kurikulum civil uii -2014

109
1 KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) DENGAN PENGUATAN ASPEK KEBENCANAAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 2014 Disusun dalam rangka mengembangkan PSTS UII untuk mencapai sistem pendidikan berstandar internasional sesuai dengan Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia 2014

Upload: agungbudiawan

Post on 11-Nov-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kurikulum terbaru FTSP UII

TRANSCRIPT

  • 1KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)DENGAN PENGUATAN ASPEK

    KEBENCANAANPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 2014

    Disusun dalam rangka mengembangkan PSTS UII untuk mencapai sistempendidikan berstandar internasional sesuai dengan Japan Accreditation

    Board for Engineering Education (JABEE)

    Program Studi Teknik SipilFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

    Universitas Islam Indonesia2014

  • 2BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangProgram Studi Teknik Sipil (PSTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

    (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berdiri pada tanggal 28 Oktober 1964. Sejaktahun 2003 hingga saat ini, PSTS FTSP UII telah memperoleh akreditasi tertinggi,yaitu akreditasi A oleh BAN PT. Saat ini PSTS FTSP UII telah memilki 39 orangtenaga dosen tetap, dengan 14 orang doktor dan 3 di antaranya adalah guru besar(profesor) pada bidang kebencanaan khususnya rekayasa kegempaan. KesuksesanPSTS ditunjukkan dengan keberhasilannya memperoleh hibah TPSDP (TechnologicalProfessional Skill Development Project) senilai Rp 13 Milyar dari Asian DevelopmentBank (ADB). Selain itu 3 (tiga) tahun berturut-turut tahun 2012, 2013, dan 2014memperoleh hibah kompetisi internal UII, yaitu Program Hibah Kompetisi Programstudi (PHKPS) menuju akreditasi internasional.

    Dalam rangka memenuhi Sasaran Mutu UII tentang internasionalisasi institusi

    serta memenuhi Visi PSTS, maka Program Strata-1 (S1) sedang melaksanakanpemenuhan persyaratan akreditasi internasional oleh Japan Accreditation Board forEngineering Education (JABEE). Pada tahun 2009, PSTS telah melangkah maju dalampenyusunan Kurikulum dengan mengacu pada standarisasi ABET (Acreditation Bodyfor Engineering and Technology), USA. Kurikulum Baru 2014 PSTS yangdipersiapkan dan disusun sejak tahun 2012 sesuai kriteria JABEE dalam rangka menujuakreditasi internasional. JABEE dipilih karena merupakan salah satu badan akreditasipenandatangan Washington Accord. Di sisi lain kriteria JABEE dikembangkan diJepang yang memiliki faktor keunggulan dalam hal pengurangan risiko bencana.

    Sesuai dengan tuntutan pasar kerja, tuntutan akreditasi internasional danperkembangan pendidikan tinggi maka Kurikulum PSTS tahun 2009 perlu ditinjauulang dan diperbaharui. Sejak tahun 2012, PSTS telah melakukan berbagai usaha untukmenyiapkan kurikulum yang selanjutnya disebut dengan Kurikulum 2014. PerubahanKurikulum 2009 menjadi Kurikulum 2014 merupakan bagian dari proses perbaikanyang berkelanjutan (continuous improvement).

  • 31.2 Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum 2014

    1.2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

    Pengembangan Kurikulum 2009 menjadi Kurikulum 2014 merubah basis dariberbasis isi menjadi berbasis kompetensi sehingga Kurikulum 2014 adalah kurikulumberbasis kompetensi (KBK), merujuk pada Keputusan Mendikbud Nomor: 45/U/2002Tahun 2002. Tujuan akhir kurikulum berbasis kompetensi adalah tercapainyakompetensi lulusan yang sesuai kebutuhan kompetensi pasar kerja. Luaran hasilpendidikan (outcome) yang diharapkan sesuai dengan societal needs,industrial/business needs, dan professional needs; dengan pengertian bahwa outcomemerupakan kemampuan mengintegrasikan intellectual skill, knowledge dan affectivedalam sebuah perilaku secara utuh (Kepmendiknas 232/U/2000 dan Kepmendiknas045/U/2002). Secara umum penyusunan kurikulum berbasis kompetensi diawalidengan penyusunan profil lulusan, yaitu peran dan fungsi yang dapat dijalankan olehlulusan di pasar kerja, dilanjutkan dengan penetapan kompetensi lulusan, penetapanbahan kajian yang akan digunakan untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan,penyusunan struktur kurikulum, rancangan pembelajaran dan metode pembelajaran.

    Sesuai dengan SK MENDIKNAS NO 232/U/2000 tentang Pedoman PenyusunanKurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, penyusunankurikulum didasarkan atas 3 dasar, yaitu: 1). Konsep empat pilar pendidikan dariUNESCO (The International Comission on Education for the 21 st Century), 2).Persyaratan kerja yang dituntut oleh dunia kerja, dan 3). Usaha penyepadanan dalamkonteks nasional. Pengembangan Kurikulum 2014 mengacu pada pilar-pilarpembelajaran yang dibutuhkan pada abad XXI menurut UNESCO (1998), yaitu: 1)Learning to Know; 2) Learning to Do; 3) Learning to Be; dan 4) Learning to LiveTogether.

    Learning to know atau belajar untuk belajar adalah suatu pilar pembelajaranagar manusia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi yangsemakin pesat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan kesejahteraan masyarakat, sehinggamahasiswa perlu didorong agar dapat belajar lebih efektif dan efisien denganpendekatan multi sektoral.

    Learning to do yang bermakna pada penguasaan kompetensi dari pada penguasaanketrampilan menurut klasifikasi ISCE (International Standard Classification of Education)

  • 4dan ISCO (International Standard Classification of Occupation), dematerialisasi pekerjaandan kemampuan berperan untuk menanggapi bangkitnya sektor layanan jasa, dan bekerja dikegiatan ekonomi informal,

    Pilar selanjutnya adalah Learning to Be, dengan tujuan agar kecakapanpengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya tidak hanya untuk diri sendiriatau jauh dari sikap sosial, tetapi harus mampu memberikankan kesejahteraan bagimasyarakat luas. Dua pilar yang telah dimiliki hendaknya mempunyai nilai manfaatterhadap orang banyak, mempunyai nilai sosial dan menumbuhkan suatu value danakhirnya mengkristal menjadi suatu budaya dan bahkan filosofi. Pola pembelajaranyang berbaur, bekerja sama, saling toleransi, saling menghargai, saling memperkuatmenjadi inti dari pilar ini. Proses pembelajaran harus dijabarkan lebih rinci sehinggadapat mendukung pilar-pilar tersebut.

    Pilar yang keempat adalah Learning to Live Together yang pada intinyamengharapkan agar proses pembelajaran dapat membentuk mahasiswa menjadi warganegara yang tahu akan hak dan kewajibannya. Proses pembelajaran yang dilakukandapat membangun ikatan sosial, membangun ketahanan komunitas, ketahananmasyarakat dan ketahanan Negara.

    Ke-empat pilar pembelajaran menurut UNESCO tersebut sebenarnya juga sejalandengan Learning Domains atau Blooms Taxonomy. Blooms Taxonomy yangdimaksud meliputi 3-aktivitas pokok yaitu: 1) taxonomy Coqnitive/knowledge(pengetahuan); 2) taxonomy Psychomotoric (manual atau skill fisik) dan 3) taxonomyaffective (attitude) atau perilaku. Pada setiap mata kuliah ditetapkan level taxonomyyang diinginkan yang disertai dengan produk, aktivitas, mekanisme, sumberdaya yangdisyaratkan serta performance indicator.

    1.2.2 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

    Persyaratan kerja yang dituntut oleh dunia kerja global juga mengharuskanIndonesia untuk masuk pada standardisasi sistem pendidikan. Sejak 1995 Indonesiatelah menjadi anggota WTO dengan diratifikasinya semua perjanjian-perjanjianperdagangan multilateral menjadi UU No. 7 tahun 1994. Perjanjian tersebut mengaturtata-perdagangan barang, jasa dan trade related intellectual property rights (TRIPS)atau hak atas kepemilikan intelektual yang terkait dengan perdagangan. Selain itu,Indonesia juga telah meratifikasi berbagai perjanjian seperti AFTA-2000, APEC-2010

  • 5dan WTO-2020. Konsekuensi dari itu adalah Indonesia harus siap dengan arus tenagakerja dari luar untuk bersaing mendapatkan peluang kerja di Indonesia, serta jugamemberi kesempatan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing bebas di luar. Persainganbebas ini menuntut peningkatan kompetensi tenaga kerja terdidik yang harus disiapkansedemikian rupa oleh sistem pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing secarainternasional. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan jawabanpemerintah Indonesia terhadap ancaman persaingan global terkait berbagai perjanjianekonomi internasional yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia.

    KKNI disusun oleh pemerintah sebagai acuan/kerangka penjenjangan capaianpembelajaran (learning outcomes) yang dapat menyetarakan luaran bidang pendidikanformal, nonformal, informal ataupun pengalaman kerja dalam rangka pemberianpengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNIyang ditetapkan berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012, mensyaratkan 4 unsurdeskripsi berbagai jenjang kualifikasi yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal,non formal, informal maupun pengalaman berkarya. Keempat unsur tersebut adalah :1). sikap dan tata nilai, 2). kemampuan kerja, 3). penguasaan pengetahuan, dan 4).hak/wewenang dan tanggung jawab. Salah satu aspek penerapan KKNI dalampenyelenggaraan pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum yang dibangun oleh suatuprogram studi harus dapat mengantarkan pelajar atau mahasiswa untuk memenuhikualifikasi atau learning outcome sesuai levelnya dalam KKNI.

    1.2.3 Aspek Eksternal dalam Pengembangan Kurikulum 2014

    Upaya lain untuk menghasilkan kualifikasi lulusan PSTS UII yang dapat bersaingsecara global adalah dengan menerapkan standar internasional. Penerapan standarinternasional ini harus diakui oleh suatu badan akreditasi internasional. Di lingkunganAsia terdapat Network of Accreditation Bodies for Engineering Education in Asia(NABEE) yang beranggotakan antara lain Japan Accreditation Board for EngineeringEducation (JABEE), Accreditation Board for Engineering Education of Korea(ABEEK), Board of Accreditation for Engineering and Technical Education (BAET,Bangladesh), Council of Engineers, (CE, Thailand), Pakistan Engineering Council(PEC), Philippine Technological Council (PTC), dan Engineering AccreditationCouncil (EAC, Malaysia). Disamping itu di Australia terdapat The Institution ofEngineers Australia, biasa dikenal dengan IEAust (Australia).

  • 6Di tingkat internasional, Washington Accord adalah sebuah perjanjianinternasional antara badan akreditasi program studi gelar di bidang rekayasa(engineering). Pihaknya mengakui kesetaraan substansial (substantially equivalent)program studi yang diakreditasi oleh badan anggota penanda tangan perjanjian tersebut.Hal ini berarti bahwa lulusan program yang diakreditasi oleh salah satu badanpenandatangan diakui oleh badan-badan lainnya, dan telah memenuhi persyaratanakademik untuk praktek di bidang rekayasa. Penandatangan Washington Accord yangpada awalnya pada tahun 1989 hanya berjumlah 6 negara, saat ini telah melibatkan 14negara-negara di dunia, termasuk Amerika (Accreditation Board for Engineering andTechnology, ABET), Inggris (Engineering Council UK, ECUK), Jepang (JapanAccreditation Board for Engineering Education, JABEE), Australia (EngineersAustralia, EA), Afrika Selatan (Engineering Council of South Africa, ECSA) danbeberapa Negara di Asia Pasifik, meskipun Indonesia belum termasuk di dalamnya.Disamping itu terdapat pula Sydney accord yang ditandatangani pada tahun 2001 untukbidang Engineering Technologist, dan Dublin Accord untuk kualifikasi EngineeringTechnician (2002). Ketiganya merupakan board yang mencakup kualifikasi bidangengineering di tingkat perguruan tinggi (tertiary-level).

