kawasan industri berkelanjutan

68
Pengembangan Kawasan Berkelanjutan & Eco Industrial Park Agus Dwi Wicaksono [email protected] & [email protected] JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: agus-dwi-wicaksono

Post on 10-Aug-2015

87 views

Category:

Environment


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kawasan industri berkelanjutan

Pengembangan Kawasan Berkelanjutan & Eco Industrial Park

Agus Dwi [email protected] &

[email protected]

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 2: Kawasan industri berkelanjutan

22Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 22

1 Pengantar 2BeberapPengertian

3Kaw. Industri

Masa Depan 4 Eco IndustrialEstate

MateriPresentasi

5Mekanisme

Pengendalian

Page 3: Kawasan industri berkelanjutan

TEORI PERENCANAAN

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pengantar

Page 4: Kawasan industri berkelanjutan

44Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 4444

Era Globalisasidan Liberalisasi

PerkembanganEkonomi yang

Cepat

Tahun 2020 : Sumbangan

industri thd PDB 32,5 % danKontribusi

industri non migas 30%

(RENSTRA PENGEMB. INDUSTRI 2010-2014)

Persaingan yang semakin ketat

dlmmendapatkanBahan Baku,

Energi, TenagaKerja Terampilm

dll

PENGEMBANG-AN KAWASAN INDUSTRI yang BERKELANJUT-

AN

Latar Belakang

Kebutuhanbahan baku dan

Energi yang semakin

Meningkat

PeningkatanLimbah dan

Polusi

Pola Iklim yang semakin tidak

teraturmenyebabkan

Banjir, Kekeringan atau

Badai

Page 5: Kawasan industri berkelanjutan

55Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 55

Issue Kawasan Industri

Masing rendahnya IndeksDaya Saing Indonesia diantara Negara ASEAN (dibandingkan denganpotensi yang dimiliki)

Page 6: Kawasan industri berkelanjutan

66Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 66

Issue Kawasan IndustriINFRASTRUKTUR belum OPTIMAL

Page 7: Kawasan industri berkelanjutan

77Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 77

Issue Kawasan Industri

Resistensi Sosial

Page 8: Kawasan industri berkelanjutan

88Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 88

LEGALITAS

Issue Kawasan Industri

Page 9: Kawasan industri berkelanjutan

99Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Issue Kawasan IndustriPENCEMARAN LINGKUNGAN

Page 10: Kawasan industri berkelanjutan

1010Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Issue Kawasan Industri

INDUSTRI TERISOLASI

Page 11: Kawasan industri berkelanjutan

1111Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 11111111

Loka

l-Reg

iona

l(M

ikro

)N

asio

nal-G

loba

l(m

akro

)

Fisik-SpasialKelembagaan-Manajerial-Sosial

Permasalahan Kawasan Industri

DayaSaingLemah

Pence-maranlingk

Infra-struktur

tdkoptimal

Lega-litas

Industriter-

isoloasi

SDM tidaksiap

Tergan-tungpem. pusat

Resis-tensi

Sosial

DayaSaingLemah

Pence-maranlingk

Infra-struktur

tdkoptimal

Lega-litas

Industriter-

isoloasi

SDM tidaksiap

Tergan-tungpem. pusat

Resis-tensi

Sosial

Page 12: Kawasan industri berkelanjutan

1212Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 12121212

Fisik-Spasial

Kelembagaan-Manajerial-

Sosial

12Permasalahan Kawasan IndustriMASALAH INEFISIENSI dan INEFEKTIVITAS

IsueKelembag

aan & Manaje-

rial

IsueFisikTata

Ruang

INEFISIENSI &

INEFEKTIVI-TAS

Page 13: Kawasan industri berkelanjutan

TEORI PERENCANAAN

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BeberapaPengertain

Page 14: Kawasan industri berkelanjutan

1414Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1414

Efisiensi dan Efektivitas

Efektifitasmelakukan sesuatu yang benar (Effectiveness is doing the right things)pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara danmenentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya

Efisiensimelakukan sesuatu dengan benar (Efficiency is concerned with doing things right)penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaianhasil yang optimum

Page 15: Kawasan industri berkelanjutan

1515Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1515

Definisi dan Pengertian

Industri suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Page 16: Kawasan industri berkelanjutan

1616Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1616

PP No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri

Klasifikasi Kawasan Peruntukan IndustriPerda No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 - 2031

