laporan gypsum

Upload: tira-aisah-puspasari

Post on 16-Oct-2015

170 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    1/18

    LAPORAN TUTORIAL

    SKENARIO 1 : BLOK IBTKG I

    GENAP 2013/2014

    OLEH : KELOMPOK TUTORIAL 7

    KETUA : MIFTACHUL HUSNA (131610101084)

    SCRIBER PAPAN : ADRIANO JOSHUA (131610101065)

    SCRIBER MEJA : TIRA AISAH PUSPASARI (131610101073)

    ANGGOTA :

    1. ALVIN ANANDA (131610101066)

    2. RONI HANDIKA . (131610101068)

    3. DANARWATI BUDININGRUM (131610101074)

    4. ELISSA ARIANTO (131610101075)

    5. LILIS PUTRI A. (131610101076)

    6. ZOEVANA ANANDRA P. (131610101078)

    7. ATIKA SURYADEWI (131610101079)

    8. YULIANDARI A PUTRI (131610101081)

    9. FREDI AKBAR M. (131610101083)

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    2/18

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

    limpahan rahmat dan ridho-Nya laporan hasil tutorial skenario 1 blok IBTKG I yang

    membahas tentang Gypsum dapat tersusun setelah mengalami beberapa pembahasan.

    Pembuatan laporan ini didasarkan pada hasil pelaksanaan tutorial yang menggunakan metode

    seven jump.

    Agar hasil tutorial yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat, maka dibuatlah

    laporan ini agar dapat dipelajari kembali dan mungkin dapat bermanfaat untuk adik kelas

    kami nanti.

    Atas terselesaikan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan

    keaktifan rekan-rekan satu kelompok serta kepada tutor, drg Sonny S, M.Kes yang telah

    membimbing kami. Laporan ini telah diupayakan sebisa mungkin dengan mengacu pada

    beberapa sumber materi dan diskusi kelompok, namun demikian harus diakui masih terdapat

    banyak kekurangan dan kelemahan sehingga kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkanuntuk menyempurnakan laporan ini.

    Jember, April 2014

    Penyusun

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    3/18

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................ i

    DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG ..................................................... 11.2 SKENARIO ..................................................................... 11.3 RUMUSAN MASALAH ................................................ 11.4 LEARNING OBJECT. 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 3

    BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 7

    BAB IV PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN ............................................................... 11DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    4/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangBahan-bahan yang dipakai di bidang Kedokteran Gigi kebanyakan mempunyai

    bebrbagai fungsi bedasarkan kegunaannya atau pemakainya. Salah satunya adalah

    penggunaan Gips, dalam bidang ilmu material kedokteran gigi aplikasi bahan Gips

    banyak sekali dijumpai, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan laboratorium.

    Material Gips ini banyak dipergunakan antara lain:

    1. Pembuatan model dan die2. Articulating cast,3. Mould4. Refractory investment dan lain lain.Karena banyaknya aplikasi Gips dalam Kedokteran Gigi ini maka kita perlu

    untuk mengetahui segala aspek tentang Gips terutama sifat-sifatnya yang nantinya

    memudahkan kita untuk memanipulasimya, sehingga menghasilkan suatu hasil

    manipulasi yang optimal. Dan untuk lebih memahaminya maka perlu dilakukan suatu

    percobaan yang akan memperlihatkan cara manipulasi Gips yang benar serta pengaruh

    sifat-sifatnya terhadap hasil manipulasi.

    1.2 SkenarioMahasiswa FKG UNEJ semester IX sedang menjalani praktikum pembuatan gigi tiruan

    cekat di bagian prostodonsia. Pada hari pertama praktikum, staff bagian prostodonsia

    memberi pengarahan pada mahasiswanya mengenai tata tertib dan tahap-tahap

    pembuatan gigi tiruan cekat. Beberapa tahapan yang harus dilakukan antara lain

    pembuata model studi, pembuatan die, dan pembuatan model kerja yang semuanya itu

    menggunakan bahan dental gypsum dengan tipe yang berbeda. Di bidang kedokteran

    gigi, dental gypsum sangat penting tergantung fungsi dan penggunaannya. Agar model

    studi, die, dan model kerja yang dihasilkan tidak porous, setting time dan setting

    expansiontepat maka manipulasi gypsum harus dilakukan dengan baik dan benar.

