laporan akhir praktik milling

38
LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING DISUSUN OLEH Nama : M. Agung Ramadhan NIM : 061230200802 Kelas : 2 MEA Dosen Pembimbing : Rasyid, M.T POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK MESIN

Upload: magungram

Post on 23-Oct-2015

256 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

LAPORAN AKHIR PRAKTIK

MILLING

DISUSUN OLEH

Nama : M. Agung Ramadhan

NIM : 061230200802

Kelas : 2 MEA

Dosen Pembimbing : Rasyid, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK MESIN

2013

Page 2: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang

telah memberikan saya kesempatan untuk dapat membuat tulisan / laporan yang dimana

tulisan / laporan ini merupakan laporan tentang praktek kerja mesin frais (milling).

Dengan rumusan laporan tersebut berisi tentang milling dari mulai pengertian,

macam-macam mesin milling, alat yang digunakan dalam mesin milling, cara kerja mesin

milling, sampai ke pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam proses milling. Mengingat isi

yang di kemukakan di atas, tulisan ini mudah-mudahan bisa di terima oleh dosen pembimbing

Praktek mesin frais.

Dan tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembingbing dan rekan-

rekan sekalian yang membimbing dan membantu dalam praktek kerja milling, sehingga saya

dapat membuat tulisan ini.

Semoga dengn laporan ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran serta pencerdasan kita

semua di bidang pendidikan, khususnya kerja milling. Dan saya berharap tulisan ini dapat di

terima oleh dosen pembimbing selaku instruktur saya dalam melaksanakan praktek kerja

milling.

Palembang, 25 Juni 2013

M. Agung Ramadhan

i

Page 3: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

DAFTAR ISI

Halaman Judul

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin frais...........................................................................................................3

2.2 Bentuk Pengefraisan..............................................................................................................3

2.3 Jenis-jenis Mesin Frais...........................................................................................................4

2.4 Bagian-bagian Utama Mesin Frais.........................................................................................7

2.5 Alat Potong Mesin Frais........................................................................................................8

2.6 Alat Bantu Mesin Frais..........................................................................................................13

2.7 Aksesoris Mesin Frais............................................................................................................14

2.7.1 Clamping Tools............................................................................................................14

2.7.2 Clamping Device.........................................................................................................17

2.8 Penghitungan Kecepatan Potong ..........................................................................................20

2.9 Pembahasaan Langkah Kerja Pembuatan............................................................................. 23

2.10Pembahasa Langkah Kerja Pembuatan.................................................................................24

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................25

3.2 Saran ....................................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini

seolah-olah menuntut kita untuk dapat bekerja di berbagai bidang secara professional.

Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa Teknik Mesin harus ikut berperan aktif dalam

perkembangan teknologi terebut.

Dalam dunia permesinan dikenal berbagai macam alat yang dapat membantu

pekerjaan manusia agar mempermudah dalam pelaksanaannya. Dengan adanya mesin-

mesin-mesin tersebut manusia hanya sebagai kontroler atau pengendali cara kerja dari

mesin itu, sedangkan mesinnya itu sendiri berfungsi sebagai motor atau penggerak. Untuk

seseorang yang memang berlatar belakang teknik mesin diwajibkan mengenal berbagai

jenis mesin-mesin seperti mesin bor, mesin bubut, gerinda,mesin frais dan lain

sebagainya.

Untuk laporan dari hasil praktek selama 4 minggu lalu, saya menulis laporan ini

yang dimana laporan ini akan menjelaskan tentang mesin frais, macam-macam mesin

frais, keselamatan kerja, dan apa saja alat yang digunakan dalam mesin frais. Adanya

laporan ini untuk memenuhi tugas laporan dari praktek kerja mesin frais.

