kata pengantar -...
TRANSCRIPT
i
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami Pengurus Pusat Forum Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia dapat menyelesaikan buku panduan atau Standard Operating Procedure sebagai standar baku dalam menjalankan organisasi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan, nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan peringatan dan juga pembawa kabar gembira bagi umat manusia.
Standard Operational Procedure ini merupakan standar baku yang berisi instruksi dan peraturan tertulis yang ditetapkan dan diberlakukan oleh pengurus Formatani untuk jangka waktu satu periode kepengurusan. SOP ini disusun berdasarkan AD/ART dan juga GBHO/GBHK yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional Formatani IV. SOP ini berisi aturan yang belum diatur di AD/ART sebagai acuan berjalannya kepengurusan. Pembaharuan Standard Operational Procedure dilakukan pada setiap kepengurusan sesuai dengan pergantian Sekretaris Jendral dan pegurus yang baru. Penyusunan kembali Standard Operational Procedure ini diharapkan mampu menciptakan tertib organisasi yang efektif, efisien, dan juga terbuka dalam menjalankan amanah kepengurusan ini.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan Standard Operational Procedure ini. Semoga dapat menjadi pedoman bagi Formatani untuk kedepannya.
Mengetahui, BADAN EKSEKUTIF PUSAT
FORUM MAHASISWA AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI INDONESIA (FORMATANI)
PERIODE 2017-2019
Muhammad Sholehuddin Enggar Pradita Widya Putri Sekretaris Jendral BEP Bidang Administrasi
iii
DAFTAR ISI
Cover ...................................................................................................................................... i Kata Pengantar................................................................................................................. ii Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
I. Profil Formatani ............................................................................................ 1 A. Visi .......................................................................................................................... 1 B. Misi ......................................................................................................................... 1 C. Tujuan ................................................................................................................... 2 D. Lambang Formatani ........................................................................................ 2 E. Sejarah Perjalanan Formatani ..................................................................... 4
II. Pembagian Wilayah ..................................................................................... 6 III. Program Kerja ............................................................................................... 8
A. Program Kerja Formatani ............................................................................. 8 B. Program Kerja Pengurus ............................................................................ 12
IV. Gambaran Badan Eksekutif .................................................................. 13 A. Mekanisme Penyusunan BEP .................................................................... 13 B. Mekanisme Penyusunan BEW .................................................................. 14 C. Amanah GBHO / GBHK Formatani ......................................................... 14
V. Alur Kerjasama Formatani ..................................................................... 17 A. Alur Kerjasama Internal .............................................................................. 17 B. Alur Kerjasama Eksternal ........................................................................... 17
VI. Tata Tertib Keanggotaan .......................................................................... 18 A. Keanggotaan Formatani .............................................................................. 18 B. Hak dan Kewajiban Anggota Formatani ............................................... 18 C. Syarat Pengajuan Anggota Tetap ............................................................. 18 D. Alur Pengangkatan Anggota Tetap ......................................................... 19 E. Sanksi dan Pemberhentian Anggota Formatani ................................ 20
VII. Format Proposal Kegiatan Formatani ................................................ 21 VIII. Format Prosiding Hasil Kegiatan Formatani ................................... 22
A. Munas atau Muswil ....................................................................................... 22 B. Prokernas dan Prokerwil ........................................................................... 23
IX. Pembakuan Atribut .................................................................................. 24 A. Ketentuan-Ketentuan ................................................................................... 24 B. Atribut Formtani ............................................................................................ 24 Lampiran ..................................................................................................... 28
1
I. PROFIL FORMATANI
Forum Mahasiswa Agroteknologi / Agroekoteknologi Indonesia (Formatani)
merupakan suatu forum organisasi yang memiliki kedudukan tertinggi dalam
menghimpun mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi se-Indonesia yang didirikan
di Malang, pada tanggal 18 Juli 2010. Selanjutnya berdasarkan SK DIKTI nomor
665/B/KP/2015 Formatani telah disahkan sebagai organisasi kemahasiswaan antar
perguruan tinggi yang mewadahi seluruh mahasiswa Agroteknologi/ Agroekoteknologi
se-Indonesia. Formatani merupakan organisasi independen yang mengedepankan
keprofesian ditingkat program studi atau jurusan dengan berasaskan Pancasila serta
berlandaskan UUD 1945 dan Tridharma Perguruan Tinggi.
Visi, misi dan tujuan Formatani telah dirumuskan pada Musyawarah Nasional
III yang diadakan di Universitas Sriwijaya, Palembang. Visi, misi dan tujuan Formatani
adalah :
VISI
“Mewujudkan mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi yang religius, kritis, dinamis,
dialektis, dan berdedikasi terhadap Tri Darma Perguruan Tinggi serta profesional di
bidang keilmuannya untuk memajukan pertanian Indonesia”
MISI
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mahasiswa Agroteknologi/
Agroekoteknologi terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyelenggarakan forum komunikasi dan proses diskusi keilmuan dalam rangka
peningkatan daya saing dan kompetensi mahasiswa Agroteknologi/ Agroekoteknologi
di bidang pertanian.
3. Menjalin kerjasama dengan semua elemen masyarakat untuk meningkatkan
pertanian Indonesia.
4. Tanggap terhadap isu-isu pertanian yang sedang berkembang, baik secara nasional
maupun internasional.
2
TUJUAN
1. Menghimpun organisasi mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi yang ada di
Indonesia (Fungsi koordinasi dan Silaturahmi).
2. Memacu perkembangan organisasi mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi yang
ada di Indonesia.
3. Menampung, menyalurkan, dan merealisasikan aspirasi organisasi mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi yang ada di Indonesia (Tri Darma Perguruan Tinggi
dan Kreativitas).
