januari - februari 2018 surat gembala pra-paska 2018 , kaj jan-feb 2018.pdf · kerajaan allah...

23
Januari - Februari 2018 SUSUNAN PENGURUS PELINDUNG BPN PKKI Sie Medikom Ferry Lubis PENASEHAT Rm. Subroto Widjojo, SJ PENANGGUNG JAWAB Mariani Ojong TIM REDAKSI Anastasia Marchell Tifani Ignatius Surya Prasetya Wijaya, MBA A. Widri Karnanta KONTRIBUTOR Agus Goenawan Seluruh BPK dan BPPG REDAKSI WARTA SHEKINAH [email protected] Telp. (021) 57940872 Fax. (021) 57940871 Hp. 081386818583 (Niken) ALAMAT REDAKSI/ IKLAN DAN SIRKULASI Kompleks Rukan Senayan Blok E No.6 Jl. Tentara Pelajar Jakarta - Selatan Telp. 021-57940872 Fax. 021-57940871 SETIAP TAHUN, menjelang Masa Pra Paska, ap Uskup me- nulis Surat Gembala kepada Umatnya di keuskupannya ma- sing masing. Tahun ini tak keng- galan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Berlatar belakang Tema Tahun Persatuan 2018, “Kita Bhinneka - Kita Indonesia”, Surat Gembala, 2018, ditulis dalam tujuh bur, mencakup informasi dari segi geografis, demografis, budaya dan etnis. Seper Surat- surat Gembala di KAJ sebelumnya, Surat dak dibacakan oleh Pastor yang memimpin Misa, tetapi di sampaikan langsung oleh Bapak Uskup sendiri, Mgr. Ignaus Su- haryo, dalam bentuk tayangan ‘video’. Komsos KAJ menge- masnya, sehingga Umat yang menghadiri Misa dak hanya me- lihat wajah dan mendengar suara Bapak Uskupnya menyampaikan Surat Gembalanya, tetapi disertai tayangan periswa-periswa maupun gambar-gambar yang mendukung hal-hal yang baru di sampaikan oleh Bapak Uskup. Bangsa yang beragam Dalam bur kega, “Kita hi- dup dalam Negara Kesatuan R.I. sebagai rumah bersama. Kesa- tuan dan sekaligus keragaman ini kita syukuri antara lain dalam Dia Prefasi Tanah Air . ... ” Sebagai bangsa yang beragam kita mem- punyai cita-cita yang sama, yaitu mewujudkan negara yang ber- Ketuhanan, adil dan beradab, bersatu, berhikmat dan bijaksana serta damai dan sejahtera.” Kita masuk ke dalam Kelompok yang Dibenci ? Dalam bur kega, secara utuh kami kup: “Kita dak bisa me- nutup mata terhadap periswa- periswa yang menjauhkan kita dari cita-cita sebagai bangsa. Secara khusus berkaitan dengan cita-cita Persatuan Indonesia kita menyaksikan perbedaan yang se- harusnya menjadi rahmat, sering kali justru tampak sebagai peng- hambat. Salah satu penelian (Wahid Foundaon bekerja sama dengan Lembaga Survei Indo- nesia, April 2016) menunjukkan bahwa 59,9% respondent yang Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Dari Dua Hasil Survey : - KITA MASUK DALAM, KELOMPOK YANG DIBENCI ? - GENERASI MUDA OPTIMIS MASA DEPAN INDONESIA Oleh : Subroto Widjojo SJ

Upload: vankhanh

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018

SuSunan PenguruS

PelindungBPN PKKI Sie MedikomFerry Lubis

PenaSehaTRm. Subroto Widjojo, SJ

Penanggung JawabMariani Ojong

Tim redakSiAnastasia Marchell TifaniIgnatius Surya Prasetya Wijaya, MBAA. Widri Karnanta

konTribuTorAgus GoenawanSeluruh BPK dan BPPG

redakSi warTa [email protected]. (021) 57940872Fax. (021) 57940871Hp. 081386818583 (Niken)

alamaT redakSi/ iklan dan SirkulaSiKompleks Rukan SenayanBlok E No.6Jl. Tentara Pelajar Jakarta - SelatanTelp. 021-57940872Fax. 021-57940871

SETIAP TAHUN, menjelangMasa Pra Paska, tiap Uskup me-nulis Surat Gembala kepadaUmatnya di keuskupannya ma-sing masing. Tahun ini tak keting-galan Keuskupan Agung Jakarta(KAJ). Berlatar belakang TemaTahun Persatuan 2018, “KitaBhinneka - Kita Indonesia”, Surat Gembala, 2018, ditulis dalamtujuh butir, mencakup informasidari segi geografis, demografis,budaya dan etnis. Seperti Surat-surat Gembala di KAJ sebelumnya,Surat tidak dibacakan oleh Pastor yang memimpin Misa, tetapi disampaikan langsung oleh BapakUskup sendiri, Mgr. Ignatius Su-haryo, dalam bentuk tayangan‘video’. Komsos KAJ menge-masnya, sehingga Umat yangmenghadiri Misa tidak hanya me-lihat wajah dan mendengar suara

Bapak Uskupnya menyampaikanSurat Gembalanya, tetapi disertai tayangan peristiwa-peristiwamaupun gambar-gambar yangmendukung hal-hal yang baru disampaikan oleh Bapak Uskup.

Bangsa yang beragam Dalam butir ketiga, “Kita hi-dup dalam Negara Kesatuan R.I. sebagai rumah bersama. Kesa-tuan dan sekaligus keragaman inikita syukuri antara lain dalam Dia Prefasi Tanah Air. ...” Sebagai bangsa yang beragam kita mem-punyai cita-cita yang sama, yaitumewujudkan negara yang ber-Ketuhanan, adil dan beradab, bersatu, berhikmat dan bijaksanaserta damai dan sejahtera.”

Kita masuk ke dalam Kelompok yang Dibenci ? Dalam butir ketiga, secara utuh kami kutip: “Kita tidak bisa me-nutup mata terhadap peristiwa-peristiwa yang menjauhkan kitadari cita-cita sebagai bangsa. Secara khusus berkaitan dengan cita-cita Persatuan Indonesia kitamenyaksikan perbedaan yang se-harusnya menjadi rahmat, seringkali justru tampak sebagai peng-hambat. Salah satu penelitian(Wahid Foundation bekerja samadengan Lembaga Survei Indo-nesia, April 2016) menunjukkan bahwa 59,9% respondent yang

Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJDari Dua Hasil Survey : - KITA MASUK DALAM, KELOMPOK YANG DIBENCI ? - GENERASI MUDA OPTIMIS MASA DEPAN INDONESIA Oleh : Subroto Widjojo SJ

Page 2: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

02 Januari - Februari 2018

diminta tanggapannya, memiliki kelompok yang dibenci. Kalau benar demikian, bukan persatuan dalam kebhinnekaan yang tumbuh, tetapi keben-cian yang menjadi wajah masyarakat kita. Pene-litian lain (CSIS, Agustus, 2017) menyatakan bahwagenerasi muda (usia 17-29 tahun, di 34 provinsi)menyatakan optimis mengenai masa depan Indo-nesia: 26,9% sangat opimis, 62,3% cukup optimis.Mereka juga tidak setuju (52%) atau kurang setuju(32%) mengganti Pancasila dengan ideologi lain.Namun dalam penelitian yang sama diungkap bahwa 58,4% tidak menerima pemimpin yang ber-beda agama. Angka-angka itu menunjukkan ada sesuatu yangtidak baik, tidak ideal dalam hidup kita sebagai bangsa. Dalam kenyataan seperti itulah kita ditun-tut oleh iman kita untuk peduli. Kita ingin mewu-judkan kepedulian kita dengan terus meneruskanberusaha mengamalkan Pancasila. Kita ingin meng-ubah tantangan-tantangan ini menjadi kesempatan untuk mewujudkan iman dengan melakukan ge-rakan - gerakan nyata, mulai dari yang paling se-derhana. Ketika kesatuan dan kebhinnekaan kitasyukuri, kita rawat, kita jaga, dan kita tumbuh -kembangkan, akan semakin nyatalah kehadiranKerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cintakasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-syarakat kita”.

Mengisi Tahun Persatuan Dalam butir kelima, Umat KAJ diminta kembali

ke ‘tema tahun persatuan 2018’, yakni “ Amal-kan Pancasila: Kita Bhinneka - Kita Indonesia”. Diharapakan agar “Masa Pra-Paska ini menjadi ke-sempatan istimewa bagi kita untuk makin mampumemahami Kehendak Allah bagi bangsa kita, khu-susnya terkait dengan kesatuan dan keragaman bangsa kita”. Selanjutnya disebut bahwa, “Untuk itu banyakprogram ditawarkan oleh Panitia Penggerak TahunPersatuan di lingkungan paroki, sekolah dan komu-nitas-komunitas, yang dapat langsung dijalankan, misalnya: Menyanyikan lagu “Kita Bhinneka-Kita In-doensia”, mendaraskan ‘Doa Tahun Persatuan’, me-ngadakan ‘kenduri paroki’, ‘buka puasa bersama’,piknik kebangsaan mengunjungi tempat ber-sejarah nasional dan banyak hal lain yang terdapat dalam buku “Pedoman Karya dan Inspirasi GerakanPastoral Evangelisasi Tahun Persatuan KeuskupanAgung Jakarta”. ... Yang penting, kita berusaha untuk mempererat persaudaraan dalam masya-rakat, tanpa membeda-bedakan agama, suku, etnis dan perbedaan-perbedaan yang lain. Kita lakukanusaha itu mulai dari lingkup RT/RW secara berke-sinambungan. Harapannya, ... usaha-usaha kita membangun persatuan dalam keragaman akanberbuah dalam wujud ‘habitus’ dan budaya yangbaru. Ketika habitus dan budaya baru bertumbuhdan berkembang, bertumbuhlah dan berkembang pulalah Kerajaan Allah - kerajaan kebenaran, ke-adilan, cinta kasih dan damai sejahtera”. ***

Page 3: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 03

PEPERANGAN ROHANITiga Contoh : Ayub, Petrus dan Paulus Melawan Setan

Oleh: Subroto Widjojo SJ

minggu PerTama dalam Masa Pra-Paska, Gereja mewartakan Injil tentang Yesus berpuasa dan digoda oleh setan. Injil dari Minggu Pra-Paska Tahun A dari Matius 4: 1-11, sejalan dengan Injil dari Minggu Pra PaskaTahun C, yakni Lukas 4: 1-13. Sedang dalamTahun B, seperti tanggal 25 Februari, 2018 ini, Injil di ambil dari Markus, yang pendek sebagai informasi “Yesus dipimpin Roh Kudus ke pa-dang gurun. Di padang gurun itu, Ia tinggalempat puluh hari lamanya, dicobai oleh iblis”(Mrk 1:12-13).

