kebiasaan makanan ikan baronang lingkis (siganus

55
KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus canaliculatus Park, 1797) DI PERAIRAN PESISIR DESA KARANG– KARANGAN TELUK BONE KABUPATEN LUWU. SKRIPSI MUSDALIFAH L211 13 023 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN DEPARTEMEN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus canaliculatus Park, 1797) DI PERAIRAN PESISIR DESA KARANG–

KARANGAN TELUK BONE KABUPATEN LUWU.

SKRIPSI

MUSDALIFAH L211 13 023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN DEPARTEMEN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2018

Page 2: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

ABSTRAK

MUSDALIFAH. L211 13 023. Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) Di Perairan Pesisir Desa Karang-karangan Teluk Bone Kabupaten Luwu. Di bawah bimbingan Suwarni, selaku pembimbing utama dan Farida G. Sitepu sebagai pembimbing anggota.

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei-Juni 2017 di Perairan Pesisir Desa Karang-karangan Teluk Bone Kabupaten Luwu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makanan ikan baronang lingkis meliputi jenis makanan dan jumlah makanan berdasarkan ukuran panjang total dan jenis kelamin. Pengambilan ikan contoh sebanyak 4 kali selama 2 bulan dengan interval waktu 2 minggu, dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2017. Pengambilan sampel ikan contoh dilakukan di Perairan Pesisir, Desa Karang–karangan, Teluk Bone, Kabupaten Luwu. Jumlah sampel yang diperoleh selama penelitian sebanyak 120 ekor yang terdiri dari 60 ekor jantan dan 60 ekor betina. Ikan contoh di bawah ke Laboratorium Biologi Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar, untuk diukur panjang tubuh dan panjang usus ikan. Isi usus diidentifikasi, diamati di bawah mikroskop, dihitung jumlah dan volumenya dengan menggunakan Sedwick Rafter Counting Cell. Kebiasaan makanan ikan dianalisis dengan metode Indeks Bagian Terbesar (IBT). Berdasarkan hasil analisis kebiasaan makanan ikan baronang lingkis, jenis makanan utama berdasarkan jenis kelamin dan panjang ukuran tubuh ikan yaitu lamun yang masing-masing nilai IBTnya yaitu 85,4412% (jantan) dan 74,4344% (betina) berdasarkan jenis kelamin, sedangkan berdasarkan panjang ukuran tubuh ikan baronang nilai IBTnya yaitu 83,1797% (kecil), 79,4672% (sedang), 80,0783% (besar). Hasil analisis perbandingan panjang alat pencernaan (usus) dengan panjang tubuh ikan baronang lingkis digolongkan sebagai ikan herbivor karena nilai PRAP lebih besar dari 1.

Kata kunci: Kebiasaan Makanan, Siganus canaliculatus, Indeks Bagian Terbesar, Panjang Relative Alat Pencernaan, Desa Karang-Karangan.

Page 3: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

ABSTRACT

MUSDALIFAH. L211 13 023. Food Habits of Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) In Coastal Waters of Karang-karangan Village, Bone Bay, Luwu. Under guidance of Suwarni and Farida G. Sitepu.

This research was conducted in May-June 2017 in the coastal waters of Karang-Karangan Village, Bone Bay, Luwu. This research aimed to find out the food habits of Baronang Lingkis, including type and amount of food based on size and sex. Sampling of fish was carried out 4 times for 2 months with 2 weeks interval, conducted from May to June 2017. The fish sampling carried on in coastal waters, Karang-karangan Village, Bone Bay, Luwu. The number of samples obtained during the research were 120 of fish consist of 60 males and 60 females. The fish samples were carried to Fisheries Biology Laboratory, Fisheries Department, Hasanuddin University, Makassar, to measure the total length and length of fish intestines. The intestinal (gut) contents was identified, observed under a microscope, and calculated for amount and volume by using Sedwick Rafter Counting Cell. Food habit of Baronang Lingkis was analyzed by Largest Part Index method. Based on the results of food habits analyze of Baronang Lingkis, the main types of feed based on sex and body length were seagrass which each Largest Part Index value based on the sex were 85,4412% (male) and 74,4344% (female), where as according to the body length size value were 83.1797% (small), 79.4672% (medium), 80.0783% (large). The result showed that the ratio between digestion (gut) and body lenght of Baronang Lingkis were counted herbivor therefore the PRAP value is greater than 1.

Keywords: Food Habits, Siganus canaliculatus, Largest Part Index, The Relative Length of Assimilation Organ, Karang-Karangan Village.

Page 4: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus
Page 5: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Soppeng pada tanggal 26 Oktober

1994. Anak kelima dari tujuh bersaudara merupakan putri

dari pasangan ayahanda Haling dan ibunda Yamma.

Tahun 2001 penulis lulus dari TK Aisyah Lajoa. Tahun

2007 penulis lulus dari SDN 85 Cacaleppeng, pendidikan

lanjutan di Madrasah Tsanawiyah DDI Pattojo lulus pada

tahun 2010 , dan pendidikan menengah di Madrasah Aliyah DDI Pattojo lulus

pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis berhasil diterima pada Universitas

Hasanuddin lewat jalur SNPTN pada Program Studi Manajemen Sumberdaya

Perairan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,

Universitas Hasanuddin Makassar.

Penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu sebagai Dewan

Pertimbangan Organisasi Himpunan Mahasiswa Profesi Manajemen

Sumberdaya Perairan Universitas Hasanuddin periode 2015-2016 dan Majelis

Pengawas Himpunan Mahasiswa Perikanan Universitas Hasanuddin periode

2016-2017.

Penulis menyelesaikan rangkaian tugas akhir, masing-masing mengikuti

Praktek Kerja Lapang (PKL) di Manajemen Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis

niloticus) di Unit Pelaksanaan Tekhnis Dinas Pembinaan dan Pengembangan

Budidaya Air Tawar Dinas Kelautan dan Perikanan Desa Lajoa, Kabupaten

Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2016 dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Reguler gelombang 96 di Kelurahan Sabintang, Kecamatan Pattallassang,

Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan tahun 2017. Sebagai tugas akhir, penulis

melakukan penelitian dengan judul “Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis

Page 6: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

(Siganus canaliculatus Park, 1797) Di Perairan Pesisir Desa Karang-karangan

Teluk Bone Kabupaten Luwu”.

Page 7: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT, pemilik segala kesempurnaan, memiliki segala ilmu dan kekuatan yang tak

terbatas yang telah memberikan kami kekuatan, kesabaran dan ketenangan

selama ini sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797)

di Perairan Pesisir, Desa Karang-karangan, Teluk Bone, Kabupaten Luwu.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak bantuan,

bimbingan serta dukungan yang sangat berharga telah diberikan kepada penulis.

Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati, penulis menghanturkan banyak

ucapan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu baik secara

materil maupun moril kepada:

1. Orang tua tercinta, Ayahanda Haling dan Ibunda Yamma, serta keluarga

tercinta atas segala do’a dan dukungan yang tak henti-hentinya baik secara

moril dan materil.

2. Ibu Ir. Suwarni. M.Si dan Ibu Prof. Dr. Ir. Farida G. Sitepu. M.S selaku

dosen pembimbing. Terimaksih banyak telah mencurahkan tenaga, pikiran

dan waktunya yang begitu berharga untuk memberikan bimbingan dan

arahan dengan baik serta memberikan dukungan dan motivasi dalam

penyelesaian proposal ini,

3. Ibu Prof. Dr. Ir. Joeharnani Tresnati, DEA, Ibu Dr. Ir. Irmawati, M.Si dan

Bapak Moh. Tauhid Umar, S.Pi, MP selaku dosen penguji yang telah

meluangkan waktunya dan banyak memberikan masukan, kritikan serta

arahan sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Page 8: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

4. Bapak Dr. Ir. Budiman Yunus, M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

5. Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Ketua Program Studi

Manajemen Sumberdaya Perairan dan para dosen beserta staf Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan yang telah memberikan sumbangsih yang

sangat besar kepada Penulis.

