kajian tren isu juni

Upload: adindamufidah

Post on 07-Jul-2015

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kajian Tren Isu PertanianPERIODE JUNI 2011 4 - 10 Juni 2011 11 - 17 Juni 2011 18 - 24 Juni 2011 25 Juni - 1 Juli 2011

BIRO UMUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011

KATA PENGANTARLaporan Kajian Tren Isu Pertanian disusun sebagai upaya untuk monitoring dan antisipasi isu-isu yang terkait dengan sektor pertanian secara umum ataupun Kementerian Pertanian secara khusus, yang dilakukan melalui identifikasi dan penelusuran berita di media. Selain itu, laporan ini disusun untuk mengevaluasi dan menyiapkan informasi serta bahan masukan dalam upaya antisipasi dan strategi agar isu tidak berkembang menjadi krisis. Selama bulan Juni 2011, objek kajian adalah berita-berita dari surat kabar nasional yang telah dimonitor melalui kegiatan Kliping Berita dan Pendapat Pertanian selama kurun waktu 4 Juni 1 Juli 2011. Berdasarkan kajian terhadap objek yang telah ditetapkan tersebut, ditemukan isu yang paling mengemuka, yaitu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia dengan capaian berita sebanyak 138 berita. Pemberitaan tentang isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia sudah mulai muncul pada pekan terakhir bulan Mei 2011. Saat itu Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor sapi bakalan ke Indonesia berkaitan dengan tayangan pemotongan sapi di salah satu rumah potong hewan (RPH) Indonesia yang tidak menerapkan kaidah animal welfare. Tayangan tersebut telah memicu kontroversi di publik Australia sehingga muncul tuntutan agar pemerintah tidak mengekspor sapi ke Indonesia. Merespon hal tersebut, Pemerintah Indonesia dengan Kementerian Pertanian sebagai pemegang otoritas terkait masalah tersebut meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena pemerintah meyakini stok daging nasional masih dalam keadaan aman. Pemerintah juga memastikan akan mencari negara pengimpor alternatif untuk memasok sapi bakalan.

Jakarta, Juni 2011 Biro Umum dan Humas

2

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

DAFTAR ISIKATA PengAnTAR ............................................................................................................................. DAfTAR ISI ................................................................................................................................ I. PenDAHuLuAn......................................................................................................................... 1.1 LATAR BeLAKAng ......................................................................................................... 1.2 TuJuAn ............................................................................................................................. 1.3 MeToDe KAJIAn............................................................................................................ II. TRen ISu BuLAn JunI 2011 ................................................................................................. III. TRen ISu MIngguAn ............................................................................................................ 3.1 PeRIoDe 4 - 10 JunI 2011 .......................................................................................... 3.1.1 ToP ISu ............................................................................................................... 3.1.2 gAMBARAn ToP ISu HARIAn .................................................................... 3.1.3 KeSIMPuLAn TRen ISu ............................................................................... 3.2 PeRIoDe 11 - 17 JunI 2011 ........................................................................................ 3.2.1 ToP ISu .............................................................................................................. 3.2.2 gAMBARAn ToP ISu HARIAn ................................................................... 3.2.3 KeSIMPuLAn TRen ISu ............................................................................... 3.3 PeRIoDe 18 - 24 JunI 2011 ........................................................................................ 3.3.1 ToP ISu .............................................................................................................. 3.3.2 gAMBARAn ToP ISu HARIAn ................................................................... 3.3.3 KeSIMPuLAn TRen ISu ............................................................................... 3.4 PeRIoDe 25 JunI 1 JuLI 2011............................................................................... 3.4.1 ToP ISu .............................................................................................................. 3.4.2 gAMBARAn ToP ISu HARIAn ................................................................... 3.4.3 KeSIMPuLAn TRen ISu ............................................................................... L A M P I R A n ................................................................................................................................ 2 3 4 4 4 4 6 8 8 8 8 15 17 17 17 24 27 27 28 34 36 36 36 40 50

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

3

1.1

Latar Belakang Dalam proses kegiatan suatu organisasi atau institusi, timbulnya suatu isu merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Isu dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut kepentingan publik, pemerintah, dan organisasi lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi atau institusi. Isu juga dapat diartikan sebagai titik konflik antara institusi dan publiknya (internal maupun eksternal). Kementerian Pertanian sebagai institusi pemerintah melibatkan banyak pihak dalam kegiatannya, baik secara intern maupun ekstern, sehingga potensi munculnya isu cukup besar. Pemicu terjadinya isu dapat disebabkan berbagai faktor, antara lain rencana munculnya kebijakan baru, opini tertentu yang muncul di media, perkembangan yang kompetitif, publikasi hasil penelitian, ataupun hilangnya kepercayaan pemangku kepentingan. untuk itu, manajemen isu perlu dilakukan dalam kegiatan humas di lingkup Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan manajemen isu, humas Kementerian Pertanian melakukan identifikasi, evaluasi, pengelolaan, dan respon isu sebelum menjadi public knowledge, dalam upaya mendukung terwujudnya citra positif Kementerian Pertanian. Melalui pelaksanaan manajemen isu, kita dapat mendeteksi timbulnya isu sejak dini sehingga dapat mempersiapkan upaya antisipasinya, termasuk mengkomunikasikannya dengan publik. Melalui deteksi isu sejak dini tersebut, kita dapat mendeteksi pula berbagai opportunity atau peluang yang terjadi dengan mengurangi risiko isu menjadi krisis. Sebagai bagian dari proses Manajemen Isu di lingkup Kementerian Pertanian, Biro umum dan Humas khususnya pada Bagian Hubungan Masyarakat, yaitu di Sub Bagian Analisis Pendapat umum (APu) telah melaksanakan Kajian Tren Isu Pertanian. Kegiatan ini dilakukan dengan mengkaji isu pertanian yang mengemuka di berbagai media cetak, baik secara harian, mingguan, maupun bulanan. Dengan pelaksanaan Kajian Tren Isu Pertanian ini, Humas Kementerian Pertanian berupaya dapat mendeteksi isu-isu pertanian yang mengemuka dan diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam menyusun strategi yang dapat menekan potensi terjadinya krisis. 2.2 Tujuan monitoring dan antisipasi isu-isu yang terkait dengan sektor pertanian secara umum ataupun Kementerian Pertanian secara khusus, melalui identifikasi dan penelusuran berita di media. menelusuritokoh-tokohyangmengeluarkanpernyataanseputarisuterkait,baik dari intern (jajaran pimpinan Kementerian Pertanian) ataupun ekstern (institusi pemerintah lainnya dan pemangku kepentingan). mengevaluasidanmenyiapkanbahandalamupayadanstrategiantisipasiagar isu tidak berkembang menjadi krisis.

I. PENDAHULUAN

2.3

Metode Kajian Kajian Tren Isu Pertanian dilakukan dengan merekapitulasi isu-isu pertanian yang dibahas dalam surat kabar nasional. Melalui rekapitulasi tersebut ditentukan top isu, yaitu isu yang paling sering dibahas dalam periode kajian.

4

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

objek Kajian Tren Isu Pertanian adalah berita-berita berbentuk hardnews yang dimuat dalam surat kabar nasional dan telah termonitor melalui kegiatan Kliping Berita dan Pendapat Pertanian. Surat kabar nasional yang dimonitor tersebut adalah Bisnis Indonesia, Investor Daily, Indo Pos, Jurnal nasional, Jakarta Post, Kompas, Kontan, Koran Tempo, Media Indonesia, Pelita, Rakyat Merdeka, Republika, Seputar Indonesia, Sinar Harapan, Suara Karya, Suara Pembaruan, dan Harian Terbit. Rincian pelaksanaan kegiatan Kajian Tren isu Pertanian sebagai berikut. KajianTrenIsuHarian rekapitulasi atau pendataan isu-isu pertanian yang telah termonitor dalam kegiatan Kliping Berita dan Pendapat Pertanian. Hasil rekapitulasi dimasukkan ke dalam tabel statisik (dengan program MS excel). Berdasarkan rekapitulasi, dipilih top isu, yaitu isu yang paling mengemuka pada hari tersebut. Intisari atas pemberitaan terkait top isu yang mengandung unsur 5W dan 1H (what, who, where, when, why, dan how) selanjutnya dirumuskan. Mendata berita-berita terkait top isu dan menentukan dampak pencitraan terhadap Kementerian Pertanian. Kategori dampak pencitraan terdiri positif (+), yaitu berita yang memiliki dampak pencitraan positif terhadap Kementerian Pertanian); negatif (-), yaitu berita yang memiliki dampak pencitraan negatif terhadap Kementerian Pertanian; dan netral (N), yaitu isu yang memberikan dampak pencitraan yang netral atau berimbang terhadap Kementerian Pertanian. Berdasarkan data tersebut, membuat pie chart Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan Mendata tokoh masyarakat (tingkat internasional, nasional, dan provinsi) yang mengeluarkan pernyataan terkait isu dan menghitung frekuensi kemunculannya di surat kabar. Berdasarkan data tersebut, membuat grafik Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu. KajianTrenIsuMingguan Menentukan dua isu yang paling mengemuka berdasarkan hasil rekapitulasi dan statistik selama seminggu. untuk setiap isu yang masuk dalam Top 2 Isu mingguan, disajikan dalam line chart berdasarkan frekuensi kemunculan isu tersebut setiap harinya dan merumuskan kesimpulan pemberitaannya. KajianTrenIsuBulanan Berdasarkan hasil rekapitulasi dan statistik selama sebulan, ditentukan dua isu yang paling mengemuka pada bulan tersebut. Membuat line chart berdasarkan frekuensi kemunculan isu tersebut setiap minggunya untuk setiap isu yang masuk dalam top 2 Isu bulanan. Berdasarkan hasil rekapitulasi dan statistik selama sebulan, petugas membuat tabel batang untuk isu-isu pertanian yang paling mengemuka selama sebulan. Berdasarkan hasil Kajian Tren Isu Mingguan, petugas membuat tabel batang yang memperlihatkan top 2 isu mingguan dalam bulan tersebut.

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

5

II. KAJIAN TREN ISU PERIODE JUNI 2011 (4 JUNI 1 JUlI)

Gambar 1. Top Isu Mingguan Periode 4 Juni 1 Juli 2011

Top Isu Pertanian Periode 4 Juni 1 Juli 2011

Gambar 2. Top Isu Periode 4 Juni 1 Juli 2011

6

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

Tren Isu #1 Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Periode 4 Juni 1 Juli 2011

Gambar 3. Tren Isu Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia 4 Juni 1 Juli 2011

Tren Isu #2 Pekan Nasional (PENAS) XIII Periode 4 Juni 1 Juli 2011

Gambar 4. Tren Isu PENAS XIII 4 Juni 1 Juli 2011

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

7

III. KAJIAN TREN ISU MINGGUAN3.1 PERIODE 4 10 JUNI 20113.1.114 13 12 11 10

TOP ISU14

Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia10

Jumlah Berita

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 4 - 6 Juni 11 7 Juni 11 8 Juni 11 9 Juni11 10 Juni 11 7 6

Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia

Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia

3

Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia/ Stok Daging Sapi Nasional

Izin Impor Daging Sapi

Gambar 5. Top Isu Harian Periode 4 10 Juni 2011

3.1.2 A.

GAMBARAN TOP ISU HARIAN SENIN, 4 6 JUNI 2011

Top Isu: Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Perhimpunan Peternak sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mendesak pemerintah untuk segera melakukan revitalisasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang masih tidak memenuhi standar internasional. Revitalisasi tersebut dilakukan untuk menjamin kelayakan konsumsi daging dan menanggapi ancaman dari Australia. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso mengakui, penyembelihan sapi di rumah potong hewan tradisional kurang memperhatikan kaidah kesejahteraan hewan atau animal welfare. Tapi Ia membantah hasil investigasi Australia yang menyebutkan sapi ekspornya dipukuli, dicambuk, dan dibiarkan sekarat dalam waktu lain. Pihaknya tidak khawatir bila pemerintah Australia menutup keran ekspor sapinya sebab Kementerian yakin produksi sapi Indonesia bisa memenuhi jumlah konsumsi masyarakat. Sementara itu, beberapa pihak di antaranya Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI, Viva Yoga Mauladi meminta Kementerian Pertanian untuk serius mengontrol kualitas Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Kontrol dilakukan untuk memastikan RPH memenuhi standar higienis, aman, memenuhi kualifikasi kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.

