jamaah muslim ahmadiyah indonesia – situs resmi · web view2020/02/14  · hadits pun...

27
Keteladanan Para Sahabat Nabi Muhammad shallaLlahu ‘alaihi wa sallam (Manusia-Manusia Istimewa, seri 67) Pembahasan lanjutan mengenai seorang Ahlu Badr (Para Sahabat Nabi Muhammad (saw) peserta perang Badr), Hadhrat Muhammad bin Maslamah radhiyAllahu ta’ala ‘anhu. Peran pengkhidmatan beliau. Penjelasan lebih rinci dari Hadhrat Masih Mau’ud (as) – dalam rangka menjawab tuduhan seorang Kristen - mengenai apa itu Tauriyah (makna ganda dalam ucapan) dan perbedaannya dengan berdusta. Meskipun Tauriyah dibolehkan dalam beberapa kasus bagi orang-orang awam yang dalam keadaan genting, namun orang- orang berderajat tinggi dalam hal keimanan dan ketakwaan akan menjauhi Tauriyah. Nabi Muhammad (saw) mengutus Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) kepada kaum Yahudi Banu Nadhir yang telah mengkhianati perjanjian damai dengan berkomplot untuk membunuh Nabi (saw) walaupun gagal. Hukuman atas mereka ialah pengusiran dari kota Madinah. Kemuliaan Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) dalam peristiwa pengepungan kaum Yahudi Banu Quraizhah setelah perang Khandaq (perang Parit) dengan mempersilakan pergi salah seorang Yahudi yang menyesali pengkhianatan kaumnya. Sebuah doa beliau agar tidak luput menutupi kelemahan orang-orang yang beradab. Rujukan penjelasan dari Hadhrat Khalifatul Masih II (ra) dalam buku Debacah Tafsirul Qur’an. Menjawab berbagai tuduhan kepada Nabi Muhammad (saw) terkait jatuhnya hukuman mati kepada Abu Rafi Sallam bin Abul Huqaiq, seorang pemimpin Yahudi yang menghasut kabilah-kabilah Arab untuk bersama-sama menyerang Madinah. Kondisi pengepungan Madinah oleh pasukan musuh yang jumlahnya berkali lipat telah terjadi sebelumnya pada perang Ahzab (perang Khandaq). Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) ialah salah seorang dari empat orang yang diutus Nabi Muhammad (saw) untuk memastikan eksekusi terhadap Abu Rafi.

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Keteladanan Para Sahabat Nabi Muhammad shallaLlahu ‘alaihi wa sallam

(Manusia-Manusia Istimewa, seri 67)

Pembahasan lanjutan mengenai seorang Ahlu Badr (Para Sahabat Nabi Muhammad (saw) peserta perang Badr), Hadhrat Muhammad bin Maslamah radhiyAllahu ta’ala ‘anhu. Peran pengkhidmatan beliau.

Penjelasan lebih rinci dari Hadhrat Masih Mau’ud (as) – dalam rangka menjawab tuduhan seorang Kristen - mengenai apa itu Tauriyah (makna ganda dalam ucapan) dan perbedaannya dengan berdusta. Meskipun Tauriyah dibolehkan dalam beberapa kasus bagi orang-orang awam yang dalam keadaan genting, namun orang-orang berderajat tinggi dalam hal keimanan dan ketakwaan akan menjauhi Tauriyah.

Nabi Muhammad (saw) mengutus Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) kepada kaum Yahudi Banu Nadhir yang telah mengkhianati perjanjian damai dengan berkomplot untuk membunuh Nabi (saw) walaupun gagal. Hukuman atas mereka ialah pengusiran dari kota Madinah.

Kemuliaan Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) dalam peristiwa pengepungan kaum Yahudi Banu Quraizhah setelah perang Khandaq (perang Parit) dengan mempersilakan pergi salah seorang Yahudi yang menyesali pengkhianatan kaumnya. Sebuah doa beliau agar tidak luput menutupi kelemahan orang-orang yang beradab. Rujukan penjelasan dari Hadhrat Khalifatul Masih II (ra) dalam buku Debacah Tafsirul Qur’an.

Menjawab berbagai tuduhan kepada Nabi Muhammad (saw) terkait jatuhnya hukuman mati kepada Abu Rafi Sallam bin Abul Huqaiq, seorang pemimpin Yahudi yang menghasut kabilah-kabilah Arab untuk bersama-sama menyerang Madinah. Kondisi pengepungan Madinah oleh pasukan musuh yang jumlahnya berkali lipat telah terjadi sebelumnya pada perang Ahzab (perang Khandaq).

Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) ialah salah seorang dari empat orang yang diutus Nabi Muhammad (saw) untuk memastikan eksekusi terhadap Abu Rafi.

Rujukan penjelasan dari Hadhrat Mirza Bashir Ahmad (ra) dalam buku Sirah Khataman Nabiyyin.

Kewafatan dan satu shalat jenazah hadir Almarhum Tn. Taj Din putra Tn. Sadr Din asal Uganda yang tinggal dan wafat di UK.

Khotbah Jumat

Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih al-Khaamis (ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz) pada 14 Februari 2020 (Tabligh 1399 Hijriyah

Syamsiyah/Jumadil Akhir 1441 Hijriyah Qamariyah) di Masjid Baitul Futuh, Morden, London, UK (United Kingdom of Britain/Britania Raya)

Page 2: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

ورسوله عبده دا محم أن وأشهد ، له شريك لا وحده الله إلا إله لا أن .أشهد

. الرجيم الشيطان من بالله فأعوذ بعد أما

يوم * * * مالك حيم الر حمن الر العالمين رب لله الحمد حيم الر حمن الر الله بسمأنعمت * * * الذين صراط المستقيم راط الص اهدنا نستعين وإياك نعبد إياك الدين

ال ولا عليهم المغضوب غير )ضاعليهم آمين. ( لين

Pada khotbah yang lalu telah dijelaskan berkenaan dengan riwayat Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra). Namun masih ada beberapa hal yang tersisa dan akan saya sampaikan pada hari ini. Berkenaan dengan eksekusi Ka’b bin Asyraf telah diterangkan Hadhrat Muhammad bin Maslamah mencari alasan untuk dapat memancing supaya Ka’b mau keluar dari rumahnya lalu dieksekusi. Apakah hal tersebut dinamakan dusta? Telah dijelaskan pula sebagian ulama berpendapat dengan merujuk pada suatu Hadits bahwa berdusta diizinkan pada tiga kesempatan.1 Pada hakikatnya pendapat yang seperti itu adalah keliru atau keliru dalam menjelaskan Hadits. Alhasil telah saya terangkan pada saat itu dengan merujuk pada buku Sirat Khataman Nabiyyin. Akan tetapi, berkenaan dengan hal tersebut Hadhrat Masih Mau’ud (as) juga menjelaskan dengan jelas di buku karya beliau bernama Nurul Quran sebagai jawaban atas keberatan yang dilontarkan oleh seorang penganut Kristen. Sebagiannya akan saya sampaikan yang darinya akan jelas sekali bahwa Islam sama sekali tidak mengizinkan berdusta.

Hadhrat Masih Mau’ud (as) bersabda, “Seorang Kristen melontarkan keberatan dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad (saw) telah mengizinkan untuk berdusta pada tiga kesempatan dan Al-Quran pun dengan jelas memerintahkan untuk menyembunyikan keimanan. Ia berkata, ‘Injil saja tidak mengizinkan untuk menyembunyikan keimanan.’”

Sebagai jawabannya Hadhrat Masih Mau’ud (as) bersabda, “Perlu diketahui bahwa Al-Qur’an sedemikian rupa menekankan untuk komitmen dalam kejujuran. Saya tidak yakin hal tersebut ditemukan dalam Injil walaupun hanya sepersepuluhnya sekalipun.

Kitab Suci Al-Qur’an telah menyamakan kedustaan dengan penyembahan berhala sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: �ى ل� ت� ي� لا ل �ا إ�� ي� ل�ا ت� ل�ا ت� � ي� ي� ل� ت� � ل إ� ي�� ل� � �إ �ب ل ل! ت" إ# �ي ل� ر$ ت& ل' ل) ي( ل* �إ � ل �� إ+ لا ي$ ي� ت� ب, ل� ي� ت- ل ل� ل. إ� ىل/

إ �0 ي �� ل1 ت) ل2 ي3)� إ" ل� ت4 ل�� إ5 ل6ا ت� ل�ا ت� � ل- إ ل7 ت4 ب$ �� ي3)� إ" ل� ت4 ل*ا � ت� ي� ت& ل� ل# ‘...maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.’ (Surah al-Hajj)

Dia lalu berfirman lagi: ۞ � ل- &�إ ل$ ت2 ل�ا ت� ل�� إ- ت� ل! إ� ل)� ت� � إ� ل�� ت� ي� إ; ي> ل��� ى� ل� ل# ت) ل� ل� �إ � ل إ� ل= ل!� ل( ي< إ? ت; إ@ ت� إ�ا ل- &إ �( ل ل2 ي�)� (Aي ي")� ل آ� ل- �Cإ � ل � ل(ا � ي ل�� ل�ا ر$� إ3& ل' ل5 ي�) Eل ت� Fل لEا �إ ل5 لAا �ل � ل �� 5 ل إ�ا ل* �(Gي إ$ ت� Fي ت� ل�� ي)�� ت� Fل إ5�� ل� � ي�)� إ! ت� Fل ل5�� Hى ل) ل( ت� � ي�)� إ3 � ل Fل لJا ل* � لEا إ( �إ ى� ل� ت� ل�� �ي � ل ل*ا� ر$� إ@& ل* ت� ل�� &ا ر إ" Kل ت- ي� ل� إ5�� ‘Wahai orang-

orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi

1 Sunan Abu Dawud no. 4921: Ummu Kultsum binti ‘Uqbah radhiyallahu Ta’ala ‘anha meriwayatkan, ه الل رسول سمعت مايقول م وسل عليه الله صلى ه الل رسول كان ثلاث، في إلا الكذب من شيء في يرخص م وسل عليه الله Saya mendengar‘ صلى

Rasulullah (saw) mengizinkan hanya pada 3 kesempatan menyampaikan perkara-perkara seperti ini. Ia pada hakikatnya bukanlah kebohongan, namun orang awam bisa dengan keliru menganggapnya sebagai kebohongan. جل الر كاذبا، أعده لا : : امرأته، يحدث جل والر الحرب، في يقول جل والر الإصلاح، إلا به يريد ولا القول يقول الناس، بين يصلح

زوجها تحدث Yang pertama, pada saat perang. Yang kedua, pada saat mendamaikan orang-orang yang والمرأةbertengkar. Dan yang ketiga, ketika suami mengatakan kepada istrinya atau istri mengatakan kepada suaminya hal yang di dalamnya bertujuan untuk saling menyenangkan satu sama lain.’