4. Menjadi wadah yang berperan aktif untuk kemajuan pertanian Indonesia
Formatani merupakan mitra bagi mahasiawa bagi mahasiswa Agroteknologi/
Agroekoteknologi dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama demi menjunjung
tinggi nama baik program studi ini. Formatani sebagai suatu organisasi intra kampus
yang berfungsi sebagai wadah untuk membina seluruh mahasiswa Agroteknologi/
Agroekoteknologi agar menjadi mahasiswa yang solutif dalam mengikuti
perkembangan zaman, bekerja dengan azaz Kolektif (bersama-sama) dan Kolegial
(secara kekeluargaan) diharapkan dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan yang tinggi
antar sesama anggotanya.
Lambang Formatani menunjukkan arti masing-masing yaitu :
1. Gambar Tanaman
Merupakan aspek yang dikaji pada PS. Agroteknologi/Agroekoteknologi yaitu
budidaya tanaman
3
2. Warna Coklat (Gambar Tanah)
Merupakan aspek yang dikaji pada Ps. Agroteknologi/Agroekoteknologi
adalah Ilmu Tanah
3. Daun Tanaman Berbentuk Sayap Kupu-Kupu
Merupakan aspek yang dikaji pada Ps. Agroteknologi/ Agroekoteknologi
yaitu Hama Penyakit Tumbuhan
4. Bendera Merah Putih yang Membulat
Merupakan sebuah pengikat organisasi mahasiswa
agroteknologi/agroekoteknologi secara nasional seluruh Indonesia
5. Jumlah Urat Daun disebelah Atas Sebanyak 22
Merupakan jumlah 22 institusi yang menghadiri dan merumuskan deklarasi
agroteknlogi/agroekoteknologi nasional
6. Jumlah Urat Daun dibawah Sebanyak 18
Menandakan tanggal berdirinya FORMATANI tanggal 18
7. Bentuk Akar seperti Angka 7
Menandakan bulan berdirinya FORMATANI bulan Juli
8. Gambar Akar Berjumlah 3
Merupakan lambang tridarma perguruan tinggi
9. Tulisan Formatani
Merupakan nama organisasi yaitu Formatani
10. Tulisan Kepanjangan Formatani
Merupakan kepanjangan dari Formatani
11. Warna Kuning
Merupakan bentuk semangat Formatani
12. Warna Hijau
Merupakan ciri khas pertanian
13. Warna Hitam
Merupakan bentuk tekad yang kuat
Perjalanan Formatani hingga saat ini tentu tidaklah mudah. Kemajuan dalam
membangun Formatani merupakan suatu prioritas dalam menjalankan amanah yang
telah diperjuangkan oleh pengurus terdahulu dengan membangun pondasi-pondasi
4
kepengurusan saat ini. Perjalanan ini sangat panjang, dan akan banyak cerita yang tidak
akan dapat diceritakan, sehingga beberapa sejarah Formatani dituangkan dalam
beberapa poin berikut ini :
1. Konsolidasi I (Universitas Negeri Sebelas Maret, 3-4 Februari )
Merupakan kegiatan yang dipelopori oleh FKPTPI (Forum Komunikasi
Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia) untuk mengumpulkan seluruh
mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi se-Indonesia, hingga disetujuinya
Himpunan Nasional Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia dan perlu
diselenggarakan Konsolidasi II guna membahas GBHO/GBHK sebagai dasar kuat
organisasi.
2. Konsolidasi II (Universitas Brawijaya Malang, 12-18 Juli 2010)
Hasil dari Konsolidasi II adalah tonggak awal terbentuknya Formatani dengan
disertai logo yang disahkan dalam deklarasi dan dihadiri 22 universitas se-
Indonesia serta terpilihnya koordinator pusat Formatani yaitu saudara Ilham
Kurniansyah dari Universitas Negeri Sebelas Maret.
3. Musyawarah Nasional I (Universitas Padjadjaran Bandung, 2-5 April 2011)
Hasil dari Musyawarah Nasional I adalah terpilihnya saudara Imamudin Lubis
dari Universitas Padjajaran sebagai Sekretaris Jenderal Formatani periode 2011-
2013 serta pengesahan AD/ART dan GBHO/GBHK. Pada Musyawarah Nasional I,
wilayah Formatani terbagi menjadi empat wilayah.
4. Rapat Koordinasi Nasional I (Universitas Andalas Padang, 23-25 November
2011)
Hasil Rakornas I adalah pelantikan BEP dan BEW, pemilihan program kerja
nasional dan program kerja BEP periode 2011-2013.
5. Musyawarah Nasional II (Universitas Muhammadiyah Malang, 18-23 Maret
2013)
Hasil dari Musyawarah Nasional II adalah terpilihnya Sekretaris Jenderal
Formatani periode 2013-2015 yakni saudara Akas Anggita dari Universitas
Negeri Sebelas Maret serta pengesahan AD/ART dan GBHO/GBHK.
5
6. Rapat Koordinasi Nasional II (Universitas Bengkulu, 24-27 September
2013)
Hasil Rakornas II adalah pelantikan BEP dan BEW, pemilihan program kerja
nasional dan program kerja BEP periode 2013-2015.
7. Musyawarah Nasional III (Universitas Sriwijaya Palembang, 1-8 Maret
2015)
Hasil dari Musyawarah Nasional III adalah terpilihnya Sekretaris Jenderal
Formatani ke-3 yaitu saudara Agah Mey Yendra dari Universitas Sriwijaya yang
mengabdi selama periode kepengurusan 2015-2017 dan pengesahan AD/ART
dan GBHO/GBHK. Pada Musyawarah Nasional I, wilayah Formatani terbagi
menjadi tiga wilayah.
8. Rapat Koordinasi Nasional III (Universitas Tanjungpura Pontianak, 29
September-6 Oktober 2016)
Hasil Rakornas III adalah pelantikan BEP dan BEW, pemilihan program kerja
nasional dan program kerja BEP periode 2015-2017. Pada Rakornas III ini
dibentuklah Dewan Penasihat Formatani, yaitu Sekretaris Jenderal FKPTPI.
