laporan prakerin pt berlina tbk

67
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PT BERLINA Tbk PANDAAN KAB. PASURUAN OLEH: 1. FANI WIDYA JAYANTI NIS 2272/ 2272.053 2. NUR HIDAYATI NIS 2355/ 2355.053 3. RATNASARI NIS 2374/ 2374.053 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAl SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUTRA INDONESIA MALANG

Upload: khoirun-nifan

Post on 20-Jun-2015

1.043 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan prakerin pt berlina tbk

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PT BERLINA Tbk

PANDAAN KAB. PASURUAN

OLEH:

1. FANI WIDYA JAYANTI NIS 2272/ 2272.053

2. NUR HIDAYATI NIS 2355/ 2355.053

3. RATNASARI NIS 2374/ 2374.053

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAl

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUTRA INDONESIA MALANG

November 2012

Page 2: Laporan prakerin pt berlina tbk

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PT BERLINA Tbk

PANDAAN KAB. PASURUAN

Diajukan kepada

SMK Putra Indonesia Malang

untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam menempuh ujian akhir nasional

OLEH:

1. FANI WIDYA JAYANTI NIS 2272/ 2272.053

2. NUR HIDAYATI NIS 2355/ 2355.053

3. RATNASARI NIS 2374/ 2374.053

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUTRA INDONESIA MALANG

November 2012

Page 3: Laporan prakerin pt berlina tbk

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri di PT Berlina Tbk, telah disetujui dan disahkan

pada tanggal bulan November tahun dua ribu dua belas.

Menyetujui,

M. Hikmatullah AsharPembimbing Lapangan

Mengetahui,

Kun Naungan, S.T.Pembimbing Utama

Page 4: Laporan prakerin pt berlina tbk

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri di PT Berlina Tbk, telah disetujui dan disahkan

pada tanggal bulan November tahun dua ribu dua belas.

Menyetujui,

Dra. Diana Muhayanti, M.Pd. LusiaAndriani, S.Pd. Pembimbing Penulisan Pembimbing Sekolah

Mengetahui,

Dian Purnamawati, S.Si.Kepala SMK Putra Indonesia

Page 5: Laporan prakerin pt berlina tbk

ABSTRAKSI

Sejarah berdirinya PT Berlina Tbk dimulai ketika Tjipto Biantoromendirikan industri tersebut di Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kab.Pasuruan, Jawa Timur pada 1969. Industri seluas 55.200 m2 itu bergerak dibidang pengolahan biji plastik menjadi berbagai produk berbahan plastik.Pertama kali didirikan industri ini memiliki satu buah mesin Blow Molding buatan Jerman ber-merk Bekum. Mesin itu diletakkan di ruang kaca khusus milik PT Kasrie Tekstil, yang juga dikelola oleh Tjipto Biantoro.

Industri ini merupakan industri job order yang mengolah biji plastik melalui proses produksi menjadi sebuah produk yang diinginkan customer. Pembentukan produk plastik dilakukan dengan dua cara yaitu blow moulding merupakan proses pengolahan biji plastik menjadi sebuah produk dengan cara meniupkan udara ke dalam plastik yang akan dicetak. Sedangkan cara injection moulding merupakan proses pengolahan biji plastik menjadi sebuah produk dengan cara injeksi. Dari kedua cara tersebut, akan dihasilkan produk dan afval. Afval adalah produk akhir yang akan diolah dan digunakan kembali melalui proses penggilingan sebagai campuran material. Sedangkan afval yang tidak dapat digunakan kembali dapat dijual pada masyarakat.

Produk yang telah dicetak akan dikirim ke unit decoration untuk proses lanjutan (printing, stickering, shrink labeling, dll). Pada proses printing digunakan dua jenis tinta yaitu tinta solvent dan tinta UV. Printing dilakukan dengan dua cara yaitu tinta hanya diatas permukaan plastik dan tinta meresap sedikit dipermukaan plastik untuk mendekorasi produk digunakan alat yang bernama screen. Sedangkan produk gagang sikat gigi, akan dikirim ke unit toothbrush untuk memasang bulu sikat, mendekorasi, dan pengemasan produk.

Produk yang dihasilkan di PT Berlina Tbk. seperti sikat gigi, galon, tutup botol, spool handsaplast, botol racun, dan sebagainya

Metode pemasaran PT Berlina Tbk. dilakukan secara langsung yaitu memproduksi sesuai dengan pesanan dari customer yang hingga saat ini tidak terbatas hanya dari dalam negeri juga menerima pesanan dari luar negeri.

i

Page 6: Laporan prakerin pt berlina tbk

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan Praktik Kerja Industri di PT Berlina

Tbk Pasuruan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan laporan Prakerin ini untuk mendeskripsikan proses industri

saat ini serta sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi dan Ujian Akhir

Nasional.

Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu penyusunan laporan ini, yaitu.

1. Bapak Kun Naungan, S.T. selaku Head Of Material Development

2. Bapak Supriyono selaku Kepala Personalia

3. Bapak M. Hikmatullah Ashar selaku Staf Material Development

4. Bapak Mudjiadi selaku Test and Incoming Staff

5. Bapak Kriswanto selaku New Project and Substitution Staff

6. Bapak Syarifudin Febry selaku Foreman Coloring

7. Bapak M . Yusuf selaku Administator Material Development

8. Ibu Dian Purnamawati, S.Si. selaku Kepala SMK Putra Indonesia

9. Ibu Dra. Diana Muhayanti, M.Pd. selaku pembimbing penulisan laporan

10. Ibu Lusia. Andriani, S. Pd. selaku pembimbing sekolah

11. Karyawan PT Berlina Tbk. Pandaan, Pasuruan yang telah membantu kami

dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri

12. Bapak Ibu Guru, dan teman-teman SMK Putra Indonesia khususnya kelas

XII.

Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik dan saran. Semoga laporan ini bermanfaat.

Penulis

ii

Page 7: Laporan prakerin pt berlina tbk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHA

N

ABSTRAKSI...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan.........................................................................................1

1.2 Ruang Lingkup Kegiatan........................................................................................1

1.3 Tujuan Kegiatan......................................................................................................1

1.4 Manfaat Kegiatan....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN INDUSTRI

2.1 Sejarah Industri.......................................................................................................3

2.2 Lokasi Industri........................................................................................................4

2.3 Struktur Organisasi..................................................................................................5

2.4 Managemen Perusahaan..........................................................................................6

2.5 Program 5R.............................................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Definisi Plastik........................................................................................................9

3.2 Klasifikasi Plastik....................................................................................................9

3.3 Sifat-sifat Plastik...................................................................................................13

3.4 Bahan Baku Plastik...............................................................................................14

3.5 Aditif.....................................................................................................................14

3.6 Tinta......................................................................................................................17

3.7 Sirkulasi Produksi.................................................................................................19

3.8 Proses Produksi.....................................................................................................20

3.9 Hasil Produksi.......................................................................................................22

iii

Page 8: Laporan prakerin pt berlina tbk

3.10 Spesifikasi Alat.....................................................................................................22

3.11 Analisis di Laboratorium Tes................................................................................25

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan...........................................................................................................33

4.2 Saran-saran............................................................................................................33

DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................35

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................36

iv

Page 9: Laporan prakerin pt berlina tbk

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Diagram Alir Sederhana Proses Produksi di PT Berlina Tbk..........36

Lampiran 2 Gambar Mesin Injection Moulding..................................................37

Lampiran 3 Gambar Mesin Blow Moulding........................................................38

Lampiran 4 Gambar Produk PT Berlina Tbk.......................................................39

v

Page 10: Laporan prakerin pt berlina tbk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang dilakukan siswa pada awal

kenaikan kelas tiga merupakan salah satu program kurikulum sekolah. Program

ini bertujuan agar siswa dapat mengaplikasikan materi-materi yang telah diperoleh

di sekolah serta memperoleh pengalaman kerja di lapangan. Prakerin dilaksanakan

sebagai syarat mengikuti ujian kompetensi dan ujian akhir sekolah.

Dalam pelaksanaan Prakerin di PT Berlina Tbk. Pandaan siswa dapat

mengetahui secara langsung proses produksi serta analisis kimia terhadap bahan

plastik yang belum diperoleh di sekolah.

1.2 Ruang Lingkup Kegiatan

Di industri ini ada beberapa divisi, namun laporan ini dikhususkan

membahas divisi material development. Dalam laporan ini pokok-pokok masalah

yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Sejarah dan lokasi pendirian industri

2. Struktur organisasi dan manajemen industri

3. Proses produksi dan analisis di laboratorium

1.3 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan kegiatan Prakerin sebagai berikut.

