laporan ekotoksikologi

Upload: mustika-aulia

Post on 15-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Untuk memenuhi tugas

TRANSCRIPT

Penyakit keracunan logam berat dari Kamus bahasa Jepang

O L E H :

KELOMPOK 6

PUSPA RINI

(21080111120008)

ADYA PRADHANA(21080111150008)

MUSTIKA AULIA(21080111120012)BAGASKORO P.P(21080111120013)

DESINTA ASWIN(21080111130047)

NOVARIDA .H(21080111130048)TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2013

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas rahmat dan berkah-Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Selanjutnya terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:1. Ibu Sri Sumiyati, ST, MSi selaku Pengampu mata kuliah Ekotoksikologi dan Kesehatan Lingkungan Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro.2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa.3. Teman-teman yang selalu membantu dan memberikan semangat, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari berbagai kekurangan, oleh karena itu penulis menerima semua kritik dan saran untuk kemajuan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Semarang, 18 Juni 2013

PenulisDAFTAR ISI

Kata Pengantar

iDaftar Isi

iiBAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang

1

1.2Rumusan Masalah

11.3Pembatasan Masalah

11.4Tujuan

2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Penyakit Keracunan Logam Berat Dari Kamus Bahasa Jepang

3

2.1.1Minamata

4

2.1.2Yusho

8

2.1.3Itai Itai Byo

10BAB IIIPENUTUP

3.1Kesimpulan

133.2Saran

13Daftar Pustaka 14BAB I

PENDAHULUAN1.1Latar Belakang

Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan. Banyak laporan yang memberikan fakta betapa berbahayanya pencemaran lingkungan terutama oleh logam berat pada kawasan perairan, baik akibat penggunaan airnya untuk konsumsi sehari-hari maupun ketika mengkonsumsi biota air tawar yang hidup di perairan tercemar tersebut.

Kasus yang dilaporkan pertama kali di Jepang, timbulnya penyakit itai-itai byo(Ouch-ouch) yang menyebabkan para nelayan dan keluarganya terkena keracunan kronis akibat logam berat Cd dan mengakibatkan kematian manusia 100 Orang (Supriharyono 2000, Soemirat 2005).

Sastrawijaya (2000) menyebutkan pencemaran lingkungan terjadi karena masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas menurun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan jadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi. Sedangkan definisi pencemaran menurut UU No.32 tahun 2009, Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.1.2Rumusan Masalah1.2.1Macam-macam penyakit akibat keracunan logam berat dalam Kamus Bahasa Jepang1.2.1Ciri-ciri pengidap penyakit keracunan logam berat1.3Pembatasan Masalah

Lingkup permasalahan dibatasi pada penyakit akibat keracunan logam berat dalam Kamus Bahasa Jepang saja, bukan penyakit logam berat lainnya.1.4Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai macam-macam penyakit akibat keracunan logam berat dalam Kamus Bahasa Jepang dan ciri-ciri pengidap penyakit tersebut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Penyakit Keracunan Logam Berat Dari Kamus Bahasa Jepang

Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.

Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan udara).

Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah).Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur. Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).Berikut ini akan dijelaskan 3 penyakit akibat keracunan logam berat dalam Kamus Bahasa Jepang:2.1.1Minamata

Penyakit Minamata ( Minamata Byo), kadang kadang disebut sebagai Chisso Penyakit Minamata ( Chisso Minamata Byo) adalah neurologis sindrom yang disebabkan oleh berat keracunan merkuri pada manusia dan juga hewan. Gejala termasuk ataksia, mati rasadi tangan dan kaki, serta umumnya terjadi kelemahan otot dapat dilihat pada Gamabar 2.1.

Gambar 2.1 Penderita MinamataGejala lain yang ditimbulkan, antara lain penyempitan bidang visi dan kerusakan pendengaran dan berbicara. Dalam kasus ekstrim, kegilaan, kelumpuhan, koma dan kematian dalam beberapa minggu mengikuti dari timbulnya gejala. Sebuah bawaan bentuk penyakit juga dapat mempengaruhijanindalam rahim.