9. Musyawarah Nasional IV (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 28
Februari – 3 Maret 2017)
Hasil dari Musyawarah Nasional IV adalah terpilihnya Sekretaris Jenderal
Formatani periode 2017-2019 yakni saudara Muhammad Sholehuddin dari
Universitas Jember serta pengesahan AD/ART dan GBHO/GBHK. Pada
Musyawarah Nasional Kali Ini juga disepakati beberapa pogram kerja nasional
yang akan dijabarkan pada Rancangan Program Kerja ini.
6
II. PEMBAGIAN WILAYAH
Formatani terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah 1, wilayah 2, dan wilayah 3.
Wilayah 1 : Aceh, Sumatera utara, Sumatera barat, Sumatera selatan, Bangka
Belitung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Riau dan
Kepulauan Riau.
Wilayah 2 : Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, dan Kalimantan Barat
Wilayah 3 : Jawa Timur, Bali, Madura, NTT, NTB, Maluku, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara dan Papua.
Pembagian wilayah yang telah dilaksanakan, diharapkan akan mempermudah
kinerja dari pengurus pusat. Segala keperluan pusat, akan disampaikan melalui wilayah.
Segala data yang didapatkan oleh wilayah, akan dikumpulkan dan diarsipkan oleh
pusat. Sehingga dengan pola seperti ini, akan tercipta koordinasi dan komunkikasi yang
7
lebih intensif dalam menjalankan organisasi. Usulan dan pembahasan pembagian
wilayah dapat dilakukan ketika musyawarah nasional dalam pembahasan GBHO/GBHK
bagian struktur organisasi.
Standard Operational Procedure yang telah ditetapkan pusat juga dijadikan
pedoman bagi wilayah, sehingga akan ada keseragaman dari administrasi maupun
kesamaan pola kerja dalam tubuh Formatani. Penggunaan pedoman ini disesuaikan
dengan keadaan dari wilayah masing-masing. Pengurus wilayah diperkenankan
membuat SOP Wilayah yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan SOP Pusat.
8
III. PROGRAM KERJA
A. Program Kerja Formatani
1. Musyawarah Nasional (MUNAS) dan Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
a) Musyawarah Nasional
Musyawarah Nasional sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat
pusat yang di selenggarakan 1 periode (dua tahun) sekali dan dihadiri oleh
perwakilan institusi. Adapun ketentuan munas adalah sebagai berikut :
1. Musyawarah Nasional dilakukan di universitas yang telah terpilih sebagai
taun rumah pada Munas sebelumnya
2. Pelaksanaan Munas adalah 2 tahun setelah Munas sebelumnya atau setelah
berakhirnya kepengurusan yang sedang berjalan. Waktu spesifik
dilaksanakannya Munas ditentukan oleh Badan Eksekutif Pusat yang
berkoordinasi dengan panitia penyelenggara.
3. Badan Eksekutif Pusat mensosialisasikan rencana pelaksanaan Munas
selambat-lambatnya 3 bulan sebelum Munas dilaksanakan.
4. Badan Eksekutif pusat menginformasikan kepada anggota tetap untuk
mempersiapkan rancangan program kerja bagi anggota tetap yang ingin
mengajukan program kerja dan mempersiapkan calon pengurus pusat bagi
anggota tetap yang ingin mendelegasikan kadernya untuk menjadi pengurus
pusat selambat-lambatnya 4 bulan sebelum Munas.
5. Sidang pleno pada musyawarah nasional dipimpin oleh 3 presidium
sementara yang kemudian diserahkan kepada presidium tetap.
6. Ketentuan, dan peraturan sidang pada Musyawarah Nasional berdasarkan
kepada AD/ART Formatani dan keputusan peserta sidang.
b) Musyawarah Wilayah
Musyawarah Wilayah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat
wilayah yang di selenggarakan 1 periode (dua tahun) sekali dan dihadiri oleh
perwakilan institusi, khususnya pada setiap wilayah. Adapun ketentuan muswil
adalah sebagai berikut :
9
1. Musyawarah Wilayah dilakukan di universitas yang telah terpilih sebagai
taun rumah pada Muswil sebelumnya
2. Pelaksanaan Muswil adalah 2 tahun setelah Muswil sebelumnya atau setelah
berakhirnya kepengurusan yang sedang berjalan. Waktu spesifik
dilaksanakannya Muswil ditentukan oleh Badan Eksekutif Wilayah yang
berkoordinasi dengan panitia penyelenggara.
3. Badan Eksekutif Wilayah mensosialisasikan rencana pelaksanaan Muswil
selambat-lambatnya 3 bulan sebelum Muswil dilaksanakan.
4. Badan Eksekutif Wilayah menginformasikan kepada anggota tetap untuk
mempersiapkan rancangan program kerja bagi anggota tetap yang ingin
mengajukan program kerja dan mempersiapkan calon pengurus pusat bagi
anggota tetap yang ingin mendelegasikan kadernya untuk menjadi pengurus
pusat selambat-lambatnya 4 bulan sebelum Muswil.
5. Sidang pleno pada musyawarah nasional dipimpin oleh 3 presidium
sementara yang kemudian diserahkan kepada presidium tetap.
6. Ketentuan, dan peraturan sidang pada Musyawarah Wilayah berdasarkan
kepada AD/ART Formatani dan keputusan peserta sidang.
2. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) dan Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL)
a. Rapat Kerja Nasional
Bentuk rapat kerja di tingkat pusat adalah Rakernas yang dilaksanakan
pada saat Munas. Rakernas dilaksanakan dua tahun sekali atau sewaktu-waktu
jika diperlukan. Adapun ketentuan rapat kerja nasional adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan rapat kerja nasional yaitu Sekretaris Jeneral Formatani
2. Susunan acara terdiri atas; a.) Presentasi program kerja setiap himpunan
yang bersedia untuk mengajukan; b.) Pemilihan program kerja nasional; c.)
Penetapan program kerja nasional dan d.)Rekomendasi pelaksanaan
program kerja nasional.
