karya tulis ilmiah gambaran kepatuhan …...skripsi diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar...
TRANSCRIPT
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN TERHADAP PENGGUNAAN
OBAT ANTIHIPERTENSI DI RSUD DR. PIRNGADI KOTA MEDAN
RESTY ARDILA YUNINGSIH BR.NAINGGOLAN NIM: P07539014054
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN FARMASI 2017
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH PHARMACY DEPARTMENT SCIENTIFIC PAPER, August 2017 Resty Ardila Yuningsih Br. Nainggolan DESCRIPTION OF HIPERTENSION OUTPATIENTs’ OBEDIENCE TO THE USE OF ANTI-HYPERTENSION DRUG IN DR. PIRNGADI MEDAN HOSPITAL IX + 50 Pages, 8 Tables, 1 Image, 3 Graphs, 10 Attachments
ABSTRACT Hypertension is widely known as cardiovascular disease. It is estimated to have caused 4.5% of the burden of the disease globally, and its prevalence was almost as large in developing countries as well as in developed countries. Hypertension is one of the diseases that need to be aware because it is one of the main causes of death in Indonesia. Non-compliance of hypertensive patients in taking antihypertensive drugs can cause complications in hypertensive disease that can cause organ damage including the brain. This study aims to find out the description of obedience of hypertension out patients to the use of anti hypertension drugs in Dr. Pirngadi Medan Hospital. This research is non experimental research with descriptive method and sampling technique using incidental sampling. The result of the research shows the characteristics of male respondents (31.8%) and female (68.2%). In the age category there were 36-49 years old (22.7%), 50-59 years (18.2%),> 60 years (59.1%). Based on primary education (27.3%), junior high (52.3%), primary school (9%). In the occupation category there were no work / housewives (31.8%), Farmers (18.2%), Private / self-employed (25%), and civil servants (25%). The conclusion of this research was obtained knowledge with score 261 (59%) showed good category, attitude score obtained 1143 (65%) indicating category Good, 237 (54%) achievement score showed poor category. So obtained the picture of obedience of hypertension outpatients in taking medicine obtained by 62% which is categorized Fairly Compliant. Where obedience is obtained from the number of attainable behavior scores divided by the maximum number of behavior scores. Keywords : Hypertension, Obedience, Anti hypertension Drugs, Behavior Reference : 15 (1994-2014)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI KTI, Agustus 2017
Resty Ardila Yuningsih Br. Nainggolan GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN
TERHADAP PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI RSUD DR.
PIRNGADI KOTA MEDAN
IX + 50 Halaman, 8 Tabel, 1 Gambar, 3 Grafik,10 Lampiran
ABSTRAK
Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Diperkirakan telah menyebabkan 4,5% dari beban penyakit secara global, dan prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam minum obat antihipertensi dapat menyebabkan komplikasi pada penyakit hipertensi sehingga dapat menyebabkan kerusakan organ meliputi otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan terhadap penggunaan obat antihipertensi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan sampling insidental. Hasil dari penelitian menunjukkan karakteristik responden Laki-laki (31,8%) dan perempuan (68,2%). Pada kategori umur terdapat umur 36-49 tahun (22,7%), 50-59 tahun (18,2%), >60 tahun (59,1%). Berdasarkan pendidikannya SD (27,3%), SMP (52,3%), SD (9%). Pada kategori pekerjaan terdapat tidak bekerja/ibu rumah tangga (31,8%), Petani (18,2%), Pegawai swasta/wiraswasta (25%), dan PNS (25%). Simpulan dari penelitian ini diperoleh pengetahuan dengan skor 261 (59%) yang menunjukkan kategori Cukup Baik, skor sikap diperoleh 1143 (65%) yang menunjukkan kategori Cukup Baik, skor tindakan diperoleh 237 (54%) yang menunjukkan kategori Kurang baik. Sehingga didapat gambaran kepatuhan pasien hipertensi dalam minum obat diperoleh sebesar 62% yang dikategorikan Cukup Patuh. Dimana kepatuhan diperoleh dari jumlah skor perilaku yang dicapai dibagi jumlah skor maksimal perilaku. Kata kunci : Hipertensi, kepatuhan, obat antihipertensi, perilaku Daftar bacaan : 15 (1994-2014)
