kalimat efektif

25
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga makalah, “Kalimat Efektif” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi–materi yang ada. Materi–materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar Bahasa Indonesia. Serta dapat memahami nilai–nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat. Cianjur 4 Oktober 2012 Penyusun Kalimat Efektif

Upload: nugrahanerz

Post on 26-Dec-2015

177 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kalimat

TRANSCRIPT

Page 1: kalimat efektif

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada

kami sehingga makalah, “Kalimat Efektif” ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi–materi

yang ada. Materi–materi bertujuan agar dapat menambah

pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar Bahasa

Indonesia. Serta dapat memahami nilai–nilai dasar yang

direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.

Cianjur 4 Oktober 2012

Penyusun

Kalimat Efektif

Page 2: kalimat efektif

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................1

DAFTAR ISI .............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................................31.2 Tujuan .......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kalimat Efektif ..........................................................................5

2.2 Penggunaan Kalimat Efektif .....................................................5

2.3 Ciri-ciri Kalimat Efektif ..............................................................5

2.4 Syarat-syarat Kalimat Efektif ....................................................6

2.5 Kesalahan Kalimat; Kesalahan Struktur, Diksi, dan ejaan ........14

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ............................................................................18

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................19

Kalimat Efektif

Page 3: kalimat efektif

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kalimat merupakan hal yang sangat penting apabila kita

membahas tentang bahasa dan susunannya. Kalimat digunakan untuk

membuat surat, mengungkapkan sesuatu serta berbicara diberbagai

kesempatan. Kalimat merupakan hal yang harus diketahui sebelum kita

membuat paragraf dan juga sebuah karya tulis lainya. Apabila kita tidak

benar–benar paham dengan kalimat, kita akan susah untuk

mengungkapkan sesuatu dan akan terjadi kerancuan apabila nantinya kita

membuat sebuah karya tulis. Kalimat yang baik akan mempengaruhi dari

sebuah karya tulis, begitu juga sebaliknya. Sehingga kita harus hati-hati

dalam membuat kalimat dan menempatkan kata–kata dalam sebuah

kalimat. Dan sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita bisa paham dan

mengerti tentang kalimat, bisa membuat kalimat dan lebih lagi kita bisa

menyusun sebuah karya tulis dengan kalimat–kalimat yang berbobot dan

bermutu. Berikut pengertian kalimat secara leksikal atau berdasarkan

kamus besar Indonesia :

Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia

adalah:

a) Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan

mengandung maksud atau pikiran yang jelas.

b) Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak

merupakan bagian dari kesatuan yang lebih besar yang lain yang

diakhhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu atau lebih klausa.

c) Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep

pikiran, perasaan dan perkataan.

d) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau

tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan

kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,

disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan

Kalimat Efektif

Page 4: kalimat efektif

berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri

dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

1.2 Tujuan

1) Tujuan umum

Untuk memenuhi tugas mata Bahasa Indonesia dan untuk

menambah pengetahuan mahasiswa tantang kalimat efektif.

2) Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui apa itu kalimat efektif.

b. Untuk mengetahui Bagaimanakah kalimat efektif

digunakan.

Kalimat Efektif

Page 5: kalimat efektif

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk

menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau

pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,

perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud sipembicara

atau penulis.

Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang

mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan

pembicara/ penulis.

2.2 PENGGUAAN KALIMAT EFEKTIF

Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi,tesis,

disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya

Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para

sastrawan atau wartawan.

2.3 CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

1) Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur S P.

2) Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.

3) Menggunakan diksi yang tepat.

4) Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.

5) Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.

6) Melakukan penekanan ide pokok.

7) Mengacu pada kehematan penggunaan kata.

Kalimat Efektif

Page 6: kalimat efektif

8) Menggunakan variasi struktur kalimat.

