kimia unsur by albert

49
Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Kimia Unsur Disusun Oleh: Albert Ch S 3

Upload: albert1897

Post on 15-Jul-2015

136 views

Category:

Education


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: kimia unsur by Albert

Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab VBab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Kimia UnsurDisusun Oleh: Albert Ch S3

Page 2: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Peta Konsep

Tabel Periodik Unsur

Sifat-Sifat Unsur

Terdapatnya di Alam

Cara Mendapatkan/Memperoleh

Kegunaan Unsur dan Senyawanya

Unsur

Unsur

Unsur

Unsur

- Reaktif- Tidak Diperoleh dalam Keadaan

Bebas di Alam- Golongan IA, IIA, VIA, VIIA

- Tidak Reaktif- Dapat Diperoleh dalam Keadaan

Bebas di Alam- Misalnya, He, Ne, ar, Au, Pt

terdapat pada

mempermudah untuk

mempelajari

mengelompokkan unsur

Page 3: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

A. Kelimpahan Unsur di Alam

Unsur Kelimpahannya padaKerak Bumi (g/ton)

% dalam Kerak Bumi

OksigenSilikonAluminiumBesiKalsiumMagnesiumSodium (natrium)Potasium (kalium)TitaniumHidrogenFosforusMangan

455.000272.000

83.00062.00046.00027.64022.70018.400

6.3201.5201.1201.060

45,50027,200

8,3006,2004,6602,7642,2701,8400,6320,1520,1120,106

Distribusi Unsur-Unsur pada Kulit/Kerak Bumi

Page 4: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Logam Kelimpahannya di Alam

Natrium (Na) Sebagai NaCl banyak terdapat pada air laut, borak (Na2B4O7.10H2O), trona (Na2CO3.NaHCO3.2H2O),

saltpeter (NaNO3), dan mirabilit (Na2SO4).

Magnesium(Mg)

Garam magnesium terdapat dalam air laut (0,13%), sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3),

epsomit (MgSO4.7H2O), kieserite (MgSO4.H2O),

karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), olivin {Mg, Fe)2SiO4, talk

(Mg3(OH)2Si4O10), krisotil (Mg3(OH)4Si2O5) (asbestos),

dan mika K+[Mg3(OH)2(AlSi3O10]–.

Besi (Fe) Terdapatnya di alam sebagai hematit (Fe2O3),

magnetit (Fe3O4), limonit (Fe2O3.H2O), siderit

(FeCO3), sedikit pirit (FeS2, juga disebut ”fool’s gold”).

Beberapa Contoh Bijih Logam

Page 5: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Pirit (Fe) Kromit (Cr) Ruby (Al)

Emas (Au) Kuarsa (Si) Krisokola (Cu)

Page 6: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

1. Pemisahan Secara Mekanik

2. Dekomposisi Termal

Digunakan untuk mendapatkan unsur dari bijihnya dengan

pemanasan, contohnya perak (Ag).

B. Pengolahan Unsur

Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur yang kelimpahannya

di alam dalam keadaan bebas tidak berada sebagai senyawanya,

seperti emas (Au), platina (Pt), dan intan (C).

3. Penggantian Suatu Unsur dengan Unsur yang Lain

Pada prinsipnya, suatu unsur dalam suatu senyawa dapat

digantikan oleh unsur lain yang lebih reaktif.

Contoh: Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu

Zn + Cd2+ → Zn2+ + Cd

Page 7: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

4. Reduksi pada Temperatur Tinggi

a. Reduksi dengan Karbon

2 Fe2O3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2

b. Reduksi dengan Logam

Cr2O3 + Al → 2 Cr + Al2O3

c. Reduksi Elektrolitik (Reduksi Dilakukan secara Elektrolisis)

Na diperoleh secara elektrolisis lelehan NaCl.

Al diperoleh secara elektrolisis Al2O3 dengan elektrolit kriolit.

Pemurnian tembaga dilakukan dengan cara elektrolisis

larutan CuSO4 dengan anode tembaga yang tidak murni.

