, pertamanan, hidrofonik

atau khusus untuk tanaman anggrek. Pupuk tersebut mempunyai nama dagang

yang berbeda-beda tergantung pabrik pembuatnya. Pupuk yang ditujukan untuk

komoditas bernilai ekonomi tinggi umumnya mengandung banyak hara tanaman

terutama N, P dan K. Pupuk majemuk dibuat disesuaikan dengan jenis tanaman

atau tujuan penggunaannya.

Pada praktikum kali ini, kita akan mengenal berbagai jenis pupuk tunggal

dan cara pembuatan pupuk majemuk komersial. Ada 3 jenis pupuk tunggal yang

disediakan dalam praktikum ini yakni pupuk urea yang mengandung unsur hara

N, pupuk fosfat SP36 yang mengandung unsur hara P, dan pupuk KCl yang

mengandung unsur hara K.

1.1. Maksud dan Tujuan

Mengetahui jenis-jenis pupuk tunggal dan dapat mengetahui cara

pembuatan pupuk majemuk komersial.

1.2. Alat dan Bahan

Pupuk : Urea, P2O5 ( SP 36 ), K2O ( KCl )

Neraca Elektronik

Cawan

Kantung Plastik

Sendok

1.3. Cara Kerja/ Prosedur

a. Amatilah ketiga jenis pupuk tunggal yang telah disediakan. Pupuk yang

berwarna putih dan berbentuk butiran disebut pupuk urea, pupuk yang

berwarna abu-abu dan berbentuk batu kecil disebut pupuk fosfat (SP 36),

sedangkan pupuk yang berwarna merah bata disebut pupuk KCl. Selain

pupuk terdapat pula pasir yang akan digunakan sebagai filler dalam

pembuatan pupuk majemuk.

b. Timbang dengan neraca elektronik masing-masing pupuk tunggal sesuai

dengan grade-nya

c. Campurkanlah ketiga jenis pupuk tunggal tersebut dan filler sesuai grade

atau perbandingan dan perhitungan untuk membuat pupuk majemuk.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pupuk

Pupuk  ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,

kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan

tanaman. Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yang

mengandung satu atau lebih hara tanaman. Dengan pengertian ini, dari

kegiatan yang disebutkan di atas hanya urea yang dianggap pupuk karena

bahan tersebut yang mengandung hara tanaman yaitu nitrogen.

2.2 Jenis – Jenis Pupuk

Pupuk dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam

adalah pupuk yang langsung didapat dari alam misalnya fospat alam, pupuk

organik (pupuk kandang, kompos) dan sebagainya. Jumlah dan jenis unsur

hara dalam pupuk alam terdapat secara alami. Pupuk buatan adalah pupuk

yang dibuat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya sengaja

ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu.

Pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk

majemuk. Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis

unsur hara misalnya pupuk N, pupuk P, atau pupuk K. Sedangkan Pupuk

majemuk (compound fertilizer) mengandung dua atau lebih hara tanaman

(makro maupun mikro) misalnya N+P, P+K, N+K, N+P+K, dan sebagainya.

PUPUK TUNGGAL

1) PUPUK N

a. Amonium Sulfat (ZA)

Rumus kimia (NH4)2 SO4

- Biasanya diperdagangkan dalam bentuk kristal, berwarna putih, abu-

abu, kebiru-biruan dan kuning, kebanyakan berwarna putih seperti

gula pasir

- Kadar N 20,5 – 21,0 %

- Tidak higroskopis

- Reaksi fisiologis masam, ekivalen kemasaman 110.

- Mulah larut dalam air dan cepat bekerjanya

b. Urea

Rumus kimia CO(NH)2 SO4

Urea dibedakan menjadi dua :

Urea Prill

- Urea prill merupakan jenis urea yang telah dikenal

- Berbentuk kristal putih atau butir-butir bulat

- Kadar N 45-46 %. Karena kadar N yang tinggi maka lebih

ekonomis (murah) daripada pupuk N lain

- Higroskopis

- Reaksi fisiologis agak masam dengan ekivalen kemasaman 80.

