jadikan syaithan musuh abadi
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 Jadikan Syaithan Musuh Abadi
1/2
Jadikan Syaithan Musuh AbadiOleh : H. Masoed Abidin
Firman Allah mengingatkan kita, Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah
syetan. Karena, sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.
Sesungguhnya syetan itu hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan
kepada Allah apa yang tidak kalian ketahui.(Q.S. Al Baqarah: 168-169)
Secara universal, manusia adalah makhluk Allah yang memiliki eksistesi keinsanan dan
kemakhlukan yang paling bagus, mulia, pandai dan cerdas, mendapatkan kepercayaan sebagai
khalifah di bumi yang mengemban amanat, serta memperoleh kasih saying Allah yang sempurna.
Sedangkan secara spesifik, manusia yang telah mencapai tingkat keimanan dan ketaqwaan
yang tinggi dan sempurna maka akanmendapt derajat martabat kemuliaan yang tiada tara di sisi
Rabb mereka. Mereka itulah pada nabidan rasul Allah, auliyaullah, shiddiqin, abidin, arifin,
shalihin, muhsinin, mukminin, muslimin dan sebagainya. Oleh karena itu syetan dan iblis,
mereka tidak senang kepada manusia yang ingin mengembangkan, meningkatkan dan
memperdayakan esensi, potensi keinsanannya.
Sejak awal diciptakannya manusia, iblis dan syetan memendam kebencian kepada
manusia. Mereka menganggap manusia sebagai biang keladi terusirnya mereka dari sorga,
lantaran para iblis itu enggan (gensi karena kesombongannya) untuk sujud di hadapan Adam
sebagai tanda penghormatan atas penciptaannya. Kemudian bapak manusia Adam a.s telah
mereka perdayakan dengan jurus rayuan dan jebakannya, sehingga Allah memerintahkan Adam
dan istrinya Hawa untuk turun ke bumi untuk memakmurkannya sesuai dengan yang dikisahkan
dalam al Quran surat Al Araf ayat 12-17.
Karena itu, dengan berbagai cara iblis dan syetan terus mencoba untuk menghancurkan
eksistensi Ilahiyah manusia di dunia hingga dunia berakhir. Aktifitas syetan dan iblis dalam batin
manusia ibarat aktifitas virus yang ada dalam tubuh. Di saat stamina tubuh mengalami
penurunan, saat itulah virus akan menyerang secara jitu sehingga dengan satu gebrakan saja
tubuh akan lemah, sakit dan lumpuh bahkan bisa merenggut nyawa manusia.
Begitu pula ibaratnya syetan dan iblis. Mereka akan selalu mengintai dan menanti-nanti
waktu dan saat-saat yang tepat untuk melumpuhkan potensi-potensi Ilahiyah yang ada dalam diri
manusia, yaitu ketika mental lemah, spritual goyah, iman menurun dan moral rusak.
Dedy Suardi dalam bukunya Sang Kreator Agung mengutip penuturan Sayid Abdullah
Husen mengatakan bahwa iblis setali tiga uang dengan syetan. Apabila kejahatan makhluk
terbatas mengenai diri sendiri, ia disebut iblis. Dan apabila kejahatannya menyangkut orang lain,
ia disebut syetan. Iblis artinya sombong dan syetan artinya menggoda. Kata iblis berasal dari
kata balasa yang berarti putus asa. Kata syetan berasal dari kata syathana yang berarti
merenggang atau menjauh.
-
8/9/2019 Jadikan Syaithan Musuh Abadi
2/2
Jadi, makhluk yang sama ini memakai dua sebutan, ia disebut iblis karena putus asa akan
rahmat Allah dan ia disebut syetan karena menggoda manusia supaya mengerjakan hal-hal yang
menjauhkan mereka dari rahmat Allah. Oleh karena itu, iblis berarti keinginan rendah yang
menjauhkan manusia dari sujud kepada Allah dan dari memperoleh rahmat-Nya. Sedangkan
syetan berarti penghasut keinginan rendah untuk menyelewengkan manusia dari jalan yang
benar.
Bahaya yang akan menimpa manusia ialah apabila manusia membuka pintu masuknya
syetan, sehingga syetan leluasa menggoda dan menguasai dirinya. Pintu masuk syetan antaranya
dengan cara:
1. An Nazgh (godaan), yakni was-was yang kadangkala mengantarkan orang kepada keraguan
dan kerusakan aqidah. Allah berfirman dalam surat Al Araf ayat 200.
2. Al Hamaz (bisikan syetan), yakni penguasaan syetan atas diri manusia dengan membuat
manusia tidak sadarkan dirinya. Rasulullah SAW selalu memohon perlindungan kepada
Allah dari hal tersebut. Allah berfirman dalam surat Al Mukminum ayat 97-98.
3. Al Uzz(hasutan) yang menjadikan kita engkar (kafir) kepada Allah SWT berfirman dalam
surat Maryam ayat 83-84.
4. Al istihwaa(menyesatkan) dengan memengaruhi nafs atau diri manusia dan mendorong
menurutkan kehendak nafsu syahwatnya. Allah mengingatkan dalam surat Al Anam ayat 71.
5. Zienah (memandang baik perbuatan buruk). Syetan berusaha menampakkan kebatilan sebagai
sesuatu yang indah, kejahatan dan dosa sebagai sesuatu yang menarik untuk dikerjakan.
6. An Nafkh wan Nafts (tiupan dan hembusan), An Nafkh yakni takabbur, pongah, dan
sombong terhadap makhluk Allah lainnya. An Nafts berarti perkataan yang keji dan ucapan yang kotor. Ummu Salamah meriwayatkan:
Apabila Rasulullah SAW bangun malam, beliau selalu berdoa, Ya Allah aku berlindung
kepada-Mu dari gangguan syetan terkutuk, dari bisikan, hembusan dan tiupannya.
Syetan sangat suka berteman dengan pendusta dan pendosa untuk membuat suatu tipu
daya dengan godaannya. Allah berfirman surat Asy Syuara: 21-22.
Namun, Syetan tidak pernah mampu menggoda orang-orang yang bertaqwa dan
melanggengkan zikir (dawamiz zikri), serta ingat akan Allah SWT. Hanya dengan ketaqwaan dan
terus berzikir serta berlindung kepada Allah kita akan terhindar dari godaan syetan yang
terkutuk. Allah SWT berfirman surat Al Araf ayat 201.
Sadarilah! Syetan adalah musuh yang abadi yang nyata bagi manusia. Sesungguhnya syetan
itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya
syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi neraka yang
menyala-nyala.(Q.S. Fathir:6)