daftar istilah al quran_ns

65
1 imDAFTAR ISTILAH Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang semua isinya terdiri dari Firman Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk jadi petunjuk bagi seluruh manusia dalam kehidupan di semua zaman mencakup semua pokok persoalan. Tetapi kesadaran manusia tentang sesuatu datangnya bertahap setingkat demi setingkat sesuai dengan ketentuan dan pembukaan yang diberikan Allah, maka pengertian manusia dalam menanggapi istilah-istilah informative dalam Al-Quran senantiasa berobah dan meningkat dalam sejarah kehidupannya dari suatu ke lain zaman. Keadaan demikian menimbulkan adanya terjemahan yang berbeda tentang beberapa istilah sesuai dengan peningkatan kesadaran yang berlaku pada mana yang haq melenyapkan yang batil. Berlakulah pembentukan oleh yang logis terhadap yang keliru. Semuanya akan berakhir dengan kenyataan bahwa pada suatu waktu nanti setiap ketentuan hukum science yang terkandung dalam Al-Quran sama diakui dan dipatuhi para ilmuwan yang berjuang mencapai kemakmuran hidup dunia dan akhirat. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Al-Quran diturunkan Allah berbahasa arab, namun kalau diteliti dengan seksama akan ternyatalah bahwa dalam banyak hal Al-Quran telah memperkaya bahasa arab dengan beberapa istilah yang sesungguhnya ilmiah, baik oleh bangsa arab sendiri maupun oleh bangsa lain, barulah disadari pengeriannya berbilang abad kemudian. Maka dibawah ini sengaja disusunkan beberapa istilah Al-Quran yang terjemahannya pada awal abad 15 Hijriah mengalami peruabahan menurut yang haq. Semuanya didasarkan atas hubungan ayat dengan ayat lainnya dalam Al- Quran, sangkut paut antara sesamanya, sebagai bahan-bahan informative yang menentukan peradaban manusia, bukan sebaliknya, yaitu bukan Al-Quran mengikuti perkembangan. Namun yang disampaikan dibawah ini hanyalah sebagian istilah saja, antara lain sebagai berikut : ABAABIIL : Meteor atau meteorites, tertulis pada ayat 105/3, sebagai benda melayang di angkasa, berasal dari pecahan planet karena pembesaran radiasi surya pada 2.000 tahun ciptaan pertama dulunya. Sampai kini benda itu masih ada yang

Upload: nana-masruri

Post on 11-May-2015

460 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar istilah al quran_ns

1

imDAFTAR ISTILAH

Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang semua isinya terdiri dari Firman Allah

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk jadi petunjuk bagi seluruh

manusia dalam kehidupan di semua zaman mencakup semua pokok persoalan.

Tetapi kesadaran manusia tentang sesuatu datangnya bertahap setingkat demi

setingkat sesuai dengan ketentuan dan pembukaan yang diberikan Allah, maka

pengertian manusia dalam menanggapi istilah-istilah informative dalam Al-Quran

senantiasa berobah dan meningkat dalam sejarah kehidupannya dari suatu ke

lain zaman.

Keadaan demikian menimbulkan adanya terjemahan yang berbeda tentang

beberapa istilah sesuai dengan peningkatan kesadaran yang berlaku pada mana

yang haq melenyapkan yang batil. Berlakulah pembentukan oleh yang logis

terhadap yang keliru. Semuanya akan berakhir dengan kenyataan bahwa pada

suatu waktu nanti setiap ketentuan hukum science yang terkandung dalam Al-Quran

sama diakui dan dipatuhi para ilmuwan yang berjuang mencapai kemakmuran hidup

dunia dan akhirat.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Al-Quran diturunkan Allah

berbahasa arab, namun kalau diteliti dengan seksama akan ternyatalah bahwa

dalam banyak hal Al-Quran telah memperkaya bahasa arab dengan beberapa istilah

yang sesungguhnya ilmiah, baik oleh bangsa arab sendiri maupun oleh bangsa lain,

barulah disadari pengeriannya berbilang abad kemudian.

Maka dibawah ini sengaja disusunkan beberapa istilah Al-Quran yang

terjemahannya pada awal abad 15 Hijriah mengalami peruabahan menurut yang

haq. Semuanya didasarkan atas hubungan ayat dengan ayat lainnya dalam Al-

Quran, sangkut paut antara sesamanya, sebagai bahan-bahan informative yang

menentukan peradaban manusia, bukan sebaliknya, yaitu bukan Al-Quran mengikuti

perkembangan.

Namun yang disampaikan dibawah ini hanyalah sebagian istilah saja, antara

lain sebagai berikut :

ABAABIIL : Meteor atau meteorites, tertulis pada ayat 105/3, sebagai

benda melayang di angkasa, berasal dari pecahan planet

karena pembesaran radiasi surya pada 2.000 tahun ciptaan

pertama dulunya. Sampai kini benda itu masih ada yang

Page 2: Daftar istilah al quran_ns

2

melayang, juga yang menyebabkan permukaan Bulan

menjadi bopeng. Hubungan ayat 33/7 dan 41/12.

ABAARIIQ : Benda-benda mengkilap, pada ayat 56/68, sehubungan

dengan BARQU berarti KILAT pada ayat 2/19 dll.

IBNUS SABIL : Pejuang yaitu pejuang pada garis hukum Allah. Lihat SABIIL.

ARDHU : Bumi-bumi atau bumi, jamak atau mufrad. Yang termuat 39/

67 dll. Adalah jamak sebagai realisasi dari pada ayat 13/3 dan

wujudnya sama dengan planet-planet pada ayat 65/12.

ASBAAB : Kausalita jamak dari SABABU pada 18/84. Maka yang

tercantum pada ayat 38/10 bukan berarti jalan tetapi lebih

tepat “kausalita”, jalinan sebab dan akibat.

ASLAMA : Masuk Islam, 2/112,3/83 dll. Sehubungan dengan “salam”

keselamatan dan “sallama”, menyelamatkan pada 8/43.

Masuk Islam berarti menyelamatkan diri di dunia dan di

akhirat nanti pada Allah, caranya ialah mematuhi hukum yang

diturunkan ALLAH.

A’JAMIYU : Bahasa asing, 16/103,44/44.”a’jamiin”, bangsa asing, 26/198.

Yaitu lain dari arab yang dengan bahasanya Al-Quran

diturunkan

AF-IDAH : Mental 6/110, 14/37 dll. Ufradnya “fuaaad” pada 11/120,17/36

dll. Jadi AF-IDAh bukanlah berarti hati, karena untuk istilah ini

Al-Quran memakai “qalh” atau “quluub”. Diri manusia

tersusun dari roh, mental, moral, fisik, dan aktifitas. Bilamana

salah satu dari yang lima itu lenyap maka dia berhenti jadi

manusia. Sedangkan hati tergolong pada bagian fisik.

UFUQ : Planet, 53/7,81/23, jamaknya “aafaaq” pada 41/53.

Sebenarnya istilah itu berarti batas penglihatan ke angkasa

dimana termasuk bintang-bintang dan bulan-bulan dan dan

sebagainya. Tetapi pada ketiga ayat suci itu tercantum

keadaan Nabi dan aktifitas manusia lain, praktislah yang

dimaksud dengan UFUQ adalah planet selaku tempat yang

wajar untuk manusia.

IMLAAQ : Beranak banyak, 6/151,17/31 atau calon anak-anak yang

akan dilahirkan. Hal ini sehubungan dengan”Mulaaq” pada

2/46,2/223,11/29,62/8,69/20,84/6 dan “mulqiyaat” pada 77/3.

Page 3: Daftar istilah al quran_ns

3

Jadi orang dilarang membunuh calok anaknya atau

spermanya dalam hubungan suami istri karena takut beranak

banyak yang nanti akan berwujud atau dating selaku anggota

keluarga. Jadi “imlaaq” bukanlah berarti kemiskinan.

AMBIYAA : Perkabaran 2/91,3/112,3/181,4/155,5/20, jamak dari “naba-u”.

jadi “ambiyaa” bukanlah berarti Nabi-Nabi karena tiada Nabi

yang dibunuh orang kafir sesuai dengan maksud ayat

6/82,40/50 dan 58/21, tetapi memang ada orang kafir yang

membunuh perkabaran seperti yang dinyatakan pada ayat

2/159,2/140,4/42,5/99.

Sebagaimana juga istilah “AINU” mempunyai dua arti

dan jamaknya ialah “UYUUN dan A’YUNU begitu pula

NABAU mempunyai dua arti. Yang pertama berarti

“perkabaran “seperti pada ayat 6/34,7/175 dll. Jamaknya ialah

“ANBIYAA”. Yang kedua NABAU berarti “kenyataan

kabar”seperti pada ayat 38/67, 38/88, 78/2, jamaknya ialah

ANBAA-U tercantum pada ayat 26/6, 28/66, 6/5 dll.

Ingatlah bahwa dalam Al-Quran tiada istilah yang

jamaknya dua macam dengan arti sama. Demikianlah NABIYI

jamaknya ialah NABIYYUN, bukan ANBIYAA

ANHAAR : Sungai-sungai 2/74,17/91,43/51,47/15 ditandai dengan

FIIHAA atau PADANYA, jamaknya dari NAHAR pada ayat

2/249,18/3,dan 54/54.

ANHAAR : Siang-siang 4/57,5/12,9/100 dll. Ditandai dengan MIN

TAHTIHAA atau DARI BAWAHNYA yaitu, bahwa di surga

nanti orang tidak akan melihat surya dinyatakan pada 76/13,

karenanya penduduk surge tidak mengalami waktu siang hari

seperti keadaan di Bumi ini pada daerah ekuator. Kehiduapan

di surge nanti akan bersamaan dengan keadaan penduduk

kutub sebelum topan di zaman Nuah waktu mana tidak

berlaku pergantian musim. Ketika itu orang tak pernah melihat

surya maka dikatakan siang-siang bergerak dibawahnya.

Namun kehidupan di Surga nanti tentulah sangat sempurna.

Tentang ini hendaklah dipahami maksud ayat 3/96,71/14,jo.

29/20, 21/104 dan 21/105.

Page 4: Daftar istilah al quran_ns

4

INFAAL : Rampasan perang 8/1, bukanlah istilah itu berarti “rampasan

perang” atau “the spoil”

Dalam Islam tidak ada yang dinamakan dengan

rampasan perang, baik yang berlaku dalam sejarah maupun

yang tercantum dalam Al-Quran. Orang boleh meninjau

kembali sejarah perkembangan islam yang berlaku semenjak

zaman Nabi Muhammad, Umar Bin Ghattab, sampai

sekarang, bahwa tidak pernah berlaku ada rampasan perang

dalam islam.

Janganlah dalam islam, bahkan dalam martabat

manusia lainnya juga tidak berlaku adanya rampasan perang

dewasa ini, dan ingatlah hukum Al-Quran berlaku untuk

seluruh zaman di segala tempat. Karenannya istilah ANFAAL

kalau diartikan dengan “rampasan perang” maka hal itu

berarti mencemarkan hukum islam, tetapi benarlah

berlakunya “rampasan perang” sebagaimana juga berlaku

dalam hubungan internasional bagi suatu Negara yang

dikalahkan.

Cobalah perhatikan kembali susunan kalimat dalam

ayat 8/1, disana ternyata adanya orang bertanya tentang

ANFAAL, maka Allah menjelaskan bahwa ANFAAL itu untuk-

Nya dan untuk Rasul-Nya, penjelasan pembagiannya

dinyatakan pada ayat 8/41, seterusnya pada ayat 8/68 dan

8/69 terdapat ancaman bagi orang-orang yang tidak

memakan yang halal lagi baik dari apa yang diperolehnya.

Dengan itu, jelaslah bawha ANFAAL berarti “rampasan

perang” yang diterima oleh Rasul atau oleh pimpinan Negara

islam dari musuh yang dikalahkan, bukan “rampasan perang”

yang didapat oleh prajurit-prajurit atau tentara islam.

Dalam ayat 8/1 disebut ANFAAL (rampasan perang)

sehubungan dengan JIZYAH (UPETI) pada ayat 9/29. Baik

ANFFAL maupun JIZYAH diberikan oleh pihak yang kalah

perang kepada yang menang melalui prosedur tertentu,

Page 5: Daftar istilah al quran_ns

5

bukanlah yang dimaksudkan itu rampasan perang oleh

prajurit secara liar tanpa hukum.

AAYAH : Pertanda, jamaknya AAYAAT. Malam dan siang dinyatakan

jadi dua pertanda, 17/12, keberangkatan Isa Almasih dengan

ibunya dari bumi ini dinyatakan selaku pertanda pada ayat

23/50, dan pada penciptaan. Orang boleh menuliskan

terjemahan Al-Quran dengan memakai istilah AYAT dengan

arti mengindonesiakan istilah ityu secara umum. Tetapi

AAYAH atau AAYAAT dalam Al-Quran bukanlah berarti

paragraph atau ayat dalam peraturan Negara. Karenanya

AAYAH yang dihapuskan atau yang dijadikan lupa pada

2/106 bukanlah ayat atau paragraph dalam surat Al-Quran

tetapi PERTANDA kebesaran Allah atau perkembangan

kesadaran manusia dalam sejarahnya, bahwa kalau dulu

misalnya orang memakai lampu minyak tanah, maka kini

orang memakai lampu listrik dan nanti berbentuk lampu atom,

namun sewaktu-waktu orang akan memakai lampu minyak

tanah juga sesuai dengan kebutuhan. Jadi tidaklah ketentuan

Allah dalam Al-Quran dihapuskan atau dimusnakan dengan

ketentuan lain sebagaimana pernah diperkirakan selama ini.

Allah mengetahui tiap sesuatu dan menentukannya pada

mana DIA tidak pernah mengadakan perubahan.

AIMAAN : Tatahukum, 4/3, 4/36, 5/89, 6/109, 9/12, 16/38, dll, yaitu

ketentuan hukum yang berlaku dalam islam disebut

AIMAAN, begitu pula ketentuan hukum yang berlaku dalam

keluarga karena terikat oleh pernikahan. Oleh sebab itu MA

MALAKAT AIMAANUKUM berarti apa atau siapa yang dimiliki

tatahukummu karena terikat oleh perkawinan. Dalam hal ini

termasuk mertua, ipar, anak tiri, saudara tiri, ibu tiri, ibu

kandung, bapak tiri, bapak kandung, isteri, suami, anak

kandung, menantu dan cucu. Jadi AIMAAN bukanlah bearti

budak, hamba, tawanan, janji, sumpah dan sebagainya.

Mufradnya ialah YAMIIN, 33/52, 37/28, 39/67 dll.

Page 6: Daftar istilah al quran_ns

6

BAHIIRAH : Yang luas ilmu, 5/103, sehubungan dengan BAHRU berarti

lautan, atau laut luas, 5/96.

BURUUJ : Bimasakti atau Galaxy sebagai istilah popular pada abad 14

hijriah. Dulu disebut gugusan bintang.

BAARAKA : menjaga atau memberkahi, 17/1,21/71, 21/81 dll. Maka

BARAKAT adalah penjagaan atau berkah, 7/96,1148 dll.

Muhammad dijaga dengan Mar’a atau neutrine yang

mengitarinya sewaktu mi;raj hingga dia tidak kehabisan udara

untuk bernafas di angkasa bebas. Bumi diberi berkah

dengan mar’a atau neutrine yang mengapung tinggi hingga

terbentuklah lapisan ionosfir yang semakin tebal

mengakibatkan bumi ini semakin sejuk.

BISAATHA : Dalam keadaan terulur, 71/19, sehubungan dengan

BASATHA bearti mengulurkan, 5/28,60/2, maka bumi terulur

kearah utara dan kearah selatan dari garis ekliptik dalam

orbitnya keliling surya, karenanya terwujudlah pergantian

musim sesudah topan di zaman Nuah lihat FIJJAAJA.

Bukanlah bumi berstatus miring terhadap surya sebagaimana

anggapan orang semenjak abad 12 Hijriah. Hal ini dapat

dibuktikan dengan rupa planet saturnus yang selalu berubah

sepanjang zaman, begitupun jejeran daerah surya penuh.

Daerah ini selalu memperlihatkan garis lengkung sebagai

pertanda bahwa bumi senantiasa bergerak keuatara atau

keselatan dalam orbitnya. BISAATHA sehubungan

MABSUUTHAH pada ayat 5/64.

BA’UUDAH : Horizon yaitu garis pemisah antara permukaan bumi dan kaki

angkasa dipandang dari suatu daerah, termuat pada ayat

2/26, sehubungan dengan istilah BA’DHU berarti setengah.

Jelasnya BA’UUDAH ialah garis penengah bagi penglihatan

antara bumi dan angkasa luas.

TURAAB : Sari Tanah, 3/59, 22/5, yaitu zat makanan yang dimakan

manusia. Demikian dikatakan bahwa Adam dan Isa Almasih

diciptakan dari Turaab walaupun secara terang diketahui

bahwa Almasih itu dilahirkan Maryam, ibunya begitu pula

Page 7: Daftar istilah al quran_ns

7

setiap manusia diciptakan dari Turaab yaitu dari sari tanah

melalui makanan.

TAQWAA : Keinsyafan, 47/17, 49/3, 58/9, maka ITTAQA berarti

menginsyafi, 2/183, 24/52, 73/17, dan Muttaquun berarti

orang-orang yang insyaf, 2/177, 39/33, dll. Itulah sebabnya

Allah memerintahkan manusia agar berpuasa pada siang hari

bulan Ramadhan semoga menginsyafi keadaan diri betapa

lemahnya tanpa kurnia dari Allah, bukan agar jadi takut

sebagaimana pendapat orang-orang selama ini. Itu pula

sebabnya dianjurkan saling berisik dengan kebaikan dan

keinsyafan dan agar insyaf pada Allah yang kepadanya setiap

diri harus kembali.

TALIYA : Menganalisa atau menganalisakan, 3/58, 8/2, 10/6, 11/17,

18/27, 19/58, 26/69, 27/92, 29/45, 33/34, 45/6, maka

TILIYAH berarti penganalisaan, 2/121. Orang yang

menaganalisa kitab dengan penganalisaan logis, itulah yang

akan beriman kepadanya. Karenannya istilah itu tak mungkin

diartikan “membaca” sebab banyak sekali orang yang

membaca Al-Quran secara benar tetapi menganalisa Al-

Quran bukan hanya membacanya. Itulah sebabnya Allah

menyuruh orang membaca Al-Quran yang mudah-mudah

saja, 73/20. Untuk pembacaan Al-Quran dengan senandung

yang baik hendaklah orang memakai istilah Qiraa-atul Quran

bukan Tilaawatul Quran.

TANNUUR : Daerah tatasurya, 11/40, 23/27, bukanlah berarti kompor,

keran air, atau tanur. Hal ini sehubungan dengan topan besar

yang berlaku di zaman Nuah yang memenuhi permukaan

setiap planet dalam tatasurya ini,ditandai pada ayat 53/16 dan

53/54. Topan besar itu ditimbulkan oleh menghampirnya

suatu rombongan comet hingga surya terpaksa keluar dari

posisinya semula diikuti oleh semua planet yang mengorbit

sembari merubah arah rotasi di sumbu masing-masing, maka

melambunglah air laut ke udara tinggi memusnahkan semua

yang hidup bernafas dengan udara kecuali yang

Page 8: Daftar istilah al quran_ns

8

diselamatkan Allah dalam kapal. LIHAT BISAATHA,

FIJJAAJAA, dan SHUUR.

TIIN : Rotasi atau putaran bumi di sumbunya, 95/1. Hal ini

sehubungan denagan MATIIN berarti yang memutar, pada

7/183,51/58, dan 68/45. Bukanlah TIIN berarti pohon yang

dengannya Allah bersumpah. Biasanya Allah bersumpah

dengan wujud besar seperti dengan bintang, surya, bulan,

malam dan siang, begitu pula DIA bersumpah dengan rotasi.