    Kurikulum 2014 telah disusun berdasarkan kompetensi (KBK) dan sesuai denganKKNI dalam rangka mengembangkan PSTS UII mencapai tataran sistem pendidikanTeknik Sipil S1 yang berstandar internasional, yaitu dengan target capaian terakreditasiJABEE, yang merupakan salah satu penandatangan Washington Accord sejak 2005.Dengan terakreditasinya PSTS UII oleh JABEE berarti bahwa lulusan PSTS UII secaraotomatis akan dianggap secara substansial setara (substantially equivalent) denganlulusan dari badan-badan akreditasi penandatangan dan telah memenuhi persyaratanakademik untuk praktek di bidang rekayasa. JABEE dipilih bukan semata mata karenaalasan kedekatan geografis semata, namun pemilihan ini berdasarkan kepada alasan-alasan yang bersifat substansial, sebagai berikut.

    1. JABEE merupakan salah satu penandatangan Washington Accord yang diakuisecara internasional sebagai badan/board akreditor untuk institusi pendidikanbidang engineering.

    2. Sesuai dengan learning outcomes PSTS UII yang memiliki kekhususanpenguatan aspek kebencanaan, sebagai respon PSTS UII terhadap kondisi

  • 7lingkungan sekitar, yaitu jumlah bencana alam di Indonesia yang semakinmeningkat dari tahun ke tahun.

    3. Jepang memiliki pengalaman banyak di bidang penanganan kebencanaan,khususnya kegempaan

    4. JABEE telah menyetujui untuk mengakreditasi PSTS UII.5. PSTS UII sudah mempunyai hubungan kerjasama dengan universitas-

    universitas di Jepang yang telah terakreditasi JABEE (Nagoya University,Toyohashi University of Technology, Hokaido University, dan RitsumeikanUniversity).

    1.2.4 Pemenuhan Kriteria JABEE dalam Kurikulum 2014

    Akreditasi internasional JABEE mensyaratkan penerapan sistem penjaminanmutu agar seluruh proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik, dan terjadiperbaikan kualitas secara terus menerus (continous quality improvement). Secara umumKriteria JABEE 2010 dan 2012 mengelompokkan Kriteria dalam Sirkulasi PDCA(Plan, Do, Check and Action), yang pada Kriteria JABEE 2012 dinyatakan dalam 4statement, yaitu : (1) Establishment & Disclosure of Learning Outcomes (Plan), (2)Educational Method (Do), (3) Achievement of Learning Outcomes (Check), dan (4)Educational Improvement (Act). Sistem penjaminan mutu merupakan alat kontroluntuk terlaksananya proses PDCA.

    Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang diterapkan dan dilaksanakan di PSTSdidasarkan atas kriteria pengukuran dalam BAN-PT, masih banyak menitik beratkanpada aspek proses pembelajaran, seperti: capaian indeks prestasi, lama waktu studi,prestasi non akademik, dan karya ilmiah. Kriteria penilaian BAN-PT belum mengukurcapaian hasil luaran (outcome) dari pendidikan dan pembelajaran, sedangkan JABEEmenekankan pada pendekatan berbasis hasil (outcome based approach).

    JABEE merupakan lembaga akreditor pendidikan tinggi di bidang engineering diJepang yang berdiri tahun 1999, dan diakui sebagai penandatangan Washington Accordpada tahun 2005. Akreditasi oleh JABEE mendasarkan pada dua substansi pokok, yaitujaminan kualitas (quality assurance) dan penilaian berdasarkan luaran lulusan(outcomes-based assessment). Jaminan kualitas pendidikan berdasarkan JABEE (2012)menuntut:

  • 81. setiap orang yang terlibat dalam program (termasuk mahasiswa) menyadarisemua tindakan yang seharusnya dilakukan untuk mencapai pembelajaran dantujuan pendidikan yang tepat (appropriate learning and education objectives),

    2. program studi melaksanakan sistem pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan dan pembelajaran,

    3. program studi meluluskan mahasiswa hanya yang telah mencapai tujuanpendidikan dan pembelajaran,

    4. program studi terus menerus meningkatkan (continously improvement) tujuanpendidikan dan pembelajaran maupun tingkat pencapaiannya.

    Penekanan pokok sistem pendidikan dan pembelajaran JABEE adalah pendekatanberbasis hasil (outcome based approach), pengetahuan dan kemampuan apa yangtelah dicapai mahasiswa, bukan sekedar pada pendekatan berbasis input (input-basedapproaches), apa yang telah diajarkan kepada mahasiswa. Di lain pihak, kriteria-kriteria pengukuran dalam BAN-PT masih banyak menitikberatkan pada aspek prosespembelajaran, seperti capaian Indeks Prestasi, lama waktu studi, prestasi non akademik,dan karya ilmiah, namun masih sedikit mengukur capaian hasil (produk) daripendidikan dan pembelajaran. Penilaian dengan standar BAN-PT tersebut yang selamaini dilakukan pada audit mutu internal UII di tingkat fakultas, prodi, maupunlaboratorium.

    PSTS UII telah mulai melakukan inisiasi dan persiapan untuk memenuhi kriteriaJABEE sejak akhir tahun 2011, yaitu diawali dengan melakukan kontak intensif denganDr. Yasuyuki Aoshima, executive managing director/secretary-general JABEE.Persiapan lebih intensif dilakukan setelah mendapatkan hibah PHKPS Tahap-I danTahap-II pada tahun 2012 dan 2013. Setelah kunjungan JABEE pada tanggal 5 Juli2013 ke PSTS, pada tanggal 9 Agustus 2013 Dr. Yasuyuki Aoshima mengabarkanbahwa JABEE board of director telah menyetujui permohonan PSTS untuk pengajuanakreditasi JABEE.

    Kriteria yang harus dipenuhi dalam sistem pendidikan dan pembelajaran adalahkriteria JABEE 2010 dan 2012. Kriteria JABEE 2010 dan 2012 terdiri dari 6 kriteriaumum dan 2 kriteria khusus disiplin ilmu bidang Teknik Sipil. Kriteria JABEE 2010dan 2012 mensyaratkan 6 kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa terakreditasi,meliputi: (1) learning outcome (Plan) (2) students workload (Do), (3) educational

  • 9processes (Do), (4) Educational Environment and Student Support (Do), (5)Achievement of Learning Outcomes (Check), dan (6) Educational Improvement (Act),serta 2 kriteria khusus bidang Teknik Sipil, yaitu: (1). Expected Knowledge andAbilities to be Acquired, (2).Faculty: qualified member to teach the subject.

    Rencana akreditasi internasional PSTS oleh JABEE akan melengkapi capaiansertifikasi ISO yang bersifat internasional, namun dalam cakupan yang berbeda. ISOlebih banyak mengaudit berbasis prosedur dan tidak mementingkan capaian kualitasyang diinginkan. Akreditasi JABEE sangat memperhatikan kualitas pembelajaran danprosesnya yang memenuhi asas dan standar yang diinginkan di bidang Teknik Sipil ditingkat internasional. Penyusunan kurikulum 2014 mempertimbangkan beberapa skemaprogram program yang ada pada PSTS, yaitu program joint degree, double degree, dantransfer credit dengan beberapa pendidikan tinggi luar negeri seperti: SaxionUniversity (Belanda), Rajamangala University of Technology (Thailand). Selain itudiselenggarakan program fast track antara PSTS dengan Magister Teknik Sipil.

    Kurikulum 2014 disusun berbasis kompetensi (KBK) dan standar KKNI dalamrangka mengembangkan sistem pendidikan Teknik Sipil Strata 1 dengan penguatanaspek kebencanaan. Struktur kurikulum disusun untuk memenuhi tuntutan akreditasiinternasional (JABEE). Sistem pendidikan PSTS bertujuan untuk menghasilkan profillulusan yang spesifik, yaitu lulusan S-1 Teknik Sipil yang amanah, trampil, kompeten,inovatif dan adaptif (ATRAKTIF) serta berwawasan kebencanaan sebagai perencana,pengawas, dan pelaksana pekerjaan bangunan teknik sipil. Penguatan aspekkebencanaan pada kurikulum 2014 direncanakan dalam bentuk penambahan matakuliah Manajemen Kebencanaan dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana. Selain ituaspek-aspek tersebut dimuat secara inklusif dalam beberapa mata kuliah yang dapatdimuati unsur kebencanaan, Praktik Kerja, Tugas akhir, program ko-kurikuler, programekstra kurikuler, KKN, serta kursus/training tentang aspek kebencanaan.

    1.3 LandasanPengembangan Kurikulum Program Studi Teknik Sipil 2014, Fakultas Teknik

    Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), merujuk padabeberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

    1. Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  • 10

    2. Undang Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi3. Undang Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen4. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan5. Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2010 tentang Pendidikan6. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

    Indonesia (KKNI).7. Keputusan Mendikbud Nomor: 232/U/2000 tahun 2000, tentang Pedoman

    Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil BelajarMahasiswa,

    8. Peraturan Mendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar NasionalPendidikan Tinggi.

    9. Keputusan Mendikbud Nomor: 45/U/2002 Tahun 2002, tentang KurikulumBerbasis Kompetensi.

    Selain landasan di atas, pengembangan kurikulum 2014, juga merujuk padabeberapa referensi sebagai berikut:

    1. John D. M, 2002, Curriculum Development S1 Engineering Programs in

    Indonesia,2. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2001, TIW Materi Pokok

    Teaching Improvement Workshop,

    3. Kurikulum Inti Program Studi Teknik Sipil, Badan Musyawarah PendidikanTinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI), 2011, LaporanMusyawarah Nasional BMPTTSSI.

    4. Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE) Criteria forAccrediting Engineering Education Programs Leading to Bachelors Degree,2010 dan 2012.

  • 11

  • 12

    BAB 2ANALISIS PENGEMBANGAN

    KURIKULUM

    2.1 Identifikasi Butir-butir PengembanganKurikulum yang diterapkan selama 4 tahun terakhir adalah Kurikulum 2009,

    yang berstandar pada kriteria ABET (Acreditation Body for Engineering andTechnology, USA). Selama kurun waktu tersebut terdapat beberapa masukan, kritik,dan saran oleh stakeholder agar hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pengguna.Perubahan yang harus dipenuhi untuk pengembangan kurikulum PSTS ditujukan untukmemenuhi kebutuhan sebagai berikut: (a) kebutuhan lulusan Teknik Sipil untukmemenuhi kompetensi dunia kerja global, (b) kebutuhan untuk memenuhi kriteriaakreditasi internasional, (c) kebutuhan dalam menyesuaikan perkembangan pendidikantinggi dan (d) kebutuhan mengintegrasikan isu local genius.

    Untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan yang ditetapkan perlu dirumuskanstrategi secara jelas. Strategi yang tepat dapat ditentukan setelah dilakukan evaluasikondisi eksternal dan internal. Kondisi internal yang dimaksud adalah Kekuatan(Strength) dan Kelemahan (Weakness), sedangkan kondisi eksternal adalah Peluang(Opportunity) dan Ancaman (Threat). Hubungan antara kondisi internal dan eksternaldievaluasi dengan analisis SWOT. Berikut identifikasi kondisi internal dan eksternalPSTS sesuai dengan komponen analisis SWOT.

    2.1.1 Strength (Kekuatan)

    Sampai dengan tahun 2013, kekuatan sumberdaya pembelajaran telah tumbuhsemakin baik. Kekuatan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal untukmengembangkan kualitas Proses Belajar dan Mengajar (PBM) maupun pengembangankurikulum sebagai bagian dari proses perbaikan kualitas yang berkelanjutan(continuous quality improvement). Kekuatan sumber daya yang dimaksud adalahsebagai berikut:

    a. PSTS memiliki dosen yang mempunyai derajat akademik sangat baik,

  • 13

    b. PSTS memiliki dosen dengan Nilai Kinerja Dosen (NKD) rata-rata baik,c. PSTS memiliki dosen dengan jabatan akademik (Profesor dan Lektor Kepala)

    yang rata-rata baik,d. PSTS memiliki dosen dengan keahlian spesifik (kebencanaan),e. PSTS memiliki rasio dosen baik,f. PSTS memiliki rasio tenaga kependidikan baik,g. PSTS memiliki perangkat proses pembelajaran yang lengkap,h. PSTS memiliki sarana, prasarana, dan laboratorium yang lengkap,i. PSTS memiliki sistem penjaminan mutu baik internal (BPM UII dan Yayasan

    Badan Wakaf) dan eksternal (ISO 9001 tahun 2008), sehingga civitasakademika memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan perbaikan secaraberkelanjutan (continuous improvement),

    j. PSTS memiliki sistem dan teknologi informasi (TI) yang cukup untukpelayanan administrasi, maupun untuk proses pembelajaran dan manajemen,

    k. Suasana akademik di lingkungan PSTS telah tercipta dengan baik,l. PSTS telah dipercaya oleh BMPTTSSI untuk menyusun kurikulum inti Teknik

    Sipil.