Tiga Tokoh Perang Melawan Setan

Kita mengambil saja tiga tokoh sebagai contoh, adanya pergumulan melawan kuasagelap, atau setan dan iblis. Satu dari PerjanjianLama, yakni Ayub (Ayb 1: 1. 6-12). Dua dari Per-janjian Baru, pertama Simon Petrus (Luk 22:31-32), dan kedua, Paulus, yang mengaku se-akan-akan ia “diberi suatu duri dalam dagingku ...”(2 Kor 2: 7).

Ayub dan Setan Dikisah dalam Kitab Ayub dalam pembukaan:“Ada seorang laki-laki ditanah Us bernama Ayub;orang itu saleh dan jujur;ia takut akan Allah danmenjauhi kejahatan.” (Ayb1:1). Jadi Ayub adalahorang yang, “ saleh danjujur; ia takut akan Allahdan menjauhi kejahatan.” Ini memberi kesan orangyang menganggap di-rinya suci atau saleh. Oleh Allah, Ayub dinyatakan“saleh dan jujur”, tetapisetan percaya bahwa itu hanya karena Ayub diberkati Allah. Maka se-tanpun menanggapinya. Betulkah Ayub takut akan Allah, tanpa pamrih ? “Bukankah Engkau yang

membuat pagar sekeliling dia dan rumahnyaserta segala yang dimilikinya? Apa yang diker-jakannya telah Kau berkati dan apa yang dimi-likinya makin bertambah di negeri itu. Tetapiulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segalayang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkaudi hadapan-Mu.” (Ayb 1: 10-11). Ayat terakhir setan menyerang Ayub, de-ngan meminta kepada Allah. Setan memper-tanyakan ketulusan hati Ayub dalam meng-abdi Allah. Betulkah ? Maka setan menyerangAyub dengan meminta Allah : “Ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipun-yainya, ia pasti mengutuki Engkau di hada-pan-Mu” (Ayb 1: 11). Permintaan setan dikabulkan. Derita bertubi-tubi menimpa Ayub (Ayb bab 3). Setan menyerang Ayub dengan menggu-nakan tiga sahabatnya, yakni, Bildad ( Aybbab 8), Zafar (Ayb bab 11) dan Elifas (Ayb bab15), yang mencecar dan menuduh Ayub tentu

telah berdosa dan me-langgar perintah Tuhan,sampai Allah menghukumnya begitu berat. Memang ada ke-san Ayub sombong . Ianyatakan dirinya se-bagai orang yang ‘ba-hagia’ dan banyak ‘dipuji orang’ (Ayb 29:11).“Aku menjadi mata bagiorang buta, dan kaki bagi orang lumpuh; aku men-jadi bapa bagi yang miskin” (Ayb 29 : 15-16). Ayub menyatakan di-rinya sebagai orang saleh di hadapan saha-batnya, orang - orang lain, malahan di ha-dapan Allah. ”Kecong-kakan mendahului ke-hancuran, dan tinggi hatimendahului kejatuhan” (Ams 16: 18).

Page 4: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

04 Januari - Februari 2018

Orang perlu sadar bahwa tanpa Kristuskita tidak bisa berbuat apa-apa (Yoh 15:5).Kalau orang sombong, angkuh dan congkakkarena bisa berbuat ini dan itu, tanpa ia sa-dari bahwa dirinya mempunyai sikap sombong.Untuk ini orang perlu waspada, karena menu-rut St. Ignatius dalam buku Latihan Rohani ten-tang ‘Meditasi Dua Panji’, selain lewat keka-yaan dan kehormatan, juga ‘keangkuhan’, se-tan ‘menggiring (kita) ke semua kedurhakaanlainnya” (LR 142).

Allah telah menyiapkan pekerjaan-peker-jaan bagi kita yang perlu kita laksanakan dankita hidup di dalamnya (Ef 2:10). Sebaliknyabila orang membanggakan diri merasa diri-nyalah yang melakukan ini atau itu untuk oranglain, ini membawa orang ke sikap sombomgatau angkuh. Sifat angkuh inilah yang diinginkan setan. Dan tanpa orang sadari, ia masuk ke dalam perangkap setan.

Petrus dan Setan Kesombongan atau keanggkuhan itu sa-ngat secara halus merasuki dan mempenga-ruhi orang, tanpa orang bersangkutan menya-darinya. Ambil saja contoh rasul Petrus. Ia ka-takan dengan tegas dirinya mau dan beranimati demi Yesus. Tetapi Yesus justru menga-takan bahwa Petrus akan mengingkari-Nya,malahan sampai tiga kali. Jelasnya, “Simon, Si-mon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampikamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoauntuk engkau, supaya imanmu jangan gugur.Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuat-kanlah saudara-saudaramu” (Luk 22: 31-32).

Di sini, setan benar-benar merasa berhakatas diri Petrus, karena Petrus akan menyangkalYesus. Tetapi anehnya, Petrus sendiri tetap-percaya diri, bahwa dirinya bersedia mati demi Yesus. Petrus lupa diri bahwa dirinya bukantandingannya setan. Karena itu Yesus berdoauntuknya. Bila Yesus tidak berdoa, entah apayang terjadi pada Petrus. Ia akan menjadi bulan-bulan setan . Yesus tidak hanya berdoa bagiPetrus tetapi Ia juga berdoa bagi orang-orangyang akan menjadi percaya pada-Nya lewat pewartaan para murid-Nya (Yoh 17:20). JadiYesus benar berdoa bagi Petrus dan juga bagikita. Kuasa doa mengungkapkan kemampuanYesus yang luar biasa untuk menyelamatkanumat manusia. “Karena itu Ia sanggup jugamenyelamatkan dengan sempurna semuaorang yang oleh Dia datang kepada Allah. Se-bab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pen-gantara mereka.” (Ibr 7:25).

Paulus dan Setan

Ada hubungan antara ‘pengetahuan’ dan‘kesombongan’. Juga ada hubungan antara‘penderitaan’ dan ‘kesombongan’, sebagai ma-na hubungan ‘air’ terhadap ‘api’. Penderitaanmembuat orang rendah hati. Dan di sinilah Pau-lus mengetahui dirinya menderita “supaya akujangan meninggikan diri karena penyataan -penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberisuatu duri di dalam dagingku, yaitu seorangutusan Iblis untuk mengecoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.” ( 2 Kor 12:7).

Page 5: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 05

Lalu ? Injil Minggu pertama, masa Pra-Paska, menuturkan Yesus berhadapan langsung de-ngan setan. Dan Ia mengalahkannya, karenakepatuhan-Nya. Ia patuh tidak mencobai Allahatau tidak berpegang erat pada Sabda Allah.Bila umat kristiani baru dalam peperangan ro-hani melawan setan, perlu diwaspadai agarjangan sampai justru orang beriman mem-bantu setan dengan bersikap sombong danpongah, menganggap dirinya benar dan saleh, merasa bisa segala-galanya. Paulus mengingatkan “Kenakanlah seluruhperlengkapan senjata Allah, supaya kamu da-pat bertahan melawan tipu muslihat Iblis, ka-rena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-peme-rintah, melawan penguasa-penguasa, me-lawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Ef 6: 11-12).Orang harus sadar bawa dirinya bukanlah tan-dingannya setan dan iblis . Orang harus menge-nakan senjata dan “Berdoalah setiap waktu didalam Roh dan berjaga - jagalah di dalamdoamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,” (Ef 6: 8a). Orang harus ingat, kalau sampai orang me-rasa menyombongkan diri atas apa yang telah ia lakukan atau sedang lakukan demi Tuhan,merasa siap sedia untuk mati demi Kristus atauGereja - itu dikatakan di depan umum - saatitu pula si musuh, yakni setan dengan mudahmenjerat dan menangkap orang itu.

Kitab Amsal mengi-ngatkan kita ”Kecongkakan mendahului kehancuran, dantinggi hati mendahului keja-tuhan” (Ams 16: 18). ***

(Gubahan dari “Three Examples Of Spiritual Warfare”, oleh Jack Wellman).

Sebenarnya Paulus memiliki segudang pe-ngalaman untuk bermegah: “Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangkadapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah,aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, daribangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penga-niaya jemaat, tentang kebenaran dalam men-taati hukum Taurat aku tidak bercacat” (Flp 3:4-6). Pengetahuan tentang hidup dirinya Pauluskaya dan luas melebihi orang-orang zamannya dan orang-orang zaman sekarang. Betul jugabahwa Yesus-lah yang mengajar Paulus se-cara pribadi dan mendapat pewahyuan lebih dibanding dengan orang-orang kristiani lainnya. Dan itulah sebabnya Allah membiarkan setanmenjadi ‘duri’ dalam tubuhnya. Dan ini yangmenjaga Paulus tetap rendah hati jauh daritinggi hati. Seakan-akan setan bicara denganPaulus “Aku di sini... aku durimu yang setia danjuga pengingat setia bahwa diri anda itu se-benarnya bisa berbuat apa saja selaras dengankuasa dan kemampuanmu!” Dan ini bujukansetan yang mengarah ke sikap ‘congkak’ yangditentang (dilawan) oleh Allah (Yak 4: 6a). Maka bila ada sifat sombong, angkuh ataucongkak berada dalam hati dan hidup orang,ini akan dilawan oleh Allah. Penderitaan meng-urangi kesombongan orang. Dan perlu dike-tahui Allah tak mungkin bisa menggunakan diri orang baik pria maupun wanita, sebelum orang bersangkutan benar-benar merendahkan diri sedalam-dalamnya.