TSARAA : Daerah orbit, 20/6. Hal ini sehubungan dengan istilah

ATSARU berarti bekas pada 20/84, 20/86, dan 48/29. Yang

berada dibawah daerah orbit bumi ialah planet venus.

Mercury, dan surya sebagai pusat orbit.

TSULLATUN : Sepertiga, 56/13, 56/39. Bahwa diantara orang-orang dahulu

kala yaitu sebelum topan di zaman Nuah ada sepertiga yang

dinamakan SABIQUUN dan sepertiga yang dinamakan ASH-

HGABUL YAMIIN. Kedua golongan ini dinyatakan Allah akan

masuk surga di akhirat nanti, jadi yang sepertiga lagi tentulah

akan masuk neraka. Teranglah istilah TSULLATUN adalah

bilangan tertentu atau definite Numeral Adjective, dan tak

mungkin diartikan BANYAK karena yang dimaksud dengan

“banyak” biasanya lebih dari sepertiga, maka jika istilah itu

diartikan dengan “banyak” akan terdapatlah kekeliruan dalam

perhitungan.

TSAANIYU : Yang mengelakkan diri, 9/40, 22/9, sehubungan dengan

istilah TSANAA berarti mengelak. Maka TSAANIYAS NAINI

berarti dua orang yang mengelakkan diri atau yang

menyingkir dari mekkah.

JAALA : Menjadikan yaitu menjadikan sesuatu berfungsi. Istilah ini

banyak sekali terdapat dalam Al-Quran. Berada artinya dariu

KHALAQA yang bermakna menciptakan dari tidak dan

kepada ada. Ayat 22/5 menyatakan bahwa Allah

MENCIPTAKAN manusia dari turaab, kemudian pada ayat

10/14 menyatakan Allah MENJADIKAN manusia itu selaku

khalifah.

Page 9: Daftar istilah al quran_ns

9

JUNUBU : Perjalanan, 4/36, 4/43, 5/6, 28/11. Ayat terakhir ini

menjelaskan arti istilah itu menurut sebenarnya. Bukanlah

JUNUBU berarti DALAM KEADAAN TIDAK BERSIH

sesudah intercourse suami isteri, karena untuk ini Al-Quran

memakai istilah LAAMASTUMUN NISAA.

JANNAH : Kebun, tetapi untuk di akhirat nanti diartikan dengan SORGA

yang sebenarnya kebun juga tetapi lebih sempurna. Sebagai

wujud kongkrit, maka JANNAH di akhirat itu juga adalah

dipermukaan planet. Hal ini disebutkan oleh ayat 3/133,

11/108 dan oleh maksud ayat 21/105, 29/20.

HIJAJ : Waktu-waktu Hajji, 28/27, sebagai jamak dari HAJJU pada

2/196, 9/3, dan 22/27. Hal itu menjelaskan bahwa ibadah Hajji

ke mekkah berlaku juga di zaman Nabi Musa semenjak

zaman Nabi Ibrahim sampai sekarang ini.

HAJARU : Yang berupa batu, yaitu Bani Israil yang berwatak keras,

2/60, 7/160, dibuktikan oleh ayat 2/74. Jadi yang

dikomandokan Nabi Musa adalah bani Irsail yang berwatak

keras berupa batu, bukanlah dia memukul BATU hingga

terpancar dari padanya 12 mata air, tetapi Bani Israil yang 12

suku itulah yang kemudiannya menjadi sumber pendapat

baru dalam sejarah manusia. Istilah Al-Quran yang berarti

BATU ialah HIJAARAH termuat pada 2/24,28/32,

11/82,15/74, 17/50, 51/33, 66/6, dan 105/4.

HARTSU : Ladang, 2/71,3/14,3/117,6/136,21/78,42/20, 68/22. Tetapi

HARTSU pada ayat 2/205 berarti ISTERI adalah rahim isteri

yang berfungsi menghamilkan. Hal ini dibuktikan oleh ayat

2/223 bahwa isteri itu adalah ladang yang akan menumbukan

atau yang akan melahirkan bayi. Maka orang mengrusak

fungsi rahim isteri untuk tidak menghamilkan adalah

perbuatan sangat terlarang dan diancam dengan neraka

pada ayat 2/206. Kesimpulannya ialah orang tidak boleh

melakukan pencegahan kehamilan dalam bentuk apapun.

Lihat NASLU.

HURUM : Berlakunya Larangan, 5/1, 5/95, 9/5, 9/36. Maka ARBA’

ATUN HURUM ialah empat bulan yang padanya berlaku

Page 10: Daftar istilah al quran_ns

10

larangan berburu di daratan. Bulan itu ialah Muharram, Rajab,

Zulkaedah dan Zulhijah. Pada keempat bulan itu orang

diizinkan menangkap ikan di lautan, tetapi dilarang berburu

binatang di daratan bumi dimana saja, bukan di Saudi Arabia

saja.

HASBU : Tujuan, atau kesimpulan perhitungan, termuat pada 2/206,

3/17, 5/104, 8/62, 8/64, 9/56, 9/68, 9/129, 39/38, 65/3,

sehubungan dengan HASIBA berarti menyangka dan

HISAAB berarti perhitungan. Begitupun sehubungan dengan

HUSBAANU berarti dua yang diperhitungkan, HAASIBU dan

HASIIBU berarti perhitung termuat pada 4/6, 4/86, 6/62,

17/14, 21/47, 33/39.

HAQ : Yang logis, boleh diartikan dengan Yang Haq saja. Tetapi

bukanlah HAQ itu berarti BENAR karena untuk istilah ini Al-

Quran memakai SHADAQA,SHIDQU, SHADIQUUN,

SHADIIQ ayat 17/81 menyatakan bahwa bilaman yang HAQ

dating maka yang BATIL jadi lenyap, begitu pula ayat 2/121

menyatakan bahwa orang yang menganalisa kitab secara

HAQ maka itulah yang akan beriman. Jika HAQ dalam kedua

ayat itu diartikan dengan BENAR maka gagallah ketentuan

Allah dimaksud, karena betapa banyak kebenaran telah

datang tetapi yang batil masih berlaku, dan betapa banyak

orang yang membaca kitab Allah dengan benar namun

mereka masih kafir. Jadi istilah Haq harus diartikan yang

logis, bahwa sesudah yang logis datang maka lenyaplah yang

batil, dan yang akan beriman pada kitab Allah ialah orang

yang menganalisanya secara logis, karena memang semua

ketatapan Allah adalah yang HAQ atau yang LOGIS, 3/102,

4/122, 6/73, 6/141, 15/64, 22/62, 24/25, 27/79,30/38, 34/49,

37/37, 40/78, 43/29, 69/51.

HAAQA : jadi logis, 6/10, 11/8, 16/34. HAAQQAH. Yang menjadikan

logis, 69/1, 69/3. HUQQAT. Dijadikan logis, 84/2, 84/5. Dan

HAQIIQUN : hal yang logis, 7/105.

HIKMAH : Science atau Hikmah juga, 2/231, 2/269, 33/34. Istilah

HIKMAH sudah menjadi umum tetapi dalam pengertian yang

Page 11: Daftar istilah al quran_ns

11

berbeda, padahal istilah itu berasal dari HAKAMA. Member

hokum, dan HUKMU. Hukum atau law.

HAMI – AH : Pancaran lahar, yaitu yang sampai kini masih berlaku di pulau

Tuomoto, Dangerous Islands, pacific, sebagai kutub selatan

bumi sebelum topan di zaman Nuah, disanalah kutub positif

magnet bumi dulunya, dan mekkah sebagai kutub utara

bermagnet negative yaitu 90 derajat dibalik belahan bumi,

18/86 jo.3/96.

Istilah ini sehubungan dengan HAMAA. Mengapung,

9/35, HAAMU. Yang tinggi derajat, dan HAM-U. Lahar yang

memancar, 15/26, 15/28, dan 15/33. Begitupun sehubungan

dengan HAAMIYAH. Yang bergejolak, 88/4, 101/11, dan

HAMIYYAH, gejala, 48/26.

HAMIIM : Khayalan yaitu khayalan orang-orang kafir dineraka nanti.

Mereka sangat mengharapkan minuman, tetapi yang mereka

dapat hanyalah khayalan, 6/70,10/4. Mereka mengharapkan

adanya penolong, tetapi hanya khayalan, 26/101, dan mereka

hanya berputih mata karena khayalan, 37/67. Tiada yang

mereka khayalan selama ini, 40/18. Mereka hanya diberi

minum dengan air yang mereka khayalkan, 47/15, 55/44.

Begitulah orang-orang kafir di neraka nanti, bahwa mereka

berada dalam tumpukan api dan fikiran mereka penuh

khayalan dan penyesalan, 56/42. YAHMUUM , yang

dihayalkan, 56/43.

KHALLAAQ : Pemberi upaya yaitu Allah sendiri, 15/86, 36/81. Maka

KHALAAQ, Upaya yang diberikan Allah, 2/102, 2/200, 3/77,

9/69. Karenanya KHULUQU berarti peradaban manusia yang

ditentukan Allah, 26/137, 68/4. Semua itu sehubungan

dengan KHALAQA berarti mencipta, KHALQU, ciptaan, dan

KHAALIQ, PENCIPTA, serta MAKHLUUQ, yang diciptakan.

KHALIIL : Pengatur, 4/125, 17/73, 25/28, sehubungan dengan istilah

KHALLA berarti mengatur pada ayat 9/5.

KHILAAL : Perantara, 9/47, 14/31, 17/5, 17/91, 18/33, 24/43, 27/61,

30/48, sehubungan dengan istilah KHULLA berarti sangkut

paut ayat 2/254.

Page 12: Daftar istilah al quran_ns

12

DAABBAH : Makhluk berjiwa yaitu yang berjalan atas perut, atas dua kaki

termasuk manusia, dan yang berjalan atas empat kaki, 24/45.

Daabbah demikian Allah pada 42/29, 3/83, dan 55/29.

Persoalan DAABBAH dapat dilihat pada ayat 2/164,6/38,

8/22,11/6, 11/56,16/49,16/61,27/…,29/60, dan jamaknya ialah

DAWWAABBU 8/55, 22/18, 35/28.

DIIN : Agama, yaitu menurut pengertian yang berlaku dalam

masyarakat, tetapi maksud sebenarnya iyalah HUKUM DAN

PENGABDIAN. Jadi setiap masyarakat manusia tentulah

memiliki hukum dan pengabdian terhadapnya, itulah DIIN,

maka DIIN yang hanya diterima Allah ialah Islam saja, 3/19,

3/85; Itulah agama yang logis, 9/29, 9/33, 48/28, 61/9, 9/36,

12/40, 30/30, 30/34, dan itulah agama yang berkelanjutan

dalam sejarah dunia ini sampai ke akhirat nanti, 16/52.

ZAATAS SHUDUUR: Yang mempunyai dada, 3/154, 8/43, 11/5, 31/23,35/38, 39/7,

42/24, 57/6, 64/4, 67/13, yang maksudnya tentulah manusia

yang memiliki pertimbangan. Tetapi bukanlah istilah itu berarti

apa yang didalam dada karena untuk itu Al-Quran memakai

istilah MA FIS SHUDUUH termuat pada 3/29, 7/43,10/57,

22/46, 28/69, 29/10, 29/49, 40/19, 100/10, dan 114/5.

ZALQURBAA : Kerabat yaitu famili yang dekat, termuat ….2/83, 4/36, 5/106,

6/152, 16/90, 30/38, 35/18, 59/7. Yang termasuk golongan

kerabat ialah cucu, keponakan, ipar, mertua, anak tiri, kakek,

dan nenek. Sementara itu Al-Quran juga memakai istilah

AQRABUUN yaitu famili yang lebih dekat ; suami atau isteri,

bapak, ibu, kakak, adik, dan anak kandung. Aqrabuun inilah

yang berhak menerima warisan menurut hukum dalam Al-

Quran. Istilah ini termuat pada ayat 2/180, 2/215, 4/7, 4/33,

4/135, dan 26/214.

ZULQARNAIN : Yang dua golongan, yang dua generasi atau dengan

bertanduk dua, 18/83, 18/86, 18/94. Yang dimaksud dengan

istilah itu ialah manusia yang mulanya berasal dari satu diri

kemudian menjadi bertentangan sesamanya menjadi dua

golongan sebagai dua tanduk yang saling bertentangan.

Bukanlah yang dimaksud dengan istilah itu pada pribadi

Page 13: Daftar istilah al quran_ns

13

seseorang, tetapi Allah mencontohkan keadaan manusia

dalam sejarah hidupnya di dunia ini.

RIJAALU : Lelaki, 2/228, 4/1, 4/32, 4/98, 7/46, 7/48, 7/8, 12/109, 16/43,

24/37,27/55, 29/29, 72/6. Mufrudnya ialah RAJULU. Maka

istilah RIJAALAN yang termuat pada ayat 2/239, 16/43,

24/37, 27/27, artinya BERLELAKI bahwa dalam kesendirian

bahaya hendaklah shalat dilakukan dengan berjagaan lelaki

yang mengawal, dan perempuan yang naik Hajji ke mekkah

haruslah dengan lelaki yang mengawal.

Karenanya bukanlah RIJAALAN dalam kedua ayat

suci itu berarti “berjalan kaki” sebab tak tepat, tak cocok,

menurut keadaannya, begitupun tak sesuai dengan

tatabahasa. Mufrad dari KAKI ialah RIJLU, dan jamaknya

ialah ARJULU termuat pada 5/6, 5/33, 5/66, 6/65, 7/124,

7/195, 24/24, 26/49, 29/55, 36/65, 60/12, dan 38/42.

Sementara itu RAJULAINI berarti dua lelaki, termauat

pada 5/23, 18/32, 28/15, dan RIJLAINI berarti dua kaki,

termuat pada 24/45.

RASYADA : Menyadari termuat pada 2/186. Lihatlah SYA’ARA.

Sementara itu RASYADU berarti hal yang menyadarkan,

18/24,72/10,72/14, 72/21; RUSYDU berarti kesadaran,

2/256,4/6, 7/146, 18/66, 21/51; RASTYAAD berarti hal-hal

yang mengandung kesadaran, 40/29, 42/38; RASYIDUUN

berarti orang-orang yang menyadari, 49/71; dan RASYIID

berarti orang sadar, 11/78, 11/78,11/97. Karenannya tidaklah

wajar semua istilah yang berasal sama itu diperbedakan

artinya satu sama lain.

RIQAAB : Penjagaan, 2/177, 9/60,47/4, dalam hal ini termasuk tentara,

polisi, dan badan keamanan dalam masyarakat. Biasanya

orang menterjemahkan istilah itu dengan “budak” padahal

dalam islam tiada yang dinamakan “budak”, bahkan kini

dalam peradaban manusia, padahal hukum dalam Al-Quran

berlaku untuk seluruh zaman.kalau memang istilah itu berarti

‘budak” akan kelirulah orang menterjemahkan ayat 47/4,

hingga dia berbunyi “maka ketika kamu menemui orang-

Page 14: Daftar istilah al quran_ns

14

orang kafir maka pukullah budak”. Padahal artinya ialah

“maka ketika kamu menemui orang-orang kafir maka

kuatkanlah penjagaan.

Riqaab berarti penjagaan sehubungan dengan istilah

RAQABA. Menjaga 20/94, dengan istilah RAQIIB, penjaga,

4/1, 5/117, 11/93, 33/52, 50/18, juga sehubungan dengan

istilah RAWABAH. Bujang penjaga sebagai tercantum pada

4/92, 5/89, 58/3, dan 90/13.

Memerdekaan RAQABAH yaitu menjadikan seorang

bujang penjaga atau bujang pembantu sebagai manusia

terhormat bersamaan dengan manusia lainnya yang

merdeka, atau juga menjadikan seorang bujang pembantu

rumah tangga sebagai anggota keluarga sendiri hingga

beradanya dalam rumah itu bukan selaku orang gajian tetapi

sebagai keluarga atau selaku famili yang terhormat.

Peraturan mengenal RIQAAB dan RAQABAH berlaku

untuk semua tempat di seluruh zaman sesudah Al-Quran

diturunkan pada Nabi Muhammad, dan ketentuan hukum

yang diturunkan Allah takkan pernah direbah lagi. Pada abad

14 Hijriah, tiada lagi apa yang dikatakan dengan budak,

karenanya teranglah kedua istilah itu berarti PENJAGAAN

dan BUJANG PENJAGA.

RAWAASIYA : Batang magnet, 13/3, 15/9, 16/15, 21/31, 27/61, 31/10, 41/10,

50/7, 77/27, sehubungan dengan RAASIYAAT berarti yang

berpusat pada 34/13. Dengan rawaasiya ialah bumi berputar

di sumbunya sembari mengerbit keliling surya, dan

Rawaasiya itu juga yang member kekuatan bagi manusia.

Tanpa Rawaasiya maka yang ada ini akan kacau balau,

mencair, mengurai, berpelantingan dan kembali kepada

kekosongan. Setiap atom dan setiap banda angkasa diberi

Allah Rawaasiya dengan ketentuan tersendiri, 54/49,

karenanya tiap sesuatu itu berbeda keadaan dan posisinya.

Lihat MURSAA.

ZABUUR : Kekuatan, 4/1163, 17/55, 21/105, jamaknya ialah ZUBUR

tercantum pada /184, 16/44, 23/53, 26/196, 35/25, 54/43, dan

Page 15: Daftar istilah al quran_ns

15

54/52. Zabur bukanlah kitab suci yang diberiakan kepada

Nabi Daud, tetapi kekuatan yang diberikan Allah padanya,

hingga dia sempat melunakkan besi. Dialah yang mulanya

membikin baju besi untuk perang, dan dialah yang

membunuh Jalut dengan kekuatan tangannya, 2/251, 34/10.

Maka ZUBARAL HABIID pada 18/96 adalah kekuatan yang

terkandung dalam besi, yaitu kerasnya begitupun

keadaannya yang para magnet.

ZAKAAH : Kecerdasan, 2/177, 9/13, 19/31, 23/4, 30/39, 58/13, dll.

Memberikan zakaah berarti memberikan kecerdasan yang

dalamnya terkandung harta benda, uang, tenaga, ilmu , dan

kesempatan. Jadi ZAKAAH bukanlah zakat menurut

pengertian umum selama ini, kecerdasan itulah yang harus

dilakukan seperti tercantum pada 23/4, dan berbagai macam

kecerdasan itulah yang dimaksud MIN ZAKATIN pada 30/39.

Juga kecerdasan itu pula yang diberikan Allah pada Nabi

Yahya pada 19/13. Maka istilah ZAKAA berarti jadi cerdas,

24/21

ZAAKKA : Menganggap cerdas, 53/32; ZAKKA, Mencerdaskan, 2/129,

9/103 dll.; ZAKIYU; Yang Cerdas, 18/74,19/19; dan AZKAA;

Lebih Cerdas, 2/232,18/19, 24/28, 24/3. Lihatlah

SHADAQAH.

ZAMHARIIR : Cerena, 76/13, yaitu sinar semerlang keliling bulatan surya.

Keadaannya sama denagan lapisan bunga mawar yang

berkembang, dan karenanya juga istilah itu sehubungan

dengan ZAHRAH tercantum pada 20/131.

ZAWJAINIS NAINI : Berpasang-pasangan, bukan dua pasang, terbukti pada ayat

11/40, 13/3. Maka istilah AZWAAJ pada 2/25, 6/143, 15/88,

20/53, 20/131, 36/36, 38/58, 43/12, 56/7,78/8, semuannya

berarti PASANGAN-PASANGAN. Sementara itu istilah

ZAWJUHU yang tercantum pada ayat 2/102, 21/90 berarti

tercantum pada 2/102, 21/90 berarti ISTERINYA atau HIS

WIFE ditandai oleh “HU”, dan istilah ZAWJUHAA pada 4/1,

7/189, 39/6, dan 58/1 tentulah berarti SUAMINYA atau HER

HUSBAND ditandai oleh “HAA”. Karena itu nyatalah manusia

Page 16: Daftar istilah al quran_ns

16

pertama dalam tatasurya kita ialah PEREMPUAN hanyalah

The Bible saja yang menyatakan LELAKI yaitu, dan The Bile

itu pula yang menamakan istri Adam ini dengan Eva atau

Hawa sebagai ibu dari segala yang hidup.

