laporan-distek tah tai

Upload: ibrahim-oki

Post on 05-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    1/29

    LAPORAN

    PRAKTIKUM DISAIN TEKSTIL 1

    DEKOMPOSISI KAIN

    (Kain Anyaman Polos, Kain Anyaman Keeper, Kain Anyaman Satin, & Kain el!"

    Dis#s#n Ole$

    Nama % a'aria Ay# Lestari

    NRP % )* K+1

    -ro#p % K.+

    Dosen % Dra*Ae K#sna*

    Asisten % 1* Siti R*, AT*

      /* Nani M* 

    * T'ipto0i

    SEKOLA TIN--I TEKNOLO-I TEKSTIL

    2ANDUN-

    /3

    DEKOMPOSISI KAIN

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    2/29

    (Kain Anyaman Polos"

    1* Ma4s#0 0an T#'#an

    1.1. Maksud

    Untuk mengetahui dekomposisi kain dengan anyaman tertentu dan

    mengidentifkasi jenis-jenis anyaman dasar, yang terdiri dari anyaman

    polos, anyaman keper, anyaman satin dan anyaman Celé.

    1.2. Tujuan

    Untuk mengetahui jenis-jenis anyaman pada kain, arah benang, tetal

    kain, mengkeret benang, nomor benang, dan perhitungan berat dari

    benang lusi dan benang pakan dari hasil uji dibanding berat mutlak kain,

    pada jenis kain dengan anyaman polos.

    /* Teori Dasar ata# Pen0e4atan

    2.1.  Anyaman Polos dan Karakteristiknya

    Anyaman ini paling sederhana, paling tua dan paling banyak dipakai

    orang. Penyilangan yang terjadi antara benang lusi dan pakan dilakukan

    secara bergantian (selang-seling !ekerjanya benang-benang lusi dan

    pakan paling sederhana, yaitu" #-naik, #-turun$. Anyaman ini juga

    %empunyai rapot yang paling kecil dari semua jenis anyaman, selain itu

    anyaman ini memiliki silangan yang paling banyak bila dibandingkan

    dengan jenis anyaman-anyaman lainnya, karena itu anyaman ini relati&e

    paling kokoh dan tidak mudah berubah tempat. 'anya pada kain ini,

    kemungkinan jumlah benang setiap inchinya relati lebih sedikit dari

    pada anyaman lain, karena apabila benang yang digunakannya terlalu

    banyak, maka akan menghasilkan kain yang kaku. )amun anyaman

    polos dapat dipakai untuk kain yang jarang dan tipis dengan hasil yang

    memuaskan daripada menggunakkan anyaman yang lain.

    !eberapa hal yang diperlukan dalam pembuatan selembar kain

    (dekomposisi kain pada anyaman polos$ yang digunakan untuk

    membantu kelancaran percobaan, dapat dilakukan dengan melihat ciri-

    ciri dan karakteristik dari anyaman polos tersebut, yaitu"

    - Ulangan rapot ke arah horisontal (lebar kain$ atau kearah pakan,

    diulangi sesudah * helai pakan. +e arah &ertical (panjang kain$ atau

    ke arah lusi, diulangi sesudah * helai lusi.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    3/29

    - Anyaman polos paling sering dikombinasikan dengan aktor-aktor

    konstruksi kain yang lain dari pada jenis anyaman yang lainnya.

    -  etal lusi dan tetal pakan pada anyaman polos mempunyai

    perpencaran (range$ yang lebih besar daripada anyaman lain, yaitu

    berkisar antara #-* helaiinchi. /emikian pula dengan

    perpencaran berat kain pada anyaman polos yang lebih besar

    daripada jenis anyaman lain, yaitu berkisar antara ,*0 o1yds*-0*

    o1yds*.

    - Anyaman polos lebih sesuaimampu untuk diberi rupa (appearance$

    yang lain dengan jalan mengadakan ubah-ubah design, baik

    structural design maupun surace design apabila dibandingkan

    dengan anyaman lain.

    - Pada umumnya kain dengan anyaman polos, daya penutupan

    kainnya (abric co&er$ berkisar antara *02 - 302.

    - !anyak gun yang digunakkan pada saat pertenunan minimum *

    gun, tetapi untuk tetal lusi yang tinggi, maka digunakkan 4 gun

    atau lebih.

    - Anyaman polos banyak dipakai untuk kain dengan kontruksi

    medium, dengan abric co&er 0#2-302. Penutupan lusi dan pakan

    berkisar 5#2-02. 6enis kain ini misalnya " kain yang diprint,sheetings, dll.

    - Anyaman polos untuk kain padat (close construction$, biasanya

    menggunakan benang pakan yang lebih kasar daripada benang

    lusi.

    /ari pernyataan diatas, maka dapat dikatakan bah7a anyaman polos

    adalah anyaman yang memiliki raport terkecil yang terdiri dari satu kali

    lusi naik dan satu kali lusi turun pada jajaran lusi pertama dan

    sebaliknya pada jajaran lusi berikutnya.

    * Per5o6aan

    3.1.  Alat – Alat 

    #. 8u& (+aca Pembesar$

    *. 9unting

    5. 6arum

    4. Penggaris

    0. )eraca Analitik

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    4/29

    :. )eraca orsion

    3. Alat tulis

    3.2. Bahan

    3.3. +ain Contoh Uji (Anyaman polos$

    3.4. Cara Kerja

    #. %enentukan Arah 8usi dan pakan pada kain uji (arah lusi diberi tanda

    panah$, dimana lusi dicari dengan merasakan benang yang kaku dan

    keras karena telah diberi kanji. /apat juga dengan melihatnya ke

    arah cahaya. ;ang terlihat lurus-lurus (dan ada bagian-bagian yang

    tebal$ adalah benang lusi.

    *. %enghitung tetal lusi dan tetal pakan pada 0 bagiantempat yang

    berbeda dan dicatat tiap bagiannya, serta hitung harga rata-ratanya.

    5. %enimbang kain contoh uji dengan ukuran # < # cm, kemudian

    catat beratnya.