1. Mengenalkan dunia industri sesungguhnya kepada siswa.

2. Membandingkan teori yang didapat di sekolah dengan keadaan dunia kerja

yang sebenarnya.

3. Melatih dan menambah wawasan siswa dalam berorgranisasi dan

bermasyarakat serta bersosisalisasi dengan karyawan.

1

Page 11: Laporan prakerin pt berlina tbk

2

1.4 Manfaat Kegiatan

1.4.1 Manfaat bagi Siswa

Adapun manfaat bagi siswa sebagai berikut.

1. Mengetahui proses produksi yang terjadi di industri.

2. Membandingkan teori yang didapat di sekolah dengan keadaan dunia kerja

yang sebenarnya.

3. Memperoleh pengalaman dasar sebagai modal kerja.

1.4.2 Manfaat bagi Sekolah

Adapun manfaat bagi sekolah sebagai berikut.

1. Memudahkan guru dalam menyesuaikan materi di sekolah dengan

kebutuhan dunia industri.

2. Mempererat hubungan antara pihak sekolah dan industri.

3. Melakukan kerjasama dengan industri agar menghasilkan lulusan yang

sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

1.4.3 Manfaat bagi Industri

1. Membantu pekerjaan karyawan.

2. Mempererat hubungan antara pihak industri dan sekolah.

3. Mendapatkan lulusan baru yang kompeten untuk bekerja di industri

tersebut.

Page 12: Laporan prakerin pt berlina tbk

BAB II

TINJAUAN INDUSTRI

2.1 Sejarah Industri

Sejarah berdirinya PT Berlina Tbk dimulai ketika Tjipto Biantoro mendirikan

industri tersebut di Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan, Kab.Pasuruan, Jawa

Timur pada 1969. Industri seluas 55.200 m2 itu bergerak dibidang pengolahan biji

plastik menjadi berbagai produk berbahan plastik.

Pertama kali didirikan industri ini memiliki satu buah mesin Blow Molding

buatan Jerman ber-merk Bekum. Mesin itu diletakkan di ruang kaca khusus milik

PT Kasrie Tekstil, yang juga dikelola oleh Tjipto Biantoro. Ketika 1971 PT

Berlina Tbk. memiliki empat unit mesin blow molding dan dua unit mesin

injection molding untuk proses produksi dan belum memiliki gedung sendiri

hingga 1973. Pada tahun tersebut didirikan mold shop yang membuat cetakan

untuk botol plastik. Sebelumnya mold shop masih dipesan di luar negeri. Mold

shop ini merupakan mold shop yang pertama di Indonesia. Baru pada tahun 1975

PT Berlina Tbk. memiliki gedung sendiri seluas tiga hektare yang bersebelahan

dengan PT Kasrie Tekstil.

Pada 1978 pertama kali lokasi diperluas dengan membangun lokasi kedua

dimana kantor blow molding tetap menempati lokasi satu, sedangkan lokasi dua

ditempati oleh kantor injection molding. Kemudian 1977 PT Berlina Tbk. berhasil

memperoleh sertifikat ISO 9001 dengan nomor 52433 yang mengacu pada system

mutu produksi dari aditif, tinta, auxiliary, material incoming, dan foil hingga

menjadi produk yang dikirim kepelanggan melalui pemeriksaan oleh QC.

Selanjutnya 2001 PT Berlina Tbk. mendapatkan ISO 9001: 2000 quality

management system dan 2004 mendirikan industri ketiga di Shanghai Paragon

plastik Packaging Co. Ltd. (Shanghai). Pada 2005 mendirikan industri keempat di

Cikarang dan mendirikan Hefei Paragon plastik Packaging Co. Ltd. (Hefei), juga

memproduksi multi capity.

Kemudian 2007 industri tersebut memiliki manajemen baru dan memindahkan

kantor pusat dari Pandaan Jawa Timur ke Jakarta. Pada 2008 PT Berlina Tbk.

3

Page 13: Laporan prakerin pt berlina tbk

4

terdapat pembagian saham dan perluasan industri yang sudah ada. Perpindahan

mesin dari industri di Pandaan ke Cikarang. Selanjutnya 2009 PT Berlina Tbk.

melakukan perluasan regional dengan mendirikan industri baru di Cina,

kolaborasi teknologi, mendapatkan dan menerapkan ISO 4001 (Environment

Management System) dan OHSAS 18001 (Safety and Healt Management System).

Awalnya PT Berlina Tbk. merupakan salah satu industri “Dwi Satria Utama”

yang dikelola Ir. Liyanto dan Ir. Atmadja, keduanya ialah putra kandung Tjipto

Biantoro. Anak industri PT Dwi Satria Utama selain PT Berlina Tbk. ialah PT

Jamico, Pandaan, PT Esjamat, Gempol, PT Berlina II, Tangerang, PT Kasrie

Tekstil, Pandaan, PT Dharma Cakram Ekim, Surabaya, PT Lamipak Primula, PT

Samolin Surya.

Seiring berkembangnya industri dan untuk memenuhi pesanan pada tahun 1984

didirikan dua industri, yaitu Berlina industri satu di daerah Pandaan dengan

alamat Jln. Raya Pandaan km 43 Pandaan Pasuruan Jawa Timur dan Berlina

industri dua yang bertempat di Tangerang Banten dengan alamat Jln. Raya Mauk

km 5 kampung Pengasinan, kelurahan Priuk Jaya Kecamatan Jati Uwung

Tangerang Banten. Industri saat ini mempekerjakan lebih dari 1.390 karyawan.

Kemudian berkembang menjadi salah satu industri besar dalam pembuatan

kemasan plastik, closures, blown film, dan sikat gigi dengan fokus utama untuk

melayani industri farmasi, makanan dan minuman, produk perawatan rumah,

produk perawatan mulutdan gigi serta industri lainnya. Pelanggan utama meliputi

perusahaan multinational (seperti Unilever, Beiersdorf, Reckitt Benckiser,

Danone, Agip, Autochem, Kao, dsb) dan perusahaan nasional (sepertiBehaestex,

PIM, Campina, dsb).

2.2 Lokasi Industri

Lokasi industri PT Berlina Tbk. sangat strategis untuk menentukan

perkembangan industri, serta memungkinkan suatu perusahaan memperoleh

keuntungan maksimal. Industri ini tepat berada di jalur Malang-Surabaya yang

strategis, karena berada tidak jauh dari beberapa perusahaan pelanggan, antara

Page 14: Laporan prakerin pt berlina tbk

5

lain: Surabaya, Pandaan, Singosari, Malang. Pemilihan lokasi ini didasarkan

beberapa faktor berikut.

1. Kemudahan dalam bidang transportasi, karena berada ditepi jalan raya.

2. Kemudahan mencari bahan baku dan bahan lain.

3. Kemudahan mendapatkan air karena disuplai dari PDAM dan dekat

dengan sumber air tanah.

4. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja, karena sebagian besar karyawan

berasal dari Surabaya, Japanan, Gempol, Pandaan, Pasuruan, Malang, dll.

5. Kemudahan pemasaran, karena dilakukan langsung kepada pelanggan

dalam negeri.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi di PT Berlina Tbk. ada dua. Adapun penjelasannya sebagai

berikut.

2.3.1 Struktur Organisasi Operasional

Organisasi operasional PT Berlina Tbk. Dipimpin oleh General Manager

yang membawahi operational manager, dimana bertugas mengatur dan

mengkoordinasikan Plan Manager, Management Representative. Selain itu, ada

kepala bagian yang bertugas mengatur dan mengkoordinasi masing-masing seperti

Sales Manager, Finance and Accounting, DOD, Mould shop.

Plant manager bertugas mengatur dan mengkoordinasi departemen

operasional yaitu: Blow Moulding, Injection Moulding, Decoration, Toothbrush,

Teknik, dan PPIC.PPIC membawahi dua bagian yaitu PPC dan PIC. Logistik

membawahi Warehouse Finished Good, gudang teknik, gudang material dan

purchasing. Purchasing manager bertugas mengatur proses pembelian dan

Representative manager bertugas mengendalikan kualitas produk dengan

membawahi QC.

2.3.2 Struktur Organisasi Material Development

Material Development dipimpin oleh seorang kepala bagian yang

membawahi administrator dan foreman beserta stafnya dari setiap bagian material

Page 15: Laporan prakerin pt berlina tbk

6

development. Struktur organisasi material development terdiri atas tiga bagian,

sebagai berikut.

1. Coloring dan MPC (Material Preparation Colouring)

Bagian coloring dan MPC Dipimpin oleh seorang foreman MP dan Colouring

yang membawahi formulator, staff Timbang, mixing crew, dan MP.