3. Rancangan dasar program kerja mencakup; a.) Konsep dasar rancangan
program kerja ditentukan oleh pengurus Formatani pada masing-masing
lembaga. b.) Konsep dasar rancangan program kerja harus dikeluarkan dan
disebarkan oleh pengurus selambat-lambatnya 4 bulan sebelum
10
dilaksanakan Musyawarah Nasional; d.) Anggota Tetap Formatani yang ingin
mengajukan program kerja harus mengajukan program kerja yang sesuai
dengan rancangan program kerja yang ditetapkan oleh pengurus
4. Pelaksanaan program kerja Formatani adalah anggota tetap formatani yang
terpilih sebagai tuan rumah program kerja ketika Rakernas maupun
Rakerwil, selanjutnya pelaksana program kerja formatani diharuskan
mentaati peraturan yang dibuat oleh pengurus formatani.
5. Ketentuan-ketentuan lainnya mencakup :
- Pengurus Formatani wajib membuat dan mensosialisasikan format
presentasi program kerja selambat-lambatnya 4 bulan sebelum
dilaksanakan Musyawarah Nasional.
- Calon tuan rumah program kerja harus membuat file presentasi program
kerja sesuai dengan format yang telah dibuat oleh pengurus.
- Calon tuan rumah program kerja harus hadir dan mempresentasikan
rancangan program kerja ketika Rapat Kerja Nasional untuk Program
Kerja Nasional dan Rapat Kerja Wilayah untuk Program Kerja Wilayah.
- Pengesahan tuan rumah program kerja nasional dilakukan dengan
penerbitan Surat Keputusan Sekretaris Jendral Formatani.
- Pengesahan tuan rumah program kerja wilayah dilakukan dengan
penerbitan Surat Keputusan Koordinator Wilayah Formatani yang
diketahui oleh Sekretaris Jendral Formatani.
- Apabila terdapat hal yang belum diatur baik di AD/ART maupun SOP
Formatani, maka keputusan diambil dengan cara kekeluargaan antara
pengurus Formatani dan tuan rumah program kerja terpilih.
b. Rapat Kerja Wilayah
Bentuk rapat kerja di tingkat wilayah adalah Rakernas yang dilaksanakan
pada saat Muswil. Rakernas dilaksanakan dua tahun sekali atau sewaktu-waktu
jika diperlukan. Adapun ketentuan rapat kerja nasional adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan rapat kerja nasional yaitu Kordinator Wilayah
2. Susunan acara terdiri atas; a.) Presentasi program kerja setiap himpunan
yang bersedia untuk mengajukan; b.) Pemilihan program kerja wilayah; c.)
11
Penetapan program kerja wilayah dan d.)Rekomendasi pelaksanaan program
kerja wilayah.
3. Rancangan dasar program kerja mencakup; a.) Konsep dasar rancangan
program kerja ditentukan oleh pengurus Formatani pada masing-masing
lembaga. b.) Konsep dasar rancangan program kerja harus dikeluarkan dan
disebarkan oleh pengurus selambat-lambatnya 4 bulan sebelum
dilaksanakan Musyawarah Wilayah; d.) Anggota Tetap Formatani yang ingin
mengajukan program kerja harus mengajukan program kerja yang sesuai
dengan rancangan program kerja yang ditetapkan oleh pengurus
4. Pelaksanaan program kerja Formatani adalah anggota tetap formatani yang
terpilih sebagai tuan rumah program kerja ketika Rakernas maupun
Rakerwil, selanjutnya pelaksana program kerja formatani diharuskan
mentaati peraturan yang dibuat oleh pengurus formatani.
5. Ketentuan-ketentuan lainnya mencakup :
- Pengurus Formatani wajib membuat dan mensosialisasikan format
presentasi program kerja selambat-lambatnya 4 bulan sebelum
dilaksanakan Musyawarah Wilayah.
- Calon tuan rumah program kerja harus membuat file presentasi program
kerja sesuai dengan format yang telah dibuat oleh pengurus.
- Calon tuan rumah program kerja harus hadir dan mempresentasikan
rancangan program kerja ketika Rapat Kerja Wilayah untuk Program
Kerja Wilayah.
- Pengesahan tuan rumah program kerja wilayah dilakukan dengan
penerbitan Surat Keputusan Koordinator Wilayah Formatani yang
diketahui oleh Sekretaris Jendral Formatani.
- Apabila terdapat hal yang belum diatur baik di AD/ART maupun SOP
Formatani, maka keputusan diambil dengan cara kekeluargaan antara
pengurus Formatani dan tuan rumah program kerja terpilih.
3. Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) dan Rapat Koordinasi Wilayah
(RAKORWIL)
RAKORNAS merupakan kegiatan penyampaian tentang kemajuan program
kerja yang akan dilaksanakan serta pembahasan evaluasi program kerja yang telah
12
dilaksanakan dari pengurus pusat maupun pengurus wilayah. Adapun susunan
kegiatan rapat koordinasi nasional / wilayah adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan RAKORNAS / RAKORWIL (Pemimpin musyawarah dari BPO
Formatani)
2. Penyampaian Progres Report Formatani
a. Pengantar Sekjen Formatani
b. Bidang POSDM
c. Bidang Humas
d. Bidang Keuangan
e. Bidang Administrasi
3. Pembahasan Progres Report Formatani
Pembahasan progres report Formatani mencakup pemaparan terkait
dengan program kerja yang telah dilaksanakan, Pemaparan kendala yang
mungkin dihadapi dalam pelaksanaan program kerja serta pemaparan
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama caturwulan kedepan.
4. Serah Terima Progres Report dengan Badan Pengawas Organisasi Formatani
5. Rekomendasi
a. Serap aspirasi tentang program kerja bidang formatani untuk sisa 1
tahun kepengurusan.
b. Serap aspirasi tentang bentuk Prokernas Formatani untuk tahun
2019-2021
6. Penutupan
B. Program Kerja Pengurus
Program kerja pengurus merupakan program kerja yang ditetapkan oleh
pengurus formatani melalui rapat program kerja pengurus. Program kerja pengurus
ditetapkan untuk mencapai visi dan misi formatani. Program kerja pengurus terbagi
menjadi beberapa program kerja bidang sesuai dengan landasan GBHO/GBHK dan
arahan kerja pada masing-masing bidang.
