lakiplakip kkp kelas iii pangkalpinang tahun 2019 1 bab i pendahuluan a. latar belakang pelabuhan...

70
LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 DIREKTORAT JENDERAL P2P KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 i

    LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG

    TAHUN 2019

    DIREKTORAT JENDERAL P2P

    KEMENTERIAN KESEHATAN RI

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 ii

    KATA PENGANTAR

    KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III PANGKALPINANG

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena hanya dengan limpahan

    rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (LAKIP) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019 dapat

    tersusun berkat kerjasama yang baik dari seluruh anggota Tim Penyusun LAKIP yang

    terlibat.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban KKP Kelas

    III Pangkalpinang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 1 (satu) tahun

    yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian program - program

    kegiatan tahun 2019. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan

    evaluasi kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang pada tahun 2019 yang dapat dipergunakan

    sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja selanjutnya.

    Semoga laporan ini dapat memberikan informasi tentang penyelenggaraan program

    di lingkungan KKP Kelas III Pangkalpinang. Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas

    Kinerja ini belum sempurna, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran

    dari pihak yang berkompeten guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun berikutnya.

    Pangkalpinang, Januari 2020

    Plt. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

    Kelas III Pangkalpinang

    Nuryanto, SKM., MPH NIP 197903142006041002

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

    RINGKASAN EKSECUTIF ...................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

    B. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 3

    C. Tujuan Pokok dan Fungsi .............................................................................. 4

    D. Struktur Organisasi ........................................................................................ 5

    E. Permasalahan Organisasi ............................................................................. 8

    F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 8

    BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................... 10

    A. Perencanaan Kinerja ..................................................................................... 10

    B. Perjanjian Kinerja ........................................................................................... 14

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................ 16

    A. Capaian Kinerja .............................................................................................. 16

    B. Realisasi Anggara .......................................................................................... 62

    BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 64

    A. Kesimpulan .................................................................................................... 64

    B. Saran.............................................................................................................. 64

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 iv

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Pelaporan kinerja disusun dalam bentuk LAKIP yang menjelaskan tentang

    pencapaian target indikator-indikator sasaran sebagaimana telah ditetapkan pada

    dokumen Perjanjian Kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019. Kinerja kegiatan

    masing-masing program diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target

    kegiatan yang telah ditetapkan.

    Indikator Kinerja Utama KKP Kelas III Pangkalpinang merupakan turunan dari

    Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

    yang dalam prakteknya terdapat 11 Indikator yang kemudian dijabarkan menjadi kegiatan-

    kegiatan yang terdapat dalam RAK KKP Kelas III Pangkalpinang. Kesebelas Indikator

    Ditjen P2P tersebut, kemudian dijabarkan menjadi 12 indikator dalam Perjanjian Kinerja

    KKP Kelas III Pangkalpinang tahun 2019. Indikator tersebut yaitu :

    1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan;

    2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

    layanan kKP;

    3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit;

    4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus;

    5. Jumlah Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

    penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah;

    6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan;

    7. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi;

    8. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer

    area;

    9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung;

    10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya;

    11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P;

    12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana.

    Secara umum capaian kinerja dari setiap indikator memenuhi target yang dietapkan,

    bahkan melebihi dari target yang diharapkan. Fungsi dari penilaian indikator-indikator

    tersebut adalah menemukan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian hasil, serta

    saran untuk perbaikan pencapaian pada tahun berikutnya. Adapun pencapaian hasilnya

    dapat dilihat lebih jelas pada bab III Akuntabilitas Kinerja.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pelabuhan dan Bandara merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang

    berpotensi besar untuk masuk dan keluarnya penyakit dari dan atau ke

    negara/daerah lain, sehingga mempunyai faktor risiko terjadinya penularan penyakit

    antar negara/daerah. Dewasa ini masyarakat dunia tengah mengalami

    perkembangan dan perubahan cepat yang memberikan berbagai akibat pada umat

    manusia, baik yang berdampak positif maupun negatif. Perubahan dan

    perkembangan di dunia serta pengaruh dari berbagai faktor kerusakan lingkungan

    tersebut akan mengakibatkan timbulnya permasalahan baru di bidang penyakit

    menular. Permasalahan tersebut antara lain munculnya penyakit menular tertentu

    atau Penyakit Infeksi Emerging (PIE) seperti Flu Burung, Pes, Ebola, MERS,

    Meningitis Meningokokus dan penyakit infeksi emerging baru. Pada saat ini MERS-

    CoV, Flu Burung, Zika dan Yellow fever masih berjangkit. Disamping itu

    bertambahnya jumlah penduduk dan terjadinya ”overcrowding” mempercepat

    penularan penyakit dari orang ke orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas

    penduduk ini juga mempengaruhi perubahan gambaran epidemiologis serta

    virulensi dari penyakit menular tertentu.

    International Health Regulation tahun 2005 menuntut setiap Negara mampu

    mencegah, melindungi dan menanggulangi penyebaran PHEIC antar Negara tanpa

    memberlakukan pembatasan perjalanan dan perdagangan yang tidak perlu.

    Dengan semakin cepatnya perkembangan penyakit baik New Emerging disease

    dan Emerging Infection Desease, maka pelabuhan sebagai pintu masuk dari dan

    keluar daerah/Negara merupakan tempat yang potensial dalam penyebaran/

    transmisi faktor risiko maupun penyakit itu sendiri.

    Berdasarkan Permenkes RI No. 356/MENKES/PER/IV/2008 Jo Permenkes

    Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2012; tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

    Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas

    melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit

    potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak

    kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat makanan kosmetik

    alat kesehatan dan bahan berbahaya (OMKABA) serta pengamanan terhadap

    penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 2

    dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat

    negara yang menjadi wilayah kerjanya.

    Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang sebagai salah

    satu Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab

    langsung kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen

    P2P). Isu strategi pada saat ini yang teridentifikasi dan dianalisa dengan berbagai

    peluang dan ancaman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya.

    Beberapa peluang antara lain meliputi era globalisasi ekonomi, perdagangan

    internasional, hukum dan politik yang semakin kondusif, kemitraan dengan

    stakeholder dan masyarakat, berlakunya IHR revisi 2005, berlakunya Undang-

    Undang Nomor 06 Tahun 2019 tentang Kekarantinaan Kesehatan dan terbitnya

    Permenkes RI Nomor : 356/MENKES/PER/IV/2008Jo Permenkes Nomor

    2348/MENKES/PER/XI/2011; tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

    Pelabuhan

    Ancaman yang dihadapi KKP Kelas III Pangkalpinang adalah dengan semakin

    meningkatnya aktifitas di bandara dan pelabuhan menyebabkan meningkatnya

    peluang transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya yang berpotensi

    menimbulkan kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia. Desentralisasi

    pemerintah setempat menyebabkan terjadinya egoisme kedaerahan di wilayah

    kabupaten/kota, kondisi rawan kesehatan dalam negeri dan luar negeri yang

    berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Tuntutan dari pengguna jasa akan

    percepatan dan mutu pelayanan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan tidak

    optimalnya proses pengawasan yang dikhawatirkan akan menyebabkan tidak

    terdeteksinya penyakit karantina dan penyakit menular lainnya. Jejaring kerja

    dengan pemerintah daerah juga belum optimal sehingga berpengaruh terhadap

    lemahnya sistem deteksi, respon dan pelaporan terhadap masalah-masalah

    kedaruratan kesehatan yang terjadi di wilayah kabupaten/kota yang secara

    epidemiologis masalah tersebut berpotensi meresahkan dunia internasional.

    Sebagai instansi pemerintahan di bawah Kementerian Kesehatan RI, maka

    KKP Kelas III Pangkalpinang berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja

    tahun 2019 yang bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian secara

    menyeluruh tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang telah ditetapkan

    sebelumya. Penyusunan LAKIP KKP Kelas III Pangkalpinang mengacu pada

    Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

    Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Permenkes RI Nomor

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 3

    2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan

    Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KKP Kelas III

    Pangkalpinang Tahun 2019 menjelaskan pencapaian target indikator-indikator

    sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan pada dokumen Penetapan Kinerja.