Page 3: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

karena Allah biarpun berlawanan terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu.’”

Hadhrat Masih Mau’ud (as) bersabda kepada orang tersebut, “Wahai orang yang tidak takut kepada Tuhan! Bukalah Injil sebentar lalu beritahukan kepada kami, dimanakah terdapat penekanan yang sedemikian rupa dalam Injil berkenaan dengan kejujuran?”

Hadhrat Masih Mau’ud (as) bersabda lagi kepada orang Kristen tersebut yang bernama Fateh Masih, “Anda keliru dan ini disebabkan ketidaktahuan Anda sehingga menyimpulkan RasuluLlah (saw) telah mengizinkan untuk berdusta pada tiga kesempatan. Sebenarnya sama sekali tidak ditemukan izin untuk berdusta dalam Hadits manapun. Bahkan dikatakan di dalam hadits �ل ت2 ب$ ي� ل� ل� ت� إ� ي2 ت5 إ�� ل� in qutilta wa hurriqta artinya sekalipun kalian dibunuh atau dibakar jangan pernah tinggalkan kejujuran. Begitu pula diperintahkan dalam Al-Quran untuk tidak meninggalkan keadilan dan kejujuran sekalipun jiwamu akan melayang. Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar.2

Lantas seandainya anggap saja ada suatu Hadits yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Sahih lainnya maka Hadits seperti itu tidak layak untuk dirujuk (diperhatikan dan diterima) karena kami hanya akan menerima Hadits yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Sahih lainnya.”

Beliau (as) bersabda, “Memang benar, di dalam beberapa Hadits dijumpai isyarat yang mengizinkan untuk bertauriyah (yaitu mengucapkan kalimat yang mengandung makna ganda demi kebaikan). Hal inilah yang demi tujuan menciptakan kebencian (kepada Islam) diistilahkan oleh para penentang Islam dengan sebutan dusta.”

Beliau (as) bersabda, “Ketika seorang yang tidak tahu atau bodoh mendapati suatu kata dalam suatu Hadits bahasan mengenai tasamuh (memilih kata-kata yang mudah dipahami supaya dapat dimengerti) mungkin orang yang jahil tersebut malah memaknainya sebagai benar-benar kedustaan, karena orang tersebut tidak mengetahui keputusan jelas di dalam Islam bahwa kedustaan hakiki disamakan dengan najis, haram dan disamakan dengan Syirk.

Sementata itu, tauriyah pada hakikatnya bukan dusta. Meskipun Tauriyah seolah-olah seperti dusta dan dalam Hadits-Hadits diizinkan untuk orang awam lakukan ketika menghadapi keadaan genting, tetap saja tertulis bahwa mereka yang lebih mulia keimanan dan ketakwaannya bahkan menjauhi Tauriyah.

Tauriyah dalam peristilahan Islam ialah suatu ucapan yang diucapkan untuk menyembunyikan sesuatu disebabkan khawatir dapat terjadi kekisruhan atau menerangkan

2 Mirqaatul Mafaatih ( ج - المصابيح مشكاة شرح المفاتيح العلم - - - 1مرقاة 280 - 1الإيمان ); Musnad Ahmad bin Hanbal

قتلت : : معاذ عن وإن شيئا بالله تشرك لا قال كلمات بعشر وسلم عليه الله صلى الله رسول أوصاني قالمن فإن ؛ دا متعم مكتوبة صلاة تتركن ولا ، ومالك أهلك من تخرج أن أمراك وإن ، والديك ن تعق ولا ، قت وحروإياك ، فاحشة كل رأس فإنه ؛ خمرا تشربن ولا ، الله ة ذم منه برئت فقد دا متعم مكتوبة صلاة تركأصاب وإذا ، الناس هلك وإن حف الز من والفرار وإياك ، وجل عز الله سخط حل بالمعصية فإن ؛ والمعصية

الله في وأخفهم أدبا عصاك عنهم ترفع ولا ، طولك من عيالك على وأنفق ، فاثبت فيهم وأنت موتان الناس

Page 4: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

sesuatu dengan permisalan untuk merahasiakannya demi suatu kebaikan sehingga hal itu dapat dipahami oleh orang berakal namun tidak dipahami oleh orang bodoh. Pemikiran orang yang tidak paham tertuju ke arah yang bukan dimaksud oleh si pengucap. Setelah merenungkannya dapat dipahami bahwa apapun yang dikatakan oleh si pengucap bukanlah kedustaan melainkan kebenaran. Di dalam ucapannya tidak ada sedikit pun campuran kedustaan, tidak juga sedikit pun hati mencondongkannya ke arah kedustaan, sebagaimana dalam sebagian hadits beliau (saw) dijumpai terdapat izin untuk melakukan tauriyah demi mendamaikan dua orang Muslim, menyelamatkan istri dari suatu kekacauan atau perseteruan dalam rumah tangga atau untuk merahasiakan sesuatu dari musuh demi suatu kebaikan atau dengan niat untuk mengecoh musuh ke arah lain.

Meskipun demikian banyak sekali hadits lainnya juga yang darinya dapat diketahui bahwa tauriyah bertentangan dengan derajat ketakwaan yang tinggi. Bagaimanapun kejujuran yang terang-terangan adalah lebih baik sekalipun karena itu kita akan dibunuh atau dibakar.”

Beliau (as) bersabda, “RasuluLlah (saw) memerintahkan untuk sedapat mungkin menjauhinya supaya dalam corak lahiriah pemahaman ucapan tersebut tidak serupa dengan dusta.”

Selanjutnya bersabda, “Ketika saya merenungkan keadaan Hadhrat RasuluLlah (saw) tengah sendirian di tengah peperangan yang sedang berkecamuk pada perang Uhud, beliau bersabda, ‘Aku Muhammad! Aku Nabi Allah! Aku putra Abdul Muthalib.’”

Perlu saya (Hadhrat Khalifatul Masih V atba) sampaikan klarifikasi dalam hal telah

tertulis pada catatan kaki cetakan buku tersebut, ‘Sahwi he yeh waqi’ah Hunain ka he. Syams.’ - “Terdapat kekeliruan atau kelupaan dalam penulisan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada perang Hunain. Bukan perang Uhud. Catatan kaki oleh Syams.”3

Pihak Research Cell (Bagian Penelitian) telah mengirimkan rujukannya kepada saya dari kitab Sirah al-Halbiyah yang di dalamnya tertulis, -&"� �0Kة *ي ��ي �F��0K ��ض *ي �س�� �&�# ���� ص�� �2ا1

��Eط�ب !3# -�� ���ا CAب �ا ��"3ي ���ا !��� �0Kة ) Ucapan tersebut“ �*ي تب إ� ل ط Eي ت� � إ! ت3 ل# ي- �ت � ل�ا ل�� تب Cإ Aل لا � ي ي إ3 " ل �� ل�ا ل�� ana an-Nabiyyu laa kadzib ana bnu ‘Abdil Muththalib.’) disabdakan Nabi Muhammad (saw) pada beberapa kesempatan perang yaitu pada perang Hunain dan perang Uhud.”4 3 Ruhani Khazain jilid 9, Nurul Qur’an number 2, halaman 406, bagian hasyiyyah atau footnote (catatan kaki), current computerized edition, terbitan Rabwah, Pakistan, 2008. Di dalam Shahih al-Bukhari Kitab al-Maghazi ( المغازى bab (كتاب( { : ثم رحبت بما الأرض عليكم وضاقت شيئا عنكم تغن فلم كثرتكم أعجبتكم إذ حنين ويوم تعالى الله قول باب} { : } رحيم غفور قوله إلى سكينته الله أنزل ثم مدبرين hanya menyebut perang Hunain. Di dalam al-Bidayah (وليتمwan Nihaayah karya Ibnu Katsir bab ( للمتقين العاقبة ثم الفرار من الأمر أول كان وما أين » ,tercantum (الوقعة

