laporan kimia dasar i sifat sifat unsur

21
Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat unsur ss=MsoNormal align=center style='text-align:center;line- height:150%'>BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 sekarang ini, ilmu kimia mengalami masa-masa paling berpendar semenjak perintisannya di paruh sejak abad ke-19. hasil penemuan baru dari berbagai penelitian dan eksperimen dapat kita nikmati dalam berbagai produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Susunan periodic sangat dikenal sebagai deretan unsure yang disusun menurut urutan nomor atom menjadi pedoman dalam penyelesaian pelajaran kimia dan yang terkait, seperti mengetahui wujud zat, nomor atom, nomor massa, kecenderungan antar unsure, dan masih banyak lagi. Di dalam periodic unsure terdapat unsur-unsur yang dibagi menjadi beberapa golongan dan periodic. Golongan dalam susunan periodic dituliskan dalam bentuk kolom-kolom. Periodic dalam susunan periodic dituliskan dalam bentuk baris, unsure yang mempunyai sifat yang sama diletakkan dalam satu golongan. Didalam susunan ini akan kita temukan nama-nama unsure disertai dengan symbol, jari-jari, nomor atom, dan nomor massanya. Saat ini, jumlah unsure yang terdapat dalam susunan periodic adalah 108 unsur, jumlah unsure ini masih dapat berubah, jika ada unsure baru yang di temukan lagi sesuai dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, praktikum ini dimaksudkan untuk menanbah pengetahuan praktikan tentang unsure-unsur kimia, terutama golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (II), yang sebenarnya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta tingkat asam dan basanya.

Upload: ricky-darmawan-lambogo

Post on 14-Jul-2016

65 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat unsur

ss=MsoNormal align=center style='text-align:center;line-height:150%'>BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal abad ke-21 sekarang ini, ilmu kimia mengalami masa-masa paling berpendar semenjak perintisannya di paruh sejak abad ke-19. hasil penemuan baru dari berbagai penelitian dan eksperimen dapat kita nikmati dalam berbagai produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Susunan periodic sangat dikenal sebagai deretan unsure yang disusun menurut urutan nomor atom menjadi pedoman dalam penyelesaian pelajaran kimia dan yang terkait, seperti mengetahui wujud zat, nomor atom, nomor massa, kecenderungan antar unsure, dan masih banyak lagi.

Di dalam periodic unsure terdapat unsur-unsur yang dibagi menjadi beberapa golongan dan periodic. Golongan dalam susunan periodic dituliskan dalam bentuk kolom-kolom. Periodic dalam susunan periodic dituliskan dalam bentuk baris, unsure yang mempunyai sifat yang sama diletakkan dalam satu golongan.

Didalam susunan ini akan kita temukan nama-nama unsure disertai dengan symbol, jari-jari, nomor atom, dan nomor massanya. Saat ini, jumlah unsure yang terdapat dalam susunan periodic adalah 108 unsur, jumlah unsure ini masih dapat berubah, jika ada unsure baru yang di temukan lagi sesuai dengan perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, praktikum ini dimaksudkan untuk menanbah pengetahuan praktikan tentang unsure-unsur kimia, terutama golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (II), yang sebenarnya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta tingkat asam dan basanya.

1.2 Tujuan

- Mengetahui tingkat kelarutan suatu unsure dalam asam dan basa pada satu golongan

- Mengetahui fungsi dari indicator fenolftalien

- Mengetahui hubungan kelarutan suatu asam dengan Ksp garam serta pengaruh besarnya pengaruh besarnya Ksp suatu garam terhadap pengendapan

Page 2: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Penggolongan periodic unsure-unsur

Menurut jenis subkulit yang berisi unsure-unsur dapat dibagi menjadi beberapa golongan unsure utama, yaitu gas mulia, unsure transisi (atau logam transisi), lantanida dan aktinida. Pada system periodic unsure-unsur utama (representative elements) adalah unsure-unsur dalam golongan IA hingga 7A, yang semuanya memiliki subkulit S dan P dengan bilangan kuantum utama berfungsi yang belum terisi penuh. Dengan pengecualian pada Helium, seluruh gas mulia ( noble gas) (unsure-unsur golongan 8A) mempunyai subkulit P yang terisi penuh, (konfigurasi elektronnya adalah 1S2 untuk Helium dan nss, npsuntuk gas mulia yang lain, di mana n adalah bilangan kuantum utama untuk kulit terluar). Logam