    Berdasarkan petunjuk pelaksanaan penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja di

    lingkungan Kementerian Kesehatan, isi laporan meliputi uraian pelaksanaan

    kegiatan / program / kebijaksanaan selama tahun 2019 dalam mewujudkan sasaran,

    tujuan, visi dan misi sesuai dengan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas III

    Pangkalpinang tahun 2015 - 2019. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas

    dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi

    pemerintah atas penggunaan anggaran. Tujuan pelaporan kinerja adalah

    memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja

    yang telah dan seharusnya dicapai sebagai upaya perbaikan berkesinambungan

    bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

    Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah

    pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

    hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Sebagai perwujudan profesionalisme

    Instansi Pemerintah, diharapkan terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang

    baik (good governance) sesuai Undang - undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN.

    B. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dan tujuan di susunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

    Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang tahun 2019 ini adalah untuk:

    a. Sebagai bahan pertanggung jawaban Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

    Pangkalpinang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama 1

    (satu) tahun dibidang pengelolaan keuangan, manajerial dan program kepada

    tingkatan administrasi yang lebih tinggi.

    b. Sebagai evaluasi kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

    Pangkalpinang pada tahun 2019 yang dapat digunakan sebagai bahan

    pertimbangan dan rujukan dalam menyusun rencana kerja berikutnya.

    c. Sebagai gambaran tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan serta

    hambatan yang ditemui selama tahun 2019 di Kantor Kesehatan Pelabuhan

    Kelas III Pangkalpinang.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 4

    C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

    Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

    356/MENKES/PER/IV/2008 tanggal 14 April 2008 Jo Permenkes Nomor

    2348/MENKES/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011; Tentang Struktur

    Organisasi dan Tata Kerja KKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

    pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina, penyakit potensial wabah,

    surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan

    lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA (Obat Makanan

    Kosmetik Alkes dan bahan adiktif) serta pengamanan terhadap penyakit baru dan

    penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan

    radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

    Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, KKP menyelenggarakan

    fungsi yaitu:

    1. Pelaksanaan kekarantinaan;

    2. Pelaksanan pelayanan kesehatan;

    3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas

    batas darat negara;

    4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru,

    dan penyakit yang muncul kembali;

    5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia;

    6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring SE sesuai penyakit yang berkaitan dengan

    lalu lintas nasional, regional dan internasional;

    7. Pelaksanaan, fasilitas dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB

    dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk

    penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

    8. Pelaksanaan fasilitas dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

    pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

    9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA eksport dan mengawasi

    persyaratan dokumen kesehatan OMKABA import;

    10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya

    11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara;

    12. pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 5

    13. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,

    pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

    14. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

    pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

    15. Pelaksanaan kajian kekarantianaan, pengendalian risiko lingkungan dan

    survailans kesehatan pelabuhan;

    16. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas

    batas darat negara;

    17. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

    D. STRUKTUR ORGANISASI

    idalam Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 356 Tahun 2008

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP

    terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans

    Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan, Bidang Upaya Kesehatan

    dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Fungsional dan Instalasi.

    Berdasarkan surat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

    356/Menkes/PER/IV/2008, yang saat ini menjadi Permenkes

    2348/MENKES/PER/2011 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan No.

    356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 22 November 2011 tentang Susunan Organisasi

    dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terdiri dari:

    a. Kepala Kantor;

    b. Sub Bagian Tata Usaha;

    c. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi;

    d. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah;

    e. Instalasi;

    f. Wilayah Kerja;

    g. Kelompok Jabatan Fungsional.

    Selengkapnya tentang struktur organisasi KKP Kelas III Pangkalpinang

    dapat dilihat pada gambar yang tersaji pada halaman selanjutnya

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 6

    Plt. KEPALA KANTOR

    Bachtian Agus Wijaya, SKM., M.Sc. PH

    Plt. KASUBAG TU

    Nuryanto, SKM, MPH

    KASI PRL & KLW

    Jhonson Simarmata, SKM

    KASI PKSE

    Nuryanto, SKM, MPH

    Gambar 1. Struktur Organisasi KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019

    Uraian tugas masing-masing bagian adalah :

    1. Subbagian Tata Usaha

    Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan

    penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata

    usaha, keuangan, penyelenggaraan pelatihan, kepegawaian, serta

    perlengkapan dan rumah tangga.

    2. Seksi PKSE

    Seksi PKSE mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,

    pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan

    kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah,

    penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan

    muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta

    pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans

    epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

    INSTALASI 1. Poliklinik 2. Laboratorium Klinik 3. Farmasi

    KELOMPOK JABATAN 1. Entomolog 2. Epidemiolog 3. Sanitarian 4. Dokter 5. Perawat

    WILAYAH KERJA 1. Pangkalbalam 2. Tanjung Pandan 3. Manggar 4. Muntok 5. Belinyu 6. Sungai Selan 7. Bandara Depati Amir

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 7

    3. Seksi PRL & KLW

    Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

    mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan,

    evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan

    binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, kesehatan terbatas,

    kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk,

    penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja, kemitraan,

    kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian

    risiko lingkungan dan upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan,

    dan lintas batas darat negara.

    4. Instalasi

    Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan operasional KKP dan

    penunjang administrasi yang dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan

    nonstruktural dan dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh Kelompok

    Jabatan Fungsional dan beberapa penanggung jawab ruangan dalam jabatan

    nonstruktural yang ditunjuk. KKP Kelas III Pangkalpinang belum memiliki

    instalasi.

    5. Wilayah Kerja

    Wilayah Kerja KKP Kelas III Pangkalpinang merupakan unit kerja fungsional di

    lingkungan bandara dan pelabuhan, yang berada di bawah dan bertanggung

    jawab kepada Kepala KKP dan dipimpin oleh seorang Koordinator yang

    ditetapkan oleh Kepala KKP. Dalam melaksanakan tugasnya, Koordinator

    dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional dalam jabatan nonstruktural.

    Adapun Wilayah kerja KKP Kelas III Pangkalpinang meliputi Pelabuhan Laut

    Pangkalbalam, Muntok, Belinyu , Sungai Selan, Tanjung Pandan, Manggar dan

    Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

    6. Kelompok Jabatan Fungsional

    Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

    dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

    Tenaga Fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional

    sesuai dengan bidang keahliannya.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 8

    E. PERMASALAHAN ORGANISASI

    Beberapa permasalahan yang dihadapi KKP Kelas III pangkalpinang diantaranya :

    1. Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang dari segi kuantitas dan pemenuhan

    tenaga di Wilker belum merata.

    2. Belum semua wilayah kerja memiliki gedung kantor sendiri sehingga harus

    menyewa ruangan.

    3. Penindakan terhadap pelanggaran ketentuan kekarantinaan belum maksimal.

    F. SISTEMATIKA PENULISAN

    Sistematika penulisan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    KKP Kelas III Pangkalpinang terdiri dari :

    Kata Pengantar

    Ringkasan Eksekutif

    Daftar Isi

    Daftar Tabel

    Daftar Grafik

    BAB I Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    B. Maksud dan Tujuan

    C. Tugas Pokok dan Fungsi

    D. Struktur Organisasi

    E. Permasalahan Organisasi

    F. Sistematika Penulisan

    BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

    A. Perencanaan Kinerja

    1. Rencana Aksi Kegiatan

    2. Rencana Kinerja Tahunan

    B. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja)

    BAB III Akuntabilitas Kinerja

    A. Pengukuran Kinerja

    B. Analisis Pencapaian Kinerja

    C. Sumber daya

    BAB IV Penutup

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 9

    BAB I Pendahuluan

    Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan

    penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, permasalahan

    dalam organisasi KKP Kelas III Pangkalpinang serta sistematika penulisan laporan.

    BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

    Menjelaskan Perencanaan Kinerja yang meliputi RAK dan RKT yang ingin dicapai

    oleh KKP Kelas III Pangkalpinang pada tahun 2019 serta cara mencapai tujuan

    tersebut. Bab ini juga menjelaskan Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) yang

    telah disetujui oleh Direktur Jenderal P2PKementerian Kesehatan RI.

    BAB III Akuntabilitas Kinerja

    Menjelaskan tentang indikator kinerja yang digunakan, capaian kinerja KKP Kelas

    III Pangkalpinang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama periode

    1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019, aspek keuangan, aspek sumber

    daya, kebijakan dan manajemen kesehatan serta strategis pemecahan masalah.

    BAB IV Penutup

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 10

    BAB II

    PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    A. PERENCANAAN KINERJA

    Perencanaan kinerja yang telah ditetapkan terdiri atas dua bagian yaitu

    Rencana Kerja Lima Tahun yang dituangkan dalam RAK Tahun 2015 – 2019 dan

    RKT tahun 2019.

