laporan mektan

78
Laporan Praktikum Mekanika Tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1 SIFAT-SIFAT UMUM TANAH Istilah tanah dalam bidang Mekanika Tanah dimaksudkan untuk mencangkup semua bahan dari tanah lempung (clay) sampai berangkal (batu – batu yang besar) yang terdapat di alam. Jenis tanah secara umum tarbagi dari 3 bahan, yaitu butiran tanahnya sendiri,serta air dan udara yang terdapat dalam ruangan antara butir – butir tersebut. Ruangan ini disebut pori (voids). Apabila tanah sudah benar - benar kering maka tidak akan ada air sama sekali dalam porinya. Keadan semacam ini jarang ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli di lapangan. Air hanya dapat dihilangkan sama sekali dari tanah apabila kita ambil tindakan khusus yakni dengan memanaskannya di dalam oven. Sebaliknya kita sering menemukan keadaan dimana pori tanah tidak mengandung udara sama sekali, jadi pori tersebut menjadi penuh terisi air. Dalam hal ini tanah dikatakan jenuh air (fully saturated). Tanah yang terdapat dibawah muka air hampir selalu dalam keadaan jenuh air. Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 1

Upload: iiaa-all-timelow-mashup

Post on 19-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

laporan mektan

TRANSCRIPT

Page 1: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1SIFAT-SIFAT UMUM TANAH

Istilah tanah dalam bidang Mekanika Tanah dimaksudkan

untuk mencangkup semua bahan dari tanah lempung (clay)

sampai berangkal (batu – batu yang besar) yang terdapat di alam.

Jenis tanah secara umum tarbagi dari 3 bahan, yaitu butiran

tanahnya sendiri,serta air dan udara yang terdapat dalam ruangan

antara butir – butir tersebut. Ruangan ini disebut pori (voids).

Apabila tanah sudah benar - benar kering maka tidak akan

ada air sama sekali dalam porinya. Keadan semacam ini jarang

ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli di lapangan.

Air hanya dapat dihilangkan sama sekali dari tanah apabila kita

ambil tindakan khusus yakni dengan memanaskannya di dalam

oven.

Sebaliknya kita sering menemukan keadaan dimana pori

tanah tidak mengandung udara sama sekali, jadi pori tersebut

menjadi penuh terisi air. Dalam hal ini tanah dikatakan jenuh air

(fully saturated). Tanah yang terdapat dibawah muka air hampir

selalu dalam keadaan jenuh air. Teori – teori yang kita gunakan

dalam bidang Mekanika Tanah ini sebagai besar dimaksud untuk

tanah yang jenuh air. Teori konsolidasi misalnya teori kekuatan

geser tanah bergantung pada anggapan bahwa pori tanah hanya

mengandung air dan sama sekali tidak mengandung udara.

Dalam bidang ilmu Mekanika tanah dipakai untuk

mencangkup semua bahan seperti lempung, pasir, kerikil dan batu

- batu yang besar. Untuk membedakan serta menunjukkan dengan

tepat masing – masing sifat bahan - bahan ini, telah dipakai

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 1

Page 2: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

metrode – metode sistematik, sehingga untuk tanah tertentu dapat

diberikan nama yang tepat dan istilah.

1.2. HUBUNGAN ANTARA JUMLAH

BUTIR AIR DAN UDARA DALAM TANAH

Untuk mendapat hubungan antara berat isi, kadar air ,angka

pori dan sebagainya, kita dapat meninjau sejumlah tanah yang

mengandung satuan isi butirannya. Tanah tersebut terdiri dari 3

bagian yaitu : butir – butir, sejumlah air dan sejumlah Berat (weight)

dan Isi (volume).

va Udara

e.sr.vw Air e

1 + e

Gs.vs Butir 1 (satu )

Berat serta isi dari ketiga bagian ini dapat dihitung dengan

memakai defenisi – defenisi Hasilnya, masing – masing untuk

berat jenis isi, adalah seperti terlihat diatas.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 2

Page 3: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

BAB.II

PENYELIDIKAN LAPANGAN

II.1 SONDIR( DUTCH CONE PENETROMETER )

2.1.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Uji penetrasi sondir dilakukan untuk mengetahui hubungan nilai

tahanan ujung konus dan tahanan kulit terhadap kedalaman tanah

sehingga lapis keras suatu tanah dapat ditentukan. Sedangkan

pemboran untuk mengetahui jenis tanah secara visual pada suatu

kedalaman tertentu dan untuk mengambil contoh tanah (sample

disturbet atau undisturbed) yang selanjutnya di periksa

dilaboratorium.

2.1.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Mesin Sondir

2. Stang Sondir

3. Patent Konus

4. Bikonus

5. Angker

6. Peralatan penunjang

2.1.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Bersihkan lokasi percobaan lalu pasanglah keempat jangkar

spiral dengan jarak tertentu agar cocok dengan kaki sondir.

2. Jepitlah kaki sondir pada jangkar tadi lalu atur posisi sondir

agar tegak lurus dengan cara mengendurkan kunci tiang

samping.

3. Bukalah baut penutup lubang pengisian oli dan kedua

manometer. Buka kedua kran manometer lalu pasang kunci

piston pada ujung piston.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 3

Page 4: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

4. Tekan kunci piston keatas sampai oli keluar semua.

5. Setelah oli yang lama habis, pasang kedua manometer tadi

( kran tetap terbuka ). Isilah oli dari lubang pengisian oli

sampai penuh ( kunci piston ditarik kebawah ). Gerakkan kunci

piston naik turun untuk menghilangkan gelembung udara

tersisa, tutup lubang pengisian oli tadi. Ruang oli harus terisi

oli sampai penuh.

6. Putar engkol pemutar kekanan sehingga ujung oli terangkat.

7. Pasang patent/konus pada ujung stang sondir berikut stang

dalamnya atau bikonus. Tempatkan stang sondir tersebut

pada lubang pemusat pada kaki sondir tepat dibawah ruang

oli. Pasang kop penekan.

8. Dorong treker pada posisi lubang terpotong lalu putarlah

engkol pemutar sampai menyentuh ujung atas stang sondir.

Percobaan dan pengukuran sudah siap dilakukan.

9. Tiang sondir diberi tanda setiap 20 cm dengan menggunakan

kapur, gunanya untuk mengetahui dimana akan dilakukan

pembacaan manometer.

10. Engkol pemutar kembali diputar sehingga patent

konus/bikonus masuk kedalam tanah. Setelah mencapai batas

20 cm ( lihat tanda kapur ), engkol pemutar diputar sedikit

dengan arah berlawanan. Treker ditarik kedepan dengan

posisi lubang bulat.

11. Buka kran yang menuju manometer 60 kg/cm2.

12. Engkol pemutar diputar kembali sehingga stang dalam

tertekan kedalam tanah dengan kecepatan 2 cm/detik. Stang

dalam akan menekan piston lalu akan menekan oli

didalamnya. Patent konus hanya akan mengukur tahanan

ujung konus dan gesekan dinding terhadap tanah.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 4

Page 5: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

13. Tekan stang dalam sejarak 4 cm lalu catat angka yang

ditunjukkan oleh manometer. Teruskan penekanan sejarak 3

cm lagi dan catat kembali angka yang ditunjukkan oleh

manometer. Angka pertama menunjukkan tahanan ujung

konus sedangkan angka kedua menunjukkan jumlah tahanan

ujung konus dan gesekan.

14. Lakukan penekanan dengan hati-hati dan amati selalu jarum

manometer. Bila diperkirakan tekanan oli akan melebihi

kapasitas manometer, tutup kran manometer tersebut dan

kran manometer kapasitas besar dibuka. Stang sondir jangan

sampai menyentuh piston karena dapat menyebabkan

kelebihan tekanan secara drastis dan merusak manometer.

15. Putar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi

treker dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong.

Lakukan penekanan kembali sejarak 20 cm berikutnya dan

ulangi prosedur 8 s/d 15.

16. Setelah mencapai kedalaman 1 meter, stang sondir perlu

disambung. Naikkan piston penekan supaya stang sondir

berikutnya bisa disambung dengan yang terdahulu. Gunakan

kunci pipa untuk mengencangkannya. Ulangi prosedur 8 s/d

15.