1

Page 5: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

1.2Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat dalam penulisan laporan ini adalah :

1. Apakah definisi dari mesin frais ?

2. Apa saja macam-macam mesin frais ?

3. Apa saja yang di perhatikan dalam keselamatan kerja ?

4. Bagaimana cara kerja mesin frais ?

5. Bagaimana penghitungan dalam mesin frais ?

6. Peralatan apa saja yang digunakan pada mesin frais ?

1.3Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penulisan makalah tentang mesin frais ini diharapkan dapat menambah

wawasan terhadap teknologi yang erat kaitanya dengan teknik mesin. Selain itu juga

dapat menambah kemampuan dan menguasai kerja mesin frais dengan baik dan benar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui definisi dari mesin frais

2. Untuk mengetahui jenis-jenis mesin frais

3. Untuk mengetahui keselamatan kerja dalam proses tempa

4. Untuk mengatahui cara kerja mesin frais

5. Untuk mengetahui bagaimana penghitungan dalam mesin frais

6. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan

2

Page 6: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Frais

            Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya

dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar

(multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat

pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik,

agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin

frais (Rasum, 2006).

2.2       Bentuk Pengfraisan

            Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda, dikarenakan cara pengerjaannya.

Berikut ini bentu-bentuk pengfraisan yang bisa dihasilkan oleh mesin frais.

1. Bidang rata datar

2. Bidang rata miring menyudut

3. Bidang siku

4. Bidang sejajar

5. Alur lurus atau melingkar

6. Segi beraturan atau tidak beraturan

7. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang

8. Roda gigi lurus, helik, paying, cacing

9. Nok/eksentrik, dll.

3

Page 7: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

2.3       Jenis-Jenis Mesin Frais                                                      

Jenis-jenisnya terdiri dari mesin frais tiang dan lutut (column-and-knee), mesin frais hobbing

(hobbing machines), mesin frais pengulir (thread machines), mesin pengalur (spline machines) dan

mesin pembuat pasak (key milling machines). Untuk produksi massal biasanya dipergunakan jenis

mesin frais banyak sumbu (multi spindles planer type) dan meja yang bekerja secara berputar terus-

menerus (continuous action-rotary table) serja jenis mesin frais drum (drum type milling machines)

(Efendi, 2010). Berikut ini ada macam-macam mesin frais:

a.    mesin frais horizontal atau bisa disebut dengan mesin frais mendatar dapat digunakan untuk

mengejakan pekerjaan sebagai berikut ini antara lain:

      mengfrais rata.

      mengfrais ulur.

      mengfrais roda gigi lurus.

      mengfrais bentuk.

      membelah atau memotong

Gambar 3.1 Mesin Frais Horizontal

4

Page 8: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

b.    mesin frais vertical atau bisa disebut dengan mesin frais tegak dapat digunakan untuk

mengerjakan pekerjaan sebagai berikut:

      mengfrais rata.

      mengfrais ulur.

      mengfrais bentuk.

      membelah atau memotong.

      mengebor.

Gambar 3.2 Mesin Frais Vertical

c.    Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar perubahan

kearah vertikal dapat dilakukan dengan mengubah posisi arbor. Gerakan meja dari mesin ini

dapat kearah memanjang, melintang, naik turun. Dan dapat diputar membuat sudut tertentu

terhadap bodi mesin.

5

Page 9: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

Gambar 3.3 Mesin Frais Universal

Selain ketiga mesin frais diatas ada beberapa jenis-jenis mesin frais yaitu mesin frais bed dan

mesin frais duplex.

Gambar 3.4 Mesin Frais Bed Gambar 3.5 Mesin Frais Duple

6

Page 10: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

2.4 Bagian-bagian Utama Mesin Frais

1. SpindleutamaMerupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

a. Vertical spindle

b. Horizontal spindle

c. Universal spindle

2. Meja Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :

a. Fixed table

b. Swivel table

c. Compound table

3. Motor Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :

a. Motor spindle utama

b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )

c. Motor pendingin ( cooling )

4. TranmisiMerupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Transmisi spindle utama

b. Transmisi feeding

Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Transmisi gear box

b. Transmisi v – blet

5. KneeMerupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).

7

Page 11: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

6. Column/tiangMerupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.

7. Base/dasarMerupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Tempat cairan pendingin.

8. ControlMerupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu :

a. Mekanik

b. Electric

Dibagi menjadi 2 bagian :

1. Sederhana

2. Komplek ( CNC )

2.5     Alat-Alat Potong Mesin Frais

Mesin frais mempunyai beberapa alat potong yang mempunyai fungsi berbeda. Berikut ini alat-

alat yang ada pada mesin frais :

8

Page 12: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

Jenis-Jenis Pisau Frais

Pisau mesin frais atau Cutter mesin frais baikhorisontal maupun vertical memiliki banyak sekali

jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta mudah atau

kompleksnya benda kerja yang akan dibuat.

a.    Pisau mantel

Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan

kasar (Roughing) dan lebar.