Page 6: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

06 Januari - Februari 2018

VOLUME XLIII, NUMBER 5 OCTOBER-DECEMBER 2017Merayakan Jubilee:

SEPULUH BULAN yang lalu, Golden Jubilee atau Pesta Mas Pembaruan Kharismatik KatolikInternasional diselenggarakan di Roma, 31 Mei s/d 5 Juni, 2017. Tiga puluh tujuh peserta dariwarga PKK Indonesia menghadiri Pesta Mas itu. Tetapi ternyata sesampai di Roma ada beberaparombongan dari Indonesia, dengan tour-travelmasing-masing bergabung. Mereka ada yangpergi berziarah dulu baru bergabung di Roma.Ada rombongan yang datang di Roma tepatpada hari Pentakosta. Hari berikutnya merekameneruskan perjalanan ziarah mereka di Eropa.Jumlah peserta dari Indonesia saat Hari RayaPentakosta, di Lapangan Santo Petrus kuranglebih seratus orang. Berita tentang Golden Jubilee tersebut per-nah dimuat dalam WS sebelumnya. Ternyatamasih ada berita yang tercecer yang masih re-levant untuk kita ketahui. Dalam “ICCRS News-letter, Volume XLIII, No 5, October-December,

2017”, Oreste Pesare, menulis berita denganjudul “ICCRS Golden Jubilee Coluncil Meeting”.Ini berisi data peserta yang hadir dalam PestaMas itu, beberapa pokok pesan dan adanyaSidang Dewan PKK Internasional, di mana dua orang perwakilan Indonesia terpilih masuk kedalam Dewan. Tulisan Oreste Pesare itu diter-jemahkan dan digubah oleh oleh Ign. Surya Pra-setya Wijaya, MBA. Redaksi

Data Statistik Berbicara Selain peserta bebas memilih menghadiri be-berapa kegiatan , umpama saja Seminar, berdoa,Adorasi serta merayakan Ekaristi, ada Data yang menarik seputar Golden Jubilee itu. Di hari Jum’at malam, 2 Juni, di Circus Maximus, diselenggarakan Temu Ber- sama, yang dihadiri oleh 35 000 peserta.

YANG TERCECERDARI PESTA MAS PKK DI ROMA

Page 7: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 07

Diisi dengan Puji-pujian, Pewartaan dan Kesaksian; Di hari Sabtu, 3 Juni, petang jelang Pen- takosta, sewaktu Bapa Suci Paus Fransciscus datang ke Circus Maximus, di mana beliau memberi wejangannya, dihadiri oleh 50.000 peserta; Para peserta datang dari 127 negara; Terdapat 50 uskup hadir dari pelbagai negara; Diperkirakan 750-800 pastor dari seluruh dunia. Belum terhitung umat di belahandunia, lewat media sosial, me-nyaksikan perayaan Pesta Mas PKK itu. Hal ini mem-beri para pirsawanitu rasa ikatan de-ngan PKK, danseakan ikut ha-dir dalam pe-rayaan ter-sebut. Seluruhpesta pera-yaan ini me-r u p a k a n berkat luarbiasa bagiGereja Univer-sal. Pertama,adanya keterli-batan Bapa Suci.Ini memberikan rasatanggung jawab yangmendalam kepada hirarkiGereja. Kedua, dengan melihatBapa Suci, dan mendengarkan su-aranya, ini juga sangat penting maknanya, terutama bagi mereka yang datang dari negeri-negeri yang terjauh.

Usaha Mencari Persatuan Tema dari seluruh perayaan ini adalah se-buah usaha pencarian guna persatuan dalamkeberagaman dengan bantuan rahmat Roh Ku-dus. Kita mencari persatuan di kalangan Kha-rismatik sendiri yang nyata hadir dalam GerejaKatolik. Dan terbuka untuk mencari persatuan antara Pembaruan Kharismatik Katolik dengan komunitas dan gereja-gereja kristiani yang lain.

Sebuah ‘istilah yang sangat penting’ untukperayaaan Jubilee ini, diucapkan oleh PattyMansfield pada Sabtu Sore, 3 Juni, “Angkatlahgerbang-gerbang, bukalah pintu-pintu perluaspandangan kita...” Pernyataan penting itu me-ngikuti ungkapan kata-kata penting sebelumnya,yang diucapkan oleh oleh Mary Healy padaPerayaan (Pesta Mas) di Duquesne, 17-19 Pe-bruari 2017, “Tuhan sedang memberikan per-satuan sebagai sebuah hadiah. Pembaharuan telah melewati berbagai macam pemisahan. Akan ada sebuah rekonsiliasi dalam relasi...”

Satu-Pelayanan-Tunggal (One single service)

Sebuah topik yang penting, yang men-

jadi fokus perha-tian dalam dis-

kusi Dewan IC-CRS Ini ada-lah suatu per-m i n t a a n mendesakyang khu-sus dari Pa-us Fransis-kus kepada PKK Inter-

nasional se-jak 2014 un-

tuk membuatsebuah “Satu-

Pelayanan-Tung-gal” untuk semua

‘arus rahmat’ dari Pem-baharuan. Dewan PKKI (IC-

CRS Council) telah melakukanpembicaraan yang baik dengan Michelle

Moran (Ketua ICCRS sampai saat itu). Dia, ber-sama dengan Pino Scarufo dari Argentina, te-lah diusulkan oleh Paus Fransiskus secara pri-badi untuk mengusahakan tercapainya tujuanpenting, yakni persatuan yang sungguh-sungguhdi dalam Pembaharuan Kharismatik Katolik. Perlu kita ketahui, Paus Fransiskus berteri-makasih secara terbuka , Sabtu Sore , jelangPesta Perayaan Pentakosta, kepada merekayang menghantarkan rancangan Konstitusiuntuk ‘Satu-pelayanan-tunggal, yang baru’ da-lam Pembaruan Kharismatik Katolik. Mereka

Page 8: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

08 Januari - Februari 2018

telah meyakinkan Bapa Suci bahwa merekatelah memulai rencana untuk Badan Pelayananyang baru dan proses untuk menjabarkan atu-ran-aturan baru. Mengenai hal ini, beberapa hal yang sangat baik telah dicapai selama merencanakan pe-rayaan Golden Jubilee. Tiga hal yang menonjol. Para moderator dari “Sword of the Spirit” (Pedang Roh) dan para moderator dari European Network Communities (Jeja- ring Komunitas Eropa) merasa senang telah merasakan persatuan yang telah diperbaharui dengan ICCRS dan dengan jaringannya itu. “The Schools of Evangelisation” (Se- kolah Evangelisasi), yang telah dulu per- nah bersama PKK , lalu terjadi perpi- sahan, saat ini (perwakilan priabdi ge- rakan Sekolah Evangelisasi) ada ber- sama kita dalam Pesta Mas ini, me- reka sebagai pribadi utama yang berjasa dalam ‘Sekolah Evangelisasi’. Luka-luka lama dari sejarah sedang disembuhkan dan kami menyadari bahwa saat ini ada- lah waktunya untuk kesembuhan dan per- satuan. Komunitas-komunitas Perancis bersaksi tentang adanya gerakan Roh Kudus ke arah persatuan ini. Hasil Sidang Dewan ICCRSSeorang President baru untuk ICCRS dan Komisi-komisi yang telah diperbaharui – Bab penting lainnya yang berkontribusi dalamkeunikan pertemuan Dewan ICCRS ini adalah dipilihnya Presiden ICCRS yang baru, setelah 10tahun masa jabatan Michelle Moran dari Inggris. Di antara empat calon, Jim Murphy (Amerika) te-lah terpilih dengan 2/3 suara dari yang hadir. Kita lalu memilih Christof Hemberger dari Jerman se-bagai Wakil Presiden, untuk mengambil alih po-sisi Marcos Volcan dari Brasilia.Hasil pemilihan para pejabat baru dalam ICCRSsebagai berikut: Executive Commitee: Jim Murphy (President), Christof Hemberger (Vice President), and Oreste Pesare (Director). Financial Commitee: Cyril John (Ketua), Christof Hemberger, Endie Rahardja (Ketua BPN PKK), dan Oreste Pesare (Director).

