jurnal pendidikan luar biasa pengaruh penggunaan …

26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 1 JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN CD BINAURAL BEATS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK LAMBAN BELAJAR DI SDN 3 JENENGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: ANI SETIYANI K5112005 [email protected] Dosen Pembimbing I : Drs. Subagya, M.Si Dosen Pembimbing II : Sugini, S.Pd., M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2016

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

PENGARUH PENGGUNAAN CD BINAURAL BEATS

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA

ANAK LAMBAN BELAJAR DI SDN 3 JENENGAN TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

Oleh:

ANI SETIYANI

K5112005

[email protected]

Dosen Pembimbing I : Drs. Subagya, M.Si

Dosen Pembimbing II : Sugini, S.Pd., M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2016

Page 2: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2

PENGARUH PENGGUNAAN CD BINAURAL BEATS

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA

ANAK LAMBAN BELAJAR DI SDN 3 JENENGAN TAHUN PELAJARAN

2015/ 2016

Ani Setiyani

Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CD Binaural Beats

terhadap kemampuan membaca anak lamban belajar di SDN 3 Jenengan tahun

pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen dengan

pendekatan subjek tunggal atau single subject research yakni penelitian terhadap

individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan

akibatnya terhadap variabel terikat diukur dalam kondisi tersebut. Subjek dalam

penelitian ini adalah 1 siswa lamban belajar kelas VI di SDN 3 Jenengan tahun

pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, tes yang

digunakan yaitu tes praktik untuk mengukur kemampuan membaca permulaan.

Instrumen tes diuji dengan validitas isi dan reliabilitas antar penilai. Penelitian

ini menggunakan teknik analisis data menggunakan analisis visual grafik (Visual

Analysis of Grafik data) dengan cara memplotkan data-data ke dalam grafik.

Dari hasil analisis deskriptif dapat diperoleh nilai rata-rata fase baseline

1 55,33% fase intervensi 70% dan fase baseline 2 sebesar 77,66%. Terdapat

peningkatan mean level pada setiap fase, yaitu pada fase baseline 1 ke fase

intervensi sebesar 14,67% sedangkan dari fase intervensi ke fase baseline 2

terjadi peningkatan sebesar 7,66%. Perubahan level yang terjadi pada fase

baseline 1 fase intervensi adalah (+10) dan perubahan level dari fase intervensi

ke baseline 2 adalah (+3,33). Perubahan overlap yang terjadi adalah 0% pada

fase baseline 1 ke intervensi, dan 0% pada fase intervensi ke baseline 2. Dengan

demikian hipotesis yang berbunyi “Penggunaan CD Binaural Beats berpengaruh

positif dalam meningkatkan kemampuan membaca anak lamban belajar di SDN 3

Jenengan tahun pelajaran 2015/2016” dapat diterima kebenarannya. Kesimpulan

menyatakan bahwa penggunaan CD Binaural Beats berpengaruh positif terhadap

peningkatan kemampuan membaca anak lamban belajar di SDN 3 Jenengan

tahun pelajaran 2015/2016.

Page 3: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3

Kata kunci: CD Binaural Beats, Kemampuan Membaca, Anak Lamban Belajar

ABSTRACT

This research aimed to find out the effect of binaural beats on the reading

ability of slow learning children SD 3 Jenengan in the academic year of

2015/2016.

This experimental research used a quantitative approach with single

subject research, the study of individuals in the absence of treatment and then to

the treatment and effect on the dependent variable is measured in these condition.

Subject in this research is a slow learner sixth grade children at SDN 3 Jenengan

in the academic year 2015/2016. The technique of collecting data used test which

was practical test to measure a reading ability. The test instrument was tested by

content validity and inter-rater reliability. This research used a visual analysis

chart (Visual Analysis of Graph data) by way of plotting the data into graphs.

Descriptive analysis of the results can be obtained by the average value of

the baseline 1 55.33%, intervention phase 70%, and baseline 2 phase 77.66%.

there is in increase in the mean level in each phase, in phase baseline 1 to

intervention 14,67% and in phase intervention to baseline 2 phase an increase

7.66%. level change that occur in the baseline 1 is (+10) and change level from

baseline to the intervention 2 is (+3.33). change that occur overlap is 0% at

baseline 1 to intervention, and 0% at intervention to baseline 2. Thus the

hypothesis “ use of Binaural Beats CD had a positive effect in improving the

reading skills of slow learn children at SDN 3 Jenengan the academic year

2015/2016” can be accepted as true. The conclusion states that the used of

Binaural Beats CD had a positive effect on slow learn children’s improved

reading skills in SDN 3 Jenengan academic year 2015/2016.