Gambar 3.6 Pisau Mantel

b.    Pisau alur

Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis pisau ini ada

beberapa macam yang penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 3.7 Pisau Alur

c.    Pisau frais bergigi 

     Pisau jenis ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi yang diinginkan. Pada

pisau bergigi ini benda yang tersayat akan lebih cepat, dikarenakan bentuk pisaunya yang bergigi.

9

Page 13: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

Gambar 3.8 Pisau Frais Bergigi

d.    Pisau frais radius cekung dan cembung

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerjanya yang bentuknya memiliki radius dalam

(cembung atau cekung). Pisau frais radius cekung proses kerjanya sama dengan pisau radius cembung

hanya saja yang membedakan  adalah bentuk pisau yang berbeda.

Gambar 3.9 Pisau Frais Radius Cekung

Gambar 3.10 Pisau Frais Radius Cembung

10

Page 14: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

e.    Pisau frais alur T

     Pisau ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya pada meja mesin frais.

Benda kerja yang akan disayat diatur dengan selera operator, sehingga menghasilkan bentuk sayatan

yang diinginkan.

Gambar 3.11 Pisau Frais Alur T

f.      Pisau frais sudut

Pisau ini berguna untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai sudut pisau yang

digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda diantaranya 30, 45, 50, 60, 70, 80

derajat.

Gambar 3.12 Pisau Frais Sudut

g.    Pisau jari

Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.  Pada

pengoperasiannya biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak dan jenis pisau

ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais vertical).

11

Page 15: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

Gambar 3.13 Pisau Frais Jari

h.    Pisau frais muka dan sisi

Jenis pisau ini memiliki mata sayat dimuka dan disisi, dapat digunakan untuk mengfrais bidang rata

dan bertingkat.

Gambar 3.14 Pisau Frais Muka dan Sisi

i.      Pisau frais pengasaran

Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda sisinya berbentuk alur helik. Cara tersebut

dapat digunakan untuk menyatat benda kerja dari sisi potong cutter sehingga potongan pisau ini

mempu melakukan penyayatan yang cukup besar.

12

Page 16: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

Gambar 3.15 Pisau Frais Pengasaran

j.      Pisau frais gergaji

Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Selain itu juga dapat

digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

Gambar 3.16 Pisau Frais Gergaji

2.6       Alat Bantu Mesin Frais

Mesin frais dalam pengoperasiannya diperlukan suatu alat bantu yang berguna untuk

membantu pekerjaan dalam pengefraisan (Umaryadi, 2007). Berikut ini alat bantu pada mesin frais:

a.    Arbor

Arbor adalah tempat memasang pisau frais pada setiap mesin. Disepanjang arbor dibuat alur pasak

yang sama ukuranya dengan alur pasak yang terdapat pada ring penjepit pisau yang sesuai dengan alur

pasak yang terdapat pada pisau frais. Alat ini berbentuk bulat panjang dengan panjang salah satu

bagian ujung berbentuk tirus, sementara ujung lainnya berulir. Poros ini dilengkapi dengan cincin

(ring penekan) yang dinamakan collets.

13

Page 17: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

d.    Collets

Collets berfungsi untuk mencekap mata potong. Khususnya pada proses pembuatan lubang dan taper.

e.    Ragum

     Ragum merupakan alat bantu yang digunakan untuk mencekam benda kerja agar posisinya tidak

berubah sewaktu difrais.

f.      Kepala lepas

Kepala lepas berguna untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan diving head atau kepala

lepas. Hal tersebut agar benda kerja tidak terangkat atau tertekan kebawah pada waktu penyayatan.

g.    Kepala pembagi

Kepala pembagi merupakan salah satu yang sering dipakai dan ditempatkan dalam meja mesin. Alat

ini digunakan untuk proses pembuatan alur, roda gigi, dan lain-lain

h.    Meja putar

Meja putar di gunakan untuk mengfrais benda kerja dengan bentuk bervariasi dan melingkar,

pengfrisan dapat dilakukan pada meja putar. Dengan alat ini pengfraisan dapat dilakukan secara

melingkar.