8

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

Netral; 29% Negatif; 71%

Positif; 0%

Gambar 6. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Tabel 1. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 JUDUL BERITA Pemerintah Harus Revitalisasi Rumah Potong Hewan (n) Importir Siapkan negara Alternatif (n) RPH Harus Dipantau (-) Menteri Pertanian Aku Ada RPH Siksa Ternak (-) Suspensi ekspor Sapi Bermotif Dagang (-) Kementan Diminta Kontrol RPH (-) Peternak Ragukan Rencana Australia (-) SURAT KABAR Pelita (4/6) Koran Tempo (4/6) Jurnal nasional (4/6) Koran Tempo (5/6) Media Indonesia (4/6) Jurnal nasional (6/6) Bisnis Indonesia (6/6)

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia mengemuka sebanyak 7 berita. Mayoritas berita terfokus kepada kualitas RPH yang dinilai banyak pihak masih buruk. Pemerintah mendapat sorotan karena dianggap tidak mengawasi RPH secara serius sehingga kasus ini bisa terjadi.

Suswono Prabowo Respatiyo Caturroso Viva Yoga Mauladi Teguh Boediyana Thomas Sembiring Joni Liano Bustanul Arifin Joe Ludwig 0

1 3 1 2 2 3 2 1 2 4

Gambar 7. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

9

B.

SElASA, 7 JUNI 2011

Top Isu: Izin Impor Daging Pemerintah mengalihkan kewenangan impor daging sapi dari Kementerian Pertanian ke Kementerian Perdagangan. Kementan akan difokuskan pada upaya meningkatkan produksi peternakan dalam negeri agar dapat berswasembada daging sapi. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan peralihan kewenangan itu telah disepakati dalam rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian dan saat ini berada dalam masa transisi. Untuk penetapan kuota impor, Kementerian Perekonomian yang akan menentukannya dengan pertimbangan berbagai aspek seperti kekuatan persediaan sapi lokal, kebutuhan nyata dalam negeri, serta pandangan dari para importir. Menanggapi pengalihan izin impor daging tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Peternak sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana menilai kebijakan tersebut tidak tepat karena seharusnya kewenangan memberikan rekomendasi izin impor daging ada di Kementan. Tabel 2. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 JUDUL BERITA Kementan fokus Tingkatkan Produksi Daging (n) Kementan Tak Lagi urus Impor Sapi (+) Wewenang Impor Sapi Dialihkan ke Mendag (+) SURAT KABAR Investor Daily (7/6) Kontan (7/6) Media Indonesia (7/6)

Netral 33% Positif 67%

Negatif 0%

Gambar 8. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Pemberitaan mengenai Izin Impor Daging menjadi top isu dengan 3 berita. Pemindahan kewenangan izin impor daging sapi dari Kementerian Pertanian ke Kementerian Perdagangan umumnya diberitakan secara positif karena umumnya pemberitaan menonjolkan pernyataan dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang mendukung pemindahan kewenangan ini.

Hatta Rajasa

3

Teguh Boediyana 0

1

2

4

Gambar 9. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

10

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

C.

RABU, 8 JUNI 2011

Top Isu : Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia / Stok Daging Sapi Nasional Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan persediaan daging sapi nasional cukup untuk empat bulan ke depan hingga lebaran. Stok ini berasal dari impor sapi hidup dari Australia sebanyak 150 ribu ton. Stok tersebut dinilai sudah dapat mencukupi kebutuhan termasuk untuk Ramadan dan Indulfitri. Menanggapi rencana penghentian Impor sapi, Bayu mengatakan Australia belum menyampaikan pernyataan resmi. Bayu nenilai pemberitaan soal penganiayaan sapi di 12 RPH yang disiarkan di ABC TV Australia berat sebelah karena tidak memperlihatkan pemotongan hewan di RPH yang telah memenuhi standar animal welfare. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Distribusi dan Logistik Kadin Indonesia Natsir Mansyur memperkirakan ada kenaikan harga daging sapi lebih dari 50 persen jika impor daging dari Australia dihentikan. Kenaikan tersebut disebabkan tidak seimbangnya antara supply dan demand. Para produsen daging sapi di Indonesia juga tidak akan mampu menutup kebutuhan daging sapi yang ditinggalkan oleh Australia. Tabel 3. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 JUDUL BERITA Stok Daging Sapi Aman Sampai Lebaran (+) Stok Daging Sapi Cukup (+) Harga Daging Sapi Diprediksi naik 50 Persen Lebih (-) Pemerintah Jamin Stok Sapi Bakalan Aman (+) Stok Sapi Cukup untuk empat Bulan (+) Cadangan Sapi Aman hingga September (+) SURAT KABAR Koran Tempo (8/6) Bisnis Indonesia (8/6) Pelita (8/6) Kontan (8/6) Investor Daily (8/6) Media Indonesia (8/6)

Positif 83%

Netral 0%

Negatif 17%

Gambar 10. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia kembali menjadi top isu dengan 6 berita. Kali ini pemberitaan terfokus pada dampak penghentian ekspor sapi oleh Australia terhadap stok daging sapi nasional. Mayoritas berita bersentimen positif dengan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi muncul sebagai top spokeperson. Dalam pernyataannya, Wamentan meyakinkan masyarakat bahwa stok daging tidak terpengaruh oleh penghentian ekspor sapi.

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

11

Bayu Krisnamurthi Prabowo Respatiyo Caturroso Gunaryo Herman Khaeron Natsir Mansyur 0 1 1 2 4 2 2

5

6

Gambar 11. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

D.

KAMIS, 9 JUNI 2011

Top Isu : Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Pemerintah Australia akhirnya memutuskan untuk menunda ekspor sapi bakalan ke Indonesia sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan. Menteri Pertanian Suswono menerima keputusan ini melalui percakapan telepon dengan Mentan Australia, Joe Ludwig, Selasa (7/6) sore. Merespon hal tersebut, Kementerian Pertanian akan segera memverifikasi ke-12 RPH yang diindikasikan oleh pemerintah Australia melakukan pelanggaran kaidah pemotongan sapi. Kedua belah pihak masing-masing akan mengirim empat tenaga ahli yang akan memverifikasi RPH tersebut selama 10 hari, mulai Senin (13/6) pekan depan. Selain itu, pemerintah tidak mengkhawatirkan keputusan Australia menghentikan ekspor sapi. Sebaliknya, pemerintah akan memanfaatkan momentum tersebut untuk menciptakan swasembada daging sapi dari dalam negeri. Pemerintah juga menjamin stok daging sapi untuk kebutuhan dalam negeri masih aman, termasuk saat puasa dan Lebaran nanti. Tabel 4. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 JUDUL BERITA Australia Putuskan Tunda ekspor Sapi ke Indonesia (n) RI Akan Lapor WTo (n) Australia Stop Sapi, Harga Daging Bisa naik (-) Kuota Impor Daging Tidak Ditambah (+) Australia Stop ekspor, Peluang RI optimalkan Sapi Lokal (+) Pemerintah fokus Swasembada Sapi (+) Tim Investigasi RI Australia Pantau RPH (n) Asosiasi Tunggu Revisi Kuota Impor Daging (n) Australia Stop ekspor Sapi Potong (n) RI not fretting over Cattle Ban (+) Medan Slaughterhouse Protest Aussie TV (n) Australia Setop ekspor Sapi Bakalan (n) Pemerintah Tidak Cemaskan Pasokan (+) Kebijakan Pangan Tidak Kunjung Konkret (+) SURAT KABAR Sinar Harapan (8/6) Harian Terbit (8/6) Kontan (9/6) Investor Daily (9/6) Seputar Indonesia (9/6) Republika (9/6) Republika #2 (9/6) Koran Tempo (9/6) Koran Tempo#2 (9/6) Jakarta Post (9/6) Jakarta Post #2 (9/6) Bisnis Indonesia (9/6) Kompas (9/6) Media Indonesia (9/6)

12

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

!

Positif

Negatif Gambar 12. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih terus mengemuka. Kali ini pemberitaan mencapai 14 berita. Mayoritas berita bersentimen netral. Meskipun pemberitaan terfokus pada masalah penghentian ekspor, tapi para pemangku kebijakan mengeluarkan pernyataan cenderung positif dengan meyakinkan masyarakat bahwa penghentian ekspor tidak akan berpengaruh besar terhadap stok daging nasionalSuswono Hatta Rajasa Mari Elka Pangestu Bayu Krisnamurthi Gunaryo Rofi Munawar Haniwar Syarif Johnny Liano Thomas Sembiring Teguh Boediyana Suparwoko Adisoemarto Budi Agustomo Joe Ludwig 0 6 5

5 5 1 1 1 1 1 1 2 2

3 4 4 6

Gambar 13. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

E.

JUMAT, 10 JUNI 2011

Top Isu : Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Keputusan Pemerintah Australia menghentikan ekspor sapi hidup selama enam bulan disambut baik para wakil rakyat di Komisi IV DPR. Mereka berharap pemerintah bisa memanfatkan momentum ini untuk pengembangan sapi lokal. Anggota Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi bahkan mengharapkan Indonesia untuk menghentikan sekalian ekspor sapi hidup dari Australia. Menurut Viva, mewujudkan swasembada daging sapi perlu ketegasan pemerintah. Karena itu, pemerintah diharapkan tidak membuka impor daging sapi beku untuk menutupi kebutuhan daging sapi yang terus meningkat. Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono menilai Australia terlalu cepat mengambil keputsan karena belum melakukan verifikasi dan investigasi terhadap rumah potong hewan (RPH). Ke depan akan dilakukan investigasi bersama terhadap RPH oleh tim yang terdiri dari delapan ahli yaitu dari Indonesia empat orang dan dari Australia empat orang.