الله عبد بن محمد أنا الله، عبد بن محمد أنا الله، رسول أنا الله، رسول أنا إلي، هلموا الناس ;«أيها4 As-Sirah al-Halabiyyah ( ج - - الحلبي الحلبية ٦٧الصفحة - ١السيرة ) atau Insanul ‘Uyuun fi Sirah al-Amin al-Ma-mun ( المأمون الأمين سيرة في العيون artinya Laporan Pandangan Mata atas Sejarah Hidup dia yang Tepercaya lagi (إنسانDipercayai, yaitu Nabi saw. Buku ini karya Ali bin Ibrahim bin Ahmad al-Halabi, Abu al-Faraj, Nuruddin bin Burhanuddin al-Halabi ( الدين برهان ابن الدين نور الفرج، أبو الحلبي، أحمد بن إبراهيم بن Beliau seorang Sejarawan dan Adib .(علي(Sastrawan). Asal dari Halb (Aleppo, Suriah) dan wafat di Mesir pada 1044 Hijriyah. Tercantum juga dalam Kanzul ‘Ummal ( والأفعال الأقوال سنن في العمال بعض- 35503 :(كنز في قال وسلم عليه الله صلى النبي أن قتادة عن

Page 5: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Maka dari itu, Departeman atau Nazarat Isyaat (penerbitan) hendaknya membuang catatan kaki tersebut. Seringkali saya perhatikan, terkadang disebabkan oleh ketergesa-gesaan, pihak penerbit langsung memberikan catatan kaki pada sabda Hadhrat Masih Mau’ud (as) dengan menulis “keliru” atau “terlupa” untuk menerangkan maksud atau memudahkan pemahaman padahal diperlukan penyelidikan yang mendalam untuk itu. Perlu adanya keseriusan menanganinya. Alhasil, saya sudah menerima rujukannya didalamnya tertulis dengan jelas bahwa ucapan tersebut disabdakan oleh Nabi Muhammad (saw) pada perang Hunain dan juga pada perang Uhud. Sudah ada klarifikasinya.

Sekarang lebih lanjut Hadhrat Masih Mau’ud (as) bersabda, “Suatu kebodohan yang sangat jika seseorang menganggap Tauriyah sebagai dusta. Bahkan, meskipun Tauriyah itu dalam Hadits disifatkan sebagai dusta dibolehkan.” (Yakni menggunakan kalimat dusta dengan maksud untuk memudahkan kata-kata dan supaya dapat dimengerti dengan mudah). Sebab, Al-Qur’an dan hadits sepakat menyatakan dengan jelas bahwa kedustaan hakiki itu sangat haram dan najis. Hadits-hadits yang berderajat tinggi telah menjelaskan perihal Tauriyah secara gamblang. Lantas anggap saja, jika ada Hadits yang menggunakan kata ‘dusta’ daripada Tauriyah, maka – naudzubillah - bagaimana bisa diartikan sebagai kedustaan hakiki. Melainkan menjadi suatu tanda betapa tipisnya ketakwaan orang yang menganggap kata Tauriyah sebagai kedustaan meskipun dalam kalimat tersebut dipakai kata al-kidzb (kedustaan) sebagai sebuah kebolehan. Perlu bagi kita untuk mengikuti Al-Qur’an dan Hadits-Hadits shahih. Jika ada perkara yang bertentangan dengan keduanya, kita sekali-kali tidak akan menerima maknanya yang bertentangan dengan keduanya.”

Selanjutnya beliau (as) bersabda, “Al-Quran telah melaknat para pendusta, pendusta adalah sahabat syaitan, seorang pendusta kosong dari keimanan dan syaitan-syaitan turun atas para pendusta.”

Beliau tidak hanya bersabda bahwa janganlah berdusta bahkan bersabda juga, “Tinggalkanlah persahabatan dengan para pendusta, jangan jadikan mereka sebagai kawan, takutlah kepada Tuhan, bergaullah dengan orang-orang yang jujur. Ketika kamu tengah berbicara, ucapan yang keluar harus semata-mata kebenaran. Sebagai olok-olokan atau tertawaan pun jangan sampai ada kedustaan di dalamnya.”5

العوانك: ابن أنا المطلب، عبد ابن أنا كذب، لا النبي أنا Dari Qatadah meriwayatkan bahwa Nabi saw di) مغازيهbeberapa peperangan berseru, “Aku Nabi, bukan pendusta. Aku putra Abdul Muththalib.”); Tercantum juga hal serupa dalam Mukhtashar Tarikh Dimasyq Ibnu Asakir ( عساكر لابن دمشق تاريخ karya Muhammad bin Mukarram bin Ali (مختصرJamaluddin Ibnu Manzhur al-Anshaari ( الانصاري منظور ابن الدين جمال الفضل، أبو على، بن مكرم بن محمد

: المتوفى ) الإفريقى هـ(711الرويفعى ), harf Alif ( الألف اسمه ) mereka yang bernama Ahmad ,(حرف من ذكر) Ahmad junjungan kita shallallahu ‘alaihi wa sallam ,(أحمد وسلم عليه الله صلى الله رسول سيدنا معرفة ) ,(أحمد

وعماته و وعمومته وجداته الأحوال ) Tercantum juga dalam Kitab Imta’ul Asma ;(أمه من للنبي بما الأسماع إمتاعوالمتاع والحفدة تقي ) karya al-Maqrizi (والأموال العبيدي، الحسيني العباس أبو القادر، عبد بن علي بن أحمد

: المتوفى ) المقريزي هـ(845الدين ), bab mengenai perang Uhud ( أحد sub bab yang awal masuk Madinah ,(غزوةseteleh penyerangan ( الهزيمة بعد المدينة دخل من : :(أول ابن أنا يومئذ وسلم عليه الله صلى النبي وقال

... : المطلب. عبد ابن أنا كذب لا النبي أنا أيضا وقال Al-Maqrizi atau ditulis Al-Maqrīzī atau Makrīzī .العواتك((1364–1442)) nama lengkapnya Taqī al-Dīn Abū al-Abbās Ahmad bin Alī bin Abdul al-Qādir bin Muhammad al-Maqrīzī adalah sejarawan terkemuka Mesir pada abad pertengahan yang aktif selama era Mamluk, karena minatnya yang luar biasa dalam menelusuri sejarah mazhab Ismailiyah. Al-Maqrīzī lahir di Fatimiyah, Kairo dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Mesir.5 Ruhani Khazain jilid 9, Nurul Qur’an number 2, halaman 406-408, current computerized edition, terbitan Rabwah, Pakistan, 2008.

Page 6: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Saya akan lanjutkan perihal sisi kehidupan lainnya dari sahabat Hadhrat Muhammad bin Maslamah. Ketika Banu Nadhir ( ��"ض&$ ("�) berusaha dengan mengelabui untuk membunuh RasuluLlah (saw) dengan cara menjatuhkan batu penggilingan ke atas RasuluLlah (saw), Allah Ta’ala mengabarkan kepada RasuluLlah (saw) melalui wahyu. Dengan sigap RasuluLlah (saw) bangkit seolah-olah untuk suatu keperluan. RasuluLlah (saw) lalu berangkat ke Madinah.6

Setelah RasuluLlah (saw) berangkat, para sahabat pun setelah tidak lama menunggu kemudian mengikuti RasuluLlah (saw) ke Madinah. Ketika para sahabat tiba di Madinah, mereka mendapatkan kabar RasuluLlah (saw) memanggil Hadhrat Muhammad bin Maslamah. Hadhrat Abu Bakar berkata, نشعر ولم قمت الله رسول Wahai“ ياRasulullah! Kami tidak menyadari bahwa tuan telah berangkat.”

RasuluLlah (saw) bersabda, ي� Eت ي@ ل* ل. إ� Cل �إ �ي � ل �� إ�ي ل$ ل3 ت' ل�ا ل* إ ت! Vل ت� إ�ا Wي ي() ل� ت� E ل Xل “Orang-orang Yahudi ingin mengelabui saya, namun Allah Ta’ala mengabarkan kepada saya lalu saya bangkit dan pergi.”

Berkenaan dengan ini Allah Ta’ala menurunkan ayat: � ل Xل ت/ إ�� ت� ي� ت& ل� ل# �إ � ل �� ل� Eل ت� إ� ي$�� Aي ت/ � ي")� ل آ� ل- �Cإ � ل � ل(ا � ي ل�� ل�ا ل5 ي") إ Yت Eي ت� � Zإ A ل ل) ل� ل& ت� ل* �إ � ل �� ل�� ل# ل� � �ل � ل �� ي@)� F ل ل�� � ت� ي� ت" ل# ت� ي( ل� إ! ت� ل�� [ ل ل� ل* ت� ي( ل� إ! ت� ل�� ت� ي� ت& ل� إ�� يط)� ي; ت3 ل� ت5 ل�� ر� ت) ل2 ‘Hai orang-orang yang beriman,

ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal.’

Nabi (saw) mengutus Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) kepada orang-orang Yahudi, dijelaskan sbb: ketika Hadhrat Muhammad bin Maslamah hadir di depan RasuluLlah (saw), RasuluLlah (saw) bersabda, الله رسول إن لهم فقل النضير بني يهود إلى اذهب

بلده من اخرجوا أن إليكم Pergilah“ أرسلني kepada kaum Yahudi Banu Nadhir dan katakan kepada mereka, ‘Saya diutus oleh RasuluLlah (saw) kepada kalian untuk mengatakan agar kalian meninggalkan kota beliau (saw) ini.”

Berangkatlah beliau kepada orang-orang Yahudi. Perintah ini dilatarbelakangi karena orang-orang Yahudi telah melakukan rencana pembunuhan dan melangar perjanjian yang telah mereka ikrarkan. Karena itu, hukuman bagi mereka adalah harus meninggalkan kota.

Berangkatlah Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra) kepada orang-orang Yahudi dan berkata, شيئا أعرفكم حتى لكم أذكرها ولست برسالة إليكم أرسلني الله رسول إنRasuluLlah“ تعرفونه (saw) mengirim saya kepada kalian untuk menyampaikan pesan, namun saya belum akan sampaikan itu sebelum saya ingatkan kalian akan suatu hal yang biasa kalian sampaikan dalam majlis-majlis kalian dahulu.”