2.4 SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1) KOHORENSI

Yaitu hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur

( kata atau kelompok kata ) yang membentuk kata itu. Setiap bahasa

memiliki kaidah-kaidah tersendiri bagaimana mengurutkan gagasan

tersebut. Ada bagian-bagian kalimat yang memiliki hubungan yang

lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang

kedudukannya sehingga boleh ditempatkan dimana saja, asal jangan

disisipkan antara kata-kata atau kelompok-kelompok kata yang rapat

hubungannya.

Hal-hal yang merusak koherensi :

a). Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai

dengan pola kalimat.

b). Kesalahan menggunakan kata-kata depan, kata penghubung,

dan sebagainya.

c). Pemakaian kata, baik karena merangkaikan dua kata yang

maknanya tidak tumpang tidih, atau hakekatnya mengandung

kontradiksi.

d). Kesalahan menempatkan keterangan aspek (sudah, telah.,

akan, belum, dan sebagainya) pada kata kerja tanggap.

2) KESATUAN

Syarat kalimat efektif haruslah mempunyai struktur yang baik.

Artinya, kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subyek dan predikat,

atau bisa ditambah dengan obyek, keterangan, dan unsur-unsur

subyek, predikat, obyek, keterangan, dan pelengkap, melahirkan

keterpautan arti yang merupakan ciri keutuhan kalimat.

Kalimat Efektif

Page 7: kalimat efektif

Contoh: Ibu menata ruang tamu tadi pagi.

S P Pel K

Dari contoh tersebut, kalimat ini jelas maknanya, hubungan antar

unsur menjadi jelas sehingga ada kesatuan bentuk yang membentuk

kepaduan makna. Jadi, harus ada keseimbangan antara pikiran atau

gagasan dengan struktur bahasa yang digunakan.

Pada umumnya dalam sebuah kalimat terdapat satu ide yang

hendak disampaikan serta penjelasan mengenai ide tersebut. Hal ini

perlu ditata dalam kalimat secara cermat agar informasi dan maksud

penulis mencapai sasarannya. Untuk mencapai maksud ini, ada cirri

kesepadanan yang harus diperhatikan:

a) Subyek dan Predikat.

Subyek di dalam kalimat merupakan unsure inti atau pokok

pembicaraan. Subyek dapat kata atau kelompok kata. Kadang-

kadang kata-kata yagn berfungsi sebagai kelompok kata ini

didampingi oleh kata-kata lain yang tugasnya memperjelas subyek.

Predikat adalah kata yang berfungsi memberitahukan apa,

mengapa, atau bagaiman subyek itu. Sedangkan obyek merupakan

pelengkap predikat. Obyek hanya ada terdapat pada kalimat yang

mempunyai predikat kata kerja.

Predikat (di, kepada, untuk, yang) yang ada sebelum subyek

atau predikat tidak dapat dikatakan kedudukannya sebagai subyek

atau predikat, karena fungsinya menjadi tidak jelas sehingga tak

dapat dikatakan sebagai kalimat yang padu.

Contoh: - Kepada para mahasiswa diharap mendaftarkan diri di

secretariat. (salah)

Kalimat Efektif

Page 8: kalimat efektif

- Para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di

secretariat. (benar)

- Uang untuk memberi obat. (salah)

- Uang untuk memenuhi obat dipakai kakak. (benar)

b) Kata penghubung intra kalimat dan antar kalimat.

Konjungsi intra kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan

kata dengan kata dalam sebuah frase atau menghubungkan klausa

dengan klausa di dalam sebuah kalimat.

Contoh: - Kami semua bekerja keras, sedangkan dia hanya

bersenang-senang. (disebut kalimat setara karena

konjungsi berada diantara kedua klausa)

- Jika semua anggota bekerja sesuai dengan petunjuk,

proyek ini akan berhasil dengan baik. (disebut kalimat

majemuk bertingkat karena konjungsi berada sebelum

anak kalimat atau di mukia klausasebelum anak kalimat).

Konjungsi kalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan kalimat

yang satu dengan kalimat yang lain di dalam sebuah paragraf.

