laporan kinerja kementerian desa pdtt tahun 2015
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
LAPORAN KINERJA2015
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 i
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
berkat dan rahmat-Nya, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
telah menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 2015.
Laporan Kinerja ini merupakan bagian dari upaya
penguatan sistem akuntabilitas kinerja kementerian
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas Perjanjian Kinerja maupun pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsi peyelenggaraan pemerintahan di bidang Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Secara garis besar Laporan ini menyajikan berbagai tingkat pencapaian sasaran
strategis sebagaimana tertuang dalam perjanjian kinerja tahun 2015. Tingkat
pencapaian sasaran strategis tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Utama
(IKU).Dalam Laporan Kinerja ini tertuang gambaran keberhasilan maupun kendala
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi selama periode tahun 2015.Meskipun merupakan
kementerian barusecara umum Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi telah berhasil merealisasikan target kinerja yang telah ditetapkan
dengan baik. Dengan semboyan kerja, kerja, dan kerja seluruh program/kegiatan dapat
terselesaikan karena dijalankan dengan penuh integritas serta mengedepankan
pelayanan publik dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 ii
Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan
umpan balik bagi jajaran Kementerian untuk meningkatkan kinerja pada masing-masing
satuan unit kerja di masa yang akan datang.
Akhir kata, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh
stakeholder dan pegawai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasiatas kerjasama dan dukungan yang telah diberikan dalam rangka
peningkatan kinerja. “Semoga kedepan kita lebih baik”.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
ttd
Marwan Jafar
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merupakan penyatuan 3 unsur dari 3 kementerian yang berbeda yaitu unsur Desa, yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri, Unsur Pembangunan Daerah Tertinggal dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal dan unsur transmigrasi yang berasal dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Meskipun kementerian baru, selama tahun 2015 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah berhasil melaksanakan tugas yang diemban dengan baik dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pencapaian sasaran tersebut diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang dituangkan dalam laporan Kinerja.
Laporan Kinerja ini memberikan gambaran tentang kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2015, yang diformulasikan dari hasil kinerja seluruh unit kerja eselon I. Digambarkan pula keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program/kegiatan dan hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan, serta diungkapkan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
Laporan Kinerja tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan.Dengan langkah ini setiap unit kerja eselon I dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Hasil tingkat capaian kinerja sasaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2015 sesuai dengan perjanjian kinerja sebesar 95,56%yang dihitung berdasarkan prosentase rata-rata capaian sasaran. Sasaran dinyatakan “berhasil” jika capaiannya ≥ 75% dari target yang telah ditetapkan. Dari 8 sasaran yang terdiri dari 19 (Sembilan belas) Indikator Kinerja yang ditetapkan 5 sasaran dinyatakan “berhasil”, dan 2 sasaran yang terdiri dari 2 indikator kinerja masih menunggu penilaian Kemen PAN & RB terkait penilaian akuntabilitas dan penilaian BPKP terkait opini penilaian laporan keuangan. Sedangkan 1 sasaran dengan 2 indikator kinerja terkait laju pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia belum dapat dinilai pada awal tahun.
Adapun rincian capaian sasaran dan indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa capaiannya 88,89%, yang terdiri dari indikator kinerja:
a. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan kapasitas desa untuk mampu menggali sumber daya lokal dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pendampingan dan kegiatan peningkatan kapasitas pendamping, kelembagaan masyarakat dan masyarakat dari target 74.093 desa tercapai 74.093 desa atau 100%;
b. Jumlah desa yangterfasilitasi dalampelayanan sosial dasar Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana desa dari target 5.744 Desa capaiannya 5.744 Desa atau 100%;
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 iv
c. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana desa dari target 150 desa capaiannya 56 desa atau 33,33%;
d. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna dari target 50 desa capaiannya 50 desa atau 100%;
e. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa dari target 5000 desa capaiannya 5000 desa atau 100%;dan
f. Terpenuhinya Fasilitas Pelayanan Dasar (sarana dan prasarana) antar Desa pada kawasan perdesaaan dari target 76 Kabupaten capaiannya 76 Kabupaten atau 100%.
2. Terentaskannya daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten
capaiannya 124,33%, yang terdiri dari indicator kinerja:
a. Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang laju pertumbuhan ekonominya meningkat dari target 6,96 % capaiannya belum diketahui karena data dari BPS belum ada;
b. Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana dasar dari target 16,0 % tercapai 58% yang berarti capaiannya 373,68%;
c. Jumlah kabupaten di daerah tertinggal yang indeks pembangunan manusianya meningkat dari target 68,1 % capaiannya belum diketahui karena data dari BPS belum ada.
3. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar, konektivitas dan kesejahteraan masyarakat daerah tertentu capaiannya 120% yang terdiri dari indicator kinerja:
a. Persentase peningkatan sarana dan prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar dari target 74 Kab capaiannya 87 kabupaten atau 120%;
b. Persentase peningkatan sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar dari target 74 Kab capaiannya 87 kabupaten atau 120%;
c. Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar dari target 74 Kab capaiannya 87 kabupaten atau 120%.
4. Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak capaiannya 124,05% yang terdiri dari indikator kinerja:
a. Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi dari target 49 SP tercapai 50 SP atau 104%, dari target 3559 KK capaiannya 3568 KK atau 100%, dari target 48 Kawasan tercapai 50 Kawasan atau 102%;
b. Jumlah kawasan yang ditetapkan Menteridari target 7 Kawasan capaiannya 23 Kawasan atau 192%.
5. Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatan capaiannya 100% yang terdiri dari indikator kinerja;
a. Jumlah Satuan Permukiman (SP) Mandiri dari target 19 SP capaiannya 19 SP atau 100%;
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 v
b. Kawasan yang berkembang sebagai embrio Pusat Pertumbuhan dari target 6 KPB capaiannya 6 KPB atau 100 %.
6. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi belum ada penilaian dari Kemen PAN & RB yang terdiri dari indikator kinerja; a. Penilaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
dengan target B (Baik).
7. Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara belum ada penilaian dari BPK, terdiri dari indikator kinerja; a. Opini atas Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan target WDP.
8. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan pada desa, daerah tertinggal dan transmigrasi capaiannya 100%, terdiri dari indikator kinerja; a. Jumlah Kajian yang menghasilkan Rekomendasi dengan target 12 kajian
capaiannya 12 kajian atau 100%.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 vi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Ihtisar Eksekutif ........................................................................................................ ii
Daftar Isi .................................................................................................................... vi
Daftar Tabel .............................................................................................................. viii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Serta Struktur Organisasi ............... 1
C. Maksud Dan Tujuan ................................................................................... 4
D. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Tahun 2015 .................................. 5
Bab II Perencanaan Kinerja ..................................................................................... 7
A. Rencana Strategis Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi ................. 8
B. Perjanjian Kinerja ....................................................................................... 10
Bab III Akuntabiltas Kinerja ..................................................................................... 13
A. Capaian Kinerja .......................................................................................... 13
B. Analisis Capaian Kinerja ............................................................................ 17
C. Akuntabilitas Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Tahun 2015 ................................................... 60
D. Permasalahan Yang Dihadapi dan Tindak Lanjut…………………………… 65
Bab IV Penutup ......................................................................................................... 70
Kesimpulan ................................................................................................ 70
Saran ......................................................................................................... 71
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015
Rencana Kinerja Tahun 2015 Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Pengukuran Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015
Pelaksanaan Tugas Pembantuan Sarana dan Prasana Tahun 2015
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 vii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi ........................................................................................ 11
Tabel 3.1 Ikhtisar Capaian atas Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 ................ 14
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Pada Tahun 2015 ............................................................. 17
Tabel 3.3 Hasil Rekruitmen Pendamping Lokal Desa, Pendamping Desa, dan
Tenaga Pendamping Profesional ............................................................... 19
Tabel 3.4Lokasi Pelaksanaan PNPM Generasi T.A 2015 ........................................... 21
Tabel 3.5 Data Base Pengembangan Usaha Ekonomi Desa ..................................... 24
Tabel 3.6 Lokasi dan Alokasi Bantuan ........................................................................ 26
Tabel 3.7 Bentuk Intervensi Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar .................... 31
Tabel 3.8 Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi .................. 36
Tabel 3.9 Rekapitulasi dan Realisasi Keuangan ......................................................... 59
Tabel 3.10 Rekap Data Kewajiban Pemerintah ......................................................... 63
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 1
BAB I
PENDAHULUAN
__________________________________________________________________________________
A. Latar Belakang
Laporan Kinerja merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari
penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang
dilaksanakan oleh KementerianDesa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan
Transmigrasi sebagai Entitas Akuntabilitas Kinerja Pemerintah pada Kabinet Kerja.
Laporan Kinerja selain sebagai salah satu rangkaian dari penyelenggaraan SAKIP,
juga merupakan bentuk evaluasi dari semua rangkaian yang telah dilakukan selama
satu tahun anggaran.
Laporan Kinerja ini merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah
denganberpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja yang
merupakan aturan pelaksana dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasitahun 2015 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di
dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, serta sebagai Feed Back untuk perbaikan
kinerja kementerian pada tahun mendatang. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan
sebagai media untuk menyajikan pencapaian kinerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasidalam satu tahun anggaran
kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
B. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Serta Struktur Organisasi
Sebagai pengantar awal perlu kami sampaikan bahwa mengacu pada
Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang pembentukan Kementerian
dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 dan Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, maka secara organisatoris nomenklatur Kementerian
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 2
Pembangunan Daerah Tertinggal berubah menjadi Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasiyang unsurnya digabungkan dari
3 (tiga) Unit Organisasi Eselon I dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan 1 (satu) Unit Organisasi Eselon I dari Kementerian Dalam Negeri.
Sebagaimana disebutkan pada Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2015 tersebut, bahwa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasimempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat
desa, percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasimenyelenggarakan fungsi:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan
desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan
daerah tertentu, Pembangunan Daerah Tertinggal, penyiapan, pembangunan
permukiman, dan pengembangan kawasan transmigrasi;
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
6. pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta
pengelolaan informasi di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan,
pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi; dan
7. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi
di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 3
Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
Dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi tersebut telah ditetapkan
program dan kegiatan yang disesuaikan dengan struktur organisasi.Unit Organisasi
Eselon I memiliki satu Program dan Unit Kerja EselonII minimal memiliki satu
Kegiatan.Setiap Program menjadi tanggung jawab pejabat Eselon Idan setiap
kegiatan menjadi tanggung jawab EselonII yang membidanginya.Keterkaitan
program dan kegiatan dengan organisasi/kelembagaan disebut dengan arsitektur
program, kegiatan dan struktur kinerja.
Sebagai kementerian baru, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasimempunyai mandat untuk menjalankan NAWACITA,
khususnya Cita ke-3 yaitu: “Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan
Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan”, maka
berangkat dari mandat tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasiharus menyesuaikan dengan Visi, Misi Presiden/Wakil
Presiden untuk menentukan arah kebijakan, strategi, sasaran, outcome, kegiatan
dan output dalam rangka melaksanakan amanah mengawal implementasi Undang-
Undang Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan untuk mewujudkan
DIREKTORAT
JENDERAL PENYIAPAN
KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
TRANSMIGRASI
1. SAM. BID. PEMBANGUNAN DAN
KEMASYARAKATAN 2. SAM. BID. PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL 3. SAM. BID. PENGEMBANGAN WILAYAH 4. SAM. BID. HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA 5. SAM. BID. HUKUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DAN
INFORMASI
DIREKTORAT
JENDERAL PENGEMBANGAN
KAWASAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT
JENDERAL PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL
DIREKTORAT JENDERAL
PEMBANGUNAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA
DIREKTORAT
JENDERAL PEMBANGUNAN
KAWASAN PERDESAAN
DIREKTORAT
JENDERAL PENGEMBANG
AN DAERAH TERTENTU
SEKRETARIAT JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL
MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
STAF
AHLI
STAF AHLI
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 4
desa yang kuat, maju, mandiri dan demokratis; mempercepat pembangunan 122
Kabupaten yang dikategorikan daerah tertinggal; serta membangun dan
mengembangkan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru.
C. Maksud Dan Tujuan
Penyusunan Laporan Kinerja ini disusun sebagai tindaklanjut dari
pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan
RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah serta memperhatikan Surat dari Kementerian PAN dan RB
Nomor: B/5518/DI.PAN-RB/12/2014 tanggal 17 Desember 2014 perihal
Penyampaian Laporan Kinerja Tahun 2015 dan Perjanjian Kinerja Tahun
2015.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
setiap tahun menetapkan program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
pemenuhan visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik tersebut di atas. Sistem
pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana
capaian kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasiyang berhasil dan yang belum berhasil diwujudkan serta penyebab
ketidakberhasilan tersebut. Seluruh kondisi tersebut tersajikan ke dalam wujud
Laporan KinerjaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasiyang memiliki dua fungsi sekaligus. Pertama, sebagai sarana bagi
organisasi untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi
mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Kedua, sebagai upaya
perbaikan yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan
kinerjanya. Dua fungsi tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan
penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 5
Oleh karena itu, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan
Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiTahun 2015 ini mencakup aspek- aspek sebagai berikut:
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal organisasi, di mana
Laporan Kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasiatas capaian kinerjanya
selama tahun 2015.
2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal organisasi, di mana
Laporan Kinerja Tahun 2015 sebagai sarana evalusi pencapaian kinerja oleh
manajemen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasidalam upaya perbaikan kinerjanya di masa mendatang.
D. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Tahun 2015
Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasiini mengkomunikasikan pencapaian kinerja selama tahun 2015.
Capaian Kinerja (performance results) tahun 2015tersebut dibandingkan dengan
Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2015yang digunakan sebagai tolok ukur
dalam menilai capaian kinerja dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi. Analisis atas pencapaian rencana kinerja
diidentifikasikan dengan sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan
kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan
KinerjaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiTahun 2015 dapat diuraikan kedalam masing-masing bab di bawah ini.
Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil singkat
dariKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasiserta sekilas pengantar lainnya seperti, maksud serta
tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Tahun
2015dan sistematika penyajian laporan.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 6
Bab II Perencanaan Kinerja
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan
kinerja dengan mengacu pada Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun
2015, terlampir sebagai komitmen yang harus diwujudkan dalam
rangka memenuhi akuntabilitas kinerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasisebagai institusi
publik.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dengan
pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja
sebagaimana dimuat dalam Form Perjanjian Kinerja Tahun 2015.
Bab IV Penutup
Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari isi Laporan
KinerjaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiTahun 2015 dan rekomendasi yang diperlukan sebagai
bahan masukan untuk perencanaan dan perbaikan kinerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasidi masa mendatang.
Lampiran-Lampiran Sesuai Kebutuhan Pelaporan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 7
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Berdasarkan pasal 5 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), penyelenggaraan
SAKIP yang merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur
yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data,
pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah
dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerjameliputi : (a) Rencana
Strategis, (b) Perjanjian Kinerja, (c) Pengukuran Kinerja, (d) Pengelolaan Data Kinerja,
(e) Pelaporan dan (f) Reviu dan Evaluasi Kinerja.Instrumen pertanggungjawaban
sekaligus instrumen manajemen kinerja yang terdiri dari komponen perencanaan
kinerja, penetapan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja. Perencanaan
strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya agar dapat mampu menjawab tuntutan
perkembangan lingkungan strategis, nasional, global serta tetap berada dalam tatanan
sistem manajemen nasional. Untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
programnya, serta agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat
dalam lingkungan yang berubah sangat cepat, suatu instansi pemerintah harus selalu
melakukan perubahan menuju perbaikan. Perubahan tersebut perlu disusun dalam
suatu pola yang sistematik dalam wujud perencanaan strategis dengan tahapan yang
konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja
yang berorientasi pada pencapaian hasil (result oriented)
Untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas programnya, serta agar
mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang
berubah sangat cepat, suatu instansi pemerintah harus selalu melakukan perubahan
menuju perbaikan. Perubahan tersebut perlu disusun dalam suatu pola yang sistematik
dalam wujud perencanaan strategis dengan tahapan yang konsisten dan berkelanjutan
sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil (result oriented).
Pada sub bab ini dilaporkankomitmen atau janji dari Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk melaksanakan program dan
kegiatan guna mewujudkan sasaran dan target yang telah ditetapkan. Target yang ingin
dicapai dan diharapkan dapat menunjukkan kinerja yang baik dan dapat
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 8
dipertanggungjawabkan, semua itu merujuk kepada dokumen Formulir Perjanjian
KinerjaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiTahun
2015.
Sasaran dan target yang diperjanjikan oleh Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, mencerminkan kewenangan, tugas pokok dan
fungsi dari unit kerja yang berada dibawah tanggungjawab kepada Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Akuntabilitas kinerja Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasidiukur dengan menilai
komponen-komponen SAKIP yang telah diterapkan dalam manajemen kinerja di
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan
penilaiannya dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB. Sedangkan penilaian atas
pengelolaan keuangan dan manajemen aset di Kementerian Kementerian
Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, adalah untuk mengukur
keberhasilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
A. Rencana Strategis Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Untuk mewujudkan NAWACITA, khususnya Cita ke-3 yaitu: “Membangun
Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam
Kerangka Negara Kesatuan”, maka Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi yang dibentuk dari penggabungan sebagian tugas dan
fungsi dari 1 (satu) Unit Organisasi Eselon I Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, dan 3 (tiga) Unit Organisasi Eselon
I Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, perlu menyusun Rencana Strategis
untuk menentukan arah kebijakan, Program dan Kegiatan, serta strategi yang
diperlukan. Renstra Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, digunakan sebagai acuan seluruh unit organisasi di Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam penyusunan
program dan kegiatan tahunan hingga tahun 2019. Selain itu, dokumen
perencanaan ini akan menjadi dasar dalam penyusunan Arsitektur dan Informasi
Kinerja (ADIK) K/L yang dimuat dalam sistem aplikasi RKA-KL, sehingga akan
tergambarkan dengan jelas antara arah kebijakan makro dalam Renstra sampai
detail kegiatan yang ada dalam RKA-KL. Berikut ini adalah rencana pencapaian
Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 9
Transmigrasiyang juga dimuat dalam dokumen Renstra Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan TransmigrasiTahun 2015-2019.
Berdasarkan NAWACITA yang terkait dengan bidang Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, sebagaimana telah diuraikan di atas, terdapat 9
(sembilan) program yang akan menjadi prioritas kegiatan yang akan dilakukan oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yang
disebut dengan NAWAKERJA. Kesembilan kegiatan prioritas tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Peluncuran “Gerakan Desa Mandiri” di 5.000 desa pada tahun 2015.
2. Pendampingan dan Penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat desa
dengan menyediakan tenaga pendamping sebanyak 84.000 orang.
3. Pembentukan dan pengembangan 5.000 BUMDES.
4. Revitalisasi Pasar Desa di 5.000 desa/kawasan perdesaan.
5. Pembangunan Infrastruktur jalan pendukung pengembangan produk unggulan
di 5.000 Desa Mandiri.
6. Penyiapan implementasi penyaluran Dana Desa Rp. 1,4 miliar per desa secara
bertahap.
7. Penyaluran Modal bagi Koperasi/UKM di 5.000 Desa.
8. Pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 5.000 desa.
9. “Save villages” di daerah perbatasan dan pulau-pulau terdepan, terluar dan
terpencil melalui pembangunan dan pengembangan kawasan perdesaan dan
kawasan transmigrasi.
Disamping itu, Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasiadalah sebagai berikut:
1. Sasaran Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan
Sasaran pembangunan desa dan perdesaan tahun 2015-2019 adalah berkurangnya
jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa
mandiri sedikitnya 2.000 desa.
2. Sasaran Pembangunan Daerah Tertinggal
Sasaran Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2015-2019 ditujukan untuk
mengentaskan daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 10
3. Sasaran Pengembangan Daerah Tertentu
a. Meningkatnya ketahanan pangan di 57 kabupaten daerah rawan pangan;
b. Meningkatnya konektifitas, sarana prasarana dasar, dan kesejahteraan
masyarakat di 187 Lokasi Prioritas yang tersebar di 41 kabupaten yang memiliki
perbatasan negara;
c. Meningkatnya konektifitas, sarana prasarana dasar, dan kesejahteraan
masyarakat di 29 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan pulau terluar;
d. Meningkatnya 58 kabupaten rawan bencana dan dengan 2.000 desa tangguh.
4. Sasaran Ketransmigrasian
a. Terbangunnya 144 kawasan untuk mendukung redistribusi lahan terkait program
reforma agraria, dan berkembangnya 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi
pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) sebagai desa utama yang
merupakan pusat pengolahan hasil pertanian, melalui penataan persebaran
penduduk, baik Satuan Permukiman Baru (SP-Baru) sejumlah 71.291 KK,
Satuan Pemukiman Pugar (SP-Pugar) sejumlah 657.603 KK, dan Satuan
Permukiman Tempatan (SP-Tempatan) sejumlah 2.751.806 KK, dan
b. Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi embriokota-kota
kecil/kota kecamatan yang berfungsi sebagai pusat industripengolahan sekunder
dan perdagangan serta sebagai pusat pelayanan kawasan transmigrasi.
B. Perjanjian Kinerja
Konsepsi Perjanjian Kinerja yang merupakan lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari Pimpinan kepada jajaran di bawahnya yakni antara Presiden
sebagai pemberi amanah kepada Menteri/Kepala Lembaga sebagai penerima
amanah. Melalui Perjanjian Kinerja inilah, terwujud suatu komitmen antara Pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Kinerja yang dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas
kegiatan tahun bersangkutan, akan tetapi termasuk kinerja (outcome) yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian
target kinerja yang perjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari
kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya.
Perjanjian Kinerja yang kemudian disebut dengan komitmenKementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiTahun 2015yang
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 11
menyajikan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja serta targetnya dilaksanakan
dalam tahun 2015.
Berikut ini dapat dilihat Perjanjian Kinerja Tahun 2015dari Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasidengan mengacu kepada
Rencana StrategisKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiTahun 2015-2019.
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi
Tahun 2015
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
1. Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa.
Jumlah fasilitasi dalam pengembangan kapasitas desa untuk mampu menggali sumber daya lokal dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pendampingan dan kegiatan peningkatan kapasitas pendamping, kelembagaan masyarakat dan masyarakat
74.093 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa
5000 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana desa (GSC)
150 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
50 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa (Double entry)
5000 Desa
Terpenuhinya Fasilitas Pelayanan Dasar (sarana dan prasarana) antar Desa pada kawasan perdesaaan
76 Kabupaten
2. Terentaskannya daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten
Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang laju pertumbuhan ekonominya meningkat
6.96%
Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana dasar
16.0%
Jumlah kabupaten di daerah tertinggal yang indeks pembangunan manusianya meningkat
68.1%
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 12
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
3. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar, konektivitas dan kesejahteraan masyarakat daerah tertentu
Persentase peningkatan sarana dan prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
100% 74 Kab
Persentase peningkatan sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar.
Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
4. Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak
Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi
49 SP/3.559 KK di 48 Kawasan
Jumlah kawasan yang ditetapkan
Menteri
7 Kawasan
5. Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatan
Jumlah Satuan Permukiman (SP) Mandiri
19 SP
Kawasan yang berkembang sebagai embrio Pusat Pertumbuhan
6 KPB
6. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Penilaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi
B
7. Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
Opini atas Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Opini WDP
(Wajar Dengan Pengecualian)
8. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan pada desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
Jumlah Kajian yang menghasilkan Rekomendasi
12 Kajian/ Penelitian
SumberData : Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggaldan Trasnmigrasi Tahun 2015.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
__________________________________________________________________________________
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 13
A. CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas kinerja yang sudah diperjanjikan
untuk mencapai sasaran strategis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiTahun 2015-2019.Pengukuran kinerja indikator masing-masing yang
ditetapkan dalam perjanjian kinerja untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
pencapaian sasaran strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasidalam mewujudkan visi dan misi organisasi selama periode 2015-
2019.Dalam pengukuran tingkat capaian kinerja Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasitahun 2015, dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja
sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat
diilustrasikan dalam tabel Formulir Pengukuran Kinerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasitahun 2015,secara umumdari
5(lima) Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasitahun 2015 yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja,
capaian kinerja dapat disimpulkan sudah tercapai dan mengarah kepada
pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan, serta dapat mendukung terwujudnya
capaian target sasaran strategis dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasitahun 2015.
Dalam sub bab ini dilaporkan mengenai realisasi dari pelaksanaan kegiatan
dan sub kegiatan yang telah dilakukan sebagai upaya untuk pencapaian target
kinerja yang telah ditetapkan. Melaporkan bagaimana kinerja yang telah dicapai
pada tahun 2015.
Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran keberhasilan kegiatan
kegiatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasipada tahun 2015, ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui
metode scoring, seperti berikut: (1) sangat berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil
(capaian 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian 60 79%), dan (4) kurang berhasil
(capaian <60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
Sesuai amanat yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiTahun 2015-2019, maka 8
(delapan) sasaran strategis dan 17 (sembilan belas) indikator kinerja yang telah
ditetapkan dan dituangkan ke dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 14
Berikut ini adalah Capaian kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasiselama tahun 2015.
Tabel 3.1Ikhtisar Capaian atas Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015
No.
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
1. Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau
meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa
1). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan kapasitas desa untuk mampu menggali sumber daya lokal dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pendampingan dan kegiatan peningkatan kapasitas pendamping, kelembagaan masyarakat dan masyarakat,
74.093 Desa
74.093 Desa
100%
2). Jumlah desa yangterfasilitasi dalampelayanan sosial dasar
5.744 Desa 5.744 Desa 100%
3). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana desa
150 Desa
56 Desa
33,33%
4). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
50 Desa
50 Desa
100%
5). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa
5000 Desa 5000 Desa 100%
6). Terpenuhinya Fasilitas Pelayanan Dasar (sarana dan prasarana) antar Desa pada kawasan perdesaaan
76 Kabupaten
76 Kabupaten
100%
2. Terentaskannya daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten
1). Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang laju pertumbuhan ekonominya meningkat
6.96% - -
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 15
No.