2.7 Aksesoris mesin Frais

2.7.1 Clamping Tools

1. Berdasarkan Tangkainya : 1. Arbor ISO 302. Arbor ISO 403. Arbor ISO 454. Arbor ISO 505. Arbor ISO 556. Arbor ISO 60

14

Nr. D1 d1 L1 L2 y D2

30 31.75 17.4 50 70 1.6 50

40 44.45 25.3 67 95 1.6 63

45 57.15 32.4 86 110 3.2 80

50 69.85 39.6 105 130 3.2 100

55 88.9 50.4 130 168 3.2 130

60 107.95 60.2 165 210 3.2 160

Page 18: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

2. Berdasrkan Fungsinya :

7. Drill chuck arborAlat ini dipakai untuk mencekam mata bor, tool lain yang berdiameter kecil dan memiliki bentuk tangkai silindris.

8. Sleeve Arbor for CutterDigunakan untuk mencekam End Mill Cutter yang memiliki bentuk tangkai taper atau konus.

3. Sleeve Arbor for Twist Drill

Digunakan untuk mencekam Twist Drill yang memiliki bentuk tangkai taper atau konus.

4. Collet Arbor

Digunakan untuk mencekam alat dengan tangkai silindris, dan didesain untuk mengambil sebuah diameter yang spesifik, dari alasan diatas maka standard collet (1 set) di langkahkan dengan penambahan 0,5 mm.

15

Page 19: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

5. Stub Arbor

Biasanya digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter, dan beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah, dan tanpa perlu menambahkan ring untuk membantu pencekaman.

6. Short Arbor

Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter dan beberapa tools lain yang memilikii lubang silindris ditengah, biasanya perlu ditambahkan ring untuk membantu proses pencekaman.

7. Long Arbor

Clamping Tools ini digunakan untuk mencekam Shell End Mill Cutter dan alat potong lain yang memiliki lubang silindris ditengah. Biasanya Arbor ini digunakan untuk Mesin Horisontal, dan juga ditambahkan ring untuk membantu pencekaman.

16

Page 20: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

8. Side Lock Arbor

Salah satu jenis Arbor yang digunakan untuk mencekam Cutter dengan tangkai silindris, dimana prinsip pencekamannya cukup sederhana dengan mengencangkan screw yang ada pada arbor, sehingga screw tersebut menekan cutter dan mengikatnya, untuk itu perlu ada bidang rata pada sisi tangkai cutter, agar bisa tercekam dengan baik.

9. Boring Head Arbor

Digunakan untuk mencekam boring tools, dimana dalam boring head biasanya disertai skala yang cukup teliti untuk pembuatan lubang yang memiliki ukuran presis 

2.7.2 Clamping Device

1. Clamping Benda Kerja 1. Clamp

Alat pencekam sederhana yang digunakan untuk mencekam material di meja milling, dimana clamp digunakan sebagai pencekam sedangkan T-slot Bolt sebagai pengencangnya.

17

Page 21: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

2. Angle Plate

Ketika permukaan benda kerja yang akan di milling memiliki atau ingin dibuat sudut tertentu, maka dapat dibuat dengan menggunakan angle plate. Benda kerja yang dipasang pada angle plate, biasanya dicekam dengan menggunakan clamp.

3. V-Blocks

V-blocks sangat baik digunakan untuk pencekaman batang poros yang akan di proses milling, batang poros yang pendek biasanya ditempatkan pada sebuah V-blocks saja, jika batang porosnya panjang, dua buah V-blocks atau lebih dipasang pada meja mesin, dengan jarak yang sesuai dengan panjang batang poros. V-blocks dan benda kerja dicekam pada meja mesin dengan menggunakan clamp.

2. Vice Machine 1. Fixed Vice

Alat ini paling sering digunakan dalam pengerjaan di Milling. Fixed vice tidak dapat diubah sudutnya, sehingga posisinya selalu tetap.

18

Page 22: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

2. Swivel Vice

Clamping device ini memiliki kemampuan untuk diubah sudutnya pada satu sudut putar, sehingga mampu digunakan untuk pembuatan sudut pada proses pengerjaan di Milling.

3. Compound Vice

Clamping device ini sama dengan Swivel Vice, tetapi memiliki lebih dari satu sudut putar, sehingga bisa digunakan untuk pembuatan sudut / profil yang lebih rumit.

3. Rotary Table

Salah satu asesoris mesin milling yang biasa digunakan untuk membuat radius luar pada mesin Milling, pada saat proses penggerjaan biasanya ditambahkan clamp + center pin untuk mencekam benda kerja.

19

Page 23: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

4. Deviding Heads

Salah satu asesoris mesin milling yang biasa digunakan untuk membuat segi tertentu (Misal segi 3, 4, 5 dst),Asesoris ini bisa juga digunakan untuk membuat roda gigi, ataupun spiral pada mesin milling.

2.8 Penghitungan Kecepatan Potong

kecepatan potong (CS) adalah keliling kali putaran atau π . d . n; di mana π adalah nilai konstansta 227

= 3.14; d adalah diameter pisau dalam satuan milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau dalam

satuan utaran/menit (rpm). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan

secara baku (Tabel 6), 

maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/pisau. Dengan

demikian, rumus untuk menghitung putaran menjadi:

Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter,

maka rumus menjadi:

20

Page 24: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

Contoh

Akan mengefrais dengan pisau HHS berdiameter 30 mm dengan kecepatan potong (Cs) 25 m/menit,

maka besarnya putaran mesin (n) diperoleh:

Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaran mesin, selain dapat dihitung dengan rumus

di atas juga dapat dicari pada tabel kecepatan potong pembubutan (Tabel 6 dan 7) yang hasil

pembacaannya mendekati dengan angka hasil perhitungan

Page 25: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING
Page 26: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING
Page 27: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

21

Page 28: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

Diagram kecepatan

Page 29: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

22

2.9 Pembahasan Langkah Kerja

Page 30: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Milling adalah pengerjaan yang menggunakan macam-macam pisau frais,dimana

mempunyai fungsi-fungsi tersendiri. Sebelum melakukan pengerjaan milling harus mencari

kecepatan potong dengan menggunakan rumus yang ada sehingga tidak akan jadi kecelakaan

dalam bekerja menggunakan mesin . Setiap akan melakukan pekerjaan milling terlebih dahulu

periksalah perlengkapan yang tersedia. Dan gunakanlah alat pelindung ketika bekerja. Jagalah

keselamat diri anda.

3. 2 Saran

Tidak banyak saran yang saya tulis tetapi saya hanya sekedar mengingatkan, antara lain :

Ketika akan melakuan pekerjaan terlebih dahulu periksa perlengkapan yang ada.

Gunakanlah alat keselamatan kerja yang telah disediakan.

Hati-hati dalam bekerja,harus teliti dan konsentrsi

Pengawasan terhadap mahasiswa yang sedang melakukan praktik sebaiknya harus

lebih diwaspadai.

Bersihkan mesin setelah bekerja

Page 31: LAPORAN AKHIR PRAKTIK MILLING

2

DAFTAR PUSTAKA

Modul Mesin frais

https://www.google.co.id/#output=search&sclient=psy-

ab&q=penghitungan+mesin+frais&oq=penghitungan+mesin+frais&gs_l=hp.3...51.7622.0.78

70.14.14.0.0.0.0.2209.12109.3-2j2j2j3j9-3.12.0...0.0...1c.1.17.psy-

ab.iRaEpN82RBg&pbx=1&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.47883778,d.bmk&fp=e43ba136e52e

22e4&biw=1366&bih=677

https://www.google.co.id/search?output=search&sclient=psy-

ab&q=perhitungan+kecepatan+potong+mesin+frais&oq=perhitungan+kecepatan+potong+me

sin+frais&gs_l=hp

https://www.google.co.id/#output=search&sclient=psy-

ab&q=penghitungan+mesin+frais&oq=penghitungan+mesin+frais&gs_