laporan praktikum sediaan semi solida dan liquida clavamox

8/17/2019 Laporan praktikum sediaan semi solida dan liquida Clavamox

1/42

ABSTRAK

Pada pembuatan sediaan oral likuida bentuk antara (suspense kering) ini, dimana

mengandung Amoksisilin sebagai bahan aktif utamanya, dengan tujuan untuk dapat

mengobati berbagai infeksi saluran kemih. Pemilihan bahan aktif amoksisilin dikarenakan

Amoksisilin bekerja dengan cara menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan

untuk sintesis dinding sel mikroba (Tjay dan Rahardja, 2!) . Amoksisilin adalah

antibiotika golongan "#laktam dengan spektrum luas, digunakan untuk pengobatan infeksi

pada saluran napas, saluran empedu dan saluran kemih, gonorhu, gastroenteritis, meningitis

dan infeksi karena $almonella sp., seperti demam tipoid. Amoksisilin merupakan turunan penisilin yang tahan asam tetapi tidak tahan terhadap penisilanase. %eberapa keuntungan

dibandingkan ampisilin adalah penyerapan obat dalam saluran cerna lebih sempurna,

sehingga kadar darah dalam plasma dan saluran kemih lebih tinggi, serta adanya makanan

tidak mempengaruhi penyerapan obat ($is&andono dan $oekardjo, '). Amoksisillin

merupakan turunan ampisillin yang hanya berbeda pada satu gugus hidroksil dan memiliki

spektrum antibakteri yang sama. *bat ini diabsorpsi lebih baik bila diberikan per oral dan

menghasilkan kadar yang lebih tinggi dalam plasma dan jaringan (Anonim, 2+). amun

karena terdapat banyak kasus terjadinya resistensi pada penggunaan antobiotika Amoksisilin

maka Amoksisilin dikombinasikan dengan asam kla-ulanat, selain itu pengunaan kombinasi

ini untuk meningkatkan potensi dalam membunuh bakteri lebih besar (unaidi, 2 ).

1


2/42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu penyakit infeksi yang terjadi di Indonesia adalah infeksi saluran kemih.

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya

invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik

laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak, remaja, dewasa maupun

umur lanjut (essy dkk, !""#). $revalensi penyakit infeksi saluran kemih %ukup beragam

pada tingkatan usia dan jenis kelamin, biasanya ditandai dengan adanya bakteri dalam

jumlah tertentu di urin (bakteriuria) yang tidak la&im ditemukan dalam kondisi normal.

$ada bayi baru lahir sampai usia enam bulan misalnya, prevalensi infeksi saluran

kemih pada rentang usia ini hanya seki tar ' dan umumnya diderita oleh bayi laki -laki.

Kejadian infeksi pada bayi dihubungkan dengan abnormalitas struktur dan fungsional

saluran kemihnya, kelainan anatomi dan fungsional saluran kemih diyakini sebagai salah

satu faktor resiko terkena infeksi sa luran kemih. $ada usia ' sampai tahun

prevalensinya meningkat antara pria dan wanita masing - masing sekitar #, dan ",

dan sekitar * wanita pernah mendapat infeksi saluran kemih pada masa kanak -

kanaknya.

$ada masa remaja, prevalensi infeksi saluran kemih meningkat se%ara dramatis

dari ' sebelum puber hingga menjadi # pada masa setelah puber. Kenaikan ini pada

umumnya dihubungkan dengan perilaku seksual, dimana pada usia pertumbuhan sebagian

remaja sudah mulai melakukan aktivitas seksual (+oyle dan $rin%e, !""). $ada usia

tahun keatas, bakteriuria pada laki- laki maupun wanita meningkat dengan pesat, !"

pada wanita dan '" pada laki- laki. Kejadian pada wanita dan laki- laki tua ini

dihubungkan dengan perubahan anatomi dan fisiologi dalam saluran kemih yang

menyebabkan statis dan batu kemih (int dan errington, !""). $eningkatan tersebut

bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu terjadinya obstruksi karena hipertrofi prostat

pada pria, pengosongan kandung kemih yang lambat pada wanita/ buang air besar di

2


3/42

sembarang tempat oleh pasien yang sudah pikun/ penyakit neuromuskular, termasuk

stroke/ serta penggunaan kateter (+oyle dan $rin%e, !"").

akteri patogen penyebab infeksi saluran kemih seringkali dapat diperkirakan,

dan 0. %oli merupakan bakteri patogen utama baik pada pasien rawat jalan maupun rawat

inap (Sahm, et al .,!""'). Staphylo%o%%us saprophyti%us ,Klebsiella spp., $roteus spp.,

0ntero%o%%us spp. dan 0nteroba%ter spp., merupakan patogen lain yang menjadi

penyebab infeksi saluran kemih, namun jarang ditemukan (Sahm, et al., !""').