    2.1.2 Weakness (Kelemahan)

    Identifikasi kelemahan yang bersifat internal sebagai berikut:a. Lulusan PSTS belum memiliki keunggulan spesifik dibandingkan dengan lulusan

    teknik sipil dari PT lain,b. Kurikulum 2009 PSTS belum memperbaharui isu local genius terkini,c. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya mendasarkan pada Kurikulum Berbasis

    Kompetensi (KBK),d. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya memenuhi kualifikasi atau learning outcome

    sesuai level S1 dalam KKNI,e. Kurikulum 2009 belum sepenuhnya sesuai dengan standar JABEE,f. Lulusan PSTS UII belum siap untuk bersaing secara global,g. Integrasi dari konsep ATRAKTIF belum teraktualisasi dalam pemikiran local

    genius secara holistik dan kontekstual untuk dijadikan inspirasi elemen-elemenkompetensi,

    h. Pengendalian dan evaluasi implementasi Kurikulum 2009 belum optimal,

  • 14

    i. PSTS UII belum memiliki standar dan metode asesmen kompetensi lulusan yangbaku,

    j. Hasil proses pembelajaran (output dan outcome) belum optimal,k. Masih terdapat beberapa silabi mata kuliah pada K2009 yang kurang efektif atau

    overlap.

    2.1.3 Opportunity (Peluang)

    Identifikasi peluang yang bersifat eksternal sebagai berikut:a. Kebijakan pemerintah yang fleksibel dalam pengembangan kurikulum,b. Kesediaan stakeholders memberikan masukan-masukan untuk pengembangan

    kurikulum,

    c. Pengurangan risiko bencana dapat dikembangkan menjadi kekhasan ProgramStudi (local genius),

    d. Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat,e. Terdapat peluang hibah untuk peningkatan proses belajar mengajar,f. Kebutuhan kompetensi practical dan soft skill di dunia kerja,g. Tersedia panduan pengembangan kurikulum bidang keteknikan,h. Terbuka peluang mendapatkan pengakuan/akreditasi Internasional,i. Kebijakan DIKTI yang mendukung internasionalisasi program studi,j. PSTS telah memiliki jenjang S2 kebencanaan, yaitu Program Magister Rekayasa

    Kegempaan FTSP yang dilaksanakan melalui beasiswa unggulan Kemendiknas,k. DIY merupakan daerah rawan berbagai bencana yang menuntut peran serta PSTS

    untuk melakukan aktivitas pengurangan risiko bencana.

    2.1.4 Threat (Ancaman)

    Sesuatu yang harus diantisipasi adalah adanya beberapa ancaman, di antaranyaadalah sebagai berikut:a. Kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia,b. Persaingan dengan perguruan tinggi lain yang makin ketat,c. Tuntutan kompetensi lulusan yang makin tinggi,

    d. Keinginan masyarakat terhadap kualitas lulusan perguruan tinggi yang berstandarinternasional,

  • 15

    e. Persaingan dari tenaga kerja asing yang masuk pada bursa tenaga kerja diIndonesia.

    2.2 Analisis SWOTAnalisis SWOT dilakukan dengan mempertimbangkan kecenderungan yang

    paling kuat, yaitu kemampuan melaksanakan pengembangan/konsolidasi internal padaProdi. Komponen yang telah dijabarkan diatas dianalisis sehingga menghasilkanstrategi-strategi penting untuk dilakukan.

    Berdasarkan komponen SWOT sebagaimana diuraikan di atas, maka tampakbahwa kelemahan PSTS dalam Kurikulum 2009 dapat diperbaiki denganmemanfaatkan pengalaman yang sudah diperoleh dan menerapkan pedomanpengembangan kurikulum. Hasil evaluasi diri menunjukkan bahwa kemampuaninternal berupa tata kelola dan dosen menjadi variabel utama kekuatan PSTS. Kondisiakademik yang ditunjukkan dengan struktur dan konten kurikuler serta jejaring dansarana yang mendukung untuk proses pembelajaran secara substantif telah merujukpada kompetensi internasional. Faktor eksternal yaitu badan akreditasi internasional,JABEE, dan badan akreditasi nasional, DIKTI, merupakan variabel yang perludiperhatikan. Meskipun ancaman yang dihadapi sifatnya tidak secara langsung terhadapkurikulum namun harus tetap diwaspadai. Sementara itu komponen kekuatan danpeluang yang dimiliki sangat berhubungan langsung dengan kurikulum danpelaksanaannya.

    Dengan berdasar atas analisis singkat tersebut maka dapat disimpulkan bahwakekuatan dan peluang relatif lebih dominan daripada kelemahan dan ancaman. Olehkarena itu Program Pengembangan Kurikulum PSTS FTSP UII menuju kurikulum2014 (K2014) secara logis dapat dilaksanakan.

    Pengembangan kurikulum K2009 menjadi K2014, disusun denganmempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut:1. Kualifikasi atau learning outcome sesuai dengan level S1 dalam KKNI, Peraturan

    Presiden No. 8 Tahun 2012.2. Penyesuaian mata kuliah pada Kurikulum 2009 dengan Kurikulum Inti PSTS

    BMPTTSSI.3. Kurikulum 2014 disusun sesuai dengan kriteria JABEE.

  • 16

    4. Kebutuhan untuk membangun ciri-khas/kekuatan khas lulusan PSTS FTSP UIIdengan memanfaatkan kekuatan/minat lokal/internal, sehingga lulusan yangdihasilkan: unik/khas dan sulit ditiru.

    5. Perubahan tuntutan kualitas lulusan atau trend perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi, sehingga K2009 perlu ditinjau ulang dan dikembangkan.

    Matrik SWOT dalam pengembangan kurikulum 2014 sebagaimana terlihat padaTabel 2.1 di bawah ini.

  • 17

  • 18

    Tabel 2.1 Matrik Analisis SWOT

    Faktor Internal

    Faktor Eksternal

    Kekuatan (Strength)a. Dosen dengan derajat akademik

    sangat baikb. Dosen dengan keahlian spesifik

    (kebencanaan).c. rasio dosen serta rasio tenaga

    kependidikan yang baik.d. perangkat proses pembelajaran,

    sarana, prasarana, dan laboratoriumyang lengkap.

    e. sistem penjaminan mutu (internal &eksternal), komitmen melaksanakancontinuous improvement.

    f. sistem dan teknologi informasi (TI)yang cukup.

    g. Suasana akademik yang telah terciptadengan baik.

    Kelemahan : (Weakness)a. Lulusan PSTS belum memiliki

    keunggulan spesifik (Isu localgenius )

    b. K2009 belum sepenuhnyamemenuhi learning outcome sesuailevel S1 dalam KBK, KKNI, danstandar JABEE.

    c. Lulusan belum siap untuk bersaingsecara global.

    d. Standar dan metode asesmenkompetensi lulusan yang Belumbaku.

    e. Hasil proses pembelajaran (outputdan outcome) belum optimal.

    f. Pada K2009 masih terdapatbeberapa muatan mata kuliah yangberulang (sebagian tumpangtindih/overlap).

    Peluang (Opportunity)a. Kebijakan pemerintah yang

    fleksibel dan mendukunginternasionalisasi programstudi.

    b. Kesediaan stakeholdersmemberikan masukan.

    c. Pengurangan risiko bencanadapat dikembangkan menjadikekhasan Program Studi (localgenius).

    d. Tersedia hibah eksternal untukpengembangan Prodi.

    e. Kebutuhan kompetensipractical dan soft skill di duniakerja.

    f. Memiliki jenjang S2kebencanaan (MRK)

    Strategi OSa. Pengajuan PSTS untuk akreditasi

    oleh JABEEb. Peningkatan kerjasama dengan

    institusi dalam maupun luar negerikhususnya Jepang dalam aspekkebencanaan

    c. Peningkatan kerjasama denganalumni dan stake holder untukpengembangan muatan pembelajaran

    d. Pemanfaatan hibah untukmendukung pengembangan sistempembelajaran berstandarinternasional

    Strategi OWa. Pengembangan kurikulum dengan

    penyesuaian kebutuhan kompetensipractical dan soft skill di duniakerja dengan kekhususanpenguatan aspek

    b. Pengembangan sistempembelajaran berstandarinternasional

    c. Kerjasama dengan institusi luaruntuk mengembangkan karyailmiah dan pengabdian dosen danmahasiswa, khususnya di bidangkebencanaan untuk menunjangproses pembelajaran.

    d. Kerjasama dengan instansi luaruntuk pengembangan practical dansoft skill

    Tantangan/Ancaman (Threat)a. Kehadiran perguruan tinggi

    asing di Indonesia.b. Persaingan dengan perguruan

    tinggi lain yang makin ketat.c. Tuntutan masyarakat terhadap

    kualitas dan kompetensi lulusanperguruan tinggi yangberstandar internasional.

    d. Persaingan dari tenaga kerjaasing yang masuk pada bursatenaga kerja di Indonesia.

    Strategi TSa. Meningkatkan kompetensi lulusan

    melalui continuous improvement,b. Meningkatkan komptetensi/ daya

    saing dan diversifikasi bidangkeahlian

    c. Melengkapi kompetensi/ ke-unggulan melalui motodepembelajaran berbasis ICT,

    d. Penguatan kompetensi akademikmelalui pelatihan dan magang.

    Strategi TWa. Pengembangan penyelenggaraan

    sistem pembelajaran berstandarinternasional

    b. Meningkatkan image profil alumni

  • 19

    BAB 3PROSES PENGEMBANGAN

    KURIKULUM

    3.1 PendahuluanPengembangan kurikulum didasarkan pada hasil evaluasi terhadap kurikulum

    yang telah berlaku dan masukan (feedback) dari stakeholder selama periode waktutertentu. Kegiatan tersebut merupakan tindakan perbaikan yang kontinu untukmenghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Kurikulum 2009 yang mengacupada ABET adalah kurikulum berbasis isi, sedangkan Kurikulum 2014 adalahkurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia(KKNI) dan memenuhi kriteria JABEE yang menekankan pada pemenuhan capaianpembelajaran (learning outcomes).

    Perubahan konsep dari kurikulum berbasis isi ke kurikulum berbasis kompetensidisajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1. Uraian tentang pengembangankurikulum dari masing-masing acuan di atas disajikan sebagai berikut ini.

    Tabel 3.1 Perubahan Konsep Kurikulum

    Perubahan Konsep KurikulumNo Tinjauan Kurikulum Berbasis Isi

    (Kurnas 1994)Kurikulum BerbasisKompetennsi (2000)

    1 Latar belakangperubahan

    Masalah internal Masalah global

    2 Basiskurikulum

    Berbasis isi (ContentBased Curriculum)

    Berbasis kompetensi (CompetencyBased Curriculum)

    3 Luaran PT Kemampuan minimalsesuai sasarankurikulumnya

    Kompetensi yang dianggapmampu oleh masyarakat

    4 Penilai kualitaslulusan

    Perguruan tinggi sendiri Perguruan tinggi dan penggunalulusan/stakeholder

    5 Cara menyusun Mulai dari isi keilmuannya Mulai dari penetapan profillulusan dan kompetensi

    6 Penekanan Mulai sari isi keilmuannya Mulai dari penetapan profillulusan dan kompetensi

    7 Pembelajaran Teacher centered learning(TCL) dengan titik beratpada transfer of knowledge

    Student centered learning (SCL)diarahkan pada pembekalanmethod of inquiry and discovery

  • 20

    3.2 Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)Ditjen DIKTI (2008), mengeluarkan buku panduan penyusunan kurikulum

    berbasis kompetensi (KBK) dengan tahapan sebagai berikut: 1). melakukan analisisSWOT, 2). melaksanakan tracer study untuk mengetahui labor market signals, 3).menentukan profil lulusan, 4). menentukan kompetensi lulusan, 5). menyusun bahankajian, 6). menentukan kedalaman dan keluasan kajian (sks), 7). mendistribusikanmuatan kajian ke dalam mata kuliah, 8). menyusun struktur kurikulum 9). Membuatrancangan pembelajaran dan 10). menyusun metode pembelajaran. Skema prosespengembangan kurikulum berbasis kompetensi disajikan pada Gambar 3.1.

