kesantunan kalimat dan kesantunan paragraf

Upload: julius-tanaca

Post on 08-Jan-2016

94 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas bahasa

TRANSCRIPT

TUGAS BAHASAkesantunan kalimat dan paragraf

Julius Tanaca (07120110058)Exi Indriastuti(07120110094)Jessica Soeryawinata (07120110096)Endri Evan Amin (07120110099)

Faculty of MedicineUniversitas Pelita Harapan2012

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang selalu menyertai kami dalam menulis makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kesantunan Paragraf dengan baik.Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia, supaya kami lebih mengerti tentang kesantunan dalam menulis paragraf sehingga kami dapat merangkai kalimat berdasarkan ketentuan kalimat Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada:1. Pak Jaka, Dosen Universitas Pelita Harapan, yang telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini. 2. Keluarga kami, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materiil selama pembuatan makalah.Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi bagi para pembaca

Tangerang, Oktober 2012

Penulis

Kesantunan KalimatKesesatan kalimatDalam berkomunikasi manusia akan menggunakan bahasa dengan cara menyusun gagasan ke dalam kalimat. Kadang- kadang gagasan yang terkandung di dalam kalimat tidak tersampaikan dengan baik kepada orang lain.Hal ini dapat terjadi karena kalimat yang kita buat menyesatkan. Kesesatan itu bisa berupa pemborosan kalimat, menggunakan kalimat yang ambigu,dll.Contoh :jika nama penumpang tidak sama dengan nama yang tercantum di dalam tiket, maka pengangkut udara mempunyai hak menolak orang yang nambanya berbeda dengan nama yang tercantum di dalam tiket tersebut dan dengan demikian keberangkatan orang tersebut menjadi tidak jadi.Kesantunan kalimat1. KehematanGagasan yang ada di dalam kalimat sering kali tidak tersampaikan karena penggunaan kata yang boros.kehematan dapat dilakukan dengan cara menghemat kata dan frasa,SepertiJika......., maka.......seharusnyajika......,.....atau...maka.....Tidak samaSeharusnyaberbedaMempunyaiSeharusnyaberhakPengangut udaraSeharusnyamaskapaiTidak jadiSeharusnyabatal

Dengan demikian, kalimat pada contoh paragraf kesesatan kalimat dapat diperbaikimenjadi "Jika nama penumpang berbeda dengan tiket, maskapai berhak menolakkeberangkatannya".Ada juga persyaratan lainnya sehingga kalimat menjadi santun sebagai berikuta. Hindari pengulangan subjekPenghematan kalimat dilakukan dengan cara menghindari pengulan subjek dalam 1 kalimat.Contoh :Sesudah straunghan membicarakan transmisi nilai, ia menjelaskan pendidikan moral melalui pendekatan kenetralan nilai.SeharusnyaSesudah membicarakan tranmisi nilai, straunghan menjelaskan pendidikan moral melalui pendekatan kenetralan nilai.

b. Hindari pemakaian superordinat pada hiponim kataPenghematan kalimat dilakukan dengan cara tidak menjelaskan suatu benda yang sudah pasti. Kita mengetahui bahwa kamis adalah hari, jadi di dalam kalimat kita tidak perlu mencantumkan hari lagi.Begitu pula pada ungkapan merah, kuning, hijau, lampu neon,25 januari 1999. Jadi, sebelum kata-kata itu, tidak usah didahului kata warna, lampu dan tanggal. Contoh:Pada hari kamis tanggal 25 januari 2007 Direktur PT Pelangi Renata Kanaratih Jaya yang berbendera warna merah, kuning, dan hijau meresmikan berdirinya perusahaan yang mempoduksi lampu neon.SeharusnyaPada kamis 25 januari 2007 Direktur PT pelangi Renata Kanaratih Jaya yang berbendera merah, kuning, dan hijau meresmikan berdirinya perusahaan yang memproduksi neon.