ZAITUUN : Buah berminyak yang sifatnya mengkilap, 6/141, 16/11,

80/29. Tetapi ZAITUUN yang tercantum pada ayat 95/1

berarti ATMOSFIR yang mengkilap. Memang atmosfir setiap

planet tampak mengkilap dari jauh karena memantulkan sinar

surya, demikian pula atmosfer bumi ini. Hal ini akan lebih

nyata jika orang memperhatikan istilah ZAUT dan

ZAITUUNATIN pada ayat 24/35. Dalam ayat suci ini teranglah

bahwa yang dimaksud dengan istilah itu adalah ATMOSFIR

YANG MENGKILAP karena menyangkut dengan planet.

Hampir saja atmosfirnya menyala walaupun tidak disentuh api

dari surya.

Dari ayat 24/35, dapat ditarik berbagai ilmu,

diantarannya ialah bahwa planet yang mengkilap tampak dari

bumi bukanlah berapi tetapi memantulkan sinar surya, dan

sinar itu sendiri bukanlah electron atau atom yang karenanya

berat surya jadi berkurang. Lihatlah MISH BAAH.

SABABU : Kausalita, 18/84, 18/89, 18/92, 22/15. Lihat ASBAAN.

SUBHAANA : Maha suci, 2/116,10/68,16/57, dll. Sebenarnya ialah itu berarti

MAHA DIPATUHI HUKUMNYA, karena asalnyalah

SABBAHA berarti BERGERAK untuk hukumNYA, 2/30, 13/13

dll, tetapi biasannya disebut dengan “tasbih’ dalam

terjemahan. Hal pun sehubungan dengan SABAN; Bergerak,

21/33, 36/40; dengan SABHU; gerakan, 73/7, 79/3, dan

sehubungan dengan SABIHAAT; yang bergerak termuat

pada 79/3.

SABIIL : Garis hukum, 7/146, 17/72, 17/84, 42/41, dll, yaitu peraturan

hidup diantara manusia. Jamaknya ialah SUBULU tercatum

pada ayat 5/16, 6/153, 14/12, 29/69. Sementara itu untuk

kehidupan lebih ditentukan pada 16/69.

Maka SABIILULLAAH bukanlah berarti jalan Allah,

tetapi GARIS HUKUM yang ditentukan ALLAH untuk

Page 17: Daftar istilah al quran_ns

17

manusia, 2/154, 4/167, 6/116, 9/50, dll, yang dengan atau

dasar itu orang-orang islam harus berjuang dalam hidupnya

di dunia kini. Perincian dari garis Hukum Allah itu semuanya

telah tecantum dalam Al-Quran pada ayat-ayat suci tertentu,

yang sifatnya keluar terhadap orang-orang kafir ataupun

kedalam antara sesama orang-orang islam.

SUBULU : Garis edaran bumi atau planet-planet lain, 16/15, 20/53,

21/31, 43/10, 71/19. Ayat suci terakhir ini dan ayat suci

sebelumnya menyatakan “Allah” menjadikan untukmu bumi

itu dalam keadaan terulur (ke selatan dan ke utara), agar

kamu tempati dari padanya garis orbit yang zigzag’. Jadi

bukanlah SUBULU dalam ayat suci itu berarti ”jalan” karena

Allah tidak pernah menjadikan “jalan” untuk manusia kecuali

yang dikerjakan oleh manusia sendiri. Istilah itu berbentuk

jamak karena memang bumi ini adalah planet dan diperganda

jadi beberapa bumi, 15/3, 65/12, maka luas daerah orbit

setiap planet itu berbeda sebanding dengan jaraknya dari

surya yang diorbit. Begitupun garis orbit itu sendiri berbentuk

zig zag yang dengannya terjadi pergantian musim, juga

berbentuk oval atau bujur telur karenannya terdapatlah titik

perihelium dan titik aphelium orbit, yaitu titik terdekat dan titik

terjauh dari surga selaku wujud yang dikitari. Orbit oval ini

ditandai dengan SIDRU, untuk jelasnya lihatlah BISATHA,

SIDRU, FIJJAAJA, dan MAHDAA.

SIJJIIL : Radiasi surya, 11/82, 15/74, 105/4, dan jamaknya ialah

SIJILLU, 21/104. Pembesaran radiasi surya berlaku atas

bumi sewaktu planet itu berada dibawah transit planet lain,

karena waktu itu daya magnet surya yang saling bertarikan

dengan planet tersebut terpaksa menjamah bumi hingga

menimbulkan topan magnet dalam atmosfir dan

mengakibatkan adanya gempa, badai, typhoon dsb.

Pada dua ribu tahun ciptaan pertama, pembesaran

radiasi surya demikian sampai meledakan planet yang

mengorbit antara Mars dan Jupiter jadi 30.000 butir dan

Page 18: Daftar istilah al quran_ns

18

meteorites. Begitupun menjadikan Mars, Saturnus, Uranus,

Neptunus, dan Pluto lebih kecil daripada mestinya.

Hal ini karena waktu itu planet-planet tersebut masih

empuk belum memadat dan berada dibawah deuble atau

triple transit yang mengorbit diatasnya, terutama Jupiter dan

Muntaha sebagai planet terbesar terpinggir yang tak mungkin

dilihat dengan peneropongan dari bumi. Keterangan ini dapat

difami dari maksud ayat 22/47, 41/10, 41/12, 33/72 dan

YAUMUZ ZULLAH pada ayat 26/189.

Pecahan planet-planet itulah yang kemudian menjadi

meteor yang berjatuhan tampak mengkilap karena terbakar

sewaktu memasuki atmosfir bumi, juga yang menyebabkan

permukaan bulan menjadi bopeng. Pecahan itu juga yang

dikatakan sebagai THIN atau batu-batu meteor pada ayat

51/33, dan sebagai “batu-batu dari SIJJIIIL” atau batu –batu

tersebut pemebsaran radiasi surya pada 11/82. Lihatlah

ZULLAH.

SAKH-KHARA : Wujudkan, 13/2, 16/14, 31/39, dll. Tetapi istilah SAKH-

KHARA’ALA berarti “Tiupkan atas” tercantum pada 69/7;

SAKH-KHARA LI berarti “Edarkan untuk” termuat pada 14/32,

16/12, 31/20, dll.; dan SAKH-KHARA MA’A berarti “Edarkan

bersama” sebagai pada ayat 21/79, 38/18. Jika diperhatikan

maksud ayat 14/32 akan diketahulah bahwa maksudnya

ialah; “Allah yang menciptakan planet-planet dan bumi serta

menurunkan air dari atmosfir lalu DIA keluarkan dengannya

berbagai buah-buahan selaku resiko bagimu, dan DIA

edarkan bagimu benda terapung agar kamu bergerak di

lautan dengan perintahNYA, dan DIA edarkan bagimu siang-

siang. Dan DIA edarkan untukmu surya dan bulan berturut-

turut, dan DIA edarkan untukmu malam dan siang (di balik

belahan bumi)

Maka istilah MUSKH-KHARAAT berarti yang

diedarkan 2/164, 7/54, 16/79, 16/12, bahwa bintang-bintang

adalah wujud-wujud yang diedarkan menurut perintah Allah,

bahwa bintang-bintang itu beredar dalam semesta raya

Page 19: Daftar istilah al quran_ns

19

dengan gerak parallel, dan menolak antara sesamanya

dengan sifat repellent, bukan saling menarik menurut teori

gravitasi Newton, dan karenanya juga takkan berlaku dua

bintang berantakkan.

SIDRU : Planet, 34/16, 53/14, 53/16, 56/28. Sebenarnya istilah itu

berarti TERATAI yang mengembang diatas air, baik waktu

pasang naik maupun ketika pasang surut hingga jaraknya

dari tanah tempat tumbuhnya sering berubah. Demikian pula

keadaan planet yang mengitari surya dalam orbit oval hingga

ada titik terdekat dan titik terjauh dari surya. Lihatlah

SUBULU. Demikian Allah memberikan nama pada

kebanyakan benda menurut keadaan atau sifat benda itu

sendiri. Planet terpinggir dinamakan dengan Muntaha karena

planet itu adalah tempat dihentikan setiap kegiatan kemajuan

manusia.

SAARIQ : Pencuri, 5/38, 12/70, 12/73, maka SARAQA berarti mencuri,

12/81, 60/12. Menurut hukum islam, setiap pencuri harus

dipotong tangannya, 5/38. Yang dimaksud dengan CURI

ialah “mengambil atau memindahkan sesuatu kepunyaan

orang lain dengan maksud memiliki tanpa izin, atau secara

tidak syah. Maka yang termasuk CURI ialah tipu, maling,

korupsi, penyelundupan, pemerasan, perampokan,

penyuapan.

Curi demikian hanyalah berlaku pada orang-orang

yang tidak mematuhi hukum islam, bertindak selaku

pengrusak untuk keuntungan diri sendiri, bukan karena lapar.

Karena dalam masyarakat islam orang meralat ataupun yang

miskin selalu mendapat bantuan sedekah hingga perbedaan

tingkat hidup tidak begitu menyolok, terjalinlah hubungan

harmonis dalam masyarakat. Sebab itu hukuman potong

tangan bagi pencuri bukanlah kejam tetapi menghabiskan

pengrusakan yang dilakukan individualis kafir.

SAA’ATAN : Sewaktu, atau sebentar saja, 7/34, 10/45, 10/49, 30/55,

34/30, 46/35. Semua itu menyatakan bahwa bilamana

ketentuan Allah telah datang, maka kejadiannya takkan

Page 20: Daftar istilah al quran_ns

20

terdahulu ataupun terlambat walau sedetik, juga menyatakan

bahwa ketika manusia dihidupkan kembali di akhirat, mereka

akan merasa telah mati sebentar saja atau telah berada

dalam kubur beberapa waktu saja walaupun sebenarnya

telah berlangsung jutaan tahun. Ini membuktikan bahwa

mayat di dalam kubur tidak menyadari suatu apa saja, karena

memang dia mati tidak merasa apa-apa. Itulah berzakh atau

batas yang dimaksud pada 23/100, karenanya kelirulah

pendapat yang mengatakan mayat dalam kubur disiksa atau

ditanyai.

SAA’AH : Waktu benturan comet, 6/31, 6/40, 12/107, 15/85, 16/77,

18/21, 19/75, 20/15, 21/49, 22/1, 22/1, 22/7, 22/55, 43/61,

30/12,31/34, 33/62, 34/3,40/46, 41/47, 42/17, 43/61, 43/66,

43/85,45/27, 45/32, 47/18, 54/1, 54/46, 79/42. Kejadiannya

cepat sekali, lebih cepat dari pada gerak sinar, waktu itu

berlakulah peristiwa hebat yang tak mungkin digambarkan

karena semua yang hidup mati sekaligus kecuali Allah

sendiriNYA, surya, planet –planet,terseret menjadi ekor comet

sedangkan bulan-bulan menjadi bersatu dengan surya, 75/9.

Semua itu logis dan pasti akan berlaku’ Lihatlah SHUUR.

SAFARU : Beban berat, 2/184, 2/185, 2/83, 4/43, 5/6, 9/42, 18/62,

jamaknya ialah ASFAARU, 34/19, 62/5. ASFARA berarti

“berbeban”, 74/34; dan SAFARAH berarti “yang

berbeban”,80/15, begitu pula MUSFIRAH pada 80/38.

Jadi SAFAU bukanlah “perjalanan” sebagaimana

angapan orang selama ini, karena untuk “perjalanan” atau

“orang pejalan” dalam Al-Quran dipakai istilah JUNURU pada

4/36,4/43,5/6,28/11,juga istilah SAYYARAH pada 5/96,12/10,

dan 12/19.

ALAA SAFARIN pada 2/184 dan 2/185 adalah orang

yang “dalam keadaan beban berat” seperti yang haid, nifas,

dalam tugas perang, kerja berat, yang jumlahnya sekitar 50%

diantara penduduk. Itulah orang-orang yang dibolehkan

mengganti puasannya diluar ramadhan, bukanlah

dimaksudkan “orang pejalan” yang jumlahnya sekira 1%

Page 21: Daftar istilah al quran_ns

21

padahal perjalanan kini tidak akan menganggu ibadah puasa

karena hanya duduk dengan senang dalam kendaraan atau

pesawat. Sedangkan yang dimaksud pada 4/43 dan 5/6 ialah

orang haid atau nifas harus lebih dulu suci dan mandi

sebelum melakukan shalat. Itulah sebabnya kenapa pada

keempat ayat suci diatas ini tidak disebutkan orang haid dan

nifas tidak boleh berpuasa dan melakukan sholat.

SAKRATUL MAUT : Pingsan menjelang maut, 50/19. Waktu itu tidak diterima

permohonan tobat seseorang, 4/18, 10/91. Sementara itu

istilah GAMARAATUL MAUT berarti “bangun dari mati”

berlaku nanti di akhirat, 6/93. Hal ini dibuktikan dengan

ucapan melaikat; “keluarkanlah dirimu (dari kubur), hari ini

kamu dibalasi dengan menimbulkan dugaan bahwa mayat

dalam kubur ditanyai malaikat dan disiksa siapa yang kafir,

sehubungan dengan 4/97, dan 8/50. Padahal yang dimaksud

dengan TAWAFFA dalam ayat suci itu adalah pemindahan

orang kafir ke neraka dari kubur, sesuai dengan maksud 54/7

dan 70/44.

SAL : Selidikilah, 2/211, 68/40, sehubungan dengan SALWA berarti

“penyelidikan” atau kegiatan penyelidikan yang dikurniai Allah

pada bani Irail, 2/57, 7/160, dan 20/80. Bukanlah SAL berarti

“tanyailah” karena untuk itu Al-Quran memakai istilah AS-Al

pada 4/32, 7/163, 10/9, 11/46, 17/101, 23/113, 25/59, 43/45.

Dan bukanlah SALWA berarti “sejenis burung’ yang jadi

bahan makanan Bani Israil di zaman Musa, tetapi berarti

“penyelidikan” yang dengannya Bani Israil diperintah agar

memakan yang baik-baik dari kelengkapan hidup yang

disediakan Allah di bumi ini.

SAMAA : Angkasa. Biasannya orang menterjemahkan istilah itu dengan

“langit” atau “heaven” atau juga “sky”. Tetapi terjemahan

begitu menimbulkan keraguan dan ketidak tentuan,

mengurangi minta untuk memperhatikan ayat-ayat Al-Quran.

Padahal jika diperhatikan dengan seksama akan tampaklah

ilmu astronomi pada ayat-ayat suci yang mengandung istilah

sama, misalnya :

Page 22: Daftar istilah al quran_ns

22

1. SAMAA’ yang maksudnya ANGKASA DUNIA tercantum

pada 3/5, 10/61, 21/4, 41/42, 67/5, dll. Yang didalamnya

terkandung jutaan bimasakti, dan masing-masing

bimasakti terdiri dari jutaan bintang, dan masing-masing

bintang dikitari planet-planet yang sama dengan bumi ini.

Semuannya berotasi dan mengorbit parallel pada satu

arah, menempatkan titik pusat di sebelah kiri sebagai

ibadah tawaf keliling Ka’bah atau seperti lilitan tanaman

merambat pada junjungnya.

2. SAMAA’ yang maksudnya BENDA ANGKASA tercantum

pada 6/6, 11/52, 17/92, dan 71/11 seperti comet yang

akan menimpa tatasurya kita, ditandai dengan istilah

“dikirim”, karenanya tidaklah mungkin langit yang dikirim

Allah, dan SAMAA’ dalam hal ini takkan diartikan dengan

langit.

3. SAMAA’ yang maksudnya TATASURYA tercantum pada

2/29, 32/5, 41/42, 55/7, 69/16, dll. Ditandai dengan

adanya equilibrium, tujuh planet diatas orbit bumi, berotasi

selama 1.000 tahun Qomariah, dan nanti akan terpecah

susunannya. Maka dalam hal ini tak mungkin samaa’

diartikan dengan langit atau semesta raya, tetapi

tatasurya yang terdiri dari satu surya dengan beberapa

planet yang mengitarinya. Lihatlah YAUM.

4. SAMAA’ yang maksudnya ATHMOSFIR tercantum pada

21/32, 24/43, 24/48, dll. Dotandai dengan tempat turunya

hujan untuk kehidupan, dan sebagai lapisan terjaga

keliling bumi begitupun keliling planet lain.

SAMAWAAT : Planet-planet, 3/190, 13/2, 37/5, 42/29, 55/33, 65/12, dll.

Semua istilah Samawaat dalam Al-Quran pastilah berarti

planet-planet ditandai dengan dapat dipelajari penciptaannya,

dapat dilihat dan tidak bertiang, berputar disumbunya hingga

disana juga ada timur dan barat, tempat pembiakkan makhluk

berjiwa, dapat didatangi dengan pesawat angkasa ultra

modern, dan keadaan samawaat itu sama dengan bumi.

Page 23: Daftar istilah al quran_ns

23

SANAH : Tahun, 2/96, 5/26, 22/47 dll. Jamaknya BINIIN tercantum

pada 7/130, 10/5, 17/12 dll. Tahun disini ialah menurut orbit

bulan atau yang disebut Qomariah Lunar Year, ditandai

dengan maksud ayat 2/189 dan 9/36 bahwa dalam tahun itu

ada empat bulan terlarang berburu di daratan bumi dan

terlarang mengadakan perang. Bukanlah tahun yang

dimaksud Selar Year atas pergantian musim. Lihatlah ‘AAM.

SYAJARAH : PERTUMBUHAN, 2/35, 7/19, 7/22, 14/24, 17/60, 20/120,

23/20, 24/35, 28/30, 31/27, 37/62, 37/64, 37/146, 48/18,

56/72, sehubungan dengan istilah SYAJARA berarti

BERTUMBUH, 4/65. Banyak bukti yang dapat dikemukakan,

diantaranya :

a. Allah yang mewujudkan pertumbuhan minyak dalam

perut bumi, 56/72;

b. Orang-orang beriman bersetuju dengan suatu perjanjian

dibawah pertumbuhan islam, 48/18;

c. Allah menumbukan pertumbuhan sejenis labu, bukan

berpohon, 37/146;

d. Pertumbuhan dari dasar neraka, bukan pohon, 37/64;

e. Adam dilarang mendekati pertumbuhan atau intercourse

dengan isterinya sewaktu berada di Muntaha karena dia

akan berfungsi di muka bumi 2/35, jo. 7/22.

Sementara itu yang berarti POHON ialah SYAJARU

tercantum pada 16/10, 16/68, 27/60, 36/80, 55/6, 56/52,

ditandai dengan kebutuhan manusia yang tumbuh karena

disirami hujan, untuk tempat lebah bersarang, menimbulkan

panorama elok dipandang mata, dan kemudian melapuk

menjadi minyak dalam tanah.

SYA’ARA : Menyadari, 2/12, 7/95, 23/56, dll. Sebenarnya istilah ini berarti

MEMPERKIRAKAN atau MENDUGAKAN, hubungan dengan

SYI’RU yang diartiakan SYAIR sebenarnya “perkiraan”

tercantum pada 36/69; SYU’ARAA’ dan SYAAIR yang

diartikan PENYAIR sebenarnya berarti “yang memperkirakan”

sebagai termuat pada 21/…, 26/224, 37/36, 52/30, 69/41.

Page 24: Daftar istilah al quran_ns

24

SYAKARA : MENGHARAGAI tetapi sering diartikan denagan

MENSYUKURI sebagai pinjaman dari bahasa Al-Quran,

termuat pada 14/7, 31/12, 31/14, sehubungan dengan

SYAAKIR berarti yang menghargai, 2/158, 4/147, dll.;

denagan SYUKUUR berarti dengan SYAKUUR berarti yang

dihargai, 14/5, 21/3 pada mana termasuk manusia dan Allah

sendiri. Maka istilah MASYKUURA tentulah berarti “yang

dihargai’ pada 17/19, 76/22.

