laporan gas engine (antoni)

115
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN NORTHERN AREA - VICO INDONESIA Disusun oleh: Antoni– 6512010002 Pembimbing: Rigson Sirait Dedi Permana JURUSAN TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

Upload: antoni-lavoisier

Post on 18-Dec-2015

94 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Internship Report

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGANNORTHERN AREA - VICO INDONESIA

Disusun oleh:Antoni 6512010002

Pembimbing:Rigson SiraitDedi Permana

JURUSAN TEKNIK MESINPROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGIKONSENTRASI MEKANIKAL DAN ROTATING

Antoni (6512010002)Laporan Praktik Kerja Lapangan VICO Indonesia

2015

2

ii

LEMBAR PENGESAHAN I

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGANVICO INDONESIA

Telah disahkan dan disetujui pada:30 Oktober 2014

i

Mengetahui:Field Human Resources Superintendent

Bambang Prasetyo Menyetujui:Pembimbing Kerja Praktik

Rigson Sirait

LEMBAR PENGESAHAN II

CATATAN / KOMENTAR :Tempat: Muara Badak, VICO Indonesia CompanyTanggal Mulai: Rabu, 1 Oktober 2014Tanggal Akhir: Kamis, 30 Oktober 2014

Telah diperiksa dan disetujui

i

ii

Ketua JurusanMekanikal dan Rotating LNG Academy

Dedi Permana

Dosen PembimbingMekanikal dan Rotating LNG Academy

Dedi Permana

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktik kerja lapangan di VICO Indonesia yang berlangsung dari tanggal 1 Oktober 2014 sampai dengan 31 Oktober 2014 dengan baik dan lancar dengan judul TROUBLESHOOTING HIGH DIFFERENTIAL PRESSURE LUBE OIL SYSTEM GAS ENGINE INGERSOLL-RAND HP C-7000 C.Praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu persyaratan kurikulum yang harus ditempuh oleh mahasiswa program pendidikan Diploma III LNG Academy, kerja sama antara Politeknik Negeri Jakarta jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik Konversi Energi dengan LNG Badak pada semester VI. Praktik kerja lapangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan berpikir dan pengetahuan yang lebih luas.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktik kerja lapangan ini masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan di waktu yang akan datang.Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini dengan baik dan lancar.2. Orang tua dan segenap keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan materil, motivasi serta doa untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan kerja praktik ini.3. Bapak Teten Hadi Rustendi selaku Direktur LNG Academy.4. Bapak Ichsan Maulana selaku Kepala Jurusan Mekanikal dan Rotating.5. Bapak Dedi Permana selaku dosen pembimbing praktek kerja lapangan dari LNG Academy.6. Bapak Yohannes Hane, Bapak Rigson Sirait dan Bapak Ruslan selaku Pembimbing kami selama berlangsungnya praktik kerja lapangan ini.7. Bapak Ardiansyah dan Bapak Hairil selaku Pembimbing Lapangan di Nilam Plant.8. Bapak Puput Novela, Bapak Rifai, Bapak Sugeng, Bapak Warta, Bapak Ramanto. Terimakasih atas segala bantuan selama praktik kerja lapangan.9. Bapak dan Ibu di Laboratory dan bagian Engineering yang selalu sabar dan memberi keterangan kepada kami di sela-sela kesibukannya menjalankan pekerjaannya.10. Ibu Sudarsih yang telah mengurus banyak keperluan kami sejak mulai mendaftar sampai kami menyelesaikan praktik kerja lapangan ini.11. Semua dosen dan pengurus LNG Academy yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama praktik kerja lapangan.12. Teman-teman LNG Academy yang memberikan dukungan serta bantuan atas pengumpulan data.13. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Bontang, Oktober 2014

Antoni

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN IiLEMBAR PENGESAHAN IIiiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIvDaftar TabelviiiDaftar GambarviiiBAB I PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek21.3Ruang Lingkup Kerja Praktek21.4Waktu dan Tempat Pelaksanaan31.5Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktek31.6Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan4BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN52.1Tinjauan Umum52.2Profil Perusahaan122.2.1 Visi dan Misi Perusahaan122.2.2Lapangan Produksi132.3Struktur Organisasi VICO Indonesia232.4Kedisiplinan dan Waktu Kerja272.6Garis Besar Proses Produksi VICO Indonesia31BAB III RECIPROCATING ENGINE HP KOMPRESOR 7000373.1Reciprocating engine373.2Sistem pendukung Reciprocating engine HP Kompresor45BAB IV TUGAS KHUSUS564.1Latar Belakang564.2Tujuan564.3Batasan Masalah564.4HP Kompresor 7000C574.5Sistem Lubrikasi Gas Engine604.6Problem Statemen634.7Analisa65BAB V KESIMPULAN DAN SARAN715.1Kesimpulan715.2Saran71

Daftar TabelTabel 2. 1 Sejarah Singkat Vico Indonesia9Tabel 2. 2 Jarak Jalur Pipa20

Tabel 4. 1 Kejadian High Differential Pressure66Tabel 4. 3 Spesifikasi dan Hasil Analisis Oli67

Daftar Gambar

Gambar 2. 1 Blok Proses Pengeboran Hingga ke Konsumen.19Gambar 2. 2 Terminal Tahap Akhir pengolahan gas menjadi LNG.21Gambar 2. 3 Logo Vico22

Gambar 3. 1Prinsip Kerja Reciprocating engine37Gambar 3. 2 Prinsip Kerja Motor Bakar38Gambar 3. 3 Cylinde Block40Gambar 3. 4 Crank Case40Gambar 3. 5 Piston dan Ring Piston41Gambar 3. 6 Connecting Rod42Gambar 3. 7 Crankshaft43Gambar 3. 8 Piston44Gambar 3. 9 Bagian-bagian Valve44Gambar 3. 10 Prinsip kerja Valve45Gambar 3. 11 Fuel System Reciprocating engine46Gambar 3. 12 Sistem Lubrikasi Reciprocating engine50Gambar 3. 13 Sistem Udara Reciprocating engine52Gambar 3. 14 After Cooler dan Turbo Charger53Gambar 3. 15 Cylinder Head53Gambar 3. 16 Fin-fan Cooler53Gambar 3. 17 Teknologi Pengapian CPU54Gambar 3. 18 Sistem Pengapian Reciprocating engine55 Gambar 4. 1 Pelumasan Hidrodinamis58Gambar 4. 2 HP kompresor 7000 tampak atas60Gambar 4. 3 HP kompresor dan mesin V8 (Typical dengan mesin V12)61Gambar 4. 4 Crankcase Lubrication63Gambar 4. 5 Power and Injection Valve Stem Lubrication64Gambar 4. 6 Power Cylinder Lubrication65Gambar 4. 7 Crankcase Lubrication66

Antoni (6512010002) Laporan Praktik Kerja Lapangan VICO Indonesia

iii

vii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPoliteknik merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang lulusannya diharapkan memiliki keahlian dan ketrampilan yang dewasa ini sangat dibutuhkan sehingga keberadaannya dapat mendukung kualitas sumber daya manusia dalam menunjang pembangunan.Perkembangan industri di era globalisasi berkembang sangat pesat. Dengan kondisi ini, industri akan membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan pekerja terampil dari institusi pendidikan.LNG Academy sebagai salah satu lembaga pendidikan juga berkomitmen untuk mengembangkan siswa untuk dapat beradaptasi dan memahami cara mengoperasikan serta perawatan mesin di industri, terutama pada unit operasi di sektor minyak dan gas. Sebagai salah satu konsentrasi di LNG Academy, Mekanikal dan Rotating bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia menjadi operator dan teknisi yang unggul. Untuk mencapai tujuan tersebut, LNG Academy mengharuskan siswa untuk menempuh Praktek Kerja Lapangan di sebuah industri. Penempatan mahasiswa pada industri tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan berpikir dan pengetahuan yang lebih luas.Dalam rangka menyelesaikan pendidikan D-III (Diploma III) dengan waktu pendidikan selama 6 semester, mahasiswa LNG Academy kerjasama Politeknik Negeri Jakarta dengan PT Badak LNG pada akhir semester IV diwajibkan mengikuti program Kerja Praktik selama 1 bulan pada suatu industri. Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu matakuliah wajib dengan jumlah sistem kredit semester (SKS) yaitu 6 sks. Dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut diharapkan lulusannya dapat memiliki bekal kemampuan yang cukup diandalkan dalam menghadapi tantangan tugas sesuai bidangnya, dapat berfikir cerdas dan cermat dan terampil dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Disamping itu kegiatan Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan kerjasama antara Politeknik dengan dunia industri.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja PraktekKerja Praktek merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa LNG Academy dalam menyelesaikan studi pada program D III Teknik Mesin. Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja, sehingga dapat memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja. Selain itu maksud dari kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam praktek di lapangan.Mengingat proses belajar mengajar di bangku kuliah dan pemahaman operasi lapangan adalah dua hal yang sangat diperlukan mahasiswa diwaktu kerja pada saat nantinya, maka beberapa hal yang ingin dicapai pada kegiatan Kerja Praktek ini antara lain :a. Mempelajari sistem produksi dan pengelolaan lapangan yang diterapkan di Vico.b. Mendapat gambaran tentang lingkungan kerja dan kegiatan perusahaan yang dilakukan di Vico.c. Meninjau permasalahan yang dihadapi Vico bidang teknologi yang digunakan Vico untuk mengatasi permasalahan produksi minyak dan gas.1.3 Ruang Lingkup Kerja PraktekUntuk lebih memfokuskan tujuan praktek kerja tersebut, maka peserta praktek kerja akan menganalisis permasalahan tentang operasi lapangan minyak dan gas bumi untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:1. Proses operasi produksi minyak dan gas di lapangan northern area VICO (Badak dan Semberah).2. Teknologi yang digunakan pada operasi produksi minyak dan gas.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan1.4.1 WaktuWaktu pelaksanaan kerja praktek ini berlangsung mulai tanggal 1 Oktober 2014 sampai dengan 31 Oktober 2014.1.4.2 TempatTempat pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Maintenance Departemen Northern Area lapangan VICO yang berlokasi di Muara Badak, Kalimantan Timur.

1.5 Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktek1.5.1 Pengumpulan Referensi (Literatur)Penulis mendapatkan data-data yang tersedia di perpustakaan dari tempat melaksanakan kerja praktek dalam bentuk softcopy bahan yang tersedia maupun dalam bentuk literatur-literatur.1.5.2 DiskusiDiskusi dilakukan dengan dialog interaktif atau tanya-jawab langsung dengan pembimbing lapangan, maupun pekerja dalam lingkup VICO Indonesia yang memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing.1.5.3 Observasi LapanganMelakukan peninjauan secara langsung ke lapangan dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh departemen terkait.1.5.4 Penyusunan LaporanLaporan disusun berdasarkan menggabungkan serta mengkorelasikan data-data yang bisa didapat dari berbagai metode pengambilan data.1.6 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja LapanganDi dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan, sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :1. Bab 1: Pendahuluan. Bab ini berisikan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan Praktik Kerja Lapangan, dan sistematika penulisan laporan.2. Bab 2: Pengenalan Perusahaan Vico Indonesia. Bab ini berisikan tentang Vico Indonesia Company.3. Bab 3: Landasan Teori. Bab ini berisikan tentang pengertian, jenis-jenis, komponen, fungsi dan variabel kontrol dari gas engine HP Kompresor di Badak Field.4. Bab 4: Pembahasan. Bab ini berisikan tentang permasalahan dan troubleshooting untuk penyelesaian masalah.5. Bab 5: Penutup. Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas dasar kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan.