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    5/18

    1.3 Rumusan masalahDalam laporan ini memuat beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:

    1. Bagaimana komposisi dari gypsum ?2. Apa saja sifat-sifat dari gypsum ?3. Sebutkan syarat gypsum yang baik yang akan digunakan dalam Kedokteran Gigi ?4. Bagaimana Klasifikasi dari Gypsum ?5. Jelaskan tahap-tahap manipulasi gypsum6. Jelaskan setting time dan setting expansion7. Faktor-faktor yang mempengaruhiporous dan cara menanggulanginya

    1.4 Learning Object

    1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan pengklasifikasiangypsum dan aplikasinya dalam Kedokteran Gigi

    2. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan cara memanipulasigypsum yang baik dan benar

    3. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan faktor-faktor yangmempengaruhisetting time,setting expansion, manipulasi gypsum, danporous

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    6/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Gypsum merupakan bahan pilihan untuk membuat model atau die dalam kedokteran

    gigi. Berasal dari alam dengan nama kimia Kalsium Sulfat Dihidrat yang diolah dengan

    beberapa cara, antara lain dengan dipanaskan pada ketel (tempat terbuka) dengan suhu

    110C-120C dengan menghasilkan Calcined Kalsium Sulfat Hemihidrat (kadang-kadang

    disebut -hemihidrat) atau dikenal dengan Plaster of Paris. Cara lain dengan dipanaskan

    dengan suhu 120C-130C dalam autoclave (tempat tertutup) yang menghasilkan

    autoclave Kalsium Sulfat Hemihidrat (kadang-kadang disebut -hemihidrat) atau dikenal

    dengan dental stone. Kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O) dipanaskan pada larutan 30%

    calcium clorida atau magnesium clorida membentuk densite. (Anusavice 172-173)

    Berdasarkan kekuatan dan kekerasan gips dapat dibedakan menjadi 4 type ;

    I. Plaster of ParisII. Plaster ModelIII. Dental StoneIV. Dental Stone High StrengthV. Dental Stone Hight Strenghth high expansion(Craig, et all, 1983)

    Kegunaan gypsum dalam kedokteran gigi :

    - Model dan die- Bahan cetak- Mounting- Packing- Bahan tanam

    Bahan untuk membuat model dan die hendaknya memenuhi persyaratan-persyaratan

    sebagai berikut :

    a. Sifat mekanisnya harus kuat, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atautergores selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam dll.

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    7/18

    b. Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.c. Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan dimensi yang

    sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).

    d. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaan cetakandengan permukaan model, die.

    e. Memiliki perbedaan warna yang jelas dengan bahan lain yang dipergunakan, misalnyamalam inlay dan porselen.

    f. Murah dan mudah dipergunakan.(E.C Combe,1992)

    Sifat Gypsum

    a. Sifat FisisWarna : putih,kuning,abu-abu,merah jingga,hitam bila tak murni

    Massa jenis : 2,312,35

    Keras seperti mutiara terutama permukaannya

    Bentu mineral : kristalin,serabut dan massif Kilap seperti sutra

    Konduktivitasnya rendah

    Sistem kristalin monoklinikb. Sifat kimia

    Kelarutannya dalam air 2,1 gr tiapm liter air pada suhu 40o C ; 1,8 gr tiap liter air pada suhu

    0o C ; 1,9 gr tiap liter pada suhu 70o-90o C. Kelarutannya bertambah dengan penambahan

    HCl atau HNO3. Apabila dipanaskan,kalsium sulfat dihidrate,akan kehilangan 1,5 gr mmol

    H-2O yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihydrates.Hasil yang diperoleh berupa

    bubuk/powder .Namun,bila kalsium sulfat kemihydrate dicampur dengan air maka akan

    mengahasilkan panas (proses eksothermis) dan dihasilkan kalsium sulfat dehydrate.

    Bahan model dan die untuk kedokteran gigi sering terbuat dari gips kapur (Plaster of

    Paris), atau dari gips keras yang dikenal sebagai dental stone. Kedua bahan ini

    mengandung Kalsium Sulfat Hemihidrat (CaSO4)2 . H2O (kadang-kadang ditulis

    CaSO4 . H2O) sebagai konstitusi utamanya dan ditambah dengansenyawa kimia untuk

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    8/18

    mengontrol waktu setting. Meskipun kedua bahan ini identik secara kimia, namun tetap

    ada perbedaan-perbedaan antara lain:

