laporan praktikum revisi

21
A. Topik : Isolasi DNA Bawang Bombay dengan cara sederhana B. Hari/Tgl : Selasa/5 Desember 2007 C. Tempat : Laboratorium Genetika Fak.Biologi UGM D. Tujuan : 1. Melihat benang DNA hasil isolasi dari umbi bawang bombay. 2. Mahasiswa mampu melakukan isolasi DNA tanaman cara sederhana. E. Dasar Teori Asam deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetika dari sel khususnya atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan penelitian DNA yang dilakukan oleh James D. Watson dan Francis H.C. Crick pada tahun 1953 dapat disimpulkan bahwa struktur molekul DNA terdiri dari dua rantai yang saling berpilin atau sering disebut sebagai struktur double helix, seperti yang telah ditulis oleh Stryer. Dua rantai itu saling melekat (terpilin) pada basanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu rantai DNA merupakan pelengkap rantai lainnya. Didalam DNA bentuk adenin melengkapi bentuk timin sedangkan Indah Fitriani, Laporan praktikum isolasi DNA cara sederhana 1

Upload: wahyu-kurniawati

Post on 24-Nov-2015

462 views

Category:

Documents


86 download

DESCRIPTION

biologi

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

A. Topik : Isolasi DNA Bawang Bombay dengan cara sederhanaB. Hari/Tgl : Selasa/5 Desember 2007C. Tempat : Laboratorium Genetika Fak.Biologi UGMD. Tujuan :

1. Melihat benang DNA hasil isolasi dari umbi bawang bombay.2. Mahasiswa mampu melakukan isolasi DNA tanaman cara sederhana.E. Dasar Teori

Asam deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetika dari sel khususnya atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan penelitian DNA yang dilakukan oleh James D. Watson dan Francis H.C. Crick pada tahun 1953 dapat disimpulkan bahwa struktur molekul DNA terdiri dari dua rantai yang saling berpilin atau sering disebut sebagai struktur double helix, seperti yang telah ditulis oleh Stryer. Dua rantai itu saling melekat (terpilin) pada basanya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu rantai DNA merupakan pelengkap rantai lainnya. Didalam DNA bentuk adenin melengkapi bentuk timin sedangkan sitosin melengkapi/berpasangan dengan guanin. Urutan mata rantai nukleotida inilah yang menentukan pesan yang terdapat di dalam DNA. Setiap perubahan dalam urutan itu akan mengubah pesan yang sudah berkode itu.DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah molekul utama yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua benang polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai cetak biru kehidupan karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Jamilah, 2005 dalam Iqbal, 2007).Materi genetik yang utama adalah senyawa kimia yang disebut DNA yang terdapat pada semua sel hidup. DNA merupakan segmen dari kromosom yang bertanggungjawab terhadap pewarisan sifat (http://www. The gene factor-isolat DNA.html). Pada kegiatan di laboratorium dapat dilakukan isolasi DNA dari sel. Semua peralatan yang digunakan dalam mengisolasi DNA dapat menggunakan bahan dan peralatan dapur di rumah antara lain: deterjen, blender, buah, dan lain sebagainya. DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler (Wikipedia Indonesia_isolasi DNA.html). DNA terdapat pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. Perbedaan di antara ketiganya adalah: DNA nukleus berbentuk linear dan berasosiasi sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu, DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis ibu. Hal ini sangat berbeda dengan DNA nukleus yang memiliki pola pewarisan sifat dari kedua orangtua.

Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot berbeda dengan struktur DNA eukariot. DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan DNA eukariot berbentuk linear dan memiliki protein histon (Klug & Cummings 1994: 315--316; Raven & Johnson 2002: 94 dalam Wikipedia Indonesia_isolasi DNA.html). DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin. 'Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki struktur cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggal. Ketika Guanin berikatan dengan Sitosin, maka akan terbentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan ketika Adenin berikatan dengan Timin maka hanya akan terbentuk dua ikatan hidrogen. Satu komponen pembangun (building block) DNA terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus fosfat dan satu pasang basa yang disebut nukleotida (Lewis 2003: 176178 dalam Wikipedia Indonesia_isolasi DNA.html).

Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. (Human Genome Project, 2005: 1)

DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa diisolasi. Zubaidah (2004) dalam Iqbal (2007) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi esktrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah, maka kadar air yang pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi akan menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpresipitasi juga akan sedikit. DNA juga dapat diisolasi, baik pada manusia maupun pada tumbuhan. DNA manusia dapat diisolasi melalui darah. Sel darah putih dijadikan pilihan karena memiliki nukleus, di mana terdapat DNA di dalamnya. DNA pada tumbuhan juga dapat diisolasi, contohnya pada tumbuhan bawang merah (Allium cepa) dan pada pisang (Musa sp.) (Kimball 2005: 8; Kent & Carr 2001: 317 dalam Wikipedia Indonesia_isolasi DNA.html)). Dalam praktikum ini kami mengamati isolasi DNA dari buah bawang bombay.Isolasi merupakan memiliki banyak arti antara lain:

1) pemisahan suatu komponen dari keseluruhan komponen

2) pemisahan materi kimia atau materi biologi untuk dipelajari dan diidentifikasi lebih lanjut (Microsoft Encarta Reference Library 2005. Microsoft Corporation) Isolasi DNA memiliki beberapa tahapan,:

1. Isolasi jaringan

2. Dinding dan membran sel dilisiskan

3. Diekstraksi dalam larutan

4. Dipurifikasi

5. Dipresipitasi Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti, salah satunya adalah deterjen.

Untuk mengubah DNA yang berada di dalam inti sel dapat menggunakan suatu reaksi kimia, misalnya: dengan penambahan detergen. Seperti yang dijelaskan Sumberartha, 1989 bahwa senyawa kimia penyusun detergen mempunyai sifat:

1. Menurunkan tegangan permukaan cairan

2. Kelarutannya di dalam air merupakan suatu koloid

3. Anion SO3- bersifat surfaktan (merusak bahan-bahan yang bersinggungan dengannya)

4. Memiliki kemampuan yang besar untuk bercampur dengan bahan-bahan basal yang bersinggungan dengannya.F. Alat dan bahanAlat:1. 300 ml dan 500 ml gelas beker.

2. Kain filter.3. Pipet.4. Corong gelas.5. Ice box6. Gelas Pengaduk.

Bahan:1. Juice umbi Bawang bombay perbandingan= 1:2(100gr umbi:200 l air)2. Larutan Bufer:

a. 240 ml Aquades steril/distilled air steril.

b. 3 gr NaCl (Sodium Chloride)/bisa diganti garam dapur/garam halus

c. 10 gr NaHCO3 (jika tidak ada tidak apa)

d. 10 ml 10% larutan detergent

Semua bahan a,b,c dan d dilarutkan/dicampur

3. Isoprophyl Alcohol dingin (simpan dalam freezer)4. Es batu ditumbuk kasarG. Cara Kerja1. Masukkan 50 ml juice umbi bawang bombay (hasilblender sampai halus) dalam aquades 300 ml gelas beker.

2. Tambahkan 100 ml larutan bufer, aduk dengan gelas pengaduk selama kurang lebih 3 menit. Tunggu sampai terbentuk dua lapisan dengan cairan bening dibagian atas, busanya dibuang.3. Siapkan kertas filter diatas 500 ml gelas beker bersih, letakkan gelas beker diatas es batu.

4. Tuang lapisan bening (step no.2) ke atas kertas filter, sampai diperoleh filtrat sebanyak 100 ml.5. Perlahan-lahan tambahkan 200 ml isoprophyl alcohol dingin (2x vol) dengan pipet melalui dinding gelas beker pada filtrat diatas es batu.6. Dengan sangat perlahan masukkan gelas pengaduk ke dalam larutan, aduk perlahan-lahan memutar dengan satu arah adukan sekitar 15menit7. Benang DNA akan tergulung pada gelas pengaduk semakin bening maka kualitas isolasi DNA semakin baik karena debris makin sedikit.8. Secara perlahan cairan bening yang mengandung benang DNA dimasukkan beker gelas diberi aquades steril dan dicuci alkohol 70% lalu dimasukkan refrigerator.