Gambar 2.2 Gejala-Gejala Penyakit Minamata

Gambar 2.3 Penyakit Bawaan dari Rahim

Gambar 2.4 Kucing yang Menderita Minamata

a.Asal Usul Penyakit Minamata

Penyakit minamata ditemukan pertama kali pada tahun 1958 di Kota Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang. Pada waktu itu, terjadi wabah penyakit yang menyebabkan ratusan masyarakat Kota Minamata meninggal dunia, dengan gejala penyakit berupa kelumpuhan syaraf. Mengetahui adanya kejanggalan-kejanggalan pada wabah masyarakat minamata ini, para Ahli Kesehatan Jepang melakukan pengamatan tentang gejala-gejala, serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Jepang, khususnya Masyarakat Minamata. Di dalam pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, ditemukan kenyataan bahwa makanan yang biasanya dikonsumsi Masyarakat Minamata, yaitu ikan yang berasal dari Teluk Minamata, telah mengandung logam berat (methyl mercury). Logam berat (methyl mercury) yang berasal dari pabrik batu bateraiChisso, terakumulasi dalam ikan dan shellfishes.

Merkuri dibuang ke Teluk Minamata masih tetap ada dan, untuk penghapusan, reklamasi dan pengerukan dilakukan sangat terlambat karena 15 tahun setelah penemuannya.

Kasus yang berkaitan dengan logam berat (methyl mercury) yang dihasilkan dalam proses produksi asetaldehid, menggunakan merkuri sebagai katalis. Kasus dari keracunan dengan keracunan merkuri organik adalah yang pertama kali terjadi di dunia melalui transfer rantai makanan dari pencemaran lingkungan. Kasus keracunan merkuri organik yang telah dikenal sebelum Penyakit Minamata terjadi sebagai akibat dari keracunan langsung dari mereka yang terlibat dalam organik-merkuri pekerjaan penanganan atau mereka yang sengaja mengambil (Hunter D et al, 1940,Lundgren KD dkk; 1949).

Gambar 2.5 Siklus Pencemaran dari Pabrik ke Masyarakat

b.Dampak Penyakit Minamata

Masalah utama dari dampak adanya penyakit minamata terhadap masyarakat adalah korban Minamata dikucilkan dan tidak dapat berbaur dengan masyarakat yang takut tertular penyakit. walaupun telah ada himbauan dari pemerintah setempat bahwa penyakit minamata ini tidak menular, namun masyarakat tetap mengabaikan himbauan dari pemerintah tersebut mengingat kembali penyakit minamata merupakan penyakit yang tidak biasa dan mereka takut tertular dari penyakit tersebut sehingga sebagian besar pengidap penyakit minamata dikucilkan oleh masyarakat, melihat fakta tersebut banyak penderita Minamata tidak memberitahu orang lain bahwa ia menderita Minamata bahkan kepada keluarganya sendiri.

Namun ada penderita lainnya yang terbuka, dengan menceritakan perasaannya dan penderitaan yang dialami sebagai korban Minamata, dengan harapan tragedi Minamata tidak akan terjadi lagi. Tidak hanya itu saja penderita penyakit minamata juga pada umumnya dilarang pergi tempat umum dan sukar mendapatkan pasangan hidup sehingga sangat mempengaruhi faktor psikoligis seorang dalam melanjutkan masa depannya.

Namun dampak dari penyakit minamata tidak hanya itu, salah satunya adalah limbah yang menyebabkan penyakit minamata ini dirasa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat setempat, karena penyakit minamata berasal dari sumber air terutama sungai, masyarakat setempat menjadi ragu-ragu dalam memanfaatkan sumber air untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga sebagai sumber makanan terutama ikan, sehingga timbul keragu-raguan dalam memanfaatkan sumber daya alam setempat terutama di daerah orang-orang yang mengidap penyakit minamata.