6. Kanda M. Resa Fachlevi yang telah mendampingi sampai detik ini dan

memberikan semangat serta memberikan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

7. Warga PONSUR (Kak Wahid, Kak Adi, Kak Rahman, Lina, Sandi, Agung,

Resa) yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teman (Shifa Anissa, Melinda David, Icha, Syifa, Prajna, Lina) yang telah

membantu Penulis dalam segala hal sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

9. Kepada seluruh mahasiswa KMP MSP KEMAPI FIKP UNHAS, serta

teman-teman seperjuangan Manajemen Sumberdaya Perairan 2013.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik serta pembaca yang

bersimpati pada skripsi ini untuk menyempurnakannya, akhir kata penulis

berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 30 Mei 2018

Musdalifah

Page 9: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

v

DAFTAR ISI

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Tujuan dan Kegunaan ..................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistimatika dan Ciri Morfologi Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) .................................................. 3

2.2 Habitat Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) .................................................. 5

2.3 Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) ................................................... 6

2.4 Parameter Lingkungan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) .................................................. 8

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat .......................................................................... 11

3.2 Alat dan Bahan ................................................................................ 11

3.3 Prosedur Pengambilan Ikan Contoh ............................................... 12

3.3.1 Tahap Pengamatan Langsung di Lapangan ........................... 12 3.3.2 Tahap Pengamatan di Laboratorium ...................................... 13

3.4 Analisis Data ................................................................................... 14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) .................................................. 16

4.1.1 Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................................................... 17 4.1.2 Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus Canaliculatus Park, 1797) Berdasarkan Ukuran Panjang

Tubuh ...................................................................................... 22

4.2 Panjang Relative Alat Pencernaan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) .................................................. 26

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 27

Page 10: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

vi

DATAR PUSTAKA .................................................................................... 28

LAMPIRAN

Page 11: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

vii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Jenis-Jenis Makanan Yang Didapatkan Pada Usus Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) Selama Penelitian ……..……………………………………………... 16

2. Jenis Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) Berdasarkan Jenis Kelamin …………………………………….……. 17

3. Jenis Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) Berdasarkan Ukuran Panjang Tubuh ………………………………………….……. 22

Page 12: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) yang Tertangkap di Perairan Pesisir, Desa Karang-karangan, Teluk Bone, Kabupaten Luwu ............................................................. 4

2. Bentuk Bukaan Mulut dan Gigi Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) yang Tertangkap di Perairan Pesisir, Desa Karang-karangan, Teluk Bone, Kabupaten Luwu ................................................................................. 5

3. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Ikan Contoh di Desa Karang - karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu ........... 11

4. Cara Pengukuran Panjang Total Tubuh Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) .................................................... 13

5. Diagram Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis Berdasarkan Jenis Kelamin Betina dan Jantan .................................. 21

6. Diagram Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis Berdasarkan Jenis Kelamin Betina dan Jantan .................................. 25

Page 13: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan baronang dikenal diseluruh Indonesia, hanya namanya yang berbeda-

beda. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dinamakan rabbit fish (Lagousi, 2002). Ikan

ini banyak ditemukan di daerah terumbu karang dan padang lamun. Ikan

baronang dikenal oleh masyarakat dengan nama yang berbeda-beda seperti di

Pulau Seribu dinamakan kea-kea, biawas (Jawa Tengah), dan malaja (Teluk

Bone). Ikan baronang termasuk herbivora, namun bila dibudidayakan ikan ini

mampu memakan makanan apa saja yang diberikan seperti pakan buatan

(Mayunar, 1992)

Ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus) termasuk dalam Famili

Siganidae, merupakan jenis ikan demersal yang hidup di dasar atau dekat

dengan dasar perairan. Menurut Ghufran (2005) ikan baronang lingkis

merupakan salah satu ikan pelagis yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Harga

ikan baronang lingkis yang diperoleh dari hasil pengamatan, sekitar satu basket

seharga Rp. 250.000,00 yang tidak bertelur, sedangkan yang bertelur bisa

mencapai Rp. 650.000,00.

Ikan malaja yang merupakan ikan primadona masyarakat Kabupaten Luwu

memiliki ciri khas dimana ikan ini lebih gurih, lebih enak, dan aromanya lebih

harum jika dibakar, yang apabila dibandingkan dengan daerah lain ikan jenis ini

terasa lebih hambar (Khaeruddin, 2012), Menurut Syakhruddin (2012) bahwa

jenis ikan malaja hanya terdapat di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua

yang memiliki ciri khas dagingnya empuk.

Dari hasil survey bahwa masyarakat Desa Karang-karangan melakukan

penangkapan setiap hari terhadap ikan malaja karena ikan malaja merupakan

ikan konsumsi utama masyarakat setempat. Jika hal ini dilakukan terus menerus

Page 14: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

2

maka diduga akan terjadi kepunahan terhadap ikan malaja ini. Oleh karena itu

perlu dilakukan pengelolaan. Dalam pengelolaan perlu dilakukan pengetahuan

tentang kebiasaan makanan, sehingga penelitian ini perlu di lakukan.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makanan ikan

baronang lingkis meliputi jenis makanan dan jumlah makanan berdasarkan

ukuran panjang total dan jenis kelamin.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menggolongkan apakah ikan baronang

termasuk jenis golongan (herbivor, karnivor, omnivor) dan menentukan makanan

utama, makanan pelengkap dan makanan tambahan.

Page 15: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistematika dan Ciri Morfologi Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park,1797).

Menurut Nelson (2006) sistematika ikan baronang lingkis (Siganus

canaliculatus Park,1797) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Filum : Chordata

Subfilum : Craniata

Superkelas : Gnathostomata

Kelas : Actinoperygii

Subkelas : Nopterygii

Divisi : Teleostei

Subdivisi : Euteleostei

Superordo : Acanthopterygii

Series : Percomorpha

Ordo : Perciformes

Subordo : Acanthuroidei

Famili : Siganidae

Genus : Siganus

Species : Siganus canaliculatus Park, 1797

Menurut Allen, (1997) ikan baronang berukuran kecil sampai sedang,

mendiami perairan panas Indo Pasifik, Jari-jari sirip pada sirip punggung, anal

dan perut mempunyai kelenjar-kelenjar racun. Ikan baronang termasuk famili

Siganidae dengan tanda-tanda khusus diantaranya, bentuk tubuh oval sampai

lonjong, pipih, tinggi sampai ramping. Memiliki sisik halus, mulut kecil posisinya

terminal. Rahang dilengkapi dengan deret gigi-gigi yang ramping, gigi seperti

mata gunting pemotong. Punggungnya dilengkapi sebuah duri tajam mengarah

ke depan antara neural pertama dan biasanya tertanam di bawah kulit. Duri-duri

Page 16: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

4

dilengkapi kelenjar atau racun pada ujungnya. Sirip punggung dengan 13 jari-jari

keras dan 10 jari-jari lemah. Sirip dubur dengan 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari

lemah. Sirip dada dengan 1 jari-jari keras di masing-masing sisi serta 3 jari lemah

(Gambar 1).

Gambar 1. Ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) yang tertangkap di Perairan Pesisir, Desa Karang-karangan, Teluk Bone, Kabupaten Luwu.

Ikan baronang lingkis (Gambar 2) memiliki ciri-ciri morfologi yaitu kepala

yang tidak bersisik, tubuhnya membujur dan memipih lateral, tubuh dilindungi

oleh sisik yang kecil dan halus dengan warna yang bervariasi, memiliki tipe sisik

cycloid, mulut kecil, posisinya terminal. Badan bagian atas bertitik putih pucat,

kelabu atau kuning emas agak kehijauan, sedangkan bagian perut bertitik-titik,

kadang-kadang titik tersebut kabur, tidak ada perbedaan yang mencolok antara

spesies yang berkelamin jantan dengan spesies yang berkelamin betina, sirip

ekor pinggiran berlekuk (emarginate) atau bercagak (forked), rahang atas selalu

lebih panjang dibandingkan dengan panjang rahang bawah (Sahabuddin, 2015).

Page 17: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

5

Gambar 2. Bentuk Bukaan Mulut dan Gigi Ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) yang tertangkap di Perairan Pesisir, Desa Karang-karangan, Teluk Bone, Kabupaten Luwu.

Ikan baronang juga mampu berubah warna dengan cepat untuk

menghindar dari bahaya. Warna baronang juga dapat berubah karena pengaruh

kondisi lingkungan. Ikan baronang yang hidup di laut mempunyai warna tubuh

yang lebih cerah dibanding baronang yang hidup di tambak (Merta, 1980).

Yunus, (2005) menemukan bahwa ada perbedaan dari pola warna terhadap

habitat yang berbeda pada jenis ikan Siganus canaliculatus dimana ikan yang

hidup yang berasosiasi dengan terumbu karang memiliki warna yang lebih cerah

dibandingkan dengan habitat lamun.

2.2 Habitat Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797)

Ikan baronang lingkis lebih menjadikan padang lamun sebagai daerah

asuhan dan pembesaran, dan saat dewasa akan menuju ekosistem di sekitarnya

Page 18: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

6

seperti terumbu karang untuk menghabiskan sebagian masa dewasanya pada

ekosistem tersebut. Berdasarkan kategori status penghuniannya ikan baronang

termasuk penghuni musiman, yaitu jenis-jenis ikan yang hadir di padang lamun

secara periodik dengan jumlah yang besar, contohnya Siganus canaliculatus

sebagian besar jenis Siganus sp. hidup menggerombol (schooling) (Latuconsina,

at al., 2013).