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

13

Tabel 5. Daftar Berita Yang Membahas Isu NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUDUL BERITA Pemerintah Jangan Impor Daging Beku (n) ekses Penghentian ekspor Sapi Bakalan Pacu Swasembada Daging (+) Indonesia Incar Sapi India (+) Ancaman Australia, Inseminasi Buatan Perlu Kuat (n) Mentan Duga Ada Pihak Yang Merasa Terganggu (n) Tak Ada Penambahan Impor Daging (n) Consumers feel Pinch as Beef Prices go up (-) Kuota Impor Daging Tidak Ditambah (+) eksportir Sapi Bisa Tuntut Pemerintah Australia (n) Larangan Impor Sapi untungkan Peternak Lokal (+) SURAT KABAR Kontan (10/6) Harian Terbit (9/6) Bisnis Indonesia (10/6) Kompas (10/6) Rakyat Merdeka (10/6) Republika (10/6) Jakarta Post (10/6) Suara Pembaruan (9/6) Pelita (10/6) Pelita #2 (10/6)

Negatif 10%

Netral 50%

Positif 40%

Gambar 14. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih terus mengemuka dengan jumlah pemberitaan mencapai 10 berita. Masih melanjutkan tren sehari sebelumnya, mayoritas berita cenderung bersentimen netral dan positif. Hal tersebut tidak terlepas dari dominannya jajaran pejabat pemerintah muncul dalam surat kabar dan memberikan pernyataan positif dengan meyakinkan masyarakat bahwa penghentian ekspor sapi bakalan oleh Australia tidak akan memiliki dampak besar terhadap stok daging nasional.Suswono Hatta Rajasa Mari Elka Pangestu Bayu Krisnamurthi Deddy Saleh Viva Yoga Mauladi Siswono Yudo Husodo Joni Liano Teguh Boediyana Thomas Sembiring Teddy Sutiana Elianor Sembiring Rudy Prayitno Suparwoko Adisoemarto Joe Ludwig Luke Bowen 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 3

2 4

Gambar 15. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

14

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

3.1.3 KESIMPULAN TREN ISU Berdasarkan rekapitulasi selama periode 4 - 10 Juni 2011, isu yang mengemuka selama sepekan ini adalah Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia. Isu lain yang turut mengemuka adalah Stok Daging Sapi Nasional. 1. Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih mendominasi pemberitaan seputar sektor pertanian. untuk pekan ini, jumlah pemberitaannya mencapai 39 berita, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan jumlah pemberitaan pekan lalu. Menyusul keputusan pemerintah Australia untuk menghentikan pengiriman sapi bakalan ke sebelas rumah pemotongan hewan (RPH) di Indonesia pada pekan lalu, berbagai reaksi dan respon menanggapi persoalan tersebut masih terus mengalir. Beberapa pihak, seperti Ketua umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana dan Wakil Ketua fraksi PAn DPR RI Viva Yoga Mauladi mendesak pemerintah untuk segera melakukan revitalisasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang masih tidak memenuhi standar internasional. Revitalisasi tersebut harus dilakukan untuk menjamin kelayakan konsumsi daging dan menanggapi ancaman dari Australia. Menanggapi hal tersebut, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso mengakui, penyembelihan sapi di rumah potong hewan tradisional kurang memperhatikan kaidah kesejahteraan hewan atau animal welfare. Tapi Ia membantah hasil investigasi Australia yang menyebutkan sapi ekspornya dipukuli, dicambuk, dan dibiarkan sekarang dalam waktu lain. Pihaknya tidak khawatir bila pemerintah Australia menutup keran ekspor sapinya sebab Kementerian yakin produksi sapi Indonesia bisa memenuhi jumlah konsumsi masyarakat. Respon dan tanggapan dari kelompok masyarakat semakin deras ketika pada hari Selasa (7/6), Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig secara resmi menyampaikan kepada Menteri Pertanian Suswono bahwa pemerintah Australia akan menghentikan ekspor sapi bakalan ke Indonesia selama enam bulan ke depan. Berdasarkan kesepakatan bersama, masing-masing pihak akan mengirimkan empat tenaga ahli yang akan memverifikasi RPH yang terindikasi melakukan pelanggaran kaidah pemotongan sapi. Meskipun beberapa pihak khawatir penghentian ekspor oleh Australia akan berdampak terhadap stok daging sapi nasional dan harga daging sapi di pasaran domestik, sebagian besar kelompok masyarakat menilai persoalan ini justru akan berdampak positif bagi Indonesia karena akan ditutupnya keran ekspor sapi oleh Australia justru dapat menggairahkan pasar sapi lokal. Direktur eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan feedlot Indonesia (Apfindo) menyatakan Apfindo akan mengandalkan pasokan sapi lokal selama Australia menutup sementara suplai sapi ke Indonesia. Menteri Pertanian Suswono juga menandaskan penghentian ekspor sapi Australia menjadi momentum para eksportir agar memanfaatkan sapi lokal. Apalagi selama ini peternak sapi di Jawa Tengah dan Jawa Timur sering memberi masukan agar pemerintah menghentikan impor sapi.

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

15

15 12 9 6 3 0 4 - 6 Juni 7 Juni 8 Juni 7 6

14

10

2 9 Juni 10 Juni

Gambar 16. Tren Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan Australia Periode 4 - 10 Juni 2011

2.

Stok Daging Sapi Nasional

Sebagai ekses dari persoalan Penghentian ekspor Sapi Bakalan Australia, isu Stok Daging Sapi Nasional turut mengemuka. untuk pekan ini, pemberitaan terkait isu ini mencapai 10 berita. Puncak pemberitaan terjadi pada 6 Juni 2011 yang mencapai 5 berita. Terkait pemerintah Australia yang menghentikan ekspor sapi bakalan ke Indonesia, pengusaha daging mengkhawatirkan suplai daging yang bakal berkurang. Suplai daging yang berkurang diperkirakan dapat mendorong kenaikan harga daging di pasar domestik. Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengungkapkan pemerintah tidak khawatir dengan penghentian Australia karena masih ada pasar alternatif, seperti Selandia Baru dan Amerika Serikat. Karena itu, Wamentan meminta masyarakat untuk tenang. Penghentian pasokan oleh Australia tidak akan mempengaruhi suplai daging karena masih ada sapi lokal dan sapi impor dari negara lain. Persediaan daging sapi nasional dinilai cukup untuk empat bulan ke depan hingga lebaran. Stok ini berasal dari impor sapi hidup dari Australia sebanyak 150 ribu ton. Sama seperti Wamentan, Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) memperkirakan pasokan daging aman hingga Idul fitri. Peternak lokal masih memiliki stok sapi untuk disembelih menjelang bulan puasa dan Idul fitri nanti. namun ngadiran mengkhawatirkan pasokan daging usai Lebaran. Apalagi jika pemerintah tidak memikirkan solusi penyediaan sapi bakalan selain dari Australia. ngadiran berpendapat pemerintah perlu berkoordinasi dengan peternak lokal untuk bersiap memenuhi kekurangan sapi yang sebelumnya mengandalkan pasokan dari Australia.6 5 4 3 2 1 0 4 - 6 Juni 0 7 Juni 1

8 Juni

9 Juni

10 Juni

Gambar 17. Tren Isu Stok Daging Sapi Nasional Periode 4 - 10 Juni 2011

16

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

3.2 PERIODE 11 17 JUNI 20113.2.1 TOP ISU

Gambar 18. Top Isu Harian Periode 11 17 Juni 2011

3.2.2 A.

GAMBARAN TOP ISU HARIAN SENIN, 11 13 JUNI 2011

Top Isu: Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Menanggapi penutupan keran impor sapi oleh Australia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah Indonesia akan melakukan langkah-langkah konstruktif. Ada empat yang akan dilakukan pemerintah sebagai solusi atas keputusan Australia melarang ekspor sapi ke Indonesia selama enam bulan, yaitu evaluasi menyeluruh untuk memastikan ketersediaan suplai daging sapi, menjaga stabilitas harga daging sapi, mengivestigasi dan menerbitkan aktivitas rumah potong hewan di Tanah Air, serta mewajibkan setiap RPH untuk menjunjung tinggi kesejahteraan hewan (animal welfare). Sementara itu, Pemerintah melalui Menteri Pertanian Suswono menjamin ketersediaan daging sapi tercukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri termasuk menjelang lebaran tahun ini mengingat stok dinyatakan aman sampai September 2011. Menteri Pertanian meminta semua pihak tidak khawatir dengan kebijakan Pemerintah Australia yang menghentikan sementara ekspor sapi bakalan ke Indonesia selama 6 bulan. Tabel 6. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 JUDUL BERITA Pemerintah Janjikan Insentif bagi Peternak Lokal (+) Masalah Prosedural Picu Pelonjakan Harga Daging (n) Kuota Impor Daging Sapi Tetap (+) SURAT KABAR Koran Tempo (12/6) Koran Tempo #2 (11/6) Koran Tempo #3 (11/6)

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

17

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Harga Daging Stabil (+) Mentan: Kita Tidak Perlu Risau (+) Pemerintah Jamin Stok Daging Sapi Aman (+) Persediaan Masih Cukup (+) Presiden Siapkan empat Langkah (+) Harga Sapi Bakalan naik (n) Pasokan Sapi Lokal Aman (n) Peternak Lokal Berpeluang Besar (+) Stok Cukup, Harga Daging Sapi Stabil (+) Pemerintah Tuding Australia tak Adil (n) Pemotongan Sapi Produktif akan Ditindak (+) SBY Menonton Penyiksaan Sapi (+) Pemerintah Siapkan empat Langkah (+) Peternak Melihat Peluang Besar (+) Pemerintah Jamin Stok Daging Tetap Aman (+)Impor Sapi, Australia Tak Berlakukan Standar Khusus pada RPH (n)

Pemerintah Amankan Harga Daging Sapi (n)Negatif; 0%

Koran Tempo #4 (11/6) Sinar Harapan (10/6) Bisnis Indonesia (11/6) Jurnal nasional (11/6) Investor Daily (11/6) Kontan (13/6) Investor Daily #2 (13/6) Republika (13/6) Indo Pos (11/6) Koran Tempo (13/6) Bisnis Indonesia (13/6) Rakyat Merdeka (11/6) Seputar Indonesia (11/6) Kompas (11/6) Media Indonesia (11/6) Pelita (13/6) Media Indonesia #2 (12/6)

Positif; 70%

Netral; 30%

Gambar 19. Kategori Pemberitaan berdasar Dampak Pencitraan

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih mendominasi pemberitaan nasional dengan total berita sebanyak 20 berita. Bahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono turut mengeluarkan pernyataan terkait isu ini. Mayoritas berita memiliki sentimen positif. Hal tersebut tidak terlepas dari optimisme yang tercermin dari mayoritas pernyataan baik dari kelompok pemangku kebijakan ataupun pemangku kepentingan yang tidak merisaukan penghentian ekspor sapi bakalan oleh Australia.Susilo Bambang Yudhoyono Suswono Hatta Rajasa Mari Elka Pangestu Bayu Krisnamurhi Prabowo Respatiyo Caturroso Siswono Yudhohusodo Joni Liano Teguh Boediyana Haniwar Arief Thomas Sembiring Rochadi Tawaf Heri Ahmad Sukria Hikmahant Juwana Soeparwoko Adisumarno Havavo Pian Asnawi Yudi Guntara 0 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 5 5 8 11

4

6

8

10

12

Gambar 20. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

18

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

B.