Page 3: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

transisi adalah unsure-unsur dalam golongan 1B dan 3B hingga 8B, yang mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau mudah menghasilkan kation dengan subkulit d yang tak terisi penuh. (logam-logam ini kadang-kadang disebut dengan unsure-unsur transisi blok d). unsure-unsur golongan 2B adalah Zn,Cd, dan Hg, yang bukan merupakan unsure utama maupun unsure transisi. Laktanida dan Antinida kadang kala disebut unsure transisi blok –f karena kedua golongan ini memiliki subkulit f yang tidak berisi penuh.

Pada system periodic dapat dilihat bahwa unsure-unsur golongan IA adalah logam alkali memiliki konfigurasi electron terluar yang mirip, masing-masing memiliki inti gas mulia dan konfigurasi ns1 untuk electron terluarnya. Demikian pula pada golongan 2A, yaitu logam alkali tanah juga mempunyai inti gas mulia dan konfigurasi. Electron terluar ns2. electron terluar suatu atom, yang terlibat dalam ikatan kimia, sering disebut electron valensi (valenci electron). Jumlah electron valensi yang sama menentukan kemiripan perilaku kimia antara unsure-unsur dalam setiap golongan. Pengamatan ini juga berlaku untuk halogen ( unsur-unsur golongan 7A), yang memiliki konfigurasi electron terluar ns2, np5 dan menunjukkan sifat-sifat sangat mirip. Tetapi dalam meramalkan sifat-sifat golongan 3A hingga 6A haruslah berhati-hati, sebagai contoh, unsure-unsur dalam golongan 4A memiliki konfigurasi electron terluar yang sama , ns2np4, tetapi terdapat lebih banyak keragaman dalam sifat-sifat kimia di antara unsure-unsur ini.

Karbon adalah nonlogam, silicon, dan gemanium adalah metaloid, timah, dan timbale.

Sebagai satu golongan gas mulia berperilaku sangat mirip. Dengan pengecualian krypton dan xenon, unsure-unsur ino secara kimia bersifat imert. Alasannya adalah bahwa seluruh unsure ini subkulit terluarnya ns2np6, terisi penuh yaitu suatu keadaan yang menggambarkan kestabilan yang tinggi. Walaupun konfigurasi electron terluar logam transisi tidak selalu sama dalam golongan dan tidak ada pola yang teratur dalam perubahan konfigurasi electron dalam satu logam ke logam lain dalam periode yang sama, seluruh logam transisi memiliki subkulit d yang tidak terisi penuh. Demikian pula dalam deretnya karena mempunyai subkulit f yang tidak terisi penuh.

Konfigurasi electron Kation dan Anion

Karena banyak senyawa ionic yang terbentuk dari anion dan kation monoatomik, akan sangat membantu untuk mengetahui bagaimana menulis konfigurasi electron spesi-spesi ion ini. Prosedur untuk menulis konfigurasi electron ion-ion memerlukan metode yang hanya sedikit diperluas dari metode yang digunakan untuk atom netral. Dalam hal ini ion-ion dibagi dalam dua kelompok.

- Ion yang dihasilkan dari unsure golongan utama

Pada pembentukan kation dari atom netral unsure golongan utama, satu electron atau lebih dikeluarkan dari kulit n terluar yang masih terisi. Konfigurasi electron beberapa atom netral atau kation-kationnya yang terkait sebagai berikut.

Na : [Ne] 3s1 Na+ : [Ne]

Ca : [Ar] 4s2 Ca2+ : [Ar]

Al : [Ne] 3s23p1 Al3+ : [Ne]

Perhatikan bahwa setiap ion mempunyai konfigurasi gas mulia yang stabil.