c. Hindari dua kata yang bersinonim dipakai dalam sebuah kalimatPenghematan kalimat dilakukan dengan cara menghindari kata memiliki arti yang sama. Seperti penggulangan arti kata yang menggunakan kata yang berbeda.Contoh :Menurut hasil penelitian seputar manajemen waktu mengemukakan bahwa menerima panggilan telepon saat mengendarai mobil adalah merupakan gangguan yang dapat membuyarkan konsentrasi sehingga dengan demikian akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.SeharusnyaMenurut hasil penelitian seputar manajemen waktu,menerima panggilan telepon saat mengendarai mobil merupakan gangguan yang dapat membuyarkan konsentrasi sehingga akan menurunkan produktivitas kerja.

2. KecermatanPrinsip kecermatan adalah cermat dan tepat dalam menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus diperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.a. Hindari penanggalan awalanAwalan sangat penting dalam kalimat, karena awalan dapat mengubah arti dari suatu kata.Contoh :Saya keberatan jika harus mencantumkan nama ahli bahasa itu pada buku pedana hasilkarya sendiri karena berbagai pertimbangan.SeharusnyaSaya berkeberatan jika harus mencantumkan nama ahli bahasa itu pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai pertimbangan.

b. Hindari peluluhan bunyi /c/Contoh :Ia sangat menyintai calon istrinya sehingga menyiptakan puisi terindah sebagai mas kawin dihari pernikahannya.SeharusnyaIa sangat mencintai calon istrinya sehingga menciptakan puisi terindah sebagai mas kawin dihari pernikahannya.

c. Hindari bunyi /s/, /p/ , /t/ dan /k/ yang tidak luluhMengesampingkan SeharusnyamengkesampingkanMemromosikanSeharusnyamempromosikanMensosialisasikanseharusnyamenyosialisasikan

Contoh:Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia(KPI) berusaha memromosikan, dan mensosialisasikan Undang-undang pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.SeharusnyaTanpa menkesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) berusaha mempromosikan, dan menyosialisasikan Undang-undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

3. KesejajaranAgar kalimat yang terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan. Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang berpararel.Contoh:Maskapai tidak bertangguna jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan di dalam bagasi tiba-tiba mati.SeharusnyaMaskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.4. Keharmonisana. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tertulis, yang mengungkapkan pikiran secara utuh, memiliki unsur gramatikal terdapat subjek dan predikat, serta memiliki kesenyapan.keharmonisan kalimat artinya kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa. Ingat, kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir.Agar kalimat kita harmonis, setiap kalimat yang kita buat harus mempunyai kejelasan unsur-unsur gramatikalnya, seperti subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.SubjekSubjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat dan merupakan bagian kalimat yang menunjukan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pangkal atau pokok pembicaraan Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan pikiran.

Ciri-ciri subjek: 1. jawaban apa atau siapa 2. didahului kata bahwa 3. berupa kata atau frasa benda (nomina) 4. disertai dengan kata ini atau itu 5. disertai pewatas yang 6. kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa 7. tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain. 8. tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.Contoh :1). Leonardo da Vinci/ adalah seorang pelukis yang terkenal2). Lukisannya yang terkenal itu/ bernama/ Monalisa3). Bahwa Leonardo da vinci merupakan pelukis yang terkenal/ diakui/ oleh dunia

b. PredikatPredikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, ciri atau jati diri subjek. Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan.

Ciri-ciri predikat: 1. jawaban mengapa, bagaimana 2. dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan 3. dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir 4. dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain 5. tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek 6. didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni 7. predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatm atau bilangan.Contoh :1). Leonardo da Vinci/ adalah seorang pelukis yang terkenal2). Lukisannya yang terkenal itu/ bernama/ Monalisa3). Disamping bakat melukis Leonardo/ memiliki/ pengetahuan/ diberbagai bidang4). Leonardo da Vinci/ menguasai/ pengetahuan tentang cara membuat senapan,kincir angin, dan pesawat terbang

c. Objek dan LengkapObjek (O) dan Pelengkap (P) adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.

