konsep dasar belajar

22
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN KONSEP DASAR BELAJAR Disusun oleh: Deni Chania Holiso (14121117) Nina Rahmawati (14121837) Retno Ayu Nindia (14122027) Siti Nur Riyadhus Sholihah (14122187) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

Upload: retno-nindia

Post on 15-Aug-2015

39 views

Category:

Data & Analytics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DASAR BELAJAR

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KONSEP DASAR BELAJAR

Disusun oleh:

Deni Chania Holiso (14121117)

Nina Rahmawati (14121837)

Retno Ayu Nindia (14122027)

Siti Nur Riyadhus Sholihah (14122187)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

JURAI SIWO METRO

2015

Page 2: KONSEP DASAR BELAJAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas kelimpahan rahmat dan

karunia-Nya. Tak lupa sholawat dan salam semoga terlimpah selalu kepada Nabi

Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga akhir

zaman Amin.

Dengan pertolongan Allah Swt. Alhamdulillah makalah Psikologi Pendidikan

yang berjudul “Konsep Dasar Belajar” ini akhirnya selesai kami susun. Makalah ini

kami susun berdasarkan referensi-referensi buku yang telah kami baca. Makalah ini

berusaha untuk menyajikan pengetahuan dan penjabaran tentang “Konsep Dasar

Belajar” yang bermafaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat, kritik yang bersifat

membangun kami nantikan demi perbaikan makalah yang lainnya.

Metro, 2 April 2015

Kelompok 4

i

Page 3: KONSEP DASAR BELAJAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................. i                    

DAFTAR ISI............................................................................... ii

BIODATA KELOMPOK............................................................ iii                       

BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................ 1                  

B. Rumusan masalah ........................................................... 1                  

C. Tujuan Masalah............................................................... 1                   

BAB II PEMBAHASAN............................................................. 2

A. Arti Penting Belajar......................................................... 2

B. Definisi & Contoh Belajar............................................... 3

C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan................................. 6

BAB III PENUTUP..................................................................... 9

A. Kesimpulan ..................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: KONSEP DASAR BELAJAR

BIODATA KELOMPOK

1. Nama: Deni Chania Holiso

TTL: Oku S, 31 Juli 1996

Riwayat Pendidikan: -SDN 1 Oku S

-MTS RS YBPP Oku S

-MAN 1 Metro

-STAIN Metro

2. Nama: Nina Rahmawati

TTL: Taman Bogo, 15 Januari 1996

Ruwayat Pendidikan: -SDN 3 Taman Bogo

-SMPN 2 Purbolinggo

-SMAN 1 Purbolinggo

-STAIN Metro

3. Nama: Retno Ayu NindiaTTL: Way Jepara, 29 Mei 1995Riwayat Pendidikan: -SDN 01 Bumi Dipasena Jaya

-SMPN 1 Way Jepara-SMAN 1 Way Jepara-STAIN Metro

4. Nama: Siti Nur Riyadhus SholihahTTL: Bogor, 9 Agustus 1996Riwayat Pendidikan: -SDN Sinargalih 02 Kab.Bogor

-SMPN 1 Taman Sari Kab.Bogor-MAN 1 Bogor-STAIN Metro

iii

Page 5: KONSEP DASAR BELAJAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap

usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada

pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang

luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,

misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian

pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen

psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas

dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.

Dalam makalah ini, kami mencoba menghidangkan persoalan-

persoalan diatas guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapakan,

khususnya dalam Psikologi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini ditunjukan untuk merumuskan

permaslahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun

rumusan masalah yang akan dibahas dalam masalah, sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Arti Penting Belajar?

2. Apa saja Definisi & Contoh Belajar?

3. Apa hubungan antara Belajar, Memori, dan Pengetahuan?

C. Tujuan Masalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami apa itu arti penting belajar

2. Mengetahui definisi dan contoh belajar

3. Mengetahui keterkaitan hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan

1

Page 6: KONSEP DASAR BELAJAR

Bab II

PEMBAHASAN

KONSEP DASAR BELAJAR

A. ARTI PENTING BELAJAR

Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap

usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada

pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang

luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,

misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian

pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen

psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas

dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.