SElASA, 14 JUNI 2011

Top Isu: Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Pemerintah Australia memberi sinyal akan mencabut penghentian sementara ekspor sapi ke Indonesia dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Di sisi lain, Indonesia mempertimbangkan rencana impor bibit sapi dari luar Australia guna memperbanyak populasi. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan, tim dari Australia segera berkunjung untuk mengevaluasi rumah pemotongan hewan (RPH) dan melihat langsung sistem penyembelihan terkait kesejahteraan hewan. Wamentan juga mengungkapkan pemerintah akan menggenjot penambahan populasi sapi lokal dengan melakukan inseminasi buatan. Australia ke Indonesia. Merespon kemungkinan dibukanya lagi keran ekspor, Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan, pencabutan atau tidak suspensi ekspor sapi Australia itu, pemerintah tetap harus serius pada target swasembada daging. Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mendesak pemerintah agar tak buru-buru membuka keran impor sapi hidup dari Australia. Penghentian impor sapi dari Australia telah mendongkrak harga sapi lokal di tingkat peternak. Berbeda dengan para peternak lokal, Direktur Asosiasi Importir Daging Indonesia Thomas Sembiring mendukung rencana impor sapi dari Australia karena impor daging dan sapi hidup tak akamenganggu pasokan sapi lokal. Sementara itu, penghentian ekspor sapi oleh Australia tidak menimbulkan dampak berarti kepada pedagang pasar tradisional di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. Hal tu disebabkan kebutuhan konsumen di pasar ini terhadap daging sapi impor tidak terlalu banyak. Tabel 7. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JUDUL BERITA Tim Australia evaluasi RPH (+) Daging Lokal Lebih Diminati (+) Australia Segera Buka Lagi ekspor Sapi (+) LIPI Bekerja Sama dengan Spanyol (+) Lonjakan Harga Daging Diantisipasi (+) Pemerintah Siap genjot Inseminasi Sapi (+) Peternak Minta Impor Sapi Australia Ditangguhkan (n) Harga Daging Dikendalikan (+) Pemerintah Perbanyak Bibit Sapi (+) Larangan ekspor Australia Melembek (+) Sensus Sapi Basis Swasembada (+) 500 Ribu Sapi Tak Bisa Diekspor (+) Australia akan Cabut Larangan ekspor Sapi ke RI (+) Dua Kapal Bawa Sapi Bongkar di Priok (n) DPR: Pemerintah Jangan Takut Diancam Australia (+) SURAT KABAR Seputar Indonesia (14/6) Republika (14/6) Media Indonesia (14/6) Kompas (14/6) Suara Karya (14/6) Pelita (14/6) Koran Tempo (14/6) Bisnis Indonesia (14/6) Koran Tempo (14/6) Jurnal nasional (14/6) Kompas (14/6) Investor Daily (14/6) Pelita (14/6) Sinar Harapan (13/6) Rakyat Merdeka (14/6)

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

19

Positif 87% Netral 13%

Negatif 0%

Gambar 21. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Pemberitaan mengenai Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih menjadi top isu harian dengan pemberitaan yang mencapai 15 berita. Tren pemberitaan positif masih berlanjut hingga mencapai 87% dari total pemberitaan. Pernyataan positif masih mendominasi berita-berita terkait isu ini.Charles Armstrong Bill Farmer Rochadi Tawaf Nasyiruddin Johny Liano Thomas Sembiring Teguh Boediyana Endang Sukara Natsir Mansyur Viva Yoga Mulyadi Firman Soebagyo Mindo Sianipar Herman Khaeron Haryono Prabowo Respatiyo Caturroso Bayu Krisnamurthi Mari Elka Pangestu Hatta Rajasa Suswono 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 2 3 3 4 6

7

8

Gambar 22. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

C.

RABU, 15 JUNI 2011

Top Isu : Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Keputusan pemerintah Australia menghentikan penjualan sapi bakalan ke Indonesia, berdampak positif bagi pedagang sapi bakalan lokal. Di wilayah Jawa Timur, Harga sapi bakalan lokal mulai merangkak naik, bertambah sekitar Rp 1.000 Rp 2.000 per kilogram bobot hidup. Di sisi lain, harga daging sapi lokal di Aceh meningkat tajam mencapai Rp 110.00 120.000 per kg. Sementara itu, rombongan Atase Kedutaan Besar Ausralia menemui Menteri Pertanian Suswono. Dalam pertemuan tersebut, disepakati perlunya rumusan standar bersama terhadap pemongan sapi yang sesuai animal welfare atau kesejahteraan hewan. Menteri Pertanian Suswono menyebutkan Australia sendiri belum memiliki standar OIE atau World Organization for Animal Health dan WTO (World Trade Organization). Sementara Indonesia, standar tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Mentan (Permentan) No 13/2010 tentang Persyaratan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) tidak sesuai animal welfare seperti dituduhkan LSM Australia. Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan Pemerintah Indoensia segera melakukan aksi terkait penghentian ekspor oleh Ausralia. Pemerintah akan mengidentifikasi RPH yang belum memenuhi standar internasional maupun yang belum menerapkannya. Tabel 8. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 JUDUL BERITA Harga Sapi Bakalan Lokal Berjingkrak (+) SURAT KABAR Kontan (15/6)

20

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Banyak RPH Sudah Penuhi Syarat Pemotongan Ternak (n) Harga Daging Tembus Rp 120.000 Per Kilogram (n) Rumuskan Standar Pemotongan Sapi (+) Australia Belum Buka Keran ekspor Sapi (n) Perundingan Berjalan Lambat (-) Australia Belum Punya Standar RPH (n) WTo Ingatkan Australia soal ekspor Sapi (n) Australia Ban A Regrettable Decision: Minister (n) Pemerintah evaluasi RPH (n) RI Australia Bahas Standar Pemotongan Hewan (+) Impor Sapi Australia Segera Dibuka Lagi (n) RI Australia Bahas Standar Penyembelihan Sapi (n)Negatif 8%

Republika (15/6) Sinar Harapan (14/6) Indo Pos (15/6) Koran Tempo (15/6) Kompas (15/6) Republika#2 (15/6) Media Indonesia (15/6) Jakarta Post (15/6) Indo Pos (15/6) Seputar Indonesia (15/6) Investor Daily (15/6) Bisnis Indonesia (15/6)

Positif 23%

Netral 69%

Gambar 23. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Percitraan

Dominasi isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih terus berlanjut. Dominasi tersebut terlihat dari pemberitaan yang mencapai 13 berita. untuk pemberitaan kali ini, mayoritas berita memiliki tone yng netral. Pembahasan berita umumnya terfokus pada perundingan antara Indonesia dan Australia dalam mencari solusi permasalahan terkait penghentian ekspor oleh Australia.Suswono Mari Elka Fadel Muhammad Bayu Gusmardi Bustami Joni Liano Teguh Boediyana Budi Agustomo Julia Gillard Pascal Lamy Philip Glyde 0 1 1 1 1 1 1 2 7 7 3 3

3 4 6 8

Gambar 24. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

D.

KAMIS, 16 JUNI 2011

Top Isu : Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Asosiasi produsen daging dan peternak Australia atau Meat & Livestock Austraia yang membawahi 47.000 peternakan menolak larangan ekspor sapi bakalan oleh Pemerintah

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

21

Australia. MLA menyatakan telah mengalami dampak keuangan dan logistik serius akibat penghentian sementara perdagangan (sapi bakalan) ke Indonesia. Sementara itu, Kementerian Pertanian mengaku telah menjajaki enam negara eksportir sumber protein berupa sapi bakalan, daging, dan bibit sebagai antipasi jika otoritas Australia benarbenar menghentikan pasok sapi bakalan ke Indonesia. Enam negara itu adalah Selandia Baru, Kanada, Brasil, Meksiko, Uruguay, dan Irlandia. Enam negara yang dipilih itu dinilai memiliki potensi pasok sumber protein yang besar, serta relatif terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan BSE (bovine spongiform enchepalmopathy/ sapi gila). Tabel 9. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 JUDUL BERITA Peternak Australia Protes Larangan ekspor Sapi (+) Kementan Jajaki enam negara (+) Pemerintah Cari negara Alternatif Pemasok Sapi (+) Tiga negara Siap Pasok Sapi ke RI (+) Standar RPH Australia Sangat Tinggi (n) Populasi Sapi Lokal Digenjot untuk Stok Lebaran (+) Impor Dihentikan, Pedagang Daging Resah (-) Tiga negara Alternatif Pengimpor Sapi (+) Mentan Desak Australia Samakan Standar RPH (n) Sapi Bakalan Cukup hingga September (+) Stok Daging Sapi Aman (+) Stok Sapi Potong Jatim Mencukupi (+) Penghentian ekspor Sapi Picu Inflasi (-) Pemerintah Cari Sumber Alternatif Daging Sapi (+) SURAT KABAR Bisnis Indonesia (16/6) Investor Daily (16/6) Koran Tempo (16/6) Suara Karya (16/6) Sinar Harapan (15/6) Sinar Harapan (15/6) Pelita (16/6) Republika (16/6) Republika #2 (16/6) Indo Pos (16/6) Pelita (16/6) Bisnis Indonesia #2 (16/6) Bisnis Indonesia #3 (16/6) Jurnal nasional (16/6)

Negatif 14% Positif 72%

Netral 14%

Gambar 25. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Percitraan

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih melanjutkan tren sebagai top isu harian dengan pencapaian hingga 14 berita. Kali ini pemberitaan mengangkat tentang upaya Kementerian Pertanian dalam mencari negara alternatif untuk impor daging sapi pasca penghentian ekspor sapi bakalan oleh Australia. Mayoritas berita memiliki sentimen yang positif terhadap Kementerian Pertanian hingga mencapai 72% dari total pemberitaan.

22

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

Suswono Bayu Krisnamurthi Rusman Heriawan Banun Harpini Jayadi Abdul Manaf Hadi Prasetyo Don Heatly 0

4 1 1 6 1 1 1 1 2 4 6

Gambar 26. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

E.

