laporan keanggotaan pt mustika minanusa aurora dalam ... · laporan keanggotaan pt mustika minanusa...

99
Laporan Keanggotaan PT Mustika Minanusa Aurora dalam Seafood Savers Ringkasan Perkembangan Aquaculture Improvement Program (AIP) oleh PT Mustika Minanusa Aurora - Tarakan periode Januari 2017 – Juni 2017 Mohammad Budi Santosa – Marine Conservation and Sustainable Fisheries Senior Officer

Upload: others

Post on 01-Mar-2020

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Keanggotaan PT Mustika Minanusa Aurora dalam Seafood Savers

Ringkasan Perkembangan Aquaculture Improvement Program (AIP) oleh PT Mustika Minanusa Aurora - Tarakan periode Januari 2017 – Juni 2017

Mohammad Budi Santosa – Marine Conservation and Sustainable Fisheries Senior Officer

Informasi Umum PT Mustika Minanusa Aurora (PT MMA) merupakan salah satu perusahaan pendukung Seafood Savers, sebuah inisatif oleh WWF-Intelah dilakukansia untuk

mewujudkan praktik perikanan, baik tangkap ataupun budidaya yang lebih berkelanjutan dan bertanggung-jawab dengan mengacu pada standar ekolabel

internasional Marine Stewardship Council (MSC) dan Aquaculture Stewardship Council (ASC). Kolaborasi antara WWF-Intelah dilakukansia dengan PT MMA

sudah dimulai sejak tahun 2006 melalui program rehabilitasi Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB) Kota Tarakan – Kalimantan Utara. Program ini

merupakan kerjasama resmi antara WWF-ID dengan Pemerintah Kota Tarakan dan PT MMA untuk mengembangkan KKMB seluas 12 Ha (tahun 2006 – 2010)

serta pengembangan kawasan mangrove di Boom Panjang Kota Tarakan (2008 – 2010).

Pengembangan Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB) Kota Tarakan seluas 12 Ha

KKMB sebelum rehabilitasi (2006) (©PT Mustika Minanusa Aurora Tarakan)

KKMB pasca rehabilitasi (2016) (©PT Mustika Minanusa Aurora Tarakan)

Pengembangan kawasan hutan mangrove kota di Boom Panjang Kota Tarakan

Lokasi pengembangan hutan mangrove kota di Boom Panjang Kota Tarakan (©PT Mustika Minanusa Aurora Tarakan)

Peresmian manara pengawas mangrove di Boom Panjang Tarakan (©PT Mustika Minanusa Aurora Tarakan)

Walaupun kolaborasi antara WWF-Intelah dilakukansia dengan PT MMA sudah berlangsung semenjak 2006, barulah pada Juni 2015 PT MMA resmi

bergabung menjadi salah satu anggota Seafood Savers.

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama anggota antara PT MMA Penyerahan sertifikat anggota Seafood Savers kepada PT MMA (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

dengan Seafood Savers (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Profil Aquaculture Improvement Program (AIP)

Lokasi : Tarakan – Bulungan –Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara

Jumlah petambak : 11 pembudidaya yang terdaftar di Program Seafood Savers

PT Mustika Minanusa Aura (PT MMA) mendaftarkan 11 orang rantai produksinya untuk mengimplementasikan Program Perbaikan Perikanan

Budidaya / Aquaculture Improvement Program menuju sertifikasi Aquaculture Stewardship Council (ASC), yaitu :

No Nama Supplier Lokasi tambak Luas tambak yang terdaftar di

Program Seafood Savers

1 Suminto Halim Sungai Bara, Kabupaten Bulungan Petak 5 = 5 Ha Petak 6 = 2Ha Petak 7 = 5 Ha Petak 8 = 5 Ha Petak 9 = 10 Ha Total = 27 Ha

2 Akin Sugianto Pulau Tias, Kabupaten Bulungan Petak 6 = 25 Ha

3 Edy Sulianto / Akhu Tanjung Tiram, Kabupaten Tana Tidung Petak 1 = 20 Ha Petak 2 = 20 Ha Petak 3 = 5 Ha Petak 4 = 12 Ha Petak 5 = 6 Ha Petak 6 = 9 Ha Total = 72 Ha

4 Rusli / H Nurdin Tias Binai, Kabupaten Bulungan Petak 1 = 25 Ha Petak 2 = 25 Ha Petak 3 = 25 Ha Petak 4 = 25 Ha Total = 100 Ha

5 H. Amir Sungai Bara, Kabupaten Bulungan Petak 1 = 10 Ha Petak 2 = 10 Ha Petak 3 = 10 Ha Total = 30 Ha

6 Sinar Windu Mas Tanjung Tiram, Kabupaten Tana Tidung Petak 1A = 8 Ha Petak 12A = 7 Ha Total = 15 Ha

7 Peter G /Akiang Pulau Tibi, Kabupaten Bulungan Petak 1 = 25 Ha

8 H. Ramli Pulau Tibi, Kabupaten Bulungan Petak 1 = 10 Ha Petak 2 = 7 Ha Petak 3 = 5 Ha Total = 22 Ha

9 H. Iwan Pulau Mangkudulis Kecil, Kab Tana Tidung Petak 1 = 10 Ha Petak 2 = 6 Ha Total = 16 Ha

10 H. Aco / Pak Lama Betayau, Kabupaten Tana Tidung Petak 1 = 10 Ha Petak 2 = 10 Ha Petak 3 = 10 Ha Petak 4 = 10 Ha Total = 40 Ha

11 H. Japar PasPayau, Kabupaten Tana Tidung Petak 1 = 9 Ha Petak 2 = 9 Ha Petak 3 = 3 Ha Total = 21 Ha

Peta lokasi tambak-tambak suplier PT MMA yang terdaftar di Program SS

Peta lokasi tambak supplier PT MMA yang terdaftar di Program SS (©WWF – Intelah dilakukansia)

Peta lokasi tambak supplier PT MMA yang terdaftar di Program SS (©WWF – Intelah dilakukansia)

Berdasarkan pertimbangan ketersediaan sumber daya manusia serta faktor teknis dan non teknis, maka pada tahun 2016, PT MMA memutuskan

untuk melakukan pendampingan terfokus kepada 2 rantai produksinya tersebut menuju sertifikasi ASC. Mereka adalah Rusli Nurdin yang memiliki

tambak di Pulau Tias Kabupaten Bulungan, dan Suminto Halim yang memiliki tambak di Sungai Bara Kabupaten Bulungan.

Praktik budi daya

- Nama komoditas : udang windu / black tiger shrimp (Penaeus monodon sp.)

- Metode budi daya : budidaya tradisional tanpa pakan tanpa aerasi

- Kisaran harga : IDR.200.000 – 280.000 per kg

Tambak-tambak udang di wilayah Kalimantan Utara merupakan tambak tradisional yang dikelola tanpa menggunakan pakan buatan maupun bantuan

mekanisasi mesin, karena pada tipe tambak seperti ini hanya mengandalkan pakan alami berupa plankton. Luas tambak di Kalimantan Utara berkisar

antara 5 – 50 Ha per petak, namun biasanya yang digunakan sebagai media pemeliharaan hanya pada bagian parit di sekeliling tambak yang berukuran

lebar 3-5 meter dan kedalaman 1-2 meter. Satu siklus budidaya dilakukan selama 3 – 4 bulan, dan panen akan dilakukan pada saat surut terendah air

laut. Penjualan udang di Kalimantan Utara menganut sistem jual bebas artinya tidak ada keharusan pembudidaya untuk menjual hasil panennya

kepada salah satu pembeli. Penjualan hasil panen udang dilakukan melalui 2 cara, yaitu dari pembudidaya langsung ke perusahaan pengolah udang,

atau pembudidaya menjual udang terlebih dulu ke penampung/pengepul (middle man) kemudian penampung tersebut akan menjual kembali ke

perusahaan pengolah udang di Tarakan.

Foto kondisi tambak – tambak udang di Kalimantan Utara

Tambak udang di Kaltara (difoto dari atas) (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Parit tambak udang di Kab Tana Tidung (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Tambak udang di daerah Sungai Bara, Kabupaten Bulungan (©WWF – Intelah

dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Skema sistem penjualan udang yang berlaku di Kalimantan Utara

Kapasitas produksi

Kapasitas produksi PT MMA sekitar 3.600 ton per tahun (berupa produk udang frozen block).

Berbagai produk yang dihasilkan oleh PT MMA antara lain :

Foto ukuran udang windu tradisional dari Kaltara

(©PT Mustika Minanusa Aurora Tarakan)

Ringkasan Perkembangan AIP

Sampai dengan Desember 2016, tingkat kesesuaian pratik Aquculture Improvement Program (AIP) yang dilakukan oleh PT MMA terhadap standar ASC-Shrimp

adalah sebesar 90 %. Ringkasan implementasi AIP tersebut adalah sebagai berikut :

Prinsip 1 ASC-Shrimp : Mematuhi semua hukum dan perundangan yang berlaku lokal dan nasional

a. PT MMA telah memfasilitasi pengumpulan dokumen kelengkapan administrasi tambak yaitu SIUP tambak, surat ijin pemanfaatan lahan, tanda bukti

setor pajak PBB

b. PT MMA telah memfasilitasi pendaftaran Tanda Usaha Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI) bagi tambak Suminto / H. Dairi

Prinsip 2 ASC-Shrimp : Penempatan Tambak pada Lokasi yang Sesuai secara Lingkungan Sembari Melindungi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

Alami Penting

a. Menyusun dokumen Biological Ecological Impact Assesment (BEIA) dan Participatory Social Impact Assesment (PSIA)

Guna mendukung pelaksanaan AIP menuju ASC yang dilakukan oleh 2 orang pembudidaya yang menjadi rantai supplainya, pada bulan Maret – Juni 2016,

PT MMA memfasilitasi penyusunan dokumen BEIA dan PSIA atas tambak-tambak milik pembudidaya tersebut. Dokumen-dokumen adalah dokumen

yang memuat hasil assesment atas kondisi biologi, ekologi dan sosial serta dampak yang ditimbulkan atas aktivitas tambak tersebut. Penyusunan

dokumen PsIA dan BEIA dilakukan oleh akademisi yang yang sudah berpengalaman dari Unversitas Surya Tangerang, serta melalui proses-proses seperti

yang dipersyaratkan oleh standar ASC antara lain studi literatur, penilaian di lapangan, focus discussion group bersama stakeholder, konsultasi publik

dan pemaparan hasil kepada stakeholder.

Rekomendasi utama dari dokumen BEIA antara lain tentang restorasi kawasan mangrove, prosedur penanganan dan penggunaan bahan kimia

berbahaya, serta prosedur penanganan penyakit dan kematian udang. Sedangkan dokumen PSIA tidak menemukan hal-hal yang penting untuk

ditindaklanjuti oleh pembudidaya. Atas rekomendasi dokumen tersebut, PT MMA dan pembudidaya melakukan berbagai macam perbaikan guna

memenuhi persyaratan menuju sertiffikasi ASC

b. PT MMA dan pembudidaya telah membuat komitmen untuk tidak melakukan perburuan hewan-hewan yang dilindungi

PT MMA bersama pembudidaya yang akan diajukan ke ASC berkomitmen untuk tidak mengganggu, memburu dan membunuh hewan-hewan yang

dilindungi yang mungkin terdapat di tambak. Komitmen tersebut dituangkan dalam surat yang ditandatangani oleh pemilik tambak, kemudian PT

MMA dan pembudidaya mensosialisasikannya kepada para penjaga tambak.

c. PT MMA telah membuatkan plang larang berburu hewan dilindungi yang mungkin terdapat di tambak

PT MMA telah membuat plang larangan untuk mengeksploitasi dan membunuh hewan-ewan yang dilindungi. Papan tersebut berukuran 3 x 1,5 meter

yang terbuat dari besi dan seng, yang dipasang di tambak Rusli Nurdin dan Suminto/H. Dairi.

d. PT MMA dan pembudidaya telah membuat buku saku yang berisi daftar dan gambar hewan-hewan yang dilindungi yang mungkin masih terdapat di

sekitar tambak di Kabupaten Bulungan .

Buku saku tersebut dibuat dan disesuaikan dengan kemampuan memahami para penjaga tambak, dimana rata-rata pendidikannya tidak tamat SD,

sehingga diharapkan para penjaga tambak dapat mengerti dengan melihat gambar-gambar hewan dilindungi yang ada dalam buku saku tersebut.

Prinsip 3 ASC-Shrimp : Bangun dan Operasikan Tambak Dengan Mempertimbangkan Masyarakat Sekitar

a. PT MMA telah menyusun dokumen PSIA untuk memastikan operasional tambak sudah memperhatikan kepentingan sosial di sekitarnya.

b. PT MMA dan pembudidaya sudah melakukan berbagai upaya untuk menjamin operasional tambak tidak berkonflik dengan masyarakat sekitar,

diantaranya dengan membuat kotak saran dan SOP penanganan konflik, serta membuat komitmen selalu terbuka pada solusi atas kemungkinan konflik

yang akan terjadi.

Prinsip 4 ASC-Shrimp : Operasikan Tambak dengan Praktik Buruh yang Bertanggung Jawab

a. PT MMA sudah mengumpulkan data administrasi penjaga tambak untuk kemudian dibuatkan data administasi penjaga tambak

b. PT MMA sudah memfasilitasi pembuatan kontrak kerja penjaga tambak, slip gaji, dan berbagai macam komitmen bekerja antara pembudidaya dan

penjaga tambak.

c. PT MMA telah menyediakan peralatan keselamatan kerja bagi penjaga tambak

d. PT MMA telah menyediakan kotak P3K bagi pekerja tambak

e. PT MMA telah membangun toilet layak pakai bagi pekerja tambak

Prinsip 5 ASC-Shrimp : Kelola Kesehatan dan Kesejahteraan Udang dengan Tindakan yang Bertanggungjawab

a. PT MMA telah menyediakan peralatan monitoring kualitas air bagi pembudidaya yang melakukan AIP, serta melakukan pelatihan penggunaan

peralatan tersebut bagi penjaga tambak

b. PT MMA telah melakukan monitoring kesehatan udang dan kualitas air bersama pembudidaya dan WWF-Intelah dilakukansia

c. Bekerja sama balai perikanan dan dinas perikanan setempat, melakukan berbagai macam sosialisasi tentang budidaya udang ramah lingkungan dan

pelatihan penanganan penyakit pada udang

Prinsip 6 ASC-Shrimp : Kelola Asal Induk, Seleksi Stok dan Dampak Pengelolaan Stok

a. PT MMA telah menyediakan benur berkualitas baik bagi pembudidaya yang berasal dari hatchery PT MMA dan dilengkapi dengan surat keterangan

asal benur

b. PT MMA telah memfasilitasi pengambilan dan pengiriman sampel udang untuk diuji penyakit di DKP Kota Tarakan

Prinsip 7 ASC-Shrimp : Menggunakan Sumber Daya secara Efisien Lingkungan dan Bertanggungjawab

a. PT MMA tidak melakukan kegiatan yang terkait dengan pakan udang, karena tambak di Kalimantan Utara dioperasikan dengan cara tanpa pakan tanpa

aerasi

b. PT MMA telah memfasilitasi pengumpulan data dan dokumen tentang penggunaan energi di tambak

Informasi Penting Lainnya

1. Partisipasi dalam ASC-Group Certification Standard Pilot Testing

Pada tahun 2016, ASC melakukan penyusunan standar Group Certification, sebuah standar sertifikasi ASC yang diperuntukkan untuk group/kelompok

pembudidaya. Intelah dilakukansia termasuk salah satu yang dipilih untuk menjadi lokasi pilot testing standar tersebut, dimana lokasi yang dipilih

adalah Tarakan dan Pinrang. Di Tarakan, lokasi yang dipilih untuk menjadi lokasi pilot testing ini adalah 2 orang pembudidaya PT MMA yang sedang

melakukan AIP menuju ASC, yaitu di tambak Rusli Nurdin dan Suminto.

Pelaksanaan pilot testing dilakukan oleh Control Union, yang sudah berpengalaman dalam melakukan audit sertifikasi budidaya. Pelaksanaan pilot

testing meliputi tahapan pemeriksaan kelengkapan dokumen, pengecekan di tambak, serta wawancara dengan berbagai stakeholder yang terkait

aktivitas tambak. Hasil secara umum telah disampaikan oleh Control Union kepada ASC, dengan disertai beberapa komentar dan masukan untuk

menyempurnakan draft standar Group Certification tersebut. Ikuti tautan berikut untuk mengunduh laporan ASC-Group Certification Standard Pilot

Testing : http://bit.ly/ASCGroupCertificationResultsTarakan

Pengecekan kualitas air tambak Rusli Nurdin di Pulau Tias Kab Bulungan (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Pengecekan kelengkapan berkas tambak milik Rusli Nurdin dan Suminto Halim (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

2. Skema traceability system produk dari pembudidaya yang terdaftar dalam program SS

Skema peng-kode-an produk dari tambak yang terdaftar di SS Program (©PT Mustika Minanusa Aurora Tarakan)

Penempelan kode traceability sederhana pada produk yang siap diekspor (©PT Mustika Minanusa Aurora Tarakan)

3. Berbagai aktifitas penanaman mangrove di tambak yang dilakukan oleh MMA

PT MMA secara aktif terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove, baik yang dilakukan bersama dengan Pemerintah Kota Tarakan dan WWF-

ID, maupun yang dilakukan secara mandiri oleh manajemen PT MMA. Kegiatan penanaman mangove yang pernah dilakukan PT MMA antara

lain :

1. Penanaman mangrove di tambak Suminto di Sungai Bara Kabupaten Bulungan, pada tahun 2011

2. Penanaman mangrove sebanyak 1000 pohon di tambak Liago Kabupaten pada tanggal 02 September 2012

3. Pengembangan KKMB Tarakan tahun 2006- 2010, serta penanaman mangrove dalam rangka penghijauan kawasan hutan kota di KKMB

dan Boom Panjang Tarakan tahun 2011 – 2014

4. Penanaman mangrove sebanyak 600 pohon di tambak Kelompok Tambak Mandiri Kota Tarakan pada bulan Juni 2013

5. Penanaman mangrove sebanyak 1100 pohon di tambak Liago Kaupaten Bulungan pada tanggal 21 Januari 2014

6. Penanaman mangrove di tambak pembudidaya yang terdaftar di Program SS dengan jumlah total sebanyak 4000 pohon, pada tahun 2014

7. Pada Tahun 2016 dilakukan penanaman mangrove sebanyak 4150 pohon di tambak Liago Kabupaten Bulungan, Tambak Suplier PT.MMA

dan KKMB Kota Tarakan

Penanaman mangrove di tambak pembudidaya (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Penanaman mangrove di tambak Kelompok Tambak Mandiri Tarakan (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Penanaman mangrove di lokasi rehabilitasi mangrove di Liago Kab Bulungan (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Sosialisasi standar oprasional prosedur (SOP) kepada pekerja tambak Rusli Nurdin di Pulau Tias Kabupaten Bulungan (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Training penggunaan alat pengukuran kualitas air di tambak Suminto Halim di Sungai Bara Kabupaten Bulungan (©WWF – Intelah dilakukansia / M Budi SANTOSA)

Rincian Perkembangan AIP Rincian hasil implementasi AIP oleh PT MMA dapat dilihat pada tabel berikut :

PRINSIP DAN INDIKATOR

PIMPINAN KEGIATAN

DAN REKANAN

Tahapan Seafood Savers

AIP Hasil Evaluasi Rencana Tindak Lanjut /

Kendala

Inte

rmed

iate

Ad

van

ce

Prinsip 1. Mematuhi semua hukum dan perundangan yang berlaku lokal dan nasional

Kriteria 1.1: Dokumen kepatuhan terhadap persyaratan legal nasional dan lokal

Bappeda Prov Kaltara, KLHK, KemenPU&ATR

1.1.1 Kepatuhan terhadap hukum dan perundangan lokal dan nasional yang berlaku

1. Koordinasi dengan pemerintah setempat untuk mensosialisasikan peraturan terkait dengan lahan tambak

2. Fasilitasi pembuatan prosedur operasional tambak

3. Fasilitasi pembuatan catatan operasional tambak

Rusli Nurdin memiliki SIUP dan NPWP lengkap.