Contoh : - Dia sudah berkali-kali tidak menepati janjinya padaku.

Karena itu, aku tidak mempercayainya lagi.

c) Gagasan Pokok

Biasanya gagasan pokok diletakkan pada bagian depan

kalimat. Jika hendak menggabungkan dua kalimat, maka harus

ditentukan mana yang mengandung gagasan pokok yang menjadi

induk kalimat.

Contoh : Ia ditembak mati ketika masih dalam tugas militer.

Kalimat Efektif

Page 9: kalimat efektif

( induk kalimat )

d) Penggabungan dengan “yang”, “dan”.

Jika dua kalimat digabungkan dengan partikel “dan”, maka

hasilnya kalimat majemuk setara. Jika dua kalimat digabungkan

dengan partikel “yang” maka akan menghasilkan kalimat majemuk

bertingkat, artinya kalimat itu terdiri dari induk kalimat dan anak

kalimat.

e) Penggabungan menyatakan “sebab” dan “waktu”.

Hubungan sebab dinyatakan dengan menggunakan kata

“karena”, sedangkan hubungan waktu dinyatakan dengan kata

“ketika” agar dicapai efektivitas komunikasi. Yang perlu diperhatikan

adalah pilihan penggabungan hubungan waktu dan hubungan sebab

harus sesuai dengan konteks kalimat.

f. Penggabungan kalimat yang menyatakan hubungan artikel dan

hubungan tujuan.

Dalam menggabungkan kalimat perlu dibedakan penggunaan

partikel “sehingga” untuk menyatakan hubungan akibat, dan partikel

“agar” atau “supaya” untuk menyatakan hubungan tujuan.

Contoh : - Semua peraturan telah ditentukan sehingga para

mahasiswa tidak berdiri sendiri-sendiri.

3) KEHEMATAN

Kehematan yang dimaksud berupa kehematan dalam pemakaian

kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan.

Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Tidak

berarti bahwa kata yang menambah kejelasan kalimat boleh

Kalimat Efektif

Page 10: kalimat efektif

dihilangkan. Berikut unsur-unsur penghematan yang harus

diperhatikan:

a) Frase pada awal kalimat

Contoh : sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya

berupa sakit perut, menurut para ahli bedah.

b) Pengurangan subyek kalimat

Contoh: – Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui

mempelai memasuki ruangan. (salah)

4) KEPARALELAN

Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau

imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama

menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika

kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka

kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me-

juga.

Contoh: - Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir

jalan. (tidak efektif)

- Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir

jalan. (efektif)

- Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir

jalan. (efektif)

- Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes.

(tidak efektif)

- Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes.

(efektif)

Kalimat Efektif

Page 11: kalimat efektif

 

5) PENEKANAN

gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh pembicara

biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan

suara, dan sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan

ada berbagai cara untuk memberikan penekanan yaitu :

a) Posisi dalam kalimat

Untuk memberikan penekanan dalam kalimat, biasanya

dengan menempatkan bagian itu di depan kalimat. Pengutamaan

bagian kalimat selain dapat mengubah urutan kata juga dapat

mengubah bentuk kata dalam kalimat.

Contoh : – Salah satu indikator yang menunjukkan tak

efesiennya Pertamina, menurut pendapat Prof. Dr.

Herman Yohanes adalah rasio yang masih

timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan

produksi minyak.

- Rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai

Pertamina dengan produksi minyak adalah salah

satu indikator yagn menunjukkan tidak efisiennya

Pertamina. Demikian pendapat Prof. Dr. Herman

Yohanes.

b) Urutan yang logis

Sebuah kalimat biasanya memberikan sebuah kejadian atau

peristiwa. Kejadian yang berurutan hendaknya diperhatikan agar

urutannya tergambar dengan logis. Urutan yang logis dapat

disusun secara kronologis, dengan penataan urutan yang makin

lama makin penting atau dengan menggambarkan suatu proses.