Keywords: Binaural Beats CD, Reading Ability, Slow Learner’s children

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hak asasi manusia, dengan pendidikan yang

dimiliki akan membuat seseorang mampu untuk menghadapi setiap permasalahan

yang terjadi dalam kehidupan. Kebijakan tentang pendidikan di Indonesia tertuang

dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 31, dengan adanya kebijakan ini

diharapkan setiap warga Negara Indonesia dapat terjamin pendidikannya. Seluruh

lapisan masyarakat apapun kondisinya diharapkan dapat mengenyam pendidikan,

termasuk Anak Berkebutuhan Khusus. Yusuf (2003:3) mengungkapkan “dalam

konteks pendidikan untuk semua anak-anak yang mengalami kelainan fisik,

intelektual, sosial emosional, gangguan perseptual, gangguan motoric, atau Anak

Page 4: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4

Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan warga Negara yang memiliki hak yang

sama untuk menikmati pendidikan seperti warga Negara lain.”

Salah satu kategori Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak lamban

belajar. Anak lamban belajar merupakan anak yang memiliki IQ di bawah normal,

namun tidak termasuk golongan anak tunagrahita (biasanya IQ sekitar 80-85)

(Depdikbud, 2007:14). Tingkat inteligensi yang sedikit di bawah rata-rata ini

menimbulkan berbagai dampak pada diri anak antara lain anak memerlukan waktu

yang lama untuk memahami suatu materi, dan juga anak membutuhkan penjelasan

yang berulang-ulang untuk memahami materi pelajaran. Keterlambatan yang

dialami anak ini tidak disertai dengan hambatan pada perilaku adaptifnya seperti

pada anak tunagrahita. Depdikbud (2007:14) mengungkapkan “Anak lamban

belajar juga mengalami keterlambatan berpikir, merespon rangsang dan

kemampuan beradaptasi, namun lebih baik dibandingkan tunagrahita.” .

Hambatan kemampuan yang dialami oleh anak lamban belajar dapat

terjadi pada aspek akademik, fisik maupun sosial. Gangguan dalam bidang

akademik yang terjadi meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung

sehingga berdampak pada prestasi akademik yang rendah. Penelitian ini fokus

pada kemampuan membaca anak lamban belajar yang mengalami hambatan.

Kemampuan membaca anak lamban belajar mengalami hambatan baik dalam

kemampuan membaca permulaan (tidak lancar membaca, lemah dalam kecepatan

membaca) maupun dalam kemampuan memahami isi bacaan.

Kemampuan membaca anak lamban belajar yang mengalami hambatan ini

memerlukan perhatian dan penanganan khusus dari guru di sekolahnya dalam

mengikuti proses pembelajaran. Kenyataan yang terjadi adalah guru di sekolah

cenderung mendasarkan pada pemenuhan kebutuhan siswa rata-rata, sehingga

anak lamban belajar kurang terakomodasi kebutuhannya. Hal tersebut bukan

berarti guru tidak memberikan penanganan khusus sama sekali, penanganan

khusus yang diberikan oleh guru dalam pemenuhan kebutuhan pada anak lamban

belajar pada umumnya terbatas pada pemberian variasi pada media pembelajaran,

alat peraga dan sumber belajar.

Page 5: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

5

Penanganan khusus pada kemampuan membaca yang terhambat dapat

dilakukan dengan mengajar anak membaca menggunakan metode tertentu seperti

metode Fernaid, Gilingham dan Analisis Glass. Selain menggunakan metode

mengajar membaca, upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca dapat

dilakukan dengan menggunakan terapi yang akhir-akhir ini berkembang pesat.

Salah satu terapi yang sedang berkembang saat ini adalah Binaural Beats.

Binaural Beats merupakan Brainwave Entraintment atau terapi otak yang prinsip

kerjanya adalah memberikan stimulasi berupa memperdengarkan nada dengan

frekuensi yang berbeda pada masing-masing telinga. Frekuensi ini nantinya akan

membentuk satu frekuensi baru di dalam otak dan akan membawa gelombang

otak menuju frekuensi baru yang terbentuk. Ketika gelombang otak berada pada

frekuensi yang baru, maka akan memudahkan seseorang untuk memasuki alam

pikiran bawah sadar dan memprogram otak untuk menghilangkan kesulitan yang

dialami, dalam hal ini kesulitan dalam membaca.

Penelitian terkait binaural beat telah dilakukan oleh Reedjik, Bolders dan

Hommel (2013). Reedjik dkk melakukan penelitian terkait dampak Binaural Beat

terhadap kreatifitas. Hasil yang diperoleh adalah Binaural Beat mampu

meningkatkan kreatifitas pada sebagian orang, karena setiap orang memiliki

kontrol kognitif yang berbeda. Binaural Beat berpengaruh positif pada sebagian

jenis system kontrol kognitif, namun pada sebagian yang lain tidak berpengaruh.