Suminto Halim 2 petak masih terkendala SIUP

Prosedur operasional tambak sudah tersedia dan disimpan di logbook PT MMA

Studi HCV sudah dilakukan oleh WWF-ID, hasilnya akan digunakan untuk membantu Pemerintah Provinsi Kaltara dalam menyusun RTRW Prov Kaltara, termasuk didalamnya

Telah dilakukan

penentuan kawasan budidaya

1.1.2 Transparansi mengenai kepatuhan hukum

1. Sosialisasi kepada pemilik tambak SIUP dan sertifikasi CBIB

2. Fasilitasi pembuatan SIUP tambak

3. Pengadaan buku logbook administrasi pembudidaya, pelatihan pengisian dan monev

Telah dilakukan pemasangan SIUP dan surat izin penggunaan tanah untuk usaha tambak di masing-masing rumah jaga

Buku logbook administrasi tambak telah tersedia dan disimpan di PT MMA

WWF memfasilitasi pembuatan TPUPI untuk tambak Suminto Halim

Telah dilakukan pelatihan pengisian logbook kepada pekerja dan Pemilik Tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan

PRINSIP 2. PENEMPATAN TAMBAK PADA LOKASI YANG SESUAI SECARA LINGKUNGAN SEMBARI MELINDUNGI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM ALAMI PENTING

Kriteria 2.1: Biodiversity Environmental Impact Assessment (B-EIA)

PT MMA

2.1.1 Pemilik tambak harus melakukan Penilaian Dampak Lingkungan Keberagaman Hayati (BEIA) dan mensosialisasikan hasilnya secara terbuka dalam bahasa yang dapat dipahami (Proses dan dokumen BEIA harus mengikuti panduan pada Lampiran I)

1. Penyediaan konsultan penyusun B-EIA:

2. Pelaksanaan B-EIA 3. Sosialisasi hasil kajian B-

IEA kepada masyarakat sekitar lokasi pertambakan dan pihak-pihak terkait

Dokumen BEIA PSIA sudah dikirim ke stakeholder (pemilik tambak, DKP Kaltara, Tarakan, Builungan, BLH Bulungan, Tarakan, LSM lokal,WWF, Univ Borneo Tarakan)

Bukti tanda terima dokumen tersedia

Rekomendasi PSIA dan BEIA sudah dilakukan oleh Rusli (dg MMA) antara lain sosialisasi ttg BEIA PSIA secara kontinyu minimal per 2 minggu sekali

Telah dilakukan sosialisasi mengenai hasil kajian kepada pekerja tambak, pemilik tambak dan masyarakat sekitar tambak.

Dokumentasi dan laporan tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

Kriteria 2.2: Conservation of protected areas or critical habitats

2.2.1 Penempatan tambak di Area Dilindungi/ Protected Area

Fasilitasi pemilik tambak dengan peta overlay kawasan tambak yang akan disertifikasi dengan peraturan yang berlaku sebagai bukti bahwa lokasi tambaknya sudah sesuai

Peta overlay lokasi tambak telah tersedia (PT MMA menggunakan peta overlay lokasi tambak yang disusun oleh WWF-ID)

Telah dilakukan

dengan aturan peruntukan kawasan

2.2.2 Penempatan tambak pada ekosistem mangrove maupun ekosistem lahan basah alami penting lainnya atau area yang memiliki nilai ekologis penting sesuai dengan yang ditentukan BEIA atau peraturan yang berlaku.

1. Fasilitasi penyediaan dokumentasi tambak (surat, ijin, foto, dll)

2. Fasilitasi rehabilitasi mangrove di kawasan tambak

Peta overlay lokasi tambak telah tersedia (PT MMA menggunakan peta overlay lokasi tambak yang disusun oleh WWF-ID)

PT MMA telah membuat nursery mangrove untuk penyediaan bibit mangrove dalam rangka rehabilitasi tambak, kapasitas produksi sebanyak 10.000 bibit tiap Tahun

PT MMA dan pembudidaya telah menanam mangrove dengan jumlah total sebanyak 13,290 pohon atau seluas 1,33 Ha (0,62% dari total luas yang harus direhabilitasi seluas 214 Ha)

Telah dilakukan

Kriteria 2.3: Pertimbangan habitat kritis untuk spesies terancam punah

2.3.1 Penempatan tambak pada habitat kritis bagi spesies langka atau masuk dalam Red List IUCN, peraturan nasional maupun peraturan lainnya.

1. Penyediaan konsultan penyusun B-EIA:

2. Pelaksanaan B-EIA 3. Sosialisasi hasil kajian B-

IEA kepada masyarakat sekitar lokasi pertambakan dan pihak-pihak terkait

Telah dilakukan penyusunan dokumen BIEA tambak milik Rusli Nurdin di Pulau Tias dan tambak milik Suminto Halim di Sungai Bara.

Telah dilakukan

Dokumen BEIA PSIA sudah dikirim ke stakeholder (pemilik tambak, DKP Kaltara, Tarakan, Builungan, BLH Bulungan, Tarakan, LSM lokal,WWF, Univ Borneo Tarakan)

Bukti tanda terima dokumen tersedia

Rekomendasi PSIA dan BEIA sudah dilakukan oleh Rusli (dg MMA) antara lain sosialisasi ttg BEIA PSIA secara kontinyu minimal per 2 minggu sekali

Telah dilakukan sosialisasi mengenai hasil kajian kepada pekerja tambak, pemilik tambak dan masyarakat sekitar tambak.

Dokumentasi dan laporan tersedia di logbook PT.MMA

2.3.2 Menjaga habitat kritis bagi spesies langka di dalam area tambak dan menerapkan upaya perlindungan di sekitar areal pertambakan tersebut.

1. Penyediaan laporan kajian RSCIP yang pernah disusun oleh konsorsium WWF-Telapak-WIIP pada tahun 2011

2. Sosialisasi kepada petambak tentang PP No. 7 tahun 1999 dan IUCN Red List

PT MMA menggunakan Laporan Kajian Dasar Budidaya Udang Windu di Pesisir Utara Kalimantan Timur, yang disusun oleh konsorsium WWF-Telapak-WIIP pada tahun 2011, laporan telah tersedia

Telah dilakukan

3. Penyediaan data temuan jenis hewan di lokasi sesuai hasil gap assesment ASC yang dilakukan oleh WWF-ID tahun 2014

4. Sosialisasi perlindungan habitat bagi pemilik tambak

5. Pembuatan dan pemasangan papan larangan merusak/mengambil/mengekeploitasi spesies yang dilindungi

6. Penandatangan komitment dari pemilik tambak untuk tidak merusak/menangkap/membunuh spesies yang dilindungi serta membuka hutan mangrove untuk tambak baru

PP No 2 tahun 1999 telah tersedia

PT MMA akan menggunakan Laporan Kajian Dasar Budidaya Udang Windu di Pesisir Utara Kalimantan Timur, yang disusun oleh konsorsium WWF-Telapak-WIIP pada tahun 2011; Laporan gap assesment ASC yang disusun oleh WWF-ID tahun 2014; dan Laporan Studi HCV pada kawasan tambak dan mangrove di Muara Sungai Bulungan Kalimantan Utara, yang disusun oleh WWF-ID tahun 2015

Telah dilakukan pemasangan papan larangan eksploitasi hewan dlindungi

Telah dilakukan penandatanganan surat komitmen untuk tidak membunuh spesies dilindungi serta membuka tambak baru di habitat mangrove yang dilindungi

Telah dilakukan sosialisasi kepada pemilik dan pekerja

Selain progress AIP yang dilakukan oleh PT MMA bersama pembudidaya yang akan diajukan ke sertifikasi ASC, telah dilakukan pula review oleh certification

body atas dokumen kelengkapan ASC serta perbaikan di tambak. Hasilnya berbagai dokumen, SOP, pencatatan dan pengecekan/pengujian masih harus

tambak mengenai larangan memburu dan larangan merusak habitat atau mangrove di wilayah tambak

Kriteria 2.4: Ecological buffers, barriers and corridors

2.4.1 Coastal barriers: Minimal penghalang pantai permanen antara areal tambak dengan laut (dapat berupa konstruksi maupun penghalang alami)

1. Penyediaan bibit mangrove untuk penanaman di areal kawasan sempadan sungai

2. Penanaman mangrove dengan luasan sesuai rekomendasi hasil gap assesment ASC

3. Monev dan dokumentasi pertumbuhan mangrove

4. Penyediaan peta sketsa buffer pesisir sesuai peraturan perundangan yang berlaku

PT MMA telah membuat nursery mangrove untuk penyediaan bibit mangrove dalam rangka rehabilitasi tambak, kapasitas produksi sebanyak 10.000 bibit tiap siklus

PT MMA dan pembudidaya telah menanam mangrove dengan jumlah total sebanyak 13,290 pohon atau seluas 1,33 Ha (0,62% dari total luas yang harus direhabilitasi seluas 214 Ha) Belum dilakukan monev pertumbuhan mangrove di tambak

Peta buffer tambak tersedia, diadopsi dari laporan gap assesment ASC yang disusun oleh WWF-ID tahun 2014

Telah dilakukan

2.4.2 Riparian buffers: Lebar minimum vegetasi alami tak terjamah antara tambak dan lingkungan perairan.

Penyediaan peta sketsa buffer pesisir sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Peta buffer tambak tersedia, diadopsi dari laporan gap assesment ASC yang disusun oleh WWF-ID tahun 2014

Telah dilakukan

2.4.3 Koridor: Lebar minimum vegetasi alami tak terjamah di areal tambak yang berfungsi menyediakan tempat gerak bagi manusia atau perlintasan spesies asli (satwa liar) menuju areal pertanian

Penyediaan peta sketsa buffer pesisir sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Peta buffer tambak tersedia, diadopsi dari laporan gap assesment ASC yang disusun oleh WWF-ID tahun 2014

Akan dilakukan pembahasan mengenai koridor untuk satwa liar di laporan BIEA

Telah dilakukan

Kriteria 2.5: Prevention of salinization of freshwater and soil resources

2.5.1 Kehilangan air yang diizinkan melalui perembesan air dari dalam kolam

N/A Dokumen BEIA yang

menerangkan sumber air

masuk

Telah dilakukan

2.5.2 Kemungkinan menggunakan air tanah tawar untuk menurunkan salinitas tambak

N/A N/A

2.5.3 Nilai Daya Hantar Listrik (DHL) atau konsentrasi klorida air sumur yang digunakan untuk menurunkan salinitas air tambak; atau sumur yang berada di areal pertambakan dan permukaan badan air tawar yang berdekatan dengan areal pertambakan atau penerima air buangan dari tambak Requirement: DHL perairan < 1,500 µmhos/cm atau

N/A Tidak dilakukan pengukuran

klorida

Menurut laporan BEIA, NOT

APPLICABLE.

tidak dilakukan pengukuran

karena lokasi tambak bukan

di darat, tidak dikhawatirkan

terjadi intrusi

Telah dilakukan

konsentrasi klorida perairan < 300 mg/L.

2.5.4 DHL atau konsentrasi klorida tanah pada ekosistem sekitar dan lahan pertanian

N/A Tidak dilakukan pengukuran

klorida

Menurut laporan BEIA, NOT

APPLICABLE.

tidak dilakukan pengukuran

karena lokasi tambak bukan

di darat, tidak dikhawatirkan

terjadi intrusi

Telah dilakukan

2.5.5 DHL atau konsentrasi klorida dari sedimen yang siap dibuang ke luar tambak. Nilai DHL atau Klorida lumpur yang akan dibuang tidak melebihi nilai pada tanah di area pembuangan lumpur

N/A Tidak dilakukan pengukuran

klorida

Menurut laporan BEIA, NOT

APPLICABLE.

tidak dilakukan pengukuran

karena lokasi tambak bukan

di darat, tidak dikhawatirkan

terjadi intrusi

Telah dilakukan

PRINSIP 3: BANGUN DAN OPERASIKAN TAMBAK DENGAN

MEMPERTIMBANGKAN MASYARAKAT SEKITAR

Kriteria 3.1: Seluruh dampak terhadap masyarakat sekitar, pengguna ekosistem dan pemilik lahan diperhitungkan untuk dan sebagai, atau akan, dinegosiasikan dalam sikap yang terbuka dan akuntabel

PT MMA

3.1.1 Pemilik tambak harus melakukan Sosial Impact Assessment (p-SIA) secara partisipatif dan menyebarluaskan hasilnya secara terbuka dalam bahasa lokal (yang dimengerti masyarakat). Pemerintah daerah dan setidaknya satu organisasi masyarakat sipil yang dipilih oleh masyarakat harus memiliki salinan dokumen ini. Dokumen dan proses P-SIA, dampak dan resiko analisis dilakukan secara partisipatif dengan masyarakat dan pemangku kepentingan sekitarnya. Unsur partisipatif yang tampak/muncul disertakan dalam laporan. Hasil yang disepakati antara petambak dan masyarakat sekitar tentang bagaimana mengelola risiko dan dampak termasuk dalam laporan.

1. Fasilitasi pembuatan resolusi konflik

2. Penyediaan laporan P-SIA untuk tambak terpilih

Dokumen PSIA tersedia

Format resolusi konflik tersedia, disimpan di logbook di PT MMA

Telah dilakukan pembuatan form pencatatan konflik di wilayah tambak namun tidak ada konflik yang terjadi di wilayah tambak

Telah dilakukan penyusunan dokumen p-SIA tambak milik Rusli Nurdin di Pulau Tias dan tambak milik Suminto Halim di Sungai Bara.

Dokumen tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

Kriteria 3.2: Penyelesaian Keluhan oleh pemangku kepentingan yang terkena dampak

3.2.1 Pemilik tambak harus mengembangkan dan menerapkan kebijakan resolusi konflik diverifikasi bagi masyarakat setempat. Kebijakan tersebut harus menyatakan bagaimana konflik yang teridentifikasi dalam p-SIA dan keluhan baru akan dilacak secara transparan, mediasi ketiga pihak dapat menjadi bagian dari proses dan menjelaskan bagaimana menanggapi semua keluhan yang diterima. Kotak pengaduan, register keluhan dan penerimaan pengaduan menggunakan bahasa lokal.

Fasilitasi pembuatan dan sosialisasi resolusi konflik

Format resolusi konflik tersedia, disimpan di logbook di PT MMA

Telah dilakukan pembuatan form pencatatan konflik di wilayah tambak namun tidak ada konflik yang terjadi di wilayah tambak

Telah dilakukan sosialisasi resolusi konflik kepada pembudidaya dan pekerja tambak

Telah dilakukan

3.2.2. Area konflik atau sengketa dicatat dan dibagikan ke petambak, pemerintah daerah dan perwakilan masyarakat sekitar. Setidaknya 50% dari konflik harus diselesaikan dalam satu tahun dari tanggal yang diajukan, dan total 75% pada periode antara dua audit berturut-turut.

Fasilitasi pembuatan dan sosialisasi resolusi konflik

Format resolusi konflik tersedia, disimpan di logbook di PT MMA

Telah dilakukan pembuatan form pencatatan konflik di wilayah tambak namun tidak ada konflik yang terjadi di wilayah tambak

Telah sosialisasi resolusi konflik kepada pembudidaya dan pekerja tambak

Telah dilakukan

Kriteria 3.3. Transparansi dalam menyediakan kesempatan kerja didalam masyarakat lokal

3.3.1 Pemilik tambak harus mendokumentasikan bukti iklan yang ditujukan untuk pekerja yang bisa mengakkses tambak dalam 1 hari perjalanan dan pekerja yang tidak dapat melakukan perjalanan ke dan dari rumah setiap hari.

Fasilitasi pembuatan iklan lowongan pekerjaan bagi calon penjaga tambak

Format iklan lowongan pekerjaan penjaga tambak tersedia, dan telah dilakukan pemasangan di lokasi sekitar perusahaan dan kampung terdekat dari tambak

arsip dan dokumentasi disimpan di logbook di PT MMA

Telah dilakukan

3.3.2 Rekruitmen dilakukan sesuai dengan lowongan pekerjaan yang tersedia, dan berdasarkan profil dan kemampuan pekerja (keterampilan, pengalaman sesuai CV)

1. Fasilitasi pembuatan catatan informasi tentang pekerja tambak

2. Fasilitasi pembuatan catatan rekrutmen calon penjaga tambak

3. Fasilitasi pembuatan notulensi perekrutan penjaga tambak

Data informasi penjaga tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim tersedia, disimpan di logbook PT MMA

Telah dilakukan pembuatan data pekerja baru

Telah dilakukan pencatatan hasil notulensi perekrutan penjaga tambak Rusli

Telah dilakukan

dilakukan untuk melengkapi persyaratan kepatuhan terhadap standar ASC-Shrimp, diantaranya perbaikan atas dokumen BEIA terkait peta dan sketsa lokasi

tambak serta lokasi-lokasi yang menjadi tempat pembuangan lumpur tambak; perbaikan dokumen kontrak kerja buruh tambak beserta SOP dan aturan-

aturannya; perbaikan atas SOP-SOP teknis operasional tambak; perbaikan tindakan teknis yang diperlukan di tambak sesuai dengan standar ASC-shrimp;

Nurdin dan Suminto Halim

3.4.1 Tersedia Kontrak Kerja Fasilitasi pembuatan kontrak kerja pegawai tambak

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara pekerja tambak dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim (Salinan kontrak kerja telah di berikan kepada pekerja tambak)

Telah dilakukan

3.4.2 Ketentuan Persyaratan Kontrak

Fasilitasi pembuatan kontrak kerja pegawai tambak

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara pekerja tambak dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim (Salinan tkontrak kerja telah di berikan kepada pekerja tambak)

Telah dilakukan

3.4.3 Transparansi dan keterbukaan dalam melakukan negoisasi

Pengisian notulensi hasil pertemuan antara pegawai tambak dengan pemilik tambak jika ada masalah yang dituliskan di logbook

Telah dilakukan pencatatan/ notulensi hasil pertemuan antara pekerja dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim Notulensi tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

PRINSIP 4. OPERASIKAN TAMBAK DENGAN PRAKTIK BURUH YANG BERTANGGUNG JAWAB

Kriteria 4.1. Buruh anak dan pekerja muda

PT MMA

4.1.1. Persentase pekerja terlatih di bidang keselematan dan kesehatan kerja, serta prosedur dan kebijakan yang relevan dengan pekerjaan. Peralatan keselamatan tersedia dan dipelihara dan bisa digunakan.

Fasilitasi pembuatan data pekerja tambak

Data informasi penjaga tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim tersedia, disimpan di logbook di PT MMA

Telah dilakukan

Kriteria 4.2. Buruh paksa, terikat dan diwajibkan

4.2.1. Hak untuk pembayaran penuh penuh dan manfaat akhir

1. Sosialisasi kepada pemilik dan penjaga tambak tentang pentingnya kontrak kerja yang meliputi hak dan kewajiban pekerja

2. Pelatihan pembuatan kontrak kerja bagi pemilik dan pekerja tambak

3. Pembuatan kontrak kerja tertulis untuk pekerja tambak

4. Berlakunya kontrak kerja untuk pekerja tambak sesuai kesepakatan bersama

5. Mendampingi pemilik tambak untuk membuat catatan pembayaran gaji, bonus dan benefit lainnya terhadap pekerjanya

6. Fasilitasi pembuatan bukti tanda terima gaji dan benefit lainnya

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara pekerja tambak dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan sosialisasi tentang kontrak kerja tertulis bagi pemilik dan pekerja tambak

Telah dilakukannya pembuatan slip gaji kepada pekerja tambak, dengan uraian besaran gaji, potongan dan total gaji bersih

Telah dilakukannya pembuatan surat pernyataan mengenai tidak boleh melakukan kekerasan ditambak.

