laporan praktek 2b

Upload: sakti-yonnie-purba

Post on 08-Jul-2015

674 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum biologi sel

TRANSCRIPT

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

KOMPONEN-KOMPONEN SELMerupakan laporan praktikum mata kuliah Biologi sel dan Molekuler

Disusun oleh Sakti Yonni Hamonangan Purba (8116174014)

Program Pascasajana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan 2011

1

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

Topik 2

:

Komponen-Komponen Sel

A. Tujuan

: Mengamati komponen2 baik komponen yang hidup atau yang tidak hidup dalam sebuah sel

B. Alat dan Bahan

: - kamera digital - object dan cover glass - air

- mikroskop - umbi kentang - daun dan batang Mirabilis jalava

C. Prosedur : 1. Alat-alat mikroskop, kaca gelas dan cover gelas disiapkan. 2. Bagian bahan seperti umbi kentang, batang dan daun Mirabilis jalava dan bayam dipilih dan disiapkan, kemudian dilakukan pembuatan preparat basah dengan membuat sayatan melintang pada bahan-bahan tersebut. 3. Untuk mendapatkan sayatan preparat yang tipis digunakan bahan bantu penyayatan berupa empelur batang ketela pohon. 4. Sayatan preprarat diletakkan di atas objek gelas yang telah ditetesi air. 5. Selanjutnya dilakukan pengematan di bawah mikroskop. 6. Dilakukan pengamatan atas benda-benda sel penyusun jaringan yang terlihat. 7. Kemudian difoto dengan menggunakan kamera digital untuk pengamatan dan analisa lebih lanjut. 8. Dilakukan analisis mengenai benda-benda sel tersebut berdasarkan beberapa literatur.

D. Tugas / pertanyaan : 1. Gambarlah beberapa buah sel pada setiap jaringan di sertai dengan keterangan. 2. Tentukan komponen2 yang termasuk bagian yang hidup dan yang mati (dari komponen yang terlihat dalam pengamatan). 3. Mengapa komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang hidup atau mati? 4. Buat peta konsep dari bagian-bagian sel sampai molekulernya (tinjauan teoritis).

2

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

E. Dasar Teori Peta Konsep

S E L

Benda P ro to p la s m ik

Benda N o n P ro to p la s m ik

O rg a n e l S e l1 . N u kle u s d a n K ro m o so m 2 . R e tiku lu m E n d o p la sm a 3 . M ito ko n d ria 4 . B a d a n G o lg i 5 . P la stid a 6 . R ib o so m 7 . L iso so m 8 . M ikro tu b u l 9 . Va ku o la 1 . A m ilu m

Padat

2 . A le u ro n 3 . K rista l C a -o ksa la t 4 . K rista l K e rsik 5 . S isto lit 6 . D ll

