laporan praktik ke 03

Upload: vanisohaya

Post on 16-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan ke 3

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMIP ADDRESS DENGAN CIDR dan VLSMJARINGAN KOMPUTERDosen Pembimbing : Athika Dwi Wiji Utami, M.Pd

Disusun Oleh :Fatma Indah R. 13520241023Pend. Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MARET 2014A. TUJUAN1. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan.2. Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode VLSM.3. Memahami teknik penggunaan subnet mask.

B. SKENARIO PRAKTIKSuatu jaringan pada sebuah perkantoran menggunakan ip address class C dengan alamat network 192.168.32.0. Jaringan tersebut ingin membagi jaringannya menjadi 5 buah subnet per divisi dan masing-masing divisi tidak dapat saling berhubungan atau berkomunikasi melalui jaringan local. Rincian host per divisi sebagai berikut :

Subnet #1 (Divisi Keuangan) sejumlah 50 host. Subnet #2 (Divisi Tata Usaha) sejumlah 50 host. Subnet #3 (Divisi R&D) sejumlah 50 host. Subnet #4 (Divisi HRD) sejumlah 30 host. Subnet #5 (Divisi Pelayanan) sejumlah 30 host.Rincian diatas tidak akan tercapai apabila menggunakan static subnetting. Untuk hal tersebut apabila menggunakan subnetting 255.255.255.192 maka hanya terdapat 4 subnet dengan tiap-tiap subnet memiliki 64 host, akan tetapi untuk kasus ini dibutuhkan 5 subnet. Dan apabila menggunakan subnet 255.255.255.224 mungkin bisa 8 subnet tetapi tiap subnet-nya hanya memiliki jumlah host maksimal 32 host, padahal kita butuh 50 host untuk 3 subnet dan 30 host untuk 2 subnet.

Cara Perhitungan Menggunakan VLSM

Diketahui alamat network 192.168.32.0, karena masuk ke dalam kelompok ip kelas C maka subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0.

Desimal Biner192.168.32.0=11000000. 10101000. 00100000. 00000000255.255.255.0 =11111111. 11111111. 11111111. 00000000

1. pertama adalah kita tentukan berapa netmask yang akan digunakan untuk 3 divisi yang jumlah client maksimumnya adalah 50 client atau 50 host. Jika menggunakan teknik subnetting CIDR paling memungkinkan adalah menggunakan netmask 255.255.255.192 dengan masimal host adalah 62, dengan rincian sebagai berikut,

Desimal Biner192.168.32.0=11000000. 10101000. 00100000. 00000000255.255.255.192=11111111. 11111111. 11111111. 11000000

2. Jumlah subnetn = 2xn = 22n = 4

3. Menentukan jumlah host tiap subnetHost = 2y 2Host = 26 2Host = 62 host

4. Menentukan blok subnet dengan perhitungan : 256 192 = 64Sehingga diperoleh blok subnet adalah kelipatan dari angka 64 dimulai dari 0. Diperoleh 0, 64, 128, dan 192. Sehingga dari perhitungan tersebut didapat tabel dibawah ini,

Subnet#1#2#3#4

192.168.32.0192.168.32.64192.168.32.128192.168.32.192

Host Pertama192.168.32.1192.168.32.65192.168.32.129192.168.32.193

Host Terakhir192.168.32.62192.168.32.126192.168.32.190192.168.32.254

Broadcast192.168.32.63192.168.32.127192.168.32.191192.168.32.255

Maksimal Host62626262

Jika menggunakan netmask 255.255.255.192 untuk divisi keuangan, tata usaha dan R&D sudah lebih dari cukup karena kebutuhan host per divisi masimal hanya 50 host. Bagaimana untuk divisi HRD dan pelayanan dimana jumlah host per divisinya adalah 30 sedangkan hanya tersisa satu subnet dengan maksimum host 62. Jika dilihat dari jumlahnya mungkin divisi HRD dan pelayanan dapat digabung dan menggunakan subnet ke #4, namun apakah sesuai scenario? Jawabnya tidak, kedua divisi tersebut masih dapat berkomunikasi melalui jaringan local. Langkah yang harus dilakukan adalah memecah lagi subnet terakhir menjadi 2 buah subnetwork atau subnet baru akan sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.Maka dilakukan teknik subnetting lagi untuk subnet terakhir #4 dengan network atau alamat jaringan 192.168.32.192.