    -hemihidrat -hemihidrat

    hydrocal

    -hemihidrat

    hydrocal

    Cara

    pembuatan

    ketel terbuka pd

    suhu 110o-120o

    autoclave pd suhu

    120o-130

    o

    dipanaskan pada

    larutan 30% calcium

    clorida atau

    magnesium clorida

    W/P ratio 50-60 ml air dlm

    100 gr bubuk

    22-35 ml air dlm 100

    gr bubuk

    20 ml air dlm 100 gr

    bubuk

    Bentuk

    partikel

    besar,porus dan

    irregular

    kecil, reguler dan tdk

    porus

    Lebih kompak dan

    halus

    Sifat

    mekanis

    setelah setting

    Compressive

    strength

    ( 12 MPa),

    tensile

    strength rendah

    Compressive strength

    ( 30 MPa), tensile

    strength tinggi

    Compressive strength

    ( 38 MPa), tensile

    strength tinggi

    Penggunaan Model studi,

    mounting, packing

    Model kerja Diemodel untuk

    keperluan casting

    Manipulasi gypsum dipengaruhi oleh berbagai faktor selama berlangsungnya proses

    berikut, yaitu:

    1. Menakar

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    9/18

    Karena kekuatan suatu stone secara tidak langsung sebanding dengan rasio

    W:P adalah sangat penting untuk mempertahankan jumlah air serendah mungkin.

    Namun, jangan terlalu rendah sehingga adukan tidak mengalir ke dalam setiap detil

    cetakan. Sekali rasio W:P optimal ditentukan,maksud dari W:P adalah hasil bagi yang

    diperoleh bila berat (volume) dari air dibagi dengan berat bubuk.,dan biasa disingkat

    W:P. Diamanaratio optimal dalam penggunaan telah disebutkan pada tabel diatas.

    Dalam penggunaannya biasanya menggunakan rasio W:P yang dianjurkan pabrik

    sebagai pedoman, takaran yang sama harus selalu digunakan. Air dan bubuk harus

    diukur dengan menggunakan silinder pengukur volume air yang akuratdan

    menimbang kesetaraannya untuk bubuk.

    2. PengadukanBila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk parabolik,

    halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki bilah yang kaku serta

    pegangan yang nyaman dipegang. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari

    untuk mencegah porous yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan

    permukaan. Penggunaan vibrator otomatis dengan frekuensi tinggi dan amplitudo

    rendah adalah membantu. Air yang sudah diukur jumlahnya ditempatkan dalam

    mangkuk pengaduk, dan bubuk yang sudah ditimbang ditaburkan. Adukan kemudian

    dengan cepat diputar, dengan secara periodik menyapu spatula kedalam mangkuk

    pengaduk untuk menjamin pembasahan semua bubuk serta memecahkan endapan,

    atau gumpalan. Pengadukan harus terus berlangsung sampai diperoleh adukan yang

    halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin lama waktu pengadukan berarti mengurangi

    waktu kerja, khususnya untuk menuang model.

    3. PenyimpananStone atau plaster disimpan pada temperature ruang. Penyimpanan baik stone atau

    plaster pada temperature ruang tidak menimbulkan perubahan dimensi yang

    bermakna. Namun, bila temperature penyimpanan dinaikkan sampai antara 90o dan

    110o (194o-230o),pengerutan terjadi begitu kristalisassi air dikeluarkan dan dihidrat

    berubah menjadi hemihidrat. Kontarksi plaster pada temperatur tinggi lebih besar

    dibandingkan dengan stone, dan ini juga mengurangi kekuatannya. Kontarksi tersebut

    dapat terjadi selama penyimpanan di atas temperatur ruang,begitupun bila model

    stone sedang dikeringkan.

    (Anusavice : 172173)

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    10/18

    BAB III

    PEMBAHASAN

    MAPPING

    Gypsum

    Tipe Gypsum (Pengklasifikasian)

    Syarat Komposisi Sifat

    Manipulasi Gypsum

    Faktor ------->

    Aplikasi dalam Kedokteran Gigi

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    11/18

    A. Klasifikasi dari GypsumJenisjenis gipsum yang terdaftar oleh spesifikasi ADA No. 25:

    1. Plaster cetak (tipe I)

    Bahan cetak ini terdiri dari plasterof paris yang telah dimodifikasi dengan penambahan

    bahan-bahan lain,seperti : potassium sulfat,borax,dan zat warna. Dimana tujuan penambahan

    zat tersebut adalah untuk mengatur setting time dan mengontrol setting ekspansi .Oleh karena

    setting ekspansi dan setting time yang rendah,sehingga dapat menjamin kekuatan dan

    kenyamanan bagi pasien.Plaster cetak ini jarang digunakan lagi untuk mencetak dalam

    kedokteran gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti hidrokoloid dan

    elastomer.

    Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi, antara lain

    untuk model / pemasangan model pada articulator, untuk bahan studi model Untuk bahan tanam Untuk bahan impression Untuk model analisis dan diagnosis anatomi2. Plaster model (tipe II)

    Plaster model ini atau plaster laboratorium tipe II sekarang digunakan untuk mengisi kuvet

    dalam pembuatan protesa bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuatan

    cukup,sesuai batasan yang disebutkan dalam spesifikasi. Model plaster biasanya digunakan

    untuk diagnostik cast dan artikulasi dari stone cast. Produk ini secara tardisional diproduksi

    dalam warna putih untuk membedakannya dengan dental stone.

    Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi, antara lain

    Untuk model studi di laboratorium Untuk mengisi kuvet dalam

    3. Stone gigi (tipe III)Dental stone ideal untuk pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan

    lain-lain. Dental stone secara tradisional berwarana kuning atau putih. Stone tipe III memiliki

    kekuatan kompresi minimal 1 jam sebesar 20,7 MPa (3000 psi), tetapi tidak melebihi 34,5

    Mpa (5000 psi). Bahan ini ditujukanuntuk pengecoran dalammembentuk gigi tiruan penuh

    yang cocok dengan jaringan lunak.

    Aplikasi dalam bidang kedokteran gigi

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    12/18

    Untuk model ortodonsi Untuk bahan tanam protesa Untuk crown bridge4. Stone gigi, high strength (tipe IV)

    Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola

    dari malam dalam cast restoration.

    Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi

    Untuk pembuatan die Untuk pembuatan positif model Untuk crown bridge5. High strength, high expansion dental stone (tipe V)

    Tambahan dalam klasifikasi ADA untuk material ini berkembang atas respon untuk

    memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi Gips yang lebih tinggi dibanding dental

    stone. Dan memiliki kekuatan kompresi yang lebih tinggidibandingkan stone tipe IV.

    Material ini berwarna biru atau hijau, dan paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan

    semua produk gibs.

    Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi

    Untuk pembuatan dieKlasifikasi Berdasarkan proses terbentuknya

    a. Gipsum Alam : yaitu merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandun dua molekul air

    dengan rumus kimia CaSO4.2H2O ,dimana jenis batuannya adalah satinspar,alabaster,gypsitedan selenit. Dengan warna bervariasi dari putih kekuningan hingga abu-abu.

    a) Batuan gypsum yang berbentuk granular dan buram,mengandung sedikit dolomite,batu

    kapur,dari kadar CaSO4 76%

    b) Gipsitb. Gipsum Sintesis : yaitu gypsum yang diperoleh dengan memproses air laut dan air kawah

    yang banyak yang mengandung sulfat dengan menambahkan unsure kalsium ke dalamnya

    dan sumber lainnya adalah gypsum sebagai produk sampingan pembuatan asam fosfat,asam

    sulfat,dan asam nitrat . (Sentono, 1992)

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    13/18

    B. Komposisi Gypsum

    Komposisi/bahan utama dalam gypsum yaitu kalsium sulfat dihidrate dengan rumus

    kimia CaSO4.2H2O .Prosentase komposisi kimia dalam kalsium sulfat dihidrate yaitu:

    Calcium (Ca) = 23,28 % Hidrogen (H) = 2,34 % Calsium Oksida (CaO) = 32,57 % Air

    (H2O) = 20,93 % Sulfur (S) = 18,62 %

    C. Sifat Gypsum Compressive strength.

    Dalam kondisi gips keras, memperlihatkan kekuatan kompresi yang tinggi.Berhubungan

    dengan W/P ratio. Lebih banyak air yang di gunakan maka kekuatan kompresi makin rendah.

    Kelebihan air didistribusi merata dalam campuran dan berhubungan denganvolume tetapi

    tidak dengan kekuatannya. Dental plaster lebih porusdaripada dental stone dan karena

    densitas dental plaster lebih rendahrendah sehingga kekuatannya rendah. Dalam 1 jam Kek.

    Kompresi : dental plaster = 12,5 Mpa; dental stone 31 Mpadan High strength DS = 45 Mpa.