    1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK)

    Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang merupakan Unit

    Pelaksana Teknis (UPT) dari Ditjen P2P Kemenkes RI. Olehnya itu, Kegiatan

    yang dilaksanakan di KKP harus mendukung program yang direncanakan pada

    Ditjen P2P. Rencana program yang disusun di Ditjen P2P juga harus mengacu

    pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015 - 2019 dan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 - 2019.

    Pada tahun 2015 telah disusun Rencana Aksi Program (RAP) oleh Ditjen

    P2P Kemenkes RI yang pada tahun tersebut masih bernama Direktorat Jenderal

    Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL). Rencana Aksi

    Program yang disusun merupakan rencana program lima tahun dari 2015 hingga

    tahun 2019 yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian Kesehatan dalam

    pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan termasuk langkah-langkah

    antisipasi tantangan program selama lima tahun mendatang.

    Rencana Aksi Program P2PL Tahun 2015 - 2019 kemudian menjadi

    acuan untuk Satuan Kerja (Satker) dalam menyusun RAK dengan periode waktu

    yang sama yakni tahun 2015 - 2019 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

    masing-masing. Dengan demikian, RAK KKP Kelas III Pangkalpinang

    merupakan penjabaran lebih lanjut dari RAK P2PL serta Rencana Strategis

    Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019.

    a. VISI DAN MISI

    Tidak ada visi dan misi khusus yang tercantum dalam RAP Ditjen P2P dan

    Kementerian Kesehatan RI sehingga mengikuti Visi dan Misi Presiden

    Republik Indonesia yaitu : β€œTerwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

    Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong” Upaya untuk

    mewujudkan visi ini adalah melalui tujuh misi pembangunan yaitu:

    1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

    wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 11

    daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

    kepulauan;

    2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

    berlandaskan negara hokum;

    3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

    sebagai negara maritime;

    4) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

    sejahtera;

    5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

    6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat

    dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

    7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

    Selanjutnya terdapat sembilan agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA

    CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

    1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

    memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara;

    2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

    pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

    3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

    daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

    4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan

    penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

    5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

    6) Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;

    7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

    strategis ekonomi domestik;

    8) Melakukan revolusi karakter bangsa;

    9) Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

    b. TUJUAN

    1) Tujuan Umum

    Mewujudkan pelabuhan dan bandara sehat melalui upaya cegah tangkal

    penyakit potensial wabah, pengendalian faktor risiko penyakit dan

    pelayanan kesehatan.

    2) Tujuan Khusus

    a) Mencegah masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah;

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 12

    b) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini (SKD) KLB penyakit menular

    dan penyakit menular potensial wabah;

    c) Mengendalikan faktor risiko penyakit dari angkutan beserta

    muatannya;

    d) Mengendalikan faktor risiko lingkungan pelabuhan dan bandara;

    e) Memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan

    sehat.

    Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III Pangkalpinang ini menguraikan

    kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di KKP Kelas III Pangkalpinang

    dalam kurun waktu 2015 - 2019 untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh

    Ditjen P2P. Di samping uraian kegiatan, RAK ini juga dilengkapi dengan

    indikator-indikator yang merupakan penjabaran dari indikator Program P2P,

    serta perkiraan anggaran yang dibutuhkan. Uraian RAK KKP Kelas III

    Pangkalpinang Tahun 2015 - 2019 dapat dilihat pada tabel halaman berikut :

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 13

    Tabel 1. Matrik Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Dan Pendanaan Tahun Anggaran 2015-2019

    Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Pangkalpinang

    NO

    KEGIATAN SASARAN IKK INDIKTOR SATKER TARGET SATUAN ALOKASI

    TOTAL ALOKASI

    PJ

    2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

    KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III PANGKALPINANG

    1 Pembinaan surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan matra

    Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

    Jumlah alat angkut angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

    Jumlah penerbitan PHQC

    12.500 13.000 14.000 14.482 15.500 93.465.000 119.876.000 127.970.000 15.478.000 16.750.000

    373.539.000

    Kasi PKSE Jumlah penerbitan SSCEC

    Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

    Jumlah respon dan penanggulangan KLB/PHEIC < 24 jam 100% 100% 100% 100% 100% 276.543.000 310.470.000 238.386.000 337.675.000 157.415.000 1.320.489.000 Kasi PKSE Jumlah laporan sinyal yang diterima

    Jumlah deteksi dini dalam rangka cegsh tangkal masuk dan keluarnya penyakit

    Jumlah penerbitan COP

    200 250 275 300 450 93.465.000 119.876.000 127.970.000 14.455.000 53.756.000

    409.522.000

    Kasi PKSE Jumlah penerbitan GENDEC

    Surveilans rutin

    Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    6 6 6 6 6 40.980.000 46.150.000 63.640.000 61.950.000 132.880.000 345.600.000 Kasi PKSE

    Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

    Jumlah pelabuhan/ bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen Renkon penanggulangan KKM yang berpotensi wabah

    0 0 2 2 2 0 0 0 123.517.000 123.552.000 247.069.000 Kasi PKSE

    Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

    Jumlah penerbitan izin layak terbang

    3.600 3.600 3.800 3.952 6.000 0 0 0 12.758.000 23.730.000

    36.488.000

    Kasi PKSE

    Jumlah penerbitan izin orang sakit

    Jumlah penerbitan izin angkut jenazah

    Jumlah penerbitan dokumen ICV

    Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

    Jumlah pelabuhan/ bandara / PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan

    6 6 6 6 12 10.650.000 24.840.000 15.980.000 20.634.000 40.740.000

    112.844.000

    Kasi PKSE

    2.

    Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)

    Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

    Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

    Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≀ 1, HI perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6

    4 4 4 4 12 421.987.000 489.788.000 349.727.000 789.000.000 437.999.000 2.479.501.000 Kasi

    PRLKLW

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 14

    3. Pengendalian Penyakit Menular langsung

    Menurunnya penyakit menular langsung

    Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

    Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung meliputu HIV dan TB

    200 200 200 230 600 278.976.000 26.280.000 135.223.000 130.000.000 157.815.000 728.294.000 Kasi

    PRLKLW

    4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

    Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular, meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

    Jumlah Wilayah kerja yang melaksanakan posbindu

    Jumlah Wilayah kerja yang melaksanakan posbindu

    7 7 7 0 0 297.854.000 42.819.000 134.221.000 0 0 474.894.000

    Kasi PRLKLW

    Jumlah tempat kerja yang melaksanakan implementasi KTR di Wilayah kerja KKP

    5. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

    Menigkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

    Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

    RKAKL / DIPA

    40 40 40 40 40 4.788.806.437 6.419.380.000 9.799.516.000 8.724.557.000 920.553.000 30.652.812.437

    Kasubag TU

    Laporan Tahunan

    Laporan keuangan

    Laporan BMN

    Lakip

    Dokumen Profil

    Dokumen Proposal PNBP

    Dokumen kepegawaian

    E-Monev Bappenas

    Laporan eksekutif bulanan

    E-Monev DJA

    Jumlah pengadaan sarana dan prasarana

    Tanah

    40 40 40 46 42 347.770.000 1.155.499.000 2.255.593.000 1.733.692.000 473.551.000 5.966.105.000 Kasubag

    TU

    Gedung

    Alat Kesehatan

    Fasilitas Penunjang Perkantoran

    Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

    Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P yang diikuti

    5 5 5 5 9 67.780.000 100.870.000 87.351.000 94.650.000 132.086.000 482.737.000 Kasubag

    TU

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 13

    2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

    Rencana Aksi Kegiatan merupakan rencana jangka menengah lima tahun,

    setiap tahun tersusun target kinerja yang ingin dicapai dari tahun 2015 hingga

    tahun 2019. Tahun 2019 merupakan akhir tahun dalam rangkaian lima tahun

    Rencana Aksi Kegiatan (RAK). Perencanaan kinerja sebagai bagian dari

    manajemen kinerja, kedudukannya menjadi hal strategis yang harus diperhatikan

    oleh pimpinan instansi sebagai manajer dan pemimpin yang mengarahkan

    instansinya ke arah pelaksanaan misi dan pencapaian visi organisasi.