Desimal Biner192.168.32.192= 11000000. 10101000. 00100000. 00000000255.255.255.192=11111111. 11111111. 11111111. 11000000

Karena yang dibutuhkan adalah 30 client maka rumus yang digunakan terlebih dahulu adalah;

2y 2 = 302y = 32Y = 5

dimana y tersebut adalah jumlah angka binary 0 pada octet terakhir netmask kelas C. Dengan demikian dapat diperoleh berapa jumlah angka binary 1 pada octet terakhir netmask tersebut. Dari perhitungan tersebut diatas maka diperoleh netmask ;

Desimal Biner255.255.255.224=11111111. 11111111. 11111111. 11100000

Kemudian dihitung blok subnet dengan rumus 256-224 = 32. Maka diperoleh kelipatan blok subnet-nya adalah 32, namun tidak dimulai dari 0 melainkan dimulai dari 192 sesuai dengan nomor jaringan pada subnet terakhir yang dipecah. Sehingga diperoleh blok subnet 192 dan 224. Dari data tersebut maka dibuatlah tabel sebagai berikut,

Subnet#1#2

192.168.32.192192.168.32.224

Host Pertama192.168.32.193192.168.32.225

Host Terakhir192.168.32.222192.168.32.254

Broadcast192.168.32.223192.168.32.255

Maksimal Host3030

Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh tabel sebagai berikut,Subnet#1#2#3#4#5

192.168.32.0192.168.32.64192.168.32.128192.168.32.192192.168.32.224

Host Pertama192.168.32.1192.168.32.65192.168.32.12192.168.32.193192.168.32.225

Host Terakhir192.168.32.62192.168.32.126192.168.32.190192.168.32.222192.168.32.254

Broadcast192.168.32.63192.168.32.127192.168.32.191192.168.32.223192.168.32.255

Maks. Host6262623030

Kebetuhan 5050503030

Tersisa12121200

DivisiKeuanganTata UsahaR&DHRDPelayanan

Netmask255.255.255.192255.255.255.192255.255.255.192255.255.255.224255.255.255.224

C. DASAR TEORIVLSM (Variable Length Subnet Mask)VLSM merupakan implementasi pengalokasian blok IP yang dilakukan oleh pemilik network (network administrator) dari blok IP yang telah diberikan padanya (sifatnya local dan tidak dikenal di internet, adapun keuntungan dari subnetting vlsm :

Mengurangi lalu lintas jaringan (reduced network traffic). Teroptimasinya unjuk kerja jaringan (optimized network performance). Pengelolaan yang disederhanakan (simplified management). Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yang jauh (facilitated spanning of large geographical distance). Menghemat ruang alamat.

VLSM merupakan bentuk lain dari tehnik subnetting akan tetapi pada subnetting ini yang digunakan bukan berdasarkan jumlah banyak IP dalam satu subnet/class melainkan banyak host yang ingin dibuat. Hal ini akan membuat semakin banyakjaringan yang dapat dipisahkan pada suatu subnet maupun class.

D. ALAT DAN BAHAN 1. Software Simulasi Cisco Paket Tracert 5.3

E. LANGKAH KERJA1. Membuka aplikasi Cisco paket tracert 5.32. Memilih icon end device pada menu di bagian kiri bawah untuk menambahkan beberapa komputer.

3. Kemudian memilih device yang ada di sebelah kanan sidebar end devices untuk ditambahkan dengan cara drag pada drop pada lembar kerja.