BAB IITINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

VICO Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha penambangan dan eksplorasi gas alam dan minyak bumi. VICO Indonesia sebagai Contractor Production Sharing Pertamina, turut serta dalam memenuhi kebutuhan minyak bumi dan gas alam bagi kebutuhan dalam negeri, serta permintaan dari luar negeri (export). Gas produksi VICO Indonesia sebagian besar dikirim ke PT Badak NGL untuk diolah menjadi Liquified Natural Gas (LNG) dan Liquified Petroleum Gas (LPG). Sisanya dikirim ke pabrik-pabrik petrokimia di Kalimantan seperti KPF, KPA, KMI, dan KPI. Sedangkan minyak yang dihasilkan oleh VICO Indonesia dikirim ke Tanjung Santan.2.1 Tinjauan Umum2.1.1 Sejarah dan Perkembangan PerusahaanMinyak bumi dan gas alam telah menjadi sumber energi yang dikenal di seluruh dunia. Penemuan motor bensin oleh Otto pada tahun 1890 membuat kebutuhan bensin semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan minyak dan gas alam yang cukup pesat secara tidak langsung dan juga mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam industri perminyakan. VICO Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang energi dan telah berkecimpung dalam pengembangan sumber-sumber gas alam di Indonesia selama 30 tahun.VICO Indonesia pada awalnya bernama HUFFCO dan didirikan pada tanggal 8 agustus 1968 di jakarta. HUFFCO bermula dari penandatanganan kontrak bagi hasil antara tokoh perminyakan dari Texas, Roy M. Huffington dan pengusaha asal Virginia, Jendral Arch Sproul dengan Pertamina yang meliputi 631.000 hektar daerah delta Sungai Mahakam yang diperkirakan kaya akan minyak. Roy M. Huffington kemudian mempromosikan bagian mereka dari sistem kontrak bagi hasil ini dengan para penanam modal lainnya, termasuk Union Texas dan mitra pendahulu LASMO, OPICOIL dan Universe Gas & Oil. VICO Indonesia. Setelah dilakukan eksplorasi di daerah delta sungai Mahakam ternyata ditemukan ladang yang kaya akan gas alam bukan minyak. Daerah ditemukannya gas alam ini bernama lapangan Badak, yang merupakan salah satu ladang gas alam terbesar di daerah Kalimantan Timur. Pengeboran pertama dimulai pada tangga 14 November dan berakhir tanggal 11 Februari 1972. Karena terletak ditengah hutan, nilai insentif domestik untuk mengkomersialkan cadangan ini hanya sedikit.Namun dengan kerja sama Pertamina,VICO Indonesia dan para mitra usaha lainnya kilang pencairan gas alam dibontang dapat dibangun dan gas alam dari lapangan Badak dapat dikirim dengan menggunakan tanker yang dirancang khusus. Pengapalan gas alam cair (LNG/Liquified Natural Gas) dilaksanakan pertama kali pada tahun 1977, sebanyak 300 MMSCFD gas yang dihasilkan HUFFCO dikapalkan ke Jepang. Saat ini kilang gas alam cair di Bontang merupakan salah satu yang terbesar didunia.Untuk minyak dan kondensat, HUFFCO Indonesia memulai pengiriman ke tanjung santan pada bulan Oktober 1974. pada saat itu dihasilkan 10.000 bpd minyak. Pada tahun 1974 juga ditemukan lapangan semberah (Januari 1974), lapangan Pamaguan (Maret 1974) lapangan Nilam (Agustus 1974) dan setahun kemudian ditemukan lapangan Wailawi.Pada tahun 1981 terjadi tim Pertamina dengan HUFFCO menandatangani kontrak baru yang mendukung perluasan proyek LNG yang lebih besar dengan hasil kontrak baru tersebut adalah:1. Minyak: 85% Pemerintah Indonesia, 15% HUFFCO Indonesia2. Gas : 60% Pemerintah Indonesia, 30% HUFFCO Indonesia dan 10 % kontraktor lain

Pada tanggal 1 April 1990, operator produksi yang awalnya dipegang oleh HUFFCO dari Divisi Roy M. Huffington, diserahkan kepada perusahaan minyak asing lainnya yaitu Virginia Indonesia Company (VICO). Dalam peralihan ini tidak ada perubahan mengenai kontrak bagi hasil dengan PERTAMINA maupun peraturan-peraturan yang berlaku bagi pegawainya. VICO Indonesia merupakan Contractor Production Sharing (CPS) dari Pertamina, maka seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan VICO Indonesia harus dikoordinasikan oleh suatu badan dimana sebagian besar anggotanya berasal dari Pertamina. Badan yang dimaksud adalah Badan dan Koordinasi Kontraktor Asing (BKKA). Tugas badan ini adalah untuk mengkoordinir seluruh kegiatan karyawan yang ada pada perusahaan-perusahaan asing yang bekerja sama dengan Pertamina.Penyelidikan geologis dilakukan secara kontinu di Kalimantan Timur sejak tahun 1970, sampai ditemukannya lapangan Badak pada tahun 1971 yang merupakan sumur minyak dan gas alam pertama, dan diselesaikan pada tanggal 11 Februari 1972. Pada tahun 1974, HUFFCO Indonesia menemukan cadangan lain di Nilam yang letaknya sebelah selatan lapangan Badak. Dan sekarang VICO Indonesia mempunyai 5 lapangan (field) yaitu Badak, Nilam, Semberah, Mutiara, dan Pamaguan.Dengan ditemukannya cadangan baru tersebut, selanjutnya direncanakan pembengunan pabrik pencairan gas alam Bontang, yang bisa diselesaikan dalam waktu 5 tahun. Pada bulan Oktober 1974, produksi minyak awal sekitar 10.000 barrel per hari yang kemudian dipompa ke pangkalan minyak di Tanjung Santan untuk dikapalkan.Pada bulan Juli 1977, gas yang dihasilkan mencapai 300 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) dan disalurkan ke Bontang. Sedangkan pengapalan LNG pertama ke Jepang mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 1977.Lapangan Badak dalam menjalankan fungsinya didukung oleh fasilitas-fasilitas seperti proses untuk produksi gas, produksi minyak mentah, stabilitas konvensional, pemanfaatan gas, dan power plant. Untuk mendukung kelancaran aktivitas tersebut, perusahaan Vico Indonesia bekerja sama dengan Pertamina agar dapat menggabungkan seluruh proyek Liquifed Natural Gas (LNG). Selanjutnya pronyek gas alam yang terdapat di lapangan Badak pengolahannya dilakukan di Bontang, yang pada tahap berikutnya diproses menjadi LNG sebagai industri perminyakan yang memenuhi permintaan minyak dan gas alam dari pembeli luar negeri.Pada tanggal 1 Januari 1978 ditandatangani perubahan kontrak bagi hasil antara HUFFCO dengan Pertamina, dari hasil tersebut diperoleh daerah kerja untuk HUFFCO adalah Sumatera dan Kalilmantan Timur. Selain VICO Indonesia, penghasil gas lainnya di Kalimantan Timur adalah TOTAL Indonesie dan UNOCAL.Hubungan kerjasama yang dijalin VICO Indonesia tidak hanya dengan Pertamina saja, tetapi juga dengan perusahaan asing lainnya terutama untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan eksploitasi. Perusahaan-perusahaan asing tersebut adalah: UNOCAL TOTAL INDONESIE HALLIBURTON SCHLUMBERGER SUCOFINDOSejak dialihkannya perusahaan HUFFCO, hingga saat ini VICO Indonesia telah melakukan banyak perbaikan, antara lain dimulainya produksi minyak dan gas alam di Semberah pada bulan Desember 1991.Kronologis sejarah singkat perkembangan VICO Indonesia dapat dilihat pada table berikut ini :Tabel 2. 1 Sejarah Singkat Vico IndonesiaNoTahunBulanKegiatan

11968AgustusKontrak bagi hasil ditandatangani dengan Pertamina

21972FebruariLapangan Badak ditemukan

31973DesemberKontrak dengan LNG ditandatangani

41974JanuariLapangan Semberah ditemukan

51974MaretLapangan Pamaguan ditemukan

61974JuniPembangnunan LNG di lapangan Badak dimulai beserta fasilitasnya di Bontang

71974JuliDimulainya produksi di Badak

81974AgustusLapangan Nilam ditemukan

91974OktoberPengiriman minyak pertama ke Tanjung Santan

101975MeiLapangan Pamaguan mulai beroperasi

111976JanuariBadak Compression Plant mulai menginjeksi gas ke reservoir

121977AgustusPengiriman gas pertama kali ke Bontang

131979MeiBCP mulai menginjeksi gas untuk keperluan gas lift

141979JuniSantan (UNOCAL) mulai mengirim gas

151980JuniNilam memproduksi minyak dengan menggunakan fasilitas Badak

161981AprilPerjanjian kontrak penjualan LNG ditandatangani

171982MeiLapangan Mutiara ditemukan, pengiriman gas dari Handil ke Bontang, dan penggabungan Nilam antara HUFFCO dan TOTAL Indonesie disetujui

181983MaretAwal pengiriman gas oleh HUFFCO kepada KFP (Kaltim Fertilizer Plant)

191983AprilPengembangan Badak Gas Plant dari 700 ke 1300 MMSCFD antara HUFFCO dan TOTAL Indonesie disetujui

201983JuliPembangunan 600 MMSCFD di Nilam selesai

211983AgustusPengapalan pertama LNG dari train C dan D

221984FebruariPengalihan pemeliharaan pipa Handil-Badak dari PT. Badak NGL ke HUFFCO

231984MeiGas Lift dari Nilam mulai diadakan

241985JanuariLapangan minyak Mutiara mulai beroperasi

251986MaretPenandatanganan kontrak tambahan

261986JuliPenandatanganan kontrak tambahan LPG

271989MaretPemasangan dua kompresor dengan kapasitas 420 MMSCFD di Badak

281990JanuariDirampungkannya tambahan pemasangan manifold di Badak

291990AprilNama HUFFCO diganti menjadi VICO Indonesia

301990OktoberPenandatanganan kontrak tambahan LNG

311991JuniPemasangan tambahan tiga kompresor berkapasitas 1500 MMSCFD

321991AgustusPenandatangan kontrak tambahan penjualan LNG

331991SeptemberDimulainya produksi gas dari lapangan Mutiara

341991DesemberDimulainya produksi minyak dan gas dari lapangan Semberah

351992DesemberDimulainya pengaliran gas dari Tatun ke Badak dengan menggunakan pipa milik TOTAL Indonesie