Page 4: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

Dalam pembentukan anion, satu electron atau lebih ditambahkan ke kulit n terluar yang terisi sebagian. Contoh-contoh sebagai berikut :

H : 1s1 H- : 1s2 atau [He]

F : 1s2, 2s2, 2p5 R- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]

O : 1s2, 2s2, 2p4 O2- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]

N : 1s2, 2s2, 2p3 N3- : 1s2, 2s2, 2p6 atau [Ne]

Sekali lagi, semua anion mempunyai konfigurasi electron gas mulia yang stabil. Jadi satu cirri khusus dari hamper semua unsure golongan utama adalah bahwa ion-ion yang dihasilkan dari atom-atom netrlnya mempunyai konfigurasi electron terluas gas mulia ns2 np6. ion-ion, atau atom-atom dan ion-ion, yang mempunyai jumlah electron yang sama, dan oleh karena itu konfigurasi electron tingkat dasarnya sama disebut isoelektron (isoelectronic). Jadi H- dan He adalah isoelektron, F, Na2, dan Ne adalah isoelektron, dan seterusnya.

- Kation yang dihasilkan golongan utama

Orbital 4s selalu diisi lebih dahulu sebelum orbital 3d. Mangan yang konfigurasi elektronnya adalah [Ar] 4s2 3d5. jika terbentuk ion Mn2+, mungkin dapat diduga dua electron dapat dikeluarkan dari orbital 3d untuk menghasilkan[Ar] 4s2 3d5. pada kenyataannya, konfigurasi Mn2+ialah [Ar] 3d5! Alasannya adalah interaksi elektron-elektron dan electron inti pada atom netral berbeda dengan interaksi ionnya. Jadi, meskipun dalam Mn orbital 4s selalu terisi lebih dahulu sebelum 3d, electron dikeluarkan dari 4s pada pembentukan Mn2+, karena orbital 3d lebih stabil dari pada orbital 4s dalam ion logam transisi, electron yang dilepaskan pertama-tama selalu dari orbital ns dan kemudian baru dari orbital (n-1)d.

Harap diingat bahwa kebanyakan logam transisi dapat membentuk lebih dari satu kation dan bahwa sering kali kation tersebar tidak isoelektron dengan gas mulia.

Keragaman periodic dalam sifat-sifat fisika

- Muatan inti efektif

Konsep muatan inti efektif memungkinkan kita untuk menjelaskan efek perisai pada sifat-sifat periodic. Misalnya, atom Helium yang mempunyai konfigurasi electron 1s2. kedua proton helium memberikan muatan +2 kepada inti, tetapi gaya tarik penuh dari muatan ini terhadap dua electron 1s sebagian diimbangi oleh tolak-menolak electron-elektron. Akibatnya, dapat dikatakan bahwa setiap electron 1s diperisai dari inti atom electron 1s lainnya. Muatan inti efektif, Zeff , dinyatakan dengan ;

Zeff = Z - s

Dengan Z adalah muatan inti sebenarnya (yaitu nomor atomnya) dan s (sigma) disebut konstanta perisai (shielding contant). s lebih besar dari nol tetapi lebih kecil dari Z .

Salah satu contoh dari perisai electron adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan satu electron dari atom berelektron banyak. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa diperlukan energi sebesar 2372 KJ untuk mengeluarkan electron pertama dari satu mol atom He dan energi sebesar 5251 KJ untuk mengeluarkan electron kedua dari satu electron He+. Alasan diperlukannya lebih banyak energi

Page 5: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

untuk mengeluarkan electron kedua adlah bahwa dengan hanya terdapat atu electron, maka tidak ada perisai, dan electron itu merasakan seluruh pengaruh dari muatan inti +2.

Untuk atom-atom dengan juga electron atau lebih, electron pada kulit tertentu diperisai oleh electron pada kulit bagian dalam (yaitu, kulit yang lebih dekat dengan inti), tetapi tidak oleh electron pada kulit bagian luar. Jadi, unsure unsure litium yang konfigurasi elektronnya 1s1 2s1 , electron 2s diperisai oleh elekktron 1s, tetapi electron 2s tidak memberi efek perisai terhadap electron 1s, sebagai tambahan, kulit bagian dalam yang terisi penuh memerisai electron bagian luar dengan lebih efektif dari pada sub kulit yang menghasilkan konsekuensi yang penting untuk ukuran atom dan pembentukan ion-ion dan molekul-molekul.