SYAHRU : Bulan (penanggalan), 2/185, 4/92, 9/36, 34/12, 2/226, 9/2,

9/5, dan 65/4. Jadi ‘bulan” yang termaktub pada ayat 2/185

bukanlah ‘bulan” yang mengorbit di angkasa yang dalam Al-

Quran disebut QAMAR, tetapi bulan penanggalan yang harus

diketahui dengan perhitungan. Jumlah bulan 12 dalam setiap

tahun Qamariah atau lunar year disebut SHUHUUR pada

9/36.

SYAUTHAAN : Setan, 8/48, 17/27, dll. Jamaknya SYAYAATHIIN, 6/121,

19/83, dll. Bahwa setan itu terdiri dari jin dan manusia, 6/112,

setan jin ialah yang menyesatkan bangsa jin dari hukum

Allah, dan setan –setan manusia adalah yang menyesatkan

manusia. Maka setan manusia demikian yang telah

memperdaya Adam dulunya, tercantum pada 2/36. Jadi,

diantara manusia yang hidup kini banyak yang menjadi setan,

dan orang-orang beriman dilarang mengikuti kesalahan atau

ajakan setan tersebut, 2/208, tetapi seharusnya memasuki

dan menjalankan hukum islam sepenuhnya.

SHABARA : Bertabah hati, 2/155, 3/120 dll. SHAABIR berarti “orang

tabah” 8/66, 28/80, 37/102 dll, dan SHABRU berarti

“ketabahan”, 7/126, 16/128 dll. Jadi bersabar atau bertabah

hati adalah tetap dalam pendirian dan terus bersikap serta

berbuat menurut yang direncanakan bermula walaupun apa

yang merintangi, sementara itu sikap mengalah, mema’afkan

kesalahan orang lain, atau menahan diri, dalam Al-Quran

disebut ISTA’FAFA tercantum pada 4/6, 24/33, 24/60.

SHADAQAH : Sedekah, 2/196, 2/263, 4/114, 9/103, 58/12, jamaknya ialah

SHADAQAAT, 2/264, 2/271, 2/276, 9/58, 9/60, 9/79, 9/104,

Page 25: Daftar istilah al quran_ns

25

dan 58/13. Yang termasuk SHADAQAH yaitu pajak, bea, dan

cukai serta pemberian yang harus dibayarkan untuk

kepentingan masyarakat umum. Jadi SHADAQAH adalah

bagian dari ZAKAT yaitu pemberian wajib atau yang

diperlaukan untuk kepentingan umum dalam masyarakat,

dibayarkan melalui badan tertentu atau yang resmi dalam

masayarakat atau Negara. Sebaliknya yang tidak melalui

badan resmi atau pembewrian langsung kepada yang

membutuhkan dinamakan INFAAK, 17/100, atau NAFAKAH,

pada 2/270, 9/54, dan 9/121.

Ingatlah bahwa SHADAQAH wajib dibayarkan atau

dipungut dari penduduk pada waktu-waktu tertentu,

dinyatakan pada ayat 9/103, dan diberikan oleh badan resmi

atau pemerintah kepada yang berhak menerima sebanyak

delapan golongan tercantum pada ayat 9/60. Pemberian

tersebut hendaklah menurut tingkat atau nomor urut pada

9/60, dengan begitu akan terjaminlah keselamatan umum

dalam masyarakat.

Sementara itu belanja wajib yang berkelanjutan

diberikan kepada keluarga disebut SHADUQAAT pada 4/4.

Orang-orang memberiakan SHADAQAH disebut MUSH-

SHADDIQUUN pada 57/16 pasti diperganda balasannya oleh

Allah.

SHIRAATH : Tuntunan, terdapat pada banyak ayat suci; tuntunan Allah

42/53; tuntunan ke neraka 22/24; tutunan yang mulia 4/6;

tutunan terpuji 22/24; tuntunan sempurna 19/43, 20/153, dan

tuntunan kukuh 1/6, 10/25, dll. Maka tuntunan yang kukuh

atau SHIRAATHUL MUSTAQIIN itu ialah hukum yang

terkandung dalam Al-Quran sendiri, 6/126, 6/155, 19/36. Jadi

istilah SHIRAATH bukanlah berarti "jalan” karena untuk ini, Al-

Quran memakai istilah THARIIQUM MUSTAQIIN berarti

JALAN YANG KUKUH pada ayat 46/30.

SHALAH : Shalat 2/45, 10/87, 19/55, 19/59, 21/73, 22/41,98/5, jamaknya

yaitu SHALAWAT 2/157, 9/99, 22/40, 23/9. Shalat tidak dapat

diartikan denagan sembahyang, worship aatau player, karena

Page 26: Daftar istilah al quran_ns

26

SHALAT adalah tindakan dan cara tersendiri untuk

memuliakan Allah, sehubungan dengan SHALLA berarti

MEMULIAKAN 3/39, 9/84, 9/103, 75/31, 87/15, 96/10, 108/2.

Pada ayat 33/43 dan 33/56, dinyatakan bahwa Allah

dan malaikat-NYA MEMULIAKAN orang-orang beriman dan

Nabi Muhammad, maka orang juga harus memuliakannya.

SHULBU : Benih, yaitu manusia 86/7, jamaknya ASHLAAB 4/23.

SHULBU adalah benih manusia yang tewujud karena

persilangan atau jalinan sperma suami dan isterinya

sehubungan dengan istilah SHALLABA berarti menyalib atau

menyilangkan 4/157, 5/33, 7/124, 12/41, 20/71, dan 26/49.

Jadi menurut ketentuan Allah pada ayat 86/7,

nyatalah manusia kini terwujud dari SHULBU (jalinan sperma

jantan dan betina) dan TARAA-IB (sari-sari tanah melalui

tetumbuhan yang dimakan).

SHUWARU : Ionosfir, 40/64, 64/3, terbentuk dari Mar’a yang mengapung

dari permukaan bumi (lihat Mar’a). maka istilah SHAWWARA

berarti memberi ionosfir setiap planet tercantum pada 3/6,

7/11, 40/64, dan 64/3.

Mar’a atau neutrino yang melinkupi proton pada

setiap atom. Setiap benda terdiri dari atom bersusun jadi

molekul, maka yang kelihatan adalah mar’a yang melingkupi

atom tadi. Karena mar’a itu ada yang mengapung ke angkasa

menjadi lapisan ionosfir tentulah rupa dan warna benda yang

dilihat tidak ada permanent, semuanya berubah. Sementara

itu lapisan ionosfir planet menjadi semakin tebal dan semakin

sempurna. Hal itulah yang dimaksud Allah dengan

“membaguskan ionosfirmu” pada ayat suci tadi. Sebaliknya

hal demikian menimbulkan iklim permukaan planet semakin

sejuk, terbukti dengan semakin melebarnya daerah dingin

pada kedua bahagian kutub bumi.

Dalam pada itu Mar’a yang mengapung dari bintang-

bintang, tersebut berlakunya carbon cyele atau proton-proton

cycle, pada mulanya berwujud nebula yang kelihatan berupa

awan berada diantara bintang-bintang. Kemudian nebula

Page 27: Daftar istilah al quran_ns

27

tersebut saling bergabung menjadi comet yang oleh Al-Quran

disebut SHUUR pada ayat 6/73, 18/99, 20/102, 23/101,

27/87, 36/51, 39/68, 50/20, 69/13, dan 78/18.

Mar’a yang sifatnya anti partikel tetapi saling

bergabung antara sesamanya, maka comet tersebut

senantiasa lari dari bintang-bintang yang beredar, dan

semakin cepat melebihi kecepatan sinar, maka dalam

kecepatan demikian dia terbentur pada tatasurya yang

kebetulan menghalangi. Tatasurya itu langsung terseret

karena neutrino yang ada padanya bergabung pada comet,

lalu tampaklah comet itu bagaikan berekor panjang. Benturan

comet demikian disebut dangan SA’AH atau waktu

kehancuran total di permukaan planet-planet, (lihat SA’AH).

Menurut sinyalemen ayat 69/17, jumlah comet di

semestra raya hanyalah delapan, bukan jutaan milyar

sebagai pernah diduga orang. Semuanya bergerak tanpa

orbit tertentu. Namun pada suatu kali nanti dalam comet itu

akan bersatu dan berlakulah peristiwa dahsyat sekali,

kemudiannya Allah mewujudkan kehidupan kedua di akhirat

karena pada waktu itu setiap bintang mengambil posisi

tertentu di semesta raya dengan sifatnya yang repellent.

Itulah benturan pertama dan benturan kedua yang disebutkan

pada ayat 39/68.

SHUURAH : Planet yang berionosfir, 28/8. Nyatalah setiap, planet memiliki

ionosfir untuk menjamin kehidupan normal dipermukaanya,

sesuai dengan maksud ayat 42/29. Dan ayat 82/8 itu

menerangkan bahwa Allah menempatkan manusia pada

setiap planet berionosfir, nantinya akan didatangi manusia

bumi dengan pesawat angkasa sebagai dinyatakan pada ayat

2/148, 2/150, 55/33,65/12, 84/19, jo. 15/14, 43/13.

DHARABA : Memukul 2/26, 4/34, 8/12, 8/50, 47/27. Sementara itu istilah

DHARBU berarti KEKUATAN, 37/93, 47/4. Sebagaimana

dalam bahasa Inggris adanya “verb followed by proposition”

hingga verb itu berubah makna, demikian pula dalam Al-

Quran :

Page 28: Daftar istilah al quran_ns

28

DHARABA BI : Isyaratkan 2/60, 2/73,7/160, 24/31, 26/63,

38/44, 57/1.

DHARABA’AN : Mencabut 43/5.

DHARABA’ALLAA: Menimpakan 3/112, 17/11, 18/11, 24/31.

DHARABA FII : Berjalan 2/273, 3/156, 4/94, 4/101,

5/106, 73/20.

DHARABA LI : Beri contoh 13/17, 14/25, 16/74, 16/75,

16/112, 17/48, 18/32, 20/77, 22/73,

24/35, 25/9, 25/339, 29/43 , 30/28,

30/58, 36/13, 36/78, 39/27, 43/17,

43/58,47/,59/21,66/10,66/11.

THARIIQ : Jalan 4/168, 20/63, 20/77, 46/30, 72/16. Maka istilah

THARIIQATAN berarti yang sejalan 20/104. Sementara itu

istilah THAARIQ pada 86/1, 86/2, berarti (bintang) yang

berjalan, jamaknya THARAAIQ berarti yang berjalan 72/11,

dan (planet-planet) yang berjalan pada ayat 23/17. Dengan

demikian teranglah bahwa bintang-bintang dan planet-planet

semuanya berjalan atau beredar di angkasa pada orbit

tertentu, dan teranglah pula bahwa apa yang diketahui

Nikolas kopernikus sudah lama diketahu para nabi

sebelumnya.

THAAGUUT : Aliran yang melanggar rukun Allah 2/256, 4/51, 4/76, 5/60,

4/60, 16/36, 39/17. THAAGUUN, orang-orang yang mengikuti

thaaguuut 37/30, 38/55, 51/33, 52/32, 68/31, 78/22.

Sehubungan dengan THAGAA; melanggar hukum 11/112,

20/24, dll. THAGWA; pelanggaran hukum 91/10,

THAAGIYAH; tindakan melanggar hukum 69/5, dan

sehubungan dengan THUGYAAN ; sikap melanggar hukum

2/15, 5/64, 6/110, 7/186, 10/11, 17/60, 18/80, 23/75.

DHU’AFFAA-U : Orang-orang lemah 2/226, 9/91, 40/47, sehubungan dengan

DHA’UFA berarti “lemah” 3/146, 22/73; dengan THA’IIF

berarti “orang lemah” 4/28, 4/76, 11/91; dengan THA’FU

berarti “kelemahan” 8/66, 30/54.

THI’AAFAA : Yang berganda 4/9, bukanlah istilah ini berarti “lemah”. Istilah

ini sehubungan denagan THAA’AFA berarti “memperganda”

Page 29: Daftar istilah al quran_ns

29

2/245, 2/261, 4/40, 4/140, 11/20, 25/69, 33/30, 57/11, 57/18,

64/17, dengan THI’FU berarti “pergandaan” 2/265, 7/38,

17/75, 34/37, 368/61, dan dengan THI’FAINI berarti ”dua kali

ganda” 33/30, 33/68.

Juga sehubungan dengan MUDHAA’AFAH berarti

“yang diperganda” 3/130, dan istilah MUDH’IFUUN berarti

“yang memperganda” tercantum pada ayat 30/39.

THAAMIR : Kendaraan yang menghubungkan 22/27 sehubungan dengan

istilah THAMIIR berarti “hubungan” dalam tata bahasa.

Bukanlah THAAMIR pada ayat suci itu berarti “unta kurus”

karena orang tak mungkin datang ke Mekkah untuk ibadah

hajji dengan naik unta kurus dari berbagai pelosok

permukaan bumi menurut ketentuan ayat 22/27 itu sendiri.

Tetapi sesuai dengan perkembangan zaman pada

mana hukum yang terkandung dalam Al-Quran tetap berlaku,

nyatalah pendatang-pendatang ke Mekkah itu menaiki

berbagai kendaraan di darat, di laut dan di udara. Itulah arti

KULLI THAAMIRIN yaitu setiap atau berbagai kendaraan

penghubung, bukanlah berarti “setiap atau berbagai unta

kurus”.

THUUD : Lereng, 26/63, yaitu pinggiran laut merah yang karena airnya

mengalir ke selatan sewaktu berlakunya gelombang pasang

di Teluk Aden. Ingatlah bahwa waktu itu utara laut merah

masih sempit karena kini diketahui pelebaran laut berlaku dua

sentimeter setiap tahun, dan bahwa waktu itu belum ada suez

kanal. Ketika dalam keadaan kering begitu, musa

menyebrang ke lereng bagian timur bersama Bani Israil,

tetapi pasukan Firaun yang mengikuti dari belakang jadi

celaka karena laut telah mengalir kembali dari selatan ke

utara. IYAMMU.

THUUR : Aurora utara 2/63, 2/93, 4/154, 28/29, 28/46, 52/1. Yaitu

Northen light yang terwujud karena topan magnet di lapisan

Ionosfir utara memantulkan sinar surya. Aurora itulah yang

diangkatkan Allah pada ayat 2/63, 2/93, dan 4/154. Ingatlah

bahwa sebelum topan di zaman nuah, Mekkah adalah kutub

Page 30: Daftar istilah al quran_ns

30

utara bumi 3/96 jo. 18/86 maka yang dimaksud dengan

THUURUL AIMAN (Aurora utara sebelah kanan) ialah

Ionosfir diatas Makkah yang berada sebelah kanan Palestina

menurut arah putaran bumi 19/52, 20/80, karena itu nyatalah

Musa mendatangi Mekkah waktu diseru Allah dinyatakan

pada 28/29 dan waktu itu Muhammad belum lahir, 28/46. Jadi

musa dalam perantauannya bersama keluarganya

mendatangi mekkah sebagai tanah Suci di bumi ini, dan

disanalah musa mendapat wahyu dari Allah. Lihat THUWAA,

dan WAADULAIMAN.

THUURU SAINAA-U: Daerah utara 23/20 yaitu Mekkah sebelum topan di zaman

nuah, maka pertumbuhan yang keluar dari Mekkah ialah

islam dan buah korma yang enak bagi orang-orang yang

memakan. Lihat THUUR.

THUURU SIINIIN : Penduduk daerah utara 95/2 yaitu penduduk Mekkah

sewaktu jadi kutub utara sebelum topan di zaman nuah. Lihat

THUUR dan THUWAA. Maka istilah ATHWAARA pada 71/14

berarti di DAERAH UTARA atau di kutub-kutub utara planet-

planet sebelum topan di zaman Nuah. Memang semua kutub

planet-planet dulunya berpindah tempat seperti yang berlaku

di bumi dari Mekkah-tuamoto ke Arktik-Antarktik kini. Hal ini

dibuktikan oleh ayat 2/148, 11/41 jo. 3/96, 18/86. Itulah

sebabnya fosil manusia pubakala yang ditemukan memberi

petunjuk bahwa mereka dulunya berbadan agak bungkuk

karena kekurangan vitamin D yang dihasilkan sinar surya.

Karenannya orang berpendapat dulunya pernah berlaku

zaman es, tetapi sebenarnya masyarakat dulu itu berdiam di

belahan utara bumi yang memang kekurangan sinar surya,

sedangkan untuk tinggal di daerah Ekuator, tidak mungkin

sebab selalu diancam bencana alam yang ditimbulkan transit

planet hingga pembesaran radiasi surya sering berlaku

menimpa permukaan bumi. Lihat ZHULLAH. Dan harus

diketahui pula bahwa waktu itu belum ada pergantian musim,

lihat ‘AAM.

Page 31: Daftar istilah al quran_ns

31

THUWAA : pusat putaran utara bumi dulunya, 25/12, 79/16, sehubungan

dengan THAYYU berarti “putaran’ dan THAWA berarti

“memutar” pada ayat 21/104. Bahwa bumi ini senantiasa

berputar untuk adanya pergantian siang dan malam.

Jadi WAADUL MUQADDAS dimana Musa berbicara

dengan Allah dulunya ialah di Makkah, sesuai dengan

keterangan pada istilah THUUR. Karenannya memang hanya

satu saja tanah suci di bumi ini yaitu di Makkah dimana ada

MASJIDUL HARAAM yang diberkahi dan jadi petunjuk bagi

seluruh manusia, 3/96. Lihat juga MUTHWIYYAAT.

THAIR : Yang Melayang, 16/79, 24/41, 67/19, 105/3, dan berarti

BURUNG pada 2/260, 3/49, 5/110, 6/38, 12/36, 21/79, 22/31,

27/16, 27/17, 34/10,38/19,56/21. Jika burung memiliki dua

sayap, maka benda melayang lainya mempunyai kutub utara

dan selatan seperti yang dimiliki bintang-bintang dan planet-

planet, itulah yang berbaris-baris dikatakan pada 24/41

dengan gerak parallel satu arah, dan itulah juga yang

dikatakan menguncup pada 67/19 dengan arti melakukan

transit atau penyilangan garis orbit planet hingga dengannya

terjadi pergantian musim.

THIIN : Meteor yaitu benda melayang yang mengkilap sewaktu

memasuki atmosfir, 3/49, 5/110, 6/2, 7/12, 23/12, 37/11,

38/71, 38/76. Meteor itu berasal dari pecahan planet-planet

yang kemudiannya menjadi dari massanya bermula seperti

planetr Mars, Sartunus, Uranus, Neptunus, dan Pluto,

sedangkan yang mengorbit antara Mars dan Jupiter ytang

kini dinamakan Planetoeids terbelah hancur jadi 30.000 dan

meteor yang berjatuhan ke bulan, bumi dan planet lainnya

yang lebih dekat pada surya. Pecahan planet-planet itu

ditimbulkan oleh pembesaran radiasi surya sewaktu berlaku

transit planet-planet 26/189. Karenannya dikatakan

penciptaan itu berlaku selama 6.000 tahun pada 11/7 jo.

22/47.

Orang yang menyatakan THIIN itu tanah, tidak dapat

disalahkan karena meteor berasal dari pecahan planet dan

Page 32: Daftar istilah al quran_ns

32

planet itu sendiri terwujud dari tanah, tetapi yang dimaksud

dengan THIIN dalam Al-Quran bukanlah tanah tetapi meteor

dengan bukti sebagai berikut :

Ayat 32/7 menyatakan manusia pertama diciptakan dari

THIIN dan ayat 51/33 menyatakan kaum durhaka di

zaman Luth dumusnakan dengan batu-batu THIIN

yaitu batu-batu meteor yang berjatuhan dari angkasa

tinggi.