Di bantu oleh konsultan-konsultan: Hilary da Veiga (Dubai NSC), dan Felix Ali Chendra (Indonesia, yang menjabat ISAO V / President). Newsletter Commitee : Ann Brereton (Ketua), Jude Muscat, Francis Olotu, Jane Guenther, dan David Bustamante. Project Fund Commitee : Bishop Francis Ka- list (Ketua) dan Jean-Christof Sakiti. Youth Commitee (Komisi Kepemudaan - se- belumnya Youth Ad-hoc Commitee) : Christ of Hemberger (Ketua), Andres Arango, dan David Bustamante. ICCRS Formation (Komisi Bidang Pembinaan, sebelumnya Formation Project Ad-hoc Com- mitee) : Jim Murphy (Ketua) dan Cyril John. Family Ad-hoc Commitee : Francis Olotu dan Andres Arango (Ketua akan ditunjuk). Intercession Network (Jejaring Doa-Syafaat - sebelumnya Intercession Ad-hoc Commitee) : Denise Bergeron (Ketua), Jean-Christophe Sakiti, dan Cyril John. Doctrinal Commision (Komisi Ajaran) : Mary Healy (USA) (Ketua), John Diker (Australia), Fr Peter Hocken (Austria, - baru saja wafat, RIP), Fr George Kumblumoottil (India), Arch- bishop Kevin McDonald (Inggruis)-Episcopal Advisor, Fr Wojciech Novaki (Polandia), Fr Andre Luiz Rodrigues da Silva (Brasilia), dan Fr Etienne Veto (Perancis). Ad hoc Commitee on Charism sudah dibentuk: Ann Brereton (Ketua), Jean-Christof Sakiti, Denise Bergeron, dan Christof Hemberger. Tugas mereka adalah untuk mempertim-bangkan bagaimana guna membangun sekolahkhusus untuk mengajarkan Karisma. Warna-sari Di tengah-tengah topik-topik yang menarikselama pertemuan, beberapa hal layak menjadicatatan: yakni, ada fokus baru pada PKK ke-luarga pada tahapan yang lebih luas dan jugabanyak yang tertarik untuk membaca sumber-sumber materi ICCRS. Di antaranya, yang pasti adalah buku Baptisan dalam Roh Kudus. Adajuga kebutuhan yang lebih besar untuk masalah permuridan dan formasi (pembinaan). Banyakkaum muda berpartisipasi dalam formasi ke--pemimpinan. Di antara beberapa ‘mata pelatihankepemimpinan yang lain’, LTC (Leadership Trai-ning Course – Kursus Latihan Kepemimpinan)merupakan sebuah tanda nubuatan untuk Masa kita saat ini ( zaman ‘Now’ kita).***

Page 9: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 09

MEMBUAT JURNAL DOAAnn Brereton – ICCRS Councillor

Tradisi Katolik mengajarkan kita bahwa Tuhanrindu untuk secara terus menerus berkomunikasidengan kita. Gereja menyatakan bahwa Dia mela-kukan hal ini melalui 3 cara dasar; Penciptaan;Suara hati nurani kita; dan Kitab Suci. Tuhan se-lalu berusaha untuk mendapatkan perhatian darisetiap manusia. Beberapa pertanyaan yang dapatkita tanyakan kepada diri kita sendiri adalah, “Bagaimana saya berkomunikasi dengan Tuhan?” dan“Apakah saya berusaha giat dan menggunakansarana-sarana yang saya miliki untuk tujuan ini?”

Sebuah jurnal doa dapat menjadi sarana yangtepat untuk membantu orang-orang berdoa dan berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan. St. Ignatius dari Loyola (Latihan Rohani) dan St. Theresia dari Lisieux (Kisah Suatu Jiwa) adalah dua dari banyak orang kudus yang menggunakancara ini untuk mencatat kehidupan rohani mereka.Jutaan orang telah mendapatkan manfaat dari ca-tatan harian mereka. Kehidupan rohani merekatelah menginspirasi begitu banyak orang-orangKristen.

Sebuah jurnal doa bukanlah sebuah buku hariandoa bersifat kronologis yang ditulis dengan formattertentu. Bukan juga sebuah tulisan tentang Teologiatau ditulis dengan tata bahasa yang benar. Bila disederhanakan, ini adalah sebuah percakapan rohani dari sebuah doa, ditulis di atas kertas, antara sangpenulis dengan Tuhan. Sebuah percakapan dari hati ke hati. Jurnal ini dapat berisi sukacita yang luar

biasa ataupun juga sebuah kesedihan yang men-dalam. Dapat menggunakan banyak kata-kata atauhanya sedikit kata-kata. Dapat menjadi tulisan yang puitis atau bahkan menjadi tidak beraturan.

Ada waktu dimana seakan-akan hanya kitalahsatu-satunya yang sedang berbicara. Tuhan adalahkeheningan. Mencatat pengalaman-pengalamandoa kita saat itu dapat mengungkapkan suara Tuhan “yang masih berdiam”.

Teknologi informasi saat ini memberikan jawabankepada kita hanya dengan menekan tombol. Pikiran-pikiran kita dapat dihibur melalui media yang be-raneka ragam dan hal ini telah mempengaruhi ko-munikasi doa kita dengan Tuhan. Kita sedang be-rada di “bagian permukaan” dan tidak memilikiwaktu untuk melakukan perjalanan lebih dalam lagi. Dengan sedikit keraguan, kita melompat darisatu pikiran (atau satu ayat) ke yang lain. Kita ke-hilangan kemampuan untuk menunggu dengansabar, untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam.Karena ketidakmampuan ini, maka semakin jarang untuk kita dapat ‘merasakan’ pengalaman-penga-laman doa bersama Tuhan. Kita tidak dapat lagimengecap kenikmatannya secara penuh atau mem-berinya cukup waktu untuk mengungkapkan pe-sannya secara penuh yang terkandung di dalamnya.

Kita dapat mengalami hadirat Tuhan yang sangatkuat ketika berdoa, namun dalam hitungan jam atauhari dapat dengan mudah melupakan perjumpaanini. Tetapi bila kita mencatat pengalaman kita da-lam sebuah jurnal doa, maka jurnal itu dapat meng-hadirkan kembali peristiwa itu dan memberikanRoh Kudus ruang gerak untuk bekerja lebih dalam.Jurnal doa membantu kita untuk tetap fokus kepadasebuah peristiwa, tema, atau subjek dan membantumembawa kita kembali pada masalah-masalah yang belum terselesaikan.

Jurnal doa dapat menjadi alat yang sangat pentingketika berhadapan dengan luka-luka batin di masa lalu. Luka-luka dan emosi-emosi ini dapat tersem-bunyi sangat dalam di hati kita sehingga sangat sulituntuk menyentuhnya dan hampir mustahil untukmengekspresikannya lewat ucapan. Jurnal kita da-pat menjadi sahabat dimana kita dapat menyimpanatau menuangkan kata-kata atas semua emosi kuat

Page 10: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

10 Januari - Februari 2018

REFLEKSI DARI WAKIL PRESIDENDn Christof Hemberger

yang tinggal dalam hati kita. Kita dapat menggu-nakan catatan-catatan kita ini untuk dengan tepatmenghadapi diri kita, hal-hal yang menggangu kita,atau bahkan Tuhan itu sendiri. Melalui ingatan ini,kita memiliki kemampuan untuk melihat rahmat,kelemahan, dan tangan Tuhan yang bekerja dalamhidup kita.

Tuhan mendambakan hubungan yang dekat danhidup dengan semua umat-Nya. Dia terus menerusmengajak kita untuk mengarah lebih dalam lagi kepada misteri-Nya dan kedalaman kasih-Nya pada

kita. Kita perlu memperdalam doa kita bila kitaingin mengalami kepenuhan hidup yang Tuhan ta-warkan kepada kita. Berdoa dengan cara yang samaseperti yang kita lakukan beberapa tahun yang lalumengindikasikan bahwa kita mungkin tidak secarautuh terbuka kepada rahmat yang Tuhan berikan untuk memperdalam hubungan kita dengan-Nya.Jurnal doa adalah salah satu jalan untuk mengubahhal ini. ***

Diterjemahkan oleh: Ign. Surya Prasetya Wijaya, MBA

Setengah tahun telah berlalu sejak banyak dari kitayang ikut ambil bagian dalam Perayaan Pesta Emas50th PKK (Golden Jubilee) di Roma. Pengalaman itumemberkati banyak umat yang hadir.

Jelas, tema dari lokakarya dan pembicaraan, serta per-temuan tak terhitung yang terjadi waktu itu akan me-ninggalkan efek jangka panjang, dan kita berharap, semua itu akan meninggalkan kesan mendalam bagi kelompok kita. Dan secara alami, kehadiran Paus Fran-siskus serta pesan-pesan beliau untuk PKK di seluruhdunia telah memberikan kita semua dorongan yang luarbiasa. Dorongan ini tidak hanya dimaksudkan untuk disimpan saja – sehingga kita hanya berkata: “Itu luarbiasa! Lihat, saya masih bisa menunjukkan kepadamuapa yang disampaikan oleh Paus pada Perayaan PestaEmas...” Kuncinya adalah untuk kita dapat membawaapa yang telah kita dengar dan kita alami ke dalam hidup sehari-hari baik dalam kelompok atau komunitas.

Maka, perlu bagi kita untuk membiarkan tema-tema yangtelah dibawakan oleh Paus Fransiskus, para pionir PKK, dan pemimpin-pemimpin saat itu, mengendap dalamdiri kita. Kita perlu terus menggali dan tetap fokus ke-pada tema-tema itu.

Sedikit pandangan sebagai penutup. Sesuatu yang benar-benar berbicara kepada saya di Roma adalah se-buah ungkapan yang berulangkali saya dengar dalam kesaksian dari para pionir pertama. Kalimat itu adalah, “Ketika kita telah menerima Pencurahan Roh Kuduskita tidak tahu apa yang dapat kita lakukan kemudian...”pada awalnya, tidak ada istilah, “Begini cara kerjanya”, atau “Kita selalu melakukannya dengan cara ini!” Paraorangtua kita di PKK telah bersandar hanya kepada karya dan perkataan Roh Kudus. Mereka hanya menjadikandiri mereka siap diutus sebagai alat Tuhan dan menunggu petunjuk dari-Nya. Dengan sikap seperti ini PKK dimulaidan menyebar ke seluruh dunia. Saya merasa bahwa sikap yang sama ini pula yang harus menuntun kita saat ini:Di mana kebijaksanaan manusia dan pengalaman be-rakhir, dan kedaulatan Roh Kudus dimulai. Dan dimana manusia dengan rendah hati menyediakan diri untukTuhan, mereka tidak berada di jalannya sendiri dan Diadapat melakukan karya-karya yang luar biasa. Makamarilah kita hidup dalam kerendahan hati dan meng-harapkan hal-hal luar biasa! ***

Diterjemahkan oleh: Ign. Surya Prasetya Wijaya, MBA

Page 11: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 11

Saya ingin membagikan sebuah kesaksian di manasaya secara individu dan PKK di New Delhi di India sebagai sebuah tubuh yang mengimani karya Tuhan.