    Perencanaan kinerja juga merupakan tahap penting dalam melaksanakan

    RAK yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada

    capaian kinerja yang diinginkan. Berdasarkan pada perencanaan kinerja yang

    baik, maka pelaksanaan RAK dapat dipantau tingkat pencapaiannya secara lebih

    operasional dengan melihat berbagai kemungkinan dan alternatif untuk

    meningkatkan dan memacu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi secara

    tepat.

    Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja

    (renja) sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan

    dalam RAK yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai

    kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja

    tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan

    kegiatan. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja

    berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan

    indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran

    yang telah ditetapkan dalam RAK. Oleh karena itu, substansi dari penyusunan

    Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target setting dari capaian indikator

    kinerja. Hasil dari proses ini adalah RKT yang kemudian merupakan acuan dalam

    dokumen Penetapan Kinerja. Dalam rencana kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang

    tahun 2019, telah disusun Indikator Kinerja Utama dan target masing-masing

    indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 14

    Tabel 2. RKT KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019

    No Sasaran Kegiatan

    (output) Indikator Kinerja Kegiatan Target 2019

    I Kabupten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

    1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan

    15.500 Sertifikat

    2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan kKP

    100%

    3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

    450 Sertifikat

    4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    6 Layanan

    5. Jumlah Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

    2 Pelabuhan/

    bandara

    6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

    6.000 Sertifikat

    7. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi

    12 Pelabuhan/

    Bandara

    II Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

    8. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

    12 Pelabuhan/

    Bandara

    III Menurunnya penyakit menular langsung

    9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

    600 Orang

    IV Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

    10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

    40 Dokumen

    11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

    9 Jenis

    12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana

    42 Unit

    B. PERJANJIAN KINERJA

    Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang

    akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tanggung

    jawab dengan pihak yang memberi tanggung jawab. Dengan demikian, penetapan

    kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat

    penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja dibuat dalam

    rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

    akuntabel serta berorientasi pada hasil.

    Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah yaitu Kepala KKP Kelas

    III Pangkalpinang sebagai tanda kesanggupan mencapai target kinerja yang telah

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 15

    ditetapkan, dan pemberi amanah yaitu Direktur Jenderal P2P selaku atasan langsung

    untuk persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Dalam hal atasan

    langsung tidak sependapat dengan target kinerja yang diajukan tesebut, maka

    pernyataan ini harus diperbaiki hingga kedua belah pihak sepakat atas materi dan

    target kinerja yang telah ditetapkan. Sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan

    dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 3. Perjanjian Kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019

    No Sasaran Kegiatan

    (output) Indikator Kinerja Kegiatan

    Target (%)

    I Kabupten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

    1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan

    15.500 Sertifikat

    2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan kKP

    100%

    3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

    450 Sertifikat

    4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    6 Layanan

    5. Jumlah Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

    2 Pelabuhan/

    bandara

    6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

    6.000 Sertifikat

    7. Jumlah pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat- syarat sanitasi

    12 Pelabuhan/

    Bandara

    II Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

    8. Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

    12 Pelabuhan/

    Bandara

    III Menurunnya penyakit menular langsung

    9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

    600 Orang

    IV Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

    10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

    40 Dokumen

    11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

    9 Jenis

    12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana

    42 Unit

    No Kegiatan Anggaran

    1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 1.111.030.000 2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Rp. 587.999.000 3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp. 157.815.000 4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

    pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rp. 9.616.837.000

    Jumlah Rp. 11.473.681.000

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 16

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. CAPAIAN KINERJA

    Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang

    dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja

    yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian

    setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan.

    Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian dengan

    rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran

    tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran

    kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator sehingga

    dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan/program/ kegiatan di masa yang akan

    datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna

    dan berdaya guna. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan

    gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi

    organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dengan menggunakan

    strategi yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) dan

    dituangkan dalam Penetapan Kinerja yang disusun setiap awal tahun berjalan.

    Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8

    tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

    pengungkapan informasi kinerja saat ini relevan dengan perubahan paradigma

    penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasi secara jelas

    keluaran (output) dari setiap kinerja dan hasil (outcome) dari setiap program. Dengan

    perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang menjadi bagian dari

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana disebutkan

    diatas setidaknya mencakup perkembangan keluaran dari masing-masing kegiatan

    dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam

    dokumen Penetapan Kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi.

    Indikator kinerja merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi secara

    menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran dan fungsi organisasi tersebut

    sebagai langkah yang rasional untuk menilai keberhasilan pelaksanaan. Indikator

    kinerja organisasi cukup dilaporkan beberapa indikator kinerja saja yang paling utama

    sebagai kriteria keberhasilan kinerja suatu organisasi. Sesuai dengan dokumen

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 17

    Renstra/Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal, telah ditetapkan satu indikator

    utama dalam sasaran hasil program, yaitu:

    Evaluasi dan analisa capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

    Pangkalpinang sebagaimana yang telah ditetapkan, diuraikan berdasarkan sasaran

    pada masing-masing program dan kegiatan sebagai berikut:

    Tabel 4. Target dan Capaian Kinerja

    KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019

    NO SASARAN PROGRAM IKK TARGET REALISASI %

    1. Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi KLB dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

    Jumlah alat angkut angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

    15.500 Sertifikat

    16.289 Sertifikat

    105,1

    Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

    100% 100% 100

    Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

    450 Sertifikat

    547 Dokumen

    121,6

    Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    6 Layanan 6 Layanan 100

    Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

    2 Pelabuhan/

    bandara

    2 Pelabuhan/

    bandara 100

    Jumlah sertifikasi/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

    6.000 Sertifikat

    7.146 Sertifikat

    119,1

    Jumlah pelabuhan/bandara yang memenugi syarat-syarat sanitasi

    12 Pelabuhan/

    Bandara

    12 Pelabuhan/

    Bandara 100

    2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

    Jumlah pelabuhan/bandara bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

    12 Pelabuhan/

    Bandara

    12 Pelabuhan/

    Bandara 100

    3. Menurunnya penyakit menular langsung

    Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

    600 Orang 635 Orang 105,8

    4. Meningkatkannya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

    Jumlah penyusunan dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

    40 Dokumen

    40 Dokumen

    100

    Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

    9 Jenis 12 Jenis 133,3

    Jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai aturan

    42 Unit 40 Unit 95,2

    Rata-rata capaian 106,7

    Berdasarkan tabel 4. diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja KKP Kelas III

    Pangkalpinang Tahun 2019 sebesar 106,7%. Capaian tersebut mengalami

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 18

    penurunan sebesar 30,0% dibandingkkan pada Tahun 2018 yaitu sebesar 136,7%.

    Hal ini disebabkan adanya kenaikan target pada setiap Indikator Kerja Kegiatan pada

    Tahun 2019 dibandingkanTahun 2018.

    Pencapaian kinerja KKP Kelas III Pangkalpinang secara lebih lanjut diuraikan

    masing-masing indikator yang dibandingkan dengan target kinerja yang telah

    ditetapkan sebelumnya. Adapun uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah

    sebagai berikut :

    1. Indikator Pertama

    Target jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar karantina

    kesehatan pada tahun 2019 adalah 15.500 sertifikat.

    a. Capaian Kinerja Organisasi

    1) Pengertian Umum

    a) Pengertian

    Jumlah kapal yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan

    kesehatan yang diterbitkan dokumen kesehatan PHQC (Public Health

    Quarantine Sertificate) dan SSCEC (Ship Sanitation Control Exemption

    Certificate).

    b) Definisi Opersional

    Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

    kesehatan dalam periode satu tahun.

    c) Cara perhitungan :

    Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC dan SSCEC dalam satu tahun.

    π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘“π‘–π‘˜π‘Žπ‘‘ π‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘ π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘’π‘‘ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘‘π‘˜π‘Žπ‘› π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘’π‘‘ π‘π‘’π‘›π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘“π‘–π‘˜π‘Žπ‘‘ π‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘ π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘’π‘‘

    2) Capaian Kinerja

    a) Capaian Kinerja

    Target capaian jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai dengan

    standar kekarantinaan kesehatan tahun 2019 sebesar 15.500 sertifikat,

    sedangkan realisasi capaian sebesar 16.289 sertifikat. Berdasarkan hal

    tersebut, maka capaian kinerja sebesar 105,1%.

