laporan mektan

81
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845 http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected] BAB I PENGUJIAN LIQUID LIMIT I. MAKSUD DAN TUJUAN: Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Batas cair ialah kadar air dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis II. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Alat batas cair standard b. Alat pembuat alur(grooving tool) c. Sendok dempul d. Pelat kaca 45x45x0,9 cm e. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram f. Cawan kadar air minimal 4 buah g. Spatula dengan panjang 12,5cm h. Botol tempat air suling i. Air suling j. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110±5)ᵒC.

Upload: immanuel-lumbantobing

Post on 05-Feb-2016

47 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

BAB I

PENGUJIAN LIQUID LIMIT

I. MAKSUD DAN TUJUAN:

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada

keadaan batas cair. Batas cair ialah kadar air dimana suatu tanah berubah dari keadaan

cair menjadi keadaan plastis

II. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Alat batas cair standard

b. Alat pembuat alur(grooving tool)

c. Sendok dempul

d. Pelat kaca 45x45x0,9 cm

e. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

f. Cawan kadar air minimal 4 buah

g. Spatula dengan panjang 12,5cm

h. Botol tempat air suling

i. Air suling

j. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110±5)ᵒC.

Gambar 1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

Page 2: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Gambar 2. Alat Atterberg Limit

Gambar No.3 Spatula dan Cawan Porselen

2. Bahan

Benda uji harus dipersiapkan sebagai berikut:

Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih halus

dari saringan 0,42 mm (No.40). dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak

perlu disaring dengan saringan No.40 lagi.

Page 3: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

III. PROSEDUR PERCOBAAN:

a. Letakkan 100 gram benda uji yang sudah dipersiapkan didalam pelat kaca

pengaduk.

b. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan menambah air

suling sedikit demi sedikit, sampai homogen.

Gambar 4. Pengadukan tanah

c. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini dan

letakkan diatas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sedemikian

sehingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang paling tebal harus ±1cm.

Gambar 5. Peletakan tanah ke dalam alat batas cair standard

d. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkok itu, denga

menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah pemegang

Page 4: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

mangkok dan simetris. Pada waktu membuat alur posisi alat pembuat alur

(grooving tool) harus tegak lurus permukaan mangkok.

e. Putarlah alat sedemikian, sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan dua

putaran per detik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji

bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25cm dan catat jumlah pukulan pada waktu

bersinggungan.

f. Ulangi pekerjaan (c) sampai dengan (e) beberapa kali sampai diperoleh jumlah

pukulan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan

contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. Jika ternyata pada tiga kali

percobaan telah diperolah jumlah pukulan ±sama, maka ambil benda uji langsung

dari mangkok pada alur, kemudian masukkan kedalam cawan yang telah

dipersiapkan. Maka periksa kadar airnya.

g. Kembalikan benda uji ke atas kaca pengaduk , dan mangkok alat batas cair

dibersihkan. Benda uji diaduk kembali dengan merubah kadar airnya. Kemudian

ulangi langkah (b) sampai (f) minimal 3 kali berturut-turut dengan variasi kadar air

yang berbeda, sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10.

Gambar 6. Penimbangan tanah

Page 5: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

IV. DATA HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN:

Hasil-hasil yang diperoleh berupa jumlah pukulan dan kadar air yang

bersangkutan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik. Jumlah pukulan

sebangai sumbuh mendatar sedang besarnya kadar air sebagai sumbu tegak

dengan skala biasa.

Batas Cair  Jumlah Pukulan   40 30 20 12

  No. Krus   I II III IV

A Berat cawan + tanah basah gr 42,6 46,6 47,4 50

B Berat cawan + tanah kering gr 34,6 39,4 39,8 41,4

C Berat air (A – B) gr 8 7,2 7,6 8,6

D Berat krus (cawan) gr 17,4 26 26 26,4

E Berat tanah kering (B – D) gr 17,2 13,4 13,8 15

F Kadar air % 46,51 53,73 55,07 57,33Tabel I.1 Hasil Perhitungan Pengujian

Buatlah garis lurus melalui titik-titik itu. Jika ternyata titik-titik yang diperoleh

tidak terletak pada satu garis lurus maka buatlah garis lurus melalui titik berat titik-

titik tersebut. Tentukan besarnya kadar air pada jumlah pukulan 25 dan kadar air

inilah yang merupakan batas cair (liquid limit) dari benda uji tersebut.

Page 6: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Grafik I.1 Hubungan Jumlah Ketukan dan Kadar Air

Perhitungan :

Dari data diatas dapat diketahui bahwa kadar air dari tanah yang dibutuhkan untuk menutup goresan sepanjang dasar contoh tanah dalam mangkok sebanyak 25 pukulan adalah 53,5 %

Page 7: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

BAB II

PENGUJIAN PLASTIC LIMIT

I. MAKSUD DAN TUJUAN:

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas

plastis. Batas plastis ialah kadar air minimum dimana suatu tanah masih dalam keadaan

plastis.

II. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

a. Plat kaca 45x45x0,9 cm

b. Sendok dempul panjang 12,5cm

c. Batang pembanding dengan diameter 3mm panjang 10 cm

d. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram

e. Cawan untuk menentukan kadar air 2 buah

f. Botol tempat air suling

g. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110±5)ᵒC.

2. Bahan

Benda uji disiapkan sesuai dengan cara mempersiapkan contoh PB-0105-76 dan

PB-0106-76 atau pada kadar air asli sebanyak ±20 gram.