Orang-orang Yahudi bertanya, “Apa itu?”

6 Peristiwa tersebut terjadi di Quba yang terletak beberapa mil dari Madinah ke arah Makkah.

Page 7: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Beliau (ra) menjawab, تعلمون هل ، موسى على الله أنزل التي بالتوراة أنشدكملي فقلتم ، التوراة وبينكم وسلم عليه الله صلى محمد يبعث أن قبل جئتكم أنيهذا مجلسكم : في “Saya bersumpah kepada kalian demi Kitab Suci Taurat yang telah

Allah turunkan kepada Musa. Tahukah kalian bahwa sebelum diutusnya Hadhrat Muhammad (saw) saya pernah datang kepada kalian lalu kalian membuka Taurat. Kalian mengatakan di peristiwa tersebut, اك�W( X �()Wك 5�� <ئ� 5�� � K!�"اك، 5�� <ئ� 5�� ;�Eة -�� Wahai Ibnu‘ �اMaslamah (putra Maslamah)! Jika kamu ingin kami berikan kamu makan maka kami akan beri kamu makan. Jika kamu ingin supaya kami jadikan kamu Yahudi maka akan kami jadikan kamu Yahudi.’

Saya katakan kepada mereka, أبدا أتهود لا والله فإني ، تهودوني ولا غدونيلي فقلتم جزعة كأنها إليها أنظر لكأني والله لكم صحفة في Saat ini‘ : فغديتموني

berikan saja saya makanan. Jangan jadikan saya Yahudi. Demi Tuhan! Saya tidak akan pernah mau menjadi Yahudi.’

Kalian lalu memberi saya makanan dalam sebuah wadah. Selanjutnya kalian berkata kepada saya, . سمعت التي الحنيفية تريد كأنك يهود دين أنه إلا ديننا من يمنعك ما

في القتال الضحوك صاحبها أتاكم ، عليها وليس سخطها قد عامر أبا إن أما ، بهابالكسرة ويجتزئ الشملة ويلبس البعير يركب ، اليمن قبل من يأتي حمرة عينيه

والله هذه وشيجتكم كأنه بالحكمة ينطق هو آية معه ليست عاتقه على سيفهق ومثل وقتل سلب هذه بقريتكم Kamu semata-mata tidak memilih agama ini‘ ليكونن

karena ini adalah agama orang-orang Yahudi. Sepertinya kamu menginginkan Hanifiyyat yang mengenainya telah kamu dengarkan. Abu Aamir sang Rahib adalah bukan penggenapannya.’ (maksudnya, “Apa yang kamu dengar bahwa seorang Nabi akan datang, Abu Amir tidak dapat menjadi penggenapan kedatangan Nabi tersebut.) ‘Saat ini pribadi itu akan datang padamu. Ia orang yang biasa tersenyum. Ia berperang. Ia terdapat warna merah pada matanya. Ia akan datang dari arah Yaman. Ia akan mengendarai unta. Ia akan mengenakan kain cadar. Ia akan bersifat qana’ah. Pedangnya akan berada di pundaknya. Ia akan berbicara dengan bijak seolah-olah ia merupakan kerabat satu kampungmu. Demi Tuhan kekisruhan akan terjadi di kampungmu, pembunuhan, dan pertumpahan darah.’

Mereka berkata, به ليس ولكن لك قلناه قد نعم Ya Allah, benar kami pernah‘ اللهمmengatakan demikian. Namun, bukan begitu.’ Maksudnya, “Kami telah mengatakan itu semua, namun Nabi yang kami maksud bukanlah Muhammad.”

Hadhrat Muhammad Maslamah berkata, عليه الله صلى الله رسول إن ، فرغت قدمن به هممتم بما لكم جعلت الذي العهد نقضتم قد لكم يقول إليكم أرسلني وسلم

البيت على جحاش بن عمرو وظهور الرأي من ارتأوا كانوا بما وأخبرهم بي الغدرحرفا يقولوا فلم فأسكتوا الصخرة Telah saya sampaikan pada kalian apa yang” .يطرح

ingin saya sampaikan. RasuluLlah (saw) telah mengutus saya untuk mengatakan bahwa kalian (Yahudi) telah melanggar perjanjian yang telah dibuat untuk kalian dan kalian juga berusaha untuk mengelabui beliau (saw).”

Page 8: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Hadhrat Muhammad bin Maslamah memberitahukan rencana jahat Yahudi terhadap RasuluLlah (saw) yakni bagaimana Amru bin Jihasy ( ي ي إ$ تض " ل �� Zل إ;& �ل إ- �ت إب ت� Aل إ- �ت aإ لbا إ4 ي- �ت ي$� Eت ل# ) naik ke atap untuk menjatuhkan batu penggilingan dari atas kepada Rasulullah. Mendengar hal itu orang Yahudi bungkam.

Hadhrat Muhammad bin Maslamah berkata kepada mereka, ل(ا �إ إ�ي ي") Aإ ل;ا Fي لJا ل* إ!ي ل� �ل ت- إ ي4)� ي$ ت' � إ5 ل�� �ي ل@ ي" ي# ي� �ت ل$ Gل ل. إ� ل/ ل! ت� �ل لي cإ ي ت- Eل ل* ر$� dت ل# ت� ي� ي� ت� 4 ل ل�� ت! ل2 ل� إ ت! Vل ت� � ل- إ �إ �إ ت� ي� Eت Eل Xل لEا �إ ت� ي� Eت Eل Xل ت! ل2 ل� “Nabi (saw) memerintahkan

kalian untuk meninggalkan kota ini dan beliau memberikan tenggang waktu 10 hari kepada kalian. Siapa saja dari antara kalian yang masih terlihat di kota ini maka akan aku bunuh.” 7

Orang-orang Yahudi mengatakan, من رجل بهذا يأتي أن نرى كنا ما محمد يا Wahai Ibnu Maslamah! Tidak pernah kami sangka bahwa pesan seperti ini dibawa“ الأوسoleh anggota kabilah Aus.”

Hadhrat Muhammad bin Maslamah berkata, القلوب Sekarang“ تغيرت hati sudah berubah.”

Orang-orang Yahudi lalu melakukan persiapan untuk beberapa hari. Kendaraan mereka dibawa dari Dzu Jaddar yakni kawasan tempat makan ternak yang berjarak 6 mil dari Madinah ke arah Qaba. Ternak mereka biasa diberi makan di sana. Mereka menyewa unta dari Banu Asyja’ (eل fل ت< ل�� ) dan melakukan persiapan lengkap untuk keberangkatan. Dirujuk dari buku sejarah.8

Bagaimanakah perilaku orang-orang Yahudi? Hadhrat Khalifatul Masih Tsani radhiyAllahu Ta’ala ‘anhu menjelaskan mengenai hal itu pada saat menerangkan mengenai pemberontakan Banu Quraidhah. Meskipun ini pernah dijelaskan pada topik Hadhrat Ammar bin Yasir, namun dari sisi sejarah perlu saya sampaikan di sini. Beliau (ra) menulis, “Masih harus dibuat perhitungan perihal Banu Quraizhah. Pemberontakan mereka tak dapat dibiarkan begitu saja. Setelah sampai [ke rumah] Hadhrat RasuluLlah (saw) bersabda kepada para sahabat, ‘Jangan beristirahat dulu, sebelum matahari terbenam kalian harus sampai di benteng Banu Quraizhah.’

Kemudian, beliau mengutus Hadhrat Ali (ra) ke sana untuk menanyakan kenapa Banu Quraizhah telah melanggar perjanjian.

Banu Quraizhah tidak menunjukkan penyesalan atau kecenderungan untuk minta maaf. Sebaliknya, mereka menghina dan mengejek Hadhrat Ali dan anggota-anggota delegasi lainnya serta mulai melemparkan cacian dan makian terhadap Hadhrat RasuluLlah (saw) dan para wanita keluarga beliau. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak ambil peduli akan Muhammad (saw) dan tak pernah mengadakan perjanjian dengan beliau.

7 Ath-Thabaqaat al-Kubra karya Ibnu Sa’d ( ج - - سعد بن محمد الكبرى ٥٧الصفحة - ٢الطبقات ).8 Kitab Maghaazi ( الواقدي بن ) karya Abu Abdullah Muhammad bin Umar bin Waqid al-Waqidi (مغازي محمد الله عبد أبو

الواقدي واقد بن ) w. 207 Hijriyah); Subulul Huda war Rasyaad fi sirah khairil ‘ibaad ,عمر خير سيرة في والرشاد الهدى سبلج- - العباد الشامي ٣٢٠الصفحة - ٤الصالحي ) karya Muhammad ibn Yusuf ibn Shalihi asy-Syami, w. 942 H.

Page 9: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Ketika Ali kembali memberi laporan tentang jawaban kaum Yahudi itu, ia menyaksikan Hadhrat RasuluLlah (saw) dan para Sahabat tengah bergerak menuju perbentengan Yahudi itu. Kaum Yahudi tengah mencaci-maki Hadhrat RasuluLlah (saw), istri-istri dan anak-anak beliau.

Khawatir kalau-kalau hal itu akan menyakiti hati Hadhrat RasuluLlah (saw), Hadhrat Ali (ra) mengemukakan Hadhrat RasuluLlah (saw) sendiri tidak perlu ikut karena kaum Muslimin sendiri sanggup menghadapi kaum Yahudi itu. Hadhrat RasuluLlah (saw) mengerti maksud Hadhrat Ali (ra) dan bersabda, ‘Anda menghendaki saya tidak mendengar caci-maki mereka, hai Ali?’

