issn 0852-2715 jurnaldigilib.unimed.ac.id/1413/1/penerapan pendekatan... · 2016-04-14 ·...

9
ISSN 0852-2715 JURNAL LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN ICT STAF LPM UNIMED Volume 15 Nomor 56 Tahun XV Juni 2009

Upload: vuongkhuong

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

ISSN 0852-2715

JURNAL LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN ICT STAF LPM UNIMED

Volume 15 Nomor 56 Tahun XV Juni 2009

Page 2: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pelindung : Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd (Rektor Unimed) Penasehat : Prof. Selamat Triano, M. Sc., Ph.D (PembanbJ Rektor 1),

Drs. Chalrul Azmi, M. Pd (PembanbJ Rektor ll), Drs. B. Ambartta, M. Pd (PembanbJ Rektor ill), Dr. Ber1in Sibarani, M. Pd (PembanbJ Rektor IV).

Penanggung lawab : Dr. M. Rajab Lubis, M.S (Ketua LPM Unimed) Ketua Dewan Penyunting : Purwanto, S. Si Selaetaris Dewan Penyunting : Drs. Muslim, ST., M. Pd Penyunting Ahli : Dr. Budi Valianto, M. Pd., Dr. Bomok Sinaga, M. Pd.,

Prof. Agung Sunamo, M. Pd., Drs. Yuniarto Mujisusatyo, M. Pd., Sarbartta Pchan, S. Pd.

Anggota Penyunting : Ora. Eva Martina Ginting, M. Si., Drs. Supriyanto, MT., Ora. Evi Aswlta, M. Si., M. Pd., Drs. Gamat ·Kartono, M. Si., Darwin Partaungan Lubis, S. Si., M. Si.

Bendahara : Subaida lubis, SE . Tata Usaha : Stat I Pegawai LPM Unimed Sekretariat: I Alamet Redabl : Jalan Prof. Ani Abbas Manopo - Kampus

Unimed. Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan Estate 20221 Telepon (061) 6632195

Jurnal pengabdian kepada masyarakat ini terbit 4 (em pat) kali dalam setahun. Topik atau fokus pennasalahan adalah penerapan Ipteks dan pengembangan kewirausahaan. Redaksi menerima b.llisan dan diterbitkan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Naskah harus asli dan belum pemah dimuat dalan jurnal maupun

media lain. 2. Naskah diketik dengan komputer 2 spasi ukuran kwarto dengan jumlah

6-12 halaman. 3. Naskah dikirim ke LPM Unimed dengan melampirkan : Print out (hard

copy) dan dlsket atau cx:l (soft copy) 4. Naskah ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia baku ilmiah. 5. Memuat abstrak 1()()-200 kata diketik satu spasi. 6. Gambar atau fotD (jlka ada) dicetak hitam putih. 7. Daftar pustaka ditulis tanpa nomor dan diurut secara alpabetis dan

sesuai dengan APA. 8. lsi b.llisan bukan tanggung jawab redaksi dan redaksi hanya

menyuntlng tanpa merubah kata.

Puji dan Syukur Kehadirat Tuh

. I LPM Unimed edisi Juni 2( maka 1uma .

Pada edisi kali ini yakm Volut

judul yang terdiri dari delapan tu

Kewirausahaan. . Kami ucapkan terima kaslh

rbi pihak yang telah membantu pene

'

· · befmanfa· Semoga Juma •n•

pembaca sekalian. Selan serta para

Page 3: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

DAFrARISI

IPTEKS

1. Pembuatan Tepas dari Pelepah Satang Kelapa Sawit di Desa Pulau Sembilan Untuk

Meningkatkan Pendapatan Keluarga (Ahmad Sahat, Brisman, Suci)....................... 1

2. Analisis Swot Penggunaan dan Pengembangan e-Learning dalam Pendidikan

(Muliawan Rrdaus) ........................................................................................... 9

3. Pemanfaatan Blog Dalam Perkuliahan Jarak Jauh (Said Iskandar AI Idrus) ............ 15

4. Peranan Komputasi dalam matematika untuk Peningkatan Kualitas Peserta Didik

(Zulfahmi Indra) ............................................................................................... 20

5. Kiat-kiat Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa (Naeklan Simbolon) ........................... 27

6. Peranan Musik Dalam Pembelajaran (Amrizal) ................................................... 33

7. Penerapan Pendekatan Kontekstual pada Materi Bakteri (Hasruddin) .................... 41

8. Manajemen Data LPM Sebaqai Unit Layanan Masyarakat Berbasis ICT

( R. Bastian) .................................................................................................... 47

KEWIRAUSAHAAN

9. Penguasaan Kompetensi Kultur Jaringan Bagi Mahasiswa Biologi dan Peluang Berkarir

untuk Keilmuan dan Pengembangan Budaya Kewirausahaan (Fauziyah Harahap)..... 54

10. Konstribusi Riset Akuntansi Keperilakuan Terhadap Perkembangan Penelitian Akuntansi

di Indonesia (Jumiadi AW) .................................................................................... 62