Page 8: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

III. PROSEDUR PERCOBAAN:

a. Letakkan benda uji diatas pelat kaca, kemudian diaduk sehingga kadar air nya

merata.

b. Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat

8 gram, kemudian bola-bola tanah itu digeleng diatas pelat kaca. Penggelengan

dilakukan dengan telapak tangan, dengan kecepatan 80-90 gelengan per menit.

c. Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang dengan

diameter 3mm. kalau pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji

mencapai diameter 3mm sudah retak, maka benda uji disatukan kembali ditambah

air sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola itu

bias mencapai diameter lebih kecil dari 3mm tanpa menunjukkan retakan-retakan,

maka contoh perlu dibiarkan beberapa saat diudara, agar kadar airnya berkurang

sedikit.

d. Pengadukan dan penggelengan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjadi

tepat pada saat gelengan mempunyai diameter 3mm.

e. Periksa kadar air batang tanah pada diameter tersebut dilakukan ganda, benda uji

untuk pemeriksaan kadar air 5 gram.

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN:

Page 9: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Batas Plastis  No. Krus   I II

A Berat cawan + tanah basah gr 29 19,4

B Berat cawan + tanah kering gr 28 19

C Berat air (A – B) gr 1 0,4

D Berat krus (cawan) gr 25,6 17,8

E Berat tanah kering (B – D) gr 2,4 1,2

F Kadar air % 41,67 33,33

G Kadar air rata-rata   37,50

Dari percobaan yang telah dilakukan batas terendah dari tingkat keplastisan

tanah tersebut adalah 37,50%.

BAB III

KESIMPULAN:

Page 10: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

1. Kesimpulan

Dari percobaan liquid limit dan plastic limit yang dilakukan, dan refrensi dari

buku Braja M.Das jilid 1 maka didapatkan hasil akhir

PI = LL-PL

= 53,50 – 37,50

= 16 %.

Dari angka tersebut maka dapat diketahui indeks plastisitas tanah lempung

lembek (soft clay) sebesar 16 %.

2. Saran

- Dalam pengujian ini perlu diperhatikan tebal maksimum sampel di dalam corong

mangkok cassagrande

- Dalam pengujian kadar air ini, perlu diperhatikan suhu kamar oven supaya tetap

konstan.

V. LAMPIRAN FOTO:

Page 11: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Gambar 7. Penimbangan tanah kering oven Gambar 8. Penimbangan tanah kering oven

Gambar 9. Penimbangan tanah kering oven Gambar 10. Penimbangan tanah kering oven

I. TUJUAN PENGUJIAN

Page 12: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan dapat menentukan besaran nilai kadar air

tanah asli.

II. PERALATAN DAN BAHAN UJI

Peralatan

1. Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran yang cukup. Cawan dapat

terbuat dari gelas atau logam misalnya alumunium.

2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5)ᵒC

Bahan

Tanah asli/tidak terganggu dari tabung sampel atau dari kotak sampel hasil test pit

atau sumur uji.

III. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Ambil sampel atau bahan uji yang akan diperiksa kadar airnya.

2. Ambil cawan dan timbang beratnya (W1).

Gambar 1. Penimbangan Cawan

3. Keluarkan sampel dan ambil contoh tanah, masukkan ke dalam cawan yang telah

kering dan bersih.

4. Timbang cawan beserta isinya, catatlah beratnya (W2).

Page 13: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Gambar 2. Penimbangan Cawan + Sampel

5. Oven tanah tersebut dengan suhu (110 ± 5)ᵒC, ± 24 jam, atau sampai beratnya tetap.

6. Angkat cawan dari oven,kemudian dinginkan (masukkan ke dalam desikator).

7. Setelah dingin, timbang berat keringnya (W3).

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

Page 14: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Nomor Contoh Sampel I dan II

Berat cawan + tanah basah (W1) (gr) 30,6 33,2

Berat cawan + tanah kering (W2) (gr)25,8 27,8

Berat air (W3) = (W1) - (W2) (gr) 4,8 5,4

Berat cawan (W4) (gr) 13,8 13,8

Berat kering (W5) = (W2) - (W4) (gr) 12 14

Kadar air (W3) / (W5) x 100% (%) 40,000 38,571

Rata-rata (%) 39,286

Dari data hasil pengujian tersebut didapati bahwa kadar air tanah sampel

tanah tak terganggu adalah sebesar 39,286%

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Page 15: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Dari hasil percobaan didapatkan bahwa kadar air tanah asli dari sampel tanah

tak terganggu adalah sebesar 39,286%

Dari hubungan antara hubungan antara Indeks Plastisitas dan Batas Cair

berdasarkan Grafik Cassagrande maka didapati bahwa tanah masuk ke dalam

klasifikasi ML & OL.

2. Saran

- Dalam pengujian kadar air sampel UDS, perlu dilihat bahwa sampel betul-betul

dalam kondisi asli.

- Dalam pengujian kadar air ini, perlu diperhatikan suhu kamar oven supaya tetap

konstan.

I. MAKSUD DAN TUJUAN

Page 16: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Menentukan berat jenis spesifik tanah yang lewat saringan no.10 dengan piknometer.

Berat jenis ( specific gravity ) tanah (Gs), didefinisikan sebagai perbandingan berat

volume butiran padat (γs) dengan berat volume air (γw).

II. PERALATAN DAN BAHAN

Peralatan :

1. Piknometer 3 buah

2. Gelas ukur

3. Corong Kaca 1 buah

4. Spatula 1 buah

5. Timbangan dengan ketelitian 0,01gr

6. Mesin vakum udara (Air Vacum Machine)

7. Squeeze bottle (Botol air suling)

Bahan :

Sampel tanah yang lolos saringan No.40 (0,425 mm)

Air suling

III. PROSEDUR PERCOBAAN :

Page 17: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

1. Timbang masing-masing piknometer beserta tutupnya ( W1 ), nomor piknometer

dengan nomor pada tutup harus sesuai.

Gambar 1. Penimbangan Piknometer

2. Setelah masing-masing piknometer ditimbang, selanjutnya isi masing-masing

piknometer dengan tanah yang lolos ayakan no. 40 ¼ tinggi piknometer kemudian

timbang masing-masing piknometer yang telah diisi tanah tersebut (W2)

Gambar 2. Pengisian Tanah Gambar 3. Penimbangan Tanah + Piknometer

3. Isi masing-masing piknometer yang telah diisi tanah dengan air suling hingga

mencapai ketinggian ± 3 mm diatas permukaan tanah pada piknometer.