    Gambar 3.1 Skema Proses Penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)Sesuai dengan rumusan DIKTI, penyusunan kurikulum PSTS diawali dengan

    analisis SWOT yang secara detail telah disajikan pada Bab 2. Selain itu PSTS jugatelah melakukan tracer study dengan tujuan mengidentifikasi distribusi lulusan terkaitdengan pekerjaannya, lokasi, jenis, waiting time, first salary, kinerja, tanggapan daripara pengguna lulusan PSTS dan mengetahui kebutuhan pasar (market signals). Profildan kompetensi lulusan PSTS secara detail disajikan pada Bab 4. Bahan kajian,kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per semester, dan strukturkurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan pembelajaran dan metodepembelajaran diuraikan pada Bab 7.

  • 21

    3.3 Tracer StudyMetode, proses dan mekanisme kegiatan tracer study, dilakukan secara aktif dan

    pasif. Tracer study secara aktif dilakukan dengan cara menghubungi alumni melaluitelepon, sms blast, email blast, dan media sosial.

    1. Melalui telepon, sms blast, dan email blast.Petugas PSTS menghubungi alumni melalui sarana telepon baik panggilan langsungmaupun sms, email, dan Blackberry Messenger (BBM). Ada 2 cara yang dilakukanuntuk memperoleh data yaitu 1). menanyakan alamat email alumni kemudianpetugas mengirimkan form tracer alumni melalui email yang diberikan atau 2).memberikan pertanyaan dari form tracer secara langsung kepada alumni, kemudianpetugas yang mencatat data yang diberikan.

    2. Melalui media sosialPenelusuran dilakukan pula melalui media sosial seperti mailing [email protected], Facebook Alumni Teknik Sipil UII yangdimoderatori oleh salah seorang alumni UII, dan Facebook JTS FTSP UII yangdimoderatori oleh staf dari Prodi Teknik Sipil.

    Tracer study secara pasif dilakukan dengan menunggu alumni menghubungiPSTS melalui:

    1. Sarana formulir alumni di buku wisudaSetiap pelaksanaan wisuda, wisudawan dan wisudawati menerima buku wisudayang dilengkapi dengan form isian data alumni. Form tersebut memuat data dirialumni, tahun pertama berkarya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan informasialumni

    2. Alumni yang akan melakukan pengurusan administrasi akademikBerkaitan dengan pengurusan surat-surat yang diperlukan alumni untuk mencaripekerjaan, studi lanjut, atau keperluan lain, maka alumni akan menghubungi DivisiAdministrasi Akademik. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menjaring dataalumni.

    Tingkat keberhasilan metode ini cukup baik, tercatat 192 alumni tertelusurkeberadaannya. Selain tracer study alumni, dilakukan pula tracer study penggunaalumni. Berdasarkan hasil tracer study pengguna alumni, lulusan UII diminati denganskor 4,15 dari skala 5.

  • 22

    3.4 Pengembangan Kurikulum sesuai Kerangka Kualifikasi NasionalIndonesia (KKNI)Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), adalah kerangka penjenjangan

    kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, danmengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja sertapengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai denganstruktur pekerjaan di berbagai sektor.

    Secara umum tidak terdapat perbedaan signifikan antara proses penyusunan KBKdengan proses penyusunan kurikulum sesuai KKNI. Tahapan penyusunan sesuai KKNIadalah sebagai berikut: 1). melakukan analisis SWOT berdasarkan Universitiy valuesdan scientific visssion prodi, 2). melaksanakan tracer study untuk menentukan needassessment dan market signal, 3). menentukan profil lulusan, 4). menentukan capaianpembelajaran (learning outcome) sesuai dengan deskripsi yang sesuai dengan levelKKNI dan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP), 5). menyusun bahan kajian(kedalaman, keluasan kajian dan tingkat kemampuan capaian), 6). menyusun matrikskompetensi dengan bahan kajian, 7). menyusun konsep mata kuliah dan besarnya sks,8). menyusun konsep integrasi bahan kajian, 9). menyusun struktur kurikulum dansilabus, 10). membuat rancangan pembelajaran dan 11). menyusun metodepembelajaran. Skema proses pengembangan kurikulum sesuai KKNI disajikan padaGambar 3.3 berikut.

    Gambar 3.2 Skema proses penyusunan kurikulum sesuai KKNI(Sumber: Dirjen Dikti, 2011)

  • 23

    Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum sesuai KKNI, penyusunankurikulum PSTS diawali dengan anlisis SWOT yang secara detail dipaparkan padaBab 2. PSTS juga telah melakukan tracer study yang bertujuan untuk mengetahui needassessment dan market signal, sebagaimana telah diuraikan pada Sub Bab 3.2 diatas.Profil dan learning outcome/capaian pembelajaran PSTS secara detail disajikan padaBab 4. Bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah persemester, dan struktur kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancanganpembelajaran dan metode pembelajaran diuraikan pada Bab 7.

    Secara konseptual, setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI disusun oleh empatparameter utama yaitu (a) keterampilan kerja, (b) cakupan keilmuan/pengetahuan, (c)metode dan tingkat kemampuan dalam mengaplikasikan keilmuan/pengetahuan

    tersebut serta (d)kemampuan manajerial. Keempat parameter yang terkandung dalammasingmasing jenjang disusun dalam bentuk deskripsi yang disebut Deskriptor KKNIyang secara rinci ditampilkan pada Tabel 3.2. Internalisasi dan akumulasi ke empatparameter yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur atau melaluipengalaman kerja disebut capaian pembelajaran (learning outcome).

    Tabel 3.2 Parameter dan unsur deskripsi KKNI

    Parameter dan deskripsi unsur KKNI

    Parameter Deskripsi Unsur-unsur deskripsi

    Kemampuan dibidang kerja

    Mampu melakukan Kemampuan di bidang kerja terkaitDengan metode.. Interaksi proses, alat dan bahan

    Menunjukkan hasil.. Deskripsi kualiatas hasil

    Dalam kondisi. Standar dan proses kerjaLingkup kerjaberdasarkanpengetahuan

    yang dikuasai

    Menguasai pengetahuan Lingkup kajian dan cabang ilmuUntuk dapat melakukan Lingkup kerja

    Kemampuan

    manajerialMampu mengelola Tingkat manajerialDan memiliki sikap. Sikap khusus yang dipersyaratkan

    Deskriptor pada KKNI terbagi atas dua bagian yaitu deskripsi umum yangmendeskripsikan karakter , kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiapmanusia Indonesia pada setiap jenjang; dan deskripsi spesifik yang mendeskripsikan

  • 24

    keterampilan, pengetahuan praktis, pengetahuan, ilmu pengetahuan yang dikuasaiseseorang bergantung pada jenjangnya.

    Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, implementasisistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia padasetiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dankepribadian manusia Indonesia dirinci sebagai berikut (deskripsi umum):

    1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan

    tugasnya

    3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air sertamendukung perdamaian dunia

    4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggiterhadap masyarakat dan lingkungannya

    5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama sertapendapat/temuan original orang lain

    6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untukmendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

    Adapun deskripsi spesifik/khusus kualifikasi KKNI level 6 (S1) adalah sebagaiberikut:

    1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS padabidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadapsituasi yang dihadapi.

    2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dankonsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secaramendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

    3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dandata, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatifsolusi secara mandiri dan kelompok.

    4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab ataspencapaian hasil kerja organisasi.

  • 25

    3.5 Pengembangan Kurikulum Sesuai Kriteria JABEESecara umum JABEE 2010 dan 2012 mengelompokkan kriteria dalam sirkulasi

    PDCA (Plan, Do, Check and Act). Kriteria JABEE 2012 dinyatakan dalam 4 statement,merupakan ringkasan dari kriteria JABEE 2010 yang terdiri dari 6 kriteria umum dan 2kriteria khusus disiplin ilmu bidang Teknik Sipil. Kriteria JABEE 2010 dan 2012mensyaratkan 6 kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa terakreditasi, meliputi: (1)learning outcome (Plan) (2) students workload (Do), (3) educational processes (Do),(4) Educational Environment and Student Support (Do), (5) Achievement of LearningOutcomes (Check), dan (6) Educational Improvement (Act), serta 2 kriteria khususbidang Teknik Sipil, yaitu: (1). Expected Knowledge and Abilities to be Acquired,(2).Faculty: qualified member to teach the subject sebagaimana ditampilkan padaGambar 3.3 di bawah ini.

    Gambar 3.3 Diagram Sirkulasi PDCA pada Kriteria JABEE 2010 dan JABEE 2012Sumber : JABEE (2012), http://www.jabee.org/english/OpenHomePage/e_process.htm

    Akreditasi oleh JABEE mendasarkan pada dua substansi pokok, yaitu (jaminankualitas) quality assurance dan penilaian yang didasarkan pada outcomes (outcomes-based assessment), yaitu menekankan pada pengetahuan dan kemampuan apa yangtelah dicapai mahasiswa, bukan pada (pendekatan berbasis input (input-basedapproaches), yaitu apa yang telah diajarkan kepada mahasiswa. Pendekatan berbasisoutcome memiliki konsekuensi bahwa seluruh proses pendidikan, termasuk diantaranyaadalah kurikulum, harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi sebagai upaya

  • 26

    menghasilkan luaran seperti yang diinginkan. Proses penyusunan kurikulum sesuaikriteria JABEE secara skematis disajikan pada Gambar 3.4 berikut.

    Gambar 3.4 Kerangka penyusunan kurikulum sesuai kriteria JABEESumber: Faiz Syuaib IPB

    Mengacu pada Gambar 3.4, kerangka penyusuan kurikulum sesuai kriteriaJABEE mengikuti siklus tahapan sebagai berikut:

    1. Menentukan profil lulusan yang sesuai dengan Visi, Misi, tujuan pedidikanistitusi dan memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholder,

    2. Merumuskan learning outcome, yang didasarkan atas beberapa pertimbanganberikut:a. Mandatory: sistem pendidikan dengan masa studi 4 tahun, jumlah SKS >

    124 sks, 60% dari kurikulum terdiri dari mathematics, natural science danengineering science,

    b. Kategori kriteria dependent (category-dependent criteria) sesuai dengankriteria JABEE point (a) (i), dalam penyusunan kurikulum diturunkan darikompetensi yang dirancang

    c. learning outcomes untuk program studi teknik sesuai level S1, point (a) (i)kriteria JABEE

  • 27

    d. learning outcomes sesuai dengan bidang khusus teknik sipil (civilengineering)

    e. learning outcomes dengan memasukkan kekhasan dari institusi (specific-distinctive, Items of Institutions)

    f. learning outcomes sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan stakeholderterhadap lulusan Teknik Sipil (Items required by society & stakeholder)

    3. Membuat rancangan metode pendidikan, yang didalamnya memuat desainkurikulum, silabus mata kuliah, dosen dan keahlian yang dibutuhkan, fasilitas,lingkungan dan suasana akademik, dan implementasi proses belajar mengajar(PBM).

    4. Menetapkan pencapaian learning outcomes, memuat kriteria dan metodeevaluasi setiap mata kuliah, kriteria dan metode evaluasi komprehensif lulusan,kriteria dan evaluasi transfer kredit (jika ada), dan setiap lulusan harusmemenuhi kriteria

    5. Educational improvement, meliputi evaluasi diri sesuai dengan sistem yangberlaku, pertimbangan kriteria profesi dan kebutuhan stakeholder, dokumentasidan notulensi, dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).