‘Ya, tepat sekali,’ ujar Hadhrat Ali (ra).

‘Tetapi mengapa?’ Sabda Hadhrat RasuluLlah (saw), ‘Musa adalah dari sanak-saudara mereka sendiri. Meski demikian, mereka telah menimpakan penderitaan kepada beliau, lebih daripada kepada saya.’

Hadhrat RasuluLlah (saw) terus maju. Orang Yahudi mengatur pertahanan dan memulai pertempuran. Wanita-wanita mereka pun ikut. Beberapa prajurit Muslim sedang duduk di kaki dinding benteng. Seorang wanita Yahudi yang melihat kesempatan itu menjatuhkan batu ke atas mereka dan menewaskan seorang Muslim yang bernama Khallad.

Pengepungan benteng itu terjadi beberapa hari. Akhirnya, kaum Yahudi merasa tak dapat bertahan lama lagi. Maka para pemimpin mereka mengirimkan permohonan kepada Hadhrat RasuluLlah (saw) untuk mengutus Abu Lubabah, seorang pemimpin Anshar dari suku Aus yang baik perhubungannya dengan kaum Yahudi. Mereka ingin meminta nasihatnya untuk mencapai suatu penyelesaian.

Hadhrat RasuluLlah (saw) menyuruh Abu Lubabah pergi kepada orang-orang Yahudi yang kemudian menanyakan kepada mereka, ‘Bukankah kalian sebaiknya menghentikan pertempuran dan menerima syarat-syarat perdamaian dari Muhammad (saw)?’

Abu Lubabah mengatakan hal itu merupakan syarat mutlak. Tetapi, pada saat itu juga ia mengisyaratkan dengan tangan memotong leher, isyarat kematian dengan pembunuhan.

Hadhrat RasuluLlah (saw) pada waktu itu tidak menyatakan keputusan apa pun kepada siapa juga tentang perkara itu. Tetapi Abu Lubabah yang beranggapan bahwa atas kejahatan itu tak ada balasan lain kecuali ‘hukuman mati’ tanpa disengaja telah membuat gerakan isyarat itu, yang ternyata menjadi malapetaka bagi kaum Yahudi.

Mereka menolak nasihat Abu Lubabah untuk menyerahkan nasib kepada keputusan Hadhrat RasuluLlah (saw). Andai kata mereka menerimanya, maka hukuman paling berat yang akan mereka terima ialah pengusiran dari Medinah sebagaimana kabilah-kabilah Yahudi lain sebelumnya. Tetapi, nasib buruk mereka membuat mereka menolak putusan Hadhrat RasuluLlah (saw).

Page 10: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Daripada bersedia menerima keputusan Hadhrat RasuluLlah (saw), mereka lebih suka menerima keputusan Sa'd bin Mu’adz pemimpin sekutu mereka, suku Aus. Mereka bersedia menerima apa pun yang diusulkannya.

Suatu pertengkaran timbul di antara orang-orang Yahudi. Beberapa dari mereka mulai mengatakan bahwa kaum mereka sesungguhnya telah mencabut persetujuan dengan kaum Muslimin. Di pihak lain, sikap dan perilaku kaum Muslimin menunjukkan kebenaran serta kejujuran, dan bahwa agama mereka pun agama yang benar. Mereka yang beranggapan demikian terus masuk Islam.

Amru bin Su'da ( سعدى بن ,(عمرو salah seorang pemimpin Yahudi, menyesali kaumnya dan berkata, ‘Kamu telah melanggar kepercayaan dan telah mengkhianati janji yang telah kamu berikan. Jalan satu-satunya yang masih terbuka untuk kamu ialah masuk Islam atau membayar jizyah.’

Mereka berkata, ‘Kami tak mau masuk Islam dan tidak mau membayar jizyah, sebab mati adalah lebih baik daripada membayar jizyah.’ Amru menjawab bahwa dalam keadaan demikian ia cuci tangan, dan sambil berkata demikian ia meninggalkan benteng itu.

Ia terlihat oleh Muhammad bin Maslamah ( مسلمة بن ,(محمد panglima pasukan Muslim, yang bertanya siapa dia. Setelah diketahui asal-usulnya, dikatakan kepadanya bahwa ia boleh pergi dengan aman dan Muhammad bin Maslamah sendiri berdoa keras: � )� ل ��

إ� ل$� إ� ت� � إ+ ل$� gل ل# لة ل� ل2ا �� إ"ي ت إ$ bت Fل ل�ا ‘Allahumma laa tahrimnii iqaalata ‘atsaraatil kiraam.’ – ‘Ya Tuhan, berilah hamba selalu kekuatan untuk menutupi kesalahan-kesalahan orang-orang yang beradab.’9

Artinya, ‘Karena orang ini menyesali perbuatannya dan perbuatan kaumnya maka telah menjadi kewajiban kaum Muslimin memaafkan orang-orang semacam itu. Untuk itu saya tidak menangkapnya dan mendoa semoga Allah taala senantiasa memberikan saya taufik untuk selalu mengerjakan amal baik serupa itu.’

Ketika Hadhrat RasuluLlah (saw) mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Muhammad bin Maslamah, yaitu melepaskan seorang pemimpin Yahudi itu, beliau tidak memarahinya. Bahkan sebaliknya, beliau membenarkan tindakannya itu.”10

Alhasil, umat Islam senantiasa memperlakukan dengan adil sesuai dengan ajaran dan tarbiyat Rasulullah. Setelah penduduk Khaibar melakukan kejahatannya yang memuncak lalu umat Muslim membunuh Abu Rafi’ seorang Yahudi karenanya. Kisahnya sebagai berikut. Kelompok sahabat yang diutus untuk mengeksekusinya diantaranya adalah Hadhrat Muhammad bin Maslamah. Pembunuhan dilakukan oleh orang lain namun beliau termasuk kelompok sahabat yang diutus.

9 Sirah an-Nabawiyah karya Ibn Hisyam dan Tafsir ath-Thabari ( الطبري ) Surah al-Ahzaab ,(تفسير الأحزابسورة ); as-Sunan al-Kubra karya al-Baihaqi ( للبيهقي الكبير ) Kitab tentang Jizyah ,(السنن الجزية أبواب ) ,( كتاب جماع

وما , ة الذم أهل على الإمام يأخذها التي رائط ) bab ,( الش العهد بعضهم أو العهد أهل نقض .(باب10 Debacah Tafsirul Qur’an (Pengantar Mempelajari Al-Qur’an), Anwarul ‘Uluum jilid 20, 282-284.

Page 11: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Hadhrat Mirza Bashir Ahmad Sahib menjelaskan kisah tersebut secara jelas yang dirujuk dari berbagai sumber sejarah: “Disebabkan hasutan para pemuka Yahudi pada akhir tahun ke-5 Hijriyah terjadi konflik yang berbahaya dalam bentuk perang Ahzab terhadap umat Muslim. Diantara para pemuka Yahudi tersebut adalah Huyyay bin Akhtab yang bersama kawan-kawannya dari Banu Quraizhah telah mendapatkan hukuman atas kejahatannya. Namun, Sallam bin Abil Huqaiq yang dipanggil Abu Rafi masih dengan bebasnya sibuk di daerah Khaibar menciptakan kekisruhan sebagaimana sebelumnya. Bahkan, kegagalan yang penuh dengan kehinaan pada perang Ahzab dan akhir mengerikan yang dirasakan oleh Banu Quraizhah semakin menyulut api permusuhannya. Dikarenakan tempat peristirahatan Kabilah Ghatfaan ada di dekat Khaibar sedangkan Yahudi Khaibar seperti tetangga kabilah Najd sehingga dengan alasan ini saat itu Abu Rafi, yang merupakan seorang pedagang kaya dan berpengaruh membuat strategi untuk menghasut kabilah Najd yang garang dan gemar berperang untuk menentang umat Muslim. Dalam hal permusuhannya terhadap RasuluLlah (saw) ia memiliki kesamaan penuh dengan Ka’b bin Asyraf.11

Sallam bin Abil Huqaiq Abu Rafi’ lalu memberi bantuan harta yang banyak kepada penduduk Ghathfan untuk menyerang RasuluLlah (saw).12 Lebih lanjut lagi, terbukti dari sejarah bahwa pada bulan Sya’ban timbul ancaman bahaya dari pihak Banu Sa’d terhadap umat Muslim yang untuk menghadapinya dikirimlah pasukan dibawah pimpinan Hadhrat Ali dari Madinah.13 Di balik ancaman dari Banu Sa’d tersebut terdapat kaum Yahudi Khaibar yang dipimpin oleh Abu Rafi. Namun, Abu Rafi tidak hanya puas sampai di sana. Api permusuhannya haus akan darah umat Muslim dan di matanya keberadaan RasuluLlah (saw) seperti duri yang selalu melukai. Maka dari itu, pada akhirnya ia menempuh cara-cara dengan mendatangi kabilah Najd, Ghathfaan dan kabilah-kabilah lainnya serta mulai mengumpulkan mereka dalam bentuk lasykar besar untuk menghancurkan umat Muslim. Ketika keadaan sudah demikian dan di depan orang-orang Muslim mulai terulang lagi pemandangan pada perang Ahzab lalu beberapa Anshar dari Kabilah Khazraj menemui RasuluLlah (saw) dan bertanya, ‘Apakah solusi untuk mengatasi keributan kali ini masih ada selain menghabisi sang mastermind (otak penggerak, biang keladi atau dalangnya) yaitu Abu Rafi?’ 14