Habitat ikan baronang yang luas ini disebabkan dalam mencari makan dan

berkembang biak, beronang berpindah dari satu habitat kehabitat lain. Ikan ini

dapat beradaptasi dari habitat satu ke habitat lain yang kondisi lingkungannya

berbeda, seperti dari laut yang bersalinitas tinggi (lebih dari 30 ppt) ke perairan

payau (10 – 20 ppt) hingga ke air tawar (0 ppt). Ikan baronang juga sangat peka

terhadap gerakan di sekitarnya. Baronang bersifat fototaksis positif, tertarik pada

sinar atau cahaya (Ghufran, 2005). Lam, (1974) menyatakan daya toleransi

Siganus canaliculatus terhadap perubahan salinitas 5‰ dengan kisaran

temperatur 25-34 0C. Ikan baronang lingkis sangat sensitif terhadap kandungan

oksigen terlarut di bawah 2 ppm dan pH di atas 9.

2.3 Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park,1797) Sebagai komponen lingkungan, makanan merupakan faktor penentu bagi

jumlah populasi, pertumbuhan dan kondisi ikan di suatu perairan. Selain itu,

makanan merupakan salah satu faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan

ikan. Kelimpahan makanan di dalam suatu perairan selalu berfluktuasi dan hal ini

disebabkan oleh daur hidup ikan, iklim dan kondisi lingkungan (Lagler at al.,

1977).

Ikan dapat dibedakan menjadi lima golongan berdasarkan makanannya

yaitu: (a) pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivor atau vegetaris) yaitu ikan yang

makanan pokoknya berasal dari tumbuh-tumbuhan; (b) pemakan daging

Page 19: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

7

(karnivora) yaitu ikan yang makanan pokoknya terdiri dari hewan-hewan lainnya;

(c) pemakan segala atau campuran (omnivora) yaitu ikan yang makanan

pokoknya berasal dari hewan dan tumbuhan; (d) pemakan plankton yaitu ikan

yang sepanjang hidupnya hanya akan makan plankton; (e) pemakan detritus

(hancuran bahan organik) yaitu ikan yang makanan pokoknya terdiri dari

hancuran sisa-sisa bahan organik yang membusuk dalam air (Mudjiman,1989).

Menurut Nikolsky (1963), urutan kebiasaan makan ikan terdiri dari makanan

utama yaitu makanan yang biasa dimakan dalam jumlah yang besar, makanan

pelengkap yaitu makanan yang ditemukan di dalam saluran pencernaan dalam

jumlah sedikit dan makanan tambahan yaitu makan yang terdapat di dalam

saluran pencernaan dalam jumlah yang cukup sedikit. Selain itu, juga terdapat

makanan pengganti yaitu makanan yang hanya dikonsumsi jika makanan utama

tidak ada.

Lam (1974) menyatakan bahwa Siganidae merupakan ikan herbivor. Ikan

baronang sesuai dengan morfologis dari gigi dan saluran pencernaannya yaitu

mulut yang berukuran kecil, dinding lambung agak tebal, usus halus panjang dan

mempunyai permukaan yang luas, sehingga ikan ini termasuk pemakan tumbuh-

tumbuhan. Kebiasaan makanan dan cara memakan ikan secara alami juga tidak

terlepas pada lingkungan tempat hidup ikan. Kikuchi dan Peres (1977)

menyatakan bahwa daerah bervegetasi Halophila ovalis dan Syringodium

merupakan habitat yang cocok bagi individu-individu muda atau anakan Siganus

sp. di Pulau Negros Philipina.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di luar negeri maupun di Indonesia,

makanan ikan baronang antara lain lamun (sea grass) dari jenis Enhalus dan

Halophilla (Martosewojo, et al., 1983 dalam Munira 2010). Hal ini juga

dikemukakan oleh Merta (1980) bahwa ternyata dari hasil penelitiannya di Teluk

Banten, ditemukan dalam isi perut semua jenis ikan Siganus sp. terdapat

Page 20: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

8

fragmen lamun. Dari hasil analisa isi lambung S. spinus ditemukan 22 spesies

alga dengan tingkat preferensi yang tinggi adalah Enteromorpha compressa,

Murayella perichlados, Chondria repens, Cladophoropsis membranacea,

Acanthopora spicifera dan Centroceras clavulatum (Bryan 1975 dalam Munira

2010).

Supratomo (2000) di Teluk Hurun Lampung menemukan jenis makanan

Siganus gutattus berupa daun lamun, Gracilaria sp., Sargassum sp. dan alga

tidak teridentifikasi, sedangkan jenis Siganus canaliculatus yaitu Padina sp.,

Eucheuma sp., daun lamun dan detritus.

2.4 Parameter Lingkungan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park,1797)

Beronang bersifat fototaksis positif atau tertarik pada sinar atau cahaya,

terutama ikan-ikan yang masih muda. Pada waktu malam beronang tidak aktif

bergerak, melainkan bersadar pada rumput atau tumbuhan laut, batu dan

terumbu terutama ikan dewasa. Ikan akan menghindar dengan cepat bila

dikejutkan dengan gerakan di sekitarnya. Umumnya Siganidae hidup di

kedalaman air kurang dari 15 meter, baronang dikenal sebagai ikan yang peka

terhadap gangguan di sekitarnya (Ghufran, 2005).

Menurut Supriharyono (2000), suhu mempengaruhi kecepatan metabolisme,

reproduksi dan perubahan bentuk luar dari karang, suhu yang baik untuk

pertumbuhan karang adalah berkisar antara 25-29°C. Keanekaragaman jenis

dan keadaan seluruh kehidupan pantai cenderung bervariasi dengan berubahnya

suhu. Distribusi suhu di perairan estuari sebagian besar dipengaruhi oleh

kedalaman yang merupakan efek masukan air dari sungai dan pengaruh

perubahan pasang surut.

Kedalaman merupakan faktor fisika yang berhubungan dengan banyaknya

volume air yang masuk dalam suatu perairan. Pengaruh kedalaman

Page 21: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

9

berhubungan dengan kecerahan dan arus perairan. Padang lamun

membutuhkan penetrasi cahaya yang cukup agar dapat melakukan fotosintesis.

proses osmoregulasi pada tubuh organisme. Dengan demikian organisme akan

berusaha agar tekanan osmosis dalam tubuh organisme berjalan dengan baik

(Merryanto, 2000).

Kecerahan perairan menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus

lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami, kecerahan sangat

penting karena erat kaitannya dengan proses fotosintesis. Tingkat kecerahan

yang tinggi sangat mendukung kehidupan lamun dan vegetasi air lain untuk

melangsungkan proses fotosintesis (Merryanto, 2000). Tanpa cahaya yang

cukup, laju fotosintesis akan berkurang dan bersama dengan itu kemampuan

karang untuk menghasilkan kalsium karbonat dan membentuk terumbu akan

berkurang juga (Nybakken, 1992).

Salinitas atau kadar garam yaitu jumlah bobot semua garam (dalam gram)

yang terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dalam satuan ‰. Sebaran

salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pola sirkulasi air,

penguapan, curah hujan dan aliran sungai (Nontji, 1993). Secara fisiologis,

salinitas mempengaruhi kehidupan hewan karang karena adanya tekanan

osmosis pada jaringan hidup. Salinitas optimal bagi kehidupan karang berkisar

32-35 ‰. Oleh karena itu karang jarang ditemukan hidup di daerah muara sungai

besar, bercurah hujan tinggi atau perairan dengan salinitas yang tinggi

(Nybakken, 1992).

Arus merupakan gerakan mengalir suatu masa air yang dapat disebabkan

oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

gerakan periodik jangka panjang. Arus yang disebabkan oleh gerakan periodic

jangka panjang antara lain arus yang disebabkan oleh pasang surut (pasut). Arus

yang disebabkan oleh pasang surut biasanya banyak diamati di perairan, teluk

Page 22: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

10

dan pantai. Disamping itu juga, arus dapat membersihkan polip dari kotoran yang

menempel. Oleh karena itu pertumbuhan karang di tempat yang airnya selalu

teraduk oleh arus dan ombak, lebih baik daripada di perairan yang tenang dan

terlindung (Nontji, 1993).

Page 23: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

11

III. BAHAN METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2017. Pengambilan

sampel ikan contoh dilakukan di Perairan Pesisir, Desa Karang–karangan, Teluk

Bone, Kabupaten Luwu (Gambar 3). Analisis terhadap ikan contoh dilakukan di

Laboratorium Biologi Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan

dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Gambar 3. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Ikan Contoh di Perairan Pesisir, Desa Karang–karangan, Teluk Bone, Kabupaten Luwu.