4. Putar masing-masing piknometer yang sudah berisi tanah dan air hingga gelembung

udara yang terlihat dapat keluar.

Gambar 2. Penimbangan Pikno + Tanah Gambar 3. Pemvakuman Piknometer

Page 18: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

5. Vakum masing-masing piknometer yang telah diisi dengan tanah dan air tersebut

sampai tidak terlihat gelembung-gelembung udara( 10 menit)

6. Setelah ketiga piknometer yang berisi tanah dan air selesai di vakum, selanjutnya isi

masing-masing piknometer tersebut dengan air suling sampai penuh yang kemudian

masing-masing piknometer ditimbang ( W3 )

7. Kosongkan piknometer, lalu isi pikonometer dengan air suling sampai penuh dan di

timbang ( W4 )

Gambar 6. Penimbangan Piknometer + Air

Page 19: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

IV. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

Gs=

Berat jenis rata-rata yang diperoleh dari ketiga pemeriksaan tersebut adalah 2,64 dan

antara pengujian tersebut ada penyimpangan hasil yang besar.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

No. Sampel   1 2

Berat piknometer + Tanah (W1) (gr) 69,8 68,4

Berat piknometer (W2) (gr) 45,2 43,0

Berat piknometer + Air + Tanah (W3) (gr) 159,0 158,2

Berat piknometer + Air (Pada T) (W4) (gr) 143,4 142,8

Berat jenis tanah (Gs) = (gr/cm3) 2,73 2,54

(W2 - W1) / ((W4 – W1) + (W3 – W2))

Rata-rata (gr/cm3) 2,64

Page 20: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

1. Kesimpulan

Dari hasil percobaan didapatkan bahwa spesific gravity tanah (GS) adalah sebesar

2,64

2. Saran

- Dalam pengujian spesific gravity ini, keberadaan vakum tentunya sangat penting dan

riskan. Oleh karena itu, proses pereduksian kadar udara di dalam tanah harus optimal

- Pada saat proses pereduksian kadar udara (vakum) harus di perhatikan secara

menyeluruh

I. MAKSUD DAN TUJUAN

Page 21: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Menentukan bobot isi tanah menggunakan density ring. Percobaan ini dilakukan

dimana kandungan air dan posisi butir-butir contoh tanah tidak boleh berubah sama

sekali dan cara pengerjaan nya berat cincin isi tanah di kurang berat isi cincin kosong.

II. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

Density ring

Cawan

Oven

Timbangan

Sendok Tanah

2. Bahan

Tanah asli/tidak terganggu dari tabung sampel atau dari kotak sampel hasil test pit

atau sumur uji.

III. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Ukur volume dalam Density Ring

2. Timbang density ring / cincin kosong

3. Persiapan density ring dan cincin di bagian dalam nya di olesi minyak pelumas

4. Mengambil tanah yang tidak terganggu dengan menggunakan density ring hingga

cincin bagian dalam penuh dengan tanah

5. Kemudian tanah di ratakan bagian atas dan bawah cincin nya.

6. Density ring di bersihkan

7. Density ring + tanah di timbang

8. Percobaan di lakukan 2 kali

9. Tanah di oven selama 24 jam jika ingin mengetahui kadar air tanah tersebut *

IV.Data hasil pengujian 

Page 22: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Nomor Ring/Nomor Cawan   I II

Kedalaman Tanah cm 0,50 – 1.00 0,50 – 1.00Berat Ring gr 76,8 77,2Berat cawan gr 25,4 17,6Berat ring + tanah basah gr 119 119,2Berat tanah basah + cawan gr 36,4 42Berat tanah basah (E) - (C) – (D) gr 42,2 42Volume ring (volume tanah basah) cm3 25,63 25,63

Berat isi tanah basah (F)/(G) gr/cm3 1,65 1,64

    1,643

Dari hasil pengujian tersebut didapati bahwa Berat Isi Tanah tak Terganggu adalah

1,643 gr/cm 3

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Page 23: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

1. Kesimpulan

Dari hasil percobaan didapatkan bahwa unit weight tanah adalah sebesar 1,643

gr/cm3

2. Saran

- Dalam pengujian unit weight ini, pengeluaran sampel UDS sebaiknya dilakukan

dengan sangat hati-hati karena kecerobohan sedikit akan berpengaruh terhadap

nilai berat isi tanah tersebut.

- Pembacaan Jangka Sorong haruslah akurat, karena menentukan volume tanah

pada pengujian.

VI. DOKUMENTASI

Page 24: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Gambar 1. Density Ring

Gambar 2. Jangka Sorong

Page 25: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Gambar 3. Penimbangan Density Ring dan Tanah

I. TUJUAN PENGUJIAN

Pengujian ini bertujuan untuk mengeluarkan udara pada pori-pori tanah dan

memadatkan tanah dan memadatkan tanahnya dalam keadaan air optimum. Pada tanah

yang mengalami pengujian pemadatan akan terbentuk grafik hubungan berat volume

kering dengan kadar air. Kemudian dari grafik hubungan antara kadar air dan berat

volume kering ditentukan kadar air optimum.

II. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

Spatula

Cetakan Compaction yang terdiri dari cetakan berbentuk silinder

Alat Proctor

Timbangan

Oven

Alat perata (scraper)

Talam Baja

Palu Karet

Kuas

Kantong plastik

Cawan

Extruder

2. Bahan

Tanah yang lolos ayakan 4 mm

Air

Page 26: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

III. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Persiapan Bahan

1. Pengambilan sampel tanah.

2. Tanah yang sudah diambil tadi kemudian dijemur dengan menggunakan cawan

ditempat yang terkena sinar matahari yang cukup agar butiran tanah tersebut

cepat mengering dan terpisah antar butiran.