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
2). Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana dasar
16.0% 19 Kab
58,2% 71 Kab
373,68%
3). Jumlah kabupaten di daerah tertinggal yang indeks pembangunan manusianya meningkat
68.1% - -
3. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar, konektivitas
dan kesejahteraan masyarakat daerah tertentu
1) Persentase peningkatan sarana dan prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
74 Kab
87 Kab
120%
2). Persentase peningkatan sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar.
3). Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
4. Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi
sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak
1). Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi
49 SP 50 SP 102%
3.559 KK 3.568 KK 100%
48 Kawasan 50 Kawasan 104%
2). Jumlah kawasan yang ditetapkan
Menteri
7 Kawasan 23 Kawasan 192%
5. Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72
Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan
Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 16
No.
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Baru (KPB) menjadi Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatan
1). Jumlah Satuan Permukiman (SP) Mandiri
19 SP 19 SP 100%
2). Kawasan yang berkembang sebagai embrio Pusat Pertumbuhan
6 KPB 6 KPB 100%
6. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi.
1). Penilaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
B (BAIK)
- -
7. Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan barang milik
negara
1). Opini atas Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Opini WTP
- -
8. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan pada desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi
1). Jumlah Kajian yang menghasilkan Rekomendasi
12 Kajian 12 Kajian 100%
CAPAIAN
KINERJA
82,21%
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan atau
kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan Sasaran Strategis yang tertuang dalam
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 17
Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasidan dijabarkan lebih lanjut ke dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015..
Dalam sub bab ini dilaporkan mengenai realisasi dari pelaksanaan kegiatan
dan sub kegiatan yang telah dilakukan sebagai upaya untuk pencapaian target
kinerja yang telah ditetapkan. Melaporkan bagaimana output yakni indikator hasil
dari setiap kegiatan ataupun sub kegiatan yang dilaksanakan.
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini adalah “Jumlah terfasilitasi
dalam pengembangan kapasitas desa untuk mampu menggali sumber daya
lokal dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pendampingan dan
kegiatan peningkatan kapasitas pendamping, kelembagaan masyarakat dan
masyarakat.” dan “Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha
desa”dengan target sebanyak 74.093 Desa.
Berikut ini gambaran capaian target kinerja pada tahun 2015:
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Pada Tahun 2015
No.
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
1. Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa
1). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan kapasitas desa untuk mampu menggali sumber daya lokal dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pendampingan dan kegiatan peningkatan kapasitas pendamping, kelembagaan masyarakat dan masyarakat,
74.093 Desa
74.093 Desa
100%
2). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pelayanan sosial dasar
5.744 Desa 5.744 Desa
100%
3). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana desa
150 Desa
56 Desa
33,33%
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 18
No.
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
4). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
50 Desa
50 Desa
100%
5). Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa
5000 Desa 5000 Desa 100%
6). Terpenuhinya Fasilitas Pelayanan Dasar (sarana dan prasarana) antar Desa pada kawasan perdesaaan
76 Kabupaten
76 Kabupaten
100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa capaian kinerja atas Sasaran
Strategis“Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau
meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa”, ukuran keberhasilan
atas sasaran strategis tersebut adalah (1) Terfasilitasinya pengembangan kapasitas
desa melalui pendampingan masyarakat di 74.093 Desa; dan(2) Desa yang terfasilitasi
dalam pengembangan usaha desa dengan perhitungan sebagai berikut :
Capaian kinerja atas sasaran strategis Strategis “Berkurangnya jumlah desa
tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri
sedikitnya 2.000 desa” adalah sebagai berikut :
1. Terfasilitasinya pengembangan kapasitas desa melalui pendampingan
masyarakat di 74.093 desa.
Rekrutmen Pendamping Lokal Desa, Pendamping Desa dan Tenaga
Pendamping Lokal Profesional di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa.Adapun
tujuan dari adanya pendampinganmasyarakat desa adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 19
- Mengembangan kapasitas masyarakat desa untuk mampu menggali potensi
dan sumber daya lokal (SDM, SDA, Kearifan Lokal dan Social Capital ).
- Penguatan aspek perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara
partisipatif melalui musyawarah mufakat sebagai cerminan demokratisasi.
- Melakukan advokasi terhadap peraturan-peraturan desa agar dalam
penyusunan dan pelaksanaanya memberikan akses bagi masyarakat desa
untuk terlibat secara aktif didalamnya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
demokratisasi.
- Melakukan fungsi fasilitasi ketahanan masyarakat desa melalui fasilitasi
pengembangan lembaga kemasyarakatan desa dalam mewujudkan
keswadayaan masyarakat dan gotong royong.
- Membangun dan mengembangkan kerjasama serta kemitraan masyarakat
desa, baik dengan desa lain maupun dengan pihak ketiga, agar kerjasama dan
kemitraan yang dibangun memberikan dampak positif bagi masyarakat desa.
Rekrutmen Pendamping Lokal Desa, Pendamping Desa dan Tenaga
Pendamping Profesional di Provinsi, kabupaten/kota dan desa dilakukan di 33
Provinsi pengembangan kapasitas desa melalui kegiatan pendampingan di 33
provinsi, 434 kabupaten dan 74.093 desa sebagaimana pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Hasil Rekruitmen Pendamping Lokal Desa, Pendamping Desa, dan Tenaga Pendamping Profesional
No
Provinsi
LokasiKab/Kota/Kec/Desa
HasilRekruitmen
Kab Kec Desa TA PD PLD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Banten 4 118 1238 9 103 355
2. JawaBarat 19 538 5319 - - - 3. JawaTengah 29 527 7809 78 726 - 4. DiYogyakarta 4 64 392 10 35 105 5. JawaTimur 30 602 7723 - - 1860
6. Bali 9 56 636 12 56 237 7. NusaTenggaraBarat 8 104 995 19 111 284
8. NusaTenggaraTimur 21 292 2950 28 175 845
9. KalimantanBarat 12 163 1908 29 234 259
10. KalimantanTengah 13 131 1434 20 94 395 11. KalimantanSelatan 11 142 1864 25 129 356
12. KalimantanTimur 7 81 833 17 116 125
13. KalimantanUtara 4 45 447 15 53 130
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 20
No
Provinsi
LokasiKab/Kota/Kec/Desa
HasilRekruitmen
Kab Kec Desa TA PD PLD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
14. SulawesiSelatan 21 264 2253 37 115 662
15. SulawesiBarat 6 68 576 13 61 169
16. SulawesiTengah 12 162 1839 23 172 524
17. SulawesiTenggara 15 186 1820 31 96 555
18. Gorontalo 5 67 657 11 54 192
19. SulawesiUtara 12 136 1490 96 461 1493
20. MalukuUtara 9 104 1063 18 78 578
21. Maluku 11 117 1191 20 52 373
22. PapuaBarat 12 192 1628 40 23 77
23. Papua 29 523 5118 79 178 -
Total 434 6.382 74.093 921 4.736 12.087
2. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pelayanan sosial dasar
Dalam rangka mewujudkan sasaran strategis Berkurangnya jumlah desa
tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya
2.000 desa di tahun 2015 telah dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Generasi Cerdas (GSC)
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Generasi Cerdas (GSC)
telah dicairkan sebesar 99,57% atau Rp 431.831.000.000,- (empat ratus tiga
puluh satu milyar delapan ratus tiga puluh satu juta rupiah). Pelaksanaan PNPM
Generasi T.A 2015 dilaksanakan melalui kegiatan urusan bersama. Mekanisme
pelaksanaan PNPM Generasi melalui pemberian dana bantuan langsung
masyarakat (BLM) dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan
masyarakat desa pada peningkatan akses layanan sosial dasar bidang
kesehatan dan bidang kesehatan serta mendukung perputaran perekonomian
masyarakat desa. PNPM Generasi pada T.A 2015 dilaksanakan di 11 Provinsi
66 Kabupaten 499 Kecamatan dan 5774 Desa sebagaimana pada tabel berikut
ini :
Tabel3.4
Lokasi Pelaksanaan PNPM Generasi T.A 2015
No Provinsi Jumlah
Kab/Kota Jumlah
Kecamatan Jumlah Desa
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 21
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Jawa Barat 7 84 803
2 Jawa Timur 5 50 625
3 Nusa Tenggara Barat 8 64 637
4 Nusa Tenggara Timur 9 78 867
5 Sulawesi Barat 3 22 230
6 Sulawesi Utara 3 25 266
7 Gorontalo 4 22 306
8 Maluku 3 24 263
9 Sumatera Selatan 5 30 496
10 Kalimantan Barat 9 54 677
11 Kalimantan Tengah 8 46 574
Total 64 499 5744
b. Pelaksanaan Quick Wins/Blusukan Thematik Presiden ke tempat-tempat
pelayanan publik, daerah terpencil, daerah rawan konflik, daerah potensial dan pulau terdepan
Proses kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian pelaksanaan Quick
Wins/Blusukan Thematik Presiden ke tempat-tempat pelayanan publik, daerah
terpencil, daerah rawan konflik, daerah potensial dan pulau terdepan melalui
Pelaksanaan Rembug Nasional Desa membangun Indonesia dalam rangka
blusukan tematik Presiden ke tempat-tempat pelayanan publik diikuti oleh
sekitar 5774 Desa-Desa di 66 Kabupaten dan 11 Provinsi.
3. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana
desa Dalam rangka mewujudkan sasaran strategis Berkurangnya jumlah desa
tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya
2.000 desa di tahun 2015 telah dilakukan dengan kegiatan Pembangunan Sarana
dan Prasarana Desa di 25 Kabupaten/Kota di 56 desa yang terdiri atas 5 (lima)
bidang sarana dan prasarana, yaitu: Pembangunan sarana dan prasarana
permukiman desa, Pembangunan sarana dan prasarana transportasi desa,
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung ekonomi desa, Pembangunan
sarana dan prasarana elektrifikasi desa, Pembangunan sarana dan prasarana
telekomunikasi desa. (lihat Lampiran).
4. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan
teknologi tepat guna
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 22
Kegiatan fasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi
tepat guna adalah untuk mewujudkan Desa Mandiri Lestari melalui pendekatan 4
(empat) pilar, yaitu :
- Kenyang : Mandiri memenuhi kebutuhan pokok keluarga;
- Dagang : Mandiri meningkatkan produktifitas ekonomi, terjadi nilai tambah
sebagai sebab akibat dari peningkatan kapasitas sumber daya keluarga;
- Terang : Mandiri memenuhi kebutuhan energi (memasak dan/atau penerangan)
rumah tangga ; dan
- Rindang : Mandiri dalam menjaga kelestarian lingkungan /pelestarian plasma
nutfah melalui tanaman unggulan lokal
Fokus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasidalam rangka pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat
guna terealisasi dalam berbagai kegiatan sebagai berikut :
a. Bantuan Alat Pertanian
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasitelah menyalurkan bantuan alat pertanian bagi Lembaga
Pengelolaan Hutan Bersama Desa (PHBD) di 47 Desa yang didampingi 21
tenaga pendamping untuk mengontrol dan mensukseskan kegiatan
pengelolaan bantuan tersebut.
b. Bantuan Alat Pengolahan Pangan
Penyaluran bantuan alat pengolahan pangan (padi, jagung dan pisang)
dilakukan di 15 Desa yang difokuskan di daerah Indonesia bagian timur berupa
alat pengolah pangan seperti padi, jagung, pisang dan komoditas unggulan
lainnya.
c. Bantuan Stimulan Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan
Bantuan stimulant pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dilakukan
di 2 (dua) propinsi dan 11 Desa. Bantuan ini berupa peralatan biogas dengan
bahan baku berasal dari kotoran sapi, dimana bantuan tersebut berfungsi
sebagai alternatif untuk memasak dan penerangan untuk masyarakat.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 23
d. Bantuan Penyediaan Air Bersih
Air merupakan komoditi utama dalam kehidupan, jika air bersih dapat
disalurkan secara signifikan maka otomatis tingkat kesejahteraan masyarakat
disuatu desa akan meningkat. Bantuan penyediaan air bersih ini diberikan di 17
Desa yang berada di kawasan kering Indonesia Timur yang kesulitan air bersih
tepatnya di Kabupaten Timur Tengah Utara, Kabupaten Gunung Mas,
Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kapuas.
e. Bantuan Teknologi Bidang Pemampuan Ekonomi
Bantuan teknologi bidang pemampuan ekonomi berupa seperangkat
teknologi pengolah rotan diberikan kepada 2 (dua) Desa, di Kabupaten
Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Pilot Project penerima bantuan
dan rotan merupakan komoditi terbesar yang dihasilkan di Kabupaten Katingan.
5. Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha ekonomi desa
Selain pendampingan di 34provinsi, 512 kabupaten/kotadan 74.093
desa, untuk mewujudkan sasaran strategis Berkurangnya jumlah desa tertinggal
sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000
desa di tahun 2015 juga dilakukan pengembangan usaha ekonomi desa dengan
kegiatan sebagai berikut :
a. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)Pada tahun 2015
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah badan yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat desa. Berikut ini adalah data base BUMDesa yang sudah
terbentuk pada tahun 2015 berdasarkan data basePengembangan Usaha
Ekonomi Desa (PUED) :
Tabel 3.5Data Base Pengembangan Usaha Ekonomi Desa
No Provinsi Jumlah
Kab/Kota Jumlah
Kecamatan Jumlah Desa
Jumlah BUMDesa Terbentuk
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 24
No Provinsi Jumlah
Kab/Kota Jumlah
Kecamatan Jumlah Desa
Jumlah BUMDesa Terbentuk
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Aceh 23 289 6474 6474
2 Bangka Belitung 7 47 309 6
3 Bali 9 57 636 288
4 Banten 8 155 1238 63
5 Bengkulu 10 126 1341 360
6 Gorontalo 6 77 657 58
7 Jawa Barat 27 626 5319 416
8 Jawa Tengah 35 573 7803 35
9 Jatim 38 664 7723 869
10 Jambi 11 138 1398 5
11 Kalimantan Barat 14 174 1908 29
12 kalimantan Selatan 13 152 1864 152
13 Kalimantan Utara 5 50 447 -
14 Kalimantan Tengah 14 136 1434 252
15 Kalimantan Timur 10 103 833 255
16 Kep. Riau 7 66 275 20
17 Lampung 15 225 2435 255
18 Maluku 11 118 1191 5
19 Maluku Utara 10 113 1063 9
20 NTB 10 116 995 49
21 NTT 22 306 2950 44
22 Papua 29 524 5118 -
23 Papua Barat 13 203 1628 -
24 Riau 12 163 1592 319
25 Sulawesi Barat 6 69 576 196
26 Sulawesi Selatan 17 231 2817 313
27 Sulawesi Tengah 13 174 1839 496
28 Sulawesi Tenggara 17 209 1820 46
29 Sulawesi Utara 15 167 1490 629
30 Sulawesi Barat 19 179 880 -
31 Sumatera Selatan 24 306 2253 154
32 Sumatera Utara 33 436 5389 -
33 D.I Yogyakarta 5 78 392 148
Jumlah 11.945
Terbentuknya BUMDesa menghasilkan dampak positif, yakni terserapnya
tenaga kerja di wilayah desa dan menjadi alternatif dalam mendorong
perekonomian desa untuk menciptakan sumberdaya ekonomi baru dalam
mengatasi keterbatasan-keterbatasan sumber alam desa.
b. Mendirikan Desa Herbal
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 25
Program pengembangan tanaman “Desa Herbal” bertujuan untuk
menciptakan sumber ekonomi baru bagi masyarakat desa dan menjadi salah
satu kekuatan usaha bagi BUMDesa yang dikembangan oleh masyarakat desa
hasil tindaklanjut kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi Desa melalui
Lumbung Ekonomi Desa. Pada tahun 2015. Mendirikan desa herbal di 7
Kabupaten, meliputi: Kabupaten Lebak, Kabupaten Bombana, Kabupaten Pati,
Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Kupang.
c. Launching Desa Wisata “Desa Di Awan”
Desa Wisata adalah sebuah kawasan desa yang memiliki karakteristik
khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Pada tahun 2015 Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasibersama Pemerintah
Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan pembenahan
potensi wisata yang dimikinya agar bisa bersaing dengan destinasi wisata lain
di Nusantara melalui kegiatan “Bimbingan Teknis Pembentukan Karakter
Pelaku Usaha Pariwsiata”.
Untuk mengangkat sektor pariwisata Kabupaten Bombana, Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasibersama Pemerintah
Kabupaten menetapkan Desa Wisata Tangkeno di Pulau Kabaena sebagai Icon
pariwisata Bombana.Desa Tangkeno dipilih karena desa tersebut memiliki
lokasi yang Eksotik dan terletak di ketinggian 700 mdpl.
6. Terpenuhinya Fasilitas Pelayanan Dasar (sarana dan prasarana) antar Desa
pada kawasan perdesaaan
Capaian Indikator Kinerja tersebut merupakan pencapaian kinerja Direktorat
Pelayanan Sosial Dasar. Pokok-pokok kebijakan DirektoratPembangunan Sarana
dan Prasarana adalah: Dalam rangka mencapai sasaran ke Indikator Kinerja Utama
2 (dua) : Tersusunnya Dokumen rumusan kebijakan pengembangan sarana dan
prasarana kawasan perdesaan. Direktorat Pembangunan Sarana Prasarana PKP
Melaksanakan kegiatan: rumusan kebijakan perencanaan, pengembangan,
strategi, pengelolaan kawasan perdesaan dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.6Lokasi dan Alokasi Bantuan
No Menu bantuan Jumlah Dokumen
1. Pembangunan dan Peningkatan Jalan Untuk 6 Kabupaten
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 26
Gambar 3.1 Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pengurangan jumlah
desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau peningkatan jumlah desa mandiri sedikitnya
2.000 desa adalah sebagai berikut :
Pengembangan Kawasan Perdesaan
2. Pembangunan dan Peningkatan Jalan Untuk Pengembangan Kawasan Perdesaan
7 Kabupaten
3. Pembangunan Dermaga Untuk Pengembangan Kawasan Perdesaan (Wilayah - V)
2 Kabupaten
4. Pembangunan Dermaga Untuk Pengembangan Kawasan Perdesaan (Wilayah - IV)
3 Kabupaten
5. Penyediaan Sarana dan Prasana Ekonomi Berbasis Perikanan Di Kawasan Perdesaan Wilayah 1
4 Kabupaten
6. Sarana dan Prasana Ekonomi Berbasis Perikanan Di Kawasan Perdesaan Wilayah 2
5 Kabupaten
7. Sarana dan Prasana Ekonomi Berbasis Perikanan Di Kawasan Perdesaan Wilayah 3
4 Kabupaten
8. Sarana dan Prasana Ekonomi Berbasis Perikanan Di Kawasan Perdesaan Wilayah 4 dan 5
3 Kabupaten
9. Sarana Pertanian (Alat Pengering Padi) 48 Kabupaten
10. Penyediaan Jaringan Informasi Desa (Wilayah III) 4 Kabupaten
11. Penyediaan Jaringan Informasi Desa (Wilayah IV) 6 Kabupaten
12. Penyediaan Jaringan Informasi Desa (Wilayah V) 6 Kabupaten
13. Pengadaan Alat Kesehatan 1 Kabupaten
14. Penyediaan Peralatan untuk Pengembangan Kopi 1 Kabupaten
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 27
- Rekruitmen Pendamping yang dilakukan dalam jumlah besar.
- Rekonsiliasi anggaran pengelola lama (ex Ditjen PMD Kemendagri) belum
final .
- Pembangunan Sarana Prasaran Desa di 150 Desa menggunakan mekanisme
Tugas pembantuan, persyaratannya adalah adanya kesiapan daerah dalam
melengkapi dokumen TP.
- Pada Direktorat. Pendayagunaan SDA dan TTG sebesar Rp. 35 M untuk
program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) tidak bisa
digunakan, karena Dana Pendampingan PAMSIMAS yang bersumber dari
APBN Murni tidak teranggarkan. .
- Pengintegrasian program/kegiatan Peningkatan Mutu Sarana Pelayanan
Pengembangan UED melalui BUMDesa, Perdagangan Desa, dan
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat menggunakan mekanisme
Dekonsentrasi.
Upaya penyelesaian atas permasalahan dan kendala tersebut adalah :
- Pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di 74.093 desa .
- Telah selesai penyusunan SOP pengakhiran PNPPM MPd pada Mei 2015 .
- Telah dilakukan Amendement Loan Agreement No. IBRD 8217 ID untuk
pendampingan desa.
- Telah selesai penyusunan seluruh juknis dekonsentrasi program
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
- Mendesain pendampingan desa pada 50 kab/Kota Sebagai Pilot Project
pada Juni 2015.
- Finalisasi Penyusunan SOP rekruitmen pendampingan desa .
- Telah selesai pengurusan perpindahan Satker pengelolaan PNPM GSC dari
Kemendagri ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi melalui peraturan Ditjen Kementerian Keuangan Nomor
48/PB/2015 .
- Telah ditetapkannya Lokasi dan Alokasi PNPM GSC, pada tanggal 28 Mei
2015.
- Telah selesai penandatanganan Grant Agreement TF No.014769 untuk BLM
pada PNPM GSC .
- Telah tersalurkannya TP baik untuk mendukung sarana prasarana
permukiman, transportasi, pendukung eknomi, elektrifikasi dan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 28
telekomunikasi desa dengan target 150 desa. Dalam proses pelaksanaan
Tugas Pembantuan, daerah terkendala terbatasnya waktu dalam proses
lelang, hal ini berdampak beberapa Kabupaten (Bandung Barat, Klaten,
Tapanuli Utara, Pasaman, Lampung Utara, Bolaang Mongondow Utara, dan
Bone Bolango) mengundurkan diri sebagai penerima Tugas Pembantuan.
- Akan dialokasikan dana Pendampingan PAMSIMAS yang bersumber dari
APBN Murni.
- Telah tersalurkannya dengan baik dekonsentrasi untuk kegiatan
Peningkatan Mutu Sarana Pelayanan Pengembangan UED melalui
BUMDesa, Perdagangan Desa, dan Pengembangan Usaha Ekonomi
Masyarakat pada 33 provinsi.
Untuk mengentaskan daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten,
maka ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja dengan target dan realisasi ditahun 2015
sebagai berikut :
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Terentaskannya daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten
1. Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang laju pertumbuhan ekonominya meningkat
6.96% - -
2. Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana dasar
16.0%
(19 Kab)
58.2%
(71 Kab)
373,68%
3. Jumlah kabupaten di daerah tertinggal yang indeks pembangunan manusianya meningkat
68.1% - -
Capaian atas indikator “Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang
mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana dasar“ adalah 58,2%
Terentaskannya daerah tertinggal minimal 80
(delapan puluh) kabupaten
Sasaran
Strategis
2.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 29
atau 71 Kabupaten yang pada tahun 2015 mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana
dan prasarana dasar berupa :
1. Pembangunan Jalan Non Status
2. Pembangunan Dermaga
3. Pembangunan Prasarana Air Bersih
4. Rehabilitasi Rumah Layak Huni
5. Pembangunan Jaringan Irigasi
6. Pengadaan Keramba Jaring Apung
7. Pembangunan PLTS tersebar 80Wp
8. Pemb. Radio Komunikasi Tenaga Surya
9. Pembangunan Energi Biomassa (Univ)
Kemudian untuk capaian atas indikator “Jumlah kabupaten daerah tertinggal
yang laju pertumbuhan ekonominya meningkat” dan “Jumlah kabupaten di daerah
tertinggal yang indeks pembangunan manusianya meningkat” pada tabel di atas
belum dapat diukur,hal ini dikarenakandata surveiuntuk mengukur laju pertumbuhan
ekonomi dan indeks pembangunan manusia dari Badan Pusat Statistik (BPS) belum
dipublikasikandan menunggu analisis data dari bagian subject metters yang biasanya
dikeluarkan pada pertengahan tahun berikutnya, namun pada tahun 2015 dalam rangka
untuk melakukan capaian kinerja atas sasaran strategis indikator kinerja tersebut, telah
dilakukan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
1. Merumuskan Kebijakan dalam rangka (1) Peningkatan Laju Pertumbuhan
Ekonomi di kabupaten daerah tertinggal; (2) Peningkatan Sarana dan Prasarana
Dasar di kabupaten daerah tertinggal;dan (3)Peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia.
2. Melakukan koordinasi dalam rangka (1) Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi
di kabupaten daerah tertinggal; (2) Peningkatan Sarana dan Prasaran Dasar di
kabupaten daerah tertinggal; (3) danPeningkatan Indeks Pembangunan Manusia.
3. Melaksanakan Bimbingan Teknis dalam rangka (1) Peningkatan Laju
Pertumbuhan Ekonomi di kabupaten daerah tertinggal; (2) Peningkatan Sarana
dan Prasaran Dasar di kabupaten daerah tertinggal; (3) danPeningkatan Indeks
Pembangunan Manusia.
4. Pelaksanaan Kebijakan dalam rangka Pengembangan Ekonomi Lokal di Daerah
Tertinggal di 74 kabupaten daerah tertinggal.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 30
5. Pelaksanaan kebijakan dengan memberikan bantuan Jalan Non Status dan
Dermaga fokus pada upaya meningkatkan koneksivitas antar desa untuk
mendorong percepatan laju ekonomi daerah setempat.
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini adalah “Meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana dasar, konektivitas dan kesejahteraan masyarakat daerah
tertentu” dengan target sebanyak 74 (tujuh puluh empat) kabupaten ”
Berikut ini gambaran capaian target kinerja pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar, konektivitas dan kesejahteraan masyarakat daerah tertentu
Persentase peningkatan sarana dan prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
74 Kab
87 Kab
120%
Persentase peningkatan sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar.
Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
Indikator keberhasilan dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana dasar,
konektivitas dan kesejahteraan masyarakat daerah tertentuadalah (1)
meningkatnya sarana dan prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan
terluar dan (2) meningkatnya sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan
dan pulau kecil dan terluar di 74 Kabupaten dengan perhitungan capaian atas ke-2
(dua) indikator kinerja tersebut adalah :
Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar,
konektivitas dan kesejahteraan masyarakat daerah
tertentu
Sasaran
Strategis
3.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 31
Bentuk intervensi yang telah dilakukan untuk peningkatan sarana dan
prasarana dasar dan konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan
terluar adalah :
Tabel 3.7 Bentuk Intervensi Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar
No. Jenis Kegiatan Menu
Kegiatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4) 1. Peningkatan sarana dan
prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
PLTS 5 KWp 6 Kabupaten ( Rote Ndao, Natuna, Sanggau, Kepulauan Aru, Kepulauan Talaud dan Pegunungan Bintang)
Embung 5 Kabupaten ( Rote Ndao, Alor, Sintang dan Kupang)
Air Bersih Sebanyak 28 titik yang berlokasi di 14 Kabupaten (Meranti, Rote Ndao, Sabu Raijua, Kapuas Hulu, Sintang, Sambas, Nunukan, Kepulauan Aru, Boven Digul, Kepulauan Talaud, Morotai, Supiori, Keerom dan Pegunungan Bintang)
Alat Peraga Sekolah
Sebanyak 3 Paket di 10 Kabupaten (Alor, Timor Tengah Utara, Belu, Sanggau, Sintang, Sambas, Kapuas Hulu, Malinau, Boven Digul dan Keerom)
Jaringan Komunikasi dan Informasi Desa
Terdapat di 20 kabupaten (Mentawai, Lembata, Rote Ndao, Nunukan, Mamuju Utara, Tojo Una-Una, Donggala, Morowali, Konawe, Pulau Taliabu, Seram Bagian Barat, Halmahera Selatan, Kaimana, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Kep. Yapen, Teluk Wondama, Supiori dan Merauke)
RO (Air Bersih) Terdapat di 12 Kabupaten (Aceh Singkil, Kayong Utara, Banggai Kepulauan, Mamuju Utara , Bombana, Konawe, Donggala, Nabire, Supiori, Raja Ampat, Kepulauan Yapen, Teluk Bintuni, Teluk Wondana dan Kaimana)
2. peningkatan sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
Jalan Sebanyak 27 ruas jalan di 15 Kabupaten (di Meranti, Kupang, Sambas, Sintang, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Talaud, Raja Ampat, Boven Digul, Keerom, Pegunungan Bintang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Malaka dan Kapuas Hulu)
Jembatan Sebanyak 2 (dua) titk di 2 kabupaten (Kapuas Hulu dan Maluku Barat Daya)
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 32
No. Jenis Kegiatan Menu
Kegiatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4) Kapal Barang Sebanyak 12 unit Kapal Barang di 12
Kabupaten (Ketapang, Muna Barat, Kolaka Utara, Buton, Halmahera Barat, Tojo Una-Una, Teluk Wondama, Nabire, Bangka Selatan, Nias Barat, Mentawai, Manggarai, Rote Ndao, Sikka, Gorontalo Utara, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Konawe Kepulauan, Bombana, Teluk Bintuni dan Sorong Selatan)
Kapal bermuatan 50 Penumpang
Sebanyak 17 unit Kapal Barang di 17 Kabupaten (Anambas, Natuna, Bengkulu Utara, Sabu Raijua, Alor, Seram Bagian Barat, Maluku Barat Daya, Donggala, Kep. Sula, Kep. Sangihe, Kep. Talaud, Siau Tagulandang Biaro, Buru Selatan, Raja Ampat, Sarmi, Supiori dan Merauke)
Kapal bermuatan 20 Penumpang
Sebanyak 21 unit Kapal Barang di 21 Kabupaten (Ketapang, Muna Barat, Kolaka Utara, Buton, Halmahera Barat, Tojo Una-Una, Teluk Wondama, Nabire, Bangka Selatan, Nias Barat, Mentawai, Manggarai, Rote Ndao, Sikka, Gorontalo Utara, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Konawe Kepulauan, Bombana, Teluk Bintuni dan Sorong Selatan)
3. Kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
Keramba jaring apung
Sebanyak 11 titik di 11 Kabupaten (Tojo Una-Una, Seram Bagian Barat, Pulau Taliabu, Rote Ndao, Sumbawa, Ketapang, Gorontalo Utara, Kep. Sula, Muna Barat dan Morowali dan Buton)
Tambatan perahu Sebanyak 12 titik di 12 Kabupaten (Aceh Singkil, Nias Utara, Manggarai, Sumbawa, Gorontalo Utara, Donggala, Kep. Aru, Maluku Barat Daya, Sarmi, Kep. Yapen, Seram Bagian Barat
Dan Pulau Taliabu)
Dermaga Sebanyak 11 titik di 11 Kabupaten (Polewali Mandar, Banggai Laut, Mamuju Tengah, Nunukan, Bengkayang, Kayong Utara, Konawe Kepulauan, Tojo Una-Una, Morowali Utara, Maluku Tengah, Halmahera Selatan dan Muna Barat)
Disamping itu, dalam upaya untuk mewujudkan indikator strategis tersebut,
maka saat ini telah dilakukan upaya-upaya dukungan yang sifatnya penyiapan
dokumen perencanaan sehingga pelaksanaan peningkatan sarana dan prasarana di
daerah perbatasan serta pulau kecil dan terluar ini dapat terarah dan secepatnya dapat
direalisasikan mulai tahun 2016. Adapun dokumen perencanaan yang disusun sebagai
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 33
berikut:
a) Identifikasi pengembangan daerah perbatasan serta pulau kecil dan terluar di 10
wilayah lokasi fasilitasi bantuan pemerintah dari Ditjen Pengembangan Daerah
Tertentu;
b) Penyusunan profile pulau kecil dan terluar di 5 wilayah daerah pulau kecil dan
terluar sehingga diharapkan dengan adanya profile ini akan memberikan
kemudahan bagi pihak terkait untuk melakukan intervensi kegiatan pembangunan
yang tepat di daerah ini;
c) Pelaksanaan koordinasi kelompok kerja di 5 wilayah daerah perbatasan sehingga
dapat dihasilkan permasalahan riil yang ada dan mensinkronisasikan dengan
kementerian/lembaga yang terkait langsung dengan pembangunan daerah
perbatasan; dan
d) Pemberian bimbingan teknis dan pelatihan kepada masyarakat dan aparatur
pemerintah daerah dalam mengelola, mengembangkan dan memanfaatkan
bantuan pemerintah di semua lokasi fasilitasi daerah perbatasan serta pulau kecil
dan terluar.
Capaian sasaran strategis ini sebesar 120% (realisasi 87 kabupaten dari target
74 kabupaten), diperoleh dengan penjelasan parameter untuk mengukur indikator
kinerja “Meningkatnya ketersediaan sarana-prasarana dasar dan aksesibilitas di
wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar” tersebut yaitu di daerah perbatasan
sejumlah 27 kabupaten dan pulau kecil & terluar sejumlah 63 kabupaten. Capaian
angka lebih besar dari 100% tersebut dikarenakan adanya tambahan fasilitasi bantuan
pemerintah kepada daerah melalui APBN-Perubahan Tahun 2015melalui Keputusan
Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Nomor
03/DPDTT/DPDTU/SK/11/2015 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Direktorat
Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Nomor 01/ DPDTT/DPDTU /SK/08/2015
Tentang Penetapan Lokasi dan Alokasi Bantuan Stimulan Pengembangan Daerah
Tertentu Tahun Anggaran 2015.
Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72
Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan
(SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi
Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatan
Sasaran
Strategis
4.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 34
Pada Sasaran Strategis “Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang
berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan
Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
menjadi Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatan” dicapai dengan terbangunnya 19
Satuan Permukiman (SP) Mandiri dan berkembangnya 6 Kawasan Perkotaan Baru
(KPB).
Berikut ini capaian kinerja atas Sasaran Strategis ini adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan
Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan
Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Kota Kecil/Kota
Kecamatan
1). Jumlah Satuan Permukiman (SP)
Mandiri
19 SP 19 SP 100%
2). Kawasan yang berkembang sebagai
embrio Pusat Pertumbuhan
6 KPB 6 KPB 100%
Adapun Satuan Permukiman Mandiri yang Pengembangan Satuan
Permukimanmenjadi satu kesatuan dengan pelayanan Pemerintahdan Pelaksanaanya
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah adalah:
- UPT. Lamban Sigatal Kab. Sorolangun Jambi
- UPT. Bandar Agung Kab. Lebong Bengkulu
- UPT.Jatisari Kab.Banyuasin Sumsel
- UPT. Kumai Seberang Kab. Kota Waringin Barat Kalteng
- UPT. Kandan Kab. Kota Waringin Timur Kalteng
- UPT. Siayuh Kab. Kota Baru Kalsel
- UPT. Jejangkit Timur Kab. Batola Kalsel
- UPT. Meratak Kab. Kutai Timur Kaltim
- UPT. Ds. Sambungan Kab. Tanah Tidung Kaltim
- UPT. Wioi Kab.Minahasa Selatan Sulut
- UPT. Kokobuka Kab.Buol Sulteng
- UPT. Balingara Kab. Tojo Una-Una Sulteng
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 35
- UPT. Rajang Kab. Pinrang Sulsel
- UPT. Amahola Kab. Konawe Selatan Sultera
- UPT. Maidi Kab. Tidore Kepulauan Malut
- UPT. Daruba Kab. Morotai Malut
- UPT.Sori Panihi Sp.5 Kab. Bima NTB
- UPT. Jeringgo Kab.Lombok Timur NTB
- UPT. Nangakara Kab. Dompu NTB
Sedangkan Kawasan Perkotaan Baru yang diharapkan menjadi embrio pusat
pertumbuhan adalah :
- KTM Telang Kab.Banyuasin Sumsel
- KTM Belitang Kab. OKU Timur Sumsel
- KTM Lunang Silaut Kab. Pesisir Selatan Sumbar
- KTM Mesuji Kab. Mesuji Lampung
- KTM Rasau Jaya Kab. Kubu Raya Kalbar
- KTM Tobadak Kab.Mamuju Tengah Sulbar
Capaian kinerja atas sasaran strategis dan indikator kinerja di atas dengan
terealisasinya 19 Satuan Permukiman Mandiri dan 6 Kawasan Perkotaan Baru ditahun
2015, dilakukan dengan bentuk kegiatan dan intervensi sebagai berikut :
Tabel 3.8 Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 36
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pembangunan dan
pengembangan 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi
pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 37
Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatanadalah sebagai
berikut :
a. Masih adanya permasalahan lahan akibat tumpang tindih peruntukan lahan
menghambat upaya pengembangan kawasan transmigrasi.
b. Pelaksanaan program pengembangan kawasan transmigrasi untuk mendorong dan
mempercepat pertumbuhan wilayah tertinggal, wilayah strategis dan cepat tumbuh
serta wilayah perbatasan, keterkaitan antara permukiman transmigrasi dan wilayah
sekitarnya masih perlu ditingkatkan agar pertumbuhan ekonomi permukiman
transmigrasi lebih cepat dicapai dalam mendorong pertumbuhan wilayah sekitarnya
secara seimbang.
c. Pengembangan kawasan transmigrasi merupakan program pengembangan
wilayah berjangka panjang yang memerlukan biaya besar dan konsistensi
kebijakan dan pelaksanaannya. Model pembangunan yang demikian memerlukan
keterlibatan semua pihak, baik kalangan birokrat, kalangan dunia usaha dan
masyarakat secara terpadu dan terintegrasi.
d. Citra tentang transmigrasi bagi kepentingan bangsa masih perlu terus dibangun
diseluruh kalangan masyarakat dan stakeholder baik melalui media cetak maupun
elektronik serta melalui penyelenggaraan seminar-seminar.
Upaya penyelesaian atas permasalahan dan kendala tersebut adalah :
a. Membentuk POKJA (lintas sektor) di tingkat pusat yang dikoordinasikan oleh
Menteri Koordinator Perekonomian atau Menteri PPN/ Kepala Bappenas.
b. Ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dibentuk Tim Teknis yang diketuai oleh
Gubernur dan Bupati.
c. Dibangun komitmen antar lintas sektor terkait untuk mendukung penanganan per
tahun sesuai kebutuhan.
d. Dukungan anggaran dari DPR RI dan Kementerian Keuangan.
e. Melanjutkan program pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi
dengan paradigma baru dengan melihat potensi dan kearifan lokal yaitu
mendukung ketahanan papan dan pangan, mendukung ketahanan nasional,
mendukung pemerataan investasi, mendukung ketersediaan energi alternatif serta
turut menangani pengangguran dan kemiskinan.
f. Perlu diupayakan sinergi program dalam upaya memperlancar pelaksanaan
kegiatan di bidang ketransmigrasian lapangan secara terpadu.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 38
g. Bagi lokasi-lokasi transmigrasi yang kurang dan belum berkembang, maka perlu
upaya-upaya melalui terobosan baru diantaranya dengan melanjutkan
pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM).
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini adalah “Jumlah Transmigran yang
difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi” dan “Jumlah
Kawasan yang Ditetapkan Oleh Menteri”.
Berikut ini gambaran capaian target kinerja pada tahun 2015:
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan
transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang
layak
1). Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi
49 SP 50 SP 102%
3.559 KK 3.568 KK 100%
48 Kawasan
50 Kawasan 104%
2). Jumlah kawasan yang ditetapkan Menteri
7 Kawasan 23 Kawasan 192%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa capaian kinerja atas
Indikator“Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan
Permukiman Transmigrasi” dan “Jumlah kawasan yang ditetapkan Menteri“ ukuran
keberhasilan atas sasaran strategis tersebut adalah (1) Terfasilitasinya para
transmigran disertai dengan penyediaan permukimannya dan(2) kawasan transmigran
yang tetapkan oleh keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan
Transmigrasi.dengan perhitungan capaian kinerja sebagai berikut :
Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam
kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan
tempat berusaha yang layak
Sasaran
Strategis
5.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 39
Capaian kinerja atas sasaran strategis dan indikator tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman
Transmigrasi
Matriks terlampir
2. Jumlah Kawasan yang Ditetapkan Menteri
Daftar Penetapan Kawasan Transmigrasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan
Transmigrasi Nomor : 9 Tahun 2016 tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi
No
Nama Kawasan
Transmigrasi
Kabupaten Provinsi
1 Pulubala Gorontalo Gorontalo
2 Pawonsari Boalemo Gorontalo
3 Melolo Sumba Timur Nusa Tenggara Timur
4 Lamboya Sumba Barat Nusa Tenggara Timur
5 Lagita Bengkulu Utara Bengkulu
6 Lunang Silaut Pesisir Selatan Sumatera Barat
7 Belitang Ogan Komering Ulu Timur
Sumatera Selatan
8 Telang Banyuasin Sumatera Selatan
9 Rawapitu Tulang Bawang Lampung
10 Mesuji Mesuji Lampung
11 Batu Betumpang Bangka Selatan Kep. Bangka Belitung
12 Subah Sambas Kalimantan Barat
13 Rasau Jaya Kubu Raya Kalimantan Barat
14 Gerbang Kayong Kayong Utara Kalimantan Barat
15 Cahaya Baru Barito Kuala Kalimantan Selatan
16 Maloy Kaliorang Kutai Timur Kalimantan Timur
17 Tampolore Poso Sulawesi Tengah
18 Bungku Morowali Sulawesi Tengah
19 Air Terang Buol Sulawesi Tengah
20 Tobadak Mamuju Tengah Sulawesi Barat
21 Mahalona Luwu Timur Sulawesi Selatan
22 Kobisonta Maluku Tengah Maluku
23 Salor Merauke Papua
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 40
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam rangka penyusunan
peningkatan pembangunan permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi
sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak adalah sebagai berikut :
- Banyak lokasi transmigran yang sudah diusulkan SK HPL ke pusat tetapi belum
terbit SK HPL.
- Lokasi transmigrasi belum didukung dengan SK Hak Pengelolaan;
- Data beban tugas SHM masih banyak yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya
di lapangan sehubungn SHM yang terbit melalui Prona/Perorangan belum
terinformasikan ke Dinas Transmigrasi di Daerah;
- Permasalahn HPL terhadap lokasi yang tumpang tindih dengan perusahaan dan
diokupasi masyarakat.
- perusahaan dan diokupasi masyarakat.
- Realisai fisik pembangunan permukiman dan infrastrutur kawasan transmigrasi
belum dapat dicapai 100 % disebabkan antara lain lelang terlambat, lahan dikalim
pihak lain, pelaksanaan pembangunan di akhir tahun dan bersamaan musim
penghujan, dan aksesibilitas dan mobilitas material tidak lancer.
Upaya penyelesaian atas permasalahan dan kendala tersebut adalah :
- Dinas yang membidangi ketransmigrasian Kabupaten/Kota melakukan koordinasi
dan konsultasi dengan kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, Kanwil Badan
Pertanahan Provinsi dan Ditjen PKP2Trans c.q Direktorat Penyediaan Tanah
Transmigrasi.
- Untuk lokasi yang belum diusulkan HPL kepada Dinas yang membidangi
ketransmigrasian Kabupaten/Kota segera menyampaikan usulan penerbitan SK
HPL kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang dilampiri dokumen yang
dipersyaratkan.
- Mengusulkan program cicilan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Kawasan Transmigrasi yang akan mendukung kemudahan/kelancaran pelaksanaan
penempatan transmigrasi;
- Mengintensifkan kegiatan/rapat pengendalian yang dilengkapi dengan rapat-rapat
regional baik pada waktu persiapan maupun pelaksanaan kegiatan Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Transmigrasi;
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 41
- Mengadakan paket-paket pekerjaan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Kawasan Transmigrasi sesuai kebutuhan daerah dalam rangka kelayakan
permukiman.
- Penggunaan bahan bangunan alternatif secara intensif yang sesuai kearifan lokal.
- Meningkatkan kemampuan aparat pusat dan daerah melalui pelatihan dan
peningkatan keterampilan aparat di pusat dan bagi aparat daerah.
Pada Sasaran Strategis “Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi” dengan
target penilaian atas akuntabilitas kinerja Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasidengan Predikat “B” (Baik) dari Kementerian
PAN dan RB.
Berikut ini capaian kinerja atas Sasaran Strategis ini adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi.
Penilaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi
B (BAIK)
- -
Indikator keberhasilan dalam rangka Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasiadalah hasil
penilaian akuntabilitas kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasidengan Predikat “B” (Baik) dari Kementerian PAN dan RB.
Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja
Kementerian Desa, PDT danTransmigrasi
Sasaran
Strategis
6.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 42
Kriteria capaian indikator kinerja berdasarkan perolehan predikat “B” (Baik)
tersebut adalah sebagai berikut.
No. Kategori Nilai Intepretasi Capaian %
1. B >60 – 70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.
100%
2. CC >50 – 60 Cukup (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar.
80%
3. C >30 - 50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar.
60%
4. D 0 – 30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan manajemen kinerja; Perlu banyak perbaikan, sebagian perubahan yang sangat mendasar.
40%
Peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintahan di lingkungan
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggaldilakukan dengan penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan suatu sistem yang
terdiri dari sub sistem yang menggambarkan proses manajemen kinerja. Melalui
penerapan sistem tersebut, akan menjamin terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, ditunjukkan dengan akuntabilitas kinerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasimeningkat.
Sehubungan dengan capaian kinerja atas indikator “Penilaian Akuntabilitas
Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi”,
ukuran keberhasilan atas indikator tersebut adalah perolehan nilai evaluasi atas
akuntabilitas kinerja 60-70 predikat “B” (BAIK) dari Kementerian PAN dan RB, namun
sampai dengan disusunnya Laporan Kinerja tingkat UKE-I Sekretariat Jenderal capaian
indikator tersebut belum dapat diukur, hal dikarenakan tahapan evaluasi atas
hasil kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasitahun 2015 oleh Kementerian PAN dan RB belum dilakukan,
sehingga perolehan predikat atas hasil evaluasi tersebut belum diperoleh. Dengan
demikian capaian target Indikator Kinerja “Penilaian Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 43
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi” masih
“0%”.
Target pencapaian atas akuntabilitas kinerja Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasidi tahun 2015 adalah mendapatkan penilaian
akuntabilitas kinerja dari Kementerian PAN dan RB dengan nilai 60-70 predikat B
(BAIK). Untuk mewujudkan target tersebut telah dilakukan upaya-upaya sebagai berikut
:
1. Telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan TransmigrasiTahun 2015-2019
Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan strategis yang
digunakan sebagai acuan seluruh unit organisasi di Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam penyusunan program
dan kegiatan tahunan hingga tahun 2019. Selain itu, dokumen perencanaan ini
akan menjadi dasar dalam penyusunan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) K/L
yang dimuat dalam sistem aplikasi RKAKL, sehingga akan tergambarkan dengan
jelas antara arah kebijakan makro dalam Renstra sampai detail kegiatan yang ada
dalam RKA-KL.
2. Penyusunan dan Pengesahan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Memperhatikan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan TransmigrasiTahun 2014 oleh Kementerian
PAN dan RB dengan perolehan nilai “53,98” atau predikat “CC”, atas penilaian
tersebut direkomendasikan salah satunya adalah “Penyusunan dan Pengesahan
Dokumen Perjanjian Kinerja Tingkat Eselon I, II dan Kementerian.
Menindaklanjuti rekomendasi tersebut dan sebagai upaya untuk melakukan
peningkatan penilaian akuntabilitas kinerja Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggaldan Transmigrasi, maka telah dilakukan pengesahan dokumen
perjanjian tersebut yang salah satunya sebagai acuan bagi UKE-I dan UKE-II serta
Kementerian dalam menetapkan sasaran strategis, indikator kinerja program dan
anggaran serta penetapkan target yang akan dicapai dalam periode 1 (satu) tahun.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 44
3. Proses penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) tingkat Unit Kerja Eselon I
Dokumen perencanaan yang digunakan sebagai acuan dalam mengukur
keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis unit kerja di
lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan
Transmigrasi. Adapun langkah nyata yang dilakukan dalam merealisasikan
dokumen IKU adalah sebagai berikut :
- Mengundang Kementerian PAN dan RB untuk menjadi narasumber dalam
penyusunan IKU untuk memantapkan pemahaman terhadap Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) aparatur di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
- Dalam rangka mewujudkan manajemen perencanaan kinerja sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor : 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, telah menyurati para Pimpinan
Unit Kerja Eselon (UKE) – I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasiuntuk segera menetapkan IKU di masing-
masing Unit Kerjanya.
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam rangka penyusunan
peningkatan Penilaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasiadalah sebagai berikut :
- UKE-I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasibelum menyusun Rencana Strategis tahun 2015-2019.
- Belum seluruh UKE-I dan UKE-II di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasimenyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun
2015-2019.
Upaya penyelesaian atas permasalahan dan kendala tersebut adalah:
- Memastikan seluruh UKE-I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasimenyusun Rencana Strategis tahun 2015-
2019.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 45
- Memastikan seluruh UKE-I dan UKE-II di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasimenyusun Indikator Kinerja
Utama (IKU) tahun 2015-2019.
- Mereviu Rencana Strategis seluruh UKE-I dan IKU seluruh UKE-I dan UKE-II di
lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasiuntuk memastikan kualitas indikator kinerja bahwa sudah terukur dan
beriorientasi hasil dengan menunjuk Universitas Gajah Mada untuk melakukan
kajian atas kualitas indikator kinerja tersebut.
- Melaksanakan asistensi peningkatan kapasitas secara berkesinambungan kepada
seluruh UKE-I dan UKE-IIdi lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasiuntuk memantapkan pemahaman terhadap Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan melibatkan Kementerian
PAN dan RB.
- Melakukan koordinasi secara intensif antara Sekretariat Jenderal (Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) dengan Inspektorat
Jenderal sebagai Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dalam rangka
evaluasi dan reviu atas capaian kinerja baik secara berkala per triwulan maupun
tahunan.
Pada Sasaran Strategis “Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Dan Barang Milik Negara” dengan target perolehan Opini Opini WTP dari Tim BPK RI
atas Laporan Keuangan dan Pengelolaan BMN.
Berikut ini capaian kinerja atas Sasaran Strategis ini adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik Negara
1). Opini atas Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN)
Opini WDP
- -
Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Dan Barang Milik Negara
Sasaran
Strategis
7.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 46
Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik Negara
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Indikator keberhasilan penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan
serta pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) adalah opini yang dikeluarkan oleh BPK
RI terhadap Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggaldan Tranmsigrasi.Opini merupakan pernyataan resmi yang merupakan
simpulan pemeriksa terhadap tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan tersebut.Kriteria capaian indikator kinerja berdasarkan opini BPK adalah
sebagai berikut.
Kriteria Opini Capaian%
Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion) 100%
Tidak Wajar (adversed opinion) 80%
Tidak memberikan Opini (disclaimer of opinion) 60%
Pemberian opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi mengacu pada beberapa kondisi
dibawah ini:
1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);
2. Kecukupan pengungkapan (Adequate Disclosure);
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Efektifitas Sistem Pengendalian Internal (SPI).
Sehubungan dengan capaian kinerja atas sasaran strategis“Peningkatan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik Negara”, ukuran
keberhasilan atas indikator tersebut adalah perolehan Opini WDP dari Tim BPK RI atas
Laporan Keuangan dan Pengelolaan BMN, namun sampai saat inicapaian sasaran
strategis tersebut belum dapat diukur, hal ini dikarenakan Laporan Keuangan dan
BMN Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tahun 2015 masih dalam proses pemeriksaan BPK RI, sehingga perolehan predikat
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 47
atas hasil evaluasi tersebut belum ada. Dengan demikian capaian target Indikator
Kinerja “Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik
Negara” masih “0%”.
Untuk mewujudkan target tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasitelah melakukankoordinasi dan pembinaan terhadap
Pejabat/Staf pada masing-masing Unit Kerja Eselon I dalam menyusun Laporan
Keuangan dan BMN yang hasilnya diverifikasi dan direviu oleh Auditor Internal
Inspektorat serta melakukanrekonsiliasi dengan Kementerian Keuangan, diantaranya
sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasidiantaranya Laporan Keuangan Unaudited 2014, Audited 2014,
Triwulan I, Semester I Tahun 2015, Triwulan III Tahun 2015 dan Laporan Tahunan
Pendahuluan (Pseudo Periode 1 Januari s.d. Nopember 2015).