361993NovemberBadak LP Compressor On Line mulai beroperasi

371994AgustusNilam LP Compressor On Line

381999AgustusLP Compressor Semberah ditambah satu unit

2.2 Profil PerusahaanVICO Indonesia (sebelumnya dikenal sebagai HUFFCO) merupakan salah satu perusahaan Contractor Production Sharing minyak dan gas bumi yang berada di bawah naungan SKK MIGAS. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1972 dan bermarkas besar di Jakarta. VICO Indonesia mempunyai lebih dari 1300 pekerja dan telah membuat 470 sumur lebih dan menemukan cadangan gas dengan jumlah total 14 trilyun kaki kubik, serta 457 juta lebih barel minyak.2.2.1 Visi dan Misi PerusahaanVisi PerusahaanVisi dari VICO Indonesia diakui secara Internasional sebagai perusahaan energi yang dinamis, kompetitif, dan dapat diandalkan, serta memberikan kemakmuran terhadap para pekerja, masyarakat pemegang saham dan Pemerintah Indonesia dengan tetap mempertahankan keunggulan di bidang operasi dan HSE (Health, Safety and Environment) Misi PerusahaanSedangkan misi dari VICO Indonesia, antara lain yaitu mengembangkan, menghasilkan dan mengirimkan gas dan minyak bumi dari Kalimantan Timur dengan cara yang dapat diandalkan untuk kemakmuran bagi Indonesia dan pemegang saham melalui: Penerapan teknologi tepat guna dan standar HSE Internasional yang tertinggi Melaksanakan efektifitas biaya melalui perbaikan yang berkesinambungan di segala proses bisnis Menciptakan lingkungan kerja yang terbaik bagi para profesional untuk mengembangkan potensinya secara maksimal Meningkatkan kualitas hidup bagi semua pihak yang terkait termasuk masyarakat di sekitarnya2.2.2 Lapangan ProduksiDi VICO Indonesia yang berletak di Kalimantan Timur ini sering disebut jua sebagai Sanga Sanga Basin. Kontrak kerja yang dimiliki VICO Indonesia selaku KKS dengan pemerintah adalah Sanga Sanga Production Sharing Contract Area. Saat ini terdapat tujuh lapangan yang beroprasi, yaitu Lapangan Badak, Nilam, Mutiara, Lempake, Pamaguan, Semberah, dan Beras.BadakCadangan gas Badak terletak di tengah hutan rimba Kalimantan bagian timur dan jarak dengan pasar terdekat sekitar seribu mil lebih. Akan tetapi Huffington dan Sproul memiliki visi yang sejalan dengan Mobil Oil Company (yang telah menemukan lapangan gas terbesar di Arun) dan Direktur Utama Pertamina Dr. Ibnu Sutowo, yaitu: mencairkan gas alam dan mengangkut LNG yang dihasilkan dengan kapal tanker khusus ke Jepang serta pasar-pasar lain yang haus akan energi di wilayah Asia Pasifik. Dengan bantuan teknik dan komersial HUFFCO beserta mitra-mitranya, Pertamina melangsungkan kontrak penjualan LNG selama 20 tahun dengan sebuah perusahaan baja Jepang dan lima perusahaan gas dan listrik Jepang, juga membangun pabrik pencairan gas di Bontang, pesisir timur Kalimantan. Pengapalan pertama LNG yang dihasilkan dari gas Badak berangkat ke Jepang pada bulan Agustus 1977, hanya 5,5 tahun setelah ditemukan, hal ini merupakan rekor dunia. Bontang telah menghasilkan tetes pertama gas alam cair yang diproduksikan secara komersial dalam sejarah Indonesia. Saat ini produk Bontang merupakan yang terbesar di dunia dan memasok LNG serta LPG kepada pelanggan-pelanggan di Jepang, Taiwan dan Korea, dan personil VICO tetap mempunyai peranan vital dalam bisnis LNG/LPG yang semakin berkembang dengan cara memberikan dukungan komersial kepada Pertamina serta dukungan teknik rutin dalam pengoperasian pabrik Bontang. Sejak penemuan pertama kali pada tahun 1972, VICO Indonesia telah membuat 470 sumur lebih dan menemukan cadangan gas dengan jumlah total 14 trilyun kaki kubik, serta 457 juta lebih barel minyak.Saat ini produksi VICO mencapai 20.000 BPD minyak bumi, 20.000 BPD kondensat dan lebih dari 1,2 BCF gas bumi perhari. Sumur Badak yang merupakan titik tolaknya telah menjadi sumur pembuangan limbah cair di Indonesia yang pertama yang bertekad untuk mengurangi dampak produksi minyak dan gas bumi terhadap lingkungan hidup. Namun, kisahnya tidak berakhir disini, visi dan ambisi yang merupakan dasar pendirian perusahaan tetap mengilhami arahnya.Tiga puluh tahun kemudian, VICO Indonesia masih tetap bertekad untuk memastikan bahwa kegiatan operasionalnya di bidang pembangunan dan produksi minyak dan gas bumi di wilayah KPS Sanga-sanga dilaksanakan secara aman dan bertanggung jawab untuk mencapai nilai maksimal, baik bagi Indonesia maupun bagi mitra usaha patungan VICO, serta memperkecil dampak kegiatan operasionalnya terhadap lingkungan hidup. Di dunia ini yang sangat membutuhkan persediaan energi bersih yang berlimpah bagi VICO Indonesia, tiga dasawarsa hanya sekedar merupakan tanda bahwa permulaan telah berakhir. Gas yang diolah di Badak dan dipompa oleh kompresor yang digerakkan oleh turbin gas 65 kilometer ke utara, melintasi Khatulistiwa, ke pabrik LNG Bontang dan Kalimantan Timur Industrial Estate, yang menaungi enam pabrik Petrokimia dalam negeri. Tambahan 40.000 barel minyak mentah dan kondensat berasal dari empat lapangan produksi VICO diolah setiap hari di Badak dan disalurkan ke Terminal Santan untuk dikapalkan kepada pelanggan-pelanggan di Asia dan Amerika disamping 11.000 BPD Bontang Return Condensate yang dialurkan dari pabrik LNG Bontang langsung ke Terminal Santan. NilamNilam sumur yang pertama kali ditemukan, mulai beroperasi pada bulan Juli 1974. Gas yang ada pada saat itu ialah sekitar 6,7 TCF dengan 5 TCF lebih cadangan gas yang tersedia. Nilam merupakan lapangan yang sangat rumit yang terdiri dari 1.000 waduk terpisah dan sekitar 167 lapisan. Alur anak Sungai Mahakam melintasi seluruh lapangan Nilam sehingga sejumlah sumur hanya dapat dicapai dengan perahu. Nilam menghasilkan 600 MMFCD lebih dari 192 sumur dengan produksi kumulatif 3 TCF lebih. Lima buah sarana pengumpulan satelit di lapangan menerima gas dari semua sumur. Gas kemudian dipompakan ke instalansi pusat sebelum dikapalkan melalui saluran pipa 36 inci ke Badak Export Manifold. Nilam menghasilkan sekitar 30% produksi gas VICO Indonesia.SemberahLapangan Semberah ditemukan pada bulan Januari 1974 dan terletak di daerah PSC paling utara. Semberah juga memiliki waduk minyak dan gas bumi ganda, dengan produksi dengan kedalaman antara 1000 sampai 10.000 kaki. Sarana untuk lapangan Semberah maupun lapangan Mutiara selesai pada tahun 1991, sementara minyak dan gas bumi Semberah mengalir melalui sarana-sarana tersebut pada bulan Desember. Sampai saat ini telah digali 74 sumur dan hampir separuh cadangannya diproduksikan melalui lebih dari 250 tangki waduk, dengan tingkat minyak tertinggi 14.700 BOPD pada tahun 1995 dan tingkat gas tertinggi 180 MMCFD pada tahun 2000. MutiaraPada bulan Januari 1974, VICO Indonesia juga menemukan lapangan Pamaguan yang mulai berproduksi tidak lama setelah ditemukannya pada tahun 1974. Cadangan gas lapangan ini dikembangkan pada tahun 1991. Pada tahun 1982, ketika sedang melakukan pengeboran di sebelah selatan Sungai Dondang, VICO Indonesia menemukan lapangan Mutiara. Lapangan ini juga mengandung persediaan minyak dan gas bumi yang berlapis ganda. Produksi dimulai pada bulan Oktober 1991. Di tahun 1993, ketika melakukan pengeboran sumur Mutiara 40 ditemukan lapangan minyak dangkal Beras dan Waduk minyak E-314. Pada tahun 1996 VICO Indonesia mendapatkan kedudukan lapangan baru untuk lapangan Beras dan penemuan sumur yang diberi nama baru Beras I. Hasil produksi Pamaguan, Mutiara dan Beras di olah di instalasi pusat Mutiara dan dikirim 60 km ke utara melalui saluran pipa Badak Export Manifold dan lebih lanjut ke Bontang dan Terminal Minyak Santan. Pada tahun 2001 Mutiara menciptakan rekor produksi dengan 153 MMscfd gas. Lapangan ini juga telah memproduksi 55 MMstb minyak lebih.2.2.3 Lokasi dan Kondisi PerusahaanDewasa ini perusahaan VICO Indonesia selain berkedudukan di Houston, Amerika Serikat, juga mempunyai cabang-cabang di berbagai negara antara lain:1. Turki, yang merupakan tempat eksploitasi minyak bumi.2. Singapura, yang merupakan tempat untuk melayani kebutuhan ekspor dan impor minyak dan gas alam.3. Indonesia, sebagai daerah eksploitasi dan eksplorasi minyak dan gas alam.VICO Indonesia mempunyai beberapa kantor cabang di Indonesia. Sebagai kantor pusatnya adalah kantor di Jakarta yang berfungsi sebagai pusat administrasi. Daerah operasi VICO Indonesia berada di wilayah Kalimantan Timur. Daerah operasi tersebut meliputi lapangan-lapangan Badak, Nilam, Pamaguan, Mutiara, Semberah dan Wailawi. Lokasi perusahaan VICO Indonesia lapangan Badak adalah sekitar delta Sungai Mahakam, pantai timur Kalimantan, tepatnya antara pertemuan muara Sungai Mahakam dengan laut sekitar Selat Makasar. Lapangan Badak mempunyai jarak 80 mil di sebelah timur laut Balikpapan dan 30 mil di sebelah timur Samarinda, atau sekitar 120 km utara Balikpapan dan 60 km timur laut Samarinda. Lokasi ini meliputi area seluas 12.617 km persegi. Secara geografis lapangan operasi VICO Indonesia Badak terletak pada posisi 117o 20 59.88 bujur timur dan 0o 10 46.89 lintang selatan pada ketinggian 52.22 m di atas permukaan laut.2.2.4 Produksi dan PasokanVICO Indonesia membantu mengawasi proses pencairan gas pada tujuh kilang (train) yang mempunyai total kapasitas produksi per tahun sebesar 18,25 juta ton LNG dan 1,04 juta ton LPG. Kilang yang ke delapan yang sudah beroperasi sejak akhir tahun 1999. Sehingga tahun 2000, kapasitas produksi per tahun meningkat menjadi 21,64 juta ton LNG dan 1,2 juta ton LPG.Kapal-kapal tanker LNG yang dirancang khusus dan memakai LNG sebagai bahan bakar, mampu mengirim LNG sebanyak 135,000 meter kubik kepada para pembeli di seluruh Asia. Empat tangki tambahan, dengan kapasitas terpasang 1,3 juta barel, dapat menyimpan LPG (propane dan butane) sebelum dikirimkan melalui kebutuhan pasar domestik maupun luar negeri.Selain itu, sejumlah 60,000 barel minyak mentah dan kondensat dari ke empat ladang produksi dicampur setiap hari di Badak dan di pompakan melalui pipa sepanjang 30 km menuju terminal Tanjung Santan untuk selanjutnya diangkut dengan kapal-kapal tanker menuju para pelanggan di Asia dan Amerika. Setelah adanya tahap produksi suatu bahan pasti akan dipasarkan, oleh karena itu perlu adanya jalur pendistribusian. Oleh pemerintah jalur pendistribusian tersebut tidak boleh dikuasai 100% oleh perusahaan asing. Di antara perusahaan tersebut harus saling membantu. Pada gambar berikut dapat dilihat jalur pendistribusian LNG.

Gambar 2. 1 Blok Proses Pengeboran Hingga ke Konsumen.

Jalur pendistribusian yang dilakukan adalah sebagai berikut :1. Sumur gas dimiliki oleh PERTAMINA dengan operator VICO Indonesia, TOTAL, UNOCAL dan dikoordinator oleh VICO Indonesia.2. Lapangan pengolahan dimiliki oleh PERTAMINA dengan operator VICO Indonesia, TOTAL, UNOCAL dan koordinatornya adalah VICO Indonesia.3. Pengiriman melalui pipa, pemiliknya adalah PERTAMINA dengan operator sekaligus koordinator adalah VICO Indonesia.4. Pencairan, gas alam yang telah dikirimkan ke Bontang kemudian dicairkan menjadi gas alam cair, fasilitas ini dimiliki oleh PERTAMINA dengan operator PT BADAK dengan VICO Indonesia dan TOTAL sebagai asisten tekniknya dibawah koordinator JMG/JTG.5. Pengapalan, dimiliki oleh pihak lain atau kontraktor begitu juga dengan operatornya, sedangkan koordinatornya adalah JMG/JTG. Proses pengapalan ini merupakan sarana pengantar terbesar dan efisien serta dapat mengangkut minyak dan gas dalam jumlah yang cukup besar.6. Terminal penerimaan dimiliki oleh pembeli dengan operator juga dari pembeli sedangkan koordinatornya adalah JMG/JTG.

Tabel 2. 2 Jarak Jalur PipaDiameterDari - KePanjang

36 "Badak - Bontang57 km

36"FBadak - Bontang57 km

42"Badak - Bontang57 km

42"HBadak - Bontang57 km

20"Tatun Nilam16,6 km

20'Handil Badak67 km

32"Tatun Badak28,5 km

42"Peciko Badak81,88 km

32"North Tunu - TRF (Gas)26 km

12"Mutiara - Km 1,4 Handil7,8 km

10"Mutiara - Nilam (Oil)60 km

14"Badak - Tatun (Con)55 km

36"Nilam Badak32 km

12"Nilam - Badak (Oil)32 km

12"Badak - Santan (Oil)29 km

16"Santan - Km 29 (Gas)0 km

16"South (HP) - Badak3 km

16"South (MP) - Badak3 km

20"South (LP) - Badak3 km

16"North (HP) - Badak2 km

16"North (MP) - Badak2 km

20"North (LP) - Badak2 km

Gambar 2. 2 Terminal Tahap Akhir pengolahan gas menjadi LNG.

