penentuan klasifikasi fungsi kawasan

15
LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN FUNGSI KAWASAN (MANUAL) Oleh: RIRIN INDAHYANI 15112010 TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016

Upload: ririn-indahyani

Post on 15-Apr-2017

252 views

Category:

Data & Analytics


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

LAPORAN PRAKTIKUM

REKAYASA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENENTUAN FUNGSI KAWASAN

(MANUAL)

Oleh:

RIRIN INDAHYANI

15112010

TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2016

Page 2: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Pertama, buka Arcmap dan masukkan beberapa data dengan klik ikon ‘add data’ pada folder

penyimpanan data. Data yang di input yaitu Lereng SK, Kelas Tekstur, Curah Hujan SK yang

berformat shapefile (*shp)

selanjutnya, lakukan skoring pada masing-masing data tersebut berdasarkan ketentuan yang di

tetapkan.

a. Pada data Lereng SK (*shp)

Kelas Kelerengan (%) Klasifikasi Nilai Skor

I 0-8 Datar 20

II 8-15 Landai 40

III 15-25 Agak curam 60

IV 25-40 Curam 80

V >40 Sangat curam 100

Cara mengklasifikannya yaitu:

Klik kanan pada Lereng SK, pilih open atribut table dan klik add field pada pojok kiri atas. Isi

field name dengan ‘kelas’ dan type text dan klik OK.

Page 3: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Lalu add field lagi denga nisi field name ‘nilai_skor’ dengan type short integer, precision 0 dan

pilih OK.

Untuk memberi nama kelas dan nilai skor, caranya dengan pilih select by attribute ‘LERENG’

dan pilih lereng < 8% sehingga pada kotak dialog “LERENG”=’<8%’ dan pilih apply.

Lalu pada atribut kelas, klik kanan dan pilih field calculator da nisi dengan “landai” dan pilih

OK.

Page 4: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Serta pada atribut nilai_skor, klik kanan dan pilih field calculator dan isi dengan 20.

Lakukan cara yang sama untuk kelerengan 8-15 %, 15-25 %, 25-40 %, > 40%.

b. Pada data Kelas Tekstur (*shp)

Kelas Jenis Tanah Klasifikasi Nilai Skor

I Aluvial, Glei, Planosol,

Hidromerf, Laterik Air Tanah Tidak peka 15

II Latosol Kurang peka 30

III Brown forest soil, non calcic

brown mediteran Agak peka 45

IV Andosol, Laterit, Grumusol,

Podsol, Podsolic Peka 60

V Regosol,Litosol,Organosol,

Rensina Sangat peka 75

Cara mengklasifikasikannya yaitu:

Page 5: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Klik kanan pada Kelas Tekstur, pilih open atribut table dan klik add field pada pojok kiri atas. Isi

field name dengan ‘kelas’ dan type text dan klik OK.

Lalu pilih add field lagi denga isi name skor_jt bertype integer, precision 0.

Setelah itu, select by atribut dan pilih JT_DESC dan pilih jenis tanah sesuai kelasnya. Contoh

“JT_DESC”=’Alluvial’ dan pilih apply.

Page 6: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Pada atribut kelas, klik kanan dan pilih field calculator dan isi dengan “tidak peka” dan pilih OK.

Pada atribut skor_jt klik kanan dan pilih field calculator dan isi dengan 15. Lalu pilih OK.

Page 7: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Lakukan cara yang sama untuk jenis tanah lainnya dan disesuai dengan jenis tanah pada data

karena tidak semua jenis tanah pada setiap kelas tersedia pada data Kelas Tekstur.

c. Pada data Curah Hujan SK

Kelas CH_DESC Klasifikasi Nilai Skor

I < 1500 mm Sangat rendah 10

II 1500 – 2000 mm Rendah 20

III 2000 – 2500 mm Agak peka 30

IV 2501 – 3499 mm Tinggi 40

V ≥ 3500 mm Sangat tinggi 50

Cara mengklasifikasiannya yaitu:

Klik kanan pada Curah Hujan SK dan pilih open attribute table. Lalu pada pojok kiri atas pilih

add field untuk menambahkan kolom kelas. Pada name isi dengan ‘kelas’ dan bertype text. Pilih

OK.

Untuk menambahkan kolom skor curah hujan. Pilih add field lagi dan ketik ‘skor_ch’ pada

kolom name dengan type short integer, precision 0 dan pilih OK.

Page 8: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Setelah itu, select by attributes dan pilih CH_DESC dan muncul rentang nilai curah hujan dalam

satuan mm. contoh: “CH_DESC”=’1500-200mm’ dan pilih apply.

Setelah terselect data yang mempunyai nilai curah hujan 1500-2000 mm, lalu klik kanan pada

atribut kelas, pilih field calculator dan pilih yes. Isikan dengan “rendah” dan pilih OK.

Pada atribut skor_ch, klik kanan dan pilih field calculator dan pilih yes. Lalu ketikkan dengan 20

dan pilih OK.