Page 8: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Li Na K Rb Cs Fr

Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (oC) Titik didih (oC) Rapat jenis (20 oC, g/cm3) Jari-jari ion (10–12 m) Jari-jari atom (10–12m) Energi ionisasi I (kJ/mol) Energi ionisasi II (kJ/mol) Eo, L → L+ + e– (V) Elektronegativitas

3 [He]2s1

179 1.336 0,54 60 123 520 7.296 3,05 1,0

11 [Ne]3s1

98 883 0,97 95 157 496 4.563 2,71 1,0

19 [Ar]4s1

63 762 0,86 133 203 419 3.069 2,92 0,9

37 [Kr]5s1

39 700 1,53 148 216 403 2.650 2,49 0,9

55 [Xe]6s1

28 670 1,90 169 235 376 2.420 3,02 0,9

87[Rn]7s1

– – – – –370 2.170 – –

C. Sifat Unsur

1. Unsur Alkali

Sifat-Sifat Umum Logam Alkali

Page 9: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Beberapa Reaksi Logam Alkali

1) Semua logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen, halogen,

oksigen, belerang, dan fosforus.

2 M(s) + H2(g) → 2 MH(s) (senyawa hidrida)

2) Litium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk nitrida.

6 Li(s) + N2(g) → 2 Li3N(s) (nitrida)

3) Reaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi

ini bersifat eksotermis.

2 M(s) + H2O(l) → 2 MOH(aq) + H2(g)

Reaksi air dengan:

(a) litium,

(b) natrium/sodium,

(c) kalium/potassium.(a) (b) (c)

Page 10: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

4) Logam alkali sebagai reduktor.

Al2O3 + 6 Na → 2 Al + 3 Na2O

5) Logam-logam alkali terlarut dalam amonia cair membentuk

larutan biru.

6) Reaksi nyala. Jika logam-

logam alkali dibakar, akan

menghasilkan warna nyala

yang khas.

Litium : merah

Natrium : kuning

Kalium : merah/violet

Rubidium : Merah ungu

Sesium : birunatrium kalsium litium

Page 11: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

2. Unsur Alkali Tanah

Be Mg Ca Sr Ba Ra

Nomor atom

Konfigurasi elektron

Titik leleh (oC)

Titik didih (oC)

Rapat jenis (20 oC, g/cm3)

Jari-jari ion (10–12 m)

Jari-jari atom (10–12m)

Energi ionisasi I (kJ/mol)

Energi ionisasi II (kJ/mol)

Eo, L → L+ + e– (V)

4

[He]2s2

1.280

2.970

1,86

89

31

899

1.757

1,85

12

[Ne]3s2

651

1.107

1,75

136

65

738

1.450

2,37

20

[Ar]4s2

851

1.487

1,55

174

99

590

1.146

2,87

38

[Kr]5s2

800

1.366

2,6

191

113

549

1.064

2,89

56

[Xe]6s2

725

1.637

3,59

198

135

503

965

2,91

88

[Rn]7s2

700

1.140

5,0

509

978

2,92

Sifat-Sifat Umum Logam Alkali Tanah

Page 12: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

a. Perbandingan Unsur Alkali dengan Unsur Alkali Tanah

Jari-jari atom maupun jari-jari ion yang isoelektronis (jumlah

elektronnya sama) golongan alkali tanah lebih kecil dibanding

alkali.

Kristal dari unsur-unsur golongan alkali tanah kerapatannya

lebih besar sehingga kekerasan, titik leleh, dan titik didihnya

lebih tinggi daripada golongan alkali.

Logam golongan IIA merupakan reduktor yang cukup kuat

meskipun kurang kuat bila dibanding logam golongan IA.

Energi ionisasi golongan IIA lebih besar daripada golongan IA.

Logam golongan alkali tanah kurang reaktif jika dibandingkan

golongan alkali.

Page 13: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

b. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah

1) Dengan halogen (X2), membentuk halida (X = F, Cl, Br, dan I).