Telah dilakukan

7. Sosialisasi kepada pemilik dan penjaga tambak agar tidak melakukan kerja paksa (mempekerjakan orang untuk melunasi hutang)

4.2.2. Karyawan memiliki hak untuk menjaga dokumen identitas dan izin kerja.

Sosialisasi kepada pemilik tambak agar pemilik tambak tidak menahan KTP asli pekerja

Telah dilakukan pembuatan surat pernyataan yang berisi pemilik tambak tidak menahan KTP asli pekerja tambak. Surat pernyataan tersimpan di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

4.2.3. Pekerja tambak memiliki kebebasan bergerak di luar jam kerja.

Sosialisasi kepada pemilik untuk tidak melarang pekerja untuk bepergian di luar jam kerja

Telah dilakukan pembuatan surat pernyataan yang berisi pemilik tambak tidak menahan KTP asli pekerja tambak dan pekerja tambak boleh berpergian diluar jam kerja Surat pernyataan tersimpan di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

Kriteria 4.3: Diskriminasi di lingkungan kerja

4.3.1 Kebijakan Anti-diskriminasi di tempat kerja, tidak terbatas pada, bagaimana menghadapi diskriminasi di tempat kerja tetapi juga pekerja memperoleh akses yang sama terhadap semua pekerjaan yang berhubungan dengan jenis kelamin, usia, asal pekerja (lokal vs pendatang), ras atau agama. Perusahaan memiliki

1. Fasilitasi pembuatan kebijakan anti diskriminasi

2. Sosialisasi kebijakan anti diskriminasi kepada pemilik dan pekerja tambak

3. Monitoring pelaksanaan kebijaksanaan dengan random interview terhadap pekerja tambak

Telah dilakukan pembuatan format kebijakan anti diskriminasi Telah dilakukannya sosialisasi kepada pekerja tambak mengenai diskriminasi

Telah dilakukan

prosedur yang jelas dan transparan untuk menanggapi keluhan diskriminasi pekerja.

4.3.2 Jumlah kejadian diskriminasi Fasilitasi pembuatan catatan mengenai keluhan diskriminasi

Telah dilakukan pembuatan format kebijakan anti diskriminasi

Telah dilakukan

4.3.3 Kesetaraan dalam kesempatan kerja dan gaji. Semua pekerja yang dipekerjakan di tambak (dengan peran dan tingkatan yang sama) menerima gaji yang sama, tidak ada perbedaan gender, asal, ras atau agama, kesempatan promosi, pengaturan keamanan kerja dan kesempatan pelatihan untuk pekerjaan yang sama.

Fasilitasi pembuatan catatan tentang perubahan gaji pada periode waktu tertentu, catatan promosi dan pelatihan

Telah dilakukan pencatatan perubahan upah/bonus pekerja tambak Suminto Halim yang awalnya 20% menjadi 22%

Telah dilakukan

4.3.4 Menghormati hak bersalin N/A N / A N / A

Kriteria 4.4: Lingkungan kerja yang sehat dan aman

4.4.1. Persentase pekerja terlatih di bidang keselematan dan kesehatan kerja, serta prosedur dan kebijakan yang

1. Sosialisasi kepada pemilik tambak terhadap keharusan penyelenggaraan

Telah dilakukan sosialisasi keselamatan kerja di tambak

Telah dilakukan

relevan dengan pekerjaan. Peralatan keselamatan tersedia dan dipelihara dan bisa digunakan

training untuk keselamatan kerja pekerja

2. Fasilitasi penyediaan alat-alat keselamatan kerja untuk petambak

3. Identifikasi badan yang memiliki otoritas untuk melakukan training keselamatan kerja

4. Pelaksanaan training keselamatan kerja

Telah dilakukan penyediaan alat keselamatan kerja di tambak Rusli Nurdin dan Di tambak Suminto Halim berupa Sarung tangan, sepatu boot, Kotak P3K, dan Masker.

4.4.2. Pemantauan kecelakaan dan insiden, serta tindakan korektif.

Fasilitasi pencatatan kecelakaan kerja dan tindakan korektif yang dilakukan

Telah dilakukan pembuatan dan pengisian form kecelakaan kerja ditambak, dan tidak ada terjadi kecelakaan kerja ditambak. Data tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

4.4.3. Cakupan biaya medis

1. Memastikan bahwa tanggungan biaya pengobatan atas kecelakaan kerja tercantum dalam kontrak

2. Memastikan bahwa pemilik menanggung biaya pengobatan sesuai kontrak

3. Pendampingan pencatatan atas biaya pengobatan yang terlah ditanggung oleh pemilik

Pemilik tambak berkomitmen dan melakukan penandatanganan kontrak kerja yang isinya dicantumkan tentang jaminan keselamatan dan kecelakaan kerja ditanggung oleh pemilik tambak (saat ini belum terjadi kecelakaan kerja ditambak) Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja yang didalamnya terlampir poin mengenai

Telah dilakukan

perbaikan dokumen-dokumen yang terkait dengan resolusi konflik; perbaikan dokumen terkait dengan pengujian kualitas air, Nitrogen dan Phosporeus; serta

penyediaan berbagai macam lokasi, tempat, dan SOP terkait bahan-bahan kimia yang digunakan di tambak.

tanggungan biaya kecelakaan kerja ditambak.

Kriteria 4.5: Upah minimum dan adil atau "upah layak"

4.5.1 Tingkat upah minimum yang berlaku sesuai deskripsi spesifik pekerjaan / tugas mereka.

1. Melakukan sosialisasi kepada pemilik tambak untuk melakukan pencatatan sumber-sumber penerimaan pekerja dan melakukan pemberian salinan tanda terima untuk setiap gaji maupun penerimaan lainnya yang kepada pekerja tambak

2. Melakukan pendampingan kepada pemilik tambak untuk menyimpan catatan pembayaran gaji termasuk potongan dan simpanan

3. Melakukan cross cek antara penerimaan total pekerja dengan UMR serta memastikan bahwa penerimaan pekerja tidak di bawah nilai UMR

Telah dilakukan pencatatan mengenai hasil pendapatan setiap periodenya pekerja tambak Rusli Nurdin. Pendapatan berupa hasil panen (ikan dan udang), hasil penjualan kepiting, dan sembako selama waktu pemanenan.

Hasil perhitungan jumlah pendapatan pekerja tambak Rusli Nurdin tersedia di Logbook PT.MMA, dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan kisaran rata-rata pendaptanj pekerja tambak diatas UMK Kota Tarakan.

Telah dilakukan pembayaran gaji pekerja tambak menggunakan Slip pembayaran gaji.

Telah dilakukan

4.5.2 Pekerja tetap mendapat upah yang adil. Gaji yang diterima pekerja jika belum mencapai tingkat "upah yang adil", meningkat secara bertahap sehingga mencukupi untuk kebutuhan dasar seorang pekerja, ditambah pendapatan tambahan yang memungkinkan untuk tabungan dan / atau dana pensiun.

1. Melakukan sosialisasi kepada pemilik tambak untuk melakukan pencatatan sumber-sumber penerimaan pekerja dan melakukan pemberian salinan tanda terima untuk setiap gaji maupun penerimaan lainnya yang kepada pekerja tambak

2. Melakukan pendampingan kepada pemilik tambak untuk menyimpan catatan pembayaran gaji termasuk potongan dan simpanan

3. Melakukan cross cek antara penerimaan total pekerja dengan UMR serta memastikan bahwa penerimaan pekerja tidak di bawah nilai UMR

Telah dilakukan pencatatan mengenai hasil pendapatan setiap periodenya pekerja tambak Rusli Nurdin. Pendapatan berupa hasil panen (ikan dan udang), hasil penjualan kepiting, dan sembako selama waktu pemanenan.

Hasil perhitungan jumlah pendapatan pekerja tambak Rusli Nurdin tersedia di Logbook PT.MMA, dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan kisaran rata-rata pendaptanj pekerja tambak diatas UMK Kota Tarakan.

Telah dilakukan pembayaran gaji pekerja tambak menggunakan Slip pembayaran gaji.

Telah dilakukan

4.5.3. Hukuman melalui pelanggaran hak atau upah pekerja.

Melakukan sosialisasi ketentuan ASC tentang larangan melakukan kekerasan fisik dan pengurangan gaji kepada pemilik tambak

telah dilakukan pembuatan surat komitmen komitmen pemilik tambak untuk tidak mempekerjakan penjaga di bawah umur 18 tahun; tidak melakukan diskriminasi, tindakan kekerasan,

Telah dilakukan

pelecehan; komitmen untuk tidak menahan gaji, tidak melarang berorganisasi, bersedia memberi waktu libur dan memberikan asuransi kecelakaan kerja kepada penjaga tambak. dan telah disetujui oleh pemilik tambak Rusli Nurdin

4.5.4. Ada mekanisme untuk menetapkan gaji dan tunjangan (termasuk, kombinasi gaji dan pengaturan pembagian hasil saat di panen).

1. Fasilitasi penyusunan aturan dalam penetapan gaji pekerja

2. Fasilitasi penuangan aturan penetapan gaji dalam kontrak

3. Sosialisasi mekanisme penetapan gaji kepada pekerja

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja yang isinya meliputi pembagian hasil panen sebesar 25% di tambak milik Rusli Nurdin dan 22% di tambak milik Suminto Halim

Telah dilakukan pencatatan mengenai hasil pendapatan setiap periodenya pekerja tambak Rusli Nurdin. Pendapatan berupa hasil panen (ikan dan udang), hasil penjualan kepiting, dan sembako selama waktu pemanenan.

Hasil perhitungan jumlah pendapatan pekerja tambak Rusli Nurdin tersedia di

Telah dilakukan

Logbook PT.MMA, dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan kisaran rata-rata pendaptan pekerja tambak diatas UMK Kota Tarakan.

Telah dilakukan pembayaran gaji pekerja tambak menggunakan Slip pembayaran gaji.

Telah dilakukan sosialisasi mengenai perhitungan hasil panen dan besaran pembagian hasil panen kepeda pekerja tambak

4.5.5. Skema kontrak kerja berulang yang dilakukan untuk menghindari kontrak kerja penuh (tetap), dan akses pekerja untuk mendapatkan remunerasi yang adil.

Fasilitasi pembuatan kontrak kerja pegawai tambak

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara pekerja tambak dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan

Kriteria 4.6: Akses terhadap kebebasan ber-asosiasi dan hak untuk penawaran kolektif

4.6.1. Persentase pekerja dengan akses ke serikat pekerja, organisasi pekerja, dan / atau memiliki kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri dan kemampuan untuk berunding bersama [75] atau untuk

1. Sosialisasi hak pekerja tambak untuk berserikat 2. Fasilitasi pembuatan kontrak kerja yang secara eksplisit menyatakan hak kebebasan berserikat

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara pekerja tambak dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan

memiliki akses ke perwakilan yang dipilih oleh pekerja tanpa campur tangan manajemen.

3. Fasilitasi deklarasi pemilik tambak untuk memberikan kebebasan berasosiasi dan hak penawaran kolektif baik verbal maupun tertulis

4.6.2 Anggota serikat atau organisasi pekerja tidak didiskriminasikan oleh majikan.

Melakukan monitoring untuk memastikan bahwa hak berserikat oleh pekerja diterima secara penuh

PT MMA telah membuat format surat komitmen pemilik tambak untuk tidak mempekerjakan penjaga di bawah umur 18 tahun; tidak melakukan diskriminasi, tindakan kekerasan, pelecehan; komitmen untuk tidak menahan gaji, tidak melarang berorganisasi, bersedia memberi waktu libur

Telah dilakukan

Kriteria: 4.7: Gangguan dan praktik disipliner dalam lingkungan kerja yang menyebabkan kerugian fisik sementara atau permanen dan/atau kerugian mental.

4.7.1. Keadilan tindakan-tindakan disipliner karyawan

Pembuatan catatan tindakan indisipliner yang dilakukan pekerja dan tindakan yang diambil untuk mencegah terulangnya tindakan tersebut

Telah dilakukan pembuatan form tindakan indisipliner

Telah dilakukan

4.7.2. Kebijakan dan prosedur disiplin yang adil dan transparan.

Fasilitasi pembuatan kebijakan anti kekerasan dan tindakan indisipliner kasar yang disetujui oleh pekerja dan pemilik tambak

telah dilakukan pembuatan Form kebijakan anti Diskriminasi.dan telah dilakukan pemasangan di tambak rusli nurdin dan sumingto halim.

Telah dilakukan

4.7.3. Larangan pelecehan.

Pembuatan catatan tindakan pelecehan dan gangguan pekerjaan (jika ditemukan kasus)

Telah dilakukan pembuatan surat pernyataan mengenai tidak boleh melakukan pelecehan di tambak

Telah dilakukan

Kriteria 4.8. Kompensasi lembur dan jam kerja

4.8.1. Jumlah maksimum jam kerja biasa: Delapan jam / hari atau 48 jam / minggu (rata-rata maksimum periode lebih dari 17 minggu) termasuk jam "stand-by"; dengan setidaknya satu hari penuh (termasuk dua malam) libur setiap tujuh hari.

Fasilitasi pembuatan jadwal kerja tertulis yang ditandatangani pekerja

Telah dilakukan pembuatan jadwal kerja selama 1 Siklus budidaya (3 Bulan)yang telah disepakati oleh pekerja dan pemilik tambak

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja yang isinya meliputi kewajiban pekerja dan tanggung jawab pekerja

Telah dilakukan

4.8.2. Hak untuk meninggalkan tambak setelah selesai tugas melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

Fasilitasi pembuatan daftar hadir pekerja Monitoring pelaksaan kerja (cross cek dengan time sheet yang diisi oleh pekerja)

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja yang isinya meliputi kewajiban pekerja dan tanggung jawab pekerja

Telah dilakukan

4.8.3. Waktu libur yang merupakan hak karyawan, namun tetapi tidak diwajibkan untuk meninggalkan tambak, kecuali ada perjanjian kedua pihak, majikan dan karyawan, setuju bahwa hari libur tidak ditampung di tambak.

1. Memastikan bahwa hak pekerja untuk meninggalkan tambak selepas jam kerja dan juga hak untuk cuti tertuang dalam kontrak

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja yang isinya meliputi kewajiban pekerja dan tanggung jawab pekerja

Telah dilakukan

2. Monitoring perolehan kedua hak tersebut melalui time sheet

4.8.4. Transport diberikan kepada pekerja (dalam kasus di mana lokasi peternakan terpencil) untuk memungkinkan pekerja untuk menikmati relaksasi/libur di rumah, dengan keluarga atau di tempat-tempat rekreasi yang mereka pilih.

1. Sosialisasi kepada pemilik untuk penyediaan transportasi dalam waktu tertentu untuk relaksasi pekerja tambak

2. Fasilitasi pengakomodiran penyediaan fasilitas transportasi dalam kontrak

Pemilik tambak sudah menyediakan transportasi bagi pekerjanya, Dokumentasi tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

4.8.5. Lembur bersifat sukarela, dan tidak lebih dari 12 jam / minggu.

Memastikan bahwa pekerja mendapatkan uang tambahan atau lembur untuk pekerjaan yang tidak tertera dalam kontrak

Belum ada catatan tertulis tentang upah lembur bagi pekerja NOTE : secara adat dan kebiasaan tidak ada istilah “lembur” bagi pekerja tambak

Telah dilakukan

4.8.6. Lembur bersifat sukarela, dan tidak lebih dari 12 jam / minggu.

1. Fasilitasi pembuatan time sheet dan sosialisasi pengisian time sheet oleh pekerja

2. Fasilitasi pencatatan pembayaran uang lembur berdasarkan time sheet

3. Pengawasan pembayaran uang

Belum ada catatan tertulis tentang upah lembur bagi pekerja NOTE : secara adat dan kebiasaan tidak ada istilah “lembur” bagi pekerja tambak

Telah dilakukan

lembur berdasarkan kontrak

4.8.7 Hak untuk cuti hamil, termasuk istirahat harian atau pengurangan jam kerja untuk memenuhi kebutuhan perawatan anak.

N/A N / A

Kriteria 4.9. Kontrak pekerja wajar dan transparan

4.9.1. Indikator: Kontrak kerja kerja tidak dilakukan berulang-ulang, karena pemilik tambak menghindari kewajiban untuk memberikan hak sebagai karyawan tetap.

1. Memfasilitasi pembuatan kontrak kerja yang adil dan transparan serta tidak mempraktekan skema magang yang berulang. Melakukan monitoring pelaksanaan kontrak kerja

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara pekerja tambak dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan sosialisasi tentang kontrak kerja tertulis bagi pemilik dan pekerja tambak

Telah dilakukan

4.9.2. Indikator: Semua pekerja memiliki izin yang sesuai dan berlaku untuk bekerja di negara itu.

N / A N / A

4.9.3. Pekerja sepenuhnya menyadari kondisi kerja mereka dan menegaskan kesepakatan mereka (lisan atau tertulis). Kebijakan dan prosedur kerja tertulis yang diperlukan bila ada lebih dari lima pekerja yang dipekerjakan.

1. Fasilitasi pelatihan penyusunan kontrak kerja dengan memasukkan hak dan kewajiban pekerja yang telah disepakati bersama. 2. Fasilitasi pembuatan kontrak kerja dan kebijakan untuk pekerja tambak yang tertulis;

Telah dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara pekerja tambak dan pemilik tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan sosialisasi tentang kontrak kerja tertulis

Telah dilakukan

3. Memastikan bahwa salinan kontrak kerja dipegang oleh pekerja

bagi pemilik dan pekerja tambak

4.9.4. Masa Kerja Percobaan ditetapkan dalam kontrak .

N / A N / A

4.9.5 Dalam hal dilakukan sub-kontrak kerja oleh pihak ketiga, pemilik tambak harus memastikan bahwa undang-undang ketenagakerjaan, telah menghormati dan mentaati ketentuan jaminan sosial sesuai ketentuan ILO.

N / A N / A

Kriteria 4.10: Sistem pengelolaan pekerja yang wajar dan transparan

4.10.1. Pemiliki tambak memastikan bahwa semua pekerja memiliki akses ke saluran komunikasi yang sesuai dengan manajer (pengelola tambak) mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak buruh dan kondisi kerja.

1. Sosialisasi pentingnya kotak saran/keluhan kepada pemilik tambak

2. Fasilitasi pembuatan kotak keluhan

3. Sosialisasi kotak keluhan kepada pekerja

4. Rekapitulasi keluhan minimal 2 kali dalam satu tahun

5. Pembahasan keluhan minimal 2 kali dalam setahun

6. Notulensi diskusi dan penyelesaian masalah

• Telah dilakukan pembuatan dan pemasangan Kotak keluhan di tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim • Telah dilakukan pembuatan form pencatatan keluhan •Tidak ada catatan keluhan yang terjadi di tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim Telah dilakukan sosialisasi kepada pekerja tambak mengenai cara menyampaikan keluhan

Telah dilakukan

4.10.2. Manajemen (pengelola tambak) bertemu tenaga kerja setidaknya dua kali per tahun atas dasar agenda tertulis, serta ada catatan tertulis (notulen) pertemuan tersebut.

