laporan ksp tia

Upload: muhammad-khaidhori

Post on 01-Jun-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Hasil kali kelarutan (Ksp) senyawa dapat ditentukan dari percobaan

    laboratorium dengan mengukur kelarutan (massa senyawa yang dapat larut dalam

    tiap liter larutan) sampai keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu, kemampuan

    pelarut telah maksimum untuk melarutkan atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan

    zat terlarut walaupun sedikit akan menjadi endapan.

    Hasil kali kelarutan dalam keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir yang

    dicapai oleh hasil kali ion-ion ketika kesetimbangan tercapai antara ase padat dari

    garam yang hanya sedikit larut dan larutan itu. Hasil kali konsentrasi dari ion-ion

    pembentuknya untuk setiap suhu tertentu adalah konstan, dengan konsentrasi ion

    dipangkatkan bilangan yang sama dengan jumlah masing-masing ion yang bersangkutan. Kelarutan merupakan jumlah zat yang terlarut yang dapat larut dalam

    sejumlah pelarut sampai membentuk larutan jenuh. !edangkan hasil kali kelarutan

    merupakan hasil akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika kesetimbangan tercapai

    antara ase padat dari garam yang hanya sedikit larut dalam larutan tersebut.

    Kelarutan suatu elektrolit ialah banyaknya mol elektrolit yang sanggup

    melarut dalam tiap liter larutannya. "ika konsentrasi ion total dalam larutan

    meningkat, gaya tarik ion menjadi lebih nyata dan akti#itas (konsentrasi e ekti )

    menjadi lebih kecil dibandingkan konsentrasi stoikhiometri atau terukurnya. $ntuk

    ion yang terlibat dalam proses pelarutan, ini berarti bahwa konsentrasi yang lebih

    tinggi harus terjadi sebelum kesetimbangan tercapai dengan kata lain kelarutan akan

    meningkat. %erdasarkan hal tersebutlah sehingga percobaan ini dilakukan.

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    2/27

    1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

    1.2.1 Maksud Percobaan

    &aksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memahami metode

    penentuan hasil kali kelarutan (Ksp).

    1.2.2 Tujuan Percobaan'ujuan dilakukannya percobaan ini adalah . &enghitung kelarutan elektrolit yang bersi at sedikit larut.*. &enghitung panas pelarutan +b l * dengan menggunakan si at

    kebergantungan Ksp pada suhu.

    1. Pr!ns!" Percobaan

    +rinsip percobaan ini adalah penentuan nilai hasil kali kelarutan (Ksp) +b l *

    melalui pembentukan endapan +b l * melalui reaksi antara +b( *)/ dan K l, serta

    mengukur panas pelarutan +b l * melalui proses pemanasan.

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    3/27

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    &enurut 0chmad ( 112), kelarutan suatu zat adalah jumlah zat yang melarut

    dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu, jumlah zat dapat dinyatakan dalam

    mol atau gram. Kelarutan suatu zat biasanya juga dinyatakan sebagai massa dalam

    gram yang dapat melarut dalam 33 gram pelarut membentuk larutan jenuh pada

    suhu tertentu. Kelarutan molar suatu zat adalah jumlah mol zat yang melarut dalam

    satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu. Hasil kali kelarutan suatu garam adalah

    hasil kali konsentrasi semua ion dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan masing-

    masing ion diberi pangkat dengan koe isien dalam rumus tersebut.

    0g l Ksp 4 50g 67 5 l -7

    0g r 8 Ksp 4 50g 67* 5 r 8*-7

    0g / + 8 Ksp 4 50g6

    7/

    5+ 8/-

    7 aK *(! 8)*.2H * Ksp 4 5 a *67 5K 67* 5! 8*-7*

    H 8&n+ 8.2H * Ksp 4 5 H 867 5&n*67 5+ 8/- 7

    Ksp suatu garam adalah ukuran kelarutan garam tersebut. "ika diketahui

    kelarutan molar, maka Ksp dapat dihitung. !ebaliknya jika diketahui Ksp maka dapat

    dihitung kelarutan molar. !elain daripada Ksp, kadang-kadang adalah lebih mudah

    jika menggunakan pKsp yaitu negati logaritma dari Ksp (-log Ksp). !ecara umum

    dapat dikatakan bahwa semakin kecil Ksp maka semakin besar pKsp. Harga pKsp

    yang besar (positi ) menunjukkan kelarutan yang kecil, pKsp yang kecil (negati )

    menunjukkan kelarutan besar (0chmad, 112).