Penelitian lain yang terkait terapi otak dilakukan oleh Qodariyah dkk

(2012) yakni tentang Brain Game untuk menurunkan frekuensi kesulitan

membaca yang hasilnya adalah Brain Game berpengaruh dalam penurunan

frekuensi kesulitan membaca. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan menggunakan CD Binaural Beat untuk

meningkatkan kemampuan membaca anak lamban belajar dalam hal ini

kemampuan membaca permulaan anak.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan CD

Binaural Beat berpengaruh dalam peningkatan kemampuan membaca anak

lamban belajar di SD N 3 Jenengan tahun pelajaran 2015/2016?”. Adapun tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan CD Binaural

Page 6: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

Beats terhadap peningkatan kemampuan membaca anak lamban belajar di SD N 3

Jenengan tahun pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan subjek

tunggal atau single subject research yang dilaksanakan di SDN 3 JENENGAN

dengan subjek berupa anak lamban belajar kelas VI sebanyak satu orang.

Penelitian dengan pendekatan subjek tunggal silakukan dengan membandingkan

data pada tiga fase yang dilalui oleh subjek, yakni fase Baseline 1(A1) atau fase

sebelum diberikan tindakan, fase Intervensi atau pemberian tindakan dan fase

Baeline 2 atau fase setelah diberikan tindakan. Skor yang diperoleh pada setiap

fase akan dilakukan analisis, baik dalam fase itu sendiri maupun antar fase.

Penelitian ini diharapkan mampu menemukan pengaruh penggunaan cd Binaural

Beats terhadap peningkatan kemampuan membaca pada anak lamban belajar.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes keterampilan dengan teknik

penilaian berupa penilaian praktik/ kerja. Praktik yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah praktik membaca permulaan, dimana subjek diminta membaca kata

yang telah disiapkan oleh peneliti.

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis visual grafik (Visual Analysis of Graphic Data) meliputi analisis dalam

kondisi dan analisis antar kondisi. Analisis visual grafik sendiri dilakukan dengan

cara memplotkan data-data ke dalam grafik (Sunanto, 2005). Analisis dalam

kondisi adalah menganalisis perubahan data dalam satu kondisi misalnya dalam

kondisi baseline atau intervensi. Komponen analisis dalam konsisi meliputi (1)

panjang kondisi, (2) estimasi kecenderungan arah, (3) kecenderungan stabilitas,

(4) kecenderungan jejak data, (5) level stabilitas rentang, (6) level perubahan.

Komponen analisis antar kondisi meliputi (1) jumlah variabel yang diubah, (2)

perubahan kecenderungan arah, (3) perubahan kecenderungan stabilitas, (4) level

perubahan, (5) overlap.

Page 7: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

7

Dalam mengadakan sebuah penelitian, prosedur penelitian dilakukan

dengan beberapa tahapan yaitu:

1) Melakukam proses perijinan kepada pihak SD N 3 Jenengan dan mengurus

berkas-berkas untuk menyusun skripsi dengan pihak Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2) Melakukan persiapan instrumen setelah mendapatkan izin dari pihak

sekolah, selanjutnya mempersiapkan instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian.

3) Melakukan uji validitas instrumen sebelum melakukan penelitian

4) Melakukan pretest untuk menentukan kemampuan membaxa anak lamban

belajar yang akan digunakan sebagai baseline sebelum melaksanakan

treatment.

5) Treatment setelah mengetahui baseline melalui pretest kemudian

melaksanakan treatment dengan menggunakan CD Binaural Beat.

Treatmen ini dilaksanakan selama 10 sesi pertemuan.

6) Melakukan tes akhir untuk menentukan baseline terakhir. Tes ini

dilaksanakan selama 5 kali pertemuan, hal ini dilakukan untuk mengetahui

apakah ada perkembangan dari baseline pertama setelah dilaksanakan

terapi

7) Analisis data, setelah melaksanakan treatment dan tes baseline kedua

maka selanjutnya adalah analisis data dengan membandingkan hasil

dengan baseline

8) Pelaporan hasil, setelah analisis data prose hasil yang telah dilaksanakan

HASIL

1) Analisis dalam kondisi

a) Panjang kondisi

Panjang kondisi merupakan banyaknya data poin atau skor pada setiap

kondisi. Penelitian ini menggunakan desain A – B – A ynag terdiri dari

fase baseline 1 (A1) yang dilaksanakan selama 5 sesi, intervensi (B)

Page 8: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

selama 10 sesi dan baseline 2 (A2) selama 5 sesi. Panjang kondisi

dalam penelitian ini disajikan dalam tabel dibawah

Kondisi Baseline 1

A1

Intervensi B Baseline 2

A2

Panjang

kondisi

5 10 5

b) Estimasi kecenderungan arah (trend)

Estimasi kecenderungan arah (trend) digunakan untuk menentukan

pengaruh kondisi yang dikontrol. Kecenderungan arah menunjukkan

perubahan setiap data dari sesi ke sesi. Penelitian ini menggunakan

metode belah dua dalam mengestimasi kecenderungan arah. Berikut

langkah-langkah untuk menentukan kecenderungan arah:

1) Membagi data pada fase baseline atau intervensi menjadi

dua bagian

2) Bagian kanan dan kiri dibagi lagi menjadi dua bagian

3) Tentukan posisi median dari masing-masing belahan

4) Tarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik

temu antara garis grafik dengan garis belahan kanan dan

kiri.