Page 9: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Lalukan cara yang sama untuk klasifikasi data nilai rentang curah hujan lainnya.

- Penentuan fungsi kawasan

Untuk penentuan fungsi kawasan, hal yang dilakukan selanjutnya adalah intersect data Lereng

SK dan Kelas Tekstur terlebih dahulu dengan cara pilih Geoprocessing dan pilih input feature

berupa Lereng SK dan Kelas Tekstur. Pilih output tempat penyimpanan folder dan ketik nama

name dengan ‘lereng_tekstur’ dan pilih save. Lalu klik OK.

Berikut hasil intersect data Lereng SK dan Kelas Tekstur

Page 10: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Selanjutnya intersect antara Lereng_Tekstur dan Curah Hujan SK dengan cara pilih

Geoprocessing dan pilih intersect dengan input features Lereng_Tekstur dan Curah Hujan SK.

Pilih tempat output penyimpanan da nisi field name dengan ‘lereng_tekstur_ch’ dan pilih save.

Lalu pilih OK.

Lalu pilih add field untuk menambahkan kolom skor total dengan isi kolom name dengan

‘skor_total’ dan type short integer, precision 0 dan pilih OK

Lalu add field lagi dengan isi kolom name ‘kawasan’ dengan type text dan pilih OK.

Page 11: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Pada atibut skor_total klik kanan dan pilih field calculator. Pilih yes dan ketikkan

[skor_jt]+[nilai_skor]+[skor_ch]. Skor total tersebut merupakan penjumlahan skor jenis tanah,

skor lereng, dan skor curah hujan.

a. Kawasan Fungsi Lindung (A)

Kawasan Fungsi Lindung mempunyai kriteria: skor total ≥175, atau memenuhi salah

satu/beberapasyarat berikut : Mempunyai kemiringan lahan lebih dari 40 %; Jenis tanahnya

sangat peka terhadap erosi (regosol, litosol, organosol, dan renzina) dengan kemiringan

lapangan lebih dari 15 %; merupakan jalur pengaman aliran air/sungai yaitu sekurang-

kurangnya 100 meter di kiri-kanan sungai besar dan 50 meter kiri-kanan anak sungai;

merupakan perlindungan mata air, yaitu sekurang-kurangnya radius 200 meter di sekeliling

mata air; merupakan perlindungan danau/waduk, yaitu 50-100 meter sekeliling danau/waduk;

mempunyai ketinggian 2.000 meter atau lebih di atas permukaan laut.

Page 12: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Berdasarkan kriteria tersebut, langkah selanjutnya yaitu pilih select by attribute, pilih skor

total ≥ 175, pilih Lereng > 40 %, pilih JT_DESC regosol. Pada kotak dialog dapat dituliskan

sebagai berikut:

“skor_total”>=175OR”LERENG”=’>40%’OR”JT_DESC”=’Regosol’ dan pilih Apply.

Setelah di select, klik kanan pada atribut kawasan, pilih field calculator dan ketik “kawasan

lindung” dan pilih OK.

Hasilnya terdapat 756 data kawasan Lindung

b. Kawasan Fungsi Penyangga (B)

Page 13: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Memiliki kemampuan skor total 125 – 174. Langkah selanjutnya yaitu pilih select by attribute

dan pilih skor_total antara 125-174 dengan ketikkan “skor_total”>=’125’AND”skor_total”<175

dan pilih apply.

Lalu pada atribut kawasan, klik kanan dan pilih field calculator dan ketikkan “kawasan fungsi

penyangga” dan pilih OK. Terdapat 2824 data

c. Kawasan Fungsi Budidaya Tahunan (C)

Mempunyai nilai skor kemampuan lahannya ≤ 124 serta mempunyai tingkat kemiringan lahan 15

– 40%. Caranya: klik select by attributes dan pilih ‘skor_total’ <125 dan ‘lereng’ 16-25 % yang

dapat diketikkan:

“skor_total”<’125’AND”LERENG”=16-25%. Lalu pilih apply.

Page 14: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Pada atribut kawasan klik kanan dan pilih field calculator. Pilih yes dan ketik “kawasan budidaya

tahunan” dan klik OK. Terdapat 278 data.

d. Kawasan Fungsi Budidaya Tanaman Semusim (D)

Mempunyai nilai kemampuan lahan tidak lebih dari 124 dan mempunyai kemiringan lahan tidak

lebih dari 8 %. Lalu select by attributes dan pilih skor_total <125 dan LERENG <8% yang dapat

dituliskan: “skor_total”<125AND”LERENG”=<8%. Lalu pada atribut kawasan klik kanan dan

pilih field calculator dan ketikkan “kawasan budidaya musiman”. Terdapat 1911 data

Page 15: Penentuan klasifikasi fungsi kawasan

Output:

Pada output yang dihasilkan terdapat kawasan yang tidak terklasifikasi karena tidak memenuhi

kriteria keempat fungsi kawasan.