    %anyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh dalam jumlah

    tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan suatu zat

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    4/27

    bergantung pada si at zat itu, molekul pelarut, temperatur, dan tekanan. &eskipun

    larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada kesempatan ini hanya

    dibahas larutan yang mengandung dua komponen yaitu larutan biner. Komponen dari

    larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut (0chmad, 112).

    ontoh lain dari adanya kesetimbangan dinamik ialah suatu larutan jenuh

    yang masih mengandung solut yang tidak dapat larut pada suhu tertentu.

    +artikel-partikel solut akan bergerak ke dalam larutan dengan kecepatan yang sama

    dengan partikel-partikel yang akan mengkristal kembali menjadi padat. Keadaan

    yang sama akan terjaddi juga pada larutan dimana solutnya mempunyai daya larut

    yang rendah. Karena merupakan suatu sistem kesetimbangan, maka dapat dipakai

    prinsip 9e hatelier untuk menganalisis bagaimana suatu gangguan akan dapat

    mempengaruhi keadaan setimbang. :angguan ini adalah pertambahan nilai suhu.

    Kenaikan suhu akan mengubah keadaan setimbang pada arah yang mengabsorpsi

    panas (%rady, 111).&enurut %rady ( 111), bila bertambahnya solut yang larut merupakan proses

    endoterm, seperti diperlihatkan pada persamaan di bawah, dimana larutan (*) lebih

    pekat dari larutan ( ), maka dengan menaikkan suhu, kelarutan akan bertambah.

    Dengan perkataan lain kenaikkan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah

    kanan

    +anas 6 solut 6 larutan ( ) larutan (*)

    !ecara umum tekanan hanya mempunyai pengaruh yang kecil pada larutan

    zat cair atau zat padat pada pelarut cair. 'etapi kelarutan gas selalu bertambah dengan

    bertambahnya tekanan. &isalnya saja minuman yang mengandung karbonat,

    dibotolkan pada tekanan yang tinggi untuk memastikan kandungan * yang besar

    dan sewaktu botol dibuka, minuman akan kehilangan karbonatnya (%rady, 111).

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    5/27

    ;aktor- aktor yang mempengaruhi kelarutan zat padat kristalin adalah

    temperatur, si at dasar pelarut dan hadirnya ion-ion lain dalam larutan. Dalam

    kategori terakhir tercakup ion-ion yang mungkin sekutu atau tidak dari ion-ion yang

    ada dalam zat padat.

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    6/27

    !uatu endapan umumnya lebih dapat larut dalam air murni daripada dalam

    suatu larutan yang mengandung salah satu ion endapan. +entingnya e ek ion sekutu

    dalam mengendapkan secara lengkap dalam analisis kuantitati akan tampak dengan

    mudah. Dalam melaksanakan pengendapan, analis menambahakan zat pengendap

    secara berlebih untuk memastikan bahwa pegendapan itu lengkap. Dalam kehadiran

    ion sekutu yang sangat berlebih, kelarutan suatu endapan dapat cukup lebih besar

    daripada nilai yang diramalkan oleh tetapan hasil kali kelarutan. !ecara umum zat

    pengendap ditambahkan sekitar 3 = berlebih (Day dan $nderwood, 112).

    &enurut !uyanti, dkk, *33>, proses pengendapan merupakan proses

    pemisahan yang mudah, cepat dan murah. +ada prinsipnya pemisahan unsur-unsur

    dengan cara pengendapan karena perbedaan besarnya harga hasil kali kelarutan Ksp

    (solubility product constant). +roses pengendapan adalah proses terjadinya padatan

    karena melewati besarnya Ksp, yang harganya tertentu dan dalam keadaan jenuh.