Berdasarkan metode belah dua tersebut dapat diketahui

estimasi kecenderungan arah grafik (trend) pada setiap fase.

Estimasi kecenderungan arah grafik (trend) disajikan pada

gambar berikut

Page 9: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

9

Berdasarkan analisis grafik estimasi kecenderungan arah

subjek RA terdapat peningkatan kemampuan membaca

permulaan dari sesi awal hingga akhir. Pada sesi baseline 1

(A1) terlihat kecenderungan arah mendatar dan terdapat

kestabilan meskipun pada sesi ketiga terdapat peningkatan,

namun pada sesi selanjutnya terjadi penurunan. Pada sesi

intervensi terlihat kecenderungan arah menaik, sehingga dapat

dikatakan terdapat peningkatan kemampuan membaca

permulaan saat diterapkan penggunaan CD Binaural Beat. Sesi

baseline 2 terlihat kecenderungan arah mendatar dan stabil.

Estimasi kecenderungan arah pada grafik dapat dimasukkan

dalam tabel berikut ini:

Kondisi A1 B A2

Estimasi

kecenderungan

arah

(=)

(+)

(=)

Page 10: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

c) Kecenderumgan stabilitas

Kriteria stabilitas yang digunakan dalam penelitian ini sebesar

15%(0,15). Data yang diperoleh dari fase baseline 1 adalah rentang

stabilitas = 8,25. Mean level = 55,33. Batas atas = 59,455. Batas

bawah = 51,205, Kecenderungan stabilitas = 100%. Data yang

diperoleh dari fase intervensi adalah rentang stablititas = 11,25, mean

level = 70, batas atas = 75,625, batas bawah = 64,375, dan

kecenderungan stabilitas = 100%. Data yang diperoleh dari fase

baseline 2 adalah rentang stabilitas = 12, mean level = 78,666, batas

atas = 84,666, batas bawah = 72,666 dan kecenderungan stabilitas =

100%.

Tingkat stabilitas menunjukkan derajat variasi atau besar kecil rentang

kelompok data tertentu. Jika persentase stabilitas sebesar 85%-90%

dikatakan stabil, sedangkan dibawah 85% dikatakan tidak stabil.

Adapun kecenderungan stabilitas dapat disajikan dalam tabel dibawah

Kondisi Baseline 1

(A1)

Intervensi

(B)

Baseline 2

(A2)

Kecenderungan

arah

Stabil

(100%)

Stabil

(100%)

Stabil

(100%)

Berdasarkan hasil perhitungan data tersebut, dapat disimpulkann

bahwa fase baseline 1 kecenderungan stabilitas sebesar 100% yang

berarti stabil, fase intervensi (B) kecenderungan stabilitas sebesar

100% yang berarti stabil dan fase baseline 2 (A2) kecenderungan

stabilitas sebesar 100% yang berarti stabil.

Page 11: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

11

d) Kecenderungan jejak data

Menentukan jejak data sama dengan menentukan kecenderungan arah,

sehingga data yang ada pada kondisi jejak data sama dengan data pada

kecenderungan arah. Kondisi jejak data disajikan pada tabel dibawah

Kondisi Baseline 1

(A1)

Intervensi

(B)

Baseline 2

(A2)

Kecenderungan

jejak data

(=)

(+)

(=)

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jejak data pada

fase baseline 1 (A1) adalah cenderung mendatar atau tetap. Fase

intervensi (B) jejak data mengalami kenaikan, sedangkan fase baseline

2 (A2) jejak data cenderung mendatar atau tetap.

e) Level stabilitas dan rentang

Penentuan level stabilitas sama dengan kecenderungan stabilitas

sedangkan rentang dari skor yang terendah sampai tertinggi dapat

dilihat pada tabel berikut

Kondisi Baseline 1

(A1)

Intervensi (B) Baseline 2

(A2)

Kecenderungan

arah

Stabil

(100%)

Stabil

(100%)

Stabil

(100%)

