laporan monitoring camber
TRANSCRIPT
1. PENDAHULUAN
Jembatan merupakan satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan
seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Ia dibangun untuk membolehkan laluan
pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan itu. Struktur jembatan secara umum
terdiri dari dua komponen, yaitu struktur atas (superstructure) dan struktur bawah
(substructure). Struktur atas secara umum merupakan bagian jembatan yang terletak diatas
tumpuan jembatan, seperti lantai kendaraan, gelagar, rangka, dan ikatan pengaku. Struktur
bawah merupakan bagian jembatan yang menyokong struktur atas jembatan, berupa tumpuan
jembatan, abutmen, dan pilar jembatan.
Jembatan rangka baja merupakan salah satu bentuk struktur jembatan yang paling umum
digunakan. Dinamakan jembatan rangka dikarenakan struktur atas jembatan terdiri dari elemen
struktur rangka batang yang disambung pada titik-titik buhul (joint). Titik-titik buhul tersebut
berupa engsel atau yang dianggap engsel baik melalaui pelat buhul maupun secara langsung.
Dalam jembatan rangka gaya-gaya luar bekerja hanya pada titik-titik buhul, yang kemudian akan
didistribusikan ke tumpuan melalui elemen batang yang berupa gaya aksial tarik atau tekan
saja.
Lendutan merupakan perilaku struktur yang tidak dapat dihindari karena sifat elastisitas
material. Oleh karenanya, para perancang struktur harus selalu mengevaluasi lendutan yang
terjadi secara seksama, karena besarnya lendutan akan mempengaruhi kenyamanan ataupun
daya layan struktur. Untuk menghindari lendutan yang berlebihan pada suatu struktur
jembatan, maka direncanakan lawan lendut (camber). Pada jembatan rangka baja khususnya,
lawan lendut dapat dicapai pada saat pemasangan dan pengencangan baut yang benar. Jika
lawan lendut tidak tercapai, maka akan timbul getaran atau goyangan yang berlebihan pada
rangka baja yang kemudian akan menimbulkan kerusakan pada lantai.
Pada saat rangka dibebani oleh lantai beton, lawan lendut yang telah dicapai pada saat
pelaksanaan akan mengalami penurunan dan pada saat beton dibongkar, ada dua kondisi yang
mungkin terjadi yaitu rangka jembatan naik atau tidak ada perubahan sama sekali.
Pada pekerjaan Monitoring Pelat Ortotropik Baja untuk Penggantian Lantai Jembatan
Rangka Baja, salah satu item pemeriksaan yaitu pemeriksaan camber jembatan dengan
menggunakan alat Digital Level. Pengukuran setelah pelat ortotropik terpasang dilakukan pada
tanggal 1 Desember 2009 dan pengukuran dalam rangka monitoring dilakukan pada tanggal 9
Agustus 2010.
2. TUJUAN MONITORING
Tujuan dilakukan monitoring camber jembatan dengan pelat Ortotropik baja ini yaitu :
a. Mengetahui bentuk/profil jembatan Citarum I Bojongsoang bagian hulu dan hilir pada
kondisi setelah menerima beban layan dari kendaraan yang melintasi jembatan.
b. Mengetahui perubahan camber jembatan pada kondisi yang sudah disebutkan pada poin
di atas.
3. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam monitoring jembatan Citarum I Bojongsoang sesudah
No. Nama Alat Keterangan1. Didital Level Alat ukur optis untuk mengukur beda tinggi
yang dioperasikan secara digital.
2. Tripod Tripod adalah alat untuk membantu agar pesawat atau peralatan survey lainnya yang dilengkapi Tribach bisa berdiri tegak.
3. Leveling Staff Mistar yang umumnya dibuat dari bahan kayu atau logam (aluminium) dengan dilengkapi barcode sebagai target tembak Digital Level karena dibaca secara digital.