Pada 8 Juli 1996, ketika sedang berdoa sendirian sayamendapatkan penglihatan sebuah gedung yang besar.Saya dipenuhi dengan rasa kagum dan minta kepadaTuhan arti dari penglihatan itu. Saya menerima pene-guhan yang begitu kuat dalam doa bahwa itu adalahpusat pembaharuan yang Tuhan kehendaki untuk didirikan di Delhi. Walaupun saya adalah KoordinatorBPK PKK Keuskupan Agung Delhi waktu itu, sayatidak berani untuk membagikan pesan itu kepada paraanggota Tim BPK PKK Delhi, karena kita tidak memi-liki rekening bank untuk mendanai pusat semacam itupada waktu itu.

Satu hal yang saya lakukan saat itu hanyalah mulaiberdoa dan minta pelayanan doa syafaat untuk men-doakan hal yang sama. Kita memiliki sebuah keyakinan:“Apa saja yang kau minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikankepadamu” (Mrk 11:24).

Iman saya belum kuat untuk benar-benar percaya bahwa suatu hal yang luar biasa seperti itu akan terjadi.

Namun di tahun 1999, ketika sedang dalam sebuahmeeting antara BPK PKK dengan Uskup Agung Alande Lastic of Delhi, beliau menyarankan kami untukmencari tanah guna mendirikan sebuah pusat pelayanan milik kami sendiri, karena kami sering mengadakanbanyak acara pembaharuan di Keuskupan Agung. Halini datang sebagai peneguhan dari pesan yang telah saya terima sebelumnya. Setelah pencarian yang cukup men-dalam, kami menemukan sebidang tanah pertanian untuk terong dengan luas 5 hektar di pinggiran New Delhi.

Cyril John Ketua ISAO (Badan Pelayanan Pembaruan Karismatik

Katolik- Asia Pasifik)

Dalam doa, Tuhan memberikan peneguhan untuk membeli tanah tersebut. Dengan kontribusi personal danpinjaman uang yang cukup banyak dari bank, BPK PKKDelhi mampu membeli tanah itu di tahun 2001.

Ada sebuah masalah serius yang mengganjal untukmenggunakan tanah itu dibangun sebagai pusat pemba-haruan. Karena tanah itu telah dipakai untuk pertanian.Hukum Agraria tidak memperbolehkan perubahan danpenggunaannya untuk hal yang lain.

Maka hanya sebuah kapel kecil yang didirikan padaawalnya. Kapel itu dijuluki Jeevan Jyoti Ashram (PusatCahaya Kehidupan). Adorasi selama 24 jam dan doasyafaat dilakukan di kapel ini.

“Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanianmenghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk menda-patkan pertolongan kita pada waktunya” (Ibr 4:16). Karena Tuhan telah mengarahkan kita untuk membelitanah tersebut, kami menyaksikan campur tangan Tuhan yang begitu kuat. Pada tahun 2009 pemerintah setempat membawa Master Plan yang baru untuk kota yang me-nyatakan bahwa semua area di sekeliling center kami diubah menjadi tanah bebas yang diperuntukkan untuk pembangunan gedung-gedung komersial dan rumah-rumah tinggal. Setelah itu hal yang mengejutkan kamiadalah, di tahun 2011 pemerintah menggambar rencanauntuk jalan raya yang melewati salah satu sisi dari center itu.

Sekarang, Pusat Pelayanan ini memiliki fasilitas untuk menampung 150 orang untuk retret dan kelas-kelas pe-latihan. Tiga pastor dan beberapa relawan tersedia full-time pada pusat pelayanan.

Ada retret-retret biasa, tuguran, pelatihan program-program, dan pertemuan-pertemuan yang dilakukan diPusat Pelayanan. “Mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pu-sakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu” (Mzm 2:8).

Sekarang, Pusat Pelayanan ini mempunyai tiga kapel, dimana anggota Pembaruan dan group sukarelawandatang siang dan malam untuk melakukan adorasi dandoa syafaat. Seperti yang dikatakan Pemazmur, “Orangini memegahkan kereta, dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita (Mzm 20:8). Yesus itu layak untuk diandalkan.“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan; percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak” (Mzm 37:5).

Diterjemahkan oleh: Ign. Surya Prasetya Wijaya, MBA

Page 12: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

12 Januari - Februari 2018

BENEDIKTUS BARA“Allah memiliki rencana indah dan khusus bagi hidup saya”

TTL : Maumere, 10 – 10 – 1976Alamat : Riiheret – Dusun Krado, Desa Ipir Kec. Bola Maumere Flores Paroki : Mater Boni Consilii WatublapiPDPKK : Santo Arnoldus Yanssen BolaKesibukan : Leader di suatu Instansi Swasta

Tingkat Kecamatan, memanage keuangan untukkepentingan Pemberdayaan Ekonomi Dan Pe-rempuan, sejak tahun 2014.

Status : Menikah dengan Editha Polinda Mince, tanggal 25 September 2008 di Gereja Paroki Santo Martinus Bola, Maumere, di anugerahi 2 orang anak.

Ayat pegangan hidup:

“Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dankebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” MATIUS 6:33

Riwayat Pelayanan :

• Sebagai Wakil Koordinator PD PKK Santo Arnoldus Yanssen Paroki Santo Martinus Bola 2006 – 2009, 2010 – 2013, 2014 – 2017, 2017 – 2020

• Sebagai Ketua Orang Muda Katolik Paroki Santo Martinus Bola 2005 – 2009

• SebagaiKoordinatorSeksiKepemudaanBadan Pelayanan Keuskupan, Keuskupan Maumere 2010 – 2013, 2014 – 2017, 2017 – 2020

• PernahmelayanisebagaiSekretarisBadanPe- layanan Keuskupan, Keuskupan Maumere 2014 – 2017.

• Sebagai Ketua Pelaksana II Dewan Pastoral Paroki, Paroki Mater Boni Consilii Watublapi Periode 2016 – 2019

• Sebagai Koordinator Badan Pelayanan Pro- vinsi Gerejawi Ende Periode 2017 S/D 2020

BENEDIKTUS BARA, atau biasa disapa Benny,mengenal Pembaruan Karismatik Katolik (PKK)di Makasar tahun 1997, di paroki gunung Latimojong. Perkenalannya saat itu dimulai dari ajakan teman – temannya untuk pergi ‘berdoa’.“Kami berkumpul setiap hari Kamis sore. Ketikadiajak mereka tidak ngomong kalau kita mau kePersekutuan Doa (PD) Karismatik. Mereka hanyaajak ‘ayo Ben pergi doa yo’. Diajak pergi doa yasaya mau. Di Makasar saya belum menjadi ang-gota aktif PD, mau ke PD kalau ada waktu saja.”

Tahun 1999, Benny memutuskan untuk pindahdari Makasar ke Jakarta dengan misi agar dapat me-lanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas. Bennyyang saat itu belum memiliki pekerjaan harus pon-tang - panting mencari uang agar dapat mendaf-tarkan dirinya ke sebuah Universitas. Sayangnya,semua tidak berjalan sesuai dengan rencananya, “Mau kuliah harus kerja karena butuh uang. Tapibagaimana bisa dapat uang, cari kerja saja susah,apalagi hanya bermodalkan ijazah SLTA, dan saatitu juga tidak punya skill lain.

Maka niat kuliah pun tidak kesampaian. Malahdrama kehidupan di Jakarta berakhir tragis, ributdengan sebuah Agen Tenaga Kerja karena kasuspenipuan pekerjaan.”

Pasca kejadian itu, kondisi tubuh Benny menjadi drop hingga membuatnya sakit parah dan tubuhnyasemakin kurus. Padahal, dokter tidak menemukan

Page 13: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 13

penyakit apa pun dalam dirinya. “Saya merasa takut,cemas, gelisah, seakan-akan maut akan menjemputsaya.” Katanya menceritakan.

Suatu hari ketika mengikuti perayaan Ekaristi di Gereja Santo Arnoldus Jansen, Bekasi, Benny membaca pengumuman di Warta Paroki bahwa hari itu akan diadakan pelayanan doa penyembuhan. Hari itu, Benny akhirnya didoakan. Setelah itu, se-gala rasa cemas, takut, dan gelisah hilang seketika.

Akhirnya pada tahun 2003, Benny memutuskanuntuk kembali ke kampungnya dan di tahun 2005,ia diterima bekerja sebagai staff di Unit PengelolaKeuangan Kecamatan. Ditahun itu juga, Benny diajak oleh seorang anggota Persekutuan Doa Arnoldus Yanssen Bola bernama Romanus. Keter-libatannya di PD tersebut membuatnya dipercayamenjadi tim PDKK Santo Arnoldus Yanssen Bola. “Saat itu saat dimana saya hadir ke PersekutuanDoa bukan lagi karena diajak tapi sudah menjadikerinduan karena merasa sebagai sebuah panggilan untuk bersekutu dalam doa dan mengucap syukurkepada Allah.”kenangnya.

Benny juga menceritakan pengalaman berkesansewaktu mengikuti Konvenda di Ruteng. Pada saat berlangsung sesi penyembahan Sakramen MahaKudus, ia berusaha untuk dapat menyentuh Mon-stran dipegang oleh Romo Lorens Sopang, Pr. “Saya tersentak sesaat karena melihat video gambarankehidupan saya sebelumnya seperti diputarkan kembali. Saya menangis sejadi – jadinya dansungguh – sungguh merasa tak layak berada ditempat itu, saya bahkan ingin pulang duluan se-belum kegiatan Konvenda selesai. Tapi pada saatsaya hendak bangkit berdiri, saya mendengar suara yang seperti berseru, ‘Jangan takut Aku telah me-nebus engkau dengan darah suci – Ku, engkau Ku-utus pergi untuk mewartakan Injil dan pertobatan.’ Saat itu, saya merasa berada dititik balik kehidupan saya. Saya begitu takut akan Allah. Saya berko-mitmen untuk selalu melibatkan Tuhan dalam se-tiap apa pun yang saya kerjakan atau yang sayarencanakan.” Pengalaman itu juga yang mendo-rongnya untuk belajar lebih mengenali apa yangmenjadi kehendak Allah dalam hidupnya. “Sayamerasa bahwa Allah Mempunyai Rencana Indahdan khusus atas hidup saya.