Ayat 28/38 menyatakan Firaun menyuruh Haaman

membakar hingga merupakan THIIN untuk

ditambahkan ke angkasa nyatalah THIIN itu berarti

meteor yang melayang.

Ayat 17/61 menyatakan bahwa Adam diciptakan berupa

THIIN yaitu melayang di angkasa dari Muntaha ke

planet bumi ini sebagai nenek moyang kita. Dengan

itu teranglah THIIN berarti benda melayang atau

meteor, dan teranglah pula Adam bersama istrinya

diturunkan dari Muntaha ke Bumi. Lihatlah

HABITHA.

ZHULLAH : Transit planet 7/171, 26/189 atau beradanya suatu planet

diatas orbit planet lain setantang dengan surya yang orbit.

Waktu itu berlaku pembesaran radiasi surya kepada planet

yang dilintasi, hingga menimbulkan berbagai bencana alam.

Diketahui bahwa berat bumi ini sekitar 200 trilion ton maka

sekuat itu pula tenaga magnet surya menahan planet ini

dalam orbitnya hingga tidak terpelanting jauh. Sekiranya

Jupiter yang diketahui 318 kali lebih besar bumi kebetulan

melakukan transit diatas orbit bumi, otomatis pembesaran

radiasi surya berlipat ganda sampai 3318 kali menimpa bumi.

Waktu itu biasanya berlaku sekira 11 tahun sekali.

Bencana yang ditimbulkan ZULLAH tersebut dipakai Allah

untuk membinasakan masyarakat durhaka dinyatakan pada

11/83 jo.26/189. Dan itulah radiasi atau SIJJIIL yang

tercantum pada ayat 11/82. Lihat THIIN.

Page 33: Daftar istilah al quran_ns

33

ZHILLU : Yang melindungi 28/24, dan planet yang melindungi pada

4/57, 13/35, 35/21, 56/30, 56/43. Lihatlah ZULLAH. Pada ayat

25/455 dinyatakan planet yang melindungi diperganda sama

dengan maksud 13/3 bahwa bumi diperganda dengan

beberapa planet, dan ayat 77/30 menyatakan planet yang

melindungi itu memiliki tiga cincin nyatalah planet itu Saturnus

sendiri. Jamaknya ialah ZHILAAL 13/15, 16/81 yaitu planet –

planet yang melakukan transit melenggang ke selatan dank e

utara sebuah topan di zaman Nuah untuk menimbulkan

pergantian musim, lihatlah BISAATHA, AAM dan FIJJAAJAA.

Sementara itu di akhirat nanti planet-planet yang

melakukan transit itu akan ada juga seperti dinyatakan pada

36/56, 776/14 dan 77/41.

ZHULAL : Yang diperiringkan 2/210, 31/32, 9/16, sementara ZHALLA

berarti beriringan 15/14, 16/58, 20/97, 26/4, 26/71, 30/51,

43/17, 56/65, dan ZHALALA berarti beriringan 2/57, 7/160,

42/33.

ZHALIIL : Yang melindungi 4/57, 77/31 sebagai adjective dari “zhillu-

zhilaal”.

‘IJLU : Anak sapi 11/69, 20/88, 51/26, tetapi kita artikan dengan Ijil

saja pada ayat 2/51,2/54,2/92,4/15,7/148, 7/152 karena pada

ayat-ayat suci ini tidak kita dapati ketegasan apakah Ijil itu

anak sapi atau ketegasan terutama jika dilihat pada ayat 2/93

dimana dikatakan Ijil dimasukkan kedalam hati Bani Israil, dan

tidak dikatakan bahwa mereka menyembah anak sapi.

Kita merasa Ijil ini sehubungan dengan AJALU berarti

ketergesaan 21/37; ‘AJALA berarti berbegas 7/150, 19/84,

20/84, 20/114, 75/16; AAJILAH berarti yang cepat 17/18,

75/20, 76/27; ‘AJJALA berarti menggegaskan 10/11, 17/18,

18/58, 38/16, 48/20; dan sehubungan dengan istilah

‘AJUULAA berarti bersikap terburu-buru pada 17/11.

‘AADA : Mengulangi atau berulang kembali 5/95, 7/29, 8/19, 8/38,

23/107, 36/39, ‘AADUM berarti “orang-orang yang

mengulangi” 2/173, 6/145, 16/115, 23/7, 23/113, 26/166,

Page 34: Daftar istilah al quran_ns

34

70/31. Tetapi istilah ‘AA-IDUUN berarti “orang-orang yang

hidup kembali” diakhirat, 44/15.

Dalam pada itu istilah ‘AADA ‘An berarti “kembali

pada” 4/154, 7/88, ; istilah ‘AADALI berarti “membiasakan”

6/28, 24/17, 58/3, 58/8.

‘AADIYAAT : Yang datang berulang 100/1 yaitu rombongan comet yang

sering kelihatan di angkasa. Comet dinamakan SHUUR

dalam Al-Quran tetapi sifatnya disebut dengan ‘AADIYAAT

sehubungan dengan ‘AADA. Comet adalah wujud besar di

semesta raya, bukan dalam tatasurya kita, dan tampaknya di

bumi tidak dapat diramalkan 7/187 jo.27/87.

‘ARSY : Semesta raya 7/54, 9/129, 10/3 dll. Yaitu semua benda

angkasa, tersusun rapi sebagai susunan yang diciptakan

Allah. Hal ini sehubungan dengan itulah ‘ARASYA berarti

membangun pada ayat 7/137, 16/68.

Namun ‘ARSY yang tersebut pada 12/100, 27/23.

27/38, 27/42, dan jamaknya ‘URUUSY tercantum pada 2/259,

18/42, 22/45 adalah BANGUNAN yang disusun manusia.

Maka ARSY yang diciptakan Allah tak mungkin dengan

“bangunan” kecuali SEMESTA karena semuannya terdiri dari

bintang-bintang, comet-comet, planet-planet dan bumi.

‘ASHFU : Pucuk, putik atau bentul biji yang bertumbuh 55/12, 105/5.

Maka setiap biji tetumbuhan memiliki belahan jantan betina

dan satu bentul yang bertumbuh karenannya bukanlah

tetumbuhan kawin antara yang satu dengan yang lainnya,

tetapi setiap bijinya telah memiliki jantan dan betina untuk

bertumbuhan. Perkawinan yang dilakukan orang bukanlah

perkawinan tetapi usaha penyuburan.

Maka RIIHUM ‘AASHIP yang tercantum pada 10/22,

14/18, dan 21/18 adalah ‘angin putting beliung” atau tornado

atau typhoon yang berpusat atau berpucuk putaran sangat

membahayakan.

Seterusnya istilah ‘AASHIFAATU ‘ ASHFAA pada

ayat 77/2 adalah comet-comet yang berpusat pada pusatnya

yaitu comet itu sendiri sebagai pusat ikutan diikuti oleh ekor

Page 35: Daftar istilah al quran_ns

35

panjang yang terdiri dari tatasurya-tatasurya yang telah

dibentur dan diseretnya atau yang padanya telah berilaku

kematian total, lihat SAA’AH.

‘ALAMAAT : KOMPAS, 16/16 sehubungan dengan ‘ALIMA berarti

mengetahui, maka “alamat” dapat diartikan dengan “yang

memberitahukan”. Kompas selalu menunjukkan kearah kutub

magnet bumi di selatan dan di utara pada tempat-tempat

yang selalu berubah, sejauh maksimal 10 derajat dari kutub

putaran bumi pada bulan Juli dan Desember dan tepat di

kutub putaran bumi yang melakukan pergantian musim dalam

orbitnya. Maka NAJMU yang tercantum pada 16/16 adalah

surya sendiri.

‘AALAMIIN : Seluruh manusia, karena pada umumnya yang berakhiran

dengan YAA NUUN atau WAA NUUN adalah yang berjiwa.

Jadi bukanlah istilah itu berarti seluruh benda atau seluruh

alam dimana termasuk batu dan tetumbuhan. Istilah

‘AALAMIIN tercantum ada banyak ayat diantarannya 21/107,

29/6, 29/6, 29/28, 44/32, 45/6 dll. Semuannya menunjukkan

makhluk berakal, sehubungan dengan istilah ‘ALIMA berarti

“mengetahui” 30/59, 41/3, dll.; dengan ‘ILMU pada 20/114,

27/66 dll.; dengan ‘ALLAMA berarti “mengajarkan” pada

2/102, 55/4, dll.; dengan ‘AALIM berarti “yang berilmu” pada

21/51, 29/43 dll.; dengan ‘ULAMMA-U pada 26/197, 35/28,

dan sehubungan dengan ‘ALIIM berarti “yang mengetahui”

pada ayat 40/2, 57/3, 58/7 dll.

GADAN : Besok hari, 12/12, 18/23, sehubungan dengan GADAAN

berarti “keluar pagi” 3/121, 68/22; dengan GADAAH berarti

“pagi hari” 6/52, 18/28; dan sehubungan dengan GUDUWWU

berarti “waktu pagi” pada 7/205, 13/15, 24/36,34/12, dan

40/46.

Namun istilah GADAN pada ayat 31/34, 54/26 dan

59/18 berarti BESOK DI AKHIRAT tentang mana setiap orang

harus mawas diri, bersedia-sedia mempersiapkan diri.

GARRA : Memperdaya 3/24, 3/185, 35/5, 40/4, dll., maka GURUUR

berarti “hal yang memperdaya” tetapi kita artikan

Page 36: Daftar istilah al quran_ns

36

FATAMORGANA yang memang sifatnya memperdayakan,

3/185, 4/120, 6/112, 7/22, 17/64, 31/3, 33/12, 35/5, 35/40,

57/14, 57/20, dan 67/20.

GURUFU : Tempat tinggi, 29/58, 39/20, jamaknya GURFAAT pada

34/37, yaitu surga-surga yang tempatnya di planet-planet

yang berada terpisah tinggi dari surya. Sementara itu istilah

GURFAH berarti “pengangkatan” tercantum pada ayat 2/249,

25/75.

GAARIMIIN : Orang-orang yang mendapat kecelakaan 9/60, sehubungan

dengan GARAAMAA berarti “yang mencelakakan” pada ayat

25/65; dengan MAGRAMU berarti “kecelakaan” pada ayat

9/98, 52/40, 68/46; dan sehubungan dengan MUGRAMUUN

berarti “yang dicelakakan” pada ayat 56/66.

Jadi GAARIMIIN bukanlah berarti “orang-orang

berhutang” karena orang-orang berhutang termasuk yang

diturunkan Allah. Istilah itu sehubungan dengan GASY-SYAA

berarti “manutupi” 8/11, 53/54; GASYIYA berarti “menutupi”

3/154, 13/3, 53/16 dll.; dan sehubungan dengan

GISYAAWAH juga GAWAASY berarti “penutup” pada ayat

2/7, 7/41, dan 45/2.

Sebagai contoh ialah topan besar di zaman Nuah di

bumi, 53/54, dan di Muntaha, 53/16 yang berlaku sekaligus.

‘AAM : Tahun Musim, 2/259, 9/28, 9/37, 9/126, 12/49 ”sanah” dalam

Al-Quran.

Dalam Islam tidak dipakai tahun pergantian musim

karena hal itu mungkin menyesatkan orang dalam ibadah dan

ilmu eksakta, tercantum pada ayat 9/36 dan 9/37. Hal ini

disebabkan tahun musim itu akan semakin pendek dan

semakin pendek dan akhirnya habis waktu mana tidak

berlaku lagi pergantian musim. Dalam science hal ini telah

dibuktikan oleh para sarjana bahwa manusia itu senantiasa

berkurang, sebanding dengan berkurangnya inklinasi orbit

bumi 9,75’ derajat setiap abad, dan kejadian menunjukkan

bahwa kalender Julius Caesar diperpendek oleh Paus

Page 37: Daftar istilah al quran_ns

37

Georgerius pada tahun 1582 dengan menjadikan tanggal 4

Oktober berupa tanggal 15 Oktober.

Ayat 29/14 menyatakan umur Nabi nuah ada 1000

tahun Qamariah (Lunar Year) dikuangi 50 tahun musim.

Mungkin waktu itu satu tahun musim terdiri 1000 hari atau

500 hari tentang mana para sarjana harus memperhitungkan,

karena yang jelas ialah bahwa waktu itu tahun musim sangat

panjang, jauh lebih banyak harinya daripada keadaannya kini.

‘AMIIQ : Tempat jauh, 22/27, maka ayat suci itu menyatakan bahwa

manusia akan berdatangan ke Mekkah untuk ibadah Hajji

berlelaki (tidak boleh perempuan saja) dan dengan berbagai

kendaraan yang menghubungkan dari SETIAP PELOSOK

YANG JAUH.

Dalam hal ini lihatlah RIJAALAN dan FIJJAAJAA.

Juga sehubungan dengan AGSYAA berarti ‘menutup” pada

ayat 7/54, 10/27, dan 36/9.

GAMAAN : Bencana 2/57, 2/2010, 7/160, 25/25, juga GAMMU dengan

arti sama pada ayat 3/153, 3/154, 20/40, 21/88, 22/22, maka

istilah GUMMAH berarti “sumber bencana” pada ayat 10/71.

GAIB : Gaib juga diartikan karena tiada istilah lain yang cocok untuk

maknanya. Ada dua macam yang dikatakan dengan gaib

yaitu wujud. Allah dan Ruh; juga keadaan, seperti yang

berlaku di zaman purkala, di akhirat nanti, atau yang kejadian

di planet yang mengitari bintang lain. Gaib tercantum pada

5/109, 5/116, 9/78, dan 34/48.

Gaib ialah gaib dan tidaklah tepat jika yang diartikan

dengan “tak kelihatan” karena banyak wujud yang tidak

kelihatan tetapi bukanlah dia gaib. Namun istilah GAYAABAH

berarti “kegelapan” pada ayat 12/10.

FITNAH : Kesusahan 6/23, 21/35, 29/10, 51/14, 64/15 dll. Yaitu

kesusahan yang berupa ujian dan perkosaan; jika dikatakan

fitnah lebih sangat dari pada peperangan maka maksudnya

ialah bahwa penjajahan lebih jahat dari pada perang. Kalau

perang mungkin membunuh ribuan orang tetapi penjajahan

adalah perkosaan atas semua orang yang dijajah.

Page 38: Daftar istilah al quran_ns

38

Yang sehubungan dengan istilah itu ialah FATANA

berarti “menyusahkan” pada 29/2, 51/13 dll.; FUTUUNAA

berarti “dengan kesusahan” pada 20/40; FATINIIN berarti

“yang menyusahkan” pada 37/162.

FIJJAAJAA : ZIGZAG 21/312, 71/20, yaitu garis orbit planet terdorong ke

selatan dan ke utara sewaktu mengitari surya, dimulai

semenjak adanya topan di zaman Nuah. Hal ini sejalan

dengan maksud 16/48 yang menyatakan gerak planet-planet

yang melenggang dari selatan dan utara.

Gerak zigzag demikian menimbulkan pergantian

musim yang semakin pendek waktunya dari abad keabad

sejalan dengan lenggang pendulum yang semakin pendek.

Lihat ‘AAM dan SUBULU.

FIJJAAJAA sehubungan dengan istilah FAJJU yang

berarti “pelosok’ atau tempat-tempat terpencil, tercantum

pada ayat 22/27.

FIRAASYAA : Dengan tetumbuhan 2/22 sehubungan dengan FARAASY

berarti “benda-benda bertumbuh” 101/4; dengan istilah

FARSYU jamaknya FURUSY berarti “pertanian” pada ayat

6/142, 55/54, 56/34; juga sehubungan dengan FARASYA

berarti MENUMBUHKAN pada ayat 51/48.

Dengan demikian nyatalah bumi dan planet-planet

saja yang memiliki tetumbuhan / pertanian, tiada di bulan-

bulan dan di bintang-bintang. Bumi sama dengan planet, dan

planet sama dengan bumi, 62/12.

FITHRAH : Susunan, 30/30, sehubungan dengan FATHARA berarti

”menyusun” 6/79, 11/51, 17/51, 20/72, 21/56,30/30, 36/22,

43/27; dengan FATHIR berarti “penyusun”6/14, 12/101,14/10,

35/1, 39/46, 42/11, dan dengan FUTHUUR berarti “ yang

diseret” 67/3.

Juga sehubungan dengan MINFATHIRU berarti

“yang terseret” 19/90, 42/5; dan dengan INFATHARA berarti

“terseret” pada ayat 82/1.

Page 39: Daftar istilah al quran_ns

39

FAALIQU : Penggerak 6/95, 6/96, sehubungan dengan FALAQU berarti

GERAK atau GERAKAN 113/1; dan INFALAQA berarti

“bergerak” pada ayat 26/63.

FALAKU : Angkasa 21/33, 36/40 sehubungan dengan FULKU berarti

“benda terapung” baik di angkasa ataupun di lautan 36/41,

40/80, 43/12 dan lain-lain.

FAWQA : Di atas (atau Above) 6/65, 14/26, 23/17 dll. Maka istilah

FAWAAQ berarti “bagian atas” 38/15. Bagian atas disini

tentunya dipandang dari titik pusat rotasi atau orbit.

QATALA : Membunuh 2/251, 3/169, 4/74 dll. Sehubungan dengan istilah

QATLU berarti “pembunuhan” 2/178, 3/181, 3/15, 4/155, 5/30,

dan 17/31.

Tetapi QATALA pada ayat 2/54, 2/61, 2/87, 2/1, 2/85,

3/21, 3/154,3/158,3/183,3/144,3/156,4/49,4/66,4/91,4/89,dan

5/70 berarti MEMERANGI. Maka istilah QATLU pada ayat

2/191,2/17,33/16,berarti PERANG.

Sebagai contoh sebagai berikut .: 2/191 dan

perangilah mereka dimana saja kamu jumpai mereka, dan

usirlah mereka dari mana mereka mengusir kamu, dan fitnah

itu lebih sangat daripada perang.

Dalam ayat suci ini teranglah orang islam diperintah

memerangi orang-orang yang menjajah dan mengusir

mereka, tetapi tidak mungkin membunuh dan mengusir

mereka.

Ingatlah bahwa Nabi atau para Nabi tidak pernah ada

yang dibunuh musuhnya atau dibunuh orang – orang kafir

sesuai dengan maksud ayat 3/139, 40/51, 58/21, tetapi

memang ada Nabi yang diperangi musuhnya. Ingatlah juga

bahwa ketentuan Allah dalam Al-Quran tidak pernah

bertentangan baik antara sesama ayat suci maupun dengan

kejadian yang berlaku.

QADARA : Menentukan 534, 6/91, 13/26 dll. Maka QADDRA berarti

“memberikan ketentuan” 25/2, 34/11, 36/39 dll, dan QADARU

berarti “ketentuan” 15/21, 43/11, 54/49, 77/22 dll. QADRU

berarti “hal tertentu” 6/91, 22/74, 65,397/1, MIQDAAR berarti

Page 40: Daftar istilah al quran_ns

40

“ketentuan” 13/8, 32/5, 70/4; MAQDUUR berarti “yang telah

ditentukan” 6/96, 25/2, 36/38, 76/16.

QAADIR : yang menentukan 6/37, 10/24, 17/99, dll, bersamaan dengan

arti QADIIR yang termuat pada ayat 4/133, 5/120, 29/20, dll.

Karenannya istilah QUDUUR berarti RODA yang ditentukan

panjang jari-jarinya termuat pada ayat 34/13.

Dengan demikian teranglah bahwa pertama roda

dibikin orang ialah di zaman Nabi Sulaeman, yaitu yang

selama ini masih diselidiki pembikinan pertamanya.

Ingatlah istilah QADIIR bukanlah berarti BEKUASA

karena untuk pengertian ini, Al-Quran memakai istilah

QAHHAAR tercantum pada ayat 13/16; dan istilah QAAHIR

berarti “yang menguasai” 6/18; dan QAHARA berarti

“menguasai” pada ayat 93/9.