    X 100%

    Jumlah alat angkut sesuai dengan standar karantina kesehatan

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 19

    b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019

    - Perbandingan capaian tahun sebelumnya

    Berdasarkan Gambar 2. menunjukkan bahwa persentase capaian

    kinerja alat angkut yang diperiksa sesuai dengan standar

    kekaratinaan kesehatan pada periode tahun 2015-2019 masing-

    masing 115,7%, 115,8%, 119,1%, 117,0% dan 105,1%. Trend

    capaian selama periode lima tahun tersebut, kecenderungan

    mengalami peningkatan, meskipun pada Tahun 2019 mengalami

    penurunan.

    Gambar 2. Persentase capaian kinerja alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan di KKP Kelas III Pangkalpinang

    Tahun 2015-2019

    Secara lebih rinci pada Gambar 3. menunjukkan bahwa kontribusi

    capaian alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan

    kesehatan tahun 2015-2019 adalah dalam rangka penerbitan

    dokumen PHQC dan SSCEC. 1) Jumlah penerbitan dokumen

    kesehatan PHQC setiap tahunnya mengalami kenaikan, meskipun

    pada tahun 2019 mengalami penurunan. Secara lebih rinci capaian

    masing-masing sebesar 13.843 dokumen, 14.433 dokumen,

    16.006 dokumen, 16.295 dokumen dan 16.081 dokumen. 2) Jumlah

    penerbitan dokumen kesehatan SSCEC mengalami kenaikan pada

    tahun 2015-2016 (617 dokumen menjadi 622 dokumen) dan

    mengalami penurunan pada tahun 2017-2019 (672 dokumen

    menjadi 641 dokumen).

    12500 1300014000 14482

    15500

    1446015055

    16678 16942 16289

    115,7 115,8 119,1 117,0 105,10

    2000

    4000

    6000

    8000

    10000

    12000

    14000

    16000

    18000

    2015 2016 2017 2018 2019

    Jum

    lah

    Target Realisasi Kinerja (%)

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 20

    Gambar 3. Kontribusi capaian alat angkut diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan di KKP Kelas III Pangkalpinang

    Tahun 2015-2019

    - Perbandingan dengan Target RAP (Rencana Aksi Program)

    Jika dibandingkan dengan target RAP yaitu sebesar 100%, maka

    capaian kinerja alat angkut yang diperiksa sesuai standar

    kekarantinaan kesehatan di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun

    2019 melebihi target RAP Ditjen P2P (105,1%).

    - Perbandingan dengan Instansi sejenis

    Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian

    kinerja alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan

    kesehatan di KKP Kelas III Tembilahan lebih tinggi dibandingkan

    KKP Kelas III Pangkalpinang. Meskipun demikian target dan jumlah

    capaian KKP Kelas III Pangkalpinang lebih besar. Secara lebih rinci

    persentase capaian di KKP Kelas III Pangkalpinang yaitu sebesar

    105,1% (target 15.500 sertifikat dan capaian 16.289 sertifikat),

    sedangkan KKP Kelas III Tembilahan yaitu sebesar 112,8% (Target

    10.662 sertifikat dan capaian 12.028 sertifikat).

    c) Analisis keberhasilan Kegiatan

    Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi.

    Kelebihan target tersebut, seiring dengan penguatan koordinasi dan

    jejaring kerja yang dilakukan KKP Kelas III Pangkalpinang dengan

    Lintas Sektor/Lintas Program dan agen pelayaran terkait kewaspadaan

    dini terhadap penularan penyakit dan faktor risiko kesehatan yang

    dibawa alat angkut

    1384314433

    16006 16295 15440

    617 622 672 647 641

    0

    2000

    4000

    6000

    8000

    10000

    12000

    14000

    16000

    18000

    2015 2016 2017 2018 2019

    Jum

    lah

    PHQC SSCEC

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 21

    d) Analisis efisiensi sumber daya

    - Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut

    adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan

    sanitarian;

    - Pemeriksaan dilakukan secara terpadu, tidak hanya penerbitan

    dokumen kesehatan saja, akan tetapi tingkat sanitasi, pengambilan

    sampel air, pemeriksaan P3K, pemeriksaan vektor dan

    pemeriksaan kesehatan anak buah kapal;

    - Tersedianya Badan Usaha Swasta (BUS) dalam pengendalian

    vektor dan tikus pada alat angkut (kapal);

    - Indikator jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

    mencapai 105,1% dan dapat dicapai dengan anggaran 89,8%. Hal

    ini berarti bahwa indikator ini efisiensi sebesar 15,3%.

    e) Upaya-upaya yang dilakukan

    - Sosialisasi dan advokasi regulasi kesehatan internasional atau

    International Health Regulations (2005) termasuk kapasitas inti IHR

    dan sosialisasi Undang-undang Nomor 06 Tahun 2019 tentang

    kekarantinaan kesehatan;

    - Melaksanakan pemeriksaan alat angkut (kapal) sesuai dengan

    Standar Operasional Prosedur (SOP);

    - Berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait dalam

    pelaksanaan pemeriksaan alat angkut;

    - Meningkatkan kapasitas petugas teknis dalam pelaksanaan

    kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara.

    f) Kendala/masalah yang dihadapi

    - Keterbatasan SDM dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan alat

    angkut dibeberapa wilayah kerja;

    - Keterbatasan saran prasarana untuk pemeriksaan alat angkut.

    g) Pemecahan masalah

    - Mengusulkan penambahan jumlah SDM sesuai keahlian yang

    dibutuhkan melalui rekruitment Calon Pegawai Negeri Sipil

    (CPNS);

    - Memberdayakan SDM yang ada secara maksimal dalam

    pelaksanaan pemeriksaan alat angkut sesuai standar

    kekarantinaan kesehatan;

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 22

    - Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana pendukung

    kegiatan kepada tim pengadaan secara bertahap atau melalui

    permintaan ke Pusat (droping).

    2. Indikator Kedua

    Target persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di

    wilayah layanan KKP tahun 2019 adalah 100%.

    b. Capaian Kinerja Organisasi

    1) Pengertian Umum

    a) Pengertian

    Persentase sinyal kewaspadaan dini (SSKKD), KLB dan bencana di

    wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon kurang dari 24 jam.

    b) Definisi Opersional

    Sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

    pelabuhan maupun bandara yang direspon kurang dari 24 jam

    dibandingkan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun.

    c) Cara perhitungan :

    Keterangan:

    A = Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon

    B = Jumlah SKD KLB dalam satu tahun

    % C = Persentase pencapaian merespon sinyal kewaspadaan

    2) Capaian Kinerja

    a) Capaian Kinerja

    Realisasi capaian respon terhadap sinyal kewaspadaan dini (SKD),

    KLB dan bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara sebesar

    100% dari target sebesar 100 %, dengan perhitungan sebagai berikut:

    4

    4π‘₯100 % = 100 %

    Persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di

    wilayah pelabuhan maupun bandara

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 23

    b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019

    - Perbandingan capaian tahun sebelumnya

    Capaian indikator kinerja kegiatan persentase sinyal kewaspadaan

    dini yang direspon pada tahun 2015 s.d 2019 tercapai 100%.

    Secara lebih rinci dapat dilihat pada gambar berikut :

    Gambar 4. Persentase capaian sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon

    di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2015-2019

    Adapun sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB di wilayah pelabuhan

    maupun bandara dan wilayah yang direspon di KKP Kelas III

    Pangkalpinang sebagai berikut :

    Tabel 5. Sinyal Kewaspadaan Dini KLB yang di Respon

    KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019

    No Wiayah Kerja Jumlah Sinyal

    direspon Kasus Waktu

    1 Wilayah Kerja Bandara Depati Amir

    1 Kali DBD Februari

    2 Wilayah Kerja Tanjung Pandan

    1 Kali Diare Agustus

    3 Wilayah Kerja Belinyu 1 Kali Diare Desember

    Berdasarkan Tabel 5. Diketahui bahwa, jumlah sinyal kewaspadaan

    dini KLB yang direspon di wilayah Kerja KKP Kelas III Pangkalpinang

    sebanyak 3 kali yaitu di Bandara Depati Amir sebanyak 1 kali (DBD),

    Pelabuhan Tanjung Pandan sebanyak 1 kali (Diare) dan Belinyu

    sebanyak 1 kali (Diare). Hasil verifikasi kasus yang dilakukan di 3

    wilayah tersebut merupakan bukan kejadian luar biasa.