3. Pada waktu penjemuran, butiran tanah tersebut agar terpisah satu dengan yang

lainnya maka tanah tersebut dipukul – pukul dengan menggunakan palu karet

secara merata sampai butiran tanah tersebut benar – benar telah memisah.

4. Tanah yang sudah kering tersebut dan sudah terpisah antar butirannya, kemudian

diayak dengan menggunakan ayakan nomor 4, sehingga tanah tersebut sudah

dapat digunakan untuk pengujian modified compaction.

5. Kemudian tanah yang sudah lolos ayakan no.4 mm, masing – masing di timbang

5 kg sebanyak 6 kali.

6. Masing – masing tanah yang sudah ditimbang, dimasukkan kedalam plastik, lalu

masing – masing plastik di beri nomor dengan penomoran 1,2,3,4,5 dan 6.

7. Lalu sampel salah satu dikeluarkan, kemudian di masukkan ke dalam cawan,

campur dengan air sebanyak 2% berat tiap sampel sampai tercampur homogen.

8. Masing – masing sampel dimasukkan lagi ke dalam plastik, ikat kemudian

dibiarkan + 24 jam pada tempat yang aman.

2. Langkah – langkah pengujian

1. Timbang cetakan compaction berupa silinder dan keeping alasnya tanpa

sambungan bagian atasnya (W1).

2. Ambil sample no.1, kemudian tuangkan ke dalam talam baja, lalu bagi kedalam

jumlah yang sama dengan 1/5 bagian dari tanah tersebut.

Page 27: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

3. Masukkan 1/5 dari tanah tersebut kedalam cetakan silinder, kemudian tumbuk

dengan alat proctor sebanyak 56 kali dengan penumbukan pertama di tengah dari

tanah, selanjutnya tumbuk pada bagian pinggirrnya dengan selang – seling, begitu

seterusnya sampai 56 kali.

4. Pasang sambungan cetakan pada bagian atas dari cetakan tersebut, kemudian

masukkan lagi 1/5 dari tanah tersebut, lalu ditumbuk sebanyak 56 kali dengan

cara yang sama.

5. Kemudian masukkan lagi 1/5 dari tanah tersebut, lalu tumbuk sebanyak 56 kali

dengan cara yang sama.

6. Lepas bagian atas cetakan, dan ratakan permukaan tanah dengan menggunakan

alat perata (scraper).

7. Timbang cetakan yang berisi tanah yang telah dipadatkan tadi (W2).

8. Kemudian keluarkan tanah dari cetakan dengan menggunakan extruder, lalu

bersihkan alat tersebut untuk digunakan pada sample berikutnya.

9. Lakukan hal yang sama untuk sample no.2,3,4,5 dan 6.

10. Untuk menentukan kadar air dari tanah tersebut, ambil lima buah cawan, lalu

timbang beratnya masing-masing (B1).

11. Selanjutnya ambil sedikit sampel tanah dari masing-masing plastik, kemudian

masukkan kedalam setiap cawan (B2).

12. Lalu timbang masing-masing cawan.

13. Masukkan cawan berisi tanah tersebut ke dalam oven hingga diperoleh berat

tetap lalu timbang (B3).

Page 28: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

Nomor 1 2 3 4 5 6

Berat cetakan(gram

)6033 6033 6033 6033 6033 6033

Berat tanah dan cetakan(gram

)9097 9264 9333 9533 9434 9486

Isi cetakan (cm3) 2124,3 2124,3 2124,3 2124,3 2124,3 2124,3

Berat cawan(gram

)13,8 13,8 13,6 13,8 13,8 13,8

Tanah basah + cawan(gram

)84,2 75,6 72,4 64 70 67,8

Tanah kering + cawan(gram

)79 69,4 65,6 57,2 61,2 59,8

Berat tanah basah (gram

)70,4 61,8 58,8 50,2 56,2 54

Berat tanah kering(gram

)65,2 55,6 52 43,4 47,4 46

Tabel 1. Data Hasil Pengujian

Nomor 1 2 3 4 5 6

Kadar air % 7,975 11,151 13,077 15,668 17,391 18,565

Berat isi basah gr/cm31,442 1,521 1,553 1,648 1,625 1,601

Berat isi kering gr/cm31,336 1,368 1,374 1,424 1,385 1,350

Zero void modified gr/cm32,181 2,040 1,962 1,868 1,809 1,772

Tabel 2. Pengolahan Data Hasil Pengujian

Page 29: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

                  1,410

15,900

Grafik 1. Grafik Optimum Moisture Content

Page 30: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil percobaan didapati bahwa kadar air optimum / optimum moisture

content (OMC) pemadatan modified yang dilakukan sebesar 15,8% untuk

mendapatkan kepadatan maksimum (γdry) sebesar 1,42 gr/cm3

2. Saran

- Dalam pengujian modified compaction ini, pemisahan cetakan atas dan bawah

harus dilakukan dengan hati-hati supaya volume tanah yang ada di dalam mould

tidak berkurang akibat somplak.

- Pemadatan tanah dengan penumbuk harus dilakukan dengan teliti, jangan ada

penumbukan yang berulang-ulang.

Page 31: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

I. TUJUAN PENGUJIAN

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi Komus dan

hambatan lejat dari tanah. Perlawanan Penetrasi Konus adalah perlawanan tanah

terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Hambatan Lekat

adalah perlawanan geser tanah yang terjadi pada selimut / selubung bikonus dan

dinyatakan dalam gaya per satuan luas.

Perlawanan Konus ( PK ) = kg / cm2

Hambatan Lekat ( JHL ) = kg / cm

II. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

Angkur 2 buah

Pelat Baja 4 buah

Kunci angkur 2 buah

Waterpass

Alat Sondir kapasitas 2,5 Ton

Page 32: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

III. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Angker dimasukkan kedalam tanah dengan jarak tanah disesuaikan dengan lebar

mesin Sondir ( Kurang lebih 1 meter ). Untuk tanah yang liat cukup diangker 2

buah saja , untuk londisi lain dapat dipasang sampai 4 buah.