Kawasan tempat pemusatan industri yang dilengkapi dengan sarana penunjang

Lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan industri dengan terdapatindustri propulsif

Kelompok industri rumah tangga yang memiliki kesamaan produk atau produk yang saling melengkapi

Definisi Kawasan Industri

Page 17: Kawasan industri berkelanjutan

1717Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1717

Klasifikasi Industri

1. Berdasasarkan Skala IndustriMenurut Edi Setiawan, (1997)

Industri Kecil, yaitu industri dengan nilai investasi antara 5 - 200 juta rupiah.Industri Menengah, yaitu industri dengan nilai investasi antara200 juta sampai 1 miliar rupiah.Industri Besar, yaitu industri dengan nilai investasi di atas 1 miliar rupiah.

Menurut BPSIndustri Rumah Tangga, yaitu industri dengan jumlah tenagakerja antara 1 sampai 4 orang.Industri Kecil, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara5 sampai 19 orang.Industri Sedang, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang.Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.

Page 18: Kawasan industri berkelanjutan

1818Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1818

Klasifikasi Industri

2. Klasifikasi industri berdasarkan Pengolahannya Industri Hulu,

tahapan produksinya mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi, mempunyai ciri-ciri padat modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri.

Industri Hilir, merupakan perpanjangan proses dari industri hulu. Pada umumnya mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Lokasinya selalu diupayakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji serta banyak menyerap tenaga kerja. Contohnya industri pipa dan industri kawat.

Industri Kecil, banyak berkembang di perdesaan maupun di kota. Industri iniperalatannya sederhana dan sistem pengolahannya lebihsederhana.

Page 19: Kawasan industri berkelanjutan

1919Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1919

Klasifikasi Industri

Industri Kecil dibagi lagi mejadi1. Industri Kecil Pangan2. Industri Kecil Sandang dan Kulit3. Industri Kecil Kimia dan Bahan Bangunan4. Industri Kecil Kerajinan dan Umum5. Industri Kecil Logam

Page 20: Kawasan industri berkelanjutan

2020Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2020

Klasifikasi Industri

3. Klasifikasi industri berdasarkan Jenis Usaha Menurut Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kopindag) :

Industri Agro (dari hasil pertanian)Industri dari Hasil HutanIndustri Logam, Mesin dan KimiaIndustri Aneka

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) :Industri Makanan, Minuman dan TembakauIndustri Tekstil, Barang Kulit dan Alas KulitIndustri Barang Kayu dan Hasil Hutan LainnyaIndustri Kertas dan Barang CetakanIndustri Pupuk, Kimia dan Barang dan Karetlndustri Semen dan Barang Galian Non LogamIndustri Logam Dasar, Besi dan BajaIndustri Alat Angkutan, Mesin dan PeralatanIndustri Barang Lainnya

Page 21: Kawasan industri berkelanjutan

2121Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2121

Klasifikasi Industri

4. Klasifikasi industri berdasarkan Asal Bahan BakuIndustri Ekstraktif

Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.

Industri nonekstaktifIndustri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.

Industri fasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalahberbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

Page 22: Kawasan industri berkelanjutan

2222Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2222

Klasifikasi Industri

5. Klasifikasi industri berdasarkan Lokasi Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)

Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain,

Page 23: Kawasan industri berkelanjutan

2323Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2323

Klasifikasi Industri

6. Klasifikasi industri berdasarkan Sifat ProduknyaIndustri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yangbahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.Industri tersier, Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Page 24: Kawasan industri berkelanjutan

2424Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2424

Komplek Industri

(Imld, Ikd, Ai)Estate Indusri

(Ik, Ai)Zona Perun-

tukan Industri(Imld, Ikd, Ai, Ik)

Kawasan Berikat/ Bonzed Zone

(Imld, Ikd, Ai, Ik)

PemukimanIndustri Kecil

(Ik)Sentra Industri

Kecil (Ik)Sarana Usaha Industri Kecil

(Ik)