Rentang

stabilitas

55 – 56,67 65 - 75 78,33 - 80

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa level stabilitas

dan rentang pada fase baseline 1 (A1) data stabil dengan rentang skor

55 – 56,67. Fase intervensi (B) data stabil dengan rentang skor 65 –

Page 12: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

12

75. Fase baseline 2 (A2) data yang diperoleh stabil dengan rentang

skor 78,33 – 80. Ketiga fase tersebut menunjukkan kestabilan data.

f) Level perubahan

Perubahan level dapat diketahui dengan cara menghitung selisih antara

data terakhir dan data pertama pada setiap sesi. Kemudian tentukan

arah dengan memberi tanda +, -. Dan =. Perubahan level dari hasil

penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut

Kondisi A1 B A2

Perubahan

level

55 - 55

(0)

65 - 75

(+10)

78,33 - 80

(+1,67)

Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada fase

baseline 1 (A1) perubahan level sebesar 0, sehingga tidak ada

perubahan. Fase intervensi (B) perubahan level membaik sebesar +10

dan fase baseline 2 diperoleh data membaik sebesar +1,67. Perubahan

level terkecil terjadi pada fase baseline 2 (A2) dan perolehan fase

terbesar pada fase intervensi (B).

Enam komponen analisis visual dalam kondisi tersebut kemudian

dimasukkan dalam format rangkuman. Rangkuman hasil analisis

visual dalam kondisi disajikan pada tabel berikut

Page 13: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13

Kondisi Baseline 1

(A1)

Intervensi

(B)

Baseline 2

(A2)

Panjang

kondisi

5 10 5

Estimasi

Kecenderungan

arah

(=)

(+)

(=)

Kecenderungan

stabilitas

100 %

(stabil)

100%

(stabil)

100%

(stabil)

Jejak data

(=)

(+)

(=)

Level stabilitas

dan rentang

Stabil

(55-56,67)

Stabil

(65 - 75)

Stabil

(78,33 - 80)

Perubahan

level

55-55

(=)

65-75

(+)

78,33-80

(+)

2) Analisis antar kondisi

a) Jumlah variabel yang diubah

Variabel yang diubah pada kondisi baseline 1 (A1) ke intervensi (B)

adalah 1 dan intervensi (B) ke baseline 2 (A2) adalah 1 yaitu

kemampuan membaca permulaan pada anak lamban belajar kelas VI.

Jumlah variabel yang diubah dalam penelitian disajikan dalam tabel

berikut

Perbandingan kondisi A1/ B B/ A2

Jumlah variabel yang diubah 1 1

b) Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya

Perubahan kecenderungan arah ditentukan dengan cara mengambil

data pada analisis dalam kondisi. Perubahan kecenderungan arah dapat

digambarkan dengan garis naik, tetap atau turun. Perubahan

kecenderungan arah disajikan pada tabel berikut

Page 14: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

14

Perbandingan

Kondisi

A1/ B B/ A2

Perubahan

Kecenderungan arah

dan efeknya

(=) (+)

(+) (=)

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan

kecenderunagn arah dari fase baseline 1 (A1) ke intervensi (B) adalah

tetap (datar) ke naik. Pada perubahan kecenderungan arah fase

intervensi (B) ke baseline 2 adalah naik ke datar.

c) Perubahan Kecenderungan Stabilitas

Perubahan kecenderungan stabilitas dimaksudkan untuk melihat

stabilitas kemampuan subjek pada masing-masing fase, baik baseline

maupun intervensi. Perubahan kecenderungan stabilitas disajikan pada

tabel berikut

Perbandingan Kondisi A1/ B B/ A2

Perubahan

Kecenderungan

stabilitas

Stabil ke stabil

Stabil ke stabil

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan

stabilitas antar fase adalah stabil ke stabil.

d) Perubahan Level

Perubahan level dapat dihitung dengan menetukan terlebih dahulu skor

sesi terakhir fase baseline 1, skor sesi pertama fase intervensi, skor sesi

Page 15: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

15

terakhir fase intervensi dan skor sesi pertama sesi baseline 2 kemudian

dihitung selisihnya. Tanda (+) jika meningkat, (=) jika tidak ada

perubahan, dan (-) jika menurun. Skor sesi terakhir fase baseline 1

adalah 55, skor sesi pertama fase intervensi adalah 65, skor sesi

terakhir fase intervensi adalah 75, skor pertama sesi baseline 2 adalah

78,33. Perubahan level disajikan dalam tabel berikut

Perbandingan

Kondisi

A1/ B B/ A2

Perubahan Level 55 – 65

(+10)

75 – 78,33

(+3,33)

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan level

dari fase baseline 1 ke fase intervensi mengalami peningkatan

sebanyak 10, sedangkan fase intervensi ke fase baseline 2 mengalami

peningkatan sebanyak 3,33.

e) Data Overlap

Besar kecilnya persentase data overlap menunjukkan suatu tingkatan

pengaruh intervensi. Berikut langkah-langkah untuk menentukan data

overlap:

(1) Melihat batas atas dan batas bawah pada kondisi baseline (A)

(2) Menghitung banyak data fase intervensi yang berada pada

rentang fase baseline (A)

(3) Membagi banyak fata yang diperoleh pada langkah kedua

dengan banyak intervensi (B) krmudian dikali 100

Jika pada fase baseline (A) lebih dari 90% yang overlap pada fase

intervensi (B), berarti pengaruh dari intervensi terhadap target tidak

dapat diyakini.