2.2.5 Deskripsi Logo

Gambar 2. 3 Logo VicoBentuk, susunan, dan komposisi warna Merah, Hijau, dan Biru yang proporsional pada sisi kiri dan kanan simetris dan melengkung keatas menunjukkan keharmonisan dan dinamis.Susunan dan posisi Merah (paling atas), Hijau (di tengah), dan Bitu (paling bawah) menunjukkan kandungan tiap reservoir dari semua lapangan produksi VICO: Merah (warna dominan)Gas sebagai produksi utama VICO HijauMinyak sebagai produksi sekunder VICO BiruAir secara alamiah selalu ada di setiap reservoirSimbol Tetesan masih Nampak namun lebih mencerminkan Gas, dengan posisi terbalik dan transparan. Masih adanya penggambaran tetesan tersebut menunjukkan sejarah tentang prestasi-prestasi yang telah kita capai dan asal mula kita. Tetapi, symbol ini sekarang menjadi transparan, terbalik dan lebih mencerminkan Gas sebagai produk utama, sumber pendapatan dan kemakmuran untuk VICO dan Pemerintah Indonesia.Bentuk Bola Dunia yang berada ditengah berwarna hijau muda dikelilingi oleh logo berbentuk huruf V mencerminkan standar international yang ingin diraih VICO dan dengan tolok ukur terhadap proses bisnis, bidang-bidang operasi dan khususnya keselamatan kerja dan lingkungan. Bentuk ini juga menggambarkan dua tangan yang sedang menopang dunia untuk memberikan perlindungan kita terhadap planet ini serta komunitasnya.

2.3 Struktur Organisasi VICO IndonesiaStruktur organisasi di VICO Indonesia merupakan struktur organisasi yang berbentuk staf dan garis yang dipimpin oleh seorang Vice President and General Manager East Kalimantan. Masing-masing staf mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda, namun secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan perusahaan.Pimpinan tertinggi di Vico Indonesia dipegang oleh Presiden dan CEO. Dibawah presiden dan CEO terdapat pembagian basis kerja berbentuk asset. Tiap-tiap asset dipegang oleh seorang Vice President. Di vico Indonesia terdapat berbagai asset antara lain:a. Mutiara Assetsb. Sambera Assetsc. Nilam Assetsd. Badak AssetsTiap-tiap pimpinan asset bertanggung jawab penuh kepada President dan CEO selaku pimpinan tertinggi perusahaan. Dan masing-masing asset bertanggung jawab terhadap produksi minyak bumi dan gas alam yang dihasilkan pada masing-masing asset. Untuk badak asset terdapat bagian-bagian lagi dibawahnya, yaitu:a. Badak asset Managerb. Pipeline Managerc. Eksploitation Managerd. HSE Superintendente. Gas Coordinatorf. Bussiness AnalystSelain terbagi atas asset-asset, Vico Indonesia juga terbagi lagi menjadi enam divisi yaitu:1. Commercial & Legal2. Human Resources and Services3. Finance4. HSEOI (Human Safety Enviromental and Operation Intregity)5. Supply Chain management6. Technical support 2.3.1Commercial & LegalDivisi ini membawahi beberapa departemen yang meliputi:a. Legal (LNG& E&P)b. Commercialc. JMG Contractd. LNG Manufacturinge. Development Planning2.3.2Human Resource and ServiceDivisi ini membawahi beberapa departemen yang meliputi:a. Human Resource DevelopementBertanggung jawab terhadap pembinaan strategi para calon pemimpin Vico Indonesia dimasa depan dalam mendukung organisasi asset.b. Human Resource RelationBertanggung jawab terhadap pembinaan lingkungan hubungan kerja yang sehat dan transparan.c. Medical ServiceMemberikan jasa pelayanan kesehatan untuk seluruh karyawan perusahaan.d. Contract and ProcurementBertanggung jawab terhadap proses kontrak dan penyediaan material di lapangan.e. Information SistemMemberikan jasa dan pelayanan teknologi informasi secara efektif.2.3.3FinanceDivisi ini membawahi beberapa departemen yang meliputi:a. Controllerb. Accountingc. Budgeting and Reportingd. Revenue and Corporate taxe. Internal Controll and Audit Coordination2.3.4 HSE and Operation Integrity DepartmentDivisi ini membawahi beberapa departemen yang meliputi:a. SefetyDepartemen ini bertanggung jawab terhadap VICO HSE Management sistem untuk memberikan support terhadap departemen-departemen asset.b. SecurityDepartemen ini bertanggung jawab terhadap keamanan dan penjagaan asset-asset perusahaan.c. External Relation and Community DevelopmentDepartemen ini bertanggung jawab terhadap terjaganya hubungan baik terhadap masyarakat sekitar operasi perusahaan dengan mengadakan program community development.d. Operation Integrity DepartmentDepartemen ini bertanggung jawab terhadap risk management, quality assurance, certification dan inspection.e. EnviromentalBertanggung jawab terhadap ISO 14001 serta site rehabilitation dan enviromental engineering.2.3.5Supply Chain ManagementDivisi ini membawahi beberapa departemen yang meliputi:a. Contract and Procurementb. Material and Warehouse2.3.6Technical SupportDivisi ini bertugas untuk menyediakan jasa berkualitas dan tepat biaya kepada departemen-departemen asset. Divisi ini membawahi beberapa departemen yang meliputi:a. Operation SupportDepartemen ini terdiri dari:1. Heavy Equipment2. Maintenance and Support3. Transportation4. Operation Support HSEb. Drilling and WorkoverDepartemen ini meliputi rekayasa dan supervisi teknik lapangan, dan bertanggung jawab untuk kegiatan rig dan non-rig, termasuk drilling HSE.c. Facility EngineeringDepartemen ini terdiri dari project engineering, project controll, maintenance planning dan dicipline engineering.d. Site RehabilitationDivisi ini bertugas untuk mengrehabilitasi site yang sudah ditinggalkane. Facility ConstructionDivisi ini bertugas untuk membangun fasilitas yang diperlukan.Struktur organisasi Vico Indonesia dapat dilihat lebih jelas pada gambar 2.3. Pembuatan struktur organisasi ini bertujuan untuk membagi tugas menurut keahlian dan bidang masing-masing. Pembagian ini juga mengefektifkan dan mengefisienkan hubungan antara berbagai departemen dan juga hubungan dengan berbagai konsumen dalam organisasi.2.4 Kedisiplinan dan Waktu KerjaKaryawan VICO Indonesia harus memenuhi semua peraturan yang disetujui bersama. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga agar operasi berjalan dengan baik. Karyawan yang bekerja dibagi menjadi menjadi menjadi dua shift (malam dan siang), dan untuk hari minggu dan libur karyawan lapangan tetap bekerja. Seluruh karyawan harus memakai tanda pengenal pada saat jam bekerja. Seluruh karyawan harus menyelesaikan tugas dengan baik dan bertanggung jawab.Setiap karyawan harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Karyawan yang melanggar peraturan akan diberi peringatan. Bila pelanggaran yang dilakukan lebih dari satu kali, maka karyawan yang bersangkutan akan dikenakan sanksi yang lebih berat lagi, misalnya skorsing atau pemutusan hubungan kerja.Pada dasarnya waktu kerja ditetapkan 8 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu, kecuali waktu kerja di lapangan. Pembagian waktu kerja adalah sebagai berikut : Waktu kerja kantor Jakarta (5/2) Jam 07.30 11.30 : waktu kerjaJam 11.30 13.00 : istirahatJam 13.00 16.30 : waktu kerja Waktu kerja lapangan Kaltim (14/14 & 14/7)Jam 06.00 18.00 : Waktu kerja Waktu kerja shift bereguRegu A : 07.00 15.00Regu B : 15.00 23.00Regu C : 23.00 07.00