RasuluLlah (saw) berpikiran daripada terjadi pertumpahan darah yang luas di dalam negeri, lebih baik menghabisi biang kekisruhan. Beliau (saw) mengizinkan para sahabat. RasuluLlah (saw) mengutus empat sahabat Khazraj di bawah komandan Abdullah bin Atik kepada Abu Rafi. Namun ketika berangkat RasuluLlah (saw) menegaskan untuk sekali-kali

11 As-Sīratun Nabawiyyah, By Abū Muhammad ‘Abdul-Mālik bin Hishām, pp. 659-660, Maqtalu Sallām ibni Abil Huqaiq, Dārul-Kutubil-‘Ilmiyyah, Beirut, Lebanon, First Edition (2001)12 Fathul Bārī Sharhu Shahīhil Bukhārī, By Al-Imām Ahmad bin Hajar Al-‘Asqalānī, Volume 7, p 435, Kitābul-Maghāzī, Bābu Qatli Abī Rāfi‘ bin ‘Abdillāh-ibni Abil-Huqaiqi, Qadīmī Kutub Khānah, Ārām Bāgh, Karachi13 Ath-Thabaqātul-Kubrā, By Muhammad bin Sa‘d, Volume 2, p. 294, Sariyyatu ‘Aliyy-ibni Abī Thālibin Ilā Banī Sa‘d-ibni Bakrin Bi-Fadak, Dāru Ihyā’it-Turāthil-‘Arabī, Beirut, Lebanon, First Edition (1996)14 As-Sīratun Nabawiyyah, By Abū Muhammad ‘Abdul-Mālik bin Hishām, pp. 659-660, Maqtalu Sallām ibni Abil Huqaiq, Dārul-Kutubil-‘Ilmiyyah, Beirut, Lebanon, First Edition (2001)

Page 12: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

tidak membunuh wanita atau anak-anak.15 Pada tahun ke-6 Hijriyyah bulan Ramadhan berangkatlah kelompok tersebut lalu kembali setelah mengerjakan tugasnya dengan penuh kehati-hatian.16 Dengan demikian Madinah terhindar dari kabut musibah tersebut.

Rincian peristiwa tersebut dijelaskan di dalam Shahih al-Bukhari sebagai berikut: ‘Bara bin Azib meriwayatkan bahwa ( قال عازب بن البراء م ,(عن وسل عليه ه الل صلى ه الل رسول بعث

رسول يؤذي رافع أبو وكان عتيك بن الله عبد عليهم فأمر الأنصار من Mرجالا اليهودي رافع أبي إلىغربت وقد منه دنوا فلما الحجاز بأرض له حصن في وكان عليه ويعين م وسل عليه ه الل صلى الله

بسرحهم اس الن وراح مس Hadhrat الش RasuluLlah (saw) mengutus sekelompok sahabat kepada Abu Rafi dan menetapkan Abdullah bin Atik sebagai komandan. Abu Rafi adalah orang yang sering menyakiti RasuluLlah (saw) dan menghasut orang-orang untuk menentang RasuluLlah (saw) dan juga memberikan bantuan pada orang-orangnya. Ketika Abdullah bin Atik dan kawan-kawannya tiba di dekat gerbang rumah Abu Rafi, matahari telah terbenam [sudah waktu malam dan orang-orang tengah istirahat]. ه الل عبد فقال

الباب من دنا ى حت فأقبل أدخل أن ي لعل للبواب ف ومتلط منطلق ي فإن مكانكم اجلسوا لأصحابهالبواب به فهتف اس الن دخل وقد Mحاجة يقضي ه كأن بثوبه ع تقن Abdullah ثم bin Atik

meninggalkan kawan-kawannya di belakang lalu menuju pintu gerbang. Ia menutupi tubuh dengan kain dan duduk seperti orang yang akan mengemis. Ketika petugas penutup gerbang datang, ia melihat ke arah Abdullah lalu bertanya: فادخل تدخل أن تريد كنت إن ه الل عبد يا

الباب أغلق أن أريد ي ,Wahai hamba Allah! Saya datang untuk menutup pintu gerbang“ فإنjika kamu mau masuk, cepatlah masuk.” ق عل ثم الباب أغلق اس الن دخل فلما فكمنت فدخلت

وتد على Abdullah pun segera masuk dan bersembunyi di suatu pojok. Penjaga tadi الأغاليقmenutup pintu dan menggantungkan kuncinya di dinding lalu pergi.’

Abdullah menuturkan, عنده يسمر رافع أبو وكان الباب ففتحت فأخذتها الأقاليد إلى فقمتمن علي أغلقت Mا باب فتحت ما كل فجعلت إليه صعدت سمره أهل عنه ذهب فلما له علالي في وكان

مظلم بيت في هو فإذا إليه فانتهيت أقتله ى حت إلي يخلصوا لم بي نذروا القوم إن قلت داخلفأضربه الصوت نحو فأهويت هذا من قال رافع أبا يا فقلت البيت من هو أين أدري لا عياله وسط

دخلت ثم بعيد غير فأمكث البيت من فخرجت وصاح Mا شيئ أغنيت فما دهش وأنا يف بالس Mضربة يف بالس قبل ضربني البيت في Mرجلا إن الويل لأمك فقال رافع أبا يا الصوت هذا ما فقلت إليه

“Setelah itu saya meninggalkan tempat dan pertama tama saya membuka gembok pintu gerbang benteng, supaya ketika diperlukan dapat keluar dengan cepat dan mudah. Saat itu Abu Rafi tengah tengah duduk di suatu ruangan bersama dengan orang-orang. Ketika orang-orang telah meninggalkan majlis dan suasana menjadi sunyi lalu saya meniki tangga yang menuju ke rumah Abu Rafi. Setiap pintu yang saya lewati saya tutup kembali dengan hati hati.

15 Al-Muwathā karya Imām Mālik bin Anas ( مالك الإمام ) Kitābul-Jihād ,(موطأ الجهاد -bab An-Nahyu ‘An Qatlin ,(كتابNisā’i Wal-Wildāni Fil-Ghazwi ( الغزو في والولدان النساء قتل عن النهي .Hadīth No. 963 ,(باب16 Ath-Thabaqātul-Kubrā, By Muhammad bin Sa‘d, Volume 2, p. 294, Volume 2, p. 295, Sariyyatu ‘Abdillāh-ibni ‘Atīqin Ilā Abī Rāfi‘, Dāru Ihyā’it-Turāthil-‘Arabī, Beirut, Lebanon, First Edition (1996); As-Sīratun Nabawiyyah, By Abū Muhammad ‘Abdul-Mālik bin Hishām; Sharhul-‘Allāmatiz-Zarqānī ‘Alal-Mawāhibil-Ladunniyyah, By Allāmah Shihābuddīn Al-Qasthaalānī, Volume 3, p. 141, Qatlu Abī Rāfi‘in, Dārul-Kutubil-‘Ilmiyyah, Beirut, Lebanon, First Edition (1996)

Page 13: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Sesampainya di ruangan Abu Rafi, saat itu ia tengah memadamkan lentera untuk bersiap tidur. Kamarnya benar-benar gelap. Saya bersuara menyebut nama Abu Rafi. Lalu ia menyaut, siapa? Lalu saya memperkirakan arah suara itu berasal kemudian menuju kearah itu dan menebaskan pedang ke arah itu. Namun karena sangat gelap dan hati saya diliputi rasa risau karenanya tebasan pedang tidak mengenainya.

Abu Rafi berteriak lalu saya keluar ruangan. Tidak lama kemudian saya masuk lagi ke ruangannya lalu merubah suara dan bertanya padanya, ‘Kenapa kamu teriak Abu Rafi’?’

Ia tidak mengenali suara saya yang telah dirubah dan menjawab, ‘Celakalah ibumu! Baru saja ada seseorang yang menebaskan pedang kepadaku.’

فعرفت ظهره في أخذ ى حت بطنه في يف الس ظبة وضعت ثم أقتله ولم أثخنته Mضربة فأضربه قد ي أن أرى وأنا رجلي فوضعت له درجة إلى انتهيت ى حت Mا باب Mا باب الأبواب أفتح فجعلت قتلته ي أن

بعمامة فعصبتها ساقي فانكسرت مقمرة ليلة في فوقعت الأرض إلى Mendengar suara انتهيتini saya melompat ke arahnya dan menebaskan pedang. Kali ini tebasan pedang mengenai sasaran namun ia belum mati, oleh karena itu saya menebasnya lagi untuk yang ketiga kalinya dan membunuhnya. Setelah itu saya cepat-cepat membuka pintu dan keluar dari rumah. Namun ketika saya turun melewati tangga, masih tersisa beberapa beberapa anak tangga lagi, namun saya menyangka sudah habis, karenanya saya jatuh di kegelapan dan betis saya patah, - dalam satu riwayat lain dikatakan sendi betisnya bergeser – maka saya mengikatnya dengan sorban saya.

الديك صاح فلما أقتلته أعلم ى حت يلة الل أخرج لا فقلت الباب على جلست ى حت انطلقت ثمالحجاز أهل تاجر رافع أبا أنعى فقال ور الس على اعي الن Saya pun pergi keluar. Tetapi, di قام

dalam hati saya mengatakan bahwa selama saya belum benar-benar yakin Abu Rafi’ telah terbunuh saya tidak akan pergi dari sini. Oleh karena itu saya duduk bersembunyi di suatu tempat dekat benteng. Ketika pagi hari tiba saya mendengar suara seseorang dari dalam benteng mengumumkan bahwa Abu Rafi’ sang pedagang Hijaz telah tewas.