17. Setelah mencapai kedalaman tanah keras ( tahanan konus

lebih besar dari 250 kg/cm ) percobaan dihentikan. Stang

sondir yang sudah tertanam perlu dicabut kembali dengan

cara sebagai berikut :

- Putar engkol pemutar agar piston penekan terangkat.

- Tarik treker pada posisi lubang penuh.

- Pasang kop penarik.

- Putar engkol pemutar sampai treker melewati kepala

stang sondir.

- Dorong treker pada posisi lubang terpotong.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 5

Page 6: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

- Putar engkol pemutar sehingga stang sondir terangkat

sampai stang sondir berikutnya terlihat.

- Tahan stang sondir bawah dengan kunci pipa agar

rangkaian dibawahnya tidak jatuh.

- Lepaskan stang sondir atas dengan kunci pipa yang lain.

- Ulangi prosedur ini untuk stang sondir berikutnya.

18. Percobaan sondir telah selesai dilakukan.

2.1.4 PERAWATAN :

1. Stang sondir yang telah dipakai harus segera dibersihkan

dari kotoran/tanah yang melekat. Setelah bersih lumuri

dengan oli secukupnya agar tidak berkarat.

2. Patent konus/bikonus yang telah dipakai juga segera

dibersihkan. Setelah bersih coba digerak-gerakkan, apakah

terjadi kemacetan. Kalau terjadi kemacetan, buka rangkaian

alat ini dan rendam dalam minyak tanah lalu disikat dengan

hati-hati. Lumuri denga oli yang masih baru kemudian

derangkaikan lagi sehingga gerakannya tidak ada yang

terhambat.

3. Tambahkan setempet pada gigi penggerak mesin sondir

bagian atas bila sudah kering.

4. Lumasi bagian yang bergerak/bergesekan seluruhnya

secara berkala.

5. Bila terjadi kebocoran oli, buka ruang oli dan periksa oil seal

didalamnya. Bila oil seal tersebut sobek ganti dengan yang

baru.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 6

Page 7: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.1.5 Gambar Alat:

Gambar Sondir

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 7

Page 8: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.1.6 PERHITUNGAN UNTUK MENGISI FORMULIR DAN GRAFIK

A. DATA

1. Dimensi alat bikonus

- Diameter ujung bikonus ( Dc ) cm

- Diameter selimut geser ( Dg ) cm

- Tinggi selimut geser ( hg ) cm

2. Hasil pengukuran

- Tekanan konus (qc) kg/cm2..............................kolom 2

- Jumlah hambatan (JH) kg/cm2..........................kolom3

B. PERHITUNGAN :

1. Luas potongan melintang bikonus ( Ac ) = * # * Dc2

Gaya yang bekerja ( P ) = Ac * ( JH – qc ) = Ac * ( kolom 3 – kolom 2 )

= Ac * ( kolom 4 )

2. Luas selimut geser ( Ag ) = # * Dg * hg

3. Hambatan pelekat ( HP ) =

=

Faktor pembacaan ( pembacaan tiap penurunan 20 cm )

Untuk harga-----------------------------Dc = Dg = D Hg = 10 cm

Maka,HP = *( JH – qc )............................................kolom 5

4. Jumlah hambatan pelekat (JHP) = ΣHP .....................kolom 6

5. Hambatan setempat ( HS ) = = * ( JH – qc )

= Untuk harga Dc = Dg = D Hg = 10 cMaka,

HS = * JH - qc )...........……...……..........................kolom 7

II.2 DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 8

Page 9: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.2.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Untuk menentukan kekuatan tanah dengan menentukan nilai N

yang merupakan jumlah pukulan.

2.2.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Batang DCP

2. Batang Penetrasi

3. Penumbuk (drive weigh)

2.2.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Bersihkan tempat kerja.

2. Letakkan batang DCP pada permukaan tanah, dengan posisi

tegak lurus (Vertikal).

3. Pasang Penumbuk pada bagian atas DCP.

4. Tahan kuat alat DCP untuk menghindari rebahnya alat ke

tanah.

5. Angkat penumbuk DCP ke atas dan lepaskan secara bebas ke

bawah.

6. Setelah tumbukan pertama selesai dan batang penetrasi

mencapai lubang,baca tiang pengukur (D) setiap tumbukan.

7. Lanjutkan penumbukan kedua, dengan mengangkat tumbukan

DCP ke bagian atas dan kembali lepaskan secara bebas.

8. Baca angka penurunannya untuk setiap tumbukan.

9. Ikuti langkah selanjutnya, dengan cara menjatuhkan tumbukan

ke bawah dan baca angka penurunannya tiap pukulan sampai

batas yang di tentukan.

10. Jika sudah di dapat batas yang di tentukan, cabut perlahan

batang penetrasi DCP.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 9

Page 10: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

11. Lepaskan satu persatu bagian alat DCP, letakkan alat pada

tempatnya.

CATATAN :

1. Berat penumbuk ( drive weight ) standar adalah 5 kg jangan

tambahkan beban lain pada penumbuk tersebut sehingga

menyimpang dari standar.

2. Pembacaaan penetrasi seharusnya dilakukan setiap setengah

pukulan. Dalam hal ini pembacaan harus teliti.

3. Taumbukan harus turun secara bebas agar energi tumbukan

tidak berkurang.

2.2.4 PERAWATAN :

1. Bersihkan peralatan setelah dipergunakan, lumasi dengan olie

pada bagian ujung Penetrasi supaya tidak berkarat.

2. Pada waktu menyambung batang DCP, kencangkan

sambungan tersebut dengan baik untuk mencegah kerusakan

drat pada saat ditumbuk.

3. Bersihkan semua bagian alat dari tanah, bila ada kotoran pada

dratnya, bersihkan terlebih dahulu dengan sikat baja.

4. Lumasi bagian drat dengan olie agar dapat berputar dengan

bebas.

2.2.5 Gambar Alat

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 10

Page 11: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar Dynamic Cone Penetrometer

II.3 BOR TANGAN(HAND BOR)

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 11

Page 12: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.3.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Pekerjaan pengeboran dilakukan untuk mengambil contoh tanah

dari berbagai kedalaman. Biasanya dilakukan disamping lubang

sondir agar didapatkan korelasi antara kekuatan tanah dan jenis

tanah yang dikandungnya. Kedalaman maksimum yang dilakukan

oleh bor tangan adalah 10 meter dan hanya untuk tanah lunak.

2.3.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Iwan Auger

2. Spiral Auger

3. Stang bor

4. Pemutar Stang Bor

5. Tabung Contoh

6. Stick Apparat

7. Kunci Pipa

8. Palu besar

9. Kaleng Lapangan

10. Lilin

11. Kompor

2.3.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Bersihkan daerah disekitar lubang yang akan dibor.

2. Pasang auger pada stang bor lalu pasang pemutarnya.

3. Tekan auger kedalam tanah sambil diputar, setelah contoh

tanah mengisi auger sampai penuh kemudian auger diangkat

dengan hati-hati.

4. Keluarkan contoh tanah dalam auger untuk dibuat deskripsi

jenis tanah dan bahan-bahan yang dikandungnya. Simpan

dalam kaleng lapangan/plastik dan diberi label yang berisi

keterangan nomor titik bor, kedalaman, tanggal dsb.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 12

Page 13: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

5. Ulangi prosedur 3 dan 4 sampai tercapai kedalaman yang

diinginkan. Contoh tanah yang didapat adalah contoh tanah

tidak asli ( distrubed sample ) dan hanya digunakan untuk

keperluan klasifikasi dan deskripsi tanah.

6. Untuk mendapatkan contoh tanah asli ( undisterbed sample )

digunakan tabung contoh. Auger yang tadi digunakan

sekarang diganti dengan tabung contoh yang telah disambung

dengan stick aparat. Masukkan kedalam lubang yang telah

terbentuk. Bila tanahnya cukup lunak, tabung contoh ditekan

perlahan-lahan sampai masuk sedalam 40 cm kemudian

diputar satu kali untuk melepaskan/memotong contoh tanah

pada dasar tabung kemudian diangkat.

7. Bila tanahnya cukup keras sehingga tabung tidak dapat

ditekan masuk, gunakan palu untuk memukulnya perlahan-

lahan.