    $ntuk memudahkan, Ksp diganti dengan pKsp yang merupakan ?log Ksp, yang besaran harganya adalah positi dan nilainya lebih dari nol sehingga mudah untuk

    dimengerti

    0 @%A (s) @0y6 (aB) 6 y%@-(aB)

    Ksp 4 50 y67@ 5%@-7y

    "ika harga Ksp kecil atau pKsp besar maka unsur atau senyawa mudah mengendap, jika

    harga Ksp besar atau pKsp kesil maka unsur atau senyawa sulit mengendap.

    %eberapa metode yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi ion

    logam berat dalam limbah cair diantaranya adalah adsorpsi, pengendapan, penukar

    ion dengan menggunakan resin, iltrasi, dan dengan cara penyerapan bahan pencemar

    oleh adsorben baik berupa resin sintetik. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

    kita ketahui pH optimum untuk logam +b terjadi pada pH 8. Hal ini terjadi karena

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    7/27

    pada pH di atas pH 8 kondisi logam +b telah mengendap sebagai timbal hidroksida

    (+b( H) *) dengan lewat harga Ksp +b( H) * yaitu /,3 @ 3 - 2 (Darmayanti, *3 *).

    Kata CpelarutC seperti yang kita tahu adalah ambigu. &isalkan kita

    mempertimbangkan keseimbangan antara zat terlarut dalam larutan dan larutan padat

    murni. Dalam kondisi ini larutan jenuh berhubungan dengan zat terlarut. &enurut

    hukum kelarutan ideal, kelarutan suatu zat adalah sama dalam semua pelarut dengan

    membentuk larutan ideal. Kelarutan suatu zat dalam larutan yang ideal tergantung

    pada si at penyusunnya (Darmayanti, *3

    Dari analisis literatur, dapat dikatakan bahwa mungkin alasan perbedaan

    nilai Ksp atau pKsp dapat dikaitkan dengan berbagai aktor nilai mungkin berasal

    dari perkiraan kesetimbangan larutan, pengaruh kekuatan ion sering diabaikan atau

    neraca massa juga perbedaan spesies kimia yang dipilih untuk perhitungan. Harus

    juga diketahui bahwa ketidakpastian pKsp mempengaruhi kon#ersi tingkat struvite ,

    ini adalah poin penting untuk desain proses dan dihitung dalam studi(Hanhoun dkk., *3 3).

    &enurut Hwang dan weimreen (*33/), %ubuk +b l * berbahaya jika

    tertelan, atau terhirup. +b l * beracun jika diserap melalui kulit. 0sam nitrat

    terkonsentrasi adalah racun dan dapat berakibat atal jika tertelan atau dihirup. Hal

    ini sangat korosi . Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan luka bakar

    dan kerusakan permanen. Pada percobaan untuk menentukan kelarutan yang garam

    larut, +b l *, dapat diketahui melalui reaksi

    +b l * +b *6 6 * l -

    &enurut Kumar dkk (*3 3), istilah Cobat tidak larut air C adalah obat yang

    dikenal sebagai

    . Hemat larut dalam air ( bagian terlarut dalam 33 bagian air),

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    8/27

    *. !edikit larut dalam air ( bagian dalam 33 sampai 333 bagian air),

    /. !angat sedikit larut dalam air ( bagian zat terlarut dalam 333 sampai 3.333

    bagian air).

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    9/27

    BAB III

    MET&DE PE'(&BAAN

    .1 Ba)an Percobaan

    %ahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan +b( / )* 3,3 E &,

    K l &, akuades, tissue roll , kertas label, dan sabun cair.

    .2 Alat Percobaan

    0lat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, gelas kimia

    E33 m9, gelas kimia 33 m9, pembakar gas, kaki tiga, termometer, * buah buret

    E3 m9, * buah standar buret, rak tabung reaksi dan gegep.

    . Prosedur Percobaaan

    . .1 Pe*bentukan Enda"an

    Dimasukkan larutan +b( / )* 3,3 E & dan K l & ke dalam dua buret E3

    m9 yang berbeda. !ebanyak 3 m9 +b( / )* 3,3 E & dimasukkan ke dalam buah

    tabung reaksi. +ada ke- tabung reaksi tersebut kemudian ditambahkan larutan K l

    & dengan #olume masing-masing sebanyak 3,E m9F ,3 m9F ,E m9F *,3 m9F *,E

    m9F /,3 m9 dan /,E m9. 'abung reaksi yang berisi campuran larutan dikocok dan

    dibiarkan selama E menit, kemudian diamati apakah telah terbentuk endapan atau

    belum. Hasil pengamatan kemudian dicatat.

    . .2 Pelarutan Enda"an

    Dipanaskan tabung reaksi yang berisi campuran +b( / )* 3,3 E & dan

    K l & yang membentuk endapan di atas penangas sampai endapan dalam tabung

    reaksi tersebut larut sempurna. Diaduk larutan perlahan-lahan selama pemanasan

    dengan menggunakan termometer. !etelah semua endapan terlarut sempurna, diukur

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    10/27

    suhu larutan menggunakan termometer dan dicatat pada tabel pengamatan. !uhu

    dicatat pada saat larutan tepat larut seluruhnya.

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    11/27

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    12/27

    - olume total 4 +b( / )* 6 K l

    4 3 m9 6 *,3 m9 4 * m9

    +b( / )*(aB) 6 * K l (aB) +b l *(s) 6 * K /(aB)

    m 3, E *,3

    b 3, E ,E 3, E ,E

    s 3 3,E 3, E ,E

    [ PbCl2 ] = nV

    = 0,75 mmol12 mL

    = 0,0625 M

    +b l *(s) +b *6 (aB) 6 * l -(aB)

    s s *s

    Ksp 4 s (*s) * 4 8s /

    4 8 (3,32*E) /

    4 1, 2E2 @ 3 -8 &

    ,. .2 Per)!tungan Pelarutan Enda"an Pb(l 2

    a. +enambahan *,E m9 K l &- mmol K l 4 K l @ & K l

    4 *,E m9 @ & 4 *,E mmol

    - mmol +b( / )* 4 +b( / )* @ & +b( / )*

    4 3 m9 @ 3,3 E & 4 3, E mmol

    - olume total 4 +b( / )* 6 K l

    4 3 m9 6 *,E m9 4 *,E m9

    +b( / )*(aB) 6 * K l (aB) +b l *(s) 6 * K /(aB)

    m 3, E *,E

    b 3, E ,E 3, E ,E

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    13/27

    s 3 3, E ,E

    [ PbCl2 ] = nV

    = 0,75 mmol12,5 mL

    = 0,06 M

    +b l *(s) +b *6 (aB) 6 * l -(aB)

    s s *s

    Ksp 4 s (*s) * 4 8s /

    4 8 (3,32) /

    4 >,2833 @ 3 -8 &

    b. +enambahan /,3 & K l &- mmol K l 4 K l @ & K l

    4 /,3 m9 @ & 4 /,3 mmol- mmol +b( / )* 4 +b( / )* @ & +b( / )*

    4 3 m9 @ 3,3 E & 4 3, E mmol

    - olume total 4 +b( / )* 6 K l

    4 3 m9 6 /,3 m9 4 / m9

    +b( / )*(aB) 6 * K l (aB) +b l *(s) 6 * K /(aB)

    m 3, E /,3

    b 3, E ,E 3, E ,E

    s 3 ,E 3, E ,E

    [ PbCl2 ] =n

    V =0,75 mmol13 mL = 0,0577 M

    +b l *(s) +b *6 (aB) 6 * l -(aB)

    s s *s

    Ksp 4 s (*s) * 4 8s /

    4 8 (3,3E 21) /

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    14/27

    4 ,2>33 @ 3 -8 &

    c. +enambahan /,E m9 K l &- mmol K l 4 K l @ & K l

    4 /,E m9 @ & 4 /,E mmol

    - mmol +b( / )* 4 +b( / )* @ & +b( / )*

    4 3 m9 @ 3,3 E & 4 3, E mmol

    - olume total 4 +b( / )* 6 K l

    4 3 m9 6 /,E m9 4 /,E m9

    +b( / )*(aB) 6 * K l (aB) +b l *(s) 6 * K /(aB)

