laporan praktek ilmu usaha tani

11
PRAKTEK OBSERVASI LAPANG ILMU USAHA TANI 1.1 Tempat dan Waktu 1.1.1 Tempat Praktek Observasi Lapang Ilmu Usah Tani dilakukan di Lembaga P4S, dimana P4S merupakan suatu Lembaga Pertanian, Lembaga tersebut khusus menangani pelaksanaan padi sawah atau dalam bahasa latinnya Oriza sativa. Lembaga ini diketuai oleh Bapak. Ibrahim Naswari Gandana, beliau adalah Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kab. Cianjur. P4S merupakan singkatan dari Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pertanian Swasembada. Lembaga ini bersifat formal dan dikukuhan oleh Dinas Pertanian. Lembaga ini mulai berdiri sejak tahun 2000 dan dikukuhkan oleh Dinas Pertanian pada tahun 2006. P4S terbagi ke dalam beberapa tempat yang ada di daerah Cianjur, yaitu: Taruna Mekar, Cipanas. Tegal Lega, Warung Kondang. dan Nagrak Lembaga ini di dukung oleh lembaga-lemabaga yang ada di Kab. Cianjur, yaitu: 1 | Praktikum Ilmu Usaha Tani

Upload: ryan-chris-wijaya

Post on 20-Jun-2015

841 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

eboy

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

PRAKTEK OBSERVASI LAPANG ILMU USAHA TANI

1.1 Tempat dan Waktu

1.1.1 Tempat

Praktek Observasi Lapang Ilmu Usah Tani dilakukan di Lembaga P4S,

dimana P4S merupakan suatu Lembaga Pertanian, Lembaga tersebut khusus

menangani pelaksanaan padi sawah atau dalam bahasa latinnya Oriza sativa.

Lembaga ini diketuai oleh Bapak. Ibrahim Naswari Gandana, beliau adalah

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kab. Cianjur.

P4S merupakan singkatan dari Pusat Pelatihan dan Pengembangan

Pertanian Swasembada.

Lembaga ini bersifat formal dan dikukuhan oleh Dinas Pertanian.

Lembaga ini mulai berdiri sejak tahun 2000 dan dikukuhkan oleh Dinas

Pertanian pada tahun 2006.

P4S terbagi ke dalam beberapa tempat yang ada di daerah Cianjur,

yaitu:

Taruna Mekar, Cipanas.

Tegal Lega, Warung Kondang. dan

Nagrak

Lembaga ini di dukung oleh lembaga-lemabaga yang ada di Kab.

Cianjur, yaitu:

Pemerintah Daerah.

Dinas Pertanian. dan

Lembaga Pertanian.

Lembaga ini juga bekerjasama dengan:

Badan Balai Padi, dan

Badan Tenaga Nuklir Nasional

1 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 2: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

Adapun Instansi Pendidikan yang melakukan praktek (magang) pada

Lembaga P4S ini, yaitu:

SPMA

SMK Pertanian

Perguruan Tinggi, seperti dari UNPAD Bandung, IPB Bogor, dll.

1.2 Waktu

Observasi Lapang Ilmu Usaha Tani dilaksanakan di lahan padi milik

P4S (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pertanian Swasembada) dan HKTI

yang berada di wilayah Nagrak Kab. Cianjur. Pelaksanaan observasi lapang

dilakukan pada bulan Juni tepatnya pada tanggal 2 Juni hari Selasa.

2 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 3: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

2.1 Pelaksanaan dan Pengelolaan padi sawah (Oryza sativa).

Di lembaga P4S ini Pelaksanaan dan Pengelolaan padi sawah dibagi ke

dalam 3 cara, yaitu Konvensional, PTT (Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya

Terpadu) dan SRI (System Of Rice Intensificatiaon).

Pengelolaan Padi Sawah Dengan Cara Konvensional.

1. Menggunakan benih muda dengan umur 20-22 hari.

2. Per lubang tanaman benih yang digunakan sebanyak 2-4 batang.

3. Berorientasi terhadap kelestarian lingkungan.

4. Menggunakan pupuk yang berimbang.

Pengelolaan Padi Sawah Dengan Cara PTT (Pengelolaan Tanaman

dan Sumberdaya Terpadu).

1. Menggunakan benih muda yang berumur 15 hari dan maksimal 18 hari.

2. Jumlah benih perlubang tanam antara 1 sampai 4 batang dan tergantung

varietas.

3. Menggunakan pupuk dan pestisida organik secara terpadu dengan

anorganik.

Pengelolaan Padi Sawah Dengan Cara SRI (System Of Rice

Intensification).

1. Menggunakan benih yang sangat muda yang berumur 7 – 10 hari.

2. Jumlah benih perlubang 1 batang (tanaman tunggal).

3. Menggunakan 100% pupuk organik.

3 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 4: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

Menurut sumber teknologi BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian)

Provinsi Jawa Barat yang bertujuan untuk:

Meningkatkan produktifitas dan kualitas baik lahan maupun produksi.

Meningkatkan efisiensi biaya produksi.

Melestarikan sumber daya untuk terpeliharanya sistem produksi yang

berkelanjutan.

Berlangsungnya proses pembenahan tanah.

Adapun Komponen Teknologi Aplikasi cara PTT dan SRI

Penggunaan benih yang bermutu yang menghasilkan varietas unggul

nasional maupun lokal.

Penggunaan jarak tanam jajar legowo.

Penanaman benih muda dan tanaman tunggal (SRI).

Penggunaan pupuk dan pestisida organik.

Pemupukan pada system PTT dilaksanakan secara terpadu organik dan

anorganik.

Pengelolaan air secara bijaksana.

Penanganan panen dan pasca panen.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) yang sesuai dengan

konsep PTT.

2.2 Sistem Produksi

2.2.1 Panen dan Pasca Panen

Pada pemanenan dilakukan meliputi pemanenan yang menggunakan

gebut atau menggunakan penggilingan padi dan penimbangan. Dengan lahan 1

Ha dapat menghasilkan 8000 kg gabah kering pungut. Setiap 1 kg gabah

dihargai Rp 150,00.

Sedangkan pada pasca panen meliputi pengangkutan ke pabrik,

penjemuran, penggilingan, sortasi, pengadaan karung, pelabelan karung,

4 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 5: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

pengemasan dan pengangkutan beras hingga penjualan beras, seperti ke pasar-

pasar, swalayan-swalayan, dll.

2.2.2 Pemasaran

5 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 6: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

2.2.3 Perbandingan R / C

Biaya Produksi Vol. SatuanHarga (Rp)

Nilai

(Rp)

1. Sewa lahan 3000 Kg GPK 2300 6900000

2. Bibit 25 kg 5000 125000

3. Pupuk

- Urea 100 kg 1250 125000

- NPK PONIKA 300 kg 2000 600000

-Pupuk cair pelengkap 150000

4. Pestisida 2 L 80000 160000

5. Tenaga Kerja

- pembuatan lahan persemaian 4 TKSP 15000 60000

- perbaikan pematang 30 TKSP 15000 450000

- borongan traktor 700000

-perataan tanah 10 TKSP 15000 150000

- pencetakan jarak tanam 3 TKSP 15000 45000

- pencabutan benih 10 TKSP 10000 100000

-Penanaman 30 TKSP 10000 300000

-pelayanan para penanam 2 TKSP 15000 30000

- penyiangan I dan II 60 TKSW 10000 600000

- pemupukan I , II, III 6 TKSP 15000 90000

- pengendalian OPT 6 TKSP 15000 90000

6 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 7: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

- sanitasi/ pembersihan pematang 10 TKSP 15000 150000

6. Biaya panen

- upah pemanenan 8000 kg 150 1200000

- upah penimbangan 8000 kg 15 120000

7. Biaya pasca panen

- pengangkutan ke pabrik 8000 kg 30 240000

- penjemuran 8000 kg 30 240000

- upah giling 4320 kg 200 864000

- sortasi 4320 kg 30 129600

-pengadaan karung 25 Kg 173 1100 190300

- pelabelan karung 173 25 4325

- pembelian benang jahit 2 5000 10000

- upah pengemasan 4320 25 108000

-biaya pengangkutan beras 4320 30 129600

-Upah bongkar muat beras 4320 20 86400

Total biaya 14147225

Pendapatan sampai diberaskan 4320 kg 5300 22896000

Keuntungan 8748775

R/C 1,618409264

Setiap harga Rp 1,00 mendapatkan 1,62.

7 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 8: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

8 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i

Page 9: Laporan Praktek Ilmu Usaha Tani

9 | P r a k t i k u m I l m u U s a h a T a n i