$enggunaan antibiotik adalah pilihan utama dalam pengobatan infeksi saluran kemih.

$emakaian antibiotik se%ara efektif dan optimal memerlukan pengertian dan pemahaman

mengenai bagaimana memilih dan memakai antibioti% se%ara benar. $emilihan

berdasarkan indikasi yang tepat, menentukan dosis, %ara pemberian, lama pemberian,maupun evaluasi efek antibiotik. $emakaian dalam klinik yang menyimpang dari prinsip

dan pemakaian antibiotik se%ara rasional akan membawa dampak negatif dalam bentuk

meningkatnya resistensi, efek samping dan pemborosan (Santoso, '11").

Idealnya antibiotik yang dipilih untuk pengobatan infeksi saluran kemih harus

memiliki sifat- sifat sebagai berikut2 dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh

pasien, dapat men%apai kadar yang tinggi dalam urin, serta memiliki spektrum terbatas

untuk mikroba yang diketahui atau di%urigai. 3i dalam pemilihan antibiotik untuk

pengobatan infeksi saluran kemih juga sangat penting untuk mempertimbangkan

peningkatan resistensi 0.%oli dan patogen lain terhadap beberapa antibiotik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

'. agaimana membuat sediaan likuida bentuk antara untuk mengobati infeksi

saluran kemih yang sesuai dengan persyaratan mutu4

!. 5pakah sediaan yang dibuat telah memenuhi spesifikasi sediaan, standart mutu, dan

layak untuk diproduksi dalam skala industri4

1.3 TUJUAN PRAKTIKUM

'. 3apat menentukan bahan aktif yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran

kemih.

!. 3apat membuat sediaan likuida bentuk antara, yaitu suspensi kering yang

digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih.

3


4/42

. 3apat melakukan evaluasi terhadap sediaan yang dibuat sehingga dapat

memenuhi spesifikasi yang diinginkan dan sedian tersebut layak untuk produksi

dalam skala industri.

4


5/42

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 INFEKSI SALURAN KEMIH

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang ditandai dengan jumlah bakteri

yang bermakna dalam urin. Insidens ISK masih tinggi dan sebagai penyakit infeksi yang

hanya ditandai dengan panas badan, menempati urutan kedua penyakit infeksi yang

paling sering setelah infeksi saluran pernapasan atas (IS$5). 3i Swedia insidens penyakit

ini adalah !,! pada anak laki-laki dan !,' pada anak perempuan usia ! tahun. 5ngka

rujukan ISK di Inggris meningkat menjadi !,* pada anak laki-laki dan *,! anak

perempuan usia 6 tahun dan , pada anak laki-laki dan '', anak perempuan usia '"

tahun.

$ada masa preantibiotik, mortalitas ISK adalah !". Komplikasi akut pada anak

sehat saat ini jarang ke%uali pada bayi yang dapat berkembang menjadi infeksi sistemik.

Komplikasi jangka panjang ISK adalah keadaan yang berhubungan dengan parut ginjal

yaitu hipertensi dan gagal ginjal kronik. $ada penelitian di Swedia selama tahun '1"-

'1" ditemukan anak dengan parut ginjal akibat pielonefritis berkembang menjadi

hipertensi sebanyak ! dan penyakit ginjal terminal sebanyak '".

7ntuk menegakkan diagnosis ISK kompleks tidak mudah, sehingga sering luput

dari diagnosis (underdiagnosis) yang dapat menyebabkan gejala persisten, progresifitas

menjadi parut ginjal atau kehilangan fungsi ginjal. 3ari kedua jenis ISK berdasarkan ada

tidaknya komplikasi, yang perlu mendapat perhatian lebih serius adalah ISK kompleks

karena umumnya terjadi pada usia awal yaitu 8 ! tahun (terutama neonatus) dan seringluput dari diagnosis, padahal apabila ISK kompleks dapat ditangani dengan benar sejak

awal akan sangat memperbaiki prognosis terutama efek jangka panjang seperti parut

ginjal yang akhirnya dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik.