2. Mesin sondir ditempatkan tepat ditengah bentang antar angker yang terpasang

kemudian ditindih dengan rel untuk menahan gaya dorong pada saat uji dan kunci.

3. Isi tabung oli pada alat itu diperiksa , jika isi tabung itu dirasa kurang maka harus

dipenuhi terlebih dahulu.

4. Konus atau bikonus kemudian dipasang pada ujung pipa pertama , disesuaikan

dengan kebtuhan.

5. Rangkaian pipa pertama dipasangkan beserta pada konus pada mesin sondir.

6. Pipa pertama ditekan seadalam 20 cm dan diukur kevertikalannya dengan

menggunakan water pass tangan ( hand level ) , jika posisi belum vertikal maka

perlu disesuaikan agar menjadi vertikal.

7. Batang sondir ditekan.

Penekanan pertama akan menggerakkan ujung konus kebawah sedalam 4 cm

dan manometer dibaca sebagai perlawanan Conus ( cr ).

Penekanan selanjutnya akan menggerakkan konus dan selubungnya kebawah

sedalam 8 cm, dan manometer dibaca sebagai hasil jumlah perlawanan (JP)

8. Setelah proses pembacaan selesai , maka pipa secara bersamaan ditekan sedalam

20 cm sampai kedalaman beriktunya yang akan diukur.

Page 33: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

Depth Cone Total Perlawanan Local TotalMT. Resistance Friction Gesek Resistance Skin Friction

(m) (Qc) (TF) HL=TR-Qc HS=HL*20/10 (TSF)  (kg/cm2) (Kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm)0 0 0 0 0,000 0,000

0,2 20 25 5 10,000 10,0000,4 22 27 5 10,000 20,0000,6 32 37 5 10,000 30,0000,8 32 37 5 10,000 40,000

1 40 46 6 12,000 52,0001,2 50 55 5 10,000 62,0001,4 50 70 20 40,000 102,0001,6 50 80 30 60,000 162,0001,8 40 65 25 50,000 212,000

2 32 66 34 68,000 280,0002,2 35 65 30 60,000 340,0002,4 55 70 15 30,000 370,0002,6 70 95 25 50,000 420,0002,8 60 125 65 130,000 550,000

Grafik 1. Pengolahan Data Sondir

Page 34: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

    

Page 35: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Grafik 1. Grafik Optimum Moisture Content

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

- Dari hasil penyelidikan lapangan didapati nilai tahanan ujung maksimum

pada kedalaman 2,8 meter adalah sebesar 110 kg/cm2

- Dari hasil penyelidikan lapangan didapati nilai total hambatan pelekat pada

kedalaman 2,8 meter adalah sebesar 550 kg/cm

2. Saran

- Dalam penyelidikan sondur ini, pengangkuran harus dilakukan dengan baik agar

memastikan alat tidak bergoyang sewaktu peyelidikan yang mengakibatkan

berkurangnya nilai pembacaan manometer.

- Alat sondir harus dipastikan dalam posisi tegak.

0                100             200              300                400              500               600

Page 36: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

I. TUJUAN PENGUJIAN

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui Untuk mengetahui keadaan lapisan

tanah di bawah tanah. Menetapkan kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli atau

tidak asli.

II. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

Bor Tangan (Hand Auger)

Mata Bor

Cangkul

Sekop

Dongkrak

Karung Goni 30 kg

Tabung Tanah UDS

Parafin

Page 37: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Gambar 1. Alat Hand Boring

III. LOKASI PENYELIDIKAN

Lokasi penyelidikan tanah adalah berada disekitar lapangan upacara Politeknik Negeri

Med

NLokasi Hand Boring

Lap. Upacara Polmed

Gedung Z Politeknik Negeri Medan

Page 38: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

IV. LOKASI PENYELIDIKAN

1. Tentukan titik yang akan dibor

2. Bersihkan boring site dari rumput, akar dan sebagainya

3. Drad-drad pada stang bor harus bersih dari kotoran

4. Buat lubang dengan memutar mata bor sampai kedalaman yang diperlukan

5. Cabut mata bor

6. Keluarkan tanah untuk dideskripsikan dan diklasifikasikan secara visual

7. Ulangi pemboran sampai kedalaman maksimum yang dikehendaki

8. Pada kedalaman -0,50 m mata bor diganti dengan tabung UDS, dan tongkat T

diganti dengan kepada pemukul. Lalu dipukul secara perlahan sampai didapati

kedalaman -1,00 m.

9. Tabung UDS dikeluarkan dan diberi cairan parafin

Casing digunakan pada tanah-tanah yang tidak stabil, dimana lubang bor tak dapat

terbuka, atau jika pemboran dilakukan di bawah permukaan air. Diameter casing

harus lebih besar daripada diameter luar mata bor yang digunakan. Casing

dimasukkan pada kedalaman tertentu, dengan tidak melebihi kedalaman sampel

yang diambil.

Page 39: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

V. DATA HASIL PENYELIDIKAN LAPANGAN

KedalamanSampel Jenis Deskripsi dan Klasifikasi

(cm)

0-25 DS Top Soil Very Dark Grey

Tanah coklat kehitaman, bergradasi gembur dan kasar

25-50 DS Lempung Berpasir Dark GreyTanah coklat berpasir agak lengket dan halus

50-75 UDS Lempung Berpasir  

75-100 UDS Lempung Berpasir  

Page 40: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

- Dari hasil penyelidikan lapangan didapati bahwa deskripsi tanah pada umumnya

adalah tanah lempung berpasir

2. Saran

- Dalam penyelidikan lapangan ini, pengambilan sampel UDS harus diperhatikan

pemukulannya dengan godam, karena pemukulan yang terlampau keras dapat

mengganggu tanah. Ada baiknya tanah ditekan dengan cara diputar dengan tuas

pemutar saja.

