KEGAGALAN PERNAFASAN AKUT

Apa yang di sebut kegagakan pernafasan akut ?

Suatu kegawatan yang disebabkan oleh gangguan pertukaran oksigen dan karbondioksida sistem pernafasan tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Apa penyebab kegagakan pernafasan akut ?

Neonatus Bayi / Anak

Saluran nafas atas :

Atresia Nasal

Kongesti nasal

Sindrom pierre-Robins

Laring infantil

Kriste laring

Trakeomalasia

Saluran nafas bawah :

Pneumonia aspirasi

Aspirasi cairan lambung

IRDS

Pneumonia

Perdarahan paru

Edema paru

Hernia diafragmatika

Kompresi pulmonal

Pneumothoraks

Hernia diafragmatika

Omfalokel

Gastrosisis

Distensi abdomen

Susunan saraf :

Saluran nafas atas :

Makroglosis

Hipertensi tonsil

Laringotrakeobronkitis

Epiglotitis akut

Laringitis difterika

Edema/stenosis pasca

Intubasi

Saluran nafas bawah :

Bronkiolitis

Status asmatikus

Pneumonia

Kelainan jantung bawaan

Trauma

Tenggelam

Luka bakar

Pneumothoraks

Trauma dada

Susunan saraf :

Trauma

Ensefalitis

Takaran obat berlebihan

Asfiksia neonatal

Kejang

Apnu

Tetanus neonatorum

Status epileptikus

Sindrom Guillain-Barre

Bagaimana patofisiologi kegagakan pernafasan akut ?

1. Infeksi saluran nafas

Edema mukosa lendir yang tebal dan spasme otot polos lumen saluran nafas berkurang udara terperangkap dibagian distal gangguan oksigenasi dan ventilasi gangguan difusi dan retensi CO2 hipoksemia dan hiperkapnia ventilasi alveolus terganggu depresi pernapasan

2. Kelainan paru-paru

Obstruksi saluran nafas kegagalan pernafasan akut terutama pneumonia dan status asmatikus

3. Kelainan Kardiovaskular

Tetraloy of fallot, stenosis pulmonal dan curah jantung yang rendah hipoksemia dan hiperkapnia

4. Kelainan sistem saraf

Edema otak dan depresi susunan saraf pusat karena keracunan menghilangkan reflek protektif salauran nafas atas aspirasi cairan lambung pneumonia

Kejang lama hipoksemia kegagalan pernafasan akut

5. Kelainan otot

Tetanus dengan kejang otot yang hebat gerakan otot pernafasan terbatas aspirasi cairan lambung, pneumonia, atelektasis hipoksemia kegagalan pernafasan akut

Apa gejala klinis kegagalan pernafasan akut ?

Keadaaan umum kelelahan dan berkeringan.

Respirasi wheezing, menurun dan menghilangnya suara nafas, cuping hidung (+), takipnea, bradipnea, apnea dan sianosis.

Kardiovaskular bradikardi dan hipotensi.

Serebral gelisah, sakit kepala, kesadaran menurun dan kejang.

Bagaimana pengobatan kegagalan pernafasan akut ?

1. Pembersihan jalan nafas untuk memepertahankan lancarnya jalan nafas

2. Memeperbaiki ventilasi

3. Oksigenasi

4. Pengobatan penyebab dan penyulit

Daftar Pustaka

1. Hasan Sadikin, FK UI. Buku Kuliah IKA. Jakarta ; 1989

PENURUNAN KESADARAN

Apa yang dimaksud penurunan kesadaran ?

Penurunan keasadarn merupakan hal yang sering dijumpai kesalahan dalam tatalaksana awal meningkatkan mortalitas.

Apa saja penyebab penurunan kesadaran ?

Tabel 1. Penyebab penurunan kesadaran

Singkatan yang digunakan dalam menghafal penyebab penurunan kesadaran

Bagaimana patofisiologi penurunan kesadaran ?

Kesadaran dipengaruhi oleh dua struktur yang sangat berperan yaitu ARAS (Asending Reticular Activating System) dan korteks serebri adanya gangguan pada kedua sistem tersebut penurunan kesadaran

Bagaimana penilaian status kesadaran ?

Tabel 2. Skala Glasgow Coma dan modifikasinya untuk anak

Nilai normal dari penilaian GCS dan modifikasinya untuk anak mengikuti nilai normal pada dewasa yaitu total nilai terbaik 15 dan total nilai terburuk 3.

Tabel 3. Skala koma pediatri

Tabel 4. Skala Koma pada anak

Bagaimana penatalaksanaan penurunan kesadaran ?

Daftar Pustaka

1. Passat J. Datang Tidak Sadar, Apa yang harus dilakukan ?. Dalam : Pusponegoro HD, Handyastuti S, Kurniati N, penyunting Pediatric Neurology and neuroemergency in daily practice. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2006.

2. Pudjiaji A H, Hegar B Handyastuti S, Idris NS, Ganda putra EP, Harmoniati ED, dkk. Penurunan kesadaran dalam pedoman pelayanan medis ikatan dokter anak indonesia, jilid II. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011

3.