- Jari-jari atom

Sejumlah sifat fisika, termasuk kerapatan, titik leleh, dan titik didih, berhubungan dengan atom, namun ukuran atom sukar untuk didefinisikan. Secara praktis kita membayangkan ukuran atom sebagai volume yang mengandung sekitar 90 % dari selusuh kerapatan electron di sekitar inti.

Beberapa teknik memungki kan kita untuk memperkirakan ukuran satu atom. Pertama-tama perhatikan unsure logam. Struktur logam sangat bervariasi, tetapi semua logam sama-sama memiliki satu cirri struktur : atom-atomnya terkait satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan juga dimensi yang meluas. Jadi, jari-jari atom yang berdekatan, untuk unsure-unsur yang berupa molekul diatomic, jari-jari atomnya adalah setengah jarak antara inti dua atom dalam molekul tertentu. Pada periodic cenderung terlihat jelas, dalam mempelajarinya perlu di ingat bahwa jari-jari atom terutama ditentukan oleh bagaimana kuatnya electron kuat bagian luar di jangan oleh inti. Makin besar muatan inti negative, makin kuat electron-elektron ini di tahan dan semakin kecil jari-jari atomnya. Perhatikan unsure-unsur periode kedua dari Li dan F. Dari kiri ke kanan, ditemukan bahwa jumlah electron dalam kulit bagian dalam (1s2) adalah tetap, sedangkan muatan ini bertambah. electron-elektron yang ditambahkan untuk mengimbangi bertambahnya muatan inti tidak efektif dalam memeriksai satu sama lainnya. Akibatnya, muatan inti efektif bertambah terus-menerus sedangkan bilangan kuantum utamanya tetap (n=2). Misalnya, electron 2s pada bagian luar pada litium di perisai dari inti (yang mempunyai 3 proton) oleh dua electron 1s. Sebagai pendekatan, di asumsikan bahwa efek perisai dari dua electron 1s meniadakan dua muatan positif dalam inti. Jadi, electron 2s hanya merasakan gaya tarik yang disebabkan oleh satu proton dalam inti, atau muatan inti efektifnya adalah +1. Dalam Berilium (1s2 2s2) setiap electron 2s diperisai oleh dua electron 1s bagian dalam, yang meniadakan dua dari empat muatan positif dalam inti.

- Jari-jari ion

Jari-jari atom ion adalah jari-jari kation atau anion. Jari-jari ion mempengaruhi sifat-sifat fisika dan kimia suatu senyawa ionic. Misalnya, struktur berdimensi tiga dari suatu senyawa ionic bergantung pada ukuran relative kation dan anionnya.

- Energi ionisasi

Kestabilan electron terluar ini tercermin secara langsung pada energi ionisasi atom tersebut. Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu electron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang diperlukan untuk memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya.

Page 6: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

- Kecenderungan umum dalam sifat-sifat kimia

Kecenderungan perilaku kimia unsure-unsur golongan utama adalah hubungan diagonal. Hubungan diagonal merujuk pada kemiripan yang ada antara pasangan unsur pada golongan dan periodic yang berbeda pada tabel periodic. Secara khusus, tiga anggota utama peridik kedua (Li, Be dan B) memperlihatkan banyak kemiripan dengan unsure-unsur yang terletak secara diagonal dibawahnya dalam tabel periodic.

Dalam membandingkan sifat-sifat unsure dalam golongan yang sama, harus diingat bahwa pembandingan paling berlaku dengan unsure-unsur sejenis. Paduan ini berlaku untuk unsure-unsur golongan 1A dan 2A, yang seluruhnya logam, dan golongan 7A seluruhnya non logam.