9engingat pentingnya diagnosis dan penanganan yang tepat untuk memperbaiki

fungsi ginjal pada anak yang menderita ISK kompleks maka pada sari kepustakaan ini

akan dibahas mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis,

diagnosis dan tatalaksana ISK kompleks.

5


6/42

2.2 KLASIFIKASI INFEKSI SALURAN KEMIH

3ari segi anatomi infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan menjadi ! ma%am yaitu

infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi saluran kemih bagian bawah. Infeksi saluran

kemih bagian bawah terdiri dari sistitis (kandung kemih), uretritis (uretra), serta

prostatitis (kelenjar prostat). Infeksi saluran kemih bagian atas terdiri dari pielonefritis

yaitu infeksi yang melibatkan ginjal (+oyle dan $rin%e, !""). Infeksi saluran kemih

(ISK) dari segi klinik dibagi menjadi2

'. Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi (simple: un%ompli%ated urinary tra%t

infe%tion), yaitu bila infeksi saluran kemih tanpa faktor penyulit dan tidak didapatkan

gangguan struktur maupun fungsi saluran kemih.

!. Infeksi saluran kemih terkomplikasi (%ompli%ated urinary tra%t infe%tion), yaitu bila

terdapat hal-hal tertentu sebagai infeksi saluran kemih dan kelainan struktur maupun

fungsional yang merubah aliran urin seperti obstruksi aliran urin / batu sal uran

kemih, kista ginjal, tumor ginjal, abses ginjal, residu urin dalam kandungan kemih

(Suwitra dan 9angatas, !""#). erdapat perbedaan yang bermakna antara infeksi

saluran kemih terkomplikasi dan tidak terkomplikasi dalam hal kebutuhan

pemeriksaan penunjang untuk penegakan diagnosis, jenis dan lama penatalaksanaan,

serta resiko terjadinya perburukan dan gejala sisa infeksi saluran kemih (Suwitra dan9angatas, !""#).

2.3 ETIOLOGI

Sekitar " ISK disebabkan 0s%heri%hia %oli, penyebab lain adalah Klebsiella,

Staphylo%o%%us aureus, %oagulase-negative staphylo%o%%i, $roteus dan $seudomonas sp.

dan bakteri gram negatif lainnya. erdapat beberapa faktor predisposisi terjadinya ISK

kompleks, diantaranya adalah2

1. Outflow obt!u"t#o$

a. Striktur uretra

b. $elviureteri% jun%tion

%. $osterior urethral valves

d. ladder ne%k obstru%tion

e. atu:tumor

f. ;europathi% bladder

g. Kista ginjal2. K%l$&$ '#$(&l

6


7/42

a. $arut ginjal

b.


8/42

2., DIAGNOSIS

=una menentukan adanya bakteriuria, artinya infeksi saluran kemih dengan

bakteri, sekarang tersedia beberapa %ara diagnosa, yaitu2

'. es sedimentasi mendeteksi se%ara mikroskopis adanya kuman dan lekosit di

endapan dalam urin.

!. es nitrit ( ;ephur


9/42

Sulfametoksa&ol dan trimetoprim digunakan dalam bentuk kombinasi karena sifat

sinergisnya. Kombinasi keduanya menghasilkan inhibisi en&im berurutan pada jalur

asam folat (5nonim, !""*). 9ekanisme kerja sulfametoksa&ol dengan mengganggu

sintesa asam folat bakteri dan pertumbuhan lewat penghambat pembentukan asam

dihidrofolat dari asam para-aminoben&oat. 3an mekanisme kerja trimetoprim adalah

menghambat reduksi asam dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat (jay dan


10/42

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 KERANGKA PEMILIHAN BAHAN AKTIF

3.2 KERANGKA KRAKTERISTIK BAHAN AKTIF

10

Infeksi Saluran Kemih

$enyebab =ejala

• 3emam tinggi

• 9ual dan muntah

• 3iare

• Sakit bagian bawah dan

tengah perut

• au yang tak biasa saat

ken%ing

akteri 2

0s%heri%hia %oli,

Staphylo%o%%us saprophyti%us,

Staphylo%o%%us epidermis,

0ntero%o%%i.