8. Setelah didapatkan contoh tanah asli dalam tabung, lepaskan

stick apparat lalu dinding luar tabung dibersihkan. Potonglah

bagian ujung tanah setebal 1 cm untuk tempat cairan lilin.

9. Sementara tabung dibersihkan, panaskan lilin diatas kompor

agar mencair. Tuangkan cairan lilin pada salah satu ujung

tabung lalu tunggu sampai mengering, kemudian lakukan hal

yang sama untuk ujung yang lainnya dengan demikian contoh

tanah sudah terlindung dari pengaruh sekitarnya.

10. Tuliskan label yang berisi nomor titik bor, kedalaman, bagian

atas/bawah, tanggal pengambilan contoh dsb.

11. Contoh tanah asli ini sebaiknya dimasukkan kembali kedalam

tabung pelindung terutama bila tempat

pemeriksaan/laboratorium cukup jauh.

2.3.4 PERAWATAN :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 13

Page 14: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1. Bersihkan mata bor dan stangnya setiap kali selesai dipakai

lalu lumuri dengan oli secukupnya untuk menghindari karat.

2. Sebelum dipakai, tabung contoh harus dalam keadaan bersih

dan bagian dalamnya diberi pelumas sehingga tanah bisa

masuk maupun keluar dengan mudah.

2.3.5 Gambar Alat Bor :

Gambar Bor Tangan (Hand Bor)

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 14

Page 15: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

II.4 PENETRASI STANDARD

(STANDARD PENETRATION TEST)

2.4.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Untuk menentukan kekuatan tanah dengan menentukan nilai N

yang merupakan jumlah pukulan per kaki (blow per foot).

2.4.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Stang SPT

2. Split Barrel

3. Penumbuk (drive weight))

4. Batang penghantar

5. Kepala Penumbuk

6. Tripod

2.4.3 PROSDUR PERCOBAAN :

1. Bersihkan dasar lubang Bor

2. Bersihkan split barrel dengan teliti, jangan sampai ada kotoran

yang menempel dibagian dalamnya.

3. Pasang split barrel pada stang SPT

4. Siapkan tripod berikut katrol dan tambang penariknya

5. Turunakan stang SPT yang telah dipasang split Barrel tadi

dengan bantuan tambang yang digantungkan pada katrol

tripod

6. Setelah mencapai dasar lubang bor, stang SPT yang berada

dipermukaan tanah diberi tanda dengan kapur atau spidol

water proof mulai dari permukaan tanah sampai 45 cm diatas

permukaan tanah dengan jarak 15 cm

7. Pasang kepala penumbuk ke stang pengantar pada stang

SPT yang paling atas.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 15

Page 16: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

8. Masukan penumbuk ke stang penghantar dengan bantuan

tambang dan katrol.

9. Jatuhkan beban dengan tinggi jatuh bebas 75 cm dari kepala

penumbuk sehingga split barrel menembus tanah

10. Catat jumlah tumbukan yang diperlukan untuk menekan split

barrel masuk kedalam tanah sedalam 15 cm pertama (N-1).

Demikian pula tanah sedalam 15 cm kedua (N-2) dan ketiga

(N-3). Nilai N-SPT adalah jumlah N - 2 dan N -3.

11. Putar stang SPT satu kali untuk melepaskan atau melepaskan

contoh tanah pada dasar Spil barrel kemudian diangkat

dengan bantuan tambang dan katrol.

12. Setelah spil barrel terambil bukalah didalamnya bila diperlukan

buat deskripsi jenis tanahnya.

13. Masukan sampel tanah tersebut kedalam plastik dan diberi

label atau keterangan (Proyek, Lokasi, tanggal pengambilan

dan kedalaman contoh.

2.4.4 Catatan :

1. Berat penumbuk (drive weight) standard adalah 63,5 kg

jangan tambahkan beban lain pada penumbuk tersebut

sehingga menyimpang dari standard.

2. Pembacaan penetrasi seharusnya dilakukan setiap setengah

foot (0.5 x 1 foot) atau 15.24 cm dalam hal ini dibulatkan

menjadi 15 cm untuk penyederhanaan.

3. Pada waktu melepas penumbuk dari ketinggian 75 cm

tambang harus diepas dengan bebas agar energy

tumbukannya tidak berkurang.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 16

Page 17: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.4.5 PERAWATAN :

1. Bersihkan split barrel setelah dipergunakan, lumasi bagian

dalamnya supaya tidak berkarat.

2. Pada waktu menyambung stang SPT kencangkan sambungan

tersebut dengan baik untuk mencegah kerusakan drat pada

saat ditumbuk.

3. Bersihkan dan lumasi stang SPT bila ada kotoran pada

dratnya bersihkan terlebih dahulu dengan sikat baja.

4. Lumasi katrol agar dapat berputar dengan bebas.

2.4.6 GAMBAR ALAT :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 17

Page 18: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

II.5 KERUCUT PASIR(SAND CONE TEST)

2.5.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Test ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan lapisan tanah

dengan cara pengukuran volume lubang secara langsung.

2.5.2 PERALATAN DAN BAHAN :

7. Corong sand cone

8. Botol sand cone

9. Plat lapangan

10. Pasir gradasi

11. Pahat

12. Palu

13. Sendok tanah

14. Kaleng lapangan

2.5.3 PROSDUR PERCOBAAN :

14. Isilah botol sand cone dengan pasir gradasi yang telah

dikalibrasi.

15. Timbang botol sand cone berikut pasir gradasi yang telah

diisikan kedalamnya.

16. Bersihkan permukaan tanah yang akan digali dan ratakan.

17. Letakkan plat lapangan dipermukaan tanah dalam posisi yang

mantap.

18. Galilah lubang bulat sesuai dengan diameter lubang plat

lapangan. Gunakan pahat, palu dan sendok tanah.

19. Timbang kaleng lapangan yang telah dibersihkan dalam

keadaan kosong ( W-9 ).

20. Masukkan semua tanah hasil galian tersebut kedalam kaleng

lapangan lalu timbang beratnya ( W-8 ).

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 18

Page 19: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

21. Letakkan corong sand cone berikut botol yang telah berisi

pasir diatas plat lapangan tadi.

22. Buka kran corong sehingga pasir dalam botol turun dan

mengisi corong bagian bawah dan lubang tadi.

23. Setelah pasir berhenti mengalir, tutup kran corong.

24. Ambil sebagian tanah disekitar pengetesan tersebut untuk

pemeriksaan kadar airnya.

25. Timbang corong berikut botol yang berisi sisa pasir

didalamnya.

26. Hitung berat pasir yang keluar dari dalam botol.

27. Ambil kembali pasir yang mengisi lubang tadi untuk

dipergunakan pada percobaan selanjutnya.

2.5.4 KALIBRASI PASIR :

4. Timbang berat corong dan botol ( W-1 ).

5. Masukkan pasir kedalam botol kemudian pasang corongnya

lalu ditimbang ( W-4 ).

6. Letakkan plat lapangan pada permukaan yang datar dan

bersihkan kemudian pasang corong berikut botol tadi

diatasnya.

7. Buka kran corong sehingga pasir akan mengisi corong bawah.

8. Setelah pasir berhenti mangalir, kran corong ditutup kembali.

9. Timbang corong berikut botol yang berisi sisa pasir

didalamnya ( W-5 ).

10. Hitung berat pasir yang mengisi corong bawah.

11. Ulangi prosedur ini 3 kali lalu hasilnya dirata-ratakan

perbedaan hasil antara masing-masing percobaan tidak boleh

lebih dari 1%.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 19

Page 20: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

12. Masukkan pasir kedalam botol melalui corong sampai penuh

( biarkan pasir turun dengan bebas ), kemudian timbang

berikut corong ( W-3 ), ulangi 3 kali berturut-turut. Ambil harga

rata-ratanya, perbedaan antara berat masing-masing dengan

harga rata-ratanya tidak boleh lebih dari 1%.

13. Ukur volume botol dengan cara mengisinya dengan air sampai

penuh lalu suhunya dicatat.

14. Timbang berat corong dan botol yang terisi penuh dengan air (

W-2). Ulangi prosedur 10 s/d 11 sebanyak 2 kali.