13
IV. GAMBARAN BADAN EKSEKUTIF FORMATANI
Badan Eksekutif Formatani terbagi menjadi dua jenis yaitu Badan Eksekutif
Pusat (BEP) dan Badan Eksekutif Wilayah (BEW). BEP merupakan pengurus Formatani
dengan skala nasional yang bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Jendral. BEP
dibentuk dan dipimpin oleh Sekjen untuk menjalankan roda organisasi guna mencapai
visi, misi, dan tujuan Formatani dengan pedoman AD/ART dan GBHO/GBHK Formatani
khususnya pada bagian Kerangka Kerja Jangka Panjang dan Kerangka Kerja Jangka
Pendek. Tugas dan wewenang BEP ditentukan oleh Sekjen. BEP bertanggung jawab atas
segala keperluan organisasi di tingkat nasional dan bertanggung jawab dalam
menjalankan organisasi serta berkoordinasi dengan BEW.
Badan Eksekutif Wilayah (BEW) merupakan pengurus Formatani skala wilayah
yang bertanggung jawab langsung kepada Koordinator Wilayah (Korwil). BEW dibentuk
dan dipimpin oleh Korwil dengan pertimbangan Sekjen untuk menjalankan roda
organisasi guna mencapai visi, misi, dan tujuan Formatani dengan pedoman AD/ART
dan GBHO/GBHK Formatani khususnya pada bagian Kerangka Kerja Jangka Panjang
dan Kerangka Kerja Jangka Pendek dalam skala wilayah. Tugas dan wewenang BEW
ditentukan oleh Korwil dengan dasar dan tidak bertentangan dengan pembagian tugas
dan wewenang BEP yang ditentukan oleh Sekjen. BEW bertanggung jawab atas segala
keperluan organisasi di tingkat wilayah. Selama menjalankan roda organisasi, BEW
dipimpin langsung oleh Korwil dan didampingi oleh BEP di masing-masing bidang.
A. Mekanisme Penyusunan Badan Eksekutif Pusat
1. Sekjen terpilih dengan pertimbangan BPO dan Demisioner menentukan susunan
bidang yang akan dibentuk pada kepengurusan baru.
2. Koordinator Wilayah yang sedang memangku jabatan membantu sekretaris
jendral terpilih untuk mengakumulasi data dari setiap anggota tetap mengenai
calon pengurus pusat formatani.
3. Mekanisme penyusunan pengurus secara detail, kriteria pengurus, dan susunan
pengurus yang terpilih sepenuhnya adalah hak prerogratif Sekretaris Jendral
terpilih dengan pertimbangan BPO dan Demisioner.
14
B. Mekanisme Penyusunan Badan Eksekutif Wilayah
1. Koordinator wilayah terpilih mengakumulasi calon pengurus baru dari masing-
masing himpunan anggota tetap yang ingin mengusulkan kadernya untuk
menjadi pengurus.
2. Mekanisme penyusunan pengurus secara detail, kriteria pengurus, dan susunan
pengurus yang terpilih sepenuhnya adalah hak prerogratif Koordinator Wilayah
terpilih dengan pertimbangan Sekjen, BPO dan Demisioner.
C. Amanah GBHO/GBHK Formatani:
Dalam menjalankan kepengurusan, Badan Eksekutif Formatani berpedoman
pada AD/ART dan GBHO/GBHK Formatani. Capaian-capaian yang harus dicapai oleh
pengurus Formatani dalam 1 periode kepengurusan dijabarkan dalam GBHO/GBHK
Formatni yang dijabarkan sebagai berikut:
BAB III
KERANGKA KERJA JANGKA PANJANG
Pasal 5
Pengertian
Kerangka Kerja Jangka Panjang merupakan gambaran umum tentang bentuk dan arah
dari program kerja yang dilaksanakan selama satu periode (dua tahun).
Pasal 6
Pengembangan Organisasi
Kerangka kerja jangka panjang dalam pengembangan organisasi:
1. Meningkatkan konsolidasi antar anggota Formatani
2. Memelihara dan meningkatkan tertib administrasi organisasi baik di tingkat wilayah
maupun di tingkat pusat
3. Mencari sumber dana selain iuran anggota untuk kepentingan organisasi dari sumber
yang halal dan tidak mengikat
4. Merintis dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak untuk
mengembangkan organisasi
Pasal 7
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kerangka Kerja Jangka Panjang dalam pengembangan organisasi:
15
1. Menciptakan dan mengembangkan hasil karya nyata yang berorientasi pada kajian
agroteknologi/agroekotenologi pada khususnya dan pertanian pada umumnya.
2. Meningkatkan informasi dan komunikasi dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui konsep kekeluargaan
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tingkat wilayah maupun
pusat
4. Meningkatkan interaksi dan hubungan sosial dengan masyarakat
5. Mengoptimalkan potensi masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki
dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
6. Meningkatkan potensi sumberdaya anggota dalam hal keorganisasian
7. Mengoptimalkan pengkaderan Formatani
BAB IV
KERANGKA KERJA JANGKA PENDEK
Pasal 8
Pengertian
Kerangka Kerja Jangka Pendek merupakan gambaran umum tentang bentuk dan arah
dari program kerja yang dilaksanakan selama satu tahun
Pasal 9
Pengembangan Organisasi
Kerangka kerja jangka pendek dalam pengembangan organisasi :
1. Mengatur administrasi organisasi Formatani di tingkat wilayah maupun pusat
2. Menghimpun, mengelola dan mengusahakan sumber dana lain yang halal dan tidak
mengikat
3. Menginformasikan Formatani di setiap institusi
Pasal 10
Pengembangan SDM
Kerangka kerja jangka pendek dalam pengembangan SDM :
1. Mengadakan pengkaderan organisasi Formatani di tingkat institusi, wiayah dan pusat
2. Mengadakan kegiatan keilmiahan yang mengarah pada bidang keprofesian
3. Saling tukar informasi ilmiah yang mengarah pada bidang keprofesian tentang
perkembangan hasil penelitian dan karya tulis ilmiah ditingkat wilayah maupun nasional.