3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain. Kapal sebagai alat

transportasi pada saat pengambilan sampel, GPS (global positioning system)

berfungsi untuk menentukan titik lokasi tempat pengambilan sampel, coolbox

untuk menyimpan ikan contoh, set net (Sero) sebagai alat tangkap yang

digunakan untuk menangkap ikan, kamera untuk memotret kegiatan, alat tulis

Musdalifah L211 13 023

Page 24: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

12

digunakan untuk menulis data penelitian, papan preparat untuk meletakkan ikan

sampel, botol sampel sebagai wadah untuk usus ikan, pisau bedah untuk

membedah ikan sampel, mistar ukur dengan ketelitian 0,1 mm untuk mengukur

panjang dan usus ikan, cawan petri sebagai wadah untuk meletakkan usus ikan,

pipet tetes untuk memindahkan cairan isi usus yang telah diencerkan, SRC-cell

(Sedgwick Rafter Counting Cell) digunakan untuk melihat jenis makanan dan

menghitung jumlah makanan yang terdapat pada usus ikan, mikroskop

digunakan untuk melihat jenis makanan dan jumlah yang terdapat pada usus

ikan.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan baronang lingkis

larutan formalin 4% yang digunakan untuk pengawetan jenis makanan pada usus

ikan, aquades digunakan untuk mengencerkan usus ikan, es curah untuk

menjaga mutu kesegaran ikan.

3.3 Prosedur Pengambilan Ikan Contoh

Prosedur penelitian ini meliputi kegiatan persiapan observasi lapangan

penetuan lokasi dan pengambilan sampel ikan.

3.3.1 Tahap Pengambilan di Lapangan

Penentuan lokasi pengambilan sampel ikan contoh dilakukan

berdasarkan letak alat tangkap ikan contoh (sero atau bila) dengan

menggunakan GPS. Pengambilan contoh ikan dengan menggunakan sero (set

net) sebagai alat tangkap yang digunakan. Sebelum ikan diangkat naik ke kapal,

sampah-sampah yang di dalam set net dibersihkan setelah bersih kita menarik

tali set net agar ikan yang tertangkap gampang diambil dan dimasukkan kedalam

cool box yang telah diisi es curah agar kesegaran ikan tetap terjaga. Dari hasil

tangkapan nelayan, ikan baronang lingkis diambil semua untuk kemudian diteliti

lebih lanjut di dalam laboratorium. Pengambilan sampel ikan dilakukan selama 2

bulan dengan interval waktu 2 minggu, sehingga pengambilan sampel dilakukan

Page 25: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

13

sebanyak 4 kali. Alat tangkap sero (set net) dipasang pada malam hari dan

diangkat pada pagi hari.

3.3.2 Tahap Pengamatan di Laboratorium

Ikan contoh diletakkan di papan preparat kemudian diukur panjang total

tubuhnya dengan menggunakan mistar ukur dengan ketelitian 0,1 mm yaitu

pengukuran dimulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ke ujung sirip

ekor yang paling belakang (Gambar 4). Untuk menentukan ukuran tubuh ikan

berdasarkan ukuran kecil, sedang, dan besar dengan cara yaitu nilai maksimum

dikurang nilai minimum dibagi banyak kelas (Andy Omar, 2016).

Gambar 4. Cara pengukuran panjang total tubuh ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797).

Untuk menentukan jenis kelamin dilakukan dengan pengamatan warna

gonad dengan cara membedah sampel ikan contoh dengan menggunakan pisau

bedah. Warna gonad ikan jantan berwarna putih susu sedangkan untuk ikan

betina berwarna kuning. Ikan jantan dan betina diambil masing–masing 30 ekor

untuk diamati ususnya. Kemudian diambil saluran pencernaannya (usus) dan

diukur panjang usus ikan dengan menggunakan mistar ukur berketelitian 0,1 mm.

usus yang diperoleh dimasukkan kedalam botol sampel yang telah diberi label

dan larutan formalin 4% sebagai pengawet.

Page 26: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

14

Kemudian isi usus setiap contoh ikan dikeluarkan dari botol sampel dan

diletakkan di atas cawan petri lalu usus diencerkan dengan aquades sebanyak

10 ml. Setelah itu, isi usus diaduk sampai merata dan tidak menggumpal. Isi usus

yang telah diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam Sedgwick Rafter

Counting cell (SRC-cell) dengan menggunakan pipet tetes sampai penuh dan

tidak terjadi gelembung udara di bawah kaca penutup. Pengamatan (SRC-cell)

dilakukan di bawah mikroskop pada pembesaran 40 x 100. Proses perhitungan

dengan menggunakan (SRC-cell) menggunakan seluruh lapang pandang

dengan 5 kali pengulangan dalam 1 sampel yang diamati.

Identifikasi jenis organisme isi saluran pencernaan dengan menggunakan

buku petunjuk identifikasi plankton Sachlan, (1972) dan buku panduan monitoring

lamun Hutomo dan Nontji, (2014).

3.4 Analisis Data

Untuk mengetahui jenis makanan ikan digunakan Indeks Bagian Terbesar

(IBT) atau Index Of Preponderance (IP). Metode ini dapat digunakan untuk

menilai bermacam-macam jenis makanan ikan. Indeks ini merupakan hasil

gabungan dari metode frekuensi kejadian dan metode volumetrik, dengan rumus

(Natarajan dan Jhingran, 1961 dalam Andy Omar, 2016) adalah sebagai berikut:

IBT = Vi × Oi∑Vi × Oi

× 100

Keterangan:

Vi = persentase volume satu macam makanan (%),

Oi = persentase frekuensi kejadian satu macam makanan (%),

∑ViOi = jumlah Vi x Oi dari semua macam makanan. Berdasarkan nilai IBT,

Nikolsky (1963 dalam Andy Omar, 2016) membedakan makanan ikan ada tiga

golongan, yaitu:

Page 27: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

15

a. Makanan utama, jika nilai IBT > 40%,

b. Makanan pelengkap, jika nilai IBT 4 – 40 %, dan

c. Makanan tambahan, jika nilai IBT < 4 %.

Untuk mengetahui nisbah panjang alat pencernaan terhadap panjang total tubuh

ikan atau panjang relative alat pencernaan digunakan rumus (Thayaparan, et al.,

1986 dalam Muchtar 2005).

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃

Keterangan:

PRAP = panjang relatif alat pencernaan,

PAP = panjang alat pencernaan,

PI = panjang ikan

Berdasarkan nilai PRAP, jika lebih dari 1 menunjukkan ikan tersebut

bersifat herbivora, dan jika sama atau lebih kecil dari 1 menunjukan ikan tersebut

bersifat karnivora (Yamaghasi 2005 dalam Muchtar, 2015).

Page 28: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park,1797). Berdasarkan hasil pengamatan pada setiap alat pencernaan (usus) ikan

baronang lingkis sebanyak 120 ekor yang terdiri dari 60 ekor jantan dan 60 ekor

betina dapat dilihat pada Tabel 1.

Table 1. Jenis-jenis makanan yang didapatkan pada usus ikan baronang lingkis Siganus canaliculatus (Park, 1797) selama penelitian.

Jenis

Makanan Kelas Kelompok Makanan

Fitoplankton Chyanophyta Calothrix

Gomphosphaeria sp

Microcystus flosaqua

Oscillatoria sp

Tolypothrix

Trichodesmium erythreum

Coscinodiscophyceae Hyalodiscus stelliger

Leptocylindrus danicus

Desmidiacae Gonatozygon monotaenium

Penium spirostriolatum

Diatomae Air Laut Bacillaria paradoxa

Biddulphia heteroceros

Thallassiothrix sp

Diatomae Air tawar Asterionella Formosa

Melosira salina

Nitzchia vermicularis

Synedra ulna

Dinophyceae Prorocentrum compressum

Prorocentrum lima

Globothalamea Globorotalia hirsute

Oligotrichea Tintinopsis

Ulvophyceae Ulothrix sp

Xanthophyta Botrycoccus braunii

Page 29: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

17

Tabel 1. Lanjutan

Jenis Kelas Kelompok Makanan

Zooplankton Entramostraca Cyclops fuscus

Paracelcus edwardsii

Bivalvia Polymesoda erosa

Gastropoda Rhinoceras procnom

Tumbuhan air Lamun

Jenis makanan lainnya Bulu

Cangkang kerang

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa di dalam alat pencernaan ikan

baronang lingkis terdapat 30 spesies jenis makanan yang berasal dari 13 kelas

yaitu Chyanophyta, Coscinodiscophyceae, Desmidiacae, diatomae air laut,

diatomae air tawar, Dinophyceae, Globothalamea, Oligotrichea, Ulvophyceae,

Xanthophyta, Entramostraca, Bivalvia, Gastropoda dan 3 kelompok makanan

lainnya yang ditemukan bukan termasuk jenis plankton yaitu lamun, bulu, dan

cangkang kerang.