9. bagian yang bening dibuang dengan cara biasa sampai tertinggal pelet kemudian dicuci dengan alkohol 70% lalu disentrifugasi pada 3000 rpm dengan speed 50 selama 15 menit

10. Selesei disentrifugasi alkohol dibuang, ujung tabung ditempel ditissue untuk serap sisa alkohol, lalu disentrifugasi lagi dengan diberi isopropanol lalu disentrifugasi kemudian diberi kloroform kemudian disentrifugasi lai lalu diberi ethanol kemudian disentrifugasi lagi untuk menghasilkan isolat DNA murni yang bebas dari debris (protein histon dan sebagainya/penguraian nukleosom) sehingga pada dasar tabung terdapat pellet DNA bening untuk kemudian akan dielektroforesis dengan gel agarose.H. PembahasanPada hasil praktikum kami telah berhasil diperoleh isolat DNA murni. DNA tersusun atas polipeptida yang berasal dari protein dan membran sel tersusun dari lipoprotein serta banyaknya serat menyebabkan sel-sel yang ada didalam buah terkelompok-kelompok sehingga apabila terjadi lisis dari sel maka DNA dapat dengan mudah terlepas keluar. Jadi, kemampuan setiap buah untuk dapat menghasilkan isolasi DNA adalah berbeda-beda tergantung dari kualitas protein, lemak dan serat yang terkandung didalamnya. Membran sel setiap organisme dapat dirusak oleh pengaruh senyawa-senyawa kimia. Senyawa kimia yang mampu merusak membran ataupun dinding sel antara lain lisozim yang mampu mempengaruhi kerja senyawa polimerik sehingga kekakuan sel tidak lagi dapat terjaga. Selain itu, ada pula senyawa EDTA (etilendiamintetraasetat) yang berfungsi untuk menghilangkan ion Mg2+ yang penting untuk mempertahankan struktur selubung sel serta menghambat enzim yang dapat merusak DNA. Dalam proses isolasi DNA, deterjen berfungsi menggantikan senyawa-senyawa kimia tersebut di atas. Deterjen mengandung sodium dodesil sulfat (SDS) yang dapat menyebabkan hilangnya molekul lipid pada membran sel sehingga struktur membrane akan rusak dan melisiskan isi sel. Pada praktikum ini kami tidak seara langsung membuat bufer dari detergen dan garam tetapi menggunakan larutan bufer sudah jadi/siap digunakan, tetapi jika melakukan isolasi DNA cara sederhana dapat membuat sendiri larutan bufer dengan percampuran detergen (bisa krim, serbuk, beragam komposisi yang berbeda), garam dapur ataupun garam halus dan aquades steril.Isolasi DNA adalah suatu proses pemisahan DNA dari dalam inti sel. Isolasi DNA dari organisme eukariot (termasuk bawang bombay yang diisolasi DNAnya pada praktikum ini) biasanya dilakukan melalui proses penghancuran sel (lisis), pemusnahan protein dan RNA dan pemurnian DNA. Secara kimiawi penghancuran sel dilakukan dengan memanfaatkan senyawa kimia seperti lisozim (optional), EDTA (etilendiamuntetraasetat) dan SDS (sodium dodesil sulfat). Dalam hal ini fungsi EDTA adalah sebagai perusak sel dengan cara mengikat ion magnesium. Ion ini berfungsi untuk mempertahankan integritas sel maupun mempertahankan aktivitas ensim nuklease yang merusak asam nukleat. Perusakan sel dalam praktikum ini dengan umbi diblender sampai halus, dapat juga umbi digerus dengam mortal dan pistil tetapi biasanya hasil isolasi DNA kurang halus,sehingga DNA kurang tampak jelas. Adapun SDS yang merupakan sejenis detegen dapat digunakan untuk merusak membran sel. Ini semua mengakibatkan sel mengalami lisis. Kotoran (debris) sel yang ditimbulkan akibat pengrusakan sel oleh EDTA dan SDS dibersihkan dengan cara disentrifugasi, sehingga yang tertinggal hanya molekul nukleotida (DNA dan RNA). Demikian pula pada praktikum ini dilakukan sentrifugasi 3 kali pada speed 50, 3000 rpm untuk membersihkan debris sehingga diperoleh isolat DNA murni. Sebelum disentrifugasi DNA yang tampak masih berupa benang-benang halus lembut dan putih, setelah disentrifugasi selama 4 kali dengan perincian dicuci dengan alkohol 70% lalu disentrifugasi yang pertama, kemudian diberi isopropanol lalu disentrifugasi 2 kali kemudian, diberi ethanol lalu disentrifugasi lagi.Jadi prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi, contohnya 2500 rpm (rotation per minute) atau 3000 rpm (Kimball 2005: 4; Lewiston 2002:1--3; LPCH 2005: 2 dalam Wikipedia Indonesia_isolasi DNA.html).Tahap pertama isolasi DNA bawang bombay cara sederhana dilakukan yaitu mengisolasi sel yang ingin digunakan, yaitu bawang bombay. Selanjutnya yaitu melisiskan dinding dan membran sel dengan deterjen melaui menurunkan tegangan permukaan. Penambahan detergen pada campuran berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan, membran sel sehingga sel akan pecah dan DNA bersama organel lainnya dapat keluar.