2.5 Keselamatan KerjaKepedulian VICO Indonesia terhadap keselamatan pegawai ditunjukkan dengan dilaksanakannya program STOP (Safety Training Observation Program) yang bertujuan untuk membiasakan seorang pegawai untuk menegur pegawai lain jika kelengkapan kerja atau cara kerja pegawai tersebut membahayakan keselamatan pegawai tersebut atau orang lain. Selain itu setiap departemen juga secara rutin mengadakan safety meeting untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lapangan akibat kelalaian pegawai dalam melakukan tugasnya maupun dalam melindungi diri. Untuk memastikan keselamatan pegawainya, VICO Indonesia menerapkan tiga peraturan keamanan (3 Safety Golden Rules) yang wajib dipahami dan dilaksanakan oleh para pegawainya. 3 safety Golden Rules tersebut adalah:1. Think FirstSetiap pekerja wajib memikirkan dengan seksama resiko pekerjaan yang akan dilakukannya dan wajib melakukan perencanaan yang terperinci sebelum pekerjaan dimulai. Para pekerja juga wajib mengenakan perlengkapan perlindungan kerja (Personel Protective Equipment/PPE) lengkap yang benar sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, aman, tepat waktu dan efisien. 2. Stop ImmediatelySetiap pekerja wajib menghentikan setiap pekerjaannya yang dianggap dapat membahayakan dirinya dan orang lain, keputusan ini akan didukung sepenuhnya oleh pihak manajer.3. Report ImmediatelySetiap pekerja wajib melaporkan setiap kecelakaan atau hal-hal yang mendekati kecelakaan. Melaporkan hal-hal berbahaya tersebut berarti menyelamatkan jiwanya dan jiwa rekan-rekan kerjanya.Prinsip HSE (Health and SafetyEnvironment) pada perusahaan VICO Indonesia juga sangat dijunjung tinggi. Setiap pekerja diwajibkan memakai PPE (Personal Protection Equipment) pada area-area yang telah ditentukan. Peralatan pelindung sangat diperlukan demi tercapainya keselamatan kerja. Sebelum mengenakan peralatan tersebut, harus terlebih dahulu memeriksa dan membersihkan peralatan yang akan digunakan. Untuk setiap karyawan yang mempunyai peralatan pelindung yang sudah tidak layak pakai, maka mereka berhak meminta penggantian, dan peralatan yang rusak tersebut harus dibuang. Beberapa peralatan pelindung tersebut antara lain adalah:1. Pelindung telinga (ear plug)Perusahaan VICO Indonesia menyediakan alat pelindung pendengaran yang sesuai dan harus dipakai oleh setiap karyawan tanpa terkecuali bila ingin memasuki daerah yang mempunyai tingkat kebisingan yang tinggi maupun yang bertekanan tinggi, misalnya pada kompressor untuk menaikkan tekanan gas di plant.2. KacamataAlat pelindung mata harus dikenakan di setiap lokasi yang potensial mengakibatkan cedera pada mata, seperti pada saat melakukan pengelasan pipa, pekerjaan dengan bahaya debu, dan kegiatan yang memungkinkan terjadinya serpihan atau semburan partikel. Alat pelindung tersebut dinamakan google atau kacamata keselamatan khusus.3. Sepatu (safety shoes)Pada Lapangan Badak, semua karyawan yang ingin memasuki daerah plant harus menggunakan sepatu yang tinggi dengan ujung sepatu yang terbuat dari besi yang biasa disebut dengan safety shoes. Hal ini diharuskan karena kemungkinan jari-jari kaki tersandung pipa sangat besar, atau bila tertimpa pipa. Oleh sebab itu safety shoes wajib digunakan.4. Sarung tanganSarung tangan harus digunakan oleh karyawan jika bekerja dengan larutan asam, kaustik soda, kabel baja dan pekerjaan yang berhubungan dengan angkat-mengangkat di lapangan. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari hal-hal yang dapat mencedarai tangan para karyawan.5. MaskerSeluruh pekerja harus diajarkan bagaimana cara menggunakan alat pelindung pernafasan. Alat pelindung pernafasan harus dipakai jika bekerja di tempat yang udaranya tercemar oleh debu, kabut asap dan uap beracun.6. Safety helmetPara karyawan dan tamu harus menggunakan safety helmet bila berada di lapangan, dan rambut yang panjang harus diikat atau digelung. Selain itu tidak diperbolehkan memelihara jenggot bagi karyawan yang bekerja pada mesin-mesin bergerak.7. Sabuk pengamanPada waktu bekerja di atas lantai menara dengan ketinggian di atas 10 kaki , para karyawan diwajibkan untuk mengenakan sabuk pengaman. Sabuk pengaman harus dikenakan secara pas dan nyaman, tanpa ada tali yang kendor dan harus diperiksa secara reguler.8. Alat pelindung lainnyaGoogle untuk bahan-bahan kimia, pelindung muka yang menutupi seluruhnya dan juga sarung tangan tahan api, harus dipakai bila bekerja dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya (biasanya di dalam laboratorium).2.6 Garis Besar Proses Produksi VICO IndonesiaVirginia Indonesia Company (VICO) telah terlibat dalam pengembangan gas alam dan minyak bumi Indonesia selama lebih dari 40 tahun. VICO Indonesia merupakan perusahaan utama yang bergerak di bidang gas di Indonesia dengan ladang utama terbesar berada di Muara Badak (biasa disebut dengan Badak), Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.VICO Indonesia memiliki 4 (empat) major plants, yaitu Badak Plant, Nilam Plant, Mutiara Plant, dan Semberah Plant, dan 8 (delapan) minor fields. Produksi utama VICO Indonesia berupa minyak bumi. Perusahaan memiliki 4.000 orang pegawai dengan jumlah pegawai tetap sebanyak 1.000 orang. Cita-cita dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di VICO Indonesia adalah no accident, no harm to people, dan no damage to environment.Kegiatan eksplorasi dan produksi VICO Indonesia secara garis besar mencakup 7 (tujuh) tahapan kegiatan, yaitu:a. Eksplorasi, mencakup studi geologi dan seismicb. Pengeboran (drilling)Pada kegiatan pengeboran, digunakan lumpur sebagai faktor yang sangat penting dalam operasi pengeboran.Kecepatan pengeboran, efisiensi, keselamatan, dan biaya pengeboran sangat tergantung pada lumpur. Lumpur berfungsi untuk mengangkut cutting hasil gerusan bit ke permukaan, mengontrol tekanan formasi, menjaga kestabilan lubang bor, melumaskan dan mendinginkan bit dan drillstring, menahan berat drill pipe dan casing, sebagai media logging, membentuk well cake, serta melepaskan pasir dan cutting di permukaan.Penggunaan lumpur dalam kegiatan pengeboran menggunakan sistem tertutup (circulating system), artinya lumpur yang dihasilkan di permukaan setelah disirkulasikan ke dalam sumur akan dibersihkan, terutama untuk menghilangkan partikel-partikel yang masuk ke dalam sumur selama proses sirkulasi dan kemudian diinjeksikan ulang ke dalam sumur. Alat yang digunakan disebut solid control equipment meliputi shale shaker, desender, desilter, dan centrifuge. Solid control equipment berfungsi untuk menyaring cutting dari lumpur bor sehingga lumpur yang kembali ke tangki pengisapan (suction pit) kembali bersih, dan terus berulang membentuk siklus hingga pekerjaan pengeboran selesai.Air yang dihasilkan dalam proses pengeboran bercampur dengan lumpur pengeboran. Air dan lumpur ini akan dialirkan ke dalam kolam lumpur (mud pit/cutting pit) yang berdekatan dengan sumur yang sedang dibor. Kolam ini tidak berhubungan dengan kolam lainnya dan dikondisikan sebagai kolam tertutup.Mud pit dipastikan benar-benar mampu menampung lumpur bila terjadi kebocoran.Untuk itu di sekeliling mud pit terdapat area yang cukup untuk menampung kelebihan lumpur dalam mud pit.Selain itu, mud pit juga harus berfungsi dengan baik mengingat lumpur pengeboran terbuat dari campuran bahan-bahan kimia yang akan mencemari air tanah bila lumpur sampai meresap ke tanah. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan limbah pengeboran.Setelah pengeboran sumur mencapai kedalaman tertentu maka ke dalam sumur dipasang casing, disusul dengan proses penutupan menggunakan semen. Casing merupakan suatu pipa baja yang berfungsi untuk mencegah gugurnya dinding sumur, menutup zona yang bertekanan abnormal, zona lost, dan sebagainya. Tujuan utama dari penyemenan casing adalah mendapatkan rangkaian casing yang cukup kuat untuk melindungi sumur, baik selama pengeboran maupun produksi.Salah satu fungsi casing adalah untuk mencegah terkontaminasinya air tanah dengan lumpur pengeboran.Daya yang diperlukan untuk kegiatan pengeboran dan penyemenan ini cukup besar yaitu berkisar antara 1.000 - 3.000 HP. Hampir sebagian daya tersedia pada rig dikonsumsi oleh sistem pengangkat dan sistem sirkulasi.Dalam kegiatan pengeboran, lumpur harus mempunyai densitas tertentu dan tekanan hidrostatis lebih besar daripada tekanan formasi. Kondisi tersebut akan memungkinkan filtrat lumpur masuk ke dalam lapisan air tanah sehingga untuk menghindari kontaminasi tersebut dilakukan pemasangan casing.a) Proyek pengembangan, meliputi pemasangan instalasi pipa baru, instalasi fasilitas beru, serta fasilitas pendukung.b) Proses produksiProses produksi yang dilakukan VICO Indonesia melewati beberapa tahap. Campuran gas dan fluida yang diproduksikan dari setiap sumur dialirkan melalui flow lone (pipa produksi) menuju satelit (stasiun pengumpul) untuk mempermudah proses produksi sehingga lebih ekonomis. Dari satelit campuran gas dan fluida tersebut dialirkan ke dalam separator yang berfungsi untuk memisahkan gas, minyak/kondensat, dan air. Setalah itu untuk memenuhi spesifikasi yang ditentukan, gas, minyak/kondensat, dan air tersebut harus diproses seperti berikut:

GasGas dialirkan ke dalam dehidrator untuk mengurangi cairan yang masih terdapat di dalam gas sehingga gas yang diperoleh memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Proses yang terjadi dalam dehidrator tidak melibatkan proses kimia (tidak terjadi penambahan bahan kimia), yang terjadi hanya pemisahan secara mekanik. Proses pengurangan cairan dengan menggunakan bahan kimia dilakukan dengan penambahan glycol. Proses ini dilakukan setelah gas melalui dehidrator agar gas yang diperoleh mengandung cairan seminimal mungkin.Gas selanjutnya dialirkan ke dalam kompresor, Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tekanan gas yang sangat rendah (Low Pressure Gas) atau tekanan yang sedang (Middle Pressure Gas), sedangkan gas yang bertekanan tinggi (High PressureGas) tidak perlu melalui kompresor.Setelah diperoleh gas bertekanan tinggi, gas tersebut dikumpulkan pada suatu tempat yang disebut Badak Export Manifold yang selanjutnya siap dikirim menuju Bontang. Minyak/kondensatKondensat merupakan hasil sampingan dari gas yang mengalami perubahan tekanan dan temperatur dari tinggi menjadi rendah pada saat mengalir dari reservoir gas ke atas (well head). Sedangkan minyak merupakan hasil yang diperoleh dari reservoir minyak dan tidak mengalami perubahan fisik saat diproduksikan dari bawah ke atas.Kondensat memiliki berat jenis yang lebih ringan daripada minyak.Kondensat dan minyak ini dicampurkan dan kemudian dialirkan ke dalam heat treater untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalamnya dengan cara dipanaskan.Dengan dipanaskan ini terjadi pemisahan antara minyak dan air yang lebih baik. Di samping terjadi pemisahan antara minyak dan air, sebagian dari air minyak berubah menjadi gas sehingga perlu dilakukan proses kondensasi untuk mengembalikan gas tersebut menjadi minyak kembali, proses ini terjadi di dalam kondensator. Setelah gas tersebut berubah kembali menjadi minyak maka akan dialirkan ke dalam pipa yang juga mengalirkan minyak dari heat treater. Kemudian minyak ini akan ditampung di dalam kilang yang akan dikirimkan menuju Tanjung Santan untuk diekspor. AirAir merupakan produk yang terbawa dari dalam sumur dan ikut di dalam proses produksi untuk dipisahkan dari minyak dan gas. Air ini dinamakan air terproduksi (produced water). Sebelum air dialirkan menuju water injection well air tersebut akan dialirkan menuju pollution control untuk dikurangi kadar racunnya agar memenuhi syarat sesuai dengan peraturan pemerintah. Water injection well ini merupakan sumur yang sudah tidak terproduksi lagi.c) Transportasi minyak dan gasSumur-sumur produksi minyak dan gas yang dimiliki perusahaan VICO Indonesia di lapangan Kalimantan Timur terletak pada lokasi yang berjauhan.Sumur-sumur tersebut terletak di daerah Nilam, Pamaguan, Semberah, Wailawi, Mutiara, dan Badak.Masing-masing mempunyai plant sendiri.Untuk mengefisienkan kegiatan produksi maka minyak dan gas dari masing-masing sumur harus dikumpulkan pada suatu tempat pengolahan, yaitu Badak Plant yang merupakan sentral dari Plant.Minyak dan gas dari masing-masing sumur dikumpulkan pada suatu tempat penampungan sementara, yaitu satelit.Dari masing-masing satelit minyak dan gas tersebut dikumpulkan ke satelit sentral kemuadian dikirim ke plant.Minyak yang terkumpul kemudian dikirim ke Tanjung Santan dengan menggunakan jalur pipa.Sekarang ini alat transportasi kapal laut sudah tidak dipergunakan lagi karena adanya fasilitas pipa dari lapangan Pamaguan menuju Nilam.Ada 3 (tiga) istilah untuk jalur pipa, yaitu:1. Flowlines, yaitu pipa untuk mengalirkan minyak dan gas dari sumur ke satelit.2. Trunklines, yaitu pipa untuk mengalirkan minyak dan gas dari satelit ke plant atau satelit.3. Pipelines, yaitu pipa untuk mengalirkan minyak dan gas dari plant dengan central plant.Dari lapangan Badak, minyak mentah (crude oil) dikirim ke Tanjung Santan untuk diolah lebih lanjut melalui pipa 10 dan 12. Sedangkan gas dari Central Plant Badak dikirim ke Bontang melalui 4 jalur pipa, yaitu pipa 36, 36F, 42, dan 42H.Untuk mengetahui isi dari pipa atau produk yang ditransfer baik dari sumur-sumur maupun satelit, maka VICO Indonesia di Lapangan Badak Kalimantan Timur mengunakan color code untuk pipa-pipa pengirim.Color code adalah pemberi lapisan warna pada luar pipa. Dengan demikian maka apabila terjadi kebocoran pipa akan cepat diketahui pipa mana yang harus segera ditangani. Berdasarkan produk tersebut maka pipa terbagi dalam:1. Pipa berwarna merah untuk fire water2. Pipa berwarna kuning untuk produk gas3. Pipa berwarna hijau untuk produk crude oil4. Pipa berwarna coklat untuk produk solar5. Pipa berwarna biru untuk produk airJalur pipa berada di bawah tanah, khususnya pipelines ditimbun pada kedalaman lebih dari 15 meter. Sedangkan pemasangan flowlines diusahakan melalui tempat-tempat yang mudah dijangkau dan dipasang di atas suatu support agar tidak cepat mengalami korosi.d) InspeksiProses inspeksi dilakukan secara berkala dengan jangka waktu antara satu bulan hingga dua bulan sekali. Inspeksi ini dilakukan sebagai tindakan preventif, untuk mengetahui kondisi dari alat-alat yang berkaitan dengan proses produksi. Kegiatan ini berperan sangat penting karena dengan dilakukannya inspeksi secara berkala diharapkan kondisi alat produksi tetap baik dan apabila ada gangguan dapat diketahui secara cepat sehingga tidak menimbulkan kerugian dalam menjalankan proses produksi.e) Abandonment, meliputi penutupan sumur dan pembongkaran fasilitas.

BAB IIIRECIPROCATING ENGINE HP KOMPRESOR 70003.1 Reciprocating engine3.1.1 PengertianReciprocating engine adalah mesin pembakaran dalam dengan mengubah energi translasi kedalam energi rotasi dengan menggunakan piston sebaga energi penggeraknya untuk dapat menggerakan mesin lain.