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat- alat

- Tabung reaksi

- Gelas kimia 100 ml

- pinset

- Hot plate

- Gelas ukur 25 ml

- Pipet tetes

Page 7: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

- Pipet Volum

3.1.2 Bahan-bahan

- BaCl2

- CaCl2

- NaOH

- Pita Mg

- Kalium

- Akuades

- Indikator fenolftalien

3.2 Prosedur

3.2.1 Kelarutan dalam garam sulfat

- Diambil 1 ml BaCl2 dan 1 ml H2SO4 dengan pipet tetes lallu dimasukkan ke dalam tabung reaksi

- Diambil 1 ml CaCl2 dan 1 ml H2SO4 dengan pipet tetes lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan di amati.

3.2.2 Kelarutan dalam garam Hidroksida

- Diambil 1 ml BaCl2 dan 1 ml NaOH dengan pipet tetes lalu di masukan ke dalam tabung reaksi.

- Di ambil 1 ml CaCl2 dan 1 ml NaOH dengan pipet tetes lalu di masukan ke dalam tabung reaksi dan di amati.

3.2.3 Reaktifitas unsure Mg + H2O

- Diambil 2 ml H2O dimasukan ka dalam gelas ukur lalu di panaskan.

- Diambil sedikit pita Mg dan di masukan kedalam H2O yang telah di panaskan.

- Ditambahkan indicator fenolftalien.

3.2.4 Rektifitas unsure K + H2O

- Diambil 50 ml H2O dan dimasukan ke dalam gelas kimia.

- Diambil logam K dengfan pinset dan di masukan pada gelas kimia yang berisi 50 ml H2O.

- Ditambahkan indicator fenolftalien.

Page 8: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. Unsure-unsur gas mulia (helium, neon, argon, krypton, xenon, dan radon) terdapat sebagai unsur bebas. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari unsure gas mulia. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan tembaga, juga ditemukan dalam bentuk bebas, disamping sebagai senyawa. Begitu juga dengan beberapa unsure non logam, yaitu oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon.

Berbagai jenis unsure kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaan suatu unsure kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaan suatu unsure bergantung pada sifat-sifat istimewa dari unsure tersebut. Kita menggunakan tembaga sebagai tembaga sebagai kabel listrik, karena tembaga mempunyai daya hantar yang baik, tahan karat, dan

Page 9: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

tersedia dalam jumlah yang memadai. Kita menggunakan aluminium untuk badan pesawat terbang karena ringan dan tahan karat.

Seperti yang telah disebutkan diatas, penggunaan suatu unsure didasarkan pada sifat-sifat dari unsure tersebut. Kita membedakan sifat-sifat dari unsur atas sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis menyangkut penampilan (seperti wujud, kekerasan, warna, bau, dan rasa), serta sifat-sifat yang tidak melibatkan pengubahan unsure itu menjadi zat lain (seperti jari-jari atom, titik leleh, titik didih, dan kalor jenis). Sifat kimia berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dialami oleh zat itu, seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa.

Logam alkali adalah unsur-unsur yang termasuk golongan IA (kecuali hidrogen) yaitu litium, natrium, kalium, rubidium, cesium, dan fransium. Unsur-unsur ini memiliki susunan elektron pada kulit terluar ns1 dan merupakan reduktor kuat karena mudah melepaskan satu elektron pada kulit terluarnya. Oleh karena logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat, maka disebut logam alkali.

Pada percobaan ini, akan dipelajari sifat-sifat dari beberapa unsur dari golongan IA dan golongan IIA dalam kereaktifan unsur, kelarutan garam sulfat dan kelarutan garam hidroksida. Selain itu, kita dapat mengambil banyak manfaat dengan mengetahui sifat-sifta unsur kimia, kita dapat mengetahui kegunaannya terutama untuk kehidupan sehari-hari dan keterdapatan unsur dialam.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Mempelajari beberapa sifat unsur golongan IA dan IIA

2. Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan

Page 10: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sistem periodik, unsur-unsur alkali dan alkali tanah merupakan unsur yang sangat reaktif. Unsur alkali terletak pada golonga IA yaitu litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur alkali ini mempunyai satu elaktron valensi. Didalam unsur alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa.