4.1.1 Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park,1797) Berdasarkan Jenis Kelamin.

a. Jenis makanan

Jenis makanan yang dimakan ikan baronang lingkis berdasarkan jenis

kelamin jantan dan betina diperoleh hasil sebagai berikut (Tabel 2).

Tabel 2. Jenis makanan ikan baronang lingkis berdasarkan betina dan jantan.

Jenis Kelas Kelompok makanan Jenis kelamin Betina Jantan

Fitoplankton Chyanophyta Calothrix

Gomphosphaeria sp

Microcystus flosaqua

Oscillatoria sp

Tolypothrix

Trichodesmium erythreum -

Page 30: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

18

Tabel 2. Lanjutan

Jenis Kelas Kelompok makanan

Jenis kelamin Betina Jantan

Coscinodiscophyceae

Hyalodiscus stelliger -

Leptocylindrus danicus

Desmidiacae Gonatozygon

monotaenium

Penium spirostriolatum

Diatomae Air Laut Bacillaria paradoxa

Biddulphia heteroceros

Thallassiothrix sp Diatomae Air tawar Asterionella

Formosa

Melosira salina -

Nitzchia vermicularis

Synedra ulna

Dinophyceae Prorocentrum compressum

Prorocentrum lima

Globothalamea Globorotalia hirsute Oligotrichea Tintinopsis

Ulvophyceae Ulothrix sp

Xanthophyta Botrycoccus braunii -

Zooplankton Entramostraca Cyclops fuscus

Paracelcus edwardsii

Bivalvia Polymesoda erosa

Gastropoda

Rhinoceras procnom

Tumbuhan air Lamun

Jenis makanan lainnya Bulu - Cangkang kerang

Jumlah 27 24

Keterangan:

= ditemukan

- = tidak ditemukan

Page 31: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

19

Berdasrkan Table 2 dapat dilihat bahwa jenis makanan ikan baronang

lingkis pada jenis kelamin betina dan jantan terdapat 27 jenis makanan yang

ditemukan pada usus ikan betina dan 24 jenis makanan pada usus ikan jantan.

Adapun jenis makanan yang ditemukan pada usus ikan betina tetapi tidak

ditemukan pada usus ikan jantan yaitu Trichodesmium erythreum, Hyalodiscus

stelliger, Botrycoccus braunii, bulu. Sedangkan pada usus ikan jantan yaitu

Melosira salina. Sukimin (2004) menyatakan bahwa, perbedaan proporsi

makanan dapat disebabkan oleh faktor penyebaran yang tidak sama,

ketersediaan makanan, faktor dari ikan itu sendiri dan faktor-faktor lain yang

mempengaruhi perairan.

b. Jumlah makanan

Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa jenis makanan yang dimakan

ikan baronang lingkis jantan juga dimakan ikan betina. Pauly (1990), mengatakan

bahwa tidak ada perbedaan kebiasaan makanan antara ikan baronang jantan

dan betina. Pada Gambar 3 dan Lampiran 1 dan 2 jenis makanan utama ikan

baronang lingkis jantan dan betina yaitu lamun yang masing-masing nilai IBTnya

yaitu 85,4412% untuk jantan dan 74,4344% untuk betina.

Jenis makanan pelengkap ikan baronang lingkis untuk jenis kelamin

jantan tidak ada yang ditemukan karena nilai IBT tidak mencapai 4-40%

(Nikolsky, 1963), sedangkan pada jenis kelamin betina yaitu kelas Chyanophyta

dan Bivalvia dengan nilai IBT yaitu 12,8173% dan 4,2529%. Hal ini diduga

karena selera ikan yang berbeda-beda sesuai dengan pernyataan Jenning

(2003) bahwa selera suatu spesies ikan juga tergantung dari keberadaan suatu

jenis makanan dalam perairan berdasarkan ukuran mulut dan waktu makan ikan

tersebut.

Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa jenis makanan tambahan ikan

baronang lingkis berdasarkan jenis kelamin jantan yaitu kelas Chyanophyta,

Page 32: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

20

Coscinodiscophyceae, Desmidiacae, diatomae air laut, diatomae air tawar,

Dinophyceae, Globothalamea, Oligotrichea, Ulvophyceae, Entramostraca,

Bivalvia, Gastropoda dan jenis makanan lainya yang tidak termasuk plankton

dengan masing-masing nilai IBTnya yaitu untuk jenis kelamin jantan dengan

masing-masing nilai IBTnya yaitu 3,3885%, 2,4941%, 1,6045%, 0,9788%,

1,7504%, 0, 5326%, 0,5643%, 0,2975%, 0,0029%, 0,0873%, 2,3511%, 0,2994%,

0,2073%. Sedangkan kelas Coscinodiscophyceae, Desmidiacae, diatomae air

laut, diatomae air tawar, Dinophyceae, Globothalamea, Oligotrichea,

Oligotrichea, Ulvophyceae, Xanthophyta, Entramostraca, Gastropoda dan jenis

makanan lainya yang tidak termasuk plankton untuk jenis kelamin betina dengan

masing-masing nilai IBTnya yaitu 1,5948%, 1,9815%, 1,2082%, 3,4704%,

2,8030%, 0,3728%, 0,5316%, 0,0460%, 0,1151%, 0,0748%, 0,0184%, 0,5316%.

Hal ini sesuai dengan pendapat Nikolsky (1963) bahwa jika nilai IBT

>40% maka termasuk makanan utama, jika nilai IBT 4-40% maka termasuk

makanan pelengkap, dan jika nilai IBT <4% maka termasuk makanan tambahan.

Page 33: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

21

Gambar 5. Diagram kebiasaan makanan ikan baronang lingkis berdasarkan jenis kelamin betina dan jantan.

2% 3% 3% 2% 1%

2% 1%0%0%0%

1%

85%

0%

0%

JantanBivalviaCoscinodiscophycaeCyanophytaDesmidiaceaDiatomae air lautDiatomae air tawarDinophyceaeJenis makanan lainnyaEntramostracaGastropodaGlobothalameaLamunOligotricheaUlvophyceae

4% 2%

12% 2% 1%3%3%

1%0%

0%0%

74%

1%

0%

0%

BetinaBivalvia

Coscinodiscophycae

Cyanophyta

Desmidiacea

Diatomae air laut

Diatomae air tawar

Dinophyceae

Jenis makanan lainnya

Entramostraca

Gastropoda

Globothalamea

Lamun

Oligotrichea

Ulvophyceae

Xanthophyta

Page 34: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

22

4.1.2 Kebiasaan Makanan Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park,1797) Berdasarkan Ukuran Panjang Tubuh.

a. Jenis makanan

Hasil analisis usus ikan baronang lingkis dapat dilihat jenis makanan

berdasarkan ukuran kecil, sedang, dan besar dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jenis makanan ikan baronang lingkis berdasarkan ukuran kecil, sedang, dan besar.

Jenis Kelas Kelompok makanan Ukuran Tubuh (cm)

Kecil Sedang Besar (9,30-12,00)

(12,10-15,00)

(15,90-15,70)

Fitoplankton Chyanophyta Calothrix

Gomphosphaeria sp

Microcystus flosaqua

Oscillatoria sp

Tolypothrix

Trichodesmium erythreum - -

Coscinodiscophyceae Hyalodiscus stelliger -

Leptocylindrus danicus

Desmidiacae Gonatozygon

monotaenium

Penium spirostriolatum

Diatomae Air Laut Bacillaria paradoxa

Biddulphia heteroceros

Thallassiothrix sp Diatomae Air tawar Asterionella Formosa

Melosira salina - -

Nitzchia vermicularis

Synedra ulna

Dinophyceae

Prorocentrum compressum

Prorocentrum lima Globothalamea Globorotalia hirsute Oligotrichea Tintinopsis Ulvophyceae Ulothrix sp Xanthophyta Botrycoccus braunii - Zooplankton Entramostraca Cyclops fuscus

Paracelcus edwardsii -

Bivalvia Polymesoda erosa

Gastropoda Rhinoceras procnom

Tumbuhan air Lamun Jenis makanan lainnya Bulu - Cangkang kerang

Jumlah 26 27 29 Keterangan: = ditemukan - = tidak ditemukan

Page 35: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

23

Hasil dari Tabel 3 menunjukkan bahwa jenis makanan ikan baronang

lingkis pada ukuran kecil terdapat beberapa makanan yang ditemukan tetapi

tidak ditemukan pada ukuran sedang dan besar, yaitu dengan jumlah 26 jenis

makanan yang ditemukan untuk ukran kecil, 27 jenis makanan untuk ukuran

sedang dan 29 jenis makanan untuk ukuran besar.