M + X2 → MX2

2) Dengan oksigen, membentuk oksida, kecuali Ba juga

menghasilkan BaO2.

3) Dengan belerang, membentuk sulfida, juga dengan Se dan Te.

M + S → MS

4) Dengan nitrogen, membentuk nitrida (pada temperatur tinggi).

3 M + N2 → M3N2

5) Dengan karbon, membentuk karbida, kecuali Be membentuk Be2C.

M + 2 C → MC2

Karbida ini dengan air membentuk basa dan gas asetilena (untuk

mengelas).

Page 14: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

6) Dengan hidrogen, membentuk hidrida (pada temperatur tinggi).

M + H2 → MH2

7) Dengan asam, membentuk gas H2.

M(s) + 2 H+(aq) → M2+(aq) + H(g)

8) Kecuali berilium, logam-logam alkali tanah dengan air

membebaskan gas hidrogen.

M + 2 H2O(l) → M(OH)2 + H2(g)

9) Berilium dan oksidanya bersifat amfoter, dapat larut dalam asam

maupun basa kuat.

Be + 2 H2O + 2 OH– → [Be(OH)4]2– + H2(g)

10) Tes nyala logam alkali tanah memberikan warna yang khas.

Magnesium : nyala sangat terang Strontium : merah

Kalsium : merah bata Barium: kuning kehijauan

Page 15: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

c. Kelarutan Basa dan Garamnya

M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba

Page 16: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

d. Kesadahan Air

Air lunak : air yang tidak mengandung garam-garam Ca2+

maupun Mg2+.

Air sadah : air yang mengandung garam-garam Ca2+

maupun Mg2+.

Air sadah

mengandung garam-garam

Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2.

Hilang dengan pemanasan.

Sementara

Tetap Mengandung garam-garam Ca2+

dan Mg2+.

Tidak hilang dengan pemanasan.

Page 17: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Kerugian penggunaan air sadah antara lain:

1) Mengurangi efektivitas pencucian dengan sabun.

2) Membentuk garam-garam kalsium dan

magnesium yang sukar larut dalam air sehingga

mengendap pada ketel atau pipa dan dapat

menyumbat pipa.

Cara untuk melunakkan air sadah:

1) Penambahan kapur (CaO) dan soda abu (Na2CO3).

2) Menggunakan resin penukar ion (Na+ untuk Ca2+ dan Cl– untuk

HCO3–). Ion HCO3

– terurai pada pemanasan membentuk CaCO3(s) .

3) Menggunakan prinsip distilasi, kebalikan osmosis, dan elektrodialisis.

Page 18: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

3. Unsur Periode Ketiga

a. Sifat-Sifat Periodik

Sepanjang periode dari Na sampai Cl terjadi perubahan sifat:

1) Sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah

2) Sifat reduktor berkurang, sedangkan sifat oksidator

bertambah

Unsur-unsur periode ke-3 terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar.

3) Sifat kebasaan berkurang, sedangkan

sifat keasaman bertambah

4) Titik didih dan titik lelehnya makin tinggi

5) Jari-jari atom makin kecil

6) Energi ionisasinya makin besar, kecuali

pada Al dan S

Page 19: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Na Mg Al Si P S Cl Ar

kekuatan asam bertambah

kekuatan basa bertambah

b. Kekuatan sebagai Reduktor dan Oksidator

>> Kekuatan reduktor bertambah dari kanan ke kiri.

>> Atom Na, Mg, dan Al tergolong reduktor kuat.

>> Sifat oksidator bertambah ke arah kanan.

c. Sifat Asam-Basa

dari kiri ke kanan, sifat asam bertambah, sedangkan sifat

basa berkurang.

dari kanan ke kiri, sifat basa bertambah, sedangkan sifat

asam berkurang.

Page 20: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

c. Sifat-Sifat Khusus

1) Aluminium (Al)

Aluminium tidak bereaksi dengan udara kering, tetapi dalam udara

lembap akan membentuk lapisan tipis oksida di permukaannya.