Kalimat Efektif

Page 12: kalimat efektif

Contoh : – Kehidupan anak muda itu sulit dan tragis.

 

6) Kevariasian

Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca,

diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan

subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan

panjang.

a). Cara memulai

Subyek pada awal kalimat.

Contoh: – Bahan biologis menghasilkan medan magnetis

dengan tiga cara.

Predikat pada awal kalimat (kalimat inversi sama dengan

susun balik)

Contoh: – Turun perlahan-lahan kami dari kapal yang

besar itu.

Kata modal pada awal kalimat

Dengan adanya kata modal, maka kalimat-kalimat akan

berubah nadanya, yang tegas menjadi ragu tau sebaliknya

dan yagn keras menjadi lembut atau sebaliknya.

Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti,

pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.

Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin,

barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.

Kalimat Efektif

Page 13: kalimat efektif

Untuk menyatakan kesungguhan digunakan:

sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan

sebagainya.

Contoh: – Sering mereka belajar bersama-sama.

b). Panjang-pendek kalimat.

Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat yang

baik atau efektif, kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan

sangat tidak menyenangkan bila membaca karangan yang

terdiri dari kalimat yang seluruhnya pendek-pendek atau

panjang-panjang. Dengan menggabung beberapa kalimat

tunggal menjadi kalimat majemuk setara terasa hubungan

antara kalimat menjadi lebih jelas, lebih mudah dipahami

sehingga keseluruhan paragraf merupakan kesatuan yang

utuh.

c). Jenis kalimat.

Biasanya dalam menulis, orang cenderung

menyatakannya dalam wujud kalimat berita. Hal ini wajar

karena dalam kalimat berita berfungsi untuk memberi tahu

tentang sesuatu. Dengan demikian, semua yang bersifat

memberi informasi dinyatakan dengan kalimat berita. Tapi,

hal ini tidak berarti bahwa dalam rangka memberi informasi,

kalimat tanya atau kalimat perintah tidak dipergunakan,

justru variasi dari ketiganya akan memberikan penyegaran

dalam karangan.

d). Kalimat aktif dan pasif.

Selain pola inversi, panjang-pendek kalimat, kalimat

majemuk dan setara, maka pada kalimat aktif dan pasif

dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.

Kalimat Efektif

Page 14: kalimat efektif

e). Kalimat langsung dan tidak langsung.

Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung ini

adalah ucapan-ucapan yang bersifat ekspresif. Tujuannya

tentu saja untuk menghidupkan paragraf. Kalimat langsung

dapat diambil dari hasil wawancara, ceramah, pidato, atau

mengutip pendapat seseorang dari buku.

2.5 KESALAHAN KALIMAT ; KESALAHAN STRUKTUR, DIKSI, DAN

EJAAN

KESALAHAN KALIMAT

Sebagai kalimat dikatakan benar jika dapat mendukung

fungsinya sebagai alat komunikasi yang efektif. Maksudnya

bahwa kalimat tersebut mampu mengungkapkan gagasan,

pikiran, dan gagasan secara jelas sehingga terungkap oleh

pembaca sebagaimana yang diinginkan. Berdasarkan

pengamatan terhadap sejumlah data yang terkumpul diperoleh

ganbaran bahwa terdapat 3 bentuk kesalahan yaitu:

1) Kesalahan kelengkapan kalimat

2) Kalimat partisipal

3) Kalimat tidak logis

a. KESALAHAN STRUKTUR

1) Kalimat aktif tanpa subjek

Contoh :

Menurut ahli hukum bahwa hukum harus ditegakkan

(Salah)

Ahli hukum menyatakan bahwa hukum harus ditegakkan

(Benar)

Kalimat Efektif

Page 15: kalimat efektif

2) Menempatkan kata depan di depan subjek

Contoh:

Di jakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di Asean

(Salah)

Jakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di Asean

(Benar)

Di jakarta terdapat pusat perdagangan terbesar di Asean

(Benar)

3) Tanpa unsur predikat

Contoh:

Petani yang bekerja di sawah (Salah)

Petani bekerja di sawah (Benar)

4) Menempatkan kata depan di depan objek

Contoh:

Mereka mendiskusikan tentang keselamatan kerja

(Salah)

Mereka mendiskusikan keselamatan kerja (Benar)

5) Menempatkan kata penghubung intra kalimat tunggal di

depan kalimat

Contoh:

Sehingga Ia pandai mendapat beasiswa (Salah)

Ia pandai sehingga mendapat beasiswa (Benar)

6) Berupa anak kalimat atau klausa atau penggabungan anak

kalimat

Contoh:

Meskipun sudah kaya raya, tetapi ia tetap bekerja keras

(Salah)

Meskipun sudah kaya raya, ia tetap bekerja keras

(Benar)

7) Salah urutan

Contoh:

Buku itu saya sudah baca (Salah)

Kalimat Efektif

Page 16: kalimat efektif

Buku itu sudah sya baca (Benar)

b. KESALAH DIKSI

1) Diksi kalimat salah, jika:

Menggunakan dua kata bersinonim dalam suatu frasa=

mubazir

Contoh:

Agar supaya, adalah merupakan, demi untuk, naik ke atas,

mundur ke belakang, dan sebagainya

Menggunakan kata tanya yang tidak menanyakan sesuatu

Contoh: dimana, kenapa, mengapa, apa, bagaimana,

kapan, dan sebagainya

Menggunkan kata berpasangan yang tidak sepadan

Contoh:

Tidak hanya…… tetapi (Salah)

Tidak…. Tetapi (Benar)

Tidak hanya…. Tetapi juga (Benar)

Bukan hanya…. Tetpai juga (Salah)

Bukan hanya…. Melainkan juga (Benar)

2) Menggunakan dua kata bersinonim dalam suatu frasa

Contoh:

Ia belajar giat agar supaya lulus ujian (Salah)

Ia belajar giat agar llus ujian (Benar)

Ia belajar giat supaya lulus ujian (Benar)

3) Menggunakan kata tanya yang tidak menanyakan sesuatu

Contoh:

Rumah dimana kami bernaung telah terbakar (Salah)

Rumah tempat kami bernaung telah terbakar (Benar)

4) Pilihan kata yang mengekspresikan data secara subjektif

Kalimat Efektif

Page 17: kalimat efektif

Contoh:

Menurut pendapat saya, …… (Salah)

Data menunjukkan bahwa,…. (Benar)

5) Pemakian bentuk yang mubazir

Artinya: pemakaian bentuk bahasa yang tidak diperlukan

apabila dipandang dari segi informasi yang hendaj

disampaikan.

Contoh:

Bahas adalah merupakan sarana komunikasi yang

sangat penting

Ia adalah bekerja di pabrik gul Madukismo

“adalah” perlu digunakan apabila subjek kalimat terlalu

panjang sehingga predikat sulit untuk diketahui.

c. KESALAHAN EJAAN

Jenis-jenis kesalahan ejaan

a) Penggunaan huruf kapital-huruf kecil

b) Pemenggalan kata

c) Penulisan kata baku

d) Penulisan unsur serapan

e) Penggunaan tanda baca

f) Penulisan kalimat paragraf

g) Penulisan keterangan tambahan

h) Penulisan judul buku, dsb.

Kalimat Efektif

Page 18: kalimat efektif

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan

yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat

diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan

diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat

dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda

tanya (?) dan tanda seru (!). Dan salah satu dari macam – macam kalimat

adalah Kalimat Efektif, dan kalimat itu bisa dikatakan efektif apabila

berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun

pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk

itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu

strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis,

dan ejaannya pun harus benar.

Kalimat Efektif

Page 19: kalimat efektif

DAFTAR PUSTAKA

http://monggominarak.blogspot.com/2011/03/bahasa-indonesia-kalimat-efektif.html

http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/14/syarat-kalimat-efektif/

http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/

Kalimat Efektif