Jenis makanan yang ditemukan pada ukuran kecil tapi tidak ditemukan

pada ukuran sedang dan besar yaitu Melosira salina, untuk ukuran sedang tidak

ada jenis makanan yang tidak ditemukan pada ukuran kecil dan besar,

sedangkan pada ukuran besar jenis makanan yang tidak ditemukan pada ukuran

kecil dan sedang, yaitu Trichodesmium erythreum.

b. Jumlah makanan

Berdasarkan hasil analisis usus ikan baronang lingkis, jenis makanan ikan

berdasarkan ukuran kecil, sedang, dan besar dapat dilihat pada Gambar 6. Pada

Gambar 5 serta Lampiran 1, 2, dan 3 dapat dilihat bahwa pada ukuran kecil,

sedang, dan besar makanan utama ikan baronang lingkis yaitu lamun dengan

nilai IBT 83,1797% untuk ukuran kecil, IBT 79,4672% untuk ukuran sedang, dan

IBT 80,0783% untuk ukuran besar. Nikolsky (1963) menyatakan bahwa jika nilai

IBT >40% maka termasuk makanan utama. Menurut Marta (1980) bahwa dari

hasil penelitiannya yang dilakukan di Teluk Banten, ditemukan dalam isi perut

ikan baronang lingkis terdapat fragmen lamun.

Makanan yang termasuk jenis makanan pelengkap untuk ikan baronang

lingkis ukuran kecil yaitu jenis makanan kelas Cyanophyta dan Bivalvia dengan

dengan masing-masing nilai IBTnya yaitu 6,3014% dan 4,5010%, untuk ukuran

sedang yaitu Cyanophyta dengan nilai IBT yaitu 7,8710%, sedangkan untuk

ukuran besar yaitu Cyanophyta dan diatomae air tawar yang nilai IBTnya masing-

masing yaitu 7,6537% dan 4,0158%.

Page 36: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

24

Sedangkan makanan tambahan ikan baronang lingkis berdasarkan

ukuran kecil, sedang, dan besar yaitu kelas Coscinodiscophycae, Desmidiacea,

diatomae air laut, diatomae air tawar, Dinophyceae, Entramostraca,

Globothalamea, Oligotrichea, Ulvophyceae, Gastropoda, dan jenis makanan

lainya yang tidak termasuk plankton dengan masing-masing nilai IBTnya yaitu

1,5432%, 2,1052%, 1,6003%, 1,7408%, 1,2693%, 0,0667%, 1,002%, 0,2381%,

0,0071%, 0,4525% dan 0,4953% untuk ukuran kecil, dan kelas

Coscinodiscophycae, Desmidiacea, diatomae air laut, diatomae air tawar,

Dinophyceae, Entramostraca, Globothalamea, Oligotrichea, Ulvophyceae,

Xanthophyta, Bivalvia, Gastropoda, dan jenis makanan lainya yang tidak

termasuk plankton dengan masing-masing nilai IBTnya yaitu 2,2402%, 1,9375%,

0,3330%, 2,0989%, 1,6272%, 0,0252%, 0,0807%, 0,3835%, 0,0076%, 0,0303%,

3,2846%, 0,0883%, dan 0,5247% untuk ukuran sedang. Sedangkan untuk

ukuran besar yaitu Coscinodiscophycae, Desmidiacea, diatomae air laut,

Dinophyceae, Entramostraca, Globothalamea, Oligotrichea, Ulvophyceae,

Xanthophyta, Bivalvia, Gastropoda yang masing-masing nilainya yaitu 2,3713%,

1,3229%, 1,5388%, 1,3499%, 0,1890%, 0,5849%, 0,6187%, 0,0472%, 0,0945%,

2,2948%, 0,0090% dan 0,1260

Menurut pernyataan Pauly et al., (1990) mengatakan bahwa preferensi

makanan yang paling banyak dimakan oleh ikan baronang dewasa maupun

juvenil adalah lamun.

Page 37: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

25

Gambar 6. Diagram kebiasaan makanan ikan baronang lingkis berdasarkan

ukuran tubuh ikan dimana A (kecil), B (sedang), C (besar).

4%2%

6%2% 2% 2% 1%

0%

0%

0%1%

83%

0%

0%

A BivalviaCoscinodiscophycaeCyanophytaDesmidiaceaDiatomae Air LautDiatomae Air tawarDinophyceaeJenis makanan lainnyaEntramostracaGastropodaGlobothalameaLamunOligotricheaUlvophyceae

3% 2%

7%2%

0% 2% 2%1% 0%

0%0%

79%

0%0%

0%B Bivalvia

CoscinodiscophycaeCyanophytaDesmidiaceaDiatomae Air LautDiatomae Air tawarDinophyceaeJenis makanan lainnyaEntramostracaGastropodaGlobothalameaLamunOligotricheaUlvophyceaeXanthophyta

2%2%

7%

1%2% 4%

1% 0%0%0%1%

80%

1%

0%

0%CBivalviaCoscinodiscophycaeCyanophytaDesmidiaceaDiatomae air LautDiatomae air tawarDinophyceaeJenis makanan lainnyaEntramostracaGastropodaGlobothalameaLamunOligotricheaUlvophyceaeXanthophyta

Page 38: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

26

4.2 Panjang Relatif Alat Pencernaan (PRAP) Ikan Baronang Lingkis (Siganus canaliculatus Park,1797). Berdasarkan hasil pengukuran perbandingan antara panjang tubuh ikan

baronang lingkis terhadap panjang relatif alat pencernaan (usus) dapat diperoleh

hasil bahwa panjang relatif alat pencernaan (usus) ikan baronang lingkis lebih

besar dari pada 1, maka dapat dinyatakan bahwa ikan baronang lingkis

merupakan hewan herbivora. Hal ini sesuai yang dikatakan (Yamaghasi, 2005

dalam Muchtar, 2015) bahwa berdasarkan nilai PRAP, jika lebih dari 1

menunjukan ikan tersebut bersifat herbivora.

Affandi & Tang (2002) menyatakan usus ikan herbivora sangat panjang

beberapa kali panjang tubuhnya. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan

herbivora merupakan kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki

kadar serat yang tinggi sehingga memerlukan pencernaan lebih lama.

Page 39: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

27

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kebiasaan makanan ikan baronang lingkis

dapat disimpulkan bahwa jenis makanan utama berdasarkan jenis kelamin dan

panjang ukuran tubuh ikan yaitu lamun yang masing-masing nilai IBTnya yaitu

85,4412% (jantan) dan 74,4344% (betina) berdasarkan jenis kelamin, sedangkan

berdasarkan panjang ukuran tubuh ikan baronang nilai IBTnya yaitu 83,1797%

(kecil), 79,4672% (sedang), 80,0783% (besar) dan nilai PRAP lebih besar dari

satu maka ikan baronang lingkis termasuk herbivora.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kebiasaan makanan ikan

baronang lingkis berdasarkan waktu yang berbeda agar dapat lebih melengkapi

data kebiasaan makanan ikan baronang lingkis.

Page 40: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

28

DAFTAR PUSTAKA

Allen G. 1997. A field guide for anglers and divers: Marine fishes of south east Asia. Singapore: Periplus Editions (HK) Ltd.

Andy Omar. 2016. Modul Biologi Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar Ghufran M. H. Kordi K, 2005. Budidaya Ikan Baronang. Rineka Cipta. Jakarta.

Hutomo, M dan Nontji, A. 2014. Panduan Monitoring Lamun. COREMAP-CTI. Lembaga ilmu pengetahuan Indonesia.

Jenning. 2003. Marine Fisheries Ecology. Centre For Enviroent, Fisheries and

Agiculture Science. Hongkong. Khaeruddin. 2012. Malaja Ikan Pavorit datu luwu. Palopo Pos.

http://www.palopopos.co.id

Lagler, K. F., J. E. Bardach., R. R. Miller., D. R. M. Passino. 1977. Ichtiology. John Wiley & Sons, Inc. United State of America.

Lagousi, 2002. Budidaya Ikan Baronang. Makassar: CV. Telaga Zam-Zam.

Lam, T.J. 1974. Siganids: Their Biology and Mariculture Potential. Aquaculture 3:325-354.

Latuconsina, H dan Ambo-Rappe R. 2013. Asosiasi Ikan Baronang (Siganus

canaliculatus Park, 1797) pada Ekosistem Padang Lamun Perairan Teluk Ambon Dalam. Jurnal Ikhtiologi Indonesia:13(1):35-53.

Mayunar. 1992. Beberapa Aspek Biologi Ikan Baronang, Siganus Canaliculatus.

Oseana 17(4): 177-193. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI. Hlm: 35-41.

Merryanto, Y. 2000. Struktur Komunitas Ikan dan Asosiasinya dengan Padang

Lamun di Perairan Teluk Awur Jepara. [Tesis] Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Hlm 39 – 46.

Merta, I.G.S. 1980. Studi Ekologi Ikan Baronang, Siganus canaliculatus Park, 1792 di Perairan Teluk Banten, Pantai Utara Jawa Barat. [Tesis] Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 130 hlm.