Aluminium murni tidak bereaksi dengan air murni, tetapi aluminium

tak murni (bercampur dengan logam) dapat mengalami korosi jika

terkena air yang mengandung garam-garam.

Aluminium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk aluminium

nitrida.

Aluminium dapat mereduksi oksida logam menjadi logamnya,

proses termit.

Aluminium dapat larut dalam basa kuat maupun dalam asam kuat.

Larutan AlCl3 dalam air bersifat asam maka dapat bereaksi dengan

basa, selanjutnya dapat pula bereaksi dengan asam.

Page 21: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

2) Silikon (Si)

Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi ditemukan dalam

senyawanya.

Silikon dioksida (SiO2) biasa disebut silika, banyak ditemukan

sebagai pasir dan quartz, membentuk jaringan makromolekul

struktur tiga dimensi sehingga titik lelehnya tinggi.

SiO2 tidak berwarna, tetapi adanya campuran sedikit logam

dapat memberikan warna seperti amethyst (violet), rose quartz

(merah muda), smoky quartz (cokelat), dan citrine (kuning).

Page 22: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

3) Fosforus (P) Fosforus tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, sebagian

besar terdapat sebagai fosfat seperti batuan.

Mempunyai beberapa bentuk alotrop, antara lain fosforus putih dan

fosforus merah.

Fosforus putih mendidih pada 280 oC membentuk uap P4 yang

terdisosiasi di atas 700 oC membentuk P2.

Pemanasan fosforus putih sampai 260 oC menggunakan katalis iodin

atau belerang membentuk fosforus merah yang amorf. Fosforus putih sangat reaktif, beracun, mudah

menguap, dan larut dalam pelarut nonpolar.

Fosforus merah tidak reaktif, kurang beracun,

dan tidak larut dalam banyak pelarut. Fosforus putih jika bersentuhan dengan udara,

dapat menyala dan jika tersentuh kulit,

menyebabkan luka bakar.

Page 23: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

4) Belerang (S)

Belerang di alam dapat berada dalam keadaan bebas dan dalam

bentuk senyawa.

Belerang mempunyai alotrop, yaitu rombis dan monoklin.

Pada temperatur kamar yang stabil, belerang berbentuk rombis

yang mempunyai rumus molekul S8.

Jika dipanaskan di atas 120 oC kemudian didinginkan perlahan-

lahan, akan terbentuk kristal belerang monoklin (titik leleh 119 oC).

Belerang rombis Belerang monoklin

Page 24: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

4. Halogen

Unsur-unsur halogen meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br),

iodin (I), dan astatin (At).

Istilah halogen berasal dari Yunani yang berarti pembentuk garam.

Di alam, tidak pernah didapatkan dalam keadaan bebas sebagai

unsurnya, tetapi selalu terdapat sebagai garamnya akibat

besarnya kereaktifan unsur-unsur golongan halogen.

Astatin bersifat radioaktif.

Dalam keadaan bebas, berada dalam bentuk molekul diatomik (F2,

Cl2, Br2, dan I2).

Semua unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2p5 pada

kulit terluarnya.

Page 25: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Keteraturan sifak fisik halogen:

1. Dari atas ke bawah, titik didih dan titik leleh halogen makin tinggi

2. Harga energi ionisasi halogen dari atas ke bawah makin kecil.

3. Dari atas ke bawah, harga energi ikatan halogen makin kecil.

4. Urutan kekuatan oksidator halogen: F2 > Cl2 > Br2 > I2.

a. Asam-Asam Halogen

Semua asam halogenida (HX) berwujud gas, tidak berwarna,

merangsang dan berbahaya, berikatan kovalen, serta bersifat

polar. HX murni tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi

larutannya dalam air bersifat elektrolit.

1) Asam Halogenida (HX)

HF dapat bereaksi dengan kaca (SiO2) dan dapat membentuk

ikatan hidrogen sehingga memiliki titik didih yang tinggi.