Meskipun penyakit minamata ini tidak menular terhadap orang lain namun penyakit ini memiliki efek terhadap keturunan, dimana penyakit ini sangat beresiko kepada ibi-ibu yang sedang mengandung atau hamil karena akan menderita cognetial yaitu bayi yang lahir cacat karena menyerap metil merkuri dalam rahim ibunya yang banyak mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi metil merkuri. Ibu yang mengandung tidak terserang penyakit Minamata karena metil merkuri yang masuk ke tubuh ibu akan terakumulasi dalam plasenta dan diserap oleh janin dalam kandungannya.

Hal ini juga merupakan salah satu dampak psikologis yang dirasakan seorang ibu terhadap dampak penyakit minamata di masyarakat, selain akan dikucilkan oleh masyarakat, bayi yang akan lahir cacat ini akan lebih parah penyakit nya ketimbang orang- orang dewasa yang sudah terkena penyakit minamata karena dalam diri bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan disulitkan dengan tidak berfungsi dengan sempurnanya indra pada bayi.

Berita buruknya lagi adalah tidak ada pengobatan tuntas bagi korban Minamata penderita ke rumah sakit hanya untuk mengutangi gejala dan melakukan rehabilitasi. Penderita yang dapat menggerakkan badannya diberi kesempatan untuk melakukan apa yang dapat dilakukannya Meskipun pekerjaan seperti berkebun dan mencari ikan adalah pekerjaan yang cukup berat, penderita dapat melakukannya setelah menjalani rehabilitasi.2.1.2YUSHO

Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh maka ditambahkan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut adalahepoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl) adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel,2000).

Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik).

PCB (Poly Chloro Bifenyl). Senyawa ini biasaya digunakan untuk membuat plastik tahan panas. Dampak PCB bagi kesehatan:

Di jepang keracunan PCB menimbulkan penyakit yusho. Tanda dan gejala keracunan berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, tangan dan kaki lemas. Gambar 2.6 Pigmentasi Kuliat Akibat Yusho

Pada ibu hamil bisa menyebabkan kematian bayi dalam kandungan, serta bayi lahir cacat.

Gambar 2.7 Bayi Lahir Cacat dan Kulit Berpigmentasi

Pengaruh keracunan dalam jangka waktu lama atau menahun pada manusia oleh PCB antara lain kematian jaringan hati serta kanker hati.

2.1.3Itai-itai byo

Penyakit itai-itai byo adalah kasus dari keracunan kadmium massal di Toyama Prefecture, Jepang, dimulai sekitar tahun 1912.Keracunan kadmium menyebabkan pelunakan tulang dan gagal ginjal.Penyakit ini dinamai untuk sakit yang parah (Jepang:itai) yang disebabkan pada persendian dan tulang belakang.Istilah "itai-itai byo" diciptakan oleh penduduk setempat. Kadmium ini dibuang ke sungai oleh perusahaan pertambangan di pegunungan.Perusahaan-perusahaan tambang berhasil digugat untuk kerusakan.