Page 16: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

16

(1) Data overlapping baseline 1 (A1)/ Intervensi (B)

Data overlapping baseline 1 (A1)/ Intervensi (B) merupakan

data overlaping yang berasal dari kesamaan data B dan A1 dilihat

dari acuan batas atas dan batas bawah baseline 1 (A1). Batas bawah

baseline 1 (A1) adalah 59,44 dan batas bawah baseline 1 (A1)

adalah 51,205. Data overlaping A1/B disajikan pada gambar

dibawah

Berdasarkan grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

skor intervensi (B) yang berasa dalam rentang baseline 1 (A1).

Sehingga dapat dihitung persentase overlap A1/B sebagai berikut:

Persentase Overlap A1/B = x 100%

= 0%

(2) Data overlapping intervensi (B) / baseline 2 (A2)

Data overlap B/A2 merupakan data overlap yang berasal dari

kesamaan data baseline 2 dan intervensi (B) dilihat dari acuan

batas atas dan batas bawah intervensi (B). batas bawah intervensi

adalah 64,375 dan batas atas intervensi (B) adalah 75,625. Data

overlap B/ A2 disajikan dalam grafik dibawah

Page 17: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

17

78.33 78.33 76.67 80 80

0102030405060708090

100

16 17 18 19 20

p

e

r

s

e

n

k

a

t

a

b

e

n

a

r

Sesi

Berdasarkan grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat 1

skor baseline 2 (A2) yang berada dalam rentang intervensi (B).

sehingga dapat dihitung persentase overlap A2/ B sebagai

berikut:

Persentase Overlap A2/ B = x 100%

= 0%

adapun data hasil perhitungan persentase overlap disajikan pada

tabel dibawah

Perbandingan

kondisi

B/ A1 A2/ B

Perubahan

overlap

x 100% = 0% x 100% = 0%

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa persentase

data overlap pada B/ A1 sebesar 0%, sedangkan persentase data

overlap pada A2/ B sebesar 0%. Hasil persentase data overlap

Page 18: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

18

tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian tersebut memberi

pengaruh yang baik dan skor overlap sebesar 0%.

Lima komponen analisis visual antar kondisi tersebut kemudian

dimasukkan dalam format rangkuman. Rangkuman hasil analisis

visual antar kondisi disajikan dalam tabel dibawah

Perbandingan

kondisi

B/ A1 A2/ B

Jumlah variabel

yang diubah

1 1

Perubahan

Kecenderungan

arah dan

efeknya

(=) (+)

(+) (=)

Perubahan

Kecenderungan

stabilitas

Stabil ke stabil

Stabil ke stabil

Perubahan Level 55 – 65

(+10)

75 – 78,33

(+3,33)

Perubahan

overlap

x 100% = 0% x 100% = 0%

Perkembangan kemampuan membaca permulaan subjek RA dapat

diketahui melalui grafik. Data pada grafik didasarkan pada hasil

Page 19: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19

mean level yang diperoleh pada setiap fase. Adapun grafik

perkembangan kemampuan membaca permulaan subjek RA

disajikan pada gambar dibawah

Berdasarkan grafik mean level subjek RA tersebut, dapat diperoleh

data bahwa subjek RA pada fase baseline 1 (A1) memperoleh skor

dalam persen 55,33, fase intervensi (B) 70, fase baseline 2 (A2)

77,66. Maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan mean level

atau skor pada setiap fase, yaitu pada fase baseline 1 (A1) ke fase

intervensi (B) terjadi peningkatan sebesar 14,67%, sedangkan dari

fase intervensi (B) ke fase baseline 2 (A2) terjadi peningkatn

sebesar 7,66%, sehingga CD Binaural Beat efektif untuk

meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak lamban

belajar kelas VI SD N 3 JENENGAN tahun pelajaran 2015/2016.

Adapun jawaban hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian

ialah hipotesis diterima.

