laporan gypsum
DESCRIPTION
tutorialTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
1/18
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO 1 : BLOK IBTKG I
GENAP 2013/2014
OLEH : KELOMPOK TUTORIAL 7
KETUA : MIFTACHUL HUSNA (131610101084)
SCRIBER PAPAN : ADRIANO JOSHUA (131610101065)
SCRIBER MEJA : TIRA AISAH PUSPASARI (131610101073)
ANGGOTA :
1. ALVIN ANANDA (131610101066)
2. RONI HANDIKA . (131610101068)
3. DANARWATI BUDININGRUM (131610101074)
4. ELISSA ARIANTO (131610101075)
5. LILIS PUTRI A. (131610101076)
6. ZOEVANA ANANDRA P. (131610101078)
7. ATIKA SURYADEWI (131610101079)
8. YULIANDARI A PUTRI (131610101081)
9. FREDI AKBAR M. (131610101083)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
2/18
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan ridho-Nya laporan hasil tutorial skenario 1 blok IBTKG I yang
membahas tentang Gypsum dapat tersusun setelah mengalami beberapa pembahasan.
Pembuatan laporan ini didasarkan pada hasil pelaksanaan tutorial yang menggunakan metode
seven jump.
Agar hasil tutorial yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat, maka dibuatlah
laporan ini agar dapat dipelajari kembali dan mungkin dapat bermanfaat untuk adik kelas
kami nanti.
Atas terselesaikan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan
keaktifan rekan-rekan satu kelompok serta kepada tutor, drg Sonny S, M.Kes yang telah
membimbing kami. Laporan ini telah diupayakan sebisa mungkin dengan mengacu pada
beberapa sumber materi dan diskusi kelompok, namun demikian harus diakui masih terdapat
banyak kekurangan dan kelemahan sehingga kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkanuntuk menyempurnakan laporan ini.
Jember, April 2014
Penyusun
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
3/18
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................... 11.2 SKENARIO ..................................................................... 11.3 RUMUSAN MASALAH ................................................ 11.4 LEARNING OBJECT. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN ............................................................... 11DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
4/18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBahan-bahan yang dipakai di bidang Kedokteran Gigi kebanyakan mempunyai
bebrbagai fungsi bedasarkan kegunaannya atau pemakainya. Salah satunya adalah
penggunaan Gips, dalam bidang ilmu material kedokteran gigi aplikasi bahan Gips
banyak sekali dijumpai, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan laboratorium.
Material Gips ini banyak dipergunakan antara lain:
1. Pembuatan model dan die2. Articulating cast,3. Mould4. Refractory investment dan lain lain.Karena banyaknya aplikasi Gips dalam Kedokteran Gigi ini maka kita perlu
untuk mengetahui segala aspek tentang Gips terutama sifat-sifatnya yang nantinya
memudahkan kita untuk memanipulasimya, sehingga menghasilkan suatu hasil
manipulasi yang optimal. Dan untuk lebih memahaminya maka perlu dilakukan suatu
percobaan yang akan memperlihatkan cara manipulasi Gips yang benar serta pengaruh
sifat-sifatnya terhadap hasil manipulasi.
1.2 SkenarioMahasiswa FKG UNEJ semester IX sedang menjalani praktikum pembuatan gigi tiruan
cekat di bagian prostodonsia. Pada hari pertama praktikum, staff bagian prostodonsia
memberi pengarahan pada mahasiswanya mengenai tata tertib dan tahap-tahap
pembuatan gigi tiruan cekat. Beberapa tahapan yang harus dilakukan antara lain
pembuata model studi, pembuatan die, dan pembuatan model kerja yang semuanya itu
menggunakan bahan dental gypsum dengan tipe yang berbeda. Di bidang kedokteran
gigi, dental gypsum sangat penting tergantung fungsi dan penggunaannya. Agar model
studi, die, dan model kerja yang dihasilkan tidak porous, setting time dan setting
expansiontepat maka manipulasi gypsum harus dilakukan dengan baik dan benar.