1. Pembuatan daftar keluhan berdasarkan apa yang disampaikan oleh pekerja pada kotak keluhan dan membuat catatan atas respon yang diberikan

2. Memastikan bahwa semua keluhan terespon oleh pemilik tambak dengan melakukan wawancara rutin ke pekerja tambak

• Telah dilakukan pembuatan dan pemasangan Kotak keluhan di tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim • Telah dilakukan pembuatan form pencatatan keluhan •Tidak ada catatan keluhan yang terjadi di tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan

4.10.3. Rencana kerja dengan penjadwalan waktu untuk mengatasi keluhan dan masalah

Memfasilitasi pemilik tambak untuk melaksanakan aksi penyelesaian masalah berdasarkan keluhan dan membuat jadwal waktu dalam penyelesaian masalah tersebut

• Telah dilakukan pembuatan dan pemasangan Kotak keluhan di tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim • Telah dilakukan pembuatan dan pencatatan form pencatatan keluhan •Tidak ada catatan keluhan yang terjadi di tambak Rusli Nurdindan Suminto halim

Telah dilakukan

4.10.4 Persentase keluhan yang diselesaikan dalam waktu tiga bulan setelah diterima.

Membuat secara tertulis kesepakatan antara pemilik dan pekerja terhadap penyelesaian keluhan

Telah dilakukan pemasangan kotak keluhan untuk pekerja tambak dan masyarakat sekitar tambak dan pembuatan form keluhan pekerja tambak yang isi formnya membahas mengenai waktu keluhan dan waktu penyelesaian keluhan pekerja tambak

Telah dilakukan

4.11: Kondisi hidup pekerja yang tinggal di tambak

4.11.1. Kondisi hidup bagi pekerja yang ditampung di tambak, layak dan aman

Melakukan sosialisasi kepada pemilik tambak untuk menyediakan tempat tinggal dan MCK yang layak untuk pekerjanya beserta fasilitas air bersih

Telah dilakukan pembuatan toilet ditambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim Dokumentasi tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

4.11.2. Fasilitas yang memadai bagi perempuan.

N / A N / A

PRINSIP 5. KELOLA KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN UDANG DENGAN TINDAKAN YANG BERTANGGUNGJAWAB

Kriteria 5.1: Pencegahan penyakit PT MMA

5.1.1. Menyediakan dan menjaga rencana kesehatan operasional yang menangani: 1) patogen yang berasal dari lingkungan sekitarmemasuki tembak (contoh: kontrol predator dan vektor) 2) Patogen yang menyebar dari tambak ke lingkungan sekitar (contoh:filtrasi/sterilisasi limbah, dan sampah seperti pengelolaan udang yang mati) 3)Penyebaran patogen didalam tambak. Kritikal untuk menghindari kontaminasi silang, medeteksi dan mencegah

1. Pembuatan SOP Pencegahan dan Penanganan Penyakit yang meliputi predator / vektor control, pencegahan infeksi patogen keluar tambak, dan pencegahan penyebaran penyakit di dalam tambak) 2. Training SOP kepada pekerja tambak 3. Monitoring dan pencatatan kesehatan udang (sampling rutin) 4. Melakukan pencegahan dan penanganan penyakit sesuai SOP

Telah dilakukan pembuatan SOP pengendalian penyakit udang

Telah dilakukan pembuatan SOP kontrol predator

Catatan pengukuran kualitas air dan kondisi udang di tambak Rusli dan Suminto Halim tersedia, disimpan di logbook PT MMA

Telah dilakukan pencatatan mengenai monitoring udang setiap siklusnya

Telah dilakukan

kemunculan patogen, dan memonitor adanya tanda-tanda eksternal patologis dan hewan yang hampir mati.

5.1.2. Proses filtrasi air masuk untuk meminimasi masuknya patogen. Memastikan bahwa semua inlet tambak dan kolam memiliki jaring, saringan, layar atau penghalang dengan ukuran mata jaring yang sesuai.

Memastikan petambak menggunakan saringan ganda pada inlet dengan ukuran mata jaring yang sesuai (ukuran mata jaring lapis kedua lebih kecil untuk memastikan predator tidak bisa masuk dan udang yang dipelihara tidak bisa keluar)

Pembudidaya sudah menggunakan 2 lapis jaring dengan ukuran (1 mm) dan (4 mm) untuk mencegah udang keluar

Telah dilakukan

5.1.3. Survival Rate tahunan rata-rata (SR)[86] , yang meliputi tiga sistem berbeda.

1. Mendampingi petambak untuk double cek jumlah PL yang ditebar

2. Melakukan pendampingan kepada petambak untuk menghitung jumlah udang yang dipanen (Total biomassa panen / ukuran rata-rata udang)

3. Melakukan pendampingan kepada petambak untuk melakukan kalkulasi SR setiap siklus

4. Fasilitasi pencatatan dalam logbook monitoring tambak

5. Melakukan pencatatan hasil panen termasuk kuantitas udang per variasi ukuran

Telah dilakukan pencatatan jumlah benur yang di tebar dan hasil panen Rusli Nurdin dan Suminto Halim berupa nota penjualan tersedia pada sampai bulan November 2016, data disimpan di logbook PT MMA

Telah dilakukan pencatatan hasil panen, variasi ukuran/size udang, udang yang mati dan ukurannya dan SR setiap siklus budidaya

Telah melakukan pencatatan monitoring udang setiap siklus budidaya

Telah dilakukan

6. Fasilitasi pencatatan monitoring udang yang mati dan berat udang rata-rata yang mati beserta jumlahnya

Catatan tersedia dilogbook PT.MMA

5.1.4. Persentase postlarvae Specific Pathogen Free (SPF) [88] atau Specific Pathogen Resistant (SPR) [89] terhadap semua penyakit yang penting (misal apakah SPF-WSSV, atau SPF untuk beberapa virus) [90] .

1. Fasilitasi petambak untuk meminta dan menyimpan bukti SPF dan SPR atas benih yang dibeli dari hatchery

2. Memasukkan ciri-ciri penyakit OIE ((WSSV, IMNV, IHHNV, YHV, TSV) dalam SOP Pencegahan dan Penanganan Penyakit

3. Petambak memiliki arsip SOP tersebut

4. Melakukan monitoring kesehatan udang secara rutin dan melakukan pencatatan

5. Melakukan pelaporan apabila ada penyakit yang tidak diketahui kepada DKP setempat

Telah dilakukan pembuatan SOP pencegahan dan penanganan penyakit di tambak dan dilakukan penyimpanan salinan SOP di tambak

Telah melakukan pencatatan monitoring udang setiap siklus budidaya

Petambak telah diberikan Logbook yang isinya mengenai SOP kegiatan Budidaya udang windu termasuk SOP penanganan penyakit

Telah dilakukan

5.2. Kontrol Predator

5.2.1 Kelonggaran untuk mengontrol predator mematikan dari spesies yang dilindungi atau terancam punah, yang masuk daftar merah International Union

1. Pembuatan list alat pengontrol predator dan membuat tempat penyimpanan alat-lat tersebut

PT MMA telah memasang plang larangan untuk membunuh hewan yang dilindungi, di tambak Rusli Nurdin

Telah dilakukan

for Conservation of Nature (IUCN)[94], daftar nasional[95], atau daftar resmi lain[96]

2. Pengadaan list untuk hewan-hewan yang dilindungi dan memastikan petambak tidak membunuh hewan-hewan yang dilindungi

Daftar spesies yang dilindungi tersedia dalam laporan yang disusun oleh WWF-ID Surat komitmen dari pembudidaya untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya sudah tersedia, disimpan di logbook PT MMA

Telah dilakukan pembuatan list/poster mengenai hewan yang dilindungi menurut IUCN

Telah dilakukan pembuatan alat kontrol predator

Pekerja tambak tidak penggunaan tembakan terhadap predator,

Telah dilakukan pencatatan penggunaan bahan dan obat yang digunakan di tambak

5.2.2. kelonggaran penggunaan tembakan atau bahan kimia terlarang untuk mengontrol predator.

1. Memastikan bahwa petambak tidak menggunakan tembakan sebagai predator kontrol species yang dilindungi

2. Membuat list daftar obat maupun bahan kimia yang digunakan dalam tambak

PT MMA telah memasang plang larangan untuk membunuh hewan yang dilindungi, di tambak Rusli Nurdin

Daftar spesies yang dilindungi tersedia dalam laporan yang

Telah dilakukan

3. Mengidentifikasi obat maupun bahan kimia yang tidak diperbolehkan

4. Penghentian pemakaian obat maupun bahan kimia terlarang

disusun oleh WWF-ID Surat komitmen dari pembudidaya untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya sudah tersedia, disimpan di logbook PT MMA

Telah dilakukan pembuatan list/poster mengenai hewan yang dilindungi menurut IUCN

Telah dilakukan pembuatan alat kontrol predator

Pekerja tambak tidak penggunaan tembakan terhadap predator,

Telah dilakukan pencatatan penggunaan bahan dan obat yang digunakan di tambak

5.2.3. jika kontrol predator yang mematikan digunakan, program monitoring harus ada untuk mendokumentasikan jumlah kunjungan, jenis spesies, dan jumlah hewan.

Melakukan dokumentasi penanganan terhadap predator

Wawancara dengan pemilik dan penjaga tambak tentang penanganan predator sudah dilakukan, namun belum ada dokumentasi dan belum disimpan di logbook

Telah dilakukan pembuatan alat kontrol predator ditambak

Telah dilakukan

Kriteria 5.3. Pengelolaan dan perlakuan penyakit

5.3.1. kelonggaran penggunaan antibiotik atau pakan yang mengandung fungsi obat pada produk berlabel ASC.

1. Membuat daftar semua obat-obatan hewan, produk kimia dan biologi yang digunakan di tambak per siklus selama 12 bulan terakhir

2. Pembuatan tempat penyimpanan untuk saponin

3. Fasilitasi petambak untuk menghentikan pemakaian pestisida (dalam kasus ini Thiodan)

PT.MMA telah membuat catatan penggunaan obat, probiotik dan pupuk yang digunakan tambak Rusli Nurdin

Telah dilakukan pembutan tempat penyimpanan bahan kimia dan memasang SOP penyimpanan Bahan Kimia ditambak Rusli

Telah dilakukan pembuatan surat pernyataan bahwa pemilik tambak tidak menggunakan bahan kimia terlarang.

Telah dilakukan

5.3.2. Kelonggaran penggunaan antibiotik yang dilarang berdasarkan daftar WHO, meskipun jika peraturan nasional membolehkan.

Training kepada petambak untuk prosedur penggunaan obat-obatan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan di tambak

Telah dilakukan pemasangan poster larangan penggunaan obat-obatan yang tidak diperbolehkan ditambak.

Telah dilakukan

5.3.3. Informasi penyimpanan dan penggunaan bahan kimia

1. Pembuatan tempat penyimpanan khusus untuk input tambak

2. Pengawasan untuk pekerja tambak untuk selalu menyimpan obat-obatan/bahan kimia pada tempat yang telah disediakan sesuai dengan prosedur

- Telah dilakukan pembutan tempat penyimpanan bahan kimia dan memasang SOP penyimpanan Bahan Kimia ditambak Rusli dan Suminto

- Dokumentasi tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

3. Pembuatan label pada tempat penyimpanan pada masing-masing input

4. Memastikan bahwa logbook monitoring terdapat tabel perlakuan, jenis input yang diberikan dan dosis

5. Fasilitasi untuk pencatatan rutin setiap ada penambahan input di tambak

6. Memastikan bahwa input yang diberikan di tambak sesuai dengan peraturan yang berlaku

- Telah dilakukan pencatatan penggunaan obat-obatan dan bahan kimia ditambak

5.3.4. penggunaan bahan kimia secara benar oleh pekerja tambak.

1. Pembuatan SOP penggunaan bahan kimia yang benar

2. Training SOP penggunaan bahan kimia

3. Pengadaan SOP di rumah jaga yang bisa diakses oleh semua pekerja

- SOP penggunaan bahan kimia tersedia, disimpan di logbook PT MMA

- Telah dilakukan Sosialisasi penggunaan bahan kimia

Telah dilakukan

5.3.5. Kelonggaran penggunaan pestisida untuk mentreatment air yang dilarang atau dibatasi oleh Konvensi Rotterdam mengenai Prior Informed Consent (PIC), atau konvensi Stockholm tentang Persistent Organic Pollutant (POP) atau

1. Pencatatan penggunaan bahan kimia yang diperbolehkan

2. Surat pernyataan dari pemilik maupun pekerja tambak untuk tidak menggunakan bahan kimia yang dilarang termasuk pestisida

PT MMA sudah membuat format surat komitment bagi pembudidaya untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dan senjata untuk kontrol predator. dan telah ditandatangani • PT MMA telah membuat poster untuk tidak

Telah dilakukan

tergolong sangat berbahaya oleh WHO

menggunakan bahan kimia berbahaya yang dipasang di areal PT MMA • SOP penggunaan bahan kimia tersedia, disimpan di logbook PT MMA Telah dilakukan Sosialisasi penggunaan bahan kimia

5.3.6. Kelonggaran pembuangan bahan kimia berbahaya tanpa proses netralisasi

1. Pencatatan penggunaan bahan kimia yang diperbolehkan

2. Surat pernyataan dari pemilik maupun pekerja tambak untuk tidak menggunakan bahan kimia yang dilarang termasuk pestisida

PT MMA sudah membuat format surat komitment bagi pembudidaya untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dan senjata untuk kontrol predator. dan telah ditandatangani • PT MMA telah membuat poster untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya yang dipasang di areal PT MMA •SOP penggunaan bahan kimia tersedia, disimpan di logbook PT MMA Telah dilakukan Sosialisasi penggunaan bahan kimia

Telah dilakukan

5.3.7. Penggunaan strain bakteri probiotik tidak termasuk penggunaan produk fermentasi untuk membibitkan sejumlah berikutnya.

Fasilitasi pembuatan catatan pada logbook tentang penggunaan probiotik di tambak (jika ditemukan kasus)

PT.MMA telah membuat catatan penggunaan obat, probiotik dan pupuk yang digunakan tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan

PRINSIP 6. KELOLA ASAL INDUK, SELEKSI STOK DAN DAMPAK PENGELOLAAN STOK

6.1. Keberadaan spesies udang eksotis atau diperkenalkan

PT MMA, DKP Prov Kaltara, DKP Tarakan, Hatchery

6.1.1 Penggunaan spesies udang bukan asli setempat [104]

1. Fasilitasi agar petambak menyimpan record bukti pembelian PL yang didalamnya terdapat nama species yang dibeli yaitu Penaeus monodon

2. Dokumentasi berupa foto species yang dibudidayakan

3. Melakukan identifikasi udang yang dibudidayakan berdasarkan kriteria identifikasi FAO, bisa dilakukan dengan asistensi dari mahasiswa perikanan

4. Pengumpulan dokumentasi/publikasi tentang species udang yang dibudidayakan di Tarakan

pembudidaya menggunakan benur lokal dari Tarakan

benur lokal dibeli dari hatchery PT.MMA telah dilakukan pengujian PCR, hasil uji PCR tersimpan di logbook PT.MMA

PT.MMA telah melakukan pembuatan surat keterangan asal Benur dan Induk yang dikeluarkan oleh hatchery PT.MMA

Dokumentasi dan nota pembelian benur tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

6.1.2. Keberadaan tindakan pencegahan untuk mencegah pelepasan (escape) pada masa panen dan selama pemeliharaan termasuk

1. Melakukan pengukuran PL yang digunakan dan melakukan pencatatan

2. Menggunakan saringan ganda yang memiliki salah satu ukuran mata jaring yang lebih kecil dari ukuran PL yang ditebar

Pembudidaya sudah menggunakan 2 lapis jaring dengan ukuran mata jaring 1mm dan 4 mm untuk mencegah udang keluar

Telah dilakukan pembuatan form pencatatan udang yang lolos dari jaring

Telah dilakukan

3. Fasilitasi penyediaan data dari BMKG Tarakan

4. Fasilitasi pembuatan catatan tambak pada daftar permanen untuk inspeksi periodik dan reguler terhadap ukuran mata jaring yang digunakan pada unit produksi

5. Fasilitasi kegiatan inspeksi di tambak untuk melihat perkembangan AIP

Telah dilakukan pengukuran PL dari Hatchery PT.MMA

Telah dilakukan pembuatan surat pernyataan dari BMKG mengenai ketinggian air 25 tahun terakhir.

tersedia data dari BMKG tentang pasang surut air laut

Telah dilakukan monev dan inspeksi perkembangan AIP di tambak

6.1.3. Escapes dan tindakan yang diambil untuk mencegah kejadian berulang

Ketika escapees terdeteksi, catat seluruh tindakan yang diambil untuk mencegah kejadian berulang. Untuk audit pertama , catatan ini harus mencakup 1 siklus penuh (lihat pembukaan)

TELAH DILAKUKAN

Kriteria 6.2. Sumber/asal PL atau induk

6.2.1. PL dan induk memiliki status bebas penyakit yang memadai dan sumber/asalnya memenuhi panduan importasi regional, nasional dan internasional (contoh. OIE, ICES)

1. Meminta bukti uji bebas penyakit dari hatchery atas PL yang dibeli atau melakukan pengujian mandiri

2. Menyimpan bukti pengujian bebas penyakit

3. Fasilitasi permintaan copy surat uji hasil bebas penyakit dari induk yang digunakan oleh hatchery

pembudidaya menggunakan benur lokal dari Tarakan

benur lokal dibeli dari hatchery PT.MMA telah dilakukan pengujian PCR, hasil uji PCR tersimpan di logbook PT.MMA

PT.MMA telah melakukan pembuatan surat keterangan asal Benur dan Induk

Telah dilakukan

Dokumentasi dan nota pembelian benur tersedia di logbook PT.MMA

6.2.2. Persentasi PL total dari hacheri tertutup (yaitu induk yang dibudidayakan di tambak)

1. Meminta surat keterangan dari hatchery untuk detail informasi asal usul induk yang digunakan (asal sumber induk, tempat penangkapan induk)

2. Penyimpanan surat keterangan paling tidak untuk pembelian PL pada 6 bulan terakhir

pembudidaya menggunakan benur lokal dari Tarakan

benur lokal dibeli dari hatchery PT.MMA telah dilakukan pengujian PCR, hasil uji PCR tersimpan di logbook PT.MMA

PT.MMA telah melakukan pembuatan surat keterangan asal Benur dan Induk

Dokumentasi dan nota pembelian benur tersedia di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

6.2.3. Sumber/asal induk tangkapan alam

1. Meminta surat keterangan dari hatchery untuk detail informasi asal usul induk yang digunakan (asal sumber induk, tempat penangkapan induk)

2. Penyimpanan surat keterangan paling tidak untuk pembelian PL pada 6 bulan terakhir

Pembudidaya menggunakan benur lokal dari Tarakan

benur lokal dibeli dari hatchery PT.MMA telah dilakukan pengujian PCR, hasil uji PCR tersimpan di logbook PT.MMA

PT.MMA telah melakukan pembuatan surat keterangan asal Benur dan Induk yang di

Telah dilakukan

keluarkan oleh Hatchery PT.MMA

Dokumentasi dan nota pembelian benur 6 Blan terakhir tersedia di logbook PT.MMA

6.2.4. Kelonggaran untuk PL tangkapan alam selain aliran arus alami kedalam kolam.

Fasilitasi penyimpanan tanda terima pembelian PL dari hatchery

Telah dilakukan pembuatan statement/surat pernyataan pengenai asal usul induk dan benur oleh hatchery PT.MMA

Nota pembelian benur tersimpan di logbook

Telah dilakukan

6.3.1 Kelonggaran untuk budidaya udang transgenik (termasuk anakan dari udang yang secara genetis direncanakan)

N / A Telah dilakukan pembuatan statement/surat pernyataan pengenai asal usul induk,benur dan menyatakan bahwa benur tidak menggunakan rekayasa genetika oleh hatchery PT.MMA

Telah dilakukan

PRINSIP 7. MENGGUNAKAN SUMBER DAYA SECARA EFISIEN LINGKUNGAN DAN BERTANGGUNGJAWAB

Kriteria 7.1 Keterlacakan material mentah dalam pakan

7.1.1 Bukti keterlacakan dasar bahan-bahan pakan, termasuk sumber, spesies, negara asal dan metode penangkapan ditunjukkan oleh produser pakan

N / A N / A

7.1.2 Menunjukkan rantai pertanggungjawaban dan keterlacakan produk perikanan dalam pakan melalui anggota ISEAL atau skema sertifikasi yang mematuhi ISO 65 yang juga memperhitungkan Kode Tindakan Perikanan Bertanggungjawab (Code of Conduct for Responsible Fisheries) dari FAO

N / A N / A

7.2 Asal-usul bahan pakan akuatik dan darat

7.2.1a Kerangka waktu untuk mendapatkan 100% (keseimbangan massa) tepung ikan dan minyak ikan yang digunakan dalam pakan didapatkan dari perikanan yang tersertifikasi oleh anggota ISEAL penuh yang memiliki pedoman yang secara spesifik mempromosikan keberlanjutan ekologis perikanan pakan.

N / A N / A

7.2.1.b Nilai FishSource [124] [125], untuk perikanan dari mana 80% dari tepung ikan dan minyak ikan berasal (lihat Appendix III, pasal 3 untuk penjelasan penilaian FishSource) a. untuk Kriteria Fishsource 4

N / A N / A

(penilaian biomassa pemijahan) b. untuk Kriteria Fishsource 1, 2, 3, 5

7.2.2 Persentase bahan non-laut dari sumber-sumber yang tersertifikasi oleh skema sertifikasi anggota ISEAL yang membahas keberlanjutan lingkungan dan sosial

N / A N / A

7.3: Penggunaan bahan modifikasi genetik (GM) dalam pakan

7.3.1 Pakan yang mengandung bahan yang mengalami modifikasi genetik (GM) HANYA bila informasi mengenai penggunaan bahan-bahan GM dalam pakan udang dibuat tersedia secara mudah kepada pengecer dan konsumen akhir, termasuk: a. Pengungkapan laporan audit bila bahan-bahan organisme modifikasi genetik (GMO) digunakan dalam pakan yang diberikan kepada udang b. Pengungkapan bila bahan-bahan GMO digunakan kepada udang yang menerima sertifikasi ASC dalam rantai penyediaannya hingga tingkat pengecer.

N / A N / A

Pengungkapan penuh terhadap laporan auditor yang telah direvisi diterbitkan di dalam database yang mudah diakses di situs internet ASC. Database ini harus dibuat tersedia berdasarkan permintaan dari pengecer dan konsumen. c. Penggunaan alat komunikasi yang paling mencukupi, cepat, dan mudah digunakan untuk memberi informasi kepada pengecer mengenai semua produk yang tersertifikasi

7.3.2 Daftar (Catatan Kaki) bahan-bahan pakan tidak mengandung GMO

N / A N / A

7.3.3 Keterlacakan pakan non-GMO (organisme modifikasi genetik) oleh produsen pakan dan oleh tambak

N / A N / A

7.3.4 Sampel diambil secara acak oleh auditor dan pengujian PCR hasilnya negatif

N / A N / A

7.4: Penggunaan ikan liar secara efisien untuk tepung ikan dan minyak ikan

7.4.1 Rasio Ekuivalen Ikan Pakan (Feed Fish Equivalence Ratio – FFER) [137]

N / A N / A

7.4.2a Rasio Konversi Ekonomi Pakan (Economic Feed Conversion Ratio – eFCR)

N / A N / A

7.4.2b Efisiensi Retensi Protein (Protein Retention Efficiency - PRE)

N / A N / A

7.5: Kandungan kontaminan dalam limbah

7.5.1 Jumlah nitrogen (Total N) yang dilepaskan dari sistem budidaya per ton udang yang diproduksi Requirement: < 25.2 kg Total N /ton udang untuk L. vannamei. < 32.4 kg/ ton udang untuk for P. monodon.

1. Pembuatan logbook monitoring tambak yang mencakup monitoring data kualitas air, perlakuan (jenis perlakuan dan input yang diberikan) dan juga record tambak untuk jumlah tebar dan hasil panen, serta lay out lokasi tambak dan skema airan airnya

2. Memastikan bahwa tabel untuk pencatatan pergantian air harian sudah terdapat dalam logbook

3. Fasilitasi dokumentasi label pakan/pupuk yang mencantumkan kandungan N dalam pakan/pupuk yang tersedia dalam kemasan produk yang digunakan

4. Fasilitasi pembuatan peta lay out tambak

5. Fasilitasi penghitungan luasan tambak berdasarkan lay out yang ada

Logbook sudah tersedia, disimpan di PT MMA

Catatan pengukuran kualitas air di tambak Rusli Nurdin sudah tersedia, disimpan di logbook

Data tebar dan panen dari 6 orang supplier sudah tersedia, data disimpan di logbook

Telah melakukan pengujian sampel N dan P di tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Telah dilakukan penyimpanan dokumentasi kandungan Pupuk yang digunakan tersedia di logbook PT.MMA

Peta lay out tambak tersedia

Telah dilakukan pemasangan water level ditambak

Telah dilakukan pencatatan jumlah benur yang tebar dan hasil panen

Telah dilakukan

6. Fasilitasi pemasangan water level measurement stick untuk mengetahui ketinggian air tambak sehingga bisa dilakukan penghitungan volume air tambak

7. Fasilitasi pencatatan volume air tambak harian berdasarkan pengamatan ketinggian air pada water level measurement

8. Fasilitasi pencatatan data tebar dan panen pada logbook monitoring

9. Fasilitasi rekapitulasi data setiap 12 bulan sekali untuk mengetahui siklus per 12 bulan sekali

10. Identifikasi sumber N tambak dari aquainput yang diberikan

11. Kalkulasi kandungan N berdasarkan input (pupuk maupun pakan)

12. Kalkulasi kandungan N yang dibuang sebagai limbah budidaya per ton udang yang dihasilkan

13. Fasilitasi pencatatan data tersebut dalam logbook

Telah dilakukan pengukuran total Nitrogen pada limbah tambak Suminto Halim (sampel air sungai) dengan Nitrogen = 0,001 g N/L

Telah dilakukan pengukuran total Phospor pada limbah tambak Suminto Halim (sampel air sungai) dengan Phospor = 0,001 g N/L

7.5.2 Jumlah fosfor (Total P) yang dilepaskan dari sistem budidaya per ton udang

Fasilitasi dokumentasi label pakan/pupuk yang mencantumkan kandungan N dalam pakan/pupuk yang tersedia dalam kemasan produk yang digunakan

- Telah dilakukan penyimpanan dokumentasi kandungan pupuk. Tersedia di logbook PT.MMA

- Telah dilakukan pengujian N dan P ditambak

-

Telah dilakukan

7.5.3 Penanganan dan pembuangan lumpur dan sedimen dari kolam dan kanal yang benar

1. Fasilitasi pembuatan rencana pembuangan dasar lumpur tambak a. Ketebalan yang akan diangkat b. Denah lokasi pembuangan

2. Memastikan bahwa lumpur dibuang sesuai rencana/ tidak pada sumber air secara langsung

3. Fasilitasi pembuatan denah pembuangan lumpur dasar tambak dan dokumentasi berupa foto yang menunjukkan lokasi pembuangan lumpur dasar tambak

Telah dilakukan pembuatan SOP dan form pencatatan pembuangan lumpur tambak

Telah dilakukan

7.5.4 Penanganan air buangan dari kolam teraerasi/ kolam IPAL

N / A N / A

7.5.5 Persentase perubahan oksigen terlarut (DO) relatif pada DO saturasi pada perairan laut yang berjarak 200m dari titik buangan dari

1. Fasilitasi pengukuran dan pencatatan kandungan DO paling tidak 2 kali/bulan pada pagi dan sore hari

- Telah dilakukan pengukuran Do di Tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim setiap hari yaitu pagi dan sore hari.

Telah dilakukan

areal pertambakan (pada suhu dan salinitas tertentu)

2. Fasilitasi pengukuran dan pencatatan DO minimal 2 kali/bulan pada pagi dan sore hari pada perairan laut yang berjaran 200 m dari titik buangan limbah tambah

3. Fasilitasi pengukuran dan pencatatan kadar salinitas dan suhu pada waktu yang bersamaan dengan pengukuran DO

4. Melakukan kalibrasi rutin terhadap alat uji kualitas air terutama DO sesuai petunjuk pabrik

5. Melakukan kalkulasi selisih antara DO di tambak dan di luar tambak (tempat air buangan tambak mengalir) pada setiap kali pengamatan

6. Memastikan bahwa selisih DO ≤ 65%

7. Melakukan fasilitasi pengukuran DO pada saat auditor melakukan audit di tambak

- Telah dilakukan pengukuran DO pada perairan laut yang berjarak 200 meter dari titik buangan limbah tambak

- Telah dilakukan pengukuran kualitas air harian ditambak dan tercatat dilogbook PT.MMA

- Melakukan perhitungan DO saturasi dengan DO ≤ 65%

7.6. Efisiensi energi

7.6.1. Konsumsi energi (142) oleh sumber (143) selama periode 12 bulan

1. Membuat daftar kegiatan yang menggunakan energi

2. Fasilitasi penghitungan konsumsi energi dalam 12 bulan kegiatan

- Telah dilakukan pencatatan mengenai kegiatan yang menggunakan energi selama 12 bulan/4 periode kegiatan

Telah dilakukan

3. Fasilitasi penyimpanan dokumen bukti pembelian bahan bakar untuk aktivitas tambak

4. Pembuatan rekap konsumsi energi setiap siklus produksi

Tersimpan di logbook PT.MMA

7.6.2. Tuntutan energi kumulatif tahunan(megajoul/ton udang yang diproduksi) (144) selama 12 bulan

1. Pembuatan kalkulasi kebutuhan energi kumulatif tahunan (megajoule / ton udang)

2. Penyimpanan data kalkulasi beserta bukti-bukti penggunaan energi

- Telah dilakukan pencatatan mengenai kegiatan yang menggunakan energi selama 12 bulan/4 periode kegiatan Tersimpan di logbook PT.MMA

Telah dilakukan

7.7. Penanganan dan Pembuangan bahan berbahaya dan sampah

7.7.1 Penyimpanan yang aman dan Penanganan bahan-bahan kimia dan bahan berbahaya

1. Melakukan identifikasi bahan kimia atau material berbahaya lainnya yang digunakan di tambak

2. Pembuatan prosedur penyimpanan dan penanganan bahan kimia di tambak

3. Pembuatan tempat penyimpanan bahan-bahan terkait budidaya, dan pastikan para pekerja mengerti cara penanganan bahan tersebut.

4. Pelatihan prosedur penyimpanan dan penanganan material

PT.MMA telah melakukan pengumpulan data bahan kimia yang digunakan ditambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim

Pembudidaya sudah tidak menggunakan bahan kimia berbahaya di tambak

Surat komitmen dari pembudidaya untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya sudah tersedia, disimpan di logbook PT MMA

Telah dilakukan

Untuk itu sejak bulan Agustus 2016 sampai Desember 2016, PT MMA bersama pembudidaya yang dibantu secara teknis oleh WWF-In telah melakukan

perbaikan atas temuan dari certification body tersebut. Secara lengkap temuan serta tindakan yang sudah dilakukan oleh PT MMA bersama pembudidaya

untuk memenuhi standar ASC-shrimp adalah sebagai berikut :

kimia dan material lainnya yang berbahaya

Telah dilakukan pembutan tempat penyimpanan bahan kimia dan memasang SOP penyimpanan Bahan Kimia ditambak Rusli Dokumentasi tersedia di logbook PT.MMA

7.7.2. Penanganan dan pembuangan sampah yang bertanggungjawab berdasarkan penilaian resiko dan kemungkinan daur ulang

1. Pengadaan tempat sampah berdasarkan jenis sampah (tempat sampah untuk plastik; tempat sampah untuk bahan kaca; tempat sampah organik)

2. Melakukan pengelolaan sampah berdasarkan panduan nasional

3. Pembuatan rencana/prosedur penanganan sampah dan limbah di tambak (termasuk rencana daur ulang)

Tempat sampah organik dan Non organik untuk rumah jaga tambak Rusli Nurdin dan Suminto Halim sudah tersedia

Telah dilakukan pembuatan SOP penanganan sampah di tambak

Mr. H. Rusli (Petambak 1) Mr Suminto/ H Dahari

(Petambak 2)

Evaluasi (Per

indikator,

pilih satu

kategory dari menu

dibawah ini)

Penilaian

dari Klasifikasi

NC Berikan penjelasan dan alasan atas setiap

NC atau ketidakcoco

kan

Tindak lanjut yang sudah dilakukan

Prinsip 1. Mematuhi semua hukum dan perundangan yang berlaku lokal dan nasional

Kriteria 1.1: Dokumen kepatuhan terhadap persyaratan legal nasional dan lokal

Pak H. Rusli (4 tambak) Surat Ijin Usaha perikanan 20 Ha), No.523.3/2021/B.3/Diskan/2006; 523.3/0585/B.3/Diskan/2006 (20 Ha); 523.3/2025/B.3/Diskan/2006 (20 Ha); butuh satu lagi surat izin usaha dikeluarkan dan/atau kadaluarsa pada: 5 April 2006 ; 5 April 2006, 5 april 2006, Pembaharuan terakhir/inspeksi: N/A Land License permitt : 2711/Tapem-Tambak/1/2004 (21.11 Ha); 855/Tapem-Tambak/IX/2003 (23 (Ha); 2712/Tapem-Tambak/I/2004 (22.8 Ha), butuh 1 lagi surat izin dikeluarkan dan/atau kadaluarsa pada : 2 Januari 2004; 2 Januari 2004, 16 Sept. 2003, butuh 1 lagi surat izin . NPWP :

Pak Suminto (3 tambak) (Surat Ijin Usaha perikanan 10 Ha), 523.3/0458/B.3/Diskan/2005. dikeluarkan dan/atau kadaluarsa pada : 17 Dec. 2005. Pembaharuan terakhir/inspeksi: N/A butuh 2 surat izin untuk 2 tambak Surat Tanah : 503.523/363/EK-I/1987 dikeluarkan dan/atau kadaluarsa pada :25 Sept. 1987 tetapi tidak menjelaskan luas tanah NPWP : Minor

Rusli tidak bisa menunjukkan surat izin tambak 4

Suminto tidak bisa menunjukkan surat izin untuk 2 tambaknya dan tidak ada surat tanah

Telah dilakukan

B. Surat Izin Budidaya Ikan yang berlaku (Surat Ijin Usaha perikanan 20 Ha), No.523.3/2021/B.3/Diskan/2006; 523.3/0585/B.3/Diskan/2006 (20 Ha); 523.3/2025/B.3/Diskan/2006 (20 Ha); butuh 1 lagi surat izin Tanggal dikeluarkan dan/atau kadaluarsa: 5 April 2006 ; 5 April 2006, 5 april 2006, Pembaharuan terakhir/inspeksi: N/A

B. SuratIzin Budidaya Ikan yang berlaku (Surat Ijin Usaha perikanan 10 Ha), 523.3/0458/B.3/Diskan/2005. Tanggal dikeluarkan dan/atau kadaluarsa: 17 Dec. 2005. Pembaharuan terakhir/inspeksi: N/A need 2 license for 2 tambak

C. SuratIzin Komersil yang berlaku Nomor surat: N/A. Surat izin komersil tidak diperlukan untuk penambak kecil Tanggal berlaku dan kadaluarsa: N/A

C. SuratIzin Komersil yang berlaku Nomor surat: N/A. Surat izin komersil tidak diperlukan untuk penambak kecil Tanggal berlaku dan kadaluarsa: N/A

D. Kelengkapan Surat Surat Tanah/Judul : Surat Tanah : 2711/Tapem-Tambak/1/2004 (21.11 Ha); 855/Tapem-Tambak/IX/2003 (23 (Ha); 2712/Tapem-Tambak/I/2004 (22.8 Ha), butuh 1 lagi surat izin. dikeluarkan dan/atau kadaluarsa pada : 2 Januari 2004; 2 Januari 2004, 16 Sept. 2003, butuh 1 lagi surat izin.

D. Kelengkapan Surat. Surat Tanah/Judul : Surat Tanah : 503.523/363/EK-I/1987 dikeluarkan dan/atau kadaluarsa pada :25 Sept. 1987 tetapi tidak menyebutkan luas daerah (Ha)

E. Daftar pengujian ketersediaan dan kelengkapan data Apakah daftar prosedural tersedia?Ya. Sebutkan prosedur utama yang berhubungan dengan lingkungan, kesejahteraan hewanserta keselamatan dan kesehatan pekerja (semua prosedur dibuat oleh pemilik tambak dan GMB. 1.Prosedur keluhan di area tambak, Sop:01/Konflik/12/2015 2. SOP Budidaya udang (budidaya tradisional, No.02/SOP-Budidaya udang/12/2015. 3.SOP penyimpanan bahan kimia, No. 04/SOp-Penyimpanan bahan kimia/12/2015 4. SOP Pengendalaian penyakit udang, Np.03/SOP-pengendalian penyakit

E. Daftar pengujian ketersediaan dan kelengkapan data Apakah daftar prosedural tersedia?Ya. Sebutkan prosedur utama yang berhubungan dengan lingkungan, kesejahteraan hewanserta keselamatan dan kesehatan pekerja (semua prosedur dibuat oleh pemilik tambak dan GMB. 1.Prosedur keluhan di area tambak, Sop:01/Konflik/12/2015 2. SOP Budidaya udang (budidaya tradisional, No.02/SOP-Budidaya udang/12/2015. 3.SOP penyimpanan bahan kimia,

udang/12/2015. 5. SOP Penganganan sampah No. 05/SOP-penanganan sampah/12/2015.

No. 04/SOp-Penyimpanan bahan kimia/12/2015 4. SOP Pengendalaian penyakit udang, Np.03/SOP-pengendalian penyakit udang/12/2015. 5. SOP Penganganan sampah No. 05/SOP-penanganan sampah/12/2015.

A. Tambak telah memiliki kelengkapan yang sah dan terpublikasi. Tempat publikasi: Tidak tersedia ketersediaan dokumen: N/A Jika dokumen online: website: tidak ada apakah website berfungsi dan mudah diakses?N/A

A. Tambak telah memiliki kelengkapan yang sah dan terpublikasi. Tempat publikasi: Tidak tersedia ketersediaan dokumen: N/A Jika dokumen online: website: tidak ada apakah website berfungsi dan mudah diakses?N/A

Minor Surat dan perizinan dari Pemeriintah tidak terpublikasi

Telah dilakukan

B. Informasi publik mengenai Izin operasional yang dikeluarkan oleh pemerintah tersedia satu bulan setelah disahkan Apakah pembaharuan dokumen tersedia? N/A Apakah format permohonan pendataan infomasi tersedia? N/A Jika permohonan tersedia: Orang: N/A Informasi yang diminta: N/A Tanggapan yang diambil dan waktu: N/A Penilaian lebih dari 14 hari: N/A

B. Informasi publik mengenai Izin operasional yang dikeluarkan oleh pemerintah tersedia satu bulan setelah disahkan Apakah pembaharuan dokumen tersedia? N/A Apakah format permohonan pendataan infomasi tersedia? N/A Jika permohonan tersedia: Orang: N/A Informasi yang diminta: N/A Tanggapan yang diambil dan waktu: N/A Penilaian lebih dari 14 hari: N/A

PRINSIP 2. PENEMPATAN TAMBAK PADA LOKASI YANG SESUAI SECARA LINGKUNGAN SEMBARI MELINDUNGI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM ALAMI PENTING

Kriteria 2.1: Pengujian Dampak Keanekaragaman Hayati (BEIA) A. Memverifikasi apakah peternakan

memiliki laporan B-EIA dan apakah metodologi yang dipakai memenuhi Lampiran I. Melalui checklist di Lampiran A poin demi poin. Pastikan peternakan mengikuti rekomendasi B-EIA dan protokol pemantauan. Memverifikasi apakah peternakan familiar dengan Lampiran A, B-EIA dan apakah telah menerapkan temuan. Pastikan apakah pekerja menyadari isi B-EIA dan langkah-langkah yang diperlukan untuk meringankan / mengkompensasi efek operasi pada lingkungan.

Komentar tambahan: Selama wawancara masyarakat setempat, memverifikasi apakah stakeholder dikonsultasikan dalam penelitian B-EIA oleh ahli ekologinya.

A. Memverifikasi apakah peternakan memiliki laporan B-EIA dan metodologi diadopsi memenuhi Lampiran I. Melalui checklist di Lampiran A poin demi poin. Pastikan peternakan mengikuti rekomendasi B-EIA dan protokol pemantauan. Memverifikasi apakah peternakan familiar dengan Lampiran A, B-EIA dan apakah telah menerapkan temuan. Pastikan apakah pekerja menyadari isi B-EIA dan langkah-langkah yang diperlukan untuk meringankan / mengkompensasi efek operasi pada lingkungan. Komentar tambahan: Selama wawancara masyarakat setempat, memverifikasi apakah stakeholder dikonsultasikan dalam penelitian B-EIA oleh ahli ekologinya. Catatan dari pertemuan dengan para

Minor BEIA harus diinformasikan oleh penambak untuk meningkatkan kesadaran

Telah dilakukan

Catatan dari pertemuan dengan para stakeholder (masyarakat) untuk mengumpulkan informasi untuk pengembangan B-EIA. Selama pengawasan, audit memverifikasi pelaksanaan tindakan B-EIA / rencana pemantauan Penulis BEIA: Cut Desyana, S.Si, M.Mar.St (Magister Ilmu Kelautan). ASC Shrimp raining at 2-4 Dec. 2013. Dr. Idm Darma Setiawan (Magister Ekonomi dan Agrikultur) Firman Zulfikar, M.Si (Magister Manajemen Sumber Daya Pesisir). Dandy Eko Prasetiyo, M.Si (Magister Ilmu Alam dan Konservasi Biologi) Sulastiti Ismuningrum, S.Sos (Sarjana Sosial) Tanggal pengeluaran: Maret 2015 Apakah daftar Lampiran A lengkap? Iya Pekerja dilatih dan sadar dalam kaitannya dengan Beia? Tidak Tanggal: januari 2016 dan feb. 2016 Apakah pemantauan telah dilakukan, Tanggal dan Hasil: N/A Apakah stakeholder sudah dikonsultasikan? Ya Tanggal Meeting : Maret 2016 dan 13 Juni 2016.

stakeholder (masyarakat) untuk mengumpulkan informasi untuk pengembangan B-EIA. Selama pengawasan, audit memverifikasi pelaksanaan tindakan B-EIA / rencana pemantauan. Cut Desyana, S.Si, M.Mar.St (Magister Ilmu Kelautan). ASC Shrimp raining at 2-4 Dec. 2013. Dr. Idm Darma Setiawan (Magister Ekonomi dan Agrikultur ) Firman Zulfikar, M.Si (Magister Manajemen Sumber Daya Pesisir). Dandy Eko Prasetiyo, M.Si (Magister Ilmu Alam dan Konservasi Biologi) Sulastiti Ismuningrum, S.Sos (Sarjana Sosial) Tanggal pengeluaran: Maret 2015 Apakah daftar Lampiran A lengkap? Iya Pekerja dilatih dan sadar dalam kaitannya dengan Beia? Tidak Tanggal: januari 2016 dan feb. 2016 Apakah pemantauan telah dilakukan, Tanggal dan Hasil: N/A Apakah stakeholder sudah dikonsultasikan? Ya Tanggal Meeting : Maret 2016 dan 13 Juni 2016.

Kriteria 2.2: Konservasi kawasan lindung [13] atau habitat kritis

A. Pastikan apakah deklarasi tersebut akurat selama wawancara dengan masyarakat setempat. Jika bakau atau konversi lahan basah terjadi setelah Mei 1999 untuk alasan

A. Pastikan apakah deklarasi tersebut akurat selama wawancara dengan masyarakat setempat. Jika bakau atau konversi lahan basah

Minor

Pemilik tambak (Pak Rusli and pak Sumin

Telah dilakukan

lain selain pembentukan tempat pompa atau kanal, meningkatkan NC. Auditor harus menggunakan peta penggunaan lahan daerah sebelum dan setelah tahun 1999, dan harus mengacu pada B-EIA yang harus mencakup kondisi ekologi dasar sebelum pembentukan peternakan. Dokumen-dokumen ini biasanya tersedia di kantor-kantor pemerintah daerah (kawasan Perencanaan). Citra satelit sebelum dan setelah tahun 1999 juga digunakan bila tersedia. Tahun Konstruksi peternakan peternakan: 1996 Adakah kerusakan mangrove setelah Mei 2009? tidak Dikonfirmasi oleh (peta, citra satelit): tidak bisa memberikan peta. Deklarasi masyarakat setempat: 1990

terjadi setelah Mei 1999 untuk alasan lain selain pembentukan tempat pompa atau kanal, meningkatkan NC. Auditor harus menggunakan peta penggunaan lahan daerah sebelum dan setelah tahun 1999, dan harus mengacu pada B-EIA yang harus mencakup kondisi ekologi dasar sebelum pembentukan peternakan. Dokumen-dokumen ini biasanya tersedia di kantor-kantor pemerintah daerah (kawasan Perencanaan). Citra satelit sebelum dan setelah tahun 1999 juga digunakan bila tersedia. Tahun Konstruksi peternakan peternakan: 1996 Adakah kerusakan mangrove setelah Mei 2009? tidak Dikonfirmasi oleh (peta, citra satelit): tidak bisa memberikan peta. Namun pemilik memberikan pernyataan otoritas lokal, dengan peta daerah tambak. Beliau telah mengizinkan untuk mengkonversi mangrove menjadi tambak udang (No.C.2/523.3/406/1987K, oleh provinsi Kalimantan Timur, Kecamatan Bulungan pada tahun 1987. deklarasi komunitas lokal: 1987

tidak dapat menyediakan peta / citra satelit daerah tambak mereka (sebelum 1999 dan setelah tahun 1999)) Petambak tidak bisa memberikan menyediakan lokasi dan deskripsi (termasuk luas permukaan) dari daerah yang sedang direhabilitasi.

A. Meninjau hasil pencarian untuk melihat kecukupan dan kelengkapan dan apakah pekerja menyadari spesies yang terancam

A. Meninjau hasil pencarian untuk melihat kecukupan dan kelengkapan dan apakah pekerja

Minor Peternakan tidak bisa memberikan

Telah dilakukan

punah dan tindakan perlindungan Jumlah spesies yang terancam punah di daerah: 1 (Nasalis larvatus) di sekitar utara pulau kalimantan. Sumber Informasi: tidak bisa memberikan literatur / koran lokal mengenai spesies yang ada di daerah Apakah pekerja menyadari kehadiran spesies yang terancam punah dan tindakan perlindungan? Iya

menyadari spesies yang terancam punah dan tindakan perlindungan Jumlah spesies yang terancam punah di daerah: 1 (Nasalis larvatus) di sekitar utara pulau kalimantan. Sumber Informasi: tidak bisa memberikan literatur / koran lokal mengenai spesies yang ada di daerah Apakah pekerja menyadari kehadiran spesies yang terancam punah dan tindakan perlindungan? Iya

literatur untuk mengidentifikasi spesies langka yang terjadi di daerah. hanya berdasarkan laporan Beia

Kriteria 2.4: Penyangga, Hambatan dan Koridor Ekologis

A. Konsultasi undang-undang yang berlaku pada saat konstruksi dan laporan BEIA, memverifikasi lebar dan statusnya (dengan pengamatan langsung) dari penyangga yang memadai. Lebar Barrier dalam meter: 26 m (merujuk ke BEIA) Kondisi penghalang (material, vegetasi): vegetasi alami.

A.Konsultasi undang-undang yang berlaku pada saat konstruksi dan laporan Beia, memverifikasi apakah lebar dan status (dengan pengamatan langsung) dari penyangga yang memadai. Lebar Barrier dalam meter: 26 m (merujuk ke BEIA Kondisi penghalang (material, vegetasi): vegetasi alami..

Minor

Penyangga pesisir setidaknya sepanjang 100 m (laporan Beia)

Telah dilakukan

A. Konsultasi undang-undang yang berlaku pada saat konstruksi dan laporan BEIA, memverifikasi lebar dan status (dengan pengamatan langsung) penyangga yang memadai. Lebar Barrier dalam meter: 15-26 m (observasi dan laporan BEIA) Kondisi penghalang (material, vegetasi): vegetasi alami

A. Konsultasi undang-undang yang berlaku pada saat konstruksi dan laporan BEIA, memverifikasi lebar dan status (dengan pengamatan langsung) penyangga yang memadai. Lebar Barrier dalam meter: 40-60 m (observasi dan laporan BEIA) Kondisi penghalang (material, vegetasi): vegetasi alami

Minor penyangga setidaknya sepanjang 100 m (laporan Beia)

Telah dilakukan

A. Konsultasi undang-undang yang berlaku pada saat konstruksi, laporan B-EIA dan laporan P-SIA, memverifikasi apakah lebar

A. Konsultasi undang-undang yang berlaku pada saat konstruksi, laporan B-EIA dan laporan P-SIA,

Minor tidak bisa Menyediakan peta atau

R Telah dilakukan

dan status (dengan pengamatan langsung) koridor (jika ada) yang memadai. Sudah sepantasnya isu "koridor" yang ada dalam batas peternakan dibahas dalam pertemuan kota rutin. Ketersediaan Peta: Tidak Area atau jumlah tempat koridor : 1 Tipe koridor vegetasi: bund

memverifikasi apakah lebar dan status (dengan pengamatan langsung) koridor (jika ada) yang memadai. Sudah sepantasnya isu "koridor" yang ada dalam batas peternakan dibahas dalam pertemuan kota rutin. Ketersediaan Peta: Tidak Area atau jumlah tempat koridor : 1 Tipe koridor vegetasi: bund

sketsa peternakan yang menunjukkan koridor dan pengukuran lebar koridor untuk gerakan satwa liar asli atau manusia di lanskap peternakan

Kriteria 2.5: Pencegahan salinisasi air tawar dan salinisasi tanah sumber

A. mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki catatan konduktansi spesifik yang lengkap dan akurat dan apakah konduktansi spesifik tidak menunjukkan peningkatan bersih (fluktuasi yang tidak menunjukkan kecenderungan meningkat tidak dianggap peningkatan bersih). Sebuah cross check harus dilakukan untuk memverifikasi apakah B-EIA melaporkan tempat pengambilan sampel dan frekuensi pemantauan dipatuhi. Auditor harus memvalidasi data yang dipantau setidaknya empat poin dalam perimeter peternakan (satu tempat per sisi perimeter).Ttempat yang dipantau harus tetap sama di tahun dan teridentifikasi pada peta peternakan. Jumlah tempat pengambilan sampel: tidak tersedia Ketersediaan peta: tidak ada

A. mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki catatan konduktansi spesifik yang lengkap dan akurat dan apakah konduktansi spesifik tidak menunjukkan peningkatan bersih (fluktuasi yang tidak menunjukkan kecenderungan meningkat tidak dianggap peningkatan bersih). Sebuah cross check harus dilakukan untuk memverifikasi apakah B-EIA melaporkan tempat pengambilan sampel dan frekuensi pemantauan dipatuhi. Auditor harus memvalidasi data yang dipantau setidaknya empat poin dalam perimeter peternakan (satu tempat per sisi perimeter). Tempat yang dipantau harus tetap sama di tahun dan teridentifikasi pada peta

Minor

tidak ada catatankonduktansi spesifik yang diukur dalam ekosistem lahan yang berdekatan dan ladang pertanian. Tempat pengambilan sampel harus menentukan di laporan Beia

Telah dilakukan

Frekuensi sampel: tidak ada pengukuran nilai awal: parameter (konduktivitas) tidak ada data ukuran konduktivitas tanah yang tersedia Nilai-nilai tahun lalu: N/A Kecenderungan yang meningkat? audit awal (N/A)

peternakan. Jumlah tempat pengambilan sampel: tidak tersedia Ketersediaan peta: tidak ada Frekuensi sampel: tidak ada pengukuran nilai awal: parameter (konduktivitas) tidak ada data ukuran konduktivitas tanah yang tersedia Nilai-nilai tahun lalu: N/A Kecenderungan yang meningkat? audit awal (N/A)

B. Auditor mengawasi pengukuran dan menegaskan kepatuhan terhadap persayaratan Nilai-nilai Audit: tidak dapat mengatur pengukuran konduktansi spesifik, karena mereka tidak memiliki peralatan.

B. Auditor mengawasi pengukuran dan menegaskan kepatuhan terhadap persayaratan Nilai-nilai Audit: tidak dapat mengatur pengukuran konduktansi spesifik, karena mereka tidak memiliki peralatan.

C. Memberikan bukti dari sebuah organisasi independen yang resmi (instansi pemerintah, universitas) yang kenaikan tersebut dikarenakan fenomenanya diluar kendali petambak Fenomena yang menyebabkan peningkatan bersih: Tidak ada yang tersedia

C. Memberikan bukti dari sebuah organisasi independen yang resmi (instansi pemerintah, universitas) yang kenaikan tersebut dikarenakan fenomenanya diluar kendali petambak Fenomena yang menyebabkan peningkatan bersih: Tidak ada yang tersedia

PRINSIP 4: MENGOPERASIKAN PETERNAKAN DENGAN PRAKTEK PERBURUHAN YANG BERTANGGUNG JAWAB[60]

Kriteria 4.4: Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja

tanggal pelatihan kesehatan dan keselamatan: belum dilakukan Dilatih oleh: tidak tersedia Referensi Pelatih: tidak tersedia

tanggal pelatihan kesehatan dan keselamatan: belum dilakukan Dilatih oleh: tidak tersedia Referensi Pelatih: tidak tersedia

Major

Selama wawancara dengan pekerja,

Telah dilakukan

Kegiatan yang diamati yang membutuhkan PPE: tidak ada PEE yang digunakan ketika melakukan aktivitas di kolam. PPE yang digunakan: tidak digunakan PPE tersedia dalam jumlah yang cukup untuk para pekerja? Tidak tersedia apakah PPE operatif? Tidak tersedia

Kegiatan yang diamati yang membutuhkan PPE: tidak ada PEE yang digunakan ketika melakukan aktivitas di kolam. PPE yang digunakan: tidak digunakan PPE tersedia dalam jumlah yang cukup untuk para pekerja? Tidak tersedia apakah PPE operatif? Tidak tersedia

telah menegaskan bahwa tidak ada pelatihan yang berkaitan dengan aspek keselamatandan pekerjaan yang berbahaya. Ada pelatihan untuk penggunaanPPE, namun terlihat bahwa salah satu pekerja masuk ke kolam tanpa peralatan keselamatan misalnya. Boots, lengan panjang dll petambak harus menetapkan dasar analisis risiko

berdasarpada aktivitas.

Ada kecelakaan dan perbaikan format tindakan yang korektif tersedia? Ya untuk catatan kecelakaan, dan bukan untuk format tindakan korektif Jumlah kasus kecelakaan tercatat dalam 6 bulan terakhir: tidak diisi oleh petambak Contoh kasus dan tindakan korektif: NA

Ada kecelakaan dan perbaikan format tindakan yang korektif tersedia? Ya untuk catatan kecelakaan, dan bukan untuk format tindakan korektif Jumlah kasus kecelakaan tercatat dalam 6 bulan terakhir: tidak diisi oleh petambak Contoh kasus dan tindakan korektif: NA

Minor

Catatan mengenai semua kecelakaan dan tindakan perbaikan tidak sepenuhnya diisi oleh petambakr

Telah dilakukan

Tindakan korektif yang diulas diimplementasikan di tempat? Tidak. Contoh kecelakaan yang terulang: NA jumlah kasus awal: NA Jumlah kasus yang sebenarnya: NA

Tindakan korektif yang diulas diimplementasikan di tempat? Tidak. Contoh kecelakaan yang terulang: NA jumlah kasus awal: NA Jumlah kasus yang sebenarnya: NA

Kriteria 4.10: Pistem manajemen pekerja yang adil dan transparan [83]

Kode catatan: tidak tersedia Periode yang diulas: tidak tersedia Contoh keluhan dan tindakan yang diambil:

Kode catatan: tidak tersedia Periode yang diulas: tidak tersedia Contoh keluhan dan tindakan yang diambil:

Minor tidak ada rekaman masalah tersebut yang diajukan oleh pekerja dan termasuk perencanaa

Telah dilakukan

Kode catatan: tidak tersedia Periode yang diulas: Contoh keluhan dan tindakan yang diambil: tidak tersedia Tindakan yang ditaati untuk direncanakan?

Kode catatan: tidak tersedia Periode yang diulas: Contoh keluhan dan tindakan yang diambil: tidak tersedia

Tindakan yang ditaati untuk direncanakan?

nya (termasuk tindakan dan kerangka waktu) untuk mengatasi konflik yang belum diselesaikan.

Kriteria 4.11: Kondisi hidup bagi pekerja ditampung di peternakan

Konstruksi kediaman: kayu dan papan Apakah tahan hujan? iya Sanitasi dianggap bersifat natural dan Bersih? Semirip dengan yang tersedia di rumah-rumah pada umumnya di daerah ini. toilet belum cukup

Konstruksi kediaman: kayu dan papan Apakah tahan hujan? iya Sanitasi dianggap bersifat natural dan Bersih? Semirip dengan yang tersedia di rumah-rumah pada umumnya di daerah ini. toilet belum cukup

Minor

harus ada uji air untuk air minum Juga toilet tidak memadai belum

Telah dilakukan

Privasi diberikan dalam bentuk: ruangan Privasi diberikan dalam bentuk: ruangan

Sumber air minum (pipa, berkualitas baik, merek komersil): air hujan, yang dimasak terlebih dahulu Ketika diperlakukan dalam hasil tes peternakan dan tanggalnya: tidak ada Makanan untuk pekerja disediakan oleh: mereka sendiri

Sumber air minum (pipa, berkualitas baik, merek komersil): air hujan, yang dimasak terlebih dahulu Ketika diperlakukan dalam hasil tes peternakan dan tanggalnya: tidak ada Makanan untuk pekerja disediakan oleh: mereka sendiri

PRINSIP 5: MENGELOLA KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN UDANG DENGAN CARA BERTANGGUNG JAWAB

Kriteria 5.1: Pencegahan penyakit

A.Meninjau peternakan benurlembar penghitungan kerja. Lembar kerja peternakan benur tidak akan melebihi 5% margin of error. Jika perusahaan terintegrasi (larva pemasok + farm) 1 perhitungan sudahlah cukup. Auditor perlu mengkonfirmasi keakuratan metode yang digunakan oleh peternakan. Nomor tanda terima: tanggal invoice 13 januari 2016 Periode yang diulas: 13 january 2016 Jumlah udang yang disimpan: 979,160 ekor (4 tambak, 244,790 ekor /tambak) Metode penghitungan yang digunakan oleh peternakan : pengedukan (menggunakan jarung pengeduk untuk menghitung jumlah PL).

A. Meninjau peternakan benurlembar penghitungan kerja. Lembar kerja peternakan benur tidak akan melebihi 5% margin of error. Jika perusahaan terintegrasi (larva pemasok + farm) 1 perhitungan sudahlah cukup. Auditor perlu mengkonfirmasi keakuratan metode yang digunakan oleh peternakan. Nomor tanda terima: tanggal invoice 13 januari 2016 Periode yang diulas: 13 january 2016 Jumlah udang yang disimpan: 979,160 ekor (4 tambak, 244,790 ekor /tambak) Metode penghitungan yang digunakan oleh peternakan : pengedukan (menggunakan jarung pengeduk untuk menghitung jumlah PL).

Minor

SSR tidak memenuhi persyaratan SC (lebih dari 25% untuk peternakan yang ekstensif)

Telah dilakukan

B. Meninjau catatan. Mengkonfirmasi apakah catatan peternakan cukup untuk menentukan jumlah udang yang dipanen dari setiap kandang. Nomor tanda terima: tanggal invoice 13 januari 2016 Periode yang diulas: 13 january 2016 Jumlah udang yang dipanen: 42,433 ekor ( 1,000.30 kg)

B. Meninjau catatan. Mengkonfirmasi apakah catatan peternakan cukup untuk menentukan jumlah udang yang dipanen dari setiap kandang. Nomor tanda terima: 0615, Periode yang diulas: 9 feb. 2015 Jumlah udang yang dipanen: tidak ada data yang tersedia

C. Meninjau perhitungan peternakan untuk memverifikasi akurasi cross-referencedengan jumlah penetasan. Mengelompokan sistem peternakan ke dalam kategori 1 dari 3 kategori dan mengkonfirmasi apakah rata-rata

C. Meninjau perhitungan peternakan untuk memverifikasi akurasi cross-referencedengan jumlah penetasan. Mengelompokan sistem peternakan ke dalam kategori 1 dari 3 kategori dan

persentase kematian yang nyata terkonfirmasi sesuai kebutuhan Kategori peternakan: 1 tingkat kelangsungan hidup kolam yang lebih rendah di dataset: 2.86% tingkat kelangsungan hidup tambak yang lebih tinggi dalam dataset: 5.99% tingkat kelangsungan hidup rata-rata tahunan: 2.759%

mengkonfirmasi apakah rata-rata persentase kematian yang nyata terkonfirmasi sesuai kebutuhan Kategori peternakan: 1 tingkat kelangsungan hidup kolam yang lebih rendah di dataset: tidak ada yang tersedia tingkat kelangsungan hidup tambak yang lebih tinggi dalam dataset: tidak ada yang tersedia tingkat kelangsungan hidup rata-rata tahunan: tidak ada yang tersedia

Kriteria 5.3: Manajemen dan pengobatan penyakit

A. Mengulas daftar obat-obatan, bahan kimia dan produk biologis peternakan. Daftar obat-obatan, bahan kimia dan kode produk biologi peternakan: daftar obat / bahan kimia tidak tersedia. Obat-obatan utama: tidak ada penggunaan obat Produk-produk kimiawi utama: Dolomite, Urea, TSP. Produk-produk biologis utama: saponin

A. Mengulas daftar obat-obatan, bahan kimia dan produk biologis peternakan. Daftar obat-obatan, bahan kimia dan kode produk biologi peternakan: daftar obat / bahan kimia tidak tersedia. Obat-obatan utama: tidak ada penggunaan obat Produk-produk kimiawi utama: Dolomite, Urea, TSP. Produk-produk biologis utama: saponin

Minor

tidak ada daftar bahan kimia, obat-obatan dan produk biologi yang digunakan dalam peternakan

Telah dilakukan

B. Meninjau catatan untuk mengkonfirmasi penggunaan produk peternakan. Selama di tempat pemeriksaan, memverifikasi apakah tidak ada bukti untuk digunakan tercatat dari setiap obat hewan, bahan kimia atau produk biologi (yaitu tidak ada kontainer yang kosong atau persediaan di gudang yang tidak diinventarisasi ).

B. Meninjau catatan untuk mengkonfirmasi penggunaan produk peternakan. Selama di tempat pemeriksaan, memverifikasi apakah tidak ada bukti untuk digunakan tercatat dari setiap obat hewan, bahan kimia atau produk biologi (yaitu tidak ada kontainer yang kosong atau persediaan di

Catatan yang diulas: catatan tambak udang Obat-obatan yang digunakan: N/A. Produk-produk kimiawi: , Urea, TSP, EM4 Produk-produk biologis: Saponin

gudang yang tidak diinventarisasi ). Catatan yang diulas: catatan tambak udang Obat-obatan yang digunakan: N/A. Produk-produk kimiawi: , Urea, TSP, EM4 Produk-produk biologis: Saponin

C. Mengambil bukti yang cukup apakah sistem ketertelusuran organisasi yang beroperasi sudah akurat. Jika peternakan menggunakan / pernah menggunakan antibiotik atau pakan obat, memeriksa validitas lacak balak peternakan. Antibiotik yang digunakan: N/A (tidak menggunakan antibiotik) Latihan obat kolam ketertelusuran (pond, tanggal panen, bentuk segregasi): N/A peternakan tidak menggunakan antibiotik atau pestisida. ASC CoC code: N/A peternakan tidak menggunakan antibiotik atau pestisida.

C. Mengambil bukti yang cukup apakah sistem ketertelusuran organisasi yang beroperasi sudah akurat. Jika peternakan menggunakan / pernah menggunakan antibiotik atau pakan obat, memeriksa validitas lacak balak peternakan. Antibiotik yang digunakan: N/A (tidak menggunakan antibiotik) Latihan obat kolam ketertelusuran (pond, tanggal panen, bentuk segregasi): N/A peternakan tidak menggunakan antibiotik atau pestisida. ASC CoC code: N/A peternakan tidak menggunakan antibiotik atau pestisida.

A. Meninjau SOP untuk konten penggunaan dan penggunaan obat hewan, bahan kimia dan produk biologi yang aman. Kode SOP: tidak tersedia (hanya SOP yang untuk menyimpan bahan kimia) diverifikasi oleh: tidak tersedia SOP untuk semua bahan kimia? tidak tersedia

A. Meninjau SOP untuk konten penggunaan dan penggunaan obat hewan, bahan kimia dan produk biologi yang aman. Kode SOP: tidak tersedia (hanya SOP yang untuk menyimpan bahan kimia) diverifikasi oleh: tidak tersedia SOP untuk semua bahan kimia? tidak tersedia

Minor Tidak ada SOP untuk penanganan bahan kimia dan produk biologi. Ada Apakah hanya SOP untuk

Telah dilakukan

B. Memverifikasi melalui wawancara apakah karyawan menyadari prosedur untuk penggunaan bahan kimia sudah tepat dan apakah mereka memiliki akses ke petunjuk saat itu. Jumlah wawancara: 6 Komentar: pekerja menyadari bagaimana menangani kimia selama kegiatan di peternakan namun tidak ada catatan pelatihan untuk penanganan bahan kimia

B. Memverifikasi melalui wawancara apakah karyawan menyadari prosedur untuk penggunaan bahan kimia sudah tepat dan apakah mereka memiliki akses ke petunjuk saat itu. Jumlah wawancara: 6 Komentar: pekerja menyadari bagaimana menangani kimia selama kegiatan di peternakan namun tidak ada catatan pelatihan untuk penanganan bahan kimia

menyimpan bahan kimia. Harus ada informasi yang didokumentasikan kepada pekerja tentang bagaimana menangani kimia di peternakan.

C. Selama kunjungan di tempat, memverifikasi tidak adanya bukti kegagalan untuk mematuhi SOP. Penggunaan bahan kimia yang diamati: pekerja tahu bagaimana menangani kimia selama kegiatan di peternakan

C. Selama kunjungan di tempat, memverifikasi tidak adanya bukti kegagalan untuk mematuhi SOP. Penggunaan bahan kimia yang diamati: pekerja tahu bagaimana menangani kimia selama kegiatan di peternakan

A. Meninjau kesesuaian SOP. Bahan kimia yang perlu netralisasi : Dolomite, urea kode SOP: tidak ada SOP Diverivikasi oleh: tidak tersedia Apakah itu termasuk prosedur netralisasi? . tidak tersedia

A. Meninjau kesesuaian SOP. Bahan kimia yang perlu netralisasi : Dolomite, urea kode SOP: tidak ada SOP Diverivikasi oleh: tidak tersedia Apakah itu termasuk prosedur netralisasi? . tidak tersedia

Minor tidak ada prosedur untuk netralisasi

Telah dilakukan

B. Mewawancarai karyawan dan menilai kepatuhan Jumlah wawancara: 6 Komentar: tidak diketahui

B. Mewawancarai karyawan dan menilai kepatuhan Jumlah wawancara: 6 Komentar: tidak diketahui

C. Selama kunjungan di tempat, memverifikasi tidak adanya bukti dari kegagalan untuk mematuhi SOP. bahan kimia dinetralkan yang diamati: Dolomit , Urea

C. Selama kunjungan di tempat, memverifikasi tidak adanya bukti dari kegagalan untuk mematuhi SOP bahan kimia dinetralkan yang diamati: Dolomit , Urea

PRINSIP 6: MENGELOLA ASAL INDUK, PEMILIHAN STOK DAN EFEK DARI MANAJEMEN STOK

Kriteria 6.1: Keberadaan spesies udang eksotis atauspesies udang yang diperkenalkan

A. Mengkonfirmasi apakah spesies yang dibudidayakan teridentifikasi secara akurat dalam catatan pembelian. Nomor tanda terima: tidak bisa memberikan keterangan dari Pemasok benih catatan yang diulas: Jan 2016 - April 2016 Spesies yang diidentifikasi: P. Monodon

A. Mengkonfirmasi apakah spesies yang dibudidayakan teridentifikasi secara akurat dalam catatan pembelian. Nomor tanda terima: surat keterangan dari PT MMA tanggal 15 April 2016. Catatan yang diulas: Feb 2016 - Mei 2016 Spesies yang diidentifikasi: P. Monodon

Minor

Tidak ada informasi dari pemasok benur yang didokumentasikan yang mengidentifikasi spesies (nama latin) udang bertani. (pak Rusli) Tidak ada dokumentasi menunjukkan apakah spesies ternak adalah asli pribumi atau non-pribumi pada sistem airnya.

Telah dilakukan

B. Mengkonfirmasi dokumentasi yang menunjukkan spesies ternak asli terhadap sistem airnya, jika spesies ternak asli di sistem airnya, berikan bukti yang terdokumentasi (makalah peer-review, IUCN, FAO atau organisasi internasional lainnya). Jika spesies tidak asli, silakan lihat c dan d (bawah). Bukti yang diulas: tidak ada bukti dokumentasi yang tersedia.

B. Mengkonfirmasi dokumentasi yang menunjukkan spesies ternak asli terhadap sistem airnya, jika spesies ternak asli di sistem airnya, berikan bukti yang terdokumentasi (makalah peer-review, IUCN, FAO atau organisasi internasional lainnya). Jika spesies tidak asli, silakan lihat c dan d (bawah). Bukti yang diulas: tidak ada bukti dokumentasi yang tersedia.

C. Mengkonfirmasi dokumentasi yang menunjukkan spesies dibudidayakan secara komersial diternak secara jika spesies tidak asli, Siapkan bukti yang terdokumentasi (makalah peer-review, resmi pemerintah [berwenang] laporan atau referensi lain yang sebanding tentang apakah spesies yang diproduksi secara komersial diproduksi secara lokal. Bukti species secara komersial diternakkan secara lokal: spesies asli (dari tarakan, telah dilakukan).

C. Mengkonfirmasi dokumentasi yang menunjukkan spesies dibudidayakan secara komersial diternak secara jika spesies tidak asli, Siapkan bukti yang terdokumentasi (makalah peer-review, resmi pemerintah [berwenang] laporan atau referensi lain yang sebanding tentang apakah spesies yang diproduksi secara komersial diproduksi secara lokal. Bukti species secara komersial

diternakkan secara lokal: spesies asli (dari tarakan, telah dilakukan).

D. Meninjau, sebagai standar minimum, tidak adanya bukti dampak negatif dan menilai akurasi dan ketepatan dengan cara seperti review internet, termasuk, sebagai standar minimum, pencarian Google. Catatan: Dokumen-dokumen ini harus menegaskan secara eksplisit apakah tidak ada dampak negatif terhadap lingkungan. Salinan diunggah di CUSI. Tidak ada bukti dampak negatif: tidak ada Makalah yang diulas oleh peneliti: N/A Tautan pencarian Google: - Laporan resmi pemerintah / pejabat yang berwenang: - Tautan pencarian Google: - referensi lainnya: - Tautan pencarian Google: - berdasarkan wawancara, spesies yang digunakan dalam peternakan adalah spesies asli dari provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Namun tidak ada bukti yang diberikan.

D. Meninjau, sebagai standar minimum, tidak adanya bukti dampak negatif dan menilai akurasi dan ketepatan dengan cara seperti review internet, termasuk, sebagai standar minimum, pencarian Google. Catatan: Dokumen-dokumen ini harus menegaskan secara eksplisit apakah tidak ada dampak negatif terhadap lingkungan. Salinan diunggah di CUSI. Tidak ada bukti dampak negatif: tidak ada Makalah yang diulas oleh peneliti: N/A Tautan pencarian Google: - Laporan resmi pemerintah / pejabat yang berwenang: - Tautan pencarian Google: - referensi lainnya: - Tautan pencarian Google: - berdasarkan wawancara, spesies yang digunakan dalam peternakan adalah spesies asli dari provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Namun tidak ada bukti yang diberikan..

E. Meninjau bukti dan menilai akurasi dan ketepatan termasuk dokumentasi penetasan terhadap OIE compliance dan hukum impor regional dan nasional.

E. Meninjau bukti dan menilai akurasi dan ketepatan termasuk dokumentasi penetasan terhadap OIE compliance dan hukum impor

Izin penetesan: tidak tersedia Lisensi Impor: N/A spesies yang digunakan dalam peternakan adalah spesies asli dari Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.

regional dan nasional. Izin penetesan: 170914600477 (sampail 1 desember 2019) Lisensi Impor: N/A spesies yang digunakan dalam peternakan adalah spesies asli dari Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.

A. Meninjau catatan yang meliputi selama kurang lebih 25 tahun atau pernyataan dari instansi pemerintah untuk menetapkan ketinggian maksimum tinggi air ketika banjir terjadi. tingkat maksimum dalam 25 tahun terakhir: tidak ada bukti tidak tersedia Referensi: tidak tersedia

A. Meninjau catatan yang meliputi selama kurang lebih 25 tahun atau pernyataan dari instansi pemerintah untuk menetapkan ketinggian maksimum tinggi air ketika banjir terjadi. tingkat maksimum dalam 25 tahun terakhir: tidak ada bukti tidak tersedia Referensi: tidak tersedia

Minor Peternakan tidak dapat memberikan catatan resmi atau pernyataan yang menunjukkan tingkat air maksimum lokal (tingkat sungai, tingkat air pasang, tingkat banjir, dll) dalam 25 tahun sebelumnya. Tidak ada pernyataan dan peta ketinggian pematang di peternakan.

Telah dilakukan

B. Meninjau statement dan peta. Selama kunjungan di tempat. Meninjau bukti dan memverifikasi apakah tinggi bund terendah cukup untuk mengatasi tinggi air selama 25 tahun . tinggi bund terendah : tidak ada referensi catatan tanggal deklarasie: tidak ada referensi catatan Nama organisasi: tidak ada referensi catatan

B. Meninjau statement dan peta. Selama kunjungan di tempat. Meninjau bukti dan memverifikasi apakah tinggi bund terendah cukup untuk mengatasi tinggi air selama 25 tahun . tinggi bund terendah : tidak ada referensi catatan tanggal deklarasie: tidak ada referensi catatan Nama organisasi: tidak ada referensi catatan

A. Meninjau catatan untuk memverifikasi inspeksi yang rutin dan tepat waktu. Kode catatan: tidak tersedia Kerangka waktu: pemeriksaan harian diverifikasi oleh wawancara. Nama yang bertanggung jawab: Aliyas, Agus dan damin

A. Meninjau catatan untuk memverifikasi inspeksi yang rutin dan tepat waktu. Kode catatan: tidak tersedia Kerangka waktu: pemeriksaan harian diverifikasi oleh wawancara. Nama yang bertanggung jawab: Yonan dan Osias.

Minor

peternakan tidak dapat memberikan catatan pemeriksaan mata jaring atau pemanggang (juga bisa menyebutkan di SOP)

Telah dilakukan

B. Menyaksikan peternakanyang sedang melakukan inspeksi jerat dan pemanggang untuk mengkonfirmasi apakah program ini efektif. Bagaimana cara mereka melakukan pemeriksaan ?: pengamatan visual Apakah sudah tepat? Iya

B. Menyaksikan peternakanyang sedang melakukan inspeksi jerat dan pemanggang untuk mengkonfirmasi apakah program ini efektif. Bagaimana cara mereka melakukan pemeriksaan ?: pengamatan visual Apakah sudah tepat? Iya

A. Meninjau daftar untuk memverifikasi perbaikan telah dilakukan dan dicatat. Catatan mitigasi dan kode perbaikan: pemeriksaan harian tanpa catatan / dokumentasi.. Diverivikasi oleh: Usman Nama yang bertanggung jawab:Aliyas, Agus dan Damin

A. Meninjau daftar untuk memverifikasi perbaikan telah dilakukan dan dicatat. Catatan mitigasi dan kode perbaikan: pemeriksaan harian tanpa catatan / dokumentasi. Diverivikasi oleh: Usman Nama yang bertanggung jawab: Yonan dan Osias.

Minor Petambak tidak dapat memberikan catatan mitigasi dan perbaikan di budidaya mereka.

Telah dilakukan

A. Meninjau protokol pemulihan pelarian dan menilai apakah protokol sudah

A. Meninjau protokol pemulihan pelarian dan menilai apakah

Minor Tidak ada informasi

Telah dilakukan

diimplementasikan, apakah ada catatan pelarian, catatan dtindakan yang diambil dan catatan prosedural yang modifikasi untuk mencegah terulangnya kembali. Kode Protokol: tidak ada protokol pemulihan diverivikasi oleh: --- Apakah protokolnya sesuai? ---

protokol sudah diimplementasikan, apakah ada catatan pelarian, catatan dtindakan yang diambil dan catatan prosedural yang modifikasi untuk mencegah terulangnya kembali. Kode Protokol: tidak ada protokol pemulihan diverivikasi oleh: --- Apakah protokolnya sesuai? ---

terdokumentasi untuk protokol pemulihan scape (SOP)

A. Meninjau kesesuaian setiap tindakan yang diambil oleh peternakan untuk mencegah terjadinya kembali. Tindakan yang diambil: N/A (tidak ada udang yang ditemukan di perangkap pelarian) Kode catatan: catatan tidak tersedia

A. Meninjau kesesuaian setiap tindakan yang diambil oleh peternakan untuk mencegah terjadinya kembali. Tindakan yang diambil: N/A (tidak ada udang yang ditemukan di perangkap pelarian) Kode catatan: catatan tidak tersedia

Minor Peternakan tidak bisa memberikan catatan setiap tindakan yang diambil untuk mencegah pelarian di peternakan.

Telah dilakukan

Kriteria 6.2: Asal benur dan asal induk

A. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi keakuratan. Kode uji patogen : Nama laboratorium:Laboratorium dari Dinas Perikanan dan Kelautan (Local Authority Laboratory) Diverifikasi oleh: Kepala lab. departemen perikanan dan kelautan

A. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi keakuratan Kode uji pathogen: tidak tersedia Nama laboratorium: tidak tersedia Diverifikasi oleh: tidak tersedia

Minor - tidak ada bukti yang terdokumentasi yang membuktikan pengujian benur untuk semua patogen yang relevan (pak Suming) - tidak ada

Telah dilakukan

B. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi keakuratan. Kode tanda terima: o3/monitoring/pcr/labkesling/2016 Bukti: hanya uji WSSV, oleh departemen perikanan dan kelautan

B. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi keakuratan. Kode tanda terima: tidak tersedia Bukti: tidak tersedia

C. Menilai pengetahuan manajemen peternakan terhadap pedoman. Catatan pelatihan: N / A Jumlah wawancara: NWA Komentar: N / A peternakan tidak terintegrasi

C. Menilai pengetahuan manajemen peternakan terhadap pedoman. Catatan pelatihan: N / A Jumlah wawancara: NWA Komentar: N / A peternakan tidak terintegrasi

bukti (makalah, jurnal atau laporan otoritas lokal / regulasi) mengapa specie adat (P. monodon) hanya diuji untuk WSSV,

A. Meninjau deklarasi dan memverifikasi apakah hanya induk di penangkaran dan dipelihara digunakan untuk semua spesies selain P. monodon dan dari 1 Januari 2019, juga untuk indukan P. monodon. Nomor deklarasi: tidak tersedia supplier Benur: CV. TSW Spesies Udangp: Peneaus Monodon Kode catatan: tidak tersedia

A. Meninjau deklarasi dan memverifikasi apakah hanya induk di penangkaran dan dipelihara digunakan untuk semua spesies selain P. monodon dan dari 1 Januari 2019, juga untuk indukan P. monodon. Nomor deklarasi : 02/asal-benur/mma/III/2016 supplier Benur: Hatchery PT MMA Spesies Udang: Peneaus Monodon Kode catatan: 15 April 2016

Minor Peternakan tidak bisa memberikan keterangan pemasok benur yang mengidentifikasi spesies (nama latinnya) udang yang diternakkan dan sumber induk

Telah dilakukan

A. Memverifikasi peternakan yang memiliki laporan dari pemasok benih. Kode atau nomor deklarasi: tidak tersedia. PL dari penetasan Supplier benih : CV TSW (penetasan) Asal benih : Surabaya, indonnesia PL from hatchery, not wild cought tidak dapat memberikan surat keterangan

A. Memverifikasi peternakan yang memiliki laporan dari pemasok benih. Kode atau nomor deklarasi : 02/asal-benur/MMA/III/2016 Supplier benih: Hatchery, PT MMA Asal benih : Tarakan, Indonesia memberikan surat keterangan dari

Minor Peternakan tidak bisa memberikan pernyataan dari pemasok benih apakah

Telah dilakukan

dari pemasok (s) benih tidak liar tertangkapt.

pemasok benih (s) menunjukkan benih dari Hatchery PT MMA.

benih itu tidak tertangkap di alam liar (Pak Rusli)

B. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan sumber benih yang akurat . Nomor tanda terima: SPJ030415.01 Frekuensi pembelian benih : Bulanan

B. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan sumber benih yang akurat . Nomor tanda terima: 00615 Frekuensi pembelian benih : Bulanan

PRINSIP 7: SUMBER PENGGUNAAN DI LINGKUNGAN YANG EFISIEN DENGAN CARA-CARA YANG BERTANGGUNG JAWAB

Kriteria 7.5 : Beban kontaminan limbah

A. Memverifikasi peternakan menyimpan catatan yang menunjukkantingkat penggantian air setiap hari termasuk diagram yang menunjukkan aliran air umum yang melalui peternakan. Rata-rata pertukaran air setiap hari: iya diverifikasi dengan: observasi dan wawancara pada saat kunjungan. Pembaharuan terakhir:

A. Memverifikasi peternakan menyimpan catatan yang menunjukkantingkat penggantian air setiap hari termasuk diagram yang menunjukkan aliran air umum yang melalui peternakan. Rata-rata pertukaran air setiap hari: iya diverifikasi dengan: observasi dan wawancara pada saat kunjungan. Pembaharuan terakhir:

Major Peternakan

tidak bisa

menyediaka

n data total

Nitrogen

limbah dan

data

pertukaran

air setiap

hari di

tambak

mereka

Telah dilakukan

B. Mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki catatan pakan digunakan lengkap dan akurat. Periode: tidak bisa memberikan data catatan Jumlah pakan yang digunakan / Kg: tidak tersedia Jumlah pupuk yang digunakan / Kg: tidak tersedia diverifikasi denganya: --

B. Mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki catatan pakan digunakan lengkap dan akurat. Periode: tidak bisa memberikan data catatan Jumlah pakan yang digunakan / Kg: tidak tersedia Jumlah pupuk yang digunakan / Kg: tidak tersedia diverifikasi denganya: --

C. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang dipanen. Periode: 15/3/2015 - 27/8/2015 Jumlah udang yang dipanen MT: 266.1 kg

C. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang dipanen Periode: catatan tidak tersedia

Jumlah udang yang dipanen MT: catatan tidak tersedia

D. Memverifikasi apakah peternakan memiliki bukti. Nama laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: N/A laboratorium terakreditasi. N/A Kandungan N pakan: NA Kandungan N pupuk: N/A tidak menggunakan pakan ke dalam tambak)

D. Memverifikasi apakah peternakan memiliki bukti. Nama laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: N/A laboratorium terakreditasi. N/A Kandungan N pakan: NA Kandungan N pupuk: N/A tidak menggunakan pakan ke dalam tambak)

E.Mengkonfirmasi laboratorium sesuai kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: Hasil konsentrasi N dalam air limbah: tidak menggunakan pakan ke dalam tambak

E. Mengkonfirmasi laboratorium sesuai kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: Hasil konsentrasi N dalam air limbah: tidak menggunakan pakan ke dalam tambak

F. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan asupan air lengkap. Tanggal Catatan : Kode catatan: Diverifikasi dengan: tidak menggunakan pakan ke dalam tambak

F. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan asupan air lengkap. Tanggal Catatan : Kode catatan: Diverifikasi dengan: tidak menggunakan pakan ke dalam tamba)

G. Memverifikasi akurasi melalui pengamatan langsung. Untuk audit pertama kalinya: auditor harus meng cross-check keakuratan peta peternakan minimal 1 kolam yang dipilih secara acak menggunakan Google Maps, citra satelit

G. Memverifikasi akurasi melalui pengamatan langsung. Untuk audit pertama kalinya: auditor harus meng cross-check keakuratan peta peternakan minimal 1 kolam yang dipilih secara acak menggunakan

atau cara serupa (jika informasi yang rinci tersedia). Volume peternakan dalam m3: Tambak yang terverifikasi: Diverifikasi oleh: tidak menggunakan pakan ke dalam tambak

Google Maps, citra satelit atau cara serupa (jika informasi yang rinci tersedia). Volume peternakan dalam m3: Tambak yang terverifikasi: Diverifikasi oleh: tidak menggunakan pakan ke dalam tambak

H. Meninjau catatan dan memverifikasi akurasi perhitungan Tanggal Catatan : Kode catatan: Diverifikasi dengan: N/Atidak mengubah air sampai panen

H. Meninjau catatan dan memverifikasi akurasi perhitungan Tanggal Catatan : Kode catatan: Diverifikasi dengan: N/Atidak mengubah air sampai panen

I. Mengkonfirmasi apakah laboratorium sesuai dengan kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama universitas / laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: Hasil konsentrasi N di kolam: N/Atidak mengubah air sampai panen

I. Mengkonfirmasi apakah laboratorium sesuai dengan kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama universitas / laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: Hasil konsentrasi N di kolam: N/Atidak mengubah air sampai panen

J. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi akurasi Rata-rata penggantian air setiap hari: diverifikasi oleh: Pembaharuan terakhir: N/Atidak mengubah air sampai panen

J. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi akurasi Rata-rata penggantian air setiap hari: diverifikasi oleh: Pembaharuan terakhir: N/Atidak mengubah air sampai panen

A. Mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki catatan pakan digunakan lengkap dan akurat. Rata-rata penggantian air setiap hari: diverifikasi oleh: catatan tambak Pembaharuan terakhir: N/A Peternakan tidak berubah air sampai waktu panen.

A. Mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki catatan pakan digunakan lengkap dan akurat. Rata-rata penggantian air setiap hari: diverifikasi oleh: catatan tambak Pembaharuan terakhir: N/A Peternakan tidak berubah air sampai waktu panen.

Major peternakan tidak bisa menyediakan data total Fosfor limbah dan data pertukaran air setiap hari di tambak mereka

Telah dilakukan

B. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang dipanen. Periode: Jumlah pakan yang digunakan / Kgg: catatan tidak tersedia Jumlah pupuk yang digunakan / Kg: catatan tidak tersedia Diverifikasi dengan: catatan tidak tersedia

B. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang dipane: Jumlah pakan yang digunakan / Kgg: catatan tidak tersedia Jumlah pupuk yang digunakan / Kg: catatan tidak tersedia Diverifikasi dengan: catatan tidak tersedia

C. Memverifikasi apakah peternakan memiliki bukti. Periode: 15/3/2015 sampai 27/8/2015 Jumlah udang yang dipanen MT: 266.1 kg

C. Memverifikasi apakah peternakan memiliki bukti Periode: tidak ada catatan Jumlah udang yang dipanenMT: tidak ada catatan

D. Mengkonfirmasi apakah laboratorium sudah sesuai kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: N/A laboratorium terakreditasi. N/A Kandungan P pakan: NA Kandungan P pupuk: N/A

D. Mengkonfirmasi apakah laboratorium sudah sesuai kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: N/A laboratorium terakreditasi. N/A Kandungan P pakan: NA Kandungan P pupuk: N/A

E. Memverifikasi peternakan menyimpan catatan asupan air yang lengkap. Tanggal catatan: Kode catatan: Diverifikasi dengan: N/A tidak mengubah air sampai panen pakan yang digunakan: phronima suppa (jenis mikro-organisme yang hidup di tambak)

E. Memverifikasi peternakan menyimpan catatan asupan air yang lengkap. Tanggal catatan: Kode catatan: Diverifikasi dengan: N/A tidak mengubah air sampai panen

F. Memverifikasi akurasi melalui pengamatan langsung. Meng cross-check keakuratan peta peternakan atau diagram menggunakan Google Map, gambar satelit atau cara serupa (jika informasi yang rinci tersedia). Volume peternakan dalam m3: Tambak yang terverifikasi: Diverifikasi dengan: N/A tidak mengubah air sampai panen pakan yang digunakan: phronima suppa (jenis mikro-organisme yang hidup di tambak)

F. Memverifikasi akurasi melalui pengamatan langsung. Meng cross-check keakuratan peta peternakan atau diagram menggunakan Google Map, gambar satelit atau cara serupa (jika informasi yang rinci tersedia).. Volume peternakan dalam m3: Tambak yang terverifikasi: Diverifikasi dengan: N/A tidak mengubah air sampai panen

G. Meninjau catatan dan memverifikasi akurasi perhitungan Tanggal catatan: Kode catatan: Diverifikasi dengan:

G. Meninjau catatan dan memverifikasi akurasi perhitungan Tanggal catatan: Kode catatan: Diverifikasi dengan:

pakan yang digunakan: phronima suppa (jenis mikro-organisme yang hidup di tambak)

N/A tidak mengubah air sampai panen

H. Mengkonfirmasi apakah laboratorium sudah sesuai kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama universitas / laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: Hasil konsentrasi P di kolam: pakan yang digunakan: phronima suppa (jenis mikro-organisme yang hidup di tambak)

H. Mengkonfirmasi apakah laboratorium sudah sesuai kualifikasi untuk melakukan pengujian air. Meninjau hasil tes Nama universitas / laboratorium independen yang terakreditasiISO 17025: Hasil konsentrasi P di kolam: N/A tidak mengubah air sampai panen

I. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi akurasi Rata-rata penggantian air setiap hari: diverifikasi oleh: Pembaharuan terakhir: N/A tidak mengubah air sampai panen

I. Meninjau bukti dan mengkonfirmasi akurasi Rata-rata penggantian air setiap hari: diverifikasi oleh: Pembaharuan terakhir: N/A tidak mengubah air sampai panen

J. Meninjau perhitungan peternakan untuk mengkonfirmasi kepatuhan peternakan terhadap Kewajiban. formula yang digunakan: muatan P kg/ton dalam udang= N/A udang P kg/ TM: N/A pakan yang digunakan: phronima suppa (jenis mikro-organisme yang hidup di tambak)

J. Meninjau perhitungan peternakan untuk mengkterhadap Kewajiban. formula yang digunakan: muatan P kg/ton dalam udang= N/A udang P kg/ TM: N/A

A. Mengulas rencana pengelolaan lumpur / sedimen peternakan. Kode rencana pengelolaan lumpur / sedimen di peternakan: tidak ada SOP pengelolaan lumpur yang tersedia Tanggal catatan: tidak ada catatan Pembaharuan terakhir: tidak ada catatan

A. Mengulas rencana pengelolaan lumpur / sedimen peternakan.. Kode rencana pengelolaan lumpur / sedimen di peternakan: tidak ada SOP pengelolaan lumpur yang tersedia Tanggal catatan: tidak ada catatan

Minor peternakan tidak dapat memberikan rencana manajemen sedimen dan lumpur. Dan

Telah dilakukan

Namun lumpur dan sedimen digunakan untuk penguatan bund dan penimbunan setelah panen selesai, diverifikasi oleh petambak yang diwawancarai.

Pembaharuan terakhir: tidak ada catatan Namun lumpur dan sedimen digunakan untuk penguatan bund dan penimbunan setelah panen selesai, diverifikasi oleh petambak yang diwawancarai.

catatan penggunaan lumpur atau lumpur limbah.

B. meninjau catatan untuk mengkonfirmasi pembuangan sesuai rencana. Catatan yang tersedia: tidak ada catatan Tanggal catatan: tidak ada catatan Pembaharuan terakhir : --

B. meninjau catatan untuk mengkonfirmasi pembuangan sesuai rencana. Catatan yang tersedia: tidak ada catatan Tanggal catatan: tidak ada catatan Pembaharuan terakhir : --

C. Jika iya (C) (mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki bukti yang terdokumentasi yang sesuai. Kode deklarasi: Tanggal pengiriman: Penggunaan: N/A. lumpur dan sedimen digunakan untuk memperkuat tangan dan penimbunan setelah panen selesai

C. Jika iya (C) (mengkonfirmasi apakah peternakan memiliki bukti yang terdokumentasi yang sesuaie. Kode deklarasi: Tanggal pengiriman: Penggunaan: lumpur dan sedimen digunakan untuk memperkuat tangan dan penimbunan setelah panen selesai

D. Jika iya (d), memeriksa lumpur repositori selama kunjungan di lokasi. Ketersediaan peta: iya. Akses yang legal diverifikasi dengan : N/A. lumpur dan sedimen digunakan untuk memperkuat tangan dan penimbunan setelah panen selesai

D. Jika iya (d), memeriksa lumpur repositori selama kunjungan di lokasi . Ketersediaan peta: iya. Akses yang legal diverifikasi dengan : N/A. lumpur dan sedimen digunakan untuk memperkuat tangan dan penimbunan setelah panen selesai

E. Selama wawancara dengan masyarakat dan karyawan lokal, memverifikasi tidak adanya bukti apakah peternakan mengeluarkan lumpur / sedimen secara langsung ke perairan penerima di

E. Selama wawancara dengan masyarakat dan karyawan lokal, memverifikasi tidak adanya bukti apakah peternakan mengeluarkan lumpur / sedimen secara langsung

ekosistem alam setidaknya selama 1 tahun sebelumnya wawancara deklarasi: tidak ada bukti apakah peternakan habis lumpur / sedimen langsung ke menerima perairan di ekosistem alami

ke perairan penerima di ekosistem alam setidaknya selama 1 tahun sebelumnya wawancara deklarasi: tidak ada bukti apakah peternakan habis lumpur / sedimen langsung ke menerima perairan di ekosistem alami

A. Meninjau dataset untuk mengkonfirmasi pemantauan yang mencakup kerangka waktu yang diperlukan. Tanggal Periode: jan. 2016 - april 2016 DO Minimum: 4.3 DO Maksimum: 8.7 Referense: Diurnal DO Measurement Nama dokumen yang diulas: pemilik peternakan

A. Meninjau dataset untuk mengkonfirmasi pemantauan yang mencakup kerangka waktu yang diperlukan. Tanggal Periode: jan. 2016 - april 2016 DO Minimum: 4.3 DO Maksimum: 8.7 Referense: Diurnal DO Measurement Nama dokumen yang diulas: pemilik peternakan

Major Perhitungan perubahan persenabni DO untuk setiap pemantauan yang tidak benar

Telah dilakukan

B. memverifikasi teknisi peternakan mengkalibrasi peralatan yang dibutuhkan. Nama pabrik: Lutron Frekuensi yang direkomendasikan: -- MEtodeyang direkomendasikan : -- Apakah sesuai dengan pabrik?: -- Pengukuran DO harian

B. memverifikasi teknisi peternakan mengkalibrasi peralatan yang dibutuhkan. Nama pabrik: Lutron Frekuensi yang direkomendasikan: -- MEtodeyang direkomendasikan : -- Apakah sesuai dengan pabrik?: -- Pengukuran DO harian

C. Meninjau perhitungan untuk mengkonfirmasi keakuratan. Apakah perhitungannya akurat? Tidak tepat, nama atau kode catatan: -- tanggal pencatatan: -- Perhitungan DO tidak tepat

C. Meninjau perhitungan untuk mengkonfirmasi keakuratan. Apakah perhitungannya akurat? Tidak tepat, nama atau kode catatan: -- tanggal pencatatan: -- Perhitungan DO tidak tepat

D. Mengkonfirmasi perubahan persen rata-rata di DO dibawah atau sama dengan 65%. Periode: pencatatan DO tidak benar Persen rata-rata penggantian DO:

D. Mengkonfirmasi perubahan persen rata-rata di DO dibawah atau sama dengan 65%. Periode: pencatatan DO tidak benar Persen rata-rata penggantian DO:

E. Menyaksikan peternakan mengukur DO untuk mengkonfirmasi apakah sudah sesuai dengan prosedur. Nilai ditempat harus berada dalam kisaran data DO peternakan. Jika pengukuran keluar dari kisaran teramati, besarkan ketidaksesuaian. Audit DO: pagi = 4.5 , malam = 8.3 Masuk ke dalam kisaran dataset peternakan? iya

E. Menyaksikan peternakan mengukur DO untuk mengkonfirmasi apakah sudah sesuai dengan prosedur. Nilai ditempat harus berada dalam kisaran data DO peternakan. Jika pengukuran keluar dari kisaran teramati, besarkan ketidaksesuaia. Audit DO: pagi = 4.5 , malam = 8.3 Masuk ke dalam kisaran dataset peternakan? iya

Kriteria 7.6: Efisiensi Energi

A. Meninjau daftar kelengkapan Sumber energi: diesel Menyebutkan kegiatan farm's utama: transportasi internal yang (rumah untuk tambak, jemput)

A. Meninjau daftar kelengkapan Sumber energi: diesel Menyebutkan kegiatan farm's utama: transportasi internal yang (rumah untuk tambak, jemput)

Minor Catatan konsumsi energi peternakan tidak tersedia.

Telah dilakukan

B. Meninjau perhitungan. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan konsumsi Tanggal catatan: tidak tersedia konsumsi energi peternakan di tahun lalu (or 3 month) : catatan tidak tersedia

B. Meninjau perhitungan. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan konsumsi Tanggal catatan: tidak tersedia konsumsi energi peternakan di tahun lalu (or 3 month) : catatan tidak tersedia

A. Meninjau perhitungan. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan konsumsi energi. Dan memastikan apakah masa produksi tonase yang dihasilkan tambak sesuai dengan konsumsi energi. Periode: catatan tidak tersedia udang MJ / MT: catatan tidak tersedia

A. Meninjau perhitungan. Memverifikasi apakah peternakan menyimpan catatan konsumsi energi. Dan memastikan apakah masa produksi tonase yang dihasilkan tambak sesuai dengan konsumsi energi.

Minor Catatan konsumsi energi peternakan tidak tersedia.

Telah dilakukan

Periode: catatan tidak tersedia udang MJ / MT: catatan tidak tersedia

Kriteria 7.7: Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya dan limbah

A. Selama inspeksi di tempat, memastikan daftar bahan kimia dan bahan berbahaya milik peternakan sudah akurat. Sebutkan kimia utama dan bahan berbahaya: Dolomite Saponin, TSP Pembaharuan terakhir: tidak ada catatan

A. Selama inspeksi di tempat, memastikan daftar bahan kimia dan bahan berbahaya milik peternakan sudah akurat. Sebutkan kimia utama dan bahan berbahaya: Dolomite Saponin, TSP Pembaharuan terakhir: tidak ada catatan

Minor Peternakan tidak bisa memberikan catatan semua bahan kimia dan bahan berbahaya yang digunakan di peternakan. Serta catatan pelatihan penanganan dan penyimpanan bahan kimia.

Telah dilakukan

B. Meninjau prosedur peternakan. Memverifikasi pelaksanaan selama audit di lokasi. Ketersediaan Prosedur: iya Tanggal pencatatan: tidak tersedia Kode pencatatan: SOP.04/SOP-Penyimpanan Bahan Kimia/12/2015 Diverifikasi dengan: pemilik peternakan dan GMB

B. Meninjau prosedur peternakan. Memverifikasi pelaksanaan selama audit di lokasi. Ketersediaan Prosedur: iya Tanggal pencatatan: tidak tersedia Kode pencatatan: SOP.04/SOP-Penyimpanan Bahan Kimia/12/2015 Diverifikasi dengan: pemilik peternakan dan GMB

C. Memeriksa tempat penyimpanan untuk memverifikasi apakah bahan kimia sudah disimpan dengan aman. Secara singkat deskripsi kondisi penyimpanan: Kondisi penyimpanan yang aman, dan diatur dengan baik

C. Memeriksa tempat penyimpanan untuk memverifikasi apakah bahan kimia sudah disimpan dengan aman.. Secara singkat deskripsi kondisi penyimpanan: Kondisi penyimpanan yang aman, dan diatur dengan baik

D. Mewawancarai staf peternakan untuk memverifikasi apakah karyawan telah diterima pelatihan dan prosedur sudah dilakukan. Kode catatan pelatihan: pekerja tahu betul bagaimana untuk menyimpan dan menangani bahan kimia. Akan tetapi, rcatatan pelatihan penanganan bahan

D. Mewawancarai staf peternakan untuk memverifikasi apakah karyawan telah diterima pelatihan dan prosedur sudah dilakukan. Kode catatan pelatihan: pekerja tahu betul bagaimana untuk menyimpan dan menangani bahan kimia. Akan tetapi, rcatatan pelatihan

kimia tidak tersedia, tanggal pelatihan: tidak tersedia diberikan dengan: pemilik peternakan dan GMB

penanganan bahan kimia tidak tersedia, tanggal pelatihan: tidak tersedia diberikan dengan: pemilik peternakan dan GMB