PEMBAHASAN

Level rentang pada fase baseline 1 adalah 55%-56,67% dengan mean level

sebesar 55,33 dan tingkat kestabilan data 100%. Peningkatan terjadi pada fase

intervensi dimana level rentang adalah 65%-75% dengan mean level 70 dan

Page 20: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

20

tingkat kestabilan data 100%. Terdapat peningkatan [oin dari fase baseline 1 ke

fase intervensi yakni sebesar 14,67 poin. Fase baseline 2 terdapat level rentang

76,67% – 80% dengan mean level 76,67 dengan tingkat kestabilan data 100%.

Terdapat peningkatan poin dari fase intervensi ke fase baseline 2 sevesar 8,66

poin. Perubahan level dari fase baseline 1 ke fase intervensi yakni sebanyak (+10).

Perubahan lebel juga terjadi dari fase intervensi ke fase baseline 2 yakni sebanyak

(+3,33). Data overlap yang terjadi senyak 0%.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, data kemampuan membaca permulaan subjek RA

meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa CD Binaural Beat berpengaruh

positif terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan anak lamban

belajar kelas VI semester II di SD N 3 JENENGAN tahun pelajaran 2015/ 2016.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan terdapat

beberapa saran yang ditujukan bagi guru, siswa, sekolah sebagai upaya untuk

perbaikan yang lebih baik. Maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

Guru dapat menerapkan penggunaan CD Binaural Beat sebagai salah

satu upaya meningkatkan kemampuan membaca bagi siswa yang

mengalami hambatan dalam kemampuan membaca.

2. Bagi siswa

Siswa diharapkan dapat lebih semangat dalam belajar dan tidak

berputus asa untuk terus belajar dan berupaya untuk meningkatkan

kemampuan membaca.

3. Bagi peneliti lain

Page 21: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

21

Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai penggunaan CD Binaural Beats untuk meningkatkan

kemampuan membaca pada subjek dan kondisi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2009). Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan

Remidiasinya. Jakarta: Asdi Mahastya.

Abdurrahman, Mulyono. (2012). Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan

Remidiasinya. Jakarta: Asdi Mahastya.

Anitah, Sri. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Learning resources

center Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktek/

Suharsimi Arikunto. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Meotodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Asy-Syakhs, Abdul Aziz. (2001). Kelambanan Dalam Belajar: penyebab dan

cara penanganannya. Jakarta: Gema Insani Press.

Atwater, F. Holmes. (2016). Inducing States of Conciousness with a Binaural

Beat Technology. Diperoleh 25 Mei 2016 dari http://www.hemi-

Page 22: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22

sync.com/hemi-sync-technology/research-papers-articles/inducing-states-of-

consciousness-with-a-binaural-beat-technology/

Azwar, Saifuddin. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Borah, Rashmi Rekha. Slow Learners: Role of Teachers and Guardians in Honing

Their Hidden Skills. International Journal of Educational Plnning and

Administration 3(2): 139-143.

Chauhan, Sangeeta. (2011). Slow Learners: Their Psychology And Educational

Programmes. Zenith International Journal of Multidisciplinary Research, 1

(8): 279-289.

DePorter, B.&Hernacki, M. (1999). Quantum Learning:Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa

Depdiknas. (2007). Alat Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Pedoman

penyelenggaraan pendidikan khusus:Alat identifikasi anak berkebutuhan

khusus. Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Pembinaan PK dan LK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Panduan

Penilaian Hasil Belajar SDLB, SMPLB, SMALB. Jakarta: Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Depdiknas. (2014). Panduan Asesmen Bahasa Indonesia Untuk Siswa Dengan

Kesulitan Belajar. Jakarta: Depdiknas.

Djunaidi, Ghony. & Almanshur, Fauzan. (2009). Metodologi Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang Press.

Dwidjosumarto, Andreas. (1995). Ortopedagogik anak tunarungu. Jakarta:

Depdikbud.

Page 23: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

23

Emzir. (2013). Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif & kualitatif. Jakarta:

rajagrafindo persada

Eprilia, Ummi Hany & Prasetyarini, Aryati. (2011). Implementasi Metode

Pembelajaran Calistung Permulaan Bagi Anak Play Group Aisyah Di

Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Diperoleh dari Jurnal Penelitian

Humaniora

Esi, Rahmat Syah. Akbar, Muhammad. Muis, Abdul. Kaelan, Cahyono. Goysal,

Yudy. (2013). Pengaruh Brainwave Entraintment Dengan Stimuli Auditory

Terhadap Luaran Klinis Penderita Strok Iskemik Akut. Diperoleh 25 Mei

2016 dari

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/ff79f8eca3c7453ef882174c6f753fd0.pdf

Essay UK. (2014). Creation And Effect Of Binaural Beats And Brainwave

Entrancement Frequencies On The Human Mind. Diperoleh 23 Mei 2016

dari http://www.essay.uk.com/free-essays/science/brainwave-binaural-

beats.php

Helen Keller International. USAID. (2013). Panduan Teknis Pelaksanaan

Pelatihan Bagi Pelaksana Pendidikan Inklusif Berbasis Sekolah. Jakarta:

Depdiknas

Kartika, Esther. (2004). Memacu Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar.