Page 41: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

BAB I

PENGUJIAN CONSTANT HEAD

I. TUJUAN PENGUJIANPengujian ini bertujuan untuk mengukur atau menentukan permeabilitas suatu sampel tanah.

II. DASAR TEORIPermeabilitas Tanah merupakan sifat tanah berpori yang dapat mengalir/merembes

dalam tanah. Tinggi rendahnya permeabilitas dapat ditentukan dengan ukuran pori. Pori bersifat sangat permeable → permeabilitasnya tinggi (bersifat pervious) Lempung bersifat impermeable → permeabilitasnya rendah (impervious/rapat air/ kedap air) Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir lempung.

Jenis Tanah Koefisien Permeabilitas (k)

Kerikil < 10 cm/det

Pasir 10 – 102 cm/det

Lanau 102 – 105 cm/det

Lempung > 105 cm/det

Tabel B.1 Koefisien Permeabilitas

Pada beberapa masalah, permeabilitas digunakan sebagai persamaan untuk Ks (keterhantaran hidrolik jenuh), sebagai contoh permeabilitas oleh Uhland dan O’Neal

Page 42: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

(1951), kecepatan aliran air pada kondisi hidrolik > 1 diukur sebagi permeabilitas tanah. Hukum Darcy menunjukkan bahwa kecepatan aliran (fluida) adalah sama dengan Ks (keterhantaran hidrolik jenuh) hanya jika gradient hidrolik sama dengan 1.

Satuan permeabilitas dalam satuan internasional (SI) adalah m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah darcy (D) atau yang lebih umum milidarcy (mD). Satu darcy setara dengan 10-12 m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah cm2 . (1 m2 = 104 cm2).

dengan, A = luas penampang aliran (m2 atau cm2) t = waktu tempuh fluida sepanjang L (detik) Δh = selisih ketinggian (m atau cm)

L = panjang daerah yang dilewati aliran (m atau cm)

Kelas Koefisien Permeabilitas (cm/jam)

Sangat lambat <0,125

Lambat 0,125-0,500

Agak lambat 0,500-2,000

Sedang 2,000-6,250

Agak cepat 6,250-12,500

Cepat 12,500-25,000

Sangat Cepat >25,000

Tabel B.2 Interpretasi Kelas Tanah Berdasrkan Nilai Koefisien Permeabilitas

Q = (k.A.t.∆h)/L k = (Q.l)/A.t.∆h

Page 43: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

III. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

Permeability Test Set

Tang (lihat Gambar

Stopwatch

Termometer

Gelas Ukur

Alat pemadat tanah

2. Bahan

Pasir yang lolos saringan 4 mm

Lokasi pasir ada di samping parkiran mobil Laboratorium Teknik Sipil Politeknik

Negeri Medan

Page 44: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

IV. PROSEDUR PERCOBAAN1. Mengambil contoh benda uji tanah (pasir) secukupnya.

2. Memasukkan pasir ke dalam tabung percobaan dengan membagi-baginya menjadi 3

lapis dan ditumbuk masing-masing 25 tumbukan/lapis.

3. Meletakkan tabung pada alat pengujian permeabilitas yang telah disediakan. Jika

sudah terpasang ukur tinggi atau panjang contoh pasir dalam tabung serta

diameternya.

4. Mengukur tinggi pasir dalam tabung.

5. Mengisi air pada alat pengukur permeabilitas pada bagian atas alat dan mengalirkan

air ke dalam pipa tabung dengan konstan.

6. Setelah gelembung-gelembung udara dalam pasir telah keluar semua, tutup kembali

lubang gelembung udara pada tutup tabung.

7. Menampung air yang keluar dari alat pengukur setelah air yang keluar konstan tetes

per tetes dari bawah.

8. Ketika menampung air yang keluar dari alat, gunakan stopwatch untuk menghitung

berapa lama air yang keluar hingga batas air yang di tentukan dan catat waktunya

Page 45: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

V. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN Tinggi jatuh air (h) = 37 cm Panjang contoh benda uji (L) = 11 cm Diameter tabung (D) = 5 cm Waktu (t) = 61 detik Volume air (Q) = 217 cm3 = 217.000 mm3

Luas permukaan tanah (A) = π . r2

= π . (25)2

= 1963,495 mm2

k =

=

= 0,539 mm/detik

Page 46: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

- Berdasarkan pengujian permeabilitas yang telah dilakukan didapatkan besaran

koefisien permeabilitas (k) = 0,539 mm3/detik.

- Tanah ini masuk ke dalam kategori tanah pasir.

Page 47: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

BAB II

PENGUJIAN FALLING HEAD

I. TUJUAN PENGUJIANPengujian ini bertujuan untuk mengukur atau menentukan permeabilitas suatu sampel tanah.

II. DASAR TEORIPermeabilitas Tanah merupakan sifat tanah berpori yang dapat mengalir/merembes

dalam tanah. Tinggi rendahnya permeabilitas dapat ditentukan dengan ukuran pori. Pori bersifat sangat permeable → permeabilitasnya tinggi (bersifat pervious) Lempung bersifat impermeable → permeabilitasnya rendah (impervious/rapat air/ kedap air) Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir lempung.

Jenis Tanah Koefisien Permeabilitas (k)

Kerikil < 10 cm/det

Pasir 10 – 102 cm/det

Lanau 102 – 105 cm/det

Lempung > 105 cm/det

Tabel B.1 Koefisien Permeabilitas

Page 48: Laporan Mektan

a.L.Log(h1/h2)A.t

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Pada beberapa masalah, permeabilitas digunakan sebagai persamaan untuk Ks (keterhantaran hidrolik jenuh), sebagai contoh permeabilitas oleh Uhland dan O’Neal (1951), kecepatan aliran air pada kondisi hidrolik > 1 diukur sebagi permeabilitas tanah. Hukum Darcy menunjukkan bahwa kecepatan aliran (fluida) adalah sama dengan Ks (keterhantaran hidrolik jenuh) hanya jika gradient hidrolik sama dengan 1.