    3.5.1 Learning outcomes untuk prodi teknik level S1 sesuai kriteria JABEE

    Based on JABEE Criteria, Learning outcomes shall be established covering thebenchmark reference learning outcomes:

    1. An ability of multidimensional thinking with knowledge from global perspective2. An ability of understanding of effects and impact of professional activities on

    society and nature, and of professionals social responsibility

    3. Knowledge of and ability to apply mathematics and natural sciences4. Knowledge of the related professional fields, and ability to apply5. Design ability to respond to requirements of the society by utilizing various

    sciences, technologies and information6. Communication skills including logical writing, presentation and debating

    7. An ability of independent and life-long learning8. An ability to manage and accomplish tasks systematically under given

    constraints

  • 28

    9. An ability to work in a team .

    The learning outcomes shall be established by taking account of tradition andresources of the program, fields of the graduates, and also shall take account ofrequirements of the society and demands of the students.

    3.5.2 Kriteria Khusus JABEE disiplin Ilmu Teknik Sipil (JABEE Criteria byDicipline Civil Engineering).

    Based upon JABEE Criteria by Dicipline Civil Engineering, Graduates areexpected to acquire the following knowledge and abilities at the time of completion ofthe program:

    1. Applied mathematics2. Fundamentals of natural sciences (at least one from physics, chemistry,

    biology and geometry)3. At least three out of principle areas of civil engineering discipline: civil

    engineering material & construction management/ structural engineering &earthquake engineering & maintenance management engineering/geotechnique/ hydraulic engineering/ civil engineering planning & trafficengineering and civil environmental system

    JABEE membagi mata kuliah menjadi 3 kelompok, yaitu (1) Liberal Art, (2)Mathematics, Natural Sciences, and Information Technology, dan (3) Engineeringspecialization. Pengelompokan mata kuliah dan persentase tiap kelompok terhadapjumlah SKS adalah seperti terlihat pada Tabel 3.3.

    Tabel 3.3 Pengelompokan mata kuliah menurut JABEE

    No. Subject Categories MinimumWork Load(hours)

    1 Liberal Art >250

    2 Mathematics, Natural Sciences, and Information Technology >2503 Engineering Specialization 900

    Minimum credits 124 credits

    Sumber : JABEE 2010Sesuai dengan kriteria JABEE, penyusunan kurikulum PSTS diawali dengan

    menentukan profil lulusan. Profil lulusan PSTS telah dirumuskan sesuai dengan visi

  • 29

    misi universitas, fakultas dan prodi, serta harapan dan kebutuhan stake holder. Profildan learning outcome/capaian pembelajaran PSTS secara detail disajikan pada Bab 4.Bahan kajian, kedalaman dan keluasan kajian (sks), distribusi mata kuliah per semester,dan struktur kurikulum diuraikan secara lengkap pada Bab 5. Rancangan pembelajarandan metode pembelajaran diuraikan pada Bab 7.

    3.6 Pembelajaran Berbasis Kompetensi dengan Metode StudentCentered Learning (SCL)Teaching and learning methods merupakan suatu cara atau metode implementasi

    yang sangat menentukan di dalam proses belajar mengajar (PBM). Walaupunrancangan kurikulum dan resources sudah baik, tetapi apabila teaching dan learningmethods yang diimplementasikan belum baik maka luaran PBM belum menjamintercapainya tujuan yang diinginkan. Beberapa metode yang dikenal dalam PBM antaralain adalah Teacher Centered Learning (TCL) dan Student Centered Learning (SCL).

    TCL merupakan paradigma lama yang menganggap pengetahuan sebagai sesuatuyang sudah jadi dan tinggal dipindahkan ke orang lain/mahasiswa (transfer ofknowledge), sehingga bentuk penyampaiannya lebih banyak dengan metode ceramah.SCL merupakan paradigma baru yang memandang pengetahuan adalah sebuah hasilkonstruksi atau bentukan dari orang yang belajar, sehingga belajar adalah sebuah prosesmencari dan membentuk/ mengkonstruksi pengetahuan, jadi bersifat aktif, dan spesifik.Perbedaan metode TCL dan SCL secara detail ditampilkan pada Tabel 3.4.

    Tabel 3.4 Rangkuman perbedaan TCL dan SCL

    No Teacher Centered Learning(TCL) Stundent Centered Learning (SCL)a. Pengetahuan ditransfer dari

    dosen ke mahasiswaMahasiswa secara aktif mengembanngkanpengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya

    b. Mahasiswa menerimapengetahuan secara pasif

    Mahasiswa secara aktif terlibat di dalam mengelolapengetahuan

    c. Lebih menekankan padapenguasaan materi

    Tidak hanya menekankan pada penguasaan materitetapi juga dalam mengembanngkan karaktermahasiswa

    d. Biasanya memanfaatkanmedia tunggal

    Memanfaatkan banyak media (multimedia)

    e. Fungsi dosen atau pengajar Fungsi dosen sebagai fasilitator dan evaluasi

  • 30

    No Teacher Centered Learning(TCL) Stundent Centered Learning (SCL)sebagai pemberi informasiutama dan evaluator

    dilakukan bersama dengan mahasiswa

    f. Proses pembelajaran danpenilaian dilakukan secaraterpisah

    Proses pembelajaran dan penilaian dilakukansaling berkesinambungan dan terintegrasi

    g. Menekankan pada jawabannyang benar saja

    Penekanan pada proses pengembanganpengetahuan. Kesalahan dinilai dapat menjadisalah satu sumber belajar.

    h. Sesuai untukmengembanngkan ilmudalam satu disiplin saja

    Sesuai untuk pengembangan ilmu dengan carapendekatan interdisipliner

    i. Iklim belajar lebihindividualis dan kompetitif

    Iklim yang dikembangkan lebih bersifatkolaboratif, suportif dan kooperatif

    j. Hanya mahasiswa yangdianggap melakukan prosespembelajaran

    Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalammengembangkan pengetahuan, konsep danketerampilan

    k. Perkuliahan merupakan

    bagian terbesar dalamproses pembelajaran

    Mahasiswa dapat belajar tidak hanya dariperkuliahan saja tetapi dapat menggunakanberbagai cara dan kegiatan

    l. Penekanan pada tuntasnyamateri pembelajaran

    Penekanan pada pencapaian kompetensi pesertadidik dan bukannya tuntasnya materi.

    m. Penekanan pada bagaimanacara dosen melakukanpembelajaran.

    Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa dapatbelajar dengan menggunakann berbagai bahanpelajaran, metode interdisipliner, penekanan padaproblem based learning dan skill competency.

    Sumber: Panduan KBK DIKTI, 2008Secara umum metode pembelajaran yang diterapkan di PSTS sebagian masih

    bersifat TCL. Kurikulum 2014 dirancang dengan metode SCL yang memfokuskan padatercapainya kompetensi/capaian pembelajaran (learning outcome). Secara detailrancangan pembelajaran Kurikulum 2014 diuraikan pada Bab 7.

  • 31

    BAB 4Profil dan Kompetensi Lulusan

    4.1 Tahapan Perumusan Kompetensi Lulusan di PSTSKompetensi lulusan ditetapkan berdasarkan profil lulusan yang ingin dicapai

    sesuai dengan Visi, dan Misi Universitas, Fakultas, dan Program Studi, dan tujuanpendidikan dan capaian pembelajaran (learning outcomes) serta kemampuan programstudi dengan mempertimbangkan kebutuhan stakeholders, kebutuhan industri, dankebutuhan dunia kerja. Penjabaran Visi, Misi, tujuan pendidikan, dan capaianpembelajaran diuraikan sebagai berikut ini.

    4.1.1 Visi dan Misi Universitas

    Visi : Terwujudnya UII sebagai Rahmatan Lilalamin memiliki komitmen padakesempurnaan (keunggulan), risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian,pengabdian pada masyarakat dan dakwah, setingkat universitas yang berkualitas dinegara-negara maju.

    Misi : Menegakkan Wahyu Ilahi dan Sunnah Nabi sebagai sumber kebenaranabadi yang membawa rahmat bagi alam semesta melalui pengembangan danpenyebaran ilmupengetahuan, teknologi, budaya, sastra dan seni yang berjiwa Islam,dalam rangka membentuk cendiakawan muslim dan pemimpin bangsa yang bertaqwa,berakhlaq mulia,berilmu amaliah dan beramal ilmia, yang memiliki keunggulan dalamke Islaman, keilmuan, kepemimpinan, keahlian, kemandirian, dan profesionalism .

    4.1.2 Visi dan Misi Fakultas

    Visi : Mampu bersaing di arena nasional dan internasional dalam kerangkaKeislaman, keilmuan dan ke Indonesiaan

    Misi :1. Memberikan bekal pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran Islam

    sehingga menjadi insan yang berakhlak mulia

  • 32

    2. Menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran yang mampumemberikan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi secara handal kepadalulusannya

    3. Menghidupkan tradisi pengembangan iptek serta menyebarluaskannya untukkepentingan /kesejahteraan masyarakat,

    4. Memberikan pengetahuan sehingga lulusannya mampumenyesuaikan/mengaplikasikan ilmunya pada perkembangan kehidupan dimasyarakat.

    4.1.3 Visi dan Misi Program Studi Teknik Sipil

    Visi : PSTS UII termasuk 5 (lima) besar menurut Badan Akreditasi Nasionaldan terakreditasi Internasional sebelum tahun 2025, serta mempunyai komitmenterhadap keunggulan yang bermanfaat dan keislaman .

    Misi :1. Memberikan bekal pemahaman, penghayatan, pengamalan ajaran Islam

    sehingga menjadi insan yang berakhlak mulia serta memiliki integritaskepribadian yang tinggi

    2. Menyelenggarakan dan menciptakan lingkungan yang kondusif dalamproses pendidikan dan pengajaran sehingga dapat memberikan bekal ilmupengetahuan dan teknologi di bidang teknik sipil yang handal kepadalulusannya.

    3. Menghasilkan lulusan yang berakhlaq mulia, yang mampu menyesuaikandan mengaplikasikan serta mengamalkan ilmunya pada perkembangankehidupan di masyarakat.

    Unsur komitmen, keunggulan, manfaat dan keislaman tersirat secara jelas padaVisi PSTS, sehingga sangat koheren dengan Visi Fakultas dan Universitas. Demikianjuga Misi PSTS koheren dengan Misi Fakultas dan Universitas dengan penjabarannyamendukung Misi di level Fakultas dan Universitas. Semua kegiatan dari penjabaranVisi dan Misi didasarkan pada ajaran Islam, pengembangan ilmu pengetahuan dimasyarakat untuk menghasilkan sarjana muslim yang berilmu amaliah dan beramalilmiah.

  • 33

    4.1.4 Tujuan Pendidikan PSTSTujuan pendidikan PSTS adalah sebagai berikut:1. Memberikan pengetahuan tentang dasar keilmuan yang dapat mendukung

    analisis dan desain.2. Memberikan pengetahuan tentang ilmu ketekniksipilan, sehingga trampil

    dalam mengindentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah yang adadalam lingkup keahliannya.

    3. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam merancang,melaksanakan dan mengawasi bangunan rekayasa sipil secara amanah danprofesional dengan mempertimbangkan aspek pengurangan risiko bencana.

    4. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan tentang pemanfaatanteknologi informasi dan komputer dalam aplikasi ketekniksipilan.

    5. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam bidangperancangan, pelaksanaan dan pengawasan untuk pekerjaan teknik sipil dalamlingkup individual, kelompok, nasional dan internasional.

    6. Menanamkan dan mengembangkan sikap kewirausahaan dan kemampuanbekerjasama dalam bingkai etika profesi Islami serta menumbuhkan sikapbelajar sepanjang hayat.

    Tujuan PSTS mempunyai kesamaan dengan tujuan UII, yaitu membentuk sarjanamuslim Teknik Sipil yang handal, trampil, dan mampu mengaplikasikan ilmunya dimasyarakat. Rincian capaian pembelajaran (learning outcomes) PSTS diuraikan padaSub bab 4.5.