16
4. Membantu masyarakat menyelesaikan masalah khususnya pada bidang
agroteknologi/agroekoteknologi dan pertanian pada umumnya
5. Mensosialisasikan hasil kegiatan Formatani yang bersifat mengabdi kepada masyarakat,
instansi pemerintah dan non-pemerintah yang terkait.
17
V. KERJASAMA FORMATANI
Kerjasama Formatani adalah suatu bentuk hubungan Formatani dengan lembaga
mahasiswa agroteknologi / agroekoteknologi maupun pihak lain untuk mendapatkan
tujuan yang saling menguntungkan.
A. Kerjasama Internal
Hubungan antara kepengurusan Formatani dengan lembaga mahasiswa
Agroteknologi/ Agroekoteknologi untuk mendukung kegiatan kedua belah pihak.
1. Kerjasama jangka pendek
Kerjasama jangka pendek merupakan suatu hubungan antara lembaga
mahasiswa Agroteknologi/ Agroekoteknologi dengan kepengurusan Formatani
yang bersifat saling menguntungkan, sesuai dengan waktu yang ditentukan dan
tidak berkelanjutan. Kerjasama yang dilaksanakan dapat langsung diajukan
kepada Sekretaris Jendral Formatani dengan melengkapi dokumen berupa surat
permohonan kerjasama dengan melampirkan proposal kerjasama.
2. Kerjasama jangka panjang
Kerjasama jangka panjang merupakan suatu hubungan antara
kepengurusan Formatani dengan lembaga mahasiswa Agroteknologi/
Agroekoteknologi yang bersifat saling menguntungkan, sesuai dengan waktu
yang ditentukan dan berkelanjutan. Pihak yang akan mengajukan kegiatan dapat
mengirimkan surat permohonan kerjasama yang dilengkapi dengan proposal
kerja sama kepada pihak yang diajukan.
B. Kerjasama Eksternal
Hubungan antara Formatani dengan instansi diluar Formatani yang saling
menguntungkan, bersifat tidak mengikat dan bebas intervensi partai politik. Pihak yang
akan mengajukan kegiatan dapat mengirimkan surat permohonan kerjasama yang
dilengkapi dengan proposal kerja sama kepada pihak yang diajukan.
18
VI. TATA TERTIB KEANGGOTAAN
A. Keanggotaan Formatani
Terdapat beberapa pembagian keanggotaan dalam Formatani. Pembagian ini
dilakukan untuk memudahkan pendataan dan mempertegas status dalam anggotanya.
Berikut pembagiaan keanggotaan Formatani, yang terdiri dari :
1. Anggota Tetap
Anggota Tetap adalah lembaga mahasiswa agroteknologi/ agroekoteknologi se-
Indonesia yang telah mengikuti Munas Formatani dan telah memiliki Organisasi
Mahasiswa Agroteknologi/ Agroekoteknologi dalam institusinya serta telah membayar
uang pangkal.
2. Anggota Biasa
Anggota Biasa adalah lembaga mahasiswa agroteknologi/ agroekoteknologi se-
Indonesia yang telah mengikuti Munas Formatani dan telah memiliki Organisasi
Mahasiswa Agroteknologi/ Agroekoteknologi dalam institusinya tetapi belum
membayar uang pangkal.
3. Anggota Sementara
Anggota Sementara adalah lembaga mahasiswa agroteknologi/ agroekoteknologi
se-Indoesia yang bersedia bergabung dalam Formatani dan belum memiliki Organisasi
Mahasiswa Agroteknologi/ Agroekoteknologi dalam institusinya.
B. Hak dan Kewajiban Anggota Formatani
Hak dan Kewajiban setiap jenis anggota diatur didalam AD/ART Formatani.
C. Syarat Pengajuan Anggota Tetap
1. Merupakan lembaga mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi pada
perguruan tinggi di Indonesia.
2. Menerima deklarasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
Keputusan lain yang di tetapkan Formatani.
4. Mengajukan permohonan untuk menjadi anggota kepada Sekjen yang disetujui
BEP melalui BEW secara tertulis (pada lampiran 1).
5. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Formatani.
19
D. Alur Pengangkatan Anggota Tetap
1. Lembaga Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi memenuhi syarat
pengajuan anggota tetap
2. Lembaga Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi berkoordinasi dengan
pengurus wilayah dan menyerahkan berkas kepada pengurus wilayah khususnya
bidang administrasi
3. Bidang administrasi melakukan verifikasi berkas dan memastikan bahwa calon
anggota tetap telah benar-benar memenuhi persyaratan pengajuan anggota tetap.
4. Pengurus wilayah mengeluarkan surat rekomendasi pengangkatan anggota tetap
kepada BEP administrasi yang menerangkan bahwa calon anggota tetap telah
memenuhi persyaratan pengajuan anggota tetap dan berada pada naungan wilayah
yang bersangkutan. Surat rekomendasi ditandatangani oleh koordinator bidang
administrasi dan koordinator wilayah Rekomendasi
Badan Eksekutif
Wilayah
20
5. Pengurus wilayah menginformasikan calon anggota tetap bahwa berkas telah
terverifikasi dan calon anggota tetap harus menyerahkan uang pangkal sebesar Rp.
250.000,- kepada Bidang Keuangan BEP.
6. BEP administrasi kemudian berkoordinasi dengan Sekretaris Jendral untuk
menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan anggota tetap.
7. Surat Keputusan yang telah terbit kemudian diserahkan kepada calon anggota
tetap ketika Munas sekaligus pengesahan calon anggota tetap menjadi anggota
tetap.