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
5/18
1.3 Rumusan masalahDalam laporan ini memuat beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana komposisi dari gypsum ?2. Apa saja sifat-sifat dari gypsum ?3. Sebutkan syarat gypsum yang baik yang akan digunakan dalam Kedokteran Gigi ?4. Bagaimana Klasifikasi dari Gypsum ?5. Jelaskan tahap-tahap manipulasi gypsum6. Jelaskan setting time dan setting expansion7. Faktor-faktor yang mempengaruhiporous dan cara menanggulanginya
1.4 Learning Object
1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan pengklasifikasiangypsum dan aplikasinya dalam Kedokteran Gigi
2. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan cara memanipulasigypsum yang baik dan benar
3. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan faktor-faktor yangmempengaruhisetting time,setting expansion, manipulasi gypsum, danporous
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
6/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gypsum merupakan bahan pilihan untuk membuat model atau die dalam kedokteran
gigi. Berasal dari alam dengan nama kimia Kalsium Sulfat Dihidrat yang diolah dengan
beberapa cara, antara lain dengan dipanaskan pada ketel (tempat terbuka) dengan suhu
110C-120C dengan menghasilkan Calcined Kalsium Sulfat Hemihidrat (kadang-kadang
disebut -hemihidrat) atau dikenal dengan Plaster of Paris. Cara lain dengan dipanaskan
dengan suhu 120C-130C dalam autoclave (tempat tertutup) yang menghasilkan
autoclave Kalsium Sulfat Hemihidrat (kadang-kadang disebut -hemihidrat) atau dikenal
dengan dental stone. Kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O) dipanaskan pada larutan 30%
calcium clorida atau magnesium clorida membentuk densite. (Anusavice 172-173)
Berdasarkan kekuatan dan kekerasan gips dapat dibedakan menjadi 4 type ;
I. Plaster of ParisII. Plaster ModelIII. Dental StoneIV. Dental Stone High StrengthV. Dental Stone Hight Strenghth high expansion(Craig, et all, 1983)
Kegunaan gypsum dalam kedokteran gigi :
- Model dan die- Bahan cetak- Mounting- Packing- Bahan tanam
Bahan untuk membuat model dan die hendaknya memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
a. Sifat mekanisnya harus kuat, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atautergores selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam dll.
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
7/18
b. Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.c. Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan dimensi yang
sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).
d. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaan cetakandengan permukaan model, die.
e. Memiliki perbedaan warna yang jelas dengan bahan lain yang dipergunakan, misalnyamalam inlay dan porselen.
f. Murah dan mudah dipergunakan.(E.C Combe,1992)
Sifat Gypsum
a. Sifat FisisWarna : putih,kuning,abu-abu,merah jingga,hitam bila tak murni
Massa jenis : 2,312,35
Keras seperti mutiara terutama permukaannya
Bentu mineral : kristalin,serabut dan massif Kilap seperti sutra
Konduktivitasnya rendah
Sistem kristalin monoklinikb. Sifat kimia
Kelarutannya dalam air 2,1 gr tiapm liter air pada suhu 40o C ; 1,8 gr tiap liter air pada suhu
0o C ; 1,9 gr tiap liter pada suhu 70o-90o C. Kelarutannya bertambah dengan penambahan
HCl atau HNO3. Apabila dipanaskan,kalsium sulfat dihidrate,akan kehilangan 1,5 gr mmol
H-2O yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihydrates.Hasil yang diperoleh berupa
bubuk/powder .Namun,bila kalsium sulfat kemihydrate dicampur dengan air maka akan
mengahasilkan panas (proses eksothermis) dan dihasilkan kalsium sulfat dehydrate.