15. Hitung volume masing-masing botol setelah dikoreksi dengan

koreksi temperatur kemudian hitung volume rata-ratanya,

perbedaan voluma masing-masing botol dengan harga rata-

ratanya tidak boleh lebih dari 3 ml. Kosongan botol lalu

keringkan.

16. Hitung kepadatan pasir tersebut.

2.5.5 PERAWATAN :

5. Lumasi kran corong secara berkala dengan minyak untuk

mencegah karat/macet.

6. Jemur pasir gradasi bila sudah lembab/lengket.

2.5.6 GAMBAR ALAT :

Keterangan

Gambar :

1 Botol Sand

Cone

2 Corong sand

cone

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 20

1

2

Page 21: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3 Plat

lapangan

BAB III

PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM

III.1 BERAT JENIS TANAH(SPECIVIC GRAVITY)

3.1.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

maksud dari percobaan ini adalah penentuan massa (berat jenis)

suatu contoh tanah. Massa jenis tanah adalah perbandingan antara

massa butir-butir dengan massa air destilasi di udara dengan

volume yang sama pada temperatur tertentu. Biasanya diambil

temperatur 27,5 0 C.

3.1.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Labu ukur 500 ml

2. Thermometer 100’C

3. Air suling

4. Botol air suling

5. Cawan perendam

6. Saringan No. 4

7. Timbangan

8. Desicator

9. Pompa vacum

3.1.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Siapkan benda uji yang lolos saringan No. 4 lalu keringkan

dalam oven pada suhu 110’C selama 24 jam.

2. Dinginkan dalam desicator.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 21

3

Page 22: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3. Cuci labu ukur dengan air suling lalu bilas dengan alkohol dan

ether kemudian biarkan mengering dalam keadaan ruangan

terbuka.

4. Timbang labu ukur yang telah dikeringkan tadi dalam keadaan

kosong.

5. Ambil sampel tanah sekitar 50 gr kemudian tumbuk dengan

menggunakan alat penumbuk porselin sampai gumpalan-

gumpalan lainnya hancur.

6. Masukkan sampel tanah tersebut kedalam labu ukur kemudian

tambahkan air suling secukupnya.

7. Keluarkan gelembung-gelembung udara yang terperangkap

didalamnya dengan menggunakan pompa vacum.

8. Tambahkan air suling sampai tepat menyentuh garis batas

labu ukur.

9. Keringkan bagian luar labu ukur lalu timbang dengan ketelitian

0.01 gr, ukur dan catat suhu larutan tersebut.

10. Bersihkan dan timbang dish kosong lalu tuangkan larutan

dalam labu ukur tersebut dalam dish sampai betul-betul bersih

( tidak ada yang tersisa ).

11. Masukkan dish berisi larutan tanah tersebut kedalam oven

pada suhu 110’C selama 24 jam.

12. Ulangi prosdur 5 s/d 11 sebagai bahan perbandingan.

13. Hitung nilai berat jenis ( Gs ) masing-masing percobaan.

3.1.4 KALIBRASI LABU UKUR :

1. Timbang labu ukur dalam keadaan kosong.

2. Masukkan air suling dalam labu ukur sampai batas skala

kemudian keluarkan gelembung udara didalamnya dengan

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 22

Page 23: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

menggunakan pompa vacum. Tambahkan air suling bila masih

kurang atau hisap kelebihannya dengan menggunakan pipet.

3. Keringkan bagian luar labu ukur lalu timbang dengan ketelitian

0.01 gr, ukur dan catat suhunya.

4. Dinginkan air suling dalam labu ukur ( sampai 50C di bawah

suhu ruang ) dengan cara merendamnya dalam air es.

5. Tambahkan air sampai garis batas pada labu ukur bila terjadi

penyusutan volume.

6. Keringkan bagian luar labu ukur lalu timbang dengan ketelitian

0.01 gr, ukur dan catat suhunya.

7. Panaskan larutan dalam labu ukur diatas hot plate ( sampai

5’C di atas suhu - ruang ).

8. Hisa kelebihan air yang terjadi karena penambahan volume

hingga tepat pada garis batas labu ukur.

9. Keringkan bagian luar labu ukur lalu buat/timbang dengan

ketelitian 0.01 gr, ukur dan catat suhunya.

10. Isikan data-data tadi dalam formulir lalu buat grafik hubungan

antara temperatur dan berat labu ukur + air.

3.1.5 PENGOLAHAN DATA UNTUK MENGISI TABEL DAN GRAFIK :

1. Massa jenis butir – butir tanah pada suhu t 0 c adalah :

G = =

G =

Atau G =

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 23

Page 24: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2. Massa Jenis tanah pada temperatur 27,5 0 c adalah :

Berat Jenis Air Pada t 0 c

Berat Jenis Air pada 27,5 0 c

3.1.6 PERAWATAN :

1. Bersihkan labu ukur segera setelah selesai percobaan untuk

menghindari kotoran yang melekat.

2. Bersihkan saringan dengan sikat halus dan semprot dengan

kompresor angin.

3.1.7 Gambar Alat :

KETERANGAN GAMBAR

1. Slang ke botol 3. Labu ukur

2. Vacum pump

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 24

3

2

1

2

Page 25: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

III.2 KADAR AIR(MOISTURE CONTENT)

3.2.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Pada setiap bidang teknik sipil kita tidak terlepas dengan tanah.

Tanah merupakan suatu hal terpenting dalam suatu pembangunan

apapun, seperti : pembangunan gedung, Jem-batan jalan raya dan

yang lainnya. Dalam percobaan ini kami mencoba

menentukankadar air dalam suatu tanah guna mencari

perbandinganantara berat air yang dikandung tanah dengan berat

kering tanah yang dinyatakan dalam persen.

3.2.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Cawan kedap air

2. Timbangan ketelitian 0.01 gr

3. Oven

4. Desicator

3.2.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Timbang cawan yang akan dipakai berikut tutupnya lalu beri

nomor/tanda.

2. Masukkan benda uji yang akan diperiksa kedalam cawan

tersebut lalu tutup.

3. Timbang cawan yang telah terisi benda uji tersebut.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 25

Page 26: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

4. Masukkan kedalam oven yang suhunya telah diatur 110 0C

selama 24 jam sehingga beratnya konstan ( tutup cawan

dibuka ).

5. Setelah dikeringkan dalam oven, tutup kembali cawan tersebut

lalu masukkan dalam desicator agar cepat dingin.

6. Setelah dingin, timbang kembali cawan yang telah berisi tanah

kering tersebut.

CATATAN :

1. Jumlah benda uji dan neraca yang dipakai harus disesuaikan

dengan butiran tanah meksimum agar didapatkan hasil yang

teliti.

UKURAN BUTIR

MAKS.

BERAT BENDA

UJI MIN.KETELITIAN

3/4"

# 10

# 40

1000 GRAM

100 GRAM

10 GRAM

1 GRAM

0.1 GRAM

0.01 GRAM

2. Jika tdak tersedia oven pengering, maka pengeringan dapat

dilakukan dengan cara :

- Digoreng di atas kompor.

- Dibakar langsung setelah disiram dengan spritus (khusus untuk

tanah yang tidak mengandung bahan yang mudah

terbakar).

- Menggunakan speedy moisture content test.

3. Masing-masing cawan dan tutupnya haris diberi

tanda yang jelas agar tidak tertukar.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 26

Page 27: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

4. Pada waktu menimbang, tutup cawan harus selalu

terpasang.

5. Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya,

setiap sampel tanah diuji sebanyak 3 kali.

PERHITUNGAN UNTUK MENGISI FORMULIR DAN GRAFIK :

( Dua angka di belakang koma )

3.2.5 PERAWATAN :

1. Bersihkan cawan kedap air segera setelah percobaan selesai.

2. Jamur silica, gel yang berada dalam desicator secara berkala

untuk menghilangkan air yang diserapnya.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 27

Page 28: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

III.3 PEMERIKSAAN BERAT ISI(DENSITY TEST)

3.3.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Maksud dari percobaan ini adalah : untuk penentuan berat volume

suatu contoh tanah. Berat volume tanah merupakan perbandingan

antara berat tanah dengan volume tanah.

3.3.2 PERALATAN :

1. Ring berat isi

2. Jangka sorong

3. Timbangan

4. Oven

5. Desicator

3.3.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Bersihkan ring berat isi yang akan dipakai.

2. Ukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan

jangka sorong.

3. Timbang ring tersebut dengan ketelitian 0.01 gr.

4. Masukkan sampel tanah kedalam ring langsung dari tabung

contoh dengan menggunakan extruder.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 28

Page 29: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

5. Ratakan permukaan tanah dikedua ujung ring dengan pisau

pemotong.

6. Bersihkan bagian luar ring kemudian timbang kembali.

7. Masukkan ring yang berisi sampel tanah tadi kedalam oven

dengan suhu 1100C selama 24 jam.

8. Masukkan kedalam desicator sampai dingin lalu timbang

kembali.

3.3.4 PERHITUNGAN UNTUK MENGISI FORMULIR DAN GRAFIK

Berat Volume wet ( total ) sampel tanah adalah :

Y total/wet/moist = =

V = Volume tanah yang di uji =

Dimana : 13,6 = Berat volume air raksa.

W1 = Berat tanah.

W2 = Berat air raksa yang mempunyai volume sama

dengan tanah yang akan diuji.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 29

Page 30: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

III.4 BATAS CAIRLIQUID LIMIT

3.4.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Maksud percobaan batas cair ini adalah untuk menentukan batas cair

tanah. Batas cair suatu tanah adalah kadar air tanah tersebut pada

keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan plastis. Tanah

dalam keadaaan pada batas cair apabila diperiksa dengan alat

Casagrande., kedua bagian tanah dalam mangkuk terpisah oleh alur

lebar 2 mm (seperti yang akan diuraikan berikut ini) menutup

sepanjang 12,7 mm oleh 25 pukulan.

3.4.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Alat batas cair standar

2. Alat pembuat alur ( grooving tool ) ASTM

3. Alat pembuat alur ( grooving tool ) Cassagrande

4. Spatula

5. Plat kaca

6. Botol air suling

7. Air suling

3.4.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Bersihkan mangkok batas cair dari lemak atau kotoran yang

menempel.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 30

Page 31: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2. Atur tinggi jatuh mangkok ( 10 mm). Kendurkan kedua baut

penjepit lalu putar tuas pemutar sampai posisi mangkok

mencapai tinggi maksimum. Putar baut belakang sehingga

ujung tangkai alat pembuat alur ASTM tepat masuk diantara

dasar mangkok dan alas.

3. Ambil sampel tanah sekitar 100 gr yang lolos saringan No. 40

lalu letakkan diatas plat kaca pengaduk.

4. Dengan menggunakan spatula, aduklah contoh tanah tersebut

sambil ditambahkan air suling sedikit demi sedikit.

Pengadukan harus dilakukan dengan sempurna agar didapat

campuran homogen.

5. Setelah didapat campuran homogen, ambil sedikit sampel

tanah tersebut dengan spatula lalu masukkan dalam mangkok

batas cair. Ratakan permukaannya sehingga sejajar dengan

alas ( mangkok dalam posisi menyentuh alas ). Lapisan tanah

yang paling tebal adalah 1 cm.

6. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam

mangkok tersebut. Gunakan grooving tool melalui garis tengah

mangkok dengan posisi tegak lurus permukaan mangkok.

7. Putar tuas pemutar dengan kecepatan 2 putaran perdetik

( dalam 1 detik mengkok jatuh 2 kali ) sampai kedua sisi tanah

bertemu sepanjang 1/2" ( 12.7 mm ). Catat jumlah pukulan

yang diperlukan.

8. Tentukan kadar air pada bagian yang bersinggungan.

9. Ulangi prosedur 4 s/d 8 deti kadar air yang berbeda ( minimal

4 macam -

kadar air ).

CATATAN :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 31

Page 32: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1. Proses bersinggungnya kedua sisi tanah harus terjadi karena

aliran dan bukan karena geseran antara tanah dan mangkok.

2. Selama berlangsungnya percobaan, kadar air harus dijaga

konstan ( pencampuran dilakukan dari kadar air terendah

kemudian berurutan menuju yang lebih tinggi ).

3. Untuk memproleh hasil yang teliti, jumlah pukulan diambil

antara 10 – 20, 20 – 30, 30 – 40.

4. Alat pembuat alur Cassagrande digunakan untuk tanah

berbutir halus ( lempung ) sedangkan type ASTM untuk tanah

lempung kepasiran.

3.4.4 PERAWATAN :

1. Bersihkan peralatan segera setelah percoban selesai.

2. Lumasi pen penggantung mangkok supaya bisa bergerak

dengan bebas.

3. Kencangkan baut ( borg ) penjepit sentrik agar bisa berputar

sesuai dengan kecepatan putaran tuas ( tidak slip ).

3.4.7 GAMBAR ALAT :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 32

1

2

3

5

6

4

Page 33: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

KETERANGAN GAMBAR

1. Mangkok

2. Pen penggantung mangkok

3. Baut penjepit

4. Pembacaan tinggi jatuh

5. Tuas pemutar

6. Alas

7. Alat pembuat alur ASTM

8. Alat pembuat alur Cassagrande

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 33

7 8

Page 34: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

III.5 BATAS PLASTIS(PLASTIC LIMIT)

3.5.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Maksud dari percobaan ini adalah untuk menentukan batas plastis

suatu tanah. Batas plastis adalah kadar air minimum (dinyatakan

dalam persen) bagi tanah tersebut masih dalam keadaan plastis.

Tanah dalam keadaan plastis apabila tanah digiling menjadi

batang-batang berdiameter 3,2 mm (1/8 inci) mulai menjadi retak-

retak. Indeks plastisitas suatu tanah adalah suatu rentang kadar air

dimana tanah berperilaku plastis, secara numeris indeks plastisitas

merupakan selisih antara batas cair dan batas plastisnya.

3.5.2 PERALATAN :

1. Plat kaca

2. Spatula

3. Batang pembanding

4. Air suling

5. Botol air suling

3.5.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Ambil sampel tanah kurang lebih 20 gr yang lolos saringan No.

40 lalu letakkan diatas plat kaca pengaduk. Gunakan spatula

untuk mengaduknya sehingga didapat campuran homogen.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 34

Page 35: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2. Setelah didapat campuran homogen, buatlah bola-bola tanah

seberat kurang lebih 8 gr kemudian digeleng-gelengkan diatas

plat kaca.

3. Penggelengan dilakukan terus sampai tanah tersebut

membentuk batang tanah dengan diameter 1/8”. Bila sebelum

mencapai 1/8” tanah sudah retak, maka benda uji disatukan

kembali lalu tambahkan sedikit air suling untuk memperbesar

kadar airnya. Bila sudah mencapai diameter 1/8” tanah belum

retak, campur dengan tanah kering agar kadar airnya

berkurang.

4. Setelah kadar airnya dirubah, aduk terus sampai homogen lalu

digeleng-gelengkan kembali sehingga terjadi retakan tepat

pada saat diameternya mencapai 1/8”.

5. Tentukan kadar air pada prosedur 4, kadar air ini disebut

batas plastis.

GAMBAR ALAT :

KETERANGAN GAMBARLaboratorium Fakultas Teknik Sipil

Universitas Lancang Kuning 35

1

2

4 3

Page 36: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1 Plat kaca

2 gelas ukur

3 Tim Box

4 Batang pembanding

III.6 ANALISA SARING(SIEVE ANALYSIS)

3.6.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butir dan susunan

butir tanah ( gradasi ).

3.6.2 PERALATAN :

1. Mesin pengguncang saringan

2. Saringan

3. Timbangan

3.6.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Bersihkan masing-masing saringan + pan yang akan

digunakan, kemudian timbang dan susun sesuai standar yang

dipakai.

2. Letakkan susunan saringan tersebut diatas alat pengguncang.

3. Masukkan benda uji dalam oven kemudian ditimbang.

4. Masukkan benda uji kedalam susunan saringan kemudian

ditutup.

5. Kencangkan penjepit susunan saringan.

6. Hidupkan motor penggerak mesin pengguncang selama 15

menit.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 36

Page 37: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

7. Setelah dilakukan pengguncangan selama 15 menit, mesin

pengguncang dimatikan. Biarkan selama 5 menit untuk

memberi kesempatan debu-debu agar mengendap.

8. Timbang berat masing-masing saringan beserta benda uji

yang tertahan didalamnya, demikian pula halnya dengan pan.