    4. %engambil benang lusi dari * (dua$ sisi yang berbeda pada kain

    contoh uji tersebut sebanyak 0 (lima$ helai = 0 (lima$ helai, sehingga

    total benang yang diperolehnya sebanyak # helai, 8alu

    menimbangnya. /emikian pula untuk benang pakannya.

    0. %engukur panjang benang lusi helai demi helai lalu rata-ratakan

    (diluruskan$, lalu mencatat panjang dari masing-masing benangtersebut. /emikian pula untuk benang pakannya, lalu nilai yang

    telah diperoleh dari # (sepuluh$ benang tersebut dirata-ratakan.

    )ilai tersebut digunakan untuk menghitung mengkeret lusi dan

    pakan.

    :. %enghitung nomor benang lusi dan pakan dari masing-masing dari

    data yang sudah diperoleh.

    3. %elalukan perhitungan terhadap berat lusi dan pakan untuk

    memperoleh selisih berat.

    >. %enggambar anyaman dari hasil yang diuji (contoh uji$.

    3.5. Data Percobaan

    1. )ama Anyaman ? Anyaman Polos

    2.  etal 8usi etal Pakan

    a. @* helaiinchi a. 00 helaiinchi

    b. @ helaiinchi b. 03 helaiinchi

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    5/29

    c. >4 helaiinchi c. 03 helaiinchi

    ? 54.@ helaicm ? **.* helaicm

    . !erat +ain #

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    6/29

    - Penimbangan

    !erat +ain < # ? #,45 < # gram ? #45 gram (21$

    Perhitun%an Berat $usi dan Pakan

    8usi (2/$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #

    )m lusi < #

      ? (:4,> *,04$ < # < (# (# = :,5:3$$ < #*>,>:4@ < #

      ? @4,5@40 gram

    Pakan (2$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #)m lusi < #

      ? (44 *,04$ < # < (# (# = 5,0:>$$ < #55,40#: < #

      ? 00,4*0 gram

    2/ 7 2 8 2+  @4,5@40 gram E 00,4*0 gram ? #4@,>#@0 gram

    &. Felisih !erat

    Felisih !erat ? !!=!+ 2

    '. 9ambar Anyaman

    (. Contoh +ain

    +* Dis4#siPersentase selisih berat yang diperoleh dari perhitungan, berada pada

    rentang 2 - 0 2 sehingga masih dapat dikatakan efsien. Felisih berat

    tersebut dapat berubah menjadi lebih kecil lagi apabila pengamatan dapat

    dilakukan dengan lebih teliti lagi dalam mengukur berat kain, dan benangG

    serta panjang dan tetal kain pada saat percobaan.

    Pada Praktikum dekomposisi kain ini, ada beberapa aktor yang dapat

    menyebabkan kesalahan dalam pengamatan, seperti "

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    7/29

    #. Adanya keterbatasan daya pengelihatan mata pada

    saat menentukan tetal kain (jumlah lusi dan pakan$.

    *. +urang teliti dalam melakukan penimbangan,

    menggunting kain, dan melakukan pengukuran jumlah mulur untuk

    setiap benang lusi dan pakan.

    9* Kesimp#lan

    /ari hasil percobaan praktikum dan perhitungan data pengamatan dari

    kain contoh uji yang merupakan kain polos, maka diperoleh "

    - Bata-rata etal 8usi adalah :4,> helaiinchi dan rata-rata etal Pakan

    adalah 44 helaiinchi.

    - %engkeret !enang 8usi (%8$ adalah :,5:3 2 dan %engkeret !enang

    Pakan (%P$ adalah 5,0:> 2.

    - )omor !enang 8usi adalah ()m$ *>,>:4@ dan )omor !enang Pakan

    adalah ()m$ 55,40#:.

    - !erat 8usi setelah Perhitungan (!*$ adalah @4,5@40 gram dan !erat

    Pakan setelah Perhitungan (!5$ adalah 00,4*0 gram.

    - Felisih kain contoh uji mula-mula dengan kain contoh uji yang telah

    dilakukan perhitungan, diperoleh selisih berat sebesar 4,00#> 2.

    :* Da;tar P#sta4a6.1. Foeprijono, F.eks, P., dkk, )erat*serat Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, #@35.

    6.2. %oerdoko, F.eks, I., dkk, +,aluasi Tekstil ba%ian -isika, Hnstitut

     eknologi ekstil, !andung, #@35.

    6.3.  6umaeri, !k.eks, dkk. Desain Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, l@34.

    6.4.  6urnal Praktikum, *4.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    8/29

    DEKOMPOSISI KAIN

    (Kain Anyaman Keeper"

    1* Ma4s#0 0an T#'#an

    1.1. Maksud

    Untuk mengetahui dekomposisi kain dengan anyaman tertentu danmengidentifkasi jenis-jenis anyaman dasar, yang terdiri dari anyaman

    polos, anyaman keper, anyaman satin dan anyaman Celé.

    1.2. Tujuan

    Untuk mengetahui jenis-jenis anyaman pada kain, arah benang, tetal

    kain, mengkeret benang, nomor benang, dan perhitungan berat dari

    benang lusi dan benang pakan dari hasil uji dibanding berat mutlak kain,

    pada jenis kain dengan anyaman keeper.

    /* Teori Dasar ata# Pen0e4atan

    2.1. Anyaman Kee/er dan Karakteristiknya

    Anyaman keeper adalah anyaman dasar yang kedua. Filangan tiap

    lusi terhadap pakan, bisa dua atas - satu ba7ah *#, **, 5* dan

    sebagainya, dan silangan-silangan pada lusi berikutnya meloncat #, *

    atau 5 helai pakan, sehingga dengan cara begitu dihasilkan kain yang

    bereek lusi atau pakan, yang berupa garis diagonal (kain terlihat garis

    miring atau rips miring yang tidak putus-putus 9aris miring

    membentuk sudut 40J terhadap garis hori1ontal$.

     6ika arah garis miring pada kain keeper berjalan dari kanan ba7ah

    ke kiri atas, disebut kee/er kiri dan 6ika arah garis miring yang dibentuk

    oleh anyaman dari kiri ba7ah ke kanan atas, disebut kee/er kanan.

    Fedangkan untuk 9aris miring yang dibentuk oleh benang lusi, disebut

    kee/er e0ek lusi atau kee/er lusi dan garis miring yang dibentuk oleh

    benang pakan, disebut kee/er e0ek /akan atau kee/er /akan. 9aris

    miring dengan sudut lebih dari 40J, disebut keeper curam (steept7ill$.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    9/29

    Anyaman ini relati bisa lebih rapat daripada anyaman polos, +arena

    itu anyaman ini banyak dipakai untuk kontruksi kain yang lebih tebal,

    konstruksi padat dan dengan jumlah benang yang lebih banyak,

    sehingga kain yang dihasilkan akan lebih kuat.

    )ama lain dari anyaman keeper yang banyak digunakkan, yaitu "

    a.  7ill (UFA$

    b. /rill (Hnggris$ nama da%an%

    c. +oper (6erman$

    Ciri-ciri dan karakteristik dari anyaman keeper, yaitu "

    -Appearance kain pada permukaan atas dan ba7ah berlainan.

    -  6ika raport terkecil dari anyaman keeper adalah 5 helai lusi dan 5

    helai pakan, maka dapat disebut anyaman keeper 5 gun.

    - Anyaman keeper diberi nama menurut banyaknya gun minimum.

    %isalnya " keeper 5 gun, keeper 4 gun, keeper 0 gun, dll.

    - /alam kondisi yang sama (aktor-aktor lain sama$, kekuatan lain

    dengan anyaman polos lebih besar dari kekuatan kain dengan

    anyaman keeper.

    - Pada umumnya tetal benang dibuat lebih tinggi daripada dalam

    anyaman polos.

    - Pengaruh arah t7ist benang sangat besar terhadap kenampakan

    garis miring.

    - !esarnya sudut garis miring dipengaruhi oleh perbandingan tetal

    lusi dan tetal pakan.

    Anyaman keeper mempunyai rapot anyaman paling kecil adalah keeper

    5 gun dengan rumus K # atau L#  #. anyaman keeper hanyamempunyai * buah silangan didalamnya yaitu dalam rumus selalu

    terdapat angka #. jika angka # berada di atas garis, maka anyamannya

    adalah keeper pakan, jika diba7ah maka adalah keeper lusi.

    * Per5o6aan

    .1. Alat – Alat 

    #. 8u& (+aca Pembesar$

    *. 9unting

    5. 6arum

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    10/29

    4. Penggaris

    0. )eraca Analitik

    :. )eraca orsion

    .2. Bahan

    #. +ain Contoh Uji (dengan jenis anyaman tertentu$

    .. Cara Kerja

    #. %enentukan Arah 8usi dan pakan pada kain uji (arah lusi diberi tanda

    panah$. Arah lusi ditentukan dengan cara membuat garis &ertical dan

    horisontal @J yang berpotongan terhadap garis miring anyaman,

    kemudian memberi garis searah garis miring tersebut. /an akan

    terlihat garis miring yang memiliki sudut terkecil dengan garis

    &ertikal disebut arah lusi.

    *. %enghitung tetal lusi dan tetal pakan pada 0 bagiantempat yang

    berbeda dan dicatat tiap bagiannya, serta hitung harga rata-ratanya.

    (menghitung tetal lusi, kain dibalik dan dihitung jumlah ikatannya,

    kemudian dihitung dengan rumus" tetal lusi banyak jarak antar 

    ikat 3 jumlah %un4 5 14, sedangkan untuk benang lusi, dihitung

    seperti biasa$.

    5. %enimbang kain contoh uji dengan ukuran # < # cm, kemudiancatat beratnya.

    4. %engambil benang lusi dari * (dua$ sisi yang berbeda pada kain

    contoh uji tersebut sebanyak 0 (lima$ helai = 0 (lima$ helai, sehingga

    total benang yang diperolehnya sebanyak # helai, 8alu

    menimbangnya. /emikian pula untuk benang pakannya.

    0. %engukur panjang benang lusi helai demi helai lalu rata-ratakan

    (diluruskan$, lalu mencatat panjang dari masing-masing benang

    tersebut. /emikian pula untuk benang pakannya, lalu nilai yang

    telah diperoleh dari # (sepuluh$ benang tersebut dirata-ratakan.

    )ilai tersebut digunakan untuk menghitung mengkeret lusi dan

    pakan.

    :. %enghitung nomor benang lusi dan pakan dari masing-masing dari

    data yang sudah diperoleh.

    3. %elalukan perhitungan terhadap berat lusi dan pakan untuk

    memperoleh selisih berat.

    >. %enggambar anyaman dari hasil yang diuji (contoh uji$.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    11/29

    .!. Data Percobaan

    #. )ama Anyaman ? Anyaman Keeper (

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    12/29

      !erat (g$ !erat (g$

      ? #,33 ? *:,*:>5 ? #,55 ? #@,:3:*  ,4# ,0*0

    )e# ? ,0@ < )m )e# ? ,0@ < )m

      ? #0,4@>5 ? ##,:>@

     e< ? # e< ? #  )m )m

      ? 5>,:>3 ? 0,>**>

    - Penimbangan

    !erat +ain < # ? *,@> < # gram ? *@> gram (21$

    Perhitun%an Berat $usi dan Pakan

    8usi (2/$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #)m lusi < #

      ? (##:,* *,04$ < # < (# (# = 3,#4@0$$ < #*:,*:>5 < #

      ? #>3,0::> gram

    Pakan (2$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #)m lusi < #

      ? (0>,: *,04$ < # < (# (# = 5,#@4:$$ < ##@,:3:* < #

      ? #*#,#*#3 gram2/ 7 2 8 2+  #>3,0::> gram E #*#,#*#3 gram ? 5>,:>>0

    gram

    3. Felisih !erat

    Felisih !erat ? !!=!+ >0=*@> ,:>>0

      ? 5,4:*0 2

    >. 9ambar Anyaman anyaman kee/er 614  1

    @. Contoh +ain

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    13/29

    +* Dis4#si

    Pada percobaan dengan menggunakan kain contoh uji kain keeper,

    untuk mendapatkan arah lusi pada kain keeper, maka cukup dengan

    membuat garis &ertical dan horisontal @J yang berpotongan terhadap garis

    miring anyaman, kemudian memberi garis searah garis miring tersebut. /an

    akan terlihat garis miring yang memiliki sudut terkecil dengan garis &ertikal

    disebut arah lusi.

    Persentase selisih berat yang diperoleh dari perhitungan, berada pada

    rentang 2 - 0 2 sehingga masih dapat dikatakan efsien. Felisih berat

    tersebut dapat berubah menjadi lebih kecil lagi apabila pengamatan dapat

    dilakukan dengan lebih teliti lagi dalam mengukur berat kain, dan benangG

    serta panjang dan tetal kain pada saat percobaan. Fehingga untuk

    memperoleh hasil yang baik, maka selisih yang diperoleh tersebut harus

    sangat kecil.

    Pada Praktikum dekomposisi kain ini, ada beberapa aktor yang dapat

    menyebabkan kesalahan dalam pengamatan, seperti "

    #. Adanya keterbatasan daya pengelihatan mata pada

    saat menentukan tetal kain (jumlah lusi dan pakan$.

    *. +urang teliti dalam melakukan penimbangan,menggunting kain, dan melakukan pengukuran jumlah mulur untuk

    setiap benang lusi dan pakan.

    9* Kesimp#lan

    /ari hasil percobaan praktikum dan perhitungan data pengamatan dari

    kain contoh uji yang merupakan kain keeper, maka diperoleh "

    - Bata-rata etal 8usi adalah ##:,* helaiinchi dan rata-rata etal Pakan

    adalah 0>,: helaiinchi.

    - %engkeret !enang 8usi (%8$ adalah 3,#4@0 2 dan %engkeret !enang

    Pakan (%P$ adalah 5,#@4: 2.

    - )omor !enang 8usi adalah ()m$ *:,*:>5 dan )omor !enang Pakan

    adalah ()m$ #@,:3:*.

    - !erat 8usi setelah Perhitungan (!*$ adalah #>3,0::> gram dan !erat

    Pakan setelah Perhitungan (!5$ adalah #*#,#*#3 gram.

    - Felisih kain contoh uji mula-mula dengan kain contoh uji yang telah

    dilakukan perhitungan, diperoleh selisih berat sebesar 5,4:*0 2.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    14/29

    :* Da;tar P#sta4a

    #.1. Foeprijono, F.eks, P., dkk, )erat*serat Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, #@35.

    #.2. %oerdoko, F.eks, I., dkk, +,aluasi Tekstil ba%ian -isika, Hnstitut

     eknologi ekstil, !andung, #@35.

    #..  6umaeri, !k.eks, dkk. Desain Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, l@34.

    #.!.  6urnal Praktikum, *4.

    DEKOMPOSISI KAIN

    (Kain Anyaman Satin"

    1* Ma4s#0 0an T#'#an

    1.1. Maksud

    Untuk mengetahui dekomposisi kain dengan anyaman tertentu dan

    mengidentifkasi jenis-jenis anyaman dasar, yang terdiri dari anyaman

    polos, anyaman keper, anyaman satin dan anyaman Celé.

    1.2. Tujuan

    Untuk mengetahui jenis-jenis anyaman pada kain, arah benang, tetal

    kain, mengkeret benang, nomor benang, dan perhitungan berat dari

    benang lusi dan benang pakan dari hasil uji dibanding berat mutlak kain,

    pada jenis kain dengan anyaman satin.

    /* Teori Dasar ata# Pen0e4atan

    2.1. Anyaman )atin dan Karakteristiknya

    Anyaman ini mempunyai silangan-silangan yang paling sedikit dan

    cucukan merata, sehingga anyaman ini menghasilkan kain yang

    permukaannya rata. itik-titik silang pada anyaman satin letaknya

    tersebar tidak bersinggungan satu sama lain dan Fetiap benang lusi

    dalam satu rapot hanya mempunyai satu titik silang.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    15/29

    Anyaman satin hanya menonjolkan salah satu eek pada permukaan

    kain, yaitu eek lusi atau eek pakan. Anyaman satin dengan eek lusi

    disebut satin lusi, sedangkan anyaman satin dengan eek pakan disebut

    satin /akan (Pada satin lusi, tetal lusi M tetal pakan, sedangkan pada

    satin pakan tetal pakan M tetal lusi$. Anyaman satin dapat digolongkan

    menjadi * jenis, yaitu satin teratur dan satin tidak teratur. %acam

    anyaman mempengaruhi juga siat-siat kain yang dihasilkan, maka

    kadang-kadang aktor anyaman turut diperhitungkan dalam

    menge&aluasi selembar kain.

    Pada 7aktu benang-benang ditenun, lusi-lusi tepi cenderung masuk

    sedikit kedalam, sehingga boleh dikatakan siat-siat kain yang ditepi

    akan berbeda dengan yang ditengah. +arena itu sudah menjadi

    ketentuan umum, bah7a bagian kain pada jarak ## lebar tepi, tidak

    boleh diuji.

    Pengaruh anyaman, tetal dan nomor benang, serta pengaruh-pengaruh

    mekanis dalam pertenunan, dapat mempengaruhi besar kecilnya

    mengkeret benang dalam tenunan. Hnilah sebagian diantara sebab-

    sebabnya mengapa pengujian mengkeret benang dalam tenun menjadi

    penting.

    +ain yang dipakai untuk pakaian, siat-siat kekuatannya maupunketahanan dipakainya, merupakan siat-siat yang penting, akan tetapi

    harus dikombinasikan dengan kenampakan yang baik, mutu draping

    yang baik, pegangan yang enak dan berat yang cocok. Fiat-siat yang

    lain yang perlu pada kain-kain yang khusus adalah siat tahan air, siat

    dingin atau panas, atau kemampuan untuk menahan terhadap lipatan.

    Anyaman satin memiliki ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut "

    #. Pada # rapot anyaman, banyak benang lusi sama dengan banyak

    benang pakan.

    *. Pada kain dengan anyaman satin, suatu garis seperti pada

    anyaman keper tidak tanpak jelas atau menonjol.

    5. Pada umumnya digunakan tetal tinggi pada lusi atau pakan,

    sehingga kainnya tampak padat (solid$.

    4. etal yang tinggi dan penggunaan benang yang arah t7istnya

    bersamaan dengan arah garis miring pada anyaman satin, maka

    permukaan kain akan tampak smooth, rata, mengkilat dan padat.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    16/29

    0. !anyaknya gun minimun sama dengan jumlah benang lusipakan

    dalam # rapot anyaman.

    :. Anyaman satin digunakan pada semua jenis kain, tetapi tidak baik

    untuk kain dengan kontruksi terbuka atau jarang.

    3. Anyaman kain satin lebih sesuai daripada anyaman keper untuk

    kain dengan kontruksi padat.

    >. Pada anyaman satin, kombinasi dari aktor-aktor konstruksi kain

    lebih sedikit digunakan daripada dalam anyaman keper.

    * Per5o6aan

    .1. Alat – Alat 

    #. 8u& (+aca Pembesar$

    *. 9unting

    5. 6arum

    4. Penggaris

    0. )eraca Analitik

    :. )eraca orsion

    .2. Bahan#. +ain Contoh Uji (dengan jenis anyaman tertentu$

    .. Cara Kerja

    #. %enentukan Arah 8usi dan pakan pada kain uji, dimana lusi dicari

    dengan meraba menarik kain ke arah berla7anan. !agian yang licin

    pada saat diraba adalah arah lusi.

    *. %enghitung tetal lusi dan tetal pakan pada 0 bagiantempat yang

    berbeda dan dicatat tiap bagiannya, serta hitung harga rata-ratanya.

    (menghitung tetal lusi, kain dibalik dan dihitung jumlah ikatannya,

    kemudian dihitung dengan rumus" tetal lusi banyak jarak antar 

    ikat – 14 3 jumlah %un4 5 14, sedangkan untuk benang lusi, dihitung

    seperti biasa$.

    5. %enimbang kain contoh uji dengan ukuran # < # cm, kemudian

    catat beratnya.

    4. %engambil benang lusi dari * (dua$ sisi yang berbeda pada kain

    contoh uji tersebut sebanyak 0 (lima$ helai = 0 (lima$ helai, sehingga

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    17/29

    total benang yang diperolehnya sebanyak # helai, 8alu

    menimbangnya. /emikian pula untuk benang pakannya.

    0. %engukur panjang benang lusi helai demi helai lalu rata-ratakan

    (diluruskan$, lalu mencatat panjang dari masing-masing benang

    tersebut. /emikian pula untuk benang pakannya, lalu nilai yang

    telah diperoleh dari # (sepuluh$ benang tersebut dirata-ratakan.

    )ilai tersebut digunakan untuk menghitung mengkeret lusi dan

    pakan.

    :. %enghitung nomor benang lusi dan pakan dari masing-masing dari

    data yang sudah diperoleh.

    3. %elalukan perhitungan terhadap berat lusi dan pakan untuk

    memperoleh selisih berat.

    >. %enggambar anyaman dari hasil yang diuji (contoh uji$.

    .!. Data Percobaan

    1* )ama Anyaman ? Anyaman Satin l#si (9 = /"

    /*  etal 8usi etal Pakan

    a. #:: helaiinchi a. 3 helaiinchi

    b. #:: helaiinchi b. 3* helaiinchi

    c. #:: helaiinchi c. 3* helaiinchid. #:# helaiinchi d. 3# helaiinchi

    e. #:: helaiinchi e. 3# helaiinchi

    Bata-rata ? #:0 helaiinchi Bata-rata ? 3#,* helaiinchi

    * !erat +ain #

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    18/29

    >. #,# cm ? ,## m >. #,* cm ? ,#* m

    @. #, cm ? ,# m @. #,# cm ? ,## m

    #. #,# cm ? ,## m #. #, cm ? ,# m

    Bata-rata ? ,#3 m Bata-rata ? ,##* m

    ? #,3 m ? #,#* m

    :* Perhitungan

    - %engkeret 8usi D Pakan

    %8 ? Pb = Pk < # 2 ? ,#3 = ,# < # 2 ? ,:@0# 2  Pb ,#3

    %P ? Pb = Pk < # 2 ? ,##* = ,# < # 2 ? #,#@#3 2  Pb ,##*

    - )omor !enang 8usi D Pakan

    $usi Pakan)m ? Panjang (m$ )m ? Panjang (m$

      !erat (g$ !erat (g$

      ? #,3 ? ###,>>>@ ? #,#* ? 05,*:5*  ,@ ,#@

    )e# ? ,0@ < )m )e# ? ,0@ < )m

      ? ::,#44 ? 5#,4*05

     e< ? # e< ? #  )m )m

      ? >,@534 ? #>,3343

    - Penimbangan

    !erat +ain < # ? #,# < # gram ? ## gram (21$

    Perhitun%an Berat $usi dan Pakan

    8usi (2/$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #)m lusi < #

      ? (#:0 *,04$ < # < (# (# = ,:@0#$$ < ####,>>>@ < #

      ? 0>,4:40 gramPakan (2$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #

    )m lusi < #

      ? (3#,* *,04$ < # < (# (# = #,#@#3$$ < #05,*:*5 < #

      ? 05,*:5 gram

    2/ 7 2 8 2+  0>,4:40 gram E 05,*:5 gram ? ###,3*30 gram

    >* Felisih !erat

    Felisih !erat ? !!=!+

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    19/29

      ? #,04:* 2

    )* 9ambar Anyaman

    3* Contoh +ain

    +* Dis4#si

    Pada percobaan dengan menggunakan kain contoh uji kain satin, kain

    satin memiliki permukaan yang licin dan halus karena kain satin merupakan

    kain yang tersusun dari benang-benang yang susunan seratnya merupakan

    serat flamen yang lurus dan panjang. Nleh karena itu permukaan kainnya

    menjadi licin. Untuk mendapatkan arah lusi pada kain satin, maka cukup

    dengan meraba menarik kain ke arah berla7anan, dan bagian yang licin

    pada saat diraba adalah arah lusi.

    Persentase selisih berat yang diperoleh dari perhitungan, berada pada

    rentang 2 - 0 2 sehingga masih dapat dikatakan efsien. Felisih berat

    tersebut dapat berubah menjadi lebih kecil lagi apabila pengamatan dapat

    dilakukan dengan lebih teliti lagi dalam mengukur berat kain, dan benangG

    serta panjang dan tetal kain pada saat percobaan. Fehingga untuk

    memperoleh hasil yang baik, maka selisih yang diperoleh tersebut harus

    sangat kecil.

    Pada Praktikum dekomposisi kain ini, ada beberapa aktor yang dapat

    menyebabkan kesalahan dalam pengamatan, seperti "

    #. Adanya keterbatasan daya pengelihatan mata pada

    saat menentukan tetal kain (jumlah lusi dan pakan$.

    *. +urang teliti dalam melakukan penimbangan,

    menggunting kain, dan melakukan pengukuran jumlah mulur untuk

    setiap benang lusi dan pakan.

    9* Kesimp#lan

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    20/29

    /ari hasil percobaan praktikum dan perhitungan data pengamatan dari

    kain contoh uji yang merupakan kain satin, maka diperoleh "

    - Bata-rata etal 8usi adalah #:0 helaiinchi dan rata-rata etal Pakan

    adalah 3#,* helaiinchi.

    - %engkeret !enang 8usi (%8$ adalah ,:@0# 2 dan %engkeret !enang

    Pakan (%P$ adalah #,#@#3 2.

    - )omor !enang 8usi adalah ()m$ ###,>>>@ dan )omor !enang Pakan

    adalah ()m$ 05,*:5*.

    - !erat 8usi setelah Perhitungan (!*$ adalah 0>,4:40 gram dan !erat

    Pakan setelah Perhitungan (!5$ adalah 05,*:5 gram.

    - Felisih kain contoh uji mula-mula dengan kain contoh uji yang telah

    dilakukan perhitungan, diperoleh selisih berat sebesar #,04:* 2.

    :* Da;tar P#sta4a

    #.1. Foeprijono, F.eks, P., dkk, )erat*serat Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, #@35.

    #.2. %oerdoko, F.eks, I., dkk, +,aluasi Tekstil ba%ian -isika, Hnstitut

     eknologi ekstil, !andung, #@35.

    #..  6umaeri, !k.eks, dkk. Desain Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, l@34.#.!.  6urnal Praktikum, *4.

    DEKOMPOSISI KAIN

    (Kain Anyaman Polos Moti; Kota4.Kota4 (el!""

    1* Ma4s#0 0an T#'#an

    1.1. Maksud

    Untuk mengetahui dekomposisi kain dengan anyaman tertentu dan

    mengidentifkasi jenis-jenis anyaman dasar, yang terdiri dari anyaman

    polos, anyaman keper, anyaman satin dan anyaman Celé.

    1.2. Tujuan

    Untuk mengetahui jenis-jenis anyaman pada kain, arah benang, tetal

    kain, mengkeret benang, nomor benang, dan perhitungan berat dari

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    21/29

    benang lusi dan benang pakan dari hasil uji dibanding berat mutlak kain,

    pada jenis kain dengan anyaman polos moti kotak-kotak (celé$.

    /* Teori Dasar ata# Pen0e4atan

    2.1. Anyaman Polos Moti0 Kotak*Kotak Cel74 dan Karakteristiknya

    Anyaman ini hampir sama atau bahkan sama dengan anyaman

    polos, yang membedakannya hanya moti yang terdapat pada kain yang

    berasal dari benang yang ber7arna-7arni. Penyilangan yang terjadi

    antara benang lusi dan pakan dilakukan secara bergantian (selang-

    seling !ekerjanya benang-benang lusi dan pakan paling sederhana,

    yaitu" #-naik, #-turun$. Anyaman ini juga %empunyai rapot yang paling

    kecil hampir sama dengan anyaman polos, selain itu anyaman ini

    memiliki silangan yang paling banyak dan paling kokoh serta tidak

    mudah berubah tempat.

    !eberapa hal yang diperlukan dalam pembuatan selembar kain

    (dekomposisi kain pada anyaman celé$ yang digunakan untuk

    membantu kelancaran percobaan, dapat dilakukan dengan melihat ciri-

    ciri dan karakteristik dari anyaman celé tersebut yang siat dan

    karakteristiknya sama dengan anyaman polos, yaitu"

    -Ulangan rapot ke arah horisontal (lebar kain$ atau kearah pakan,diulangi sesudah * helai pakan. +e arah &ertical (panjang kain$ atau

    ke arah lusi, diulangi sesudah * helai lusi.

    -  etal lusi dan tetal pakan pada anyaman celé mempunyai

    perpencaran (range$ yang besar, yaitu berkisar antara #-*

    helaiinchi. /emikian pula dengan perpencaran berat kain pada

    anyaman celé yang besar, yaitu berkisar antara ,*0 o1yds*-0*

    o1yds*.

    -Anyaman celé lebih sesuaimampu untuk diberi rupa (appearance$

    yang lain dengan jalan mengadakan ubah-ubah design, baik

    structural design maupun surace design apabila dibandingkan

    dengan anyaman lain.

    - Pada umumnya kain dengan anyaman celé, daya penutupan

    kainnya (abric co&er$ berkisar antara *02 - 302.

    - !anyak gun yang digunakkan pada saat pertenunan minimum *

    gun, tetapi untuk tetal lusi yang tinggi, maka digunakkan 4 gun

    atau lebih.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    22/29

    - Anyaman celé banyak dipakai untuk kain dengan kontruksi

    medium, dengan abric co&er 0#2-302. Penutupan lusi dan pakan

    berkisar 5#2-02. 6enis kain ini misalnya " kain yang diprint,

    sheetings, dll.

    - Anyaman celé untuk kain padat (close construction$, biasanya

    menggunakan benang pakan yang lebih kasar daripada benang

    lusi.