Tidak terlalu mengasamkan tanah

- Untuk dapat diserap tanaman, nitrogen dalam urea harus

diubah dahulu menjadi amonium dengan bantuan enzim tanah

urease melalui proses hidrolisis

Urea Bukan Prill

Urea bukan prill dibuat untuk mengurangi kelemahan dari

urea prill yaitu agar sifat higroskopis, mudah menguap, mudah

tercuci, dan lain-lain. Dengan demikian efektifitas pemupukan

dengan urea prill yang diperkirakan sekitar 30-50 % dapat

ditingkatkan. Urea bukan prill terdapat dalam berbagai bentuk

seperti ; urea ball fertilizer, urea super granule, urea briket, dan

urea tablet.

c. Amonium Sulfat Nitrat (ASN)

Rumus kimia 2 NH4NO3(NH4)SO4

- Garam rangkap dari amonium nitrat dan amonium sulfat

- Berbentuk kristal, berwarna kuning sampai kemerah-merahan

- Kadar N 26 % diman 19,5 % dalam bentuk amonium, 6,5 % dalam

bentuk nitrat

- Dalam timbunan menjadi keras, harus dihaluskan sebelum dipakai

- Higroskopis

- Reaksi fisiologis lebih masam dari urea, tetapi kurang jika

dibandingkan dengan ZA. Ekivalen kemasaman 93

d. Amonium Nitrat

Rumus kimia NH4NO3

- Kadar N 35 %

- Higroskopis. Reaksi fisiologis netral

- Mudah diserap akar tanaman

e. Amonium Chlorida

Rumus kimia NH4Cl

- Berbentuk butir-butir seperti ZA

- Kadar N 25 %

- Bekerjanya cepat

- Reaksi fisiologis masam dengan ekivalen kemasaman 128

2) PUPUK P

a. TSP (Triple Super Phospate) atau TS

Rumus kimia Ca (H2PO4)2

- Kadar P2O5 46-48 %

- Berupa butir-butir kecil berwarna abu-abu

- Larut dalam air

b. DSP (Double Super Phospate)

Rumus kimia Ca (H2PO4)2

- Kadar P2O5 36-38 %

- Berupa bubuk kasar, berwarna putih kotor, abu-abu atau cokelat tua

- Larut dalam air

- Bekerjanya perlahan-lahan sehingga dianjurkan untuk pemupukan

sebelum tanam.

c. SP 36

- Kadar P2O5 36 %

- Sifat-sifat fisik, warna lainnya mirp dengan TSP

d. Agrophos

- Pupuk fospat alam dari luar negeri (Afrika Utara, Algeria)

- Mengandung 25 % P2O5, larut dalam asanm keras

- tidak higroskopis

e. Serbuk Thomas

- Hasil sampling pembuatan besi dan baja

- Kadar PO2+5 14-18 %

- Berupa serbuk halus, warna abu-abu sampai hitam

3) PUPUK K

a. Kalium Sulfat (ZK)

Rumus Kimia K2SO4

- Kadar K2O 48-52 %

- Kadar Cl tidak boleh lebih dari 3 %

- Berupa tabung putih yang larut dalam air

- Agak memasamkan tanah (reaksi fisiologis masam lemah)

- Bekerjanya sedang, dapat digunakan untuk penampilan awal atau

sesudah tanam

- Paling ekonomis karena kadar K yang tinggi

b. Kalium Chloride (Nuriate of Potash)

Rumus kimia KCl

- Kadar K2O 52-55 %

- Reaksi fisiologis masam lemah

- Agak higroskopis

- Hanya digunakanuntuk tanaman yang tahan akan chlorida

c. Kalium Magnesium Sulfat (Patient Kali)

- Kadar K2O 21-30 %, MgO 6-19,5 %

- Reaksi fisiologis masam lemah

PUPUK MAJEMUK

Kandungan unsur hara dalam pupuk majemuk dinyatakan dalam tiga

angka yang berturut-turut menunjukkan kadar N, P2O5 dan K2O. Misalnya

pupuk majemuk 15-25-10 menunjukkan bahwa tiap 100 kg pupuk mengandung

15 kg N + 25 kg P2O5 + 10 kg K2O. Pupuk majemuk yang mengandung unsur

N, P, K disebut pupuk majemuk pelengkap.

Pupuk majemuk umumnya dibuat dalam bentuk butiran yang seragam

sehingga memudahkan penaburan yang merata. Butir-butirnya umunya agak

keras dengan permukaan licin sehingga dapat mengurangi sifat menarik air

(higroskopis) dari udara lembab. Dikenal tiga jenis besar butir yaitu kasar,

sedang, dan halus atau prills. Prills ini keras, bulat, permukaan licin, dan besar

butirnya seragam.