Kini, Benny dipercaya untuk menjalankan tugaspelayanannya sebagai Koordinator Badan Pela-yanan Provinsi Grejawi Ende periode 2017-2020. “Saya melakukan kunjungan ke masing – masing

Badan Pelayanan Keuskupan baik Ruteng, Ende maupun Maumere, untuk follow up program kegiatan tahun 2018 dan sekarang sedang menga-rahkan perhatian atau misi khusus buat perkem-bangan dan pertumbuhan Pembaruan KarismatikKatolik di Keuskupan Larantuka.” ujarnya men-jelaskan. Tidak mudah bagi Benny untuk menjalanitugas sebagai Koordinator BPPG Ende, karena ba-ginya semua itu tentu membutuhkan pengorbananyang lebih seperti; waktu, tenaga, pikiran maupunjuga materi sebagai bentuk cinta dan perhatian ter-hadap sebuah komitmen pelayanan.

Dalam pelayanannya sebagai Koordinator BPPG, Benny sadar nantikan akan ada tantangan dan ham-batan yang akan dihadapi. Meski demikian, ia be-ranggapan bahwa sekecil apapun tantangan danhambatan yang nanti dialami, semua itu wajib di waspadai, “Bagi saya orang bisa celaka karena ter-gelincir pada sebuah kerikil kecil. Maka, besar ataukecil tantangan pelayanan, patutlah diselesaikansecara bijaksana, karena tidak boleh ada masalahyang disepelehkan.”

Ia juga memiliki harapan bagi BPK-BPK yangberada dibawah naungan BPPG Ende agar lebihbersatu membangun persatuan di dalam PKK, “Kitaboleh ada perbedaan, tetapi tak boleh pecah. Tetapsemangat membangun kerajaan Allah ditengah-tengah dunia. Semoga kita semua dapat menjadiberkat bagi sesama.” tutupnya. ***

Page 14: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

14 Januari - Februari 2018

MERGILIA MERLINKOORDINATOR BPPG KEUSKUPAN AGUNG PALEMBANG PERIODE 2017 – 2020

“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” 1 Korintus 15:57t

Sejak mengenal PKK pada tahun 1985 melaluiSr. Yosepa, Mergilia Merlin, Koordinator BPPGPalembang periode 2017 – 2020, mengaku menga-lami suatu transformasi hidup yang membuatnyasemakin mencintai Gereja Katolik, sehingga keka-yaan yang dimiliki oleh Gereja Katolik (tradisi suci dan sakramen-sakramen) menjadi sangat hidup ba-ginya, “Banyak kelompok devosional yang ada diGereja Katolik dan semuanya baik untuk memba-ngun iman umat, tetapi bagi saya pribadi, PKK yang mampu mengubah pola pikir dan meningkatkaniman saya.” ujarnya menceritakan.

Perkenalan dengan PKK itulah yang mendorongMerlin menekuni PKK lebih dalam lagi dan mem-buatnya semakin dapat menghayati keberadaanTuhan yang nyata dalam hidupnya. Hal tersebutia tuangkan dalam suatu cerita pengalaman ketikaanaknya mengalami sakit demam berdarah danharus di rawat di RS Puri, Jakarta. Pada mingguyang sama ketika anaknya dirawat di RS, Merlinjuga memiliki tanggung jawab pelayanan SHDRdi Kota Bandar Lampung. Dalam kondisi tersebut,ia harus meninggalkan anaknya yang tengah sakit.“Karena jadwal SHDR tetap berjalan, saya mem-inta bantuan dari adik saya untuk menjaga anaksaya di RS selagi saya pergi. Saat itu saya berdoadan Tuhan mendengar doa saya, dalam perjalanan menuju lokasi SHDR, saya dikabarkan kalau trom-bositanaksayanaikdengansignifikansehinggahariitu sudah di ijinkan pulang. Puji Tuhan, SHDR punjuga berjalan lancar. Setelah SHDR, saya langsungkembali ke Jakarta untuk menemani anak saya.” Bagi Merlin, pengalaman itu merupakan salah satu bukti nyata bahwa Tuhan sungguh bekerja dalamhidupnya.

“Karya Tuhan sungguh nyata. Tuhan terlebih da-hulu membuka jalan buat karya-karya tersebut, te-tapi memang tak lepas dari kerja sama kita yangharus bertanggung jawab, tulus, setia, dalam mela-kukan pekerjaan tersebut.” katanya menambahkan.Merlin bersyukur karena masih diberi kesempatanuntuk dapat belajar semakin bertanggung jawab dansetia, yakni melalui kepercayaan yang diberikankepadanya untuk menjalankan tugas pelayanannyasebagai Koordinator BPPG Palembang.

TTL : Lampung Selatan, 22 September 1953

Alamat : Perumahan Villa Citra 1 Blok J No. 1

Jagabaya III – Bandar Lampung

Paroki : Katedral – Kristus Raja, Tanjung Karang

Pekerjaan : Pengusaha Mitra Pertamina

Menikah dengan Gregorius Rudy Hartanto, dan di

karuniai 2 orang anak.

Pernah melayani sebagai:

• KoordBPKTanjungKarangperiode

1993 – 1996, 1996 – 1999, 1999-2003

•BendaharaParoki2014–2017,2017–2020

Page 15: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 15

Merlin bersyukur karena masih diberi kesempatanuntuk dapat belajar semakin bertanggung jawab dansetia, yakni melalui kepercayaan yang diberikankepadanya untuk menjalankan tugas pelayanannyasebagai Koordinator BPPG Palembang.

Beliau ingin terus berupaya meng-encourage BPK-BPK yang berada dibawah BPPG Palembangagar dapat saling mendukung, “Jadi bila salah satudari BPK mulai melemah, bisa saling tukar mimbar atau pembicara. Juga untuk orang muda, saya ber-harap agar ke depannya ada kerja sama dalam pe-layanan, saling menyemangati antar orang mudadi BPK-BPK. Dan yang terpenting, komunikasidiantara para Koordinator BPK tetap terjalin baik,tidak untuk mengkritik tetapi saling mendukungdan bekerja sama dalam membawa banyak orangmenuju pada keselamatan kekal seperti janji peru-tusan kita ketika kita dibaptis. Dengan begitu kitasemua dapat memberikan pelayanan yang terbaikbagi umat.” ucapnya.

Merlin juga mengutarakan bahwa dalam pe-layanan, banyak suka dan duka yang dihadapi te-tapi semua itu dengan senang hati dilakukannyakarena merupakan sebuah tugas pelayanan. “Mela-yani Tuhan menjadi suatu kerinduan dan kebaha-giaan. Memang tak mudah, perlu banyak pengor-banan. Baik tenaga, pikiran, juga materi, tetapi itusekali lagi kami katakan tak seberapa dibandingkankasih Tuhan yang luar biasa yang tak mungkin bisa kita balas.”

Ia juga mengajak setiap umat yang terlibat aktif dalam PKK, agar semakin mencitai Gereja Katolikdan semakin memberikan diri bagi sesama. Ia ber-harap agar kita juga sebagai orang Katolik mampumenjalankan perutusan dan ambil bagian dalam kar-ya pelayanan Gereja sesuai dengan kemampuan dan

talenta yang Tuhan berikan, dan dengan segala ke-rendahan hati, kita persembahkan kembali kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup. ***

Page 16: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Ytk. Romo Subroto SJ.

Sampai sekarang dari pengalaman saya, kita dalam PKK tidak diperkenankan menyanyikan “Alleluia”. Arti “Alleluia’,katanya “Puji Tuhan”. Maka kita tidak menggunakan kata “Alleluia”, tetapi kalau “Puji Tuhan”. Ini boleh. Ini bagaimana ?

RiniPD KK Gratia Plena, Jkt

JAWAB : Salam dalam Kristus kepada Rini,

Kita melihat praktek dinyanyikan dan tidaknya “Alleluia” dalam konteks Liturgi Gereja Katolik. Dan juga dari ke-dudukan kita sebagai warga PKK atau bagian dari Ge-reja Katolik.

1. Betul –“Alleluia” diartikan “Puji Tuhan”. Dalam hal ini bukanlah pertama masalah kata terjemahannya, (atau boleh dipakai tidaknya dalam PD KK), tetapi dalam konteks tata cara Ibadat kita dalam Liturgi Gereja Katolik, yakni dalam Misa Kudus. Dari Sejarah Liturgi, “Alleluia” atau “Halleluia” adalah kata bahasa Ibrani yang berati “Pujilah Yahwe” ! (Yahwe > Kurios (Yunani) > Dominus (Latin) > Tuhan (Pangeran/Gusti - dalam bahasa kita).

2. “Alleluia” dalam Liturgi kita adalah kidung jelang Injil dalam Misa. Dalam Gereja Katolik kita dulu semuanya dalam bahasa Latin. Alleluia – dari kha- sanah nyanyian resmi Gereja Katolik dulu adalah Gre- gorian - dinyanyikan secara meriah dengan pelbagai melodi, disusun dalam buku “Graduale Romanum”. Di luar Gereja, Alleluia juga menjadi obyek atau materi nyanyian-nyanyiansuara ganda dengan jenis musik klasik atau semi klasik atau biasa. Semuanya meng- ungkapkan kegembiraan atau sukacita.