4. Misalkan kita memilih PC, klik icon PC kemudian drag dan drop pada worksheet atau lembar kerja dan membuat gambar ilustrasinya,

5. Menyesuaikan pemasangan IP Address dengan menggunakan gambar ilustrasi di atas. Kemudian uji koneksi antar kelima PC tersebut tidak akan bisa terkoneksi karena kelimanya beda subnet. Hal tersebut telah menstimulasikan teknik subnetting VLSM sesuai dengan skenario di atas.

F. PERMASALAHAN & TROUBLESHOOTINGMengalami kesulitan saat menghubungkan antara router dengan router, router dengan PC. Karena saat dihubungkan tidak bisa mengalami koneksi.

G. BAHAN DISKUSI /TUGAS 1. ( Teknik CIDR )Hitunglah subnet dari 210.103.45.0/28! Buatlah simulasi pada paket tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer !

Jawab :

IP Address= 210.103.45.0 / 28Seubnet Mask= 11111111 . 11111111 . 11111111 . 11110000= 255 . 255 . 255 . 240Jumlah Subnet= 2x = 24 = 16Jumlah host per subnet= 2y 2 = 24 2 = 14 hostBlok Subnet= 28 : 2x = 256 : 16 = 16 Jadi subnet lengkapnya 0, 16, 32, ...., 240

Subnet210.103.45.0210.103.45.16210.103.45.32210.103.45.240

Host Pertama210.103.45.1210.103.45.17210.103.45.33210.103.45.241

Host Terakhir210.103.45.14210.103.45.30210.103.45.238210.103.45.254

Broadcast210.103.45.15210.103.45.31210.103.45.239210.103.45.255

Simulasi :

IP Address 210.103.45.1 210.103.45.14PC dengan IP address 210.103.45.1 dan 210.103.45.14 berada pada satu sub network, sehingga diantara kedua PC tersebut dapat saling terjadi koneksi.

IP ADDRESS 210.103.45.17 210.103.45.33PC yang mempunyai IP address 210.103.45.17 dan 210.103.45.33 adalah PC PC yang berada pada subnetwork yang berbeda. Sehingga diantara kedua PC itu tidak terjadi koneksi. Apabila kita tetap ingin menghubungkannya maka kita dapat menggunakan device tambahan berupa router.

2. ( Teknik VLSM ) Misalkan ada sebuah perusahaan terbagi dalam 5 buah divisi yaitu A, B, C, D dan E. Divisi A terdiri dari 300 komputer, divisi B terdiri dari 250 komputer, divisi C terdiri dari 200 komputer, divisi D terdiri dari 140 komputer, dan divisi E terdiri dari 140 komputer. Setting ip address 5 buah komputer dengan network atau nomor jaringan awal adalah 172.200.0.0. Bagaimana hasilnya dan sertakan perhitungannya secara detail? Buatlah simulasi pada paket tracert dimana per subnetwork-nya diwakili oleh 5 buah komputer.

Jawab :

a. Subnet devisi A= 300b. Subnet devisi B= 250c. Subnet devisi C= 200d. Subnet devisi D= 140e. Subnet devisi E= 140

Karena IP Addressnya 172.200.0.0, maka PC tersebut termasuk dalam kelas B. Jadi kita dapat menghitungnya dengan cara di bawah ini :Misal :prefik nya kita ambil d Divisi A= 300Host = 2y 2 = 29 - 2= 510 ( Lebih dari dan mendekati 300 )

Divisi B= 250Host= 2y 2= 28 2= 254 ( lebih dari dan mendekati 250 )

Divisi C= 200Host= 2y 2= 28 2= 254 ( lebih dari dan mendekati 200 )

Divisi D= 140Host= 2y 2= 28 2= 254 ( lebih dari dan mendekati 140 )

Divisi E= 140Host= 2y 2= 28 2= 254 ( lebih dari dan mendekati 140 )

NETWORK MASK DAN SUBNET MASK Devisi A/32 9 = 23Subnet Mask = 11111111 . 11111111 . 11111110 . 00000000= 255 . 255 .254 . 0