2. New Project and Subtitution

Bagian New Project and Subtitution Dipimpin oleh seorang New Project and

Subtitution Staff yang membawahi Trial New Project and subtituton Staff, dan

Corrector.

3. Test dan Incoming (Laboratorium)

Bagian test dan incoming dipimpin foreman yang membawahi staf tes dan

staf trial incoming. Bagian ini bertugas untuk melakukan pengujian pada setiap

bahan yang baru datang. Bahan-bahan tersebut berupa bahan baku, aditif, tinta,

auxilary, foil, dll. Proses pengujian disesuaikan dengan setiap bahan yang datang.

2.4 Managemen Perusahaan

Pemimpin PT Berlina Tbk. adalah seorang general manager yang

membawahi manajer. Manajer merupakan atasan kepala bagian. Kepala bagian

membawahi foreman sebagai atasan operator dan mandor. Antara bagian satu

dengan bagian lain harus bekerja sama dan saling berhubungan.

Karyawan produksi di PT Berlina Tbk. terbagi menjadi dua, yaitu karyawan

tetap dan borongan. Karyawan dibagian produksi bekerja secara bergantian

sebanyak tiga shift, antara lain.

Shift pertama : pukul 06.00-14.00 WIB

Shift kedua : pukul 14.00-22.00 WIB

Shift ketiga : pukul 22.00-06.00 WIB

Tetapi karyawan dibagian lain bekerja antara pukul 08.00-16.00 WIB dengan

waktu istirahat selama 1 jam.

Keselamatan kerja dan kesehjateraan karyawan merupakan hal yang sangat

penting.Industri menyediakan beberapa fasilitas bagi karyawan dan adanya

lembaga keselamatan kerja P2K3. Fasilitas tersebut antara lain pemberian THR,

Page 16: Laporan prakerin pt berlina tbk

7

cuti tahunan, cuti besar, cuti hamil, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja,

uang makan, pengobatan, dan biaya transportasi bagi karyawan yang bekerja pada

shift malam. Cuti besar diberikan enam tahun sekali selama dua puluh empat hari

kerja.Sedangkan untuk pengobatan tersedia klinik kesehatan. Selain itu, fasilitas

lain yang tersedia diantaranya musholla,kamar mandi, kantin, koperasi, tempat

istirahat dan tempat parkir.

2.5 Program Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin (5R)

Program 5R merupakan program yang diterapkan di PT Berlina Tbk. Program

ini merupakan suatu program yang bersifat tidak sama dengan ISO. Program ISO

merupakan suatu sistem kerja, yaitu dengan cara membuat prosedur kerja yang

bertujuan untuk memperbaiki mutu dengan memberi kepuasan kepada pelanggan.

Didalam program ISO terdapat program berkelanjutan, program tersebut adalah

5R sedangkan program 5R adalah program perusahaan yang mengarah pada

perubahan sikap dan perilaku karyawan agar lebih rapi dan teratur.

Program 5R berasal dari jepang yang intinya meliputi: (1) R1 atau ringkas

adalah benda-benda yang berada diarea kerja hanya benda yang diperlukan. Jika

benda tersebut tidak diperlukan serta harganya murah dalam pengertian tidak

melalui proses yang panjang maka akan dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Sedangkan jika benda tersebut berkemungkinan untuk digunakan oleh bagian lain,

harganya mahal, dan masih dipergunakan maka akan dibuang ke Tempat

pembuangan sementara, (2) R2 atau Rapi adalah menempatkan benda-benda yang

diperlukan pada tempatnya, agar lebih teratur dengan cara pemberian label pada

tempatnya, (3) R3 atau Resik adalah semua benda dan area tempat kerja harus

bersisa terbebas dari debu serta kotoran, (4) R4 atau Rawat adalah semua benda

dan area kerja harus dirawat baik dari segi kebersihan maupun kegunaan,

(5) R5 atau rajin adalah disiplin dalam menjalankan R1 hingga R4 dengan baik

oleh semua karyawan.

Tujuan pengadaan 5R adalah menjadikan tempat kerja menjadi nyaman,

teratur, dan tidak berantakan sehingga memudahkan jika ada pemeriksaan

ataupun kunjungan dari perusahaan luar maupun dalam. Selain itu, dengan

Page 17: Laporan prakerin pt berlina tbk

8

diadakannya program 5R akan menambah semangat karyawan dalam menjelaskan

tugas kerja. Program 5R dijalankan PT Berlina Tbk. secara bertahap, hingga saat

ini telah berjalan selama tiga tahun serta sedang menjalankan program R3.

Penghargaan ISO 2001 versi 1994 telah didapat sebagai bukti bahwa PT Berlina

Tbk. bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.

Page 18: Laporan prakerin pt berlina tbk

BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Plastik

Definisi plastik terbagi menjadi dua yaitu definisi secara umum dan secara

ASTM (American Society for Testing and Material).

2.1.1 Definisi Plastik Secara Umum

Plastik secara umum didefinisikan menjadi beberapa macam. Pertama, plastik

merupakan suatu polimer atau gabungan dari beberapa monomer. Monomer

adalah molekul dengan berat rendah yang dapat digabungkan dengan molekul lain

dengan syarat tertentu. Kedua, plastik merupakan makro molekul dengan material

organik. Ketiga, plastik merupakan sekumpulan zat-zat organik yang dibuat secara

sintetik. Keempat, plastik merupakan material berbahan dasar polimer organik

yang mempunyai rantai molekul yang sangat panjang dimana terdiri atas ribuan

atom C.

2.1.2 Definisi Plastik Secara ASTM (AmericanSociety for Testing and Material)

Plastik secara ASTM didefinisikan menjadi dua yaitu. Pertama, plastik

merupakan material yang mengandung satu atau lebih zat polimer organik dengan

berat molekul tinggi sebagai penyusunnya. Kedua, plastik merupakan suatu

material yang mengandung zat-zat essensial satu atau lebih substansi polimer

organik dengan berat molekul tinggi.

2.2 Klasifikasi Plastik

2.2.1 Termoplastik

Termoplastik adalah suatu bahan plastik yang apabila berada pada suhu tinggi

akan lunak dan menjadi keras atau padat pada suhu rendah, serta dapat didaur

ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Polimer ini bersifat lunak

apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola yang diinginkan dimana

setelah proses pendinginan polimer akan kehilangan sifat kelunakannya.

9

Page 19: Laporan prakerin pt berlina tbk

10

Termoplastik lebih tidak tahan suhu tinggi dibanding thermosetting. Bahan yang

termasuk termoplastik, sebagai berikut.

1. Polypropylene ( PP )

Polypropylene memiliki struktur polimer sebagai berikut.

Polypropylene merupakan polimer kristalin yang dihasilkan dari proses

polimerisasi gas propilena dan memiliki beberapa sifat. Pertama, berbau harum

jika dibakar, warna nyala kuning, tetap nyala walaupun api mati. Kedua,

kebanyakan berwarna putih. Ketiga, sensitif terhadap sinar ultraviolet dan

teroksidasi oleh oksigen. Keempat, tahan terhadap asam dan basa serta pelarut

organik lainnya. Kelima, tensile pada daya tertinggi antara 361,9 kgf/cm2, titik

leleh pada suhu 164 oC, MFI nya 0.3-100 gram/10 menit pada suhu 230 oC dengan

beban 2,16 kg. Keenam, mempunyai berat jenis ringan yaitu 0,902 - 0,906

gram/cm3dan tidak mudah terbakar, tidak beracun, fleksibel, ulet. Ada tiga jenis

bahan dari PP dan sifat – sifatnya yaitu PP jenis homopolymer yang bersifat kaku

dan lebih getas, PP jenis block copolymer yang bersifat lemas atau lunak dan

lebih getas dari random copolymer, dan PP jenis random copolymer yang bersifat

tidak getas atau rapuh.

2. Polyethylene ( PE )

Polyethylene mempunyai rumus struktur: −( CH2−CH2 )n

Sedangkan rumus polimer:

CH2−CH2, tekanan tinggi−( CH2−CH2 )n−

Ada beberapa sifat polyethylene (PE). Pertama, berbau seperti lilin jika

dibakar, warna nyala biru, tetap nyala walaupun api mati. Kedua, tahan terhadap

bahan kimia. Ketiga, umumnya berwarna putih.Berdasarkan jenisnya,

polyethylene (PE) digolongkan menjadi tiga bagian beserta sifat-sifatnya, sebagai

berikut.