Satuan permeabilitas dalam satuan internasional (SI) adalah m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah darcy (D) atau yang lebih umum milidarcy (mD). Satu darcy setara dengan 10-12 m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah cm2 . (1 m2 = 104 cm2).

k = 2,303 x

dengan, A = luas penampang besar (m2 atau cm2) a = luas penampang kecil h1 = tinggi jatuh bebas air ke sampel h2 = tinggi jatuh bebas sampel ke tampungan t = waktu tempuh fluida sepanjang L (detik) Δh = selisih ketinggian (m atau cm)

L = panjang daerah yang dilewati aliran (m atau cm)

Kelas Koefisien Permeabilitas (cm/jam)

Sangat lambat <0,125

Lambat 0,125-0,500

Agak lambat 0,500-2,000

Sedang 2,000-6,250

Agak cepat 6,250-12,500

Cepat 12,500-25,000

Sangat Cepat >25,000

Tabel B.2 Interpretasi Kelas Tanah Berdasrkan Nilai Koefisien Permeabilitas

Page 49: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

III. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

Pipet ukur

Gelas ukur

 Tabung uji permeabilitas

 Timer

2. Bahan

Pasir yang lolos saringan 4 mm

Lokasi pasir ada di samping parkiran mobil Laboratorium Teknik Sipil

Politeknik Negeri Medan

Page 50: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

IV. PROSEDUR PERCOBAAN1. Mengambil contoh benda uji tanah (pasir) secukupnya.

2. Memasukkan pasir ke dalam tabung percobaan dengan membagi-baginya menjadi 3

lapis dan ditumbuk masing-masing 25 tumbukan/lapis.

3. Meletakkan tabung pada alat pengujian permeabilitas yang telah disediakan. Jika

sudah terpasang ukur tinggi atau panjang contoh pasir dalam tabung serta

diameternya.

4. Mengukur tinggi tanah dalam tabung.

5. Mengisi air pada alat pengukur permeabilitas pada bagian atas alat.

6. Setelah gelembung-gelembung udara dalam pasir telah keluar semua, tutup kembali

lubang gelembung udara pada tutup tabung.

7. Catat penurunan tinggi muka air selama percobaan

Page 51: Laporan Mektan

a.L.Log(h1/h2)A.t

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

V. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN Tinggi jatuh air (h1) = 710 mm Tinggi jatuh air (h2) = 670 mm Panjang contoh benda uji (L) = 50 mm Diameter tabung besar (D) = 77 mm Diameter tabung kecil (d) = 10 mm Waktu (t) = 4620 detik

Luas permukaan tanah (A) = π . r2

= π . (37,5)2

= 4656,62178 mm2

Luas permukaan tabung (a) = π . r2

= π . (5)2

= 78,53975 mm2

k = 2,303 x

=

= 1,058x10-5 mm/detik

2,303.78,53975.50.Log(710/670)4656,62178.4620

Page 52: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

- Berdasarkan pengujian permeabilitas yang telah dilakukan didapatkan besaran

koefisien permeabilitas (k) = 1,058x10-5 mm/detik.

- Tanah ini masuk dalam kategori lempung

Page 53: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

I. MAKSUD DAN TUJUAN PENGUJIAN

Maksud dan tujuan penyusunan laporan praktikum perkerasan jalan ini adalah

sebagai berikut :

a. Mendapatkan nilai CBR lapangan

b. Mengetahui dan bisa mengoperasikan alat DCP

c. Mengetahui cara mengolah data dari DCP sehingga di hasilkan nilai CBR lapangan

sesuai dengan kondisi tanah saat itu

II. PERALATAN DAN BAHAN

Dynamic Cone Penetrometr digunakan untuk menentukan nilai CBR ( California

Bering Ratio ) sub grade, sub base atau base coarse suatu system perkerasan secara cepat

dan praktis sebagai pekerjaan Quality Control pembuatan jalan. DCP menghasilkan data

kekuatan tanah sampai 90 cm di bawah tanah dasar.

Adapun spesifikasi Dynamic Cone Penetrometer adalah

Page 54: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

a) Konus : Baja khusus diameter 20 mm, sudut kemiringan 300

b) Palu penumbuk : berat 8 kg, tinggi jatuh 575 mm

c) Mistar : 100 cm

d) Batang penetrasi : diameter 16 mm

III. PROSEDUR PERCOBAAN

a) Letakkan Alat DCP yang telah dirakit diatas permukaan tanah atau sirtu secara

vertikal 900, jika terjadi penyimpangan sedikit saja akan menyebabkan kesalahan

pengukuranyang relative besar.

b) Baca posisi awal penunjukan mistar ukur ( X0 ) dalam satuan mm.

c) Penunjukkan X0 tidak perlu tepat pada angka nol karena nilai X0 ini akan

diperhitungkan pada nilai penetrasi. Masukkan nilai X0 sebagai ketinggian pemukul.

d) Angkat palu penumbuk sampai menyentuh atas. Lalu lepaskan sehingga menumbuk

landasan penumbuk, tumbukkan ini menyebabkan konus menembus lapisan tanah uji.

e) Baca posisi penunjukkan mistar ukur ( X1 ) terjadi penetrasi. Masukkan nilai X1 ini

f) pada format kolom ke 2 ( pembacaan mistar – mm )

g) Dan selanjutnya dilakukan sampai tumbukan ke 15 atau penetrasi sedalam 90cm,

dalam hal ini tidak didapati penetrasi sedalam 90 cm karena posisi awal ketinggian

batang yang mencapai 23 cm.