Gambar 3. 1Prinsip Kerja Reciprocating enginePrinsip kerjanya dimulai dari gas starter yaitu dengan menggunakan gas sebagai bahan bakar utama yang menggerakan wheel kemudian wheel bergerak menggerakan crankshaft, pada crankshaft terhubung beberapa item material yang bekerja diantaranya connecting rod dan wheel camshaft. Connecting rod terhubung dengan crankshaft dikunci dengan crank pin, connecting rod ini berfungsi untuk menggerakan naik turun piston, sedangkan wheel camshaft berfungsi untuk menggerakan cam shaft yang kemudian menggerakan push rod selanjutnya push rod akan menggerakan rocker arm yang mengatur buka tutup valve intake. Kemudian terjadilah pembakaran di ruang bakar karena udar suplai dari intake dan injeksi bahan bakar yang kemudian dipercikan api oleh ignitator sehingga menyebabkan pembakaran dalam.3.1.2 Prinsip dasarPrinsip dasar dari Reciprocating engine terdiri dari 4 langkah gerakan piston seperti dibawah ini :1. Langkah intake (Intake stroke)Langkah intake stroke adalah langkah awal piston bergerak dari TDC (Top Dead Center) ke BDC (Bottom Dead Center). Pada saat piston bergerak kebawah valve inlet terbuka dan udara masuk kedalam ruang pembakaran, kondisi tekanan didalam ruang bakar lebih rendah.2. Langkah kompresi (Compression stroke)Pada langkah kompresi piston bergerak dari BDC ke TDC. Sebelum piston menyentuh titik mati atas terjadi injeksi bahan bakar terlebih dahulu, sehingga saat langkah kompresi udara dan campuran bahan bakar dikompresi secara bersama sehingga tekanan akan meningkat.3. Power strokePiston bergerak dari bawah ke atas, spark plug akan memercikan api pada campuran bahan bakar dan udara. Pembakaran terjadi sangat cepat.4. Langkah exhaust (Exhause stroke)Piston bergerak dari BDC ke TDC mendorong sisa gas pembakaran keluar.

Gambar 3. 2 Prinsip Kerja Motor Bakar3.1.3 Tingkatan energi di Vico IndonesiaTingkatan energi di VICO Indonesia terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu VLP (Very Low Pressure), LP (Low Pressure), MP (Medium Pressure) dan HP (High Pressure).VLP (Very Low Pressure) merupakan tingkatan energi yang paling rendah yaitu sekitar 20 120 psi biasanya fluida yang memliki tekanan sebesar ini adalah gas dari sumur. Gas dari sumur dengan tekanan sangat rendah kemudian tekanan dinaikan sehingga tekanan bertambah menjadi LP (Low Pressure) sekitar 100-200 psi. Gas tekanan rendah ini kemudian masuk ke kompresor medium untuk dinaikan tekanannya menjadi sebesar 600-700 psi dengan beberapa stage, selanjutnya gas dengan tekanan medium dikirimkan ke Bontang untuk diproses menjadi LNG. Selain dikirim ke Bontang, Medium pressure sebagian dialirkan ke HP kompresor untuk mendapatkan gas yang lebih tinggi sekitar 2000 psi discharge dari stage kedua HP kompressor. Selanjutnya gas dengan tekanan tinggi ini dijadikan sebagai gas lift yaitu gas yang diinjeksikan kedalam sumur untuk menaikan minyak dari sumur. Lokasi gas lift berada di nilam central plant.3.1.4 Bagian-bagian Reciprocating engineBerikut ini adalah bagian-bagian utama dari Reciprocating engine :1. Cylinder blockTerbuat dari cast iron. Cylinder block ini berfungsi sebagai frame untuk cylinder engine, air pendingin dan mengalirnya oli, dan juga sebagai support untuk crankshaft dan cam shaft. Block mempunyai saluran-saluran tempat aliran pendingin yang berfungsi untuk mencegah engine tidak menjadi terlalu panas. Juga ada saluran-saluran (galleries) yang dicetak di dalam block sebagai tempat aliran oli, yang fungsinya sebagai saluran pelumasan engine.

Gambar 3. 3 Cylinde Block2. Crank caseCrankcase ini biasanya berada pada bawa cylinder block. Crankcase berfungsi sebagi tempat pengumpul oli setelah lubrikasi, kemudian dipompakan kembali ke sistem oleh main pump.

Gambar 3. 4 Crank Case3. LinnerSebagai rumah untuk piston sekaligus sebagai chamber pembakaran.4. Piston dan ring pistonPiston mengubah energy dari gas yang terekspan menjadi energi mekanis. Piston bergerak didalam linner. Biasanya piston terbuat ari alluminium atau cast iron alloy. Untuk mencegah gas pembakaran bocor/by pass dan untuk meminimumkan friksi, setiap piston umumnya dipasang ring piston. Fungsi ring yaitu sebagai seal antara piston dan cylinder wall (linner) dan juga untuk menurunkan gesekan/friksi dengan meminimalisasi contact arean antara cylinder wall dan piston. Oil ring ini biasanya terbuat dari cast iron dan di cat dengan chrome atau molybdenum. Hampir semua cylinder piston di mesin reciprocating umumnya terdapat piston ring, biasanya 2 sampai 5, semua ring memiliki fungsi yg berbeda. Ring atas fungsi utamanya untuk seal pressure. The intermediate ring berfungsi sebagai pembersih dan mengontrol jumlah oil film pada cylinder wall(linner). The bottom ring adalah oil ring dan fungsinya untuk meyakinkan supply oli lubrikasi rata pada cylinder wall (linner).

Gambar 3. 5 Piston dan Ring Piston5. Connecting rodConnecting rod terhubung dengan piston dan crankshaft. Setiap ujung rod di bor untuk pin pada piston. Connecting rods, yang menghubungkan piston dan crankshaft, terikat pada crankshaft dengan menggunakan sejumlah bearing dan caps. fungsi con rod adalah untuk memindahkan gaya yang mendorong piston ke bawah ke crankshaft, selama proses langkah usaha. Karenanya agar tidak pecah, con rod haruslah kuat.

Gambar 3. 6 Connecting Rod6. CrankshaftFungsi crankshaft adalah untuk merubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar. Crankshaft ini terletak di bagian dasar dari block engine pada daerah yang disebut crankcase. Crankshaft disangga oleh bearing dan bearing cap pada tempatnya di dalam crankcase. Bearing ini disebut bearing utama (main bearing).

Gambar 3. 7 Crankshaft7. PistonPiston berfungsi menghisap dan mengkompresi campuran bahan bakar dan udara pada motor bensin atau udara murni pada motor disel, juga sebagai pembentuk ruang bakar. Selain itu piston juga meneruskan tenaga panas hasil pembakaran menjadi tenaga mekanik pada poros engkol melalui batang piston. Kelengkapan piston terdiri dari: Piston, ring piston, pena piston dan batang piston.Piston memindahkan tekanan hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara melalui connecting rod ke crankshaft. Biasanya piston-piston dilengkapi dengan tiga ring di sekelilingnya. Dua ring utama adalah ring kompresi. Ring tersebut menyekat celah diantara piston dan dinding silinder. Ring tersebut dirancang untuk mencegah agar gas bertekanan tinggi dari proses pembakaran mengalir melewati piston.

Gambar 3. 8 Piston

8. ValveValve sebagai pengatur buka tutup intake dan exhaust. Valve bergerak secara mekanik digerakan oleh rocker arm, rocker arm digerakan oleh push rod dan push rod digerakan oleh cams shaft yang terhubung dengan oleh gear crank shaft.

Gambar 3. 9 Bagian-bagian Valve

Gambar 3. 10 Prinsip kerja Valve3.2 Sistem pendukung Reciprocating engine HP Kompresor3.2.1 Sistem Bahan bakar (Fuel System)Sistem bahan bakar terdiri dari fuel gas filter, pressure regulator, surge tank yang dilengkapi dengan pressure relief valve dan pressure gauge, shutoff valve, plug valve, control valve dan fuel gas header yang terhubung. Fuel gas regulator sebagai pengatur besarnya bahan bakarr yang akan digunakan untuk proses pembakaran. Fuel gas harus disuplai dari sisi upstream dari regulator pada tekanan dan temperatur spesifik. Tekanan dan temperatur tinggi akan merusak regulator dan tekanan yang rendah akan mematikan mesin. Sehingga fuel regulator perlu diadjust untuk memaintance supply tekanan fuel gas. Fuel gas filter berfungsi sebagai penyaring bahan bakar yang akan digunakan baik untuk starter ataupun untuk diinjeksikan ke ruang bakar. Tujuan penyaringatn ini yaitu supaya fuel yang masuk pada mesin bersih sehingga pembakaran terjadi sempurna. Fuel gas control valve berfungsi sebagai pengatur kecepatan mesin dengan membuka dan menutup fuel gas control valve. Fuel gas injection valve berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya fuel yang masuk pada ruang pembakaran.Proses pembakaran dimulai dari fuel yaitu gas dari plant A/B yang sudah melalui unit contactor yang merupakan pemurni gas kemudian melewati filter dan selanjutnya masuk keruang bakar dengan cara injeksi. Udara intake yaitu dari udara atmosfer (udara luar) kemudian melewati turbocharger untuk meningkatkan pressure udara sehingga terjadi pembakaran yang sepurna. Kemudian udara dan fuel akan tercampur kemudian di kompres dan terjadi pembakaran karena dilakukan percikan oleh ignitator.

Gambar 3. 11 Fuel System Reciprocating engine3.2.2 Sistem Starting dan ShutdownSistem staring merupakan sistem untuk memulai kerja mesin dari awal. Untuk proses ini harus dilakukan dengan hati-hati karena jika salah maka akan menyebabkan mesin tidak menyala. Staring biasanya dilakukan oleh operator. Berikut ini adalah Standard operating procedure start-up and shutdown HP compressor C-7000 C :1. Yakin kan bahwa perbaikan atau perawatan sudah selesai dan area sudah bersih.2. Yakinkan suction dan discharge vlve posisi tutup dan tidak ada tekanan compressor.3. Yakinkan psv semuanya dalam keadaan baik upstreamdownstream psv pada posisi terbuka, seal tidak cacat dan by pass psv pada posisi tertutup.4. Semua valve ke open pada possi tertutup.5. Semua valve clese drain pada posisi tertutup6. Gas cooler pada posisi on dan yakinkan bahwa gas cooler tersebut pada posisi runing dengan putaran searah jarum jam.7. Yakinkan supply air instrumen ke link/william pump untuk pelumasan compressor cylinder dan power cylinder sudah terbuka.8. Periksa water tank level.9. Buka lube oil crank case dan pre-post lube oil valve.10. Posisikan fly wheel lock pin. Compressor pada posisi unload (kosong).11. Fuel gas block valve siap/terbuka dan fuel gas pressure 35 psi (down stream fuel regulator).12. Starter gas block valve siap/terbuka.13. Level lube oil crank case cukup.14. 1st stage and 2nd stage dalam keadaan baik.15. Centrifugal filter dalam kondisi baik.16. Buka blowdown block valve ke flare.17. Buka starter dan fuel gas valve.18. Buka SDV-7003 dari 1st stage scrubber ke Mp manifold.19. Buka SDV-6101 (fuel gas).20. Buka SDV-6106 (starter gas).21. Buka discharge blok valve dan suction block valve.22. Posisikan power supply pre-post lube oil A (auto). Arahkan lube oil pump ON (running) sampai lampu indikasi ON menyala.23. Buka udara (air instrumen) supply ke link pump untuk pelumasan compressor cylindar 1-6.24. Buka udara (air instrumen) supply ke william pump untuk pelumasan kompressor cylinder 1-12.25. Buka block valve outlet dan inlet starter gas.26. Reset alarm di panel sampai tidak ada lagi alarm selain low lube oil alarm.27. Tunggu sampai air supply ke output to fuel gas valve sudah menunjukan 60 psig.28. Naikan engine speed ke 450 rpm dengan cara menaikan manual speed regulator dan pre-lube oil akan mati.29. Jika.....maka.... Engine tidak bisa start pada waktu tuas, maka fuel gas block valve diarahkan ke posisi on selama 30 detik hingga akan menunjukan angka 60 psig. Output gas to fuel gasa valve tidak terdapat tekanan, maka reset handel ke off dan dikembalikan ke RUN. Engine running dengan speed 450 rpm (idle speed), maka lanjutkan langkah berikutnya.30. Biarkan engine running (idle speed) selama 5 menit.31. Naikkan perlahan speed sampai 500 rpm buka perlahan-lahan suction block valve sampai fully open dengan sampai memperhatikan speed dan kenaikan suction pressure.32. Tutup perlahan-lahan blowdown valve ke flare bersamaan dengan membuka suction block valve.33. Laporkan ke control room bahwa unit sudah normal running.Sistem Shutdown adalah sistem dimana engine tidak beroperasi atau mati. Shutdown bisa dilakukan karena keadaan emergency karena masalah sistem pada engine, seperti temperatur oil lubrikasi yang terlalu tinggi, tekanan oli lubrikasi tidak mencukupi dll.Berikut ini adalah prosedur untuk melakukan shutdown :1. Laporkan ke control room bahwa unit akan dimatikan2. Catat semua parameter sebelum mesin dimatikan.3. Laporkan ke control room nila ada kejanggalanPenting : bila dalam keadaan tidak normal terdengar (noisy) atay knocking, matikan segera mesin dan laporkan ke control room ntuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin tersebut4. Turunkan engine speed dengan cara menurunkan manual speed regulator sampai speed di tachometer menunjukan 500 rpm5. Tutup perlahan suction block valve6. Turunkan engine speed ke 400 rpm (idle speed).7. Tutup discharge block valve8. Buka perlahan blowdown valve untuk membuang gas yang ada didalam kompresor ke flare9. Biarkan engine idle selama 5 menit10. Setelah idle 5 menit, posisikan handle di local ke stop dan tuas fuel gas block valve ke posisi off11. Lepaskan ganjal di fuel gas block valve12. Pastikan bahwa pre lube oil pump running. Bila tidak bisa running (on) segerakan posisi power supply ke post lube oil pump ke manual. Laporkan kejadian tersebut ke control room13. Tutup valve air instrumen ke linck/william pump14. Tutup fuel gas block valve15. Matikan ke dua fas cooler dengan menekan tombol off16. 4 jam setelah memetikan mesin arahkan tuas pre lube oil pump ke posisi off17. Yakinkan bahwa motor pre lube oil pump stop18. Matikan breaker di MCC bila hendak memperbaiki/mengganti motor gas cooler dan kunci breaker tsb19. Laporkan ke control room bahwa unit sudah shut down.20. Catat semua peralatan yang dioperasikan di check list dan memberi tag out dan lock out serta memberi tanda bahwa unit dalam pisisi standby atau service.3.2.3 Sistem lubrikasiSistem lubrikasi pada Reciprocating engine HP 7000C berfungsi untuk melumasi bagian-bagian engine yang bergerak seperti piston, connecting rod, bearing pada crankshaft dll. Tujuannya yaitu untuk menjaga mesin agar tetap dalam performance yang baik dan mencegah terjadinya gesekan yang dapat menyebabkan keausan pada engine, akibatnya akan mengurangi life time dari engine itu. Selain untuk melumasi sistem lubrikasi juga berfungsi sebagai pendingin, Tujuannya yaitu untuk mencegah terjadinya panas berlebih pada mesin sehingga dapat merusak mesin yang dapat mengganggu proses. Sistem lubrikasi juga berfungsi untuk membersihkan line-line yang terkotori oleh sisa keausan dll. Berikut ini adalah sistem lubrikasi pada Reciprocating engine HP 7000C :