Selanjutnya supernatan yang terbentuk kemudian dilakukan ekstraksi di dalam larutan alkohol dingin. Tahap berikutnya adalah purifikasi. Tahap ini bertujuan untuk membersihkan sel buah dari zat-zat lainnya, dan tahap terakhir, yaitu presipitasi bertujuan untuk mengendapkan protein histon, sehingga untai-untai DNA tidak lagi menggulung (coiling) dan berikatan dengan protein histon, yang menyebabkan DNA menjadi terlihat (Kimball 2005: 4; Lewiston 2002:1--3; LPCH 2005: 2 dalam Wikipedia Indonesia_isolasi DNA.html). Pada praktikum isolasi DNA dengan cara sederhana ini Tahapan pertama adalah dengan memasukkan buah ke dalam blender dan blender selama 5 menit/sampai terbentuk juice bawang Bombay yang halus atau dapat juga ditumbuk dengan mortar dan pistil. Pelisisan membran sel dan membran inti menggunakan larutan bufer yang antara lain mengandung detergen dan garam sehingga terjadi perubahan pH maka permeabilitas membran terganggu dan membran sel akan pecah. Pada hasil isolasi DNA cara sederhana biasanya belum diperoleh DNA murni, artinya DNA masih mengandung pengotor, misal: protein histon maka untuk menghilangkan protein dari larutan, digunakan phenol (mengikat protein dan sebagian kecil RNA) dan chloroform (membersihkan protein dan polisakarida dari larutan). Protein juga dapat dihilangkan dengan bentuan ensim proteinase. Agar molekul RNA juga dibersihkan dari larutan ensim RNAse digunakan untuk merusak molekul tersebut. Dengan hilangnya protein dan RNA, maka DNA dapat diisolasi secara utuh. Ini dilakukan dengan cara mencampurkan larutan DNA dengan ethanol serta NaCl yang berfungsi untu memekatkan, memisahkan DNA dari larutan dan mengendapkan DNA. Endapan DNA yang tampak seperti tepung berwarna putih tersebut tersebut selanjutnya dmurnikan sebelum kemudian dilarutkan dengan penambahan air atau larutan TE (Muladno, 2002:19). NaCl atau garam bertujuan untuk memecahkan dinding sel buah dan melarutkan molekul lemak yang membangun dinding sel. Lemak dapat larut dalam pelarut selain air yaitu NaOH sehingga dinding sel rusak dan isi dalam sel baik sitoplasma dan inti terlepas keluar, dengan adanya isi sel keluar maka DNA yang terkandung didalamnya ikut keluar/pelisisisan membran sel. DNA yang diperoleh ini kemudian digunakan untuk berbagai analisa molekuler, misal: amplifikasi gen target melalui PCR.Ukuran molekul DNA teramat kecil, sehingga molekul DNA tidak dapat dilihat secara kasat mata. Namun demikian, ukuran (panjang pendeknya), jumlah (konsentrasi) dan kualitas (tingkat kemurnian) molekul DNA dapat diketahui melalui pendugaan cukup akurat. Untuk jumlah dan kualitas DNA dapat dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer atau dengan melihat intensitas molekul DNA di dalam gel. Adapun panjang pendeknya molekul DNA hanya dapat diukur setelah DNA tersebut dielektroforesis di dalam gel agarose.Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa lipid protein-deterjen kompleks. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia. Pada praktikum ini pengisolasian DNA menggunakan garam dapur dengan tujuan untuk memekatkan DNA. Hal ini dapat terjadi karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu membentuk ikatan dengan kutub negatif pada ikatan fosfat DNA (Iqbal, 2007). Saat ion Na+ garam berikatan dengan fosfat, pada saat itulah DNA akan berkumpul. Sedangkan penambahan isoprophyl alkohol dingin secara perlahan melalui dinding tabung menuju pada permukaan larutan bertujuan untuk melakukan presipitasi sehingga DNA yang telah terkumpul tadi mampu memisah dari larutan dan terbentuklah lapisan-lapisan yang dapat diidentifikasi unsur penyusunnya. Garam (NaCl) berfungsi untuk mempercepat pelisisan, sehingga air dan zat-zat yang terkandung dalam buah-buahan mudah keluar sel.Penambahan alkohol dingin berfungsi untuk merusak protein yang mengikat DNA dan memisahkan DNA dari protein yang mengikatnya. Karena alkohol dingin akan mempercepat proses koagulasi dan mempercepat pembentukan fase gel senyawa DNA, sehingga DNA dapat dengan mudah melayang berupa benang putih dalam tabung reaksi.