JUMAT, 17 JUNI 2011

Top Isu : Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Pasca penundaan ekspor sapi bakalan sapi bakalan oleh Australia, Kementerian Pertanian membentuk tim strategi gizi hewai yang diketuai Kepala Badan Karantina Petanian (Barantan) Banun Harpani. Tim ini dibentuk guna mengendalikan kebutuhan protein izi hewani dalam jangka pendek dan menengah. Diharapkan tim akan merancang strategi pengendaliansehingga Indonesia tidak kekurangan kebutuhan gizi protein hewani meski Australia menunda ekspor sapi bakalan selama enam bulan ke depan. Pemerintah Indonesia tengah mengkaji langkah untuk mendapatkan pasokan sapi bakalan dari negara lain, yakni Amerika Serikat (AS) dan Meksiko. Langkah ini untuk mencegah kekurangan pasokan sapi di pasar domestik. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengungkapkan kementeriannya dan Kementerian Pertanian sedang berkoordinasi intensif untuk mencari negara alternatif pengekspor sapi bakalan. Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Mahendra Siregar mengkritik Undang-undang (UU) No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang menyebutkan Indonesia hanya boleh mengimpor sapi dari negara yang bebas penyakit.. Menurut Mahendra, peraturan tersebut terbilang kaku karena mengekang Indonesia dalam kebijakan impor sapi. Tabel 10. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 JUDUL BERITA MLA Tinjau RPH (n) Stok Sapi HidupTercukupi, RPH Purwakarta Dipastikan Sesuai SoP (+) Wamendag nilai Aturan Impor Sapi Indonesia Terlalu Kaku (n) Pemerintah Kaji Pembelian Sapi Bakalan dari AS dan Meksiko (+) Harga Daging Sapi Stabil Hingga Juli (+) Dikaji, Impor Sapi Amerika (+) Mentan Bentuk Tim Pengendlian gizi Hewani (+) Kementan Jajaki enam negara (+) Australia Bakal Rugi Besar (n) Meksiko dan AS Dirujuk Jadi Pemasok Alternatif (+) Australia Wacanakan Cabut Larangan ekspor Sapi (+) SURAT KABAR Sinar Harapan (17/6) Pelita (17/6) Rakyat Merdeka (17/6) Kontan (17/6) Indo Pos (17/6) Seputar Indonesia (17/6) Sinar Harapan (16/6) Suara Pembaruan (16/6) Harian Terbit (16/6) Kompas (17/6) Republika (17/6)

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

23

12 13 14

Indonesia akan Impor Daging Sapi AS & Meksiko (+) Amerka dan Meksiko Berpeluang Memasok Sapi (+) Peternak galau dari Benua Kanguru (n)

Bisnis Indonesia (17/6) Koran Tempo (17/6) Koran Tempo #2 (17/6)

Gambar 27. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Percitraan

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia tercatat dalam hadir dalam 14 berita dan muncul sebagai isu yang paling mengemuka.Berita positif mendominasi pemberitaan. Sebanyak 71% berita bersentimen positif. Masih seperti pemberitaan sebelumnya, jajaran pemangku kebijakan tampil dominan dalam memberikan pernyataan. Tokoh-tokoh masyarakat di tingkat nasional pun, termasuk kelompok pemangku kepentingan pun turut memberikan pernyataan positif dengan mendukung kebijakan pemerintah untuk mencari alternatif negara pengimpor.

Gambar 28. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

3.2.3

KESIMPULAN TREN ISU

Berdasarkan rekapitulasi selama periode 11 - 17 Juni 2011, isu yang mengemuka selama sepekan ini adalah Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia. Tidak hanya muncul sebagai isu yang paling terkemuka, tapi isu ini juga tampil dominan dengan total 76 berita pada pekan ini, Di tengah dominasi pemberitaan terkait isu sapi Australia, tidak banyak isu pertanian yang mengemuka dalam pemberitaan surat kabar nasional. Isu pertanian yang masih mendapat sorotan surat kabar adalah Perembesan Gula Rafinasi dengan total 7 berita.

24

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

1.

Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia

Tren pemberitaan isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih terus meningkat. Hal tersebut telihat dari jumlah pemberitaan yang melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan pekan lalu. Pada pekan ini, fokus pemberitaan terkait isu ini terus berganti setiap harinya seiring dengan sikap Pemerintah Australia yang terlihat bimbang mengambil keputusan. Bila sebelumnya Pemerintah Australia secara tegas menyebutkan penghentian ekspor sapi bakalan yang akan dilaksanakan selama 6 bulan, pada hari Selasa (14/6), ramai diberitakan bahwa Pemerintah Australia memberi sinyal akan mencabut penghentian sementara ekspor sapi ke Indonesia dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Selain itu, turut mengemuka pemberitaan tentang peternak Australia yang memprotes kebijakan penghentian sementara ekspor sapi oleh Pemerintah Australia tersebut. Asosiasi produsen daging dan peternak Australia atau Meat & Livestock Australia (MLA) yang membawahi 47.000 peternakan menolak larangan ekspor sapi bakalan oleh Pemerintah Australia. MLA menyatakan telah mengalami dampak keuangan dan logistik serius akibat penghentian sementara perdagangan sapi bakalan ke Indonesia. Pemberitaan terkait isu ini juga semakin memanas setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan perhatian khusus. Dalam pemberitaan hari Senin (13/6), Presiden mengatakan pemerintah Indonesia akan melakukan langkah-langkah konstruktif sebagai solusi atas keputusan Australia melarang ekspor sapi ke Indonesia selama enam bulan, yaitu evaluasi menyeluruh untuk memastikan ketersediaan suplai daging sapi, menjaga stabilitas harga daging sapi, mengivestigasi dan menerbitkan aktivitas rumah potong hewan di Tanah Air, serta mewajibkan setiap RPH untuk menjunjung tinggi kesejahteraan hewan (animal welfare). Menteri Pertanian Suswono juga senantiasa menenangkan masyarakat bahwa stok daging nasional masih dalam kondisi aman. Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan daging sapi tercukupi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri termasuk menjelang lebaran tahun ini. Menteri Pertanian juga meminta semua pihak tidak khawatir dengan kebijakan Pemerintah Australia yang menghentikan sementara ekspor sapi bakalan ke Indonesia selama 6 bulan. Sebagai tindak lanjut penghentian ekspor sapi oleh Australia, saat ini pemerintah sedang menjajaki enam negara eksportir sumber protein berupa sapi bakalan, daging, dan bibit sebagai antipasi jika otoritas Australia benar-benar menghentikan pasok sapi bakalan ke Indonesia. enam negara itu adalah Selandia Baru, Kanada, Brasil, Meksiko, uruguay, dan Irlandia. enam negara yang dipilih itu dinilai memiliki potensi pasok sumber protein yang besar, serta relatif terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan BSe (bovine spongiform enchepalmopathy/ sapi gila). Secara keseluruhan, tone pemberitaan isu ini cenderung positif. Baik pemangku kebijakan ataupun kepentingan umumnya menunjukkan sikap yang positif dalam merespon penghentian ekspor oleh Australia tersebut. Kelompok peternak menjadi kelompok yang paling diuntungkan . Penghentian ekspor sapi bakalan oleh Australia justru telah meningkatkan harga jual sapi lokal. Sementara itu, kelompok importir cenderung bersikap netral dengan mengharapkan permasalahan ini cepat mendapatkan solusi agar kebutuhan akan sapi bakalan tetap terpenuhi.

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

25

21 18 15 12 9 6 3 0 11 - 13 Juni 14 Juni 15 Juni 16 Juni 17 Juni

Gambar 29. Tren Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan Australia Periode 11 - 17 Juni 2011

2.

Perembesan Gula Rafinasi

Mengemukanya isu ini tidak terlepas dari masih terjadinya perembesan gula rafinasi ke pasar konsumen. Meskipun pemerintah terus memperketat pengawasan, perdagangan gula rafinasi tetap bocor. Akibatnya, harga gula lelang terus menurun dan menyebabkan petani tebu merugi. Ketua Dewan Pimpinan nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat (DPn APTRI) Indonesia Soemitro Samadikoen menilai peredaran gula rafinasi yang tidak terkendali akibat lemahnya kontrol pemerintah. Selain itu, izin impo yang diberikan kepada industri gula rafinasi juga bukan mengacu pada kebutuhan gula industri makanan-minuman sebagai pasar tetap mereka, melainkan berdasarkan kapasitas terpasang. Akibatnya, pasokan gula rafinasi lebih besar dari permintaan industri makanan minuman. Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPn APTRI M nur Khabsin mengatakan, berdasarkan hasil investasi APTRI, gula rafinasi merembes ke sejumlah kota, seperti Manado, Minahasa, Tomohon, dan Kabupaten Minahasa utara, gula rafinasi tersebut diduga berasal dari PT Makasar Tene. Merembesnya gula dari Makassar Tene terjadi karena kuota produksi tidak sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, Asosiasi gula Rafinasi Indonesia (AgRI) memperkirakan gula rafinasi yang rawan merembes ke pasar ritel dan eceran sebanyak 25% melalui distributor yang peruntukannya industri usaha kecil menengah atau rumah tangga. Pabrik gula rafinasi yang terdiri dari delapan perusahaan mendapatkan kuota impor gula mentah tahun 2,2 juta ton. Sekjen AgRI Suryo Alam mengatakan kedelapan produsen gula rafinasi diharuskan menjual 75% gula rafinasi produksi mereka melalui kontrak langsung ke industri makanan dan minuman skala menengah dan besar. Adapun 25% diperbolehkan dijual melalui distributor. Kebijakan tersebut yang menyebabkan gula rafinasi rembes ke pasar eceran. Merespon hal tersebut Menteri Perdagangan (Mendag) Mari elka Pangestu menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan akan memberi sanksi berupa pengurangan kuota izin impor kepada pabrik yang mengimpor gula mentah melebihi ketentuan. Menurut Mendag, kebijakan pemerintah menyebutkan gula rafinasi yang diproduksi dari gula impor mentah tidak boleh beredar untuk masyarakat luas. gula rafinasi diproduksi untuk industri makanan dan minuman, terutama untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam negeri Kementerian

26

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

Perdagangan gunaryo, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR di Jakarta, mengatakan pihaknya telah membentuk tim independen yang akan mengaudit pabrk gula rafinasi. Melalui audit tersebut akan dimulai dari pabrik gula rafinasi hingga ke pengguna. Jika ada produsen yang terbukti nakal, Kementerian Perdagangan akan mengurangi alokasi impor gula mentah.4

3

2

1

0 11 - 13 Juni 14 Juni 15 Juni 16 Juni 17 Juni

Gambar 30. Tren Isu Perembesan Gula Rafinasi periode 11 - 17 Juni 2011

3.3

PERIODE 18 - 24 JUNI 2011

3.3.1 TOP ISU

Gambar 31. Top Isu Harian Periode 18 - 24 Juni 2011

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

27

3.3.2 A.

GAMBARAN TOP ISU HARIAN SENIN, 18 - 20 JUNI 2011

Top Isu: Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XIII Menteri Pertanian Suswono di sela-sela persiapan pembukaan Pekan Nasional (Penas) XIII yang berlangsung mulai 18 23 Juni mengakui ketersediaan lahan tanaman pangan dari tahun ke tahun semakin sempit. Pengembangan lahan tersebut hanya setara dengan produksi 908.000 ton atau 69,85% dari target 1,3 juta ton. Meski tak mencapai target, Kementan tetap meningkatkan pengembangan tanaman pangan pada tahun ini yakni untuk padi yang mencakup hibrida, nonhibrida, dan lahan kering sekitar 11,16% menjadi 2,779 juta ha. Sementara itu, pada pembukaan PENAS, Wakil Presiden Boediono menekankan pentingnya ketersediaan pangan di Indonesia. Karena terpenuhinya jaminan pangan diharapkan mampu menciptakan kemandirian bangsa dalam pemenuhan kebutuhan. Petani diharapkan siaga menghadapi pancaroba. Kesiagaan petani diyakini mampu mengamankan produksi pangan dalam negeri. Gubernur Kalimantan Timur, H. Awang Faroek Ishak berharap PENAS dapat mendorong dukungan anggaran bagi pertanian. PENAS juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kemandirian petani nelayan, serta mendorong tumbuhnya kemitraan dan usaha, pengembangan teknologi sehingga kualitas agrobisnis dapat dikembangkan. Tabel 11. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 8 JUDUL BERITA Wapres Minta Petani Tingkatkan Produksi (n) Lahan Pangan Semakin Sempit (n) Petani Diminta Siaga Hadapi Pancaroba (n) Petani Butuh Dukungan (+) foto: Teknologi Pertanian (+) Pangan Harus Aman (n) Diversifikasi Pangan Digenjot (n) foto: Tinjau Stand (+) SURAT KABAR Media Indonesia (20/6) Bisnis Indonesia (18/6) Pelita (20/6) Republika (20/6) Investor Daily (20/6) Kompas (19/6) Bisnis Indonesia #2 (20/6) Rakyat Merdeka (19/6)

Negatif; 0%

Netral; 62%

Positif; 38%

Gambar 32. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Percitraan

Penyelenggaraan Pekan Nasional (PENAS) XIII mengemuka dalam pemberitaan surat kabar nasional sebanyak 8 berita. Kehadiran Wakil Presiden Boediono dalam pembukaan turut mengangkat penyelenggaraan kegiatan ini. Hal tersebut terbukti dengan munculnya Wapres sebagai tokoh yang paling mengemuka pernyataannya di surat kabar.