    4.2 Kebutuhan Industri, Dunia Kerja dan StakeholdersMelalui tracer study, temu alumni, diskusi mahasiswa dan workshop dengan

    asosiasi profesi (HPJI, PII), asosiasi perusahaan (INKINDO), pelaku industri jasakonstruksi dan pendidikan tinggi teknik sipil, diperoleh masukan-masukan untukmerumuskan kompetensi lulusan teknik sipil. Di bawah ini masukan-masukan daristakeholder tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan teknik sipil:

    1. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris,2. Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam team,3. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi informasi,

    4. Memiliki kemampuan sebagai problem solver,

  • 34

    5. Memiliki jiwa entrepreneur dan inovasi,6. Memiliki kepribadian dan kecerdasan spritual,7. Memiliki kemampuan untuk belajar sendiri,8. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain,9. Memiliki kemampuan untuk bersaing secara nasional dan internasional,10. Memiliki kemampuan profesional sebagai konsultan (desain dan supervisi)

    dan kontraktor (pelaksana).11. Memiliki kemampuan dalam hal hukum konstruksi dan manajemen

    keuangan.

    12. Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam berkomunikasi, presentasi dannegosiasi.

    4.3 Profesi dan Bidang Kerja Lulusan Teknik SipilProfesi kerja lulusan teknik sipil antara lain perencana, supervisor, kontraktor,

    developer, dosen, birokrat dan tenaga ahli pada instansi pemerintah atau swasta. Bidangkerja lulusan teknik sipil antara lain : bangunan gedung, bangunan perumahan, jalanraya, jalan kereta api, jembatan, pelabuhan, bandara, terowongan, bendungan, waduk,saluran pengairan, proyek air bersih, bangunan industri dan bangunan infrastrukturlainnya.

    4.4 Rumusan Profil dan Kompetensi LulusanSetelah melalui proses yang panjang mulai dari perunutan Visi, Misi dan Tujuan,

    tujuan pendidikan teknik sipil, kebutuhan stakeholder, maka profil dan kompetensilulusan PSTS adalah sebagai berikut.

    Profil lulusan PSTS adalah perancang, pelaksana, dan pengawas bangunanrekayasa sipil yang Amanah, TRAmpil, Kompeten, adapTIF dan inovaTIF(ATRAKTIF) dan berwawasan kebencanaan.

    Kompetensi lulusan PSTS adalah mampu merancang, melaksanakan danmelakukan supervisi bangunan rekayasa sipil dengan Amanah, TRAmpil, Kompeten,adapTIF dan inovaTIF (ATRAKTIF) dan berwawasan kebencanaan.

    Apabila diperhatikan, kompetensi lulusan PSTS tidak hanya menekankan padaaspek kognitif saja, tetapi juga menekankan pada aspek afektif dan psikomotorik.Keseluruhan aspek tersebut diwadahi dalam akronim ATRAKTIF dan berwawasankebencanaan dengan penjelasan secara rinci sebagai berikut.

  • 35

    1. Kompetensi Dasar Amanah

    Amanah adalah kompetensi dasar yang penting untuk lulusan Prodi TeknikSipil UII. Amanah yang dimaksud, bahwa lulusan PSTS:a. Mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku dapat

    dipercaya dan mampu menangani semua jenis pekerjaan teknik sipil sesuaikaidah-kaidah keilmuan dan peraturan yang berlaku,

    b. Mempunyai sifat dan sikap individual dan sosial yang terpuji, mampumenumbuhkan suatu value, mau berbaur, bekerja sama, saling toleransi, salingmenghargai, saling memperkuat di dalam masyarakat yang akhirnya menjadiwarga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya.

    2. Kompetensi Praktis (Practical Skill)Kompetensi Praktis adalah kompetensi yang berkaitan dengan

    ketrampilan/skill yang akan memperkaya kompetensi keilmuan. Kompetensi praktisyang dimaksud adalah:a. Mempunyai seperangkat keahlian yang dapat dipakai untuk merancang secara

    trampil (Design skill) bangunan sipil dengan mempertimbangkan keselarasanantara fungsi, keamanan dan efisiensi secara individu maupun kelompok,

    b. Mempunyai kemampuan dan ketrampilan untuk berkomunikasi(Communication skill) secara efektif baik lisan (presentasi, negosiasi) maupuntulisan,

    c. Mempunyai ketrampilan dalam menggunakan perangkat berbasis komputer(Computer skill),

    d. Mempunyai ketrampilan dalam mengelola sumberdaya pembangunan bidangketekniksipilan (managerial skills).

    3. Kompetensi Keilmuan (Knowledge)Kompetensi keilmuan yang dimaksud meliputi:

    a. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika(mathematics), dan ilmu pengetahuan alam (natural science)

    b. Memahami dan menguasai materi kelompok ilmu-ilmu civil engineeringspecialization,

  • 36

    c. Mampu menerapkan materi kelompok bidang ilmu tersebut di atas untukkeperluan analisis, perancangan, pelaksanaan, dan pengawasan bangunan-bangunan sipil,

    d. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untukkeperluan perancangan, pengawasan, pelaksanaan dan aspek hukum dalampembangunan bangunan ketekniksipilan.

    e. Mampu menggunakan materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk keperluanperancangan, penumbuhan managerial skill dan legal aspect.

    4. Kompetensi untuk Adaptasi dan InovasiKemampuan untuk segera beradaptasi terhadap lingkungan merupakan salah

    satu kompetensi lulusan Teknik Sipil UII. Kompetensi untuk beradaptasi dapatdibentuk melalui:a. Kemampuan bekerja-sama dan berinteraksi dalam suatu tim. Kebiasaan untuk

    bekerjasama dalam suatu tim akan memudahkan untuk beradaptasi dengankondisi lingkungan, baik dalam lingkup nasional dan internasional.

    b. Kemampuan berinovasi, berkreatifitas dalam bidang teknik sipil, serta sikapbelajar sepanjang hayat.

    c. untuk beradaptasi dengan lingkungan maka: kreatifitas, inovasi sangatlahdiperlukan.

    d. Kemampuan mendesain dan melakukan eksperimen, serta menganalisis danmenjelaskan hasil eksperimen dalam perspektif keilmuan bidang teknik sipil.

    5. Kompetensi untuk wawasan kebencanaanKemampuan untuk merespon terhadap lingkungan dan awareness terhadap

    kebencanaan dalam desain, pelaksanaan dan pengawasan bangunan merupakansalah satu kompetensi lulusan PSTS. Kompetensi untuk merespon terhadap bencanadicapai melalui berbagai pengetahuan maupun ketrampilan yang terstruktur dalammata kuliah khusus tentang kebencanaan, sisipan pada mata kuliah-mata kuliahdengan penguatan kebencanaan, praktik kerja, kegiatan lapangan dan tugas akhir.

    4.5 Kompetensi Lulusan Berdasarkan UU PT RI No. 12 Tahun 2012Secara lengkap kompetensi lulusan PSTS yang ATRAKTIF dan berwawasan

    kebencanaan jika disesuaikan dengan Undang Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang

  • 37

    Perguruan Tinggi maka terbagi dalam Kompetensi Utama (6 kompetensi) danKompetensi Pendukung (4 kompetensi) sebagai berikut:1. Kompetensi Utama:

    a. Lulusan yang memiliki pemahaman yang lurus (hanif) dan menyeluruh(kaffah) tentang Al Islam sebagai jalan hidup dan kehidupan umat manusia,

    b. Lulusan yang mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilakuamanah yaitu dapat dipercaya dan mampu menangani semua jenis pekerjaanteknik sipil sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, etika dan peraturan yangberlaku,

    c. Lulusan yang mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika(mathematics), prinsip-prinsip mekanika (enginering principles) dan materikelompok ilmu-ilmu dasar keteknik sipilan (basic science ) yang dapatmendukung analisis dan Desain bidang teknik sipil,

    d. Lulusan yang kompeten dan memiliki keahlian ilmu ketekniksipilan sertamampu mengidentifikasi, merumuskan, menganalisis dan menyelesaikanmasalah yang ada dalam bidang teknik sipil,

    e. Lulusan yang mampu merancang, melaksanakan dan mengawasi bangunanrekayasa sipil secara profesional dalam lingkup nasional dan internasional,

    f. Lulusan yang mempunyai keterampilan dan mampu menggunakan danmemanfaatkan teknologi informasi, komputer dan software bidang teknik sipil,

    g. Lulusan yang memiliki practical skill pada bidang teknik sipil,2. Kompentesi Pendukung:

    a. Lulusan yang mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan dan tulisan,b. Lulusan yang memiliki kreatifitas, inovasi dan mampu untuk beradaptasi dan

    berinteraksi dengan lingkungan secara individual maupun tim,c. Lulusan yang memiliki dan dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan.

    4.6 Kompetensi/Learning Outcomes Lulusan Sesuai Deskripsi danJenjang KKNIBerikut ini uraian rumusan kompetensi atau learning outcome PSTS sesuai

    dengan KKNI yang meliputi deskripsi umum, dan deskripsi spesifik. Deskripsi spesifiklevel 6 KKNI (S1) meliputi diskripsi kemampuan di bidang kerja, lingkup kerja

  • 38

    berdasarkan pengetahuan yang dikuasai, dan kemampuan manajerial. Uraian tentangkompetensi umum dan kompetensi spesifik adalah sebagai berikut.1. Kemampuan di bidang kerja

    a. Mampu melakukan pekerjaan perancangan, pelaksanaan, dan pengawasanpekerjaan teknik sipil sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan, etika danperaturan yang berlaku serta pemilihan dan penggunaan metode yang sesuaidengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi

    b. Terampil dan mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi,komputer dan software bidang teknik sipil untuk menghasilkan rancangan yangsesuai dengan peraturan yang berlaku

    c. Mampu mengidentifikasi, merumuskan, menganalisis dan menyelesaikanmasalah yang ada dalam bidang teknik sipil, termasuk risiko bencana.

    2. Lingkup Kerja Berdasarkan Pengetahuan Yang Dikuasaia. Mengerti dan memahami materi kelompok ilmu-ilmu matematika (mathematics),

    prinsip-prinsip mekanika (enginering principles), materi kelompok ilmu-ilmudasar keteknik sipilan (basic science),

    b. Memahami dan menguasai materi kelompok ilmu-ilmu engineering design,engineering specialization dan engineering practice,

    c. Mampu menerapkan materi kelompok bidang-bidang ilmu tersebut di atas untukkeperluan analisis dan perancangan bangunan-bangunan sipil,

    d. Mampu menggunakan materi kelompok ilmu-ilmu pendukung untuk keperluanperancangan dan penumbuhan managerial skill untuk dapat berperan sebagaiperancang, pelaksana dan pengawas proyek bangunan sipil.

    3. Kemampuan Manajeriala. Mampu mengelola pekerjaan teknik sipil sesuai kaidah-kaidah keilmuan dan

    peraturan yang berlaku secara profesionalb. Mempunyai jati-diri yang mencerminkan sifat-sifat dan perilaku dapat dipercaya

    (amanah) dalam mengelola pekerjaan teknik sipil.c. Memiliki kreatifitas, inovasi dan mampu beradaptasi serta berinteraksi dengan

    lingkungan secara individual maupun tim, dan mengembangkan jiwakewirausahaan.

    4. Deskripsi Umum (Sikap Dan Perilaku)

  • 39

    Rumusan Kompetensi ke-UII an didasarkan pada PU UII No 01 dan PU RekIII 2011. Kompetensi ke-UII-an meliputi empat domain yaitu domain Keislaman,Kebangsaan, Kewirausahaan dan Bahasa Inggris.a. Rumusan Kompetensi Keislaman adalah lulusan memiliki spirit keberagama-an,

    mempunyai komitmen membangun masyarakat madani yang diridhai AllahSWT yang menjadikan Al-Quran dan as-Sunnah sebagai rujukan sertamelakukan pengembangan keislaman, baik pada ranah pengetahuan maupunpada sikap dan perilakunya.

    b. Rumusan Kompetensi Kebangsaan terdiri dari Kompetensi PendidikanKewargaregaraan dan Kompetensi Pancasila. Rumusan Kompetensi PendidikanKewarganegaraan (civic education) adalah lulusan memahami danmengamalkan prinsip-prinsip kewarganegaraan yang cerdas (civil intelligence)dan berkeadaban (civil culture). Rumusan Kompetensi Pancasila adalah lulusanmemahami dan mengamalkan ideologi Pancasila dan konsep kebangsaanIndonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

    c. Rumusan Kompetensi Kewirausahaan adalah lulusan memahami berpikir

    kewirausahaan untuk pengembangan potensi diri, sarana meningkatkan kualitashidup dan membangun komitmen kewirausahaan berbasis syariah serta trampilberwirausaha.

    d. Rumusan kompetensi Bahasa Inggris adalah lulusan memahami Bahasa Inggrissecara akademik sesuai dengan bidang profesi pekerjaannya dan memiliki sikapmenyukai melakukan komunikasi dalam Bahasa Inggris serta dapatberkomunikasi dengan Bahasa Inggris.