    Kekuatan dalam kondisi kering ( 7 hari ) = 2x basah Kekerasan permukaan dan ketahanan

    abrasi. Berhubungan dengan kekuatan kompresi. Setelah final setting, kekerasan permukaan

    konstan sampai seluruhkandungan air menguap. Kekerasan permukaan akan tercapai lebih

    dulu dibanding kekuatankompresinya. Cara menaikkan kekerasan: impregnasi gips plaster

    dengan monomer methylmethacrylate; dental stone dengan epoxy resins, mencampur dental

    stonedengan koloidal silika (30%).

    Kekuatan Tensile/ TarikPenting untuk menahan kekuatan lateral seperti pelepasan model. Oleh karena gips

    mempunyai sifat brittle maka dipakai kekuatan tarikdiametral*** Beberapa hal yang perlu

    diperhatikan : Pada 1 jam 2,3 Mpa (setengah kering) ; pada 40 jam = 4,1 Mpa Kekuatan tarik

    dental plaster = 1/2 dari dental stone. Kekuatan tarik dental plater 1/5 kekuatan kompresinya

    Reproduksi detailPlaster tidak bisa memprodiksi detail permukaan sebagus epoxy karenapermukaan gip porus

    dalam level mikroskop. Gelembung udara kadangterperangkap diantara material cetak dan

    gipsum sebab campuran gips tidakbisa membasahi beberapa material cetak (silikon). Vibrasi

    selama penuangan mengurangi terperangkapnya udara. Menghindari kontaminasi saliva dan

    darah

    D. Syarat GypsumE. Manipulasi Gypsum

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    14/18

    1. Menakar dan Menimbang

    Rasio w/p yakni 50ml : 100gr untuk plaster of paris,dental stone 22-35ml : 100gr.Pengukuran

    dapat menggunakan alat silinder pengukuran. Rasio powder dan air mempengaruhi kekuatan

    stone sehingga jumlah air harus serendah mungkin.

    2. Pengadukan

    Dalam melakukan pengadukan perlu dihindari terjadinya gelembung karena dapat

    menyebabkan porous.Dalam melakukan pengadukan menggunakan spatula dan bowl.Air

    dituangkan dahulu pada bowl lalu disusul dengan powder sedikit demi sedikit sambil diaduk.

    Bowl yang benar harus lentur sehingga dapat divibrasi dengan tangan. Dari awal pengadukan

    hingga pengerasan memerlukan waktu.Waktu pengadukan ( } 1 menit),dari awal

    penambahan bubuk + air .Waktu kerja : yaitu waktu menggunakan pengadukan dimana

    konsistensi yang merata dipertahankan untuk satu atau beberapa manipulasi.Waktu

    pengerasan : antara pengadukan hingga mengeras. Untuk menguji kekerasan gypsum:

    a. Uji Gillmore untuk Pengerasan AwalAdukan gypsum dibentangkan.Jarum direndahkan sampai ke permukaan,dan saat ketika

    jarum tidak meninggalkan jejas disebut pengerasan awal.

    b. Uji Vicat untuk Waktu PengerasanJarum dengan tongkat pluger diperberat,didirikan dan dipegang berkontak dengan adukan.

    Begitu setelah kilap menghilang,pluger dilepas.Waktu yang terentang sampai jarum tidak lagi

    menembus sampai dasar adukan dikenal sebagai waktu pengerasan.Dalam beberapa

    kasus,pengukuran Vicat dan Gillmore awal terjadi bersamaan,sementara pada keadaan lain

    terdapat sedikit perbedaan .

    c. Uji Gillmore untuk Pengerasan AkhirTahap selanjutnya dalam proses pengerasan dapat diukur dengan penggunaan jarum Gillmore

    yang lebih berat.Waktu yang terentang sampai hanya meninggalkan sedikit jejas yang masih

    dapat diamati pada permukaan disebut waktu pengerasan akhir.

    3. Initial setting time

    Setelah dicampur selama 1 menit working time ditandai dengan bahan menjadi keruh.