28

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

Boediono Suswono Bayu Krisnamurthi Winarno Thohir Awang Faroek Ishak 0 1 2 4 1 2 2

5

6

gambar 33. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu B. SElASA, 21 JUNI 2011

Top Isu: Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia Kementerian Pertanian memperkirakan terjadi kenaikan harga sapi potong hingga Rp 25 ribu per kilogram selama enam bulan ke depan. Lonjakan harga sapi akan diikuti kenaikan harga daging Rp 10 ribu per kilogram. Pemerintah mengingatkan peternak agar tidak menangguk untung berlebihan. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Prabowo Respatiyo Caturroso menyebutkan kenaikan harga akibat kebijakan penghentian impor sapi dari Australia yang menimbulkan perbaikan harga di tingkat peternak lokal. Sementara itu, Pemerintah Australia berupaya mempercepat suspensi atau penghentian sementara ekspor sapi bakalan ke Indonesia dari sebelumnya ditetapkan selama enam bulan. Menteri Pertanian dan Kehutanan Australia Barat Terry Redman mengungkapkan penghentian ekspor sapi ke Indonesia telah berdampak ke industri peternakan sapi Australia dan juga industri di Indonesia. Di sisi lain, Menteri Pertanian Suswono setelah pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Kehutanan Australia Barat menyatakan Indonesia tidak terpengaruh dengan penghentian ekspor sapi dari Australia. Indonesia memiliki kebijakan sendiri untuk mengimpor dan memprioritaskan sapi lokal. Saat ini, pemerintah sedang melaksanakan sensus ternak dan selanjutnya bisa diketahui kepastian populasi sapi dalam negeri. Tabel 12. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 JUDUL BERITA Harga Sapi Potong Melambung (n) Australia Percepat Suspensi ekspor Sapi (+) Soal Penyembelihan Sapi Australia Dinilai Berlebihan (n) Produksi Sapi Lokal Lebih Diutamakan (+) foto: Sealed the Deal? (+) RI Tunggu Australia Cabut Suspensi Sapi (n) Mentan Australia Berharap RI Mengikuti Standar (n) SURAT KABAR Koran Tempo (21/6) Investor Daily (21/6) Harian Terbit (20/6) Media Indonesia (21/6) Jakarta Post (21/6) Republika (21/6) Kompas (21/6)

8

Pengusaha Sapi Australia Merugi Rp 900 Miliar (n)

Koran Tempo (21/6)

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

29

Negatif 0%

Netral 62% Positif 38%

Gambar 34. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Pemberitaan mengenai Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia menjadi top isu. sebanyak 8 berita terkait isu ini mengemuka. Mayoritas berita membahas mengenai pertemuan antara Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig untuk membahas mengenai kelanjutan permasalahan ekspor sapi Australia.Suswono Bayu Krisnamurthi Prabowo Respatiyo Caturroso Joni Liano Ferry Sofwan HM Mustami'uddin Ibrahim Joe Ludwig Terry Redman 0 2 3 4 6 1 1 1 1 1 4 5

Gambar 35. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

C.

RABU, 22 JUNI 2011

Top Isu : Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia / Stok Daging Sapi Nasional Kementerian Pertanian akan menunggu hasil investigasi tim independen yang terdiri dari empat orang dari Australia dan Indonesia. Saat ini tim independen Indonesia sudah mulai bekerja untuk mendiskusikan bersama tim independen Australia untuk menetapkan standar bersama. Menteri Pertanian Suswono mengatakan pihaknya terus berupaya dengan menggenjot produksi sapi dan daging dari peternak lokal di seluruh Indonesia. Di kesempatan lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan Pemerintah Australia tidak bisa mendikte Indonesia agar melakukan pemotongan sapi eks-Australia sesuai standar yang mereka inginkan. Indonesia memiliki standar pemotongan hewan yang disesuaikan dengan tradisi dan budaya Indonesia. Tabel 13. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 JUDUL BERITA Swasembada Daging Dipercepat (+)Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

SURAT KABAR Bisnis Indonesia (22/6)

30

2 3 4 5 6 7 8

Sapi Lokal Mampu Bersaing dengan Sapi Australia (+) Soal Standar, Australia Tak Bisa Mendikte (n) Pengusaha Sapi Minta Pemerintah Tegas (n) RI Australia Susun Standar operasi PRH (+) Australia Butuh Pasar Indonesia (n) Sapi Australia Diduga Langgar Aturan Kesehatan (n) Stok Sapi di Jabar Cukup Hingga Lebaran (+)

Pelita (22/6) Kompas (22/6) Bisnis Indonesia (22/6) Kontan (22/6) Investor Daily (22/6) Koran Tempo (22/6) Suara Pembaruan (21/6)

Positif 50%

Negatif 0%

Netral 50%

Gambar 36. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Masih seperti sehari sebelumnya, Isu Penghentian ekspor sapi bakalan oleh Australia masih menjadi top isu harian, diangkat dalam 8 berita. Kecenderungan pemberitaan bersentimen positif dan netral. Tidak ada satupun berita negative yang muncul.Suswono Bayu Krisnamurthi Prabowo Bess Tiesnamurti Kisman A Rasyid Rofi Munawar Joni Liano Benny Pasaribu Joe Ludwig Terry Redman 0 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 3

2

Gambar 37. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

D.

KAMIS, 23 JUlI 2011

Top Isu : Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XIII Dalam telekonferensi antara Presiden dan peserta Pekan Nasional XIII Petani Nelayan 2011 di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pemreintah terus berkomitmen menaikkan anggaran pertanian setiap tahun, sesuai kemampuan keuangan negara. Tahun ini nominalnya mencapai Rp 16,7 triliun, naik 100 persen dibanding tahun lalu. Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga memerintahkan instansi terkait mengontrol dan mengawasi impor gula rafinasi dengan baik. Langkah itu perlu dilakukan agarKajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

31

jangan sampai peredaran gula rafinasi menganggu pasar dan harga di tingkat petani. Selain itu, Presiden menginstruksikan Perum Bulog menjalankan perannya mengamankan cadangan beras di dalam negeri dalam jumlah yang besar guna menghindari permainan harga yang dilakikan spekulan. Tabel 14. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JUDUL BERITA Presiden: Kontrol Impor gula Rafinasi (n) Presiden Ingin Tangkal Spekulan Beras (n) Anggaran Pertanian Rp 16,7 Triliun (+) Presiden: Petani dan nelayan Jangan Berpolitik Praktis (n) Presiden: KuR untk Petani Perlu Dipermudah (+) SBY Minta Petan dan nelayan nggak Berpolitik (n) SBY: Pertanian Masih Jadi Prioritas (+) Jangan Koprupsi Agar Anggaran Pertanian Tumbuh (+) Petani Boleh Tepuk Tangan.. (-)Negatif 11%

SURAT KABAR Kompas (23/6) Bisnis Indonesia (23/6) Jurnal nasional (23/6) Investor Daily (23/6) Investor Daily #2 (23/6) Rakyat Merdeka (23/6) Republika (23/6) Bisnis Indonesia (23/6) Kompas #2 (23/6)

Netral 44%

Positif 45%

Gambar 38. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Isu Pekan Nasional XIII Petani Nelayan 2011 kembali mengemuka dengan total berita sebanyak 9 berita. Kembali munculnya isu ini tidak lepas dari telekonferensi yang diadakan antara Presiden SBY dan peserta PenAS. Beberapa topic yang muncul adalah persoalan anggaran pertanian dan gula rafinasi. Mayoritas berita bersentimen antara positif dan netral.

Gambar 39. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

E.

JUMAT, 24 JUNI 2011

Top Isu : Gejolak Harga dan Krisis Pangan Sebanyak 19 negara maju dan berkembang ditambah Uni Eropa (G-20) sepakat mendorong negara-negara di seluruh dunia mengintegrasikan kebijakan harga

32

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

pangan di pasar internasional. Kesepakatan ini dihasilkan dari pertemuan para menteri pertanian G-20 yang berlangsung selama 2 hari (22-23 Juni) di Paris, Perancis. G-20 menilai tanpa sinkronisasi kebijakan, harga makanan naik 37% dari awal hingga akhir tahun ini.G-20 menilai tanpa sinkronisasi kebijakan, harga makanan naik 37% dari awal hingga akhir tahun ini. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia yang diwakili oleh Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengusulkan agar lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan membentuk jaringan regional di Asia Timur dan Asia Tenggara. Jaringan lembaga penelitian dan pengembanan tersebut akan berkolaborasi dengan Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI) dan perlu didukung oleh Institut Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI). Dari dalam negeri, kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat mengatakan tidak setuju dengan hasil pertemuan G-20 tersebut. Mereka menilai kesepakatan itu hanyalah upaya negara maju membangkitkan kembali kebijakan neoliberal. Tabel 15. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 JUDUL BERITA g-20 Dorong Integrasi Harga Pangan (n) g-20 Ingatkan Krisis Pangan Bayangi Dunia (n) Jadikan Petani sebagi Solusi Krisis Pangan (-) RI Dukung Aliansi global untuk Ketahanan Pangan (+) SURAT KABAR Bisnis Indonesia (24/6) Kompas (24/6) Kompas (24/6) Investor Daily (24/6)

Netral 50% Negatif 50%

Positif 0%

Gambar 40. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Isu Gejolak Harga dan Krisis Pangan mengemuka sebanyak 4 berita. Isu ini muncul terkait dilangsungkannya pertemuan g-20 untuk membahas isu krisis pangan. gambar 41. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar IsuSuswono Bayu Krisnamurthi Dani Setiawan Benny N Furqan Henry Saragih Yuyun Pramono Bruno Le Maire 0 1 1 1 1 1 2 1 2

Gambar 41. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

33

3.3.3

KESIMPULAN TREN ISU Berdasarkan rekapitulasi selama periode 18 - 24 Juni 2011, dua isu yang mengemuka selama sepekan ini adalah Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XIII dan Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia. 1. Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XIII