3.6.4 PERAWATAN :

1. Setelah selesai dipakai, segera bersihkan saringan tersebut

dengan menggunakan sikat yang halus dan ditiup dengan

kompresor.

2. Lumasi bagian-bagian yang bergerak secara berkala.

3. Kencangkan semua baut yang kendut.

4. Apabila goncangan trelalu keras dan berisik, putar sedikit tiang

penggantung agar posisinya segaris dengan sentrik. Atur

ruang kosong antara sentrik dan coakan alas pengguncang

agar tidak terlalu rapat lalu oleskan stempet secepatnya.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 37

Page 38: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.6.5 GAMBAR ALAT :

KETERANGAN GAMBAR

1. Penjepit saringan 9. tutup saringan

2. Puli 10. Landasan

3. Sabuk pemutar 11. Tiang Penggantung

4. Saklar 12. Baut penjepit tiang

5. Motor penggerak 13. Kabel

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 38

1

5

6

11

8

9

2

4

7

3

10

12

13

Page 39: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

6. Saringan

7. Penggantung saringan

8. Palang penggantung

III.7 KEKUATAN TEKAN BEBAS(UNCONFINED COMPRESSION TEST)

3.7.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan tekan bebas

tanah kohesif dalam keadaan asli ( undisturbed ) maupun

keadaan buatan ( remouled ). Yang dimaksud kekuatan tekan

bebas asalah tekanan aksial benda uji pada saat mengalami

keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20%.

3.7.2 PERALATAN :

1. Mesin cetak bebas

2. Cetakan benda uji

3. Alat pengeluar contoh

4. Pisau pemotong

5. Proving ring

6. Dial deformasi

3.7.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Siapkan benda uji :

- Keluarkan contoh tanah dari tabung sampel sepanjang 1

cm dengan menggunakan extruder lalu potong dan

diratakan.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 39

Page 40: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

- Pasang cetakan benda uji didepan tabung contoh lalu

keluarkan contoh tanah dengan extruder sehingga

cetakan benda uji terisi penuh dengan tanah.

- Ratakan tanah yang menonjol dikedua ujung cetakan

benda uji dengan pisau pemotong.

- Keluarkan benda uji dari dalam cetakan.

2. Timbang benda uji tadi.

3. Letakkan pada plat penekan secara sentris.

4. Atur ketinggian plat penekan atas agar tepat

menyentuh permukaan atas tanah.

5. Atur dial beban maupun deformasi pada posisi nol.

6. Lakukan penekan dengan memutar engkol ( mesin

manual ) atau menghidupkan motor ( mesin elektrik ).

Kecepatan penekan diambil 1/2 % sampai 2 % permenit dari

tinggi contoh semula.

7. Baca dial beban pada regangan 0.5%, 1%, 1.5%,

2% dst.

8. Setelah dicapai beban batas atau regangan telah

mencapai 20%, gambar pola keruntuhan tanah.

9. Tentukan kadar air benda uji.

3.7.4 PENGOLAHAN DATA UNTUK MENGISI TABEL DAN GRAFIK :

1. Hitungan regangan aksial pada pembebanan :

=

Dimana ΔL = Pemendekan tinggi benda uji.L0 = Tinggi benda uji semula.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 40

Page 41: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

- Hitungan luas penampang benda uji dengan koreksi akibat pemendekan :

A =

3. Hitungan tekanan aksial yang bekerja pada benda uji pada setiap pembebanan :

=

3.7.5 PERAWATAN :

1. Bila engkol pemutar tidak bisa diputar dengan lancar, buka

box bagian bawah. Kencangkan baut borg yang menjepit

gigi-gigi penggerak lalu tambahkan stempet secukupnya.

2. Mur penjepit plat penekan atas harus selalu dalam keadaan

kencang untuk mencegah rusaknya drat akibat aus.

3. Untuk mesin penekan elektrik, periksa bagian dalamnya

secara berkala. Periksa dudukan motor, kencangkan baut-

baut penjepitnya untuk mengurangi getaran mesin.

- Tambahkan oli pelumas pada speed reduser melaului

lubang pengisian oli.

- Ganti sabuk/ban pemutar bila sudah aus/slip.

- Bila terjadi kebocoran arus listrik, periksa kabel

arde/ground atau balikkan kedudukan steker input.

3.7.6 GAMBAR ALAT

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 41

Page 42: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

KETERANGAN GAMBAR

1. Mur tiang

2. Proving ring

3. Dial beban

4. Plat penekan atas

5. Plat penekan bawah

III.8 KEKUATAN GESER LANGSUNG(DIRECT SHEAR TEST)

3.8.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Tes ini dimaksudkan untuk menentukan nilai kohesi ( c ) dan

sudut geser dalam tanah secara cepat.

3.8.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Alat geser langsung

2. Pisau penguji

3. Pisau pemotong

4. Alat pengeluaran contoh

5. Stop watch

6. Proving ring

7. Dial pergeseran

3.8.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Siapkan benda uji sebanyak 3 buah :

- Keluarkan contoh tanah dari tabung sampel sepanjang 1

cm dengan menggunakan extruder lalu dipotong dan

diratakan.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 42

Page 43: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

- Pasang cetakan benda uji didepan tabung contoh lalu

keluarkan contoh tanah dengan extruder sehingga cetakan

benda uji terisi penuh dengan tanah.

- Ratakan tanah yang menonjol dikedua ujung cetakan

benda uji dengan pisau pemotong.

- Keluarkan benda uji dari dalam cetakan.

2. Timbang benda uji dengan ketelitian 0.1 gr.

3. Masukkan benda uji kedalam cincin geser yang

masih terkunci menjadi satu. Posisi tanah berada diantara

dua batu pori.

4. Atur posisi stang penekan dalam posisi vertikal dan

tepat menyentuh bidang penekan.

5. Putar engkol pendorongsampai tepat menyentuh

stang penggeser benda uji ( dial proving ring tepat akan

mulai bergerak ).

6. Buka kunci cincin geser.

7. Pasang dial konsolidasi, atur pada posisi nol.

8. Berikan beban normal pertama sesuai dengan

beban yang diperlukan. Segera setelah pembebanan

pertama diberikan isilah bak perendam dengan air sampai

penuh sehingga benda uji terendam.

9. Catat proses konsolidasi yang terjadi.

10. Hitung t 50 untuk menentukan kecepatan

pergeseran.

11. Putar engkol pendorong sehingga tanah mulai

menerima beban geser. Baca dial proving ring dan dial

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 43

Page 44: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

pergeseran setiap 15 detik sampai tercapai beban

maksimum atau deformasi 10% diameter benda uji.

12. Berikan beban normal pada benda uji kedua

sebesar dua kali beban normal pertama dengan mengulangi

prosedur 2 s/d 11.

13. untuk percobaan yang ketiga, beban normal yang

diberikan tiga kali beban normal pertama dan prosedurnya

sama dengan diatas.

3.8.4 PENGOLAHAN DATA UNTUK MENGISI TABEL DAN GRAFIK :

1. Tentukan gaya geser yang bekerja P, Untuk setiap

pembebanan 0.25, 0.50 dan 1.0 kg/cm2 pada setiap benda

uji.

2 Hitungan tegangan geser maksimum.

I = ( kg / cm2 atau KN / m2)

Dimana A = Luas tampang benda uji (m2 atau cm2).

Ph = Gaya geser (kg, kN).

3.8.5 PERAWATAN :

1. Keringkan bak perendam setelah percobaan selesai.

2. Bersihkan cincin geser terutama bidang gesernya agar tidak

terjadi hambatan bila diberikan beban horizontal.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 44

Page 45: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3. Lumasi as pendorong yang menempel pada proving ring

agar dapat bergerak bebas tanpa hambatan.

4. Bila engkol pemutar sulit digerakkan/berbunyi, buka box gigi

penggeraknya. Hilangkan dempul yang menutup kepala baut

L dikeempat sisinya lalu buka. Periksa isi box tersebut,

kencangkan baut ( borg ) penahan gigi dan tambahkan

stempet/oli secukupnya. Putar engkol maju-mundur

berulang-ulang sampai lancar.