Mudjiman, A. 1989. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. Munira. 2010. Distribusi dan Potensistok Ikan Baronang (Siganus canaliculatus)

di Padang Lamun Selat Lonthoir, Kepulauan Banda, Maluku. [Tesis] Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Nelson, J. S. 2006. Fishes of the World. Fourth Edition. John Wiley and Sons. Inc., New York, USA. 601 p.

Nikolsky, G. V. 1963. The Ecology of Fishes. Hal. 225-289. Academic Press.

London.

Page 41: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

29

Nontji A. 1993. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan. Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Alih Bahasa, H.

Muhammad Eidman et al. Cetakan ke-2. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 445 hlm.

Sahabuddin, 2015. “Morfometrik Ikan Baronang (Siganus canaliculatus Park, 1797) Di Perairan Teluk Bone dan Selat Makassar”. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. 25 (1), 44-52.

Sachlan, 1972. Planktonologi. Edisi ke 1. Jakarta Syakhruddin. 2012. Malaja Ikan Khas Karang karangan. Palopo Pos.

http://www.palopopos.co.id/?vi=detail&nid=50631. Yunus M. 2005. Perbedaan Karakter morfometrik dan meristik famili Siganidae

pada habitat yang berbeda di perairan spermonde.Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Page 42: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

30

LAMPIRAN

Page 43: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

31

Lampiran 1. Indeks Bagian Terbesar (IBT) jenis makanan ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) pada jenis kelamin jantan.

No Kelas Frekuensi Volume (SCR)

Volume (ml)

Persentase Oi (%)

Persentase Vi (%) Vi*Oi IBT

1 Bivalvia 25 98 0,0980 9,2593 4,3248 40,0445 2,3511 2 Coscinodiscophycae 23 113 0,1130 8,5185 4,9868 42,4798 2,4941 3 Cyanophyta 33 107 0,1070 12,2222 4,7220 57,7131 3,3885 4 Desmidiacea 22 76 0,0760 8,1481 3,3539 27,3283 1,6045 5 Diatomae air laut 17 60 0,0600 6,2963 2,6478 16,6716 0,9788 6 Diatomae air tawar 24 76 0,0760 8,8889 3,3539 29,8127 1,7504 7 Dinophyceae 15 37 0,0370 5,5556 1,6328 9,0713 0,5326 8 Jenis makanan lainnya 9 24 0,0240 3,3333 1,0591 3,5305 0,2073 9 Entramostraca 7 13 0,0130 2,5926 0,5737 1,4874 0,0873 10 Gastropoda 13 24 0,0240 4,8148 1,0591 5,0995 0,2994 11 Globothalamea 14 42 0,0420 5,1852 1,8535 9,6107 0,5643 12 Lamun 57 1562 1,5620 21,1111 68,9320 1455,2319 85,4412 13 Oligotrichea 10 31 0,0310 3,7037 1,3680 5,0668 0,2975 14 Ulvophyceae 1 3 0,0030 0,3704 0,1324 0,0490 0,0029

Jumlah 270 2266 2,2660 100,0000 100,0000 1703,1970 100,0000

Page 44: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

32

Lampiran 2. Indeks Bagian Terbesar (IBT) jenis makanan ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) pada jenis kelamin betina.

No Kelas Frekuensi Volume (SCR)

Volume (ml)

Persentase Oi (%)

Persentase Vi (%) Vi*Oi IBT

1 Bivalvia 22 168 0,1680 7,6923 8,1752 62,8860 4,2529 2 Coscinodiscophycae 18 77 0,0770 6,2937 3,7470 23,5823 1,5948 3 Cyanophyta 47 237 0,2370 16,4336 11,5328 189,5258 12,8173 4 Desmidiacea 21 82 0,0820 7,3427 3,9903 29,2992 1,9815 5 Diatomae air laut 14 75 0,0750 4,8951 3,6496 17,8653 1,2082 6 Diatomae air tawar 29 104 0,1040 10,1399 5,0608 51,3161 3,4704 7 Dinophyceae 28 87 0,0870 9,7902 4,2336 41,4476 2,8030 8 Jenis makanan lainnya 11 42 0,0420 3,8462 2,0438 7,8608 0,5316 9 Entramostraca 5 13 0,0130 1,7483 0,6326 1,1060 0,0748 10 Gastropoda 4 4 0,0040 1,3986 0,1946 0,2722 0,0184 11 Globothalamea 12 27 0,0270 4,1958 1,3139 5,5127 0,3728 12 Lamun 52 1244 1,2440 18,1818 60,5353 1100,6415 74,4344 13 Oligotrichea 14 33 0,0330 4,8951 1,6058 7,8608 0,5316 14 Ulvophyceae 4 10 0,0100 1,3986 0,4866 0,6806 0,0460 15 Xanthophyta 5 20 0,0200 1,7483 0,9732 1,7015 0,1151

Jumlah 286 2223 2,0550 92,3077 100,0000 1478,6722 100,0000

Page 45: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

33

Lampiran 3. Indeks Bagian Terbesar (IBT) jenis makanan ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) pada ukuran panjang tubuh kecil.

No Kelas Frekuensi Volume (SCR)

Volume (ml)

Persentase Oi (%)

Persentase Vi (%) Vi*Oi IBT

1 Bivalvia 18 105 0,1050 9,3264 7,5107 70,0483 4,5010 2 Coscinodiscophycae 12 54 0,0540 6,2176 3,8627 24,0165 1,5432 3 Cyanophyta 27 98 0,0980 13,9896 7,0100 98,0676 6,3014 4 Desmidiacea 17 52 0,0520 8,8083 3,7196 32,7633 2,1052 5 Diatomae Air Laut 12 56 0,0560 6,2176 4,0057 24,9060 1,6003 6 Diatomae Air tawar 17 43 0,0430 8,8083 3,0758 27,0927 1,7408 7 Dinophyceae 13 41 0,0410 6,7358 2,9328 19,7543 1,2693 8 Jenis makanan lainnya 8 26 0,0260 4,1451 1,8598 7,7090 0,4953 9 Entramostraca 4 7 0,0070 2,0725 0,5007 1,0378 0,0667 10 Gastropoda 10 19 0,0190 5,1813 1,3591 7,0419 0,4525 11 Globothalamea 12 35 0,0350 6,2176 2,5036 15,5663 1,0002 12 Lamun 37 944 0,9440 19,1710 67,5250 1294,5214 83,1797 13 Oligotrichea 5 20 0,0200 2,5907 1,4306 3,7063 0,2381 14 Ulvophyceae 1 3 0,0030 0,5181 0,2146 0,1112 0,0071

Jumlah 193 1503 1,398 90,67357513 100 1556,29434 100

Page 46: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

34

Lampiran 4. Indeks Bagian Terbesar (IBT) jenis makanan ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1) pada ukuran panjang tubuh sedang.

No Kelas Frekuensi Volume (SCR)

Volume (ml)

Persentase Oi (%)

Persentase Vi (%) Vi*Oi IBT

1 Bivalvia 14 93 0,0930 8,4337 6,4494 54,3923 3,2846 2 Coscinodiscophycae 12 74 0,0740 7,2289 5,1318 37,0971 2,2402 3 Cyanophyta 26 120 0,1200 15,6627 8,3218 130,3411 7,8710 4 Desmidiacea 12 64 0,0640 7,2289 4,4383 32,0840 1,9375 5 Diatomae Air Laut 6 22 0,0220 3,6145 1,5257 5,5144 0,3330 6 Diatomae Air tawar 16 52 0,0520 9,6386 3,6061 34,7576 2,0989 7 Dinophyceae 15 43 0,0430 9,0361 2,9820 26,9455 1,6272 8 Jenis makanan lainnya 8 26 0,0260 4,8193 1,8031 8,6894 0,5247 9 Entramostraca 2 5 0,0050 1,2048 0,3467 0,4178 0,0252 10 Gastropoda 5 7 0,0070 3,0120 0,4854 1,4622 0,0883 11 Globothalamea 4 8 0,0080 2,4096 0,5548 1,3368 0,0807 12 Lamun 35 900 0,9000 21,0843 62,4133 1315,9434 79,4672 13 Oligotrichea 8 19 0,0190 4,8193 1,3176 6,3499 0,3835 14 Ulvophyceae 1 3 0,0030 0,6024 0,2080 0,1253 0,0076 15 Xanthophyta 2 6 0,0060 1,2048 0,4161 0,5013 0,0303

Jumlah 166 1442 1,442 100 100 1655,95809 100

Page 47: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

35

Lampiran 5. Indeks Bagian Terbesar (IBT) jenis makanan ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) pada ukuran panjang tubuh besar.