1. Arti Penting Belajar bagi Perkembangan Manusia

Disebabkan oleh kemampuan berubah karena belajarlah, maka manusia

dapat berkembang lebih jauh daripada makhluk-makhluk lainnya. Secara

ringkas dapat dikatakan bahwa kualitas hasil proses perkembangan manusia

itu banyak terpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. Selanjutnya, tinggi

rendahnya kualitas erkembangan manusia (yang pada umumnya merupakan

hasil belajar) akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri.

E.L. Thorndike seorang pakar teori S-R Bond meramalkan, jika kemampuan

belajar umat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada

sekarang ini tidak akan berguna bagi generasi mendatang. Bahkan, mungkin

peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan jaman (Howe, 1980).

2. Arti Penting Belajar bagi Kehidupan Manusia

Meskipun ada dampak negatif dari hasil belajar sekelompok manusia

tertentu, kegiatan belajar tetap memiliki arti penting. Alasannya, seperti yang

telah dikemukakan diatas, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan

kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi hasil belajar

2

Page 7: KONSEP DASAR BELAJAR

kelompok manusia tertindas itu juga dapat di gunakan untuk membangun

benteng pertahanan.

Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun ( dalam hal ini islam),

belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh

ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajad kehidupan mereka. Hal

ii di nyatakan dalam surat Mujadalah:11 yang berbunyi:

ج��ت ... �� �� �� ل� ع ل� ٱ ت�وا� ت��و �� ع�ي �� � �وٱ ل� ت� ع�ن تنوا� �� ��� �� ع�ي �� � ٱ �ت �� � ٱ� �ع �� ل �ي ...“... niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang

beriman dan berilmu”.

B. Definisi dan Contoh Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang endidikan. Ini berarti,

bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung

pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia beradaa di sekolah maupun di

lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala

aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan

atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang

berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasi belajar

yang dicapa peserta didik.

1. Definisi Belajar

Skinner, seperti yang dikutp Barlow (1985) dalam bukunya

Educational psychology: The Teaching-Leacching Process, berpendapat

bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang

berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan

ringkasnya, bahwa belajar adalah “..... a process of progresive behavior

adaptation”. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percayaa bahwa pross

adaptasi tersebut akan mendatagkan hasil yang optimal apabila ia dibri

penguat (reinforcer).

Skinner, seperti juga Pavlop dan Guthrie, adalah seorang pakar teori

belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat

dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara

3

Page 8: KONSEP DASAR BELAJAR

stimulus (rangsangan) dengan respons. Namun, patut dicatat bahwa definisi

yang berkaitan dengan vioristik ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen

dengan digunakan hewn, sehingga tidak sedikit pakar yang menentangnya.

Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology membatasi belajar

dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “....acquisition of

any reltively permanent change in behavior as a result of practice and

experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif

menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah

Process of Acquiring responses as a result of special practice (Belajar ialah

proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).

Hintzman (1978) dalam bukunya the psycology of Learning and

Memori berpendapat bahwa “ learning is a change in organizm due to

experience which affect the organizm’s behavior” (belajar adalah suatu

perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan

oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut).

Reber (1989) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology membatasi

belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The Proses of

Acquiring Knowledge (proses memperoleh pengetahuan). Pengertian ini

biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh

sebagian ahli dipandang kura representatif karena tidak mengikut sertakan

perolehan keterampilan nonkognitif.

Kedua, belajar adalah A Relatively Permanent change in respons

Potentiality which occurs as a result of Reinforced Practice (suatu perubahan

kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang

diperkuat). Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan

perlu disoroti yaitu:

1. Relatively Permanent (menetap)

2. Respons Potentiality (kemampuan bereaksi)

3. Reinforced (yang diperkuat)

4. Practice (praktik atau latihan)

Relatively Permanent (menetap), konotasinya ialah bahwa perubahan

yang bersifat sementara seperti perubahan karena mabuk, lelah, jenuh, dan

perubahan karena kematangan fisik tidak termasuk belajar. Istilah Respons

Potentiality (kemampuan bereaksi), berarti menunjukkan pengakuan

4

Page 9: KONSEP DASAR BELAJAR

terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau kinerja

hasil-hasil belajar. Istilah Reinforced (yang diperkuat), konotasinya ialah

bahwa kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah

atau sangat lemah apabila tidak diberi penguat. Istilah Practice (praktik

atau latihan), menunjukkan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan

yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang

telah dicapai siswa.

Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan

pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta

sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut

berapa banyak materi yang dikuasai siswa itu tersebut.

Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai

proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-

materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang meunjukkan siswa

telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar.

Ukurannya ialah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka

akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan

dalam bentuk skor/nilai.

Adapun belajar secara kualitatif (tinjauan mutu), ialah proses

memperoleh arti-arti dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di

sekeliling siswa, belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya

daya fikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-

masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.

2. Contoh Belajar

Seorang anak balita (berusia dibawah 5 tahun) memperoleh mobil-

mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoban mainnan itu dengan cara

memutar kuncinya dan meletakkan ya pada suatu permukaan atau daratan.

Perilaku “memutar” dan “meletakkan” tersebut merupakan respons atau

reaksi atas rangsangan yang timbul atau ada pada mainan itu (misalnya,

kunci dan roda mobil-mobilan tersebut).

Pada tahap permulaan respons anak terhadap stimulus yang ada pada

mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur.

Namun, berkat laithan dan pengalaman berulang-ulang, belajar dapat kita

pahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku

5

Page 10: KONSEP DASAR BELAJAR

ditimnbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau

rangsangan yang ada.

C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan

1. Perspektif Psikologi

Pada umumnya para ahli psikologi belajar khususnya mereka yang

tergolong cognivist (ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan anta belajar,

memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. Memori yang

biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang

menagkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem

penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di otak manusia.

a. Pusat memori dan pengetahuan

Menurut Bruno (1987), memori ialah proses mental yang meliputi

pengkodean, penyimpanan, dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam

otak. Bagaimana hubungannya dengan belajar, dapat anda ketahui dari contoh

berikut ini. Apabila siswa anda menerima pelajaran tentang Allah, maka mula-

mula tentang tuhan semesta alam ini akan masuk ke dalam short term memory

atau working memory atau memori jangka pendek melalui indra mata (melihat

simbol atau tulisan nama Allah) atau telinga siswa tersebut (dengan cara

mendengar sebutan nama Allah). Kemudian, informasi mengenai tuhan itu

diberi kode misalnya dalam bentuk simbol-simbol huruf A-L-L-A-H. Setelah

selesai proses pengkodean (encloding), informasi itu masuk dan tersimpan di

dalam long term memori atau permanen memori yakni memori jangka panjang

atau permanen.

Proses pencarian respon yang di lakukan siswa anda untuk

memperoleh jawaban mengenai siapa Tuhan Yang Maha Esa tadi, jika sukses,

maka ia akan berkata, “Allah”. Inilah peristiwa kognitif yang disebut recall

atau retrieval, yakni memperoleh kembali informasi atau pengetahuan yang

terstuktur dalam sistem schemata (skema-skema) yang terdapat dalam ranah

cipta siswa anda. Menurut best (1990) setiap informasi yang kita terima

sebelum masuk dan di proses oleh subsistem akal pendek ( short term

memory) terlebih dahulu disimpan sesaat atau tepatnya lewat (karena hanya

dalam waktu sepersekian detik) dalam tempat penyimpanan sementara yang

disebut sensory memory alias sensory register yakni subsistem penyimpanan

6

Page 11: KONSEP DASAR BELAJAR

pada syaraf indra penerima informasi. Dalam dunia kedokteran subsistem ini

lazim disebut syaraf sensory yang berfungsi mengirimkan influs-influs ke

otak. Degan demikian, struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem.