Jarakterhadap

pusat kotaDi luar kota Maksimum 15

kmDaerahpinggiran kota

Daerah pinggirankota denganaksesibilitas tinggikepelabuhan/airport

Tak tentu Tak tertentu Di dalamestate industri

Jarakterhadap

permTerpisah daripemukiman Minimal 2 km Minimal 3 km Terpisah dari

pemukiman

Relatifberbaurdenganpemukiman

Relatif berbaurdenganpermukiman

Di dalamestate industri

Jaringanjalan

Di sekitarjalan regional

Di sekitar jalanregional

Di sekitar jalanregional

Di sekitar jalanregional

Dapatdijangkaujalan lokal

Dapat dijangkau dengan jalan lokal

Di dalamestate industri

Fasilitasdan

Prasarana

Minimal tersediasumber air

Dalam radius pelayanan listrik, air bersih ,telkom, sist transpi dan perbankan

Dalam radius pelayanan listrk, air bersih dan telekom

Dalam radius pelayanan listrik, air bersih, telekom, sistem transportasi terutama pelabuhan/ airport dan cargo terminal

Minimal trerlayanilistrik dansumber air

Minimal tersediasumber air

Di dalamestate industri

Kualitas air sungai

Terlayani sungai golongan C,D,E

Terlayani sungai golongan C,D,E

Terlayani sungai golongan C,D,E

Terlayani sungai golongan C,D,E

Terlayani sungai golongan C,D,E

Terlayani sungai golongan C,D,E

Di dalamestate industri

Peruntuk-an lahan

Budidayapertanian

Budidayapertanian

Budidayapertanian Budidaya pertanian

Dapat berbaurantara lain denganpermukimandan pertanian

Dapat berbaurantara lain denganperdagangan, pertanian, pemukiman

Di dalamestate industri

Kriteria Lokasi Industri

Page 25: Kawasan industri berkelanjutan

2525Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 25252525

PASA

RPA

SAR

Sub SistemINPUT INDUSTRI

Sub Sub SistemSistemINPUT INDUSTRIINPUT INDUSTRI

Sub SistemPROSES

INDUSTRI 1

Sub Sub SistemSistemPROSES PROSES

INDUSTRI 1INDUSTRI 1

Sub SistemPROSES

INDUSTRI 2

Sub Sub SistemSistemPROSES PROSES

INDUSTRI 2INDUSTRI 2

Bahan Baku Industri

TeknologiPengolahan

Sumber DayaIndustri

Sumber DayaManusia

Rg & SaranaProduksi

Finansial

Sumber DayaManusia

Rg & SaranaProduksi

Finansia

Sub SistemOUTPUT

INDUSTRI

Sub Sub SistemSistemOUTPUT OUTPUT

INDUSTRIINDUSTRI

Produk

Limbah

Panas

Sub Sub SistemSistem PENUNJANGPENUNJANG-- PenelitianPenelitian

--PengembanganPengembangan-- PendidikanPendidikan & & PelatihanPelatihan

Sistem Industri

Sub Sub SistemSistem PEMASARANPEMASARAN-- AksesibilitasAksesibilitas

-- SaranaSarana PemasaranPemasaran-- InformasiInformasi PasarPasar

Page 26: Kawasan industri berkelanjutan

2626Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2626

Sistem Industri dalamElemen Wilayah

STRUKTUR RUANG

POLA RUANG

SARANA PRASARANA

SISTEM INDUSTRI (Input, Proses,

Output, Penunjang)

STRUKTURRUANG

POLA RUANG

SARANA PRASRANA

SISTEM INDUSTRI(Input, Proses,

Output, Penunjang)

Komponen Pengembanganwilayah dapatdikelompokan dalam:- Wadah Isi- Container Content- Ruang Aktivitas- Fisik Non Fisik

CONTENT

CONTAINER

Page 27: Kawasan industri berkelanjutan

TEORI PERENCANAAN

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Konsep Kawasan IndustriMasa Depan

Page 28: Kawasan industri berkelanjutan

2828Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Kawasan Industri Masa Depan(sebuah Utopia?)

Robert Owen (1771-1858)Co-operative Movement & Labour Exchange

Page 29: Kawasan industri berkelanjutan

2929Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Kawasan Industri Masa Depan(sebuah Utopia?)

Kawasan Masa Depan

Page 30: Kawasan industri berkelanjutan

3030Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3030

Berbasis pada sumber daya industri daerahDidukung oleh sistem infrastruktur terpaduBerwawasan lingkungan Inovatif dengan kegiatan penelitian dan pengembangan industriDidukung oleh sistem pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusiaDilengkapi dengan fasilitas pengembangan masyarakat seperti perumahan, pusat perbelanjaan, rekreasi, pergudangan dan lain-lain.

