laporan praktek manufaktur

21

Click here to load reader

Upload: muhamad-farhan

Post on 06-Aug-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktek manufaktur

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan yang berjudul

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR MESIN BUBUT  yang

disusun dalam rangka melengkapi nilai tugas mata kuliah Praktikum Proses

Manufaktur pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, maka dari

itu penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Tri Mulyanto, ST, MT selaku Dosen Mata Kuliah Proses

Manufaktur Universitas Pancasila.

2. Para Asisten Praktikum Laboratorium Teknik Mesin yang telah membimbing

dalam melaksanakan Praktikum Proses Manufaktur.

3. Teman-teman yang telah banyak memberi masukan serta saran-saran yang

membangun.

4. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan laporan

ini.Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu penyusun mohon maaf bila dalam laporan ini masih banyak

kekurangannya. Saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan

demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penyusun berharap agar laporan

ini berguna bagi semua pihak qwdalam memberi informasi.

Jakarta, 30 November 2012

Penyusun

Praktikum Mesin Bubut | i

Page 2: laporan praktek manufaktur

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................  i

DAFTAR ISI ....................................................................................  ii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................  iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................  1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................  2

A. Prinsip Kerja Mesin Bubut ...............................................................................2

B. Umum .........................................................................................................2

C. Elemen Dasar Pemesinan .................................................................................4

D. Jenis-jenis Mesin Bubut ...................................................................................7

1. Mesin Bubut Ringan ............................................................. 7

2. Mesin Bubut Sedang ..............................................................7

3. Mesin Bubut Standar .............................................................7

4. Mesin Bubut Beralas Panjang ..................................................8

E. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut ..................................................................10

1. Alas/Landasan (bed) mesin .....................................................10

2. Kepala tetap (head stock ) .....................................................10

3. Kepala lepas (tail stock) ........................................................10

4. Eretan ..............................................................................10

5. Mekanik percepatan ............................................................11

F. Alat Bantu Pada Mesin Bubut

..........................................................................14

1. Pahat Bubut .......................................................................14

2. Senter ..............................................................................16

3. Pembawa dan pelat pembawa .................................................16

4. Cakra Penjepit (Pelat Genggam) .............................................17

5. Kollet atau Tang Penjepit ......................................................18

6. Penyangga tetap dan penyangga jalan .......................................18

7. Poros Bantu (Mandrel) .........................................................19

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 3: laporan praktek manufaktur

8. Kartel ...............................................................................20

9. Pendingin Pahat ..................................................................20

G. Tujuan Mesin Bubut ......................................................................................21

BAB III JURNAL PRAKTIKUM .........................................................22

A. Maksud dan Tujuan .......................................................................................22

B. Alat dan Bahan ..........................................................................................22

C. Langkah Kerja ..............................................................................................22

D. Kesimpulan dan Analisis Kerja ........................................................................23

BAB IV JAWABAN PERTANYAAN ...................................................25

BAB V PENUTUP ............................................................................34

DAFTAR PUSATAKA ......................................................................35

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 4: laporan praktek manufaktur

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktikum mesin bubut adalah praktikum teknik dasar yangharus dikuasai dalam

mengerjakan produk yang dibuat denganmenggunakan mesin bubut pada dunia teknik produksi.

Pekerjaanmembubut yaitu membuat kontruksi dengan menggunakan mesin bubut.Persyaratan

kualitas benda kerja terletak kepada pemahamanseseorang dalam praktek menggunakan mesin

bubut danpelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat keterampilandasar penguasaaan

mesin bubut, tingkat kesulitan produk yang dibuat,tingkat kepresisian hasil karya. Praktikum ini

dapat menerapkan K3 dalam bekerja serta dapat juga menerapkan dasar-dasar pengukuran

menggunakan jangka sorong, micrometer sekrup, serta mistar baja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah-langkah menggunakan mesin bubut sehinggadidapatkan produk

yang sesuai

2. Apa yang menjadi penyebab atau kendala selama prosespraktikum mesin bubut

berlangsung

C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat membuat suatu produk manufaktur denganmenggunakan mesin bubut.

2. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah menggunakanmesin bubut dengan baik

dan benar.

3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadiselama proses

praktikum membuat produk dengan menggunakanmesin bubut.

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 5: laporan praktek manufaktur

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prinsip Kerja Mesin Bubut

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringanpembawa sehingga

memutar roda gigi pada poros spindel. Melaluiroda gigi penghubung, putaran akan

disampaikan ke roda gigi porosulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah

menjadigerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya padabenda kerja akan

terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

B. Umum

Mesin bubut (turning ) merupakan suatu mesin perkakas yanggerak utamanya

adalah gerak putar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan

jalan menyayat benda tersebut dengan menggunakan pahat penyayat. Dimana benda kerja

melakukan gerak putar sedangkan alat perkakas (pahat) melakukangerak memanjang dan

gerak melingkar di dalam proses pengerjaan logam untuk mengerjakan dan membentuk

benda-benda pekerjaanyang silindris seperti poros-poros roda-roda puli, bahan baku roda gigi

dan benda yang berbentuk tirus, juga dapat mengerjakan membuat lubang-lubang atau dapat

juga membuat ulir.

Gambar 1. Macam-macam komponen hasil yang dibuat dengan prosespembubutan

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 6: laporan praktek manufaktur

Gambar 2. Macam-macam operasi mesin bubut

Gambar 3 Operasi Mesin Bubut

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 7: laporan praktek manufaktur

Perputaran mesin bubut berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang di bawah

atau di samping mesin, kemudian motor tersebut dihubungkan dengan motor utama

(spindle) dengan sabuk (belt), karena bila motor berputar poros tersebut juga berputar dan

membawa benda kerja ikut berputar. Untuk mengontrol kecepatan gerak putaran benda

kerja, digunakan belt atau susunan roda gigi. Tenaga dari motor selain untuk menggerakan

poros utama dari kepala tetap (head stock) juga digunakan untuk mengontrol gerak

feed dari alat perkakas.

Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garis senter (center) dari

kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni sebagai ½ diameter benda kerja yang bisa

dikerjakan sedangkan panjang senter adalah jarak antara kepala tetap sampai kepala lepas

(tail stock ) yang merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Sehingga

yang menentukan besarnya sebuah mesin bubut adalah tinggi senter dan panjang senter.

Gambar 4. mesin bubut

C. Elemen Dasar Pemesinan

Benda dipegang oleh pencekam yang biasa dipasang diujungporos utama (spindle).

Dengan mengatur lengan pengatur yangterdapat pada kepala diam, putaran poros utama (n)

dapat dipilih. Harga putaran poros utama umumnya dibuat bertingkat, denganaturan yang

telah distandarkan, misalnya .... , 630, 710, 800, 900, 1000, 1120, 1250, 1400, 1600, 1800

dan 2000, ........ rpm.

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 8: laporan praktek manufaktur

Untuk mesin bubut dengan putaran motor variable, atau pun dengan system

transmisi variable kecepatan putaran poros utama tidak lagi bertingkat melainkan kontinyu.

Pahat dipasangkan pada kedudykan pahat (tool post) dan kedalaman potong (a) diatur

dengan menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar (skala pada pemutar

menunjukkan selisih harga diameter ) dengan demikian kedalaman gerak transmisi

bersama-samadengan kereta dan gerak makannya diatur dengan lengan pengatur pada

rumah roda gigi. Gerak makan (f ) yang tersedia pada mesin bubut bermacam-macam dan

menurut tingkatan yang telah distandarkan, misalnya : ......; 0,1; 0,112; 0,125; 0,14; 0,16; ....

