laporan fisiologi bab i dan ii

6
LAPORAN FISIOLOGI PEMERIKSAAN FUNGSI PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN Di susun oleh : Kelompok B2 Dainty Yuandini Putri 1310211009 Reza Muhammad 1310211021 Puspita Kurnia Wangi 1310211085 Sekar Dwiati 1310211112 DEPARTEMEN ILMU FAAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2016/2017

Upload: reza

Post on 13-Jul-2016

13 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fisiologi Bab i Dan II

LAPORAN FISIOLOGI

PEMERIKSAAN FUNGSI PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN

Di susun oleh :

Kelompok B2

Dainty Yuandini Putri 1310211009

Reza Muhammad 1310211021

Puspita Kurnia Wangi 1310211085

Sekar Dwiati 1310211112

DEPARTEMEN ILMU FAAL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2016/2017

Page 2: Laporan Fisiologi Bab i Dan II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar untuk

dapat menjalani hidupnya dengan baik.Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat

ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera.Kelima alat indera itu

adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah.

Telinga adalah salah satu organ manusia yang memiliki fungsi penting. Fungsi telinga

untuk pendengaran dan keseimbangan. Telinga memiliki tiga bagian yaitu telinga luar,

telinga tengah, dan telinga dalam.

Pendengaran adalah suatu mekanisme yang menakjubkan, sebab reseptornya dapat

melakukan transduksi getaran suara dengan amplitudo yang sangat kecil (sekecil diameter

atom emas (0,3 nm)) menjadi signal listrik dengan kecepatan 1000 kali lebih cepat dari

fotoreseptor merespon cahaya. organ pendengaran dapat membedakan berbagai nada,

intensitas suara dengan kisaran yang lebar, serta mengenali warna suara.

Selain berfungsi untuk mendengar, telinga juga berfungsi sebagai salah satu pusat

keseimbangan pada tubuh. Keseimbangan adalah Ada 2 macam keseimbangan, yaitu:

1) keseimbangan statis dengan reseptor macula dan sacula. Cara menstimulasinya

ada dengan cara memiringkan kepala, akselerasi dan deselerasi linier.

2) keseimbangan dinamis yg akan dihantarkan dari vestibuler ke batang otak, pons,

sampai ke cerebellum yg berawal dari reseptor pada kanalis semisirkularis.

B. Tujuan

1. Mengukur ketajaman pendengaran dengan menggunakan audiometer

2. Melakukan pemeriksaan fungsi pendengaran menurut cara: Rinne, Weber dan Swabach

3. Mengukur tingkat kebisingan sumber suara

4. Mendemonstrasikan kepentingan kedudukan kepala dan mata dalam mempertahankan

keseimbangan badan pada manusia

5. Mendemonstrasikan dan menerangkan pengaruh percepatan sudut:

Dengan kursi Barany

- Gerakan bola mata (nystagmus)

- Tes penyimpangan penunjukan

- Tes jatuh

- Kesan (sensasi)

- Dengan berjalan mengelilingi statif

C. Manfaat

1. Dapat mengetahui ambang batas pendengaran manusia

2. Dapat mengetahui apakah pasien tuli atau tidak

3. Dapat mengetahui posisi apa yg dapat menstimulasi keseimbangan

Page 3: Laporan Fisiologi Bab i Dan II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Keseimbangan

Bagian telinga dalam mempunyai komponen khusus lain, yaitu aparatus vestibularis

yang mampu memberikan informasi mengenai sensasi keseimbangan dan koordinasi gerakan

kepala dengan gerakan mata dan postur. Aparatus vestibularis terdiri dari kanalis semisirkularis

dan organ otolit (sakulus dan utrikulus).

Komponen apartus vestibularis dikelilingi oleh perilimfe dan di dalamnya mengandung

endolimfe. Komponen vestibularis juga mengandung sel-sel rambut yang berespon terhadap

deformasi mekanis yang dipicu oleh gerakan spesifik endolimfe.

Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselerasi kepala rotasional atau

angular, misalnya saat kita memulai atau berhenti berputar, jungkir-balik atau menengok.

Akselerasi atau deselerasi sewaktu rotasi kepala dalam arah apapun akan menyebabkan gerakan

endolimfe paling tidak pada salah satu kanalis semisirkularis.

Pada saat kita mulai gerakan rotasi kepala, cairan endolimfe akan tertinggal (bergerak

berlawanan dengan arah berlawanan gerakan kepala) belakang karena inersianya. Keadaan ini

akan menyebabkan kupula miring dalam arah berlawanan dengan gerakan kepala sehingga

menekuk rambut-rambut sensorik yang terbenam di dalamnya. Jika pergerakan kepala dalam

kecepatan dan arah yang konstan maka endolimfe akan menyerasikan gerakannya dengan

kepala sehingga kupula akan kembali ke posisi normal meskipun kepala dalam keadaan rotasi

dan rambut-rambut berada pada keadaan tidak menekuk. Sedangkan bila gerakan rotasi kepala

diperlambat atau dihentikan kupula rambut secara transien akan melengkung ke arah putaran

sebelumnya, yaitu berlawanan dengan arah lengkungan sewaktu akselerasi.

Organ otolit memberi informasi tentang posis kepala relatif terhadap gravitasi (yaitu

kepala miring statik) dan juga mendeteksi perubahan kecepatan gerak lurus. Organ otolit yaitu

utrikulus berorientasi vertikal dan sakulus berorientasi horizontal. Rambut utrikulus bergerak

oleh setiap perubahan pada gerakan linear horizontal (begerak lurus ke depan, ke belakang atau

ke samping). Sedangkan rambut sakulus berespon secara selektif terhadap gerakan miring

kepala menjauhi posisi horizontal (misalnya bagun dari tempat tidur) dan terhadap akselerasi

dan deselerasi linear vertikal (meloncat naik-turun/naik tangga berjalan).

Page 4: Laporan Fisiologi Bab i Dan II

Sinyal dari segala komponen aparatus vestibularis dibawa melalui nervus

vestibulokoklearis ke nukleus vestibularis dan ke serebelum. Serebelum dan nuleus vestibularis

tidak hanya menerima input dari vestibular, namun juga dari bagian visual dan somatik (kulit,

otot dan sendi). Setelah dari nukleus vestibularis, impuls dikirimkan pada salah satu dari dua

daerah output yaitu pengatur gerakan mata atau pengontrol otot skeletal di leher.

b. Pendengaran

Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Gelombang suara adalah

getaran udara yang merambat dan terdiri dari daerah-daerah bertekanan tinggi karena

kompresi (pemampatan) molekul-molekul udara yang berselang seling dengan daerah-daerah

bertekanan rendah karena penjarangan molekul tersebut.

Sewaktu suatu gelombang suara mengenai jendela oval, tercipta suatu gelombang

tekanan di telinga dalam. Gelombang tekanan menyebabkan perpindahan mirip-gelombang pada

membran basilaris terhadap membrana tektorium. Sewaktu menggesek membrana tektorium,

sel-sel rambut tertekuk dan ini menyebabkan terbentuknya potensial aksi dan sinyal disalurkan

ke otak

Penghantaran (konduksi) gelombang bunyi ke cairan di telinga dalam melalui

membran timpani dan tulang-tulang pendengaran, yang merupakan jalur utama untuk

pendengaran normal, disebut hantaran osikular.Gelombang bunyi juga menimbulkan getaran

membran timpani kedua yang menutupi fenestra rotundum. Proses ini, yang tidak penting untuk

pendengaran normal, disebut hantaran udara. Hantaran jenis ketiga, hantaran tulang, adalah

penyaluran getaran dari tulang-tulang tengkorak ke cairan di telinga dalam. Hantaran tulang

yang cukup besar terjadi apabila kita menempelkan garpu tala atau benda lain yang bergetar

langsung ke tengkorak. Jaras ini juga berperan dalam penghantaran bunyi yang sangat keras.