Konsep Kawasan Industri Modern

Page 31: Kawasan industri berkelanjutan

3131Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3131

PrinsipGreen Industrial Estate

1. Networking of complimentary firms - Industries or firms interact rather than operate in isolation

2. Industrial symbiosis - Materials produced by one industry are consumed as inputs by another

3. Green firms - manufacturer of solar collector, recycled products, energy efficient lights

4. Green materials and design - recycled materials, avoid sensitive areas

5. Green operation - reduced water and energy use, recycle wastes, reduced stormwater runoff, alternative energy

02

Page 32: Kawasan industri berkelanjutan

3232Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3232

PrinsipGreen Industrial Estate

6. Building design - minimize material and energy use7. Support services - water recapture and reuse, recycling, co-

location of buildings8. Surrounding uses – integration of other uses, e.g., housing and

retail

Page 33: Kawasan industri berkelanjutan

3333Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3333

KarakteristikKawasan Industri Generasi

Pertama(1970-1989)

Kawasan Industri GenerasiKedua

(1989-Sekarang)

Kawasan Industri GenerasiKetiga

(kedepannya)Produk Beraneka ragam, belum terfokus Tidak spesifik Berbasis kompetensi inti industri

daerah/ memiliki pohon industri yang akan dikembangkan

Infrastruktur Tidak terintegrasi dengandukungan sarana lain (listrik, air, dsb)

Mengarah pada integrasisarana dan prasaranapenunjang kawasan industri(sekolah, R&D, permukiman, dsb)

Terintegrasi dengan seluruhdukungan sarana (area komersial, R&D, pendidikan, perumahan, listrik, air, dll)

Lingkungan Kurang intensifnya pengelolaanlimbah

Memperhatikan lingkungan Memperhatikan lingkungan(misal: hutan, RTH )

Arahanpengembangan

Mendorong pertumbuhankawasan industri

Menarik investor dan secarabertahap mengarah salingmenunjang

Mengarah pada pengembangankota baru dan kawasan industrimodern

Research & Development

Belum terdapat pusat-pusat R&D R&D dilakukan tersendiri olehmasing-masing perusahaan

Didirikannya pusat-pusat R&D disetiap KI

Regulasi Belum terintegrasi denganperaturan terkait lainnya

Peraturan sudah mulaiterkoordinasi denganperaturan lainnya (tata ruang, lingkungan, dll)

Regulasi yang sinergis dan efisien antar sektor industridengan sektor lainnya

PenataanLokasi/Tata Ruang

Berada di dalam zona industri Berada di dalam kawasanperuntukan industri (sejakUUPR 26/2007 dan PP 24/2009)

Berada di dalam kawasanperuntukan industri

Pergeseran Paradigma KawasanIndustri

Page 34: Kawasan industri berkelanjutan

3434Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 34343434

Fisik-Spasial

Kelembagaan-Manajerial-

Sosial

Kawasan Industri Masa Depan(Solusi atas Masalah Empiris)

Pengembangan Kawasan Industri Terpadu yang Berkelanjutan (Integrated and Green)

SINERGI/INTEGRASI HIJAU

IsueStrategis

IsueStrategis

Page 35: Kawasan industri berkelanjutan

3535Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 35353535

Konsep Dasar(berdasarkan Solusi Masalah Empiris)

Kawasan Industri Terpadu yang Berkelanjutan

Industrial Estate

Integrated Green

Page 36: Kawasan industri berkelanjutan

3636Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 36363636

Integrated Industrial Estate

IntegratedIntegrasi

Fung-sional

IntegrasiSpasial

IntegrasiStake-

holders

IntegrasiHorisontal

IntegrasiVertikal

IntegrasiSarana

IntegrasiKawasanIntegrasi

Infra-struktur

Swasta -Swasra

Pemerin-tah &

Swasta

Page 37: Kawasan industri berkelanjutan

TEORI PERENCANAAN

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Kota Berkelanjutan &Eco Industrial Estate

Page 38: Kawasan industri berkelanjutan

3838Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Eco Industrial Estate

Suatu Komunitas Industri dan Usaha Pelayanan yang berlokasiberdekatan pada suatu lahan bersamaSetiap anggota (industri) berusaha meningkatkan kinerja Sosial, Ekonomi dan Lingkungan melalui KOLABORASI dalam mengelolasumber daya, masalah lingkungan dan sosial