Mulai
Persiapan Peralatan
Pengukuran camber bagian huluPengukuran camber bagian hilirMonitoring camber jembatan
Perbandingan antara hasil pengukuran :Sebelum pembongkaran lantai betonSesudah pemasangan pelat ortotropikMasa layan jembatan tanggal 9 Agustus 2010
Pengolahan data
Pelaporan
4. METODOLOGI PENGUKURAN
Metodologi monitoring jembatan Citarum I Bojongsoang pada tanggal 9 Agustus 2010
dapat dilihat pada bagan alir berikut.
Gambar 4.1. Bagan alir metodologi monitoring jembatan Citarum I Bojongsoang
1. Monitoring Camber Jembatan
Waterpass memerlukan garis bidik yang mendatar, untuk itu harus memastikan garis bidik
telah benar-benar dalam posisi mendatar. Kondisi ini dapat diketahui dengan bantuan nivo
tabung. Andaikan nivo tabung telah terkoreksi dan dalam posisi seimbang maka garis arah
nivo mendatar. Apabila garis bidik dapat dibuat sejajar dengan garis arah nivo, maka pada
saat nivo seimbang (garis arahnya mendatar) garis bidik akan mendatar. Langkah kegiatan
pengukuran adalah sebagai berikut :
a. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan serta periksa kelengkapannya.b. Menentukan ketinggian awal sebelum pengukuran pada buhul sebesar 500 m,
kemudian tembak ke BM (Bench Mark) sebagai patokan awal.c. Ukur beda tinggi buhul 1 sampai buhul 12 masing – masing pada bagian hulu dan
hilir, dengan metode BF (Backsight-Foresight).d. Setelah masing – masing buhul telah ditembak, pesawat menembak kembali ke BM
untuk mengikat .e.
Selesai
Patok bagian hulu sebagai Station ID Patok bagian hilir sebagai Backsight ID
f. Apabila Station ID dan Backsight ID telah siap, dimulai pengukuran dengan menembak Backsight ID dari Station ID sebagai titik acuan kemudian menembak masing – masing buhul jembatan. Pada buhul jembatan menggunakan alat bantu tongkat rambu yang telah dipasang prisma.
Menembak titik Backsight Menembak masing - masing buhul jembatan
g. Setelah masing – masing buhul telah ditembak, pesawat menembak kembali Backsight ID sebagai pengikat koordinat.
h. Untuk pengukuran jembatan bagian hilir, metode yang digunakan sama seperti
metode pengukuran pada bagian hulu.
2. Pengolahan data di komputer
Setelah pengukuran di lapangan, data dari pesawat dipindahkan ke komputer untuk diolah. Output dari pesawat berupa koordinat X, Y, dan Z. Dari koordinat tersebut diolah menjadi gambar profil jembatan.
5. HASIL MONITORINGHasil monitoring jembatan Citarum I Bojongsoang pada saat pembongkaran lantai beton, penggantian lantai dengan pelat ortotropik sampai pengaspalan jembatan pada bagian hilir adalah sebagai berikut.