Unsur yang banyak ditemui adalah natrium dan kalium. Kedua unsur ini banyak ditemukan dalam air tanah dalam bentuk garam tanah yang terdapat pada silvite (KCl),karnalite (KCl-MgCl 6H2O). Unsur ∙logam alkali sangat reaktif , bereaksi hebat dengan air, oksigen , hidrogen, dan halogen. Diudara pun unsur-unsur itu bereaksi dengan oksigen dan uap air. Karena sangat reaktifnya unsur alkali dengan air, maka gas hidrogen yang dibebaskan akan segera terbakar disertai nyala api dan ledakan-ledakan kecil. Itulah sebabnya, unsur alkali disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert. Karena mempunyai 1 elektron valensi dan jari-jari atom yang relatif besar, energi ionisasi logam ini kecil. Akibatnya, logam ini mudah melepas elektron dan bersifat sangat reaktif, sekali gas bersifat reduktor kuat. Dari atas kebawah (dari Li ke Cs) jari-jari atom bertambah, energi ionisasi makin kecil, bearti makin mudah melepas elektron sehingga makin reaktif.

Logam alkali bersifat lunak seperti karet penghapus sehingga dapat diiris dengan pisau. Hal itu terjadi karena unsur alkali hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan ikatan logam sehingga logam ini mempunyai ikatan logam yang lemah. Dalam satu golongan, dari Li ke Cs jari-jari atom makin besar, ikatan logam makin kecil sehingga makin lunak. Itulah sebabnya,jari-jari atom alkali makin besar (dari atas kebawah) sehingga titik leleh dan titik didihnya makin kecil.

Jika logam alkali dibakar akan menghasilkan warna nyala yang khas. Litium akan menghasilkan warna nyala merah, natrium menghasilkan warna nyala kuning, Kalium menghasilkan warna nyala ungu/violet, rubidium menghasilkan warna nyala merah dan sesium denga warna nyala biru.

Logam alkali mempunyai beberapa sifat yang dapat digolongkan menjadi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis dari logam alkali adalah dari bawah keatas, jari-jari atom, dan massa jenis (kerapatan) berkurang, sedangkan titik didih dan titik cair bertambah. Sementara itu dari atas kebawah energi pengionan dan keelktronegatifan berkurang. Potensial elektrode (besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam larutan) dari atas kebawahcenderung bertambah kecuali litium. Sedangkan sifat kimia dari logam alkali adalah logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif. Kereaktifan meningkat dari atas kebawah. Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energi ionisasi yang rendah, sehingga mudah melepas elektron. Selain sifat-sifta itu, unsur logam alkali merupakan unsur logam putih, mengkilat seperti perak, padat tetapi lunak pada suhu normal kecuali Cs dan Fr berwujud cair.

Unsur-unsur logam alkali sangat reaktif. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas dialam, malainkan selalu terdapat dalam bentuk senyawa seperti (I2SiO3, Al2, (SiO3)3(spodumene)).

Page 11: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

Natrium dialam banyak terdapat dalam bnetuk NaCl pada air laut juga pada logam batu sebagai kriolit Na3AlF6dan sebagai soda Na2CO3. Kalium terdapat sebagai KCl pada bijih sulvit kamalit (KCl MgCl2∙ ∙6H2O) dan sebagai veltspath (K2O Al2O3∙ 3SiO3). Logam-logam alkali yang lain hanya sedikit ∙terdapat dialam.

Unsur-unsur logam alkali dibuat dengan jalan elektrolis cairan garamnya misalnya logam Na dibuat dengan jalan elektrolisis cairan NaCl denga katode besi dan anode karbon.

NaCl Na+ + Cl– x2

K(-) = Na+ + e– Na x2

A(+) = 2Cl– + e– Cl2 + 2e–

2NaCl 2Na + Cl2

Natrium yang terbentuk pada katode adalah cair kemudian dialirkan dan ditampung dalam minyak tanah. Dalam proses ini,bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar Na yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara karena akan terbakar.

Harga potensial electrode (Eº) logam alkali sangat kecil (sangat negatif). Hal itu berarti logam alkali merupakan reduktor kuat. Kekuatan reduktor bertambah dari atas kebawah. Hanya saja ada pengecualian, Li mempunyai potensial electrode paling negative. Hal itu karena kecilnya jari-jari atom Li sehingga menunjukkan penyimpangan. Jadi, dalam alkali reduktor terkuata adalah Li dan reduktor paling lemah adalah Na.