Page 26: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

2) Asam Oksihalogen

Unsur-unsur halogen (kecuali F) dapat membentuk asam-asam

yang mengandung oksigen (asam oksihalogen) dengan

bilangan oksidasi +1, +3, +5, dan +7.

Asam-asam oksihalogen dan garam-garamnya merupakan

oksidator kuat.

Makin tinggi bilangan oksidasi halogen pada asam

oksihalogen, makin besar kestabilannya terhadap pemanasan,

tetapi kekuatan oksidatornya berkurang.

Urutan kekuatan asam:

HXO4 > HXO3 > HXO2 > HXO

HClO4 > HBrO4 > HIO4

HClO3 > HBrO3 > HIO3

HClO > HBrO > HIO

Page 27: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

b. Kegunaan, Terdapatnya dan Cara Memperoleh Halogen

1). Fluorin (F)

a) Kegunaan

- Freon-11 (CFCl3) dan freon-12 (CF2Cl2) dipergunakan

sebagai zat pendingin dalam AC.

- Teflon untuk wajan.

- HF untuk mengukir kaca.

b) Terdapatnya

Mineral fluorit (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan fluoroapatit,

CaF2.3Ca3(PO4)2.

c) Cara memperoleh

- Oksidasi fluoridanya karena F2 merupakan oksidator yang

sangat kuat.

- Elektrolisis lelehan campuran KF dan HF.

Page 28: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

2) Klorin (Cl)

a) Kegunaan

Pembuatan bromin (sebagai pengelantang)

dan mensterilkan air minum serta bahan

dasar untuk pemutih, karet sintetis, DDT,

CCl4, hipoklorit, klorat, dan perklorat.

b) Terdapatnya

Berupa gas berwarna kuning kehijauan dan merupakan gas

yang beracun, NaCl dalam air laut, sebagai mineral halit (NaCl),

sylvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).

c) Cara Memperoleh

Secara industri dan laboratorium.

Page 29: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

3) Bromin (Br)

a) Kegunaan

• Zat oksidator dalam sintesis zat organik.

• AgBr untuk pelat fotografi dan film.

• Etilena bromida (C2H4Br2) untuk mempertinggi efisiensi

TEL sebagai antiketukan (anti knocking).

b) Terdapatnya

Dalam keadaan bebas, bromin berwujud cair, berwarna cokelat

kemerah-merahan, dan mempunyai tekanan uap yang tinggi

pada temperatur kamar. Di alam, sebagai bromida (AgBr atau

alkali bromida). Air laut mengandung bromida sebagai MgBr2.

c) Cara Memperoleh

Oksidasi bromida dalam air laut dengan klorin

Page 30: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

4) Iodin (I)

a) Kegunaan

• Larutan iodin dalam alkohol (yodium

tingtur) sebagai disinfektan dan

antiseptik.

• Kekurangan iodin (yodium) dapat

mengakibatkan gondokb) Terdapatnya

Dalam keadaan bebas, iodin berwujud padat dan berwarna

ungu. Sebagai iodida dalam air laut terutama dalam lumut-

lumut laut dan ditemukan sebagai iodat (IO3–) yang bercampur

dengan sendawa chili (NaNO3).

c) Cara Memperoleh

Oksidasi iodida (I–) dengan gas klorin atau reduksi iodat (IO3–).

Page 31: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

5. Unsur Transisi

a. Sifat-Sifat Unsur Transisi

1. Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, meskipun

ada juga yang hanya mempunyai satu macam.

2. Mempunyai kecenderungan yang kuat membentuk ion kompleks.

3. Senyawanya ada yang bersifat paramagnetik, tetapi ada pula

yang bersifat diamagnetik.

4. Kebanyakan ion atau senyawanya berwarna. Hal ini disebabkan

subkulit d hanya terisi sebagian elektron.

5. Titik leleh dan titik didihnya pada umumnya sangat tinggi.

6. Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, seperti konduktor

panas dan listrik yang baik.

Page 32: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

b. Ion Kompleks

Ion kompleks tersusun dari ion logam sebagai ion pusat yang

dikelilingi oleh beberapa ligan

Ligan dapat berupa ion negatif atau molekul netral.

Banyaknya ligan yang mengelilingi ion pusat disebut bilangan

koordinasi.

Muatan ion kompleksnya merupakan jumlah aljabar dari muatan

ion pusat dan jumlah muatan ligan.

Page 33: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Ion Pusat dan

Muatannya

Ligan dan Muatannya

Banyaknya Ligan

Muatan Ion Kompleks

Penulisan Ion Kompleks

Ag+

Zn2+

Co2+

Cr3+

NH3

NH3

Cl–

OH–

H2O

2

4

4

2

4

+1 + (2)(0) = +1

+2 + (4)(0) = +2

+2 + (4)(–1) = –2

+3 + (2)(–1) + (4)(0 ) = +1

[Ag(NH3)2]+

[Zn(NH3)4]2+

[CoCl4]2–

[Cr(OH)2(H2O)4]+

1) Penulisan Ion Kompleks

Dituliskan ion pusat diikuti ligan-ligannya.

Jumlah ligan dituliskan sebagai indeks dan ditutup dengan kurung

kotak [ ].

Jumlah muatan ion pusat dan ligan dituliskan sebagai muatan ion

kompleks yang dituliskan di kanan atas (IUPAC).

Page 34: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

2) Pembentukan Ion Kompleks

Ion kompleks terbentuk dengan ikatan kovalen koordinasi

antara ligan (mempunyai pasangan elektron bebas) dengan

ion pusat (mempunyai orbital kosong, umumnya orbital d).

Sifat kemagnetan ion kompleks dipengaruhi oleh ada tidaknya

elektron tak berpasangan pada ion pusatnya (elektron pada

orbital d).

Makin banyak elektron tak berpasangan, makin kuat pula sifat

paramagnetiknya.

Geometri ion kompleks ditentukan secara eksperimen.

Page 35: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Bentuk Geometri

HasilHibridisasi Keterangan

Linear (lurus)sp Contoh: [Cu(NH3)2]+ dan [Ag(NH3)2]+

Tetrahedral

sp3

Contoh: [Cu(CN)4]3–, [BeF4]2–, dan [AlF4]–

Segiempat planar

dsp2 Contoh: [Pt(NH3)4]2+ dan [PdCl4]2–

Oktahedral

d2sp3

atau sp3d2

Contoh: [Cr(NH3)6]3+, [Co(NH3)6]3+, [Fe(CN)6]3–

Page 36: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

3) Penamaan Ion Kompleks (IUPAC)

1. Disebutkan nama ligan. Jika terdapat beberapa ligan maka nama

ligan diurutkan secara alfabetis tanpa memandang jumlahnya.

2. a. Penyebutan ligan anion diakhiri dengan akhiran o

b. Penamaan ligan netral sesuai nama molekul netralnya.

H2O : aqua

NH3 : ammin (dua huruf m)

c. Untuk ligan-ligan yang tidak sederhana, penamaannya biasa

dituliskan dengan singkatan.

anion oksalat (C2O42–) disingkat ox

3. Banyaknya ligan dinyatakan dengan awalan di (2), tri (3), tetra

(4), penta (5), heksa (6), terkadang dengan awalan bis, tris,

tetrakis sebagai pengganti di, tri, dan tetra.

Page 37: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

4. Nama kompleks bermuatan negatif (anion) berakhiran at.

Bilangan oksidasi ion pusat ditunjukkan dengan angka Romawi

di dalam tanda kurung.

Contoh penamaan kompleks.

K2[CuCl4] : Kalium tetraklorokuprat(II)

[Co(NH3)6](NO3)2 : Heksaamminkobalt(III) nitrat

K2[Pt(CN)4] : Kalium tetrasianoplatinat(II)

[Ni(CO)4] : Tetrakarbonilnikel(0)

Na2[Fe(CN)5NO] : Natrium pentasianonitrosilferat(III)

(penulisan siano dalam bahasa Inggris cyano)

Page 38: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

C. Kegunaan Unsur dan Senyawanya

1. Unsur Alkali

Litium (Li) untuk campuran logam serta memisahkan oksigen

dan nitrogen.

Uap natrium untuk lampu penerangan jalan raya.

Natrium cair untuk pendingin pada reaktor nuklir.

Kalium (K) dan sesium (Cs) untuk fotosel.

Karnalit (KCl.MgCl2.6H2O) digunakan sebagai pupuk.

NaOH (soda kaustik) digunakan dalam pembuatan sabun,

detergen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan

belerang dari minyak bumi.

NaHCO3, dikenal sebagai soda kue, banyak digunakan orang

dalam pembuatan kue.

Page 39: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Kalsium(Ca) diperlukan oleh makhluk hidup untuk pembuatan

tulang, gigi, dan kulit (cangkang).

Magnesium (Mg) penting dalam klorofil, berperan sebagai katalis

pada fotosintesis pengubahan CO2 dan H2O membentuk gula.

Dalam bentuk garamnya, strontium (Sr) dan barium (Ba)

digunakan untuk kembang api.

2. Unsur Alkali Tanah

Aliase berilium (Be) dan tembaga (Cu)

digunakan untuk membuat alat-alat industri.

Berilium oksida titik lelehnya tinggi (2.670 oC)

sehingga digunakan untuk isolator listrik

pada temperatur tinggi.

Page 40: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

3. Aluminium

Alat-alat dapur, mobil, pesawat terbang dan tutup kaleng.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik sehingga

digunakan untuk membuat kawat listrik.

Untuk aliase: duralumin, magnalium, dan alnico.

Alum atau tawas digunakan untuk mengendapkan kotoran pada

pembersihan air.

Zeolit atau permutit (Na2O.Al2O.2SiO2O) digunakan untuk

melunakkan air sadah.

Prinsip pengolahan aluminium adalah

1. Pemurnian Al2O3 dari bauksit

2. Elektrolisis Al2O3 dengan elekrolit

kriolit cair

Page 41: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

4. Fosforus (P)

Fosforus penting untuk kehidupan, terutama dalam

metabolisme tumbuhan dan binatang.

Kurang lebih 60% tulang dan gigi adalah Ca3(PO4)2 atau

[3(Ca3(PO4)2).CaF2] dan rata-rata orang mengandung

3,5 kg kalsium fosfat dalam tubuhnya.

Batuan fosfat digunakan sebagai bahan baku pembuatan

pupuk fosfat.

Fosforus juga digunakan untuk kembang api. Pada saat

terbakar di udara, fosforus dapat memberikan awan yang

bercahaya putih.

Page 42: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Unsur penting penyusun protein, karbohidrat, dan lemak

Karbon dioksida (CO2) penting dalam fotosintesis, produksi

pupuk urea, pembuatan softdrink, es kering (CO2 padat) untuk

pendingin, dan bahan pemadam api.

5. Karbon (C)

Grafit untuk pembuatan elektrode,

baja, pensil, pengecoran logam, dan

sebagai pelumas.

Karbon aktif untuk pemurnian dan

penghilangan warna gula dan bahan

kimia yang lain, mengabsorpsi gas

beracun dalam masker gas, dan

untuk katalis beberapa reaksi.

Page 43: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

6. Nitrogen (N)

Bahan pupuk, bahan peledak, untuk mengisolasi sistem dari

kontak udara, dan pendingin.

Untuk respirasi bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.

Pembuatan TiO2 dari TiCl4. TiO2 digunakan sebagai zat pewarna

putih pada cat dan kertas serta sebagai bahan pengisi pada plastik.

Oksidasi NH3 dalam industri HNO3.

Industri etilena oksida (axirane) dari etena. Sebagai oksidan dalam roket. Di rumah sakit untuk membantu pernapasan.

Untuk pernapasan penyelam di laut.

Untuk aerasi pengolahan limbah industri.