Penyelenggaraan Pekan nasional (PenAS) Petani dan nelayan XIII mendapat perhatian berbagai surat kabar. Tercatat sebanyak 23 berita yang mengangkat isu seputar penyelenggaraan PenAS XIII yang diadakan di Tengarong, Kalimantan Timur pada 18 23 Juni tersebut. Pemberitaan terkait isu ini umumnya mengangkat pernyataan Presiden RI, Wakil Presiden, dan Menteri Pertanian terkait pembangunan pertanian di Indonesia. Menteri Pertanian Suswono di sela-sela persiapan pembukaan PenAS XIII yang berlangsung mulai 18 23 Juni mengakui ketersediaan lahan tanaman pangan dari tahun ke tahun semakin sempit. Pengembangan lahan tersebut hanya setara dengan produksi 908.000 ton atau 69,85% dari target 1,3 juta ton. Meski tak mencapai target, Kementan tetap meningkatkan pengembangan tanaman pangan pada tahun ini yakni untuk padi yang mencakup hibrida, nonhibrida, dan lahan kering sekitar 11,16% menjadi 2,779 juta ha. Sementara itu, pada pembukaan PenAS, Wakil Presiden Boediono menekankan pentingnya ketersediaan pangan di Indonesia. Terpenuhinya jaminan pangan diharapkan mampu menciptakan kemandirian bangsa dalam pemenuhan kebutuhan. Petani juga diharapkan siaga menghadapi pancaroba. Kesiagaan petani diyakini mampu mengamankan produksi pangan dalam negeri. Dalam kesempatan yang sama, gubernur Kalimantan Timur, H. Awang faroek Ishak berharap PenAS dapat mendorong dukungan anggaran bagi pertanian. PenAS juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kemandirian petani nelayan, serta mendorong tumbuhnya kemitraan dan usaha, pengembangan teknologi sehingga kualitas agrobisnis dapat dikembangkan. Sementara itu, telekonferensi antara Presiden dan peserta PenAS XIII, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pemreintah terus berkomitmen menaikkan anggaran pertanian setiap tahun, sesuai kemampuan keuangan negara. Tahun ini nominalnya mencapai Rp 16,7 triliun, naik 100 persen dibanding tahun lalu. Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga memerintahkan instansi terkait mengontrol dan mengawasi impor gula rafinasi dengan baik. Langkah itu perlu dilakukan agar jangan sampai peredaran gula rafinasi menganggu pasar dan harga di tingkat petani. Selain itu, Presiden menginstruksikan Perum Bulog menjalankan perannya mengamankan cadangan beras di dalam negeri dalam jumlah yang besar guna menghindari permainan harga yang dilakikan spekulan.12 9 6

3 0 18 - 20 Juni 21 Juni 22 Juni 23 Juni 24 Juni

Gambar 42. Tren Isu Pekan Nasional (PENAS) XIII periode 18 - 24 Juni 2011

34

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

2.

Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia

Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan oleh Australia masih menjadi salah satu isu yang mengemuka pada pekan ini. Meskipun begitu, jumlah pemberitaannya sudah jauh menurun dibandingkan pekan lalu. Jika pekan lalu jumlah pemberitaannya mencapai 76 berita, pada pekan ini turun drastis hanya mencapai 22 berita. Selain itu, tren isu yang menurun pun terlihat dari pemantauan dua hari terakhir pada pekan ini. Pada tanggal 23 Juni tidak ada pemberitan terkait isu, sementara pada tanggal 24 Juni hanya ada satu berita yang mengangkat isu ini. Pada awal pekan, berbagai surat kabar memberitakan tentang Kunjungan Delegasi Pemerintah Australia untuk melakukan perundingan dengan Menteri Pertanian Suswono. Dalam kunjungan tersebut, Pemerintah Australia mengutarakan upaya mereka agar suspensi atau penghentian sementara ekspor sapi bakalan ke Indonesia dari sebelumnya ditetapkan selama enam bulan, dipercepat. Menteri Pertanian dan Kehutanan Australia Barat Terry Redman mengungkapkan penghentian ekspor sapi ke Indonesia telah berdampak ke industri peternakan sapi Australia dan juga industri di Indonesia. Di sisi lain, Menteri Pertanian Suswono setelah pertemuan tersebut menyatakan pihaknya akan menunggu hasil investigasi tim independen yang terdiri dari empat orang dari Australia dan Indonesia. Saat ini tim independen Indonesia sudah mulai bekerja untuk mendiskusikan bersama tim independen Australia untuk menetapkan standar bersama. Menteri Pertanian juga menyatakan Indonesia tidak terpengaruh dengan penghentian ekspor sapi dari Australia. Indonesia memiliki kebijakan sendiri untuk mengimpor dan memprioritaskan sapi lokal. Saat ini, pemerintah sedang melaksanakan sensus ternak dan selanjutnya bisa diketahui kepastian populasi sapi dalam negeri. Pada kesempatan terpisah, Direktur eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan feedlot Indonesia Joni Liano meminta Pemreintah Indonesia bersikap tegas terhadap Pemerintah Australia. Joni mengatakan Pemerintah Australia tidak bisa mendikte Indonesia agar melakukan pemotongan sapi eks-Australia sesuai standar yang mereka inginkan. Indonesia memiliki standar pemotongan hewan yang disesuaikan dengan tradisi dan budaya Indonesia. Dalam pemberitaan pada pekan ini juga mengemuka tentang dampak penghentian ekspor sapi bakalan terhadap peternak Australia, terutama yang berada di negara bagian northern Territory dan Queensland yang terletak paling depat dengan Indonesia. Dampak penghentian ekspor sapi bakalan terhadap peternak Australia tidak terlepas dari besarnya posisi Indonesia sebagai pasar terbesar untuk penjualan sapi Australia. nilai total industri ternak sapi sekitar 1 miliar dollar Australia (Rp 9,067 triliun) dan nilai ekspor ke Indonesia sekitar 350 juta dollar Australia. Jadi, sepertiga penghasilan ekspor sapi potong Australia berasal dari Indonesia.9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 18 - 20 Juni 21 Juni 22 Juni 23 Juni 24 Juni

Gambar 43. Tren Isu Penghentian Ekspor Sapi Bakalan Australia Periode 18 - 24 Juni 2011Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

35

3.43.4.1

PERIODE 24 JUNI 1 JUlI 2011TOP ISU

Gambar 44. Top Isu Harian Periode 24 Juni 1 Juli 2011

3.4.2 GAMBARAN TOP ISU HARIANA. SENIN, 24 - 26 JUNI 2011

Top Isu: Hilirisasi Industri Kakao Sebanyak 14 industri pengolahan kakao dan cokelat merealisasikan investasi dengan perluasan dan penambahan pabrik baru di Bandung, Jawa Barat. Investasi itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tahun ini sebesar 57,9%, dari 272.875 ton per tahun pada 2010 menjadi 430.960 ton per tahun. Kapasitas terpasang industri cokelat meningkat dari 531.675 menjadi 689.750 ton per tahun di 2011. Atas berbagai kebijakan tersebut, Menteri Perindustrian MS Hidayat mencanangkan tahun 2011 sebagai Tahun Kebangkitan Industri Kakao dan Cokelat Nasional. Saat ini pemerintah tengah menggalakkan hilirisasi agro. Beberapa program digulirkan antara lain penghapusan PPN pada biji kakao, pengenaan bea keluar untuk ekspor biji kakao, serta penerapan SNI wajib untuk kakao bubuk. Tabel 16. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 4 JUDUL BERITA Kebangkitan Kakao (+) Investasi Industri Kakao Meningkat (+) 14 Perusahan Kakao Investasi uS$ 158 Juta ((+) Harum Cokelat Memikat Investor (+) SURAT KABAR Kompas (25/6) Media Indonesia (25/6) Investor Daily (25/6) Kontan (25/6)

36

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

5 6

Industri Kakao Tambah Investasi (+) Sejumlah Industri ekspansi Investasi (+)

Republika (27/6) Suara Karya (27/6)

Positif; 100%

Negatif; 0% Netral; 0%

Gambar 45. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Isu Hilirisasi Industri Kakao mengemuka sebanyak 6 berita. Mencuatnya isu ini terkait dengan terealisasinya investasi pengolahan kakao oleh 14 industri di Bandung, Jawa Barat. Mayoritas berita ini memiliki tone positif dan menjadi sentimen positif bagi pemberlakuan bea keluar kakao.MS Hi dayat Mahendra Si regar Banny Wachjudi Pi eter Jasman Yoseph Chuang 0 1 2 4 6 1 1 3 5

Gambar 46. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

B.

SElASA, 28 JUNI 2011

Top Isu: Bea Keluar (BK) CPO Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) melalui Ketua Badan Eksekutif-nya Agus Pakpahan mengungkapkan protes mereka yang menilai BK CPO tidak efektif dalam mendorong pengembangan industri hilir kelapa sawit. Agus mengatakan, pemerintah menerapkan BK CPO karena tergiur oleh besarnya potensi pendapatan Negara yang dapat dikeruk dari penerapan bea keluar tersebut. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan pemerintah akan merevisi peraturan menyangkut penerapan Bea Keluar (BK) CPO. Dalam revisi tersebut, BK akan tetap diberlakukan secara progresif, tapi mekanismenya akan mengakomodasi berbagai kepentingan. Untuk referensi harganya, peraturan tersebut akan menggunakan referensi harga Jakarta (Indonesia), Kuala Lumpur (Malaysia), dan Rotterdam (Belanda). Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan mengatakan revisi terhadap kebijakan BK CPO tersebut tidak akan membawa perubahan positif jika penerapan tarifnya tetap secara progresif. Selain akan mengurangi daya saing harga di tingkat internasional, pemberlakuan tarif BK secara progresif juga merugikan petani.

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

37

Tabel 17. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 3 JUDUL BERITA govt To Revise CPo export Duty Rule (n) Petani Minta Bea Keluar CPo Dihapus (-) Pengusaha Sawit Protes Pengenaan Bea Keluar CPo (n) SURAT KABAR Jakarta Post (28/6) Bisnis Indonesia (28/6) Rakyat Merdeka (28/6)

Gambar 47. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Isu Bea Keluar (BK) CPO masih mengemuka dan memicu kontroversi di kalangan pemangku kepentingan. Tercatat sebanyak 3 berita membahas isu ini. Kali ini, gapperindo menjadi kelompok yang memprotes pemberlakuan BK CPo. Mereka menolak penerapan BK CPo yang dilakukan secara progresif.

Gambar 48. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

C.

KAMIS, 30 JUNI 2011

Top Isu : Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Kementerian Perdagangan memperkirakan harga pangan, khususnya daging sapi, daging ayam, cabai, dan beras akan naik 5 10 menjelang puasa dan Lebaran walaupun stok dipastikan cukup. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan dari sisi stok, Kementerian Perdagangan sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), untuk melakukan pengecekan ketersediaan bahan pokok dan bahan makanan olahan dari produsen dan pedagang. Tabel 18. Daftar Berita Yang Membahas IsuNO 1 2 JUDUL BERITA Harga Pangan Bakal naik 10% (n) Harga Sembako naik (-) SURAT KABAR Seputar Indonesia (30/6) Kompas (30/6)

38

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

3 4

Harga Sembako Merambat naik (-) Mendag: Jelang Bulan Puasa Harga Beras naik (n)

Sinar Harapan (28/6) Pelita (28/6)

Gambar 49. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Satu bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan, isu Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri mulai mengemuka. Sebanyak 4 berita mengangkat isu ini. Setengah dari pemberitaan yang muncul terkait isu ini memiliki tone negative karena hanya menampilkan fakta negative, yaitu berupa kenaikan berbagai komoditas pangan di pasar tradisional. Sementara setengahnya memiliki tone netral karena meskipun menampilkan fakta negative, tapi tetap diimbangi oleh pernyataan Menteri Perdagangan Mari elka Pangestu yang menjamin stok pangan dalam kondisi aman.