Dalam sistem periodik, panjang unsur-unsur alkali tanah terletak pada golongan IIA yaitu satu lajur disebelah kanan golongan logam alkali. Unsur-unsur golongan ini disebut alkali tanah karena unsur ini bersifat alkalis (basa) sepert golongan IA. Unsur golongan IIA adalah Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium. Unsur-unsur ini mempunyai susunan elektron valensi ns2 sama halnya dengan golongan IA bersifat reduktor karena mudah melepaskan elektron kulit terluarnya. Disamping itu unsur alkali tanah pada suhu biasa dapat bereaksi dengan air akan membentuk basa dan hidrogen, kecuali Mg yang jika bereaksi dengan air panas akan membentuk oksida dan gas hidrogen dan berilium tidak dapat beraksi dengan air biasa maupun air panas.

Logam alkali dan alkali tanah termasuk unsur blok s dan keduanya cenderung melepas elektron untuk mencapai konfogurasi elektron gas mulia (oktet). Alkali melepas 1 elektron dan alkali tanah melepas 2 elektron valensinya sehingga terbentuk ion +1 dan +2.

Logam alkali tanah mempunyai beberapa sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisisnya yaitu dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara beraturan, pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan dan keelektronegatifan. Potensial elektrode juga meningkat dari kalsium ke barium. Akan tetapi, berilium menunjukan penyeimbangan karena potensial elektrodenya relatif kecil. Hal ini disebabkan energi ionisasi berilium yang relatif besar. Titik didih dan titik cair cenderung menurun dari

Page 12: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

atas kebawah. Sifat-sifat fisis seperti titik cair , rapatan, dan kekerasan,logam alkali tanah labih besar jika dibanding denga logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan karena logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat. Sifat kimianya yaitu kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Oleh karena itu, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi ionisasi dan keelektronegatifannya berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepaskan elektron membentuk senyawa ion semakin besar. Semua senyawa dari kalsium, stronsium, dan barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.

Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logma alkali tanah kurang reaktif dari alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkab terhadap litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium dan seterusnya.

Didalam sistem periodik panjang unsur-unsur alkali tanah terletak pada golongan IIA yaitu satu jalur disebelah kanan golongan logam alkali. Unsur-unsur golongan ini bersifat alkalis (basa) seperti unsur golongan IA.

Ø Sifat-sifat Unsur Alkali Tanah

a. unsur-unsur alkali tanah merupakan unsur-unsur logam yang paling reaktif. Oleh karena itu, dialam tidak terdapat dalam keadaan bebas.

b. Mempunyai dua elektron pada kulit terluarnya. Oleh karena itu, bilangan oksidasi unsur alkali dalam senyawa adalah +2.

c. Pada suhu biasa berupa zat padat, berwarna putih mengkilap seperti perak.

d. Dapat bereaksi dengan air pada suhu biasa, membentuk basa dan gas hidrogen.

M + 2H2O M (OH)2 + H2

Kecuali Mg hanya bereksi dengan air mendidih, membentuk oksida, dan gas H2. Be tidak bereksi dengan air.

Basa yang berasal dari unsur-unsur alkali tanah adalah basa kuat kecuali Mg (OH)2 basa lemah dan Be (OH)2 basa amfoter. Sifat basa logam alkali tanah makin kebawah makin kuat.

Unsur radium sedikit sekali terdapat dialam dan bersifat radioaktif.

Pada umumnya,unsur logam alkali tanah diperoleh dengan jalan elektrolisis cairan garam kloridanya, seperti pada pembuatan unsur alkali. Contohnya adalah Mg dibuat dengan elektrolisis cairan MgCl2 menggunakan elektrode Fe sebagai katode dan elektrode sebagai anode.

Reaksinya :

MgCl2 Mg2+ + 2Cl–

K (-) = Mg2+ + 2e– Mg

Page 13: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

A (+) = 2Cl– CO2 + 2e

MgCl2 Mg+ + Cl2

Reaksi-reaksi logam alkali

1) Reaksi dengan air

Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hydrogen. Litium bereaksi agak pelan, sedangkan natrium bereaksi hebat. Kalium, rubidium, dan sesium meledak jika dimasukkan ke dalam air.