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN

Page 55: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

I. MAKSUD DAN TUJUAN PENGUJIAN

Maksud dan tujuan pengujian direct shear ini adalah sebagai berikut :

a. Mendapatkan nilai kohesivitas tanah (c)

b. Mendapatkan nilai sudut geser dalam tanah (φ)

c. Mengetahui cara mengoperasikan direct shear apparatus

II. PERALATAN DAN BAHAN

a) Direct Shear Apparatur Set

Yang terdiri dari:

Shear Box (Kotak Geser)

Page 56: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

Terdiri dari 2 buah rangka untuk memegang sampel tanah dengan baik dan

dapat disatukan satu sama lain dengan sekrup pada waktu konsolidasi. Kedua

rangka diusahakan mempunyai bidang sentuh sekecil mungkin untuk

mengurangi gesekan. Kedua rangka terletak di dalam kotak yang dapat diisi

air untuk merendam contoh tanah selama percobaan berlangsung. Rangka

bagian atas mempunyai dudukan yang dihubungkan dengan piston yang

berhubungan dengan proving ring. Proving ring ini digunakan untuk

mengukur gaya geser horizontal yang digunakan untuk menggeser sampel

tanah.

Shear Mould

Proving Ring

Beban Konsolidasi

b) Cincin cetak benda uji (ring)

c) Dolly, untuk memindahkan contoh tanah dari ring ke shear box

d) Pisau pemotong

Page 57: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

e) Jangka sorong

f) Neraca dengan ketelitian 0.01 gram

g) Stopwatch

h) Gelas ukur

i) Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ±

5)oC

III. PROSEDUR PERCOBAAN

a) Mengambil sampel langsung dari lapangan menggunakan cincin cetak.

b) Persiapkan benda uji agar tidak kehilangan kadar air. Dalam mempersiapkan benda

uji terutama untuk tanah yang peka harus hati – hati guna menghindarikan

tergangunya struktur asli dari tanah tersebut.

c) Tebal minimum benda kira – kira 1,3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali diameter butir

maksimum. Perbandingan diamter terhadap tinggi benda uji harus minimal 2 : 1.

d) Untuk benda uji yang berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar

perbandingan lebar dan tebal minimal 2 : 1.

e) Meratakan sisi atas dan bawah sampel tanah.

f) Memasukkan pelat dasar pada bagian paling bawah dari shear box dan di atasnya

dipasang batu pori. Di atas batu pori dimasukkan pelat berlubang yang beralur, alur

ini harus menghadap ke atas dan arah alurnya harus tegak lurus arah penggeseran,

hal ini dimaksudkan agar sampel tanah benar-benar terjepit secara kuat pada waktu

dilakukan penggeseran.

Page 58: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

g) Memasukkan kembali shear box ke tempat semulanya. Dan tempatkan

kedudukannya dengan mengencangkan 2 buah baut penjepit yang ada.

h) Memasukkan sampel tanah ke dalam shear box dengan susunan sebagaimana

ditunjukkan Gambar

i) Isi shear box dengan air sampai penuh.

j) Atur agar pelat pendorong tepat menempel pada shear box bagian bawah. Cara

menggerakkannya adalah:

k) Lepaskan kunci penggerak manual dengan menarik clutch, sekarang penggeser dapat

digerakkan dengan memutar handwheel. Memutar handwheel searah jarum jam akan

menyebabkan pergeseran ke kanan/maju dan sebaliknya.

l) Setelah penggeser tepat bersinggungan dengan shear box bagian bawah, maka

kembalikan lagi clutch pada kedudukan terkunci, yaitu dengan jalan menarik dan

memutarnya.

m) Piston proving ring diatur agar tepat menyinggung shear box bagian atas, ini berarti

proving ring belum menerima beban. Jadi dial proving ring juga harus diatur tepat

pada nol, demikian juga dial pengukur deformasi horisontal.

n) Atur kedudukan loading yoke dalam posisi kerja, tempatkan juga kedudukan dial

untuk mengukur deformasi vertikal. Atur kedudukan dial ini pada posisi tertentu.

o) Siapkan beban konsolidasinya. Lengan pembebanan ini mempunyai perbandingan

panjang 1 : 10, jadi beban yang bekerja juga mempunyai perbandingan 1 : 10.

p) Sampel tanah siap digeser, dengan lebih dahulu menentukan kecepatan

penggeserannya.

q) Atur susunan gigi agar kecepatan penggeseran sesuai dengan yang diinginkan.

Kecepatan penggeseran yang umumnya dipakai ialah 0,30 mm/menit.

r) Periksa sekali lagi apakah jarum dial proving ring dan dial deformasi horisontal tepat

pada posisi normal. Sekarang penggeseran dapat dimulai, tapi jangan lupa

melepaskan kedua baut yang menyatukan shear box bagian atas dan bawah. Periksa

juga clutch, apakah sudah terkunci.

s) Lakukan pencatatan waktu pada saat penggeseran dimulai dan amati bahwa jarum

dial proving ring dan dial deformasi horisontal mulai bergerak, apabila kedua jarum

Page 59: Laporan Mektan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845

http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]

dial tersebut tidak bergerak berarti ujung dial tersebut belum menyentuh, hentikan

penggeseran.

t) Lakukan pembacaan dan pencatatan dial proving ring, dial deformasi vertikal atau

dial settlement, tiap dial deformasi horisontal bergerak 15 divisi.

u) Lakukan pembacaan sampai contoh tanah runtuh, yang dapat diketahui dari proving

ring yang mulai turun. Setelah mencapai maksimum lakukan pembacaan terus

sebanyak 3 kali.

v) Setelah penggeseran selesai, maka kembalikan shear box pada posisi sebelum

digeser, dengan menggerakkan mundur secara manual. Lepaskan beban konsolidasi

dan keluarkan shear box dari tempatnya.

w) Lakukan kembali semua prosedur di atas dengan 1 buah contoh tanah lagi, tetapi

dengan menggunakan beban konsolidasi yang lebih besar.

IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN