laporan bjt switching

Upload: dwi-anita

Post on 25-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Percobaan 1

    Transistor BJT sebagai switching

    1.1 Tujuan

    1.1.1 Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik

    switching dari BJT.

    1.1.2 Mahasiswa diharapkan dapat menggambarkan kurva

    karakteristik V-I masukan dan keluaran BJT.

    1.2 Dasar Teori

    1.2.1 Pengertian Transistor

    Transistor adalah salah satu komponen ang selalu ada di setiaprangkaian elektronika! seperti radio! televisi! handphone! lampu

    "ip-"op dll. #ungsi dari komponen ini sangatlah penting.

    $ebanakan! transistor digunakan untuk kebutuhan penambungan

    dan pemutusan %switching&! seperti halna saklar. 'aitu untuk

    memutus atau menambungkan arus listrik. (elain

    itu transistor )uga ber*ungsi sebagai penguat %amplifer&! stabilisasi

    tegangan! modulasi sinal! dan masih banak lagi. $einginan kita

    untuk merubah *ungsi transistor ini adalah dari pemilihan

    )enis transistor atau dengan cara perangkaian sirkit transistor itu

    sendiri. +engan banakna *ungsi itu! komponen transistor banaksekali digunakan di dalam rangkaian elektronika. Berikut bentuk

    ,sik transistor dapat di lihat pada gambar dibawah ini

    a!bar 1Bentuk ,sik transistor

    Jenis-)enis transistor dibedakan berdasarkan arus inputna BJT

    %Bipolar Junction Transistor& atau tegangan inputna #T %Field

    Eect Transistor&. 'ang membedakan transistor dengan komponen

    lain! adalah memiliki / kaki utama! aitu Base%B&! Collector %0& dan

    1

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    2/41

    Emitter%&. +imana base terdapat arus ang sangat kecil! ang

    berguna untuk mengatur arus dan tegangan ang ada pada mitor!

    pada keluaran arus $olektor. (ehingga apabila terdapat arus pada

    basis! tegangan ang besar pada kolektor akan mengalir menu)u

    emitor.

    Bahan dasar pembuatan transistor itu sendiri atara lain

    ermanium! (ilikon! alium rsenide. (edangkan kemasan dari

    transistor itu sendiri biasana terbuat dari 3lastik! Metal! (ur*ace

    Mount! dan ada )uga beberapa transistor ang dikemas dalam satu

    wadah ang disebut I0 %Intregeted 0ircuit&.

    0ontoh penggunaan transistor dalam rangkaian analog adalah

    digunakan untuk *ungsi ampli,er %penguat&! rangkaian analog

    melingkupi pengeras suara! sumber listrik stabil %stabilisator& danpenguat sinal radio. +alam rangkaian-rangkaian digital! transistor

    digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor

    )uga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga ber*ungsi sebagai

    logic gate! memori dan *ungsi rangkaian-rangkaian lainna.

    1.2.2 "ungsi Transistor#ungsi Transistor sangat berpengaruh besar di dalam kiner)a

    rangkaian elektronika. $arena di dalam sirkuit elektronik!

    komponen transistor ber*ungsi sebagai )angkar rangkaian.

    Transistor adalah komponen semi konduktor ang memiliki / kakielektroda! aitu Basis %B&! 0olector %0&! dan mitor %&. +engan

    adana / kaki elektroda tersebut! tegangan atau arus ang

    mengalir pada satu kaki akan mengatur arus ang lebih besar

    melalui 2 terminal lainna.

    #ungsi Transistor lainna

    (ebagai penguat ampli,er.

    (ebagai pemutus dan penambung %switching&.

    (ebagai pengatur stabilitas tegangan.

    (ebagai peratas arus.

    +apat menahan sebagian arus ang mengalir. Menguatkan arus dalam rangkaian.

    (ebagai pembangkit *rekuensi rendah ataupun tinggi.

    Jika kita lihat dari susunan semi konduktor! transistor dibedakan

    lagi men)adi 2 bagian! aitu transistor 343 dan transistor 434.

    5ntuk dapat membedakan kedua )enis tersebut! dapat kita lihat

    dari bentuk arah panah akan mengarah ke dalam! sedangkan pada

    transistor 434 arah panahna akan mengarah ke luar. (aat ini

    transistor telah mengalami banak perkembangan! karena

    sekarang ini transistor sudah dapat kita gunakan sebagai memori

    2

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    3/41

    dan dapat memproses sebuah getaran listrik dalam dunia prosesor

    komputer.

    +engan berkembangna *ungsi transistor! bentuk dari transistor

    )uga telah banak mengalami perubahan. (alah satuna telahberhasil diciptakan transistor dengan ukuran super kecil ang

    hana dalam ukuran nano mikro %transistor ang sudah dikemas di

    dalam prosesor komputer&. $arena bentuk )ela)ah tegangan ker)a

    dan *rekuensi ang sangat besar dan lebar! tidak heran komponen

    ini banak digunakan di dalam rangkaian elektronika. 0ontohna

    adalah transistor pada rangkaian analog ang digunakan sebagai

    ampli,er! switch! stabilitas tegangan dan lain sebagaina. Tidak

    hana di rangkaian analog! pada rangkaian digital )uga terdapat

    transistor ang ber*ungsi sebagai saklar karena memiliki kecepatan

    tinggi dan dapat memproses data dengan sangat akurat.

    1.2.# Jenis$jenis Transistor

    (ecara umum! transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan

    banak kategori antara lain

    Materi semikonduktor ermanium! (ilikon! allium rsenide.

    $emasan ,sik Through 6ole Metal! Through 6ole 3lastic!

    (ur*ace Mount! I0.

    Tipe 5JT! BJT! J#T! I#T %M7(#T&! IBT! 6BT! MI(#T!

    VM7(#T.

    3olaritas 434 atau 4-channel! 343 atau 3-channel. Ma8imum kapasitas daa 9ow 3ower! Medium 3ower! 6igh

    3ower. Ma8imum *rekuensi ker)a 9ow! Medium! atau 6igh #re:uenc!

    ;# transistor! Microwave.

    plikasi mpli,er! (aklar! eneral 3urpose! udio! Tegangan

    Tinggi! dll.

    Bi%o&ar junction transistor 'BJT(

    Bipolar junction transistor%BJT& adalah )enis transistor ang

    memiliki tiga kaki! aitu %Basis! $olektor! dan mitor& dan di pisahmen)adi dua arah aliran! positi* dan negati*. liran positi* dan

    negati* diantara Basis dan mitor terdapat tegangan dari

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    4/41

    da dua )enis tipe transistor BJT! aitu tipe 343 dan 434. +imana

    434! terdapat dua daerah negati* ang dipisah dengan satu daerah

    positi*. +an 343! terdapat dua daerah positi* ang dipisah dengan

    daerah negati*.

    434

    a!bar 2(imbol Transistor 434

    3ada transistor )enis 434 terdapat arah arus aliran ang berbedadengan transistor )enis 343! dimana 434 mengalir arus dari

    kolektor ke emitor. +an pada 434! untuk mengalirkan arus tersebut

    dibutuhkan sambungan ke sumber positi* %>& pada kaki basis. 0ara

    ker)a 434 adalah ketika tegangan ang mengenai kaki basis!

    hingga dititik saturasi! maka akan menginduksi arus dari kaki

    kolektor ke emitor. +an transistor akan berlogika 1 %akti*&. +an

    apabila arus ang melalui basis berkurang! maka arus ang

    mengalir pada kolektor ke emitor akan berkurang! hingga titik

    cuto?. 3enurunan ini sangatlah cepat karena perbandingan

    penguatan ang ter)adi antara basis dan kolektor melebihi 2

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    5/41

    343

    a!bar )(imbol Transistor 343

    3ada 343! ter)adi hal sebalikna ketika arus mengalir pada kaki

    basis! maka transistor berlogika < %o?&. rus akan mengalir apabila

    kaki basis diberi sambungan ke ground %-& hal ini akan menginduksi

    arus pada kaki emitor ke kolektor! hal ang berbeda dengan 434!

    aitu arus mengalir pada kolektor ke emitor. 3enggunaan transistor

    )enis ini mulai )arang digunakan. +ibanding dengan 434! transistor

    )enis 343 mulai sulit ditemukan dipasaran.

    0ontoh gambar rangkaian penggunaan transistor 343

    a!bar *;angkaian sirkuit sederhana transistor 343

    1.2.) Prinsi% +erja Transistor

    3ada dasarna transistor memiliki *ungsi ang serupa dengan

    tabung vakum! keduna mengatur )umlah aliran arus listrik.

    Transistor beker)a tergantung dari )enis dan tpe transistor! pada

    dasarna terdapat 2 tpe transistor aitu BJT %Bipolar Junction

    transistor& dan #T %#ield ?ect Transistor& ang masing-masing

    beker)a secara berbeda.

    Transistor Bipolar %BJT&

    A

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    6/41

    a!bar ,Bentuk ,sik transistor BJT )enis 434 dan 343

    Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi

    utamana menggunakan dua polaritas pembawa muatan aitu

    elektron dan lubang %hole& untuk membawa arus listrik. +alam BJT!

    arus listrik utama harus melewati satu daerahlapisan pembatas

    dinamakan depletion Cone! dan ketebalan lapisan ini dapat diatur

    dengan kecepatan tinggi dengan tu)uan untuk mengatur aliran arus

    utama tersebut.

    0ara ker)a BJT )uga dapat dibaangkan sebagai dua diode ang

    terminal positi* atau negati*na berdempet! sehingga ada tigaterminal. $etiga terminal tersebut adalah emiter %&! kolektor %0&!

    dan basis %B&.

    3erubahan arus listrik dalam )umlah kecil pada terminal basis dapat

    menghasilkan perubahan arus listrik dalam )umlah besar pada

    terminal kolektor. 3rinsip inilah ang mendasari penggunaan

    transistor sebagai penguat elektronik. ;asio antara arus pada

    koletor dengan arus pada basis biasana dilambangkan dengan D.

    D biasana berkisar sekitar 1

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    7/41

    dengan lapisan tengahna! aitu basis! memiliki perbandingan

    1A< 1.

    a!bar -Tegangan bias pada transistor BJT )enis 343

    5ntuk pemberian tegangan bias pada gambar E! ketiga terminaldari transistor diberi nama untuk emitor %emitter&! 0 untuk

    kolektor %collector&! dan B untuk basis %base&. Transistor )enis ini

    sering disebut dengan transistor BJT ang merupakan singkatan

    dari bipolar )unction transistor. lasan mengapa transistor ini

    disebut dengan bipolar %dua kutub& meru)uk pada material ang

    digunakan dalam proses in)eksi aitu elektron dan hole! dimana

    kedua )enis material ini memiliki polaritas atau pengkutuban ang

    saling berlawanan.

    ara !engo%erasi/an Transistor BJT

    3rinsip ker)a dasar dari transistor ini akan di)elaskan dengan

    menggunakan transistor pnp seperti ditun)ukkan pada gambar E.

    3rinsip ker)a dasar dari npn sama persis dengan pnp. 6ana sa)a

    peran dari elektron pada pnp sama dengan peran hole pada npn.

    (edangkan peran hole pada pnp sama dengan peran elektron pada

    npn. $arakteristik sambungan 34 %34 )unction& pada transistor

    mirip dengan ang ada di dioda. 0ontohna pada gambar F.

    (ambungan 34 antara emitor dan basis diberi tegangan ma)u

    %*orward bias& sehingga daerah pemisah na %depletion region&semakin menipis! dan ter)adi aliran pembawa maoritas %ma)orit

    carriers& dari material tipe 3 %emitor& menu)u ke material tipe 4

    %basis&.

    E

    http://elkaasik.com/prinsip-kerja-transistor-bjt/http://elkaasik.com/prinsip-kerja-transistor-bjt/
  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    8/41

    a!bar 0Tegangan ma)u %*orward bias& pada salah satu

    sambungan 34 pada transistor mirip dengan sambungan 34 pada

    dioda.

    (ekarang mari kita hilangkan tegangan bias antara basis-emitor

    pada transistor pnp gambar E sehingga gambarna ditun)ukkanpada ambar G. $arena semikonduktor tipe 3 mendapat tegangan

    negati* dan tipe-4 mendapat tegangan positi*! maka sambungan

    34 antara kolektor dan basis pada gambar G mengalami bias

    terbalik %reverse bias&. Bias terbalik pada transistor BJT sama

    seperti bias terbalik ang ter)adi pada dioda 34. 3ada kondisi ini!

    arus pembawa maoritas %ma)orit carriers& sama dengan nol!

    tetapi pada kondisi bias terbalik ini ada arus pembawa minoritas

    ang mengalir dari 3 ke 4 seperti ditun)ukkan arah panah pada

    gambar G! namun nilaina sangat kecil sekali hana sekitar

    beberapa mikro ampere.

    a!bar (ambungan 34 antara basis-kolektor mengalami biasterbalik %reverse terlbalik&.

    (ekarang perhatikan gambar 1

    transistor pnp diberi tegangan bias. +ari ketebalan daerah

    pemisahna %warna hitam&! bisa diketahui sambungan mana ang

    mengalami bias terbalik dan sambungan mana ang mengalami

    bias terbalik. +ari gambar tersebut terlihat bahwa sambungan pn

    antara emitor dan basis mengalami bias ma)u %*orward bias& dan

    sambungan pn antara basis kolektor mengalami bias terbalik

    %reverse bias&. +ari gambar tersebut dapat dilihat bahwa arus

    F

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    9/41

    pembawa maoritas akan mengalami di*usi melewati daerah

    pemisah dari daerah tipe p %emitor& menu)u ke tipe n %basis&. 9alu

    pertanaanna kemanakah arus pembawa maoritas ini

    selan)utna akan mengalirH pakah ke arah basis atau ke arah

    kolektorH $arena bagian semikonduktor tipe 4 %basis& ang terletakditengah lapisan pnp sangat tipis sekali! maka otomatis arus ang

    mengalir ke basis sangat kecil sekali. Biasana arus pada basis

    hana sekitar beberapa mikro ampere! sedangkan arus kolektor-

    emitor sekitar beberapa mili ampere. (ebagian besar arus

    pembawa maoritas ang mengalir dari emitor ke basis akan

    diteruskan ke kolektor. 9alu bagaimana bisaH Bukankah sambungan

    34 antara basis dan kolektor mengalami bias terbalik %reverse bias&

    seperti ditun)ukkan pada gambar 1

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    10/41

    emitor pada transistor pnp apabila emitor dengan basis mengalami

    bias ma)u dan basis dengan kolektor mengalami bias terbalik.

    a!bar 1liran arus pembawa maoritas dan pembawa

    minoritas pada transistor pnp

    +engan menerapkan hukum arus $ircho? pada rangkaian bias

    transistor pada gambar 1

    I I0> IB %1&

    dimana arus emitor adalah hasil pen)umlahan dari arus basis

    dengan arus kolektor.

    #ield ?ect Transistor %#T&

    a!bar 11Bentuk ,sik transistor #T dengan *ungsi masing-masing

    kaki

    #T %)uga dinamakan transistor unbipolar& karna hana

    menggunakan satu )enis pembawa muatan %elektron dan hole!

    tergantung dari tipe #T&. +alam #T! arus listrik utama mengalir

    dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion Cone di kedua

    1

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    11/41

    sisina! dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah

    Basis memotong arah arus listrik utama. +an ketebalan dari daerah

    perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan ang

    diberikan! untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.

    #T dibagi men)adi dua )enis aitu Junction #T %J#T& dan Insulatedate #T %I#T& atau )uga dikenal sebagai Metal 78ide (ilicon #T

    %M7(#T&. Berbeda dengan M7(#T! terminal gate dalam J#T

    membentuk sebuah diode dengan kanal %materi semikonduktor

    antara (ource dan +rain&.

    Berdasarkan *ungsina! ini membuat 4-channel J#T men)adi

    sebuah versi solid-state dari tabung vakum! ang )uga membentuk

    sebuah diode antara grid dan katode. +an )uga! keduana %J#T

    dan tabung vakum& beker)a di depletion mode! keduana

    memiliki impedansi input tinggi! dan keduana menghantarkanarus listrik dibawah kontrol tegangan input.

    #T )uga dibagi men)adi tpe enhancement mode dan depletion

    mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate

    dibandingkan dengan source saat #T menghantarkan listrik. Jika

    kita ambil 4-channel #T sebagai contoh +alam depletion mode!

    gate adalah negati* dibandingkan dengan source! sedangkan

    +alam enhancement mode! gate adalah positi*. 5ntuk kedua mode!

    )ika tegangan gate dibuat lebih positi*! aliran arus di antara source

    dan drain akan meningkat. 5ntuk 3-channel #T! polaritas-polaritassemua dibalik. (ebagian besar M7(#T adalah tipe enhancement

    mode! dan hampir semua J#T adalah tipe depletion mode.

    1.2.* Transistor 3ebagai 3witch '3a/&ar(

    3ada rangkaian transistor penguat sinal 0! bias tegangan pada

    transistor akan selalu beroperasi pada kondisi akti*. Tetapi )ika

    transistor diberikan bias +0 maka transistor akan beker)a seperti

    saklar dengan cara mengontrol arus pada kaki basisna. Jika kaki

    basis diberi arus ang besar maksimal sama dengan tegangan

    suppl! maka transistor akan berada pada kondisi 74 seperti saklartertutup aitu arus akan mengalir antara kolektor dan emiter.

    sebalikna )ika arus ang diberikan ke kaki basis sangat kecil

    transistor akan seperti saklar terbuka atau kondisi 7##.

    ;angkaian switch dengan transistor banak digunakan sebagai

    pengontrol rela! motor! selenoid dan lampu atau sebagai driver

    input-output pada rangkaian I0 digital %TT9&. 0ara ker)a transistor

    sebagai saklar berada pada 2 keadaan aituK

    kondisi (aturasi %switch 74& dan kondisi 0ut-7? %switch 7##&! untuk

    lebih )elasna perhatikan gambar gra,k dibawah ini

    11

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    12/41

    a!bar 12+aerah ker)a transistor sebagai saklar

    Lilaah #ull-7? %0ut-7?& Transistor

    $etika arus ang masuk ke kaki basis sangat kecil bahkan

    mendekati nol! kondisi ini mengakibatkan transistor berada pada

    kondisi 0ut-7? sehingga arus pada kolektor me)adi nol dan besar

    tegangan antara kaki kolektor dan emitter sama dengan suppl

    %V00&. kondisi ini tidak ada arus mengalir antara kaki kolektor dan

    emiter seperti saklar terbuka atau 7##. 3erhatikan gambar dibawah

    ini

    $arakteristik 0ut-7? Transistor

    -Tegangan basis emiter %VB& kurang dari

    -kondisi *orward bias antara kaki Basis dan kaki miter.

    -kaki basis - kolektor pada kondisi reverse bias.

    -Tidak ada arus ang mengalir ke kolektor atau I0

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    13/41

    -$aki basis harus lebih negati* dari emiter untuk transistor )enis

    434! dan untuk transistor tipe 343 arus basis harus lebih

    positi* dari kolektor.

    -Lilaah (aturasi Transistor.

    Transistor akan berada pada kondisi saturasi )ika arus ang masukke kaki basis sangat besar! bahkan sampai ke titik )enuh sehingga

    arus pada kaki kolektor akan maksimum %I0V00;9&. $ondisi

    seperti ini diibaratkan seperti saklar pada posisi 74. 3erhatikan

    gambar berikut

    $arakteristik (aturasi Transistor

    -Tegangan basis - emiter %VB& lebih besar dari

    -$ondisi Basis - emiter adalah *orward bias

    -$ondisi basis - kolektor adalah *orward bias

    -rus ang mengalir pada kolektor adalah maksimum %Ic Vcc;9&

    -Tegangan kolektor - emiter %V0

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    14/41

    1././ ;esistor 1< k7hm 1 buah1./.@ 3ro)ect board 1 buah1./.A Multimeter 1 buah1./.= +0 3ower suppl 1 buah

    1./.E $abel Jumper secukupna1.) Lang/ah Percobaan

    +ara/teristi/ 5$I BJT

    a. ;angkaikan peralatan peralatan percobaan

    sesuai dengan ambar 1A dibawah ini.

    a!bar 1*;angkaian 3ercobaan karakteristik V-I BJT

    b. kti*kan sumber tegangan +0 ang mencatu BJT

    %tegangan V00&! kemudian lakukan pengesetan nilai sesuai

    petun)uk instruktur. unakanlah Voltmeter +0 untuk mengecek

    nilai tegangan tersebut.

    c. kti*kan Tegangan catu VBB. $emudian naikkan

    perlahan lahan sesuai dengan range tegangan ang dii)inkan.

    %ditentukan oleh instruktur&. unakanlah Voltmeter +0 untuk

    mengecek nilai tegangan tersebut.

    4. matilah besarna arus I0 dan IB pada

    mpermeter saat tegangan catu VBB dinaikkan.

    e. 9akukan pengukuran besar tegangan pada

    terminal collector - emitter %V0&! tegangan pada terminal base -

    emitter %VB& dan tegangan pada beban ; mulai saat VBB < V

    sampai saat tegangan catu VBBdinaikkan.

    6. 0atatlah data hasil pengukuran ang (audara

    lakukan pada tabel berikut

    Tabe& 1 +ata hasil pengukuran BJT

    5BB 5 IB I 5BE 5E

    1@

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    15/41

    g. 5langi langkah c sampai dengan * untuk masing-

    masing data tegangan catu %VBB&

    1.* Tugas

    1.A.1 ambarlah ra,k karakteristik v-i masukan dan keluaran

    BJT dengan menggunakan data-data pada Tabel 1.

    1.A.2 9akukan analisa secara teori terhadap percobaan ang

    telah dilakukan. $emudian bandingkan hasilna dengan hasil

    percobaan.

    1.A./ Buatlah kesimpulan dari hasil analisa ang saudaralakukan.

    1., Pertan7aan Penge!bangan

    1.=.1 (imulasikan dengan salah satu program simulasi %Multisim!

    LB! 3roteus! dll& masing-masing rangkaian percobaan

    saudara.

    1.=.2 Jika 3ada ambar 1A diketahui D 1tegangan catu V00 1A V dan VBB 2!A V. tentukan besarna

    I.

    1.=./ Jika 3ada ambar 1A diketahui D /

    tegangan VBBang diperlukan untuk mengakti*kan BJT.

    1.=.@ ;ancanglah sebuah rangkaian elektronika dengan

    menggunakan sebuah transistor! lengkap dengan

    perhitunganna.

    1A

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    16/41

    BAB II

    PE8BAHA3AN

    2.1 Hasi& PercobaanTabe& 2.1 Data hasi& %engu/uran BJT

    5BB 5 IB I 5BE 5E

    V12 V

    m

    1 V 12 V

    m

    1!A

    V12 V

    m

    2 V12 V

    m

    / V 12 V

    m

    @ V 12 V

    m

    A V 12 V

    m

    2.2 Tugas

    2.2.1 ra9/ /ara/teristi/ :$i !asu/an 4an /e&uaran BJT

    4engan !engguna/an 4ata$4ata %a4a Tabe& 1

    1=

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    17/41

    IB %VBB VB& ;BIc O Ib+iketahui ;0 1 $P K ;B 1< $P

    2.2.2.1 3aat 5BB; IB ang didapat dari percobaan adalah sebesar

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    IB

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    Jadi dari ketiga hasil IB ang di dapat! diketahui bahwa terdapat

    perbedaan hasil. 3erbedaan hasil perhitungan maupun

    percobaan tersebut memiliki selisih ang kecil.

    2.2.2.2 3aat 5BB; 1 5o&t.

    1E

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    18/41

    +iketahui VB

    IB ang didapat dari percobaan adalah sebesar

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    Jadi dari ketiga hasil IB ang di dapat! diketahui bahwa terdapat

    perbedaan hasil. 3erbedaan hasil perhitungan maupun

    percobaan tersebut memiliki selisih ang kecil! selisih sangat

    terlihat terutama dari IB hasil dari perhitungan dengan IB hasil

    percobaan.