    /ari pernyataan diatas, maka dapat dikatakan bah7a anyaman celé

    adalah anyaman yang memiliki raport terkecil, sama dengan anyaman

    polos, yang terdiri dari satu kali lusi naik dan satu kali lusi turun pada

     jajaran lusi pertama dan sebaliknya pada jajaran lusi berikutnya.

    * Per5o6aan

    .1. Alat – Alat 

    #. 8u& (+aca Pembesar$

    *. 9unting

    5. 6arum

    4. Penggaris

    0. )eraca Analitik

    :. )eraca orsion

    .2. Bahan

    #. +ain Contoh Uji (dengan jenis anyaman tertentu$

    .. Cara Kerja

    #. %enentukan Arah 8usi dan pakan pada kain uji (arah lusi diberi

    tanda panah$, dimana lusi dicari dengan cara melihat moti kotak-

    kotak yang garisnya paling panjang adalah benang lusi.

    *. %enentukan susunan corak 7arna pada benang lusi dan

    benang pakan untuk # rapot, dan jumlah 7arnanya untuk # rapot. (#

    rapot disini adalah untuk # pengulangan moti yang sama$.

    5. %enghitung tetal lusi dan tetal pakan pada 0 bagiantempat

    yang berbeda dan dicatat tiap bagiannya, serta hitung harga rata-

    ratanya.

    4. %enimbang kain contoh uji dengan ukuran # < # cm,

    kemudian catat beratnya.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    23/29

    0. %engambil benang lusi dari * (dua$ sisi yang berbeda pada

    kain contoh uji tersebut sebanyak 0 (lima$ helai = 0 (lima$ helai,

    sehingga total benang yang diperolehnya sebanyak # helai, 8alu

    menimbangnya. /emikian pula untuk benang pakannya.

    :. %engukur panjang benang lusi helai demi helai lalu rata-

    ratakan (diluruskan$, lalu mencatat panjang dari masing-masing

    benang tersebut. /emikian pula untuk benang pakannya, lalu nilai

    yang telah diperoleh dari # (sepuluh$ benang tersebut dirata-

    ratakan. )ilai tersebut digunakan untuk menghitung mengkeret lusi

    dan pakan.

    3. %enghitung nomor benang lusi dan pakan dari masing-masing

    dari data yang sudah diperoleh.

    >. %elalukan perhitungan terhadap berat lusi dan pakan untuk

    memperoleh selisih berat.

    @. Fetelah memperoleh selisih berat, maka dilakukan perhitungan

    untuk mencari jumlah benang D rapot per meter, jumlah 7arna D

    kebutuhan masing-masing 7arna per meter, dan yang terakhir

    adalah menghitung berat masing-masing 7arna untuk benang lusi

    dan benang pakan.

    .!. Data Percobaan

    1* )ama Anyaman ? Anyaman polos 0en?an moti; 4ota4.

    4ota4 (5el!"

    /*  etal 8usi etal Pakan

    a. 30 helaiinchi a. 03 helaiinchi

    b. 30 helaiinchi b. 03 helaiinchi

    c. 30 helaiinchi c. 03 helaiinchi

    d. 30 helaiinchi d. 03 helaiinchi

    e. 30 helaiinchi e. 03 helaiinchi

    Bata-rata ? 30 helaiinchi Bata-rata ? 03 helaiinchi

    * !erat +ain #

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    24/29

    #. #,* cm ? ,#* m #. #,4 cm ? ,#4 m

    *. #,* cm ? ,#* m *. #,4 cm ? ,#4 m

    5. #,* cm ? ,#* m 5. #,0 cm ? ,#0 m

    4. #,* cm ? ,#* m 4. #,4 cm ? ,#4 m

    0. #,# cm ? ,## m 0. #,4 cm ? ,#4 m

    :. #,* cm ? ,#* m :. #,4 cm ? ,#4 m

    3. #,5 cm ? ,#5 m 3. #,4 cm ? ,#4 m

    >. #,* cm ? ,#* m >. #,0 cm ? ,#0 m

    @. #,* cm ? ,#* m @. #,4 cm ? ,#4 m

    #. #,* cm ? ,#* m #. #,4 cm ? ,#4 m

    Bata-rata ? ,#* m Bata-rata ? ,#4* m

    ? #,* m ? #,4* m

    :* Perhitungan

    - %engkeret 8usi D Pakan

    %8 ? Pb = Pk < # 2 ? ,#* = ,# < # 2 ? #,@:> 2  Pb ,#*

    %P ? Pb = Pk < # 2 ? ,#4* = ,# < # 2 ? 4,53 2  Pb ,#4*

    - )omor !enang 8usi D Pakan

    $usi Pakan

    )m ? Panjang (m$ )m ? Panjang (m$  !erat (g$ !erat (g$

      ? #,* ? 05,:>4* ? #,4* ? 45,4#:3  ,#@ ,*4

    )e# ? ,0@ < )m )e# ? ,0@ < )m

      ? 5#,:353 ? *0,:#0>

     e< ? # e< ? #  )m )m

      ? #>,:*30 ? *5,5*:

    - Penimbangan

    !erat +ain < # ? #,4 < # gram ? #4 gram (21$

    Perhitun%an Berat $usi dan Pakan

    8usi (2/$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #)m lusi < #

      ? (30 *,04$ < # < (# (# = #,@:>$$ < #05,:>4* < #

      ? 0:,#*4 gram

    Pakan (2$ ? tetal (helaicm$ < # cm < (# (# = % 8$$ < #)m lusi < #

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    25/29

      ? (03 *,04$ < # < (# (# = 4,53$$ < #45,4#:3 < #

      ? 05,>0>* gram

    2/ 7 2 8 2+  0:,#*4 gram E 05,>0>* gram ? #@,@:: gram

    >* Felisih !erat

    Felisih !erat ? !!=!+ 5. %erah ? *:

    ? 4@ ? 44

    1*  6umlah Bapot per meter

    a. 6umlah benang per meter

    8usi " Pakan "

    # < tetal ? # < 30 # < tetal ? # < 03*,04 *,04 *,04 *,04

      ? *@0*,3: helai ? **44,@ helai

    b. 6umlah Bapot per meter

    8usi " Pakan "

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    26/29

     6umlah rapot ? *@0*,3: 6umlah rapot ? **44,@  4@ 44

      ? : rapot, sisa #5 ? 0# rapot, sisa

    @

    c. 6umlah Iarna per meter

    8usi " Pakan "

     6umlah 7arna ? : < 4@ 6umlah 7arna ? 0# < 44

      ? *@4 7arna ? **44 7arna

    d. +ebutuhan masing-masing 7arna per meter

    8usi " Pakan "

    +uning ? (5 < :$ E 5 ? #>5 hl +uning ? (* < 0#$ E * ? #4

    hl

    'itam ? (#> < :$ E : ? #>: hl 'itam ? (#: < 0#$ E : ?