عليه ه الل صلى بي الن إلى فانتهيت رافع أبا ه الل قتل فقد جاء الن فقلت أصحابي إلى فانطلقتفحدثته م .Setelah itu saya bangun dan pelan-pelan bergabung dengan rekan-rekan saya وسل

Setibanya di Madinah kami menyampaikan kabar mengenai terbunuhnya Abu Rafi’ kepada Hadhrat RasuluLlah (saw). Setelah mendengar keseluruhan kisahnya beliau (saw) memerintahkan kepada saya, رجلك ’!bentangkanlah kakimu‘ ابسط

قط أشتكها لم ها فكأن فمسحها رجلي Saya membentangkan kaki saya lalu beliau فبسطت(saw) mengusapkan tangan berberkat beliau (saw) sambil berdoa, yang mana setelahnya saya merasakan seolah saya tidak mengalami sakit apa pun sebelumnya.”’17

Di dalam satu riwayat lain disebutkan bahwa ketika Abdullah bin ‘Atik menyerang Abu Rafi’, istri Abu Rafi‘ mulai berteriak dengan sangat keras, yang karenanya ia berpikir jangan sampai orang-orang mendengar suara teriakannya dan menyadari apa yang terjadi. Karena 17 Ṣaḥīḥul-Bukhārī, Kitābul-Maghāzī, Bābu Qatli Abī Rāfi‘ ‘Abdillāh-ibni Abil-Ḥuqaiq ( أبي بن ه الل عبد رافع أبي قتل باب

الأشرف بن كعب بعد هو هري الز وقال الحجاز بأرض له حصن في ويقال بخيبر كان الحقيق أبي بن م سلا ويقال Ḥadīth ,(الحقيقNo. 4039

Page 14: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

itu ia mengangkat pedang ke arah istri Abu Rafi’, namun kemudian iaa ingat Nabi (saw) melarang membunuh kaum wanita dan ia mengurungkan niatnya tersebut.”18

Kemudian dalam Sirah Khataman Nabiyyin tertulis, “Dalam hal ini kita tidak perlu masuk dalam pembahasan mengenai legalitas pembunuhan Abu Rafi’. Rangkaian kekejaman Abu Rafi’ merupakan satu lembaran sejarah yang terbuka. Satu penjelasan terperinci telah dibahas dalam peristiwa yang serupa dengannya pada pembahasan pembunuhan Ka’b bin Asyraf.

Pada saat itu orang-orang Islam dalam keadaan yang sangat lemah terkepung permusuhan dari segala arah. Seluruh negeri bersatu untuk menghapuskan orang-orang Islam. Di masa yang rawan seperti itu Abu Rafi’ menghasut kabilah-kabilah Arab untuk memerangi Islam.”

Saya jelaskan ini secara ringkas, saya tidak jelaskan keseluruhan rincian sejarahnya mengenai mengapa membunuhnya adalah jaiz.

“Abu Rafi’ tengah melakukan persiapan supaya kabilah-kabilah primitif Arab bersatu melakukan serangan besar ke Madinah sebagaimana telah terjadi pada perang Ahzab.

Pada saat itu di Arab tidak ada suatu pemerintahan yang melaluinya diharapkan tercipta keadilan, bahkan setiap kabilah merdeka dan independen di wilayahnya masing-masing. Jadi, untuk melindungi diri sendiri tidak ada cara lain kecuali melakukan upaya sendiri.”

Di dalam khotbah yang lalu juga telah saya sampaikan penjelasan mengenai sebab-sebab harus dilakukan pembunuhan itu. Saat itu tidak ada di sana sistem pemerintahan yang telah teratur.

“Pendek kata, dalam situasi seperti itu apa yang dilakukan para sahabat adalah sangat tepat dan wajar. Dalam keadaan peperangan, ketika suatu kaum menghadapi situasi antara hidup dan mati, upaya-upaya seperti itu sangat dianggap jaiz (legal).” 19

Hadhrat Umar (ra) dalam masa kekhalifahan beliau (ra) menugaskan Hadhrat Muhammad bin Maslamah untuk memungut zakat dari kabilah Juhainah. Ketika suatu kali di singgasana Khilafat diterima pengaduan mengenai seorang amil, maka Hadhrat Umar mengutus beliau untuk melakukan investigasi. Hadhrat Umar mempercayai beliau, oleh karena itu beliau juga diutus untuk mengumpulkan pajak. Hadhrat Umar menugaskan beliau ke berbagai wilayah untuk menyelesaikan urusan-urusan yang sulit. Hadhrat Sa’d bin Abi

18 Sirah Khataman Nabiyyin (Seal of the Prophets - Volume III) karya Hadhrat Mirza Bashir Ahmad (ra), Mischief of the People of Khaibar & the Killing of Abū Rāfi‘ the Jew - Ramadhān 6 A.H. (January 628 A.D.); dikutip dari Al-Muwathā karya Imām Mālik bin Anas ( مالك الإمام ) Kitābul-Jihād ,(موطأ الجهاد bab An-Nahyu ‘An Qatlin-Nisā’i Wal-Wildāni ,(كتابFil-Ghazwi ( الغزو في والولدان النساء قتل عن النهي مالك :Hadīth No. 963 ,(باب بن لكعب بن عن شهاب بن عن مالك عن

قتل عن الحقيق أبي بن قتلوا الذين سلم و عليه الله صلى الله رسول نهى قال انه كعب بن الرحمن عبد عن قال انه حسبت قالالله رسول نهى أذكر ثم عليها السيف فأرفع بالصياح الحقيق أبي بن امرأة بنا برحت يقول منهم رجل فكان قال والولدان النساء

منها استرحنا ذلك ولولا فأكف سلم و عليه الله صلى19 Sirah Khataman Nabiyyin (Seal of the Prophets - Volume III) karya Hadhrat Mirza Bashir Ahmad (ra), Mischief of the People of Khaibar & the Killing of Abū Rāfi‘ the Jew - Ramadhān 6 A.H. (January 628 A.D.)

Page 15: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

Waqqash membangun istana di Kufah, maka beliau menjadi utusan Hadhrat Umar untuk menyelidiki hal tersebut.

Mengenai hal itu didapati riwayat sebagai berikut, Hadhrat Khalifah Umar (ra) mendapatkan laporan bahwa Hadhrat Sa’d bin Abi Waqqash [yang saat itu sebagai Amir di Kufah] membangun satu istana dan dipasangi pintu. Pintu itu sering ia kunci yang karenanya menjadi kedap suara. Akibatnya, suara orang-orang di luar tidak dapat terdengar dari dalam rumah. Hadhrat Khalifah Umar (ra) mengutus Hadhrat Muhammad bin Maslamah (ra). Kebiasaan Hadhrat Umar adalah, ketika beliau ingin mengerjakan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki maka beliau menugaskan Muhammad bin Maslamah. Hadhrat Umar bersabda kepada beliau, “Pergilah kepada Sa’d dan bakarlah pintu rumahnya.” Maka ketika beliau sampai di Kufah dan tiba di depan pintu, beliau mengeluarkan batu api dan menyalakannya, kemudian membakar pintu. Ketika Hadhrat Sa’d mengetahui hal ini, beliau lalu keluar dan Hadhrat Muhammad bin Maslamah menjelaskan semuanya mengenai mengapa beliau membakarnya.20

Setelah kesyahidan Hadhrat Utsman, Hadhrat Muhammad bin Maslamah memilih mengasingkan diri dan membuat pedang dari kayu. Hadhrat Muhammad bin Maslamah meriwayatkan, : - - �� ل ل� �إ � ل �� Zإ إ3& لس إ*ي إ] ت& ; ل �� �Cل ل( �إ ت! Xإ ل4ا لة Eل ل� ت; ل ي- �ت ي! E ل bل ي ل�ا ل1 ل@ا ل* ر>ا ت& لس ل� � ل لس ل� �إ ت& ل� ل# �ي � ل �� �� ل لص �� ل �� ي1 يس) ل إ�ي لطا ت# ل��

رة لئ hإ ل'ا ر! ل� ت� ل�� رة ل& Gإ ل2ا رة & ل إ" ل ل. ل& Fإ ت�ا Fل �� ل ل� لك ل! ل� ل� ل. ل� ل;ا إ� [ ل Aي � ل ي6 iي ل$ إ; ت� Fل �� ل ل� ل$ fل bل ت� � �إ �إ تب إ$ Gت ل*ا إ5 إJ�ا ل� ت@ Fل إ- ت& ل� لئ إ* ل- &Eإ إ� ت; Eي ت� � ل- إ ل� ت� ل�� ل ل/� إ�� “Hadhrat RasuluLlah (saw) memberikan saya sebilah pedang sebagai hadiah dan bersabda, ‘Wahai Muhammad putra Maslamah! Berjihadlah melawan orang-orang Musyrik dengan itu selama mereka memerangi kamu. Ketika kamu melihat orang-orang Islam mulai saling berperang satu sama lain, bawalah pedang itu ke satu batu karang dan tebaskanlah pedang itu hingga patah. Kemudian duduklah di rumahmu hingga tangan seorang yang jahat mencapaimu atau maut merenggutmu.’”21

Pendek kata, beliau melakukan hal itu, beliau menghindarkan diri dari fitnah dan tidak ikut serta dalam perang Jamal dan Shiffin (dua perang sipil sesama umat Muslim di masa Khalifah Ali ra).