    4.7 Learning Outcomes Lulusan PSTS sesuai Kriteria JABEESecara umum kompetensi lulusan PSTS yang ATRAKTIF dan berwawasan

    kebencanaan jika disesuaikan dengan Kriteria JABEE adalah sebagai berikut:1. Ability to implement Islamic Values for the benefit of humanity and life-long

    learning

    2. Ability to work in team and communicate ideas effectively (team work andcommunication skills)

  • 40

    3. Ability to apply basic sciences (including mathematics, physics, and mechanics)and information technology in understanding real world phenomena andabstracting them into engineering problems

    4. Ability to apply creativity and innovation skills to solve problems in civilengineering fields

    5. Ability to conduct multidimensional thinking for better built environtment,especially concerning disaster risk reduction in civil infrastructure

    4.8 Roadmap Pencapaian Learning Outcomes/KompetensiAdapun penelusuran, perunutan mulai dari Visi dan Misi Universitas, Fakultas,

    Program Studi sampai pada kompetensi lulusan disarikan di dalam Gambar 4.1.Berdasarkan Gambar 4.1 tampak bahwa Visi UII utamanya ditekankan pada adanyakemaslahatan kehadiran UII untuk semesta alam, tidak saja untuk umat manusia tetapijuga makhluk lain (makhluk hidup) dan keserasiannya dengan lingkungan (alamsemesta). Kemaslahatan terdiri atas dua hal utama yaitu kemanfaatan dan terhindar darikemudharatan/kebencanaan. Kemaslahatan meliputi tempat/lokasi, organisasi/elemen/instansi yang ada, kondisi fisik, pimpinan sampai staf, dosen, karyawan danmahasiswa.

    Di dalam konotasi Teknik Sipil, kemaslahatan yang akan dicapai oleh programstudi lebih mudah dilaksanakan apabila diturunkan menjadi roadmap mulai darikompetensi lulusan yang diinginkan, kemampuan yang diperlukan, mata kuliahpendukung Performance Indicator (PI) sampai Performance Criteria seperti tertuangpada Tabel 4.1.

    Untuk mencapai kompetensi lulusan (ATRAKTIF) diperlukan suatu konsep yangjelas. Program outcomes ATRAKTIF memerlukan seperangkat kemampuan yang sudahdirumuskan dan akan dapat dicapai dengan menyediakan seperangkat mata-kuliah danpenguatan ketrampilan tertentu. Selanjutnya kompetensi diukur dengan menetapkanindikator kinerja dan performance criteria untuk mengukur keberhasilan PBM denganAssessment setiap akhir semester. Adapun pengertian-pengertian Assessment yangdimaksud adalah sebagai berikut.

  • 41

    1. Individual AssessmentIndividual Assessment adalah proses pengukuran hasil Proses Belajae Mengajar

    (PBM) yang dilakukan secara individual mahasiswa. Pengukuran hasil dilakukandengan berbagai cara mulai dari ujian tertulis, ujian lisan, presentasi dan ujian lisan,home work, Tugas Besar. Nilai akhir individual assessment jelas dapat dipakai sebagaiindicator keberhasilan individual mahasiswa.

    2. Inter Individual AssessmentInter individual assessment ini dapat dilakukan pada ujian presentasi oleh suatu

    group kerja, misalnya presentasi hasil group praktikum, tugas-tugas presentasi dalamkerja group maupun bentuk-bentuk lain yang senada. Nilai akhir individual dalam kerjagroup dapat dipakai sebagai indicator keberhasilan kerjasama/teamwork.

    3. Group AssessmentGroup assessment ini sudah merupakan hasil dari kelompok-kelompok bidang

    keahlian. Misalnya hasil PBM kelompok peminatan bidang Struktur, Transportasi,Geoteknik, Hidroteknik maupun Manajemen Konstruksi. Assessment seperti ini dapatditelusuri dan dapat dijadikan indikator peminatan dan tingkat prestasi mahasiswa padakelompok-kelompok peminatan bidang-bidang tersebut.

    4. Graduate AssessmentGraduate assessment adalah proses penelusuran hasil PBM secara kolektif pada

    seluruh lulusan pada periode tertentu (wisuda, tahun dsbnya). Penelusuran hasil secarakolektif seperti ini sudah secara rutin dilakukan dengan seperangkat manfaat yangsudah diperoleh.

    5. Institution Assessment/Learning OutcomesAssessment ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa capaian target

    kompetensi lulusan yang telah dicanangkan oleh institusi. Kriteria yang dipakaimerupakan kombinasi antara hasil Proses Belajar Mengajar secara kurikuler danseperangkat prestasi mahasiswa yang diperoleh secara non-kurikuler (setifikat-sertifikatpenguasaan paket program, dan kursus-kursus profesional).

  • 42

    6. Stakeholder Assessment

    Stakeholder Assessment adalah assessment yang dilakukan oleh stakeholder,yaitu pengguna lulusan PS Teknik Sipil UII. Kegiatan Assessment ini berupa tracerpengguna alumni.

  • 43

    Gambar 4.1 Bagan Perunutan Visi, Misi Universitas, Fakultas dan Prodi terhadap Kompetensi Lulusan

    1.Amanah2.Trampil3.Kompeten4.Adaptif/Inovatif5.Kebencanaan

    Pada level Program Studi, kata-katakunci Visi adalah :1. Unsur manfaat2. Komitmen terhadap keunggulan3. Keislaman

    Pada level Fakultas kata-katakunci Visi adalah :1. Daya saing tinggi2. Keislaman, keilmuan dan

    keindonesiaan

    Pada level Universitas, kata-kata kunci Visi adalah :1. Rahmatan Lilalamin2. Komitmen thd

    kesempurnaan3. Risalah Islamiyah dlm

    Catur Dharma

    Terwujudnya UII sebagaiRahmatan Lila-la-minyang akan membe-rikanmanfaat, yang memilikikomitmen pada ke-sempurnaan dan RisalahIslamiyah di bidangpendidikan, penelitian,pengabdian padamasyarakat dan dakwahIslamiyah

    PSTS UII termasuk limabesar menurut BAN PT ,terakre-ditasiInternasional sebe-lumtahun 2025, danmempunyai komitmenterhadap keunggulan yangbermanfaat dan keislaman

    Mampu bersaing di arenanasional dan internasionaldalam kerangka keisla-man, keilmuan dan keIndonesiaan

    Amanah TRAmpil Kompeten AdapTIF InovaTIFATRAKTIF Kebencanaan

  • 44

    Tabel 4.1 Road map pencapaian Kompetensi Lulusan

    Engineering Image Learning Outcomes Performance Indicator (PI) PerformanceCriteria

    perancang, pelaksana, danpengawas bangunanrekayasa sipil yangAmanah, TRAmpil,

    Kompeten, adapTIF daninovaTIF (ATRAKTIF)

    dan berwawasankebencanaan

    1. Trustworthy Grade Liberal Art subject > C2. Individually and Socially responsible1. Mastering Design Skill 1. Grade of design based subjects 1. >C2. Mastering Communication skill 2. Presentation documents 2. Available3. Mastering Computer skill 3. Design documents 3. Available4. Mastering managerial skills 4. Number of computer certificate 4. 3

    certificates1. Sufficient understanding of applied

    mathematics and natural science1. Grade of mathematics and natural

    science subjects 1. > C2. Sufficient understanding of Civil Engineering

    knowledge

    2. Grade of civil engineering subjects 2. > C3. Ability to apply knowledge related civil

    engineering field4. Sufficient understanding of supporting

    knowledge5. Ability to apply supporting knowledge1. Ability to work in a team

    Grade of social service subjects > B2. Innovative, creative, and life long learning

    attitude3. Ability to conduct experiment in Civil

    engineering FieldSufficient understanding of disaster knowledge Grade of disaster related subjects > C

  • 45

    BAB 5Struktur Kurikulum 2014

    5.1 Komposisi Kurikulum 2014PSTS telah mengembangkan Kurikulum 2014 berdasarkan tujuan pendidikan dan

    kompetensi lulusan yang sudah dirumuskan, dengan mengacu pada standar-standarJABEE. Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan masukan-masukan dariberbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam 2 (dua) tahun terakhir, meliputiworkshop, tracer study, survei stakeholder dan alumni, rapat dewan dosen dan media-media lain, guna menghasilkan sarjana teknik sipil yang mampu merancang,melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan bangunan ketekniksipilan dan memilikikarakter ATRAKTIF (amanah, terampil, kompeten, adaptif dan inovatif) sertaberwawasan kebencanaan. Sarjana teknik sipil dengan potensi karakter unggulantersebut akan dihasilkan melalui Kurikulum 2014 setelah menempuh serangkaianaktivitas perkuliahan dengan beban studi minimal 145 SKS. Beban tersebut terdiri atas135 SKS mata kuliah wajib dan minimal 10 SKS mata kuliah pilihan.

    Mata kuliah wajib pada Kurikulum 2014 berjumlah 55 buah, termasuk PraktikKerja, Proposal Tugas Akhir dan Tugas Akhir, dengan beban studi tiap mata kuliahyang bervariasi antara 1 hingga 4 SKS. Selain mata kuliah wajib, Kurikulum 2014menyediakan lebih dari 20 mata kuliah pilihan dengan beban studi 2 SKS tiap matakuliah. Mata kuliah pilihan dapat ditempuh oleh mahasiswa sesuai dengan minatmasing-masing pada semester VI dan VII. Kurikulum 2014 dirancang untukdiselesaikan secara normal dalam waktu 8 (delapan) semester.

    Mata kuliah pada Kurikulum 2014 terdistribusi ke dalam kelompok mata kuliahkhas Universitas Islam Indonesia, kelompok mata kuliah umum ketekniksipilan, sertakelompok mata kuliah 5 (lima) bidang keahlian ketekniksipilan, yang meliputi keahlianteknik struktur, teknik transportasi, geoteknika, teknik keairan, serta manajemenkonstruksi. Dalam kelompok mata kuliah umum ketekniksipilan, Kurikulum 2014 diantaranya menawarkan mata kuliah yang lahir dari muatan khas pengurangan resiko

    bencana dan ketahanan masyarakat terhadap bencana (disaster risk reduction andresilience). Mata kuliah tersebut meliputi: Pengantar Manajemen Kebencanaan (wajib,

  • 46

    2 SKS) dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana (pilihan, 2 SKS). Komposisi matakuliah berdasarkan bidang-bidang keahlian yang terkait dengan bidang ketekniksipilanpada Kurikulum 2014 disajikan pada Gambar 5.1berikut.

    Gambar 5.1 Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2014

    Komposisi mata kuliah Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan pulakomposisi muatan pembelajaran yang dipersyaratkan oleh JABEE. Tabel 5.1 berikutmenyajikan kriteria komposisi yang dipersyaratkan oleh JABEE dan padanannya dalamKurikulum 2014.

    Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Komposisi Muatan Pembelajaran JABEE danKurikulum 2014

    No Kelompok Muatan PembelajaranKriteriaJABEE

    (jam atauSKS)

    K 2014

    Keterangan

    (SKS) (jam)

    1 Liberal Arts >250 jam 293Memenuhi

    kriteria

    JABEE

    2Mathematics, Natural Sciences, andInformation Technology >250 jam 293

    3 Engineering Specialization 900 jam 13454 Minimum credits : 124 credits 124 SKS 145 1931

    5.2 Struktur Kurikulum 2014

    CE DEPT : Jurusan Teknik SipilCM : Manajemen KonstruksiGTE : GeoteknikaHHE : Teknik KeairanSCE : Teknik StrukturTRE : Teknik TransportasiUNIV : Universitas (UII)

    46

    2 SKS) dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana (pilihan, 2 SKS). Komposisi matakuliah berdasarkan bidang-bidang keahlian yang terkait dengan bidang ketekniksipilanpada Kurikulum 2014 disajikan pada Gambar 5.1berikut.