− High Density Polyethylene (HDPE)

Ada beberapa sifat HDPE. Pertama, tahan terhadap asam, basa, dan pelarut

organik lainnya. Kedua, pemaparan terhadap cahaya yang relatif lama akan

Page 20: Laporan prakerin pt berlina tbk

11

mengurangi kekuatan. Ketiga, mempunyai berat jenis 0,941 - 0,967 gram/cm3,

titik leleh pada suhu 135 oC, MFI antara 0,20-31 gram /10 menit pada suhu 190 oC

dengan beban 2,16 kg dan tensile pada daya tertinggi berkisar antara 189,6 - 308,9

kgf/cm2.

− Low Density Polyethylene (LDPE)

Ada beberapa sifat LDPE. Pertama, tahan terhadap asam dan basa tetapi

tidak tahan terhadap asam nitrat pekat. Kedua, mempunyai berat jenis 0,915 –

0,93 gram/cm3, titik leleh pada suhu 110 oC, MFI berkisar antara 0,1 – 22

gram/10 menit dengan beban 2,16 pada suhu 190 oC, dan tensile pada daya

tertinggi berkisar 95-150 kgf/cm2.

− Medium Density Polyethylene (MDPE)

Material MDPE dicirikan dengan densitas antara 0,926-0,940 g/cm3 .MDPE

bisa diproduksi dengan katalis kromium atau silika.MDPE memiliki ketahanan

yang baik pada tekanan dan kejatuhan.MDPE biasa digunakan pada pipa gas.

Berdasarkan ikatan kimia, PE dibagi menjadi dua yaitu LLDPE (Linier Low

Density Polyethylene) dan UHMWPE (Ultra High Molecular Weight

Polyethylene). LLDPE bersifat lebih ulet dari LDPE sedangkan UHMWPE

bersifat lebih ulet dari HDPE.

3. Polycarbonate (PC)

Polycarbonate mempunyai rumus struktur:

Polycarbonate mempunyai beberapa sifat. Pertama, nyala api berwarna

kuning kemerahan jika dibakar. Kedua, tahan terhadap bantingan dan goresan.

Ketiga, bersifat transparan, kaku, higroskopis, dan larut pada pelarut organik.

Keempat, tidak tahan terhadap asam dan basa. Kelima, mempunyai berat jenis 1,2

gram/cm3, titik leleh pada suhu 267 oC dan tensile pada daya tertinggi kurang

lebih 611,83 kgf/cm2. Keenam, bersifat stabil terhadap oksidator dan panas

walaupun dalam keadaan molekul.

Page 21: Laporan prakerin pt berlina tbk

12

4. Polystyrene ( PS )

Polystyrene mempunyai rumus struktur:

Sedangkan rumus polimer:

Ada beberapa sifat polystyrene (PS). Pertama, jika dibakar berbau seperti

karet yang dibakar, warna nyala kuning dan berasap hitam. Kedua, mudah

tergores dan pecah. Ketiga, untuk jenis HI ( High Impact ) bersifat lebih ulet

dibandingkan GP ( General Purpose) tetapi kurang transparan. Keempat, untuk

jenis HI warnanya putih atau buram translucent, sedangkan untuk jenis GP

warnanya bening dan rapuh. Kelima, mempunyai berat jenis 1,045-571 gram/cm3.

5. Styrene Acrylonitrile ( SAN )

Styrene Acrylonitrile mempunyai rumus struktur:

Ada beberapa sifat SAN. Pertama, jika dibakar warna nyala kuning

kemerahan dan berasap hitam, keras, transparan, dan terhadap gesekan. Kedua,

larut didalam hidrokarbon seperti aseton, kerosin, metal etil keton, dan toluene

sehingga sifat mekaniknya berkurang. Ketiga, bersifat lebih ulet dibandingkan PS

dan tahan terhadap bahan kimia. Keempat, mempunyai berat jenis 1,07 gram/cm3,

titik leleh pada suhu 240 oC dengan beban 3,8 kg.

6. Polyvinyl Chloride ( PVC )

Polyvinyl Chloride mempunyai rumus struktur: CH2=CHCl

Sedangkan rumus polimer:

Page 22: Laporan prakerin pt berlina tbk

13

Ada beberapa sifat PVC. Pertama, warna nyala api kuning, berbau seperti

HCl jika dibakar tetapi jika api mati maka nyalanya juga akan mati. Kedua,

bersifat keras, kaku, transparan, mudah tergores dan dipotong. Ketiga, kuat

terhadap bantingan (impact strength). Impact strength dibagi menjadi empat yaitu

Super High Impact, High Impact, Medium Impact, dan Normal Impact.

7. Polyamide (Nilon)

Polyamide memiliki rumus polimer:

Nilon merupakan termoplastik yang memiliki sifat dapat dibentuk serat, film

dan plastik. Ada beberapa sifat nilon, yaitu. Pertama, secara umum nilon bersifat

keras, warna tak selalu kremada juga transparan dan putih, sedikit tembus cahaya.

Kedua, nilon merupakan polimer semi kristalin dengan titik leleh 350-570 oF.

Ketiga, mudah menyerap molekul air karena itu perlu dikeringkan sebelum

dilakukan proses pencetakan. Keempat, tahan terhadap pelarut organik seperti

eter, aseton, petroleum eter, benzene. Dapat bereaksi dengan phenol,

formaldehida, benzene panas dan nitrobenzene panas. Kelima, pada suhu yang

lebih tinggi akan teroksidasi menjadi berwarna kuning dan rapuh.

2.2.2 Thermosetting

Thermosetting adalah polimer yang pada awalnya bersifat lunak pada saat

dipanaskan tetapi setelah dingin akan berbentuk cross link sehingga tidak dapat

didaur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang menyebabkan kerusakan

molekul-molekulnya. Bahan yang termasuk thermosetting adalah epoksi, fenol,

formaldehid, melamin formaldehid, bakelit, polyester, dan poly uretan.

2.3 Sifat-sifat Plastik

Plastik mempunyai beberapa sifat. Pertama, secara kimiawi dapat mengalami

degradasi dan oksidasi. Kedua, plastik tahan terhadap bahan kimia dan tidak

mudah pecah serta tahan lama. Hal ini disebabkan karena plastik mempunyai

ikatan rantai yang panjang dan sukar diputus sehingga tidak dapat diuraikan lagi

oleh bakteri. Ketiga, plastik mempunyai titik leleh rendah dibandingkan logam.

Page 23: Laporan prakerin pt berlina tbk

14

Keempat, plastik lebih ringan dibandingkan logam dan keramik karena plastik

mempunyai berat jenis di bawah satu sedangkan berat jenis logam dan keramik

rata-rata diatas satu. Kelima, plastik mudah didekorasi serta diberi warna sesuai

dengan keinginan serta merupakan isolator panas dan listrik.

2.4 Bahan Baku Plastik

Bahan baku plastik yang banyak digunakan adalah batu bara dan minyak

bumi. Selain itu, ada juga bahan lain seperti amoniak, fenol, gas alam, kamper,

kapur, ter dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, ada juga plastik yang mengandung unsur biologi dari tumbuh-

tumbuhan seperti jagung, karet alam, kayu, kentang, protein, susu dan lain-lain

yang disebut biodregadable plastik. Hal tersebut supaya plastik mudah diuraikan

oleh bakteri.

2.5 Aditif

Aditif adalah zat tambahan yang ditambahkan pada bahan baku plastik untuk

memperbaiki kualitas produk seperti stabilitas, kekuatan terhadap bantingan,

kekuatan terhadap tarikan, tahan terhadap zat kimia, serta meningkatkan

efektifitas kestabilan panas dan lain-lain. Aditif digunakan sesuai dengan

kebutuhan plastik. Beberapa macam aditif antara lain.

2.5.1 Colorant

Colorant adalah pewarna plastik yang melibatkan material organik yang

sangat luas. Berdasarkan bentuknya ada dua macam yaitu butiran dan serbuk.

Adapun klasifikasi colorant adalah sebagai berikut.

1. Pigmen

Berdasarkan sifat kimianya ada dua macam yaitu pigmen organik dan

anorganik. Pigmen organik terbuat dari bahan alam maupun sintetik yang ditandai

dengan sifat kecerahan dan tingkat transparan yang baik. Pigmen ini terbuat dari

unsur C, H, O, dan N yang digunakan untuk pengemasan. Contohnya adalah

phtlocyanine blue, condenaso pigment, halogenasi, isoindolinine, flavanitrone.

Page 24: Laporan prakerin pt berlina tbk

15

Ada beberapa keuntungan pigmen organik yaitu kekuatan warna lebih baik,

kestabilan panas lebih rendah, kelarutan lebih tinggi dan aman untuk kesehatan.

Kerugiannya adalah light fastness lebih rendah, kepekatan lebih rendah sehingga

untuk mencapai pekat penggunaan warna boros dan harga mahal.