Devisi B, C, D, E /32 8= 24Subnet Mask = 11111111 . 11111111 . 11111111 . 00000000= 255 . 255 .255 . 0

RENTANG BLOK SUBNET Devisi A = 256 254 = 2 Devisi B = 256 255 = 1

Subnet172.200.0.0172.200.2.0172.200.3.0172.200.4.0172.200.5.0

Host Pertama172.200.0.1172.200.2.1172.200.3.1172.200.4.1172.200.5.1

Host Terakhir172.200.0.254172.200.2.254172.200.3.254172.200.4.254172.200.5.254

Broadcast172.200.0.255172.200.2.255172.200.3.255172.200.4.255172.200.5.255

IP Address 172.200.0.1 172.200.0.254PC dengan IP address 172.200.0.1 dan 172.200.0.254 berada pada satu sub network, sehingga diantara kedua PC tersebut dapat saling terjadi koneksi.

IP ADDRESS 172.200.4.1 172.200.5.254PC yang mempunyai IP address 172.200.4.1 dan 172.200.5.254 adalah PC PC yang berada pada subnetwork yang berbeda. Sehingga diantara kedua PC itu tidak terjadi koneksi. Apabila kita tetap ingin menghubungkannya maka kita dapat menggunakan device tambahan berupa router.

3. Devisi Router= 1 hostDevisi LAN A= 100 hostDevisi LAN B= 20 host

Devisi LAN AYang diminta ada 100 Host. Berdasar pada tabel diagram subnetting maka kelas C jumlah host yang mendekati 100 adalah 126 host dengan net mask 255.255.255.128 Subenet mask= 11111111 . 11111111 . 11111111 . 10000000 Subnet= 2x = 21 = 2 Host/subnet= 2y 2 = 27 - 2 = 128 2 = 126 Rentang bloksubnet = 256 128 = 128

Subnet192.168.10.0192.168.10.128

Host Pertama192.168.10.1192.168.10.129

Host Terakhir192.168.10.126192.168.10.254

Broadcast192.168.10.127192.168.10.255

Devisi LAN BYang diminta ada 20 Host. Berdasar pada tabel diagram subnetting maka kelas C jumlah host yang mendekati 20 adalah 30 host dengan net mask 255.255.255.224 Subenet mask= 11111111 . 11111111 . 11111111 . 11100000 Subnet= 2x = 23 = 8 Host/subnet= 2y 2 = 25 - 2 = 32 2 = 30 Rentang bloksubnet = 256 224 = 32

Subnet192.168.10.128192.168.10.160

Host Pertama192.168.10.129192.168.10.161

Host Terakhir192.168.10.158192.168.10.254

Broadcast192.168.10.159192.168.10.255

Router Yang diminta ada 4 Host. Berdasar pada tabel diagram subnetting maka kelas C jumlah host yang mendekati 4 adalah 6 host dengan net mask 255.255.255.248 Subenet mask= 11111111 . 11111111 . 11111111 . 11111000 Subnet= 2x = 25 = 32 Host/subnet= 2y 2 = 23 - 2 = 8 2 = 6 Rentang bloksubnet = 256 248 = 8

Subnet192.168.10.160192.168.10.168

Host Pertama192.168.10.161192.168.10.169

Host Terakhir192.168.10.166192.168.10.254

Broadcast192.168.10.167192.168.10.255

H. KESIMPULANBerdasarkan dari hasil praktikum di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Dengan menggunakan sistem VLSM maka kita dapat membuat jaringan yang lebih sederhana dan sekaligus sebagai pemaksimalan penggunaan host dalam sebuah subnet. Sehingga jaringan yang mulanya sangat besar, kini bisa kita potongjaringan tersebut agar nampak lebih kecil dan mudah untuk memanejemen. I. DAFTAR PUSTAKA

Rian, Lukman dan Arwan Nur. 2012. Lab Sheet Jaringan Komputer IP Address dan Pengkabelan. Lab sheet tidak diterbitkan. Yogyakarta : FT UNY.