    Gambar 5.1 Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2014

    Komposisi mata kuliah Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan pulakomposisi muatan pembelajaran yang dipersyaratkan oleh JABEE. Tabel 5.1 berikutmenyajikan kriteria komposisi yang dipersyaratkan oleh JABEE dan padanannya dalamKurikulum 2014.

    Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Komposisi Muatan Pembelajaran JABEE danKurikulum 2014

    No Kelompok Muatan PembelajaranKriteriaJABEE

    (jam atauSKS)

    K 2014

    Keterangan

    (SKS) (jam)

    1 Liberal Arts >250 jam 293Memenuhi

    kriteria

    JABEE

    2Mathematics, Natural Sciences, andInformation Technology >250 jam 293

    3 Engineering Specialization 900 jam 13454 Minimum credits : 124 credits 124 SKS 145 1931

    5.2 Struktur Kurikulum 2014

    CE DEPT : Jurusan Teknik SipilCM : Manajemen KonstruksiGTE : GeoteknikaHHE : Teknik KeairanSCE : Teknik StrukturTRE : Teknik TransportasiUNIV : Universitas (UII)

    46

    2 SKS) dan Evaluasi Infrastruktur Pasca Bencana (pilihan, 2 SKS). Komposisi matakuliah berdasarkan bidang-bidang keahlian yang terkait dengan bidang ketekniksipilanpada Kurikulum 2014 disajikan pada Gambar 5.1berikut.

    Gambar 5.1 Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2014

    Komposisi mata kuliah Kurikulum 2014 disusun dengan memperhatikan pulakomposisi muatan pembelajaran yang dipersyaratkan oleh JABEE. Tabel 5.1 berikutmenyajikan kriteria komposisi yang dipersyaratkan oleh JABEE dan padanannya dalamKurikulum 2014.

    Tabel 5.1 Perbandingan Kriteria Komposisi Muatan Pembelajaran JABEE danKurikulum 2014

    No Kelompok Muatan PembelajaranKriteriaJABEE

    (jam atauSKS)

    K 2014

    Keterangan

    (SKS) (jam)

    1 Liberal Arts >250 jam 293Memenuhi

    kriteria

    JABEE

    2Mathematics, Natural Sciences, andInformation Technology >250 jam 293

    3 Engineering Specialization 900 jam 13454 Minimum credits : 124 credits 124 SKS 145 1931

    5.2 Struktur Kurikulum 2014

    CE DEPT : Jurusan Teknik SipilCM : Manajemen KonstruksiGTE : GeoteknikaHHE : Teknik KeairanSCE : Teknik StrukturTRE : Teknik TransportasiUNIV : Universitas (UII)

  • 47

    Penempatan mata kuliah Wajib dan mata kuliah pilihan beserta prasyaratnya yangdisusun dalam semester adalah sebagai berikut:

    1. Mata kuliah Wajib.Tabel 5.2 Penempatan Mata Kuliah dan Prasyarat

    SEMESTER 0No Kode Mata Kuliah SKS Status1 10000117 Pekan Taaruf 0 Wajib2 10000217 Orientasi Nilai Dasar Islam 0 Wajib3 10000317 Praktek Ibadah 0 Wajib4 10000417 Baca Tulis Al Quran 0 Wajib5 10000417 LKID 0 Wajib

    SEMESTER 1

    No Kode Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai

    D)1 10000511 Aqidah 2 -2 10011021 Pendidikan Pancasila 2 -

    3 51116011 Rekayasa Lalu Lintas (+Pr) 3 -4 51111031 Matematika 1 2 -

    5 51111011 Fisika Teknik I 2 -

    6 51111021 Gambar Teknik 3 -

    7 51115011Analisis Struktur. StatikTertentu 4 -

    8 51113011 Hidraulika I (+Pr) 3 -Jumlah 21

    SEMESTER 2

    No Kode Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai

    D)1 10000711 Ibadah dan Akhlaq 2 Aqidah

    2 10000611 Pendidikan Kewarganegaraan 2

    3 51121051 Matematika II 2 Matematika I

    4 51121081 Statistika Teknik 2 -

    5 51125041 Teknologi Bahan Konstruksi (+Pr) 3 -6 51121041 Bahasa Inggris untuk Teknik Sipil 2 -

    7 51121071Pengantar ManajemenKebencanaan

    2 -

  • 48

    8 51125021 Analisis Struktur Statik Tak Tentu 3 Analisis Struktur Statik Tertentu

    Jumlah 18

    SEMESTER 3

    No Kode Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai

    D)

    1 10001011Pemikiran & Peradaban Dalam

    Islam2 Aqidah

    2 51131101 Matematika III 2 Matematika II

    3 51135031 Analisis Tegangan Bahan 3 Analisis Struktur Statis Tertentu

    4 51133031 Hidrologi Terapan 2 Statistika Teknik

    5 51131111 Pemrograman Komputer 2Matematika I, Bahasa Inggris untuk

    Teknik Sipil

    6 51131091 Ilmu Lingkungan 2 -

    7 51132011 Mekanika Tanah I (+Pr) 3 -8 51133021 Hidraulika II 2 Hidraulika I

    9 51131061 Pemetaan dan GIS ( +Pr ) 3 -Jumlah 21

    SEMESTER 4

    No Kode Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai

    D)

    1 10000911Studi Kepemimpinan Dalam

    Islam2 Pemikiran & Peradaban Dalam Islam

    2 51141121 Metode Numerik 2 Pemrograman Komputer

    3 51145051 Analisis Struktur Metode Matrik 3 Analisis Struktur Statis Tak Tentu

    4 51142021 Mekanika Tanah II (+Pr) 3 Mekanika Tanah I5 51143051 Rekayasa Irigasi 3 Hidraulika I (+Pr), Gambar Teknik6 51146021 Bahan Perkerasan Jalan (+Pr) 3 Mekanika Tanah I7 51143041 Drainase Terapan 2 Hidraulika II, Hidrologi Terapan

    8 51144011 Manajemen Proyek 4 -Jumlah 22

    SEMESTER 5

    NoKode

    Mata Kuliah SKSPrasyarat Mata Kuliah (minimal nilai

    D)1 51155061 Desain Plat dan Balok Beton 3 Analisis Tegangan Bahan

    2 51155071 Struktur Rangka Baja 3 Analisis Tegangan Bahan

  • 49

    3 51156041 Struktur Perkerasan Jalan 2 Bahan Perkerasan (+Pr)4 51156031 Geometri Jalan Raya 3 Gambar Teknik

    5 51154021Manajemen PeralatanKonstruksi.

    2-

    6 51152031 Pondasi I 2 -

    7 51153061 Perancangan Keairan 3 Hidraulika II, Rekayasa Irigasi

    8 51155081 Teknik Kegempaan 2 -

    Jumlah 20

    SEMESTER 6No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)

    1 51165091Desain Portal Beton Tahan

    Gempa3 Desain Plat dan Balok Beton

    2 51166051 Perancangan Jalan 3Geometri Jalan Raya, Struktur Perkerasan

    Jalan,

    3 51165101Struktur Portal Baja TahanGempa

    2Analisis Struktur Statis Tak Tentu, Struktur

    Rangka Baja4 51162041 Pondasi II 2 Mekanika Tanah I, Pondasi I

    5 51164031Metode Pelaksanaan

    Bangunan3 Manajemen Proyek

    6 51161131 Praktik Kerja 2 SKS kumulatif minimal 95 SKS7 Mata Kuliah Pilihan 6 Sesuai dengan prasyarat mata kuliah pilihan

    Jumlah 21

    SEMESTER 7No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)

    1 51174051Kewirausahaan Bisnis

    Jasa Konstruksi2 -

    2 51171141Metode Penelitian dan

    Teknik Komunikasi2 Statistik Teknik

    3 51174041 Analisis Investasi Proyek 2 -

    4 51175111Perancangan Struktur

    Bangunan Gedung Tahan

    Gempa

    4Desain Portal Beton Tahan Gempa, Teknik

    Kegempaan

    5 10001152 Kuliah Kerja Nyata 2 SKS kumulatif 100 SKS

    6 51176061Teknik Pelaksanaan

    Perkerasan2 Perancangan Jalan

    7 Mata Kuliah Pilihan 4 Sesuai dengan prasyarat mata kuliah pilihan

  • 50

    No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)

    8 51171151 Proposal Tugas Akhir 1

    SKS kumulatif > 120 SKS, IPK > 2,50 untukangkatan tahun akademik 2014/2015 dansesudahnya serta IPK > 2,00 untuk angkatan

    sebelumnya.

    Jumlah 19

    SEMESTER 8No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah

    1 51181161 Tugas Akhir 3

    SKS kumulatif > 120 SKS, IPK > 2,50 untukangkatan tahun akademik 2014/2015 dansesudahnya serta IPK > 2,00 untuk angkatan

    sebelumnya.

    Jumlah 3

    2. Mata kuliah pilihanTerdapat 26 mata kuliah pilihan yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan

    konsentrasi yang diminati. Mahasiswa harus mengambil minimal 10 sks mata kuliahpilihan seperti disajikan dalam Tabel 5.3.

    Tabel 5.3 Mata kuliah pilihanNo Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)

    KBK Geoteknik1 51192052 Perkuatan Tanah 2 Mekanika Tanah I

    2 51192062 Stabilisasi Tanah 2 Mekanika Tanah IKBK Hidro

    3 51193102 Pengelolaan SumberDaya Air 2

    4 51193082 Hidraulika III 2 Hidraulika II

    5 51193112 Transport Sedimen 2 -

    6 51193092 Pelabuhan Laut 2 -

    7 51193072 Aliran Air Tanah 2 -KBK Manajemen Konstruksi

    8 51194062 Aspek HukumKonstruksi 2 Manajemen Proyek

    9 51194072 Manajemen TenagaKerja Konstruksi 2 Manajemen Proyek10 51194082 Penelitian Operasional 2 -

    KBK Struktur

    11 51195122 Analisis DinamikaStruktur 2Matematika III, Metode Numerik, PemrogramanKomputer

    12 51195132 Metode Elemen Hingga 2 -

  • 51

    No Kode Mata Kuliah SKS Prasyarat Mata Kuliah (minimal nilai D)13 51195142 Perancangan StrukturJembatan 2

    Analisis Struktur Statis Tak Tentu, Desain Plat danBalok Beton

    14 51195162 Struktur BetonPrategang 2Desain Plat dan Balok Beton, Desain Portal BetonTahan Gempa, Analisis Struktur Statis Tertentu

    15 51195172 Struktur Kayu 2 Analisis Tegangan Bahan

    16 51195152 Rekayasa Pelat Baja 2 -17 51195182 Struktur Komposit 2 -

    KBK Transportasi18 51196082 Jalan Rel 2 Geometrik Jalan, Struktur Perkerasan Jalan

    19 51196102 Manajemen Lalulintas 2 Rekayasa Lalu Lintas20 51196112 PerencanaanTransportasi 2 Rekayasa Lalu Lintas

    21 51196092 Lapangan Terbang 2 Bahan Perkerasan, Struktur Perkerasan Jalan

    22 51196072 Angkutan Umum 2 Rekayasa Lalu lintasMata Kuliah Teknik Sipil

    23 51191172 Evaluasi InfrastrukturPasca Bencana

    5.3 Perbandingan Kurikulum 2014 dengan Kurikulum 2009Berdasarkan tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang sudah dirumuskan,

    dan dengan memperhatikan masukan dari berbagai kegiatan antara lain kegiatanworkshop, tracer study, survey ke stakeholder dan alumni, rapat dewan dosen danmedia lain-lain dalam rangka persiapan penyusunan dan penyesuaian kurikulum baruPSTS, maka perlu disusun strategi pada structuring curriculum yang mampuditargetkan oleh PSTS sesuai dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.

    Profil lulusan (profil alumni) PSTS ditargetkan menjadi alumni yang amanah,terampil, kompeten, adaptif dan inovatif (ATRAKTIF) dan berwawasan Kebencanaan.Target ATRAKTIF dan berwawasan kebencanaan ini dijabarkan melalui perubahan