8. Surat keputusan pengangkatan anggota tetap ditembuskan ke pengurus wilayah.
E. Sanksi dan Pembehentian anggota Formatani
Adapun sanksi yang dapat diberikan jika :
1. Anggota yang melanggar deklarasi, anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga organisasi dapat dikenakan sanksi berupa peringatan, pembekuan
sementara keanggotaan yang akan diatur dalam ketentuan lebih lanjut
2. Pelaksanaan sanksi dilakukan oleh Sekjen melalui rekomendasi BEW.
Sedangkan pencabutan anggota tetap Formatani dapat dilakukan jika :
1. Anggota mengundurkan diri dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan baik secara lisan maupun tulisan
2. Anggota diberhentikan berdasarkan keputusan MUNAS atau MUNASLUB.
3. Organisasi anggota dibubarkan.
21
VII. FORMAT PROPOSAL KEGIATAN
Proposal ditulis dengan huruf (font) Times New Roman atau Arial Ukuran 12,
menggunakan kertas A4, 1,5 spasi, dibuat rangkap dua dengan sampul warna biru.
Proposal disusun menurut sistematika berikut
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN ISI PROPOSAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Hasil yang diharapkan
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN
Paparan kegiatan kemahasiswaan sejenis yang telah dilaksanakan, rencana yang
akan dilaksanakan, sasaran, peserta, tempat dan waktu
BAB III RENCANA PEMBIAYAAN
Uraian rencana pendanaan per komponen dan jenis belanjanya (bahan,
transportasi, konsumsi, honorarium untuk narasumber dan lain-lain)
PENUTUP (bila diperlukan)
LAMPIRAN
1. SK Kepengurusan, AD/ART dan Struktur Organisasi Kemahasiwaan
2. Bukti keterlibatan ormawa perguruan tinggi lain atau pernyataan kehadiran /
partisipasi dalam kegiatan yang akan diselenggarakan
3. Pernyataan dukungan kegiatan / dana dari institusi / sponsor (jika ada)
4. Prestasi mahasiswa, korespondensi / surat persetujuan dari pihak luar negeri
(untuk kegiatan internasional)
(Format selengkapnya terlampir pada lampiran)
22
VIII. FORMAT PROSIDING HASIL KEGIATAN FORMATANI
Terdapat beberapa program kerja Formatani seperti Munas dan Muswil,
Prokernas dan Prokerwil. Untuk kepentingan administrasi, dibutuhkan sebuah
pendataan dalam setiap kegiatan Formatani. Pendataan tersebut dapat berupa
prosiding maupun laporan pertanggungjawaban dari tuan rumah yang melaksanakan.
Data tersebut dikirimkan kepada BEP administrasi untuk pengarsipan dan kemudian
disebarkan kepada instansi-instansi yang mengikuti kegiatan tersebut. Standar ini
dibuat agar terjadi tertib administrasi dalam tubuh Formatani.
A. Musyawarah Nasional atau Musyawarah Wilayah
Terdapat banyak hal yang dibahas dalam kegiatan musyawarah nasional /
musyawarah wilayah Formatani. Untuk itulah pengarsipan terhadap jalan dan hasil
kegiatan menjadi sangat penting. Berikut susunan struktural format dari prosiding
ataupun laporan pertanggungjawaban kegiatan ini.
1. Cover
2. Pendahuluan
3. Nama kegiatan
4. Tujuan Kegiatan
5. Peserta Kegiatan
6. Waktu dan Tempat Kegiatan
7. Kegiatan Keprofesian
8. Hasil Musyawarah Nasional / Hasil Musyawarah Wilayah
9. Hasil Rapat Kerja Nasional / Hasil Rapat Kerja Wilayah
10. Daftar Institusi Peserta Musyawarah Nasional/Musyawarah wilayah & Rapat
kerja nasional /Rapat kerja wilayah
11. Data Peserta Musyawarah nasional /Musyawarah wilayah & Rapat kerja
nasional /Rapat kerja wilayah
12. Dan data-data lain yang diperlukan
13. Penutup
14. Lembar pengesahan
23
Prosiding hasil kegiatan Formatani diatas dapat disebar kepada institusi yang
mengikuti kegiatan Musyawarah Nasional / Musyawarah Wilayah tersebut. Data-data
berupa AD/ART Formatani, GBHO/GBHK Formatani dan Surat Keputusan Musyawarah
Wilayah/Musyawarah Wilayah dan Rapat Kerja Nasional/Rapat Kerja Wilayah hanya
dimiliki oleh Badan Eksekutif Pusat, tuan rumah Musyawarah Nasional/ Musyawarah
Wilayah selanjutnya ataupun instansi yang mendapat persetujuan dari Sekretaris
Jendral.
B. Program Kerja Nasional atau Program Kerja Wilayah
Program Kerja Nasional / Program Kerja Wilayah merupakan kegiatan yang
bentuk pelaksanaannya ditetapkan oleh BEP/BEW sebelumnya dengan tuan rumah
yang disepakati pada saat Rapat Kerja Nasional / Rapat Kerja Wilayah. Berikut susunan
struktural format dari prosiding ataupun laporan pertanggungjawaban kegiatan ini :
1. Cover
2. Pendahuluan
3. Nama kegiatan
4. Tujuan Kegiatan
5. Peserta Kegiatan
6. Waktu dan Tempat Kegiatan
7. Hasil Kegiatan
o Survei lapangan/sejenisnya
o Hasil diskusi
o Materi seminar nasional
8. Penutup
9. Lembar pengesahan
10. Lampiran
Laporan kegiatan dikirim kepada Badan Eksekutif Pusat Bidang Administrasi
maksimal satu bulan setelah kegiatan berlangsung. Hasil kegiatan ini kemudian
dipublikasikan kepada pihak yang memiliki kewenangan dan kekuatan dalam hal pihak
yang terkait.
24
IX. PEMBAKUAN ATRIBUT
A. Ketentuan-Ketentuan
1. Merchandise Formatani hanya berhak dikeluarkan oleh bidang keuangan Badan
Eksekutif Pusat
2. Atribut wilayah Formatani hanya berhak dikeluarkan oleh bidang keuangan Badan
Eksekutif Wilayah
3. Setiap instansi maupun personalia selain bidang keuangan pusat yang hendak
menerbitkan merchandise dengan desain utama Formatani harus meminta ijin baik
secara lisan maupun tulisan kepada bidang keuangan pusat serta membayarkan royalti
sesuai dengan kesepakatan
4. Desain atribut Formatani yang tidak diatur didalam AD/ART ditentukan oleh
pengurus Formatani.
B. Atribut Formatani
1. Amplop Surat
(Lampiran 3)
2. Kartu Tanda Anggota
Kartu tanda anggota Formatani merupakan kartu identitas yang menunjukkan
keanggotaan Formatani. Kartu Tanda Anggota ini dapat dimiliki oleh anggota yang
memenuhi persyaratan berikut :
Merupakan mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi
Berasal dari universitas/institusi yang telah menjadi anggota tetap Formatani
Personal yang ingin membuat Kartu Tanda Anggota telah mengikuti kegiatan
Formatani minimal satu kali
Gambar 1.
25
3. Jaket Formatani
Jaket Formatani digunakan sebagai identitas organisasi yang menyatukan
semua anggota dari berbagai wilayah. Jaket ini merupakan perwujudan dari
kekompakan semua anggota Formatani. Jaket ini merupakan jaket resmi yang dapat
dimiliki oleh anggota Formatani yang memenuhi persyaratan berikut ini :
Merupakan mahasiswa atau almuni Agroteknologi/Agroekoteknologi
Berasal dari universitas/institusi yang telah menjadi anggota tetap, anggota
biasa, maupun anggota sementara Formatani
Personal yang ingin membuat jaket sudah pernah mengikuti kegiatan Formatani
minimal satu kali
Gambar 3.
4. PDH Badan Eksekutif Pusat
26
Gambar 4.
5. PDH Badan Pengawas Organisasi
Gambar 5.
27
6. Bendera
Gambar 6.
28
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Anggota Tetap
KOP SURAT INSTANSI YANG BERSANGKUTAN
Nomor : tempat, tanggal
pembuatan
Hal : Permohonan Anggota Tetap
Lampiran :
Kepada
Ykh. Sekretaris Jendral Formatani
di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya persyaratan tentang surat permohonan
pengajuan anggota tetap Formatani, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
NIM :
Jabatan :
Asal Universitas :
mewakili Himpunan Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi
(Universitas) mengajukan surat permohonan pengangkatan menjadi anggota tetap
Formatani untuk himpunan yang saya pimpin. Adapun sebagai bahan pertimbangan,
bersama surat ini saya lampirkan struktur organisasi Himpunan Mahasiswa
Agroteknologi/Agroekoteknologi.
Demikianlah surat permohonan pengajuan anggota tetap ini kami sampaikan,
besar harapan agar himpunan ini dapat diterima menjadi anggota tetap Formatani.
Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Tempat, tanggal pembuatan
Ketua Umum HIMA _ _ _
Nama
NIM
29
Lampiran 2. KOP Surat Formatani
FORUM MAHASISWA AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI INDONESIA
(FORMATANI) Sekretariat : Gedung Graha Sabha Wyawasaya
Fakultas Pertanian Universitas Jember Jl. Kalimantan Kampus Tegal Boto, Jember (68121)
Email : [email protected]
Lampiran 3. Amplop Surat Formatani
FORUM MAHASISWA AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI INDONESIA (FORMATANI)
Sekretariat : Gedung Graha Sabha Wyawasaya Fakultas Pertanian Universitas Jember
Jl. Kalimantan Kampus Tegal Boto, Jember (68121) Email : [email protected]
Kepada Ykh.
....................................................
....................................................
....................................................
30
Lampiran 4. Format Halaman Judul Proposal
JUDUL KEGIATAN
LOGO PERGURUAN TINGGI
(Nama Ketua Tim Pengusul) NIM/NRP
Nama Perguruan Tinggi Tahun
31
Lampiran 5. Halaman Pengesahan Proposal 1.Judul Kegiatan :………………………………………………
2. Pengusul/Ketua Tim : ………………………………………………
Nama Lengkap : ………………………………………………
NIM/NRP : ………………………………………………
Fakultas/Jurusan : ………………………………………………
Perguruan Tinggi : ………………………………………………
Alamat PT : ………………………………………………
No Telepon/HP : ………………………………………………
E-mail : ………………………………………………
3. Jumlah Anggota Tim/Panitia : (…...) orang
4. Waktu Pelaksanaan : ………………………………………………
5. Biaya Keseluruhan : Rp ………………… (……………………………)
Biaya yang diajukan : Rp ………………… (……………………………)
Mengetahui ............................................
Wakil/Pembantu Rektor/Ketua/Direktur*)
Bidang Kemahasiswaan Pengusul/Ketua Tim,
( ...................................) ( ....................................)
*)coret yang tidak perlu
32
Lampiran 7. Format Kerangka Laporan
HALAMAN JUDUL 1. Nama Kegiatan 2. Nama Organisasi/Mahasiswa 3. Nama Perguruan Tinggi 4. Telepon/Faks/E-mail
LEMBAR PENGESAHAN Sekurang-urangnya dari Ketua Pelaksana/Pengusul dan disetujui oleh Pemimpin Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (WR/PR-III, PK/Pudir-III, Dirmawa)
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Termasuk Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang, Tujuan, dan Hasil BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Penjelasan singkat tentang: A. Waktu dan tempat kegiatan B. Jadwal kegiatan C. Strategi/metode pelaksanaan D. Komponen yang terlibat (Narasumber, peserta dan panitia).
BAB III EVALUASI KEGIATAN
A. Hasil yang telah dicapai B. Kontribusi kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas wawasan, berpikir kritis, minat, bakat dan atau kemampuan C. Kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan. D. Tindak lanjut yang direncanakan. E. Pemanfaatan dana.
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan B. Rekomendasi
LAMPIRAN 1. Dokumentasi Kegiatan (termasuk foto kegiatan) 2. Surat pernyataan pemberian bantuan dana dari Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Belmawa, Kemenristekdikti