    100 100 100 100 100100 100 100 100 100100 100 100 100 100

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    2015 2016 2017 2018 2019

    Jum

    lah

    Target (%) Realisasi (%) Kinerja (%)

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 24

    - Perbandingan dengan Target RAP (Rencana Aksi Program)

    Jika dibandingkan dengan target RAP yaitu sebesar 90%, maka

    capaian kinerja persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB

    dan bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon

    di KKP Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019 melebihi target RAP

    Ditjen P2P yaitu sebesar 100,0%.

    - Perbandingan dengan Instansi sejenis

    Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, capaian kinerja

    persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di

    wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon oleh KKP Kelas

    III Tembilahan dan Pangkalpinang sama-sama memenuhi target,

    yaitu 100%.

    c) Analisis keberhasilan Kegiatan

    Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan

    meningkatnya jejaring kerja terkait informasi dan sharing data

    perkembangan penyakit yang terjadi di layanan kesehatan

    (Puskesmas) setempat yang ada di seluruh wilayah kerja KKP Kelas III

    Pangkalpinang. Selain itu juga, adanya forum sistem kewaspadaan dini

    dan respon di pintu masuk negara dan wilayah yang melibatkan Dinas

    Kesehatan, Puskesmas, RS, instansi dan stakeholder terkait lainnya.

    d) Analisis efisiensi sumber daya

    - Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut

    adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan

    sanitarian;

    - Dalam pelaksanaan investigasi terintegrasi dengan Dinas

    Kesehatan/Puskesmas setempat;

    - Pelibatan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian

    penyakit;

    - Indikator persentase sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan

    bencana di wilayah pelabuhan maupun bandara yang direspon

    KKP Kelas III Pangkalpinang mencapai 100% dan dapat dicapai

    dengan anggaran 97,4%. Hal ini berarti bahwa indikator ini efisiensi

    sebesar 2,6%.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 25

    e) Upaya-upaya yang dilakukan

    - Meningkatkan koordinasi dengan anggota forum kewaspadaan dini

    dan respon untuk menginformasikan adanya peningkatan kasus

    penyakit menular secara cepat untuk dilakukan respon bersama

    dan terintegrasi antara pintu masuk negara dengan wilayah;

    - Melakukan pengumpulan data kunjungan penyakit di layanan

    kesehatan non KKP seperti Puskesmas terdekat di wilayah kerja

    secara rutin dan berkelanjutan.

    f) Kendala/masalah yang dihadapi

    - Keterbatasan sumber daya untuk melakukan kegiatan respon

    kejadian KLB < 24 jam;

    - Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan sumberdaya dalam

    rangka kewaspadaan dini, pengendalian penyakit emerging,

    bencana, kegiatan matra/situasi khusus dan penyelidikan

    epidemiologi.

    g) Pemecahan masalah

    - Meningkatkan kerjasama dengan Dinkes/Puskesmas setempat

    dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya untuk melaksanakan

    respon kejadian KLB secara terintegrasi di pintu masuk negara dan

    wilayah;

    - Meningkatkan kapasitas/kualitas SDM terutama dalam rangka

    kewaspadaan dini, pengendalian penyakit re-emerging dan new-

    emerging, kegiatan matra/situasi khusus, tanggap bencana dan

    respon cepat < 24 jam baik yang diadakan melalui pendidikan dan

    pelatihan;

    - Melakukan bimbingan teknis terkait kewaspadaan dini dan respon

    penyakit di pintu masuk negara dan penyelidikan epidemiologi oleh

    tenaga JFT ke beberapa wilayah kerja.

    3. Indikator Ketiga

    Target jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

    penyakit pada tahun 2019 adalah 450 sertifikat.

    Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 26

    a. Capaian Kinerja Organisasi

    1) Pengertian Umum

    a) Pengertian

    Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pintu masuk negara

    (pelabuhan/bandara) dan wilayah melalui pemeriksaan alat angkut

    (kapa/pesawat) kedatangan dari luar negeri sesuai standar

    kekarantinaan kesehatan dan kunjungan penyakit klinik layanan di

    wilayah pelabuhan/bandara setempat dalam rangka cegah tangkal

    penyakit.

    b) Definisi Opersional

    Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan/bandara dan klinik

    layanan lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarya

    penyakit dalam periode satu tahun.

    c) Cara perhitungan :

    Akumulasi jumlah sertifikat COP (Certificate of Pratique), GENDEC

    (General Declaration) dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik

    layanan lainnya dalam satu tahun.

    2) Capaian Kinerja

    a) Capaian Kinerja

    Target capaian deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

    keluarnya penyakit tahun 2019 sebesar 450 sertifikat, sedangkan

    realisasi capaian sebesar 547 dokumen. Berdasarkan hal tersebut,

    maka capaian kinerja sebesar 121,6%.

    b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019

    - Perbandingan capaian tahun sebelumnya

    Berdasarkan Gambar 5. menunjukkan bahwa persentase capaian

    kinerja deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

    keluarnya penyakit pada periode tahun 2015-2019 masing-masing

    sebesar 171,5%, 132,8%, 136,7%, 177,0% dan 121,6%. Trend

    capaian Selama periode lima tahun tersebut, kecenderungan

    mengalami peningkatan, meskipun pada Tahun 2019 mengalami

    penurunan.

    .

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 27

    200

    250275

    300

    450

    343 332376

    531 547

    171,5132,8 136,7

    177,0

    121,6

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    2015 2016 2017 2018 2019

    Jum

    lah

    Target Realisasi Kinerja (%)

    Gambar 5. Persentase capaian deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang

    Tahun 2015-2019

    Secara lebih rinci pada Gambar 6. menunjukkan bahwa kontribusi

    capaian deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

    keluarnya penyakit tahun 2015-2019 adalah meliputi penerbitan

    dokumen kesehatan COP, GENDEC dan surveilans rutin. 1)

    Jumlah penerbitan dokumen kesehatan COP, pada periode tahun

    2015-2019 masing-masing 331 dokumen, 319 dokumen, 370

    dokumen, 473 dokumen dan 417 dokumen. Trend kecenderungan

    mengalami peningkatan, meskipun pada tahun 2019 dibanding

    tahun 2018 mengalami penurunan. 2) Jumlah penerbitan dokumen

    GENDEC pada periode tahun 2017-2019 kecenderungan

    mengalami kenaikan yang signifikan. Adapun capaian tersebut

    masing-masing 5 dokumen, 46 dokumen dan 118 dokumen. 3)

    Jumlah kegiatan surveilans aktif yang dilaksanakan oleh KKP Kelas

    III Pangalpinang dalam rangka kewaspadaan dini penyakit

    potensial wabah/KLB di pintu masuk negara dan wilayah pada

    periode tahun 2015-2019 adalah sebanyak 1 laporan perbulan (12

    laporan).

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 28

    331 319

    370

    473

    417

    0 0 5

    46

    118

    12 12 12 12 12

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    500

    2015 2016 2017 2018 2019

    Cap

    aian

    COP Gendec Surveilans Rutin

    Gambar 6. Kontribusi deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang

    Tahun 2015-2019

    - Perbandingan dengan Instansi sejenis

    Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian

    deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

    penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang lebih tinggi (121,6%)

    dibandingkan KKP Kelas III Tembilahan (86,5%). Meskipun

    demikian jika dilihat dari jumlah target, KKP Kelas III Tembilahan

    lebih tinggi yaitu 1.532 dokumen dibandingkan target KKP Kelas III

    Pangkalpinang yaitu sebesar 450 dokumen.

    c) Analisis keberhasilan Kegiatan

    Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melebihi.

    Kondisi ini disebabkan adanya peningkatan jumlah kedatangan/

    keberangkatan alat angkut dari luar negeri ke wilayah kerja KKP Kelas

    III Pangkalpinang yang tidak diprediksi sebelumnya. Selain itu, adanya

    penerbangan dari Luar negeri di bandara Hanandjoeddin-Belitung yang

    sudah dibuka secara rutin. Disamping itu juga, adanya penguatan

    jejaring kerja serta koordinasi yang sudah berjalan baik dengan

    berbagai stakeholder di wilayah kerja pelabuhan dan bandara (KSOP,

    PT.Angkasa Pura, Agen pelayaran, Maskapai penerbangan dan

    ABK/crew).

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 29

    d) Analisis efisiensi sumber daya

    - Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut

    adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan

    sanitarian;

    - Pemeriksaan dilakukan secara terpadu, tidak hanya dokumen

    Maritim Declaration of Health (MDH) atau General Declaration

    (GENDEC) tetapi tingkat sanitasi, pengambilan sampel air,

    pemeriksaan P3K, vektor dan pemeriksaan kesehatan anak buah

    kapal;

    - Pihak Agen Pelayaran menyediakan kapal untuk mengantarkan

    petugas KKP Kelas III Pangkalpinang yang akan melakukan

    checking kapal, yang posisinya ditengah laut (jauh dari Pelabuhan).

    - Pelaporan surveilans rutin yang diterima dari layanan kesehatan

    non KKP (Puskesmas) melalui email;

    - Droping alat (Termal Scanner) dari Ditjen P2P Kemenkes RI dalam

    rangka mendukung kegiatan pemeriksaan pelaku perjalanan di

    Bandara HAS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan yang datang dari

    Malaysia;

    - Indikator jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk

    dan keluarnya penyakit mencapai 121,6% dan dapat dicapai

    dengan anggaran 94,3%. Hal ini berarti bahwa indikator ini efisiensi

    sebesar 27,3%.

    e) Upaya-upaya yang dilakukan

    - Penguatan kapasitas petugas fungsional teknis dalam deteksi,

    respon dan pencegahan penyakit di pintu masuk negara;

    - Penguatan jejaring kerja dan kemitraan dengan instansi dan

    stakeholder terkait dalam pelaksanaan deteksi, respon dan

    pencegahan masuk dan keluarnya penyakit di pintu masuk negara;

    - Screening/penapisan pelaku perjalanan yang datang dari luar

    negeri (Malaysia) yang masuk melalui Bandara internasional H.AS.

    Hananjoeddin.

    f) Kendala/masalah yang dihadapi

    - Keterbatasan SDM di wilayah kerja dalam pelaksanaan deteksi,

    respon dan pencegahan penyakit di pintu masuk negara yang

    belum sesuai dengan analisis beban kerja.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 30

    g) Pemecahan masalah

    - Memberdayakan kemampuan SDM yang ada, sebelum adanya

    penambahan petugas melalui pengadaan CPNS.

    4. Indikator Keempat

    Target jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada tahun 2019 adalah 6

    layanan.

    a. Capaian Kinerja Organisasi

    1) Pengertian Umum

    a) Pengertian

    Jumlah layanan kesehatan pada keberangkatan dan kedatangan

    pelaku perjalanan pada situsi khusus seperti lebaran, embarkas/

    debarkasi, Sail Indonesia dan natal/tahun baru,

    b) Definisi Opersional

    Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi

    khusus tertentu seperti lebaran, embarkas/debarkasi, Sail to Indonesia

    dan natal/tahun baru pada periode satu tahun

    c) Cara perhitungan :

    Akumulasi jumlah posko yang melakukan pelayanan kesehatan pada

    saat dalam satu tahun lebaran, embarkas/debarkasi, Sail to Indonesia

    dan natal/tahun baru pada periode satu tahun.

    2) Capaian Kinerja

    a) Capaian Kinerja

    Target capaian pelayanan kesehatan pada situasi khusus tahun 2019

    sebesar 6 layanan. Sedangkan realisasi capaian sebesar 6 layanan.

    Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar 100%.

    Adapun posko pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi situasi

    lebaran, embarkasi, debarkasi, Sail to Indonesia, Natal dan Tahun Baru

    b) Trend capaian kinerja tahun 2015 s.d 2019

    - Perbandingan capaian tahun sebelumnya

    Berdasarkan Gambar 7. menunjukkan bahwa capaian kinerja

    pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada periode tahun

    2015-2019 sebanyak 6 layanan posko kesehatan (100%).

    Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 31

    6 6 6 6 66 6 6 6 6

    100 100 100 100 100

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    2015 2016 2017 2018 2019

    Ju

    mla

    h

    Target Realisasi Kinerja (%)

    Gambar 7. Persentase capaian pelayanan kesehatan pada situasi khusus penyakit di KKP Kelas III Pangkalpinang

    Tahun 2015-2019

    Secara lebih rinci pelaksanaan layanan kesehatan pada situasi

    khusus meliputi :

    Lebaran idul Fitri

    Hasil pelaksanaan kegiatan diketahui jumlah kedatangan

    penumpang pada situasi Lebaran Idul Fitri Tahun 2019 M/1439 H

    sebanyak 83.211 orang yang terdiri 61.237 orang menggunakan

    transportasi pesawat (73,6%) dan 21.974 orang menggunakan

    kapal (26,4%). Jumlah keberangkatan penumpang sebanyak

    109.552 orang yang terdiri 65.026 orang menggunakan

    transportasi pesawat (59,4%) dan 44.526 orang menggunakan

    kapal (40,6%). Pada kedatangan penumpang tidak ditemukan yang

    sakit, sedangkan pada keberangkatan penumpang ditemukan 35

    orang yang sakit.

    Selain kegiatan tersebut dilaksanakan pemeriksaan alat angkut,

    dari 26 kapal penumpang yang diperiksa 100% memenuhi syarat

    kesehatan, Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dilakukan

    pemeriksaan sebanyak 21 unit (100%) memenuhi syarat

    kesehatan, TPM yang dilakukan pemeriksaan hygiene sanitasi

    sebanyak 23 unit (100%) memenuhi syarat kesehatan.

    Pengambilan dan pemeriksaan 50 sampel makanan dan minuman

    secara fisik (organoleptik) sebanyak 100% memenuhi syarat

    kesehatan.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 32

    Natal dan Tahun Baru

    Hasil pelaksanaan kegiatan diketahui jumlah kedatangan

    penumpang pada situasi Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020

    sebanyak 49.127 orang yang terdiri 40.182 orang menggunakan

    transportasi pesawat (81,8%) dan 8.945 orang menggunakan kapal

    (18,2%). Berdasarkan asal kedatangan meliputi dari domestik

    sebanyak 48.425 orang (98,6%) dan luar negeri sebanyak 702

    orang (1,4%). Jumlah keberangkatan penumpang sebanyak

    57.607 orang yang terdiri 48.657 orang menggunakan transportasi

    pesawat (84,5%) dan 8.950 orang menggunakan kapal (15,5%).

    Berdasarkan tujuan keberangkatan meliputi tujuan domestik

    sebanyak 56.746 orang (98,5%) dan luar negeri sebanyak 861

    orang (1,5%). Pada kedatangan penumpang tidak ditemukan yang

    sakit, sedangkan pada keberangkatan penumpang ditemukan 74

    orang yang sakit.

    Selain kegiatan tersebut dilaksanakan pemeriksaan alat angkut,

    dimana dari 121 kapal penumpang yang diperiksa 100% memenuhi

    syarat kesehatan, TTU yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 69

    unit (100%) memenuhi syarat kesehatan, TPM yang dilakukan

    pemeriksaan hygiene sanitasi sebanyak 70 unit (100%) memenuhi

    syarat kesehatan.

    Embarkasi

    Kegiatan dilaksanakan melalui pengawasan lalu lintas orang (Calon

    Jama’ah Haji Indonesia dari Provinsi Bangka Belitung), dimana

    Penerbangan ke Embarkasi Palembang menggunakan pesawat

    Sriwijaya Air yang terbagi menjadi 3 kloter meliputi Kloter 7 (Hari

    ke-1) dengan 3 kali penerbangan mengangkut sebanyak 445 orang

    (443 jama’ah dan 2 TPHD), Kloter 8 (Hari ke-2) dengan 3 kali

    penerbangan mengangkut sebanyak 446 orang (444 jama’ah dan

    1 TPHD) serta kloter 9 (Hari ke-3) dengan 2 kali penerbangan

    mengangkut sebanyak 361 orang (360 jama’ah dan 1 TPHD).

    Seluruh CJHI dinyatakan laik terbang, meskipun demikian tercatat

    5 orang menggunakan kursi roda.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 33

    Debarkasi

    Hasil Pengawasan Kepulangan Jemaah Haji Asal Provinsi Bangka

    Belitung Di Debarkasi Haji Palembang diketahui dari 1.252 orang

    (Jama’ah dan petugas) terdapat 1 orang meninggal di Arab Saudi.

    Sail to Indonesia

    Berdasarkan Pengumpulan data Pengawasan Alat angkut, Orang

    dan barang terkait Kegiatan Wonderful Sail Indonesia 2019 di

    Kabupaten Belitun dan Bangka (Tanjung Pesona) diketahui alat

    angkut (Kapal Yacht) sebanyak 40 kapal. Berdasarkan

    pengamatan, tidak ditemukan alat angkut yang mempunyai risiko

    penyebaran penyakit menular yang berpotensi KKM. Adapun

    Pengawasan Orang (Crew Kapal)/ peserta Kegiatan Wonderful Sail

    Indonesia 2019 sebanyak 136 orang (100%) keadaan sehat.