7. Oksigen (O)

Page 44: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

8. Belerang (S)

Belerang terutama digunakan untuk membuat asam sulfat.

Asam sulfat banyak digunakan untuk membuat pupuk fosfat

dan amonium fosfat. Asam sulfat juga digunakan dalam

refining minyak bumi, industri baja, aki, dan reaksi-reaksi kimia

yang terlibat dalam industri cat, plastik, zat-zat yang mudah

meledak, dan obat-obatan.

9. Silikon (Si)

Silikon banyak digunakan terutama

yang berhubungan dengan elektronika,

seperti mikrokomputer dan kalkulator.

Silikon sangat murni digunakan untuk

membuat chip komputer

Page 45: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

10. Besi (Fe)

Pembawa oksigen dalam darah mamalia, burung, dan ikan

(hemoglobin).

Penyimpan oksigen dalam jaringan otot (mioglobin).

Pembawa elektron dalam tumbuhan, hewan, dan bakteri

(cytochromes), serta untuk transfer elektron dalam tumbuhan

dan bakteri (feredoksin).

Pembuatan baja

Bahan baku pengolahan besi:

1. Bijih besi {hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4)}.

2. Batu kapur (CaCO3) untuk mengikat zat-zat pengotor.

3. Kokas (C) sebagai bahan reduktor.

4. Udara untuk mengoksidasi C sehingga membentuk CO.

Page 46: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

11. Kromium (Cr)

Penyepuhan (elektroplating). Aliase (paduan logam),

misalnya nikrom (15% Cr, 60%

Ni, dan 25% Fe).

Stainless steel mengandung

72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni.

Campuran baja agar ulet dan

kuat.

Pelapis logam untuk melindungi terjadinya korosi dan

memberikan tampilan yang berkilau.

Kromium sebagai dikromat (Cr2O72–) atau kromat (CrO4

2–)

digunakan secara luas sebagai zat oksidator.

Page 47: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

12.Tembaga (Cu)

Untuk kawat penghantar listrik, pipa air karena tidak reaktif,

aliase (misalnya perunggu), fungisida, dan herbisida.

13.Nikel (Ni)

Untuk pembuatan aliase. Nikel memperbaiki kekuatan baja dan

daya tahannya terhadap reaksi kimia.

14.Kobalt (Co)

Pembuatan aliase dengan baja pada temperatur tinggi. Aliase ini

penting untuk pembuatan mesin-mesin pembangkit gas dan baja

yang berkecepatan tinggi seperti mesin bubut.

Pembuatan pewarna keramik, gelas, dan industri cat.

Page 48: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

15. Titanium (Ti) dan Vanadium (V)

♦Logam Ti dan aliasenya dengan Al digunakan dalam industri

pesawat terbang.

♦V2O5 digunakan sebagai katalis pada pengubahan SO2

menjadi SO3 dalam proses kontak pembuatan H2SO4.

16. Seng (Zn)

Untuk melapisi besi agar tercegah dari perkaratan.

Untuk aliase (brass merupakan aliase Cu–Zn mengandung

20%– 50% Zn).

Sebagai elektrode negatif pada sel Leclance, sel merkurium,

dan sel alkali.

Sebagai bahan pewarna putih pada cat (ZnO).

Page 49: kimia unsur by Albert

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5

Untuk melindungi baja dari korosi.

Mengabsorpsi neutron dengan sangat baik sehingga

digunakan untuk mengontrol reaktor nuklir.

Untuk baterai kering nicad.

Untuk pewarna kuning pada cat, tetapi sangat mahal (CdS).

17. Kadmium (Cd)

18. Merkurium (Hg)

Uap Hg untuk lampu jalan. Untuk ekstraksi emas dan perak sebagai amalgam. Fenil merkurium asetat dan senyawa organomerkurium yang

lain bersifat fungisida dan germisida.

Untuk pengisi termometer, barometer, dan manometer.

Merkurium juga ditemukan dalam beberapa obat-obatan.