Bahan model dan die untuk kedokteran gigi sering terbuat dari gips kapur (Plaster of
Paris), atau dari gips keras yang dikenal sebagai dental stone. Kedua bahan ini
mengandung Kalsium Sulfat Hemihidrat (CaSO4)2 . H2O (kadang-kadang ditulis
CaSO4 . H2O) sebagai konstitusi utamanya dan ditambah dengansenyawa kimia untuk
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
8/18
mengontrol waktu setting. Meskipun kedua bahan ini identik secara kimia, namun tetap
ada perbedaan-perbedaan antara lain:
-hemihidrat -hemihidrat
hydrocal
-hemihidrat
hydrocal
Cara
pembuatan
ketel terbuka pd
suhu 110o-120o
autoclave pd suhu
120o-130
o
dipanaskan pada
larutan 30% calcium
clorida atau
magnesium clorida
W/P ratio 50-60 ml air dlm
100 gr bubuk
22-35 ml air dlm 100
gr bubuk
20 ml air dlm 100 gr
bubuk
Bentuk
partikel
besar,porus dan
irregular
kecil, reguler dan tdk
porus
Lebih kompak dan
halus
Sifat
mekanis
setelah setting
Compressive
strength
( 12 MPa),
tensile
strength rendah
Compressive strength
( 30 MPa), tensile
strength tinggi
Compressive strength
( 38 MPa), tensile
strength tinggi
Penggunaan Model studi,
mounting, packing
Model kerja Diemodel untuk
keperluan casting
Manipulasi gypsum dipengaruhi oleh berbagai faktor selama berlangsungnya proses
berikut, yaitu:
1. Menakar
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
9/18
Karena kekuatan suatu stone secara tidak langsung sebanding dengan rasio
W:P adalah sangat penting untuk mempertahankan jumlah air serendah mungkin.
Namun, jangan terlalu rendah sehingga adukan tidak mengalir ke dalam setiap detil
cetakan. Sekali rasio W:P optimal ditentukan,maksud dari W:P adalah hasil bagi yang
diperoleh bila berat (volume) dari air dibagi dengan berat bubuk.,dan biasa disingkat
W:P. Diamanaratio optimal dalam penggunaan telah disebutkan pada tabel diatas.
Dalam penggunaannya biasanya menggunakan rasio W:P yang dianjurkan pabrik
sebagai pedoman, takaran yang sama harus selalu digunakan. Air dan bubuk harus
diukur dengan menggunakan silinder pengukur volume air yang akuratdan
menimbang kesetaraannya untuk bubuk.
2. PengadukanBila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk parabolik,
halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki bilah yang kaku serta
pegangan yang nyaman dipegang. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari
untuk mencegah porous yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan
permukaan. Penggunaan vibrator otomatis dengan frekuensi tinggi dan amplitudo
rendah adalah membantu. Air yang sudah diukur jumlahnya ditempatkan dalam
mangkuk pengaduk, dan bubuk yang sudah ditimbang ditaburkan. Adukan kemudian
dengan cepat diputar, dengan secara periodik menyapu spatula kedalam mangkuk
pengaduk untuk menjamin pembasahan semua bubuk serta memecahkan endapan,
atau gumpalan. Pengadukan harus terus berlangsung sampai diperoleh adukan yang
halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin lama waktu pengadukan berarti mengurangi
waktu kerja, khususnya untuk menuang model.
3. PenyimpananStone atau plaster disimpan pada temperature ruang. Penyimpanan baik stone atau
plaster pada temperature ruang tidak menimbulkan perubahan dimensi yang
bermakna. Namun, bila temperature penyimpanan dinaikkan sampai antara 90o dan
110o (194o-230o),pengerutan terjadi begitu kristalisassi air dikeluarkan dan dihidrat
berubah menjadi hemihidrat. Kontarksi plaster pada temperatur tinggi lebih besar
dibandingkan dengan stone, dan ini juga mengurangi kekuatannya. Kontarksi tersebut
dapat terjadi selama penyimpanan di atas temperatur ruang,begitupun bila model
stone sedang dikeringkan.
(Anusavice : 172173)
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
10/18
BAB III
PEMBAHASAN
MAPPING
Gypsum
Tipe Gypsum (Pengklasifikasian)
Syarat Komposisi Sifat
Manipulasi Gypsum
Faktor ------->
Aplikasi dalam Kedokteran Gigi
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
11/18
A. Klasifikasi dari GypsumJenisjenis gipsum yang terdaftar oleh spesifikasi ADA No. 25:
1. Plaster cetak (tipe I)
Bahan cetak ini terdiri dari plasterof paris yang telah dimodifikasi dengan penambahan
bahan-bahan lain,seperti : potassium sulfat,borax,dan zat warna. Dimana tujuan penambahan
zat tersebut adalah untuk mengatur setting time dan mengontrol setting ekspansi .Oleh karena
setting ekspansi dan setting time yang rendah,sehingga dapat menjamin kekuatan dan
kenyamanan bagi pasien.Plaster cetak ini jarang digunakan lagi untuk mencetak dalam
kedokteran gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti hidrokoloid dan
elastomer.
Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi, antara lain
untuk model / pemasangan model pada articulator, untuk bahan studi model Untuk bahan tanam Untuk bahan impression Untuk model analisis dan diagnosis anatomi2. Plaster model (tipe II)
Plaster model ini atau plaster laboratorium tipe II sekarang digunakan untuk mengisi kuvet
dalam pembuatan protesa bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuatan
cukup,sesuai batasan yang disebutkan dalam spesifikasi. Model plaster biasanya digunakan
untuk diagnostik cast dan artikulasi dari stone cast. Produk ini secara tardisional diproduksi
dalam warna putih untuk membedakannya dengan dental stone.
Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi, antara lain
Untuk model studi di laboratorium Untuk mengisi kuvet dalam
3. Stone gigi (tipe III)Dental stone ideal untuk pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan
lain-lain. Dental stone secara tradisional berwarana kuning atau putih. Stone tipe III memiliki
kekuatan kompresi minimal 1 jam sebesar 20,7 MPa (3000 psi), tetapi tidak melebihi 34,5
Mpa (5000 psi). Bahan ini ditujukanuntuk pengecoran dalammembentuk gigi tiruan penuh
yang cocok dengan jaringan lunak.
Aplikasi dalam bidang kedokteran gigi
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
12/18
Untuk model ortodonsi Untuk bahan tanam protesa Untuk crown bridge4. Stone gigi, high strength (tipe IV)
Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola
dari malam dalam cast restoration.
Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi
Untuk pembuatan die Untuk pembuatan positif model Untuk crown bridge5. High strength, high expansion dental stone (tipe V)
Tambahan dalam klasifikasi ADA untuk material ini berkembang atas respon untuk
memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi Gips yang lebih tinggi dibanding dental
stone. Dan memiliki kekuatan kompresi yang lebih tinggidibandingkan stone tipe IV.
Material ini berwarna biru atau hijau, dan paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan
semua produk gibs.
Aplikasi dalam bidang Kedokteran Gigi
Untuk pembuatan dieKlasifikasi Berdasarkan proses terbentuknya
a. Gipsum Alam : yaitu merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandun dua molekul air
dengan rumus kimia CaSO4.2H2O ,dimana jenis batuannya adalah satinspar,alabaster,gypsitedan selenit. Dengan warna bervariasi dari putih kekuningan hingga abu-abu.
a) Batuan gypsum yang berbentuk granular dan buram,mengandung sedikit dolomite,batu
kapur,dari kadar CaSO4 76%
b) Gipsitb. Gipsum Sintesis : yaitu gypsum yang diperoleh dengan memproses air laut dan air kawah
yang banyak yang mengandung sulfat dengan menambahkan unsure kalsium ke dalamnya
dan sumber lainnya adalah gypsum sebagai produk sampingan pembuatan asam fosfat,asam
sulfat,dan asam nitrat . (Sentono, 1992)
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
13/18
B. Komposisi Gypsum
Komposisi/bahan utama dalam gypsum yaitu kalsium sulfat dihidrate dengan rumus
kimia CaSO4.2H2O .Prosentase komposisi kimia dalam kalsium sulfat dihidrate yaitu:
Calcium (Ca) = 23,28 % Hidrogen (H) = 2,34 % Calsium Oksida (CaO) = 32,57 % Air
(H2O) = 20,93 % Sulfur (S) = 18,62 %
C. Sifat Gypsum Compressive strength.
Dalam kondisi gips keras, memperlihatkan kekuatan kompresi yang tinggi.Berhubungan
dengan W/P ratio. Lebih banyak air yang di gunakan maka kekuatan kompresi makin rendah.
Kelebihan air didistribusi merata dalam campuran dan berhubungan denganvolume tetapi
tidak dengan kekuatannya. Dental plaster lebih porusdaripada dental stone dan karena
densitas dental plaster lebih rendahrendah sehingga kekuatannya rendah. Dalam 1 jam Kek.
Kompresi : dental plaster = 12,5 Mpa; dental stone 31 Mpadan High strength DS = 45 Mpa.