    2.2.2.# 3aat 5BB; 1 IB ang didapat dari percobaan adalah sebesar

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    IB %VBB VB& ;BIB %1!A

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    Jadi dari ketiga hasil IB ang di dapat! diketahui bahwa terdapat

    perbedaan hasil. 3erbedaan hasil perhitungan maupun

    percobaan tersebut memiliki selisih ang kecil! selisih sangat

    terlihat terutama dari IB hasil dari perhitungan dengan IB hasil

    percobaan.

    2.2.2.) 3aat 5BB; 2 5o&t.+iketahui VB

    IB ang didapat dari percobaan adalah sebesar

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    IB

    1F

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    19/41

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    IB

    Jadi dari ketiga hasil IB ang di dapat! diketahui bahwa terdapat

    perbedaan hasil. 3erbedaan hasil perhitungan maupun

    percobaan tersebut memiliki selisih ang kecil.

    2.2.2.* 3aat 5BB; # 5o&t.+iketahui VB

    IB ang didapat dari percobaan adalah sebesar

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    Jadi dari ketiga hasil IB ang di dapat! diketahui bahwa terdapat

    perbedaan hasil. 3erbedaan hasil perhitungan maupunpercobaan tersebut memiliki selisih ang kecil.

    2.2.2., 3aat 5BB; ) 5o&t.+iketahui VB

    IB ang didapat dari percobaan adalah sebesar

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    IB

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    Jadi dari ketiga hasil IB ang di dapat! diketahui bahwa terdapat

    perbedaan hasil. 3erbedaan hasil perhitungan maupun

    percobaan tersebut memiliki selisih ang agak besar.

    2.2.2.- 3aat 5BB; * 5o&t.

    1G

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    20/41

    +iketahui VB

    IB ang didapat dari percobaan adalah sebesar

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    3erhitungan mencari IBsaat VB

    Jadi dari ketiga hasil IB ang di dapat! diketahui bahwa terdapat

    perbedaan hasil. 3erbedaan hasil perhitungan maupun

    percobaan tersebut memiliki selisih ang agak besar.

    2.2.# Ana&isa Data+ari teori dikatakan bahwa apabila arus ang mengalir pada

    Basis semakin besar! maka arus ang mengalir pada kolektor

    semakin besar pula. tau IBnaik maka I0naik dan sebalikna.

    +ari percobaan saat VBB

    bernilai

    dengan teori ang menatakan bahwa apabila nilai IB naik

    maka I0naik.

    +ari percobaan saat VBB 1!A K dapat dilihat bahwa IB

    bernilai

    membingungkan %karena pada percobaan sebelumna ang

    menebutkan saat IBbernilai

    m&. 4ilai IBsama! namun terdapat perbedaan nilai I0pada

    percobaan ini! akan tetapi perbedaan tersebut masih dalamselisih ang kecil.

    +ari percobaan saat VBB 2 K dapat dilihat bahwa IBbernilai

    membingungkan karena nilai IB semakin mengecil akan

    tetapi nilai I0bertambah dari percobaan sebelumna.

    +ari percobaan saat VBB / K dapat dilihat bahwa IBbernilai

    dengan teori ang menatakan bahwa apabila nilai IB naik

    maka I0naik.

    2

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    21/41

    +ari percobaan saat VBB @ K dapat dilihat bahwa IBbernilai

    sama dengan percobaan sebelumna.

    +ari percobaan saat VBB A K dapat dilihat bahwa IBbernilai

    maka I0naik.

    Mengacu pada teori ang apabila ter)adi perubahan arus listrik

    dalam )umlah kecil pada terminal basis %IB& dapat menghasilkan

    perubahan arus listrik dalam )umlah besar pada terminal

    kolektor %I0&. +ari teori ini dengan hasil percobaan dapat dilihat

    bahwa saat ter)adina perubahan nilai sekecil apapun pada IB!

    arus ang mengalir pada kolektor %I0& tidak berubah dengan

    )umlah ang besar! hana selisih kecil pada percobaan

    sebelumna.

    +ari percobaan praktikum ang telah dilakukan! terdapat

    banak error dan hasilna berbeda dengan percobaan pada

    simulasi. 3ada percobaan praktikum! perbandingan antar teori

    dan praktik tidak selalu sama! ada beberapa percobaan ang

    kurang tepat bila di cocokkan dengan teori. 6al ini bisa ter)adi

    karena beberapa *aktor! antara lain kualitas alat dan bahan

    ang digunakan! ketidakstabilan nilai ang muncul pada alat

    dan human error.

    3ada percobaan simulasi! telah didapatkan hasil ang sama

    dengan teori ang diberikan! akni apabila nilai IB naik maka

    nilai I0naik.