2. Laporan Barang Milik Negara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan TransmigrasidiantaranyaLaporan Barang Milik Negara Unaudited 2014,
Audited 2014, Semester I Tahun 2015, Laporan Pengawasan dan Pengendalian
BMN dan Laporan Tahunan Pendahuluan (Semester II).
Dalam rangka mencapai Sasaran tersebutKementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasitelah melaksanakan kegiatan, yaitu :
1. Administrasi Penatausahaan Barang Milik Negara.
2. Penghapusan, hibah dan TPTGR (Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti
Rugi).
3. Operasional dan pemeliharaan kantor.
Penatausahaan BMN adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan,
inventarisasi, dan pelaporan BMN sesuai ketentuan yang berlaku. Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasitelah melakukan proses
inventarisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal serta pendampingan inventarisasi aset
di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi.
Pendampingan inventarisasi aset pada tahun 2015 hanya bersifat sampling terhadap
satker-satker di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan
Transmigrasi, hal ini dilakukan mengingat keterbatasan dana, waktu dan Sumberdaya
Manusia.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 48
Sampai akhir tahun 2015, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi sudah menyelesaikan proses penghapusan (penjualan) BMN melalui
lelang sebanyak 12 (dua belas) unit mobil Nissan Terrano. Dari dua kali pelaksanaan
lelang, terjual sebanyak 7 (tujuh) unit dan selanjutnya dituangkan ke dalam Surat
Keputusan Persetujuan Penghapusan Barang Milik Negara dari Daftar Barang Kuasa
Pengguna, sedangkan sisanya dilakukan permohonan penurunan nilai limit ke
Kementerian Keuangan yang sampai saat ini belum ada persetujuan penilaian ulang.
Belum selesainya proses likuidasi di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasimenyebabkan proses
pemindahtanganan melalui hibah belum bisa dilakukan.
Sebagai tindaklanjut dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 04 Tahun 2015
Tentang Pendelegasian Kewenangan dari Pengelola Barang kepada Pengguna
Barang, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
menerbitkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 68 tahun 2015 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Dari
Pengguna Barang Kepada Pejabat Struktural dan Kuasa Pengguna Barang.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 49
Adapun maksud dan tujuannya adalah untuk menyiapkan dasar hukum tentang .
Selanjutnya apabila laporan likuidasi sudah selesai maka proses pengajuan hibah,
penghapusan, pemusnahan dan pemanfaatan Barang Milik Negara dari Satuan
kerja/Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasisudah bisa dilakukan proses verifikasi dan validasi untuk selanjutnya
diterbitkan surat penolakan atau surat keputusan persetujuan atas pengajuan tersebut.
Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam rangka Peningkatan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik Negaraadalah sebagai berikut :
- Kurangnya jumlah dan kualitas Sumberdaya Manusia Penyusun Laporan
Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara serta Verifikasi Pembukuan pada
masing-masing unit eselon I;
- Adanya Pembatasan pencairan anggaran pada semester 1 yang hanya kegiatan
001 dan 002;
- Pejabat pengelola keuangan Satker Baru ditetapkan pada bulan April 2015;
- Pembatasan anggaran perjalanan dinas (MAK 524) untuk paket meeting dimana
sebagian besar kegiatan Bagian Akuntansi dan Pelaporan adalah menggunakan
MAK 524 untuk Koordinasi sehingga tidak dapat diakumulasikan dengan kegiatan
berikutnya.
- Aset bidang Transmigasi dan aset eks Kementerian Pembangunan Daerah
Tertinggal belum diserahkan kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasisehingga pengelolaan Barang Milik Negara di
lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasibelum sepenuhnya dilaksanakan.
- Kurangnya kompetensi Sumberdaya Manusia untuk menangani aset sehingga
pelaksanaan pengelolaan aset belum maksimal.
- Ruang kerja kurang memadai.
Upaya penyelesaian atas permasalahan dan kendala tersebut adalah :
- Peningkatan jumlah dan kualitas Sumberdaya Manusia yang ada, melalui
keikutsertaan Sosialisasi dan bimbingan teknis terkait Laporan Keuangan dan
Laporan BMN dll;
- Meningkatkan koordinasi internal dan external;
- Membuat schedule kegiatan perbulan (Januari s.d. Desember 2016);
- Mengoptimalkan ketersediaan anggaran;
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 50
- Penyelesaian likuidasi aset di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi berupa monitoring pelaksanaan, dukungan administrasi
proses pengalihan status Barang Milik Negara dari Kemnakertrans ke Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasiserta fasilitasi proses
pengalihan Barang Milik Negara eks. Satuan Kerja Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal.
- Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang menangani aset melalui
pendidikan dan pelatihan.
Pada Sasaran Strategis “Terselenggaranya penelitian dan pengembangan
pada desa, daerah tertinggal dan transmigrasi” dengan target 12 Kajian yang
menghasilkan rekomendasi.
Berikut ini capaian kinerja atas Sasaran Strategis ini adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis/
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
Terselenggaranya penelitian dan pengembangan pada desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi
1). Jumlah Kajian yang menghasilkan Rekomendasi
12 Kajian 12 Kajian 100%
Indikator keberhasilan dalam rangka Terselenggaranya penelitian dan
pengembangan pada desa, daerah tertinggal dan transmigrasiadalah tersusunnya
kajian yang menghasilkan rekomendasi sebanyak 12 Kajian dengan perhitungan
sebagai berikut :
Terselenggaranya penelitian dan
pengembangan pada desa, daerah tertinggal
dan transmigrasi
Sasaran
Strategis
8.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 51
Dokumen perencanaan umum dan strategis yang dihasilkan dan dijadikan acuan
dalam pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasiadalah sebagai berikut :
5. Kajian Pengelolaan Dana Desa
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan mekanisme
pengelolaan Dana Desa dan merumuskan bahan masukan untuk penyempurnaan
kebijakan tentang pengelolaan Dana Desa.Penelitian ini bersifat evaluatif dengan
pendekatan deskriptif kualitatif.Metode evaluatif dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana implementasi penggunaan Dana Desa di tingkat desa.Lokasi penelitian
ditentukan secara purposif di 3 (tiga) Provinsi pada kabupaten yang memiliki desa
telah menerima transfer dana desa dari kabupaten ke desa (RKUD ke RKD).
Berdasarkan pertimbangan tersebut lokasi terpilih adalah Kabupaten Magelang,
Provinsi Jawa Tengah; Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara; Kabupaten
Cianjur , Provinsi Jawa Barat.Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
- Kegiatan perencanaan di tingkat Desa terutama dalam penyusunan APBDesa
dilakukan melalui musyawarah desa dengan melibatkan perangkat Desa, BPD
dan unsur masyarakat. Pelibatan beberapa unsur masyarakat dan BPD
mengindikasikan bahwa asas partisipatif relatif dapat diwujudkan walaupun belum
maksimal, karena belum semua unsur masyarakat terlibat dalam penyusunan
APBDesa.
- Kegiatan perencanaan di tingkat Kabupaten untuk penyusunan dan penerbitan
Perbup terkait pengelolaan penggunaan Dana Desa umumnya terlambat karena
perlu disesuaikan dengan regulasi (PP atau Permen) di tingkat Pusat yang
berubah-ubah dalam jangka waktu relatif cepat.
- Tidak semua Pemerintah Daerah membentuk tim fasilitasi, evaluasi dan
pembinaan dalam pengelolaan penggunaan Dana Desa sejak awal, sehingga
Pemerintah Desa mengalami kesulitan untuk melakukan konsultasi penyusunan
APBDesa.
- Sosialisasi/Bimtek terkait pengeloaan dana desa tidak dipersiapkan sejak awal
sehingga berpengaruh negative terhadap kelancaran dan kemudahan
pengelolaan penggunaan dana desa.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 52
- Hampir semua Desa menggunakan Dana Desa sesuai ketentuan prioritas
penggunaan yang diatur dalam Permen Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015. Umumnya digunakan untuk
pembangunan sarana dan prasarana Desa. Sementara untuk pemberdayaan
masyarakat dilakukan melalui peningkatan kapasitas usaha ekonomi produktif,
penyertaan modal usaha, peningkatan kapasitas perangkat Desa..Terdapat
beberapa desa yang menggunakan dana talangan untuk mengatasi
keterlambatan pencairan dana. Hal ini jelas melanggar asas pengelolaan
keuangan Desa yang harus dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran sesuai
amanah pada Pasal 2 Permendagri No 113 /2014.
- Laporan realisasi pelaksanaan penggunaan dana desa dari kepala desa kepada
Bupati/walikota disampaikan pada akhir tahun setelah kegiatan selesai, karena
jarak waktu pencairan dana desa tahap I dan II relatif pendek (bulan Juni dan
November) sehingga tidak memungkinkan untuk penyusunan laporan semester I
yang seharusnya disampaikan paling lambat bulan Juli tahun berjalan.
- Laporan pertanggungjawaban Dana Desa (laporan SPJ) merupakan salah satu
bentuk pengelolaan penggunaan DD dalam rangka memenuhi asas transparan
dan akuntabel. Namun dalam pelaksanaannya penyusunan SPJ ini tidak bisa
tepat waktu karena mereka belum mendapat Bimtek atau Sosialisasi tentang
penyusunan laporan pertanggungjawaban. Kesulitan mereka juga diakibatkan
karena belum diterbitkannya pedoman umum dan petunjuk teknis penggunaan
DD.
- Belum adanya sistem informasi Desa yang mudah diakses oleh masyarakat
merupakan salah satu kendala belum tercapainya asas transparansi sekaligus
akuntabel khususnya informasi tentang laporan pertanggungjawaban
penggunaan Dana Desa.
Sedangkan rekomendasi dari penelitian ini adalah :
- Dalam rangka mendorong optimalisasi pengelolaan penggunaan Dana Desa,
Pemarintah Daerah (Kabupaten/Kota) perlu mempersiapkan dukungan kebijakan
sejak awal sebagai acuan pelaksanaan penggunaan dana desa.
- Peningkatan pengetahuan dan kemampuan teknis administratif/ manajerial Kepala
desa, perangkat desa, dan BPD serta petugas kecamatan perlu dilakukan melalui
sosialisasi/bimtek yang terstruktur.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 53
- Peran pemerintah kabupaten/kota dan kecamatan sebagai perpanjangan tangan
bupati lebih dioptimalkan khususnya terkait kewajiban pemerintah kabupaten/kota
untuk membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.
- Untuk mewujudkan asas pengelolaan keuangan desa yang transparan dan
akuntabel, pemerintah desa perlu membuat system informasi yang mudah diakses
oleh masyarakat luas.
- Kemendesa perlu segera menerbitkan Pedoman Umum Pelaksanaan Penggunaan
Dana Desa, muatannya termasuk kewenangan masing-masing unsur (dari Pusat
sampai Desa) dan mekanisme pelaksanaannya sebagai acuan bagi Kabupaten
untuk menyusun petunjuk teknis.
6. Kajian Pemetaan Potensi Pemanfaatan Energi Terbarukan Untuk Mendukung
Desa Mandiri Energi
Tujuan Penelitian Penelitian yaitu; mengetahui kondisi peta keterpaparan
potensi sumber energy terbarukan di perdesaan, desa tertinggal dan transmigrasi;
mengetahui jenis-jenis potensi teknologi untuk pembangkit energi terbarukan untuk
memenuhi kebutuhan desa mandiri energy; mengetahui kondisi kesesuaian antara
potensi sumber energi terbarukan dengan teknologi pembangkitnya. Sasaran yanag
akan dicapai yaitu tersajinya Informasi dan peta pemanfaatan energi terbarukan
dalam mendukung terwujudnya desa mandiri energi Kemendesa. Berdasarkan hasil
analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
- Faktor indikator yang menjadi pembatas dan penentu Keberhasilan
pengembangan EBT Berkelanjutan di perdesaan adalah sbb:Ketersediaan
bahan baku sumber energi yang melimpah (sesuai peta keterpaparan potensi
EBT) yang bisa dikelola menjadi energi aktual dengan pemilihan kesesuaian
teknologi yang tepat, berkualitas dan sudah provent; dan manfaat ekonomi
untuk meningkatkan usaha atau nilai tambah pada usaha pokoknya yang
menjadi motivasi yang kuat.
- Adanya peran kelembagaan yang aktif mengelola manfaat ekonomi seperti
Koperasi, BUMDes, LSM inisiasi; dan peran pendampingan yang intensif dari
stake holder terhadap pemanfaatan energi terbarukan (rencanaan, pelaksanaan
pengorganisasian dan evaluasi) (pengusulan, pengorganisasian,evaluasi)
seperti: Perguruan Tinggi, LSM, Pemerintahan (kementerian,
desa/kecamatan/kabupten.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 54
Rekomendasi Cara paling efektif dan aman dalam strategi pengembangan
energi Desa Mandiri Energi yang berkelanjutan adalah melakukan keanekaragaman
penggunaan energi di setiap kawasan di Indonesia. Dengan melakukan
keanekaragaman maka kebutuhan input atau pengeluaran limbah yang sama dalam
jumlah besar dapat dikurangi. Misalkan saja dengan membagi potensi energi
berdasarkan letak geografisnya maka wilayah pesisir Indonesia mempunyai potensi
energi alternatif angin, pasang surut air laut dan samudera, atau wilayah pertanian
memiliki potensi energi alternatif biomassa, biogas dan biodiesel.Ataupun daerah
dekat dengan gunung beraphhyi punya potensi energi alternatif panas bumi. Atau
dengan membagi potensi energi berdasarkan demografis dan behaviour
masyarakat, maka masyarakat kota yang memiliki sampah dalam jumlah besar
dapat memanfaatkan sampah untuk sumber energi atau masyarakat.
7. Kajian Potensi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
Kajian ini bertujuan Mengkaji potensi penataan persebaran penduduk di 199
kawasan transmigrasi.yang sudah ditetapkan menjadi RKT (Rencana Kawasan
Transmigrasi) dan Sasaran yang akan dicapai dari penelitian ini adalahtersedianya
informasi potensi penataan persebaran penduduk pada 199 kawasan transmigrasi
yang sudah ditetapkan menjadi RKT. Kesimpulan yang dapat ditarik dari kajian ini
adalah sebagai berikut.
- Dari 199 kawasan transmigrasi yang sudah ditetapkan menjadi RKT tersebar di
daerah perbatasan sebanyak 18 Kawasan, Daerah Tertinggal 89 Kawasan dan
daerah lainnya 92 Kawasan.
- Jumlah penduduk di desa eksisting sebanyak 1.732.662 KK yang tersebar di tiga
wilayah yaitu 18 kawasan transmigrasi di wilayah perbatasan sebanyak 316
desa dihuni oleh 137.146 KK, di daerah tertinggal terdapat 1.558 desa dihuni
oleh 693.941 KK dan daerah lainnya 1.778 desa dengan jumlah penduduk
sebanyak 901.575 KK.
- Dengan asumsi pesimis, sudah tidak ada potensi daya tampung penataan
persebaran penduduk di 199 kawasan transmigrasi (477.600 KK) karena jumlah
penduduk di desa setempat (1.732.662 KK) melebihi daya tampung di kawasan
transmigrasi sehingga ada kelebihan jumlah penduduk setempat sebanyak
1.255.062 KK.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 55
- Dengan asumsi moderat, sudah tidak ada potensi daya tampung penataan
persebaran penduduk di 199 kawasan transmigrasi (1.273.600 KK) karena
jumlah penduduk di desa setempat (1.732.662 KK) melebihi daya tampung di
kawasan transmigrasi sebanyak 459.062KK.
- Potensi daya tampung penataan persebaran penduduk di kawasan transmigrasi
dengan skenario optimis di 199 kawasan sebanyak 3.582.000 KK. Jumlah
penduduk di desa setempat sebanyak 1.732.662 KK, maka masih ada potensi
daya tampung 1.849.338 KK. Potensi daya tampung tersebar di wilayah
perbatasan (186.854 KK), daerah tertinggal (908.059 KK) dan daerah lainnya
(754.425 KK).
Rekomendasi hasil kajian ini sebagai berikut
- Kawasan transmigrasi yang sudah ditetapkan menjadi RKT masih berpotensi
untuk penataan persebaran penduduk sebanyak 1.849.338 KK dengan asumsi
optimis. Potensi penataan persebaran penduduk di kawasan transmigrasi
dilaksanakan melalui penataan penduduk setempat dalam pembangunan
transmigrasi SP Pugar, mengingat semakin sulitnya mencari lahan yang memiliki
satu hamparan yang luas.
- Ke depan, Ditjen PKP2 Trans harus menyediakan data kawasan transmigrasi
yang sudah ditetapkan menjadi Rencana Kawasan Transmigrasi (RKT) secara
lengkap dan basis data RKT tersebut harus bisa diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan.
- Perhitungan jumlah transmigran (KK) harus berbasis lokasi.
8. Kajian Penggunaan Dana Desa
Kajian tentang kebijakan Dana Desa untuk mengetahui regulasi yang
tumpang tindih, sehingga dapat dirumuskan perbaikan dalam kebijakan penyaluran
dan penggunaan Dana Desa.Hasil kajian menunjukkan untuk penyaluran Dana
Desa mengalami permasalahan terlambat disebabkan adanya akibat perubahan
regulasi yang terlalu cepat (42,79%), keterbatasan kapasitas dan jumlah SDM
pengelola, rumitnya administrasi pertanggungjawabanan, dan penetapan pajak.
Pemahaman peraturan di tingkat daerah kabupaten dan desa masih rendah. Kepala
Desa hanya tahu pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 sebesar 65,9 persen,
selanjutnya paham terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 56
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Untuk kesinkronan dan keharmonisan
regulasi tentang penyaluran Dana Desa tidak ditemui permasalahan, namun
regulasi penyaluran Dana Desa yang diamanahkan PP No. 22 Tahun 2015 Pasal 18
kepada Menteri belum dipenuhi. Penggunaan Dana Desa oleh Desa masih ada
yang Permendagri No.113 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan sedikit yang
menggunakan Permendesa No. 5 Th.2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2015, disebabkan kurangnya sosialisasi dan hanya 15,72 persen yang
tahu Peraturan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi
Nomor 5 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015. dan
belum memahami. Sehingga, lebih amannya Kepala Desa digunakan membangun
fisik (kasus Gorontalo sebesar 68,18 untuk kegiatan fisik), dan hanya 31,82 yang
digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Karena kepala Desa mengacu pada
Kementerian Dalam Negeri No.113/2014, maka penggunaan Dana Desa
dialokasikan untuk belanja Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, seperti
operasional pemerintah desa, makanan dan minuman rapat, insentif RT/RW,
pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat, santunan yatim,
kegiatan Pilkades, honor guru ngaji, dan lainnya.
Rekomendasi yang disarankan adalah:
- Pemerintah hendaknya menghindari perubahan-perubahan regulasi terkait
dengan pelaksanaan/penyaluran Dana Desa yang berdampak pada perubahan
vital dengan penyusunan RPJMDes dan APBDes.
- Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggalcq Direktorat Jenderal
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) secepatnya
melaksanakan sosialisasi Permendesa No.21 Tahun 2015 tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 kepada Provinsi dan Kabupaten.
- Menerbitkan juknis penggunaan, menyesuaikan prioritas penggunaan Dana Desa
sesuai kebutuhan, buku saku penggunaan Dana Desa oleh Kemendesa, Permen
tentang ketentuan pajak oleh Kemenkeu.
- Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggalcq Direktorat Jenderal
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) dan/atau Satuan
Kerja terkait lainnya menetapkan atau memetakan Desa Tertinggal dan Desa
Berkembang di setiap kabupaten berdasarkan tipologi desa untuk menetapkan
jenis kegiatan dalam penggunaan Dana Desa.
-
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 57
9. Kajian Kebutuhan Pelayanan Dasar Desa di Daerah Rawan Bencana
Kajian Kebutuhan Pelayanan Dasar Desa Di daerah Rawan Bencana ini
merupakan salah satu kegiatan kelitbangan tahun 2015 untuk menjawab, apakah
kebutuhan pelayanan dasar desa-desa di daerah rawan bencana sudah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini mengingat bahwa selama ini kecenderungan
pemenuhan pelayanan dasar sebagai hak yang harus diterima masyarakat
mempunyai standart dan ukuran yang masih seragam. Dalam arti, pelayanan dasar
masih belum membedakan kebutuhan masyarakat di desa-desa yang mempunyai
karakteristik berbeda.
Cakupan pembangunan desa yang diemban oeh Kementerian Desa
Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi saat ini sangat luas, mencakup kurang
lebih 740.000 desa/kelurahan.Sebagaian besar mempunyai tingkat kerentanan
tinggi terhadap bahaya.Oleh sebab itu, pada tahap awal ini dilakukan kegiatan
penelitian untuk memperoleh masukan kebijakan untuk mengetahui kebutuhan
pelayanan dasar desa-desa di daerah rawan bencana gunung berapi.
Rekomendasi Palayanan dasar dalam bentuk, penataan ruang, perumahan
dan permukiman, pendidikan, kesehatan, ketertiban dan keamanan, serta sosial di
daerah rawan bencana seharusnya mempunyai jenis dan ukuran yang berbeda
dibandingkan dengan daerah-daerah (desa) yang tidak mempunyai risiko bencana.
Dalam konteks daerah rawan bencana gunung berapi, pelayanan dasar seharusnya
menjadi bagian dari upaya mitigasi untuk pengurangan risiko bencana (PRB).
10. Kajian Kebutuhan Pelayanan Minimal Desa di Wilayah Perbatasan
Tujuan penelitianuntuk mengidentifikasi jenis-jenis pelayanan dasar yang
telah tersedia di desa wilayah perbatasan; dan mengidentifikasi jenis-jenis
pelayanan dasar yang belum dipenuhi di desa wilayah perbatasan; serta
merumuskan strategi untuk memenuhi pelayanan dasar dan pelayanan penunjang
yang dibutuhkan masyarakat desa di wilayah perbatasan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.
- Pelayanan dasar sebagai Urusan Wajib Daerah yang sudah tersedia di desa-
desa wilayah perbatasan belum seluruhnya memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM). Pelayanan dasar dimaksud meliputi bidang pendidikan dasar,
kesehatan,ke-PU-an dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 58
permukiman, serta bidang ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan
masyarakat dan sosial.
- Di bidang pendidikan dasar, tidak cukup membangun sekolah di wilayah
perbatasan dengan rasio satu sekolah satu desa, kecuali pemerintah
menyediakan asrama. Dalam menyediakan sekolah perlu mempertimbangkan
luas desa dan sebaran permukiman, sehingga jarak permukiman dengan
sekolah dekat. Rasio guru, murid, dan sekolah harus dibedakan dengan kondisi
umum desa-desa di Indonesia, karena wilayah perbatasan memiliki karakteristik
khusus. Di bidang kesehatan, meskipun di desa perbatasan tersedia
poskesdes, tetapi bidan tidak selalu tinggal di desa setempat,sehingga
pelayanan tidak optimal.
- Pada bidang ke PU-an dan penataan ruang, pelayanan yang paling dibutuhkan
adalah saranaair bersihdan prasarana jalan, sedangkan prioritas berikutnya
adalah fasilitas dasar lingkungan permukiman,fasilitas sanitasi lingkungan, dan
drainase.
- Strategi pemerintah untuk menyususun SPM desa di wilayah perbatasan, selain
harus berpedoman pada petunjuk teknis penyusunan dan penetapan SPM
sesuai Permendagri No. 6 Tahun 2007 yang berisi tentang pengertian, prinsip-
prinsip penyusunan dan penetapan SPM, dan metodologi, juga harus
mempertimbangkan kebutuhan spesifik masyarakat dan karakteristik desa di
wilayah perbatasan.
Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai berikut:
Agar memenuhi SPM Desa di wilayah perbatasan disarankan sbb: (a) Untuk
bidang pendidikan dasar disarankan memperbanyak bangunan SD-Kecil (3 ruang
kelas), atau membangun asrama murid, dan menyediakan rumah guru; (b) Untuk
bidang kesehatan disarankan menyediakan rumah bidan; (c) Untuk bidang ke PU-an,
disarankan meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan, meningkatkan penyediaan
sarana air bersih agar memenuhi standar 60 liter/orang/hari, dan menyediakan jaringan
irigasi khusus untuk desa pertanian tanaman pangan, serta pemberdayaan
pengelolaannya; (d) Untuk bidang perumahan rakyat disarankan menyediakan rumah
layak yaitu memenuhi persyaratan keselamatan dan kecukupan minimum luas
bangunan, serta kesehatan penghuninya. Lingkungan disarankan harus sehat, aman,
serasi, dan teratur atau memenuhi persyaratan penataan ruang, persyaratan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 59
penggunaan tanah, pemilikan hak atas tanah, dan kelayakan prasarana, serta sarana
lingkungan; (e) Untuk bidang Trantib dan perlindungan masyarakat disarankan ada
upaya mengkondisikan lingkungan kondusif dan demokratif sehingga tercipta
kehidupan strata sosial yang interaktif.