Gambar 3. 12 Sistem Lubrikasi Reciprocating engineSistem lubrikasi dimulai dari pre-lube oil pump yang fungsinya untuk memompa lube oil awal ke seluruh bagian mesin dalam waktu 1 menit kurang lebih, setelah itu main lube oil pump berjalan memompa lube oil dari crankcase menuju bagian-bagian engine yang bergerak. Tetapi sebelum oli masuk engine oli masuk ke thermostat atau regulator otomatis, thermostat ini berfungsi untuk mengatur aliran oli berdasarkan temperatur jika temperatur oli tinggi maka oli akan mengalir ke cooler terlebih dahulu, jika temperatur oli normal maka oli langsung masuk ke oil filter untuk membersihkan oli dari crankcase sehingga oli yang masuk ke engine beersih, selanjutnya oli masuk ke strainer untuk meyakinkan oli yang masuk ke engine bersih. Setelah melewati strainer oli masuk ke engine-engine dan terakhir akan kembali ke crankcase kembali.

3.2.4 Sistem UdaraSistem udara pada Reciprocating engine berfungsi sebagai penyedia udara untuk keperluan proses pembakaran. Sebelum masuk ke ruang bakar udara terlebih dahulu melalui proses treatement terlebih dahulu untuk menghasilkan kualitas udara yang bagus untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna. Berikut ini adalah diagram alir dari sistem udara pada Reciprocating engine :

Gambar 3. 13 Sistem Udara Reciprocating engineUdara dari atmosfer masuk ke filter untuk menyaring kotoran-kotoran yang mungkin terbawah oleh udara, kemudian selanjutnya udara masuk ke unit turbo. Turbo berfungsi untuk meningkatkan temperatur dan tekanan dari udara tujuannya untuk mendapatkan hasil pembakaran yang sempurna. Turbo sendiri digerakan oleh udara panas sisa hasil pembakaran. Selanjutnya udara masuk ke unit after cooler untuk menaikan densitas dari udara itu sendiri, tujuannya sama seperti turbo yaitu supaya pembakaran yang terjadi sempurna. Setelah itu udara masuk ke ruang bakar melalui intake valve kemudian proses pembakaran berlangsung dan sisa udara pembakaran keluar melalui turbo dan dari turbo udara dibuang ke atmosfer melalui cerobong.3.2.5 Sistem Pendinginansistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian mesin untuk mencegah terjadinya panas berlebih yang dapat mengurangi life time engine. Sistem pendinginan pada Reciprocating engine biasanya dikenal dengan istilah Water Jacketing. Berikut gambar sistem Water Jacketing pada Reciprocating engine :

Gambar 3. 14 After Cooler dan Turbo ChargerAir mengalir ke after cooler dan turbo

Gambar 3. 15 Cylinder HeadAir mengalir ke bagian cylinder head

Gambar 3. 16 Fin-fan CoolerKeluaran dari engine yang didinginkan selanjutnya mengalir ke fin fan cooler untuk didinginkan. Dan selanjutnya air akan bersirkulasi kembali.

3.2.6 Sistem PengapianSistem pengapian Reciprocating engine menggunakan teknologi yang lebih modern yaitu menggunakan CPU Altronic dengan prinsip kerjanya dengan mengatur pengapian dengan menggunakan alat instrumentasi.Berikut adalah gambar teknologi pengapian yang digunakan sekarang di Vico Indonesia :

Gambar 3. 17 Teknologi Pengapian CPU

Gambar 3. 18 Sistem Pengapian Reciprocating engine

BAB IVTUGAS KHUSUS4.1 Latar BelakangHigh Differential Pressure yaitu suatu perbedaan tekanan oli antara oli masuk sebelum dan sesudah melewati filter. Oli keluaran dari filter ini kemudian akan masuk ke engine dan melumasi bagian mesin yang bergerak. Perbedaan ini terjadi dicurigai karena oil filter sudah jenuh atau tersumbat oli sehingga tidak dapat melewati filter dengan sempurna.Akibat dari adanya perbedaan tekanan ini, tekanan oli saat masuk engine tidak mencapai tekanan kerjanya sehingga memungkinkan terjadinya lubrikasi yang tidak baik dan dapat menyebabkan mesin overheating yang kemudian mesin bisa trip dan rusak.4.2 TujuanPraktik kerja lapangan ini membahas mengenai mesin kompresor HP C-7000C di lapangan Badak Northern Area VICO Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai antara lain:a. Mengetahui proses yang berkaitan dengan C-7000Cb. Mengetahui prinsip dasar C-7000Cc. Mengetahui permasalahan yang terjadi pada engine C-7000Cd. Mengetahui penyebab permasalahan pada engine C-7000C4.3 Batasan MasalahBatasan masalah yang diangkat pada praktik kerja lapangan ini ialah:a. Permasalahan yang diangkat terkait dengan terjadinya High Differential Pressure yang terjadi pada sistem lubrikasi engine C-7000Cb. Pencarian penyebab permasalahan dilakukan dengan pengamatan, wawancara, dan studi literaturc. Hasil dari troubleshooting ini adalah berdasarkan penyebab-penyebab yang mungkin terjadi4.4 HP Kompresor 7000CHP kompresor 7000 C merupakan suatu unit kompresor yang berfungsi untuk menaikan tekanan gas dari medium pressure (MP) menjadi High pressure (HP). High pressure ini kemudian diinjeksikan ke sumur Nilam dan Badak untuk menaikan tekanan gas/minyak pada sumur sehingga bisa naik. HP kompresor ini digerakan oleh engine reciprocating (driver). Suction dari HP kompresor itu sendiri merupakan discharge dari MP kompresor sekitar 700 psig. Gas bertekanan menengah ini dibagi menjadi beberapa line, yaitu untuk dikirim ke Bontang (Badak LNG), untuk bahan bakar HP Kompresor dan untuk dinaikan menjadikan gas bertekanan tinggi dengan melewati unit HP Kompresor, yang kemudin digunakan untuk diinjeksikan kedalam sumur sehingga tekanan gas/minyak akan tinggi dan bisa naik untuk diambil. Berikut ini gambar HP Kompresor 7000C

gambar 4. 2 HP kompresor 7000 tampak atas

gambar 4. 3 HP kompresor dan mesin V8 (Typical dengan mesin V12)SPECIFICATION OF HP RECIPROCATING COMPRESSOR WITH DRIVER RECIPROCATING ENGINE 12 SVSBrand: Ingersoll RandYear: 1974Engine serial: 12 SVS 111HRated rpm: 350-550GENERAL DATAPower cylinder bore: 11,5Power piston stroke: 13Compressor piston stroke: 11Engine speed: 550 rpmCompressor piston rod diameter: 2,5Crankcase oil capacity: 170 gal.Water capacityof engine: 180 gal.Horsepower: 1500 hpOPERATING DATAFuel gas temp upstream of fuel gas regulator (max): 140 deg FFuel gas pressure1. Max pressure upstream of fuel gas regulator: 200 psig2. Min pressure upstream of fuel gas regulator: 45 psig3. Supply to fuel gas control valve: 32-33 psigPower cylinder exhaust temp1. Operating: 780-900 oF2. Max: 900 oF3. Max spread between cylinder: 75 oFAir inlet manifold temp: 140 oFManifold pressure (basis 1000 BTU Fuel and 0 to 2000 ft altitude)1. Fuel gas manifold: 20-21 psig2. Air inlet manifold: 5,75-6,25 psigTurbocharger air inlet temperature: 100 oFTurbocharger exhaust gas outlet temp: 875-925 oFLubricating oil temperature from engine: 165-170 oFHigh main bearing temperature from engine: 165-170oFHigh main bearing temperature safety device trip: 197 FLubricating oil Pressures1. Operating pressure at main bearing 45-55 psi2. Minimum recommended 40 psigSpark plug1. Gap setting: 0,011 to 0,0142. Max allowable gap: 0,0223. Tightening torque: 70 ft lbEngine OST setting: 600 rpmCompressor piston rod run out (max)1. Vertical: 0,0052. Horizontal: 0,0025Crankshaft- main bearing fit: 0,0015 NO GO4.5 Sistem Lubrikasi Gas EngineSistem lubrikasi pada gas engine ingersoll rand C7000 terdiri dari tiga jenis yang tidak saling berhubungan. Ini dikarenakan karakteristik dari minyak lubrikasi yang digunakan berbeda dan juga metode pengaplikasiannya pun berbeda. Jadi gas engine ini terdapat 3 seperator oil dan sistem lubrikasi yang berbeda, masing-masing didesain supaya menghasilkan lubrikasi yang optimum untuk part-part yang dilumasi.1. Lubrikasi Crankcase (engine)Sistem lubrikasi ini berfungsi untuk melumasi bagian main bearing, crankpins, crossheads dan bagian dalam engine yang bergerak lainnya termasuk turbocharger yang membutuhkan kecepatan sirkulasi oil yang cepat dengan memperhatikan kontrol temperatur.

gambar 4. 4 Crankcase Lubrication2. Lubrikasi Power Valve Stem (engine)Sistem lubrikasi ini berfungsi untuk melumasi bagian power valve steam, fuel gas injection valve stem dan fuel gas control valve yang memerlukan aplikasi lubrikasi dengan jumlah oli yang sedikit (tipis) dengan minimum carbon residu, pada sistem lubrikasi ini tidak ada sirkulasi oli.

gambar 4. 5 Power and Injection Valve Stem Lubrication3. Lubrikasi Cylinder KompresorSistem lubrikasi ini berfungsi untuk melumasi Cylinder kompresor dan piston rod pada kompresor. Sistem lubrikasinya yaitu secara continue dengan oil yang digunakan tidak sirkulasi.