Page 39: Kawasan industri berkelanjutan

3939Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3939

Eco-Industrial Park

Concentrated industrial

and business activity within a defined

planning boundary

with organized

infrastructure

A labellingscheme (PALME)

developed in France to

recognize an organized

set of enhanced

environmental practices

and amenities

in industrial parks and

zones

Clusters of manufacturers

of environmental

products, providers of

environmental services

and developers

of environmental technologies

Clusters of industries co-located

such that the by-products

of one become the

inputs or materials for

other businesses or

industries to minimize waste and

dissipation of resources

Clusters of companies

taking account of ecological limits, using

resource-efficient

infrastructure, buildings and

processes, networking

purchases and a balance of producers,

scavengers & decomposers

Standard Industrial

ParkEco-Labeled

Industrial ParkEnvironmental

Industrial Park

Environmentally Balanced Indus-

trial Clusters (Industrial Symbiosis)

Eco-Efficient Park

Clusters of companies working to

reduce resource intensity, control

pollution and minimize collective

waste outputs

Perkembangan Manajemen KawasanIndustri berbasis Lingkungan

Page 40: Kawasan industri berkelanjutan

4040Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Kriteria Kota dan Kawasan Industriyang Berkelanjutan

SistemPusat

SistemProses

SistemManaje-

menSistem

JaringanPola

RuangSistemSarPras

SistemR&D

INTEGRASI Mixed LanduseKeterhubungan Sharing

GREEN

Simbiosis Sharing Sharing

Greening Ecological Design

• Greening Eco Design

• Passive Solar Design

Green Product

StruKtur RuangSISTEM KOTA SISTEM INDUSTRI

Page 41: Kawasan industri berkelanjutan

4141Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

NEOTRADITIONAL DEVELOPMENT(Audirac 1994, Berman

1998)

NEOTRADITIONAL DEVELOPMENT(Audirac 1994, Berman

1998)

Bentuk kompak, kepadatantinggi, tata guna lahan

campuran

Bentuk kompak, kepadatantinggi, tata guna lahan

campuranTransp berkelanjutan,

keragaman, kompak, tglcamp.

Transp berkelanjutan, keragaman, kompak, tgl

camp. City Greening, keragaman

ekol & kultur, manajberkelanjutan

City Greening, keragamanekol & kultur, manaj

berkelanjutanKebijajan yang menekankan

compatnessKebijajan yang menekankan

compatness

COMPACT CITY(Tsuei 1996, Holden 2005,

Neuman 2005, Burton 2000, dll)

COMPACT CITY(Tsuei 1996, Holden 2005,

Neuman 2005, Burton 2000, dll)

URBAN CONTAINMENT(Rodriguez 2006, Woo

2007)

URBAN CONTAINMENT(Rodriguez 2006, Woo

2007)

ECO-CITY(Kentworthty 2006)

ECO-CITY(Kentworthty 2006)

KepadatanKepadatan

KeragamanKeragaman

TGL CampuranTGL Campuran

KompaksiKompaksi

TransportasiBerkelanjutanTransportasiBerkelanjutan

Pasive Solar Design

Pasive Solar Design

Greening-Ecological Design

Greening-Ecological Design

KOTA yang BERKELANJUTAN

tinggisdg

tinggi

tinggi

sdg

sdg

sdg

tinggi

tinggi

tinggi

tinggi

tinggi

tinggi

tinggi

sdg

sdg

sdgsdg

sdg

sdg

sdg

sdg

New Urbanism, Transit Oriented Development, Transit Village, Transit-friendly design,

Urban Growth Boundaries, Urban Limit Line, Green

Line

Environmental City, Green City, Sustainable City,

Sustainable Community

KRIT

ERIA

Page 42: Kawasan industri berkelanjutan

4242Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Kriteria Kawasan IndustriBerkelanjutan

Keragaman(Jacobs 2002)

Integrasi(Acioly Jr & Claudio 2000)

Sistem TransportasiBerkelanjutan (Handy, 2005).