No. Kajian Jumlah Rekomendasi
1. Kajian Pengelolaan Dana Desa 5 Rekomendasi
2. Kajian Pemetaan Potensi Pemanfaatan Energi Terbarukan Untuk Mendukung Desa Mandiri Energi
1 Rekomendasi
3. Kajian Potensi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
3 Rekomendasi
4. Kajian Penggunaan Dana Desa 4 Rekomendasi
5. Kajian Kebutuhan Pelayanan Dasar Desa di Daerah Rawan Bencana
1 Rekomendasi
6. Kajian Kebutuhan Pelayanan Minimal Desa di Wilayah Perbatasan
5 Rekomendasi
11. Kajian Kebijakan Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kajian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan implementasi
pendampingan desa, menganalisis kebutuhan dan kendala pendamping, dalam
lingkup pendamping desa dan pendamping lokal desa, serta merumuskan
usulan konsep pendampingan pemberdayaan masyarakat desa dalam lingkup
tugas pendamping desa dan pendamping lokal desa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dirumuskan rekomendasi hal-hal
sebagai berikut:
a. Konsep pendampingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Desa
PDT dan Transmigrasi No 3/2014 perlu disempurnakan, berkaitan dengan
tujuan, kedudukan dan tugas, dan jenis pendamping. Beberapa usulan
penyempurnaan sebagai berikut:
- Tujuan pendampingan Desa : (a) Meningkatkan kemampuan
Pemerintahan Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, dan pemberdayaan masyarakat yang efektif dan
akuntabel; (b) Meningkatkan kemampuan masyarakat Desa dalam
pembangunan Desa yang partisipatif, melalui peningkatan prakarsa,
kesadaran, kapasitas, dan partisipasi masyarakat; (c) Meningkatkan
kemampuan Desa dalam membangun sinergi program pembangunan
Desa antarsektor.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 60
- Tugas pendampingan dibebankan pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang ditugaskan oleh Bupati menyelenggarakan
pemberdayaan masyarakat desa (PMD). Untuk itu, perlu direncanakan
adanya pendamping organik yang melekat pada SKPD setempat.
- Secara substansi, urutan prioritas pendamping yang dibutuhkan
adalah pendamping infrastruktur, administrasi keuangan Desa,
pengembangan ekonomi lokal, dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan jenisnya, pendamping profesional dibagi menjadi tiga
yaitu pendamping ahli (atau bisa disebut Tenaga Ahli/TA),
pendamping kecamatan, dan pendamping Lokal Desa. Ketiganya
disebut Pendamping Desa Profesional.
- Pendamping profesional dikoordinasikan oleh Pemerintah secara
berjenjang. Tugas tersebut dapat dilimpahkankan kepada pendamping
profesional.
- Tugas pendamping Tenaga Ahli ialah mendampingi SKPD dalam hal
mengkoordinasikan pendamping Desa, mendampingi SKPD dalam
sinergitas perencanaan pembangunan Desa dan melaksanakan
koordinasi perencanaan pembangunan serta fasilitasi kerjasama dengan
pihak ketiga, merumuskan kebijakan dan program pembangunan
Desa, mensosialisasikan kebijakan dan proram-program pada
pendamping Desa, menghimpun data laporan dari pendamping Desa,
serta meningkatkan kompetensi dan memberikan layanan konsultasi
bagi pendamping Desa dan lokal Desa.
- Tugas Pendamping Desa mendampingi kecamatan dalam
melaksanakan tugas-tugas SKPD di bidang pemberdayaan
masyarakat Desa yang dibebankan pada kecamatan, meberikan
pendampingan Desa dalam skala kawasan, mengkoordinasikan PLD,
dan memberikan layanan konsultasi bagi pendamping lokal Desa.
- Tugas Pendamping Lokal Desa mendampingi Desa dalam skala
Desa pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
b. Perlu dirumuskan indikator keberhasilan pendampingan profesional.
Usulan indikator sebagai berikut. Indikator proses : Di tingkat Desa: (1)
Peningkatan kemampuan unsur-unsur desa dalam melaksanakan
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 61
pembangunan; (2) Peningkatan partisipasi masyarakat dan gotong
royong.Di tingkat kecamatan: peningkatan kemampuan kecamatan
dalam melakukan pendampingan Desa skala kecamatan/kawasan. Di
tingkat kabupaten: peningkatan kemampuan SKPD dalam melakukan
pendampingan skala kabupaten. Indikator output : (1) Kelancaran
penyusunan dokumen perencanaan (RPJM Des, RKP, dan APBDesa),
(2) Kelancaran penyusunan laporan realisasi/SPJ Kegiatan. (3)
Berkembangnya BUM Desa dan ekonomi Desa, (4) Meningkatnya
partisipasi masyarakat. Indikator Outcome : (1) Peningkatan status desa:
dari desa tertinggal menjadi berkembang atau berkembang menjadi
mandiri, (2) Peningkatan kesejahteraan masyarakat, (3) Kemandirian Desa
dalam melaksanakan pembangunan, (4) Indikator tersebut masih
memerlukan kajian lebih lanjut agar lebih realistis, udah diukur, dan
mampu menjelaskan dimensi.
c. Pendamping profesional dibutuhkan setidak-tidaknya sampai dua-tiga
tahun implementasi Undang-Undang Desa. Secara berangsur, ketika
Desa sudah mampu atau mandiri, pendampingan profesional yang
dibiayai oleh Pemerintah secara masif dapat diakhiri dan diganti
dengan pendamping organik yang terdapat pada masing-masing SKPD.
d. Pendamping Tenaga Ahli dibutuhkan membantu SKPD kabupaten sampai
dengan tercapainya sasaran pembangunan Desa dan dilakukan evaluasi
serta pengukuran dalam pencapaiannya. Bila SKPD telah mampu memenuhi
baik kuantitas maupun kualitas dalam mendampingi Desa, maka keberadaan
Tenaga Ahli kabupaten dapat dihentikan atau ditiadakan.
e. Jumlah tenaga ahli tingkat kabupaten yang dibutuhkan adalah tenaga ahli
bidang teknis, tenaga ahli bidang pemberdayaan masyarakat, tenaga ahli
bidang administrasi keuangan, dan tenaga ahli bidang pengembangan
ekonomi lokal dengan masing-masing tenaga ahli dapat didampingi oleh
seorang asisten.
f. Desa dapat mengangkat kader pemberdayaan sesuai kebutuhan
dengan dukungan pembiayaan bersumber dari Dana Desa. Demikian
pula Daerah dapat mengangkat pendamping profesional sesuai
kebutuhan dengan dukungan Dana dari APBD. Dalam hal Desa dan
Daerah mengalami keterbatasan anggaran; Pemerintah dapat
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 62
memberikan bantuan secara selektif dengan prioritas pada Daerah
dan Desa tertinggal.
g. Pembekalan terhadap pendamping terutama non eks PNPM, perlu lebih
diintentifkan agar mereka siap menjadi pendamping Desa.
12. Kajian Tipologi Perkembangan Desa
Penyusunan tipologi perkembangan desa dapat dijadikan instrument alat
ukur tingkat perkembangan desa yang bertujuan menilai secara multi-
dimensional status keberlanjutan pembangunan desa.Penilaian secara multi-
dimensional tersebut dalam rangka menetapkan suatu perkembangan yang
diawali dengan identi kasi karakteristik desa tertinggal untuk dijadikan desa
berkembang, dan desa mandiri dengan kriteria yang ditentukan. Manfaat
penyusunan tipologi perkembangan desa adalah: 1) Terdefinisikan tentang
tipologi dan karakteristik tingkat perkembangan desa berdasarkan 7 (tujuh)
wilayah pembangunan, 2) mengetahui status tingkat perkembangan desa
berdasarkan indeks komposit yang diukur menurut 7 (tujuh) wilayah
pembangunan nasional. 3) sebagai dasar intervensi kebijakan dan strategi
percepatan peningkatan status pembangunan desa dan 4) menentukan prioritas
5.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan 2.000 desa berkembang
menjadi desa mandiri.
Hasil kajian tersebut, menghasilkan rekomendasi sebagai berikut :
- Untuk desa-desa tertinggal yang perlu dientaskan adalah desa-desa
tertinggal yang merupakan Desa Tertinggal tanpa kebijakan keberpihakan
ditambah dengan desa-desa dengan kebijakan keberpihakan. Sehingga
jumlah desa yang dientaskan adalah 9.175 meliputi 5.000 Desa Tertinggal
tanpa kebijakan keberpihakan dan 4.175 Desa Tertinggal dengan
kebijakan keberpihakan.
- Pemantauan dan evaluasi seyogyanya dilakukan setiap tahun dengan
menggunakan instrumen survey monkey . Pemantauan dan evaluasi
melibatkan berbagai aras pemerintahan meliputi Pemerintah, pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintahan kecamatan dan
pemerintah desa. Hasil pemantauan dan evaluasi ini dijadikan sebagai
bahan untuk pembinaan dan pengawasan.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 63
C. Akuntabilitas Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan TransmigrasiTahun 2015
1. Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2015 per Program
Total pagu anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasipada Tahun 2015 dalam mendukung Program dan
Kegiatan di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasiadalah sebesar Rp 8.942.768.855.000,00 (delapan triliun sembilan
ratus empat puluh dua milyar tujuh ratus enam puluh delapan juta delapan ratus
lima puluh lima ribu rupiah), dengan realiasasi sebesar Rp 6,192,212,596,406
(enam triliun seratus sembilan puluh dua milyar dua ratus dua belas juta lima
ratus sembilan puluh enam ribu empat ratus enam rupiah), atau sebesar 69,08%
dari total pagu anggaran. Anggaran tersebut terserap pada program dan
kegiatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasidengan perincian seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.9
Rekapitulasi dan Realisasi Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tahun 2015
NO UNIT KERJA
PAGU
BERDASARKAN
SURAT MENKEU
(PAGU AKHIR)
REALISASI
SP2D
%
1 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
21,175,507,000 21,141,392,626 99,84
2 Inspektorat Jenderal 55,000,000,000 33,940,753,753 61,71
3 Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
2,753,295,380,000 1,541,223,182,573 55,98
4 Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan
1,302,125,000,000 1,152,003,866,620 88,47
5 Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu
1,496,665,000,000 664,437,321,926 44,39
6 Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal
843,642,000,000 635,207,017,076 75,29
7 Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
742,616,114,000 657,150,822,759 88,49
8 Direktorat Jenderal Pengembangan 1,008,829,982,000 945,891,665,258 93,76
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 64
0
500.000.000.000
1.000.000.000.000
1.500.000.000.000
2.000.000.000.000
2.500.000.000.000
3.000.000.000.000
Axi
s Ti
tle
KPDT ITJEN PPMD PKP PDTU PDTUPKP2TRA
NSPKTRANS
BALILATFO
SETJEN
REALISASI SP2D 21.141.39 33.940.7 1.541.22 1.152.00 664.437. 635.207. 657.150. 945.891. 186.634. 354.581.
PAGU 21.175.50 55.000.0 2.753.29 1.302.12 1.496.66 843.642. 742.616. 1.008.82 217.678. 522.916.
REALISASI ANGGARAN
NO UNIT KERJA
PAGU
BERDASARKAN
SURAT MENKEU
(PAGU AKHIR)
REALISASI
SP2D
%
Kawasan Transmigrasi
9 Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Serta Informasi
217,678,599,000 18,663,4587,857 85,74
10 Sekretariat Jenderal Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
522,916,780,000 354,581,985,958 67,81
TOTAL 8,963,944,362,000 6,192,212,596,406 69.08
Gambar 3.2 Realisasi Anggaran
2. Realisasi Anggaran Tahun 2015 per Jenis Belanja
JENIS BELANJA PAGU REALISASI %
Belanja Pegawai 199,793,851,000
125,151,307,397
62.64
Belanja Barang 7,190,325,228,000
4,619,835,221,632
64.25
Belanja Modal 930,715,129,000
848,592,317,422
91.18
Belanja Bansos 643,110,154,000
598,633,749,950
93.08
TOTAL PAGU 8,963,944,362,000 6,192,212,596,401 69.08
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 65
Belanja Pegawai 1%
Belanja Barang 40%
Belanja Modal 5%
Belanja Bansos 4%
TOTAL PAGU 50%
REALISASI PER JENIS BELANJA
3. Permasalahan Yang Dihadapi
a. Pelaksanaan Program dan KegiatanTahun 2015
Permasalahan dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2015
adalah sebagai berikut :
No Permasalahan Tindaklanjut yang Dilakukan
1. Rekruitmen Pendamping dalam
jumlah besar
- Pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat di 74.093 desa
- Telah selesai penyusunan SOP
pengakhiran PNPPM MPd pada Mei
2015
- Telah dilakukan Amendement Loan
Agreement No. IBRD 8217 ID untuk
pendampingan desa
- Telah selesai penyusunan seluruh
juknis dekonsentrasi program
pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa
- Mendesain pendampingan desa
pada 50 kab/Kota Sebagai Pilot
Project pada Juni 2015
- Finalisasi Penyusunan SOP
rekruitmen pendampingan desa
2. Rekonsiliasi anggaran pengelola
lama (ex Ditjen PMD Kemendagri)
belum final
- Telah selesai pengurusan
perpindahan Satker pengelolaan
PNPM GSC dari Kemendagri ke
Kemendesa, PDT dan Transmigrasi
melalui peraturan Ditjen Kemenkeu
Nomor 48/PB/2015
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 66
No Permasalahan Tindaklanjut yang Dilakukan
- Telah ditetapkannya Lokasi dan
Alokasi PNPM GSC, pada tanggal
28 Mei 2015
- Telah selesai penandatanganan
Grant Agreement TF No.014769
untuk BLM pada PNPM GSC
3. Pembangunan Sarana Prasaran
Desa di 150 Desa menggunakan
mekanisme Tugas pembantuan,
persyaratannya adalah adanya
kesiapan daerah dalam melengkapi
dokumen TP
Telah tersalurkannya TP baik untuk
mendukung sarana prasarana
permukiman, transportasi, pendukung
eknomi, elektrifikasi dan telekomunikasi
desa dengan target 150 desa. Dalam
proses pelaksanaan Tugas
Pembantuan, daerah terkendala
terbatasnya waktu dalam proses lelang,
hal ini berdampak beberapa Kabupaten
(Bandung Barat, Klaten, Tapanuli Utara,
Pasaman, Lampung Utara, Bolaang
Mongondow Utara, dan Bone Bolango)
mengundurkan diri sebagai penerima
Tugas Pembantuan
4. Pengintegrasian program/kegiatan
Peningkatan Mutu Sarana Pelayanan
Pengembangan UED melalui
BUMDesa, Perdagangan Desa, dan
Pengembangan Usaha Ekonomi
Masyarakat menggunakan
mekanisme Dekonsentrasi
Telah tersalurkannya dengan baik
dekonsentrasi untuk kegiatan
Peningkatan Mutu Sarana Pelayanan
Pengembangan UED melalui BUMDesa,
Perdagangan Desa, dan
Pengembangan Usaha Ekonomi
Masyarakat pada 33 provinsi
5. Program penempatan transmigrasi
yang sering berubah dan tidak
tercapainya realisasi penempatan
transmigran sesuai target sehingga
target pemberian layanan kebutuhan
tidak tercapai
Meningkatkan koordinasi dengan Ditjen
PKP2KTrans untuk sinkronisasi program
penempatan transmigrasi
6. Perubahan nomenklatur Kementerian
yang menyebabkan lamanya
penyesuaian sehingga pelaksanaan
kegiatan dan penyerapan anggaran
jadi tertunda
- Segera melakukan pelaksanaan
pekerjaan yang harus melalui
proses pengadaan dan lelang
sesuai dengan aturan yang berlaku;
- Peningkatan upaya pencairan
anggaran agar realisasi tinggi
dengan cara mengajukan pencairan
melalui dispensasi ke KPPN
- Melakukan efisiensi waktu dan
kinerja pelaksanaan kegiatan tahun
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 67
No Permasalahan Tindaklanjut yang Dilakukan
anggaran 2015 dengan sisa waktu
yang tersedia.
7. Pejabat struktural yang baru dilantik
pada akhir semester pertama
sehingga kegiatan realisasi anggaran
baru terlaksana pada semester
pertama menyesuaikan dengan
pejabat struktural yang dilantik
Peningkatan koordinasi internal dengan
pejabat struktural yang dilantik pada
akhir semester satu tahun 2015
b. Pelaksanaan Penyerapan Anggaran Tahun 2015
Beberapa permasalahan dalam proses penyerapan anggaran di tahun adalah
sebagai berikut :
- Waktu efektif kerja organisasi yang tersedia relatif singkat yaitu sekitar tujuh
bulan kerja. Proses pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara
maksimal. Hal ini dikarenakan program/kegiatan dan anggaran pada masing-
masing Unit Kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasibelum sepenuhnya berjalan. Bahkan
program-program yang semestinya dilakukan pada awal tahun 2015 baru dapat
dilaksanakan menjelang pertengahan tahun. Sehingga hal tersebut sangat
mempengaruhi kinerja masing-masing Unit Kerja.
- Regulasi terkait perubahan nomenklatur tersebut mengakibatkan kinerja didalam
intern Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasisendiri pun turut mengalami pemadatan waktu kerja efektif.
Akibatnya, Realisasi anggaran Tahun 2015 tidak dapat optimal terserap 100% .
Selain itu, terdapat anggaran 35 Milyar untuk PAMSIMAS (Penyediaan Air
Minum dan Sanitas Berbasis Masyarakat) tidak dapat dicairkan karena dana
yang bersumber dari APBN Murni tidak teranggarkan, serta adanya perubahan
kebijakan dari BLM ke Dekon.
- Proses integrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi mendorong adanya integrasi sumber daya manusia yang
menempati unit-unit kerja di internal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Hal ini menyebabkan terjadinya proses adaptasi
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 68
budaya kerja di lingkungan kerja yang baru. Tentunya proses tersebut
membutuhkan konsentrasi yang cukup banyak baik dari sisi waktu maupun
tenaga.
- Terdapat anggaran pada akhir Tahun 2015 yang gagal terbayarkan, yang
disebabkan karena masalah administrasi keuangan, hubungan dengan pihak
rekanan maupun gagalnya pembangunan permukiman maupun penempatan
transmigran pada ranah transmigrasi. Adapun rekap kewajiban tersebut ialah
sebagai berikut:
Tabel 3.10
Rekap Data Kewajiban Pemerintah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi
Tahun Anggaran 2015
No. Unit Kerja Tunggakan/Kewajiban Bayar
1 Sekretariat Jenderal 9,196,526,400
2 Inspektorat Jenderal -
3 Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
35,249,982,267
4 Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan 45,906,264,460
5 Ditjen Pengembangan Daerah Tertentu 283,066,249,614
6 Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal 110,489,569,919
7 Ditjen Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
-
8 Ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi 2,574,033,000
9 BALILATFO -
JUMLAH 486,482,625,660
Upaya tindak lanjut atas Permasalahan yang terjadi diatas menjadi catatan
penting untuk evaluasi dan upaya tindak lanjut bagi Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.Dengan berakhirnya masa
kerja tahun 2015, permasalahan yang terjadi menjadi pondasi yang dapat
menguatkan kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi pada tahun mendatang. Permasalahan waktu efektif kerja tidak
menjadi persoalan utama karena proses pembentukan organisasi sudah paripurna.
Terkait kinerja penganggaran, program dan anggaran telah dilaksanakan
perencanaan yang lebih baik.Termasuk pelaksanaan refocusing yang bertujuan
untuk optimalisasi anggaran yang bersifat publik. Selain itu, kegiatan dengan rupiah
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 69
murni akan tetap dianggarkan, serta proses administrasi keuangan dibuat lebih
disiplin dan akuntabel.
Terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia, proses rekonsiliasi yang telah
diselesaikan dapat mendukung adaptasi dan efektifitas kegiatan di unit kerja.
Selanjutnya pembentukan budaya kerja yang baik dan solid akan terus diupayakan.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 70
BAB IV
PENUTUP
___________________________________________________________________________
A. Kesimpulan
Laporan kinerja merupakan laporan yang terintegrasi dan terkonsolidasi
atas pencapaian kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasisebagai sebuah institusi publik.Berdasarkan laporan yang telah
disampaikan pada analisis capaian kinerja pada bab sebelumnya,maka dapat
disimpulkan bebrapa hal sebagai berikut :
- Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program
kerja yang ditetapkan baik dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-
2019dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015.
- Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiTahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun
berbagai permasalahan dalam melaksanakan capaian kinerjanya. Berbagai
capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Perjanjian Kinerja Tahun
2015 disertai dengan analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
- Pengukuran tingkat capaian kinerja Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggaldan TransmigrasiTahun 2015dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dengan realisasi selama tahun
2015.
- Total capaian kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015
adalah sebesar 82,21%, sedangkan capaian penyerapan anggarannya
sebesar Rp 6,192,212,596,406 atau 69,08% dari total Pagu Anggaran.
Dengan demikian, berdasarkan moteode scoring yang telah kami tetapkan,
dengan total capaian kinerja sebesar 82,21% dimasukan ke dalam kategori
“Berhasil” (80-100%) dan terdapat efisiensi penggunaan anggaran sebesar
13,13%.
Laporan Kinerja Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Tahun 2015 71
B. Saran
Berdasarkan uraian dan analisis atas capaian kinerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggaldan TransmigrasiTahun 2015 diketahui
bahwa terdapat faktor-faktor penunjang dalam upaya pencapaian kinerjanya,
namun ada beberapa kendala yang dihadapi, Sehubungan hal tersebut, maka
disarankan agar perlu dioptimalkan lagi kegiatan evaluasi dan pengendalian
secara berkala serta pengawasan yang berkesinambungan sehingga dalam
pelaksanaan program/kegiatan ditahun anggaran yang akan datang ketika
muncul kendala dan hambatan dapat segera teridentifkasi kemudian secepatnya
dicarikan solusi-solusi pemecahannya.
Demikian Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan TransmigrasiTahun 2015, semoga laporan kinerja ini dapat
dijadikan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan sekaligus menjadi input
bahan evaluasi dalam Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasirencana kerja pada tahun berikutnya.
PERJANJIAN KINERJA
Kementerian/Lembaga : Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Tahun Anggaran : 2015
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
1. Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa.
Jumlah fasilitasi dalam pengembangan kapasitas desa untuk mampu menggali sumber daya lokal dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pendampingan dan kegiatan peningkatan kapasitas pendamping, kelembagaan masyarakat dan masyarakat
74.093 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa
5000 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana desa
150 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
50 Desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa
5000 Desa
Terpenuhinya Fasilitas Pelayanan Dasar (sarana dan prasarana) antar Desa pada kawasan perdesaaan
76 Kabupaten
2. Terentaskannya daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten
Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang laju pertumbuhan ekonominya meningkat
6.96%
Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana dasar
16.0%
Jumlah kabupaten di daerah tertinggal yang indeks pembangunan manusianya meningkat
68.1%
3. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar, konektivitas dan kesejahteraan
Persentase peningkatan sarana dan prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan
Lampiran I
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
masyarakat daerah tertentu terluar
100% 74 Kab
Persentase peningkatan sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar.
Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
4. Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak
Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi
49 SP/3.559 KK di 48 Kawasan
Jumlah kawasan yang ditetapkan
Menteri
7 Kawasan
5. Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatan
Jumlah Satuan Permukiman (SP) Mandiri
19 SP
Kawasan yang berkembang sebagai embrio Pusat Pertumbuhan
6 KPB
6. Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Penilaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
B
7. Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
Opini atas Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Opini WDP
(Wajar Dengan Pengecualian)
8. Terselenggaranya penelitian dan pengembangan pada desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
Jumlah Kajian yang menghasilkan Rekomendasi
12 Kajian/ Penelitian
Lampiran II MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2015 - 2019
Kode Program/ Kegiatan
Sasaran Program (Outcome) / Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Program (IKP)/ Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
SATUAN
Target
Rencana 2015
Prakiraan Maju
Ket Penanggung Jawab 2015 2016 2017 2018 2019 2016
2017
2018 2019
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) (13) ( 14 ) ( 15 )
( 16 )
Program Pengawasan dan
Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
01 Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
01 Penyelenggaraan Pengawasan dan
Akuntabilitas Pembangunan Desa, PDT dan
Transmigrasi
55,000.0 58,850
.3
62,9
69.4
67,37
7.4
70,746
.3
INSPEKTORAT
JENDERAL
5468 Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya
Inspektorat Jenderal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
01 Terselenggaranya pelayanan dan dukungan manajemen dalam melaksanakan fungsi pengawasan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
001 Jumlah dokumen perencanaan dan anggaran
Inspektorat Jenderal
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 5,169.1 5,530.9 5,918.1
6,332.4
6,649.0 KL Sekretariat Inspektorat Jenderal
002 Jumlah laporan hasil analisis, penanganan
pengaduan dan hasil pemantauan
pengawasan kementerian desa, PDT dan
Transmigrasi
Laporan 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 3,082.4 3,298.2 3,529.0
3,776.1
3,964.9 KL
003 Jumlah pelayanan perkantoran dan
administrasi keuangan
Kegiatan 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6,676.0 7,143.3 7,643.4
8,178.4
8,587.3 KL
004 Jumlah pelayanan umum dan sumberdaya
Kegiatan 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 7,726.7 8,267.6 8,846.3
9,465.5
9,938.8 KL
5469 Penyelenggaraan Pengawasan dan
Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat I
01 Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat I
001 Jumlah dokumen kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja
Inspektorat I
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 1,339.0 1,432.7 1,533.0
1,640.3
1,722.3 KL Inspektur I
002 Jumlah laporan pengawasan intern terhadao kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi dan pemantauan serta pengawasan lainnya di lingkup kerja Inspektorat I
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 3,405.0 3,643.4 3,898.4
4,171.3
4,379.9 KL
003 Jumlah laporan pengawasan tertentu di lingkup kerja Inspektorat I
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 675.0 722.3 772.8 826.9 868.2 KL
004 Jumlah laporan hasil pengawasan di lingkup kerja Inspektorat I
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 416.0 445.1 476.3 509.6 535.1 KL
5470 Penyelenggaraan Pengawasan dan
Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat II
01 Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat II
001 Jumlah dokumen kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja
Inspektorat II
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 1,728.0 1,849.0 1,978.4
2,116.9
2,222.7 KL Inspektur II
002 Jumlah laporan pengawasan intern terhadao kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi dan pemantauan serta pengawasan lainnya di lingkup kerja Inspektorat II
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 3,852.0 4,121.6 4,410.2
4,718.9
4,954.8 KL
003 Jumlah laporan pengawasan tertentu di lingkup kerja Inspektorat II
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 638.0 682.7 730.4 781.6 820.7 KL
004 Jumlah laporan hasil pengawasan di lingkup kerja Inspektorat II
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 437.0 467.6 500.3 535.3 562.1 KL
5471 Penyelenggaraan Pengawasan dan
Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat III
01 Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat III
001 Jumlah dokumen kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja
Inspektorat III
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 1,795.0 1,920.7 2,055.1
2,199.0
2,309.0 KL Inspektur III
002 Jumlah laporan pengawasan intern terhadao kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi dan pemantauan serta pengawasan lainnya di lingkup kerja Inspektorat III
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 4,142.0 4,431.9 4,742.2
5,074.1
5,327.8 KL
003 Jumlah laporan pengawasan tertentu di lingkup kerja Inspektorat III
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 778.0 832.5 890.7 953.1 1,000.8 KL
004 Jumlah laporan hasil pengawasan di lingkup kerja Inspektorat III
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 437.0 467.6 500.3 535.3 562.1 KL
5472 Penyelenggaraan Pengawasan dan
Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat IV
01 Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat IV
001 Jumlah dokumen kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja
Inspektorat IV
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 1,528.0 1,635.0 1,749.4
1,871.9
1,965.5 KL Inspektur IV
002 Jumlah laporan pengawasan intern terhadao kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi dan pemantauan serta pengawasan lainnya di lingkup kerja Inspektorat IV
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 4,072.0 4,357.0 4,662.0
4,988.4
5,237.8 KL
003 Jumlah laporan pengawasan tertentu di lingkup kerja Inspektorat IV
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 771.0 825.0 882.7 944.5 991.7 KL
004 Jumlah laporan hasil pengawasan di lingkup kerja Inspektorat IV
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 490.0 524.3 561.0 600.3 630.3 KL
5473 Penyelenggaraan Pengawasan dan
Akuntabilitas Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat V
01 Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja Inspektorat V
001 Jumlah dokumen kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Lingkup Kerja
Inspektorat V
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 1,628.0 1,742.0 1,863.9
1,994.4
2,094.1 KL Inspektur V
002 Jumlah laporan pengawasan intern terhadao kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi dan pemantauan serta pengawasan lainnya di lingkup kerja
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 3,292.9 3,523.4 3,770.0
4,033.9
4,235.6 KL
Inspektorat V
003 Jumlah laporan pengawasan tertentu di lingkup kerja Inspektorat V
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 505.4 540.8 578.6 619.1 650.1 KL
004 Jumlah laporan hasil pengawasan di lingkup kerja Inspektorat V
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 416.5 445.7 476.9 510.2 535.7 KL
06 Program
Pembangunan
dan
Pemberdayaan
Masarakat
Desa
2,758,52
0.0
7,002,
290.4
7,17
4,29
0.4
7,424,
790.4
7,796,
029.9
DIREKTO
RAT
JENDERAL
PEMBANG
UNAN DAN
PEMBERD
AYAAN
MASYARA
KAT DESA 5481 Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Pembangunan dan Pemberdayaan
01 Terselenggaranya Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya
001 Jumlah laporan penyusunan rencana kerja
program, kegiatan dan anggaran Ditjen
Pembangunan Daerah Tertentu
Laporan 5.0 10.0 10.0 10.0 10.0 5,000.000 15,000.0
18,000.0
21,000.0
22,050.0
KL Sekretariat Ditjen
Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
002 Jumlah laporan ketersediaan data dan informasi
Laporan 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 4,500.000 10,500.0
15,500.0
21,500.0
22,575.0
KL
003 Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 5,000.000 15,000.0
18,000.0
21,000.0
22,050.0
KL
004 Jumlah laporan pelaksanaan anggaran
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,790.000 9,790.0 12,790.0
15,790.0
16,579.5
KL
005 Jumlah laporan pengelolaan barang milik negara
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 1,000.000 4,000.0 6,000.0
8,500.0
8,925.0 KL
006 Jumlah laporan ketatausahaan
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3,000.000 0.0 0.0 0.0 0.0 KL
007 Jumlah pelayanan perkantoran
Bulan 1.0 1.0 12.0 12.0 12.0 7,000.000 7,000.0 7,000.0
7,000.0
7,350.0 KL
008 Jumlah laporan pengelolaan sumber daya aparatur
Laporan 1.0 1.0 12.0 12.0 12.0 2,500.000 2,500.0 2,500.0
2,500.0
2,625.0 KL
009 Jumlah pengelolaan perlengkapan dan
kerumahtanggaan
Bulan 2.0 2.0 12.0 12.0 12.0 3,000.000 3,000.0 3,000.0
3,000.0
3,150.0 KL
010 Jumlah laporan penyusunan laporan
perundang-undangan
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,460.000 2,460.0 2,460.0
2,460.0
2,583.0 KL
011 Jumlah laporan advokasi hukum
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1,750.000 1,750.0 1,750.0
1,750.0
1,837.5 KL
012 Jumlah laporan penyusunan SOP
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,376.054 0.0 0.0 0.0 0.0 KL
5482 Pemberdayaan Masyarakat Desa
01 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Desa 02 Terlaksananya Program Pendampingan Desa pada 50 Kab/kota sebagai Pilot Projects (Quickwins) 03 Terlaksananya Rekruitment dan Pembekalan Calon Pendamping Desa dan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Desa (Quickwins)
001 Jumlah rumusan kebijakan dan NSPK bidang
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 5,750.000 30,750.0
30,750.0
30,750.0
32,287.5
N Direktorat Pemberdayaan
Masyarakat Desa
002 Jumlah pelaksanaan kebijakan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Desa 74,093.0
74,093.0
74,093.0
74,093.0
74,093.0
1,649,696.450
4,974,842.9
4,974,842.
9
4,974,842.9
5,223,585.0
N
003 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kali 14.0 14.0 14.0 14.0 14.0 29,377.500
139,377.5
139,377.5
139,377.5
146,346.4
N
004 Jumlah laporan evaluasi program/kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5,000.000 110,000.0
110,000.0
110,000.0
115,500.0
N
005 Jumlah Pendampingan Desa pada 50 Kab/kota sebagai Pilot Projects
Kabupate
n
50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 4,500.000 9,500.0 9,500.0
9,500.0
9,975.0 N
006 Jumlah Rekuitment dan Pembekalan Calon
Pendamping Desa dan Fasilitator
Pemberdayaan Masyarakat Desa(Quickwins)
Orang 4,200.
0 4,200.
0 4,200.
0 4,200.
0
4,200.0
8,020.000 8,020.0 8,020
.0 8,020.
0
8,421.0
N
5483 Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar
01 Meningkatnya pelayanan sosial dasar di perdesaan 02 Meningkatnya Pengakuan Hak- Hak Masyarakat Adat melalui Penetapan Desa Adat (Quick Wins) 03 Terlaksananya Blusukan Tematik Presiden ke tempat-tempat pelayan publik, daerah terpencil daerah rawan konflik, daerah potensial dan pulau terdepan (Quick Wins)
001 Jumlah rumusan kebijakan dan NSPK bidang peningkatan pelayanan sosial dasar
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.000 5,500.0 7,500.0
9,500.0
9,975.0 N Direktorat Pelayanan Sosial Dasar
002 Jumlah pelaksanaan kebijakan pelayan sosial dasar
Desa 5,744.0
5,744.0
5,744.0
5,744.0
5,744.0
720,820.000
920,820.0
985,820.0
1,120,820.0
1,176,861.0
N
003 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi peningkatan pelayanan sosial dasar
Kali 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.000 5,500.0 7,500.0
9,500.0
9,975.0 N
004 Jumlah laporan evaluasi peningkatan
pelayanan sosial dasar
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.000 5,500.0 7,500.0
9,500.0
9,975.0 N
005 Jumlah Penetapan Desa Adat
Desa 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 12,680.000
22,680.0
32,680.0
42,680.0
44,814.0
N
006 Jumlah blusukan tematik Presiden ke tempat- tempat pelayan publik, daerah terpencil daerah rawan konflik, daerah potensial dan pulau terdepan
Paket 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 9,000.000 15,000.0
19,000.0
25,000.0
26,250.0
N
5484 Pembangunan Sarana Prasarana Desa
01 Berkembangnya Sarana Prasarana Desa
001 Jumlah rumusan kebijakan dan NSPK bidang
Pengembangan Sarana Prasarana Desa
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5,000.000 12,000.0
18,000.0
25,000.0
26,250.0
N Direktorat Pembangunan
Sarana Prasarana Desa
002 Jumlah pelaksanaan kebijakan
Pengembangan Sarana Prasarana Desa
Desa 150.0 350.0 450.0 550.0 550.0 75,000.000
115,000.0
125,000.0
135,000.0
141,750.0
N
003 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi Pengembangan Sarana Prasarana Desa
Kali 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.000 6,500.0 8,500.0
12,500.0
13,125.0
N
004 Jumlah laporan evaluasi Pengembangan
Sarana Prasarana Desa
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.000 7,500.0 9,500.0
12,500.0
13,125.0
N
5485 Peningkatan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
01 Meningkatnya pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna 02 Tersusunnya Skema Pengelolaan Hutan Negara oleh Desa untuk Peningkatan Produktivitas Pangan (Quickwins) 03 Terlaksananya Fasilitasi Peluncuran Program Sertifikasi Penyerahan Hak Kelola Lahan Hutan Perhutani kepada Desa untuk Pemanfaatan oleh Kelompok Petani Hutan (Quickwins)
001 Jumlah rumusan kebijakan dan NSPK bidang
Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
Lap 12.0 12.0 120.0 12.0 12.0 4,750.000 9,750.0 11,750.0
14,750.0
15,487.5
N Direktorat Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
002 Jumlah pelaksanaan kebijakan
Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
Desa 50.0 100.0 150.0 200.0 200.0 48,622.640
173,622.6
183,622.6
192,622.6
202,253.7
N
003 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.000 0.0 0.0 0.0 0.0
004 Jumlah laporan evaluasi Pendayagunaan
Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4,127.400 8,127.4 11,127.4
13,127.4
13,783.8
N
005 Jumlah Skema Pengelolaan Hutan Negara oleh Desa untuk Peningkatan Produktivitas
Pangan
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1,500.000 5,500.0 7,500.0
9,500.0
9,975.0 N
006 Jumlah Fasilitasi Peluncuran Program Sertifikasi Penyerahan Hak Kelola Lahan Hutan Perhutani kepada Desa untuk
Pemanfaatan oleh Kelompok Petani Hutan
Desa 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 12,000.000
15,000.0
18,000.0
21,000.0
22,050.0
N
5486 Pengembangan Usaha Ekonomi Desa
01 Berkembangnya usaha ekonomi desa 02 Terlaksananya Pilot Project Intervensi Sosial Pembangunan Karakter Pelaku Usaha dan Pekerja Jasa Pariwisata (Quick Wins)
001 Jumlah rumusan kebijakan dan NSPK bidang
usaha ekonomi desa
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.000 7,500.0 9,500.0
12,500.0
13,125.0
N Direktorat Pengembangan
Usaha Ekonomi Desa
002 Jumlah pelaksanaan kebijakan
pengembangan usaha ekonomi desa
Desa 5,000.0
8,000.0
9,000.0
10,000.0
10,000.0
97,000.000
297,000.0
317,000.0
337,000.0
353,850.0
N
003 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi pengembangan usaha ekonomi desa
Kali 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5,000.000 9,000.0 12,000.0
17,000.0
17,850.0
N
004 Jumlah laporan evaluasi pengembangan
usaha ekonomi desa
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3,000.000 9,000.0 12,000.0
15,000.0
15,750.0
N
005 Jumlah Pilot Project Intervensi Sosial Pembangunan Karakter Pelaku Usaha dan Pekerja Jasa Pariwisata
Desa 20.0 20.0 20.0 20.0 20.0 2,300.000 8,300.0 11,300.0
13,300.0
13,965.0
N
07 Program
Pembangunan
Kawasan
Perdesaan
1,302,12
5.0
1,441,
423.0
1,49
0,80
4.0
1,504,
196.0
1,579,
405.8
DIREKTO
RAT
JENDERAL
PEMBANG
UNAN
KAWASAN
PERDESAA
N 5487 Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Pembangunan Kawasan Perdesaan
01 Terselenggaranya Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya
001 Jumlah laporan penyusunan rencana kerja
program, kegiatan dan anggaran Ditjen
Pembangunan Kawasan Perdesaan
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 3,800.0 4,066.0 4,351.0
4,655.0
4,887.8 KL Sekretariat Ditjen
Pembangunan
Kawasan Perdesaan
002 Jumlah laporan ketersediaan data dan informasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2,150.0 2,300.0 2,461.0
2,634.0
2,765.7 KL
003 Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2,800.0 2,996.0 3,206.0
3,430.0
3,601.5 KL
004 Jumlah laporan pelaksanaan anggaran
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 3,850.0 4,119.0 4,408.0
4,716.0
4,951.8 KL
005 Jumlah laporan pengelolaan barang milik negara
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2,500.0 2,675.0 2,862.0
3,063.0
3,216.2 KL
006 Jumlah laporan ketatausahaan
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 500.0 535.0 572.0 613.0 643.7 KL
007 Jumlah pelayanan perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 2,800.0 2,996.0 3,206.0
3,430.0
3,601.5 KL
008 Jumlah laporan pengelolaan sumber daya aparatur
Laporan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 3,850.0 4,119.0 4,408.0
4,716.0
4,951.8 KL
009 Jumlah pengelolaan perlengkapan dan
kerumahtanggaan
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 5,450.0 5,832.0 6,240.0
6,676.0
7,009.8 KL
010 Jumlah laporan penyusunan perundang- undangan
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,400.0 2,568.0 2,748.0
2,940.0
3,087.0 KL
011 Jumlah laporan advokasi hukum
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,400.0 2,568.0 2,748.0
2,940.0
3,087.0 KL
012 Jumlah laporan penyusunan SOP
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,500.0 2,675.0 2,862.0
3,062.0
3,215.1 KL
5488 Penyelenggaraan Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan
01 Terselenggaranya perencanaan pembangunan daerah tertentu 02 Terselenggaranya pengelolaan keuangan dan dan pengelolaan barang milik negara 03 Terselenggaranya pengelolaan SDM, pelayanan umum dan ketatausahaan 04 Terselenggaranya penyiapan, koordinasi pembangunan kawasan perdesaan
001 Jumlah dokumen rumusan kebijakan perencanaan, pengendalian dan penataan pembangunan kawasan perdesaan
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3,800.0 4,066.0 4,351.0
4,655.0
4,887.8 N Direktorat perencanaan pembangunan kawasan perdesaan
002 Jumlah lokasi pelaksanaan kebijakan dalam
perencanaan, pengendalian dan penataan
pembangunan kawasan perdesaan
Kabupate
n
70.0 70.0 70.0 70.0 70.0 22,000.0 23,540.0
25,187.0
26,951.0
28,298.6
N
003 Jumlah laporan pelaksanaan bimbingan teknis perencanaan, pengendalian dan
penataan pembangunan kawasan perdesaan
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 5,000.0 5,350.0 5,725.0
6,125.0
6,431.3 N
004 Jumlah dokumen monitoring, evaluasi dan supervisi pelaksanaan perencanaan
pembangunan kawasan perdesaan
Dokumen 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 4,200.0 4,494.0 4,809.0
5,145.0
5,402.3 N
5489 Pengembangan Ekonomi Kawasan
Perdesaan
01 Terselenggaranya pengembangan ekonomi kawasan perdesaan
001 Jumlah dokumen rumusan kebijakan
pengembangan ekonomi kawasan perdesaan
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 4,440.0 4,751.0 5,083.0
5,439.0
5,711.0 N Direktorat pembangunan
ekonomi kawasan
perdesaan
002 Jumlah lokasi pelaksanaan kebijakan dalam
pengembangan ekonomi kawasan perdesaan
Kabupate
n
89.0 89.0 89.0 89.0 89.0 54,150.0 57,940.0
61,996.0
66,336.0
69,652.8
N
003 Jumlah laporan pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan ekonomi kawasan
perdesaan
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 N
004 Jumlah dokumen monitoring, evaluasi dan supervisi pelaksanaan pengembangan
ekonomi kawasan perdesaan
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2,400.0 2,568.0 2,748.0
2,940.0
3,087.0 N
005 Jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam
pelaksanaan Pengembangan Penghidupan
Berkelanjutan (P2B)
Kecamatan 183.0 183.0 183.0 183.0 183.0 475,010.0 508,261.0
543,839.0
581,908.0
611,003.4
N
5490 Pengembangan Sarana Prasarana
Kawasan Perdesaan
01 Terselenggaranya pengembangan sarana dan prasarana kawasan perdesaan
001 Jumlah dokumen rumusan kebijakan
pengembangan sarana dan prasarana kawasan perdesaan
Dokumen 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3,050.0 3,264.0 3,492.0
3,736.0
3,922.8 N Direktorat pembangunan
sarana dan
prasarana kawasan
perdesaan
002 Jumlah lokasi pelaksanaan kebijakan
pengembangan sarana dan prasarana kawasan perdesaan
Kabupate
n
70.0 70.0 70.0 70.0 70.0 456,875.0 488,856.0
523,076.0
559,691.0
587,675.6
N
003 Jumlah laporan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan supervisi pengembangan sarana dan prasarana kawasan perdesaan
Dokumen 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 5,000.0 53,500.0
5,725.0
6,125.0
6,431.3 N
004 Laporan supervisi pengembangan sarana dan
prasarana kawasan perdesaan
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 5,200.0 5,564.0 5,953.0
6,370.0
6,688.5 N
5491 Pengembangan Sumber Daya Alam
Kawasan Perdesaan
01 Terselenggaranya Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan
001 Jumlah dokumen rumusan kebijakan
pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 4,100.0 4,387.0 4,694.0
5,023.0
5,274.2 N Direktorat pengembangan
sumberdaya alam kawasan perdesaan
002 Jumlah lokasi pelaksanaan kebijakan dalam
pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan
Kabupate
n
70.0 70.0 70.0 70.0 70.0 82,500.0 88,275.0
94,454.0
10,106.0
10,611.3
N
003 Jumlah laporan pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan
Laporan 7.0 7.0 7.0 7.0 7.0 6,500.0 6,955.0 7,442.0
7,963.0
8,361.2 N
004 Jumlah dokumen monitoring, evaluasi dan supervisi pelaksanaan pengembangan
sumber daya alam kawasan perdesaan
Dokumen 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 8,400.0 8,988.0 9,617.0
10,290.0
10,804.5
N
005 Jumlah Lokasi Pilot Project Percontohan Petani Bio-Energi
Kabupate
n
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 35,500.0 37,985.0
40,644.0
43,489.0
45,663.5
N
006 Jumlah lokasi revitalisasi tahap awal sekolah lapang kedaulatan pangan dalam
pengembangan desa mandiri benih dan
teknologi
Kabupate
n
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 50,000.0 53,500.0
57,245.0
61,252.0
64,314.6
N
5492 Peningkatan Kerjasama dan
Pengembangan Kapasitas
01 Terselenggaranya peningkatan Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas dalam pembangunan kawasan perdesaan
001 Jumlah dokumen rumusan kebijakan
peningkatan kerjasama dan pengembangan
kapasitas dalam pembangunan kawasan perdesaan
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4,100.0 4,387.0 4,694.0
5,023.0
5,274.2 N Direktorat kerjasama dan
pengembangan
kapasitas
002 Jumlah lokasi pelaksanaan kebijakan
peningkatan kerjasama dan pengembangan
kapasitas dalam pembangunan kawasan perdesaan
Kabupate
n
40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 29,300.0 31,351.0
33,546.0
35,894.0
37,688.7
N
003 Jumlah laporan pelaksanaan bimbingan teknis peningkatan kerjasama dan
pengembangan kapasitas dalam
pembangunan kawasan perdesaan
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3,000.0 3,210.0 3,435.0
3,675.0
3,858.8 N
004 Jumlah dokumen monitoring, evaluasi dan supervisi pelaksanaan peningkatan
kerjasama dan pengembangan kapasitas dalam pembangunan kawasan perdesaan
Dokumen 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,600.0 2,782.0 2,977.0
3,185.0
3,344.3 N
08 Program
Pengembangan
Daerah
Tertentu
1,496,66
5.0
1,651,
430.0
1,68
4,36
0.0
1,917,
353.0
2,013,
220.7
DIREKTO
RAT
JENDERAL
PENGEMB
ANGAN
DAERAH
TERTENT
U 5493 Dukungan
Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya di lingkup Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu
01 Terselenggaranya perencanaan pembangunan daerah tertentu 02 Terselenggaranya pengelolaan keuangan dan dan pengelolaan barang milik negara 03 Terselenggaranya pengelolaan SDM, pelayanan umum dan ketatausahaan 04 Terselenggaranya penyiapan, koordinasi penyusunan perundang-undangan, advokasi hukum serta sistem dan prosedur pembangunan daerah tertentu
01 Jumlah laporan penyusunan rencana kerja
program, kegiatan dan anggaran
Pembangunan Daerah Tertentu
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 10,825.0 11,500.0
11,900.0
11,900.0
12,495.0
KL Sekretariat Ditjen
Pengembangan
Daerah Tertentu
02 Jumlah laporan ketersediaan data dan informasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 10,259.0 11,000.0
11,400.0
11,400.0
11,970.0
KL
03 Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 19,416.0 20,100.0
27,700.0
27,700.0
29,085.0
KL
5494 Penanganan Daerah Rawan Pangan
01 Meningkatnya ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan di daerah rawan pangan
001 Jumlah rumusan kebijakan penangangan
daerah rawan pangan
Kajian 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4,271.0 4,911.0 5,648.0
6,495.0
6,819.8 N Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan
002 Jumlah koordinasi di bidang penanganan
daerah rawan pangan
Kali 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 1,933.0 2,223.0 2,557.0
2,940.0
3,087.0 N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan penanganan daerah rawan pangan
Kab 12.0 50.0 50.0 50.0 50.0 51,100.0 44,500.0
38,500.0
32,500.0
34,125.0
N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi penanganan daerah rawan pangan
Kab 12.0 50.0 50.0 50.0 50.0 3,600.0 15,030.0
16,533.0
20,005.0
21,005.3
N
005 Jumlah laporan evaluasi penanganan daerah
rawan pangan
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,936.0 3,377.0 3,883.0
5,135.0
5,391.8 N
5495 Pengembangan Daerah Perbatasan
01 Berkembangnya Baerah Perbatasan Negara Sebagai Beranda Depan NKRI
001 Jumlah rumusan kebijakan pengembangan
daerah perbatasan
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 1,850.0 2,035.0 2,238.0
2,462.0
2,585.1 N Direktorat Pengembangan
Daerah Perbatasan
002 Jumlah koordinasi pengembangan daerah perbatasan
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,611.0 2,872.0 3,159.0
3,475.0
3,648.8 N
003 Jumlah Pelaksanaan kebijakan
peengembangan daerah perbatasan
Kabupate
n
29.0 29.0 29.0 29.0 29.0 522,900.0 528,350.0
325,850.0
325,850.0
342,142.5
N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi pengembangan daerah perbatasan
Kabupate
n
5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 24,618.0 27,207.0
29,928.0
32,920.0
34,566.0
N
005 Jumlah Laporan Evaluasi pengembangan
daaerah perbatasan
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 11,286.0 11,925.0
13,714.0
15,771.0
16,559.6
N
006 Jumlah Laporan Hasil Identifikasi Permasalahan di Lokasi Prioritas (Tambahan APBN-P)
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,000.0 0.0 0.0 0.0 0.0 N
007 Jumlah Pondok Singgah yang dibangun di daerah Papua dan Papua Barat (Tambahan
APBN-P)
Unit 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 5,000.0 0.0 0.0 0.0 0.0 N
5496 Penanganan Daerah Rawan Bencana
01 Tertanganinya daerah-daerah rawan bencana
001 Jumlah rumusan kebijakan penanganan daerah rawan bencana
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.0 3,000.0 3,500.0
4,000.0
4,200.0 N Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana
002 Jumlah koordinasi penanganan daerah rawan bencana
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5,640.0 6,000.0 6,500.0
7,000.0
7,350.0 N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan penanganan daerah rawan bencana
Kabupate
n
40.0 60.0 80.0 100.0 100.0 41,500.0 39,400.0
36,300.0
36,200.0
38,010.0
N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi penanganan daerah rawan bencana
Kabupate
n
5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,350.0 2,500.0 2,800.0
3,100.0
3,255.0 N
005 Jumlah evaluasi penanganan daerah rawan bencana
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5,000.0 5,500.0 6,000.0
6,500.0
6,825.0 N
5497 Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar
01 Berkembangnya daerah pulau kecil dan terluar
001 Jumlah rumusan kebijakan dan koordinasi pengembangan daerah di pulau kecil dan terluar
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3,000.0 3,500.0 4,000.0
4,500.0
4,725.0 N Direktorat Pengembangan
Daerah Pulau Kecil dan Terluar
002 Jumlah koordinasi pengembangan daerah di pulau kecil dan terluar
Kabupate
n
62.0 55.0 50.0 45.0 45.0 1,492.0 2,000.0 2,500.0
3,000.0
3,150.0 N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan
Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar
Kabupate
n
62.0 55.0 50.0 45.0 45.0 658,975.0 812,500.0
1,034,500.