    Biasanya bahan menjadi kaku,tetapi tidak keras.Tidak dapat dibentuk (8-10 menit dari awal

    pengadukan). Reaksi setting : (CaSO4)2.H2O + 3 H2O 2 CaSO4.2 H2O + panas

    4. Final setting

    Reaksi kimia selesai dan model terasa dingin kemudian dilakukan penanganan model.Jika

    ingin gips lebih lunak,maka diberi air mengalir dan bukan di rendam.Pemberian air ini

    bertujuan agar gips tidak menjadi keras,karena pada saat direndam di air terjadi reaksi

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    15/18

    higroskopik. Pertumbuhan kristal yang terjadi menjadi lebih cepat sehingga ekspansi

    pengerasan dapat lebih besar bila produk gypsum dibiarkan mengeras di dalam air.

    F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Setting Time, Setting Expansion,Manipulasi Gypsum, Porousitas

    a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Setting Time Faktor W:PDengan rasio air yang sama semakin banyak bubuk gypsum yang digunakan akan

    mempengaruhi waktu setting dental gypsum. Begitu juga dengan tekanan bubuk gypsum

    yang sama, semakin sedikit air yang digunakan untuk memanipulasi maka akan semakin

    cepat setting time. Jadi semakin besar rasio W:P semakin memperlambat setting time

    PengadukanSemakin cepat pengadukan yang diberikan maka partikel-partikel gypsum (kristal

    nucleus) akan semakin mudah dalam bertumbukan satu sama lain sehingga reaksi

    semakin cepat dan setting time pun pendek.

    b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Setting Expansion Rasio W : P

    W/P rasio sangat berpengaruh terhadap setting expansion dari bahan tanam gypsum

    bonded. Semakin besar w/p rasio (air lebih banyak) maka semakin kecil setting

    ekspansi, dan juga sebaliknya.

    c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Manipulasi Gypsum Dalam proses pengadukan perlu dihindari terjebaknya udara dalam adonan sehingga

    tidak menjadikan porous yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan

    permukaan.Pengadukan dengan mengguanakn vibrator (yang memiliki amplitude

    maksimal dan frekuensi maksimal) akan membantu memperoleh hasil yang maksimal

    karena gelembung udara/udara yang terjebak akan dapat keluar dan hilang.

    Menghindari kebisaan menambahkan air-bubuk/powder berulang ulang karena dapatmenyebabkan ketidakseragaman pengerasan dalam pengadukan.Hal ini juga dapat

    menyebabkan kekuatan yang rendah / mengalami distorsi.

    Perbandingan air dan bubuk yang tepat sehingga menentukan manipulasi dan settingreaksi.Apabila terlalu banyak air,maka waktu setting akan semakin lama dan hasil

    akan menjadi lunak (perbandingan tidak seimbang)

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    16/18

    Penambahan bahan separator dilakukan sebelum pencetakan dengan tujuan agar hasillenih mudah dilepas dari cetakan

    Kebersihan perlu dijaga agar bahan gypsum tidak tekontaminasi dengan bahan lain

    Faktor-Faktor yang mempengaruhi Porousitas

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    17/18

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Gypsum merupakan mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia, yang

    merupakan produk dari beberapa proses kimia. Secara kimia, gipsum yang dihasilkan untuk

    tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat, yang digunakan untuk membuat model-

    model study rongga mulut dan protesa gigi. Komposisi utama dari gypsum adalah kalsium

    dihidrat. Sifat dari gypsum adalah memiliki compressive strength yang baik, memiliki

    kekerasan permukaan dan ketahanan abrasi yang baik, dan bersifat non toksik serta kekuatan

    tarik yang maksimal. Tahap-tahap manipulasi gypsum adalah menimbang dan menakar air

    dan gypsum, pengadukan, initial setting, dan setting expansion

  • 5/26/2018 Laporan Gypsum

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    Annusavice, Kenneth J.2003.Philips:buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi.Jakarta:EGC

    Anusavice, Kenneth J. 2004. PHILLIPS Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10.

    Jakarta : EGC.

    Combe, E.C. 1992. Sari Dental Material. Jakarta: EGC.

    Craigh, R.G. 1983.Restorative Dental Material., Mosby. St. Louis.

    Combe, EC.1992. Sari DentaL MateriaL. Penerjemah: Slamet Tarigan. Jakarta:Balai Pustaka

    Harty, F.J dan R. Ogston.1995.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta:EGC

    Banurea, R.2011.Jurnal Pemanfaatan Serbuk Batang Kelapa Sawit Sebagai Pengisi pada

    Pembuatan Lembaran Plafon Gypsum dengan Bahan Pengikat Poliuretan

    Winda,W.2001.Jurnal Beberapa Sifat dan Kegunaan dari Bahan Gypsum