\

Gambar 50. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

D.

JUMAT, 1 JUlI 2011

Top Isu : Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Harga telur dan beras terus merangkak naik selama sepekan terakhir. Tingginya permintaan pasar diduga sebagai penyebab sehingga harga diperkirakan akan terus naik sampai bulan Ramadhan dan Lebaran. Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Banten menjamin pasokan dan ketersediaan Sembilan bahan pokok untuk masuki bulan Juli dan jelang bulan suci Ramadhan tahun ini cukup aman. Meskipun terdapat sedikit kenaikan untuk beberapa kebutuhan bahan pokok, kenaikan tersebut tidak mengurangi daya beli warga masyarakat Lebak. Tabel 19. Daftar Berita Yang Membahas Isu

no1

JuDuL BeRITA Harga Telur dan Beras Terus naik (-)

SuRAT KABAR Kompas (1/7)

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

39

2 3

Pasokan Sembako untuk Lebak Cukup Aman (+) Waspadai Lonjakan Harga Pangan (-)

Pelita (1/7) Republika (1/7)

Gambar 51. Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan

Masih melanjutkan tren sehari sebelumnya, isu Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri mengemuka sebagai top isu harian. Mayoritas berita memiliki tone negatif karena hanya memunculkan fakta tentang kenaikan harga tanpa ada counter dari kelompok pemangku kebijakan.

Gambar 52. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

3.4.3

KESIMPUlAN TREN ISU

Berdasarkan Kajian Tren Isu Mingguan, disimpulkan bahwa isu yang paling mengemuka selama sepekan ini adalah Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Isu lain yang turut mengemuka adalah Bea Keluar (BK) CPO. 1. Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri

Pada pekan terakhir bulan Juni, isu mengenai Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul fitri mulai mengemuka. Jumlah berita terkait isu ini tercatat sebanyak 10 berita. Tapi tren pemberitaan isu ini diperkirakan akan terus naik seiring dengan pelaksanaan bulan Ramadhan yang semakin dekat. Menjelang Ramadhan dan Idul fitri, sejumlah komoditas pangan sudah mulai merangkak naik. Menurut Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, ngadiran, komoditas yang kenaikan harganya cukup signifikan ialah telur ayam. Tingginya harga tersebut disebabkan adanya penyakit di beberapa daerah di Jawa. Selain telur, harga beras juga terus naik meski sedikit demi sedikit. Beras merupakan salah satu komoditas pangan

40

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

yang pasti mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran. Dirjen Perdagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan gunaryo menyatakan harga beras sejak awal hingga pertengahan Juni naik sekitar Rp 100 Rp 150/ kg. namun gunaryo tidak mengkhawatirkan lonjakan harga beras menjelang Lebaran. Menurutnya, harga beras biasanya tidak naik terlalu tinggi. Kalaupun mulai terjadi lonjakan harga, Bulog bisa melakukan operasi pasar atau melepas beras untuk keluarga miskin lebih cepat. Menteri Perdagangan Mari elka Pangestu juga menjamin pasokan bahan-bahan pokok masih aman menjelang bulan puasa dan Lebaran. Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan produsen untuk mengecek ketersediaan bahan pokok dan bahan makanan olahan dari produsen dan pedagang. Kemendag juga akan terus melakukan pemantauan yang menyebabkan gangguan distribusi dan berdampak pada gangguan harga.

Gambar 53. Tren Isu Kenaikan Harga Pangan Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri periode 25 Juni 1 Juli 2011

2.

Bea Keluar (BK) CPO

Isu Bea Keluar (BK) CPO muncul menjadi salah satu isu yang mengemuka pada pekan 25 Juni 1 Juli 2011. Tercatat sebanyak 7 berita membahas tentang isu ini. Mengemukanya isu ini antara lain masih terkait dengan protes dari kalangan pemangku kepentingan, terutama kelompok petani terhadap penerapan kebijakan bea keluar (BK) CPo. gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (gapperindo) melalui Ketua Badan eksekutif-nya Agus Pakpahan mengungkapkan protes mereka yang menilai BK CPo tidak efektif dalam mendorong pengembangan industri hilir kelapa sawit. Agus mengatakan, pemerintah meski sudah menyadari bahwa kebijakan BK CPo tidak efektif mendorong hilirisasi industri minyak sawit, tetapi tetap menerapkan BK CPo karena tergiur oleh besarnya potensi pendapatan negara yang dapat dikeruk dari penerapan bea keluar tersebut. Senada dengan Agus, pengamat dari Lembaga Pendidikan Perkebunan Medan Bambang edi Saputro menyatakan bahwa dari pengamatannya selama ini, para petani sawit tidak mendapatkan manfaat atas penerapan BK CPo progresif. Para petani justru paling dirugikan oleh kebijakan itu, yang berdampak pada turunnya harga tandan buah

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

41

segar (TBS) kelapa sawit milik mereka. Menurut Bambang, para petani sawit akan bersedia menerima penerapan BK CPo bila sebagian besar atau bahkan seluruh dana hasil pungutan BK CPo dikembalikan kepada para petani. Pengembaliannya bisa dalam bentuk program sertifikasi lahan milik para petani, revitalisasi perkebunan, penyediaan bibit unggul yang murah, dan keterseidaan pasokan pupuk yang melimpah. Menanggapi hal tersebut, Menko Perekonomian Hatta Radjasa berjanji akan mendukung setiap industri hilir CPo dengan memberikan insentif khusus. Menurut Menko Perekonomian, pengembangan perkebunan sawit tidak hanya diarahkan dalam bentuk ekspor mentah, tapi sudah berbentuk industri turunan. Sementara itu, Dirjen Perdagangan Luar negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, instrumen kebijakan bea keluar sampai saat ini dirasakan masih efektif. namun, pemerintah tetap akan melakukan evaluasi kebijakan dari segi penerapan harga batas bawah dan struktur tarifnya sehingga dapat mendukung hilirisasi komoditas kelapa sawit.

Gambar 54. Tren Isu Bea Keluar (BK) CPO Periode 25 Juni 1 Juli 2011

42

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

LAMPIRAN DAFTAR TOKOHNO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. NAMA TOKOH Abdul Manaf Agus Pakpahan Anis Matta Asnawi Awang faroek Ishak Banny Wachjudi Banun Harpini Bayu Krisnamurhi Benny n furqan Benny Pasaribu Bess Tiesnamurti Bill farmer Boediono Bruno Le Maire Budi Agustomo Bustanul Arifin Charles Armstrong Coll Lewis Dani Setiawan Deddy Saleh Djayadi gunawan Don Heatly elianor Sembiring endang Sukara fadel Muhammad fadhil Hasan ferry Sofwan firman Soebagyo franky Sibarani guanryo gusmardi Bustami Hadi Prasetyo Haniwar Arief Haniwar Syarif Haryono Hatta Radjasa Havavo Pian Henry Saragih Heri Ahmad Sukria Herman Khaeron JABATAN/ KEDUDUKAN Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ProvinsiKalimantan Barat Ketua Badan eksekutif gabungan Asosiasi Petani perkebunan Indonesia (gapperindo) Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Ketua umum Asosiasi Pengusaha Daging Indonesia (APDI) Jabodetabek gubernur Kalimantan Timur Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Wakil Menteri Pertanian Koordinator eksekutif nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sekjen HKTI (Versi osman Sapta) Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Duta Besar Australia untuk Indonesia Wakil Presiden RI Menteri Pertanian Prancis Ketua forum Peternak Sapi Jawa Timur guru Besar universitas Lampung Presiden Asosiasi Peternak new South Wales Perwakilan Meat Live Stoc Australia (MLA) Ketua Koalisi Anti utang Dirjen Perdagangan Luar negeri Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ketua Meat & Livestock Australia (MLA) Ketua DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Menteri Kelautan dan Perikanan Direktur eksekutif gAPKI Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Sekjen gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (gapmmi) Dirjen Perdagangan Dalam negeri Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Asisten II Bidang ekonomi Pembangunan Pemprov Jatim Direktur eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Direktur eksekutif Asosiasi Pemrosesan Daging Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Menko Perekonomian Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Pakar dari fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Wakil Ketua Komisi IV DPR

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011

43

NO 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82.

NAMA TOKOH Hikmahant Juwana HM Mustamiuddin Ibrahim Jayadi Joe Ludwig Joni Liano Julia gillard Jusuf gunawan Kisman A Rasyid Luke Bowen Mahendra Siregar Mamur Hasanuddin Mari elka Pangestu Masinto Pasaribu Mindo Sianipar MS Hidayat nasyiruddin natsir Mansyur Pascal Lamy Philip glyde Pieter Jasman Prabowo Respatiyo Caturroso Pramono Anung Rochadi Tawaf Rofi Munawar Rudy Prayitno Rusman Heriawan Siswono Yudhohusodo Soeparwoko Adisumarno Soetarto Alimoeso Sudjarwanto Susilo Bambang Yudhoyono Suswono Taufiq Kiemas Teddy Sutiana Teguh Boediyana Terry Redman Thomas Sembiring Viva Yoga Mulyadi Winarno Thohir Yoseph Chuang Yudi guntara Yuyun Pramono

JABATAN/ KEDUDUKAN guru Besar Hukum Internasional fHuI Ketua Majelis ulama Indonesia (MuI) Wilayah nusa Tenggara Barat (nTB) Bidang fatwa Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Menteri Pertanian Australia Direktur eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan feedlot Indoensia Perdana Menteri Australia Staf Khusus Presiden bidang Pangan dan energi Bekas Kepala Pusat Karantina Hewan Kementerian Pertanian Direktur eksekutif northern Territory Cattlemens Association Wakil Menteri Perdagangan Anggota Komisi IV DPR Menteri Perdagangan Ketua DPn Republik Demokrat Anggota Komisi IV DPR RI Menteri Perindustrian Pengurus forum Peternak Sapi Indonesia (fPSI) Wakil Ketua Bidang Perdagangan Distribusi dan Logistik KADIn Dirjen World Trade organization (WTo) Wakil Menteri Pertanian Australia Ketua Asosiasi Industri Kakao Indonesia Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Anggota Komisi IV DPR RI Ketua Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Peternak Indonesia (HPI) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Angota Komisi IV DPR Kepala Dinas Petenakan Jawa Timur Direktur utama Perum Bulog Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Presiden RI Menteri Pertanian Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Direktur utama PT Buli Ketua umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Menteri Pertanian dah Kehutanan Australia Barat Direktur eksekutif Pengusaha Importir Daging Indonesia (Apsidi) Anggota Komisi IV DPR RI Ketua Kontak Tani nelayan Andalan (KTnA) / Ketua Pelaksana PenAS XIII Presiden Direktur PT general food Industries Ketua forum Peternak Budidaya Penggemukan Sapi Jawa Barat Pelaksana Program Sekretariat nasional Koalisi Anti-utang (KAu)

44

Kajian Tren Isu Kementerian Pertanian - Periode Juni 2011