konsep koperasi
DESCRIPTION
Contoh KoperasiTRANSCRIPT
-
1
POKOK-POKOK PERBEDAAN
UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 1992
TENTANG PERKOPERASIAN DAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
2
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO.
17 TAHUN 2012
TENTANG
PERKOPERASIAN
Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. (Bab I, Pasal 1)
Koperasi adalah badan
hukum yang didirikan oleh
orang perseorangan atau
badan hukum Koperasi,
dengan pemisahan kekayaan
para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip
Koperasi.
(Pasal 1 angka 1)
-
3
Mengatur nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi yang disesuaikan dengan keputusan kongres ICA tahun 1995 di Manchester.
Prinsip-
Prinsip
Koperasi
Pengaturan mengenai Prinsip koperasi belum sesuai dengan keputusan kongres ICA tahun 1995 di Manchester, Inggris (Bab III, Pasal 4 s/d Pasal 5)
POKOK
PENGATURAN
UNDANG-UNDANG
NO. 25 TAHUN 1992
TENTANG PERKOPERASIAN
UNDANG-UNDANG NO.
17 TAHUN 2012
TENTANG
PERKOPERASIAN
-
4
a. Akta Pendirian koperasi tidak menggunakan akta otentik;
b. Jangka waktu pengesahan palinglama 3 bulan sejak tanggal permintaan.
c. Tidak diatur mengenai penamaan koperasi;
d. Tidak diatur mengenai jangka waktu berdirinya koperasi
e. Tidak diatur mengenai larangan dilakukannya perubahan anggaran dasar pada saat koperasi dinyatakan pailit.
(Bab IV, Pasal 6 s/d Pasal 16)
a. Pendirian koperasi dilakukan dengan akte oleh Notaris/Camat dan status Badan Hukumnya disahkan oleh Menteri;
b. Pengesahan tersebut diberikan dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal permohonan.
c. Mengatur tentang pemakaian nama Koperasi;
d. Jangka waktu berdirinya koperasi wajib diatur dalam Anggaran Dasar;
e. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat koperasi dinyatakan pailit, kecuali dengan persetujuan pengadilan.
Pembentukan
Koperasi
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 1992
TENTANG PERKOPERASIAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
5
Keanggotaan
Koperasi
Syarat Anggota Koperasi
dalam AD:
1. WNI,
2. Persamaan
kepentingan ekonomi
(Bab V Pasal 17 s/d 20)
Ketentuan Syarat untuk menjadi anggota : 1. Mampu melakukan tindakan hukum 2. Mempunyai kesamaan kepentingan ekonomi 3. Bersedia menggunakan jasa koperasi 4. Bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan 5. Memenuhi syarat keanggotaan yang ditentukan dalam AD Tidak mengatur Anggota Luar Biasa
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
6
Perangkat
Organisasi
Dalam organisasi koperasi digunakan istilah Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas yang mempunyai kedudukan sejajar.
(Bab VI, Pasal 21 s/d Pasal 40)
1. Rapat Anggota diatur lebih teknis. 2. Diperkenalkan istilah Pengawas yang diangkat dari anggota dan bertugas mengawasi Pengurus. 3. Pengurus dipilih dan diangkat oleh Rapat Anggota atas usul Pengawas
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
7
Dalam modal koperasi diatur mengenai simpanan anggota yang dapat diambil kembali oleh anggota jika keluar dari koperasinya. (Bab VII, Pasal 41 dan Pasal 42)
Modal
1. Diperkenalkan istilah modal koperasi yang terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal
koperasi (SMK). 2. SMK tersebut tidak dapat diambil kembali oleh anggota tetapi dapat dialihkan kepada anggota lain. 3. Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing, baik langsung maupun tidak langsung dapat diterima oleh suatu Koperasi dan dilaporkan
kepada Menteri.
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
8
a. Belum mengatur jenis koperasi
b. Tidak diatur tentang kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
(Bab VIII, Pasal 43)
a. Setiap koperasi wajib mencantumkan jenis koperasi dalam Anggaran Dasar.
b. Jenis Koperasi terdiri dari Koperasi
Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Jasa.
c. Tingkatan dan penggunaan nama
Koperasi sekunder diatur oleh Koperasi yang bersangkutan
d. Koperasi dapat menjalankan usaha
atas dasar prinsip ekonomi syariah;
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
9
a. Koperasi dapat menjalankan usaha simpan pinjam untuk menghimpun dana dan menyalurkan dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan dan koperasi lain dan anggotanya.
b. Tidak mengatur ijin usaha Simpan Pinjam.
(Bab VIII, Pasal 44)
KSP wajib memperoleh ijin usaha dari
Menteri Koperasi Simpan Pinjam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 88 ayat (1) meliputi kegiatan:
a. menghimpun dana dari Anggota; b. memberikan Pinjaman kepada
Anggota; dan c. menempatkan dana pada Koperasi
Simpan Pinjam sekundernya. Dalam ketentuan ini diatur juga
tentang: 1) KSP dapat membuka jaringan
pelayanan simpan pinjam terdiri : Kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas. (Ps. 84)
2) Pembinaan, Pemeriksaan dan pengawas Koperasi Simpan Pinjam dilakukan oleh Menteri;
(Ps. 90 ayat (1) - Dibentuk LPS KSP dan Lembaga
Pengawas KSP - KSP wajib menerapkan prinsip kehati-
hatian
SIMPAN
PINJAM
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
10
Selisih Hasil
Usaha
dan
Dana
Cadangan
Pendapatan bersih koperasi disebut dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dapat dibagikan kepada anggota tanpa membedakan SHU tersebut berasal transaksi dari angggota atau bukan anggota. (Bab IX, Pasal 45)
a. Memperkenalkan istilah Selisih Hasil Usaha
sebagai pengganti istilah Sisa Hasil Usaha;
b. Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi dengan non anggota tidak boleh dibagikan kepada anggota dan wajib digunakan untuk mengembangkan usaha koperasi dan peningkatan layanan keanggota.
c. Dana cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian SHU.
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
11
Tidak rinci mengatur penggabungan dan peleburan koperasi
(Pasal 12 ayat (2)
Mengatur mengenai pengabungan dan peleburan dan akibat hukum penggabungan dan peleburan koperasi secara lebih rinci.
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
12
Pembubaran Koperasi dilakukan berdasarkan keputusan rapat anggota, jangka waktu berdirinya telah berakhir, Keputusan Menteri.
Cara pembubaran,
Penyelesaian
dan hapusnya Badan Hukum
POKOK
PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO.
17 TAHUN 2012
TENTANG
PERKOPERASIAN
-
13
a. Mengatur mengenai peranan pemerintah dan pemerintah daerah dalam pemberdayaan koperasi sesuai otonomi daerah.
b. memberikan atribusi kepada Menteri untuk melaksanakan koordinasi dan pengendalian pemberdayaan koperasi
POKOK PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2012
TENTANG PERKOPERASIAN
-
14
Sanksi
Tidak
mengatur
sanksi
POKOK
PENGATURAN
UNDANG-UNDANG NO.
17 TAHUN 2012
TENTANG
PERKOPERASIAN