    >** hl

    %erah ? (*> < :$ E 4 ? #:>4 hl %erah ? (*: < 0#$ E # ?

    #5*3 hl

    11* !erat %asing-masing Iarna

    8usi "

    !erat 7arna kuning ? #>5 < 0:,#*4 ? 5,43:3 gram  *@05

    !erat 7arna hitam ? #>: < 0:,#*4 ? *,:5*5 gram  *@05

    !erat 7arna merah ? #:>4 < 0:,#*4 ? 5#,@@54 gram  *@05

    Pakan "

    !erat 7arna kuning ? #4 < 05,>0>* ? *,4>:# gram  **05

    !erat 7arna hitam ? >** < 05,>0>* ? #@,:4@@ gram

      **05

    !erat 7arna merah ? #5*3 < 05,>0>* ? 5#,3**# gram  **05

    1/* Contoh +ain

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    27/29

    +* Dis4#si

    Pada percobaan dengan menggunakan kain contoh uji kain celé (kain

    dengan anyaman polos moti kotak-kotak$, kain celé memiliki moti kotak-

    kotak yang tersusun dari benang-benang ber7arna yang susunan

    anyamannya menyerupai anyaman polos. Untuk mendapatkan arah lusi pada

    kain celé, maka cukup dengan cara melihat moti kotak-kotak yang garisnya

    paling panjang, itu merupakan arah benang lusi.

    Persentase selisih berat yang diperoleh dari perhitungan, berada pada

    rentang 2 - 0 2 sehingga masih dapat dikatakan efsien. Felisih berat

    tersebut dapat berubah menjadi lebih kecil lagi apabila pengamatan dapat

    dilakukan dengan lebih teliti lagi dalam mengukur berat kain, dan benangG

    serta panjang dan tetal kain pada saat percobaan. Fehingga untuk

    memperoleh hasil yang baik, maka selisih yang diperoleh tersebut harussangat kecil.

    Pada Praktikum dekomposisi kain ini, ada beberapa aktor yang dapat

    menyebabkan kesalahan dalam pengamatan, seperti "

    #. Adanya keterbatasan daya pengelihatan mata pada

    saat menentukan tetal kain (jumlah lusi dan pakan$.

    *. +urang teliti dalam melakukan penimbangan,

    menggunting kain, dan melakukan pengukuran jumlah mulur untuk

    setiap benang lusi dan pakan.

    9* Kesimp#lan

    /ari hasil percobaan praktikum dan perhitungan data pengamatan dari kain

    contoh uji yang merupakan kain polos dengan moti kotak-kotak (celé$, maka

    diperoleh "

    - Bata-rata etal 8usi adalah 30 helaiinchi dan rata-rata etal Pakan

    adalah 03 helaiinchi.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    28/29

    - %engkeret !enang 8usi (%8$ adalah #,@:> 2 dan %engkeret !enang

    Pakan (%P$ adalah 4,53 2.

    - )omor !enang 8usi adalah ()m$ 05,:>4* dan )omor !enang Pakan

    adalah ()m$ 45,4#:3.

    - !erat 8usi setelah Perhitungan (!*$ adalah 0:,#*4 gram dan !erat

    Pakan setelah Perhitungan (!5$ adalah 05,>0>* gram.

    -  6umlah 7arna tiap rapot untuk benang lusi adalah 4@ 7arna dan 6umlah

    7arna tiap rapot untuk benang lusi adalah 44 7arna.

    -  6umlah benang lusi per meter adalah *@0* helai dan 6umlah benang

    pakan per meter adalah **44 helai.

    -  6umlah rapot per meter untuk arah lusi adalah : rapot sisa #5 helai dan

     6umlah rapot per meter untuk arah pakan adalah 0# rapot sisa @ helai.

    -  6umlah 7arna per meter untuk benang lusi adalah *@4 7arna dan

     6umlah 7arna per meter untuk benang pakan adalah **05 7arna.

    - +ebutuhan masing-masing 7arna per meter benang lusi untuk 7arna "

    +uning ? #>5 hl

    'itam ? #>: hl

    %erah ? #:>4 hl

    - +ebutuhan masing-masing 7arna per meter benang pakan untuk 7arna "

    +uning ? #4 hl'itam ? >** hl

    %erah ? #5*3 hl

    - !erat masing-masing 7arna per meter benang lusi untuk 7arna "

    !erat 7arna kuning ? 5,43:3 gram

    !erat 7arna hitam ? *,:5*5 gram

    !erat 7arna merah ? 5#,@@54 gram

    - !erat masing-masing 7arna per meter benang lusi untuk 7arna "

    !erat 7arna kuning ? *,4>:# gram

    !erat 7arna hitam ? #@,:4@@ gram

    !erat 7arna merah ? 5#,3**# gram

    - Felisih kain contoh uji mula-mula dengan kain contoh uji yang telah

    dilakukan perhitungan, diperoleh selisih berat sebesar 0,03*3 2.

    :* Da;tar P#sta4a

    #.1. Foeprijono, F.eks, P., dkk, )erat*serat Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, #@35.

  • 8/15/2019 LAPORAN-distek tah tai

    29/29

    #.2. %oerdoko, F.eks, I., dkk, +,aluasi Tekstil ba%ian -isika, Hnstitut

     eknologi ekstil, !andung, #@35.

    #..  6umaeri, !k.eks, dkk. Desain Tekstil, Hnstitut eknologi ekstil,

    !andung, l@34.

    #.!.  6urnal Praktikum, *4.