GAMBAR ALAT :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 45

4

4

2

2

3

5

9

9

10

12

13

8

14

1

7

6

Page 46: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

KETERANGAN GAMBAR:

1. Dial pergeseran 8. Box gigi penggerak

2. Bak perendam 9. Meja dudukan

3. Plat beban 10. Engkol pemutar

4. Lenga keseimbangan 11. Skrup pendorong

5. Dial konsolidasi 12. Tiang penekan

6. As pendorong 13. Landasan bawah

7. Proving ring 14. Beban

III.9 PERCOBAAN PEMADATAN(COMPACTION TEST)

3.9.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara

kadar air dan kepadatan tanah. Dapat disebut juga proctor test

dan dapat dilakukan secara standar maupun modified.

3.9.2 PERALATAN DAN BAHAN :

1. Mold pemadatan d 4”

2. Mold pemadatan d 6”

3. Palu pemadatan standar

4. Palu pemadatan modified

5. Extruder mold

6. Pisau pemotong

7. Palu karet

8. Kantong plastik

9. Sendok

10. Cawan

3.9.3 PERSIAPAN BENDA UJI :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 46

Page 47: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1. Siapkan sampel tanah yang sudah dijemur lalu hancurkan

gumpalan-gumpalannya dengan menggunakan palu karet.

2. Tentukan kadar air tanah tersebut dengan menggunakan

alat speedy.

3. Pisahkan 5 buah sampel tanah masing-masing seberat 2.5

kg ( untuk mold d 4” ) atau 4 kg ( untuk mold d 6” ) lalu

masukkan kedalam kantong plastik.

4. Ambil salah satu sampel tadi kemudian buatlah kadarair

optimum perkiraan dengan cara sbb : Semprot dengan air

sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk dengan tangan

sampai merata. Penambahan air dilakukan sampai didapat

campuran tanah yang bila dikepalkan dengan tangan lalu

terbuka, tidak hancur dan tidak lengket ditangan. Setelah

didapat campuran tanah seperti ini, catat jumlah air yang

ditambahkan tadi kemudian tentukan

kadar airnya secara perhitungan sebagai berikut :

D = C

5. Isikan data tersebut pada formulir kolom tengah, kemudian

isi kolom-kolom samping kiri dan kanan untuk kadar air 3%

dan 6% diatas dan dibawah kadar air optimum perkiraan.

6. Hitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat

sampel tanah dengan kadar air yang sudah ditentukan

tersebut dengan rumus :

Ci =

Dimana : D = kadar air (%)

C = penambahan air (cc)

B = kadar air mula (%)

A = berat tanah (gr)

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 47

Page 48: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Lakukan penambahan air sesuai dengan perhitungan lalu simpan

sampel tanah tersebut selama 24 jam agar didapatkan kadar air

yang benar-benar merata.

3.9.4 PROSEDUR PERCOBAAN :

Cara standar proctor

1. Timbang mold standar berikut alasnya dengan ketelitian 1

gr. Beri tanda mold tersebut dengan spidol agar tidak

tertukar. Untuk cara standar proctor bisa menggunakan mold

berdiameter 4” atau 6”.

2. Pasang collar lalu kencangkan mur penjepitnya, tempatkan

pada tumpuan yang kokoh.

3. Ambil salah satu sampel tanah dari dalam kantong plastik

yang telah dipersiapkan kemudian isikan kembali kedalam

mold kurang lebih sampai 1/2 tinggi. Tumbuk dengan palu

pemadatan standar 5.5 lb sebanyak 25 x tumbukan ( untuk

mold d 4” ) dan 56 x tumbukan ( untuk mold d 6” ) secara

merata sehingga setelah memadat, tanah tesebut mengisi

kurang lebih 1/3 tinggi mold.

4. Lakukan hal yang sama untuk lapisan kedua da ketiga

sehingga lapisan terakhir mengisi sebagian collar ( berada

sedikit lebih tinggi dari pada tinggi mold ).

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 48

Page 49: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

5. Lepaskan collar dan ratakan kelebihan tanah pada mold

dengan menggunakan pisau pemotong.

6. Isilah rongga-rongga yang terbentuk dengan tanah sisa-sisa

potongan tadi sehngga didapatlan permukaan tanah yang

rata.

7. Timbang mold berikut alas dan tanah yang berada

didalamnya dengan ketelitian 1 gr.

8. Keluarkan sampel tanah yang telah dipadatkan dari dalam

mold dengan menggunakan extruder mold lalu ambil 3 buah

sampel dibagian intinya untuk pemeriksaan kadar air.

9. Ulangi prosedur 3 s/d 8 untuk sampel tanah yang lain. Isikan

data-data tersebut pada formulir sehingga didapatkan 5

buah data pemadatan.

3.9.5 Cara modified proctor :

1. Untuk cara modified proctor, bisa juga menggunakan mold

berdiameter 4” atau 6” dan palu pemadatan seberat 10 lb.

2. Jumlah lapisan permold adalah 5 lapis.

3. Jumlah tumbukan perlapis untuk mold d 4” adalah 25 x

tumbukan dan untuk mold d 6” adalah 56 x tumbukan.

4. Prosedur percobaan sama dengan pemadatan standar.

3.9.6 PERAWATAN :

1. Bersihkan dan keringkan mold dan palu yang telah selesai

dipakai untuk mencegah karat.

2. Kencangkan mur penutup palu pemadatan sebelum dipakai

supaya tinggi jatuhnya benar-benar standar dan dratnya

tidak aus.

CATATAN :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 49

Page 50: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Untuk pembuatan grafik dari hasil Compaction, perlu dicantumkan

juga batas Zero air Viod Content ( ZAVC ), yang bisa dihitung

dengan rumus

ZAVC =

Dimana :

Gs = Berat jenis tanah

Yw = Berat isi air

w = Kadar air

Sr = Derajat kejenuhan

Yd maksimal tidak mungkin melebihi batas ZAVC sehingga hal ini

diperlukan sebagai pengontrol.

3.9.7 GAMBAR ALAT :

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 50

1

24

4

3

5

6

7

8

9

10

3

Page 51: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

KETERANGAN GAMBAR

1. Palu pemadatan modified

2. Palu pemadatan standar

3. Mold d 6”

4. Mold d 4”

5. Tiang exturder

6. Plat pendorong modified

7. Plat pendorong standar

8. Handel dongkrak

9. Dongkrak

10.Alas mold

III.10 CBR LABORATORIUM( LABORATORY CBR )

3.10.1 MAKSUD DAN TUJUAN :

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR

(California Bearing Ratio) tanah dan campuran agregat di

laboratorium pada kadar air tertentu

3.10.2 PERALATAN

1. Mesin penetrasi CBR

2. CBR mold

3. Piringan pemisah

4. Palu penumbuk modified

5. Alat pengukur pengembang (swelling)

6. Keping beban lubang bulat

7. Keping beban lubang alur

8. Piston penetrasi

9. Pengukur beban dan penetrasi

10. Talam

11. Alat perata

12. Bak perendam

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 51

Page 52: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.10.3 PROSEDUR PERCOBAAN :

1. Ambil contoh tanah kering udara seperti yang dipakai pada

percobaan pemadatan sebanyak 3 contoh masing-masing 4

kg.

2. Tanah tersebut disemprot dengan air sehingga mendekati

kadar air optimum dengan toleransi 3 % hal ini dapat

dilakukan sebagai berikut :

- Pada waktu percobaan pemadatan setiap sampel tanah

disimpan dalam botol tertutup sehingga kadar airnya

tidak berubah. Masing-masing botol diberi tanda nomor

percobaan dan kadar airnya.

- Sesudah kadar air optimum diketahui, ambil botol yang

berisi contoh tanah dengan kadar air yang paling

mendekati kadar air optimum.

- Contoh tanah yang akan dipakai pada percobaan CBR

diesmprot air sehingga warnanya hamper mendekati

tanah dalam botol tadi. Lakukan hal ini dengan seksama

mengingat toleransi yang diijinkan hanya 3%.

3. Biarkan selama 24 jam (curring time) agar kadar airnya

merata lalu tutup rapat-rapat agar tidak jadi penguapan.

4. Timbang CBR mold berikut alasnya kemudian msukan

keeping pemisah (spacer disc) lalu letakan kertas saring

diatasnya.