C a ir1 . O rg a n ik 2 . A n o rg a n ik

3

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai adanya benda-benda protoplasmik (hidup) juga terdapat benda-benda nonprotoplasmik (tak hidup) atau disebut benda ergastik. Benda-benda ini terdiri dari substansi yang bersifat cair maupun padat dan merupakan hasil dari metabolisme sel. Adapun benda ergastik yang bersifat padat adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, kristal kersik, sistolit, dll. Sedang benda ergastik yang bersifat cair atau lendir dari hasil tambahan metabolisme yang bersifat organik atau anorganik terdapat di dalam cairan sel berupa zat-zat yang larut di dalamnya, antara lain asam organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks tanin, antosian alkaloid, minyak eteris atau minyak atsiri dan hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau dalam vakuola Zat yang terlarut di dalam cairan sel berbeda-beda untuk setiap sel, bahkan dalam sebuah sel komposisi zat yang terlarut di masing-masing vakuola mungkin berbeda satu sama lain. Komponen-komponen non protoplasmik di dalam sel dapat dibedakan 2 macam : bersifat padat dan cair. Yang bersifat cair biasanya disimpan dalam vakuola sel. Pada sel dewasa vakuola dapat menempati lebih dari 90% volume sel-sel dewasa pada tumbuhan. Vakuola adalah bagian ruangan dalam sel berisi cairan yang dibatasi membran tonoplas. Cairan berisi berbagai macam bahan organik dan anorganik, misal : gula, protein, lemak, tanin, pigmen, Ca-ox, dan lain-lain. Vakuola berfungsi dalam mengatur air dan kandungan larutan dalam sel, misal : pengaturan osmosis. Benda-benda ergastik merupakan hasil metabolisme sel. Zat yang terlarut di dalam sel berbeda-beda untuk tiap sel, bahkan dalam sebuah sel komposisi zat yang terlarut pada masing-masing vakuola mungkin berbeda satu sama lain. Beberapa jenis benda ergastik yang bersifat cair antara lain: Asam organik terdiri dari : asam oksalat, asam sitrat, asam malat, dan lain-lain. kadangkadang terdapat dalam bentuk garam-garamnya (asam organik) yang dalam vakuola sel-sel buah muda. Karbohidrat berupa sakarida terlarut, misal disakarida (sakarosa, maltosa), monosakarida (glukosa, fruktosa). Protein berupa asam amino dan peptida sederhana (kacang-kacangan) Lemak berupa lemak/minyak sebagai cadangan makanan, misal : asam palmitat, asam stearat yang terdapat pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa. Zat penyamak/tanin diduga berfungsi sebagai pelindung, misal : pada tanaman Uncaria gambir

4

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

Antosian merupakan pigmen vakuola, misal : terdapat pada epidermis corolla/daun yang tidak hijau warna-warni, contohnya pada Rhoe discolor Alkaloid biasanya hanya terdapat pada jenis-jenis tumbuhan tertentu. Fungsinya bagi tanaman belum jelas sedangkan bagi bagi manusia untuk obat-obatan, misal : nikotin Nicotiana tabacum; capsein, papain, morfin, atropin, kafein, tein, theobromin, dll.

Minyak eteris/atsiri/menguap berupa eteris/tetes-tetes minyak yang membiaskan cahaya, dengan mikroskop cahaya tampak mengkilat, contoh : rasa pedas pada lombok (Capsicum) dan jahe (Zingiber officinale) rasa nyereng pada kulit buah jeruk (Citrus) tercium harum pada bunga melati (Jasminum), kenanga (Cananga), mawar (Rosa) tercium merangsang pada pinus, kayu putih (Melaleuca leucadendron)

Hars/damar sama dengan zat penyamak. Pada tanaman pinus, disadap untuk memperoleh terpentin.

Beberapa jenis benda ergastik yang bersifat padat antara lain: Amilum/pati memiliki rumus empiris (C6H10O5)n; terdapat dalam plastida, berupa KH/polisakarida berbentuk tepung.

Titik inisial atau permulaan terbentuknya amilum disebut hilus/hilum. Berdasarkan letak hilusnya, butir amilum dibedakan atas amilum konsentris (hilus di tengah) dan amilum

5

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

eksentris (hilus di pinggir). Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela karena pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya indeks bias berbeda. Lamela + alkohol pekat hilang (indeks bias sama). Kristal Calcium-oxsalat (Ca-ox) Merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oxalat bebas merupakan racun bagi tanaman diendapkan berupa garam Ca-ox. Kristal-kristal ini tidak larut dalam asam cuka, tetapi larut dalam asam kuat. Bentuk-bentuk kristal Ca-ox : Piramida kecil, misal pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp), angkai daun tembakau (Nicotiana tabacum) dan Begonia (Begonia sp) Kristal tunggal besar bentuk prisma/poliedris, contoh : pada daun jeruk (Citrus) Rafida : bentuk seperti jarum/sapu lidi, terdapat pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), batang dan akar lidah buaya (Aloe sp), daun nanas (Ananas commosus). Kristal sferit : bentuk kristal tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radial, terdapat pada batang Phyllococtus Kristal majemuk : bentuk seperti binang/ roset dan disebut kristal drussen terdapat pada korteks batang melinjo (Gnetum gnemon), daun kecubung (Datura metel), tangkai daun begonia, korteks batang delima (Punica granatum) dan batang jarak (Riicinus communis)

A.