Pigmen anorganik terbuat dari bahan tambang dan mengandung logam berat

seperti Fe, Sd, dan Ti. Pigmen ini biasanya tidak digunakan untuk kemasan

makanan. Ada beberapa keuntungan pigmen anorganik yaitu kestabilan panas

lebih tinggi khususnya untuk material yang titik lelehnya tinggi, wheater

resistance lebih tinggi, light fastness lebih tinggi, kepekatan lebih tinggi sehingga

untuk mencapai warna lebih hemat.

2. Dyes

Dyes adalah pigmen organik yang mempunyai ukuran partikel yang sangat

kecil. Pigmen ini biasanya digunakan untuk pewarna PS, PVC dan SAN. Adapun

beberapa sifat dari dyes yaitu transparan, larut, kestabilan panas rendah, kekuatan

warna tinggi, serta tidak tahan terhadap cahaya matahari dan mudah pudar.

3. Black colorant

Black colorant terdiri dari carbon black, lamp black, oksida black dan

organik black. Carbon black jika semakin halus ukuran partikel semakin gelap.

Dapat menyerap sinar ultraviolet sehingga pertambahan panjang PE terjaga

dengan baik dalam cuaca normal. Lamp black merupakan pigmen karbon namun

mempunyai kandungan atau kadar abu yang lebih tinggi, sehingga daya warnanya

buruk. Oksida black mempunyai panas terbatas untuk termoplastik serta dalam

kondisi tertentu dapat menyebabkan dekomposisi pada PVC. Organik black pada

umumnya berbentuk dyes dan aman bila digunakan pada bagian yang gelap.

4. Efek pigmen

Efek pigmen adalah suatu pigment yang dapat menampakkan warna lain jika

sudut biasanya berbeda. Pigmen ini biasanya terbuat dari mineral mica yang

dilapisi TiO2 atau oksida besi.

5. Flourecent Pigment

Flourecent Pigment adalah suatu pigmen berbentuk serbuk yang

mengandung flourecent dyes (suatu pewarna yang bersifat menerima cahaya dan

dipantulkan).

Page 25: Laporan prakerin pt berlina tbk

16

2.5.2 Stabilizer

Stabilizer adalah zat aditif yang ditambahkan kedalam plastik yang bertujuan

untuk mencapai serta mempertahankan sifat-sifat mineral plastik sesuai dengan

penggunaannya.

1. Antioksidan

Antioksidan berfungsi mencegah dan menghalangi oksidasi polimer udara

atau oksidasi lain supaya molekul plastik tidak rusak.

2. UV Stabilizer

Jenis UV stabilizer berfungsi menetralisasi sinar ultraviolet. Adapun

beberapa macam UVstabilizer diantaranya UV absorben yang berfungsi

mencegah terjadinya kerusakan molekul plastik dengan cara menyerap sinar UV.

3. Lubricant

Lubricant terdiri atas dua macam yaitu internal lubricant yang berfungsi

mengurangi friksi antar molekul-molekul, biasanya ditambahkan pada saat

menggumpal dan eksternal lubricant yang berfungsi mengurangi friksi antara

molekul plastik dan metal tanpa reaksi kimia.

4. Impact Modifier

Impact modifier berfungsi menambah ketahanan plastik terhadap benturan

atau bantingan.

5. Antistatic

Antistatic berfungsi mengurangi efek elektrostatik pada plastik sehingga debu

tidak mudah menempel.

6. Mould Release Agent (MRA)

Zat aditif MRA berfungsi mempermudah proses pelepasan produk dari

cetakannya, dimana penggunaannya bergantung pada jenis material plastik.

7. Wetting Agent (White Oil)

Wetting agent berfungsi membasahi material supaya pigmen yang berbentuk

serbuk mudah menempel.

8. Filler

Filler merupakan suatu bahan pengisi untuk mengurangi biaya, contohnya

kalsium.

Page 26: Laporan prakerin pt berlina tbk

17

9. Plasticizer

Plasticizer berfungsi sebagai bahan pengisi yang menjadikan sifat plastik

menjadi fleksibel khususnya PVC.

10. Processing Aids

Processing Aids adalah aditif yang mengandung pelumas untuk memperbaiki

aliran plastik serta menambah glossiness (mengkilap).

11. Nucleating Agent

Nucleating Agent berfungsi sebagai pembentukan inti pada saat pelelehan

plastik hingga dingin atau meratakan struktur molekul plastik. Struktur molekul

plastik ada dua macam yaitu amorphous memerlukan pendinginan perlahan dan

cytaline memerlukan pendinginan cepat.

2.6 Tinta

Tinta adalah suatu bahan yang digunakan untuk mendekorasi produk plastik.

Tinta dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Tinta Solvent

Tinta Solvent adalah tinta yang pengeringannya menggunakan evaporator

dengan penguapan panas oven 80-90o C. Tinta solvent dibagi menjadi dua.

Pertama, single pack (campuran antara tinta dan pengencer atau solvent) yang

mempunyai sifat bahwa tinta akan mengering setelah solvent menguap. Kedua,

two pack (campuran antara tinta dan katalis) yang mempunyai sifat bahwa tinta

akan mengering setelah solvent menguap serta adanya reaksi antara tinta dengan

katalis (terjadi proses curring).

Keuntungan dari tinta solvent adalah harganya lebih murah, sangat aman

terhadap kulit, mudah untuk dihapus khususnya proses kerjanya sederhana single

pack, mesin yang digunakan relatif murah. Ada beberapa kerugiannya adalah

proses pengeringannya lama gambar maupun huruf kurang tajam, produk yang

dihasilkan lebih rendah serta mudah menguap dan tidak bisa langsung overprint

atau membutuhkan oven.

Page 27: Laporan prakerin pt berlina tbk

18

2. Tinta UV

Jenis tinta UV adalah tinta yang pengeringannya menggunakan sistem

ultraviolet. Proses pengeringannya terjadi setelah radiasi sinar UV bereaksi dan

mengakibatkan energi aktivitas membentuk radiasi bebas yang berantai.

Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari UV ink. Keuntungan adalah

tidak mudah menguap, cepat kering, dan langsung overprint, tahan terhadap bahan

kimia, gambar serta huruf tajam dan mempunyai hasil produk besar. Ada beberapa

kerugiannya adalah dapat menyebabkan iritasi kulit, tidak dapat dihapus, dan pada

saat pembuangan tinta harus dijemur supaya tidak bereaksi.

3.6.1 Auxiliary

Auxiliary adalah bahan pelengkap tinta yang mempunyai berbagai macam

fungsi sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa macam bentuk auxiliary seperti:

1. Bronze varnish, zat yang berfungsi sebagai campuran gold, silver, paste

dan metallic colour.

2. Defoamer, untuk menghilangkan busa atau gelembung udara sebagai akibat

dari pengadukan warna.

3. Katalis, zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi kimia. Berfungsi

sebagai pengeras, menambah kelekatan tinta terhadap substrat dan meningkatkan

ketahanan terhadap zat kimia.

4. Leveling Agent, untuk menghilangkan mata ikan atau kulit jeruk.

5. Matting Paste, untuk menurunkan glossiness tinta menjadi buram.

6. Primer Coating, untuk memperbaiki adhesion (kelengketan tinta) terhadap

permukaan produk.

7. Rate Enhancer, untuk meningkatkan produk keluar untuk mempercepat

pengeringan.

8. Screen Cleaner, untuk campuran metalic colour.

9. Thickening Agent, untuk meningkatkan viskositas tinta dan mengurangi

glossiness.

10. Thinner (pengencer), untuk pengencer dan penurun viskositas tinta.

Thinner terbagi menjadi dua jenis yaitu reducer dan retarder. Reducer adalah

pengencer tinta yang berfungsi mempercepat proses pengeringan tinta. Retarder

adalah pengencer tinta yang berfungsi memperlambat proses pengeringan tinta.

Page 28: Laporan prakerin pt berlina tbk

19

11. Thixotropic Paste, untuk menghilangkan serabut pada tinta dan tidak

merubah viskositas tintanya.

12. Transparant base (binder), untuk menurunkan kepekatan agar pigmen

dapat tercampur rata dengan tinta dan membuat tinta lebih transparan tanpa

merubah warna dasar.

13. Varnish, untuk memperbaiki glossiness atau mengkilapkan hasil dari

printing.

14. Water Resistance, untuk memperbaiki ketahanan tinta.

15. Special Binder, untuk campuran metallic colour.

3.7 Sirkulasi Produksi

Sirkulasi produksi yang baik sangat diperlukan untuk memenuhi target

pemasaran secara maksimal sesuai dengan order. Sirkulasi produksi tersebut

antara lain: order dari customer yang menginginkan produk plastik tertentu

diterima oleh sales kemudian diinfokan ke PPC (Production Planning Control).