ot!#/o0&ol%

Keuntungan 2

5ntibiotik spe%trum luas

':! @ *-' jam

+pmaA @ '-# jam

$ilihan terakhir untuk ISK

Kerugian 2

0fek samping pada

gastrointestinal dan

gangguan pada +;S

A/o0#"#ll#$ K&l#u/

+l&4ul&$&t 2

Keuntungan 2

5ntibioti% spe%trum luas,

pilihan kedua untuk ISK


11/42

11

5moksisilin rihidrat

$ersyaratan

mutuKarakteristik biologik 3osis Karakteristik fisika-kima

Kelarutan 2

Sukar larut

dalam air,

sangat sukar

larut dalam

etanol

Aman

/fektif

stabil

Kadar2

1*-'"!

Sangat

tidak

stabil

dalam air

pC larutan 2

,-,"


12/42

BAB I6

METODE PENELITIAN

*.1. ALAT DAN BAHAN

#.'.'. 5lat

'. otol %oklat " ml

!. 5nak timbangan

. $engaduk ka%a

#. eaker glass. $ipet tetes

. imbangan analitik

6. =elas ukur

*. +orong ka%a

1. 9ortir dan stamper '". $C-meter

''.

'!. #.'.!. ahan

'. 5moAi%ilin rihidrat

!. Kalium Klavulanat

. $ropilenglikol

#. +9+ ;a

. ween *". ;ipagin

6. Sukrosa

*. ;a!C$?#

1. 5sam Sitrat

'". $ewarna kuning

''. $ineapple oil

'!.

'.

'#.

'. #.'. $enyusunan Eormulas Sediaan

'. Komposisi umum sediaan 2

'. ahan aktif 2

a. 5moAi%ilin rihidrat

b. Kalium Klavulanat

!. ahan pembantu formula

'6. Sediaan peroral dengan karakteristik fisika kimia bahan aktif sebagai berikut

a. ?rganoleptik 2

• idak berasa perlu %orrigens soporis 2 sukrosa

• idak berbau perlu %orr. odoris 2 flavour nanas

• Farna putih perlu %orr. %oloris 2 Gellow powder

b. Kelarutan 2

• idak larutan dalam air dibuat bentuk sediaan suspensi

%. Stabilitas 2

12


13/42

• $eka terhadap udara perlu wadah yang tertutup rapat

• idak stabil dalam air dibuat produk antara

• 5sam:basa perlu dapar ph ,

•


14/42

#.

14


15/42

**. *.2. PERHITUNGAN BAHAN DAN DOSIS

#. #.!.'. $erhitungan 53I

'. ;ipagin

#.

#6.

7mur

(tahun

)

#*. obot


16/42

''.

''6.

''*.

''1.

'!".

'!'.'!!.

'!.

'!#.

'!.

!. ween *" (53I @ ! mg:kg )

'!.

'!6.

7mur

(tahun

)

'!*. obot


17/42

'*1. 7mur #-* tahun @ ","' A ' sdt ( ml) A !

'1". @ ",""' gram @ ', mg 8 '*" mg (8 53I)

'1'. 7mur 1-'! tahun @ ","' A ' sdt ( ml) A !

'1!. @ ",""' gram @ !,! mg 8 !6" mg (8 53I)'1.

'1#.

'1. Eormulasi ini tetap dipakai karena sesuai dengan ketentuan yang

tertera pada JCandbook of $harma%euti%al 0A%ipients th edition, dimana

konsentrasi propilen glikol adalah '-!.

'1.

'16.

'1*.

'11.

!"".

!"'.

!"!. #.!.! $erhitungan 3osis

'. 5moAi%ilin trihidrat (dosis2 '!, D !!, mg:kg ! A sehari )

!".

!"#.

7mur

!".

( h )

!". obot

( kg )!"6.

obot rata-

rata

!"*. 3osis

!"1. (mg : kg )

!'". akaran untuk

ml

!''. ( sendok teh )!'.

$ria

!'#.

Fanita

!'*.

'

!'1.

*,'

!!".

6,

!!'. 6,

*

!!!.

1*,'! -

'6,

!

!!.

!!#. 7

mur '-

tahun

!!. '

! mg@ sdt

!!.

!!6.

!!*. 7

mur -1

tahun

!!1. !

" mg

@ ' sdt

!".

!#.

!

!.

1,

!.

1,

!6. 1,

#

!*.

''*,'! -!'!,

!

!#".

!#'.

'',#

!#!.