Ciri-ciri objek: 1. berupa kata benda 2. tidak didahului kata depan 3. mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif 4. jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif 5. dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.Sedangkan pelengkap adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Pelengkap terletak dibelakang predikat yang berupa verba. Jenis kata ynag mengisi pelengkap dan objek bias sama yaitu nomina dan frasa nominal. Antara pelengkap dan objek terdapat perbedaan. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Ciri-ciri Pelengkap :1. Terletak dibelakang predikatCiri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.2. Hasil jawabannya dari predikat dengan pertanyaan apa. Contoh :1). Lukisannya yang terkenal/ bernama/ Monalisa2). Leonardo da Vinci menguasai/ pengetahuan tentang cara membuat senapan,kincir angin, dan pesawat terbang

d. KeteranganKeterangan (K) ialah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya. Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.

Ciri-ciri keterangan: 1. bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap. 2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat 3. dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).

Contoh :1). Disamping bakat melukis/ Leonardo memiliki pengetahui diberbagai bidang2). Monalisa/ lukisannya yang terkenal,/ telah mengantar Leonardo da Vinci menjadi tokoh besar di zaman Renaisance

5. KelogismeKelogisan berhubungan dengan bernalar atau tidaknya sebuah kalimat. Ketidaklogisan bisa terjadi karena isi kalimat atau struktur kalimat yang dibangun. Struktur kalimat yang dimaksud adalah penggunaan unsur gramatikal yang tidak tepat dan penggunaan kata penghubung yang tidak logis.Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapatditerima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikiruntuk menghubung-hubungkan fakta yang ada sehingga sampai padasuatu simpulan. Dengan perkataan lain, penalaran (reasoning) ialah proses mengambil simpulan (conclicusion,interference) dan bahan bukti atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan bukti atau petunjuk.

Contoh : Waktu dan tempat saya persilakan.Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidakdapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