Selanjutnya PPC juga menginformasikan ke PIC (Planning and Inventory

Control), dalam hal ini PIC akan menentukan jumlah material plastik maupun

aditif yang akan digunakan. Setelah penentuan jadwal produksi, bagian produksi

akan mengebon material dari gudang material plastik yang membutuhkan

pewarnaan langsung dikirim ke produksi. Kemudian produk yang dihasilkan akan

diperiksa oleh QC, jika produk baik akan langsung dikemas dan dikirim ke

Gudang Finished Good (GFG) sedangkan produk yang di-reject (rusak) akan

diolah kembali melalui proses penggilingan agar menjadi afval. Produk yang akan

didekorasi dikirim ke decoration division untuk proses lanjutan (proses printing,

stickering, shrink labeling, dll), sedangkan gagang sikat gigi yang telah

diproduksi dikirim ke Toothbrush Division untuk dilakukan proses tufting,

trimming, dan assembling. Setelah melalui proses decoration maupun toothbrush,

produk yang sudah jadi akan dites dan diperiksa kembali oleh QC.

(Adapun diagram alir sederhana proses produksi dapat dilihat pada lampiran 1).

Page 29: Laporan prakerin pt berlina tbk

20

3.8 Proses Produksi

Ada empat jenis proses di PT Berlina Tbk. Adapun penjelasannya sebagai

berikut.

3.8.1 Injection Moulding

Injection Moulding merupakan proses pelelehan biji plastik menjadi sebuah

produk dengan cara injeksi (penyuntikan). Proses ini dilakukan dengan cara

memasukkan biji plastik yang sudah melalui proses pewarnaan dengan

penambahan aditif tertentu kedalam hopper. Material plastik tersebut sedikit demi

sedikit akan turun mengisi barrel screw yang terus berputar. Pada saat proses

tersebut, plastik mengalami pelelehan dan homogenisasi. Setelah mengalami

pelelehan, pompa hidrolik atau piston menginjeksi material dengan tekanan

spesifik yang tinggi dari cetakan kedalam rongga cavity melalui lubang nozzle.

Pendinginan yang terjadi didalam menyebabkan plastik cair menjadi padat dan

akan keluar dari cetakan menjadi sebuah produk. Sebelum proses tersebut terjadi,

terlebih dahulu dilakukan pencucian yang prosesnya tidak jauh berbeda dengan

proses diatas hanya material yang digunakan tidak melalui proses pewarnaan

dengan penambahan zat aditif. (Adapun gambar mesin injection moulding dapat

dilihat pada lampiran 2).

3.8.2 Blow Moulding

Blow moulding merupakan proses pelelehan biji plastik menjadi sebuah

produk dengan cara meniupkan udara kedalam plastik yang akan dicetak. Proses

ini dilakukan dengan cara memasukkan biji plastik yang sudah melalui proses

pewarnaan dengan penambahan zat aditif tertentu kedalam hopper. Kemudian

menuju barrel dimana akan mengalami proses pelelehan dan homogenisasi. Screw

yang terdapat didalam barrel berputar secara terus menerus sehingga akan

mendorong material masuk kedalam sebuah cela berpenampang cincin. Dari sini

plastik akan leleh dan keluar dalam bentuk selongsong plastik leleh yang terjepit

diantara dua belahan blow mould yang ditiup hingga mengembang dan menempel

pada rongga cavity. Tiupan udara berlangsung hingga plastik menjadi padat dan

kuat. Melalui gerakan mekanisme mesin, plastik yang telah terbentuk akan keluar

dari cetakan menjadi sebuah produk yang nantinya akan langsung dikirim

Page 30: Laporan prakerin pt berlina tbk

21

kepembeli atau decoration division untuk proses dekorasi. (Adapun gambar mesin

blow moulding dapat dilihat pada lampiran 3).

3.8.3 Decoration

Ada empat macam proses yang terdapat pada divisi decoration, adapun

penjelasannya sebagai berikut.

1. Printing

Produk dari berbagai macam jenis termoplastik mempunyai surface yang

bervariasi sebelum melalui proses printing. Agar tinta dapat melekat sempurna

maka surface tension (ketegangan permukaan) plastik harus lebih besar dari

tension tinta yang di-printing. Untuk meningkatkan surface tension produk

khususnya untuk jenis material PP dan PC maka perlu dilakukan flaming. Flaming

akan mengubah permukaan produk yang akan di-printing dari non polar menjadi

polar dan terjadi lapisan oksida, yaitu lapisan berpori-pori halus permukaan

plastik sehingga tinta dapat melekat dengan sempurna. Alat yang digunakan pada

proses pencetakan ialah screen yang terbuat dari benang halus yang tersusun

dalam bidang pigura. Awalnya screen terbuat dari natural silk yang kemudian

dibuat tiruan bernama incultifilament syntetic polyester dan monofilament syntetic

polyestermonofilament lebih tepat digunakan karena diperoleh lebih tajam dan

tidak berserabut. Sedangkan untuk pengeringan bergantung pada tinta yang

digunakan jika menggunakan tinta UV maka cara pengeringannya dengan

menggunakan sinar UV. Tetapi jika menggunakan tinta solvent maka

pengeringannya melalui proses penguapan.

2. Stickering

Proses stickering hanya menempelkan sticker yang sesuai pada permukaan

produk dan tidak memerlukan tintamaupun proses pengeringan.

3. Shrink Labeling

Proses shrink labeling dilakukan dengan memasukkan label sesuai,kedalam

produk kemudian dipanaskan hingga label menyusut dan menempel erat keproduk

tersebut.

Page 31: Laporan prakerin pt berlina tbk

22

4. Stamping

Proses ini dilakukan dengan menggunakan foil yang terdiri dari tiga lapisan

yaitu dyes, perekat, dan lapisan plastik. Lapisan pertama dan kedua akan

menempel pada produk sedangkan lapisan ketiga akan tertinggal.

3.8.4 Toothbrush

Pada proses ini diawali dengan pemasangan bristle yang dikuatkan oleh

anchorwire pada gagang sikat. Setelah melalui proses pemasangan bristle pada

permukaan gagang, maka akan diratakan dan penghalusan sebanyak empat kali.

Kemudian sikat ini akan dilewatkan pada suhu alat yang akan menghisapkan

udara dan debu pada sela-sela bulu sikat. Proses akhir pada gagang sikat ialah

dekorasi dan dikemas.

3.9 Hasil Produksi

Produk yang akan dihasilkan PT Berlina Tbk. berupa pengemasan plastik,

gagang sikat dan penutup. Dimana produk-produk tersebut tidak langsung

dipasarkan kekonsumen namun dikirim terlebih dahulu kepada pembeli yang

memesan. Saat ini pembeli PT Berlina Tbk. antara lain PT Tirta Investama, PT

Unilever, PT BDF Indonesia, PT Behaestex, dan lain-lain.

(Adapun gambar produk PT Berlina Tbk. dapat dilihat pada lampiran 4).

3.10 Spesifikasi Alat

3.10.1 Spesifikasi Alat Produksi

1. Hopper

Hopper digunakan untuk memasukkan biji plastik dan aditif yang akan

diproses.

2. Barrel

Barrel adalah tempat untuk memindahkan biji plastik dari hopper ke nozzle

dan melelehkannya.

3. Nozzle

Nozzle adalah alat untuk menginjeksikan plastik ke dalam mould.

Page 32: Laporan prakerin pt berlina tbk

23

4. Tie Bar

Tie Bar adalah penyangga untuk mould, calmping, dan ejector.

5. Hydraulic Motor

Hydraulic Motor digunakan untuk memutar screw supaya biji plastik

bergerak dari barrel ke nozzle dan memberi tenaga untuk menyuntikannya.

6. Stationary Platen

Stationary Platen adalah plat yang tidak bergerak untuk menghubungkan

nozzle dan cetakan.

7. Moveable Platen

Moveable Platen adalah plat untuk menggerakkan cetakan.

8. Clamping Unit

Clamping Unit digunakan untuk membuka dan menutup cetakan.

9. Ejector

Ejector digunakan untuk melepaskan plastik yang sudah membeku.

10. Rear Platen

Rear Platen adalah plat penyangga bagian belakang.

3.10.2 Spesifikasi Alat di Laboratorium

1. Desikator

Desikator berfungsi membantu proses evaluasi yang memerlukan proses

pendinginan tanpa kadar air yang menempel.

2. Moisture Analyzer

Moisture Analyzer beerfungsi mengukur kadar air material maupun aditif.