2L + 2H2O � 2 LOH + H2 (L=logam alkali)

Oleh karena reaksi itu sangat eksoterm, maka gas hirogen yang terbentuk segera terbakar. Janganlah sekali-sekali memegang logam alkali, karena logam itu dapat bereaksi dengan air pada tangan yang dapat menimbulkan api atau ledakan.

2) Reaksi dengan hydrogen

Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk hibrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya membentuk hibrida, suatu senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1.

2L + H2 � 2LH

3) Reaksi dengan oksigen

Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida, peroksida, atau superoksida.

4L + O2 � 2L2O (L=logam alkali)

Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida.

2Na + O2 � Na2O2

Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida dalam oksigen berlebihan :

L + O2 � LO2

Oleh Karena sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka logam alkali biasanya disimpan dalam cairan yang inert misalnya minyak tanah (kerosin) atau dalam botol yang diisolasi. Walaupun demikian, permukaan logam itu sedikit demi sedikit bereaksi juga. Logam kalium yang telah disimpan lama akan ditutupi lapisan peroksida. Memotong logam kalium yang sudah tertutup lapisan peroksida harus dilakukan dengan hati-hati karena mata pisau dapat menekan lapisan peroksida sehingga masuk ke dalam lapisan kalium dan menimbulkan reaksi eksoterm.

KO2+ 3K � 2K2O

Kalor yang dibebaskan reaksi itu dapat mendidihkan kalium yang segera bereaksi dengan oksigen atau uap air diudara, yang dapat menimbulkan ledakan.

4) Reaksi dengan halogen

Page 14: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halide.

2L + X2 � 2LX

Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala berwarna kuning khas logam natrium.

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Ø Tabung reaksi

Ø Rak tabung reaksi

Ø Pipet

Ø Pinset

3.1.2 Bahan

Ø Logam Natrium

Ø Pita Mg

Ø Indikator PP

Ø Larutan MgCl2

Ø Larutan CaCl2

Ø Larutan Sr(NO3)2

Ø Larutan BaCl2

Ø Larutan H2SO4

Ø Larutan NaOH

Ø Aquades

3.2 Prosedur Percobaan

1. Reaktifitas Unsur

– Disiapkan tabung reaksi yang berisi 2 ml air

– Dimasukkan logam Mg

Page 15: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur

– Diamati dan diperhatikan reaksi yang terjadi (ditandai dengan adanya gelembung-gelembung gas), dipanaskan hingga terjadi reaksi

– Disiapkan cawan atau petridisk yang berisi air

– Diapungkan selembar kertas saring dipermukaan air

– Dengan menggunakan pinset (jangan diambil dengan tangan secara langsung) diletakkan sepotong logam Na diatas kertas saring tersebut

– Dibiarkan hingga terjadi ledakan kecil (jangan terlalu dekat)

– Diteteskan indicator PP dan dicatat perubahan warnanya

2. Kelarutan garam sulfat

– Disiapkan 4 tabung reaksi yang bersih

– Diisi masing-masing tabung reaksi berutrut-turut dengan MgCl2 0,5 M, CaCl2 0,5 M, Sr(NO3)2, BaCl20,5 M, dengan volume masing-masing 1 ml.

– Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan H2SO4 1 M

– Diperhatikan endapan yang terbentuk (dibnadingkan endapan yang ada pada setiap tabung reaksi)

3. Kelarutan garam hidroksida

– Disiapkan 4 tabung reaksi yang bersih

– Diisi masing-masing tabung reaksi berutrut-turut dengan MgCl2 0,5 M, CaCl2 0,5 M, Sr(NO3)2, BaCl20,5 M, dengan volume masing-masing 1 ml.

– Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan NaOH 1 M

– Diperhatikan endapan yang terbentuk (dibnadingkan endapan yang ada pada setiap tabung reaksi)

Page 16: Laporan Kimia Dasar I Sifat Sifat Unsur