laporan ph tanah

9
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan berkembang. Sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhungan dengan penangkapan, pameliharaan, dan pembudidayaan ikan, ilmu perikanan sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat maritim yang mandiri (Fujaya, 2008). Ilmu tanah adalah cabang ilmu yang memadukan ilmu dasar (kimia, fisika dan matematika), biologi (botani, zoologi, mikrobologi), ilmu kebumian (klimatologi, geologi, geografi) dan terapan (produksi, pertanian, kehutanan dan rekayasa tanah) (Hanafi, 2005). Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsure hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsure hara oleh tanaman mestinya dapat segera di perbaharui

Upload: amriana-ana

Post on 21-Apr-2017

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan

berkembang. Sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhungan

dengan penangkapan, pameliharaan, dan pembudidayaan ikan, ilmu perikanan

sangat membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat

maritim yang mandiri (Fujaya, 2008).

Ilmu tanah adalah cabang ilmu yang memadukan ilmu dasar (kimia, fisika

dan matematika), biologi (botani, zoologi, mikrobologi), ilmu kebumian (klimatologi,

geologi, geografi) dan terapan (produksi, pertanian, kehutanan dan rekayasa tanah)

(Hanafi, 2005).

Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa

padat, cair dan gas yang terdapat  di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan

batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Tanah idealnya dapat menyediakan

sejumlah unsure hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsure

hara oleh tanaman mestinya dapat segera di perbaharui sehingga kandungan

unsure hara di dalam tanah tetap seimbang. Pengambilan unsur tanah oleh ribuan

jenis tumbuhan diimbangi dengan pelapukan bahan organik yang menyuplai hara

bagi tanah (Novisan, 2000).

Keasaman atau pH (potential of hydrogen) adalah nilai (pada skala 0 - 14)

yang menggambarkan jumlah relative ion H+ terhadaf ion OH- di dalam larutan

tanah. Larutan tanah disebut bereaksi jika nilai pH berada pada kisaran 0-6, artinya

larutan tanah mengandung H+ dalam larutan tanah lebih kecil dari ion OH- , larutan

tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau memiliki nilai Ph 8-14. Jika jumlah ion H+ di

dalam larutan tanah sama dengan jumlah ion OH- larutan tanah disebut bereaksi

netral. Semakin banyak kandungan ioan H+ di dalam larutan tanah, reaksi tanah

tersebut akan semakin asam.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, karena itulah maka dianggap

penting untuk melakukan praktikum pH tanah ini, agar mahasiswa dapat mengetahui

pH yang baik untuk proses budidaya.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum pH tanah adalah untuk mengetahui tingkat derajat

antara pH asam, pH basa serta pH yang baik untuk proses budidaya.

Kegunaan dari praktikum pH tanah ini adalah mahasiswa dapat mengetahui

pH yang baik untuk proses budidaya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari.

II. METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum Dasar-dasar Ilmu tanah mengenai pH tanah dilaksanakan pada

hari Kamis, tanggal 08 Mei 2014, pada pukul 11.30-16.00 WITA, di Laboratorium

Ilmu Tanah, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum pH Tanah dapat di lihat

pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Alat yang digunakan beserta fungsinyaNo Alat Jumlah Fungsi1. Timbangan elektrik 1 buah Untuk menimbang tanah kering

yang telah dihaluskan.2. Mesin pengocok/ sheker 1 buah Untuk Menghomogenkan sampel

tanah3. pH meter 1 buah Untuk mengukur pH4. Botol BOD 4 buah Sebagai wadah atau tempat tanah.

Tabel 2. bahan yang digunakan beserta fungsinyaNo Bahan Jumlah Fungsi1. Tanah kering yang sudah

dihaluskan.20 gram Sebagai sampel tanah yang akan

diukur nilai pHnya.2. Aquades 20 ml Untuk melarutkan tanah.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari Praktikum pH Tanah yaitu pertama Menimbang 10 gram

tanah kering yang sudah dihaluskan ( ukuran 0,09 mm) lalu masukkan ke dalam botol

plastic atau botol BOD. kemudian menambahkan aquades 20 ml lalu dihomogengkan

dengan menggunakan shaker selama 1 jam, kemudian diukur pH nya dengan

menggunakan kertas pH.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian pH Tanah

Menurut Hanafiah (2005), nilai pH tanah dapat digunakan sebagai indikator

kesuburan kimiari tanah. Karena dapat mencerminkan ketersediaan hara dalam

tanah tersebut. pH optimum untuk ketersediaan hara dalam tanah tersebut. pH

optimum untuk ketersediaan unsure hara tanah adalah sekitar 7.0 karena pada pH

ini semua untuk ketersediaan secara maksimum, sedangkan unsure hara mikro tidak

maksimum kecuali Mo, sehingga kemungkinan terhajadinya toksistas unsure mikro

kecuali Mo sehingga kemungkinan terjadinya toksitas unsure mikto tertekan.