No Kelas Frekuensi Volume (SCR)

Volume (ml)

Persentase Oi (%)

Persentase Vi (%) Vi*Oi IBT

1 Bivalvia 15 68 0,0680 7,6142 4,6070 35,0790 2,2948 2 Coscinodiscophycae 17 62 0,0620 8,6294 4,2005 36,2483 2,3713 3 Cyanophyta 27 126 0,1260 13,7056 8,5366 116,9989 7,6537 4 Desmidiacea 14 42 0,0420 7,1066 2,8455 20,2220 1,3229 5 Diatomae air Laut 12 57 0,0570 6,0914 3,8618 23,5236 1,5388 6 Diatomae air tawar 21 85 0,0850 10,6599 5,7588 61,3883 4,0158 7 Dinophyceae 15 40 0,0400 7,6142 2,7100 20,6347 1,3499 8 Jenis makanan lainnya 4 14 0,0140 2,0305 0,9485 1,9259 0,1260 9 Entramostraca 6 14 0,0140 3,0457 0,9485 2,8889 0,1890 10 Gastropoda 2 2 0,0020 1,0152 0,1355 0,1376 0,0090 11 Globothalamea 10 26 0,0260 5,0761 1,7615 8,9417 0,5849 12 Lamun 37 962 0,9620 18,7817 65,1762 1224,1206 80,0783 13 Oligotrichea 11 25 0,0250 5,5838 1,6938 9,4576 0,6187 14 Ulvophyceae 3 7 0,0070 1,5228 0,4743 0,7222 0,0472 15 Xanthophyta 3 14 0,0140 1,5228 0,9485 1,4444 0,0945

Jumlah 197 1544 1,4760 92,3858 100,0000 1528,6548 100,0000

Page 48: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

36

Lampiran 6. Panjang relatife alat pencernaan (PRAP) ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797).

No. Seks Panjang Total Panjang Usus

Panjang Relatif Alat Pencernaan

1 B 15,70 68,10 4,3376 2 B 15,90 53,00 3,3333 3 B 14,70 55,50 3,7755 4 B 15,30 65,50 4,2810 5 B 13,70 45,40 3,3139 6 B 10,50 67,00 6,3810 7 B 16,20 56,00 3,4568 8 B 16,00 49,20 3,0750 9 B 15,90 59,00 3,7107 10 B 10,90 58,00 5,3211 11 B 10,20 52,00 5,0980 12 B 14,90 51,00 3,4228 13 B 10,20 55,00 5,3922 14 B 13,10 48,10 3,6718 15 B 16,70 47,35 2,8353 16 B 15,70 57,00 3,6306 17 B 13,20 56,50 4,2803 18 B 11,00 27,20 2,4727 19 B 15,30 42,60 2,7843 20 B 15,80 30,20 1,9114 21 B 15,30 43,10 2,8170 22 B 10,20 37,20 3,6471 23 B 10,40 50,00 4,8077 24 B 16,10 53,30 3,3106 25 B 10,00 61,10 6,1100 26 B 15,40 47,10 3,0584 27 B 16,00 55,50 3,4688 28 B 14,30 45,10 3,1538 29 B 13,70 39,60 2,8905 30 B 15,90 35,50 2,2327 31 B 14,30 50,00 3,4965 32 B 16,10 39,10 2,4286 33 B 10,90 47,00 4,3119 34 B 14,70 45,10 3,0680 35 B 14,10 50,00 3,5461 36 B 13,70 34,45 2,5146 37 B 15,10 55,80 3,6954 38 B 13,50 43,65 3,2333 39 B 16,70 41,90 2,5090 40 B 14,10 37,20 2,6383

Page 49: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

37

Lanjutan Lampiran 6. Panjang relative alat pencernaan (PRAP) ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797).

No. Seks Panjang Total Panjang Usus

Panjang Relatif Alat Pencernaan

41 B 15,00 50,00 3,3333 42 B 15,40 54,50 3,5390 43 B 15,30 55,00 3,5948 44 B 13,90 53,30 3,8345 45 B 11,90 40,30 3,3866 46 B 14,90 52,00 3,4899 47 B 14,80 48,90 3,3041 48 B 12,30 44,40 3,6098 49 B 15,30 40,50 2,6471 50 B 14,20 51,10 3,5986 51 B 15,50 37,95 2,4484 52 B 13,60 35,50 2,6103 53 B 15,50 44,00 2,8387 54 B 15,20 53,60 3,5263 55 B 13,90 52,00 3,7410 56 B 12,50 51,00 4,0800 57 B 16,50 55,00 3,3333 58 B 13,90 44,00 3,1655 59 B 16,40 65,00 3,9634 60 B 15,90 54,80 3,4465 61 J 12,80 48,20 3,7656 62 J 11,10 46,50 4,1892 63 J 12,60 49,00 3,8889 64 J 11,20 40,00 3,5714 65 J 12,40 61,60 4,9677 66 J 11,70 50,50 4,3162 67 J 11,30 57,50 5,0885 68 J 11,50 44,08 3,8330 69 J 11,80 57,70 4,8898 70 J 12,00 46,00 3,8333 71 J 12,70 32,20 2,5354 72 J 11,10 30,60 2,7568 73 J 11,30 35,30 3,1239 74 J 11,50 37,97 3,3017 75 J 11,50 36,00 3,1304 76 J 12,20 40,50 3,3197 77 J 10,00 30,20 3,0200 78 J 11,90 32,00 2,6891 79 J 11,00 27,60 2,5091 80 J 12,10 28,40 2,3471

Page 50: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

38

Lanjutan Lampiran 6. Panjang relative alat pencernaan (PRAP) ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797).

No. Seks Panjang Total Panjang Usus

Panjang Relatif Alat Pencernaan

81 J 11,40 30,20 2,6491 82 J 13,20 30,20 2,2879 83 J 11,40 36,20 3,1754 84 J 11,80 23,20 1,9661 85 J 10,20 53,50 5,2451 86 J 10,70 48,90 4,5701 87 J 10,90 18,30 1,6789 88 J 11,70 54,10 4,6239 89 J 12,10 41,50 3,4298 90 J 11,90 32,90 2,7647 91 J 17,90 25,60 1,4302 92 J 17,10 40,80 2,3860 93 J 15,60 38,20 2,4487 94 J 11,20 26,40 2,3571 95 J 15,30 26,20 1,7124 96 J 16,50 44,28 2,6836 97 J 9,30 25,60 2,7527 98 J 10,90 36,10 3,3119 99 J 13,80 36,60 2,6522 100 J 13,80 36,60 2,6522 101 J 15,50 25,90 1,6710 102 J 13,70 32,50 2,3723 103 J 16,80 42,90 2,5536 104 J 16,10 43,30 2,6894 105 J 15,90 31,20 1,9623 106 J 15,50 40,00 2,5806 107 J 10,40 33,40 3,2115 108 J 15,70 26,40 1,6815 109 J 12,70 25,10 1,9764 110 J 13,40 53,30 3,9776 111 J 15,30 22,30 1,4575 112 J 16,50 45,50 2,7576 113 J 11,70 50,00 4,2735 114 J 16,10 29,70 1,8447 115 J 11,60 29,40 2,5345 116 J 13,70 36,10 2,6350 117 J 12,00 25,40 2,1167 118 J 13,10 23,20 1,7710 119 J 11,90 41,20 3,4622 120 J 14,90 24,30 1,6309

Page 51: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

39

Lampiran 7. Gambar jenis makanan yang terdapat pada alat pencernaan (usus) ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797).

a. Fitoplankton

1. Chyanophyta

- Calothrix - Gomphosphaeria sp

- Microcystus flosaqua - Oscillatoria sp

- Tolypothrix - Trichodesmium erythreum

2. Coscinodiscophyceae

- Hyalodiscus stelliger - Leptocylindrus danicus

Page 52: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

40

3. Desmidiacae

- Gonatozygon monotaenium - Penium spirostriolatum

4. Diatomae air laut

- Bacillaria paradoxa - Biddulphia heteroceros

- Thallassiothrix sp

5. Diatomae air tawar

- Asterionella Formosa - Melosira salina

Page 53: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

41

- Nitzchia vermicularis - Synedra ulna

6. Dinophyceae

- Prorocentrum compressum - Prorocentrum lima

7. Globothalamea

- Globorotalia hirsute

8. Oligotrichea

- Tintinopsis

Page 54: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

42

9. Ulvophyceae

- Ulothrix sp

10. Xanthophyta

- Botrycoccus braunii

b. Zooplankton

1. Entramostraca

- Paracelcus edwardsii - Cyclops fuscus

Page 55: KEBIASAAN MAKANAN IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus

43

2. Bivalvia

- Polymesoda erosa

3. Gastropoda

- Rhinoceras procnom

c. Tumbuhan air

- Lamun

d. Jenis makanan lainnya

- Bulu - Cangkang kerang