Contoh :

Pupuk NP

a. Ammo-Phos

b. Superstikphos (SS atau SSF)

c. Diamonium (DAP)

Pupuk NK : jarang digunakan

Misal kalium nitrat (KNO3) dengan kadar 13 % N + 44 % K2O

Pupuk PK : jarang digunakan

Misal, kalium metafosfat dengan kadar 60 % P2O5 + 40 % K2O

Pupuk NPK : pupuk majemuk lengkap

Misal, pupuk NPK dari Jerman Rustica Yellow, Pupuk NPK dari

AS Amofoska I (12-24-12), Amofoska II (10-20-15), Amofoska III

(10-30-10)

2.3 Dasar – Dasar Pemupukan

Dalam melakukan pemupukan beberapa hal yang perlu

diperhatikan adalah :

1) Tanaman yang akan dipupuk

Sifat-sifat tanaman yang perlu diperhatikan dalam pemupukan meliputi :

a. Penggunaan unsur hara oleh tanaman

b. Sifat-sifat akar

2) Tanah yang dipupuk

- Kandungan tanah akan unsur hara berbeda-beda sehingga kebutuhan

pupuk setiap jenis tanah juga berbeda

- Kemasaman tanah juga mempengaruhi jenis pupuk yang akan

diberikan

- Tanah yang dapat memfiksasi unsur-unsur yang ditambahkan

menyebabkan penambahan unsur-unsur tersebut tidak efisien apabila

daya fiksasinya tidak dihilangkan

3) Jenis pupuk yang digunakan

4) Jumlah pupuk yang diberikan

5) Waktu pemupukan

6) Cara penempatan pupuk

Pentingnya cara penempatan pupuk adalah :

- Agar dapat diambil akar tanaman lebih efisien

- Agar tidak merusak biji yang ditanam atau akar tanaman

- Dicari cara yang mudah dilakukan (ketersediaan tenaga kerja dan

perhitungan ekonomis) tetapi memenuhi kedua syarat tersebut

Cara-cara penempatan pupuk

a. Broadcast (ditebar)

b. Sidebread (disamping tanaman)

c. In the row (dalam larikan)

d. Top dressed atau side dressed

Pupuk ditaburkan pada tanaman setelah tumbuh (emergence)

e. Pop up

Pupuk dimasukan bersamaan dengan biji yang ditanam, biasanya

untuk pupuk dengan salt index yang rendah seperti pupuk P

f. Foliar application (pemupukan lewat daun)

g. Fertigation (pemupukan lewat air irigasi)

2.4 Cara Penyimpanan dan Pencampuran Pupuk

Dalam penyimpanan pupuk perlu diperhatikan hal-hal seperti suhu

gudang, kelembaban gudang, banyaknya tumpukan dan pencampuran

berbagai jenis pupuk.

Cara bagaimana pupuk diaplikasikan :

a. Broadcasting : ditebar

Cara pemupukan dimana pupuk ditebar di atas tanah

Preplant (incorprocated) : sebelum ditanam diaduk

Dressing : pemberian pupuk setelah ada tanaman

- Top dressing : setelah ada tanaman ditebar seenaknya

- Side dressing : setelah ada tanaman, disimpan di pingir-

pinggir tanaman

b. Hill Fertilization

Pemberian pupuk di tempat-tempat tertentu, jarak tidak tentu tergantung

besar tanaman, tergantung tempat/aktivitas akar.

c. Band Fertilization

Cara pemupukan dengan penempatan pupuk pada garis-garis

d. Leaf Spray

Cara pemupukan dengan penyemprotan pada daun untuk tingkat ekonomi

tinggi karena biayanya cukup mahal

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Diketahui :

- Urea CO ( NH2 )2 N = 45 %

- Pupuk Fosfat ( SP 36 ) P2O5 P2O5 = 36 %

- Pupuk KCl K2O K2O = 60 %

- Grade berbagai jenis pupuk majemuk untuk berbagai jenis tanaman :

N P K

Kelompok 1 30 6 8 Padi

Kelompok 2 29 9 11 Jagung

Kelompok 3 15 11 11 Kentang

Kelompok 4 18 10 10 Bawang

Kelompok 5 25 10 10 Cengkeh

Kelompok 6 15 15 6 Kelapa Sawit

Jawab :

15 11 11 Kentang

- 15 x 100 % = 33,33 % Pupuk Urea

45

- 11 x 100 % = 30,56 % Pupuk Fosfat

36

- 11 x 100 % = 18,33 % Pupuk KCl

60

100 % - ( 33,33 % + 30,56 % + 18,33 % ) = 17,78 % Filler ( pasir )

Pupuk majemuk yang dibuat sebanyak 1 kg atau 1000 gr

33,33 % x 1000 = 333,3 gr (pupuk urea)

30,56 % x 1000 = 305,6 gr (pupuk fosfat)

18,33 % x 1000 = 183,3 gr (pupuk KCl)

17,78 % x 1000 = 177,8 gr (pasir)

333,3 + 305,6 + 183,3 + 177,8 = 1000 gr pupuk majemuk

3.2. Pembahasan

Dalam pembuatan pupuk perlu diperhatikan gradenya yaitu

kandungan N, P2O5, dan K2O dalam 1 jenis pupuk karena setiap jenis pupuk

memiliki kandungan unsur hara yang berbeda. Dengan menguji kandungan

hara kita dapat menentukan kesuburan tanah. Sedangkan ratio fertilizer

adalah unit terkecil dari grade.