Dhubai’ah bin Hushain ats-Tsa’labi ( بي إ3 ل� ت� g ل �� ل- ت& jل ي� إ- �ت لة ل� ت& ل3 Gي ) meriwayatkan, 1ل ل@ا ل* لة ل> ت� Cل ي� eل ل رسا ي�) ي4 ل "ا Aي : “Kami duduk di dekat Hadhrat Hudzaifah, beliau mengatakan, رئا ت& ل< ية ل" ت� إ> ت� � �ي jي ي@ ت" Fل �ا يJ4ا ل ي� ل� ت# ل�ا � ب�ي إ�� ‘Saya mengetahui satu orang yang fitnah tidak bisa mendatangkan kerugian kepadanya.’

Kami bertanya, هو؟ ’?Siapa dia‘ من

Hadhrat Hudzaifah berkata, ي ي إ لjا ت� ل�ا �� لة Eل ل� ت; ل ي- �ت ي! E ل bل ي ‘Dia adalah Muhammad bin Maslamah al-Anshari.’

20 Al-Fath ar-Rabbani li-Tartib Musnadil Imam Ahmad ibni Hanbal asy-Syaibani ( الإمام مسند لترتيب الرباني الفتحج الشيباني حنبل بن 22أحمد ); Al-Ishabah karya Ibnu Hajar ( ج - - حجر ابن ٢٩الصفحة - ٦الإصابة بن :( عمر بلغ

مسلمة بن محمد فأرسل الصوت انقطع وقال بابا عليه وجعل قصرا اتخذ وقاص أبي بن سعد أن الخطابوصل فلما الكوفة فقدم بابه عليه فأحرق سعدا ائت له فقال بعثه يريد كما بالامر يؤتى أن أحب إذا عمر وكان

القصة فذكر إليه فخرج سعد فأخبر الباب أحرق ثم نارا فاستورى زنده أخرج الباب إلى21 Ath-Thabaqātul-Kubrā, By Muhammad bin Sa‘d.

Page 16: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

ي� ت� ي@ ل* kي ل�ا ب$ �� �ي �ي إ$ تض Fل �b ر ل" ل� ي لب ي$� تض ل lل لطا ت; ي> �إ ل�ا ل�� ل/� إ�ا ل* ل= لا Zل Xت ل�� ي� ت& Fل ل�ا ل* mإ ل "ا �� ل- إ nل ل$ ل' ت- Eل إ*& ي� ت4 ل$ ل' ية ل" ت� إ> ت� � إ� ل� لAا ل� ية ل> ت� Cل ي� ل+ لا ل Eا ل� ل* : Kemudian ketika Hadhrat Hudzaifah wafat dan fitnah telah muncul maka saya keluar bersama orang-orang yang keluar dari Madinah. Saya sampai ke satu tempat air. Tersedia air di sana. Di sana saya melihat satu kemah usang yang condong ke satu arah karena terkena hembusan angin. Saya bertanya, الفسطاط؟ هذه Liman‘ لمن haadzal fusthaath?’ - ‘Kemah siapakah ini?’

. :�ي ل� ي� ت� ي@ ل* oر ت& ل< ل) Xي ل/� إ�ا ل* �ي ي� ت& Fل ل�ا ل* لة Eل ل� ت; ل إ- �ت إ! E ل bل Eي إ� ي�)� ل2ا : Orang-orang memberitahu bahwa ini adalah kemah Hadhrat Muhammad bin Maslamah. Saya datang menemui beliau. Saya melihat beliau sudah berusia lanjut. Saya berkata kepada beliau, �ل Aت ل$ Fل ل- &Eإ إ� ت; Eي ت� � إ ل&ا إ' ت- إ يJ4ا ل لك ل � ل�� �ي � ل �� ي. Eي ل� ت$ ل�

ل. Fل ل$ إ4& ل� ل. ل� Xت ل�� ل� لك ل �Wل ل� لك ل! ل� �ل ‘Semoga Allah Ta’ala mengasihi anda. Saya melihat bahwa anda adalah termasuk diantara orang-orang Islam yang terbaik. Anda meninggalkan kota Anda, rumah Anda, sanak keluarga Anda dan tetangga Anda.’

Beliau berkata, . ت� ل� fل ت� � ل Eا ل# لي إ� fل ت" Fل �� ل ل� ت� Xإ إ لjا ت ل�� ت- إ ل$ jت إ ل�� ل# Zل Eإ ل� dت Fل ت5 ل�� إ;ي ت> ل� إ*ي لا ب$ d ل �� لة ل& Xإ ل$� Aل �ي ي� Aت ل$ Fل . ‘Saya meninggalkan semuanya dikarenakan kebencian saya terhadap keburukan...’”22

Terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan beliau wafat. Berdasarkan berbagai riwayat, beliau wafat di Madinah pada tahun 43 atau 46 atau 47 Hijriah, dan pada saat itu beliau berusia 77 tahun. Marwan bin Hakam yang pada saat itu menjadi Amir Madinah mengimami shalat jenazah beliau. Dalam sebagian riwayat dikatakan bahwa seseorang telah mensyahidkan beliau.

Sekarang riwayat mengenai beliau telah selesai. Setelah shalat Jum’at saya akan memimpin satu shalat jenazah hadir, yang terhormat Tn. Taj Din, putera Tn. Sadr Din. Beliau wafat pada 10 Februari di usia 84 tahun. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Dengan karunia Allah Ta’ala almarhum seorang mushi. Beliau lahir di Uganda dan pada tahun 1967 beliau pindah ke UK. Pada tahun 1984, ketika tanah Islamabad dibeli, almarhum memberikan pengkhidmatannya untuk Islamabad ke hadapan Hadhrat Khalifatul Masih Al-Rabi’ (rh). Hingga 22 tahun beliau mendapatkan taufik untuk berkhidmat di Islamabad dengan tulus dan tanpa pamrih. Di Islamabad beliau bekerja tanpa mengenal lelah sejak pelaksanaan Jalsah yang pertama hingga Jalsah terakhir dan senantiasa berusaha sedapat mungkin untuk memberikan segala kemudahan bagi para tamu Hadhrat Masih Mau’ud (as).

Beliau bisa mengerjakan segala macam pekerjaan teknis, oleh karena itu beliau siang malam mendapatkan taufik mengerjakan segala macam pekerjaan di Islamabad, tercakup di dalamnya bidang-bidang pekerjaan seperti perlistrikan, pipa saluran air, sanitasi, perkayuan, dsb. Almarhum seorang yang sangat disiplin dalam shalat dan puasa, seorang yang soleh, berakhlak baik, seorang yang taat dan pendiam. Beliau memiliki hubungan yang mendalam, penuh keikhlasan dan kesetiaan dengan Khilafat.

Cucu beliau, Tn. Mudabbar Din adalah seorang mubaligh yang telah lulus dari Jamiah UK dan saat ini berkhidmat di MTA. Beliau menulis, “Banyak orang yang tinggal di Islamabad

22 Ath-Thabaqātul-Kubrā, By Muhammad bin Sa‘d.

Page 17: Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia – Situs Resmi · Web view2020/02/14  · Hadits pun memerintahkan, jangan pernah tinggalkan kejujuran sekalipun kalian dibunuh atau dibakar. Lantas

mengatakan bahwa beliau seorang yang sangat rajin. Kakek saya menceritakan, ketika beliau datang ke Islamabad, beliau betul-betul sendiri. Di masa-masa awal tidak ada listrik, tidak ada pemanas, merupakan masa-masa yang sangat sulit, namun beliau merasa senang mendapatkan taufik untuk berkorban bagi Jemaatdan Khalifah-e-waqt. Shalat tepat waktu, bekerja dengan tangan sendiri, mengkhidmati tamu dan sabar adalah beberapa sifat istimewa beliau.”

Orang-orang juga menuliskan mengenai kebaikan-kebaikan beliau. Tn. Mujib Sialkoti juga menuturkan bahwa beliau membuat bengkel (workshop) di Islamabad. Beliau ahli dibidang permesinan. Beliau menghubungi berbagai perusahaan. Beliau secara bergilir meninggali setiap barak di Islamabad dan membuatnya layak untuk ditinggali. Baik di musim dingin maupun musim panas beliau senantiasa sibuk karena banyak barang-barang lama yang beliau perbaiki dan menjadikannya seperti benar-benar baru. Ini beliau kerjakan dengan penuh kerja keras, dan selalu ceria. Beliau biasa mengatakan, “Mohon doa, mohon doa”. Terkadang ketika bekerja di Islamabad, siang malam beliau tinggal di kamar yang kecil tanpa memperdulikan anak dan istri beliau yang tinggal di London. Terkadang mereka datang mengunjungi beliau.

Semoga Allah Ta’ala memberikan rahmat dan ampunan-Nya kepada almarhum dan meningkatkan keikhlasan dan kesetiaan anak keturunan beliau seperti halnya beliau, dan menganugerahkan kesabaran dan ketabahan kepada mereka.

Khotbah II

عليه ونتوكل به ونؤمن ونستغفره ونستعينه نحمده الحمد للهأعمالنا سيئات ومن أنفسنا شرور من بالله ونعوذله – هادي فلا يضلله ومن له مضل فلا الله يهده من

ورسوله عبده دا محم أن ونشهد الله إلا إله لا أن -ونشهد

! ! الله رحمكم الله عبادالفحشاء عن وينهى القربى ذى وإيتاء والإحسان يأمربالعدل الله إن

والبغي والمنكرتذكرون – لعلكم يعظكم

أكبر الله ولذكر لكم يستجب وادعوه يذكركم الله أذكرواPenerjemah: Mln. Mahmud Ahmad Wardi, Syahid (London, UK) dan Mln. Hashim; Editor: Dildaar Ahmad Dartono.