3. “Alleluia” yang kita nyanyikan merupakan gambaran meneladan nyanyian para malaekat di surga di seke- liling Tahta Allah. Kita ingin ambil bagian dalam Kidung para malaekat tersebut, dalam memuji, me- muliakan serta bersyukur kepada Allah.

4. Dan dalam Misa Kudus, kita menyanyikannya jelang bacaan Injil, merupakan ungkapan ucapan “Selamat Datang dari Umat kepada Tuhan Yesus yang akan datang dan akan bersabda lewat bacaan Injil”.

Umat yang yang ahdir semua berdiri untuk menyam- but-Nya. Juga itu merupakan ungkapan iman Umat ke pada-Nya. Kita – Umat-Nya percaya Kerajaan Allah sudah hadir di bumi, dilambangkan dengan hadirnya Gereja. Yesus Kristus telah hadir dan tetap hadir dalam Gereja-Nya dan dalam Sabda-Nya (Kitab Suci).

5. Dalam Pedoman Liturgi Gereja, Alleluia selalu dinya- nyikan atau dibacakan jelang Injil, dan Umat mengu- langinya, diikuti dengan beberapa kutipan ayat Maz- mur, kecuali dalam Masa Puasa (Pra-Paska) dan Advent (Tanpa Alleluia, sedang Ayat-ayat Mazmur tetap ada). Dalam hal ini kita diajak :

5.1. Alleluia itu dihilangan baik dalam Misa - jelang Injil- maupun dalam Ibadat Harian dalam Masa Puasa dan Advent.

5.2. Saat itu kita diajak menfokuskan diri pada ‘Per- jalanan rohani Umat Perjanjian Lama (Israel) menuju kedatangan Kristus, dan menuju kese- lamatan Umat manusia dalam Wafat Tuhan Yesus Kristus di hari Jum’at Agung dan Hari Ke- bangkitan-Nya di hari Minggu Paska. Di sini Ke- rajaan Allah baru akan datang dan belum be- rada di bumi.

5.3. Juga ini melambangkan, bahwa kita tidak ikut serta dalam koor para malaekat dalam memuji Allah, tetapi menfokuskan diri pada Pertobatan, mengakui dosa-dosa kita, tobat dan penye- salan kita, didukung dengan Pantang, Puasa serta perbuatan amal/baik kita. Itu semua kita berharap dan percaya bahwa suatu ketika kita diperbolehkan kembali bergabung dengan pa- ra malaekat memuji Allah di seputar Tahta-Nya.

6. Dalam konteks Masa Puasa (Pra-Paska) bukan hanya ‘Alleluia’ tidak dinyanyikan, tetapi juga nyanyian

TANYA JAWAB

16 Januari - Februari 2018

Page 17: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 17

l“Kemuliaan kepada Allah di Surga” (Gloria in Excelsis Deo...) ditiadakan, lNyanyian-nyanyian dengan suara ganda (Poli- phoni) juga tidak diperdengarkan, tetapi peng- gunaan organ tetap diperbolehkan untuk mengi- ringi nyanyian Liturgi. l Warna Litugis Pakaian Misajau, Merah dan Putih) diganti Ungu; l Tidak adanya hiasan bunga di altar; l di Pekan Suci Salib dan Patung-patung suci dipin- dahkan atau ditutupi kain ungu. l Dan di beberapa tempat, di Tri Hari Suci, Tempat Air Suci dikosongkan diganti pasir sebagai tanda pertobatan kita.

7. Tetapi, di Malam Paska , Gloria dinyanyikan lagi de- ngan sangat meriah, Lonceng Gereja berdentang kembali, demikian juga “Alleluia” jelang Injil dilan- tunkan dengan sangat meriah sampai tiga kali, dengan nada awal yang semakin tinggi, dan Umat mengula- nginya. Dan ini diteruskan dengan “Sequentia”. Kita mulai menyanyikan lagi “Alleluia” ! Setelah Masa Paska selesai kita kembali ke Masa Biasa, sampai akhir Pekan Minggu ke-34, Akhir Tahun Liturgi, Pesta Kristus Raaja, ‘Alleluia” diteruskan dinyanyikan lagi. Kita kembali ke dalam Perjalanan Menyongsong Kedatangan Kristus yang kedua.

8. Meski ditiadakannya nyanyian “Alleluia” dalam Liturgi Gereja (Misa Kudus), terdapatlah kebiasaan saleh

dalam PKK, kita tidak menyanyikan “Alleluia” – bukan kataharafiahnya-tetapisuasanayangmeliputidan mengiringi Kidung Alleluia, yakni sukacita dan kegem- biraan. Kita diminta untuk ikut menciptakan suasana pertobatan, yang mendukung Masa Puasa / Advent. 8.1. Titik tolaknya adalah nyanyian, lagu, kidung itu adalah Nynyian Liturgi yang mengiringi untuk Perayaan Sakramen-sakramen; sedang lagu dan nyanyian-nyanyian yang kita gunakan dalam Temu PD adalah bukan lagu Liturgi, tetapi lagu- lagu rohani, yang mendukung perkembangan iman dan perutusan rasuli. Dan ada yang me- nyebut nyanyian “Para-Liturgi”.

8.2. Dalam Gereja, ada pedoman atau prinsip “Sentire cum Ecclesia” - “Seperasaan dan sefaham de- ngan Gereja”. Kita warga PKK adalah bagian dari Umat Allah dalam Gereja Katolik. Maka kitapun perlu seperasaan dalam hal Liturgi Ge- reja atau dalam suasana Gereja dalam masa- masa tertentu, yakni Masa Puasa dan Advent. Maka kita tidak menyanyikan lagu-lagu gem- bira, tepuk tangan, loncat-loncat. “Alleluia” bu- kan sekedar kata saja !

Subroto Widjojo SJ(dari pelbagai sumber)

Page 18: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

PELANTIKAN PENGURUS BARU BPK PKK KEUSKUPAN AGUNG MAKASAR DAN BPPG PKK MAKASAR ( MAKASAR, AMBON, MANADO )PERIODE 2017 - 2020

Pelantikan Pengurus baru BPK PKK KeuskupanAgung Makasar dan BPPG Makasar periode 2017-2020 ini dilantik pada tanggal 15 Januari 2018 di Gereja Paroki Hati Kudus Yesus-Katedral me-lalui Perayaan Ekaristi secara Konselebrasi yangdipimpin oleh Bapa Uskup Mgr. John Liku-Ada’ dibantu oleh pastor Emanuel Mansuetus Mali, Pr selaku Moderator BPK PKK KAMS dan pastorWilhelmus Tulak, Pr sebagai Pastor Paroki HatiKudusYesus-Katedral.

Dalam kata sambutannya, Moderator BPK PKK KAMS, pastor Emanuel Mansuetus Mali, Pr atau lebih dikenal dengan panggilan pastor Eltus Mali, pr mengharapkan agar Pembaruan Karismatik Ka-tolik (PKK) tidak menjadi barang asing milik se-bagian orang atau kelompok tapi sungguh menjadi aset Gereja, bagian integral dari Gereja, menjadi milik Gereja dan keberadaan PKK harus mem-berikan arti bagi umat, Paroki dan Keuskupan.

Dengan demikian diharapkan agar PKK semakindikenal dan dicintai para Pastor. Karena itu perlulahpara penggiat PKK untuk menyusun strategi dan program yang baik agar PKK semakin terkubur kuat, semakin tertanam dan berakar kuat serta se-makin berbuah lebat bagi umat dan gereja.UsulModerator jika ditingkat Nasional ada Konvenas,

ditingkat Regional/Provinsi ada Konvenda maka ditingkat keuskupan juga dapat diadakan kegiatan se-rupa apapun namanya misalnya Konvendis (Kon-vensi Diosesan).

Sedangkan sambutan dari Bapa Uskup Mgr. John Liku-Ada’dalam Misa tersebut, beliau mengharap-kan adanya dukungan, kerjasama yang baik bagi pen-gurus baru BPK Makasar maupun BPPG Makasar dalam melaksanakan tugas tanggungjawab bersama.

18 Januari - Februari 2018

Page 19: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Beliau juga mengatakan bahwa Paus Emeritus Paus Benediktus pernah meramalkan bahwa masa depan Gereja ada pada gerakan-gerakan pembaruan yang lahir sendiri dari kalangan umat dalam Gereja dan beliau mengatakan bahwa salah satunya adalahdari Pembaruan Karismatik Katolik. Karena itu Bapa Uskup sangat mendukung pernyataan dari Moderator BPK Makasar yaitu alangkah baiknya bila ke depannya di Keuskupan, kegiatan sepertiKonvenas dan Konvenda mungkin bisa saja dise-pakati bersama dengan nama Konvensi Diosesan(Konvendis).

Diharapkan agar Pembaruan Karismatik Katolik juga dapat menjadi salah satu ujung tombak dalam mengimplementasikan visi misi hasil Sinode Diosesan 2012 yang mana salah satu hasil sasarannya adalah Re-Evangelisasi yakni menginjili kembali orang-orang yang sudah menerima Injil Kristus. Dalam hal ini, Pembaruan Karismatik Katolik dapat mendukung dengan melakukan apa yang dinamakanKursus Evangelisasi Pribadi yang merupakan salahsatu jenjang pembinaan dari BPN PKKI.***

Penulis: Jerus Tarunadjaya / BPPG Makasar

Januari - Februari 2018 19

Page 20: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

GRAND Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta, dipadati oleh sekitar 1000 orang yang hadir untukmengikuti talkshow Fruitful Business 2018 -- “7Secrets to a Successful Business” yang diseleng-garakan oleh SEP Executive Shekinah, Jumat, 19/1,pukul 18.00 WIB.