QARAAR : Perwujudan 14/26, 14/29, 23/13, 23/50, 27/61, 38/60, 40/39,

40/64, 77/21, sehubungan dengan AQARRA (NUQIRRU)

yang berarti “mewujudkan” pada ayat 22/5. Karenanya

nyatalah Maryam dan Isa Almasih dipindahkan dari bumi ke

planet lain yang mempunyai perwujudan sebagaimana Adam

dan isterinya dipindahkan dari Muntaha ke bumi ini lihat 3/59

dan 23/50. Maka bukanlah Isa dan Maryam kembali kepada

Allah yang gaib, tetapi bersamaan juga dengan kepergian

Nabi Ibrahim antar planet sebagai tercantum pada 6/75

jo.21/69, 37/99.

Lihatlah MUSTAQAR

QIRTHAAS : Kertas 6/7, 6/91. Pada kedua ayat suci ini ternyata kertas

disebut dan memang sudah ada sewaktu Al-Quran

diturunkan kepada Nabi Muhammad, terbukti dengan catatan

sejarah bahwa nabi pernah menyuruh pada sahabatnya

berkirim surat kepada raja negeri lain yang waktu masih

belum menganut islam. Juga terbukti adanya kertas yang

sudah dijadikan buku sebagaimana tercantum dalam The

Bible bahwa Nabi Isa pernah membacakan buku diatas

mimbar bagi pendengar-pendengarnya, begitu pula Paulus

Page 41: Daftar istilah al quran_ns

41

dinyatakan sering berkirim surat kepada orang-orang yang

dikenalnya di zaman sebelum kelahiran Muhammad.

Dalam catatan sejarah dapat diketahui bahwa kertas

pertama kali telah dibikin orang cina pada abad pertama

tahun Masehi (solar year). Dan sejarah juga mencatat bahwa

Makkah menjadi pusat perdagangan antara Timur dan Barat

semenjak abad sebelum kelahiran Muhammad, karenanya

kertas sudah dituliskan diatas kulit-kulit kayu atau pada kayu

atau batu ataaupun pada kulit binatang, tetapi langsung

dituliskan para sahabatnya diatas kertas yang memang sudah

ada di Makkah waktu itu. Dengan begitu semakin teranglah

bahwa Al-Quran yang ada kini tidak pernah disalah tuliskan

atau dituliskan berdasarkan hafalan para sahabat Nabi

sebagaimana penah dituduhkan oleh fihak anti Islam.

Itulah QALAM atau pena yang tercantum pada 68/1 dan 96/4

yang sudah dituliskan orang pada waktu Firman Allah

diturunkan.

QARNU : Generasi manusia 6/6, 18/, 18/94, 19/74, 19/98, 23/31, 38/3,

50/36, jamaknya QURUUN tercantum pada ayat 10/13,

11/116, 17/17, 20/51, 20/128, 23/42, 25/38, 28/43, 28/45,

28/78, 32/26, 36/61, 46/17. Karenannya istilah ZULQARNAIN

berarti Manusia yang dua golongan atau dua generasi, saling

bertentangan sebagai dua tanduk yang berasal dari satu diri.

Lihatlah istilah MUQARRANIIN.

QISTHU : Effektifitas 3/18, 4/127, 4/127, 4/135, 5/8, 5/42,6/142,6/152,

7/29, 10/4, 11/85, 21/47, 55/9, 57/25, maka istilah AQSATHU

berarti lebih effektif (lebih menghasilkan atau lebih berguna)

tercantum pada 2/282, 33/5, dan AQSTHA berarti “berbuat

effektif” pada 4/3, 49/9, 60/8. Jadi bukanlah istilah itu berarti

“adil” karena untuk “adil” ini Al-Quran memakai istilah “ADLU

atau ADALA yang juga tercantum pada ayat 4/3 dan 49/9.

Maka istilah MUSQSITHIIN berarti “yang berbuat effektif”

tercantum pada 5/42, 49/9, 60/8, tetapi istilah QAASITHUUN

pada 72/14 dan 72/15 berarti “yang mengada-ada” untuk

keuntungan sendiri.

Page 42: Daftar istilah al quran_ns

42

QAHAA : Laksanakan 2/200, 19/35, 40/20 dll, dan istilah QAAD pada

20/72, 69/27 berarti “pelaksana” atau yang melaksanakan.

Sementara itu MAQDHIYYU berarti “yang dilaksanakan

19/21, 19/71, QADHAA BAINA berarti “menyelesaikan

antara” tercantum pada 6/58, 10/19, 10/47, 10/54, 10/93,

11/110, 27/78, 39/69, 39/75, 42/14, dan istilah

QADHAA’ALAA, sebagai tercantum pada 28/15, dan 35/36.

QALAA-IDU : Lingkungan Ka’bah 5/2, 5/97, sehubungan dengan

MAQAALIIDU yang berarti “daerah orbit” pada ayat 39/633,

42/12. Karenannya bukanlah yang satu berarti “kalung” dan

bukanlah pula yang lainnya berarti “kunci”.

QAMAR : Bulan 10/5, 36/39, 36/40, 84/18, 91/2, jamaknya juga QAMAR

tercantum pada ayat 7/54, 27/61, 31/29, 35/13, 39/5, 54/1,

74/32, bukanlah lebih jelas jamaknya pada ayat 12/4, 21/3,

26/61. Pada ayat suci terakhir ini QAMAR berarti

BULAN_BULAN ditandai dengan pronouns HIINNA yang

berarti “mereka”.

Kini sudah diketahui orang ada 34 bulan dalam

daerah tatasurya kita, belum termasuk yang mengitari planet

Muntaha.

QAHHAAR : Yang kuasa 13/16, 14/48, 12/39, 38/85, 39/4, 40/16, QAAHIR

berarti “yang menguasai” pada 6/18, 6/61, 7/127, dan

QAHARA berarti “menguasai” pada ayat 93/9, Lihat

penjelasan isitilah QADIIR.

QIYAAMAH : Kiamat yaitu hari berbangkit di akhirat, 2/174, 3/55, 16/25, dll,

dan QAYYUUM berarti”Pembangun” tercantum pada ayat

2/255, 3/2, 20/111.

Jadi hari kiamat bukanlah hari kehancuran sebagai yang

biasanya menjadi istilah umum, padahal untuk kehancuran

ini, Al-Quran memakai istilah SAA’AH, lihatlah penjelasannya.

KATABA : Menuliskan atau Menentukan. KATABA yang berarti

“menuliskan” ialah pada 2/79, 2/282, 3/181, 4/71, 7/145 dll.

Sedangkan KATABA yang berarti “menentukan” tercantum

pada /53, 4/66, 5/21, 5/32 dll. Sementara itu istilah KUTIBA

Page 43: Daftar istilah al quran_ns

43

berarti “ditentukan” atau “diwajibkan” tercantum pada 2/178,

2/180, 2/216, 2/246, 3/154,. 4/77, 4/127, 9/120, 22/4.

Maka istilah KAATIBA berarti “mengadakan

ketentuan pada ayat 24/33, dan KAATIBU berarti “pencatat”

atau “mulia” tercantum pada 2/282, 21/94, 82/11.

KITAAB : kitab atau ketentuan, lihat istilah KATABA diartikan KITAAB

yang berarti “kitab” tercantum pada ayat 2/2, 2/79, 7/52,

7/169, 35/32, 41/2, 42/14, 46/30 dll. Jamaknya ialah KUTUBU

pada ayat 34/44.

KITAAB yang berarti “ketentuan” termuat pada ayat

17/14, 19/12, 19/16, 19/51, 22/70, 23/62, 30/56, 34/3, 35/11,

39/23, 57/22 dll. Jamaknya ialah KUTUBU tercantum pada

ayat 2/285, 21/104, 66/12 dan 98/3.

Sementara itu KITAAB pada ayat 27/28 berarti “surat

ketetapan”, dan KITAABUN HAFIIZH pada ayat 50/4 berarti

“ketentuan yang menjaga” . dan istilah MAKTUUBAN pada

ayat 7/157 berarti “yang tercantum” atau “yang tertulis”.

KA’BAH : Ka’bah 5/95, 5/97. Ditempat itulah rumah pertama yang

didirikan untuk manusia Bumi, 3/96. Ka’bah juga dinamakan

RUMAH TERTUA 22/29, 22/32. Didirikan oleh Ibrahim

bersama anaknya Ismail 22/26. Menjadi Sumber Ilmu tentang

History, Geology, dan sebagainya 2/125. Rumah Mulia dan

siapa yang memasuki daerahnya jadi aman 3/97, 5/97, dan

14/37. Rumah yang diberkahi atau yang dijaga

keselamatannya oleh Allah 3/97. Dikatakan juga sebagai

Rumah Allah dengan kiasan kemuliannya 2/125. Tempat

kebesarannya Nabi Ibrahim 3/97. Supaya manusia

menziarahinya atau menunaikan Haji kepadanya bagi yang

sanggup 3/97. Itulah satu-satunya Rumah yang selalu

diramaikan di sepanjang zaman secara aman 3/97 dan 53/4.

Dijadikan pertunjuk bagi seluruh manusia 3/96.

Supaya orang melakukan tawaf keliling Ka’bah itu

2/125, 22/26, 22/29 menempatkan Rumah itu di sebelah kiri

melambangkan putaran Bumi dari barat ke Timur sembari

mengorbit keliling surya.

Page 44: Daftar istilah al quran_ns

44

Ka’bah itu dulunya yang jadi kutub utara bumi

sebelum topan di zaman Nuah 3/96, 18/86 jo.71/14 berlaku

71/14 dan berpindah pada tempatnya kini disebutkan pada

ayat 11/41 hingga kutub utara kini ialah di Arktik.

Ke arah Ka’bah itulah setiap orang harus menunjukan

Kitbalt Shalat 2/149 dan 2/150. Dan menghadap ke Ka’bah

bukanlah menyembah Rumah itu tetapi meyembah Tuhan

yang memilikinya 106/33. Allah selalu dalam goib maka

menyembah-NYA haruslah ditunjukan kepada suatu tempat

dan tempat itu diciptakan Allah, yaitu kekuatan terbesar di

bumi ini hingga memutar planet yang beratnya diperkirakan

200 trillion ton berputar sekira 1.665 km. perjam .

Jamak dari Ka’bah ialah KAWAA’IB tercantum pada

ayat 78/33 yaitu Ka’bah di panet-planet lain sebagai realisasi

dari ayat 2/148, 42/29 dan 65/12. Demikianlah para Muttaqien

di Akhirat nanti di kutub-kutub uatara planet sebagai

dinyatakan pada 71/14, 3/96, jo.29/20, 21/104 dan 78/3.

Sejalan dengan itu istilah KA’BAINI pada ayat 5/6 berarti “dua

mata kaki” yaitu tempat kaki berputar untuk sempat

melangkah. Demikian pula istilah Ka’bah berarti “tempat bumi

berputar” dulunya.

KALAALAH : Yang tidak lagi beribu-bapak 4/12, 4/177, bukanlah berarti

“yang tidak beranak dan tidak beribu-bapak lagi”, karena pada

ayat 4/177 dinyatakan : “…..jika tidak ada baginya anak”. Ini

membuktikan bahwa diantara kalaalah itu ada yang beranak.

KUN FA YAKUUN : “Adalah” maka adalah dia. Kalimat ini tercantum pada 2/117,

33/47, 3/59, 6/73, 16/40, 19/35, 6/82, dan 40/68. Walaupun

dikatakan hukum Allah demikian berlaku untuk tiap

sesuatunya, tetapi pada ayat-ayat suci tersebut lebih menitik

beratkan pada penciptaan planet-planet dan kehidupan yang

berlaku padanya.

KAWKABU : planet 6/76, 12/4, 24/35, begitupun KAWAAKIB berarti

“planet-planet” pada ayat 37/6, dan 82/2. Bukanlah istilah itu

berarti ‘ bintang’ atau “bintang-bintang”.

Page 45: Daftar istilah al quran_ns

45

Pada ayat 12/4 secara jelas dinyatakan adanya bumi

dan surya, maka KAWKABU yang 12 itu bukanlah bintang

karena surya juga termasuk golongan bintang-bintang di

angkasa. Dari itulah istilah berarti PLANET.

Pada ayat 24/35 secara jelas dinyatakan adanya

KA’BAAH dalam lingkungan ZULAAJAH yang seumpama

KAWKABU maka MISBAAH dalam ayat suci ini ialah bintang,

sedangkan KAWKABU adalah planet yang mengitari bintang

sembari mengkilap memantulkan sinar dari bintang itu.

Yang dilihat Ibrahim pada ayat 6/76 ialah planet

besar, mungkin Jupiter, dan pada ayat 6/76 dinyatakan dia

melihat surya, maka nyatalah KAWKABU pada ayat 6/76

bukanlah bintang tetapi planet. Demikianlah KAWAAKIB pada

ayat 37/6 dan 82/2 adalah jamak dari KAWKABU.

ILTAFIT : Tertinggal 11/81 dan 15/65. Bukanlah istilah itu berarti

“menelah ke belakang” yang sebenarnya dipakai orang dalam

The Bible atau dalam Alkitab.

Jika diperhatikan ayat 11/81 akan jelas dapat dipami

bahwa : “………………… dan janganlah tertinggal dari kamu

seorang juga kecuali istrimu”. Maka dalam susunan kalimat ini

tak mungkin difahami: “………..dan janganlah menoleh

kebelakang dari kamu kecuali isterimu”.

LAQWU : Obrolan 2/225, 5/89, 19/62, 2/3, 25/72, 28/55, 52/23, 56/25,

78/35, sehubungan dengan LAGAA berarti “mengobrol” pada

ayat 41/26, dan LAAGIYUH berarti “yang berupa dongeng”

pada ayat 88/11.

LAAMASSA : Setubuhi 4/43 5/6 bukan hanya sekedar menyentuh karena

untuk “menyentuh” Al-Quran memakai istilah MASASA

tercantum pada 3/74, 3/140, 6/17, 19/20, 24/35, atau MASSA

pada 2/80, 2/214, 6/7, dll. Dan MASSU berarti “Sintuhan”

pada ayat 2/275, 54/48.

Maka istilah LAAMISAAS pada ayat 20/97 berarti

HAL HAL PORNO atau yang berhubungan dengan

persetubuhan.

Page 46: Daftar istilah al quran_ns

46

MAA-U : Air 13/4, 15/22, 23/18, 25/48, 50/9, 43/11 dll. Namun istilah

MAA-U yang bercantum pada ayat 11/7, 14/16 21/30, 24/45,

25/54, dan 56/31 berarti HYDROGEN yaitu atom asal

berisikan Rawasia yang berputar di sumbunya dilingkup oleh

Mar’a.

Dalam hal ini juga penulis bible salah jiplak untuk

Genesis dimana dinyatakan Tuhan lebih dahulu menciptakan

air sebelum sinar, lihat Genesis I:2, dan I:3. Padahal Al-Quran

ayat 11/7 menyatakan semesta ini adalah diatas Hydrogen,

karena yang ada ini semuanya adalah benda-benda yang

berasal dari Hydrogen.

Di atas hydrogen juga berarti bahwa ciptaan pertama

ialah Rawasia (batang magnet) yang berputar, dari padanya

timbul Mar’a yang melingkupi. Rawasia disebut orang dengan

Proton yang tak kelihatan, begitupun Mar’a dengan nama

Electron dan Positron. Diatas hydrogen yang terdiri dari

proton dan Electron itulah adanya semesta raya dengan

istilah ARSY pada 11/7.

Ayat 14/16 menyatakan penduduk neraka diberi

minum dengan Hydrogen yang memperdayakan, bukan air

karena di dalam neraka tidak ada air.

Ayat 21/30 menyatakan bahwa Allah menjadikan

semua yang hidup dari hydrogen , bukan dari air, karena air

dalam tubuh manusia hanyalah 60 persen saja. Begitu juga

pada ayat 24/45, dan 25/54.

MAA-UN MASKUUB pada 56/31 berarti hydrogen

permanent yaitu yang berlaku di akhirat dalam sorga,

berbeda dengan hydrogen di dunia kini dimana Neutrine atau

Mar’a banyak mengapung ke angkasa dimana benda yang

ditinggalkannya berubah bersifat fana.

MU’TAFIKAH : kaum Pemalsu 9/70, 53/53, 69/9, sehubungan dengan IFKU

berarti “Kepalsuan” pada 24/11, 25/4, 29/17, 34/43, 37/86,

37/151, 46/11, dan AFAKA berarti “memalsu” pada 5/75,

6/95, 7/117 dll. Juga sehubungan dengan AAFFAAK berarti

yang memalsu” pada ayat 26/…dan 45/7.

Page 47: Daftar istilah al quran_ns

47

Pada ayat 53/53 disebutkan “kaum pemalsu yang

dijatuhkan”, sedangkan pada ayat 69/9 dinyatakan “kaum

pemalsu dengan kesalahan”.

MUALLIFAH : Yang dibangun 9/60 yaitu orang-orang yang dibangun hatinya

untuk hukum Islam. Dalam hal ini termasuk anak-anak

sekolah melalui pengurus atau gurunya, begitupun usaha-

usaha dakwah Islamiah, tercantum yang ditujukkan kepada

orang-orang yang baru pindah agama memasuki Islam kalau

orang-orang ini miskin tercantum pada ayat 9/60.

Istilah ini sehubungan dengan ALLAFA berarti

“menyatukan” pada ayat 3/103, 8/63, 24/43 dan IILAAF

berarti “persatuan” pada 106/1 dan 106/2.

MATAA’U : Kelengkapan 2/240, 12/65, 28/60 dll. Bukan berarti nafkah,

barang-barang atau kenikmatan dsb. Untuk itu perhatikanlah

juga ayat 2/36, 2/241, 3/14, 3/185, 3/197, 4/77, 5/96, 7/24,

9/38, 10/23, 10/70, 11/3, 12/17, 12/79, 13/17, 13/26, 16/80,

16/117, 21/111, 24/29, 28/61, dsb. Jamaknya ialah AMTI’AH

pada 4/102.

Maka istilah MATTA’A berarti “beri kelengkapan” pada 2/126,

2/236, 10/98, 11/48, 15/88, 20/131, 21/44, pada 11/65, 15/3,

16/55, 29/66, 30/34, 39/8, 47/12, 51/43, 77/46, juga istilah

ISTAMTA’A berarti “minta kelengkapan” atau mencarinya,

tercantum pada ayat 4/…. 6/128, 9/69, dan 46/20.

MUTTAQUUN : Orang-orang yang insyaf 2/177, 39/33, 77/40 dll. Berasal dari

ITTAQA berarti “menginsyahi” 2/183, 24/52, 73/17 dll. ATQAA

berarti “lebih insyaf” 49/13, 92/17. Lihatlah TAQWAA.

MATIIN : Yang Memutar 7/183, 51/58, 68/45, maka ZUL QUWATUL

MATIIN berarti “yang memiliki kekuatan memutar” yaitu

kekuatan Allah yang memutar benda-benda angkasa.

Lihatlah TIIN dan WATIIN.

MATSAABAH : Sumber Ilmu 2/125 sehubungan dengan sitilah ATSAABA

berarti “membalasi” 3/153, 5/85, 48/18, dan ATSABATA

berarti “menetapkan”11/120, 25/32, 3/147, 8/11, 14/27, 17/74;

TSAABIT berarti “yang menguatkan” 14/24, TSABUTA berarti

“dengan kekuatan” 4/71, TSUBBUT berarti “kuatnya” 16/94.

Page 48: Daftar istilah al quran_ns

48

Maka MATSAABAH adalah sumber yang

menetapkan yang menguatkan hidup manusia di bumi ini

karenanya diartikan dengan “sumber ilmu” , dengan begitu

istilah MATSUUBAH berart “pembalasan” 2/103 sehubungan

dengan ATSAABA.

MATSALU : Contoh atau perumpamaan 2/17, 3/59, 3/117, dll. Selaku

Noun yang pluralnya ialah AMTSAAL pada 6/38, 6/160, 13/17

dll, maka MUTSLAA berarti “contoh utama” 20/63, dan

MATSULAAT berarti “ yang mengandung contoh” pada ayat

1/6.

MITSLU : Persamaan atau yang bersamaan dengan, tercantum pada

ayat 2/106, 2/275, 3/13, 4/140, 4/177, 5/31, 5/36, 6/124,

6/160, 10/38, 10/102, 13/17, 17/88, 17/99, 20/58, 21/3, 40/40,

42/11, 39/47, 60/11, dan 65/12. Jadi istilah MITSLU dan

MATSALU bukanlah serupa artinya.

MATSAANIY : Yang berulang-ulang 15/87, 9/23, ayat pertama dimaksudkan

bagi 7 planet yang berulang-ulang melakukan transit diatas

orbit bumi. Ke planet-planet itulah dulunya pernah tinggaj

dalam Mi’rajnya. Ayat kedua dimaksudkan bagi ketetapan

Allah yang dalam Al-Qur’an, terutama yang sifatnya

mutasyabihaat, masing-masingnya saling menambah

mencukupkan selaku bahan keterangan bagi manusia.

MAJRI : Tempat berangkat 11/14 sehubungan dengan JAARIYAH

berarti “yang bergerak” atau yang berjalan, pada ayat 69/11,

88/12 dan JARAA berarti “bergerak” pada ayat 2/164, 6/6,

7/43 dll.

Yang dimaksud dengan MAJRI ialah tempat

berangkatnya kutub magnet utara bumi sewaktu topan di

zaman Nuah dari Makkah selaku kutub utara ke kutub utara

di Arktik 3/96, 18/86 bersamaan denagan berpindahnya kutub

selatan magnet bumi dulunya di pulau Tuamoto.pasific ke

Antartik di selatan kini, lihatlah KA’BAH.

Topan demikian berlaku di permukaan setiap

….dalam tatasurya kita, kemudiannya berlakulah pergantian

musim, lihat juga ‘AAM dan MURSAA.

Page 49: Daftar istilah al quran_ns

49

MAHJUUR : Yang di tumpuk 25/22, 25/53 sehubungan dengan istilah

HIJRU berarti “yang berbatu-batu 6/138, 15/80, 25/22, 25/53,

89/5, dan HAJARU berarti “yang berupa batu” 2/60, 7/160,

juga HIJAARAH berarti “batu” pada ayat 2/24, 2/74, 8/32,

15/74, 17/50, 51/33, 66/6, dan 105/4.

Maka ayat 25/53 mengandung istilah HIJRAAN

MAHJURAA berarti “batu-batu yang ditumpuk” selaku bukit

yang membatasi dua lautan, sedangkan istilah itu juga berarti

sama pada ayat 25/22, sebagai perkataan orang-orang kafir

bahwa comet yang mereka lihat adalah batu-batu yang

ditumpuk atau mereka katakan comet itu terwujud dari

batuan-batuan dan pasir. Ayat 25/22 ini berupa ejekan

terhadap pendapat orang kafir tentang cosmology, atau

tentang wujud comet.

MUHSHANAAT : Yang terjaga yaitu perempuan-perempuan yang terjaga atau

terpingit dalam rumah tangga islam, 4/24, 4/25, 5/5, 24/4,

24/23, sehubungan dengan MUHSHINIIN berarti “yang

menjaga” atau lelaki yang menjaga; dengan AHSH… berarti

“menjaga” pada 4/25, 12/48, 21/80, 21/91, 66/…, dan dengan

HASHUNA berarti “terjaga” pada ayat 59/2.

Jadi semua orang beriman boleh menikahi

MUHSHAM kecuali yang bersuami sebagai dinyatakan pada

ILLAA MA MALAKAT AIMAANUKUM pada ayat 4/24.

MIDAADAA : Berganda 18/109, sehubungan dengan MADDA berarti

“pergandaan” 19/75, 19/79, MUDDAT berarti “dipergandakan”

9/4, 84/3, dan dengan istilah MADADA berarti “perganda”

pada ayat 2/15, 3/124, 7/202, 8/9, 13/3, 15/19, 15/88, 17/6,

17/20, 20/131, 22/15, 23/55, 25/45, 26/132, 27/36, 31/27,

50/7, 52/22, 104/9.

Istilah itu sehubungan juga dengan MUMIDDU berarti

‘yang memperganda” pada 8/9, MUMADDADAH berarti “yang

berlapis-lapis” 104/9; dan dengan MAMDUUD berarti “yang

diperganda” pada ayat 56/30, 74/12.

MIDRAARAA : yang beriringan 6/6, 11/52, 71/11, yaitu benda-benda

angkasa yang datangnya beriringan. Istilah itu sehubungan

Page 50: Daftar istilah al quran_ns

50

dengan DURRIYYU berarti “yang diperiringkan” 24/35, yaitu

planet-planet yang mengorbit keliling surya.

MARIIJ : Yang berhubungan 50/5, sehubungan dengan sitilah MAARIJ

berarti “yang menghubungkan” pada ayat 55/15; dan dengan

MARAJA berarti “menghubungkan” pada ayat 25/53, 55/19.

Jadi menurut ayat 55/15, jin diciptakan Allah dari yang

menghubungkan adanya api. Hal ini menjadi tugas para

ilmuwan untuk menentukan apakah dari wujud yang

semacam gas atau sebagainnya.

MARIID : Yang mengingini 4/117, 22/3, sehubungan dengan MAARID

berarti “yang berkeinginan” 37/7, dan sehubungan dengan

ARAADA berarti “ingin” pada ayat 2/228, 3/145, 21/17 dll.

MURSAA : Tempat dipusatkan 7/187, 11/41, 79/42, sehubungan dengan

ARSA berarti “pusatkan” 79/32, bahwa Allah memusatkan

gunung-gunung pada tempat-tempat tertentu dengan puncak-

puncak tinggi. Demikian pula comet dipusatkan dengan

kepalanya dan berekor panjang yang akan membentur

tatasurya kita untuk memusnahkan kehidupan konkrit dengan

istilah SA’AH pada ayat 79/42, dan 7/187. Bagitu pula magnet

bumi dipusatkan di Arktik dan di Antarktik sesudah

berpindahnya dari Makkah dan tuamoto pada waktu

berlakunya topan besar di zaman Nuah. Lihat juga

RAWAASIA dan MAJRII.

MAR’A : Neutrino atau Elektron bebas 79/31, 87/4, sehubungan

dengan RAA’U berarti “yang memelihara” 23/8, 70/32; juga

dengan RA’AA berarti “memelihara” pada ayat 20/54, 57/7.

Electron dan Positron adalah wujud yang melingkupi proton

(lihat MAA-U) karenanya dia dinamakan dengan MAR’A.

ketika atom melakukan fissi dan atau fusi keluarlah sebagian

electron dan positron itu lalu bergabung menjadi NEUTRINO

dengan sifat neutral. Maka yang keluar dari planet-planet ,

MAR’A atau Neutrino itu membentuk lapisan Ionosfir yang

semakin tebal. Sedangkan yang keluar dari bintang-bintang

mengapung ke angkasa bebas menjadi nebula dan

kemudianya bergabung jadi comet, lihat SHUUR.

Page 51: Daftar istilah al quran_ns

51

Pada ayat 21/32, ionosfir yang melingkupi bumi ini

disebut dengan SAQFAN MAHFUUZHA atau lapisan terjaga,

dan memanglah Mar’a yang mengapung dari permukaan

bumi dikatakan pada ayat 79/31 bersifat menjaga dan terjaga.

Diri dengan KITAABUN MARQUUM yaitu ketetapan yang

dicatat pada ayat 83/9, 83/20 sebagai ketetapan yang nanti

akan dihadapkan padanya di akhirat selaku persaksian.

MARWAH : Marwah 2/158 bersamaan dengan SHAFA yaitu dua ban

yang berjarak sekira 400 meter, diantaranya orang

melakukan SYA’I dalam ibadah Haji. Hal ini melambangkan

posisi kutub magnet bumi selalu berpindah tempat maksimal

10 derajat dari kutub putaran bumi, berlaku pada bulan Juni

dan Desember, sedangkan pada bulan maret dan September

berada tepat di kutub puturan bumi. Kejadian tersebut berlaku

sesudah topan di zaman Nuah waktu mana kutub-kutub bumi

berpindah tempat. Itulah sebabnya SYA’I harus dilakukan

sesudah ibadah Tawaf keliling Ka’bah. Lihatlah MASJIDUL

HARAM dan KA’BAH.

MAS-UUL : Yang ditanyai atau yang dipertanggung-jawabkan 17/34,

17/36, 33/15, 37/24, sehubungan dengan istilah SU-ILA

berarti “ditanyai” atau dipertanggungjawabkan, 2/119, 2/134,

16/56, 21/23, 28/78, 29/13, 34/25, 43/44, 55/39, 81/8 dan

102/8.

Sering penterjemah salah pasang pada ayat 28/78,

dan 55/39. Mereka memahami bahwa jin dan orang-orang

berdosa tidak ditanyai atau tidak dipertanggung jawabkan

tentang dosanya, padahal semuanya akan ditanyai.

Kekeliruan terletak pada susunan istilah LAA TUS AL ‘AN

ZUNUUBIHIMUL MUJRIMUUN. Mereka menyangka Na-ibul

Faa’il dalam ayat suci itu adalah MUHRIMUUN, pada hal

sebenarnya DIA yaitu Allah. Begitu pula pada ayat 55/39.

Sedangkan ayat-ayat suci diatas tadi menyatakan semua

orang dipertanggung jawabkan tentang amal dan dosanya,

dan lihatlah arti ayat 21/23. Tidaklah Dia (Allah) ditanyai

Page 52: Daftar istilah al quran_ns

52

tentang yang DIA perbuat, dan merekalah yang ditanyai

(dipertanggung jawabkan).

Sekiranya istilah-istilah dalam ayat 28/78 dirubah susunannya

menjadi LAA YUS-ALUL MUJRIMUUNA ‘AN ZUNUUBIHIM

barulah MUJRIMUUN itu berfungsi Na’Ibul Faa’il.

MUSTAQUR : yang ditentukan 2/36, 6/67, 6/98, 7/24, 11/6, 25/76, 36/38,

75/12, maka istilah MUSTAQIR berarti “yang menentukan”

tercantum pada ayat 27/40, dan 54/3.

Istilah ini sehubungan dengan QARAAR berarti

“perwujudan” dapa 14/26, 14/29, 23/38, 75/12, maka istilah

MUSTAQIR berarti “terwujud” atau berada pada tempatnya,

tercantum pada ayat 7/143.

Maka bukanlah MUSTAQAR berarti tempat tinggal,

tempat istirahat atau kediaman, tetapi benarlah “yang

ditentukan” sebagai tercantum pada ayat 6/67 dan 36/38.

MASJIDUL HARAM: Masjidul Haram yaitu daerah tertentu di Makkah, di

tengahnya bediri Ka’bah, 2/144, 2/149, 2/150, 2/191, 2/217,

5/2, 8/34, 9/19, 9/28, 17/1, 22/25, 48/25, 48/27.

Ayat 2/144 menyatakan bahwa Kiblat shalat harus di

arahkan kepada masjidul Haram. Sementara itu ayat 2/148

menyatakan di setiap planet lain juga ada Kiblat shalat, maka

ayat 2/149 dan 2/150 menjelaskan bilamana orang berada di

permukaan planet lain hendaknya mengarahkan shalat kea

rah Masjidul Haram di planet itu sendiri, karenanya teranglah

di setiap planet ada Ka’bah disinyalir oleh ayat 2/148 – 150.

Ayat 17/1 menyatakan bahwa Nabi Muhammad mi’raj

ke masjidul Aqasa, nyatalah dia berada di planet Muntaha

sebanding dengan Masjidul Haram di bumi. Memang di setiap

planet ada kehidupan, 42/29, dan di Muntaha ada kebun

tempat tinggal, 53/15. Lihatlah WIJHAH.

MASIIH : Almasih anak Maryam, 3/45, 4/157, 4/171, 5/72, 5/75, 5/17

dan 9/30. Istilah itu berarti “yang berangkat” sehubungan

dengan SAAHA berarti “berangkat” tercantum pada ayat 9/2.

Memang Isa anak Maryam itu telah berangkat ke planet lain

Page 53: Daftar istilah al quran_ns

53

sebagaimana Adam telah berangkat dari Muntaha 3/59

jo.23/50.

Adam telah beranak pinak di bumi ini 5/27 dan tidak kembali

lagi ke Muntaha, demikian Isa Almasih telah berketurunan di

planet lain dan tidak kembali ke bumi ini, 13/37 jo.19/33.

MASYAARIQ : timur-timur yaitu tempat-tempat terbit surya di berbagai

planet, 7/137, 37/5, 70/40. Hal ini membuktikan bahwa 7

samawaat diatas orbit bumi ialah mars, Jupiter, Saturnus,

Uranus, neptunus, Pluto dan Muntaha. Semuannya berputar

di sumbu masing-masing dengan mana terjadilah pergantian

siang dan malam, begitupun timur dan barat.

Timur di Bumi ialah tempat terbit surya menurut

pandangan setempat, 2/28, 2/115, 2/142, 2/177, 26/.., dan

73/9, sementara itu pada ayat 43/38, 55/17, tercantum istilah

MASYRIQAINI berarti “dua tempat terbit “ surya, atau dua

timur. Hal ini sehubungan dengan inklinasi orbit bumi keluar

garis ekliptik sajauh 23 ½ derajat pada babad 14 Hiriah

hingga surya kelihatan terbit di belahan utara garis ekuator

dan kemudian di belahan selatannya. Lihat SUBULU dan

FIJJAAJAA.

MISHBAAH : Bintang berapi 24/35, jamaknya MASHAABIIH berarti

“bintang –bintang berapi” pada ayat 41/12 dan 67/5.

MUTHWIYYAAT : yang berrotasi 39/67 yaitu planet-planet berputar di sumbunya

menurut tatahukum Allah.

MUQARRANIIN : Yang dijadikan satu generasi, 14/49, 25/13, 38/38.

Demikianlah orang-orang kafir dalam neraka, mereka berada

di neraka yang satu yaitu surya yang satu pada tatasurya kita.

Itu juga sebabnya kenapa NAAR atau neraka itu tidak pernah

berbentuk jamak.

MUQRINIIN berarti “yang satu generasi” pada ayat

43/13 bahwa dalam soal kendaraan, manusia berada dalam

dua generasi, yaitu generasi yang menolak berada daya tarik

bumi, dan generasi yang menghilangkan daya tarik itu

dengan pesawat piring terbang.

Page 54: Daftar istilah al quran_ns

54

MUQTARINIIN berarti “dalam satu generasi” 43/53,

semuanya sehubungan dengan QARNU.

MUQSITHIIN : Yang berbuat effektif 5/42, 49/9, 60/8. Lihatlah QISTHU.

MAQAALIID : Daerah Orbit 39/63, 42/12, yaitu garis atau daerah kitaran

planet-planet keliling surya. Hal ini membuktikan bahwa Al-

Qur’an telah lebih dahulu menyatakan surya itu menjadi pusat

orbit planet, bukanlah Copernicus sebagai tercatat dalam

sejarah dunia. Sebagai pusat orbit, tentulah surya itu paling

bawah, 95/5, sebagaimana pusat bumi paling bawah di bumi

ini.

MUQAAM : Tempat Tetap 5/107, 25/66, 25/76, 33/13, dan 35/35. Maka

istilah MAQAAM berarti “ kebesaran” tercantum pada ayat

2/125, 3/97, 5/107, 10/71,14/14, 17/79, 19/7, 26/58, 27/39,

37/164, 44/26, 44/51, dan 79/40. Bukanlah istilah itu berarti

tempat berkubur. Hal ini dibuktikan dengan ayat 2/125, dan

3/97 yang menayatakan kebesaran Ibrahim bukan

kuburannya; ayat 10/71 menyebutkan kebesaran Nuah bukan

kuburannya; demikian pula kebesaran Allah pada ayat 14/14,

17/19, 19/73, dan sebagainya.

MALAKUUT : Kerajaan-kerajaan 6/75, 7/185 23/88,36/83, mufradnya ialah

MULKU tercantum pada ayat 2/12, 2/248, 3/26, 76/20, dll.

Dalam ayat 7/185 Allah bagaikan mengajurkan manusia

ramai memperhatikan kerajaan planet-planet, dan pada ayat

6/75, dinyatakan bahwa Nabi Ibrahim telah melihat atau telah

diperlihatkan kepadanya kerajaan planet-planet itu. Hal ini

berlaku sewaktu dia hendak dibakar musuhnya, lalu dia

dimi’rajkan 21/70, 37/99.

MUMIDDU : Yang memperganda 8/9, MUMADDADAH berarti “yang

berlapis-lapis” 104/9; dan istilah MAMDUUD berarti “yang

diperganda” tercantum “menodong, tinggi menjulang, luas

terbentang, yang banyak“ atau sebagainya. Lihatlah

MIDAADAA.

MANNU : Keutamaan 2/57, 2/262, 2/264, 7/160, 20/8, 47/4,

sehubungan dengan MANNA berarti “utamakan” tercantum

pada ayat 3/143, 3/164, 4/94, 4/119, 6/53, 12/90, 14/11,

Page 55: Daftar istilah al quran_ns

55

20/37, 26/22, 28/5, 28/82, 37/114, 38/39, 49/17, 52/27, 74/6,

juga sehubungan dengan istilah TAMANNA pada ayat 2/94,

2/95, 3/143, 4/32, 28/28, 62/6, 62/7. Maka Mannu yang

diberikan kepada Bani Israil tercantum pada ayat 7/160

bukanlah makanan manis tetapi keutamaan dalam keilmuan

sebagai dimaksudkan pada ayat 44/32 dan 45/16. Lihatlah

SALWAA.

MUNTAHAA : Tempat berhenti 53/42, 79/44, tetapi pada ayat 53/14 disebut

sebagai nama planet yaitu planet tertinggi terbesar dalam

daerah tatsurya kita, dinyatakan pada ayat 81/23. Di planet

Muntaha itulah batas bagi segala tingkat kemajuan manusia

tatasurya ini, sesuai dengan maksud ayat 53/17 jo.37/8, juga

sesuai dengan ilmu yang dimiliki manusia Bumi bahwa jarak

antara kita dengan bintang terdekat, minimal 4,2 tahun gerak

sinar. Lihatlah SIDRU.

Muntaha sehubungan dengan istilah INTAHAA berarti

“berhenti” pada ayat 2/192, 2/275, 96/15 dll.

MAW –UUDAH : bayi yang diharapkan 81/8, yaitu keturunan yang seharusnya

mengorbit keliling ibu-bapaknya dibatasi dengan pembatasan

kelahiran sebagai yang dinyatakan oleh ayat 6/140, 6/151,

17/31 jo.32/8 dan 2/205. Lihatlah WADDA.

MIHAAD : Tempat tinggal yang terayun 78/6 yaitu bumi yang senantiasa

mengorbit keliling surya. Begitu pula surya itu sendiri yang

terayun dalam orbitnya keliling Bimasakti sebagai tempat

orang-orang kafir nantinya di Akhirat. Hal ini tercantum pada

2/206, 3/12, 3/197, 7/41, 13/18, 38/56, sebagai dimaksudkan

ayat 67/5 dan 95/5.

Sehubungan dengan MAHDAA berarti “dalam

keadaan terayun 20/53, 43/10; dengan MAHDAA berarti

“ayunkan” 74/14; dengan MAAHIDUUN berarti “yang

mengayunkan” pada 51/48’ dan sehubungan dengan

MAHDU berarti AYUNAN tercantum pada ayat 3/46, 5/110,

19/29.

NAJMU : Bintang 16/16, 53/1, 55/6, 86/3 yang maksudnya yaitu surya

sebagai salah satu bintang. Sedangkan bintang-bintang

Page 56: Daftar istilah al quran_ns

56

lainya disebutkan dengan NUJUUM pada ayat 6/97, 7/54,

16/12, 22/18, 37/88, 52/49, 56/75, 77/8, dan 81/2.

Dalam istilah lain disebutkan dengan MISHBAAH dan

MASHAABIIH.

NAAR : Api atau Neraka. Sebagai api biasa NAAR tercantum pada

ayat 20/10, 28/29, 29/24, 38/76. Dan sebagai neraka maka

NAAR termuat pada banyak ayat suci seperti 2/80, 39/16,

66/6 dll. Yang dalam istilah lain disebut dengan MASHAABIIH

pada ayat 67/5, dengan JAHANNAM pada ayat 19/68, dan

dengan SA’IIR pada ayat 42/7 dll.

Api neraka itu ialah surya sendiri, dibuktikan dengan

api terbesar, 87/12, dihadapkan kepada bumi pagi dan malam

menurut waktu setempat, 40/46, dan sebagai tempat paling

bawah disebutkan pada 95/5.

NAAZI’AAT : Yang mencabut 78/1 yaitu comet yang membentuk tatasurya

sembari mencabut semua Mar’a yang harus bergabung

dengannya, lalu menyeret tatasurya berupa ekor comet

menurut arah layangnya, sehubungan dengan NAZA’A berarti

“mencabut” 3/26, 7/27, 7/43, 7/109, 11/9, 15/47, 19/69,

26/33,28/75, 54/20, dan dengan NAZZAA’AH berarti

“pencabutan “ pada ayat 70/16.

NAASYA-AH : Wujud 73/6, sehubungan dengan ANSYA-A berarti

“mewujudkan” 6/6, 6/98, 6/133, 6/141, 11/61, 13/12, 12/12,

23/14, 23/19, 23/42, 28/45, 29/20, 36/79, 53/32, 56/35, 56/61,

56/72, 67/23; dan MUNSYI-UUN berarti “yang mewujudkan”

56/72; dengan NASY-AH berarti “perwujudan” 29/20; dengan

NASY-SYA-A berarti juga “mewujudkan” pada ayat 43/18.

NAASHIBAH : Yang punya bagian 88/3 sehubungan dengan NASHABA

berarti “bagikan” 99/18, 94/7 dan dengan NASHIIB berarti

“bagian” pada ayat 2/202,3/23, 4/32, 4/44, 4/21, 4/53, 4/85,

4/118, 6/136, 7/37, 11/109, 16/56, 28/77, 40/47, dan 42/20.

NAFARU : Pasukan 18/34, 46/29, 72/1, sehubungan dengan NAFARA

berarti “bertempur” 4/71, 9/38, 9/39, 9/41, 9/81, 9/122; dengan

NUFUUR berarti “tantangan” 17/41, 16/95, 17/46, 18/109,

Page 57: Daftar istilah al quran_ns

57

25/60, 31/27, 35/42, 38/54, dan dengan NAFIIR berarti

“penempur” tercantum pada 17/6.

NAFAQAH : Belanja atau pemberian yang harus dibayarkan untuk

masyarakat, 2/270, 9/54, 9/121. Lihatlah SHADAQAH.

NAQIIR : Sebesar Electron 4/53, 50/4, 73/3 yaitu dibayarkan yang

paling kecil, lihatlah MAR’A. Dalam Al-Quran, electron,

positron, dan Neutrino disebut MAR’A “dikumpulkan pada

yang mengumpulkan” yaitu ketika planet-planet dan bumi ini

mengikuti comet yang membentur dan waktu itu semua Mar’a

yang harus bergabung dengan comet telah berkumpul pada

comet. Lihat juga SHUUR.

NUUR : Sinar 2/17, 2/257, 6/1, 6/22, 5/16, 13/16, 33/43, 57/9, 60/5,

65/11, 71/16. NUUR yaitu sesuatu yang ada dalam daerah

sekitar api. NUUR itu baru kelihatan sesudah dipantulkan

Mar’a sesuatu wujud.

NUUR : Tatasurya atau planet-planet yang berada keliling surya

tercantum pada 24/35, 39/69, 57/12, 57/19, 57/28, 66/8.

Surya sebagai pusat berbentuk api besar, maka yang ada

disekitarnya yaitu yang ada dalam daya tarik surya

dinamakan NUUR.

NUUR : Pertunjuk dari Allah 4/175, 5/44,5/46, 6/9, 7/157, 9/32, 24/40,

39/22, 42/52, 61/8, 64/8, maka yang mendaat pertunjuk

hanyalah yang dikenai pertunjuk Allah. Dalam hal ini Allah

selaku pusat pertunjuk yang meluas ke segala jurusan,

karenanya pertunjuk itu dinamakan NUUR.

NAILU : Capaian 9/120, sehubungan dengan NAALU berarti

“mencapai” tercantum pada ayat 2/124, 3/92, 5/94, 7/37, 7/50,

7/152, 9/74, 9/120, 22/3, dan 68/45.

WATIIN : Daya tarik planet, 69/46, sehubungan dengan TIIN berarti

“rotasi” 95/1, dan dengan MATIIN berarti “yang memutar”

pada ayat 7/183, 51/58, dan 68/45.

WATSAAQ : Aturan atau peraturan 47/4, 89/26, sehubungan dengan

istilah WAATSAQA berarti “mengatur” 5/7, 89/26, dan dengan

WUTSQAA berarti “teratur” pada ayat 2/256, 31/22. Dan juga

sehubungan dengan MIITSAAQ berarti ‘perjanjian’ pada 2/27,

Page 58: Daftar istilah al quran_ns

58

2/63, 2/84, 2/93, 3/93, 3/187, 4/21, 4/90, 4/154, 5/7, 5/13,

5/70, 7/169, 8/72, 13/20,33/7, dan 57/8.

WIJHAH : Arah penghadapan 2/148, maka dengan ini teranglah bahwa

di permukaan setiap planet ada Kiblat shalat sebagai yang

disinyalir oleh ayat 2/149, dan 2/150, juga dengan istilah

KAWAA’IB pada ayat 78/33.

WIJHAH sehubungan dengan WAJHU berarti “wajah”

atau penghadapan tercantum pada 2/115, 5/6, 30/30 dan juga

sehubungan dengan WAJIIHAA berarti “ arah penghadapan”

tercantum pada ayat 3/45, 33/69.

WAADUL AIMAN : Lembah sebelah kanan, jika dipandang dari palestina

menurut arah putaran bumi dari barat ke timur, 28/30.

Lembah itu ialah kota Makkah 3/96, dan Makkah itulah

lembah tanpa tetumbuhan yang dimaksud Ibrahim dalam

doanya pada ayat 14/37.

Maka WAADUL MUQADDATS yang tercantum pada

79/16 adalah Makkah atau Waadul Aiman tersebut. Lihatlah

keterangan mengenai THUWAA.

WADDA : Mengharapkan 2/96, 2/105, 2/109, 2/266, 3/30, 3/69, 4/42,

4/89, 8/7, 333/20, 58/22 , 60/2, 68/9, 70/11 maka ayat 15/2

menyatakan bahwa orang –orang kafir berharap untuk jadi

orang-orang islam, bukanlah WADDA dalam ayat suci itu

berarti “menyesali diri”

Istilah itu sehubungan dengan WUDDU berarti “rasa

Pengharapan” 19/96; denagan WADUUD berarti “hubungan

pengharapan” pada ayat 4/73, 5/82, 29/25, 30/21, 42/23,

60/1, 60/7.

WARDATAN : Berbanjaran 55/37. Ayat suci ini menyatakan bahwa ketika

tatasurya ini dibentur comet maka dia terseret berbanjaran

serupa benda gas, dan memang demikian keadaan

tatasurya-tatasurya yang terseret menjadi ekor comet. Istilah

itu sehubungan dengan WARADA berarti “menjurus” 21/99,

28/23, dengan WAARIDU berarti “yang menjurus” 12/19.

19/71, 21/98; dengan WIRDU berarti “jurusan” 11/98, 19/86;

Page 59: Daftar istilah al quran_ns

59

dan dengan WARIID berarti “urat leher” atas polongan leher

50/16.

WASHIILAH : Penghubung 5/103, bahwa Allah tidak mengadakan

penghubung antara DIA dan manusia begitupun sebaliknya,

tetapi memang DIA mengutus Rasul-rasul untuk

menyampaikan Firman-NYA. Istilah itu sehubungan dengan

WASHALA berarti “sampaikan” pada ayat 13/21, 13/25, dan

WASH-SHALA pada ayat 28/51; dan dengan WASHALA

ILAA berarti “mencapai” pada 6/136, 11/70, 11/81, 28/35, dan

4/90.

WA’AZHA : Ajarkan 2/231, 2/232, 4/34, 4/58, 4/66, 7/164, 11/46, 16/90,

24/17, 26/136, 31/13,34/46, 58/3, 65/2, dan benarlah Allah

mengajar Nabi Nuah agar termasuk orang-orang bodoh

sebagai pada ayat 11/46. Hal ini karena umurnya sudah

sangat tua sedangkan anak isterinya karam bersama orang-

orang kafir. Dan sesudah topan besar, dimulailah peradaban

manusia dari bermula, sedangkan dulunya telah mencapai

peradapan tinggi, 30/9, 40/82, jo.34/45.

Istilah itu sehubungan dengan MAW-IZHAH berarti

“pembelajaran” 2/66, 2/275, 3/138, 5/46, 7/145, 10/57,

11/120, 16/125, 24/34; dan denagan WAA’IZHIIN berarti

“yang mengajarkan ‘ pada ayat 26/136.

WALIIJAH : Inti utama 9/16 sehubungan dengan WALAJA berarti “masuk”

57/4, dan dengan AWLAJA berarti “memasukkan” pada ayat

3/27, 7/40, 22/61, 31/29, 35/13, 57/6.

HABITHA : Turun 2/36, 2/61, 2/74, 7/74, 11/48, 20/123, seperti batu jatuh

dari tempat tinggi kepada tempat rendah. Dan Adam bukan

diturunkan derajatnya tetapi diturunkan atau turun dari

Muntaha ke bumi sebagaimana keberangkatan Isa almasih

dari Bumi, 3/59, atau melayang di angkasa bebas, 17/61,

turun bersama-sama dengan isterinya dan hewan yang

dibutuhkan dalam kehidupan di bumi 39/6.

HAWAA-U : Keserakahan 2/145, 5/49, 6/119, 6/150, 14/43, 23/71, 28/50,

30/29, jamaknya ialah AHWAA-U tercantum pada ayat 2/120,

Page 60: Daftar istilah al quran_ns

60

5/49, 5/77, 6/56, 6/119, 6/50, 13/3, 23/71, 28/50, 30/29, 42/15,

45/18, 47/14, 47/18, dan 54/3.

HAWAA : jatuh 2/87, 5/70, 20/81, 53/1, 53/23, sehubungan denagan

HAWAA berarti “kejatuhan” 4/135, 7/176, 18/28, 20/16, 25/43,

38/26, 45/23, 53/3, 79/40; dengan AHWAA berarti “jatuhkan”

53/53; dengan HAWAA ILAA berarti “tertarik” 14/37; dengan

HAWAA BI berarti “terbangkan” 22/31; dan dengan

HAAWIYAH berarti “yang menarik jatuh 101/9 yaitu surya api

besar sebagai pusat orbit dan yang selaku menarik jatuh.

YAHUULU : Pisahkan 8/24 sehubungan dengan HAALA tercantum pada

ayat 11/43, 34/54, dan dengan MIHAAL berarti “teliti” pada

ayat 13/13.

YAHMUUM : Yang dikhayalkan 56/43, sehubungan dengan HAMI pada

ayat 6/70, 10/4, 22/19, 26/101, 36/67, 40/18, 41/34, 47/15,

55/44, 56/42, dan lain-lain.

YAQIIN : Kepastian 15/99, 27/22, 69/51,74/47, 102/5, 102/7,

sehubungan dengan YAQIINAA berarti “dengan kepastian”

4/157; dengan AWQANA berarti “mendapat kepastian” 2/4,

2/118, 5/50, 13/2, 27/82, 30/60, 31/4, 32/2, 45/4, 45/20;

dengan MUSTAIQINIIN berarti “yang merasa pasti” 45/2; dan

dengan MUUQINUUN berarti “yang mendapat kepastian”

tercantum pada ayat 6/75, 26/24, 32/12, 44/7, dan 51/20.

YAMMU : Air hanyut tercantum pada ayat 7/136, 20/39, 20/78, 20/97,

28/7, 28/40,51/40. Musa diwaktu kecil dihanyutkan pada air

hanyut di sungai Nil, 20/39, 28/7, karenanya teranglah bahwa

waktu Musa bersama Bani Israil melintasi Laut Merah, air laut

waktu itu mengalir ke salatan karena gelombang pasang di

teluk Aden, maka waktu air laut itu mengalir ke utara barulah

Firaun dan tentaranya dibenamkan Allah, 7/136, 20/78, 28/40,

dan 51/40. Jadi, bukanlah waktu itu laut Merah terbelah

sebagaimana dongeng selama ini atau sebagaimana

dinyatakan The Bible. Lihat juga THUUD.

YAMIIN : Kanan atau tangan kanan, 20/18, 20/69, 29/48, dan 37/93.

Page 61: Daftar istilah al quran_ns

61

YAMIIN : Kanan, ASH-MAABUL YAMIIN = Golongan kanan atau yang

mematuhi Allah, tercantum pada ayat 56/27 dan 56/38.

Lawannya ialah ASH-HAABUSY SYIMAAL pada ayat 56/41.

YAMIIN : Tatahukum 17/71, 33/50, 33/52, 37/28, 69/19, 69/45, 84/7,

jamaknya ialah AIMAAN. Maka YAMIIN yang tercantum pada

ayat 39/67 ialah Tatahukum Allah bukan tangan Allah.

Dengan tatahukum itulah DIA memutar bintang-bintang,

planet-planet dan semesta raya ini.

YAUM : Hari di bumi kini 2/80, 2/184, 2/203, 2/259, 3/24, 3/140, 5/3,

6/141, 10/102, 11/65, 23/113, 34/18, 40/29, 40/49, 69/7, dan

69/24. Hari di bumi yaitu satu kali putaran bumi di sumbunya

360 derajat.

YAUM : Tatasurya 6/73, 9/36, 14/5, 32/5, 44/10, 45/14, dan 45/27,

yaitu Tatasurya yang juga berputar di sumbunya

sebagaimana bumi berputar. Lihat juga NUUR.

YAUMAN : Dalam satu tatasurya, 20/102, 20/104, bahwa di akhirat nanti

akan tahulah manusia ramai tentang planet-planet yang

sepuluh dalam tatasurya ini.

YAUM : hari di tatasurya 11/7, 41/9, 41/10, 41/12, yaitu berputarnya

tatasurya ini 360 derajat selama 1.000 bulan Qamariah atau

Lunar Year menurut ayat 22/47. Jamaknya ialah AYYAAM

tercantum pada 7/40, 11/7, 25/59, 32/4, 41/10, 50/38.

YAUM : Hari di semesta raya 70/40 yaitu putaran semesta raya 360

derajat selama 50.000 tahun di bumi.

YAUM : Hari di akhirat nanti 2/125, 7/51, 24/37, 25/14, 31/33, 32/14,

36/54, 40/17, 76/10, dan 83/34.

YAUMUL AAKHIRAH : Hari akhirat tercantum pada ayat 2/8, 58/22, 60/6, 43/65.

YAUMUL AAZIFAH : Hari yang mendekat yaitu hari kematian total dan dihidupkan

kembali di akhirat, 40/18.

YAUMUL ALIIM : Hari yang perih bagi orang-orang kafir di akhirat nanti, 11/26,

433/65.

YAUMUL BA’TSU : Hari berbangkit di akhirat nanti, 30/56.

YAUMUT TAGAABUN : Hari penyesalan bagi orang-orang kafir di akhirat nanti,

64/9.

YAUMUT TALAAQ : Hari pertemuan di akhirat nanti, 40/15.

Page 62: Daftar istilah al quran_ns

62

YAUMUT TANAAD: Hari penggilan untuk hidup kekal di akhirat nanti, dimana

setiap yang pernah hidup berjiwa akan dihidupkan kembali,

40/32.

YAUMUTS TSAQIIL : Hari yang berat bagi orang-orang kafir di akhirat nanti, 76/27.

YAUMUL JAM’I : Hari berkumpul di akhirat nanti, 42/7, 64/…

YAUMUL JUM’AH : Hari jum’ah untuk berkumpul di masjid setiap minggu, 62/9.

YAUMUL HISAAB : Hari perhitungan di akhirat nanti, 38/16, 8/26, 38/53, 40/24.

YAUMUL HASRAH: Hari kekecewaan bagi orang-orang kafir di akhirat, 19/39.

YAUMUL HAQ : Hari yang logis pasti akan ada di akhirat, 78/38.

YAUMUL KHURUUJ : Hari keluar dari kubur untuk hidup kedua di akhirat, 50/42.

YAUMUL KHULUUD : Hari masuk orang-orang islam ke surga di akhirat nanti,

50/34.

YAUMUD DIIN : Hari agama di akhirat nanti dimana hukum dan pengabdian

hanya bagi Allah, 1/4, 15/35, 26/82, 37/20, 51/12, 56/56,

70/26, 82/15, 82/18, 83/11.

YAUMUZ ZIINAH : Hari keramaian memakai hiasan, di dunia kini, 20/59.

YAUMUZH ZHULLAH : Hari transit planet diatas orbit bumi, 26/189.

YAUMUUN’ASIIR : Hari kesulitan bagi orang-orang kafir di akhirat nanti, 25/26,

54/8, dan 74/9.

YAUMUL’AZHIIM : Hari yang agung, 6/15, 10/15, 19/37, 26/135, 26/189, 39/13,

46/21, dan 83/5.

YAUMUN ‘AQIIN : hari yang tunggal dimana tiada pergantian siang dan malam,

22/55, yaitu di akhirat nanti.

YAUMUL FATHI : Hari pembukaan kesadaran penuh bagi manusia di akhirat

nanti, 32/29.

YAUMUL FASHLI : Hari penjelasan bagi manusia di akhirat nanti tentang semua

problem, 44/40, 77/13, 77/38, 78/17.

YAUMUL QIYAAMAH : hari berbangkit bagi setiap yang pernah hidup di dunia kini,

berlaku di akhirat nanti, 19/95, 21/47, 39/15, 39/24, 39/47,

39/60, 39/67, 42/45, 45/26, 58/7, 60/3, 68/39, 75/1.

YAUMUL KABIIR : Hari yang besar di akhirat nanti, 11/3.

YAUMUL MAJMUU: Hari dikumpulkan manusia yang pernah hidup kini di akhirat

nanti, 11/103.

YAUMUL MA’LUUM : Hari tertentu yaitu hari berbangkit di akhirat nanti, 56/50.

Page 63: Daftar istilah al quran_ns

63

YAUMUL MAW’UUD : Hari yang dijanjikan yaitu hari berbangkit di akhirat nanti,

85/2.

YAUMUN NAHSI : Hari Nahas untuk orang kafir, 41/16, 54/19.

YAUMUL WA’IID : Hari perjanjian yaitu setiap diri harus hadir di akhirat nanti,

50/20.

YAA WAILANA : Wahai celakalah kita, demikian kata orang-orang kafir

sewaktu bangun di akhirat nanti, 5/31, 11/72, 18/49, 21/97,

25/28, 36/52, 37/20, dan 68/31.

Sementara itu orang-orang beriman akan mengatakan

Seperti tercantum pada ayat 39/75 dan

Juga akan dikatakan pada mereka

“ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘ AALAMIIN”

Page 64: Daftar istilah al quran_ns

64

OLEH

NAZWAR SYAMSU

Direkproduksi oleh :

Page 65: Daftar istilah al quran_ns

65