B.

C.

D.

E.

Bentuk-bentuk Kristal oksalat A. Piramid; B. Prisma/ poliedris, C. Rafida C. sferit, E. Majemuk

6

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

F. Hasil Pengamatan Dan Pembahasan :

1. Pengamatan amilum pada umbi kentang Solanum tuberosum.

Gambar 1 : Penampang umbi kentang Solanum tuberosum Pada gambar di atas dapat diamati bentuk-bentuk amilum. Amilum tersebut merupakan benda-benda mati dalam sel yang terdapat pada vakuola. Bila kita mengamati lebih rinci pada gambar tersebut, kita bisa menemukan bahwa hampir seluruh sel dipenuhi oleh amilum. Hal ini sangat memungkinkan karena umbi merupakan organ tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada tumbuhan. Amilum merupakan butir-butir tepung polisakarida cadangan makanan pada tumbuhan. Karena pengambilan bahan dilakukan dengan penyayatan maka letak amilum dapat diamati di dalam sel. Bila kita mengamati gambar dia atas kita bisa mengetahui bahwa hampir seluruh isi sel dipenuhi oleh butir-butir amilum. Untuk memastikan apakah butiran tersebut adalah amilum atau tidak maka dapat dilakukan pewarnaan dengan menggunakan larutan lugol. Pewarnaan dengan lugol dapat mengubah warna amilum menjadi biru. Karena reaksi amilum dan lugol menghasilkan warna biru. Dengan demikian dapat disimpulkan butiran yang berwarna biru adalah amilum.

7

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

Gambar 2 : Amilum degan pewarnaan iodium menhasilkan warna biru

Pada setiap jenis tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan susunan tertentu, namun pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong. Adanya perbedaan bentuk dan susunan butir amilum ini karena adanya hilus (titik permulaan terbentuknya butir tepung) di setiap butir tepung. Berdasarkan letak hilus, butir amilum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) amilum yang konsentris (hilus terletak di tengah); (b) eksentris (hilus terletak di tepi). Sedang berdasarkan jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) monoadelph (hilus hanya satu); (b) diadelph atau setengah majemuk (hilus berjumlah dua yang masing-masing dikelilingi oleh lamela); dan (c) poliadelph/majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi oleh lamela) seperti terlihat pada gambar 3. Bila jumlahnya sampai berdesakan dalam sel, maka sisisisinya membentuk sudut. Pada beberapa tumbuhan seperti jagung dan padi, butir amilum majemuk. Ukuran butir amilum bervariasi. Pada pati kentang misalnya garis tengahnya antara 70-100 mm, pada jagung 12-18 mm. Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela ini disebabkan karena waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya sehingga indeks pembiasannya berbeda. Lamela-lamela ini akan hilang apabila dibubuhi alkohol keras, sebab air akan diserap oleh alkohol sehingga indeks pembiasannya menjadi sama. Dibagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat, peristiwa ini disebut korosi. Hal ini biasa

8

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

terjadi pada butir-butir amilum dalam biji yang sedang berkecambah. Sedang peristiwa retak di bagian tengah butir amilum dikarenakan kepekatan di bagian tengah butir amilum berkurang. Posisi hilus dapat diamati dengan memutar pengatur focus mikro pada mikroskop. Bila hal tersebut dilakukan maka kita bisa melihat letak hilus yang beraneka ragam. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 3 : Beberapa bentuk butir amilum pada beberapa tanaman Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain

9

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

2. Pengamatan Kalsium-Oksalat Pengamatan Kristal oksalat dilakukan dengan mengamati sayatan daun Mirabilis jalava. Pengamatan dengan mikroskop diketahui bahwa bentuk kalsium oksalat pada daun Mirabilis adalah berbentuk jarum (rafida) seperti pada gambar berikut.