gambar 4. 6 Power Cylinder Lubrication4.5.1Crankcase LubricationCrankcase lubrikasi merupakan sistem lubrikasi yang terjadi pada engine reciprocating yang merupakan driver dari HP kompresor 7000C. Sistem lubrikasi crankcase ini disuplai dengan oli dibawah tekanan. Bagian-bagian yang dilubrikasi diantaranya adalah crankpin, piston pin, crosshead pin, top crosshead shoe, turbocharger, camshaft, and rocker arm bearing. governor drive chain, valve tappets, cams, rollers dan bottom crosshead shoe merupakan flood lubricated dari sistem lubrikasi crankcase. Dinding cylinder piston (liner), piston dan ring piston cukup disuplai dari oil sisa lubrikasi crankpins. Kondisi level oil yang benar pada crankcase cukup dengan level yang rendah untuk mencegah connecting rods dan counterweight dari percikan oli. Tujuan dari sistem oli ini ada 2 yaitu untuk sistem lubrikasi dan sistem pendinginan bearing dan journal bearing. percikan dari ujung atas connecting rod mendinginkan bagian dalam piston.Karena sistem lubrikasi ini didesain tidak hanya untuk melumasi mesin, tetapi juga untuk sirkulasi oli dengan jumlah banyak untuk mendinginkan bearing dan power piston. Tekanan oli yang benar pada main bearing harus dimaintain sedemikian rupa untuk menghasilkan lubrikasi yang baik. tekanan oli pada main bearing dikontrol oleh valve oil by pass. Tekanan oli pada discharge pompa akan lebih besar dari tekanan pada main bearing dan perbedaan tekanan ini bisa dijadikan indikasi pressure drop oli yang melalui oil filter, oil cooler dan piping. Jika pressure drop meningkat secara berlebihan, itu menandakan bahwa filter, cooler atau piping kotor atau tersumbat. Kemungkinan akan menyebabkan pipa oli pecah karena pipa mampet, bearing rusak karena tidak terlumasi dengan baik karena line olinya mampet sebagian. Berikut ini adalah diagram alir crankcase lubrication :

gambar 4. 7 Crankcase Lubrication4.6 Problem StatemenPada tanggal 7 Oktober 2014 terjadian High Differential Pressure setelah sebelumnya sudah terjadi 3 kali High Differential Pressure di bulan oktober. Solusi yang harus dilakukan yaitu dengan membersihkan strainer dan mengganti filter. Filter diganti karena sudah jenuh, padahal beberapa waktu yang lalu sudah pernah diganti filter.

Berikut ini adalah beberapa data aktual pada HP kompresor 7000 C yang diambil pada tanggal 11 Oktober 2014 : 1st stage suction: 678,3 psig 1st stage discharge: 1268 psig 2nd stage suction: 1222 psig 2nd suction discharge: 1960 psig Manifold air pressure: 3,7 psig Manifold fuel gas: 17,1 psig Main bearing LO pressure:54,1 psig Engine LO before filter pressure: 59,7 psig Engine LO after filter pressure: 54,4 psig Lube oil Pump pressure: 71,8 psig Diff. LO pressure: 5,3 psig RPM: 445Data aktual diatas merupakan kondisi normal mesin saat beroperasi. Mesin ini normal apabila tekanan lube oil yang akan masuk ke engine mencapai titik operasinya.Catatan: Main Lube Oil Pressure1. Alarm: 50 psig2. Shutdown: 45 psig Engine Oil Filter Differential1. Alarm: 10 psig2. Shutdown: 15 psigHigh Differential Pressure merupakan salah satu masalah yang serius di Plant Vico Indonesia, biasa terjadi pada HP Kompresor 7000 C. HP Kompresor 7000C merupakan unit kompresor yang berfungsi untuk menaikan tekanan gas menjadi tekanan tinggi. HP Kompresor 7000C di Vico Indonesia berjumlah 4 unit, 1 unit sudah tidak berjalan (stand by), 1 unit sedang di overhaul(dilakukan pebaikan) sehingga hanya 2 unit HP kompresor yang beroperasi. Tujuan gas dinaikan tekanannya yaitu untuk diinjeksikan ke sumur (gas lift) Nilam untuk menaikan minyak dari sumur. Untuk menghasilkan laju alir gas (flow rate) yang diinginkan minimum 2 unit kompresor harus beroperasi. Jika hanya satu yang beroperasi otomatis flow rate gas tidak mencapai sehingga akan berdampak pada produksi minyak.4.7 AnalisaBerikut ini adalah data aktual terjadinya High Differential Pressure Reciprocating engine HP kompresor 7000C 10 bulan terakhir di tahun 2014:Tabel 4. 1 Kejadian High Differential PressureWaktuRunning HoursTimeRunning Hours

03/01/2014928/05/2014647

02/02/201420003/07/2014798

07/02/201423407/08/2014876

06/04/201450509/09/20141010

25/04/201454403/10/20141204

05/05/201455604/10/20141419

25/05/201460005/10/20141443

26/05/201462414/10/20141669

Keterangan tabel :Warna biru: dilakukan pergantial oli dan filter oliWarna kuning: dilakukan pergantian filter oliTidak berwarna: dilakukan pembersihan pada strainerBerdasarkan manual book untuk pergantian oli dilakukan setiap 2500 jam kerja mesin. Melihat data diatas High Differential Pressure terjadi secara tidak wajar, sehingga perlu selidiki lebih lanjut apa penyebab terjadinya High Differential Pressure pada HP Kompresor 7000C.Berikut ini adalah urutan terjadinya problem :

Kejadian pertama yaitu alarm berbunyi merupakan tanda bahwa ada indikasi masalah pada engine. Kemudian selanjutnya periksa kotak panel dan ternyata ada indikasi tekanan oli yang masuk ke bearing turun dan perbedaan tekanan discharge dan suction filter besar yaitu melebihi 15 psi sehingga engine harus segera dimatikan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Mengetahui terjadi High Differential Pressure, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan strainer kemudian apabila berulangkali terjadi High Differential Pressure dilakukan penggantial oil filter dan juga analisa kandungan oli laboratorium.Berdasarkan kejadian aktual High Differential Pressure pada Reciprocating engine HP Kompresor 7000C, berikut adalah hasil analisa oli Reciprocating engine HP Kompresor 7000C :Tabel 4. 3 Spesifikasi dan Hasil Analisis OliNoParameter TesSpesifikasi oli PEGASUS 801Analisa Oli pada06 Oktober 2014

1Viscosity @ 104 F132157,363

2Viscosity @ 212 F13,213,011

3Viscosity Index9791

Berdasarkan hasil uji lab, oil lube dari C 7000 C pada tanggal 6 oktober 2014, diidentifikasi viskositas lube oil sangat tinggi. Ini dicurigai mengandung banyak contaminan dan kotoran carbon yang sudah terlalu banyak yg menyebabkan viskositas sangat tinggi yaitu sebesar 157,36 dan ini jauh beda dengan spesifikasi oli normal. Kemudian, Indeks viskositas dari hasi lab menunjukan indeks viskositas oli rendah. Dimana indeks viskositas adalah perubahan nilai viskositas karena pengaruh temperatur. Oli akan berubah viskositasnya jika dipengaruhi oleh temperatur. Dengan indeks viskositas yang rendah berarti oli viskositas oli sulit berubah, mungkin ini terjadi karena viskositas oli terlalu tinggi.4.7.1 Penyebab (Possible Cause)Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya High Differential Pressure :1. Filter and Strainer are partially plugged (filter dan strainer tersumbat sebagian)Filter dan strainer tersumbat diakibatkan karena kandungan karbon pada oli sangat tinggi, kandungan karbon yang tinggi diakibatkan karena pembakaran yang tidak sempurna, sehingga jika kandungan karbon terlalu banyak mengontaminasi oli maka filter dan strainer akan tersumbat. Akibatnya terjadilah High Differential Pressure.2. High Oil viscosity (Viskositas Oli Tinggi)Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan viskositas oli tinggi yaitu : Pembakaran tidak sempurna sehingga oli terkontaminasi oleh karbon. Rumah piston/linner mengalami keausan sehingga mungkin sisa pembakaran bocor terikut ke crankcase.3. Damage on ring piston (Ring Piston mengalami kerusakan)Kerusakan ring piston bisa disebabkan karena run-out(kelingkaran) dari piston sudah tidak bagus, sehingga memungkinkan hasil pembakaran bocor sehingga dapat mengontaminasi oli. Bisa jadi clearance antara piston dan linner (rumah piston) tidak bagus.4. Pressure gauge error (Indikator Tekanan mengalami kerusakan)Memungkinkan pressure indikator rusak jika kejadian High Differential Pressure yang tidak wajar. Sehingga perlu dikalibrasi ulang untuk meyakinkan bahwa Pressure gauge masih berfungsi dengan baik.

4.7.2 Root Cause (Akar Permasalahan)

Akar permasalahan diawali dari tersumbatnya strainer dan filter yang disebabkan karena viskositas oli yang tinggi, viskositas oli tinggi disebabkan karena banyaknya kontaminan yaitu karbon sisa pembakaran atau hasil keausan pada bagian-bagian mesin yang bergerak. Kontaminan-kontaminan yang terkandung pada oli bisa jadi karena pembakaran yang tidak sempurna seperti komposisi campuran fuel dan udara yang tidak baik dan lain sebagainya. Disisi lain mungkin saja piston engine rusak seperti kelingkaran dari piston(run-out) tidak baik, clearence antara piston dan linner sudah lari dari batas yang diizinkan sehingga piston bocor. Sehingga saat proses pembakaran tidak terjadi dengan sempurna karena piston bocor dan karena piston bocor sisa-sisa pembakaran terikut ke oli sehingga itu dapat menyebabkan viskositas oli naik dan filter/strainer tersumbat, sehingga terjadilah High Differential Pressure.4.7.3 Dampak (Impact)Dampak akibat terjadinya High Differential Pressure dapat dijelaskan dengan diagram proses berikut :

Dampak akibat terjadinya High Differential Pressure pada HP Kompresor 7000C yang pertama yaitu mengakibatkan kompresor akan mati atau Shutdown, karena kompresor mati maka otomatis proses tidak berjalan maka akan terjadi penurunan produksi minyak karena tidak ada gas suplai untuk diinjeksikan ke sumur, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanMasalah yang sering terjadi pada Reciprocating engine HP C-7000C yaitu High Differential Pressure pada sistem pelumasan engine. High Differential Pressure dapat menyebabkan HP Kompresor mati, sehingga akan mengganggu berlangsungnya proses di Vico Indonesia. High Differential Pressure merupakan masalah serius karena akan mempengaruhi produksi.Penyebab terjadinya High Differential Pressure terjadi karena :1. Minyak pelumas engine yang sudah terkontaminasi kotoran-kotoran (kontaminan)2. Pembakaran yang tidak sempurna3. Ring Piston rusak4. Instalasi yang tidak baikUntuk mencegah terjadinya High Differential Pressure yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :1. Maintenace yang baik2. Instalasi yang baik dan benar5.2 SaranBerdasarkan analisis yang telah dipaparkan, maka rekomendasi agar untuk menyelesaikan masalah High Differential Pressure pada sistem lube oil engine C-7000C adalah sebagai berikut :1. Pengecekan kondisi strainer dan Filter secara berkala, jika terjadi High Differential Pressure segera dilakukan pembersihan strainer dan apabila masih terjadi High Differential Pressure segera melakukan penggantian pada filter.2. Melakukan analisa pada kandungan oli secara berkala, jika setelah dianalisa oli sudah tidak memenuhi standar operasi maka dilakukan penggantian oli.3. Jika masih terjadi High Differential Pressure perlu dilakukan pengecekan pada kondisi piston dan Linner, apakah linner sudah rusak sehingga clearencenya lari atau mungkin juga piston yang rusak.4. Jika masih terjadi lagi High Differential Pressure maka perlu dicurigai kondisi Sensor tekanannya, yaitu dengan melakukan kalibrasi pada Pressure Indikator.5. Memasang pressure gauge pada crankcase untuk mengetahui indikasi gas bocor pada piston.6. Perlu dilakukan tes kompresi pada piston sebelum dijalankan untuk mengetahui kondisi piston.7. Perlu dilakukan analisis oli secara rinci termasuk komposisi-komposisi yang terkandung pada oli lubrikasi.

1