Page 4: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

M. 2005. Kaifa.

M. 2005. : Kaifa.

Systematic Design New York: Wesley

A. 2002. Strateg; Jakarta:

Yogyakarta :

Be/ajar Oputat

PENERAPANIPTEKS

Penerapan Pendekatan Kontekstual pada Materi Bakterl

Oleh

Hasruddin

Pembelajaran materi bakteri di sekolah seyogianya dapat menjadikan siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi bakteri seharusnya dapat diinggat lebih lama da/am benak siswa dan mereka dapat menghubungkan konsep bakteri dengan konsep lainnya. Melalui pembelajaran kontekstua~ kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa per/u ditumbuhkembangkan. Siswa didorong rasa ingin tahunya dan tertarik be/ajar bakteri me/alui kegiatan yang melibatkan mereka dalam proses be/ajar. Dengan demikian, pembelajaran akan menjadi efektif dalam mencapai kompetensi dan tujuan yang te/ah direncanakan.

A. Pendahuluan

Bakteri termasuk mikroorganisme dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, namun keberadaannya ada pada diri manusia dan di sekitar atau di lingkungan hidup manusia. Kata lain untuk bakteri ini dikenal dengan istilah kuman. Masyarakat mengenal kuman ini, sehingga seringkali orangtua melarang anak-anaknya untuk mencuci tangan terlebih dahulu untuk menghindarl<an kuman dari tanggannya. Namun sayangnya, untuk menghindarkan kuman ini biasanya seseorang itu mencud tangannya saja tanpa menggunakan sabun.

Materi bakteri yang diajarl<an di sekolah umumnya berl<aitan dengan definisi bakteri, dri-dri bakteri, reproduksi bakteri, contoh-rontoh bakteri, dan peranan bakteri datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan bakteri 101, umumnya menggunakan pendekatan deduk.tif. Untuk memulai pembelajaran biasanya guru menanyakan kepada siswa "Apakah bakteri itu?" Mulai pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa tentang definisi merupakan an pembelajaran dengan pendekatan deduktif. Guru memulai

pembelajaran dari yang bersifat umum kemudian ke yang bersifat khusus.

Guru selanjutnya bertanya tentang dri-dri bakteri. Interaksi yang dilakukan cenderung antara guru dengan siswa, tanpa lebih jauh mendorong interaksi antara siswa dengan siswa lainnya. Memang guru sudah menerapkan metode tanya jawab kepada siswa, namun masih belum menggunakan pertanyaan tingkat tinggi. Dapat dikatakan bahwa, meskipun guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, namun pertanyaannya masih cenderung menggunakan pertanyaan tingkat rendah, yang masih tergolong tingkat kognitif Cl (Ingatan) atau C2 (Pemahaman). Bila siswa diberi kesempatan bertanya, umumnya tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. Kalaupun ada siswa yang bertanya dapat dipastikan bahwa siswa yang bertanya hanyalah siswa yang ke itu-itu saja.

Kelas tidak hidup, karena siswa cenderung menghafakan materi bakteri tanpa memaknainya. Siswa tidak mampu menghubungkan materi bakteri dengan konsep biologi lainnya. Kerjasama antara siswa masih belum ditumbuhkembangkan. Hal ini menjadi persoalan dalam

~JU~R.:.:N:::A~L:.:P...:::e::.:n:~~:aa~bd=ia::.:n~K~•:a:::ea~d=a:..:;Mas=:.~.:Ya~ra::k~a~t ~v~ol::... 1.:.:5:..:N.:.:o::.:.56=-.lT~h::.:n...:. XV~.:;Ju:.:n.::.l.::.20:.:09~------41

Page 5: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

PENERAPANIPTEKS

(2} Mengumpulkan data melalui observasi. Aktivitas dalam pembelajaran bakteri dapat

dilakukan seperti berikut ini: - Membaca buku-buku mikrobiologi atau sumber lain untuk mendapatkan informasi

pendukung. - Melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri yang ditumbuhkan pada cawan Petri

dan · menghitungnya dengan menggunakan colony counter. (3) Menganalisis dan menyajikan hasil

dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya, misalnya: - Siswa menggambarkan berbagai bakteri penyebab penyakit dalam bentuk poster dan

ditempelkan di dlnding sekofah. - Siswa membuat penggolongan bakteri.

Siswa membuat laporan kegiatan praktikum tentang bakteri. (4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, ternan sekelas, atau

audiensyang lain. - Siswa menyajikan hasil karyanya di depan kelas. - Siswa memberikan tanggapan terhadap hasil karya temannya, dan memberikan tanya

jawab di kalangan siswa. - Siswa memunculkan ide-ide baru berl<aitan dengan bakteri. - Siswa menempelkan poster-poster bakteri sebagai hasil karyanya di dinding sekolah. 4. Masfcuakat Betajar ( Leaming Community)

Dalam pendekatan kontekstual, kegiatan pembelajaran dilakukan dalam kelompok-kelompok belajar. Kelompok belajar dibentuk oleh guru dengan memperhatikan karakteristik siswa. Dalam kelompok belajar terdapat kernampuan siswa yang berbeda atau dapat juga berbeda dari faktor jenis kelamin. Keadaan kolompok yang bersifat heterogen ini mernungkinkan siswa yang pintar akan

mengajari siswa yang lemah. Siswa yang pendiam akan terbuka untuk mengajukan pertanyaan pada siswa yang cerdas.