Pasive Solar Design(Moughtin dan Peter 2005)

Greening-Ecological Design (Beatly 2000)

variasi jenis guna lahan, sarana prasarana

Integrasi Vertikal dan Horisontal

Kesimbangan antara kebutuhan akan aksesibilitas dan kualitas lingkunganPengaturan bentuk & desain bang, jln, materia, vegetasi dan permukaan air,

Integrasi antara alam dengan kawasan

• Efisien• Kesetaraan

• Meminimalkan energi dan limbah

• Transportasi yang efisien dansetara

• Efisiensi energi

• Peningkatan kualitaslingkungan

Page 43: Kawasan industri berkelanjutan

4343Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

KONFIGURASI POHON KONFIGURASI SELL

HUBUNGAN-T(simpang tiga)

HUBUNGAN-X(simpang empat)

A A

A A

B

B B

B

Kriteria IntegrasiKriteria INTEGRASI dalam Bentuk KETERHUBUNGAN JALAN

Page 44: Kawasan industri berkelanjutan

4444Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Bekerja

Berhuni

Rekreasi

Jarak yang membutuhkankend bermotor

Bekerja

Berhuni

Rekreasi

Jarak yang dapat dicapaidengan berjalan kaki dan

naik sepeda

Kriteria Integrasi

Kriteria INTEGRASI dalam Bentuk MIXED LANDUSE

Page 45: Kawasan industri berkelanjutan

4545Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

KEMARIN HARI INI HARI ESOKPERDAGANGAN & JASA

INDUSTRI

PENDIDIKAn & FAS UMUM

PERUMAHAN

REKREASI

AGUS

DW

I WIC

AKSO

NO

Kriteria Integrasi

Integrasi dalam bentuk Lahan Campuran

Page 46: Kawasan industri berkelanjutan

4646Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Kriteria Integrasi

Simbiosis Proses IndustriLimbah suatu Industri = Bahan Baku bagi Industri Lain

Limbah Bahan Baku

Page 47: Kawasan industri berkelanjutan

4747Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 4747

ASPEK yg dapat di Integrasi kan

Bahan BakuEnergiAirPengolahan LimbahInformasiFungsi RegulasiSistem TransportasiPemasarandll

Page 48: Kawasan industri berkelanjutan

4848Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 4848

PertukaranLimbah

Pemanfaat-an Bersama

SARANA PRASARAN INDUSTRI

ManajemenBersama dlmPemanfaatanFASILITAS

KAW INDUSTRI

Efektivitas Instrumen Kebijakan bagi PerencanaanTata Ruang dan Manajemen Lingkungan

Organisasi yang Mandiri/ Terisolasi

Pelu

ang

dan

Resik

oBi

snis

Pelu

ang

dan

Keun

tung

anBe

rsam

a

Eco Industrial Park

Simbiosis Industri

Simbiosis SumberdayaWilayah

ASPEK yg dapat di Integrasi kan

Page 49: Kawasan industri berkelanjutan

4949Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Utilities

Farms

Households

Service & commercial sectors

Government facilitation and regulation

Collector

Collector

CollectorCollector

Eco-industrial park

Resource recoveryfacility

Processor 1

Manuf. 1

Manuf. 2

Services

Construction &demolition

Collector

Manufacturing

Government Operations

Finance

Education & research

Communications

© 1997 Indigo Development

Integrasi Manajemen

Page 50: Kawasan industri berkelanjutan

5050Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Siklus Produk Hasil Industri(Siklus Terbuka)

Ekstraksi Produksi Fabrikasi Peng-gunaan Sampah

LIMB

AHPR

OSES

PROD

UK

Page 51: Kawasan industri berkelanjutan

5151Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Siklus Produk Hasil Industri(Siklus Terbuka)

Page 52: Kawasan industri berkelanjutan

5252Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Siklus Produk Hasil Industri (Siklus Terbuka)dengan Mempertingkan ASPEK EKOLOGI

Ekstraksi Produksi Fabrikasi Peng-gunaan Sampah

Page 53: Kawasan industri berkelanjutan

5353Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Siklus Tertutup Hasil Produksi

PRO-DUKSI

FABRI-KASI

PENG-GUNAAN

SAMPAH

EKSTRASI

Page 54: Kawasan industri berkelanjutan

5454Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Zona Daur Ulang Kawasan Indistri

Fasilitas daur ulang danpemrosesan limbahArea Pelayanan merupakan bagianatau berdekatan dengan KawasanIndustriPemilihan Limbah dengan ProdukJadiEnergy-recovery (Limbah menjadiEnergi)Minimalisasi Limbah dan MendaurUlang

Page 55: Kawasan industri berkelanjutan

5555Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Kriteria ‘GREEN’Passive Solar Design

Pengaturan Bangunan terhadap Aliran Angin

Page 56: Kawasan industri berkelanjutan

5656Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan HalamanUrban-Advantage.com