Percobaan pertama yang kami lakukan adalah mengamati ketiga

jenis pupuk tunggal tersebut. Dalam bentuk fisik pupuk urea berwarna putih

dan berbentuk butiran-butiran kecil, pupuk fosfat berwarna abu-abu dan

berbentuk seperti batu-batu kecil, sedangkan pupuk KCl berwarna merah bata

dan berbentuk seperti pasir.

Setelah mengamati ketiga jenis pupuk tunggal di atas, maka

percobaan berikutnya yang kami lakukan adalah membuat pupuk majemuk

komersial. Dalam pembuatan pupuk majemuk komersial, hal yang perlu

diperhatikan adalah nilai grade atau nilai perbandingan antara unsur hara N,

P, dan K. Nilai grade dalam pembuatan pupuk majemuk disesuaikan dengan

jenis tanaman. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

pupuk majemuk adalah adanya filler (bahan tambahan untuk melengkapi

pupuk).

Berikut syarat-syarat filler :

- Tidak mengandung unsur hara ( misal NPK )

- Mirip ( bahan harus menyerupai ) Urea, TSP, KCl

- Tidak hidroskopis ( tidak menyerap air )

- Tidak bereaksi

- Tidak mengandung racun

- Mempunyai bobot yang tidak terlalu ringan

- Harus murah

Contoh filler : pasir

Pada percobaan kedua, kelompok kami akan membuat pupuk

majemuk dengan nilai grade 15; 11; 11. Pupuk majemuk dengan nilai grade

tersebut adalah pupuk majemuk yang digunakan untuk tanaman kentang.

Pupuk majemuk komersial yang kami buat sebanyak 1 kg atau 1000 gr. Dari

hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapat 333,3 gr pupuk urea, 305,6 gr

pupuk fosfat, 183,3 gr pupuk KCl, dan 177,8 gr pasir (filler). Setelah itu,

keempat bahan tersebut dicampur untuk menghasilkan pupuk majemuk

komersial sebanyak 1 kg atau 1000 gr.

BAB IV

KESIMPULAN

Pupuk  ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,

kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.

Pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara

misalnya pupuk N, pupuk P, atau pupuk K. Sedangkan Pupuk majemuk

(compound fertilizer) mengandung dua atau lebih hara tanaman (makro maupun

mikro) misalnya N+P, P+K, N+K, N+P+K, dan sebagainya.

Dalam pembuatan pupuk majemuk komersial, hal yang perlu diperhatikan

adalah nilai grade atau nilai perbandingan antara unsur hara N, P, dan K. Nilai

grade dalam pembuatan pupuk majemuk disesuaikan dengan jenis tanaman.

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pupuk majemuk adalah

adanya filler. Dengan menguji kandungan hara kita dapat menentukan kesuburan

tanah. Sedangkan ratio fertilizer adalah unit terkecil dari grade.

Nilai suatu pupuk ditentukan oleh sifat-sifatnya yang meliputi : kadar

unsur hara, higroskopisitas, kelarutan, kemasaman, bekerjanya, dan salt index

DAFTAR PUSTAKA

Subba Rao, N.S. 1982. Biofertilizer in Agriculture. Oxford and IBH Publishing

CO. : New Delhi.

Simanungkalit, R.D.M and R. Saraswati 1993. Application of biotechnology

on biofertilizer production in Indonesia. pp. 45-57. In S. Manuwoto,

S. Sularso, and K. Syamsu (Eds.). Proc. Seminar on Biotechnology:

Sustainable Agriculture and Alternative Solution for Food Crisis.

PAU-Bioteknologi IPB : Bogor.

Tim Dosen Mata Kuliah Agrostologi. 2008. Bahan Kuliah Agrostologi. Fakultas

Peternakan Universitas Padjadjaran : Sumedang

__________________, Minggu 6 Desember 2009 pkl 19.00 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk

__________________, Minggu 6 Desember 2009 pkl 19.00 WIB.

http://nasih.staff.ugm.ac.id/p/001%20peng.htm

MAKALAH AGROSTOLOGI

Pengenalan Pupuk Tunggal, Pupuk Majemuk

dan Pembuatan Pupuk Komersil

Disusun oleh :

Firdaus Aji P 200110060166

Yanshen 200110080081

Grahita Ardhana R 200110080093

Anju Benni S 200110080094

Rikjen H Munte 200110080095

Azi Minggusti L 200110080105

Canniqia S 200110080113

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2009