a. Pra Pembongkaran Lantai Beton
106.087106.118
106.144 106.141106.155 106.167 106.171 106.171 106.160
106.141
106.106
106.056106.094
106.127106.151 106.149 106.15 106.158 106.159 106.164
106.148106.124
106.081
106.025106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5. 1 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
b. Beton pada Segmen 8 dan 9 arah hilir sudah terbongkar
106.083
106.123106.148 106.147
106.16 106.171 106.178 106.177 106.168106.148
106.119
106.06106.092
106.125
106.158 106.149 106.153 106.163 106.167 106.166 106.156106.124
106.08
106.021106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Eleva
si (m
)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.2 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
c. Beton pada Segmen 7 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar
106.079
106.117106.144 106.142 106.154 106.166 106.172 106.172 106.162
106.14106.11
106.054106.087
106.112106.143 106.141 106.148 106.157 106.167 106.165 106.155
106.123
106.08
106.018106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.3 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
d. Beton pada Segmen 6 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar
106.076
106.117106.143 106.145 106.157
106.17 106.176 106.173 106.166106.146
106.112
106.056106.083
106.121
106.154 106.154 106.165 106.173 106.176 106.173106.158
106.126
106.077
106.014106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.4 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
e. Beton pada Segmen 5 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel
106.077
106.118106.147 106.144
106.16 106.173 106.176 106.176 106.165106.146
106.115
106.057106.085
106.121106.153 106.154 106.16 106.172 106.175 106.172 106.159
106.128
106.079
106.016106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.5 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
f. Beton pada Segmen 4 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel
106.086
106.13106.158 106.156
106.171106.185 106.189 106.188 106.179
106.158106.126
106.069
106.093
106.13
106.165 106.166 106.174 106.181 106.188 106.189106.174
106.138
106.09
106.029106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.6 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
g. Beton pada Segmen 3 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel
106.085
106.129106.158 106.157
106.171 106.184 106.19 106.188 106.179106.158
106.125
106.069
106.091
106.131
106.167 106.168 106.178 106.189 106.192 106.187106.173
106.138
106.09
106.026106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Eleva
si (m
)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.7 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
h. Beton pada Segmen 2 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 9 panel
106.086
106.129106.157 106.158
106.173 106.186 106.191 106.19 106.18106.158
106.128
106.068
106.092
106.127
106.167 106.168 106.176 106.185 106.185 106.18 106.168106.134
106.088
106.028106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Eleva
si (m
)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.8 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
i. Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel
106.091
106.131106.158 106.154
106.172 106.182 106.189 106.187 106.176106.157
106.125
106.068
106.087
106.124
106.159 106.161 106.167 106.177 106.178 106.174 106.161106.13
106.082
106.023106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.9 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
j. Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel
106.087
106.128106.157 106.156
106.17106.184 106.189 106.188 106.177
106.158106.126
106.067
106.093106.126
106.161 106.161 106.168 106.177 106.179 106.177106.162
106.13
106.082
106.022106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.10 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
k. Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel
106.087
106.127106.153 106.152
106.166106.181 106.182 106.183 106.174
106.154106.121
106.064
106.088
106.124
106.158 106.16 106.167 106.177 106.179 106.176 106.163106.13
106.083
106.019106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.11 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
l. Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 30 panel
106.083
106.122106.149 106.148
106.163 106.175 106.181 106.179 106.168106.151
106.117
106.061
106.083
106.122106.154 106.155 106.163 106.174 106.176 106.171 106.159
106.126
106.078
106.014106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.12 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
m. Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel
106.083
106.123106.152 106.148
106.168 106.179 106.185 106.181 106.172106.153
106.118
106.062
106.084
106.119
106.156 106.157 106.163 106.173 106.176 106.173106.158
106.125
106.077
106.015106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.13 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
n. Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel dan sudah dilakukan pengaspalan ½ lajur.
106.083
106.121106.151 106.147
106.163 106.175 106.179 106.176 106.169106.147
106.117
106.06
106.083
106.12106.154 106.153 106.16 106.17 106.171 106.172
106.158106.126
106.08
106.017106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.14 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
o. Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel.
106.083
106.129106.159 106.156
106.173 106.185 106.191 106.191 106.179106.157
106.124
106.063
106.083
106.12106.153 106.154 106.162 106.171 106.175 106.174
106.152106.125
106.078
106.015106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.15 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
p. Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel.
106.083
106.125
106.163 106.165106.183
106.198 106.191 106.199106.184
106.157
106.117
106.058
106.083
106.118106.151 106.149 106.157 106.169 106.172 106.169 106.156
106.122
106.075
106.011106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.16 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
q. Beton pada Segmen 1 s.d 10 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel.