[mm/(r)]

Gambar 5. Pembubutan

Elemen dasar dari proses bubut dapat diketahui atau dihitungmenggunakan rumus

yang dapat diturunkan dengan memperhatikangambar proses pembubutan.Kondisi

pemotongan ditentukan sebagai berikut:

1. Benda Kerja : do = diameter awal [mm]

dm = diameter akhir [mm]

lt = panjang pemesinan [mm]

2. Pahat  : χr  = sudut potong utama [o]

ɣo = sudut geram [o]

3. Mesin Bubut : a  = keadaan potong [mm]

= (do- dm)/ 2 [mm]

f = gerak makan [mm/(r)]

n = putaran poros utama/benda kerja [rpm]

Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut:

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 9: laporan praktek manufaktur

1. Kecepatan potong

ν = ............................................................................................ (1)

Dimana :

d = diameter rata-rata yaitu:d = (do- dm) /

2}do[mm] ...................................... (2)

2. Kecepatan makan :

vf = f.n [mm/min] .................................................................................... (3)

3. Waktu pemotongan:t

c = lt/ vf (min) ...........................................................................................

(4)

4. Keceptan penghasilan geram (Z)

Z = A.v

Dimana penampang geram sebelum dipotong

A = f.a [mm2] .......................................................................................... (5)

Maka :

Z = f.a.c [cm3/min] .................................................................................. (6)

 

Gambar 6. Proses pembubutan

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 10: laporan praktek manufaktur

Pada gambar 5, diperlihatkan sudut potong utama (χr , principal cutting edge

angle), yaitu merupakan sudut antara mata potong mayor (proyeksinya pada bidang

referensi) dengan kecepatan makan vf. Besarnya sudut tersebut ditentukan oleh geometri

pahat dan cara pemasangan pahat pada mesin perkakas.

Untuk harga a dan f yang tetap maka sudut ini menentukanbesarnya lebar pemotongan

dan tebal geram sebelum terpotongadalah sebagai berikut:

Lebar pemotongan : b = a/sin χr [mm] .................................................................. (7)

Tebal geram sebelum terpotong : h = f.sin χr [mm] ................................................. (8)

Dengan demikian penampang geram sebelum terpotong dapatdituliskan sebagai berikut : 

A = f.a = b.h [mm2] ........................................................................................ (9)

 

D. Jenis-jenis Mesin Bubut

Pada garis besarnya mesin bubut dilihat dari dimensinya dapatdiklasifikasikan dalam 4

(empat) kelompok, yaitu :

1. Mesin Bubut Ringan

Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan,bentuk peralatannya

kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang

berukuran kecil. Mesin bubut ini dibagi atas mesin bubut bangku dan mesin bubut lantai,

konstruksinya merupakan gambaran msin bubut yang besar dan berat.

2. Mesin Bubut Sedang

Konstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan

khusus, oleh karena itu mesin ini dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak

variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan / memperbaik

perkakas secara produksi.

3. Mesin Bubut Standar

Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar dan digunakan untuk pekerjaan

yang lebih besar dari pada dikerjakan mesin bubut ringan dan sedang. Mesin ini

merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 11: laporan praktek manufaktur

4. Mesin Bubut Beralas Panjang

Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri yang dipergunakanuntuk mengerjakan

pekerjaan yang panjang dan besar, misalnyamembuatporos-poros kapal, poros transmisi

yang panjang danbesar, bahan roda gigi da lain-lain.

Secara prinsip lain mesin bubut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain adalah :

1. Mesin bubut horizontal

Gambar 7. Mesin bubut horizontal

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 12: laporan praktek manufaktur

2. Mesin bubut turet vertikal

Gambar 8. Mesin bubut turet vertikal

3. Mesin bubut kepala

Gambar 9. Mesin bubut kepala

4. Mesin bubut otomatis

Praktikum Mesin Bubut | ii

Page 13: laporan praktek manufaktur

Gambar 10. Mesin bubut otomatis

E. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut

Bagian-bagian utama dari mesin bubut adalah :

1. Alas/Landasan (bed) mesin

Yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama mesinbubut, yang di atas

kerangka tersebut eretan dan kepala lepas bertumpu serta bergerak, adapun alur

alas mesin (bed) berbentuk V ; datar atau rata.

2. Kepala tetap (head stock)

Dibagian sebelah kiri dari alas mesin bubut terdapat kepala tetap. Di dalam kepala tetap,

spindle utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk memindahkan putaran ke

benda kerja, spindel harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat, pada

umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.

Praktikum Mesin Bubut | ii