3. Compression Moulding

Compression Moulding berfungsi untuk pembentukan lembaran plastik.

4. Oven

Oven berfungsi utnuk menghilangkan kadar air material maupun aditif serta

tes yang membutuhkan suhu tinggi seperti ESCR test, rubbing test, dan lain-lain.

5. Refrigator

Refrigator berfungsi membantu proses evaluasi atau tes yang membutuhkan

suhu rendah.

Page 33: Laporan prakerin pt berlina tbk

24

6. Spectrophotometer

Spectrophotometer berfungsi mengevaluasi warna yang diterjemah dalam

bentuk angka nominal.

7. Torque Meter

Torque Meter berfungsi mengukur tenaga ulir suatu produk (cap terhadap

botol).

8. Universal Testing Machine

Universal Testing Machine berfungsi menguji atau mengetahui kekuatan

baik botol maupun cap terhadap tarikan maupun tekanan sebagai keperluan tes,

antara lain: tensile test, pull test, open force, bending force, top load, elongation

dan lain-lain.

9. Viscometer

Viscometer berfungsi mengukur kekentalan tinta.

10. Breakage Tester

Breakage Tester berfungsi untuk mengukur patahan gagang sikat gigi

berdasarkan material, beban, dan dalam jangka waktu tertentu.

11. Water Bath

Water Bath berfungsi memanaskan air dengan suhu maksimal 100 oC.

12. Light box

Light Box berfungsi membantu membandingkan warna karena dilengkapi

dengan beberapa cahaya, meliputi cahaya siang hari, sore hari, lampu TL,

Fluoresen.

13. Pengaduk

Pengaduk berfungsi membantu proses pengadukan.

14. Splaying Tester

Splaying Tester berfungsi mengetahui merekahnya bulu sikat dalam jangka

waktu tertentu.

15. Neraca Digital

Neraca Digital berfungsi menimbang segala bahan yang diperlukan.

16. Bulk Density Aparatus

Bulk Density Aparatus berfungsi untuk mengetahui berat jenis baik material

maupun bahan aditif.

Page 34: Laporan prakerin pt berlina tbk

25

17. Melt Flow Indexer

Melt Flow Indexer berfungsi mengetahui titik leleh material yang dipengaruhi

oleh beban, waktu, suhu, dan lubang tertentu.

18. Pendulum Test

Pendulum test berfungsi mengetahui ketahanan botol atau produk terhadap

bantingan.

3.11 Analisis di Laboratorium Tes

Analisis material di laboratorium tes PT Berlina Tbk. meliputi berbagai tes,

antara lain:

3.11.1 Tes Material

3.11.1.1 Original Material

1. Bulk Density

Bulk Density berfungsi mengetahui volume material pada berat tertentu atau

sebaliknya.

2. Colour

Colour berfungsi mengetahui perbedaan warna material secara visual.

3. Elongation

Elongation berfungsi mengetahui kelenturan suatu specimen material plastik

tarikan dengan kecepatan dan diameter specimen tertentu.

4. Melt Flow Indexer (MFI)

Tes MFI berfungsi mengetahui dan mengukur laju aliran lelehan material

plastik pada suatu lubang tertentu yang merupakan panjang diameter dengan suhu

dan beban tertentu dalam satuan gram persepuluh menit.

5. Moisture Analyzer

Moisture Analyzer berfungsi mengetahui kadar air yang terkandung dalam

biji plastik dan aditif.

6. Pellet Count

Pellet Count berfungsi untuk mengetahui butiran atau jumlah biji plastik dan

aditif dalam pergramnya.

Page 35: Laporan prakerin pt berlina tbk

26

7. Universal Tester Load (Tensile Strenght)

Universal Tester Load berfungsi mengetahui kekuatan material dan

kekuatan plastik terhadap suatu tarikan dengan kecepatan tertentu dan diameter

specimen yang ditentukan dalam satuan kilogram persentimeter persegi.

3.11.1.2 Moulded Product

3.11.1.2.1 Injection Moulding

Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka dilakukan hal-hal sebagai

berikut.

1. Bending Resistance

Bending Resistance adalah tes yang berfungsi mengetahui kekuatan leher

pada sikat gigi.

2. Colour

Colour adalah tes yang berfungsi mengetahui perbandingan antara warna

produk dengan standar.

3. Dimension

Dimension adalah tes yang berfungsi mengetahui ukuran suatu produk.

4. Enviromental Stress Cracking Resistence (ESCR)

Enviromental Stress Cracking Resistence adalah tes yang berfungsi

mengetahui ketahanan suatu produk terhadap zat yang akan diisikan pada suhu

dan waktu tertentu berdasarkan pengaruh dari design, bahan baku, proses

pembuatan dan lain-lain.

5. Splaying tester

Splaying tester adalah test yang berfungsi mengetahui ketahanan bristle

terhadap proses penggosokan.

6. Leakage

Leakage adalah tes yang berfungsi mengetahui kebocoran melalui botol atau

cap.

7. Torque

Torque adalah tes yang berfungsi mengetahui kekuatan tenaga ulir pada

suatu produk (cap pada botol).

Page 36: Laporan prakerin pt berlina tbk

27

8. Toughness of Hinge

Toughness of Hinge adalah tes yang berfungsi mengetahui stabilitas suatu

produk dan mengukur keuletan engsel pada suatu produk tertentu.

9. Weight

Weight adalah tes yang berfungsi mengetahui berat suatu produk.

10. Whitening of Hinge

Whitening of Hinge adalah tes yang berfungsi mengetahui fleksibilitas pada

engsel produk fliptop.

11. Yellowing Test

Yellowing Test adalah tes yang berfungsi mengetahui kecepatan warna

produk berubah menjadi kekuningan.

Secara visual, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai

berikut. Air Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan udara pada produk,

Bubble berfungsi mengetahui adanya gelembung udara didalam suatu produk,

Burn Steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan yang terbakar dalam plastik,

air kondensat dalam cetakanberfungsi mengetahui adanya kondensasi air dalam

cetakan yang dapat mempengaruhi hasil produk, Ejector Mark berfungsi

mengevaluasi belang putih pada produk yang dipengaruhi oleh ejector, Flashing

berfungsi mengetahui adanya kelebihan plastik diluar cetakan, Glossiness

berfungsi mengetahui tingkat kebeningan atau mengkilat dari produk, Lamination

berfungsi mengetahui dan mengevaluasi lapisan plastik dari hasil moulding,

Moisture Streak (Jetting) berfungsi mengetahui adanya aliran udara yang halus

sehingga menimbulkan gelembung halus atau kecil pada produk, Ovality

berfungsi mengetahui bentuk suatu produk secara visual, Scratch Resistance

berfungsi menguji goresan pada dinding produk, apakah produk tersebut tahan

atau tidak terhadap goresan, Transparency berfungsi melihat tembus pandang dari

suatu produk, Weld line berfungsi mengevaluasi terhadap penentuan aliran plastik

dari hasil pencetakan.

3.11.1.2.2 Blow Moulded

Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan maka dilakukan hal-hal sebagai

berikut:

Page 37: Laporan prakerin pt berlina tbk

28

1. Boiling Test

Boiling Test berfungsi mengetahui ketahanan produk yang mempengaruhi

proses perebusan atau sterilisasi.

2. Colour

Colour berfungsi mengetahui perbandingan antara warna produk dengan

standart.

3. Drop Test

Drop Test berfungsi mengetahui kekuatan produk terhadap bantingan

maupun benturan yang dilakukan dengan cara menjatuhkan produk yang diisi

dengan air pada ketinggian tertentu.

4. Environment Stress Cracking Resistance(ESCR)

Environment Stress Cracking Resistance berfungsi mengetahui ketahanan

suatu produk terhadap zat yang diisikan pada suhu dan waktu tertentu berdasarkan

pengaruh design, bahan baku, proses pembuatan, dan lain-lain.

5. Leakage

Leakage berfungsi mengetahui dan mengukur kebocoran dari suatu produk

baik dengan cara vaccum chamber maupun injection pressure.

6. Permeability

Permeability berfungsi mengetahui kebocoran pada produk melalui dinding

produk.

7. Shrinkage Volume after Printing

Shrinkage Volume after Printing berfungsi mengukur penyusutan volume

produk setelah di-printing.

8. Top Load

Top Load berfungsi mengetahui dan mengukur botol terhadap tekanan dari

suatu beban.

9. Torque

Torque berfungsi mengetahui tenaga ulir pada suatu produk.

10. Weight

Weight berfungsi mengetahui berat suatu produk.

Page 38: Laporan prakerin pt berlina tbk

29

11. Yellowing Test

Yellowing Test berfungsi mengetahui kecepatan warna produk berubah

menjadi kekuningan.