PENERAPAN MODEL LOG-LINIER DALAM MENGANALISA
FA KT O R - FA KT OR Y AN G ME MPEN GA R UH I
PENYAKIT KARDIOVASKULER (STUDI
KASUS RSUD DR. PIRNGADI MEDAN)
Oleh:
Nina Dumaris Sagala
NIM 4123230022
Program Studi Matematika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
PENERAPAN MODEL LOG-LINIER DALAM MENGANALISA
FA KT O R - FA KT OR Y AN G ME MPEN GA R UH I
PENYAKIT KARDIOVASKULER (STUDI
KASUS RSUD DR. PIRNGADI MEDAN)
Nina Dumaris Sagala
NIM: 4123230022
ABSTRAK
Analisis log linier merupakan perluaan dari tabel kontingensi
dimensi dua dimana hubungan diantara dua atau lebih variabel kategori
diskrit dianalisis dengan mengambil logaritma dari sel frekuensi dalam
tabel kontingensi. Selain dapat digunakan untuk menganalisis hubungan
antara dua variabel kategori, model ini juga dapat digunakan untuk
menganalisis tabel kontingensi multivariat yang melibatkan tiga atau lebih
variabel.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi faktor-faktor yang
mempen- garuhi penyaklit kardiovaskuler seperti riwayat seseorang
menderita hipertensi, riwayat seseorang menderita diabetes melitus dan
jenis kelamin. Data yang diolah adalah data sekunder yang diperoleh dari
Rekam Medis RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2014 dan 2015 sebanyak
100 pasien.
Metode yang digunakan dalam penerapan model log-linier ini
adalah uji independensi, uji K-way, uji Asosiasi Parsial, dan eliminasi
backward sebagai penentuan model terbaik. Diperoleh model log linier
yang terbaik adalah :
Berdasarkan model tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan yang mempengaruhi penyakit kardiovaskuler yaitu faktor
memiliki riwayat hipertensi (VW) dan faktor memiliki riwayat diabetes
melitus (VX). Sehingga dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
cenderung mempengaruhi terjadinya penyakit kardio- vaskuler adalah
hipertensi dan diabetes melitus.
Hasil Pemeriksaan Pap Smear, Diagnosis dan Faktor Risiko
Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
SKRIPSI
Oleh
Yunisyah Wahyu Ningsih
131101022
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
Judul : Hasil Pemeriksaan Pap Smear, Diagnosis, dan Faktor
Risiko Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Kota
Medan
Nama Mahasiswa : Yunisyah Wahyu Ningsih
NIM : 131101022
Fakultas : Keperawatan USU
Tahun : 2017
ABSTRAK
Kanker serviks merupakan suatu keganasan yang menyerang sistem reproduksi
wanita. Penyebab utama kanker serviks adalah HPV, 70% diantaranya
disebabkan tipe 16 dan 18. Kanker serviks memiliki prevalensi tertinggi di
Indonesia yaitu sebanyak 98,692 kasus. Angka kematian kanker serviks
cenderung meningkat karena kanker serviks tidak memiliki gejala pada stadium
awal, sehingga 70% penderita baru datang ke pelayanan kesehatan ketika keluhan
yang dirasakan sudah semakin berat dan kanker sudah mencapai tahap stadium
lanjut yaitu stadium IIB. Kanker serviks bisa dicegah melalui pemeriksaan Pap
Smear. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan
Pap Smear, diagnosis serta faktor risiko kanker serviks. Sampel dalam penelitian
adalah wanita yang melakukan pemeriksaan Pap Smear di RSUD dr. Pirngadi
Medan selama kurun waktu Januari 2015- Agustus 2016 yaitu berjumlah 61
orang. Data-data hasil penelitian diperoleh dari hasil rekam medik di RSUD dr.
Pirngadi Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas hasil
pemeriksaan Pap Smear responden termasuk kategori kelas 2R (42,6%) dan
sebanyak 37 orang (60,7%) didiagnosis kanker serviks. Adapun faktor risiko yang
terdapat pada resonden yaitu 95,1 % berusia >35 tahun, 13,1% memiliki pasangan
seksual >1, 52,5% berhubungan seksual pada usia <20 tahun, 68,9% memiliki
jumlah paritas >3 kali, 4,9% merokok, 39,3% menggunakan kontrasepsi oral dan
8,2% mempunyai riwayat keluarga dengan kanker serviks. Kesimpulan dari
penelitian ini ialah faktor risiko kanker serviks cenderung lebih banyak dialami
oleh wanita yang memiliki riwayat kanker serviks dibandingkan dengan wanita
yang tidak memiliki riwayat kanker serviks.
Kata Kunci : Faktor Risiko, Kanker Serviks, Pap Smear
Title of the Thesis : The Result of Pap Smear Examination, Diagnostic, and
Risk Factor for Cervical Cancer in RSUD dr. Pirngadi,
Medan
Name of Student : Yunisyah Wahyu Ningsih
Student ID Number : 131101022
Department : S1 (Undergraduate Degree) Nursing
Academic Year : 2017
ABSTRACT
Cervical cancer is a malignant disease which attacks a woman’s reproductive
system. It is caused by HPV, and 79% of it is caused by type16 and type 18. It has
the highest prevalence (98,692 cases) in Indonesia. The death rate caused by
cervical cancer is increasing because it does not have any symptom in its initial
stage so that 70% of cervical cancer patients come to the health care providers
when they feel a great burden for the illness, and usually when it reaches the last
stage (IIB stage). It can be forestalled by Pap Smear examination. The research
used descriptive method with cross-sectional design which was aimed to find out
the result of Pap Smear examination, diagnosis, and the risk factor for cervical
cancer. The samples were 61 women who had their Pap Smear examined in
RSUD dr. Pirngadi, Medan from January, 2015 until August, 2016. The data were
obtained from the hospital medical record. The result of the research showed that
42.6% of the respondents were categorized in Class 2R, 37 respondents (60.7%)
were diagnosed cervical cancer, 915.1% of the respondents were > 35 years old,
13.1% of the respondents had their sexual mates > 1.52.5% committed sexual
intercourse when they were < 20 years old, 68.9% of the respondents had parity
> 3 times, 4.9% of the respondents smoked, 39.3% of the respondents used oral
contraception, and 8.2% of the respondents had the history of family with cervical
cancer. The conclusion was that the risk factor for cervical cancer tended to be
undergone by women who had the history of cervical cancer rather than women
without the history of cervical cancer.
Keywords: Risk Factor, Cervical Cancer, Pap Smear
EVALUASI PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA
PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD Dr. PIRNGADI KOTA
MEDAN TAHUN 2016
SKRIPSI
OLEH:
ERVIN R.A LAOWO
NIM 121501151
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
EVALUASI PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN
RAWAT JALAN DI RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2016
ABSTRAK
Kortikosteroid merupakan derivat hormon kortikosteroid yang dihasilkan
oleh kelenjar adrenal. Khasiat dari pemakaian kortikosteroid adalah sebagai
antiinflamasi, antialergi atau imunosupresif. Efek samping yang paling sering
terjadi pada usia dewasa adalah osteoporosis dan fraktur, penekanan axis
hipotalamus-hipofisis-adrenal, penampilan seperti sindroma cushing, peningkatan
berat badan, hiperglikemia dan diabetes, penyakit kardiovaskular dan
dislipidemia, miopati, katarak dan glaucoma, gangguan psikiatri, imunosupresi,
gangguan saluran cerna dan kelainan kulit. Penggunaan kortikosteroid yang
rasional harus memenuhi beberapa kriteria,yaitu tepat indikasi, tepat dosis, tepat
frekuensi penggunaan, dan tepat durasi penggunaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui profil penggunaan kortikosteroid pada pasien rawat jalan di RSUD
Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara
retrospektif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan februari 2017. Data diambil
dari pasien rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan pada bulan januari
2016 sampai desember 2016. Dari pengumpulan data penelitian diperoleh 100
rekam medik pasien yang terdiri dari 129 resep dan mengandung 159 R/
kortikosteroid yang memenuhi kriteria inklusi. Kortikosteroid tersebut dianalisis
kerasionalannya berdasarkan kriteria 4T (tapat indikasi, tepat dosis, tepat
frekuensi penggunaan, dan tepat durasi penggunaan).
Kortikosteroid yang paling sering digunakan adalah methyl prednisolon 36
R/ (22,6%). Jenis penyakit yang paling banyak di derita pasien adalah Asthma
yaitu sebanyak 73 R/ (45,91%). Bentuk sediaan paling banyak digunakan adalah
inhalasi sebanyak 58 R/ (36,48%). Jumlah kortikosteroid paling banyak adalah
resep tunggal sebanyak 97 R/ (61%). Terdapat 158 R/ (99,37%) yang rasional
yang terdiri dari tepat indikasi 159 R/ (100%), tepat dosis 159 R/ (100%) tepat
frekuensi penggunaan 158 R/ (99,37%). Frekuensi penggunaan kortikosteroid
pada pasien rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi 1 sampai 3 kali sehari, dan tepat
durasi penggunaan 159 R/ (100%). Durasi penggunaan kortikosteroid pada pasien
rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi 3 sampai 7 hari. Terdapat juga penggunaan
kortikosteroid yang tidak rasional sebanyak 1 R/ (0.63%), yaitu berdasarkan tidak
tepat frekuensi penggunaan sebanyak 1 R/ (0,63%).
Kata kunci : kortikosteroid, pasien rawat jalan,rasionalitas.
THE EVALUATION OF CORTICOSTEROIDS USE ON THE
OUTPATIENTS IN Dr. PIRNGADI HOSPITAL MEDAN IN 2016
ABSTRACT
Corticosteroids are hormones which are synthesized from cholesterol by the
adrenal cortex. The efficacy of corticosteroids use is as an anti-inflammatory, anti
allergic or immunosuppressive. The most often side effects that occur on adults
are osteoporosis and fracture, the emphasis axis hypothalamus-pituitary-adrenal,
syndrome Cushing look, weight gain, hyperglycemia and diabetes, cardiovascular
disease and dyslipidemia, myopathy, cataracts and glaucoma, psychiatric
disorders, immunosuppression, gastrointestinal disorders and skin disorders. The
rational use of corticosteroids must meet several criteria such as proper indication,
precise dose, exact usage frequency and the exact usage duration. This study
aimed to determine the profile of corticosteroid use on the outpatients at Dr.
Pirngadi Hospital Medan in 2016.
This study is a descriptive study which was conducted retrospectively. The
data collection was conducted in February 2017. The data were collected from the
outpatients at Dr. Pirngadi Hospital Medan in January 2016 to December 2016.
From the research data collection, it was obtained that 100 medical records of the
patients which consists of 129 prescriptions and contains 159 R/ corticosteroid
meets the inclusion criteria. The rationality of corticosteroid was analyzed
according to 4T criteria (proper indication, pracise dose, exact usage frequency
and the exact usage duration).
The most commonly used corticosteroids are the methyl prednisolone 36 R/
(22.6%). The type of the most suffered disease was asthma with 73 R/ (45.91%).
The most widely used dosage form is inhalation with 58 R/ (36.48%). The largest
number of corticosteroids is single recipe with 97 R/ (61%). There were 158
rational prescription (R) (99.37%) which consist of a proper indication 159 R/
(100%), the precise dose of 159 R/ (100%) exact usage frequency of 158 R/
(99.37%). The frequency of corticosteroids usage on the outpatients at Dr.
Pirngadi Hospital is 1 to 3 times a day, and the exact usage duration of 159 R/
(100%). The usage duration of corticosteroid on the outpatients at Dr. Pirngadi
Hospital is 3 to 7 days. There is also the irrational usage of corticosteroids with 1
R/ (0.63%), which is based on the category non exact usage frequency of 1 R/
(0,63%).
Keywords: corticosteroidd, outpatient, rationality.
SKRIPSI
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PEMILIHAN TEKNIK ANESTESI PADA PERSALINAN DI
RSUD DR PIRNGADI, MEDAN 2016
Oleh:
SANJANAH A/P KANAPATHY
130100484
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
ABSTRAK
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Seksio sesarea adalah proses di mana insisi akan dibuat pada perut dan rahim
untuk melahir bayi secara artifisial. Anestesi sering digunakan untuk tindakan
seksio sesarea karena anestesi yang efektif akan mengilangkan rasa nyeri pada
wanita hamil. Secara umum, anestesi dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu
anestesi umum, anestesi regional dan anestesi lokal.
Penelitian ini adalah survei tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemilihan
teknik anestesi pada persalinan di RSUD Dr Pingadi pada tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross
sectional. Sampel yang diambil adalah sebanyak 72 orang ibu hamil di RSUD Dr
Pirngadi. Data primer diperoleh melalui kuesioner.
Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil pada
anestesi baik adalah sebanyak 11 orang responden (15,3%), sedang adalah
sebanyak 39 orang responden (54,2) dan kurang adalah sebanyak 22 orang
responden (30,6%).
Sebagai kesimpulan, ibu hamil memiliki pengetahuan tentang anestesi.
Mereka mengetahui akan adanya anestesi tetapi kurang pengetahuan lebih lanjut
tentang keuntungan dan kerugian dalam menggunakkan anestesi.
Kata kunci : Anestesi, Ibu hamil, Persalinan, Seksio Sesarea
ABSTRACT
Labor is the production process of conception which is able to live, from yhe
uterus through the vagina to the outside world.
Caesarean section is a process in which incision will be made at the stomach
and the womb in order to deliver the baby artificially. Effective management of
anesthesia is used to reduce the labor pain. Overall, anesthesia is categorized into
three which is general anesthesia, regional anesthesia, and local anesthesia.
The study is to survey the knowledge of pregnant ladies about the types of
anesthesia used for labor in Dr Pirngadi General Hospital in the year of 2016
This is a cross sectional descriptive study. The samples taken are 72 pregnant
ladies in Dr Pirngadi General Hospital. The primary data was obtained through
questionnaire.
The result obtained shows that the knowledge level of pregnant ladies on
anesthesia is good for 11 respondent (15,3%), average for 39 respondent (54,2%)
and low for 22 respondent (30,6%).
In conclusion, pregnant ladies have an average knowledge on anaesthesia.
They are aware of the existence of anaesthesia but lack of further knowledge on
the advantages and disadvantages of using anaesthesia.
Keywords : Anesthesia, Caesarean section, Labor, Pregnant ladies
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)
POTENSIAL KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN
HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD DR.
PIRNGADI MEDAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2015
SKRIPSI
OLEH:
ELLYDA HAFNI HARAHAP
NIM 141524072
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL
KATEGORI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI
INSTALASI RAWAT JALAN RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN PERIODE
JANUARI-DESEMBER 2015
ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit yang sering terjadi di dunia dan
kejadiannya cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Biasanya,
pasien hipertensi mendapatkan polifarmasi yang bisa mengakibatkan Drug
Related Problems (DRPs) diantaranya adalah interaksi obat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya potensi interaksi obat
antihipertensi, frekuensi potensi interaksi obat, mekanisme interaksi, tingkat
keparahan interaksi, dan hubungan antara potensi interaksi dengan usia dan
jumlah obat.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-retrospektif. Data
diambil dari rekam medis pasien hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Dr. Pirngadi Kota Medan periode Januari-Desember 2015
sebanyak 93 pasien. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square pada
program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari 93 rekam medis pasien, ditemukan
adanya potensi interaksi obat antihipertensi sebanyak 31 (33.33%) rekam medis
dan tidak berinteraksi sebanyak 62 (66.67%) rekam medis. Jenis obat
antihipertensi yang paling sering mengalami potensi interaksi adalah amlodipin
33.33% dan valsartan 23.80%. Kategori mekanisme interaksi yang paling sering
terjadi adalah farmakodinamika yaitu 76.19%, sedangkan tingkat keparahan
interaksi yang sering terjadi adalah moderate (88.09%). Faktor yang
mempengaruhi potensi interaksi obat antihipertensi adalah jumlah obat (p = 0.02).
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat potensi
interaksi obat antihipertensi di RSUD Dr. Pirngadi Medan adalah rendah.
Kata kunci: Hipertensi, potensi interaksi, obat antihipertensi, rumah sakit.
DRUG IDENTIFICATION THAT RELATED TO POTENTIAL
PROBLEMS IN DRUG INTERACTION CATEGORY ON
HYPERTENSIVE OUTPATIENTS IN DR. PIRNGADI HOSPITAL
MEDAN PERIOD JANUARY-DECEMBER 2015
ABSTRACT
Hypertension is a disease that often occurrs in the world and the incidence
tends to increase from year to year. Usually, hypertension patients receive
polypharmacy which may result in Drug Related Problems (DRPs) one of which
is drug interaction. This study aimed to determine the potential of
antihypertensive drug interactions, the frequency of potential antihypertensive
drug interaction, interaction mechanism, interaction severity, and the relationship
between potential interaction with age and number of drugs.
The study was conducted with descriptive-retrospective method. Data
recruited from the medical records of hypertensive outpatients in DR. Pirngadi
Hospital Medan period January- December 2015 as many as 93 patients. Data
analysis was done using Chi-Square test on SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) 16.0 program.
The result of this study showed from 93 medical records, it was found
potential antihypertensive drug interaction counted 31 (33.33%) medical records
and did not interact as much 62 (66.67%) medical records. The most common
type of antihypertensive drugs were amlodipine 33.33% and valsartan 23.80%.
The most frequenthy type of interaction was pharmacodinamics (76.19%); by the
severity, the most common occurred was moderate (88.09%). The factors that
influenced the potential interactions of antihypertensive drugs were number of
drugs (p = 0.02).
Based of the result of this study, it can be concluded that incidence of
potential antihypertensive drug interaction in DR. Pirngadi Hospital Medan was
low.
Keywords: Hypertensive, interaction potential, antihypertensive drugs, hospital.
GAMBARAN KARSINOMA KOLON YANG MENYEBABKAN ILEUS
OBSTRUKTIF DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN
TAHUN 2014-2016
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
ALI SUSANTO SANUSI
213 210 086
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2017
ABSTRAK
Ali Susanto Sanusi, 213 210 086,
Gambaran Karsinoma Kolon yang Menyebabkan Ileus Obstruktif Di RSUD
Dr.Pirngadi Medan Tahun 2014-2016
Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia
Latar Belakang : Karsinoma kolon adalah suatu keganasan yang terjadi pada
kolon dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat
dengan rata-rata usia pasien 67 tahun dan lebih dari 50% kematian terjadi pada
usia diatas 55 tahun. Di Indonesia diperkirakan dalam setiap 100.000 populasi,
19,1 (pria) dan 15,6 (wanita) mengalami karsinoma kolon. Penelitian oleh Sudoyo
pada 2010 yang melibatkan 5 rumah sakit di 3 kota di Indonesia (Jakarta,
Bandung, dan Makassar) mendapatkan hasil 61 pasien pria dan 60 pasien wanita.
Metode : Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode total sampling dengan desain penelitian cross sectional.
Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 45 orang. Penelitian dilaksanakan pada
bulan Juli - Agustus 2017.
Hasil : Dari 45 yang diteliti, pasien yang mengalami karsinoma kolon yang
menyebabkan ileus obstruktif didapatkan hasil berupa perbandingan letak
terjadinya karsinoma pada kolon asenden sebanyak 5 kasus (11,1%), pada kolon
transversum tidak ditemukan kasus, pada kolon desenden sebanyak 1 kasus
(2,2%), dan pada kolon sigmoid dan rektum sebanyak 39 kasus (86,7%).
Kesimpulan : Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa lokasi yang
paling sering terkena karsinoma kolon yang menyebabkan ileus obstruktif berada
pada kolon sigmoid dan rektum dengan total 39 kasus.
Kata Kunci : Karsinoma Kolon, Ileus Obstruktif
ABSTRACT
Ali Susanto Sanusi, 213 210 086,
Description of Colon Carcinoma that causes Intestinal Obstruction in Dr.
Pirngadi General Hospital Medan from 2014-2016
Thesis, Faculty of Medicine, Methodist University of Indonesia
Introduction: Colon carcinoma is a malignancy that occur on colon and the
second causes of death in United States with average age is 67 years old and
more than 50% dead in 55 years old. In Indonesia was estimated in 100.000
population, 19,1 (man) and 15,6 (women) have colon carcinoma. Sudoyo’s study
in 2010 that involved 5 major hospital in 3 cities in Indonesia (Jakarta, Bandung,
and Makassar) got result 61 men patient and 60 women patient.
Method: This is an descryptive study with cross-sectional design which uses total
sampling method. Samples studied were 45 patients. This study was held between
July - August 2017.
Results: Of the 45 sample analyzed, patients got colon carcinoma with intestinal
obstruction with commonly affected place is ascending colon with 5 cases
(11,1%), transverse colon with no case, descending colon with 1 case (2,2%), and
sigmoid colon and rectum with 39 cases (86,7%).
Conclusion: The results of this study concluded that the location with the most
commonly affected by colon carcinoma with intestinal obstruction is sigmoid
colon and rectum with a total of 39 cases.
Keywords: Colon Carcinoma, Intestinal Obstruction
SKRIPSI
KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG
KORONER YANG RAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI
MEDAN TAHUN 2016
FEBI AUDINA SITANGGANG
213210128
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2017
ABSTRAK
Febi Audina Sitanggang, 213210128, Karakteristik Penderita Penyakit
Jantung Koroner Yang Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun
2016.
Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Methodist Indonesia Medan.
Latar belakang: Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan oleh
penimbunan plak di arteri koroner jantung. Berdasarkan hasil riset RISKESDAS
tahun 2013 penyakit jantung koroner berada pada posisi ke tujuh Penyakit Tidak
Menular (PTM) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Yang Rawat Inap Di RSUD Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2016.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan
cross-sectional, menggunakan data sekunder dari rekam medis penderita penyakit
jantung koroner Yang Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2016.
Populasi penelitian ini adalah 412 data penderita dengan besar sampel 80 data,
diambil secara simple random sampling menggunakan rumus slovin. Analisa data
dilakukan secara manual.
Hasil Penelitian: karakteristik penderita penyakit jantung koroner berdasarkan
proporsi sosiodemografi tertinggi: umur 55-64 tahun 43,75%, jenis kelamin laki-
laki 53,75%, pendidikan SMA 76,25% pekerjaan tidak bekerja 47,5%. Penyakit
penyerta yang paling banyak dialami adalah diabetes mellitus 51,25%, keluhan
yang paling banyak dirasakan penderita adalah nyeri dada yang menjalar 48,75%.
Hasil EKG yang paling banyak dijumpai adalah ST-Depresi 43,75%. Hasil enzim
jantung yang paling banyak dijumpai adalah Troponin T 78,75%. Lama rawatan
penderita adalah 2-4 hari 53,75%.
Simpulan: berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penderita
penyakit jantung koroner dengan umur rata-rata 55-64 tahun, paling sering
penderita laki-laki, tingkat pendidikan tertinggi SMA dan jenis pekerjaan paling
banyak tidak bekerja. Penyakit penyerta terbanyak dialami adalah diabetes
mellitus, keluhan paling banyak dirasakan penderita yaitu nyeri dada menjalar,
dengan hasil EKG terbanyak ST-Depresi, hasil enzim jantung terbanyak Troponin
T dan lama rawatan penderita adalah 2-4 hari.
Kata Kunci: Penyakit Jantung Koroner, Karakteristik Penderita dan Rekam
Medik.
ABSTRACT
Febi Audina Sitanggang, 213210128, The Characteristics of Patients with
Coronary Heart Disease Who are Hospitalized in Dr. Pirngadi Medan Public
Hospital in 2016.
Thesis, Faculty of Medicine, University of Methodist Indonesia
Background : Coronary heart disease is a disease caused by plaque
accumulation in the coronary arteries of the heart. Based on the results of
RISKESDAS research in 2013 coronary heart disease is in the seventh position of
non-infectious disease in Indonesia. The study aims to determine the
characteristics of patients with coronary heart disease who are hospitalized in Dr.
Pirngadi Medan public hospital in 2016.
Methods: This research was done by using descriptive method with cross-
sectional approach using secondary data from medical record of the
characteristics of patients with coronary heart disease who are hospitalized in Dr.
Pirngadi Medan public hospital in 2016. The population of this research was 412
patient’s data with a sample of 80 data, taken as simple random sampling by
using the slovin formula. The data analysis was done manually.
Results: The characteristics of patients with coronary heart disease are based on
the highest proportion of sociodemography : 43.75% of the age 55-64 years old,
53.75% of the male gender, 76.25% of senior high school, 47.5% does not work.
The most widely experienced comorbidity 51.25% of diabetes mellitus, the
complaint which suffered most by the patient is 48.75% of spreading chest pain,
The ECG result which appeared most is 43.75% of ST-Depression, The result of
cardiac enzyme which appeared most is 78.75% of Troponin T, and 53.75% the
length of the patient treatment is 2-4 days
Conclusion: Based on this study it can be concluded that coronary heart disease
patients with an average age of 55-64 years old, most often male patients, the
highest education level of high school and most types of jobs do not work. The
most common accompanying illness is diabetes mellitus, complaints suffered by
the patient is a chest pain that spread, ECG ST-Depression, cardiac enzyme
Troponin T, and the length of patient treatment is 2-4 days.
Keywords: Coronary Heart Disease, Characteristics of Patients and Medical
Record
NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI
RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN
PERIODE 2014-2016
KARYA TULIS ILMIAH
HERPIANA MOHO
1415180109
AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA
MEDAN
2017
ABSTRAK
HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN ASFIKSIA
NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD
Dr.PIRNGADI MEDAN PERIODE 2014-2016
HERPIANA MOHO
1415180109
Asfiksia merupakan penyebab lahir mati dan kematian neonatus. Asfiksia
adalah keadaan hipoksia yang progresif, karena akumulasi CO2 dan asidosis.
Menurut WHO 2012 Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam
menentukan derajat kesehatan anak. Hasil survei awal jumlah Ibu bersalin yang
melahirkan bayi asfiksia yang disebabkan oleh ketuban pecah dini sebanyak 33
orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini
dengan asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD. Dr.Pirngadi Kota
Medan Periode 2014-2016.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan
pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika
kolerasi antara fenomena, baik antara faktor resiko dan faktor efek, dengan cara
observasi, atau pengumpulan data sekaligus. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu bersalin yang melahirkan bayi yang mengalami asfiksia neonatorum
pada bayi baru lahir sebanyak 33 orang dan seluruhnya dijadikan sebagai sampel.
Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil
dokumentasi atau rekam medik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 33 responden (100%), ibu yang
melahirkan bayi yang asfiksia sedang sebanyak 16 (48,5%) orang, asfiksia ringan
sebanyak 12 (36,5%) orang, dan asfiksia berat 5 (15%) orang. Setelah dilakukan
uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square pada ketuban pecah dini dengan
asfiksia neonatorum diperoleh p(0,015) < α(0,05).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan ketuban pecah dini
dengan asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD. Dr.Pirngadi Kota
Medan Periode 2014-2016. Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar selalu
memberikan konseling mengenai pentingnya ketuban pecah dini dan memberikan
informasi tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
Kata kunci : Ketuban Pecah Dini, Asfiksia Neonatorum
Daftar Pustaka : 13 buku, 2 Internet, 2 Jurnal (2012-2016).
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN
PENDERITA PRE EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
DI RSUD DR. PIRNGADI KOTA MEDAN
TAHUN 2017
KARYA TULIS ILMIAH
JULIA SUSANTI
1415180118
AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA
MEDAN
2017
ABSTRAK
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENDERITA
PRE EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA DI RSUD DR. PIRNGADI
KOTA MEDAN TAHUN 2017
JULIA SUSANTI
1415180118
Pre eklampsia merupakan suatu kondisi medis dimana timbul hipertensi
dalam kehamilan. Sedangkan Eklampsia adalah terjadinya kejang pada wanita
dengan pre eklampsia yang tidak dapat berkaitan dengan penyebab lain. Menurut
data World Health Organization (WHO) tahun 2013, AKI di Indonesia yang
tertinggi di Negara ASEAN yakni 190 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka
Kematian Ibu (AKI) Di Negara Malaysia 29 per Kelahiran Hidup, Singapura 6 per
100.000 Kelahiran Hidup,Thailand 26 per Kelahiran Hidup dan Vietnam 49 per
Kelahiran Hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita pre
eklampsia dan eklampsia. Jenis penelitian ini adalah Survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penilitian ini sebanyak 52 orang dan
sampel diambil dari keseluruhan populasi.
Berdasarkan hasil uji Chi-square dimana ρ value< α = 0,05 didapatkan
nilai p value 0,048 sehingga memperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara
umur ibu hamil dengan kejadian pre eklampsia. Sedangkan hasil uji Chi-square
dimana p value< α =0,05 didapatkan nilai ρ value 0,011 sehingga memperlihatkan
ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu hamil dengan kejadian pre
eklampsia, dan berdasarkan hasil Uji Chi-square dimana ρ value < α =0,05
didapatkan nilai ρ value 0,004 sehingga memperlihatkan ada hubungan yang
signifikan antara Obesitas ibu hamil dengan kejadian pre eklampsia.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah diharapkan kepada ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan kepada petugas kesehatan.
Kata kunci : Umur, Paritas, Obesitas, PER, PEB, Eklampsia
Daftar Pustaka : 25 Buku + 4 Jurnal (2012-2016)