Gambar 4 : Bentuk kalsium-oksalat pada daun Mirabilis jalava

Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme. Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama Ca-oksalat (kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi

10

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

tumbuhan karenanya diendapkan berupa garam Ca-oksalat. Kristal ini terdapat di dalam plasma atau vakuola sel dan larut dalam asam kuat (HCl dan H2SO4). Bentuk dari kristal Ca-oksalat bermacam-macam, ada yang berupa kristal panjang, jika padat serta ditemukan sendiri-sendiri disebut stiloid; kristal tunggal besar (daun Citrus sp); kecil berbebntuk prisma kecil seperti pasir (tangkai daun Amaranthus); jarum/rafida (daun Ananas commosus, daun Mirabilis jalapa, batang dan akar Ale sp); bintang/roset (= majemuk) terdapat pada daun Datura metel, sisik, pyramid; kristal majemuk dan terhimpun dalam kelompok bulat disebut drus; dan sebagainya. Kristal dapat ditemukan dalam sel yang sama rupanya dengan sel sekelilingnya, atau terdapat dalam sel yang khusus, berbeda dari sel lainnya dan disebut idioblas.

11

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

G. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan mikroskopis benda-benda non protoplasmik (benda ergastik) pada kentang Solanum tuberosum dan daun Mirabilis jalava dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Di dalam sel umbi kentang terdapat benda ergastik berupa butir-butir amilum. Butiran tersebut memenuhi hampir seluruh isi sel. Untuk membuktikan keberadaan butiran amilum tersebut dilakukan pewarnaan dengan lugol. Dengan pewarnaan lugol terjadi perubahan warna pada butir amilum menjadi biru. Amilum merupakan sumber cadangan makanan bagi tumbuhan. b. Di dalam sel Mirabilis jalava dapat diamati keberadaan benda ergastik berupa kalsium oksalat. Kalsium-oksalat pada daun Mirabilis jalava adalah berbentuk jarum (rafida). Kristal merupakan hasil tambahan yang terjadi pada berbagai proses metabolisme. Yang paling sering ditemukan adalah kristal garam kalsium, terutama Ca-oksalat (kalsium oksalat). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karenanya diendapkan berupa garam Ca-oksalat. Kristal ini terdapat di dalam plasma atau vakuola sel dan larut dalam asam kuat (HCl dan H2SO4).

12

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)

Laporan 1 : Praktikum Biologi Sel

Referensi :

Kimbal, J.W., 1992. Biologi. Edisi kelima. Penerjemah Siti Soetarmi Tjitrosomo. Penerbit Erlangga. Jakarta. Fried, George. H. dan Hademenos, George. J. Schaums Out Lines Biologi, Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Biologi (edisi ke-Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk.). Jakarta: Erlangga. hlm. 6570.

Lehninger, A.L. (1997). Dasar-dasar Biokimia (edisi ke-Jilid 1, diterjemahkan oleh M. Thenawidjaja). Jakarta: Erlangga. hlm 313.

umber Lain : http://monocotiledoneae.blogspot.com/2010/03/praktikum-biologi-dasar-sel-hidup-dan.html (12 September 2011) http://lab-biologi-uit.blogspot.com/2009/10/biologi-dasar-for-uiters.html (12 September 2011) http://artofgreen.wordpress.com/2010/03/15/anatomi-tumbuhan/ (12 September 2011) http://avicennia.guru-indonesia.net/artikel_detail-242.html (12 September 2011) www.upt.pitt.edu (12 September 2011) http://teorikuliah.blogspot.com (12 September 2011)

13

Disusun oleh : Sakti Yonni Purba (8116174014)