5. Pasang collar diatas mold.

6. Masukan tanah yang telah dipersiapkan kedalam mold

tersebut sedemikian rupa sehingga setelah dipadatkan akan

mengisi 1/5 tinggi mold.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 52

Page 53: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

7. Padatkan masing-masing lapisan tanah tersebut sehingga

mengisi seluruh tinggi mold. Lakukan hal ini 3 kali dengan

jumlah tumbukan yang berbeda yaitu :

- Contoh 1 : 5 Lapis, ditumbuk 10 kali tiap lapis.

- Contoh 2 : 5 Lapis, ditumbuk 25 kali tiap lapis

- Contoh 3 : 5 Lapis, ditumbuk 56 kali tiap lapis

8. Lepaskan collar lalu ratakan tanah dibagian atas mold

dengan alat perata.

9. Balikan mold terebut dan piringan pemisah serta kertas

saring dikeluarkan lalu ditimbang.

10. Pasang kertas saring dikedua permukaan tanah dalam mold

lalu pasang kembali alasnya dengan posisi terbalik

11. Letakan alat pengukur pengembangan lalu letakan keping

beban diatasnya seberat 10 lbs (maksudnya sebagai beban

pengganti yang akan dilimpahkan pada tanah nantinya).

12. Rendam mold tersebut dalam air selama 4 x 24 jam.

13. Lakukan pembacaan dial pengembangan setiap hari untuk

keperluan perhitungan sweeling total terhadap tinggi sampel

(dalam persen).

14. Angakat mold dari dalam air lalu genangan air diatasnya

dibuang angkat alat pengukur pengembangan dari dalam

mold.

15. Dengan beban yang masih terpasang letakan mold diatas

piringan penekan pada alat penetrasi CBR.

16. Atus posisi dial beban dan dial penetrasi pada posisi nol

kemudian lakukan penekan dengan kecepatan 0.5 inch per

menit.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 53

Page 54: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

17. Lakukan pembacaan dial beban pada penetrasi 0.0125 inch,

0.025 inch, 0.050 inch, 0.075 inch dan seterusnya.

3.10.4 Cara membuat sampel dengan kadar air optimum

1. Lakukan pencocokan warna sampel dengan sampel dalam

botol (lihat prosedur 2).

2. Hitung banyaknya air yang dibutuhkan untuk mencapai

kadar air optimum.

- Kadar air asli A%

- Kadar air yang diinginkan B% (kadar air optimum)

- Diperlukan sampel 4000 gram

3.10.5 PERAWATAN :

1. Bersihkan dan keringkan mold yang telah selesai dipakai

untuk mencegah karat demikian pula peralatan lainnya.

2. Jaga ujung piston penetrasi agar tidak terpukul benda keras

yang bias menyebabkan cacat sehingga mengurangi luas

permukaannya.

3. Kencangkan mur-mur prisma penetrasi untuk mencegah

keauasn drat tiang.

4. Lumasi drat pengatur ketinggian alat pengukur

pengembangan supaya dapat diputar dengan lancar dan

tidak berkarat.

5. Kencangkan mur penutup palu penumbuk sebelum dipakai

supaya tinggi jatuhnya benar-benar standard dan dratnya

tidak aus.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 54

Page 55: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

6. Bila saat jack diputar tidak lancar atau berbunyi buka

piringan penekan tempat mold hilangkan dempul yang

menutup kepala batu L di keempat sisi penutup box jack

buka baut L kemudian periksa gigi-gigi didalamnya,

kencangkan baut (borg) yang longgar dengan kunci L

kemudian tambahkan stempet dan oli scukupnya

3.10.6 GAMBAR ALAT :

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN :

Dengan dilaksanakan praktikum Mekanika tanah yang berlangsung

selama 4 hari, sehingga kami dapat merasakan betapa pentingnya

adanya praktikum ini, selain itu kami mendapat ilmu sekaligus

wawasan khusus mengenai mekanika tanah.

Berdasarkan hasil penelitian selama praktikum tanah ini, sehingga

kami dapat menyimpulkan berbagai hal penting antara lain:

1. Adapun dalam pelaksanaa praktikum Mekanika tanah ini yang

kami kerjakan selama 4 hari semua berjalan dengan baik.

2. Dengan kemudahan dalam mengumpulkan material.

3. Dalam pelaksanaan praktikum mekanika tanah ini, kami

mendapat pengawasan oleh Dosen Pembimbing maupun

asisten dosen labor yang memberikan arahan –arahan yang

bermanfaat bagi kami, sehingga kesalahan - kasalahan yang

terjadi relatip kecil.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 55

Page 56: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

4. Mengenai subjek dalam prakrikum mekanika tanah ini terlihat

baik,yaitu kerja sama antara mahasiswa dengan mahasiswa

maupun antara mahasiswa dengan dosen pembimbing beserta

asisten laboratorium,hal ini sebagai motifasi bagi rekan – rekan

untuk menyelesaikan praktikum mekanika tanah ini dengan

baik.

4.2. SARAN-SARAN :

Bertitik tolak dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, hasil

dari penelitian dan percobaan serta kesimpulan yang diperoleh baik

dilihat dari aktifitas terselenggaranya praktikum ini hingga selesai.

Maka ada beberapa saran –saran yang akan kami

kemukakan,semoga saran – saran ini bermanfaat bagi kita semua

hendaknya.adapun saran – saran nya antara lain:

Perlumya kerjasama yang lebih baik lagi antara mahasiswa dan

dosen pembimbing maupun asisten dosen,serta antara dosen

pembimbing dengan aparatur fakultas Teknik.

1. Perlunya ruangan yang benar – benar dapat dijadikan sebuah

laboratorium Teknik Sipil sehingga dampak yang timbul akibat

penggunaan laboratorium lebih terjamin penggunaannya.

2. Fasilitas yang ada dalam ruangan laboratorium hendaknya

menunjang untuk diadakannnya suatu praktikum seperti meja

yang diperlukan terbuat dari beton, sehingga dapat digunakan

secara maksimal untuk menghindari kesalahan – kesalahan

dalam percobaan itu sendiri.

3. Walaupun alat – alat di laboratorium Teknik sipil belum lengkap,

sebaiknya di gunakan seoptimal mungkin.

4. Demikianlah saran – saran yang dapat kami berikan, yang

berpedoman dari hasil yang didapat, semoga praktikum

berikutnya dapat lebih sempurna daripada yang telah kami

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 56

Page 57: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

lakukan. Mudah – mudahan saran kami dapat diterima ,untuk

kearah yang lebih baik kemasa yang akan datang.

DEFENISI ISTILAH-ISTILAH

Sifat Huruf Defenisi

Berat Isi

Tanah

γ Perbandingan antara berat tanah seluruhnya dengan

isi tanah seluruhnya

Berat Isi Butir γs Perbandingan antara berat butir dengan isi butir

Berat Isi Air γw Perbandingan antara berat air dengan isi air

Berat Isi

Kering

γd Perbandingan antara berat butir dengan isi tanah

seluruhnya

Kadar Air W Perbandingan antara berat air dengan berat butir

tanah

Angka Pori E Perbandingan antara isi pori dengan isi butir tanah

Porositet N Perbandingan antara isi pori dengan isi tanah

seluruhnya

Berat Jenis Gs Perbandingan antara berat isi butir tanah dengan berat

isi air

Derajat

Kejenuhan

Sr Perbandingan antara isi air pori dengan isi pori

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 57

Page 58: laporan mektan

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Dengan percobaan-percobaan di laboratorium kita dapat

menentukan berat isi tanah, kadar air, dan berat jenis butirnya.

Dengan memakai persamaan-persamaan diatas kita dapat

menghitung angka pori, berat isi kering dan derajat kejenuhan serta

perhitungan-perhitungan lainnya.

SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika dan cara penulisan Laporan Praktikum ini

adalah sebagai berikut :

BAB I : Bab ini menjelaskan tentang sifat-sifat umum tanah

dalam bidang Ilmu Mekanika Tanah.

BAB II : Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan percobaan-

percobaan di lapangan.

BAB III : Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan percobaan-

percobaan di laboratorium.

BAB IV : Bab ini menjelaskan tentang saran, kritik dan

kesimpulan dari hasil pelaksanaan Praktikum Mekanika

Tanah.

Laboratorium Fakultas Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning 58