'',"

!#. '

',!

!##.

'#" - !!

!#.

#

!#6.

',"

!#*.

'!,

!#1. '

!,*

!".

'" - !**

!!.

!.

'#,#

!#.

'#,!

!. '

#,

!.

'6*,6 -

!',6

!*. !1. !". !'. ' !!.


18/42

'," ',! !"" - "

!'.

!!. 7

mur 1-'!

tahun

!.

6 mg

@ '

sdt

!#.

6

!.

'*,1

!.

'6,

!6. '

*,!

!*.

!!6, -

#"1,

!6".

*

!6'.

!",1

!6!.

!","

!6. !

",#

!6#.

!,6 -

#",'

!

!6.

1

!66.

!!,"

!6*.

!',"

!61. !

',1

!*".

!6#,6

D

#1,*

6

!*!.

'"

!*.

!,1

!*#.

!#,6

!*. !

#,

!*.

",6 -

#,6

!**.

''

!*1.

!,1

!1".

!*,#

!1'. !

6,

!1!.

#,! -

!!,'

!

!1#.

'!

!1.

!1,'

!1.

!,

!16.

",*

!1*.

*,! -

1#,'

!

"".'

"'.,"

"!.6,"

". 6,*

"#.#6, -

6*6,

".

".

"6.5turan pakai 2

'. ' D tahun @ sendok takar ! kali sehari

!. D 1 tahun @ ' sendok takar ! kali sehari

. 1 -'! tahun @ ' sendok takar ! kali sehari

#. L'! tahun @ ! sendok takar ! kali sehari

"*."1.

'".

''.

'!. #.!. $erhitungan 3apar Sitrat-Eosfat

'. '. 9enurut $ersamaan Canderson and Casselba%h

'#.pC sediaan yang akan dibuat @ ,"

'.Molume sediaan yang akan dibuat @ '" ml

'.$Ka! asam fosfat @ 6,!''6.


19/42

• -log CN @

'*. log CN @ -

'1. CN @ ' A '"-

!".

• pka @ 6,!'

!'. -log ka @ 6,!'!!. log ka @ -6,!'

!. ka @ ,'1 A '"-


20/42

!#.

• pC @ pKa N log OgaramP : OasamP

!. OgaramP:OasamP @ ,'1 A '" -

!. OgaramP @ ,'1 A '" - O5P

!6.

• Q @ !," A + ( ka A OC?PN) : (ka N OC?PN)!

!*. ","' @ !," A + (,'1.'"-*) A ('.'"-) : ((,'1.'"-*) N ('"- ))!

!1. + @ ",6'!1!6*" 9

".

• + @ O =P N O5P

'. ",6'!1!6*" @ ,'1 A '"- O5P N 5

!. O5P @ ",6"*'# 9

. ",6'!1!6*" @ O=P N ",6"*'#6'!

#. O=P @ ",""##'" 9

.

.

6.

*.O5samP

1. 5sam Sitrat @ ",6"*'#9 A ('!","

g:mol) A '"ml:'"""ml @ '!,6 gram ( *,# )

#".O=aramP

#'. ;a!C$?# @ ",""##'9 A ('#!

g:mol) A '"ml:'"""ml @ ",11 gram (",! )

#!. $erbandingan ini

dianggap terlalu besar dalam penggunaan asam yaitu '!,6 gram. 9aka dilakukan

perhitungan ulang dengan menggunakan persamaan yang tertera pada Earmakope

elanda

#.

##.

#.


21/42

#. #.!.# $enyusunan Eormula 5khir Sediaan Setiap Satuan aaran erke%il Cingga Skala

esar

#6.

3*7.

No

3*8. N&/&

B&9&$

3,:. K

&)&!

;


22/42

#6.

#*.

#1.

#".

#'.

#!.

*-3. *.3 METODE KERJA

I. $embuatan sediaan '" untuk adjust $C ,

'. imbang +9+ ;a ",' g, 5moAi%illinrihidrat 6*6, mg, Kalium Klavulanat

'1*mg

!. imbang ;ipagin ","' g, %ampur dengan no.(') ad homogen.. imbang 5sam Sitrat g dan ;a Eosfat g, %ampur dengan no(!) ad

homogen.

#. imbang Sukrosa g, +ampur dengan no () ad homogen.

. 7kur ween *" ","' ml, dan propilenglikol ",! ml, %ampur dengan no.# ad

homogen.