    - Perbandingan dengan Instansi sejenis

    Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian

    pelayanan kesehatan pada situasi khusus di KKP Kelas III

    Pangkalpinang sama dengan capaian KKP Kelas III Tembilahan,

    yaitu masing-masing 100%. Meskipun demikian jika dilihat dari

    jumlah target, KKP Kelas III Pangkalpinang lebih tinggi (6 layanan),

    sedangkan KKP Kelas III Tembilahan (4 layanan).

    c) Analisis keberhasilan Kegiatan

    Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, kondisi ini

    disebabkan adanya jejaring kerja dan koordinasi yang sudah berjalan

    baik dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait dalam

    pelaksanaan kegiatan layanan posko situasi khusus seperti lebaran,

    embarkasi, debarkasi, Sail to Indonesia, Natal dan Tahun Baru.

    d) Analisis efisiensi sumber daya

    - Sumber Daya Manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut

    adalah tenaga dokter, perawat, epidemiologi, entomologi dan

    sanitarian;

    - Adanya dukungan sumber daya (Petugas dan obat-obatan) dari

    Dinas dan Puskesmas setempat dalam pelaksanaan layanan posko

    kesehatan pada situasi khusus lebaran, Natal dan Tahun Baru baik

    di pelabuhan maupun bandara;

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 34

    - Indikator jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    mencapai 100% dan dapat dicapai dengan anggaran 93,7%. Hal ini

    berarti bahwa indikator ini efisiensi sebesar 6,3%.

    e) Upaya-upaya yang dilakukan

    - Melakukan pemantauan penyakit dan kejadian kecelakaan pada

    situasi khusus : lebaran, embarkasi, debarkasi, Sail to Indonesia,

    Natal dan Tahun Baru;

    - Melakukan pemantauan sanitasi alat angkut, TTU dan TPM di

    wilayah pelabuhan maupun bandara;

    - Melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada

    penumpang melalui pemasangan spanduk yang berisi pesan

    kesahatan;

    - Penguatan jejaring kerja dan kemitraan dengan instansi dan

    stakeholder terkait pelaksanaan situasi khusus lebaran, natal dan

    tahun baru, sail to Indonesia, embarkasi dan debarkasi haji;

    - Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pendampingan jamaah

    haji Provinsi Bangka Belitung ke Embarkasi dan debarkasi

    Palembang;

    f) Kendala/masalah yang dihadapi

    - Keterbatasan SDM di wilayah kerja terutama tenaga paramedis

    (dokter dan perawat) pada layanan posko kesehatan;

    - Adanya KLB Polio yang terjadi di Malaysia bertepatan pada Natal

    dan Tahun Baru, dimana pada situasi tersebut adanya peningkatan

    jumlah penumpang yang menjadi risiko penularan penyakit

    tersebut masuk melalui pintu masuk negara di wilayah KKP Kelas

    III Pangkalpinang.

    g) Pemecahan masalah

    - Bekerja sama dengan Dinkes/puskesmas setempat dalam

    pemenuhan tenaga medis pada saat layanan posko kesehatan dan

    usulan tenaga paramedis melalui formasi CPNS;

    - Melaksanakan koordinasi peningkatan pengawasan pada situasi

    Nataru dalam rangka kewaspadaan dini dan respon KLB Polio di

    Malaysia dengan LS/LP di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten

    Belitung.

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 35

    5. Indikator Kelima

    Target jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan

    kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

    berpotensi wabah tahun 2019 adalah 2 dokumen.

    a. Capaian Kinerja Organisasi

    1) Pengertian Umum

    a) Pengertian

    Jumlah pintu masuk negara yang memiliki dokumen rencana kontijensi

    dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat.

    b) Definisi Opersional

    Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan

    kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

    masyarakat yang berpotensi wabah pada periode satu tahun

    c) Cara perhitungan :

    Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan

    kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

    masyarakat yang berpotensi wabah.

    2) Capaian Kinerja

    a) Capaian Kinerja

    Target capaian jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai

    kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan

    kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah tahun 2019 sebesar 2

    dokumen. Sedangkan realisasi capaian sebesar 2 dokumen.

    Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja sebesar 100%.

    b) Trend capaian kinerja tahun 2017 s.d 2019

    - Perbandingan capaian tahun sebelumnya

    Berdasarkan Gambar 8. menunjukkan bahwa capaian kinerja

    jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan

    kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

    masyarakat yang berpotensi wabah pada periode tahun 2015-2016

    belum dilaksanakan. Kegiatan tersebut baru dianggarkan dan

    Jumlah Pelabuhan/BanNdara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

    masyarakat yang berpotensi wabah

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 36

    2 2

    100

    2 2

    100

    2 2

    100

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    Target Realisasi Kinerja (%)

    Ju

    mla

    h

    2017 2018 2019

    dilaksanakan pada periode Tahun 2017-2019 dengan capaian

    kinerja masing-masing 100%.

    Gambar 8. Persentase capaian Pelabuhan/Bandara/ PLBDN yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

    kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di KKP Kelas III Pangkalpinang

    Tahun 2017-2019

    Pelabuhan/Bandara merupakan point entry ke suatu negara/

    wilayah sehingga merupakan first contact-nya penularan penyakit

    baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri ke luar

    negeri. Penularan dan penyebaran penyakit menular dapat melalui

    orang, barang maupun alat angkut. Untuk mencegah terjadinya

    penularan dan penyebaran penyakit menular maka ke tiga faktor

    risiko tersebut perlu dilakukan pemeriksaan dan pengawasan

    dengan melakukan deteksi dini agar tidak timbul terjadinya KLB,

    wabah bahkan pandemi.

    Berdasarkan uraian di atas, maka KKP Kelas III Pangkalpinang

    sebagai Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kemenkes RI yang

    mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam cegah tangkal penyakit,

    harus berperan aktif dalam mengantisipasi kejadian yang berisiko

    pada kedaruratan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya yang

    dilakukan adalah dengan menyusun perencanaan pencegahan dan

    pengendalian penyakit menular potensial PHEIC dan kejadian

    kesehatan lainnya. Sehubungan hal tersebut, maka KKP Kelas III

    Pangkalpinang pada Tahun 2019 : menyusun dokumen rencana

  • LAKIP KKP KELAS III PANGKALPINANG TAHUN 2019 37

    Kontijensi (Renkon) MersCov di Pelabuhan Tanjung Pandan dan

    Bandar Udara H.AS. Hanandjoedin Belitung.

    - Perbandingan dengan Target RAP (Rencana Aksi Program)

    Jika dibandingkan dengan target RAP yaitu sebesar 100%, maka

    capaian kinerja persentase capaian Pelabuhan/Bandara/PLBDN

    yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

    kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di KKP

    Kelas III Pangkalpinang Tahun 2019 memenuhi target RAP Ditjen

    P2P, yaitu 100,0%.

    - Perbandingan dengan Instansi sejenis

    Jika dibandingkan dengan Instansi sejenis, persentase capaian

    Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang mempunyai kebijakan

    kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

    masyarakat yang berpotensi wabah pada KKP Kels III Tembilahan

    dan Pangkalpinang sama-sama memenuhi target, yaitu 100%.

    Meskipun demikian jika dilihat dari jumlah target, KKP Kelas III

    Pangkalpinang lebih tinggi (2 dokumen), sedangkan KKP Kelas III

    Tembilan (1 dokumen).

    c) Analisis keberhasilan Kegiatan

    Capaian kinerja memenuhi target yang ditetapkan, kondisi ini

    disebabkan adanya persiapan pelaksanaan kegiatan dengan

    melakukan komunikasi, koordinasi, sosialisasi dan advokasi dengan

    melibatkan LS/LP, Instansi dan stakeholder terkait dalam penyusunan

    dokumen rencana kontijensi. Selain hal tersebut, adanya petunjuk

    perencanaan sehingga KKP Kelas III Pangkalpinang dapat

    menganggarkan kegiatan terkait penyusunan dokumen renkon

    kesiapsiagaan penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat di

    pintu masuk negara.

    d) Analisis efisiensi sumber daya

    - Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan