istilah

4
3. Istilah nama kelainan kulit Menurut PRAKKEN (1966) : a. Efloresensi primer adalah makula, papula, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustule dan kista. b. Efloresensi sekunder adalah skuama, krusta, erosi, ulkus dan sikatriks. Menurut SIEMENS (1958) : a. Setinggi permukaan kulit : makula b. Bentuk peralihan, tidak tebatas pada permukaan kulit : eritema dan telangiektasis c. Di atas permukaan kulit : urtika, vesikel, bula, kista, pustul, abses, papul, nodus, tumor dan vegetasi d. Bentuk peralihan, tidak terbatas pada suatu lapaisan saja : sikatriks (hipertrofi dan hipotrofi), cekung, hipotrofi, anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus (tukak), yang melekat di atas kulit (deposit), skuama, krusta, sel-sel asing dan hasil metaboliknya dan kotoran. Definisi istilah yang berhubungan dengan kelainan kulit : a. Macula : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata. Contoh : melanoderma, leukoderma, purpura, petekie dan ekimosis. b. Eritema : kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversible.

Upload: dea

Post on 27-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: istilah

3. Istilah nama kelainan kulit

Menurut PRAKKEN (1966) :

a. Efloresensi primer adalah makula, papula, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula,

pustule dan kista.

b. Efloresensi sekunder adalah skuama, krusta, erosi, ulkus dan sikatriks.

Menurut SIEMENS (1958) :

a. Setinggi permukaan kulit : makula

b. Bentuk peralihan, tidak tebatas pada permukaan kulit : eritema dan telangiektasis

c. Di atas permukaan kulit : urtika, vesikel, bula, kista, pustul, abses, papul, nodus, tumor

dan vegetasi

d. Bentuk peralihan, tidak terbatas pada suatu lapaisan saja : sikatriks (hipertrofi dan

hipotrofi), cekung, hipotrofi, anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus (tukak), yang melekat

di atas kulit (deposit), skuama, krusta, sel-sel asing dan hasil metaboliknya dan kotoran.

Definisi istilah yang berhubungan dengan kelainan kulit :

a. Macula : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata.

Contoh : melanoderma, leukoderma, purpura, petekie dan ekimosis.

b. Eritema : kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang

reversible.

c. Urtika : edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan.

d. Vesikel : gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari 0,5 cm garis

tengah dan mempunyai dasar, vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik.

e. Pustul : vesikel berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut

vesikel hipopion.

f. Bula : vesikel yang berukuran lebih besar.

g. Kista : ruangan berdinding dan berisi cairan, sel maupun sisa sel.

h. Abses : kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kutis atau

subkutis.

Page 2: istilah

i. Papul : penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil

dari 0,5 cm dan berisikan zat padat.

j. Nodus : massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan dapat menonjol jika

diameternya lebih kecil daripada 1 cm disebut nodulus.

k. Plak : peninggian diatas permukaan kulit permukaannya rata dan berisi zat padat

(biasanya infiltrat) diameternya 2 cm atau lebih.

Contohnya papul yang melebar atau papul-papul yang berkonfluensi pada psoriasis.

l. Tumor : istilah umum untuk benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun

jaringan.

m. Vegetasi : pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing menjadi satu.

n. Sikatriks : terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin

dan tidak terdapat adneksa kulit.

o. Anetoderma : bila kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada bagian kulit

yang lain dapat dilihat bagian-bagian yang bila ditekan dengan jari seakan-akan

berlubang.

p. Erosi : kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum

basal.

q. Ekskoriasi : bila garukan lebih dalam lagi hingga tergores sampa ujung papil maka akan

terlihat darah yang keluar dari serum.

r. Ulkus : hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi.

s. Skuama : lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.

t. Krusta : cairan badan yang mongering.

u. Likenfikasi : penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.

v. Guma : infiltrat sirkumskrip, menahun, destruktif biasanya melunak.

w. Eksantema : kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak

berlangsung lama umumnya didahului demam.

x. Fagedenikum : proses menjurus ke dalam dan meluas (ulkus tropikum, ulkus mole).

y. Terebrans : proses yang menjurus ke dalam.

z. Monomorf : kelainan kulit yang pada satu ketika terdiri atas hanya satu macam ruam

kulit.

Page 3: istilah

aa. Polimorf : kelainan kulit yang sedang berkembang terdiri atas bermacam-macam

efloresensi.

bb. Roseola : eksantema yang lentikular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia.

cc. Eksantema skarlatiniformis : erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata

berbentuk eritema nummular.

dd. Eksantema morbiliformis : erupsi berbentuk eritema yang lentikuler.

ee. Galopans : proses yang sangat cepat meluas (ulkus diabetikum galopans).