. ambahkan ke no () essen%es naanas dan pewarna

6. ambahkan air ad ' ml

*. +ek $C larutan, lakukan adjust sampai $h yang diinginkan , , Citung kadar

yang diperlukan untuk adjust $C sediaan sebenarnya.

II. $embuatan sediaan 1"

'. imbang +9+ ;a ', g , ;a Eosfat g, 5sam sitrat g, Sukrosa 6,g

!. imbang Kalium Klavulanat '66',* mg dan 5moAi%illin rihidrat *'#,! mg

. +ampur semua bahan no (') dalam mortar satu persatu gerus sampai semua

bahan ter%ampur homogen. ambahkan pewarna , dan essen%es nanas, gerus

ad homogeny.

#. 7kur tween *" ",' ml, %ampur dengan no (!)

. 7kur $ropilenglikol ',* ml , %ampur dengan no (#)

. 7kur al%ohol 1 Hs ('"ml), %ampur dengan no () sampai terbentuk granul

kering6. 7kur al%ohol 6" Hs ('"ml), tambahkan ke no () gerus sampai terbentuk

granul

*. ;o (6) diayak dengan ayakan no

1. 9asukkan ke dalam oven pada suhu "R+ selama ' menit

'". ;o (1) diayak dengan ayakan no

''. +ampur no ('") dan no () %ampur sampai homogen

'!. imbang no ('') sebanyak setara dengan " ml

'. 9asukkan dalam botol %oklat, sisa sediaan dilakukan evaluasi sediaan

*-*. *.* KERANGKA OPRASIONAL


23/42

*-,.

*--.


24/42

*->. BAB 6

*-7. HASIL PENELITIAN DAN HASIL ANALISIS

*-8.

*>:.

'. ?rganoleptis 2

*>1.

O!'&$ol%

5t#

*>2.

S5%

#

f

#

+ &

#

*>3.

H&#l

*>*.

K!

#6.

entuk

dan

pena

mpilan

#6.

=ra

n

u

l

k

er

i

n

g

#66.

=ranul

ker

ing

#6*.

N

#61.

Farna

#*".

Kun

i

n

g

#*'.

Kunin

g

#*!.

N

#*.

au

#*#. ;an

a

s

#*.

;anas

#*.

N

#*6.


25/42

#1!. 5lat 2 pC meter

a) Kaliberasi pC meter 2

a. 0le%trode gelas di%u%i dengan aHua, dikeringkan dengan tissue.

b. +elupkan ele%trode ke dalam larutan buffer standard.

%. 5mati dan %atat pC standad.

b) $engukuran pC sediaan 2

'. 0le%trode dibilas dengan sediaan.

!. Isi beaker glass dengan sediaan H.s ad ele%trode ter%elup, %atat pC yang

terba%a.

%) Casil 2

#1. pC setelah di adjust @ ,

#1#. Spesifikasi pC @ ,

#1. Kriteria 2 N (masuk rentang pC yang diharapkan)

#1.

. 7ji Miskositas 2

#16. Instrumen 2 Miskometer M

#1*. Miskositas suspensi 2 , d.pa @ , $ @ " %ps

#11.

"".

#. 7ji Sifat 5lir 2

"'. erdasarkan harga Kv gliserin pa yaitu *",'' %$s, maka dapat

ditentukan sifat alir dari sediaan dengan menggunakan instrument viskometer

stormer (%up and bob) .

,:2.B%!&t

B%b&$ ;'=

,:3.t 1::

5ut&!&$ ;)%t#+=

,:*.!5/ ? -:@t 0

1::

,:,.6#+o#t& ?

w@!5/0 K4 ;"5=

,:-.-, "6.*,'!

"*.

1.6"!

!61

"1.

6#1.!6#*

16

,1:.>: ''.6*,*6

'!.

6."6#

"

'.

6*.1*'

,1*.>, '.6',!

'.

*.*1!

'6#

'6.

6'6.1*"

#

,17.7: '1.#,6#

!".

1!.6*#

"1

!'.

1.!##

!

,22.7, !.1,* !#. !.


26/42

'"".!

*61'

*'.""

!

,2-.7: !6.#,*6

!*.

1!.#1!

66

!1.

1#.

"1

,3:.>, '.6!,#

!.

*!.6'!1

*1#

.

6!*.!'11

1!

,3*.>: .*",'

.

6#.*1

*'*

6.

6".16#6

6*

,37.-, 1.*1,"

#".

6."1'

"'

#'.

66*.*!"

6"*

#!.

#. Kurva w terhadap rpm 2

##.

65 70 75 80 85

0

20

40

60

80

100

120

Kenaikan Beban

Penurunan Beban

Beban (gram)

Rpm (putaran / menit)

#.

#.

#6.


27/42

#*.

#1.

".

'.

!.

.

#.

.

.

6.

*.

1.

".

'. Kurva rpm terhadap viskositas 2

!.

65 70 75 80 85 90 95 100 105640

660

680

700

720

740

760

rpm vs Viskositas

.

#.

..

rpm


28/42

6.

*.

1.

6".

6'.

6!.6.

6#. Sifat alir sediaan adalah non-newtonian (pseudoplastik)

dan time dependent (rheopeksi)

6.

. 7ji erat Benis 2

6. 5lat 2 piknometer

a) $iknometer ditimbang di timbangan analitik (a)

b) $iknometer diisi dengan sediaan ad penuh, timbang (b)

%) Citung dengan rumus @(b )−(a )

V

d) Casil 2

66. =elas ukur N sediaan @ #,!# gram

6*. =elas ukur kosong @ ,1 gram

61. 9aka 2

46,24 gram−36,96 gram

10ml =

0,96gram/ml

*".

*'. erat jenis sediaan @ ",1 gram:%m

*!. Cal ini tidak sesuai dengan berat jenis yang diinginkan yaitu berat jenis

sediaan lebih besar dari berat jenis air yaitu ' gram : %m dan lebih ke%il dari

berat jenis propilen glikol yaitu !,! gram:%m pada suhu !o+.

. 7ji


29/42

*.

*.

*6.

**.

*1.

1".

1'.

1!.

1.

1#.

1.

1.

16.

1*.

11.

"".

"'. Sediaan merupakan

suspensi flokulasi. Karena

mempunyai laju sedimentasi yang

%epat, batas antara endapan dan filtratnya jelas, volume sedimentasinya besar.

"!.

*. 7ji Kadar 5ir ". 5lat yang digunakan 9oisture %ontent balan%e

'. ekan tombol J$?F0


30/42

. Selama interval waktu, di%atat bobot bahannya.

6. Setelah men%apai waktu yang diinginkan, buka penutup, bersihkan.

*. 9atikan alat.

"#.erat awal @ ,"" g

".Suhu @ '""o+

".Faktu @ '" menit

"6.erat akhir @ , g

"*.Kadar air @ 6,!

"1.Sediaan tidak memenuhi spesifikasi karena tidak memenuhi syarat kandungan

air yaitu 8!

'".

1. 7ji $enyebaran $artikel (9ikrominetik)''. +ara kerja 2

'. 3ikalibrasi mikromeritik okuler terhadap objektif

!. 5mati ukuran partikel sebanyak ! A, %atat

. eteskan sediaan pada obyek glass se%ukupnya

#. +atat ukuran terbesar dan terke%il untuk membuat interval kelas

. Citung diameter tengahnya yang berupa dln, dsn, dvn, dsl, dvs, dwn

. entukan distribusi partikel sediaan

'!. Casil kaliberasi skala okuler dengan menggunakan skala obyektif

'. Standar2 ' skala obyektif @ '" Tm

'#. ! skala okuler @ skala obyektif

'. 1 skala okuler @ ' skala obyektif

'. 6 skala okuler @ ' skala obyektif

'6. ' skala okuler @1

33 x110 skala obyektif

'*. @ , Tm

'1.

!".

!'.

622.

1

623.

333

624.

59,

625.

273

626.

299

627.

199

628.

56,6

629.

83,

630.

69,

631.

53,

632.

83,

633. 634. 635. 636. 637. 638. 639. 640. 641. 642. 643.


31/42

2 16,6 133 116 239 249 26,6 33, 53, 59, 133

644.

3

645.

66,6

646.

249

647.

186

648.

199

649.

149

650.

16,6

651.

49,

652.

23,

653.

149

654.

173

655.

4

656.

49,9

657.

233

658.

236

659.

173

660.

99,

661.

49,9

662.

99,

663.

59,

664.

233

665.

316

666.

5

667.

133,

668.

83,

669.

199

670.

243

671.

116

672.

66,6

673.

116

674.