Diperoleh dari Jurnal pendidikan penabur No. 03 Th III

Malik, Sangeeta. (2009). Effect of Intervention Training on Mental Abilities of

Slow Learners. Int J Edu Sci, 1(1): 61-64.

Mumpuniarti, dkk. (2014). Pengembangan Subyek Spesifik Paedagogi Dengan

Model Pembelajaran Multisaji Bagi Anak Lamban Belajar (Slow Learner)

Di Sekolah Dasar. Diperoleh dari staff.uny.ac.id diakses pada 12 April

2016.

Page 24: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24

Nelson, Megan. (2011). Cognitive and Mood Effects of Binaural Beats. Concord

McNair Scholars Research Journal volume 14. Diperoleh 23 Mei 2016, dari

http://www.concord.edu/userfiles/files/urd/volume%2014%20Research%20

Journal.pdf

Pembelajaran Untuk Slow Learner (bagian 1). (2014). Diperoleh 10 April 2016

dari www.psychoshare.com

Prasmadika, Widi. Perancangan Directx Sound Untuk Menciptakan Terapi

Gelombang Otak Menggunakan Java Untuk Terapi Stress Untuk Usia 18+.

Diperoleh 23 Mei 2016 dari

http://eprints.dinus.ac.id/13440/1/jurnal_14087.pdf

Purwaningtyas, Maylina. (2014). Strategi Pembelajaran Anak Lamban Belajar

(Slow Learners) di Sekolah Inklusi SD Negeri Giwangan Yogyakarta.

Diperoleh 23 Mei 2016 dari eprints.uny.ac.id

Purwanto, Heri. (1998). Ortopedagogik umum. Yogyakarta:IKIP Yogyakarta.

Qodariah, Siti. Hatta, Moh Ilmi. Rahayu, Lilis Tuti. (2012). Pengaruh Brain Gym

Terhadap Penurunan Frekuensi Kesulitan Membaca Pada Anak Disleksia

Di Asosiasi Disleksia Indonesia. Diperoleh 23 Mei 2016 dari

http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/380

Reedjik, Susan. Bolders, Anne. Hommel, Bernhard. (2013). The Impact of

Binaural Beats on Creativity. Frontiers in Human Neurosience volume 7

No. 786 november 2013. Diperoleh 23 Mei 2016 dari

https://www.researchgate.net/publication/259111732_The_impact_of_binau

ral_beats_on_creativity

Ritonga, Rahman. (1997). Statistika untuk Penelitian Psikologi dan Penelitian.

Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Page 25: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

25

Santoso, Hargio. (2012). Cara Memahami & Mendidik Anak Berkebutuhan

Khusus. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawan, Agus & Anton, Juni. (2013). Bacakilat for Students. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Siever, Dave. (2009). Entraining Tones and Binaural Beats. Diperoleh 23 Mei

2016 dari http://mindalive.com/index.cfm/technology/entraining-tones-and-

binaural-beats

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Pusat Bahasa Depdiknas

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan

ke-17. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikam. Bandung: Alfabeta

Suharmini, Tin. (2001). Kepribadian Anak Lamban Belajar. Diperoleh 18 Maret

dari staff.uny.ac.id.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Sulo, Bambang Tri. Kurniasih, Dede. Nuryani, Herni. Susanto, Heri. Yustiningsih,

Indri. Santoso. (2011). Panduan Asesmen Bahasa Indonesia Untuk Siswa

Dengan Kesulitan Belajar. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional

Direktorat Pendidikan Dasar RI

Page 26: JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH PENGGUNAAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26

Sunanto, Juang. Takeuchi, Koji. Nakata, Hideo. (2005). Pengantar Penelitian

Dengan Subyek Tunggal. Center of research on international cooperation in

educational development (CRICED) university Tsukuba.

Suwandi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Soendari, Tjuju & M. Nani Euis. (2010). Asesmen Dalam Pendidikan Anak

Berkebutuhan Khusus. Bandung:Catur Karya Mandiri

Thompson, Jenny. (2012). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:

Erlangga.

Tarigan, H.G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

Bandung:Angkasa

Widoyoko, S. Eko Putro. (2013). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Wijaya, Ardi. (2013). Teknik Mengajar Siswa Tunagrahita. Teknik Mengajar

Siswa Tunagrahita. Yogyakarta: Imperium.

Yusuf, Munawir. (2003). Pendidikan Bagi Anak Dengan Problema Belajar.

Solo:Tiga Serangkai.

Zuchdi, Darmiyati & Budiasih. (2001).Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

di Kelas Rendah.Yogyakarta:PAS.