a.PenyebabItai-itai penyakit itu disebabkan oleh keracunan kadmium akibat pertambangan di Toyama Prefecture.Yang paling awal catatan penambangan emas di wilayah tanggal kembali ke 1710.Pertambangan rutin untuk perak dimulai tahun 1589, dan tidak lama kemudian, pertambangan untuk timbal, seng, tembaga dan mulai.Peningkatan permintaan untuk bahan baku selamaPerang Rusia-Jepang dan Perang Dunia I, serta teknologi pertambangan baru dari Eropa, meningkatkan hasil dari pertambangan, menempatkan Kamioka Mines di Toyama sebagai salah satu pertambangan top dunia.Produksi meningkat bahkan lebih sebelum Perang Dunia II.Dimulai pada tahun 1910 dan terus berlanjut sampai 1945, kadmium dirilis dalam jumlah yang signifikan oleh operasi pertambangan, dan penyakit ini pertama kali muncul sekitar tahun 1912. Sebelum Perang Dunia II pertambangan, dikendalikan oleh Mitsui Mining dan Smelting Co, Ltd,meningkat untuk memenuhi permintaan masa perang.Hal ini kemudian meningkatkan pencemaran Sungai Jinz dan anak sungainya.Sungai ini digunakan terutama untuk irigasi sawah, tetapi juga untuk air minum, mencuci, memancing, dan kegunaan lain oleh penduduk di sekitar sungai.Karena keracunan kadmium, ikan di sungai mulai mati, dan sawah yang diairi dengan air sungai tidak tumbuh dengan baik.Kadmium dan logam berat lainnya terakumulasi di dasar sungai dan di air sungai.Air sungai ini digunakan untuk mengairi sawah.Padi menyerap logam berat, terutama kadmium.Kadmium kemudian terakumulasi dalam orang yang makan nasi yang sudah terkontaminasi.Masyarakat mengeluh kepada Mitsui Mining dan Smelting tentang polusi.Perusahaan membangun bak pengolahan limbah untuk menyimpan air limbah pertambangan sebelum dibuang ke dalam sungai.Kebijakan ini termasuk terlambat karena banyak orang yang sudah sakit.Penyebab keracunan yang tidak dipahami dengan baik dan, hingga 1946, itu dianggap hanya penyakit regional atau jenis infeksi bakteri.Tes kesehatan dimulai pada 1940-an dan 1950-an, mencari penyebab penyakit.Awalnya, itu diharapkan menjadi keracunan timbal karena pertambangan memimpin hulu.Hanya pada tahun 1955 itu Dr Hagino dan rekan-rekannya menduga kadmium sebagai penyebab penyakit. Toyama Prefektur juga memulai penyelidikan pada tahun 1961, menentukan bahwa Mitsui Mining and Smelting menjadi penyebab pencemaran kadmium dan bahwa yang terburuk yang terkena dampakdaerah hilir adalah 30 km dari tambang.Pada tahun 1968 Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan mengeluarkan pernyataan tentang gejala itai-itai penyakit yang disebabkan oleh keracunan kadmium.Pengurangan tingkat kadmium dalam penyediaan air mengurangi jumlah korban penyakit baru, tidak ada korban baru telah direkam sejak tahun 1946.Sedangkan korban dengan gejala terburuk berasal dari prefektur Toyama, pemerintah menemukan korban di lima prefektur lain.Pertambangan masih beroperasi dan tingkat polusi kadmium masih tetap tinggi, meskipun perbaikan gizi dan perawatan medis telah mengurangi terjadinya Itai-itai penyakit.b.Gejala

Salah satu efek utama dari keracunan kadmium adalah tulang lemah dan rapuh.Nyeri tulang belakang dan kaki adalah umum.Rasa sakit akhirnya menjadi melemahkan, dengan patah tulang menjadi lebih umum karena tulang melemah.Komplikasi lainnya termasuk batuk, anemia, dan gagal ginjal, sehingga menyebabkan kematian.

Gambar 2.8 Penderita Itai-Itai Byo

Gambar 2.9 Gejala Batuk Akibat Itai-Itai ByoBAB III

PENUTUP

3.1KESIMPULAN

-Tiga penyakit keracunan berat dalam Kamus Bahasa Jepang adalah Minamata, Yusho, dan Itai-itai Byo yang memiliki gejala-gejala yang berbeda.

-Penyakit Minamata disebabkan oleh keracunan merkuri (Hg), Yusho akibat PCB, dan itai-itai byo akibat keracunan kadnium (Cd)3.2SARAN

-Sebaiknya lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi

-Mengurangi konsumsi produk plastik sebagai pembungkus makananDAFTAR PUSTAKA

Sastrawijaya, A, T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta

Soemirat, J. 2005. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University PressSupriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utamahttp://burgerawa.wordpress.com/2012/12/30/makalah-hukum-lingkungan-penyakit minamata-dan-pembuangan-limbah-pabrik/http://greenactiongallery.blogspot.com/2011/03/bahaya-plastik-kresek-karsinogenik.htmlhttp://kimiaagungpurwanto.blogspot.com/2013/03/penyakit-itai-itai-byo.htmlKerusakan pendengaran dan susah berbicara

Kelumpuhan

Kelumpuhan