    m 3, E /,E

    b 3, E ,E 3, E ,E

    s 3 *,3 3, E ,E

    [ PbCl2 ] =n

    V =

    0,75 mmol

    13,5 mL = 0,055 6 M

    +b l *(s) +b *6 (aB) 6 * l -(aB)

    s s *s

    Ksp 4 s (*s) * 4 8s /

    4 8 (3,3EEE2) /

    4 2,> E* @ 3 -8 &

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    15/27

    ,., 4ra5!k

    ,.,.1 4ra5!k Hubungan Antara $u)u -T +s %elarutan -M

    No. $u)u -% %elarutan-M. /83 3,32*E*. /E 3,3233/. /EE 3,3E8. /2 3,3EE2

    335 340 345 350 355 360 3650.05

    0.06

    0.06

    0.07

    f(x) = - 0x + 0.18R = 0.97

    $u)u +s %elarutan

    Y

    Linear (Y)

    $u)u -%

    %elarutan -M

    ,.,.2 4ra5!k Hubungan Antara $u)u +s %s"

    No. $u)u -% %s". /83 1, 2E2 @ 3 -8

    *. /E >,2833 @ 3 -8

    /. /EE ,2>33 @ 3 -8

    8. /2 2,>238 @ 3 -8

    335 340 345 350 355 360 3650

    10

    20

    (@) 4 - 3.8@ 6 E ./1IJ 4 3.1

    $u)u +s %s"

    Linear ()

    $u)u -%

    %s" -1/6,

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    16/27

    ,.,. 4ra5!k Hubungan Antara 13T +s log %s"

    No T -% 13T %s" log %s" log %s"regres!

    . /83 *,18 @ 3 -/ 1, 2E2 @ 3 -8 -/,3 3/ -E,2**. /E *,>813 @ 3 -/ >,2833 @ 3 -8 -/,32/E -E,2* >/. /EE *,> 23 @ 3 -/ ,2>33 @ 3 -8 -/, 82 -E,2* 18. /2 *, 33 @ 3 -/ 2,>238 @ 3 -8 -/, 2/ -E,2* 1

    2.75 2.8 2.85 2.9 2.95 3

    -32-31.5

    -31-30.5-30

    -29.5-29

    (@) 4 >.1*@ - E2.*8IJ 4 3.12

    1/T Vs Log Ksp

    yLinear (y)

    1/T (10-3)

    Log Ksp

    0 0003 0 0029 0 0028 0 0027

    -21 600

    -21 400

    -21 200

    -21 000

    -20 800

    -20 600

    -20 400

    -20 200

    -20 000

    1/T vs LOG KSP REGRESI

    1! "# L$% &'P R %R '

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    17/27

    y 4 a@ 6 b

    a 4 slop

    b 4 intersept

    @ 4 #ariabel

    y 4 log ksp

    a = slope = tan = yx

    = 5,621 ! "# 5,621$$ %

    0,00277 ! 0,002$16 = 0,&3&7

    b 4 y ? a@

    4 #5,621 ? ( 0,&3&7%" 0,00277 )

    4 -E,2*/

    @ untuk y 4 log ksp 4 a@ 6 b

    x = 1T kamar

    =1

    2$ + 273= 0,003322

    y 4 log ksp 4 a@ 6 b

    4 0,&3&7 (3,33//**) 6 (-E,2*/)

    4 -E,2* E

    Lo' (sp = #)2,303 *

    + 1

    #) = lo' (sp x 2,303 x * x

    ) = # "lo' (sp x 2,303 x * x %

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    18/27

    ) = - (-E,2* E *,/3/ >,/ 8"Lmol K @ /3 K)

    ) = 323 $,333 "Lmol 4 /*,/1>/// k"Lmol

    ,. Pe*ba)asan

    +ertama-tama dimasukkan +b( / )* 3,3 E & dan K l & ke dalam dua

    buret yang berbeda. Kemudian direaksikan 3 ml larutan +b( / )* yang

    dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda, dengan larutan K l & yang

    #olumenya masing-masing 3,E m9F ,3 m9F ,E m9F *,3 m9F *,E m9F / m9 dan /,E

    m9. !etelah itu larutan dikocok dan didiamkan selama E menit, teknik pengocokan

    juga perlu diperhatikan sehingga mempercepat akti#itas tumbukan partikel dan

    mempercepat terbentuknya endapan.