3.11.1.2.3 Comparison Moulded

Berdasarkan kriteria tes yang diperlukan, maka diperlukan hal-hal sebagai

berikut.

1. Colour

Colour berfungsi membandingkan warna produk dengan standart.

2. Glossiness

Glossiness berfungsi mengetahui tingkat kebeningan atau mengkilat dari

produk.

3. Transparency

Transparency berfungsi mengetahui tembus pandang suatu produk.

4. Weight

Weight berfungsi mengetahui berat suatu produk.

3.11.2 Tes aditif

3.11.2.1 Original Aditif

Berdasarkan kriteria tes yang perlu dilakukan makan diperlukan hal-hal

sebagai berikut.

1. Bulk Density

Bulk Density berfungsi mengetahui berat jenis aditif.

2. Chemical Resistance

Chemical Resistance of Plastic Colorant (Migration Fastness) terbagi

menjadi dua yaitu contact bleeding dan solvent bleeding. Contact bleeding adalah

perpindahan warna dari suatu produk ke produk lain karena ada sentuhan atau

menempel secara langsung. Solvent bleeding adalah perpindahan warna dari botol

ke cairan yang diisikan.

3. Colour

Colour berfungsi membandingkan warna produk dengan standart.

4. Pellet Count

Pellet count berfungsi mengetahui jumlah butiran atau pellet dalam

pergramnya.

Page 39: Laporan prakerin pt berlina tbk

30

5. Purity

Purity berfungsi mengetahui kemurnian pigmen, baik pigmen asli ataupun

pigmen dan carrier.

3.11.2.2 Moulded Product

Berdasarkan kriteria tes maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai

berikut.

1. Air steak

Air steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan udara atau gelembung

pada produk.

2. Burn steak

Burn steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan udara yang terbakar

pada plastik.

3. Colour

Colour berfungsi mengetahui perbedaan warna material secara visual.

4. ColourSteak

Colour steak berfungsi mengevaluasi adanya lintasan warna pada produk.

5. Dimension

Dimension berfungsi mengetahui ukuran suatu produk.

6. Glossiness

Glossiness berfungsi mengetahui tingkat kebeningan atau mengkilat dari

produk.

7. Heat Stability

Heat stability berfungsi mengetahui ketahanan plastik terhadap temperatur.

8. Homogenity

Homogenity berfungsi mengetahui kerataan aditif dengan material pada

produk yang dihasilkan.

9. Lamination

Lamination berfungsi mengevaluai secara visual lapisan plastik dari hasil

cetakan.

10. Light Fastness

Light Fastness berfungsi mengetahui ketahanan produk terhadap cahaya.

Page 40: Laporan prakerin pt berlina tbk

31

11. Migration Fastness

Migration Fastness berfungsi mengetahui perpindahan warna yang

dipengaruhi proses kontak dengan cairan maupun produk.

12. Opacity

Opacity berfungsi mengetahui pekat tidaknya (upper atau lower) suatu

produk.

13. Thermal Stability

Thermal stability berfungsi mengetahui ketahanan plastik terhadap suhu.

3.11.3 Test tinta and Auxiliary

3.11.3.1 Kemurnian tinta dan auxilary

Berdasarkan kriteria tes maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai

berikut.

1. Colour

Colour berfungsi mengetahui warna tinta secara visual dan saputan.

2. Density

Density berfungsi mengetahui berat jenis tinta.

3. Glossiness

Glossiness berfungsi mengetahui tingkat kebeningan atau mengkilat dari

produk.

4. Manufacturing

Manufacturing date berfungsi mengetahui tanggal pembuatan tinta dari

perusahaan yang membuatnya.

5. Opacity

Opacityberfungsi mengetahui kepekatan tinta dengan cara disaputkan pada

kertas opacity.

6. Pot Life

Pot life berfungsi mengetahui umur tinta setelah diberi katalis.

7. Shel Life

Shel life berfungsi mengetahui umur tinta.

8. Viscosity

Viscosity berfungsi mengetahui kekentalan tinta dan auxiliary.

Page 41: Laporan prakerin pt berlina tbk

32

3.11.3.2 Printed Ink

Berdasarkan kriteria tes maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai

berikut.

1. Adhesion Resistance

Adhesion Resistance berfungsi mengetahui kekuatan menempelnya tinta

terhadap produk.

2. Boiling Test

Boiling Test berfungsi mengetahui kekuatan warna dan menempelnya tinta

terhadap produk dengan cara perebusan.

3. Colour

Colour berfungsi melihat warna tinta pada decoration.

4. Glossiness

Glossiness berfungsi mengetahui tingkat kebeningan atau mengkilat dari

produk.

5. Rubbing Resistance

Rubbing Resistance berfungsi mengetahui ketahanan tinta terhadap cairan

tes pada suhu dan waktu tertentu.

6. Sharpness

Sharpness berfungsi mengetahui ketajaman suatu tinta pada produk.

Page 42: Laporan prakerin pt berlina tbk

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan praktik kerja industri di PT Berlina Tbk. yang

telah dilaksanakan selama satu bulan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Plastik secara umum didefinisikan sebagai suatu polimer atau gabungan

dari beberapa monomer. Monomer adalah molekul dengan berat rendah yang

dapat digabungkan dengan molekul lain dengan syarat tertentu.

2. Jenis termoplastik yang digunakan di PT Berlina Tbk. sebagai bahan baku

produksi meliputi PP, PE, PC, PA, PVC, SAN, PS. Sifat dan jenis dari masing-

masing termoplastik berbeda.

3. Pada proses produksi terdapat penambahan zat aditif yang digunakan pada

bahan baku plastik untuk memperbaiki kualitas produk. Selain itu terdapat tinta

dan auxiliary untuk mendekorasi produk.

4. Proses produksi di PT Berlina Tbk. ada empat bagian yaitu Blow Moulding

(proses pencetakan produk dengan cara peniupan udara), Injection Moulding

(proses pencetakan produk dengan cara injeksi), Decoration (proses dekorasi pada

produk dengan cara printing, stamping, stickering, shrink labeling).Toothbrush

(proses pemasangan nilon dan anchorwire pada gagang sikat gigi).

5. Afval adalah produk akhir yang digiling dan digunakan kembali sebagai

campuran material untuk proses selanjutnya. Afval berasal dari produk yang sudah

di-reject, produk yang tidak digunakan lagi, runner, bottom, dan neck.

4.2 Saran-saran

1.21 Saran bagi Siswa

Sebaiknya siswa dapat menjalin kekompakan satu sama lain.

33

Page 43: Laporan prakerin pt berlina tbk

34

1.22 Saran bagi Sekolah

Sebaiknya sekolah memberi waktu prakerin yang lebih lama, minimal dua

bulan agar siswa dapat mengetahui proses produksi lebih maksimal. Selain itu,

sebaiknya sekolah memberi pembekalan mengenai teknik penulisan laporan.

1.23 Saran bagi Industri

Sebaiknya saat test dilakukan secara sungguh-sungguh dan pertanyaan yang

diberikan meliputi proses produksi.

Page 44: Laporan prakerin pt berlina tbk

35

DAFTAR RUJUKAN

Abrizal, Didik, dkk. 2011. Laporan Praktik Kerja Industri PT Berlina Tbk. Pandaan Kab.Pasuruan. Laporan tidak diterbitkan. Malang: SMK Putra Indonesia Malang.

Mujiarto, Imam. 2005. Sifat dan Karakteristik Plastik. (online), Vol 3, No 2. Diunduh tanggal 9 sept 2012

Pratama, Rachma Safitri, dkk. 2009. Laporan Praktik Kerja Industri PT Berlina Tbk. Pandaan Kab.Pasuruan. Laporan tidak diterbitkan. Malang: SMK Putra Indonesia Malang.

Page 45: Laporan prakerin pt berlina tbk

36

Lampiran 1 Diagram Alir Sederhana Proses Produksi di PT Berlina Tbk.

Diagram Alir Sederhana

Proses Produksi di PT Berlina Tbk.

Gudang Material

Injection Moulding

Tooth Brush

Gudang Finish Good

Customer

DecorationBlow Moulding

Mixing

Penggilingan Afval

Produk reject, neck, bottom

Produk reject,runner

Page 46: Laporan prakerin pt berlina tbk

37

Lampiran 2 Gambar Mesin Injection Moulding

Page 47: Laporan prakerin pt berlina tbk

38

Lampiran 3 Gambar Mesin Blow Moulding

Page 48: Laporan prakerin pt berlina tbk

39

Lampiran 4 Gambar Produk PT Berlina Tbk.