Kesantunan Paragraf 1. Kepaduan ParagrafUntuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu, yaitu menggunakan sebuah kata penghubung. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Sedangkan kata penghubung antarkalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Contoh kata penghubung intrakalimat yaitu karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dan lain-lain. Contoh kata penghubung antarkalimat yakni oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dan lain-lain.Selanjutnya, ada cara lain yang dapat digunakan agar paragraf menjadi padu, yakni mengulang kata kunci terakhir menjadi awal kalimat selanjutnya.2. Kesatuan ParagrafSyarat paragraf yang baik adalah adanya kesatuan. Kesatuan berarti setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakan diawal paragraf dinamakan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf disebut paragraf induktif.Terdapat cirri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri yang lain yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung itrakalimat ataupun antarkalimat.3. Kelengkapan ParagrafSebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri klimat penjelas yaitu berisi penjelasn berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara, pertentangan, pebandingan, analogi, contoh,sebab akibat, definisi, dan klasifikasi. PENGEMBANGAN PARAGRAFParagraf dapat dikembangkan dengan cara pertentangan perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi dan klasifikasi. 1. Cara PertentanganBiasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang.Contoh paragraf:Setelah Indonesia membatalkan pembelian pesawat tempur F-16 dari AS, pesawat Mirage 200 dari Prancis, dan Mig-19/Fulcrum, pemerintah memutuskan untuk membeli Sukhoi-30 dari Rusia. Menurut Habibie, pesawat tempur Sukhoi-30 memiliki keunggulan, terutama dalam Aerodinamika. Selanjutnya, beliau mengemukakan bahwa kewenangan untuk memilih pesawat tempur yang akan dibeli berada pada TNI. Akan tetapi, menurut ketua Bappenas, pilihan jenis pesawat tempur pengganti F-16 akan diumumkan minggu depan.2. Cara PerbandinganPengembangan paragraf dengan cara perbandingan iasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, sementara itu.Contoh paragraf:Bangsa Indonesia masih perlu berjuang terus dalam mengatasi masalah kependudukan. Salah satu faktor perhatian yang layak diketahui masyarakat adalah mengenai tanggung beban negara karena banyaknya generasi muda dan meningkatnya usia lanjut. Ketika Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan, 17 Agustus 1945, oleh Soekarno-Hatta, jumlah penduduk kita sekitar 70 juta jiwa, sedangkan hasil sensus penduduk tahun 1961 berjumlah 97 juta jiwa. Sejak kemerdekaan hingga kini, penduduk Indonesia telah berkembang hingga tiga kali lipat yakni 203,45 juta jiwa.3. Cara AnalogiAnalogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya, pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan seperti ibaratnya, seperti, bagaikan.Contoh paragraf:Otak manusia ibarat sebilah pisau. Otak manusia yang cerdas tidak akan mendapat prestasi yang tinggi bila tidak belajar dan dilatih. Demikian pula, sebilah pisau yang tajamakan menjadi tumpul apabila tidak diasah. Sebaliknya, otak manusia yang IQ-nya sedang-sedang saja akan mendapat prestasi yang gemilangjika belajar terus menerus. Demikian halnya, sebilah pisau yang tumpul akan menjadi tajam apabila diasah terus menerus. Dengan demikian, apabila kita ingin menjadi orang yang berprestasi hendaknya seperti pisau yang diasah terus menerus.4. Cara Contoh-ContohKata seperti, misalnya, contohnya, merupakan ungkapan-ungkapan yang biasanya digunakan dalam pengembangan paragraf dengan cara contoh Contoh paragraf:Selain tipe introvert, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe ekstover adalah orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkankeluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu, contohnya berhati terbuka, lancer dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira, mudah memengaruhi.5. Cara Sebab AkibatCara ini dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Kata-kata yang dipergunakan yaitu padahal, akibat, oleh karena itu, karena.Contoh paragraf:Dampak merebaknya penyebaran virus sindrom pernapasan akut parah (Severe Acute Respiratory Sindrome/SARS) dari negeri Jiran, Singapura, mulai mengancam bisnis perhotelan di Batam. Akibatnya, jumlah tamu baik dari luar negeri maupun dalam negeri merosot hingga tingkat hunian hotel di Batam berkurang hingga sepuluh persen. Demikian kata Publish Relation Manager Goodway Hotel Puri Garden, Budi Purnomo, dan pengusaha Novotel Hotel, Anas, ketika dihubungi Kopas di Batam.6. Cara DefinisiBiasanya menggunakan kata-kata adalah, yaitu, ialah, dalam suatu paragraf.Contoh paragraf:Sebagai Bangsa Indonesia, sudah semestinya kita mengenal tokoh-tokoh pahlawan. Pahlawan yaitu orang yang berjuang dan berjasa dalam membangun negara kita, Indonesia. Didalam Sinetron yang ditayangkan televise, tokoh yang berjiwa pahlawan tidak digambarkan menurut semestinya. Kita dapat mengenal tokoh pahlawan bangsa melalui berita, cerita guru, buku-buku sejarah Indonesia, atu biografinya .7. Cara KlasifikasiMerupakan suatu cara pemngembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ungkapan yang biasa dijumpai yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, mengklasifikasikan.Contoh paragraf:Secara alamiah, penderita anemia tidak hanya memerlukan zat besi, tetapi juga vitamin dan mineral. Beberapa para ahli mengklasifikasikan dan mengkelompokan penderita anemia. Bagi penderita anemia berat, disarankan untuk mengkonsumsikan tablet tambah darah atau preparat besi dua kapsul perhariselama dua bulan. Sedangkan, bagi penderita anemia rinan hanya disarankan satu kapsul sehari selam 3-4 bulan.