Menurut grisewood (1989:42), otak, ( brain) adalah substansi materi berwarna

abu-abu yang terletak dalam batok kepala yang secara umum berfungsi

sebagai pengendali gerak dan kerja seluruh organ fisik ( yang menghasilkan

kinerja jasmaniah), dan juga sebagai alat berpikir (yang menghasilkan kinerja

ilmiah ).otak manusia terbagi kedalam beberapa bagian utama ibarat kapling-

kapling besar yang masing-masing memiliki kapling-kapling kecil dengan

fungsi-fungsi yang berbeda. Sehubungan dengan hal yang di atas, perlu di

catat bahwa dalam diri manusia terdapat sistem saraf pusat (sentral nervous)

sistem saraf ini terdiri atas:1. Otak dengan segala bagiannya sebagai mana

tersebut diatas tadi dan 2).saraf yang berperan sebagai penghubung tulang

belakang (spinal cord). Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang di himpun oleh

anderson (1990) dan Best (1989) seperti berikut ini

Secara global,otak terdiri atas dua bagian besar,yakni 1(bagian atas

yang disebut cortexs atau neo cortetx;2) bagian bawah yang disebut meddula

dan sekitar nya.Otak bawah memiliki fungsi dasar sebagai berikut:

1) Medulla

2) Cerebullum

3) Thalamus

4) Hypothalamus

b. Ragam memori dan pengetahuan

Ditinjau dari sudut jenis informasi dan pengetahuan yang di simpan,memori

manusia itu terdiri atas dua macam yakni:

1) Semantice memory (memori semantik), yaitu memori khusus yang

menyimpan arti-arti atau pengertian-pengertian.

2) Episodic memory (memori episodik), yaitu memori khusus yang

menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa.

Selanjutnya, ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, ilmu

pengetahuan terdiri atas dua macam, yakni: declarative knowladge dan

procedural knowladge (Best, 1989; Anderson, 1990). Declarative knowledge

lazim juga di sebut propositional knowledge (Evans, 1991).

7

Page 12: KONSEP DASAR BELAJAR

c. Memory dan IQ (Intellegence Quotient)

Tak dapat diragukan lagi, bahwa antara memori dan IQ atau tingkat

kecerdasan seseorang terdapat hubungan yang sangat erat dan tak mungkin

dipisahkan. Oleh karenanya, sebagian orang menganggap bahwa IQ itu adalah

memori itu sendiri atau sebaliknya, memori adalah IQ. Anggapan ini tidak

sepenuhnya benar, tetapi juga tidak bisa dipandang keliru sama sekali karena

tinggi rendahnya IQ itu memang berhubungan dengan kuat atau lemahnya

memori seseorang.

2. Perspektif agama

Islam, dalam hal penekanannya terhadap signifikansi fungsi kognitif

(aspek aqliah) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat penting

untuk belajar, sangat jelas. Kata-kat kunci, seperti ya’qilun, yatafakkarun,

yubshirun, yasma’un, dan sebagainya yang terdapat dalam Alqur’an,

merupakan bukti betapa pentingnya penggunaan fungsi ranah cipta dan

karsa manusia dalam belajar dan meraih ilmu pengetahuan.

a. Arti penting memori dan pengetahuan

Islam, menurut Dr Yusuf Al-qardhawi (1984), adalah aqidah

yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan penyerahan

diri secara membabi buta. hal ini tersirat dalam firman Allah yakni:

... ���� ٱ� �"ا � ع#� �� ج�� ع#� اا "� ت�ۥ &� � ��� ل� �� ل' ��ٱ ...“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah” (Muhammad:

19).

8

Page 13: KONSEP DASAR BELAJAR

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan

dengan pengertian ini perlu di utarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah

laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan

jenuh tidak dapat di pandang sebagai proses belajar.

Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang dapat

dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal ini

meliputi: mendengar, melihat, mengucapkan. Apapun jenis dan manifestasi

belajar yang di lakukan siswa, hampir dapat di pastikan selalu melibatkan

fungsi ranah akalnya yang intensitas pengunaanya tentu berbeda antara satu

peristiwa belajar dengan peristiwa belajar lainnya.

Alhasil, ranah kognitif yang dikendalikan oleh otak kita itu memang

karunia Tuhan yang luar biasa dibandingkan dengan organ-organ tubuh

lainnya. Otak merupakan memori atau sistem akal manusia yang tersimpan.

Dengan akal yang dimiliki itu manusia dapat belajar dengan cara menyerap,

mengolah, menyimpan, dan mereproduksi pengetahuan serta keterampilan

untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.

9

Page 14: KONSEP DASAR BELAJAR

DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.