    Gndapan mulai terbentuk pada #olume *,3 m9F *,E m9F /,3 m9 dan /,E m9.

    Gndapan yang terbentuk merupakan endapan +b l * yang berwarna putih.

    +embentukan endapan dipengaruhi oleh sejumlah zat pelarut. !emakin banyak

    jumlah K l yang ditambahkan maka akan meningkatkan nilai hasil kali ion-ion

    +b l *, ketika hasil kali ion-on telah melampaui nilai Ksp-nya maka akan mulai

    terbentuk endapan itulah yang menyebabkan semakin banyak endapan yang

    terbentuk seiring pertambahan #olume K l.

    !elanjutnya endapan yang terbentuk tersebut dilarutkan melalui proses

    pemanasan, untuk mengetahui pada suhu berapa endapan tersebut larut. +elarutan

    dilakukan dengan mengaduk endapan yang ada di dalam tabung reaksi yang sedang

    dipanaskan di dalam air pada gelas kimia dengan menggunakan termometer.

    Kemudian dicatat suhu pada saat endapan larut sempurna. !emakin banyak K l yang

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    19/27

    ditambahkan, maka semakin lama proses pelarutan dan makin besar juga suhu yang

    dibutuhkan untuk melarutkan endapan secara sempurna.

    !uhu merupakan salah satu aktor yang dpaat mempercepat proses kelarutan.

    Hal ini dikarenakan dengan adanya penambahan suhu maka diikuti juga dengan

    penambahan energi kalor yang membuat partikel-partikel endapan lebih akti . Ketika

    partikel-partikel endapan mulai lebih akti maka akan menyebabkan semakin banyak

    tumbukan. 0kibat tumbukan yang semakin banyak maka akan melarutkan partikel-

    partikel endapan yang sukar larut pada suhu kamar.

    Dengan menegetahui nilai Ksp suatu senyawa juga suhu pada saat endapan

    larut seluruhnya maka dapat ditentukan nilai panas kelarutannya (MH) . ilai NH dari

    +b l * yang diperoleh ialah 1,E18E k"Lmol, NH bernilai positi . Hal ini berarti bahwa

    reaksi yang terjadi bersi at endotermik artinya sistem menyerap kalor dari

    lingkungan. 0dapun reaksi yang terjadi ialah reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia

    yang diiringi dengan adanya penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem, sehinggasuhu sistem meningkat.

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    20/27

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    21/27

    BAB +%E$IMPULAN DAN $A'AN

    .1 %es!*"ulan

    %erdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa nilai kelarutan

    +b l * pada penambahan *,3 m9 K l & didapat Ksp 1, 2E2 @ 3 -8 &, penambahan

    *,E m9 K l & didapat Ksp >,28 @ 3 -8 &, penambahan /,3 m9 K l didapat Ksp

    ,2>33 @ 3 -8 &, penambahan /,E K l & didapat Ksp 2,>238 @ 3 -8 &, adapun

    nilai panas pelarutan +b l * /*,/1>/// k"Lmol reaksinya berlangsung secara

    endoterm.

    .2 $aran$ntuk laboratorium diharapkan agar memperhatikan kelayakan dan

    kelengkapan alat yang akan digunakan dalam praktikum, agar praktikum berjalan

    lebih e ekti dan e isien. "uga diharapkan agar larutan yang digunakan lebih banyak

    sehingga pembandingnya juga akan lebih banyak.$ntuk praktikum diharapkan menggunakan larutan sampel yang berbeda

    sehingga dapat dijadikan pembanding.0sisten diharapkan meningkatkan bimbingannya untuk praktikan agar