0
1,255,500.0
1,318,275.0
N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi pengembangan daerah di pulau kecil dan terluar
Kabupate
n
10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 14,338.0 15,000.0
17,000.0
19,000.0
19,950.0
N
005 Jumlah evaluasi pengembangan daerah di pulau kecil dan terluar
Laporan 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 16,365.0 17,000.0
18,000.0
19,000.0
19,950.0
N
006 Jumlah blusukan tematik ke daerah di pulau
kecil dan terluar (Quick Wins)
Paket 5.0 6.0 7.0 8.0 8.0 1,500.0 1,500.0 1,500.0
1,500.0
1,575.0 N
007 Jumlah pelaksanaan Kebijakan
Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar (Tambahan APBN-P)
Kabupate
n
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
008 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi pengembangan daerah di pulau kecil dan terluar (Tambahan APBN-P)
Kabupate
n
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
009 Jumlah evaluasi pengembangan daerah di pulau kecil dan terluar (Tambahan APBN-P)
Laporan 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
5498 Penanganan Daerah Pasca Konflik
01 Tertanganinya daerah-daerah pasca konflik
001 Jumlah rumusan kebijakan Penanganan Daerah Pasca Konflik
Kabupate
n
20.0 20.0 20.0 20.0 20.0 2,400.0 2,500.0 2,750.0
3,000.0
3,150.0 N Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik
002 Jumlah pelaksanaan kebijakan Penanganan Daerah Pasca Konflik
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 36,100.0 48,000.0
48,000.0
48,000.0
50,400.0
N
003 Jumlah koordinasi Penanganan Daerah Pasca Konflik
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 1,800.0 2,500.0 2,500.0
2,500.0
2,625.0 N
004 Jumlah bimbingan Teknis dan Supervisi Penanganan Daerah Pasca Konflik
Kabupate
n
20.0 20.0 20.0 20.0 20.0 1,000.0 1,500.0 1,500.0
2,000.0
2,100.0 N
005 Jumlah evaluasi dan Pelaporan Penanganan Daerah Pasca Konflik
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3,100.0 4,000.0 4,000.0
4,000.0
4,200.0 N
006 Jumlah blusukan ke daerah pasca konflik (Quick Wins-Tambahan APBN-P)
Laporan 5.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1,500.0 0.0 0.0 0.0 0.0 N
007 Jumlah Pelaksanaan Dialog Reorientasi Pembangunan Ekonomi di Papua dan Papua Barat (Tambahan APBN-P)
Laporan 4.0 0.0 0.0 0.0 0.0 900.0 0.0 0.0 0.0 0.0 N
008 Jumlah Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Pasar Mama Mama (Tambahan APBN-P)
Laporan 4.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1,000.0 0.0 0.0 0.0 0.0 N
009 Jumlah Pondok Singgah yang dibangun di daerah Papua dan Papua Barat (Tambahan
APBN-P)
Kabupate
n
6.0 0.0 0.0 0.0 0.0 21,600.0 0.0 0.0 0.0 0.0 N
09 Program Pembangunan Daerah
Tertinggal
843,642.
0
893,06
7.1
955,
581.
7
1,022,
472.5
1,073,
596.1
DIREKTORAT
JENDERAL
PEMBANGUNAN
DAERAH
TERTINGGAL
5499 Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Pembangunan Daerah Tertinggal
01 Terselenggaranya dukungan manajemen dan tugas teknis di Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal 02 Tersusunnya data dan indikator daerah tertinggal serta rencana strategis dan skema pendanaan percepatan pembangunan daerah tertinggal 03 Meningkatnya indeks pembangunan manusia di daerah tertinggal 04 Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam & Lingkungan di Daerah Tertinggal 05 Meningkatnya sarana dan prasarana di Daerah Tertinggal 06 Berkembangnya ekonomi lokal di Daerah Tertinggal
001 Jumlah laporan penyusunan rencana kerja
program, kegiatan dan anggaran
Pembangunan Daerah Tertinggal
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 5,699.0 6,097.9 6,524.8
6,981.5
7,330.6 N Sekretariat Ditjen
Pembangunan
Daerah Tertinggal
002 Jumlah laporan ketersediaan data dan informasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2,544.0 2,722.1 2,912.6
3,116.5
3,272.3 N
003 Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 787.0 842.1 901.0 964.1 1,012.3 N
004 Jumlah laporan pelaksanaan anggaran
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 841.0 899.9 962.9 1,030.3
1,081.8 N
005 Jumlah laporan pengelolaan barang milik negara
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 5,329.0 5,702.0 6,101.2
6,528.3
6,854.7 N
006 Jumlah laporan keuangan dan
perbendaharaan
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 4,100.0 4,387.0 4,694.1
5,022.7
5,273.8 N
007 Jumlah laporan pelaksanaan ketaausahaan dan layanan perkantoran
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 850.0 909.5 973.2 1,041.3
1,093.4 N
008 Jumlah laporan pengelolaan sumber daya manusia
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 3,000.0 3,210.0 3,434.7
3,675.1
3,858.9 N
009 Jumlah laporan pengelolaan perlengkapan dan kerumahtanggaan
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 700.0 749.0 801.4 857.5 900.4 N
010 Jumlah laporan penyusunan perundang- undangan
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 350.0 374.5 400.7 428.8 450.2 N
011 Jumlah laporan advokasi hukum
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 350.0 374.5 400.7 428.8 450.2 N
012 Jumlah laporan penyusunan dan pelaksanaan SOP
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 450.0 481.5 515.2 551.3 578.9 N
5500 Perencanaan dan Identifikasi Daerah
Tertinggal
01 Tersusunnya data dan indikator daerah tertinggal serta rencana strategis dan skema pendanaan percepatan pembangunan daerah tertinggal
001 Jumlah rumusan kebijakan perencanaan dan
identifikasi
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.0 2,675.0 2,862.3
3,062.6
3,215.7 N Direktorat perencanaan dan Identifikasi
002 Jumlah koordinasi dan sosialisasi perencanaan dan identifikasi daerah
tertinggal
Kali 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 2,500.0 2,675.0 2,862.3
3,062.6
3,215.7 N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan perencanaan dan identifikasi daerah tertinggal
Kabupate
n
122.0 122.0 122.0 122.0 122.0 48,840.0 52,258.8
55,916.9
59,831.1
62,822.7
N
004 Jumlah laporan evaluasi perencanaan dan
identifikasi daerah tertinggal
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,000.0 2,140.0 2,289.8
2,450.1
2,572.6 N
5501 Pengembangan Sumber Daya
Manusia di Daerah Tertinggal
01 Meningkatnya indeks pembangunan manusia di daerah tertinggal
001 Jumlah rumusan kebijakan pembangunan
Semberdaya Manusia di daerah tertinggal
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4,368.0 4,673.8 5,000.9
5,351.0
5,618.6 N Direktorat Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
002 Jumlah Pelaksanaan Koordinasi pembangunan sumber daya manusia di daerah tertinggal
Kali 15.0 15.0 15.0 15.0 15.0 2,500.0 2,675.0 2,862.3
3,062.6
3,215.7 N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan pembangunan
sumberdaya manusia di daerah tertinggal
Kabupate
n
87.0 87.0 87.0 87.0 87.0 96,565.0 103,324.6
110,557.3
118,296.3
124,211.1
N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi pembangunan manusia di daerah tertinggal
Kabupate
n
87.0 87.0 87.0 87.0 87.0 12,386.0 13,253.0
14,180.7
15,173.4
15,932.1
N
005 Jumlah laporan evaluasi pembangunan
sumber daya manusia di daerah tertinggal
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 6,381.0 6,827.7 7,305.6
7,817.0
8,207.9 N
5502 Pengembangan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup di Daerah
Tertinggal
01 Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam & Lingkungan di Daerah Tertinggal
001 Jumlah rumusan kebijakan pengembangan
Sumber Daya Alam & Lingkungan di daerah tertinggal
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4,595.0 4,916.7 5,260.8
5,629.1
5,910.6 N Direktorat Pengembangan
Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup
002 Jumlah pelaksanaan koordinasi pengembangan Sumber Daya Alam & Lingkungan di daerah tertinggal
Kali 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 500.0 535.0 572.5 612.5 643.1 N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan
Pengembangan sumber daya alam &
lingkungan di daerah tertinggal
Kabupate
n
57.0 57.0 57.0 57.0 57.0 86,105.0 92,132.4
98,581.6
105,482.3
110,756.4
N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi pengembangan sumber daya alam &
lingkungan di daerah tertinggal
Kabupate
n
57.0 57.0 57.0 57.0 57.0 2,000.0 2,140.0 2,289.8
2,450.1
2,572.6 N
005 Jumlah laporan evaluasi pengembangan sumber daya alam & lingkungan di daerah tertinggal
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 1,700.0 1,819.0 1,946.3
2,082.6
2,186.7 N
5503 Peningkatan Sarana dan Prasarana di Daerah Tertinggal
01 Meningkatnya sarana dan prasarana di Daerah Tertinggal
005 Jumlah laporan evaluasi peningkatan sarana
dan prasarana di daerah tertinggal
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4,700.0 5,029.0 5,381.0
5,757.7
6,045.6 N Direktorat Peningkatan Sarana Dan Prasarana
006 Jumlah pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Sarana dan Prasarana Energi di Daerah
Tertinggal (tambahan APBN-P)
Kali 2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 300.0 321.0 343.5 367.5 385.9 N
001 Jumlah rumusan kebijakan peningkatan sarana dan prasarana di daerah tertinggal
Kabupate
n
5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 347,203.0 371,507.2
397,512.7
425,338.6
446,605.5
N
002 Jumlah koordinasi peningkatan sarana dan prasarana di daerah tertinggal
Kabupate
n
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 14,899.0 15,941.9
17,057.9
18,251.9
19,164.5
N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan peningkatan sarana dan prasarana di daerah tertinggal
Laporan 71.0 75.0 75.0 75.0 75.0 5,000.0 5,350.0 5,724.5
6,125.2
6,431.5 N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi peningkatan sarana dan prasarana di daerah tertinggal
Kabupate
n
71.0 75.0 75.0 75.0 75.0 15,800.0 7,276.0 7,785.3
8,330.3
8,746.8 N
5504 Pengembangan Ekonomi Lokal di Daerah tertinggal
01 Berkembangnya ekonomi lokal di Daerah Tertinggal
001 Jumlah rumusan kebijakan pengembangan
ekonomi lokal di daerah tertinggal
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 7,200.0 7,704.0 8,243.3
8,820.3
9,261.3 N Direktorat Pengembangan
Ekonomi Lokal di Daerah tertinggal
002 Jumlah koordinasi pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal
Kali 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 300.0 321.0 343.5 367.5 385.9 N
003 Jumlah pelaksanaan kebijakan
pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal
Kabupate
n
94.0 94.0 94.0 94.0 94.0 103,270.0 110,498.9
118,233.8
126,510.2
132,835.7
N
004 Jumlah bimbingan teknis dan supervisi pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal
Kabupate
n
94.0 94.0 94.0 94.0 94.0 42,030.0 44,972.1
48,120.1
51,488.6
54,063.0
N
005 Jumlah laporan evaluasi pengembangan
ekonomi lokal di daerah tertinggal
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5,000.0 5,350.0 5,724.5
6,125.2
6,431.5 N
10 Program Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman
Transmigrasi
763,550.
1
878,08
2.0
1,00
9,79
4.8
1,161,
264.4
1,219,
327.6
DIREKTORAT
JENDERAL
PENYIAPAN
KAWASAN DAN
PEMBANGUNAN
PERMUKIMAN
TRANSMIGRASI
5505 Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman
01 Tersedianya Dukungan Manajemen dan Teknis terhadap Pelaksanaan Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
001 Jumlah pelayanan teknis dan administratif
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 118,225.2 135,959.0
156,352.8
179,805.8
188,796.1
KL Sekretariat Ditjen
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman
5506 Penataan Persebaran Penduduk
01 Tertatanya Persebaran Penduduk di Permukiman Transmigrasi pada Kawasan Transmigrasi
001 Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi
Kk 4,100.0
4,100.0
4,141.0
4,150.0
4,150.0
65,584.8 75,422.6
86,735.9
99,746.4
104,733.7
N Direktorat Penataan
Persebaran
Penduduk
5507 Pembangunan Permukiman
Transmigrasi
01 Terbangunnya Permukiman Transmigrasi
001 Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan
prasarananya sesuai NSPK
Sp 49.0 49.0 49.0 49.0 49.0 385,676.8 443,528.3
510,057.6
586,566.3
615,894.6
N Direktorat Pembangunan
Permukiman
Transmigrasi
002 Jumlah berkembangnya sarana dan
prasarana di kawasan transmigrasi (Dana
Optimalisasi)
Km 62.0 0.0 0.0 0.0 0.0 113,569.3 130,604.7
150,195.4
172,724.6
181,360.8
N
5508 Penyediaan Tanah Transmigrasi
01 Terdistribusinya Lahan kepada Masyarakat Desa melalui Pembangunan Kawasan Transmigrasi
001 Jumlah luas lahan yang memenuhi kriteria
clear and clean
Ha 3,250.0
8,473.0
8,473.0
8,558.0
8,558.0
28,254.3 32,492.4
37,366.4
42,971.3
45,119.9
N Direktorat Penyediaan Tanah
Transmigrasi
5509 Perencanaan Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
01 Tersedianya Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
001 Jumlah Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Kawasan 23.0 40.0 49.0 43.0 43.0 22,789.5 26,207.9
30,139.1
34,659.9
36,392.9
N Direktorat Perencanaan
Pembangunan dan
Pengembangan
Kawasan 5510 Pembinaan
Potensi Kawasan
Transmigrasi
01 Tersedianya Kawasan Transmigrasi
001 Jumlah rencana kawasan transmigrasi
Kawasan 7.0 10.0 11.0 12.0 12.0 29,450.2 33,867.1
38,947.6
44,790.1
47,029.6
N Direktorat Bina
Potensi Kawasan
Transmigrasi 11 Program
Pembangunan Dan
Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
0.0 1,026,37
0.7
1,132,
158.4
1,24
4,41
3.0
1,367,
010.7
1,435,
361.2
DIREKTORAT
JENDERAL
PENGEMBANGAN KAWASAN
TRANSMIGRASI
5511 Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
01 Terlaksananya Pelayanan Teknis dan Administratif Ditjen PKT
001 Jumlah Pelayanan Teknis dan Administrasi Ditjen PKT
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 94,031.8 103,941.5
114,009.0
125,346.4
131,613.7
KL Sekretariat Ditjen
Pengembangan
Kawasan
Transmigrasi (PKTrans)
5512 Pembangunan dan Pengembangan
Sarana dan Prasarana di Kawasan
Transmigrasi
01 Tersedianya Permukiman Transmigrasi yang Sarana Prasarananya Berkembang dan Berfungsi
001 Jumlah Satuan Permukiman
(SP)/KPB/Kawasan yang dikembangkan
sarana dan prasarananya
Sp / Kpb 29.0 29.0 29.0 29.0 29.0 525,633.0 580,867.5
638,273.2
700,326.6
735,342.9
N Direktorat Pembangunan dan
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana Kawasan 002 Jumlah Satuan
Permukiman
(SP)/KPB/kawasan transmigrasi yang
menerapkan rencana aksi pengelolaan
lingkungan
Sp/Kpb/K
ws
11.0 11.0 11.0 11.0 11.0 8,153.9 8,969.3 9,866.2
10,852.8
11,395.4
N
003 Jumlah Satuan Permukiman (SP) yang difasilitasi pengalihan pengembangannya
Sp 11.0 11.0 11.0 11.0 11.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
004 Jumlah Kawasan Perkotaan Baru (KPB) sesuai dengan tingkat perkembangannya
Kpb 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
5513 Pengembangan Usaha Transmigrasi
01 Tersedianya kimtrans yang pendapatan transmigrannya sesuai dengan tahapan pengembangannya
002 Jumlah satuan permukiman (SP)/ KPB/ kawasan transmigrasi yang dikembangkan
usaha ekonominya
Sp / Kpb 94.0 94.0 94.0 94.0 94.0 171,275.0 188,384.1
207,258.2
227,943.6
239,340.8
N Direktorat Pengembangan
Usaha Transmigrasi
001 Jumlah produksi primer yang mendukung
kemandirian pangan
Ha 9,198.0
9,198.0
9,198.0
9,198.0
9,198.0
50,919.8 56,011.9
61,613.5
67,825.2
71,216.5
N
5514 Pengembangan Sosial Budaya
Transmigrasi
01 Tersedianya kimtrans yang mencapai tingkat perkembangan sosial budaya sesuai dengan tahapan pengembangannya
001 Jumlah keluarga yang mendapat bantuan
pangan di Satuan Permukiman (SP)
Kk 11,278.0
11,278.0
11,278.0
11,278.0
11,278.0
59,286.3 65,214.3
71,735.7
78,909.3
82,854.8
N Direktorat Pengembangan
Sosial Budaya Transmigrasi
002 Jumlah satuan permukiman (SP)/ KPB/ kawasan yang mendapat layanan sosial budaya
Sp/ Kpb 96.0 96.0 96.0 96.0 96.0 53,802.3 59,182.6
65,100.8
71,610.9
75,191.4
N
003 Jumlah SP/KPB/kawasan yang lembaga sosial budayanya terbentuk dan berfungsi
Lembaga 179.0 179.0 179.0 179.0 179.0 29,857.0 32,843.0
36,127.4
39,740.1
41,727.1
N
5515 Pelayanan Pertanahan Transmigrasi
01 Terfasilitasinya pelayanan pertanahan transmigrasi
001 Jumlah bidang tanah transmigrasi yang difasilitasi pengurusan sertifikatnya
Bidang 24,889.0
24,889.0
24,889.0
24,889.0
24,889.0
9,667.1 10,634.3
11,679.8
12,867.5
13,510.9
N Direktorat Pelayanan
Pertanahan
Transmigrasi
002 Jumlah masalah pertanahan transmigrasi yang difasilitasi penanganannya
Kasus 20.0 20.0 20.0 20.0 20.0 7,644.5 8,401.8 9,268.6
10,161.1
10,669.2
N
5516 Promosi Dan Kemitraan
01 Tersedianya satuan permukiman/kawasan transmigrasi yang berkembang melalui kemitraan
001 Jumlah lembaga dan kelompok masyarakat yang bersedia berpartisipasi sebagai mitra dalam pengembangan kawasan transmigrasi
Lembaga/
Kelompok
Masyarak
at
12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 16,100.0 17,708.1
19,480.6
21,427.2
22,498.6
N Direktorat Promosi Dan Kemitraan
04 Program
Penelitian dan
Pengembangan
, Pendidikan
dan Pelatihan
serta
Informasi
238,030.
0
285,55
7.1
340,
543.
8
406,0
33.5
426,33
5.2
BADAN
PENELITI
AN DAN
PENGEMB
ANGAN,PE
NDIDIKAN
DAN
PELATIHA
N, DAN
INFORMA
SI 5474 Dukungan
Manajemen dan
Pelayanan Teknis Lainnya Badan
Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, serta
Informasi (Balitlatfo)
01 Terselenggaranya manajemen dan pelayanan teknis Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi Kemendes, PDT, dan Transmigrasi 02 Terselenggaranya pengelolaan keuangan dan aset Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi Kemendes, PDT dan Transmigrasi 03 Terselenggaranya ketatalaksanaan dan ketatausahaan Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi Kemendes, PDT dan Transmigrasi
001 Jumlah Laporan pelaksanaan pengelolaan
program, evaluasi dan pelaporan Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi Kemendes, PDT dan Transmigrasi
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 4,585.8 5,143.0 6,172.0
7,406.0
7,776.3 KL Sekretariat Badan
Penelitian dan
Pengembangan, Pendidikan dan
Pelatihan, serta
Informasi (Balitlatfo)
002 Jumlah Laporan pelaksanaan pengelolaan
keuangan dan aset Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2,669.1 3,048.0 3,658.0
4,389.0
4,608.5 KL
003 Jumlah Laporan
pelaksanaan layanan
kepegawaian dan umum Badan
Penelitian dan
Pengembangan, Pendidikan dan
Pelatihan dan
Informasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 9,607.5 15,091.0
18,109.0
21,731.0
22,817.6
KL
004 Jumlah Laporan
pelaksanaan layanan perkantoran Badan
Penelitian dan
Pengembangan, Pendidikan dan
Pelatihan, dan
Informasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 9,919.6 11,904.0
14,284.0
17,141.0
17,998.1
KL
5475 Penyelenggaraan Pelatihan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
01 Terselenggaranya pelatihan masyarakat Desa, Daerah Teringgal, dan Transmigrasi di Jakarta
001 Jumlah dokumen perencanaan dan
pengelolaan anggaran
Satker
Dokumen 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 102.3 109.5 117.1 125.3 131.6 KL Balai Besar
Pelatihan
Masyarakat Desa, PDT, dan Transmigrasi 002 Jumlah piranti
lunak pelatihan yang
dijadikan acuan dalam
penyelenggaraan
pelatihan
Buku 9.0 9.0 9.0 9.0 9.0 260.6 278.8 298.3 319.2 335.2 KL
003 Jumlah Laporan kegiatan dan pembinaan
Laporan 41.0 41.0 41.0 41.0 41.0 351.4 376.0 402.3 430.4 451.9 KL
004 Jumlah sarana
dan prasarana
pelatihan yang ditingkatkan
kualitasnya
Unit 65.0 65.0 65.0 65.0 65.0 1,342.4 1,436.4 1,536.9
1,644.5
1,726.7 KL
005 Jumlah lembaga pelatihan masyarakat
yang diberdayakan
Lembaga 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 42.0 44.9 48.1 51.5 54.1 KL
006 Jumlah lembaga pelatihan yang dapat
bekerjasama di
bidang peningkatan SDM tenaga
kepelatihan
Lembaga 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 140.8 169.0 203.0 244.0 256.2 KL
007 Jumlah tenaga
kepelatihan yang mendapat sertifikasi
dan bimtek pelatihan
masyarakat berbasis kompetensi
Orang 30.0 30.0 30.0 30.0 30.0 205.3 219.7 235.1 251.6 264.2 KL
008 Jumlah Laporan
layanan operasional dan pemeliharaan
perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 9,191.2 11,029.0
13,235.0
15,882.0
16,676.1
KL
046 Jumlah
masyarakat desa, daerah tertinggal dan
transmigrasi yang
mendapat pelatihan dan pendampingan
melalui sekolah
lapang
Orang 750.0 850.0 1,000.0
1,150.0
1,150.0
3,519.3 3,765.7 4,029.3
4,311.3
4,526.9
02 Terselenggaranya pelatihan masyarakat Desa, Daerah Teringgal, dan Transmigrasi di Yogyakarta
009 Jumlah dokumen
perencanaan dan
anggaran
Dokumen 35.0 35.0 35.0 35.0 35.0 481.1 578.0 694.0 833.0 874.7 KL
010 Jumlah laporan kegiatan dan pembinaan
Laporan 80.0 80.0 80.0 80.0 80.0 491.7 592.0 710.0 852.0 894.6 KL
011 Jumlah
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
Calon Transmigran,
dan Transmigran
yang Mendapatkan
Pelatihan
Orang 1,290.0
1,290.0
1,290.0
1,290.0
1,290.0
3,542.5 4,458.0 6,500.0
9,000.0
9,450.0 KL
012 Jumlah Perjanjian Kerjasama
di bidang Pelatihan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
Mou 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0 99.0 119.0 143.0 171.0 179.6 KL
013 Jumlah SDM
Tenaga Fungsional Penggerak Swadaya
Masyarakat dan
Tenaga Pelatihan
yang Meningkat
Kompetensinya
Orang 150.0 150.0 150.0 150.0 150.0 544.3 800.0 900.0 1,000.0
1,050.0 KL
014 Jumlah Layanan Perkantoran dan
Operasional
Perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 9,284.4 9,475.0 9,664.0
9,858.0
10,350.9
KL
015 Jumlah Kendaraan
Operasional
Pendukung Pelatihan
Unit 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 659.2 775.0 930.0 1,116.0
1,171.8 KL
016 Jumlah Peralatan
dan Fasilitas Pendukung
Perkantoran dan
Pelatihan
Unit 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 495.1 575.0 690.0 828.0 869.4 KL
017 Jumlah Bangunan
Pendukung Pelatihan
M2 378.0 500.0 500.0 500.0 500.0 346.4 600.0 720.0 864.0 907.2 KL
03 Terselenggaranya pelatihan masyarakat Desa, Daerah Teringgal, dan Transmigrasi di Pekanbaru
018 Jumlah dokumen
Perencanaan dan
Pengelolaan Anggaran Pelatihan
Masyrakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Dokumen 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 168.1 202.0 242.0 290.0 304.5 KL
019 Jumlah Laporan
Kegiatan dan
Pembinaan yang dapat Mendukung
Program Pelatihan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
Laporan 9.0 9.0 9.0 9.0 9.0 226.4 271.0 325.0 391.0 410.6 KL
020 Jumlah Sarana dan Prasarana Pelatihan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang ditingkatkan kualitasnya
Unit 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 172.5 398.0 478.0 574.0 602.7 KL
021 Jumlah Layanan
Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran yang
dapat Mendukung Kelancaran
Pelaksanaan Tugas
dan Fungsi Satker
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 5,574.4 6,689.0 8,027.0
9,632.0
10,113.6
KL
022 Jumlah
Pengadaan Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran
Unit 9.0 9.0 9.0 9.0 9.0 162.1 194.0 233.0 280.0 294.0 KL
023 Jumlah
Pembangunan Sarana Pendukung Pelatihan
M2 20,000.0
20,000.0
20,000.0
20,000.0
20,000.0
10,000.0 12,000.0
14,400.0
17,280.0
18,144.0
KL
045 Jumlah
Masyarakat yang mendapat Pelatihan
Berbasis Kompetensi
dan Berbasis Masyarakat
Orang 1,230.0
1,500.0
2,000.0
2,500.0
2,500.0
4,484.7 7,500.0 12,000.0
20,000.0
21,000.0
KL
04 Terselenggaranya pelatihan masyarakat Desa, Daerah Teringgal, dan Transmigrasi di Makassar
024 Jumlah rumusan
kebijakan dalam
pengembangan latihan masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Dokumen 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 137.5 166.0 199.0 238.0 249.9 KL
025 Jumlah
pelaksanaan kebijakan dalam
pengembangan
latihan masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi
Orang 870.0 1,000.0
1,250.0
1,500.0
1,500.0
4,173.7 6,000.0 8,000.0
12,000.0
12,600.0
KL
026 Jumlah
pelayanan teknis
dalam pengembangan latihan masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 6,065.9 7,279.0 8,735.0
10,482.0
11,006.1
KL
027 Jumlah evaluasi
dan pelaporan
pengembangan pelatihan masyarakat
Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi
Paket 49.0 49.0 49.0 49.0 49.0 847.3 1,016.0 1,220.0
1,464.0
1,537.2 KL
028 Jumlah pengadaan alat Pendukung Pelatihan
Unit 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 50.0 60.0 72.0 86.0 90.3 KL
029 Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Unit 280.0 280.0 280.0 280.0 280.0 505.6 607.0 729.0 874.0 917.7 KL
030 Jumlah
peningkatan Sarana dan Prasarana
Gedung/Kantor
Unit 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 183.3 220.0 264.0 316.0 331.8 KL
05 Terselenggaranya pelatihan masyarakat Desa, Tertinggal dan Transmigrasi di Banjarmasin
031 Jumlah dokumen perencanaan dan
pengelolaan anggaran
Dokumen 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 123.2 148.0 177.0 213.0 223.7 KL
032 Jumlah laporan kegiatan pembinaan
Laporan 54.0 54.0 54.0 54.0 54.0 805.1 966.0 1,159.0
1,391.0
1,460.6 KL
033 Jumlah aparat
dan masyarakat yang
mendapat pelatihan berbasis kompetensi
dan berbasis
masyarakat
Orang 588.0 700.0 1,000.0