106.083
106.122106.149 106.148
106.163 106.175 106.181 106.179 106.168106.151
106.117
106.061
106.083
106.122106.154 106.155 106.163 106.174 106.176 106.171 106.159
106.126
106.078
106.014106.00
106.05
106.10
106.15
106.20
106.25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Elev
asi (
m)
Buhul
Profil Jembatan
Hulu
Hilir
Grafik 5.17 Profil jembatan Citarum I Bojongsoang
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan dari berbagai kondisi dari poin a s/d q, dapat diketahui perubahan jembatan setiap buhul yang dapat dilihat pada Tabel dan Grafik berikut.1) Pada Buhul 1 dan Buhul 12
Tabel 5.1. Perubahan jembatan pada buhul 1 dan buhul 12
No. Kondisi
Beda Tinggi (mm)Hulu Hilir
Buhul 1Buhul
12 Buhul 1 Buhul 12
a Pra Pembongkaran Lantai Beton 0 0 0 0b Beton pada Segmen 8 dan 9 arah hilir sudah
terbongkar-4 4 -2 -4
c Beton pada Segmen 7 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar -8 -2 -7 -7
d Beton pada Segmen 6 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar -11 0 -11 -11
e Beton pada Segmen 5 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel
-10 1 -9 -9
f Beton pada Segmen 4 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel -1 13 -1 4
g Beton pada Segmen 3 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel -2 13 -3 1
h Beton pada Segmen 2 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 9 panel -1 12 -2 3
i Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 4 12 -7 -2
j Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 0 11 -1 -3
k Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 0 8 -6 -6
l Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 30 panel -4 5 -11 -11
m Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel
-4 6 -10 -10
n Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel dan sudah dilakukan pengaspalan ½ lajur
-4 4 -11 -8
o Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel
-4 7 -11 -10
p Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel
-4 2 -11 -14
q Beton pada Segmen 1 s.d 10 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel -4 5 -11 -11
Ket : (+)=rangka jembatanmengalami kenaikan, (-)=rangka jembatan mengalami penurunan
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
a b c d e f g h i j k l m n o p q
Beda
Tin
ggi (
mm
)
No. Pengukuran
Perubahan Jembatan pada Buhul 1 & 12Buhul 1 Hulu
Buhul 1 Hilir
Buhul 12 Hulu
Buhul 12 Hilir
Grafik 5.18 Perubahan jembatan pada buhul 1 dan duhul 12
2) Pada buhul 2 dan buhul 11Tabel 5.2. Perubahan jembatan pada buhul 2 dan buhul 11
No.
KondisiBeda Tinggi (mm)
Hulu HilirBuhul 2 Buhul 11 Buhul 2 Buhul 11
a Pra Pembongkaran Lantai Beton 0 0 0 0b Beton pada Segmen 8 dan 9 arah hilir sudah
terbongkar 5 13 -2 -1
c Beton pada Segmen 7 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar -1 4 -15 -1
d Beton pada Segmen 6 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar -1 6 -6 -4
e Beton pada Segmen 5 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 0 9 -6 -2
f Beton pada Segmen 4 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 12 20 3 9
g Beton pada Segmen 3 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 11 19 4 9
h Beton pada Segmen 2 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 9 panel 11 22 0 7
i Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 13 19 -3 1
j Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel
10 20 -1 1
k Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel
9 15 -3 2
l Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 30 panel 4 11 -5 -3
m Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel 5 12 -3 2
n Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel dan sudah dilakukan pengaspalan ½ lajur
3 11 -7 -1
o Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 11 18 -7 -3
p Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 7 11 -9 -6
q Beton pada Segmen 1 s.d 10 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 4 11 -5 -3
Ket : (+)=rangka jembatan mengalami kenaikan, (-)=rangka jembatan mengalami penurunan
-20-15-10
-505
10152025
a b c d e f g h i j k l m n o p q
Beda
Tin
ggi (
mm
)
No. Pengukuran
Perubahan Jembatan pada Buhul 2 & 11Buhul 2 Hulu
Buhul 2 Hilir
Buhul 11 Hulu
Buhul 11 Hilir
Grafik 5.19 Perubahan jembatan pada buhul 2 dan duhul 11
3) Pada buhul 3 dan buhul 10
Tabel 5.3. Perubahan jembatan pada buhul 3 dan buhul 10
No.
KondisiBeda Tinggi (mm)
Hulu HilirBuhul 3 Buhul 10 Buhul 3 Buhul 10
a Pra Pembongkaran Lantai Beton 0 0 0 0b Beton pada Segmen 8 dan 9 arah hilir sudah
terbongkar 4 7 7 0
c Beton pada Segmen 7 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar 0 -1 -8 -1
d Beton pada Segmen 6 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar -1 5 3 2
e Beton pada Segmen 5 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 3 5 2 4
f Beton pada Segmen 4 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 14 17 14 14
g Beton pada Segmen 3 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 14 17 16 14
h Beton pada Segmen 2 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 9 panel 13 17 16 10
i Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel
14 16 8 6
j Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel
13 17 10 6
k Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 9 13 7 6
l Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 30 panel 5 10 3 2
m Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel 8 12 5 1
n Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel dan sudah dilakukan pengaspalan ½ lajur
7 6 3 2
o Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 15 16 2 1
p Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 19 16 0 -2
q Beton pada Segmen 1 s.d 10 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 5 10 3 2
Ket : (+)=rangka jembatan mengalami kenaikan, (-)=rangka jembatan mengalami penurunan
-10
-5
0
5
10
15
20
25
a b c d e f g h i j k l m n o p q
Beda
Tin
ggi (
mm
)
No. Pengukuran
Perubahan Jembatan pada Buhul 3 & 10Buhul 3 Hulu
Buhul 3 Hilir
Buhul 10 Hulu
Buhul 10 Hilir
Grafik 5.19 Perubahan jembatan pada buhul 3 dan duhul 10
4) Pada buhul 4 dan buhul 9
Tabel 5.4. Perubahan jembatan pada buhul 4 dan buhul 9
No. Kondisi
Beda Tinggi (mm)Hulu Hilir
Buhul 4 Buhul 9 Buhul 4 Buhul 9a Pra Pembongkaran Lantai Beton 0 0 0 0b Beton pada Segmen 8 dan 9 arah hilir sudah
terbongkar 6 8 0 8
c Beton pada Segmen 7 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar 1 2 -8 7
d Beton pada Segmen 6 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar 4 6 5 10
e Beton pada Segmen 5 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 3 5 5 11
f Beton pada Segmen 4 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 15 19 17 26
g Beton pada Segmen 3 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 16 19 19 25
h Beton pada Segmen 2 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 9 panel 17 20 19 20
i Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 13 16 12 13
j Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 15 17 12 14
k Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 11 14 11 15
l Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 30 panel 7 8 6 11
m Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel 7 12 8 10
n Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel dan sudah dilakukan pengaspalan ½ lajur
6 9 4 10
o Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 15 19 5 4
p Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 24 24 0 8
q Beton pada Segmen 1 s.d 10 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 7 8 6 11
Ket : (+)=rangka jembatan mengalami kenaikan, (-)=rangka jembatan mengalami penurunan
-10
-5
0
5
10
15
20
25
30
a b c d e f g h i j k l m n o p q
Beda
Tin
ggi (
mm
)
No. Pengukuran
Perubahan Jembatan pada Buhul 4 & 9Buhul 4 Hulu
Buhul 4 Hilir
Buhul 9 Hulu
Buhul 9 Hilir
Grafik 5.19 Perubahan jembatan pada buhul 4 dan duhul 9
5) Pada buhul 5 dan buhul 8
Tabel 5.5. Perubahan jembatan pada buhul 5 dan buhul 8
No. Kondisi
Beda Tinggi (mm)Hulu Hilir
Buhul 5 Buhul 8 Buhul 5 Buhul 8a Pra Pembongkaran Lantai Beton 0 0 0 0b Beton pada Segmen 8 dan 9 arah hilir sudah
terbongkar 5 6 3 2
c Beton pada Segmen 7 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar -1 1 -2 1
d Beton pada Segmen 6 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar 2 2 15 9
e Beton pada Segmen 5 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 5 5 10 8
f Beton pada Segmen 4 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 16 17 24 25
g Beton pada Segmen 3 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 16 17 28 23
h Beton pada Segmen 2 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 9 panel 18 19 26 16
i Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 17 16 17 10
j Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 15 17 18 13
k Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 11 12 17 12
l Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 30 panel 8 8 13 7
m Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel 13 10 13 9
n Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel dan sudah dilakukan pengaspalan ½ lajur
8 5 10 8
o Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel
18 20 12 10
p Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 28 28 7 5
q Beton pada Segmen 1 s.d 10 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 8 8 13 7
Ket : (+)=rangka jembatan mengalami kenaikan, (-)=rangka jembatan mengalami penurunan
-5
0
5
10
15
20
25
30
a b c d e f g h i j k l m n o p q
Beda
Tin
ggi (
mm
)
No. Pengukuran
Perubahan Jembatan pada Buhul 5 & 8Buhul 5 Hulu
Buhul 5 Hilir
Buhul 8 Hulu
Buhul 8 Hilir
Grafik 5.19 Perubahan jembatan pada buhul 5 dan duhul 8
6) Pada buhul 6 dan buhul 7
Tabel 5.6. Perubahan jembatan pada buhul 6 dan buhul 7
No. Kondisi
Beda Tinggi (mm)Hulu Hilir
Buhul 6 Buhul 7 Buhul 6 Buhul 7a Pra Pembongkaran Lantai Beton 0 0 0 0b Beton pada Segmen 8 dan 9 arah hilir sudah
terbongkar 4 7 5 8
c Beton pada Segmen 7 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar -1 1 -1 8
d Beton pada Segmen 6 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar 3 5 15 17
e Beton pada Segmen 5 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 6 5 14 16
f Beton pada Segmen 4 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 18 18 23 29
g Beton pada Segmen 3 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 1 panel 17 19 31 33
h Beton pada Segmen 2 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 9 panel 19 20 27 26
i Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 15 18 19 19
j Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 17 18 19 20
k Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 14 11 19 20
l Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 30 panel 8 10 16 17
m Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel 12 14 15 17
n Beton pada Segmen 1 s.d 11 arah hilir sudah terbongkar, ortotropik terpasang 33 panel dan sudah dilakukan pengaspalan ½ lajur
8 8 12 12
o Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 15 panel 18 20 13 16
p Beton pada Segmen 1 s.d 9 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 24 panel 31 20 11 13
q Beton pada Segmen 1 s.d 10 arah hulu sudah terbongkar, ortotropik terpasang 27 panel 8 10 16 17
Ket : (+)=rangka jembatan mengalami kenaikan, (-)=rangka jembatan mengalami penurunan
-505
101520253035
a b c d e f g h i j k l m n o p q
Beda
Tin
ggi (
mm
)
No. Pengukuran
Perubahan Jembatan pada Buhul 6 & 7Buhul 6 Hulu
Buhul 6 Hilir
Buhul 7 Hulu
Buhul 7 Hilir
Grafik 5.19 Perubahan jembatan pada buhul 6 dan duhul 7
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran lawan lendut dengan menggunakan Total Station pada jembatan Citarum I Bojong soang pada Uji Coba Skala Penuh Pelat Ortotropik Baja untuk Penggantian Lantai Jembatan Rangka Baja dapat disimpulkan bahwa lawan lendut jembatan mengalami kenaikan maksimum sebesar 33 mm pada tengah bentang pasca penggantian lantai beton.