Kekuatan dalam kondisi kering ( 7 hari ) = 2x basah Kekerasan permukaan dan ketahanan
abrasi. Berhubungan dengan kekuatan kompresi. Setelah final setting, kekerasan permukaan
konstan sampai seluruhkandungan air menguap. Kekerasan permukaan akan tercapai lebih
dulu dibanding kekuatankompresinya. Cara menaikkan kekerasan: impregnasi gips plaster
dengan monomer methylmethacrylate; dental stone dengan epoxy resins, mencampur dental
stonedengan koloidal silika (30%).
Kekuatan Tensile/ TarikPenting untuk menahan kekuatan lateral seperti pelepasan model. Oleh karena gips
mempunyai sifat brittle maka dipakai kekuatan tarikdiametral*** Beberapa hal yang perlu
diperhatikan : Pada 1 jam 2,3 Mpa (setengah kering) ; pada 40 jam = 4,1 Mpa Kekuatan tarik
dental plaster = 1/2 dari dental stone. Kekuatan tarik dental plater 1/5 kekuatan kompresinya
Reproduksi detailPlaster tidak bisa memprodiksi detail permukaan sebagus epoxy karenapermukaan gip porus
dalam level mikroskop. Gelembung udara kadangterperangkap diantara material cetak dan
gipsum sebab campuran gips tidakbisa membasahi beberapa material cetak (silikon). Vibrasi
selama penuangan mengurangi terperangkapnya udara. Menghindari kontaminasi saliva dan
darah
D. Syarat GypsumE. Manipulasi Gypsum
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
14/18
1. Menakar dan Menimbang
Rasio w/p yakni 50ml : 100gr untuk plaster of paris,dental stone 22-35ml : 100gr.Pengukuran
dapat menggunakan alat silinder pengukuran. Rasio powder dan air mempengaruhi kekuatan
stone sehingga jumlah air harus serendah mungkin.
2. Pengadukan
Dalam melakukan pengadukan perlu dihindari terjadinya gelembung karena dapat
menyebabkan porous.Dalam melakukan pengadukan menggunakan spatula dan bowl.Air
dituangkan dahulu pada bowl lalu disusul dengan powder sedikit demi sedikit sambil diaduk.
Bowl yang benar harus lentur sehingga dapat divibrasi dengan tangan. Dari awal pengadukan
hingga pengerasan memerlukan waktu.Waktu pengadukan ( } 1 menit),dari awal
penambahan bubuk + air .Waktu kerja : yaitu waktu menggunakan pengadukan dimana
konsistensi yang merata dipertahankan untuk satu atau beberapa manipulasi.Waktu
pengerasan : antara pengadukan hingga mengeras. Untuk menguji kekerasan gypsum:
a. Uji Gillmore untuk Pengerasan AwalAdukan gypsum dibentangkan.Jarum direndahkan sampai ke permukaan,dan saat ketika
jarum tidak meninggalkan jejas disebut pengerasan awal.
b. Uji Vicat untuk Waktu PengerasanJarum dengan tongkat pluger diperberat,didirikan dan dipegang berkontak dengan adukan.
Begitu setelah kilap menghilang,pluger dilepas.Waktu yang terentang sampai jarum tidak lagi
menembus sampai dasar adukan dikenal sebagai waktu pengerasan.Dalam beberapa
kasus,pengukuran Vicat dan Gillmore awal terjadi bersamaan,sementara pada keadaan lain
terdapat sedikit perbedaan .
c. Uji Gillmore untuk Pengerasan AkhirTahap selanjutnya dalam proses pengerasan dapat diukur dengan penggunaan jarum Gillmore
yang lebih berat.Waktu yang terentang sampai hanya meninggalkan sedikit jejas yang masih
dapat diamati pada permukaan disebut waktu pengerasan akhir.
3. Initial setting time
Setelah dicampur selama 1 menit working time ditandai dengan bahan menjadi keruh.
Biasanya bahan menjadi kaku,tetapi tidak keras.Tidak dapat dibentuk (8-10 menit dari awal
pengadukan). Reaksi setting : (CaSO4)2.H2O + 3 H2O 2 CaSO4.2 H2O + panas
4. Final setting
Reaksi kimia selesai dan model terasa dingin kemudian dilakukan penanganan model.Jika
ingin gips lebih lunak,maka diberi air mengalir dan bukan di rendam.Pemberian air ini
bertujuan agar gips tidak menjadi keras,karena pada saat direndam di air terjadi reaksi
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
15/18
higroskopik. Pertumbuhan kristal yang terjadi menjadi lebih cepat sehingga ekspansi
pengerasan dapat lebih besar bila produk gypsum dibiarkan mengeras di dalam air.
