keragaman serangga permukaan tanah di kawasan bantaran

Upload: meriam-gita-maulia-suhaidi

Post on 09-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ada

TRANSCRIPT

  • ILMU ENTOMOLOGI

    KERAGAMAN SERANGGA PERMUKAAN TANAH DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI CILIWUNG

    PADA DUA LOKASI (SRENGSENG SAWAH DAN PINTU AIR MANGGARAI) JAKARTA

    Hasni Ruslan

    ABSTRACT Soil insect plays an important role in denaturizing of organic compound

    therefore helps the process ofbiogeochemical cycle. The aim of this research is to study the diversity of soil insect in two different locations with different habitat. The sample was collected by using pitfall trap method for 3 days. The result of this research shows that there are more ordo, family, and individual in Srengseng SaM>ah than in the Manggarai Water Gateway. Hymenop/era, Coleoptera and Diptera are the dominant ordo in both locations. Formicidae presence is absolute in both locations. In Srengseng Sawah the presences of Nitidulidae and Staphylinidae family is constant, meanwhile in Manggarai Water Gateway there is only Nitidulidae. The presence ofStaphylidae, Sciaridae dan Platystomatidae family in Manggarai Water Gateway is accidental. The difference of diversity and presences may be caused by the difference of habitat between the two locations.

    Keywords : Soil insects, Formicidae, condition, Ciliwung

    PENDAHULUAN Serangga permukaan tanah mempakan salah satu kelompok hewan yang penting

    di ekosistem tanah. Peranannya sangat menonjol padaproses dekomposisi material organik di tanah, sehingga menentukan siklus material di tanah. Kehidupan serangga di permukaan tanah tergantung pada tumbuh-tumbuhan dan faktor fisika - kimia tanah.

    Serangga permukaan tanah adalah serangga yang berada dan melakukan aktifitasnya di permukaan tanah. Berdasarkan keberadaannya dikelompokkan atas 3 kelompok yaitu transien, temporal dan permanen (Kevan 1962). Dari konstansi atau frekwensi kehadiran dapat di kelompokkan atas 4 kelompok yaitu aksidental (konstansinya 0-25%), assesori (konstansi 25- 50%), jenis konstan (konstansi 50-75%) dan absolut (konstansi lebih dari 75%) (Suin, 1989).

    Keberadaan dan kepadatan suatu jenis hewan tanah di suatu tempat sangat tergantung pada faktor lingkungan, baik faktor lingkungan abiotik maupun faktor lingkungan biotik. Faktor abiotik terdiri atas faktor fisika dan kimia tanah, di antaranya tekstur tanah, suhu, kadar air, ph dan kadar organik tanah. Sedangkan faktor biotik adalah vegetasi dan mikro flora tanah (Wallwork 1970).

    Hasni Ruslan, adalah Dosen Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta

    1032 ILMU Dan BUDAYA Volume: 28, No. 11, April 2008