1,250.0
1,250.0
2,039.4 2,700.0 4,500.0
7,000.0
7,350.0 KL
034 Jumlah Peralatan pendukung kegiatan
pelatihan
Unit 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 22.0 26.0 32.0 38.0 39.9 KL
035 Jumlah peralatan
dan fasilitas
perkantoran
Unit 17.0 17.0 17.0 17.0 17.0 56.2 67.0 81.0 97.0 101.9 KL
036 Jumlah sarana dan prasarana
pelatihan yang
ditingkatkan kualitasnya
M2 156.0 156.0 156.0 156.0 156.0 261.8 314.0 377.0 453.0 475.7 KL
037 Jumlah layanan
operasional dan
pemeliharaan perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 4,548.0 5,458.0 6,549.0
7,859.0
8,252.0 KL
06 Terselenggaranya pelatihan masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Denpasar
038 Jumlah dokumen
perencanaan dan
pengelolaan anggaran
yang digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
pelatihan masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
Dokumen 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 116.5 140.0 168.0 202.0 212.1 KL
039 Jumlah laporan kegiatan pembinaan
Laporan 9.0 9.0 9.0 9.0 9.0 463.1 556.0 667.0 800.0 840.0 KL
040 Jumlah masyarakat yang
mendapat pelatihan
berbasis kompetensi dan berbasis
masyarakat
Orang 1,000.0
1,250.0
1,500.0
1,750.0
1,750.0
3,933.5 6,000.0 8,500.0
11,000.0
11,550.0
KL
041 Jumlah peralatan pendukung kegiatan
pelatihan
Unit 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 50.4 60.0 72.0 86.0 90.3 KL
042 Jumlah peralatan dan fasilitas perkantoran
Unit 47.0 47.0 47.0 47.0 47.0 189.5 228.0 274.0 328.0 344.4 KL
043 Jumlah sarana dan prasarana
pelatihan yang
ditingkatkan kualitasnya
M2 137.0 137.0 137.0 137.0 137.0 271.4 650.0 850.0 1,020.0
1,071.0 KL
044 Jumlah layanan
operasional dan
pemeliharaan
perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 4,420.5 5,304.0 6,365.0
7,638.0
8,019.9 KL
5476 Penelitian dan Pengembangan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
01 Terselenggaranya penelitian dan pengembangan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi untuk mendukung pembangunan perdesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi
001 Jumlah laporan perumusan kebijakan dalam
penelitian dan pengembangan desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi
Kegiatan 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 3,164.7 3,689.0 4,427.0
5,312.0
5,577.6 KL Pusat Penelitian dan
Pengembangan
002 Jumlah rekomendasi pelaksanaan kebijakan penelitian dan pengembangan desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi
Kajian 14.0 14.0 14.0 14.0 14.0 9,787.0 12,137.0
14,564.0
17,477.0
18,350.9
KL
003 Jumlah laporan pelayanan teknis dalam penelitian dan pengembangan desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,888.8 2,172.1 2,497.9
2,872.6
3,016.2 KL
004 Jumlah laporan
layanan perkantoran Pusat Penelitian dan
Pengembangan
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,620.2 1,863.2 2,142.7
2,464.1
2,587.3
5477 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
01 Terselenggaranya Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kemen Desa, PDT, dan Transmigrasi
001 Jumlah Laporan rumusan kebijakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kemen Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kegiatan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 426.7 512.0 615.0 738.0 774.9 KL Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pegawai Aparatur Sipil Negara
002 Jumlah Pegawai Aparatur Sipil Negara mengikuti pelaksanaan kebijakan pendidikan dan pelatihan pegawai aparatur sipil negara Kemen Desa, PDT dan Transmigrasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 17,960.0 21,552.0
25,862.0
31,035.0
32,586.8
KL
003 Jumlah penyelenggaraan pelayanan teknis
dalam pendidikan dan pelatihan pegawai apartur sipil negara Kemen Desa, PDT dan
Transmigrasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 5,730.3 6,876.0 8,251.0
9,901.0
10,396.1
KL
004 Jumlah laporan pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Kemen Desa, Pembangunan Daerah
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 643.1 772.0 926.0 1,111.0
1,166.6 KL
5478 Pelatihan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
01 Terselenggaranya pelatihan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
001 Jumlah dokumen perencanaan dan
pengelolaan anggaran
Dokumen 14.0 14.0 14.0 14.0 14.0 2,741.6 2,933.5 3,138.8
3,358.5
3,526.5 KL Pusat Pelatihan
Masyarakat Desa, PDT dan
Transmigrasi
002 Jumlah pedoman dan piranti lunak pelatihan yang dijadikan acuan dalam penyelenggaraan
pelatihan
Buku 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,850.1 1,979.6 2,118.2
2,266.4
2,379.8 KL
003 Jumlah laporan kegiatan pembinaan
Laporan 40.0 40.0 40.0 40.0 40.0 1,858.3 1,988.3 2,127.5
2,276.5
2,390.3 KL
004 Jumlah sarana dan prasarana pelatihan yang
ditingkatkan kualitasnya
Unit 371.0 371.0 371.0 371.0 371.0 4,253.3 4,551.0 4,869.6
5,210.5
5,471.0 KL
005 Jumlah lembaga pelatihan masyarakat yang
mendapatkan pembinaan
Lembaga 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 333.9 357.3 382.3 409.1 429.5 KL
006 Jumlah lembaga pelatihan yang dapat bekerjasama di bidang peningkatan SDM
tenaga kepelatihan
Lembaga 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 540.8 578.7 619.2 662.5 695.7 KL
007 Jumlah tenaga kepelatihan yang mendapat sertifikasi dan bimtek pelatihan masyarakat berbasis kompetensi
Orang 230.0 230.0 230.0 230.0 230.0 3,228.0 3,453.9 3,695.7
662.5 695.7 KL
008 Jumlah Laporan Pelaksanaan layanan operasional dan pemeliharaan perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,372.4 1,468.5 1,571.3
662.5 695.7 KL
009 Jumlah laporan
perumusan kebijakan dalam pelatihan
masyarakat desa,
daerah tertinggal dan transmigrasi
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 423.1 452.7 484.4 662.5 695.7
5479 Pengelolaan Data dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
01 Terselenggaranya pengelolaan data dan informasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi 02 Terselenggaranya e-government sistem informasi dan jaringan serta pengembangan kapasitas sumberdaya informatika
001 Jumlah laporan perumusan kebijakan data dan informasi desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
Kegiatan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 350.0 420.0 504.0 605.0 635.3 KL Pusat Data dan
Informasi Desa, PDT dan Transmigrasi
002 Jumlah dokumen pelaksanaan kebijakan data dan informasi bidang desa, daerah
tertinggal dan transmigrasi
Kegiatan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 12,565.3 15,078.0
18,094.0
21,712.0
22,797.6
KL
003 Jumlah pelaksanaan evaluasi dan pelaporan data dan informasi desa, pembangunan
daerah tertinggal dan transmigrasi
Kegiatan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 647.9 778.0 933.0 1,120.0
1,176.0 KL
007 Jumlah layanan
perkantoran Pusat
Data dan Informasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,410.0 1,508.74
1,614.35
1,727.36
1,813.7
004 Jumlah pelaksanaan e-government sistem
informasi dan jaringan serta pengembangan
kapasitas sumberdaya informatika
Paket 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 15,000.0 18,000.0
21,600.0
26,200.0
27,510.0
KL
005 Jumlah ketersediaan layanan teknis data dan informasi desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 841.2 900.1 963.1 1,030.5
1,082.0 KL
006 Jumlah Ketersediaan Sistem Informasi Terpadu (Tambahan APBN-P)
Kegiatan 13.0 13.0 13.0 13.0 13.0 30,950.0 33,116.50
35,434.66
37,915.08
39,810.8
KL
5480 Pengkajian dan Penerapan Teknik
Produksi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
01 Terselenggaranya Pelaksanaan Kebijakan Pengkajian dan Penerapan Teknik Produksi Bidang Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
001 Jumlah Laporan Pelaksanaan Kegiatan Layanan Penerapan Teknik Produksi Bidang
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 3,343.0 4,012.0 4,814.0
5,777.0
6,065.9 KL Balai Pengkajian dan
Penerapan Teknik
Produksi Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Bengkulu
002 Jumlah Pelaksaaan Kegiatan Pengkajian dan
Pengembangan Strategi Peningkatan
Produktivitas dalam Kemandirian Pangan dan Energi Bidang Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Paket 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3,698.4 4,438.0 5,325.0
6,390.0
6,709.5 KL
003 Jumlah Pelaksanaan Layanan Perkantoran Satker
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 3,469.0 4,163.0 4,995.0
5,994.0
6,293.7 KL
01 Program
Dukungan
Manajemen
dan Tugas
Teknis
Lainnya
Kementerian
Desa, PDT dan
Transmigrasi
544,092.
3
581,98
5.2
622,
931.
3
666,5
36.8
699,86
3.6
SEKRETA
RIAT
JENDERAL
5463 Penyelenggaraan Hukum dan
Organisasi Tata Laksana
01 Tersedianya peraturan perundang- undangan 02 Tersedianya layanan dan advokasi Hukum
001 Jumlah Peraturan Perundang-undangan Bidang Desa yang dihasilkan
Laporan 7.0 7.0 7.0 7.0 7.0 3,406.0 3,644.4 3,899.5
4,172.5
4,381.1 KL Biro Hukum dan Organisasi Tata laksana
03 Tersedianya telaahan, evaluasi produk hukum dan perjanjian 04 Tersedianya kapasitas organisasi dan layanan tata laksana
002 jumlah Peraturan Perundang-undangan Bidang Daerah Tertinggal yang dihasilkan
Laporan 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 2,682.0 2,869.7 3,070.6
3,285.6
3,449.9 KL
003 jumlah Peraturan Perundang-undangan Bidang Transmigrasi yang dihasilkan
Laporan 14.0 14.0 14.0 14.0 14.0 2,287.0 2,447.1 2,618.4
2,801.7
2,941.8 KL
004 Jumlah layanan dan Pertimbangan Hukum
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 1,629.0 1,743.0 1,865.0
1,995.6
2,095.4 KL
005 Jumlah layanan advokasi hukum
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2,070.0 2,214.9 2,369.9
2,535.8
2,662.6 KL
006 Jumlah Dokumentasi Hukum yang dihasilkan
Laporan 9.0 9.0 9.0 9.0 9.0 2,089.0 2,235.2 2,391.7
2,559.1
2,687.1 KL
007 Jumlah Laporan Penelaahan Produk Hukum
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2,210.0 2,364.7 2,530.2
2,707.3
2,842.7 KL
008 Jumlah Evaluasi Produk hukum
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2,143.0 2,293.0 2,453.5
2,625.3
2,756.6 KL
009 Jumlah Perjanjian dan kesepakatan Bersama (MoU)
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 1,504.0 1,609.3 1,721.9
1,842.5
1,934.6 KL
010 Jumlah laporan Penataan dan Peningkatan
Kapasitas organisasi
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 1,561.6 1,670.9 1,787.8
1,913.0
2,008.7 KL
011 Jumlah Laporan Pelaksanaan Ketatalaksanaan
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 1,978.0 2,116.5 2,264.6
2,423.1
2,544.3 KL
012 Jumlah pelaksanaan Layanan Tata Usaha Biro
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,234.0 1,320.4 1,412.8
1,511.7
1,587.3 KL
5464 Penyelenggaraan Hubungan
Masyarakat dan Kerjasama
01 Terlaksananya hubungan masyarakat dan kerjasama Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
001 Jumlah laporan Pelaksanaan Kerjasama Bilateral
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2,769.5 2,769.5 3,170.8
3,392.8
3,562.4 KL Biro Hubungan
Masyarakat dan Kerjasama
002 Jumlah laporan Pelaksanaan Kerjasama
Multilateral
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2,799.4 2,995.4 3,205.0
3,429.4
3,600.9 KL
003 Pelaksanaan Kerjasama Organisasi dan
Kemasyarakatan
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2,700.0 2,889.0 3,091.2
3,307.6
3,473.0 KL
004 Jumlah laporan Pelaksanaan Hubungan Media
Massa
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 4,009.7 4,290.4 4,590.7
4,912.1
5,157.7 KL
005 Jumlah laporan pelaksanaan Peningkatan
Publikasi
Laporan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 60,327.9 64,550.9
69,069.4
73,904.3
77,599.5
KL
006 Jumlah laporan Pelaksanaan Analisis dan
Evaluasi Media
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 6,738.0 7,209.7 7,714.4
8,254.4
8,667.1 KL
007 Jumlah laporan pelaksanaan pengelolaan
informasi dan dokumentasi
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5,484.3 5,868.2 6,279.0
6,718.5
7,054.4 KL
008 Jumlah Laporan Pelaksanaan Layanan Pengaduan Masyarakat
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 381.1 407.8 436.3 466.9 490.2 KL
009 Jumlah Laporan Pelaksanaan Layanan
Perpustakaan
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 581.4 622.1 665.7 712.3 747.9 KL
010 Jumlah laporan Pelaksanaan Hubungan Antar
Lembaga Negara dan Pemerintah
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5,286.1 5,656.1 6,052.0
6,475.7
6,799.5 KL
011 Jumlah Laporan Pelaksanaan Hubungan Antar Lembaga Swasta dan Organisasi Kemasyarakatan
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 14,273.2 15,272.3
16,341.4
17,485.3
18,359.6
KL
012 Jumah laporan Pelaksanaan Pengelolaan Tata
Usaha Biro Humas dan Kerjasama
Laporan 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 649.4 694.9 743.5 795.6 835.4 KL
5465 Penyelenggaraan Perencanaan
01 Terlaksananya Koordinasi dan Penyusunan Program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 02 Terlaksananya Pemantauan, Evaluasi dan Penyusunan Laporan Program Kegiatan di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 03 Terlaksananya Koordinasi dan Penyusunan Program dan Anggaran Sekretariat Jenderal 04 Terlaksananya Koordinasi dan Penyusunan Anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
001 Jumlah Dokumen Rencana Program dan
Kegiatan I
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6,632.0 7,096.2 7,593.0
8,124.5
8,530.7 KL Biro Perencanaan
002 Jumlah Dokumen Rencana Program dan
Kegiatan II
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6,630.0 7,094.1 7,590.7
8,122.0
8,528.1 KL
003 Jumlah Dokumen Rencana Program dan
Kegiatan III
Dokumen 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6,630.0 7,094.1 7,590.7
8,122.0
8,528.1 KL
004 Jumlah Penyusunan Evaluasi dan Laporan Program dan Kegiatan I
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3,038.0 3,250.7 3,478.2
3,721.7
3,907.8 KL
005 Jumlah Penyusunan Evaluasi dan Laporan Program dan Kegiatan II
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3,017.0 3,228.2 3,454.2
3,696.0
3,880.8 KL
006 Jumlah Penyusunan Evaluasi dan Laporan Program dan Kegiatan III
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3,014.0 3,225.0 3,450.7
3,692.3
3,876.9 KL
007 Jumlah Ketersediaan Hasil Analisa Data
Perencanaan
Laporan 11.0 11.0 11.0 11.0 11.0 12,212.9 13,067.8
13,982.5
14,961.3
15,709.4
KL
008 Jumlah Laporan Penyusunan Program dan
Anggaran Sekretariat Jenderal
Laporan 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 8,073.0 8,638.1 9,242.8
9,889.8
10,384.3
KL
009 Jumlah Layanan Operasional dan Layanan
Perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,081.3 1,156.9 1,237.9
1,324.6
1,390.8 KL
010 Jumlah Dokumen Rencana Kerja Anggaran I
Dokumen 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2,800.0 2,996.0 3,205.7
3,430.1
3,601.6 KL
011 Jumlah Dokumen Rencana Kerja Anggaran II
Dokumen 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3,000.0 3,210.0 3,434.7
3,675.1
3,858.9 KL
012 Jumlah Dokumen Rencana Kerja Anggaran III
Dokumen 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3,100.0 3,317.0 3,549.2
3,797.6
3,987.5 KL
5466 Penyelenggaraan Sumber Daya
Manusia dan Umum
01 Terselenggaranya Peningkatan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Pelayanan Umum 02 Terselenggaranya Layanan Administrasi dan Ketatausahaan 03 Terselenggaranya pengelolaan perlengkapan, pengadaan, pemeliharaan dan rumah tangga 04 Terlaksananya urusan keprotokolan
001 Jumlah Laporan Perencanaan Sumber Daya
Manusia Aparatur
Laporan 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 8,486.7 9,080.7 9,716.4
10,396.5
10,916.3
KL Biro SDM dan Umum
002 Jumlah Laporan Administrasi Sumber Daya
Manusia Aparatur
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5,397.9 5,775.7 6,180.0
6,612.6
6,943.2 KL
003 Jumlah Laporan Peningkatan Kesejahteraan
Sumber Daya Manusia Aparatur
Laporan 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 8,608.8 9,211.5 9,856.3
10,546.2
11,073.5
KL
004 Jumlah Layanan Tata Usaha Menteri
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,128.0 1,207.0 1,291.4
1,381.8
1,450.9 KL
005 Jumlah Layanan Tata Usaha Setjen
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,758.0 1,881.1 2,012.8
2,153.7
2,261.4 KL
006 Jumlah Layanan Tata Usaha Staf Ahli
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 4,402.0 4,710.1 5,039.8
5,392.6
5,662.2 KL
007 Jumlah Layanan Tata Usaha Biro
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 500.0 535.0 572.5 612.5 643.1 KL
008 Jumlah Layanan Persuratan dan Kearsipan
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 17,319.8 18,532.2
19,829.4
21,217.5
22,278.4
KL
009 Jumlah Dana Operasional Menteri (DOM)
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,440.0 1,540.8 1,648.7
1,764.1
1,852.3 KL
010 Jumlah Laporan kebutuhan Sarana dan Prasarana kantor
Laporan 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2,710.9 2,900.7 3,103.7
3,321.0
3,487.1 KL
011 Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana
Peralatan dan mesin Kantor, Obat-obatan
Klinik, Jasa Keamanan dan Kebersihan
Paket 25.0 25.0 25.0 25.0 25.0 39,903.9 42,697.2
45,686.0
48,884.0
51,328.2
KL
012 Jumlah Layanan Pemeliharaan dan
Penyimpanan Barang, Peralatan dan Mesin serta aset Kantor lainnya
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 20,258.0 21,676.0
23,193.4
24,816.9
26,057.7
KL
013 Jumlah Layanan Rumah Tangga dalam bentuk
langganan dan Sewa
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 21,627.0 23,140.9
24,760.8
26,494.0
27,818.7
KL
014 Jumlah peningkatan layanan ULP
Paket 25.0 25.0 25.0 25.0 25.0 6,685.0 7,153.0 7,653.7
8,189.4
8,598.9 KL
015 Peningkatan Layanan Gedung / Bangunan
Paket 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 15,703.6 16,802.9
17,979.1
19,237.6
20,199.5
KL
016 Jumlah Pelaksanaan Layanan Perjalanan
Paket 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 27,166.0 29,067.6
31,102.4
33,279.5
34,943.5
KL
017 Jumlah Ketersediaan Layanan Acara
Laporan 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 1,868.3 1,999.0 2,139.0
2,288.7
2,403.1 KL
018 Jumlah Ketersediaan Layanan Tamu
Laporan 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 1,401.6 1,499.7 1,604.7
1,717.0
1,802.9 KL
5467 Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
01 Terselenggaranya Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
001 Jumlah laporan pelaksanaan anggaran I
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 3,116.6 3,334.8 3,568.2
3,818.0
4,008.9 KL Biro Keuangan dan
Pengelolaan BMN 002 Jumlah laporan
pelaksanaan anggaran II
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 3,207.1 3,431.6 3,671.8
3,928.8
4,125.2 KL
003 Jumlah laporan pelaksanaan anggaran III
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 3,752.0 4,014.6 4,295.7
4,596.4
4,826.2 KL
004 Jumlah laporan penatausahaan
perbendaharaan
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,627.1 1,741.0 1,862.9
1,993.3
2,093.0 KL
005 Jumlah laporan penatausahaan
pertanggungjawaban anggaran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 904.6 968.0 1,035.7
1,108.2
1,163.6 KL
006 Jumlah pelaksanaan pengelolaan gaji
Pegawai 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 132,536.9 141,814.4
151,741.5
162,363.4
170,481.6
KL
007 Jumlah laporan pelaksanaan verifikasi dan
pembukuan
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,509.6 1,615.3 1,728.3
1,849.3
1,941.8 KL
008 Jumlah laporan pelaksanaan akuntansi dan
pelaporan keuangan
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 7,165.8 7,667.5 8,204.2
8,778.5
9,217.4 KL
009 Jumlah laporan pelaksanaan akuntansi dan
pelaporan barang milik negara
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 6,864.6 7,345.2 7,859.3
8,409.5
8,830.0 KL
010 Jumlah laporan pelaksanaan administrasi penatausahaan barang milik negara
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 2,222.0 2,377.5 2,544.0
2,722.0
2,858.1 KL
011 Jumlah laporan pelaksanaan penghapusan
barang milik negara dan tuntutan
perbendaharaan tututan ganti rugi
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 1,675.2 1,792.5 1,917.9
2,052.2
2,154.8 KL
012 Jumlah layanan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
Bulan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 3,123.5 3,342.2 3,576.1
3,826.5
4,017.8 KL
Jumlah 9,027,99
5.1
13,924
,843.5
14,5
85,6
88.4
15,53
7,034.
7
16,313
,886.5
PENGKURAN KINERJA
KEGIATAN TAHUN 2015
Kementerian/ Lembaga : Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Tahun Anggaran : 2015
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Program Anggaran
Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa.
Jumlah fasilitasi dalam pengembangan kapasitas desa untuk mampu menggali sumber daya lokal dalam pelaksanaan pembangunan desa melalui pendampingan dan kegiatan peningkatan kapasitas pendamping, kelembagaan masyarakat dan masyarakat
74.093 Desa
74.093 Desa
100%
Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masarakat Desa
2.748.220.001.000
1.524.482.881.030
55,47%
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa
5000 Desa
5.744 Desa 100%
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pembangunan
150 Desa
56 Desa
33,33%
Lampiran III
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Program Anggaran
Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
sarana dan prasarana desa
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
50 Desa
50 Desa
100%
Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pengembangan usaha desa
5000 Desa 5000 Desa 100%
Terpenuhinya Fasilitas Pelayanan Dasar (sarana dan prasarana) antar Desa pada kawasan perdesaaan
76 Kabupaten 76 Kabupaten
100%
Program Pembangunan Kawasan Perdesaan
392,275,000,000 306,574,974,326 78.15%
Terentaskannya daerah tertinggal minimal 80 (delapan puluh) kabupaten
Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang laju pertumbuhan ekonominya meningkat
6.96% - - Program Pembangunan Daerah Tertinggal
843,642,000,000 635,207,017,076 75,29
Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembangunan sarana dan
16.0% 19 Kab
58,2% 71 Kab
373,68%
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Program Anggaran
Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
prasarana dasar
Jumlah kabupaten di daerah tertinggal yang indeks pembangunan manusianya meningkat
68.1% - -
Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar, konektivitas dan kesejahteraan masyarakat daerah tertentu
Persentase peningkatan sarana dan prasarana dasar di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
100% 74 Kab
87 Kab
120%
Program Pengembangan Daerah Tertentu
1,306,305,000,000 565,605,369,774
Persentase peningkatan sarana dan prasarana konektivitas di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar.
Persentase kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Program Anggaran
Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
masyarakat di daerah perbatasan dan pulau kecil dan terluar
Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak
Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman Transmigrasi
49 SP/3.559 KK di 48 Kawasan
50 SP 102% Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
15.352.271.000 12.725.214.400 82,89%
Jumlah kawasan
yang ditetapkan
Menteri
7 Kawasan 23 Kawasan 192%
Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72 Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) dan Berkembangnya 20 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi Embrio Kota Kecil/Kota Kecamatan
Jumlah Satuan Permukiman (SP) Mandiri
19 SP
50 Kawasan 104% Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
552.505.203.000 523.607.968.870 94.77
Kawasan yang berkembang sebagai embrio Pusat Pertumbuhan
6
KPB
6 KPB 100%
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi % Program Anggaran
Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatnya akuntabilitas dan kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Penilaian Akuntabilitas Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
B
- - 9,059,500,000 6,548,797,650 72,29%
Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
Opini atas Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Opini WDP
(Wajar Dengan Pengecualian)
- - Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
24.942.432.000 14.206.873.050 56,96%
Terselenggaranya penelitian dan pengembangan pada desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
Jumlah Kajian yang menghasilkan Rekomendasi
12 Kajian/ Penelitian
12 Kajian 100% Program Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan serta Informasi
9.164.837.000
8.816.641.299
96,20%
Lokasi Pelaksanaan Tugas Pembantuan Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa
Tahun 2015
Lampiran IV
KEMENTERIAN DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI