karantina-pku-ppid.pertanian.go.idkarantina-pku-ppid.pertanian.go.id/doc/47/ilovepdf... · 2021. 6....

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya jugalah Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru

beserta jajarannya dapat mengemban tugas dan tanggung jawab dengan baik

dan lancar sepanjang tahun 2014 ini, dan pada akhirnya kami dapat merangkum

kegiatan administrasi dan operasional Karantina Pertanian dalam bentuk

Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2014.

Terdapat kemajuan dan pencapaian kinerja yang cukup baik selama

tahun 2014 ini, dapat dilihat volume kegiatan yang meningkat dan Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima, namun kendala yang dihadapi juga

cukup besar seperti cakupan wilayah pengawasan yang begitu luas dan SDM

yang terbatas, namun dengan tekad yang kuat dan atas Ridho Tuhan Yang

Maha Esa kendala-kendala tersebut bisa teratasi.

Kami berharap semoga laporan tahunan ini dapat memberi gambaran

tentang pencapaian kegiatan operasional Karantina Pertanian pada Balai

Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru selama tahun 2014, dan pada akhirnya

kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam

membantu kelancaran tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Pekanbaru yaitu menjaga Propinsi Riau dari ancaman masuknya HPHK (Hama

Penyakit Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme Penganggu Tumbuhan

Karantina) yang berbahaya, khususnya kepada seluruh staff, pengguna jasa,

masyarakat umum dan instansi terkait.

Akhir kata,semoga laporan tahunan ini dapat memberi manfaat demi kemajuan

Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru dimasa yang akan datang.. Amin...

Pekanbaru, Januari 2015

Kepala Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru

Drh. Dwi Agus Sudaryanto

NIP.1960082819

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………….... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. …. iii

DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………………. v

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN

A. PROFIL ……………………………………………………… 1

B. STRUKTUR ORGANISASI . ...………………………………….. 5

BAB II KEGIATAN 3 M TAHUN 2014

A. KEUANGAN ………………………………………………………….. 6

B. KEPEGAWAIAN ……………………………………………………... 12

C. SARANA DAN PRASARANA ………………………………………. 14

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL 2014

A. OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN …………………….. 18

B. OPERASIONAL KARANTINA HEWAN …….…………………….. 33

C. OPRASIONAL PENGAWASAN, PENINDAKAN

DAN PENYEBARAN INFORMASI…………………………………. 40

D. PEMANTAUAN HPHK DAN DAERAH SEBAR OPT / OPTK.

E.1 Pemantauan HPHK ………………………………………….. 52

E.2 Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK …………………… 56

E. PERMASALAHAN DAN SOLUSI ............................................... 68

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN ……………………………………………….......…... ...... 74

SARAN ……………………………………………………………………. 75

LAMPIRAN- LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar OPTK Sasaran Pemantauan BKP I Pekanbaru Tahun 2014………….. 3 Tabel 2. Rincian Anggaran Kegiatan yang tersedia dan Realisasinya DIPA

Balai Karantina Pertanian Kelas Kls. I Pekanbaru.TA. 2014…………………… 5

Tabel 3. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2014……………………………… 6

Tabel 4. Anggaran dan Realisasi Belanja per kegiatan untuk periode yang berakhir

per 31 Desember 2014……………………………………………………………… 9

Tabel. 5 Laporan Realisasi Anggaran TA. 2014…………………………………………… !0

Tabel 6. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2014………………………………... 11

Tabel 7. Komposisi Pegawai berdasarkan Standar Kebutuhan SDM Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas Kls. I Pekanbaru Tahun 2014............................ 12

Tabel 8. Daftar Inventaris Tanah, Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru 2014… 14

Tabel 9. Daftar Inventaris Gedung Kantor dan Rumah Dinas, Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru tahun 2014…………………………………………………………….. 15

Tabel 10. Daftar Inventaris Kendaraan Dinas Roda 2 Balai Karatina Pertanian Kls. I Pekanbaru, Tahun 2014…………………………………………………………. 15

Tabel 11. Daftar Inventaris Kendaraan Dinas Roda 4 BKP Kls. I Pekanbaru, 2014…. 16

Tabel 12. Daftar Pengadaan Barang BKP Kls. I Pekanbaru Tahun 2014…………….. 17

Tabel 13. Rekapitulasi Kegiatan Import Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.......................................... 19

Tabel 14. Rekapitulasi Kegiatan Eksport Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.............................................. 22

Tabel 15. Rekapitulasi Kegiatan oprasinal Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014..................... 26

Tabel 16. Rekapitulasi Kegiatan Oprasinal Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.................... 29

Tabel 17. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.......................................................................... 32

Tabel 18. Volume dan Frekuensi Tindakan Terhadap Media Pembawa Import Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru Tahun 2014………... 33

Tabel 19. Volume dan Frekuensi Tindakan Terhadap Media Pembawa Eksport Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2014….. 33

Tabel 20.. Volume dan Frekuensi Media Pembawa HPHK Domestik Masuk Lingkup Balai Karantina Pertanian I PekanbaruTahun 2014………………………………… 34

Tabel 21. Volume dan Frekuensi Media Pembawa HPHK Domestik Keluar Lingkup Balai Karantina Pertanian Kls. I PekanbaruTahun 2014…………………………... 37

iv

Tabel 22. Penggunaan Formulir Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kls. I

Pekanbaru T.A. 2014…………………………………………………………… 38

Tabel 23. Pelaksanaan Kegiatan Penahanan Media Pembawa HPHK dan OPTK selama (Nop. 2013 s/d Tahun 2014)…………………………………………. 39

Tabel 24. Pelaksanaan Kegiatan Pemusnahan Media Pembawa HPHK dan OPTK selama

Tahun 2014……………………………………………………………… 42 Tabel 25. Daftar Nama Mahasiswa Kerja Praktek di Laboratorium Balai Karantina

Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014....................................... 46 Tabel 26 Data Pengasingan dan Pengamatan PT. Setia Agrindo Mandiri 2013….. 47 Tabel 27. Data Pengasingan dan Pengamatan PT. Setia Agrindo Lestari, 2014….. 48 Tabel 28 . Data Pengasingan dan Pengamatan PT. Musim Mas sesuai

SIP Mentan No. 20/HK.330/E/06/2013, Tahun 2014…………………… . 49

Tabel 29. Data Pengasingan dan Pengamatan PT.Musim Mas sesuai SIP Mentan No.10/HK.330/E/06/2013………………………………………………….. 49

Tabel 30. Tindakan Karantina Hewan Pengasingan, Pengamatan pada IKH DOC Parent

Stock, Milik PT. CPJF dan PT. Indo Jaya, Thn 2014............................... 50 Tabel 31. Daftar Nama Fumigator dan Provider ISPM#15 (Kemasan Kayu) di Pekanbaru

Tahun 2014............................................................................................... 51 Tabel 32. Daftar OPTK Sasaran Pemantauan BKP I Pekanbaru Tahun 2014………… 55

Tabel 33. Hasil Identifikasi Laboratorium terhadap Sampel Pemantauan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan di Kab. Kuantan Singingi………………………. 56

Tabel 34. Hasil trapping Lalat Buah Pada Pertanaman Buah-buahan di Kabupaten

Kuantan Singigi………………………………………………………………… 60 Tabel 35. Hasil Identifikasi Laboratorium terhadap Sampel Pemantauan Tanaman

Pangan Hortikultura dan Perkebunan di beberapa Kecamatan, Kab Kampar..61 Tabel 36. Hasil trapping Lalat Buah Pada Pertanaman Buah-buahan dan Tanaman

Sayuran di beberapa Kecamatan, Kab Kampar……………………………… 63 Tabel 37. Hasil Identifikasi dari Pengamatan Gejala di Lapangan Terhadap Tanaman

Pangan Hortikultura dan Perkebunan di beberapa Kecamatan di Kab. Indragiri Hilir…………………………………………………………………………… 65

Tabel 38. Hasil trapping Lalat Buah Pada Pertanaman Buah-buahan di beberapa Kecamatan, Kab Indragiri Hilir…………………………………………….. 66

Tabel 39. Permasalahan, Solusi Pelaksanaan Operasional Karantina Hewan dan Karantina

Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru tahun 2014.... 67

v

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Frekuensi Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPT/OPTK Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2013 ..........................................................................................

19

Grafik 2.

Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Import Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

21

Grafik 3.

Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Import Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

21

Grafik 4.

Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Eksport Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2014 ....................................................................................................

25

Grafik 5.

Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Eksport Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2014 ........................................................................................

26

Grafik 6.

Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2013 ........................................................................................

28

Grafik 7.

Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2013 .........................................................................................

28

Grafik 8.

Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2013 .........................................................................................

31

Grafik 9.

20 Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2013 ........................................................................................

32

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Daftar Nominatif Pegawai Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

Lampiran II. Daftar Pegawai Naik Pangkat Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

Lampiran III. Daftar Pegawai Cuti Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

Lampiran IV. Daftar Pegawai Pelatihan Teknis Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

Lampiran V. Laporan Intersepsi Laboratorium Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

Lampiran VI. Rekapitulasi Volume, Frekuensi Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

Lampiran VII. Rekapitulasi Penerimaan dan Pemakaian Sertifikat Tindak Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

Lampiran VIII. Rekapitulasi Penerimaan dan Pemakaian Sertifikat Tindak Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

vii

BAB. I

PENDAHULUAN

A. PROFIL

Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru beralamat di Jalan Pattimura Nomor 10 - Pekanbaru merupakan satuan Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, yang mana memiliki wilayah kerja Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Sungai Duku, Sungai Rumbai, Kantor Pos Pekanbaru, Dumai, Tembilahan, Selat Panjang, Bengkalis, Sei Guntung, Pelabuhan Laut Bagan Siapi-Api, Sei Pakning, Tanjung Buton. Dan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 44/Permentan/OT.140/3/2014, tanggal 25 Maret 2014, BKP. Kls. I Pekanbaru mengawasi tempat pemasukan/pengeluaran Pelabuhan atau Bandara yang ada di Prop. Riau :

a. Impor : Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pelabuhan laut/sungai Siak Indrapura, Dumai, Bengkalis, Tembilahan dan Kuala enok

b. Ekspor : Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pelabuhan Laut/Sungai : Rumbai, Tanjung Buton, Sungai Pakning, Dumai, Pelintung, Lubuk Gaung, Petak Panjang, Bengkalis, Tembilahan, Selat Panjang, Sungai Guntung, Kuala Enok, Kuala Gaung, Siak Sri Indrapura, dan Sungai Duku.

c. Antar Area : Bandara Udara (Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pinang Kampai, Tempuling dan Japura), Pelabuhan Laut/Sungai dan Penyeberangan : (Siak Sri Indrapura, Sungai Duku, Rumbai, Tanjung Buton, Sungai Pakning, Dumai, Pelintung, Lubuk Gaung, Petak Panjang, Selat Baru, Tembilahan, Selat Panjang, Sungai Guntung, Kuala Enok, Kuala Gaung, Pulau Kijang, Teluk Pinang, dan Bagan Siapiapi.

Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian menetapkan :

Visi : “Menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan ”

Misi :

1. Melindungi Sumber Daya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan di Propinsi Riau dan wilayah sekitarnya dari bahaya yang ditimbulkan sebagai dampak masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina.

viii

2. Memfasilitasi kelancaran/pemasaran produk-produk agribisnis Propinsi Riau.

3. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya para pemakai jasa (stoke holder) karantina pertanian di Propinsi Riau.

4. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan Pertanian di Propinsi Riau.

5. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangan dibidang perkarantinaan pertanian secara konsekuen, jujur dan transparan.

Dalam mewujudkan Visi dan Misi Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru memiliki rencana strategis lima tahunan dengan program kinerja tahun 2014 serta pencapaian nya sebagai berikut :

1. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan tindakan karantina tahun 2014 berupa pengadaan kendaraan roda 4 (empat), pengadaan alat pengolah data (pengadaan komputer, printer, finger print), Meja counter, Televisi, Pembangunan Pagar Kantor Wilker Bandara SSK. Pekanbaru panjang 100 M2, dan Balik nama certificat tanah di Bandara SSK Pekanbaru, dengan pencapaian 100,00 %.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia berupa pelatihan pegawai dengan tingkat pencapaian 100,00%.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/ Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina) dengan tingkat pencapaian 100%.

a. Pemantauan HPHK tahun 2014 difokuskan pada HPHK golongan I yaitu Avian Influenza, dan seluruh HPHK golongan II. Sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor 3238/Kprs/PD.630/9/2009 yaitu : hanya mengambil data di Dinas Peternakan seluruh Kabupaten di Prop. Riau, dan Data Penyakit hasil Surveilance di BPV Reg. Bukit Tinggi.

b. Sedangkan pada pemantauan OPT/OPTK tahun 2014 Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru menetapkan obyek pemantauan berdasarkan komoditi strategis dan komoditi unggulan masing-masing Kabupaten di Provinsi Riau dan berpedoman pada Surat Ka.Badan Karantina No. 596/KT.110/L/01/2014 perihal target pemantauan tahun anggaran 2014.

ix

Tabel 1. Daftar OPTK Sasaran Pemantauan BKP Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

No

Kelompok OPTK

Nama Spesies OPTK Tanaman Inang

1. Serangga 1. Bactrocera occipitalis

2. Bactrocera musae

3. Bactrocera bryoniae

4. Bactrocera tryoni

5. Ceratitis capitata

6. Ostrinia nubilalis

7. Icerya purchasi

8. Sexava nubila

Belimbing, Jeruk, Mangga, Sawo, Jambu biji, Cabai, Pepaya, Tomat

Jagung

Jeruk, Mangga, Jambu Biji

Kelapa

2. Cendawan 1. Fusarium oxysporum fsp. elaeidis

2. Fusarium graminearum

3. Microcyclus ulei

4. Moniliophthora roreri

5. Phoma

Cucurbitacearum

1. Kelapa Sawit

2. Jagung, Padi

3. Karet

4. Kakao

5. Semangka, Mentimun, Paria & Melon

3. Bakteri 1. Pantoea stewartii

2.Spiroplasma citri

1. Jagung

2. Jeruk

4. Nematoda 1. Helicotylenchus multicinctus

2. Radopholus citrophilus

1. Pisang

2. Jeruk

5. Tungau

1. Aceria gurreronis

2. Raoeilla indica

3. Eutetranychus orientalis

1. Kelapa

2. Kelapa

3. Jeruk, Pepaya

x

di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Inhil dan Kabupaten Rohul.

4. Peningkatan kerja sama dan public awareness berupa sosialisasi Karantina Pertanian dan pengabdian masyarakat dengan tingkat pencapaian 100,00 %.

Sesuai dengan Permentan Nomor 22 /Permentan/OT.140/4/2008, dimana tugas Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian yaitu melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.Tiindakan karantina pertanian berupa pemeriksaan, pengasingan dan pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan. Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru pada tahun 2014 telah melaksanakan tindakan karantina yaitu 8 P (Pemeriksaan Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan..

Tindakan Pemeriksaan, pengasingan, dan dilakukan terhadap Media Pembawa HPHK dan OPTK. Tindakan Pengamatan dan Pengasingan MP. HPHK dilakukan terhadap Pemasukan DOC Parent Stock Milik PT. Charoen Phokpand Jaya Farm Pekanbaru, dan PT. Indo Jaya sementara tindakan pengasingan dan pengamatan MP. OPTK dalam tahun 2014 dilakukan terhadap pemasukan MP. Benih Kelapa Sawit asal dari Papua New Guinea milik PT.Setia Agrindo Mandiri, PT. Setia Agrindo Lestari , PT. Musim Mas, PT.Wanasari dan PT.Smart Tbk dengan jumlah pemasukan benih sebanyak 1.672.142 butir afkir 113.694, dan telah dilepaskan sebanyak 1.409.492 batang, sementara sejumlah 147.918 batang belum dilepaskan yakni milik PT. Wanasari dan PT. Smart TBK, karena masih dalam tahap pengamatan.

Sesuai dengan SK. Menteri Pertanian Nomor: 271/Kpts/HK.310/4/2006 Tindakan Perlakuan Karantina Tumbuhan dilakukan oleh pihak ke-tiga yaitu berupa tindakan fumigasi oleh AFASID 0027, 0073, sedangkan

6. Virus

1. Papaya ringspot virus

(PRSV)

2. Cucumber green mottle mosaic tobamovirus (CGMMV)

3. Cucumber yellow stunting disorder crinivirus (CYSDV)

1. Pepaya

2. Mentimun, melon, semangka

3. Mentimun, Melon

xi

perlakuan kemasan kayu (ISPM # 15) dilaksanakan oleh ID 090, ID 103 dan ID 118.

Sementara Tindakan Perlakuan Karantina Hewan masih dilaksanakan oleh Petugas Karantina hewan sendiri seperti : Pengobatan, Desinfeksi, Vaksinasi, Pengambilan sampel darah, dan sebagainya. Sarana Instalasi Karantina disediakan oleh Pihak Pemakai Jasa.

Tindakan Penolakan, selama tahun 2014, dilakukan sebanyak 3 kali terhadap media pembawa HPHK (Kucing Anggora), di Wilker Selat Panjang, yang masuk dari Pekanbaru dan Batam,

Tindakan Pemusnahan, selama tahun 2014 dilakukan sebanyak 13 kali, pemusnahan terhadap MP. bawang merah, bawang bombay, bibit karet, bibit durian, buah segar, bibit tanamam, bunga hias, bibit nenas, juga ada daging sapi dan daging ayam. Tindakan Pembebasa/Pelepasan MP. HPHK dan OPTK selama tahun 2014 ditandai dengan pengeluaran dokumen Pelepasan dan Sertifikat Kesehatan dan sertificat Phitosanitary. Untuk Karantina Hewan ditandai dengan pengeluaran sertifikat KH-9, KH-10, KH-11, KH-12 sebanyak 11.504 sertifikat, dan untuk Karantina Tumbuhan dengan sertifikat Phytosanitary dan pelepasan : KT-9, KT-12, KT-10 sebanyak 9.684 sertifikat.

Anggaran Belanja Karantina Pertanian Kelas Kls. I Pekanbaru Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 11.344.287.000,00. Dengan Laporan Realisasi Belanja pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp. 11.208.476.472,00 atau mencapai 98,80% dari Perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2014 Rp. 2.211.677.529,- yang terdiri dari : PNBP Karantina Hewan sebesar Rp. 289.338.815,- dan PNBP Karantina Tumbuhan sebesar Rp, 1.915.466.111,- sedangkan Penerimaan Umum sebesar Rp. 6.872.600,-. anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp. 26.154.598,00 .

B. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai Permentan Nomor : 22/Permentan/ OT.140/4/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, Struktur Organisasi dan Pejabat Balai karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru Tahun 2014

K E P A L A

drh. Dwi Agus Sudaryanto

SUB BAG TATA USAHA

Dra. Rina Delfi

xii

BAB II

KEGIATAN 3 M TAHUN 2014

A. KEUANGAN

Anggaran Belanja Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 11.344.287.000,00. Dengan Laporan Realisasi Belanja pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 11.208.476.472,00 atau mencapai 98,80% dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp. 26.154.598,00 .

SEKSI KARANTINA HEWAN

drh. IBP. Raka Ariana

SEKSI KARANTINA TUMBUHAN

Almen MT Simarmata, SP

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Wilker Dumai

Wilker Tembilahan Wilker Sei Guntung Wilker Slt Panjang Wilker Bengkalis

SEKSI PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

drh. T. Iskandar, MH

Wilker Bandara

SSK II

Wilker Kantor

Pos

Wilker Sungai

Duku

Wilker Tj.

Buton

Wilker Bagan

Siapi-Api

Wilker Sei

Pakning

xiii

Anggaran dan Realisasi belanja Tahun 2014 antara lain untuk Belanja Pegawai dengan realisasi sebesar Rp.4.906.285.190,00 atau mencapai 99,55% untuk Belanja Barang dengan realisasi sebesar Rp.5.472.532.430,00 atau mencapai 98,41% dan Belanja Modal dengan realisasi sebesar Rp.829.658.852,00 atau mencapai 97,05%.

Tabel 2. Rincian Anggaran Kegiatan yang tersedia dan Realisasinya DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas Kls. I Pekanbaru.TA. 2014

No.

Rincian Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Reali-sasi (%)

Saldo

(Rp.)

1. Sub Kegiatan (1823.994.001) Pembayaran Gaji dan Tunjangan

MAK (511111) Belanja Gaji dan Tunjangan PNS

4.742.590.000 4.730.031.740 99,74 21.379.81

0

MAK (512211) Belanja Uang Lembur

185.750.000 185.075.000 99.64 675.000

2. Sub Kegiatan (1823.994) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoran

MAK (521111) Belanja Keperluan

1.253.450.000 1.251.558.501 99,13 10.891.49

9

xiv

Perkantoran

MAK (521113) Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh

246.840.000 246.840.000 100,00 0

MAK ( 521114) Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

15.900.000 15.891.000 99,942 9.000

MAK ( 521115) Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat

139.200.000 139.200.000 100,00 0

MAK (522111) Belanja Langganan

254.700.000 254.372.090 99,87 327.910

xv

Listrik

MAK ( 522112 ) Belanja Langganan Telpon

11.700.000 11.253.204 96,18 446.796

MAK ( 522113 ) Belanja Langganan Air

4.500.000 4.410.100 98,00 89.900

MAK (522141) Belanja Sewa

41.165.000 40.954.156 99,49 210.844

MAK ( 523111) Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

414.343.000 412.504.000 99,56 1.839.000

MAK (523119 ) Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Ban

82.959.000 82.650.000 99,63 309.000

xvi

gunan Lainnya

MAK ( 523121 ) Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

671.950.000 671.886.002 99,99 63.998

MAK (523129) Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya

53.035.000 53.035.000 100,00 0

MAK (523133) Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan

12.000.000 12.000.0000 100,00 0

3. Sub Kegiatan (1823.002) Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan hayati

MAK (521119) Belanja

289.910.000 281.214.900 97,00 8.695.100

xvii

Barang Operasional Lainnya

MAK ( 521211) Belanja Bahan

261884.000 253.697.600 97,65 8.186.400

MAK (521213 ) Belanja Honor Kegiatan

26.400.000 22.900.000 86,74 3.500.000

MAK ( 521219 ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya

0 0 00,00 0

MAK ( 522131 ) Belanja Jasa Konsultan

0 0 00.00 0

MAK ( 522141 ) Belanaja Sewa

65.000.000 59.754.545 91,93 5.245.455

MAK (522151 ) Belanja Jasa Prof

8.000.000 4.000.0000 50,00 4.000.000

xviii

esi

MAK (522191 ) Belanja Jasa Lainnya

45.000.000

40.196.500 89,33 4.803.500

MAK ( 524111) Belanja Perjalanan Biasa

249.285.000 244.902.352 98,24 4.382.648

MAK (524112) Belanja Perjalanan Tetap

395.640.000 394.210.000 99,64 1.430.000

MAK (524113 ) Belanja Perjalanan Transort Dalam Kota

591.040.000 574.120.000 97,14 16.920.000

MAK ( 524114 ) Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dala

41.000.000 41.000.000 100,00 0

xix

m Kota

MAK ( 524119 ) Belanja Perjalanan Lainnya

386.170.000 369.761.730 95,55 17.187.520

4. Sub Kegiatan (1823.995) Kenderaan Bermotor

MAK (532121) Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin

284.500.000 269.400.000 94,69 15.100.000

5. Sub Kegiatan (1823.996 ) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

MAK (532111) Belanja Modal Peralatan, Mesin

118.500.000 118.400.000 99,92 100.000

6. Sub Kegiatan (1823.997) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

MAK (532111) Belanja Modal Peralatan dan Mesi

83.500.000 83.400.000 99,88 100.000

xx

n

7. Sub Kegiatan (1823.998) Gedung dan Bangunan

MAK(533114 ) Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah

50.000.000 49.900.000 99.,80 1.688.000

MAK (533111 ) Belanja Modal Gedung dan Bangunan

318.376.000 316.112.650 99,29 8.229.148

Jumlah

11.344.287.000 11.234.631.07

0 99,03

135.810.528

Realisasi belanja secara netto pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaruper 31 Desember adalah Rp. 11.208 476.472,00 atau sebesar 98,80% dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja senilai Rp. 26.154.598,00.

Anggaran dan realisasi belanja 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA. 2014

NO Rincian Anggaran Realisasi

% Realisasi Anggara

xxi

n

1. Belanja Pegawai 4.928.340.000 4.906.285.190 99,55

2. Belanja Barang 5.561.071.000 5.472.532.430 98,41

3. Belanja Modal 854.876.000 829.658.852 97,05

Jumlah 11.344.287.000 11.208.476.472 98,80

Realisasi belanja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru perkegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 disajikan tabel berikut:

Tabel. 4 Anggaran dan Realisasi Belanja per kegiatan untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2014

No

Uraian Kegiatan

Anggaran

Realisasi Belanja Bruto

Pengembalian

Realisasi Belanja Netto

(%)

1.

Belanja Pegawai

4.928.340.000

4.915.106.740

8.821.550

4.906.285.190

99,55

2.

Belanja Bara

5.561.071.000

5.482.311.680

9.779.250

5.472.532.430

98,41

xxii

ng

3.

Belanja Modal

854.876.000 837.212.650 7.553.79

8 829.658.852

97,05

11.344.287.000

11.234.631.070

26.154.598

11.208.476.472

98,80

Tabel. 5 Laporan Realisasi Anggaran TA. 2014

No. Rincian Anggaran Realisasi

Realisasi Di Atas(Bawah)Anggaran

% Realisasi Anggaran

A.

Penerimaan Dalam Neger

2.110.000.000

-

2.211.677.529

-

101.677.529

-

104,82

-

xxiii

i

1. Penerimaan Dalam Negeri

a. Penerimaan Perpajakan

b. Penerimaan Negara Bukan Pajak

2. Hibah

2.110.000.000

-

2.211.677.529

-

101.677.529

-

104,82

-

Jumlah Pendapatan dan Hibah

2.110.000.000

2.211.677.529

101.677.529 104,82

B.

Belanja

a. Belanja Pegawai

b. Belanja Barang

c. Belanja Modal

4.928.340.000

5.561.071.000

854.876.000

4.906.285.190

5.472.532.430

829.658.852

(22.054.810)

(88.538.570)

(25.217.148)

99,55

98,41

97,05

xxiv

Jumlah

11.344.287.000

11.208.476.472

(135.810.528)

98,80

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) TAHUN 2014

Perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru pada tahun 2014 Rp. 2.211.677.529,- yang terdiri dari : PNBP Karantina Hewan sebesar Rp. 289.338.815,- dan PNBP Karantina Tumbuhan sebesar Rp, 1.915.466.111,- sedangkan Penerimaan Umum sebesar Rp. 6.872.600,-.

Perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai realisasi pencapaian penerimaan Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru selama tahun 2014 sebesar 2.211.677.529,- sementara target penerimaan dalam DIPA 2014 sebesar Rp.2.110.000.000,- sehingga persentase realisasi penerimaan mencapai 104.81 % dari yang ditargetkan.

Tabel 6. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2014

NO BULAN TUMBUHAN HEWAN PENERIMAAN

UMUM

JUMLAH

1 Januari 184.987.040 22.794.920 - 207.781.960

2 Pebruari 186.031.629 20.315.525 1.460.000 207.807.155

3 Maret 137.812.270 17.017.210 - 154.829.480

4 April 145.148.963 25.900.435 - 171.049.398

5 Mei 137.874.301 25.101.405 - 162.975.706

6 Juni 71.906.024 24.952.440 - 96.858.464

7 Juli 178.165.230 22.231.640 - 200.396.870

8 Agustus 119.462.445 23.020.855 - 142.483.300

9 September 138.682.478 27.669.210 - 166.351.688

10 Oktober 222.465.917 24.152.340 - 246.618.257

xxv

11 Nopember 139.164.202 23.687.115 - 162.851.317

12 Desember 253.765.612 32.495.720 5.412.600 291.673.934

JUMLAH 1.915.466.111 289.338.815 6.872.600 2.211.677.529

B. KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

Komposisi Pegawai Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru termasuk seluruh wilayah kerja berdasarkan Tugas dan Jabatan disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 7. Komposisi Pegawai berdasarkan Standar Kebutuhan SDM Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas Kls. I Pekanbaru Tahun 2014

NO.

KONDISI YANG ADA

NO.

KONDISI YANG DIHARAPKAN

JABATAN

ESELON

JUMLAH

JABATAN

ESELON

JUMLAH

1 Ka. Balai Karantina

Pertanian

III a 1

1

Ka. Balai Karantina Pertanian

III a 1

2 Ka. Sub. Bagian Tata

Usaha

IV a 1

2

Ka. Sub.. Bagian Tata Usaha

IV a 1

3 Ka. Sie Tumbuhan IV a 1

3 Ka. Sie Tumbuhan IV a 1

4 Ka. Sie Hewan IV a 1

4 Ka. Sie Hewan IV a 1

5

Ka. Sie Pengawasan dan Penindakan

IV a 1

5

Ka. Sie Pengawasan dan Penindaka

IV a 1

xxvi

n

6 Fungsional Umum 15

6 Fungsional Umum

15

7 POPT Ahli 6

7 POPT Ahli

6

8 POPT Terampil

Lanjutan

4

8

POPT Terampil Lanjutan

5

9 POPT Pelaksana

Penyelia

1

9

POPT Pelaksana Penyelia

2

10

Medik Veteriner 1

10

Medik Veteriner

1

11

Paramedik Veteriner 2

11

Paramedik Veteriner

2

12

11

13

Jumlah 33

36

I WILAYAH KERJA

DUMAI

I WILAYAH KERJA

DUMAI

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1

1

Penanggung Jawab Wilker *

1

2 POPT Ahli 2

2 POPT Ahli 3

3 POPT Terampil

Lanjutan

3

5


4

4 POPT / Pelaksana 2


5 Medik Veteriner 1

5 Medik Veteriner 3

6 Paramedik Veteriner 3


7 Fungsional Umum 1

Fungsional Umum 1

xxvii

Jumlah 13

18

II

WILAYAH KERJA TEMBILAHAN

II

WILAYAH KERJA TEMBILAHAN

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1

1


1

2 POPT Ahli

-

2 POPT Ahli

1

3 POPT Terampil

Lanjutan

3


4 POPT / Pelaksana

2

4 POPT / Pelaksana

4

5 Medik Veteriner

1

5 Medik Veteriner

1

6 Paramedik Veteriner

1


2

7 Fungsional Umum

1

7 Fungsional Umum 1

Jumlah 6

10

III

WILAYAH KERJA SLT PANJANG

III

WILAYAH KERJA SLT PANJANG

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1

1


1

2 POPT Ahli 1

2 POPT Ahli

3 POPT Terampil Lanju

2

3 POPT Terampil Lan

1

xxviii

tan jutan

4 POPT / Pelaksana


5 Medik Veteriner 1

5 Medik Veteriner 1

6 Paramedik Veteriner -


7 Fungsional Umum

7 Fungsional Umum 1

Jumlah 5

9

IV

WILAYAH KERJA S. GUNTUNG

IV

WILAYAH KERJA S. GUNTUNG

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1


1

2 POPT Ahli

-

2 POPT Ahli

3 POPT Terampil

Lanjutan

-

3


1

4 POPT / Pelaksana

1


5 Medik Veteriner

5 Medik Veteriner 1


-


7 Fungsional Umum

7 Fungsional Umum 1

Jumlah 1

6

V

WILAYAH KERJA BENGKALIS

V

WILAYAH KERJA BENGKALIS

1 Penanggung Jawab Wilke

1

1 Penanggung Jawab Wil

1

xxix

r ker

2 POPT Ahli 1

2 POPT Ahli 1

3 POPT Terampil

Lanjutan

1

3




5 Medik Veteriner

5 Medik Veteriner 2



Fungsional Umum 1

Fungsional Umum 1

Jumlah 5

8

VI

WILAYAH KERJA SUNGAI DUKU

VI

WILAYAH KERJA SUNGAI DUKU

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1

1


1

2 POPT Ahli

1

2 POPT Ahli

1

3 POPT Terampil

Lanjutan

1

3


1

4 POPT / Pelaksana

2

4 POPT / Pelaksana

2

5 Medik Veteriner

1

5 Medik Veteriner

1


2


2

7 Fungsional Umum

1

7 Fungsional Umum

1

xxx

Jumlah 9

Jumlah 10

VII

WILAYAH KERJA BAGAN SIAPI API

VII

WILAYAH KERJA BAGAN SIAPI API

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1

1


1

2 POPT Ahli -

2 POPT Ahli

1

3 POPT Terampil

Lanjutan

-

3


4 POPT / Pelaksana -

4 POPT / Pelaksana

1

5 Medik Veteriner 1

5 Medik Veteriner

1

6 Paramedik Veteriner -


1

7 Fungsional Umum -

7 Fungsional Umum

1

Jumlah 2

6

IX

WILAYAH KERJA BANDARA SSK II

IX

WILAYAH KERJA BANDARA SSK II

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1

1


1

2 POPT Ahli

2

2 POPT Ahli

2

3 POPT Terampil Lanju

1

3 POPT Terampil

Lanjuta

2

xxxi

tan n

4 POPT / Pelaksana

3

4 POPT / Pelaksana

4

5 Medik Veteriner

2

5 Medik Veteriner

2


2


2

7 Fungsional Umum

2

7 Fungsional Umum

2

Jumlah 13

14

X

WILAYAH KERJA TANJUNG BUTON

X

WILAYAH KERJA TANJUNG BUTON

1 Penanggung Jawab

Wilker *

-

1


1

2 POPT Ahli

-

2 POPT Ahli

1

3 POPT Terampil

Lanjutan

-

3


1

4 POPT / Pelaksana

-

4 POPT / Pelaksana

1

5 Medik Veteriner

-

5 Medik Veteriner

1


1


1

7 Fungsional Umum

-

7 Fungsional Umum

1

Jumlah 1

7

xxxii

XI

WILAYAH KERJA SUNGAI PAKNING

XI

WILAYAH KERJA SUNGAI PAKNING

1 Penanggung Jawab

Wilker *

1

1


1

2 POPT Ahli

-

2 POPT Ahli

1

3 POPT Terampil

Lanjutan

-

3


4 POPT / Pelaksana

4 POPT / Pelaksana

1

5 Medik Veteriner

-

5 Medik Veteriner

1


-


1

7 Fungsional Umum

-

7 Fungsional Umum

8 Penanggung Jawab

Wilker *

Jumlah 1

5

Jumlah Keseluruhan 90

129

C. SARANA DAN PRASARANA

Sarana prasarana yang ada di lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru meliputi tanah, gedung kantor, alat laboratorium, sarana transportasi (kendaraan dinas roda 2 ada 3 unit), alat pengolah data/komputer dan meubelair.

Pengadaaan sarana dan prasarana dari DIPA TA.2014 berupa pengadaan Mobil sebanyak 1 unit, pengadaan meja resepsionis sebanyak 4 unit, pengadaan televisi sebanyak 4 unit, pengadaan fingerprint mesin absensi untuk wilker pakning, buton dan guntung sebanyak 3 unit mesin absensi fingerprint, pengadaan 5 unit PC unit dan printer 6 unit.,

xxxiii

Sarana dan prasarana yang dianggarkan dari DIPA sampai dengan Tahun Anggaran 2014 disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 8. Daftar Inventaris Tanah, Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru Tahun 2014.

No Uraian Luas (M2)

1 Tanah JL.Aur Kuning Pekanbaru 601

2 Tanah JL.Kopan No 4 Pekanbaru 708

3 Tanah JL.Pattimura No 10 Pekanbaru 972

4 Tanah JL.Simpang Tiga Pekanbaru 720

5 Tanah JL.Paus Dumai 540

6 Tanah JL.Utama Bagan Siapi-api 600

7 Tanah JL.Kopan No.2 Pekanbaru 240

8 Tanah JL.Panglima Lima Minal Bengkalis 636

9 Tanah JL.Jend Sudirman Pekanbaru 2.359

Jumlah 7.376

Tabel 9. Daftar Inventaris Gedung Kantor dan Rumah Dinas, Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru tahun 2014.

NO. Uraian Luas (M2)

1 Bangunan Kantor Balai 556

2 Bangunan Kantor Wilker Bagan Siapi-api 50

3 Bangunan Kantor Wilker Dumai 100

4 Bangunan Kantor Wilker Bengkalis 70

5 Bangunan Laboratorium Hewan Pekanbaru 195

6 Bangunan Wilker Bandara SSK II Pekanbaru 200

7 Bangunan Kantor Wilker Bengkalis Hewan 50

8 Bangunan Kantor Wilker Dumai Hewan 120

xxxiv

9 Bangunan Kantor Wilker Dumai Tumbuhan 130

10 Bangunan Kantor Wilker Selat Panjang Hewan 120

11 Bangunan Kantor Wilker Selat Panjang Tumbuhan 130

12 Bangunan Kantor Wilker Tembilahan Tumbuhan 130

13 Bangunan Kantor Wilker Tembilahan Hewan 120

14 Bangunan Kantor Wilker Sungai Guntung 110

15 Kandang Bengkalis 10

16 Kandang Selat Panjang 10

17 Kandang Selat Dumai 10

18 Kandang Tembilahan 4

19 Incenerator Dumai 4

20 Incenerator Selat Panjang 4

21 Incenerator Tembilahan 4

22 Screen House Pekanbaru 24

23 Pos Jaga Kantor Balai 12

24 Rumah Negara Gol 1 JL.Aur Kuning Pekanbaru 150

25 Rumah Negara Gol 2 JL JL.Kopan Pekanbaru 250

J U M L A H 2.543

a. Kendaraan Roda 2

Tabel 10. Daftar Inventaris Kendaraan Dinas Roda 2 Balai Karatina Pertanian Kls. I Pekanbaru, Tahun 2014

NO TEMPAT MERK TAHUN JUMLAH KET

1 PEKANBARU

Yamaha Jupiter MX 2006 1 BAIK

Suzuki Thunder 2007 1 BAIK

Suzuki Shogun 2002 1 BAIK

Honda Karisma 2003 2 BAIK

Suzuki RC 1999 2 BAIK

Suzuki RC 1998 1 BAIK

Honda Supra X 125 2009 2 BAIK

xxxv


Honda Revo 2006 1 BAIK



Mega Pro 2010 1 BAIK

2 BAGAN SIAPI-API



3 BANDARA SSK

II




Honda Mega Pro 2006 1 BAIK




4 BENGKALIS Honda Revo 2009 2 BAIK



5 DUMAI



Suzuki Thunder 2007 1 BAIK




6 SELAT PANJANG



7 SEI DUKU Honda Supra X 125 2005 1 BAIK




8 TJG. BUTON Honda Supra X 125 2013 1 BAIK

9 S. GUNTUNG Honda Supra X 125 2012 1 BAIK

10 TEMBILAHAN Fit X 2006 1 BAIK



11. S.PAKNING Honda Revo 2009 1 BAIK


JUMLAH 50

b. Kendaraan Roda 4

Tabel 11. Daftar Inventaris Kendaraan Dinas Roda 4 BKP Kls. I Pekanbaru, tahun 2014

xxxvi

NO TEMPAT MERK TAHUN JUMLAH KET

1 PEKANBARU

Toyota Kijang LSX 2002 1 BAIK

Mitsubhisi Kuda 2005 1 BAIK

Toyota Kijang Inova 2006 1 BAIK

Mitsubhisi Kuda 2006 1 BAIK

Isuzu Panther Peckup 2007 1 BAIK

Daihatsu Gran Max 2008 2 BAIK

Toyota Kijang Inova 2011 1 BAIK

2 DUMAI Toyota Kijang LGX 2000 1 BAIK

Toyota Kijang Innova 2014 1 BAIK

3 BENGKALIS Toyota Kijang Peckup 2006 1 BAIK

JUMLAH 11

Tabel 12. Daftar Pengadaan Barang BKP Kls. I Pekanbaru Tahun 2014.

NO NAMA BARANG JUMLAH SAT JUMLAH

1 Mobil Dinas 1 unit 269.400.000

2 Meja Resepsionis 4 unit 67.400.000

3 Televisi 4 unit 16.000.000

4

Fingerprint 3

unit

22.500.000

5 PC Unit 5 unit 50.000.000

6 Printer 6 unit 45.900.000

xxxvii

BAB. III

KEGIATAN OPERASIONAL

Kegiatan Operasional lingkup Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru pada tahun 2014 meliputi Kegiatan tindak karantina di seluruh wilker : Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Kantor Pos Pekanbaru, Pelabuhan Laut Dumai, Pelabuhan Laut Bagan Siapi-api, Selat Panjang, Bengkalis, Sungai Guntung, Tembilahan, Pelabuhan Sungai Pakning, dan Pelabuhan Laut Tanjung Buton. Kegiatan operasional Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan tumbuhan meliputi : kegiatan Impor, Ekspor, Domestik Masuk dan Keluar.

Volume dan frekuensi kegiatan operasional Karantina Pertanian mengalami pluktuasai dibanding tahun 2013, hal ini lebih kepada semakin meningkatnya volume lalulintas Media Pembawa dengan terbukanya perdagangan bebas dan semakin effektifnya pelaksanaan pengawasan lalulintas media pembawa karantina di lapangan.

Selama tahun 2014 tindakan Karantina hewan dan tumbuhan baik volume maupun frekuensi cukup besar hal ini tercermin dari : tindakan pembebasan dan sertifikasi karantina hewan yang ditandai dengan pengeluaran sertifikat tahun 2014 : KH-9, KH-10, KH-11, KH-12 sebanyak 10.325 certificat sementara tahun 2013 sebanyak 11.504 sertifikat, dan untuk Karantina Tumbuhan tahun 2014 : KT-9, KT-12, KT-10 sebanyak 10.144 certificat sementra tahun 2013 sebanyak 9.684 sertifikat.

xxxviii

Dalam pelaksanaan kegiatan tindakan karantina, tidak terlepas dari tugas pokok sesuai dengan amanat UU. No. 16 tahun 1992 yaitu mencegah masuk dan tersebarnya OPTK dan HPHK dari luar negeri ke dalam wilayah RI, dan juga tersebarnya antar area dalam wilayah RI.

A. KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN

FREK

xxxix

Grafik 1. Frekuensi Kegiatan oprasional Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPT/OPTK Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

A.1. IMPOR

Selama Tahun 2014 media pembawa OPTK yang diimpor melalui Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru dan Wilayah Kerjanya terdiri dari bibit tanaman, hasil tanaman hidup, hasil tanaman mati dan media pembawa lain berupa benih kelapa sawit, beras, buah kurma, bunga lawang, cabe kering, jagung, jahe, jintan, kacang hijau, kacang kedelai, kacang matpel, kacang tanah, ketumbar, kwaci, tepung tapioka, wijen, bibit buah naga, bibit kelapa sawit dan kayu olahan. Volume pemasukan Media Pembawa OPTK dari luar negeri (Impor) tahun 2014 sebanyak 115.489.578,00 Kg, 8.278,60 M3 dan 1.461.209,00 Batang.

Tabel 13. Rekapitulasi Kegiatan Import Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

NO KOMODITI VOLUME FREK NEGARA

KG/M3/BTR/BTG ASAL

1 Benih Kelapa Sawit 957,00 KG 3 Papua Nugini, Malaysia

2 Beras 12.600.000,00 KG 3 Malaysia

3 Buah Korma 1.585.000,00 KG 76 Malaysia

4 Bunga Lawang 350.000,00 KG 28 Malaysia

5 Cabe Kering 357.000,00 KG 29 Malaysia

6 Jagung 2.364.580,00 KG 220 Malaysia

7 Jahe 37.055,00 KG 19 Malaysia

8 Jintan 2.478.720,00 KG 353 Malaysia

9 Kacang Hijau 16.893.970,00 KG 632 Malaysia

10 Kacang Kedelai 5.967.500,00 KG 128 Malaysia

11 Kacang Matpel 75.000,00 KG 6 Malaysia

xl

12 Kacang Tanah 21.611.375,00 KG 328 Malaysia

13 Ketumbar 3.305.415,00 KG 324 Malaysia

14 Kwaci 2.171.050,00 KG 322 Malaysia

15 Tepung Tapioka 43.550.166,00 KG 122 Thailand

16 Wijen 2.141.790,00 KG 378 Malaysia

17 Bibit Buah Naga 25,00 BTG 1 Malaysia

18 Bibit Kelapa Sawit 1.461.184,00 BTG 18 Papua Nugini, Malaysia

19 Kayu Olahan 8.278,60 M3 42 Cina, Malaysia, Thailand

Jumlah 8.278,60 M3 42

1.461.209,00 BTG 19

115.489.578,00 KG 2.971

Meningkatnya kesadaran importir dalam memenuhi kewajibannya, meningkatnya kebutuhan masyarakat yang terpenuhi dengan jalan mendatangkan produk dari luar, meningkatnya pengawasan petugas POPT dilapangan dan meningkatnya koordinasi antar instansi terkait, mendorong laju peningkatan kegiatan pemasukan Media Pembawa OPTK dari luar negeri kecuali untuk media pembawa Umbi lapis dan PSAT yang mana hal ini dikarenakan ditutupnya pintu pemasukan dari pelabuhan Dumai untuk Umbi lapis dan PSAT berdasarkan Permentan 42 dan 43 tahun 2013. Kacang Hijau adalah komoditi yang paling sering diimpor dengan frekuensi sebanyak 632 kali.

xli

Grafik 2. Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Import Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

Kg

VOLUME

FREK

xlii

Grafik 3. Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Import Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

A.2. EKSPOR

Volume media pembawa OPTK yang diekspor selama tahun 2014 sebesar 5.165.354.204,40 KG, 159.525.000,00 BTR, 14.397,20 M3 dan 10,00 BTG. Hal tersebut sebagai hasil dari maksimalisasi potensi petugas POPT, koordinasi dengan instansi terkait dan penyebaran informasi yang berkelanjutan, sehingga masyarakat pengguna jasa mengerti bahwa persyaratan karantina tumbuhan ekspor bukan persyaratan buyer dari luar negeri tetapi karena persyaratan negara tujuan ekspornya.

Tabel 14. Rekapitulasi Kegiatan Eksport Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

NO KOMODITI VOLUME

FREK NEGARA

KG/M3/BTR/BTG TUJUAN

1 Air Kelapa 560.490,00 KG 29 As, Australia, Belgia, Cina, Prancis, Trinidad, Hongkong, Uk, Taiwan

2 Akar Pasak Bumi 16 KG 2 Malaysia

3 Arang 1.214.264,00 KG 12 Malaysia, Cina

xliii

4 Benih Akasia 25 KG 2 Spanyol

5 Benih Kelapa Sawit 11,7 KG 1 Prancis

6 Benih Mahoni 411 KG 7 Hongkong, Taiwan, Malaysia

7 Benih Nipah 220.200,00 KG 5 Malaysia

8 Buah Durian 2.350,00 KG 2 Malaysia

9 Buah Jambu 11.475,00 KG 6 Malaysia

10 Buah Jeruk 20.940,00 KG 4 Malaysia

11 Buah Mahoni 290 KG 2 Malaysia

12 Buah Manggis 5.576.675,00 KG 567 Malaysia

13 Buah Nanas 235.166,00 KG 11 As, Australia, Jepang, Selandia Baru

14 Buah-Buahan 18.730,00 KG 9 Malaysia, Vietnam

15 Bungkil Kelapa 30.982.812,00 KG 6 Korsel

16 Caladium 17.748,00 KG 6 Malaysia

17 Cangkang Sawit 206.330.928,00 KG 39 Cina, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Hongkong

18 Crude Coconut Oil 7.999.370,00 KG 8 Rusia, Turki

19 Crude Glycerine 150.096.533,00 KG 80 Cina

20 Crude Palm Kernel Oil 3.949.848,00 KG 2 Turki

21 Crude Palm Olein 635.418.337,00 KG 94 Cina, Nigeria, Pantai Gading

22 Damar 10.000,00 KG 1 Malaysia

23 Daun Kelapa Sawit 29,7 KG 6 Malaysia

24 Daun Kelapa/Janur 350.000,00 KG 15 Malaysia

xliv

25 Daun Nilam 110.000,00 KG 2 Malaysia

26 Daun Nipah 55.000,00 KG 1 Malaysia

27 Daun Segar 220.000,00 KG 4 Malaysia

28 Es Buah 10.243,00 KG 2 Cina

29 Gandum Pellet 1.409.083,00 KG 2 Korsel

30 Ginseng 0,5 KG 1 Singapura

31 Goni Karung 1.050,00 KG 3 Malaysia

32 Jahe 53.950,00 KG 18 Malaysia

33 Kakao Biji 12 KG 2 Singapura

34 Karet Lembaran 7.734.928,00 KG 69 Cina, Malaysia, Pakistan, Taiwan

35 Karung Goni 3.000,00 KG 6 Malaysia

36 Kayu Manis 51.642,00 KG 7 Itali, Malaysia

37 Kayu Olahan 1.668.431,80 KG 25 Brasil, Cina, Swedia, Taiwan, Thailand

38 Kelapa Bulat 34.221.500,00 KG 588 Malaysia

39 Kelapa Parut 22.762.009,00 KG 741 As, Afsel, Argentina, Australia, Bangkok, Belanda, Belgia, Bosnia, Bulgaria,Brasil, Genoa, Cina, Cili, Iran, Israel, Kenya,

xlv

Korsel, Kroasia, Macedonia, Malaysia, Mesir, Belanda, Pakistan, Rumania, Serbia, Siria, Slovenia, Spain, Swedia, Turki, Ukraina, Jerman, Polandia, Portugal, Singapore, Rusia, Uk, Prancis, Taiwan, Thailand

40 Kelapa Serabut 1.035.987,00 KG 18 Cina, Singapura, Malaysia

41 Kelapa Serbuk 132.765,00 KG 5 Cina

42 Kelapa Tempurung 2.048.645,00 KG 36 Cina, Korsel, Srilanka, Thailand

43 Kelapa Tepung 76.609,00 KG 4 Cina

xlvi

44 Kopra 6.431.000,00 KG 12 Korea Selatan, Malaysia

45 Kulit Kayu Manis 116.820,00 KG 13 Malaysia

46 Kulit Kayu Serbuk 85.971,60 KG 2 Taiwan

47 Kunyit 63.000,00 KG 9 Malaysia

48 Media Tanam/Serbuk Kelapa

20 KG 1 Singapura

49 Minyak Kelapa Mentah 16.907.095,00 KG 17 Cina, Turki

50 Minyak Sawit Mentah 139.181.339,00 KG 56 Cina, Gana, Itali, Kamerun, Maroko, Pantai Gading, Rusia, Turki

51 Nenas Irisan 127.114,00 KG 5 Jepang

52 Nenas Sirup 1.609.364,00 KG 77 As, Australia,

53 Pala Biji 12 KG 8 Itali

54 Pallet 1.008.546,00 KG 1 Malaysia

55 Palm Fatty Acid Distillate 47.239.016,00 KG 38 Cina

56 Palm Kernel Expellers 630.378.146,50 KG 226 As, Belgia, Cina, Gana, Hongkong, Itali, Jepang, Jerman, Korsel, Malaysia, Polandia, Prancis, Arabia, Selandia Baru, Singapura,

xlvii

Turki

57 Palm Kernel Meal 74.746.150,00 KG 7 Malaysia, Korsel, Turki

58 Palm Kernel Shell 117.112.840,00 KG 10 Irlandia, Jepang, Korsel

59 Pinang Biji 1.469.005,00 KG 63 Malaysia, India

60 Rbd Palm Kernel Oil 440.670.882,00 KG 283 Brasil, Cina, Georgia, Itali, Meksiko, Mesir, Maroko, Rusia, Tunisia, Turki, Ukraina

61 Rbd Palm Oil 618.048.478,00 KG 244 Algeria, Cina, Georgia, Itali, Meksiko, Mesir, Maroko, Rusia, Tunisia, Turki, Ukraina

62 Rbd Palm Olein 892.975.158,00 KG 300 Cina, Georgia, Guini, Haiti, Liberia, Malaysia, Filipina, Rusia, Sinegal, Tunisia, Turki, Ukraina

63 Rbd Palm Stearin 460.766.759,00 KG 289 Algeria, Brasil, Cina, Georgia, Guatemala,

xlviii

Haiti, Meksiko, Mesir, Maroko, Rusia, Sudan, Tunisia, Turki, Ukraina

64 Refined Glycerine 6.999.532,00 KG 12 Cina

65 Rempah-Rempah 851,50 KG 5 Malaysia, Cina

66 Sabut Sawit 1.602,00 KG 14 Amerika Serikat

67 Santan Kelapa 38.348.196,00 KG 1.707 Afsel, As, Australia, Belanda, Belgia, Brasil, Brunei, Cina, Fiji, Filipina, Hongkong,India, Uk, Iran, Irlandia,Jepang, Jerman, Kanada, Kenya, Korsel, Malaysia, Panama, Prancis, Selandia Baru, Sri Lanka, Spanyol,

xlix

Taiwan, Tanzania, Trinidad, Ukraina, Uea, Uzbezkistan

68 Sayuran Segar 376 KG 3 Brasil, Malaysia

69 Serai 92.734,00 KG 22 Malaysia

70 Split Palm Kernel Fatty Acid

262.671.075,00 KG 120 Cina

71 Split Palm Oil Fatty Acid 75.516.348,00 KG 50 Cina

72 Split Palm Stearin Fatty Acid

175.855.051,00 KG 103 Cina

73 Splitter Grade Crude Glycerine

39.016.267,00 KG 49 Cina

74 Talas 75.450,00 KG 31 Malaysia

75 Teh 20 KG 2 Hong Kong

76 Tepung Sagu 3.167.550,00 KG 47 Malaysia, Singapura

77 Tetes Tebu 19.239,00 KG 1 Selandia Baru

78 Ubi Jalar 41.692,00 KG 8 Malaysia

79 Bibit Akasia 10 BTG 1 Singapura

80 Kelapa Bulat 159.525.000,00 BTR 1.410 Malaysia

81 Kayu Olahan 14.397,20 M3 103 Cina, Hongkong, Uk, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam

Jumlah 14.397,20 M3 103

l

10 BTG 1

159.525.000,00 BTR 1.410

5.165.354.204,40 KG 6.285

Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang akan diekspor pada umumnya terhadap media pembawa hasil tanaman baik yang sudah diolah ataupun yang belum diolah. Negara tujuan ekspor yang paling dominan adalah negara Cina, Malaysia, hal ini dikarenakan posisi geografis Riau yang dekat dengan Malaysia dan Cina. Media pembawa OPTK yang diekspor pada umumnya dari tahun ke tahun relatif sama, belum ada media pembawa yang variatif dari sebelumnya. Komoditi yang paling sering diekspor adalah Santan Kelapa dengan frekuensi sebanyak 1.707 kali dan Kelapa Bulat sebanyak 1.410 kali.

Grafik 4. Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Eksport Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

Btr Kg

Btr

Kg

VOLUME

FREK

FREK

li

Grafik 5. Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Eksport Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

A.3. DOMESTIK MASUK

Media Pembawa OPTK yang dominan masuk ke Provinsi Riau selama tahun 2014 adalah buah-buahan dan sayuran segar, dengan volume pemasukan media pembawa antar area selama tahun 2014 sebesar 54.367.647,00 Kg, 88.647,00 BTG. Buah Strawberrry adalah komoditi dengan frekuensi terbanyak yaitu 210 kali pemasukan, sayuran segar sebanyak 120 kali pemasukan.

Tabel 15. Rekapitulasi Kegiatan oprasinal Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

NO KOMODITI VOLUME FREK DAERAH

KG/M3/BTR/BTG ASAL

1 Alang-Alang 700 BTG 1 Dki Jakarta

2 Bibit Karet 2.200,00 BTG 3 Riau

3 Bibit Kelapa Sawit 38.000,00 BTG 6 Sumut, Jakarta, Jabar, Jatim

4 Bibit Mangga 824 BTG 4 Jabar

5 Bibit Tanaman 24.095,00 BTG 6 Jatim, Yogya, Jakarta

6 Bibit Tanaman Hias 410 BTG 7 Kepri

7 Bunga Jantan Kelapa Sawit

7.377,00 BTG 1 Jakarta

lii

8 Bunga Krisan 4.575,00 BTG 12 Jakarta

liii

9 Bunga Mawar 5.216,00 BTG 35 Jabar, Jakarta

10 Bunga Potong Segar

5.250,00 BTG 24 Jabar, Jakarta

11 Bawang Bombai 2.746.669,00 KG 43 Sumatera Utara

12 Bawang Merah 524.417,00 KG 43 Sumut, Sumsel, Banten, Jateng

13 Bawang Putih 81.528,00 KG 22 Jambi, Sumsel, Sumut

14 Benih Kelapa Sawit 4.435,00 KG 11 Sumut

15 Beras 46.518.325,00 KG 48 Makassar, Surabaya, Jakarta, Sumut

16 Beras Ketan 1.500,00 KG 1 Sumut

17 Buah Jeruk 1.800,00 KG 6 Riau

18 Buah Naga 1.280,00 KG 6 Jatim

19 Buah Pisang 1.550,00 KG 6 Riau

20 Buah Strawberry 6.192,00 KG 210 Jabar, Jakarta

21 Buah-Buahan 54.918,00 KG 37 Jabar, Jakarta, Sumut, Lampung

22 Cabe 19.558,00 KG 22 Ntb, Jakarta, Yogya, Jatim, Sultengah, Sulsel

23 Cabe Rawit 1.142,00 KG 5 Yogya

24 Jagung 116.700,00 KG 19 Sumut

25 Jahe 100 KG 1 Riau

26 Kacang Hijau 4.500,00 KG 3 Sumatra Utara

27 Kacang Tanah 1.507.000,00 KG 4 Sumut

28 Kentang 47.400,00 KG 27 Sumut, Sumbar

29 Kopi Biji 3.200,00 KG 2 Sumut

30 Palm Kernel 2.268.368,00 KG 5 Sei Guntung

31 Sayuran Segar 146.865,00 KG 120 Jakarta, Bali, Kepri, Sumut, Sumbar

32 Tepung Tapioka 310.200,00 KG 13 Sumut

Jumlah 88.647,00 BTG 99

liv

54.367.647,00 KG 654

Grafik 6. Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

Kg

VOLUME

FREK

lv

Grafik 7. Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

A.4. DOMESTIK KELUAR

Volume pengeluaran Media Pembawa OPTK selama tahun 2014 adalah sebanyak 138.911.236,80 KG, 840.221,00 BTG, 24.177.124,00 BTR, 22.750,00 EKOR dan 35 KEMASAN.

Tabel 16. Rekapitulasi Kegiatan Oprasinal Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

NO KOMODITI VOLUME FREK DAERAH/NEGARA

KG/M3/BTR/BTG ASAL/TUJUAN

1 Arang 1.823.836,00 KG 3 Jakarta

2 Bahan Pameran 17,5 KG 3 Dki Jakarta, Jatim

3 Bawang Merah 4.077,00 KG 5 Kep. Riau, Sumut

lvi

4 Bawang Putih 2.500,00 KG 1 Sumut

5 Benih Akasia 2.739,80 KG 25 Kalbar, Kaltim, Papua

6 Benih Eucalyptus 171,1 KG 13 Jakarta, Kaltim

7 Benih Gaharu 92 KG 8 Jateng, Sultenggara, Sulut, Ntt

8 Benih Rumput 43 KG 6 Kalteng, Ntt, Jakarta

9 Benih Tanaman 2.569,00 KG 11 Kalbar, Kalsel, Kaltim, Jatim, Jakarta

10 Beras 26.100,00 KG 24 Selat Panjang

11 Brondolan Kelapa Sawit 516,2 KG 17 Bogor

12 Buah Durian 4.591,00 KG 38 Jakarta, Jatim

13 Buah Jambu 98.230,00 KG 113 Jakarta, Jatim

14 Buah Mangga 1.765,00 KG 11 Yogya, Jakarta, Jatim

15 Buah Manggis 10.252,00 KG 18 Bali, Banten, Jabar, Jatim

16 Buah-Buahan 22.182,00 KG 55 Jatim, Jakarta, Jabar, Kepri, Sulsel,Yogya

17 Bunga Jantan Sawit 355 KG 39 Bogor

18 Bunga Potong Segar 25 KG 1 Sumut, Jakarta

19 Bungkil Kelapa 2.520.001,50 KG 7 Jakarta

20 Cabe 6.558,00 KG 22 Kepri

21 Daun Sawit 2.451,00 KG 56 Bogor

22 Jahe 100 KG 1 Selat Panjang

23 Jengkol 1.458,00 KG 7 Jakarta, Kepri

24 Kelapa Bulat 7 KG 3 Sulawesi Selatan, Jakarta

lvii

25 Kelapa Parut 2,8 KG 1 Jawa Timur

26 Kelapa Serabut 48,3 KG 3 Jawa Timur, Jakarta, Kepri

27 Kelapa Tempurung 1 KG 1 Jawa Timur

lviii

28 Kopi Biji 203,3 KG 2 Jawa Timur

29 Kulit Kayu Raru 292 KG 18 Kalbar, Kaltim

30 Media Tanaman 449,5 KG 10 Jakarta, Kaltengah

31 Melinjo Biji 594 KG 3 Kepri

32 Minyak Kelapa 60,50 KG 5 Jatim, Jakarta, Kepri

33 Nenas Sirup 35 KG 2 Jakarta, Kepri

34 Palm Kernel 16.070.717,00 KG 31 Sumut, Jakarta, Kepri, Bali

35 Pinang Biji 17 KG 3 Jakarta, Kepri

36 Sampel Benih Kelapa Sawit

87,5 KG 20 Bali, Bogor, Yogya, Jakarta, Kepri

37 Sampel Karet Lembaran 23 KG 4 Jatim, Jakarta, Kepri

38 Sawit (Cangkang) 40 KG 1 Jakarta

39 Sayuran Segar 56.537.243,00 KG 897 Kepri, Jakarta, Jatim, Sulsel, Jabar, Kalbar, Sumbar

40 Tepung Sagu 61.761.536,00 KG 92 Cirebon, Jakarta, Jatim, Kepri

41 Ubi Jalar 1.300,00 KG 1 Bengkalis

42 Ubi Kayu Beku 7.950,00 KG 10 Bengkalis

43 Bibit Akasia 3.624,00 BTG 4 Jakarta, Kaltim

44 Bibit Anggrek 968 BTG 147 Aceh, Bali, Bengkulu, Yogya, Jakarta, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltengah, Kaltim,

lix

Babel, Kepri, Lampung, Ntb, Ntt, Sulsel, Sultengah, Sultenggara, Sulut, Sumsel, Sumut

45 Bibit Eucalyptus 668.627,00 BTG 13 Kalbar, Kaltim, Kepri

46 Bibit Gaharu 3.771,00 BTG 51 Bali, Bogor, Yogya, Jakarta, Gorontalo, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kepri, Maluku, Aceh, Ntt, Sultengah, Sultenggara, Sulut

47 Bibit Tanaman 111.847,00 BTG 50 Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Kepri, Jakarta, Jabar, Ntt

48 Bibit Tanaman Buah 14.085,00 BTG 37 Banten, Jakarta, Jatim, Lampung, Kepri, Ntt, Sulsel,

lx

Sulut, Sumut

49 Bibit Tanaman Hias 37.299,00 BTG 22 Bali, Jakarta, Jatim, Kepri, Sulsel, Sulteng

50 Benih KELAPA SAWIT 24.177.124,00 BTR 504 Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kalut, Babel, Kepri, Aceh, Papua, Sultengah, Sultenggara, Batam, Sumbar, Sumsel, Sumut

51 Kumbang Kelapa 22.750,00 EKOR 16 Sumut, Jakarta

52 Penampang Kelapa Sawit

35 KEMASAN 5 Bali, Kepri, Jatim, Jakarta

JUMLAH 840.221,00 BTG 324

24.177.124,00 BTR 504

22.750,00 EKOR 16

35 Kmsn 5

138.911.236,80 KG 1.591

Pengeluaran antar area Media pembawa OPTK selama tahun 2014 berupa: Tepung sagu, Sayuran Segar, Buah-buahan, Benih Akasia, Benih Kelapa Sawit, dan jenis bibit maupun benih tanaman lainnya dengan frekuensi pengeluaran terbanyak adalah komoditi Sayuran segar sebanyak 897 kali dan pengiriman Benih kelapa sawit sebanyak 504 kali

VOLUME

Btg

lxi

Grafik 8. Komoditi Teratas Berdasarkan Volume Kegiatan Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

FREK

lxii

Grafik 9. Komoditi Teratas Berdasarkan Frekuensi Kegiatan Domestik Keluar Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

A.5. PENGGUNAAN FORMULIR DOKUMEN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN TAHUN 2014

Penggunaan formulir Dokumen Operasional Karantina Tumbuhan yang digunakan selama tahun 2014 secara lengkap disajikan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 17. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014.

NO UNIT KERJA

JENIS SERTIFIKAT

JUMLAH IMPOR EKSPOR DOKEL DOMAS

KT.9 KT.10 KT.12 KT.9

1

BALAI KARANTINA KLS I PEKANBARU

213 2.519 - - 2.732

2 DUMAI 449 1.486 382 3 2.320

3 BANDARA SSK - - 1.180 352 1.532

lxiii

II

4 SUNGAI DUKU - - 458 5 463

5 TEMBILAHAN - 676 14 2 692

6

SUNGAI GUNTUNG

- 1.064 47 - 1.111

7 BENGKALIS 84 95 0 115 294

8

SELAT PANJANG

- 630 91 191 912

9

SUNGAI PAKNING

- - 88 - 88

JUMLAH 746 6.470 2.260 668 10.144

B. KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA HEWAN

B.1. IMPOR

Selama tahun 2014 media pembawa Hama penyakit Hewan Karantina ( HPHK) yang di impor lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru: ( NIHIL) tidak ada kegiatan.

Tabel 18. Volume dan Frekuensi Tindakan Terhadap Media Pembawa Import Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru Tahun 2014

lxiv

NO

JENIS MEDIA PEMBAWA

SATUAN

VOLUME

FEKUENSI

NEGARA ASAL

N

I H I L

B.2. EKSPOR

Media pembawa yang di ekspor di lingkup Balai karantina Pertanian I Pekanbaru pada tahun 2014 melalui beberapa tempat pengeluaran/pelabuhan yaitu Bandara SSK II Pekanbaru. Pelabuhan Sungai Duku,Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Selat panjang, Pelabuhan Bengkalis, Media pembawa yang diekspor baik volume maupun frekuensinya masih terbatas, sebagian besar berupa bahan asal hewan meliputi, madu lebah, sarang burung wallet dengan tujuan Malaysia, Singapura, Hongkong, sementara untuk export hewan meliputi, anjing dan kucing dengan Negara tujuan Amerika, Kanada, Kuwait dan Oman, selama tahun 2014 dengan frekuensi 158 Kali.

Tabel 19. Volume dan Frekuensi Tindakan Terhadap Media Pembawa Eksport Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2014

NO JENIS MEDIA PEMBAWA VOLUME SATUAN FREKUENS NEGARA TUJUAN

1 2 3 4 5 6

HEWAN

1 ANJING Ekor 2 2 Thailand.Amerika

2 KUCING Ekor 3 2 Singapura.Thailand

3 BURUNG KESAYANGAN Ekor 1 1 Singapura

JUMLAH (Ekor) 6 6 3

BAHAN ASAL HEWAN

1 MADU LEBAH Kgm 53729 90 Malaysia

lxv

2 SARANG BURUNG WALET Kgm 162 68

Singapura,Hongkong,

China, Taiwan

JUMLAH (Kgm) Kgm 53901 158

B.3. DOMESTIK MASUK

Media pembawa HPHK yang masuk dari area lain kewilayah kerja Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru ( Provinsi Riau) selama tahun 2014 terdiri dari Hewan berupa : Hewan Kesayangan (Anjing, Ayam, Burung, Kucing), Ayam potong, Babi Potong, Burung Liar, Sapi Bibit, Sapi Potong, Kambing Bibit, Kerbau Potong, dan yang paling banyak adalah Pemasukan DOC Paret Stock (PS), DOD, juga ada pemasukan Bebek, Kelinci, Tokek, Angsa dan Rusa, Pemasukan Bahan Asal Hewan (BAH) berupa: Daging Sapi, Daging Kambing, Daging, Ayam, Daging Bebek, Telur Ayam Konsumsi , Jeroan Sapi dan Sarang Burung wallet. Untuk Pemasukan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) berupa : Bakso Daging Sapi, Daging Olahan Ayam, Daging Olahan Sapi, Daging Burger, Mantega, Keju, Nugget, dan Sosis. Dan untuk benda lain seperti : Jangrik, Cacing, Pakan Ternak , Obat Hewan, Vaksin, dan Otak anjing.

Tabel 20. Volume dan Frekuensi Media Pembawa HPHK Domestik Masuk Lingkup Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru Tahun 2014

NO

JENIS MEDIA PEMBAWA

SATUAN

VOLUME

FREK DAERAH ASAL

1 2 3 4 5 6

H E W A N

1

ANJING KESAYANGAN Ekor 137

74 Kab. Tangerang, Tg.Pinang ,Surabaya.Kota batu

2

AYAM KESAYANGAN Ekor 905

71 Kab.Tanggerang ,surabaya,

Magelang, JogjakartaSemarangBatam

3 AYAM POTONG Ekor 705.55

2 738 Kab. Kampar

lxvi

4 BABI POTONG Ekor 1.675 13 Kota Batam.Kota Dumai.

5

BURUNG KESAYANGAN Ekor 922

46 Kota

SurabayaKab.Siarjo.JogjakartaSleman,Semarang

6 BURUNG LIAR Ekor 1.853 24 Kota Bandung.,Kab,Klaten,

Kab,sragen ,PontianakBoyolali

7 DOC Ekor

1.198.962 203

Kab. Kampar,Kab.PurwakartaMedan,Jakarta

8 DOD Ekor 4.138 4 Kota Pekan Baru

9 SAPI BALI BIBIT Ekor 173 2 Kota pekanbaru, Kab.lampung

tengah

10 KAMBING BIBIT Ekor 653 3 Kota Pekanbaru

11 BEBEK Ekor 500 1 Kab.Kep.Maranti

12

KELINCI Ekor 123

4 Kota Batu.Kota

Batam,Bandung,Tanggerang

13

KUCING

Ekor 37

21

Kab. Tangerang,Kab.Subang,Bandung,Bogor. Kota Batu,Surabaya

14 SAPI POTONG Ekor 326 47

Kab. Siak.Sumatra barat.Pekanbaru.

Kab,kampar.lampung

15 TOKEK Ekor 130 2 Kota Bandung

16 KERBAU POTONG Ekor 6 3 Sumatra Barat, Kab.Kampar

17 ANGSA Ekor 4 1 Kota Medan

lxvii

18 RUSA Ekor 1 1 Kota Batam

JUMLAH (Kgm) Ekor

1.916.097 1.258

BAHAN ASAL HEWAN

1 DAGING SAPI

Kgm 128.48

5 33 Kota Medan.Kab,Bekasi,Jakarta

2 DAGING AYAM Kgm 279.15

6 302 Kab. Bekasi.Kota Batam,Jakarta

3 DAGING KAMBING Kgm 2.281 19 Kab. Bekasi,Jakarta

4 DAGING BEBEK Kgm 430 2 Ka.Bekasi

5

TELUR AYAM KONSUMSI Kgm

696.117 186

Kab. Asahan.Deli Serdang, MedanTB.Asahan,

Pekanbaru Kota padang

6 JEROHAN SAPI Kgm 71.716 2 Kab.Bekasi,Jakarta

7

SARANG BURUNG WALET Kgm 38 2 Kota Medan

JUMLAH (Kgm) Ekor

1.178.223 546

HASIL BAHAN ASAL HEWAN

1 BAKSO DAGING

SAPI Kgm 3.100 101 Kab. Karimun,Kota Batam

lxviii

2

DAGING OLAHAN AYAM Kgm 70.884 59 Kota Jakarta Selatan,Bekasi

3 DAGING OLAHAN

SAPI Kgm 51.332 40 Kab. Bekasi,Kota jakrta

4 DAGING BURGER Kgm 450 2 Kota Medan

5 MENTEGA Kgm 2.635 20 Kab. Bekasi,Jakarta

6 KEJU Kgm 4.173 18 Kab. Bekasi,jakarta

7 NUGGET Kgm 2.120 7 Kota Jakarta.Kab.Bekasi

8 SOSIS Kgm 43 1 Kota bandung

JUMLAH (Kgm) Ekor

134.737 248

BENDA LAIN

1 JANGKRIK Kgm 242 13 Kota Pekan Baru.Kota Batam

2 CACING Kgm 134 2 Kota Bandung, Kab,Surakarta

3 PAKAN TERNAK Kgm

1.031.250 93 Kota Medan,Pekanbaru,TB.Asahan

4 CACING Kgm 54 1 Kab.Surakarta

JUMLAH (Kgm) Kgm

1.031.739 111

OBAT HEWAN

Kemasan 46

18 Kota Jakarta

VAKSIN

Kemasan 502

17 Kota Jakarta

OTAK ANJING

Kemasan 1

1 Kab.Kep.Maranti

JUMLAH (Kemasan

)

Kemasan 549 36

lxix

Kegiatan Tindakan Karantina Hewan Untuk Media Pembawa HPHK Domestik masuk dalam tahun 2014 cukup besar baik Hewan, Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) serta Benda Lain. Untuk Pemasukan Hewan sejumlah 1.916.097 ekor dengan frekuensi 1.258 kali, pemasukan ini sebagian besar didominasi Pemasukan DOC ( Day Old Child) baik Parent Stock maupun Final Stock dan Ayam Potong yang berasal luar Propinsi Riau seperti Surakarta, Subang, Payakumbuh dan Medan. Pemasukan ini ditujukan untuk pemenuhan bibit Parent Stock (PS) untuk perusahaan-perusahaan peternakan unggas (Breeding Farm seperti PT. Charoen Phokpand Jaya Faarm dan Indo Jaya), Pemasukan Hewan seperti babi potong yang masuk ke pulau Bengkalis dan Kab. Kep. Meranti didatangkan dari Pulau Bulan Prop. Kepulauan Riau, , sementara Pemasukan Sapi bibit sebagian besar berasal dari Propinsi lampung, Ayam potong sebagian besar masuk ke Pulau Bengkalis - Kab. Bengkalis berasal dari dalam Prop. Riau dalam hal ini Kampar, Pekanbaru, Siak dll.

Pemasukan Bahan Asal Hewan (BAH) berupa : Daging Sapi, Daging Ayam Daging Kambing, Jeroan Sapi, komoditi tersebut berasal dari Propinsi DKI Jakarta, yang dimasukkan oleh PT. Sukanda Jaya, PT. Fast Food, Media Pembawa ini merupakan komoditi eks Impor dari Australia, ada juga Telur Ayam Komsumsi yang masuk ke Wilker Selat Panjang, Bengkalis, berasal dari Kab. Asahan-Deli Serdang-Sumatera Utara juga ada dari Padang-Sumbar. Untuk Pemasukan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) berupa : Bakso Daging Sapi, Daging Ayam Olahan, Daging Olahan Sapi, Burger, Mantega, Keju, Nuget dan Sosis, dengan jumlah 134.737 kg frekuensi 248 kali sebagian besar merupakan komoditi eks Impor dari Jakarta yang dimasukkan oleh PT. Sukanda Jaya, PT. Fast Food, yang dijual di beberaapa super market di kota Pekanbaru. Sementra Pemasukan Benda lain berupa Pakan Ternak dan Bahan Biologik seperti : Jangkrik, Cacing, Pakan Ternak, Obat Hewan, Vaksin, dimasukkan untuk kebutuhan pakan dan obat-obatan perusahaan peternakan di Priop. Riau, ada juga Otak Anjing, Media pembawa ini berasal dari Kab. Kep. Meranti, dengan tujuan Kab. Payakumbuh untuk surveillance penyakit Rabies oleh Balai Penyakit Veteriner (BPV) Bukit Tinggi.

B.4. DOMESTIK KELUAR

Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang keluar dari Propinsi Riau selama tahun 2014 cukup besar dan memberikan Pemasukan PNBP yang cukup besar pula, Media pembawa HPHK yang keluar terdiri dari Hewan seperti Hewan Kesayangan seperti : Anjing, kucing, ayam burung dan hamster, hewan-hewan ini sebagian besar berasal dari Jakarta, Bandung, Medan, Hewan lain yang keluar seperti : Ayam potong dengan tujuan Wilker Bengkalis, Kab. Kep. Meranti, TB. Karimun dan Palembang. Ternak Besar (Sapi Bibit, Sapi Potong, Kerbau Potong, Kambing Potong/Bibit) keluar dengan tujuan : Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Bengkalis dan Batam. Pengeluaran hewan yang paling besar adalah : Pengeluaran DOC jumlah :

lxx

11.228.509 ekor frekuensi : 1.481 kali dengan tujuan Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Bengkalis, Batam. DOC ini merupakan Produksi dari Breeding Farm PT. Charoen Phokpand Jaya Farm dan PT. Indo jaya dimana ada 6 (enam) Farm yang dimilki dan sudah ditetapkan sebagai IKH (Instalasi Karantina Hewan), juga sebagian berasal dari Farm dari Sumatera Utara (PT. Leong ASP, PT. Ekpravet Nasuba, PT. Intertama Tri Kencana Bersinar, dan PT. Unggas Sehat Lestari, juga pengeluaran hewan yang cukup besar adalah pengeluaran burung liar dan burung kesayangan dengan tujuan : Jakarta, Yogyakarta, Medan, Batam dan beberpa kota lainnya.

Pengeluaran Media Pembawa Bahan Asal Hewan, yang paling banyak adalah Pengeluaran Sarang Burung walet, komoditi ini setiap tahun cukup besar mengingat Prop. Riau ini merupakan sentral penangkaran sarang burung walet, sekaligus memberikan kontribusi penerimaan PNBP yang cukup besar, selama tahun 2014 pengeluaran sarang burung walet dari BKP. Kls. I Pekanbaru dan Wilayah Kerja sebanyak 51.565,5 kg (51,5 ton) dengan tujuan : sebagian besar adalah Jakarta, juga ada tujuan Yogyakarta, Medan, Surabaya,, Batam dan Semarang. Pengeluaran Media Pembawa HPHK yang cukup besar lainya adalah Telur Ayam Konsumsi dengan tujuan TB. Karimun, Kep. Meranti, Bengkalis dan Kota Batam kemudian Pengeluaran Daging ayam dan Daging bebek yang berasal dari Wilker Dumai dan Pekanbaru Tujuan Kep. Meranti, TB. Karimun dan Kota Batam, juga ada pengeluran Madu Lebah sebanyak 38.196 Kg (38 ton) sebagian besar dengan tujuan ke kota-kota di Pulau Jawa, dan juga ke Medan, Menado dan Batam. Juga ada pengeluaran Kulit sapi berasal dari Wilker Dumai dengan tujuan Kota Padang. Kemudian juga ada pengeluaran Bahan Asal Hewan yang tidak begitu banyak adalah : daging sapi, daging babi, daging kerbau, daging puyuh dan juga organ hewan dan kikil sapi.

Pengeluran Media Pembawa HPHK Hasil Bahan Asal Hewan dan Benda lain tidak begitu banyak, yang cukup besar adalah pengeluaran Pakan Ternak sejumlah 684.440 kg dengan frekuensi 161 kali dengan tujuan Kab. Kep. Meranti dan Kota Bengkalis, sebagian besar keluar dari Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, dan berasal dari Medan - Sumatera Utara, juga ada pengeluaran Nuget, Fress Butter, Bakso , Vivo toping, jangkrik dan pakan hewan kesayangan. Sementara pengeluran Bahan Biologik, vaksin dan obat-obatan seperti : sampel feses sapi, sampel ulas darah, sampel organ unggas, vaksin, obat hewan, serum darah ayam, sperma beku dan otak anjing, sebagian besar diperuntukkan untuk peneguhan diagmose pemeriksaan laboratorium.

Tabel 21. Volume dan Frekuensi Media Pembawa HPHK Domestik Keluar Lingkup Balai Karantina Pertanian I PekanbaruTahun 2014

N

JENIS MEDIA

VOLU

SATUA

FRE

lxxi

O PEMBAWA

ME

N K DAERAH

(KOMODITAS) TUJUAN

1 2 3 4 5 6

HEWAN

1 ANJING KESAYANGAN

Ekor 33 15 Balik Papan, Medan .Bandung ,Sukabumi,Tangsel, Bandung,jakarta

2 AYAM KESAYANGAN Ekor 964 463 Balik Papan,kep.Meranti,Bengkalis,Medan,lampung,Jakarta,

Jakarta,Semarang,surabaya palembang,Joqjakarta,

3 KUCING Ekor 9 4 Banda Aceh.Medan

4 AYAM POTONG Ekor 924.170

990 Kab.Kep.Meranti.TB.Karimun,Bengkalis,Palembang

5 BEBEK POTONG Ekor 3 1 Kab.Kep.Meranti

6 BURUNG KESAYANGAN

Ekor 4.513 2.068

Balik Papan,Banjarmasin,Batam.Jogjakarta,Jakarta,

Makasar.Medan,Lampung,Semarang

7 BURUNG LIAR Ekor 47.703 121 Jakarta,Surakarta ,cilacap, TB.karimun, Purbalingga

8 BURUNG PUYUH Ekor 50 1 Kep.Meranti.

9 DOC Ekor 11.228.509

1.481

Tg.Pinang, Kep.Meranti, TB.Karimun.Bengkalis,

10 DOD Ekor 300 1 Kep.Meranti

11 KAMBING POTONG Ekor 501 21 TB.Karimun.Kab.kep.Meranti.Tg.Pinan

lxxii

LOKAL g,Kota batam

12 KAMBING BIBIT Ekor 696 4 TB.Karimun.kab.kep.meranti .Tg.Pinang

13 KELINCI Ekor 18 7 TB.Karimun.Kota Batam Kab.Kep.Meranti

14 SAPI BIBIT Ekor 582 15 TB.Karimun.Kab.Kep.Meranti ,kab.Bengkalis

15 SAPI POTONG Ekor 1.167 102 Tg.Pinang, Kep.Meranti, TB.Karimun.Bengkalis,

16 KERBAU POTONG Ekor 37 11 Bengkalis.Tg.Pinang.Kota batam.TB.karimun

17 BABI POTONG Ekor 280 4 TB.Karimun.Kab,Kep.Meranti

18 HAMSTER Ekor 23 3 DKI.Jakatra, kab.Kep.Meranti

19 ITIK/BEBEK Ekor 957 4 Semarang, kep.Meranti

20 ULAR Ekor 8 5 Balik papan,Kota Surabaya,Surakarta.Menado

21 TOKEK Ekor 9 7 DKI.Jakatra

22 TRENGGILING Ekor 1 1 DKI.Jakatra

23 TUPAI Ekor 6 3 DKI.Jakatra

24

KELELAWAR 10 1 Kota Batam

JUMLAH (Ekor) Ekor 12.210.549

5.333

KUMBANG KELAPA Koloni

995 17 DKI.Jakatra

JUMLAH (Koloni) Koloni 99

17

lxxiii

5

BAHAN ASAL HEWAN

1 DAGING AYAM Kgm 66.995 247 Kep.Meranti.Dumai, Kab.Karimun

2 DAGING BEBEK Kgm 21.080 122 Kota Batam

3 DAGING KELELAWAR Kgm 17 1 DKI.Jakatra

4 DAGING PUYUH Kgm 12 1 Kota Batam

5 KULIT SAPI Lbr 240 7 Padang

6 DAGING SAPI Kgm 420 3 Kota Padang

7 DAGING KERBAU Kgm 330 16 Kab,Kep.Meranti

8 DAGING BABI Kgm 330 3 Kota batam

9 KULIT KAMBING Kgm 200 1 Jakarta Utara

10 MADU LEBAH Kgm 38.196 83 Bekasi,TB.Karimun,Batam,Jakarta,Jogjakarta,Surakarta

11 SARANG BURUNG WALET

Kgm 51.565.5

1699

Jakarta,Batam,Menado,Semarang,Surabaya,Pekanbaru,Jambi

12 TELUR AYAM KONSUMSI

Kgm 613.013

342 TB.Karimun,Kep,Meranti.Bengkalis, Kota batam

13 ORGAN HEWAN Kgm 42 6 Kota Bogor

14 KAKI SAPI/KIKIL Kgm 100 1 DKI.Jakatra

JUMLAH (Kgm) Kgm 792.540.5

2532

HASIL BAHAN ASAL HEWAN

1 NUGGET Kgm 3035 15 Bengkalis

2 FRESS BUTTER Kgm 1133 13 Kota medan, Kota Batam

lxxiv

3 BAKSO Kgm 32 1 Kota medan

4 VIVO TOPING Kgm 192 1 Kota medan

JUMLAH (Kgm)

Kgm

4.392

30

BENDA LAIN

Kgm

1 JANGKRIK Kgm 391 18 Kep. Meranti,Jakarta.Kota Batam

2 PAKAN HEWAN KESAYANGAN

Kgm 2 1 DKI.Jakatra

3 PAKAN TERNAK Kgm 684.440

161 Kep. Meranti.Kab.Bengkalis

JUMLAH (Kgm) Kgm 684.833

180

1 SAMPEL FESES SAPI Kemasan

4 2 DKI.Jakatra

2 SAMPEL ULAS DARAH SAPI

Kemasan

4 2 DKI.JakatraBandar lampung

3 SAMPEL ORGAN UNGGAS

Kemasan

2 2 DKI.Jakatra, Medan , Bogor

4 VAKSIN Kemasan

181 16 Tg.Pinang,Jakarta.Kota Batam,Surabaya

5 OBAT HEWAN Kemasan

41 4 Kota Batam, Kota Bogor

6 SERUM DARAH AYAM Kemasan

20 6 Kota Jakarta, Kab.Purwakarta, Kota medan

7 SPERMA BEKU Kemasan

3 1 Kota Malang

lxxv

8 OTAK ANJING Kemasan

60 1 Kab,Bukittinggi

JUMLAH (Kgm)

Kemasan

315 34

B.5. PENGGUNAAN FORMULIR DOKUMEN OPERASIONAL KARANTINA HEWAN TAHUN 2014

Penggunaan formulir Dokumen Operasional Karantina Hewan mulai dari KH-9,KH-10, KH-11, KH-12 pada seluruh wilker, secara lengkap selama tahun 2014 disajikan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 22. Penggunaan Formulir Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru T.A. 2014

NO WILKER KH 9 KH 10 KH 11 KH 12 TOTAL

1 PEL.PEKANBARU/SUNGAI

DUKU 644 672 131 91 1.538

2 BANDARA SSK II 2.200 1.196 41 329 3.766

3 BAGAN SIAPI-API 25 39 0 0 64

4 DUMAI 743 185 0 2 930

5 BENGKALIS 45 107 0 932 291

6 SUNGAI PAKNING 980 61 46 0 1.087

7 BUTON 448 10 0 0 458

8 SELATPANJANG 138 291 1 678 1.108

9 TEMBILAHAN 19 120 0 0 1.108

10 SUNGAI GUNTUNG 96 32 0 23 151

TOTAL 5.338 2.713 219 2.055 10.325

lxxvi

C. KEGIATAN OPERASIONAL PENGAWASAN DAN PENINDAKAN DAN PENYEBARAN IMFORMASI

(PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN)

C.1. PENAHANAN

Penahanan dilakukan terhadap media pembawa yang belum memenuhi persyaratan karantina atau dokumen lain yang dipersyaratkan oleh Menteri yang terkait pada tempat pemasukan, pengeluaran atau transit dalam Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru.

Selama Tahun Anggaran 2014 kegiatan penahanan terhadap media pembawa HPHK / OPTK yang dilarang pemasukannya, tidak memenuhi persyaratan karantina atau media pembawa yang masuk tidak melalui Pelabuhan yang telah ditetapkan dapat dilihat di tabel dibawah ini:

Tabel 23. Pelaksanaan Kegiatan Penahanan Media Pembawa HPHK dan OPTK selama (Nop. 2013 s/d Tahun 2014)

NO

TGL. / NO. SURAT

JENIS JUMLAH SAT

NEGARA /

LOKASI KET

lxxvii

PENAHANAN KOMODITI

DAERAH ASAL

PENAHANAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1

16 Nopember 2013 / 2013.2.08.05.T06.I.000027

Bibit Jambu Air

2 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

2

24 Nopember 2013 / 2013.2.08.05.T06.I.000028

Bibit Jambu Air

2 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

3

27 Nopember 2013 / 2013.2.08.05.T06.I.000030

Bibit Karet 72 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

4 12 Desember 2013 /

1865/KT-7/12/2013

Bawang Merah

6.000 Kg Malaysia

BKP Kelas I Pekanbaru

-

5 23 Desember 2013 /

1867/KT-7/12/2013

Bawang Bom

1.500 Kg Malaysia

BKP Kelas I Pek

lxxviii

bay

anbaru

6

09 Desember 2013 / 2013.2.08.05.T06.I.000031

Bibit Durian

2 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

7

18 Desember 2013 / 2013.2.08.05.T06.I.000033

Bawang Merah

6.273 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

8

28 Desember 2013 /

600.A /L.15-B4/KT-XII/2013

Bawang Merah

1.035,5 Kg Malaysia

Pelabuhan Bengkalis

-

9

06 Januari 2014 /

001/BA-KH/L.15.B/01/2014

Daging sapi

24 Kg Malaysia

Bandara SSk II Pekanbaru

-

10

11 Januari 2014 / 2014.2.08.05.T06.I.000001

Bawang Mera

3.800 Kg Malaysia

Pelabuhan Duma

-

lxxix

h i

lxxx

11 11 Januari 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000002

Bawang Bombay

27.615 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

12 13 Januari 2014 /

01/SP/I/2014 Buah Segar 115,5 Kg Malaysia

Bandara SSk II Pekanbaru

-

13 29 Januari 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000003

Bawang Bombay

4.510 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

14 04 Pebruari 2014 /

SP/014/KT/2014

Dubit

Durian 2 Btg Malaysia

Bandara SSk II Pekanba

-

lxxxi

ru

15 13 Maret 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000004

Bibit Tanaman

26 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

16 01 April 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000005 Bunga Hias 3 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

17 27 April 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000006

Bawang Merah

4.959 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

18 10 Juni 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000007 Bibit Nanas 110 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

19 02 Agustus 2014 /

1295/KH.250/L.15.B.01/08/2014

Daging Sapi & Daging Ay

8 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

lxxxii

am

20 14 Agustus 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000008

Tanaman Hias

11 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

21 16 Agustus 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000009 Benih Karet 4 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

22 07 September 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000010 Bibit Karet 4 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-


2014.2.08.05.T06.I.000011

Bibit Rambutan

2 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-


2014.2.08.05.T06.I.000012 Buah Duku 6.8 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-


2014.2.08.05.T06.I.000013

Bawang Merah

19.368 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

26 01 Oktober 2014 / Bawang

Me

3.636 Kg Malaysia Pelabuhan

Du

-

lxxxiii

2014.2.08.05.T06.I.000014 rah

mai

27 31 Oktober 2014 /

919/L.15.B4/KT-6/X/2014

Bawang Merah

4.322,5 Kg Malaysia

Pelabuhan Bengkalis

-

28 13 Nopember 2014 /

959/L.15.B4/KT-6/X/2014

Bawang Merah

36.468 Kg Malaysia

Pelabuhan Bengkalis

-

29 13 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000015

Bibit Kurma

3 Btg

Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

Bibit Kelengkeng

1 Btg

30 14 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000016

Bibit Jeruk 1 Kg

Malaysia

Pelabuhan Dumai

- Buah Apel 1 Kg

lxxxiv

31 16 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000017 Ubi jalar 3.5 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

32 16 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000018 Bibit Durian 1 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

33 18 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000019

Bunga Bambu

30 Btg

Malaysia

Pelabuhan Dumai

- Bunga Kamboja

1 Btg

lxxxv

34 21 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000020 Bibit Karet 6 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

35 25 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000021

Bunga Hias

40 Btg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

36 29 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000022

Benih Kelapa Sawit

2.5 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

37 29 Desember 2014 /

2014.2.08.05.T06.I.000023

Bawang Merah

26.630 Kg Malaysia

Pelabuhan Dumai

-

C.2. PENOLAKAN

Penolakan dilakukan terhadap media pembawa yang dimasukan setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas karantina tidak memenuhi syarat yang sesuai dengan ketentuan. Penolakan dilakukan 3 kali terhadap media pembawa berupa Kucing Persia pada tahun 2014, berjumlah 8 ekor.

dari Batam dan Pekanbaru (ex.Malaysia) melalui Pelabuhan Selat Panjang, hal ini dikarenakan komoditas tersebut dimasukan bukan pada tempat pemasukan yang telah ditetapkan sesuai dengan Hondolsheid Ordonnantie 1926 No.Stbl.1926, No.451 Jo No.452 dan SK Menteri Pertanian No.1096/Kpts/TN.120/10/1999. Tentang (Kepulauan Meranti merupakan daerah bebas rabies.

lxxxvi

C.3. PEMUSNAHAN

Pemusnahan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru selama periode Januari-Desember tahun 2014 dilakukan sebanyak 13 kali terhadap media pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah negara RI yang tidak memenuhi Persyaratan Karantina & Peraturan Menteri terkait, terutama pemasukan dari luar negeri (impor). Tindakan Karantina Pemusnahan terhadap media pembawa tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 24. Pelaksanaan Kegiatan Pemusnahan Media Pembawa HPHK dan OPTK selama Tahun 2014

NO

TGL. / NO. BERITA ACARA

JENIS

JUMLAH SAT

NEGARA /

LOKASI

KET PEMUSNAHAN &

PENYERAHAN

KOMODITI

DAERAH ASAL

PEMUSNAHAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 02 Januari 2014

003/BA-Musnah/01/2014

Bawang Merah

6.000 Kg

Malaysia

Kantor Wilker Bandara SSK II Pekanb

- Bawang

Bombay

1.500 Kg

lxxxvii

aru

2 09 Januari 2014 /

2013.2.08.05.T04.000027

Bibit Jambu Air

2 Btg

Malaysia

Kantor Wilker Dumai

-

Bibit Jambu Air

2 Btg

Bibit Karet 72 Btg

Bibit Durian

2 Btg

Bawang Merah

6.273 Kg

3 17 Januari 2014 /

040/L.15-B4/KT-8/I/2014

Bawang Merah

1.035,5 Kg Malaysia

Kantor Wilker Bengkal

-

lxxxviii

is

4

04 Pebruari 2014 /

2014.2.08.05.T08.000001

2014.2.08.05.T08.000002

Bawang Merah

3.800 Kg

Malaysia

Kantor Wilker Dumai

- Bawang

Bombay

27.615 Kg

5 24 Pebruari 2014

489/BA-Musnah/02/2014

Buah Segar

111.5 Kg

Malaysia

Kantor Wilker Bandara SSK II Pekanbaru

- Bibit

Durian

2 Btg

6

24 Pebruari 2014

001/BA-KH/L.15.B/01/2014

Daging Sapi

24 Kg Malaysia

Kantor Wilker Bandar

-

lxxxix

a SSK II Pekanbaru

7 26 Pebruari 2014 /

2014.2.08.05.T08.000003

Bawang Bombay

4.510 Kg Malaysia

Kantor Wilker Dumai

-

8

28 Mei 2014 /

2014.2.08.05.T08.000004

2014.2.08.05.T08.000005

2014.2.08.05.T08.000006

Bibit Tanaman

26 Btg

Malaysia

Kantor Wilker Dumai

- Bunga

Hias

3 Btg

Bawang Merah

4.959 Kg

xc

9

02 Oktober 2014

2014.2.08.05.T08.000007

2014.2.08.05.T08.000008

2014.2.08.05.T08.000009

Bibit Nanas

110 Btg

Malaysia

Kantor Wilker Dumai

-

Tanaman Hias

11 Btg

Benih Karet

4 Btg

10 02 Oktober 2014

1620/KH.260/L.15.B.01/10/2014

Daging Sapi & Daging Ayam

8 Kg Malaysia

Kantor Wilker Dumai

-

11

15 Oktober 2014

2014.2.08.05.T08.000010

2014.2.08.05.T08.000011

2014.2.08.05.T08.000012

Bibit Karet 4 Btg

Malaysia

Kantor Wilker

-

Bibit Rambut

2 Btg

xci

2014.2.08.05.T08.000013

2014.2.08.05.T08.000014

an

Dumai

Buah Duku

6.8 Kg

Bawang Merah

19.368 Kg

Bawang Merah

3.636 Kg

12 01 Nopember 2014

921/L.15.B4/KT-8/X/2014

Bawang Merah

4.322,5 Kg Malaysia

Kantor Wilker Bengkalis

-

13 27 Nopember 2014

996/L.15.B4/KT-8/X/2014

Bawang Merah

36.468 Kg Malaysia

Kantor Wilker Ben

-

xcii

gkalis

C. 4. PENYEBARAN INFORMASI (SOSIALISASI)

Seiring dengan pembangunan Karantina Pertanian, program revitalisasi Karantina Pertanian menjadi landasan utama bagi Badan Karantina Pertanian dalam mengantisipasi perkembangan era globalisasi. salah satu

program pokok revitalisasi Karantina Pertanian yaitu Public awareness. di Era Perdagangan Bebas dan Ekonomi Global serta Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berdampak pada meningkatnya perdagangan antar wilayah baik di dalam negeri maupun luar negeri. Akibatnya pergerakan komoditas pertanian menjadi semakin meningkat baik jenis dan jumlahnya. Semakin terbukanya wilayah Indonesia dengan bertambahnya pintu masuk komoditas pertanian, semakin meningkatkan potensi ancaman masuknya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina. Peran Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru semakin krusial sebagai Pintu Gerbang (Technical Barrier Entry) yang melindungi pertanian Indonesia dan pengaman Kekayaan Hayati melalui pencegahan penyebaran Hama Penyakit dari negara lain ke Indonesia ataupun sebaliknya. Dalam tahun 2014, telah dilakukan kegiatan sosialisasi kepada Instansi terkait, Pelaku Usaha bidang komoditi hewan dan tumbuhan, Mahasiswa serta masyarakat,

Selain melalui kegiatan sosialisasi penyebaran informasi juga dilaksanakan melalui pameran. Pameran Karantina Pertanian dilaksanakan pada Riau Expo 2014 dari tanggal 21 s/d 27 September 2014 bertempat di Lapangan Purna MTQ Pekanbaru dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun Propinsi Riau ke 57 dengan mengusung tema pameran ” Meningkatkan Kesiagaan dan Pengawasan dalam Melindungi Sumber Daya Alam Hayati ”. Diharapkan dengan kegiatan ini, Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru bersama-sama dengan instansi terkait serta masyarakat Propinsi Riau pada umumnya dapat meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap produk / komoditi pertanian dalam upaya perlindungan sumber daya alam hayati / nabati Indonesia.

Propinsi Riau secara geografis sangat strategis yaitu berbatasan langsung dengan Semenanjung Malaysia dan Singapura , dengan 4 propinsi yaitu Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi dan Kepulauan Riau, apabila tidak dilakukan pengawasan lalu-lintas terhadap komoditi karantina pertanian baik hewan maupun tumbuhan secara ketat akan berpotensi masuknya Hama penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

xciii

Sosialisasi adalah salah satu media yang tepat untuk menyampaikan berbagai informasi dan peraturan baru tentang Karantina Pertanian kepada segenap lapisan masyarakat; baik Para Pengguna Jasa , Instansi terkait, Mahasiswa, LSM, ataupun masyarakat umum.

Selama tahun 2014 Penyelenggaran Sosialisasi Karantina Pertanain dilaksanakan di 2 (dua) lokasi yaitu: di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru dan di Hotel Grand Tjokro Jln.Jenderal Sudirman. Kegiatan Sosialisasi tersebut telah terlaksanakan dengan baik yang melibatkan lingkup instansi terkait, para steak holder (Pemakai Jasa karantina Pertanian), Tokoh Masyarakat serta Mahasiswa.

Sosialisasi diikuti oleh: Instansi terkait, para steak holder (Pemakai Jasa karantina Pertanian), Mahasiswa, LSM serta masyarakat. Acara dimulai dengan kata sambutan sekaligus membuka acara sosialisasi Karantina Pertanian oleh Drh. Dwi Agus Sudaryanto (Kepala Balai). Nara sumber adalah Ir.Joni Anwar, MMA dan dari Badan Karantina Pertanian dan Tim dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru yang tediri dari Drh.T.Iskandar,MH (Kasie Pengawasan dan Penindakan), Almen MT Simarmata, SP (Kasie Karantina Tumbuhan), Drh. IBP Raka Ariana (Kasie Karantina Hewan) sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Apep Saepudin (POPT Ahli Muda). Materi sosialisasi yang disampaikan tentang Penguatan Kepatuhan Guna Membangun Good Governance. diharapkan partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat terutama Instansi terkait dan pengguna jasa Karantina Pertanian dapat bersama-sama meningkatkan pengawasan pemasukan dan pengeluaran komoditi karantina pertanian.

Peserta sosialisasi diberikan waktu dan kesempatan untuk bertanya ataupun memberikan saran dan masukan setelah nara sumber selesai memaparkan materinya. Respon dari peserta begitu baik dan antusias untuk bertanya dan mendengarkan setiap penjelasan dari nara sumber. Masukan yang diberikan peserta sangat berarti untuk kemajuan Perkarantinaan di masa sekarang dan yang akan datang.

Acara ditutup oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru, diharapkan dengan sosialisasi yang telah dilaksanakan, masyarakat dan pelaku usaha mengerti akan tugas pokok dan fungsi Karantina Pertanian di Propinsi Riau.

Kegiatan penyebaran informasi dilaksanakan juga melalui bimbingan terhadap mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru. Daftar nama mahasiswa kerja praktek selama tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 25. Daftar Nama Mahasiswa Kerja Praktek di Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Tahun 2014

No Nama / NIM Universitas/ Judul Praktek Lapang Pembimbing Ket

xciv

Jurusan

1 Hendra Roza UIN Suska Inventarisasi Cendawan Penyebab Penyakit pada Buah Naga (Hylocereus undatus di Lab. KT., BKP Kelas I Pekanbaru

Desfitri, SP

Nim. 110821902170

Agroteknologi

2 Riyo Syahputra BB

UIN Suska Kajian Penyakit Kelapa Sawit (Elais guinensis Jack) Impor Asal Papua New Guinea di Lab.KT BKP Kkelas I Pekanbaru

Gusti Hutagalung, SP

Nim. 1108211

Agroteknologi

xcv

02228

D. PENGASINGAN DAN PENGAMATAN DAN PERLAKUAN

D.1. PENGASINGAN DAN PENGAMATAN

D.1.1 PENGASINGAN DAN PENGAMATAN KARANTINA TUMBUHAN

Selama tahun 2014 Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru melaksanakan tindakan pengasingan dan pengamatan terhadap pemasukan Benih Kelapa Sawit asal dari Papua New Guinea milik PT.Setia Agrindo Mandiri, PT. Setia Agrindo Lestari , PT. Musim Mas, PT.Wanasari dan PT.Smart Tbk yaitu :

1.PT. Setia Agrindo Mandiri

Benih Kelapa sawit berasal dari Papua New Guinea sesuai izin Pemasukan Benih SIP Mentan nomor : 40/HK.330/E/9/2013 tanggal 25 September 2013 sebanyak 500.000 butir dengan lokasi pembibitan di Desa Simpang Gaung, Belantaraya, Pungkat, Teluk Kabung dan Lahang Hulu, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Pelaksanaan Pengasingan dan Pengamatan berdasarkan SK Kepala Badan Nomor : 3312/Kpts/KT.230/L/X/2013 tanggal 23 Oktober 2013 dengan data pengasingan dan pengamatan sebagai berikut :

Tabel 26. Data Pengasingan dan Pengamatan PT. Setia Agrindo Mandiri Tahun 2014

Periode

Masuk

Afkir Sampel Karantina

Pelepasan

Pelepasan Jumlah

Tgl Jumlah (Btg)

(Btr)

Pelepasan I

tanggal 1

23/10/2013

152.452 19.013 50 133.389

xcvi

6/06/2014

11/11/2013

101.607 9.787 50 91.770

18/11/2013

155.256 26.242 50 128.964

03/12/2013

105.108 16.866 50 88.192

Jumlah 514.423 71.910 200 442.315

2. PT. Setia Agrindo Lestari

Benih Kelapa sawit berasal dari Papua New Guinea sesuai izin Pemasukan Benih SIP Mentan nomor : 41/HK.330/E/9/2013 tanggal 25 September 2013 sebanyak 750.000 butir dengan lokasi pembibitan di Desa Simpang Gaung, Belantaraya, Pungkat, Teluk Kabung dan Lahang Hulu, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Pelaksanaan KPM (Karantina Pasca Masuk) berdasarkan SK Kepala Badan Nomor : 3313/Kpts/KT.230/L/X/2013 tanggal 23 Oktober 2013 dengan data pengasingan dan pengamatan sebagai berikut :

Tabel 27. Data Pengasingan dan Pengamatan PT. Setia Agrindo Lestari, Tahun 2014

Periode Masuk Afkir Sampel Karantina

Pelepasan

Pelepasan Jumlah

Tgl Jumlah (Btg)

(Btr)

Pelepasan I 16/12/201

104.119 861 50 103.208

xcvii

tanggal 22/08/2014

3

08/01/2014

106.927 826 50 106.051

20/01/2014

104.966 3533 50 101.383

Pelepasan II

tanggal 30/10/2014

18/02/2014

161.145 3.419 50 157.676

04/03/2014

160.376 3.711 50 156.615

20/03/2014

162.000 1.495 50 160.455

Jumlah 799.533 13.845 300 785.388

3. PT. Musim Mas

Benih Kelapa sawit berasal dari Papua New Guinea sesuai izin Pemasukan Benih SIP Mentan nomor : 20/HK.330/E/06/2013 tanggal 14 Juni 2013 sebanyak 200.000 butir dengan lokasi pembibitan di Desa Batang Kulim, Kec.Pangkalan Kuras, Kab.Pelalawan. Pelaksanaan KPM berdasarkan SK Kepala Badan nomor : 209/Kpts/KT.230/L/VI/2013 tanggal 29 Juni 2013 dengan data pengasingan dan pengamatan sebagai berikut :

Tabel 28 . Data Pengasingan dan Pengamatan PT. Musim Mas sesuai

xcviii

SIP Mentan No. 20/HK.330/E/06/2013, Tahun 2014

Periode

Pelepasan

Masuk Afkir Sampel Karantina

Pelepasan

Jumlah

(Btg)

Tgl Jumlah (Btr)

Pelepasan I tanggal

16/01/2014

03/07/2013 76.753 9.832 269 66.652

Pelepasan II tanggal

18/07/2014

10/07/2013 73.487 8.595 253 64.639

Pelepasan III tanggal

13/06/2014

06/12/2013 60.028 9.462 68 50.498

Jumlah 210.268 27.889 590 181.789

xcix

Selanjutnya berdasarkan SIP Mentan No.10/HK.330/E/3/2014 tanggal 03 Maret 2014 benih kelapa sawit asal Papua New Guinea sebanyak 150.000 butir dengan lokasi Pembibitan di Desa Batang Kulim, Kec.Pakngkalan Kuras , Kabupaten pelalawan.Pelaksanaan KPM berdasarkan SK Kepala Badan Nomor : 526/Kpts/KT.230/L/VI/2014 Tanggal 11 Juni 2014, dengan data pengasingan dan pengamatan sebagai berikut :

Tabel 29. Data Pengasingan dan Pengamatan PT.Musim Mas sesuai SIP Mentan No.10/HK.330/E/06/2013

Periode

Pelepasan

Masuk Afkir Sampel Karantina

Pelepasan

Jumlah

(Btg)

Tgl Jumlah (Btr)

Pelepasan

tanggal

11/12/2014

11/06/2014 157.500 20.856 206 136.438

Jumlah 157.500 20.856 206 136.438

4. PT. Wanasari

Benih Kelapa sawit berasal dari Papua New Guinea, sesuai izin Pemasukan Benih SIP Mentan nomor : 20/HK.330/5/05/2014. tanggal 09 Mei 2014 sebanyak 100.000 butir dengan lokasi pembibitan di Desa Sei Jake, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi. Pelaksanaan Pengasingan Pengamatan (Singmat) dilaksanakan berdasarkan SK Kepala Badan Nomor : 664/Kpts/KT.230/L/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014.

c

Benih dimasukkan pada tanggal 10 September 2014 berjumlah sebanyak 100.000 butir, pada saat ini benih masih masa pelaksanaan tindakan pengasingan dan pengamatan, sehingga data untuk pelepasan diperoleh setelah selesai masa pengasingan dan pengamatan pada tahun 2015.

5. PT. Smart Tbk

Benih Kelapa sawit berasal dari Benin, sesuai izin Pemasukan Benih SIP Mentan nomor : 242/Kpts/HK.310/1/7/2014. tanggal 23 Juli 2014 sebanyak 25.000 butir dengan lokasi pembibitan di Desa Sam-sam, Kecamatan Pangkalan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Pelaksanaan KPM berdasarkan SK Kepala Badan Nomor : 1019/Kpts/KT.230/L/IX/2014 tanggal 04 Nopember 2014

Benih dimasukkan pada tanggal 12 Oktober 2014 berjumlah sebanyak 22.918 butir, pada saat ini benih masih masa pelaksanaan tindakan pengasingan dan pengamatan, sehingga data untuk pelepasan diperoleh setelah selesai masa pengasingan dan pengamatan pada tahun 2015.

D.1.2 PENGASINGAN DAN PENGAMATAN KARANTINA HEWAN

Pelaksanaan Tindakan Karantina Pengamatan dan Pengasingan Karantina Hewan, dilakukan terhadap Pemasukan DOC (Day Old Chick), Parent Stock untuk pemenuhan Farm Pembibitan Milik PT. Charoen Phokpand Jaya Farm dengan 4(empat) IKH dengan kapasitas 896.000 ek, , dan PT. Indo Jaya 2 (dua) IKH dengan kapasitas 257.530 ek, kapasitas semua 1.152.790 ek.

Tabel 30. Tindakan Karantina Hewan Pengasingan, Pengamatan pada IKH DOC Parent Stock, Milik PT. CPJF dan PT. Indo Jaya, Thn 2014.

No Pemilik /Nomor SK. Ka. Badan

Alamat Kapasitas Rekomensi/No.

1. PT. Indo Jaya No.31

Ds. Koto Tibu

128.800 ek

Dinas Peternakan Kampar (329,Tgl. 26 Juni 2013)

ci

82/2013, 30 Sep.13

n, Kampar

2. PT. Indo Jaya No. 3183/2013, 30 Sep. 2013

Ds. Sei Pinang-Tambang-Kampar

128.730 ek.

Dinas Peternakan Kampar (329, Tgl. 26 Juni 2013)

3 PT. CPJF (Charon Phokpad Jaya Far No.4

Ds. Batu langkah kecil

200.000 ek

Dinas Peternakan Kampar, (031, Tgl. 27 Januari 14

cii

59/2014,, tgl. 5 Mei 2014

, Bangkinang barat-Kampar

4. PT. CPJF (Charon Phokpad Jaya Farm,No.460/2014Tgl. 5 M

Ds. Phidupan, , Kampar Kr.Tengah Kampa

260.000ekor

Dinas Peternakan Kampa, tgl. (031/14, 27 Januari 14

ciii

ei 2014

r

5 PT. CPJF (Charon Phokpad Jaya Farm,No.461/2014, Tgl. 5 Mei 2014

Ds. Simpang Beringin, Kec. Bdr. Sekijang, Pelelawan

230.000 ek

Dinas Peternakan Pelelawan, N0. 084/14, Tgl. 14 Peb.14

6 PT. CPJF (Charon Phok

Ds.Petapahan, K

206.000 ek

Dinas Peternakan Kampar, No. 032/14 ,Tgl. 27

civ

pad Jaya Farm, No.463/2014,5 Tgl. Mei 2014

c.Tapung, Kampar

Januari 14

D.2. PERLAKUAN

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 271/Kpts/HK.310/4/2006 Tindakan Karantina Tumbuhan berupa perlakuan dilakukan oleh pihak ke-3 yaitu berupa tindakan fumigasi oleh AFASID 0027, 0073, sedangkan perlakuan kemasan kayu (ISPM # 15) dilaksanakan oleh ID 090, ID 103 dan ID 118.

Sementara terhadap tindakan perlakuan komoditi karantina hewan masih dilaksanakan oleh petugas Karantina hewan.

Tabel 31. Daftar Nama Fumigator dan Provider ISPM#15 (Kemasan Kayu) di Pekanbaru Tahun 2014

NO. NAMA PERUSAHAAN BIDANG NO.ID / AFASID

1 TERMINIX (PT. Agricon Putra Citra Optima)

FUMIGASI ID-0028-PH3

cv

2 AJKN (Abdi Jasa Karya Nusantara)

FUMIGASI AFASID 078

ID-0005-PH3

3. Dwi Rutin Nusantara FUMIGASI ID-0030-PH3

4. BERLIAN CIPTA MANDIRI KEMASAN KAYU ID.090

5. HARTA AGUNG LESTARI KEMASAN KAYU ID.103

6. ALAM PERMATA RIAU KEMASAN KAYU ID 118

Perlakuan fumigasi pada tahun 2014 di Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru jumlah yang dilayani oleh pihak ketiga terhadap 5 (lima) : perusahaan (PTPN V, PT.Asia Forestama, PT.Hervenia Kampar Lestari, PT. Samfak dan PT. Siak Jaya Gemilang, ) dan untuk perlakuan kemasan kayu, terhadap 5 (lima) perusahaan (PT. RAK, PT. IKPP, PTN.V, PT.Asia Forestama, PT.Hervenia Kampar Lestari).

E. PEMANTAUAN HPHK DAN DAERAH SEBAR OPT/OPTK

E.1. PEMANTAUAN HPHK

“ Pemantauan HPHK tahun 2014 difokuskan pada HPHK golongan I yaitu Avian Influenza, dan seluruh HPHK golongan II. Sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor 3238/Kprs/PD.630/9/2009”

E.11. Dasar Pelaksanaan:

1. Keputusan Kepala Badan karantina Pertanian

Nomor : 183/Kpts/OT.160/L/02/14, Tentang : Pedoman Pemantauan Daerah Sebar hama Penyakit Hewan karantina (HPHK) tahun 2014

2. SK. Kepala balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru, Nomor : 910a/Kpts/KP.410/L.15B/4/2014, tgl. 28 April 2014.

Tentang Penunjukan Petugas dan Penetapan Lokasi Pemantauan HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina) tahun 2014.

Peranan dan fungsi karantina dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini semakin dirasakan sangat penting dan strategis dalam perdagangan dunia (International Trade), yang tidak lagi mengenal batas-batas wilayah antar negara (Borderless Country). Hal ini dapat menimbulkan

mudahnya penyebaran hama penyakit hewan menular dari suatu negara ke negara lain. Untuk itu Karantina Hewan dituntut harus mampu menjalankan fungsi dan tugasnya secara professional,

mandiri dan lebih modern. Oleh sebab itu Karantina dalam menerapkan Sanitary and Pythosanitary Agreement (SPS) – WTO terhadap lalu lintas komoditas

cvi

pertaniankhususnya hewan dan produk hewan ditujukan untuk melindungi kehidupan dari ancaman bahaya masuknya penyakit zoonosa atau bahan pangan yang tercemar mikroba dan residu (antibiotika, logam berat, pertisida, dan bahankimia lainnya) yang dapat berakibat pada kematian atau gangguan kesehatan manusia atau kesehatan hewan serta kelestarian sumberdaya alam hayati dan lingkungan hidup.

Saat ini Indonesia adalah salah satu dari 5 (lima) negara besar di dunia yang dinyatakanbebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tanpa vaksinasi dan dideklarasi secara internasional oleh OIE Oktober tahun 1990. Selain Indonesia keempat negara tersebut adalah Amerika Serikat (USA), Kanada, Australia dan Selandia Baru. Disamping itu Indonesia bebas penyakit hewan menular lainnya seperti Rinderpest,penyakit sapi gila (Mad Cow Disease/BovineSpongiform Encephalopathy), Contagius Bovine Pleuropneumonie (CBPP), Demam Lembah Rift (Rift Valley Fever/RVF), NipahVirus dan penyakit lainnya.

Namun demikian ada beberapa penyakit yang bersifat zoonosis keberadaannya secara endemik ada di beberapa wilayah Indonesia diantaranya anthrax, rabies,leptospirosis, brucellosis, toksoplasmosis dan lain-lainnya.Untuk mengantisipasi kemungkinan masuk dan tersebarnya penyakit tersebut baik dari luar negeri maupun antar area tentu diperlukan pengawasan dan pemeriksaan yang menjadi peranan Karantina Hewan sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan dan penangkalan atau penolakan masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan serta diharapkan mampu mengelola suatu system kewaspadaan atau kesiagaan darurat jika terjadi suatu wabah hama penyakit hewan karantina.

Oleh karena itu Unit PelaksanaTeknis (UPT) Karantina Hewan di pintu-pintu masuk dan keluar (entry/exitpoint) diharuskan melakukan kegiatan pengawasan,

pemeriksaan dan tindakan karantina terhadap lalu lintas hewan dan produk olahannya yang dapat bertindak sebagai media pembawa hama penyakit hewan karantina.

E.1.2. METODE PEMANTAUAN

Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan participatory Epidemiology (PE). Kuesioner yang di gunakan seperti terlampir dan digunakan pada saat tim pemantauan melakukan perjalanan dinas pengumpulan infprmasi. Untuk menggali informasi lebih dalam dapat melakukan PE dengan metode Focus Group Discussion (FOD) atau In Depth Interview (IDI). Tim menyusun pertanyaan secara rinci dan terbuka guna memperdalam informasi yang akan di peroleh.

Analisis data disajikan secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan jenis data yang di peroleh. Data di buat dalam bentuk table dan grafik untuk prevalensi dan insidensi, serta dalam bentuk peta status dan situasi HPHK yang

cvii

memuat keterangan lokasi keberadaan penyakit sebagaimana terlampir dalam Form Isian Kuisioner Isian Status dan Situasi HPHK.

E.1.3 HASIL DAN PEMBAHASAN

E.1.3.1. HASIL

Pemantauan dilakukan di 9 Kabupaten dan Kota di Propinsi Riau. Ke sembilan Kabupaten / Kota tersebut antara lain : Kab. Bengkalis, Kab. Indragiri Hulu, Kab. Indragiri Hilir, Kab. Rokan Hulu, Kab. Rokan Hilir, Kab. Siak, Kab. Kampar, Kab. Pelalawan, Kab. Kuantan Sengingi, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru.

Dari pemantauan TA 2014 didapatkan data sekunder dari dinas yang membidangi kesehatan hewan pada tingkat Kabupaten/ Kota, Propinsi dan BBPV untuk jumlah populasi dan kasus penyakit yang terjadi.

E.1.3.2. PEMBAHASAN

Dari data yang di peroleh, penyakit HPHK golongn I Avian Influenza (AI) masih di temukan di beberapa kabupaten. Berdasarkan data dari Balai Veteriner Bukittingi untuk tahun 2013 kasus AI ditemukan sebanyak 61 kasus positif, di Kabupaten Bengkalis 6 kasus, Kabupaten Rokan Hilir 19 kasus dan Kabupaten Siak 36 kasus. Sementara untuk kasus HPHK golongan II pada umumnya ditemui kasus parasit darah , penyakit kulit

cviii

pada ternak serta penyakit pada unggas. Penyakit yang mendominasi hampir diseluruh kabupaten adalah penyakit parasit darah seperti Anaplasmosis, Babesiosis, Plasmodium, Theleriosis. Penyakit pada unggas antara lain ND, Coccidiosis, Gumboro dan coryza. Penyakit kulit pada hewan antara lain Scabies, selain dari itu penyakit yang umu m terjadi antara lain Pink Eye dan Orf

Pada tahun 2013 Propinsi Riau juga tertular penyakit jembrana yang ditemukan pada sapi yang masuk dari daerah tertular, dari hasil pemeriksaan serologis ELISA ditemukan 81 sampel positi serologis, sementara dari hasil pemeriksaan PCR 72 sampel dinyatakan positif. Untuk mengatasi hal tersebut telah di keluarkan peraturan dari pemerintah daerah yang mempersyaratkan ternak yang akan dibawa masuk ke dalam propinsi Riau harus dilengkapi dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ternak tersebut bebas dari penyakit Jembrana, serta peningkatan pengawasan terhadap pemasukan ternak yang berasal dari luar daerah, terutama daerah yang tertular penyakit Jembrana.

Selain daripada itu terdapat perbedaan antara klasifikasi jenis penyakit yang mendapat prioritas antara Dinas Peternakan yang membawahi kesehatan hewan di propinsi dan Kabupaten dengan Hama Penyakit Hewan Karantina. Pada Dinas Peternakan Propinsi dan Kabupaten jenis penyakit hewan di kelompokkan menjadi Penyakit Strategis sebanyak 22 jenis penyakit dan Penyakit Non Strategis sebanyak 18 jenis penyakit. Sementara untuk HPHK, Kepmentan No. 3238/Kpts/PD.630/9/2009 Tentang Penggolongan Jenis-Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi media pembawa terdapat 66 Penyakit Hewan Golongan I dan 56 penyakit hewan Golongan II , tentu saja dalam hal ini banyak jenis penyakit yang belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

Dalam hal ini perlu dilakukan upaya antisipatif agar penyakit yang tidak menjadi prioritas tersebut tidak masuk dan mewabah dalam suatu daerah. Karena bila hal tersebut terjadi, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menanggulanginya.

E.2 PEMANTAUAN DAERAH SEBAR OPT/OPTK

E.2.1. LATAR BELAKANG

Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan/Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) sendiri adalah :

Untuk mengetahui dan memperoleh data perkembangan daerah sebar OPT/OPTK secara lengkap dan akurat di Kabupaten yang menjadi sentra komoditi strategis di Provinsi Riau

cix

Untuk mendeteksi keberadaan OPTK-A2 dan A1 yang kemungkinan terbawa benih impor yang tidak terdeteksi pada pemeriksaan karantina di pelabuhan pemasukan.

Data hasil pemantauan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka penyusunan dan penyempurnaan kebijakan di tingkat Barantan.

Sasaran Pemantauan

Berdasarkan komoditi strategis dan komoditi unggulan masing-masing Kabupaten di Provinsi Riau dan berpedoman pada Surat Ka.Badan Karantina No. 596/KT.110/L/01/2014 perihal target pemantauan tahun anggaran 2014, target OPTK sasaran dalam kegiatan pemantauan ini adalah:

Tabel 32. Daftar OPTK Sasaran Pemantauan BKP I Pekanbaru Tahun 2014

No

Kelompok OPTK

Nama Spesies OPTK Tanaman Inang

1. Serangga 1. Bactrocera occipitalis

2. Bactrocera musae

3. Bactrocera bryoniae

4. Bactrocera tryoni

5. Ceratitis capitata


7. Icerya purchasi

8. Sexava nubila

Belimbing, Jeruk, Mangga, Sawo, Jambu biji, Cabai, Pepaya, Tomat

Jagung

Jeruk, Mangga, Jambu Biji

Kelapa

2. Cendawan 1. Fusarium oxysporum fsp. elaeidis

2. Fusarium graminearum

3. Microcyclus ulei

4. Moniliophthora roreri

5. Phoma

cucurbitacearum

1. Kelapa Sawit

2. Jagung, Padi

3. Karet

4. Kakao

5. Semangka, Mentimun, Paria & Melon

cx

E.2.2 HASIL

E.2.2.1. Kabupaten Kuantan Senggigi

Tabel 33.Hasil Identifikasi Laboratorium terhadap Sampel Pemantauan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan di Kab. Kuantan Singingi

3. Bakteri 1. Pantoea stewartii

2.Spiroplasma citri

1. Jagung

2. Jeruk

4. Nematoda 1. Helicotylenchus multicinctus

2. Radopholus citrophilus

1. Pisang

2. Jeruk

5. Tungau


2. Raoeilla indica

3. Eutetranychus orientalis

1. Kelapa

2. Kelapa

3. Jeruk, Pepaya

6. Virus

1. Papaya ringspot virus

(PRSV)

2. Cucumber green mottle mosaic tobamovirus (CGMMV)

3. Cucumber yellow stunting disorder crinivirus (CYSDV)

1. Pepaya

2. Mentimun, melon, semangka

3. Mentimun, Melon

No

Kelompok OPTK

Tanaman Inang

Target OPT/OTPK

Hasil OPT/OPTK

Lokasi

1 Cendawan

Jagung Fusarium grami

Papulaspora sp. Desa: Sei Rumbio

Kec.Kuantan Te

cxi

nearum

ngah

Elev.198 ft

S:00º32’550’ E:101º33’362’

Kelapa Sawit Fusarium oxysporum fsp.elaeidis

- Cercosporodium sp

- Rhizoctonia sp

Desa: Kari

Kec.Kuantan Tengah

Elev.219 ft

S:00º32’808’

E:105º32’336’

Karet Microcyclus ulei - Curvularia eragrostidis

- Fusarium solani

- Rhizoctonia sp

Desa:Kari

Kec.Kuantan Tengah

Elev.219 ft

S:00º32’708’

E:101º32’036’

No

Kelompok OPTK

Tanaman Inang

Target OPT/OTPK

Hasil OPT/OPTK

Lokasi

Cendawan

Kakao Moniliophthora rore

- Rhizoctonia sp Desa.Seberang Taluk

cxii

ri Kec.Kuantan Tengah

GPS :

Elev.181 ft

S:00º32’025’

E:101º34’613’

Melon Phoma cucurbitacearum

- Fusarium moniliforme

Desa:Jao

Kec.Kuantan Tengah

GPS:

Elev.207 ft

S:00º31.389’

E:101º33.286’

Padi Fusarium graminearum

- Rhizoctonia sp

Desa:Seberang Taluk

Kec.Kuantan Tengah

GPS:

Elev.171 ft

S:00º32.786’

E:101º34413’

Paria Phoma cucurbitacear

- Bipolaris sp

- Rhizoctonia sp

Desa:Desa Rumbio

Kec.Kuantan Tengah

cxiii

um

GPS:

Elev.183 ft

S:00º32.343’

E:101º33.263’

2 Serangga Jeruk Bactrocera occipitalis

Bactrocera musae

Bactrocera bryoniae

Bactrocera tryoni

Ceratitis capitata

Icerya purchasi

- Albistrigata umbrosa

Desa: Patai

Kec.Koto Baru

GPS:

Elev.204 ft

S:00º17.126’

E:101º15.465’

Mangga Bactrocera occipitalis

Bactrocera musae

Bactrocera bryoniae

Bactrocera tryoni

Ceratitis capitata

Icerya purchasi

- Bactrocera papayae

- Bactrocera cucurbitae

- Bactrocera carambolae

- Bactrocera tau

Serangga :

-Valanga nigricor

Desa:Desa Rumbio

Kec.Kuantan Tengah

GPS:

Elev.182 ft

S:00º32.443’

E:101º35.663’

cxiv

nis

-Coleopthera

-Hemiptera

No

Kelompok OPTK

Tanaman Inang

Target OPT/OTPK

Hasil OPT/OPTK

Lokasi

3 Bakteri

(Pemeriksaan dilakukan di BBUS-KP)

Jagung Pantoea stewartii Negatif (-) Desa : Sei Rumbio

Kec.Kuantan Tengah

GPS :

Elev.197 ft

S:00º33’650’ E:101º34’462’

cxv

Jeruk Spiroplasma citri Negatif (-) Desa: Patai

Kec.Koto Baru

GPS:

Elev.205 ft

S:00º18.126’

E:102º16.465’

4 Nematoda Pisang Helicotylenchus multicinctus

- - Dorylaimus

sp

Desa : Sei Rumbio

Kec.Kuantan Tengah

GPS :

Elev.181 ft

S:00º32’358’ E:101º33’248’

Jeruk Radopholus citrophilus

- Criconemella sp.

- Aphelencoides

sp.

Desa:Patai

Kec.Koto Baru

GPS:

Elev.206 ft

S:00º19.126’

E:104º17.465’

cxvi

Tabel 34. Hasil trapping Lalat Buah Pada Pertanaman Buah-buahan di Kabupaten Kuantan Singigi

No

OPT/OPTK Temuan

OPTK Target

Jenis Atraktan

Lokasi Inang Ket

1 Bactrocera

Papayae

Bactrocera umbrosa

1. Bactrocer

Methyl eugenol (

Desa Rumbio

Kec. Kuantan Tengah

Mangga dan Jeru

Negatif (-)

5 Tungau Kelapa Aceria gurreronis

Raoeilla indica

-Tetranychus sp.

Desa:Sei Rumbio

Kec.Kuantan Tengah

GPS:

Elev.207 ft

S:00º18.126’

E:105º18.465’

Jeruk Eutetranychus orientalis

- Brevipalpus

russulus

Desa:Patai

Kec.Koto Baru

GPS:

Elev.206 ft

E:104º17.465’

S:00º19.126’

cxvii

Bactrocera carambola

a

occipitalis

2. Bactrocera

musae

ME)

k

2 Bactrocera

albistrigata

Bactrocera tau

1. Bactrocera

briyoniae

Cue Lure

(CL)

Desa Rumbio

Kec. Kuantan Tengah

Jeruk, Mangga

Negatif (-)

E.2 .2.2 Kabupaten Kampar

Tabel 35. Hasil Identifikasi Laboratorium terhadap Sampel Pemantauan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan di beberapa Kecamatan, Kab Kampar

No

Jenis Tan. Inang

OPT/OPTK Target

OPT/OPTK Temuan Lokasi Ket

1

Karet

1. Microcyclus ulei

1. Corynespora

cassicola

2. Cladosporium sp.

3. Curvularia

senegalensis

4. Nigrospora oryzae

5. Colletotrichum

gloeosporioides

Ds : Kualu Nenas

Kec : Tambang

Elev : 134 ft

N : 00°24.673'

E : 101°16.093'

Negatif (-)

No Jenis Tan.

In

OPT/OPTK Ta


cxviii

ang

rget

2 Terong 1. Phoma

cucurbitacearum

1. Curvularia

eragrostidis

2. Papulospora

irregularis

3. Colletotrichum

gloeosporioides

4. Spirodactylon sp.

Ds. Kualu Nenas

Kec. Tambang

Elev : 135 Ft

N : 00°24.673'

E : 101°16.093'

Negatif (-)

3. Kelapa Sawit

1. Fusarium

oxysporum fsp.

elaeidis

1. Cercosporidium sp. Ds : Sungai Putih

Kec : Kampar Timur

Elev : 72 ft

N : 00°29.893'

E : 101°10.547'

Negatif (-)

4 Jagung 1. Pantoea

stewartii

2. Fusarium

graminearum

3. Ostrinia nubilali

1. Negatif (-) Pantoea

stewartii uji di

BBUSKP

2. Bipolaris maydis

Curvularia clavata

Curvularia eragrostidis

3. Valanga nigricornis

Ds : Ridan Permai

Kec: Bangkinang Kota

Elev : 276 ft

N : 00°16.321'

E : 101°01.890'

Surat Hasil Uji

BBUSKP

cxix

s

5 Jeruk 1. Spiroplasma citri

2. Radopholus

citophillus

3. Eutetranychus

orientalis

Tidak ditemukan gejala OPTK sasaran tetapi ditemukan OPT lain

1. Botryodiplodia sp.

2. Myzus persicae

Ds : Kuok

Kec: Kuok

Elev : 184 ft

N : 00°20.089'

E : 101°57.103'

Negatif (-)

6. Karet 1. Microcyclus ulei

1. Papulaspora sp2

2. Nigrospora sp.

Ds : Kuapan

Kec: Tambang

Elev :172 ft

N : 00°20.126'

E : 101°57.017'

Negatif (-)

7 Karet 1. Microcyclus ulei

1. Pestalotia sp. Ds : Kuapan

Kec: Tambang

Elev : 421 ft

N : 00°23.793'

E : 101°12.885'

Negatif (-)

8 Kakao 1. Moniliophthora

roreri

1. Paecylomyces inflatus

Ds : Air Terbit

Kec: Tapung

Elev : 135 ft

N : 00°24.673'

E : 101°16.093'

Negatif (-)

No

Jenis Tan. Ina

OPT/OPTK Tar


cxx

ng

get

9 Jagung

(akar)

1. Fusarium

graminearum


1. Curvularia clavata

Rhizopus stolonifer

Ds : Ridan Permai

Kec : Bangkinang Kota

Elev : 276 Ft

N : 00°16.321’

E : 101°01.890’

Negatif (-)

10 Kelapa Sawit

1. Fusarium

oxysporum fsp.

elaeidis

1. Curvularia oryzae

Fusarium solani

Ds : Sungai Putih

Kec : Kampar Timur

Elev : 72ft

N : 00°29.893'

E : 101°10.547'

Negatif (-)

11 Pisang 1.Helicotylenchus

multifunctus

1. Pratylenchus

penetrans

Ds : Sawah Baru

Kec : Kampar Timur

N : 0.355561304

E : 10.118.684.904

Negatif (-)

12 Pepaya 1. Papaya ring

spot virus

(PRVS)

Tidak ditemukan tanaman pepaya dengan gejala OPTK sasaran, ditemukan OPT lain

Ds : Ridan Permai

Kec : Bangkinang Kota

Elev : 276 Ft

N : 00°16.321’

E : 101°01.890’

Negatif (-)

cxxi

Corynespora cassicola

Tabel 36. Hasil trapping Lalat Buah Pada Pertanaman Buah-buahan dan Tanaman Sayuran di beberapa Kecamatan, Kab Kampar

No

OPT/OPTK Temuan

OPTK Target

Jenis Atraktan

Lokasi Inang Ket

1 Bactrocera

papayae

1. Bactrocera

occipitalis

2. Bactrocera

musae

Methyl eugenol (ME)

1. Ds : Ridan Permai

Kec : Bangkinang

Kota

2. Ds : Sawah Baru

Kec : Kampar Timur

3. Ds : Tanah Merah

Kec. Siak Hulu

Jambu biji, jambu air, cabai

Mangga

Negatif (-)

jumlah: 102

No OPT/OPTK T

OPTK T

Jenis A

Lokasi Inang Ket

cxxii

emuan

arget

traktan

2 Bactrocera

umbrosa

1. Bactrocera

occipitalis

2. Bactrocera

musae.

Methyl eugenol (ME)


Kec : Bangkinang

2. Ds : Tanah Merah

Kec. Siak Hulu

Jambu biji,

Mangga

Negatif (-)

Jumlah: 10

3 Bactrocera

carambola

1. Bactrocera

occipitalis

2. Bactrocera

musae

Methyl eugenol

(ME)


Kec : Bangkinang

2. Ds : Sawah Baru

Kec : Kampar Timur

Mangga Negatif (-)

Jumlah : 41

4 Bactrocera

albistrigata

Bactrocera

bryioniae

Cue lure (CL)


Kec : Bangkinang

Kota

2. Ds : Sawah Baru

Kec : Kampar Timur

3. Ds : Tanah Merah

Mangga Negatif (-)

Jumlah : 18

cxxiii

Kec. Siak Hulu

5 Bactrocera cucurbitae

Bactrocera

bryioniae

Cue lure (CL)


Kec : Bangkinang

Kota

Cabai Negatif (-)

Jumlah : 2

6 Bactrocera

caudata

Bactrocera

bryioniae

Cue lure (CL)

1. Ds : Sawah Baru

Kec : Kampar Timur

Mangga Negatif (-)

Jumlah : 2

E.2.2.3 Kabupaten indragiri Hilir

Tabel 37. Hasil Identifikasi dari Pengamatan Gejala di Lapangan Terhadap Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan di beberapa Kecamatan di Kab. Indragiri Hilir

No

Jenis Tan. Inang

OPT/OPTK Target


1 Semangka, Mentimun

Cucumber green

mottle mosaic virus (CGMMV

Negatif (-) Uji CGMMV

di BBUSKP

Desa : Tembilahan

Seberang

Kec : Tembilahan

Hasil Uji BBUSKP

Terlampir

cxxiv

)

2 Jeruk 1.Spiroplasma citri

2.Radopholus citrophilus

Pratylenchus penetrans

Desa: Tembilahan Seberang

Kec : Tembilahan

Negatif

3 Labu Cucumber yellow stunting disorder crinivirus (CYS

Negatif (-) Uji CYSDV di BBUSKP

Desa: Tembilahan Seberang

Kec : Tembilahan

Hasil Uji BBUSKP

Terlampir

cxxv

DV)

4 Pisang Helicotylenchus multifunctus

Ditylenchus sp.

Erionata thrax

Ds : Tekulai Bugis

Kec: Tembilahan

Negatif

5 Kelapa 1. Sexava nubila

2. Raoeilla indica

3. Aceria guerreronis

Orychtes rhinoceros

Brontispa longissima

Ds : Bagan Jaya

Kec: Kempas

Negatif

6 Kelapa 1. Sexava nubila


3. Raoeilla indica

1. Darluca filum

2. Sphaeronaema acerinum

Ds : Tekulai Bugis

Kec : Tembilahan

Negatif

cxxvi

Tabel 38. Hasil trapping Lalat Buah Pada Pertanaman Buah-buahan di beberapa Kecamatan, Kab Indragiri Hilir

No OPT/OPTK

Temuan

OPTK Target

Jenis Atraktan

Lokasi Inang Ket

1 Bactrocera papayae

Bactrocera carambola

Bactrocera molucc

1. Bactrocera

Methyl Eugenol (ME)

1. Desa. Tembilahan Seberang

Kec. Tembilahan

2. Desa Pulau Palas

Kec. Tembilahan Hul

Mangga, Sawo

Negatif (-)

7 Kelapa Sawit

1. Lethal Yellowing Phytoplasma

Negatif (-) Ds : Tembilahan

Seberang

Kec : Tembilahan

Surat Hasil Uji

BBUSKP

Terlampir

cxxvii

ensis

occipitalis

2. Bactrocera

Musae

u

2 Bactrocera

cucurbitae

Bacrocera tau

Bactrocera

Bryioniae

Cue lure (CL)

Desa. Pulau Palas

Kec. Tembilahan

Hulu

Mangga, Nangka

Negatif (-)

E.2.3 . KESIMPULAN DAN SARAN KEGIATAN PEMANTAUN

a. Kesimpulan

Pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan/Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina (OPT/OPTK) di Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru TA 2014 yang dilaksanakan di 4 (empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Indragiri Hilir sesuai dengan OPTK sasaran yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

Diperoleh beberapa Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dari golongan serangga, cendawan, nematoda dan tungau. Sebagian dari OPT yang ditemukan merupakan OPT kosmopolit yang sudah ada di Indonesia. Sedangkan untuk OPT golongan virus dan bakteri dilakukan dengan uji biomolekuler sesuai OPTK sasaran sehingga tidak ditemukan jenis OPT virus maupun bakteri lainnya.

b. Saran

Untuk memperoleh hasil pemantauan daerah sebar OPTK secara maksimal, sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai, kiranya disarankan :

1. Perlu dilakukan pemantauan untuk kabupaten lain karena di wilayah propinsi riau memiliki beberapa kabupaten yang juga merupakan sentra tanaman pangan dan hortikultura, serta tanaman perkebunan.

2. Perlu diadakannya pemantauan pendahuluan dengan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah/instansi terkait (Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan) guna untuk mengetahui musim tanam dilokasi pemantauan yang dituju sehingga saat pelaksanaan pemantauan ditemukan komoditi yang lengkap sesuai dengan yang ditargetkan

3. Pelaksanaan kegiatan Pemantauan ini hendaknya dilakukan secara kontinu/berkelanjutan, dan untuk tahun yang akan datang harus dilakukan dengan tetap memperhatikan 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sehingga OPT/OPTK yang menjadi sasaran dapat diperoleh lebih optimal.

cxxviii

F. PERMASALAHAN DAN SOLUSI PELAKSANAAN OPERASIONAL KARANTINA HEWAN DAN KARANTINA TUMBUHAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I PEKANBARU TAHUN 2014

Tabel 39. Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Operasional Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru tahun 2014

No Permasalahan Solusi

1. Penerapan Peraturan Mentan No.27/Permentan/PP.340/5/2009 jo Peraturan Menteri Pertanian No.38/ Permentan/PP.340/8/2009, tentang pengawasan keamanan pangan terhadap PSAT terkendala karena pengujian laboratorium dilakukan oleh pihak ketiga yang jauh, sehingga menghambat kelancaran proses pelepasan komoditas PSAT dan ketepatan waktu janji layanan (SLA/Service Level Agreement).

UPT Karantina Pertanian dapat mengembangkan fungsi laboratorium masing-masing untuk pemeriksaan/pengujian cemaran pestisida pada PSAT tersebut atau melakukan rujukan ke laboratorim setempat yang terakreditasi.

Pusat Inkehati perlu melakukan revisi terhadap lampiran permentan tersebut.

2.

Pemasukan media pembawa berupa buah-buahan sebagai barang bawaan (tentengan), di luar pelabuhan yang ditetapkan belum diatur besaran jumlahnya.

Penerapan risk analisis PSAT tidak didasarkan atas jumlah atau volume barang bawaan (tentengan) yang dibolehkan, tetapi berdasarkan risikonya (high risk atau low risk).

3. Adanya pemasukan media pembawa, yang berasal dari pulau yang tidak ada petugas karantina, (misalnya, dari Pulau Rangsang ke Selat Panjang, babi/sapi 1 ekor).

Sudah diatur dalam PP 82 tahun 2000.

4. Belum adanya petunjuk teknis mengenai, lalulintas Media Pembawa Sarang Burung walet, baik mengenai kualitas atau uji yang harus dilakukan, terutama untuk tujuan

JUKLAK, JUKNIS yang sudah dibuat oleh Badan Karantina Pertanian, perlu disempurnakan, diperbanyak dan didistribusikan ke UPT

cxxix

ekspor.

KP, namun dari aspek keamanan pangan belum diatur tata cara dan persyaratan pemasukan/ pengeluarannya.

5. Selama ini untuk pemasukan ternak bibit beberapa UPT yang berada di Sumatera hanya melakukan uji penyakit Brucellosis dan IBR saja.

Supaya mengacu pada analisa resiko, sesuai situasi penyakit di daerah pengirim dan penerima, selain ”animal health requirement”.

6. Pemasukan media pembawa HPHK dari P. Jawa ke P. Sumatera sebagian besar mencantumkan daerah tujuan akhir sebagai pelabuhan pemasukan mengikuti kode Pelabuhan Pemasukan pada aplikasi, sehingga kemungkinan besar tedapat missing data antara daerah pengeluaran dan pemasukan.

Peningkatan pemahaman tentang entry data pada aplikasi inhouse system melalui penerapan pedoman umum pengisian aplikasi Sikawan QV dan E-Plaq.

7. Belum adanya ID ISPM#15 untuk Karantina Pertanian sebagaimana nomor AFASID 001 pada pelayanan fumigasi metil bromida sehingga apabila terjadi kekosongan provider atau terkena suspend akan terjadi hambatan pelayanan sertifikasi ISPM#15.

Perlu diterbitkan nomor ID ISPM#15 tersendiri untuk Badan Karantina Pertanian.

8. Masih ditemukan adanya ketidaksesuaian pelaksanaan perlakuan oleh fumigator maupun provider kemasan kayu secara teknis maupun administrasi.

Kepala UPT selaku korlap melakukan pembinaan terus menerus agar perusahaan fumigasi dan provider ISPM#15 dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar Barantan.

9. Adanya pembatasan penggunaan metil bromida maka diperlukan pengaturan perlakuan dengan phosfin sebagai

Perlu segera pengaturan perlakuan dengan phosfin melalui skim audit

cxxx

alternatif Barantan.

10 Surat ijin pengeluaran benih/bibit dalam jumlah kecil dan jauh dari tempat pengurusan (PPI) dirasakan sulit dan kurang efisien bagi pengguna jasa sehingga banyak terjadi pembatalan pengiriman.

Diusulkan agar PPI/instansi berwenang lain dapat mendelegasikan penerbitan surat ijin pengeluaran pada instansi pusat di daerah.

11 Ketergantungan yang tinggi terhadap komoditas pertanian, dimana 90% kebutuhan pangan untuk masyarakat didatangkan dari luar (daerah/negeri) terutama UPT Karantina di kepulauan sehingga berpotensi besar terhadap penyebaran HPHK/OPTK.

Membangun sistem perkarantinaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat (public awarness).

12 Masih ditemukan adanya perbedaan persepsi dalam penerbitan sertifikat pelepasan(KH12). Ada yang di laksanakan oleh UPT KP pelabuhan penyeberangan tempat pemasukan dan ada yang dilaksanakan oleh UPT KP tujuan akhir.

Pelepasan karantina (KH 12) dilaksanakan di tempat pemasukan

perlu pengaturan tentang pengawasan lalulintas komoditi karantina pertanian antar area yang melalui darat.

13 Sesuai Kep. Mentan No. 3600/2009, ttg berjangkitnya Rabies di Kab. Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur (jabar) dan Kab. Lebak di Prop. Banten, dan sebelumnya Kep. Mentan No. 566/2004, ttg Pernyataan Prop DKI, Banten, dan Jawa barat bebas Rabies, terhadap laluintas HPR yang Ke Kab. Tertular tersebut diijinkan ( ada Rekomendasi dari Kabupaten dan Dinas Pet. Prop.).

Mengikuti aturan yang berlaku, a.l: permentan no.3238 tahun 2009 dan permentan 1096 tahun 1999.

14 Masih rendahnya pemanfaatan E-Cert dalam pelayanan karantina antar area.

Memberikan bimbingan teknis penerapan E-Cert dalam pelayanan antar

cxxxi

area.

15 Rendahnya pemanfaatan fasilitas data sinkron oleh petugas karantina untuk memperoleh data terkini (realtime).

Penyediaan sarana dan prasarana VPN dan jaringan internet serta peningkatan kemampuan petugas pengelola data.

Implementasi Teknik dan Metode Karantina


1. Juklak/juknis pengambilan sampel komoditas non-benih belum tersedia sehingga terjadi ketidakseragaman dalam pengambilan sampel.

Diharapkan agar Pusat KT menerbitkan juklak/ juknis pengambilan sampel komoditas non-benih tersebut.

2. Juklak/juknis metode identifikasi setiap jenis OPTK belum ada.

Diharapkan agar Pusat KT menerbitkan juklak/juknis identifikasi setiap jenis OPTK.

3. Terbatasnya literatur/manual/serta deskripsi OPTK.

Perlu adanya penambahan literatur / manual/ serta deskripsi OPTK.

4. Juklak/juknis pengambilan contoh yang ada saat ini belum dapat diimplementasikan untuk susu dan daging.

Telah dilakukan penyempurnaan juklak pengambilan contoh untuk daging dan beberapa jenis pangan segar asal hewan.

5. Persyaratan AMDAL dan fasilitas pengolahan limbah dalam juklak/juknis penilaian IKHS untuk produk hewan belum bisa dipenuhi.

Jika AMDAL yang diperlukan tidak dapat dipenuhi maka cukup dengan rekomendasi dari BAPPEDAL atau pernyataan dari kepala UPT KP.

6. Kerusakan media pembawa dalam penahanan selama uji menjadi kendala karena belum adanya IKT/ gudang penyimpanan yang memenuhi syarat.

UPT mendorong pemilik barang untuk menyediakan gudang penyimpanan yang memenuhi persyaratan;

Mengingatkan laboratorium penguji untuk melaksanakan pengujian sesuai dengan waktu yang telah diitetapkan.

cxxxii

Penyelenggaraan Laboratorium


1. Kemampuan SDM laboratorium dalam mengidentifikasi OPTK gol. virus dan bakteri dengan uji ELISA dan PCR, serta identifikasi serangga lapangan sangat terbatas.

Barantan diharapkan mengadakan pelatihan;

UPT mengirimkan petugasnya untuk magang di BBUSKP atau lembaga lain yang kompeten.

2. Kebutuhan bahan untuk pengujian virus, bakteri dan cendawan, terutama untuk metode PCR dan ELISA, tidak bisa cepat diperoleh karena harus indent.

Perlu adanya distributor yang dapat mensuplai kebutuhan bahan kimia untuk laboratorium karantina di UPT KP, pada kondisi urgent diharapkan BBUSKP dapat berperan membantu penyediaannya.

3. Sebagian besar UPT KP di Sumatera belum menerapkan Sistim Manajemen Mutu dan Laboratorium belum terakreditasi.

Barantan mengadakan Pelatihan SMM Laboratorium untuk menuju ISO 17025/2005 dan memprogramkan akreditasi multilokasi;

UPT diharapkan mempersiapkan sarana laboratorium yang diperlukan;

BBUSKP diharapkan memberikan bimbingan teknis kepada UPT terkait dengan akreditasi laboratorium.

4. Pelaksanaan kegiatan laboratorium belum sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan Badan Karantina Pertanian.

Masing-masing UPT diharapkan melengkapi sarana laboratorium sesuai dengan standar yang ditetapkan;

Meningkatkan kompetensi SDM laboratorium sesuai dengan kebutuhan.

5. Banyaknya media pembawa PSAT yang dibawa dari luar negeri yang jumlahnya sedikit relatif tidak sebanding dengan pembayaran biaya

Untuk MP PSAT yg dibawa masuk berupa tentengan atau jumlahnya relatif sedikit (kurang dari 10 Kg) untuk keperluan sendiri tidak di

cxxxiii

uji laboratorium.

perlukan pengujian.

Untuk MP PSAT berupa sampel atau untuk diperdagangkan tetap dilakukan pengujian.

Pemantauan daerah sebar HPHK/OPTK dan Keamanan Pangan


1. Alokasi dana biaya perjalanan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan pemantauan.

Diharapkan kepada Bagian Perencanaan Anggaran Badan Karantina untuk mengalokasikan Dana kegiatan pemantauan berdasarkan usulan dari UPT.

2. Beberapa UPT hanya melakukan pemantauan OPTK untuk 1 musim.

Diharapkan adanya penambahan waktu pemantauan untuk 2 musim per- lokasi.

3. Target Pest pemantauan pada tahun 2014

yang diusulkan Pusat Karantina tidak terfokus.

Untuk tahun depan diharapkan target pest

yang diusulkan terfokus dan sudah diuji melalui AROPT.

4. Luas wilayah pemantauan tidak sesuai dengan dana yang tersedia.

Revisi Anggaran dan kegiatan pemantauan disesuaikan dgn teknik dan metode statistik.

5. Keterampilan petugas pengambil contoh masih kurang, khususnya pengambilan sampel darah anjing.

Dilakukan pelatihan pengambilan sampel darah Anjing bekerjasama dengan dinas dan BPPV.

6. Petugas pemantauan belum dilakukan vaksinasi anti rabies.

Revisi Anggaran untuk vaksinasi petugas atau ada anggaran khusus, dimasukkan dalam DIPA.

7. Sesuai dengan geografis pulau Sumatera, khususnya Sumatera Kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau kecil dengan jarak yang sangat jauh (wilker karantina)

Kegiatan pemantauan HPHK/OPTK lebih fokus baik target HPHK/OPTK maupun jangkauan.

cxxxiv

menyulitkan dalam kegiatan pelaksanaan pemantauan.

8 Pemantauan terhadap keamanan pangan PSAT/PSAH belum dilakukan karena keterbatasan anggaran

Pemantauan keamanan pangan PSAT/PSAH dalam rangka monitoring dianggarkan pada DIPA masing-masing UPT KP sesuai dengan volume dan frekuensi kegiatan

Pemantauan keamanan pangan dalam rangka inspeksi, pemeiksaan dan pengujian PSAT/PSAH dibebankan pada pengguna jasa/pemilik

Pembuatan Koleksi HPHK/OPTK

No Permasaalahan Solusi

1. Juklak/juknis metode pembuatan koleksi belum lengkap.

Diharapkan agar Pusat KT dan KH menerbitkan Juklak/juknis pembuatan koleksi.

2. SDM yang memahami metode pembuatan koleksi terbatas.

Diharapkan agar Pusat KT /KH menyelenggarakan pelatihan pembuatan koleksi.

3 Koleksi HPHK/OPTK mengalami kesulitan bilamana tujuannya mengkoleksi agen penyebab.

Koleksi dapat berupa media pembawa,vektor,spesimen awetan,lesi, dan lain-lain.

Pengawasan dan Penindakan


1. Masih ditemukan adanya ketidaksesuaian pelaksanaan perlakuan oleh fumigator maupun provider kemasan kayu secara teknis maupun administrasi.

Seperti : Penggunaan alat yg tidak layak, lokasi dan perlakuan yg

Melakukan pembinaan terus menerus, memberikan teguran s/d Pembekuan kegiatan (Suspended) dan pencabutan no. Registrasi.

cxxxv

belum standar, laporan tidak tertib, dan lain-lain.

2. Kemampuan, keberanian dan pengalaman PPNS dalam melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan KT masih rendah.

Perlunya pembinaan secara intensif dari kepolisian selaku korwas;

Koordinasi dengan UPT yang telah melakukan proses penyidikan terhadap kasus pelanggaran peraturan perkarantinaan.

3. Pemasukan MP yang melalui jalan darat Merak Bakahuni menuju Sumatera pada umumnya pemilik/kuasanya tidak melaporkan MP nya ke UPT KARANTINA setelah keluar dari Bakahuni, sehingga tidak dapat terpantau lalu lintas MP masuk ke Sumatera.

Di dalam sertifikat yang dikeluarkan oleh UPT pengeluaran yang menuju pulau Sumatra melalui Bakahuni, harus dituliskan bahwa pelabuhan tujuan akhir adalah Bakahuni.

Koordinasi antar UPT dan Instansi terkait


1 Kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait kurang optimal.

Perlu lebih di intesifkan pertemuan-sosialisasi (Coffee Morning).

2. Koordinasi antar UPT Sumatera dan Sumatera Kepulauan belum optimal.

Meningkatkan temu koordinasi antar UPT se-Sumatra dan UPT terkait lainnya;

Setiap UPT mengalokasikan dana yang memadai untuk penyelenggaraan.

3. Koordinasi dengan instansi terkait dlm Program Akselerasi Ekspor Komoditas Unggulan belum terbangun.

Koordinasi dengan instansi terkait perlu dibangun dalam instrumen ketergantungan positif dengan melibatkan Dinas Pertanian/peternakan/Perkebunan Provinsi/Kabupaten, Laboratorium rujukan,

cxxxvi

Pihak perguruan tinggi, serta LSM.

4. Tindak lanjut MOU antara Badan Karantina dengan pihak terkait (POLRI, Bea Cukai, dan PT. POS) belum optimal.

Perlu lebih di intesifkan pertemuan-sosialisasi (Cofee Morning)

5. Kurangnya koordinasi antar UPT se –Sumatera dan Sumatera kepulauan.

Perlu dibentuk Forum Komunikasi se- Sumatera dan Sumatera kepulauan, diusulkan tahun 2012 di laksanakan di tiga UPT. Ratek Regional berikutnya di Bangka Belitung.

6. Di Sumatera Kepulauan, ketergantungan sangat tinggi terhadap komoditas pertanian, dimana hampir 90% kebutuhan pangan untuk masyarakat di datangkan dari luar (daerah/negeri) sehingga berpotensi besar terhadap penyebaran HPHK/OPTK.

Membangun sistem perkarantinaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat (public awarness), dan

koordinasi dengan instansi terkait.

cxxxvii

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pengelolaan kegiatan administrasi keuangan, kepegawaian, rumah

tangga dan perlengkapan dapat dilaksanakan secara tertib sesuai dengan ketentuan dan target yang telah ditetapkan.

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2014 sejumlah Rp. 11.344.287.000,00.- dengan realisasinya yang mencakup unsur – unsur pendapatan belanja selama periode 1 Januari s.d 31 Desember 2014 Rp. 11.208.476.472,00 atau mencapai 98,80% dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp. 26.154.598,00 .

Anggaran dan Realisasi belanja Tahun 2014 antara lain untuk Belanja Pegawai dengan realisasi sebesar Rp.4.906.285.190,00 atau mencapai 99,55% untuk Belanja Barang dengan realisasi sebesar Rp.5.472.532.430,00 atau mencapai 98,41% dan Belanja Modal dengan realisasi sebesar Rp.829.658.852,00atau mencapai 97,05%.

2. Perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru pada tahun 2014 Rp. 2.211.677.529,- yang terdiri dari : PNBP Karantina Hewan sebesar Rp. 289.338.815,- dan PNBP Karantina Tumbuhan sebesar Rp, 1.915.466.111,- sedangkan Penerimaan Umum sebesar Rp. 6.872.600,-.

Perolehan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) selama tahun 2014 sebesar 2.211.677.529,- sementara target penerimaan dalam DIPA 2014 sebesar Rp.2.110.000.000,- sehingga persentase realisasi penerimaan mencapai 104.81 % dari yang ditargetkan.

3. Kepegawaian, Dalam tahun 2014, BKP I Pekanbaru ada penambahan

pegawai baru sebanyak 4 (empat) orang, Medik Vet. 1 orang, POT Ahli 1 orang, POPT Pelaksana 1 orang, dan Paramedik 1 orang, sehingga jumlah pegawai s/d Desember 2014 sebanyak 90 orang (5 orang Pejabat Struktural, 18 orang fungsional umum, 40 orang fungsinal Karantina Tumbuhan, dan 27 orang fungsionak Karantina Hewan), dengan jumlah pegawai sebanyak itu khususnya tenaga fungsional masih kurang, banyak wilker yang tenaga fungsional masih terbatas seperti Wilker Sungai Pakning, Tanjung Buton, Selat panjang, Tembilahan dan Sungai Guntung.

4. Sarana prasarana (gedung, tanah dan sarana lainnya), Dalam TA. 2014

Balai Karantina Pertanian Kelas Kls. I Pekanbaru terdapat Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan tindakan karantina berupa pengadaan kendaraan roda 4 (empat) 1 unit , pengadaan alat pengolah data (pengadaan komputer: 5 unit, printer 6 unit, pingger print 3 unit), Meja Counter 4 unit, Televisi 4 unit, Pembangunan Pagar Kantor Wilker Bandara SSK. Pekanbaru panjang 100 M2, dan Balik nama Certificat Tanah Bandara SSK Pekanbaru luas 2.359 M3.

cxxxviii

5. Kegiatan operasional Karantina Pertanian 2014 Balai Karantina Pertanian Kls. I Pekanbaru, selama tahun 2014 Kegiatan Karantina

Tumbuhan meningkat sangat signifikan antara terutama kegiatan Ekspor. Hal tersebut sebagai hasil dari maksimalisasi potensi petugas POPT, koordinasi dengan instansi terkait dan penyebaran informasi yang berkelanjutan. Sehingga masyarakat pengguna jasa mengerti bahwa persyaratan karantina tumbuhan ekspor bukan persyaratan buyer dari luar negeri tetapi karena persyaratan negara tujuan ekspornya. Sedangkan untuk kegiatan Import terjadi penurunan kegiatan, hal ini disebabkan ditutupnya Pelabuhan Dumai sebagai pintu pemasukan Media Pembawa Umbi Lapis dan PSAT berdasarkan Permentan 42 dan 43 tahun 2012.Sementara untuk operasional tindakan Karantina Hewan juga terjadi kenaikan dalam beberapa komoditas tertentu antara lain Sarang Burung Walet, DOC dan juga Burung.

6. Pengasingan dan Pengamatan Selama tahun 2014 Balai Karantina Pertanian KLs. I Pekanbaru melaksanakan tindakan pengasingan dan pengamatan terhadap pemasukan MP. Benih Kelapa Sawit asal dari Papua New Guinea milik PT.Setia Agrindo Mandiri, PT. Setia Agrindo Lestari , PT. Musim Mas, PT.Wanasari dan PT.Smart Tbk dengan jumlah pemasukan benih sebanyak 1.672.142 butir afkir 113.694, dan telah dilepaskan sebanyak 1.409.492 batang, sementara sejumlah 147.918 batang belum dilepaskan milik PT. Wanasari dan PT. Smart TBK, masaih dalam tahap pengamatan.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Pengamatan dan Pengasingan Karantina Hewan, dilakukan terhadap Pemasukan DOC (Day Old Chick), Parent Stock untuk pemenuhan Farm Pembibitan Milik PT. Charoen Phokpand Jaya Farm dengan 4(empat) IKH dengan kapasitas 896.000 ek, , dan PT. Indo Jaya 2 (dua) IKH dengan kapasitas 257.530 ek, kapasitas semua 1.152.790 ek.

7. Penolakan, selama tahun 2014 tindakan Penolakan yang dilakukan sebanyak 3 kali terhadap media pembawa HPHK (Kucing Anggora), di Wilker Selat Panjang, yang masuk dari Pekanbaru dan Batam.

8. Pemusnahan, selama tahun 2014 dilakukan sebanyak 13 kali,

pemusnahan dilakukan terhadap MP. Bawang merah, bawang bombay,Bibit karet, Bibit Durian, Buah Segar, Bibit tanamam, Bunga Hias, Bibit Nenas, juga ada daging sapi dan daging ayam.

9. Pemantauan, Kegiatan Pemantauan tahun 2014.

Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan daerah sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/ Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan HPHK (Hama Penyakit Hewan Karantina) dengan tingkat pencapaian 100%. Pemantauan HPHK tahun 2014 difokuskan pada HPHK golongan I yaitu Avian Influenza, dan seluruh HPHK golongan II. Sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor 3238/Kprs/PD.630/9/2009 yaitu : hanya mengambil data di Dinas Peternakan seluruh Kabupaten di Prop. Riau, dan

data Penyakit hasil Surveilance di BPV Reg. Bukit Tinggi.

cxxxix

Pemantauan Organisme Pengganggu Tumbuhan/Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPT/OPTK) di Balai Karantina Pertanian I Pekanbaru TA 2014 yang dilaksanakan di 4 (empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak dan Kabupaten Indragiri Hilir sesuai dengan OPTK sasaran yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Diperoleh beberapa Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dari golongan serangga, cendawan, nematoda dan tungau. Sebagian dari OPT yang ditemukan merupakan OPT kosmopolit yang sudah ada di Indonesia. Sedangkan untuk OPT golongan virus dan bakteri dilakukan dengan uji biomolekuler sesuai OPTK sasaran sehingga tidak ditemukan jenis OPT virus maupun bakteri lainnya.

B. SARAN

1. Perlu peningkatan anggaran untuk membangun dan menata sarana, prasarana operasional agar pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan semakin mantap dalam mencapai visi menjadi Unit Pelaksana Teknis yang profesional dan terpercaya.Agar tercapainya tindakan oprasional karantina dilapangan yang maksimal perlu diperhatikannya proses realisasi pengembalian anggaran PNBP di Badan Karantina yang cepat dan tepat waktu sehingga pada saatnya petugas pelaksana di lapangan tidak terkendala;

2. Dengan jumlah SDM yang ada saat ini masih perlu disesuaikan dengan kebutuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru baik secara kuantitas maupun kualitasnya, perlu adanya penerimaan SDM bidang ilmu Informasi Teknologi dan Analis Laboratorium, khusus diseluruh lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru untuk saat ini kurang lebih membutuhkan 39 orang lagi petugas karantina, agar pemerataan petugas di seluruh wilayah kerja tercapai sesuai dengan kebutuhannya;Kondisi UPT Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru sangat strategis yang merupakan pintu pulau Sumatera yang paling dekat dari Negara luar (Malaysia, Singapura, Thailand), dimana pulau Sumatera adalah pulau yang paling kaya akan sumber daya alam hayati, mengingat tugas dan fungsi karantina untuk mencegah masuk dari HPHK dan OPTK tentunya yang paling beresiko adalah UPT Pekanbaru dibanding dengan UPT lainnya mengingat banyaknya Pelabuhan Rakyat yang sangat terbuka dan dekat dengan negara luar, tidak menutup kemungkinan keluar masuknya lalulintas Media Pembawa HPHK/OPTK ilegal yang luput dari pengawasan, sehingga untuk memaksimalkan SDM yang ada dalam rangka operasional pengawasan media pembawa perlu didukung sarana transportasi air (Speed Boat). hal ini mohon menjadi perhatian dan pertimbangan Kepala Badan Karantina Pertanian;

Lampiran 9. Poto Kegiatan Seksi Karantina Hewan, BKP. Kls. I

Pekanbaru Tahun 2014

LAMPIRAN 10. DOKUMENTASI KEGIATAN PENAHANAN, PEMUSNAHAN,

SOSIALISASI DAN PAMERAN T.A. 2014

A. DOKUMENTASI PENAHANAN T.A.2014

B. DOKUMENTASI PEMUSNAHAN T.A.2014

C. DOKUMENTASI SOSIALISASI T.A.2014

D. DOKUMENTASI PAMERAN T.A.2014

Lampiran 11. Foto Kegiatan Pemantauan Karantina Tumbuhan Tahun 244

GAMBAR

Lampiran. 12. PENGAMATAN KECAMBAH KELAPA SAWIT MILIK PT.SETIA AGRINDO LESTARI ASAL PAPUA NEW GUINEA

Foto Pengasingan Pengamatan PT. Musim mas tahun 2014

Gambar 1. Pembibitan kelapa sawit impor dari Papua New guinea milik PT Musim Mas

Gambar 2. Petugas Karantina Tumbuhan didampingi karyawan PT. Muisim Mas pada saat

mengamati bibit dipre nursey

Gambar 3. Acara pelepasan bibit kelapa sawit asal Papua New Guinea milik PT.musim Mas

karantina-pku-ppid.pertanian.go.idkarantina-pku-ppid.pertanian.go.id/doc/47/ilovepdf... · 2021. 6....

Documents