    2.# Pertan7aan Penge!bangan

    2.#.1 Hasi& 3i!u&asi !engguna/an so6tware 8u&tisi!

    21

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    22/41

    a!bar 2.#.1.1 ;angkaian 3ercobaan karakteristik V-I BJT

    pada simulasi

    Pa4a saat 5BB ; 12 V

    Pa4a saat 5BB ; 1 5 4an 5 ; 12 5

    a!bar 2.#.1.1b 6asil simulasi pada saat VBB 1 V dan V00 12 V

    Pa4a saat 5BB ; 1

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    23/41

    a!bar 2.#.1.1c 6asil simulasi pada saat VBB 1!A V dan V00 12

    V

    Pa4a saat 5BB ; 2 5 4an 5 ; 12 5

    a!bar 2.#.1.14 6asil simulasi pada saat VBB 2 V dan V00 12 V

    Pa4a saat 5BB ; # 5 4an 5 ; 12 5

    a!bar 2.#.1.1e 6asil simulasi pada saat VBB / V dan V00 12 V

    Pa4a saat 5BB ; ) 5 4an 5 ; 12 5

    2/

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    24/41

    a!bar 2.#.1.16 6asil simulasi pada saat VBB @ V dan V00 12 V

    Pa4a saat 5BB ; * 5 4an 5 ; 12 5

    a!bar 2.#.1.1g 6asil simulasi pada saat VBB A V dan V00 12 V

    2.#.2 Ji/a Pa4a a!bar 1* 4i/etahui = ;1< >B; # /?< >;

    1 /?< tegangan catu 5 ; 1* 5 4an 5BB ; 2VBB 2!A VVcc 1A V;B /G kN;0 1 kND 1I0 D . IB

    2@

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    25/41

    I0 1I I0 > IB

    I @!= >

    Jadi! Iang didapat akni sebesar @!=@= m.

    2.#.# Ji/a Pa4a a!bar 1* 4i/etahui = ;#< >B; 1 /?< >1

    /?< tegangan catu 5 ; 10 5 .Tentu/an besarn7a IB

    !ini!u! 4an tegangan 5BB 7ang 4i%er&u/an untu/

    !enga/ti6/an BJT.

    +iketahui VB

    +itana IB min H

    VBB H

    Jawab

    I0 Vcc ;0I0 1F 1

    Jadi IBminimal adalah sebesar

    VBB H

    IB %VBB VB& ;BIB8 ;B VBB VB

    %IB8 ;B& > VB VBB

    VBB %IB8 ;B& > VBVBB %

    Jadi! VBBang didapat akni sebesar =!E V.

    2A

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    26/41

    2.#.) >ancangan rang/aian e&e/troni/a 4engan !engguna/an

    sebuah transistor< &eng/a% 4engan %erhitungann7a.

    >ang/aian e&e/troni/a 4engan !engguna/an sebuah

    transistor

    ;angkaian 3enguat Mikropon +ua $abel3enguat mikropon ini adalah penguat satu tingkat namun

    menggunakan 2 buah transistor ang dirangkai secara kaskade.

    ambar rancangan ang dibuat dapat dilihat berikut ini

    a!bar 2.#.)a ;angkaian 3enguat Mikropon +ua $abel

    ;ancangan penguat mikropon di atas dibuat dan diu)i menggunakan

    sebuah aplikasi bernama lecronic Lorkbench Versi @.

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    27/41

    +ari rangkaian di atas )ika diukur dalam +0 di mana tidak diberikan

    sinal masukan maka diperoleh rincian data sebagai berikut

    Tegangan V+I7+pada kapasitor @E

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    28/41

    Perhitungan Teori(ebelum memulai perhitungan! rangkaian penguat di atas perlu

    disederhanakan seperti berikut ini

    a!bar 2.#.)c ;angkaian 3enguat Mikropon +ua $abel setelah

    disederhanakan

    'ang akan kita cari adalah tegangan-tegangan V+I7+atau V;#! V;B!

    Vatau V;dan V0atau V0

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    29/41

    V;B V; > VBV;B %V;#. ;B&%;>;B&

    +ari kedua rumus mencari V;Bdi atas dapar kita uraikan men)adi

    V; > VB %V;#. ;B&%;>;B&

    V; > 1!@ %V;#. /// 2@2V; 12@!/ @22E2V; F2!/

    V; F2!/

    (elan)utna nilai lainna dapat dicari

    V;0 22V; 22 .