    mendapatkan pemahaman lebih baik. "uga diharapkan waktu respon yang diberikan

    lebih sedikit diperpanjang

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    22/27

    LEMBA' PEN4E$AHAN

    &akassar, 1 !eptember *3 /

    0sisten +raktikan

    7HI7I% $U'7INDA TIAMEI$ETIA $UM&MBANIM. H 11 1/ 2 8 NIM 9 H 11 12 2 1

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    23/27

    La*"!ran 1. Bagan %erja

    1. Pe*bentukan Enda"an Pb(l 2

    - Dimasukkan ke dalam buret.- Dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing 3

    m9.- Ditambahkan K l &, masing-masing 3,E m9F ,3 m9F

    ,E m9F *,3 m9F *,E m9F dan /,3 m9 dan /,E m9- Dikocok dan dibiarkan selama E menit.- Diamati apakah telah terbentuk endapan atau belum dan

    dicatat.

    2. Pelarutan Enda"an Pb(l 2

    - Diambil tabung reaksi yang membentuk endapan pada

    percobaan pertama.- Ditempatkan di dalam gelas kimia yang berisi air yang

    dipanaskan.- Diaduk dengan termometer secara perlahan-lahan.- Dicatat suhu pada saat endapan larut sempurna.- Dilakukan hal yang sama untuk campuran lainnya.- Dicatat semua hasil yang diperoleh.

    La*"!ran 2. :oto Percobaan

    +b( / )* 3,3 E &

    Data

    !ampel

    Data

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    24/27

    :ambar . !etelah pencampuran +b( / )* dan K l

    :ambar *. !aat endapan +b l * dipanaskan

    :ambar/. !etelah endapan +b l * dipanaskan

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    25/27

    DA:TA' PU$TA%A

    0chmad, H., 112, Penuntun Belajar Kimia Dasar: Kimia Larutan , +'. itra 0ditya%akti, %andung.

    %rady, ".G., 111, Kimia Universitas : Asas Dan Struktur , %inapura 0ksara, "akarta.

    astellan, :.O., 1>/, Physical Chemistry , 'hird Gdition, 0ddison?Oesley+ublishing ompany, $nited !tated 0merica.

    Darmayanti, Iahman ., !upriadi, *3 *, 0dsorpsi 'imbal (+b) Dan Pink (Pn) Dari9arutannya &enggunakan 0rang Hayati (%iocharcoal) Kulit +isang Kepok%erdasarkan ariasi +h, Jurnal Akademika Kimia ( nline), 1(8) E1- 2E.

    Day, I.0., $nderwood 0.9., 112, Analisis Kimia Kuantitatif , Gdisi Kelima,Grlangga, "akarta.

    Hanhoun, &. and &ontastruc, 9udo#ic and 0zzaro-+antel, atherine and %iscans,%Qatrice and ;reche, &ichRle and +ibouleau, 9uc, (*3 3), 'emperatureimpact assessment on stru#ite solubility product a thermodynamic modelingapproach Biochemical !n"ineerin" Journal (online), 1; ( ) E*-2*.

    Hwang, ".!., weimreen :., *33/, 'he !olubility +roduct o +b l * ;romGlectrochemical &easurement, Journal of Chemical !ducation (online),

    8/ (1) 3E - 323.Kumar, !., !uriah, +., !atish, K., !atyanarayana, K., Iaja, H.&., *3 3, !olubility

    Gnhancement Drug by 9iBuidsolid 'echniBue, #nternational Journal $f Pharma And Bio Sciences ( nline), 1(/) 31 E-2*11.

    !uyanti, +urwani & ., &uhadi, *33>, +eningkatan Kadar eodimium !ecara +roses+engendapan %ertingkat &emakai 0monia, Jurnal SD% &eknolo"i 'uklir (online), 1( ) 8*1-8/1.

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    26/27

  • 8/9/2019 Laporan Ksp Tia

    27/27

    LAP&'AN P'A%TI%UM%IMIA :I$I%A

    PE'(&BAAN IIIPENENTUAN NILAI HA$IL %ALI %ELA'UTAN

    0&0 'LAB&'AT&'IUM %IMIA :I$I%A#U'U$AN %IMIA

    :A%ULTA$ MATEMATI%A DAN ILMU PEN4ETAHUAN ALAMUNI+E'$ITA$ HA$ANUDDIN

    MA%A$$A' 2/1,