29,

675.

149

676.

233

677.

6

678.

166,

679.

103

680.

309

681.

49,

682.

59,

683.

63,2

684.

16,

685.

16,

686.

199

687.

133

688.

7

689.

26,6

690.

153

691.

46,

692.

273

693.

29,

694.

26,6

695.

33,

696.

53,

697.

183

698.

49,

699.

8

700.

33,3

701.

256

702.

73,

703.

233

704.

16,

705.

49,9

706.

56,

707.

66,

708.

273

709.

73,

710.

9

711.

19,9

712.

166

713.

119

714.

183

715.

33,

716.

39,9

717.

23,

718.

83,

719.

59,

720.

53,

721.

10

722.

33,3

723.

176

724.

159

725.

126

726.

49,

727.

66,6

728.

16,

729.

103

730.

83,

731.

26,

732.

733.

rent

734.

N

735.

j

736.

(

737.

(n

738.

(

739.

(nd⁴


32/42

)

740.

16,

741.5

742.5

743.2

744.14

745.7

746.37

6,166,04

9,629,170,000,000

747.86,

748.1

749.1

750.2

751.25

752.3

753.3,7

11,

421,096,351,

98


33/42

0,000

,000

754.156

755.1

756.1

757.2

758.47

759.9

760.17,

481,2

75,120,994,600,000,000

761.226

762.2

763.1

764.3

765.82

766.2

767.56,

057,814,46

9,


34/42

053,6

00,000,000

768.296

769.3

770.5

771.1

772.54

773.1

774.

60,290,511,347,169,200,00

0,000

775. 776. 777. 778.1

779.2,

780.5

781.13

7,91

7,


35/42

188,0

83,199,000,0

00,000

782.

6*. ;ilai minimal 2 ',

6*#. ;ilai maksimal 2

6*. dln @ Σnd Σn

=12085,56100

=120,8556 m

6*. dsn @ √ Σnd ²

Σn @ √2238323661,5

100 @ !!*!,' m

6*6. dvn @3

√ Σnd ³

Σn @3

√525473150743872

100 @ '6*,!** m

6**. dsl @

Σnd ²

Σnd =

2238323661,5

12085,56=185206,4498

μm

6*1. dvs @ Σnd ³

Σnd ²=

525473150743872

2238323661,5=234716,9157 μm

61". dwm @ Σnd ⁴

Σnd ³=

137917188083199000000

525473150743872=262462,8638 μm

>81.

>82. Ku!4& Ju/l&9 P&!t#+%l S%t#&5 R%$t&$' ;$=

>83.

Interval Kelas 2 Kelas Tertinggi− Kelas terendah

@


36/42

794.

0

10

20

30

40

50

60

0

10

20

30

40

50

60

61.


37/42

>8-. BAB 6

>8>. KESIMPULAN DAN SARAN

>87.

>88.

7::.

5. K0SI9$7>5;

*"'. Sediaan dry suspension yang mengandung antibioti% dan

inhibitor en&im betalaktamase untuk infeksi saluran kemih menggunakan bahan aktif

amoAi%illin dan kalium klavulanat. Casil evaluasi sediaan menunjukkan sediaan tidak

%ukup baik dan layak untuk dipasarkan. Casil organoleptis menunjukkan warna kuning,

rasa manis kemudian sedikit pahit dan bau nanas. Sediaan mempunyai pC ,, berat jenis

",1 gram:%m dan viskositas sebesar "" %$s, sifat alir pseudoplastik, system flokulasi,

waktu rekonstitusi ' detik, serta kadar air 6,!.

*"!.

. S5


38/42

*". 35E5< $7S5K5

*"6.

*"*.

*"1.

*'". 5ne, F., '16*, 0artindale 1 The omplete 3rug Reference 2!th /dition,

$harma%euti%al $ress 2 >ondon.

*''. %ritish ational 4ormulary 5+th /dition, !"', 9B =roup dan $harma%euti%al $ress

2 >ondon.

*'!. 3epartemen Kesehatan


39/42

*!.

*!#.

*!.

*!.

*!6.

*!*.

*!1.

*".

*'.

*!.

*.

*#.

*.

*.

*6.

**.

*1. >59$I59$I


40/42

*#'. >59$I


41/42

*#6. >59$I


42/42

*".

*'. .

852.

laporan praktikum sediaan semi solida dan liquida clavamox

Documents