    V;B 1!@ 1!E

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    30/41

    BAB IIIPENUTUP

    #.1 +esi!%u&an

    Transistor ber*ungsi sebagai penambungan dan pemutusan

    %switching&! penguat %amplifer&! stabilisasi tegangan! modulasi

    sinal! dan masih banak lagi *ungsina. Bipolar junction transistor%BJT& adalah )enis transistor ang

    memiliki tiga kaki! aitu %Basis! $olektor! dan mitor& dan di

    pisah men)adi dua arah aliran! positi* dan negati*. Jenisna 343

    dan 434. 0ara ker)a BJT seperti dua diode ang terminal positi* atau

    negati*na berdempet! sehingga ada tiga terminal. Transistor dalam kondisi cut o? ketika arus ang masuk ke kaki

    basis sangat kecil bahkan mendekati nol! kondisi inilah ang

    mengakibatkan transistor berada pada kondisi 0ut-7? sehingga

    arus pada kolektor me)adi nol dan besar tegangan antara kaki

    kolektor dan emitter sama dengan suppl %V00&. Transistor akan berada pada kondisi saturasi )ika arus ang

    masuk ke kaki basis sangat besar! bahkan sampai ke titik )enuh

    sehingga arus pada kaki kolektor akan maksimum %I0V00;9&.$ondisi seperti ini diibaratkan seperti saklar pada posisi 74.

    5ntuk menghitung tahanan basis transistor sebagai switch aitu

    digunakan rumus sebagai berikut

    IB I0D

    ;B %VI4 - VB& IB

    dimana ;B ; basis! VB tegangan basis-emiter! IB arus

    basis

    /

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    31/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Percobaan 2

    +en4a&i Basis BJT Dengan Pu&sa P@8

    1.1 Tujuan

    1.1.1 Mahasiswa diharapkan dapat memahami karakteristik

    switching dari BJT.

    1.1.2 Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep kendalibasis BJT dengan metoda 3LM.

    1.2 Dasar Teori

    1.2.1 Pengertian P@8

    3LM % 3ulse Lidth Modulation& adalah salah satu teknik modulasi

    dengan mengubah lebar pulsa %dut clce& dengan nilai amplitudo

    dan *rekuensi ang tetap. (atu siklus pulsa merupakan kondisi high

    kemudian berada di Cona transisi ke kondisi low. 9ebar pulsa 3LMberbanding lurus dengan amplitudo sinal asli ang belum

    termodulasi. +ut 0cle merupakan representasi dari kondisi logika

    high dalam suatu periode sinal dan di natakan dalam bentuk %Q&

    dengan range

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    32/41

    #itur 3LM pada TM 1= memiliki resolusi sebesar F bit )adi

    bernilai %2RF& 2A=! dengan range

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    33/41

    pada mode inverted ini )ika nilai sinal lebih besar dari pada

    titik pembanding %compare level& maka output akan di set high %Av&

    dan sebalikna )ika nilai sinal lebih kecil maka output akan di set

    low %

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    34/41

    a!bar 2 3en)elasan cara menghitung dut ccle

    P@8 ; Pu&se$@i4th 8o4u&ation

    3LM! 3ulse-Lidth Modulation! adalah salah satu )enis modulasi.

    Modulasi 3LM dilakukan dengan cara merubah lebar pulsa dari

    suatu pulsa data. Total 1 perioda %T& pulsa dalam 3LM adalah tetap!

    dan data 3LM pada umumna menggunakan perbandingan pulsa

    positi* terhadap total pulsa.

    /@

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    35/41

    a!bar # 3LM A

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    36/41

    semakin besar lebar pulsa positi* dari 3LM maka akan semakin

    cepat putaran Motor +0. 5ntuk mendapatkan putaran Motor +0

    ang halus! maka perlu dilakukan penesuaian #rekuensi

    %3erioda Total& 3LM-na.

    1.# A&at 4an Bahan3ercobaan ini membutuhkan alatbahan sebagai berikut

    1./.1 Modul 9+S

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    37/41

    4. matilah dengan osiloskop gra,k tegangan dan

    arus pada ;0.

    e. 9akukan pengukuran besar arus dan tegangan

    pada ;0dengan multimeter

    6. ambarlah data hasil pengamatan ang (audara.

    Tabe& 2+ata hasil pengukuran kendali basis BJT dengan metoda

    3LM

    D 5 I 5>2

    #

    )*

    ,

    g. 5langi langkah c sampai dengan * untuk masing-

    masing data dut cclena.

    1.* Tugas

    1.A.1 9akukan simulasi kemudian analisa secara teori terhadap

    percobaan ang telah dilakukan. $emudian bandingkan

    hasilna dengan hasil percobaan.1.A.2 Buatlah kesimpulan dari hasil analisa ang saudara

    lakukan.

    /E

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    38/41

    BAB II

    PE8BAHA3AN

    2.1 Hasi& Percobaan

    Tabe& 2.1 Data hasi& %engu/uran /en4a&i basis BJT 4engan

    !eto4a P@8

    D 5 I 5>

    1

    12 V

    #

    12 V

    *

    12 V

    -

    12 V 1!

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    39/41

    BAB IIIPENUTUP

    #.1 +esi!%u&an

    /G

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    40/41

    DA"TA> >UJU+AN

    Jobsheet (witching BJT %Bipolar Junction Transistor& 3ercobaan 1 dan3ercobaan 2.

    (kemaku.com. 2

  • 7/25/2019 laporan bjt switching

    41/41