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Setting Time, Setting Expansion,Manipulasi Gypsum, Porousitas
a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Setting Time Faktor W:PDengan rasio air yang sama semakin banyak bubuk gypsum yang digunakan akan
mempengaruhi waktu setting dental gypsum. Begitu juga dengan tekanan bubuk gypsum
yang sama, semakin sedikit air yang digunakan untuk memanipulasi maka akan semakin
cepat setting time. Jadi semakin besar rasio W:P semakin memperlambat setting time
PengadukanSemakin cepat pengadukan yang diberikan maka partikel-partikel gypsum (kristal
nucleus) akan semakin mudah dalam bertumbukan satu sama lain sehingga reaksi
semakin cepat dan setting time pun pendek.
b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Setting Expansion Rasio W : P
W/P rasio sangat berpengaruh terhadap setting expansion dari bahan tanam gypsum
bonded. Semakin besar w/p rasio (air lebih banyak) maka semakin kecil setting
ekspansi, dan juga sebaliknya.
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Manipulasi Gypsum Dalam proses pengadukan perlu dihindari terjebaknya udara dalam adonan sehingga
tidak menjadikan porous yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan
permukaan.Pengadukan dengan mengguanakn vibrator (yang memiliki amplitude
maksimal dan frekuensi maksimal) akan membantu memperoleh hasil yang maksimal
karena gelembung udara/udara yang terjebak akan dapat keluar dan hilang.
Menghindari kebisaan menambahkan air-bubuk/powder berulang ulang karena dapatmenyebabkan ketidakseragaman pengerasan dalam pengadukan.Hal ini juga dapat
menyebabkan kekuatan yang rendah / mengalami distorsi.
Perbandingan air dan bubuk yang tepat sehingga menentukan manipulasi dan settingreaksi.Apabila terlalu banyak air,maka waktu setting akan semakin lama dan hasil
akan menjadi lunak (perbandingan tidak seimbang)
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
16/18
Penambahan bahan separator dilakukan sebelum pencetakan dengan tujuan agar hasillenih mudah dilepas dari cetakan
Kebersihan perlu dijaga agar bahan gypsum tidak tekontaminasi dengan bahan lain
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Porousitas
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
17/18
BAB IV
KESIMPULAN
Gypsum merupakan mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia, yang
merupakan produk dari beberapa proses kimia. Secara kimia, gipsum yang dihasilkan untuk
tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat, yang digunakan untuk membuat model-
model study rongga mulut dan protesa gigi. Komposisi utama dari gypsum adalah kalsium
dihidrat. Sifat dari gypsum adalah memiliki compressive strength yang baik, memiliki
kekerasan permukaan dan ketahanan abrasi yang baik, dan bersifat non toksik serta kekuatan
tarik yang maksimal. Tahap-tahap manipulasi gypsum adalah menimbang dan menakar air
dan gypsum, pengadukan, initial setting, dan setting expansion
-
5/26/2018 Laporan Gypsum
18/18
DAFTAR PUSTAKA
Annusavice, Kenneth J.2003.Philips:buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi.Jakarta:EGC
Anusavice, Kenneth J. 2004. PHILLIPS Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi 10.
Jakarta : EGC.
Combe, E.C. 1992. Sari Dental Material. Jakarta: EGC.
Craigh, R.G. 1983.Restorative Dental Material., Mosby. St. Louis.
Combe, EC.1992. Sari DentaL MateriaL. Penerjemah: Slamet Tarigan. Jakarta:Balai Pustaka
Harty, F.J dan R. Ogston.1995.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta:EGC
Banurea, R.2011.Jurnal Pemanfaatan Serbuk Batang Kelapa Sawit Sebagai Pengisi pada
Pembuatan Lembaran Plafon Gypsum dengan Bahan Pengikat Poliuretan
Winda,W.2001.Jurnal Beberapa Sifat dan Kegunaan dari Bahan Gypsum