Tanah dengan pH netral sampai basa kaya akan garam nutrient yang dapat

merangsang pertumbuhan pakan alami dan pakan alami dapat tumbuh dengan baik

pada tanah yang mempunyai pH 6,6 – 8,5 (Kardi, 2008).

Macam – macam pH Tanah

Menurut Sutanto (2005) pada umumnya, keasaman tanah dibedakan atas

asam, netral dan basa, io H+ dihasilkan oleh kelompok organic yang dibedakan atas;

kelompok karboksil 12-COOH dan kelompok ferd 12-OH, H2CO3, hidrat A13+, oksidasi

senyawa S atau penggunaan pupuk yang bereaksi asam. (superfosfat, ammonium

sulfat).

Menurut Buckman dan Brady (1982) dalam Kordi (2008), macam – macam pH

tanah adalah sebagai berikut :

Penggolongan                    pH Tanah

Asam luar biasa                 < 4,5

Asam sangat kuat             4,5-5,0

Asam kuat                         5,1-6,0

Asam sedang                    5,6-6,0

Asam lemah                      6,1-6,5

Netral                                 6,6-7,3

Basa lemah                       7,4-7,8

Basa sedang                      7,9-8,4

Basa kuat                          8,5-9,0

Basa sangat kuat               > 9,0

Faktor yang mempengaruhi pH tanah

Faktor – faktor lain yang kadang kala mempengaruhi pH tanah terutama di

daerah industry, antara lain adalah sulfur yang merupakan hasil samping dari

industry, yang jika bereaksi dengan air akan menghasilkan asam sulfur dan asam

nitrit yang secara alami merupakan komponen naik air hujan (hujan asam juga

terjadi sebagai akibat meningkatnya penggunaan dan pembakaran

fosil-fosil padat yang menimbulkan gas – gas sulfur dan nitrogen yang kemudian

bereaksi dengan air hujan) (Hanafiah, 2005).

Keasaman tanah disebabkan oleh ion H+ yang dihasilkan pada saat terjadi

pelindian kation – kation dalam tanah. Keadaan pH tanah mineral dipengaruhi oleh

kandungan kation dalam batuan induk, kation – kation dilepaskan pada saat terjadi

pelapukan dan dari koloid tanah dipenuhi oleh kation sampai konsentrasi tertentu.

Factor lain seperti iklim, perkembangan tanah dan lain – lain juga akan berpengaruh

pada pH tanag (Sutanto, 2005).

Fungsi Penentuan pH

Menurut Sunarmi et.al., (2006) pengetahuan mengetahui reaksi tanah (pH) ini

penting sekali karena banyak pertimbangan dalam pemupukan, pengapuran dan

perbaruan keadaan kimia dan fisika tanah, terdapat dua jenis reaksi tanah atau

keasaman taman yaitu keaman aktif dan potensial.

Menurut Sutanto (2005) keasaman (pH) tanah mempunyai pengaruh yang

cukup besar terhadap proses kimia, fisika, dan biologi di dalam tanah dan juga

terhadap sifat tanah yang lain.

1.  Gatra pedologi ; keasaman (pH) mempengaruhi proses pembentukan dan

pengembangan tanah ditinjau dari ahli serupa mineral dan bahan organic dan

selanjutnya proses perkembangan tanah.

2.  Gatra ekologi : pengaruh pH cukup besar terhadap ketersediaan unsure hara di

dalam tanah. Pengaruh pH terhadap tanah dan proses yang terjadi, termasuk

ketersediaan unsure hara. Kondisi tanah terbaik (tidak mengandung  bahan yang

meracun) terjadi pada kondisi agak asam seperti netral (pH 5,0-7,5) akan etapi

perbedaan jenis tanaman maupun pola tanam menghendaki kondisi tertentu.

Hubungan pH Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman

pH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan

tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung berupa

ion Hidrogen sedangkan pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya unsur-unsur

hara  tertentu dan adanya unsur beracun.  

Larutan mempunyai pH 7 disebut netral, lebih kecil dari 7 disebut masam,

dan lebih besar dari 7 disebut alkalis. Reaksi tanah ini sangat menunjukkan tentang

keadaan atau status kimia tanah. Status kimia tanah mempengaruhi proses-proses

biologik, seperti pertumbuhan tanaman pH atau reaksi tanah yang ekstrim

menunjukkan kimia tanah yang dapat mengganggu biologik (Pairunan, 1997).