Semua sel mengandung DNA dan RNA yang terkandung didalam nukleoprotein yang terdapat dalam nukleolus, nukleolus dibungkus oleh benang kromatin di dalam nukleus yang merupakan inti sel yang banyak mengandung protein. Dengan lepasnya isi sel terutama inti sel maka DNA dan RNA ikut keluar dan larut dalam air.

I. Kesimpulan

Kesimpulan dari kegiatan isolasi DNA bawang bombaydengan cara sederhana Teknik isolasi DNA, merupakan suatu cara/metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas. Garam berfungsi menyebabkan protein dan karbohidrat terpresipitasi ke dalam larutan yang kemudian tersaring pada proses penyaringan, serta berperan sebagai lysis buffer, yakni menjaga pH larutan agar tetap konstan, sehingga diharapkan tidak terjadi denaturasi DNA. Pemblenderan berfungsi untuk merusak dinding sel secara mekanik sehingga DNA dapat keluar dari dalam sel. Deterjen/sabun cair/sabun krim berfungsi merusak membran sel dan membran inti sehingga DNA yang diinginkan dapat dikeluarkan dari dalam sel. Penyaringan dilakukan agar komponen sel selain DNA tidang mengkontaminasi DNA yang hendak diisolasi. Etanol berfungsi mempresipitasikan asam nukleat polimerik dengan baik untuk meningkatkan konsentrasi DNA. Pada saat pengadukan harus pelan-pelan karena deterjen mudah sekali berbusa,. Busa yang ditimbulkan oleh deterjen akan mengganggu pengamatan, karena DNA yang berhasil diisolasi nampak tipis, dan dapat dipastikan lapisan DNA tersebut akan tertutupi jika terdapat banyak buih. Blender disini digunakan untuk memecahkan sel-sel secara mekanik. Alkohol dingin berfungsi untuk memprisipitasi DNA. Alkohol dingin mempercepat proses tersebut.

Penambahan garam dan penyaringan serta penambahan alkohol bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari larutan sehingga benang-benang DNA tersebut akan mudah diamati. Adanya pemberian alkohol dingin bertujuan untuk membuat DNA terpresipitasi dari larutan karena DNA bersifat insoluble dalam alkohol. DNA yang terlepas dan terikat dengan alkohol dingin itu pada tabung reaksi terlihat seperti benang-benang atau serabut-serabut kecil yang muncul diatas larutan pada tabung reaksi.

DNA yang diisolasi kelihatan melayang-layang di dalam larutan karena larutan ditambahkan alkohol dingin yang dapat mempercepat pembentukan fase gel, sehingga DNA dapat dengan mudah melayang.

Hasil dari isolasi DNA inilah terlihatnya struktur DNA seperti benang-benang berwarna putih.DAFTAR RUJUKAN

http://www.Wikipedia Indonesia_isolasi DNA.htmlAnonim. 2005. Human Genome Project. http.www.humangenomeproject.htmMicrosoft Encarta Reference Library Digital 2005. 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.Kimball, John. 1983. Biologi Jilid II. Alih bahasa Hj. Siti Soetami Tjitrosomo dari Nawang Sari Sugiri. Jakarta: Erlangga.

Rondonuwu, Suleman L. E. P. 1989. Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Solihin, Dedy Duryadi. 2004. Praktikum Isolasi dan Purifikasi DNA Hewan. Bogor: PSIH-LPPM IPB.

Stryer.2000. Biokimia. Jakarta: GGC.

Suryo. 2001. Genetika Strata I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Muladno, 2002. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Bogor baru: Pustaka Wirausahamuda&USESE FoundationIqbal. 2007. Isolasi DNA. http.www.iqbal blog.umIstanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: jurusan Biologi FMIPA UM.

PAGE 7 Indah Fitriani, Laporan praktikum isolasi DNA cara sederhana