Talkshow yang dimoderatori oleh Andy F. Noya, Presenter Kick Andy, turut menghadirkan Rina Ciputra – Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, Irwan Hidayat – Direktur PT. Sido Muncul, dan Edi Sukmoro – Direktur Utama PT. Kereta Api In-donesia (KAI) sebagai narasumber, serta Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, sebagai Keynote Speaker.

Kehadiran Ignasius Jonan memang memiliki daya tarik tersendiri, pasalnya di bawah kepemim-pinan Jonan beserta timnya, KAI mulai berbenahdan masyarakat di Indonesia menyaksikan sendiritransformasi yang terjadi pada Kereta Api Indo-nesia. Kini KAI menjadi lebih teratur, rapih dan ber-sih, hingga sering disamakan dengan Kereta Api diJepang.

Edi Sukmoro, se-laku Dirut Utama KAImenekankan bahwauntuk membuat Ke-reta Api menjadi se-perti sekarang ini, ma-ka yang diperlukanadalah mengubah mindset, bukan lagi menjadi ProductOriented, yang hanyafokus mencari keun-tungan, tetapi men-jadi Service Oriented,bagaimana setiap pe-kerja di KAI didorongagar dapat memberikan pelayanannya yang terbaik.Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari tiga halyang harus ada, yakni; Integritas, Kerja keras, danPelayanan. Beliau juga bercerita bagaimana ketika libur panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018,

KAI disibukkan dengan arus mudik yang begitu pa-dat-padatnya, tetapi saat itu para pegawai tetapmasuk dan bekerja seperti biasa untuk dapat me-layani penumpang dengan baik. Hal inilah yangterus menerus Beliau ingin tanamkan kepada se-tiap pegawainya, yakni untuk menjadi ‘pelayan’ yang selalu melayani.

Ungkapan senadajuga disampaikan olehRina Ciputra. Beliaumenyebutkan ada 3Sila Budaya kerja yangditanamkan oleh Ci-putra Group dalammenjalankan bisnis-nya untuk tetap dapat berkembang, yakniIntegritas,Profesionalitas, dan Entrepre-neurship. Sila budaya ini terinspirasi olehkutipan ayat yang ter-dapat pada Amsal 28:30. Ketiga sila budaya kerja ini tentunya harus didukung oleh 3 elemen penting, yaitu kerohanian,keluarga, dan karya. Kerohanian menjadi penting,menurut Beliau, tanpa kerohanian kita akan men-jadi pribadi yang tidak percaya kepada Tuhan. Keluarga dalam hal ini termasuk komunitas, dimanakita dapat membangun toleransi dan kehidupanyang positif. Sedangkan Karya berarti, bagaimanakita dapat menghasilkan sebuah prestasi.

Sementara Irwan Hidayat, mengungkapkan point yang lebih sederhana dalam menjalankanbisnisnya, yakni memiliki mindset untuk selalu berfikir, bagaimana kita dapat bermanfaat bagi orang lain dan juga Rukun; rukun atau ‘akur’ ke-pada keluarga, kepada sesama, dan kepada Peng-usaha lainnya. Apa yang dikemukakan oleh para narasumber sesuai dengan yang disampaikan olehAndy F. Noya pada saat membuka sesi talk show, bahwa bukanlah hal-hal yang sifatnya

FRUITFUL BUSINESS“7 Secrets to a Successful Business”Mulia Hotel Senayan, Jakarta

20 Januari - Februari 2018

Page 21: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 21

teknis yang ingin di-berikan melalui talk-show ini, melainkanpoin-point pentingyang menjadi kuncikesuksesan, yang ha-rus dimiliki oleh se-orang entrepreneur dalam menjalankanbisnisnya.

Ada 7 point pen-ting, yaitu Self-con-sciousness (menya-dari bahwa hiduo inibergerak maju dan di

namis, bahwa kita harus mengikuti perkembangan

jaman), Family (Keluarga menjadi saluran kesela-matan bagi kita dan orang lain), Health (Kesehatanfisik, kesehatan jiwa, dan kesehatan rohani), Society& Social life (Menempatkan diri ditengah-tengahkomunitas yang dapat membawa kepada peru-bahan yang lebih baik), Stakeholder (Dimana kitabersinggungan langsung dengan rekan sekerja,makakita diharapkan agar memiliki mentalita yang selaluingin memberikan yang terbaik sehingga kita dapat all out di dalam usaha dan pekerjaan kita), Envi-ronment (Menunjukan sikap yang peduli kepadalingkungan), dan yang terakhir adalah Faith (Iman menjadi pondasi. Iman yang teguh memampukankita melangkah dalam menghadapi kehidupan).

Setelah sesi be-rakhir, para pesertajuga diberi kesem-patan untuk menga-jukan pertanyaan ke-pada narasumber se-cara langsung. Selain itu, peserta juga dihibur dengan penam-pilan memukau dariPongky Barata, Voca-list band Jikustik danAngela July, vocalistharpist yang namanya semakin melambunglewat ajang pen-carian bakat Asia’s got talent.

Irwan Hidayat,pada kesempatan ter-sebut juga membe-rikan bantuan totalsebesar 350 juta ru-piah bagi KeuskupanAgats-Asmat. Hadiahsimbolis diterima olehUskup Agung Jakarta,Mgr. Ignatius Suharyo.

Talkshow diakhiri dengan pembagiandoorprize dan penam-pilan meriah dari Lightof Jesus Worship yangmenutup rangkaiansesi. ***

Page 22: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

22 Januari - Februari 2018

MALAM APRESIASI MITRA BPN PKKIJAKARTA

Pada hari Kamis, 8 Februari 2018 diselengga-rakan pelaksanaan Malam Apresiasi Mitra BadanPelayanan Nasional Pembaruan Karismatik KatolikIndonesia ( BPN PKKI ) di Jakarta, tepatnya diHotel Gran Mahakam. Acara malam apresiasi inimerupakan bentuk apresiasi dan pertanggung-jawaban dari BPN PKKI kepada para mitra BPNPKKI yang telah memberikan bantuan sumbangandana sehingga program-program pelayanan danpewartaan dapat berjalan dengan baik.

Acara diawali oleh sambutan dari KoordinatorBPN PKKI Bapak Andreas Endie Rahardja dandilanjutkan oleh Sie Dana Prasarana BPN PKKIBapak Agan Wirya. Sambutan dari BPN PKKImenjelaskan program-program pelayanan dan pe-wartaan dalam pembaruan karismatik katolik di Indonesia, termasuk pelayanan sampai ke pelosok-pelosok. Sambutan dilanjutkan dengan pertang-gungjawaban dari tim BPN PKKI dalam menerima berkat berupa bantuan-bantuan dari para donator.

Pada Malam Apresiasi BPN PKKI ini, salah satu Romo dari daerah Agats salah satu kota di Keca-matan Asmat,Papua berkesempatan berbagi ceritabagaimana pelayanan dan pewartaan di kawasandaerah Papua yaitu Romo Paulus Buarlele, Pr. Beliau berbagi tentang kendala dan permasalahanyang terjadi di daerah.

Dalam kesempatan ini pula, Penasehat Epis-copal BPN PKKI, Mgr. Henricus Pidyarto Gu-nawan, O.Carm juga memberikan sambutan danfirman Tuhan. Firman-firman yang disampaikanpada acara ini diambil dari Surat II Santo Pauluskepada jemaat di Korintus. Bapak Uskup menyam-paikan bahwa dalam pelayanan dan pewartaan Injil, tidak semua orang diutus secara langsung, tidaksemua orang tampil, tidak semua orang dikenal dantidak semua orang aktif dalam mewartakan Injil.

Para Mitra BPN tidak langsung berkarya. Mungkin bahkan mereka bukan anggota karismatik, mungkinmereka hanya para simpatisan. Tetapi Tuhan mem-beri para mitra BPN kelimpahan dalam hal harta. Dan dari kelebihan itulah, para mitra BPN mere-lakan sebagian dari anugerah Tuhan untuk pela-yanan BPN PKKI.

Para Mitra BPN dapat dibayangkan seperti AKAR yang memberikan makanan, para mitra BPN ini tersembunyi tetapi memberikan masukan, pe-masok makanan, pemberi energy agar pelayanandapat tetap berjalan. Mungkin orang tidak sadarbahwa para Suster, Bruder, Pastor yang tinggal didalam biara tiap hari berdoa untuk pewartaan Injil.Tetapi rohani harus juga dilengkapi dengan sisi jas-mani. Oleh karena itu peranan para Mitra BPN yangmenyisihkan sebagian dari yang mereka milikiuntuk pelayanan dan pewartaan. Namun Bapak

Page 23: Januari - Februari 2018 Surat Gembala Pra-Paska 2018 , KAJ Jan-Feb 2018.pdf · Kerajaan Allah kerajaan kebenaran, keadilan,, cinta kasih dan damai sejahtera - di tengah-tengah ma-

Januari - Februari 2018 23

Uskup juga berpesan bahwa jangan sampai ini diatikan secara ekonomis. Jangan memasukkan men-tal dagang dalam hal ini. Maka itu bearti bukan pemberian yang tulus. Itu namanya hanya memberi supaya Tuhan membalas.

Bapak Uskup menambahkan pula bahwa ke-baikan dan sumbangan-sumbangan dari para mitraBPN akan membuat orang-orang yang menerimabantuan untuk berterima kasih kepada Tuhan, mem-buat mereka bersyukur kepada Tuhan sehingga kita dapat menumbuhkan rasa syukur pada banyak orang. Setiap sumbangan yang diberikan harus keluar dari hati yang rela dan penuh suka cita,

maka Tuhan akan berkenan pada sumbangan yang diterima. Seperti halnya yang terjadi di daerah Agats, Papua. Kita memberikan bantuan yang merupakan salah satu bentuk Solidaritas. Sambutan dari Bapak Uskup ditutup dengan pemberian Berkat.

Acara dilanjutkan dengan pemberian plakat kepada para mitra BPN yang diserahkan langsungoleh Bapak Uskup sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan apresiasi.***