Ruang Publik Kawasan Industri

Page 57: Kawasan industri berkelanjutan

5757Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Contoh BaikSismbiosis Industri dalam Praktek

Kalundborg – DenmarkDidirikan tahun 1989

Kawasaki – JapanDikembangkan dandioperasikan tahun1997

Kwinana – Australia Dikembangkan tahun

2002

Page 58: Kawasan industri berkelanjutan

5858Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halamanvan Berkel, R. 2006. Regional Resource Synergies for Sustainable Development in Heavy Industrial Areas, Curtin University, Perth

Kalundborg

Page 59: Kawasan industri berkelanjutan

5959Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

KalundborgEkologi Industri

Pertukaran Limbah dan Aliran EnergiAntar Unit Produksi memiliki kedekatan spasial dalam satu tapakAdanya keterkaitan sistem secara eksternal (dg kawasan diluar)

Page 60: Kawasan industri berkelanjutan

TEORI PERENCANAAN

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pengendalian dalamMewujudkan EIP

Page 61: Kawasan industri berkelanjutan

6161Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman61

Level MANAJERIALLevel MANAJERIAL Level KONSEPSUALLevel KONSEPSUALLevel OPERASIONALLevel OPERASIONAL

MONITORING

Kaji Banding antarakondisi yang

berkembang denganyang diharapkan

FAKTA

KondisiKAWASAN INDUSTRI

saat ini

TUJUAN

Kondisi atau Keadaanyang diharapkan

(KAWASAN INDUSTRI BERKELANJUTAN)

TINDAKANTindakan thd Kondisi ygada melalui INFORMASI, MOTIVASI, ORGANISASI.

& INSTALASI

REKOMENDASIKesimpulan dari hasil

Kaji Banding untukmenentukan Tind./

Intervensi atau Revisi

EVALUASI

Evaluasiatau Revisi

Tujuan/ Rencana

Mekanisme PENGENDALIAN dalamMempercepat Kawasan Industri Berkelanjutan

Page 62: Kawasan industri berkelanjutan

6262Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

PERASAAN

SKPD PENANGG

JAWAB

Dinas PUDPRDBag Hukum

Dinas PU

DisperindagBappedaPerg Tinggi

DsiperindagBappedaInfokomPend & Kebud

JENIS INSTRUMEN DEFINISI CONTOH

PERUBAHAN yg

DIHARAPKAN

1 INFORMASI Menimbulkan perubahanterhadap perasaan(mood, feeling) manusiamelalui pemberiansemangat, janji & perhatian

Penyebaran Leaflet, Brosur, Buku Infrastruktur EIPPemasangan Baliho, SpandukIklan di Mass MediaPameran

PIKIRAN

2 MOTIVASI Memodifikasipemahaman/ pemikiranmanusia denganmengurangikebingungan, pikiranyang salah.

Penyelenggaraan event terkaitdengan Industri (LombaKebersihan, Kerja Bakti), Penyelenggaraan seminar, pameranPelatihan Sadar Lingkungan

3 INSTALASI Perbaikan, penambahanperalatan untukmengurangi kongesti/ masalah

Perbaikian dan PembangunanInfrastruktur Kaw IndustriKonservasi, Preservasi, Rehabilitasi, RekonstruksiInfrastruktur Kaw IndustriPembangunan Sarana EkonomiMasyarakat

PERALATAN

4 ORGANISASI Penyusunan proseduryang harus dilakukan

PERGUB Kawasan IndistriMOU dengan Instansi lain ttgCSRPenyusunan NSPK

PERILAKU

Jenis Instrumen Pengendalian

Page 63: Kawasan industri berkelanjutan

6363Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Jenis InstrumenPengendalian

Contoh Tindakan untukMeningkatkan INFORMASI

Page 64: Kawasan industri berkelanjutan

6464Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Jenis Instrumen PengendalianContoh Tindakan untuk MeningkatkanMotivasi

Page 65: Kawasan industri berkelanjutan

6565Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Jenis Instrumen PengendalianContoh Tindakan Bersifat INSTALASI

Page 66: Kawasan industri berkelanjutan

6666Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Jenis Instrumen Pengendalian

Contoh Tindakan Bersifat REGULASI

Page 67: Kawasan industri berkelanjutan

6767Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman

Selalu Mulai dari sebuah VISI

Page 68: Kawasan industri berkelanjutan

Sekian danTerima Kasih