Pada proses pembelajaran materi bakteri sebaiknya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen. Hal ini memungkinkan siswa berkomunikasi untuk berbagi gagasan dan pengalaman serta bekerja sarna untuk memecahkan masalah. Dalam aktivitas leilming community atau rnasyarakat belajar menurut Nurhadi dan Senduk (2003) hasil kerja kelompok lebih baik daripada kerja secara individual.

Soff:ski/1 juga akan dapat terbentuk dalam aktivitas pembelajaran. Leaming community rnenciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan seseorang siswa belajar dengan siswa lainnya. Beberapa oont:oh soff:ski/1 dapat dibentuk melalui aktivitas belajar ini, menurut Nurhadi dan Senduk (2003) yaitu: (1) Ada rasa tanggung jawab dan kerja sama antara anggota kelompok untuk saling memberi dan menerima; {2) Ada kernauan untuk menerima pendapat orang lain; (3) Ada kesediaan untuk menghargai pendapat orang lain; dan (4) Ada rasa tanggung jawab kelompok, semua anggota dalam kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama. S.Pe~an(~ing)

Dalam pembelajaran bakteri sebenamya dapat memungkinkan siswa terampil dalam mengisolasi bakteri dari biakan campuran menjadi biakan mumi. Siswa juga dapat melafalkan nama-nama bakteri yang kadang-kadang masih sulit bagi siswa. Untuk itu, guru bukan satu-satunya model, tetapi siswa yang lainnya dapat dijadikan model bagi siswa secara keseluruhan. Sardiman (2007) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

:!!JU~R!l!NAL~:..!Pr:.!e!!.!n~ga!!!bd~la!!.!n:..!:K!.:!!e~oa!!llda!!!..!!Mas!!!!l!:vl!a!!.!ra!!lk02at!..:Vuole:·..J1~5.!.:N~o:::!.56~Th~n~.~XV~J~u~nlw200~9~------44

PEl

Guru dapat memberika~ t

ba aimana cara penggu~n m~krc minggunakan jarum •n~laSI,Sc menggunakan colonY coun r. (200S) menyatakan bahwa . asas ~ adalah proses pernbela]aran . memperagakan sesuatu se~a• c yang dapat ditiru oleh setiap Sardiman (2007) menambahkan di~ dengan pemberian model yang . oleh guru, maka siswa dapat m~n menggunakan model yang tel~h d•la lni bertUjuan untuk mencapa• kom yang harus dicapai. 6. Penllaian Sebenamya (Aul ~t')

oalam kegiatan ~bE aten. bakteri bahwa penilaian tida

m "tikat dilakukan untuk mencapa• . ng siswa, tetapi juga keteram!>'l~n ~an Oleh sebab itU, bentuk pe~•la•an tida dengan tes tertulis, tetapl da~t 'ta dengan observasi tehadap a~VI dalam kelompok, aktivitas 51swa. kegiatan tanya jawab, P~:a laporan praktikum, post~~ 51~a, n belajar siswa. Hal •m se]ala pendapat Sardiman (2007) bah~ penerapan asesmen a~entik pengumpulan data membenkan 9 perkembangan belajar siswa.

1• Refleksi { Reflektion) Sanjaya (2008) menyatak2

refleksi adalah proses . pen~ pengalaman yang telah d1pelaJ1 dilakukan dengan cara mengurutka kejadian-kejadian atau pembelajaran yang dilaluinya. Nul Senduk (2003) menambahkan melalui refleksi siswa dapat . m~ gambaran terhadap k~la~ pengetahuan yang baru saja ditem

Realisasi pelaksanaan dalam materi bakteri dapat dengan memberikan kesempata

JURNAL Pengabdlan Kepada Mas

Page 6: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

yang lemah. Siswa yang ~ka untuk mengajukan saswa yang a!rdas.

proses . pembeJajaran materi Slswa dibagi dalam

. heterogen. Hal ini saswa berkomunikasi untuk

dan pengalaman serta m~ecahkan masalah.

ledmmg community atau menurut Nurhadi dan kerja kelompok lebih

secara individual. Juga akan dapat terbentuk

pembeJajaran. learning sitl.lasi dan kondisi

. seseorang siswa Slswa lainnya. Beberapa

. ~pat dibentuk melalui 101, menurut Nurhad; dan

(1) Ada rasa tanggung sa~ antara anggota safrng memberi dan

Ada kemauan untuk orang lain; (3) Ada

menghargai pendapat (4) Ada rasa tanggung semua anggota dalam

tanggung jawab yang

PENERAPANIPTEKS

Guru dapat memberikan model bagaimana cara penggunaan mikroskop, menggunakan jarum inokulasi, dan menggunakan colony counter. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Sardiman (2007) menambahkan bahwa dengan pemberian model yang dilakukan oleh guru, maka siswa dapat meniru dan menggunakan model yang telah dilakukan. Ini bertujuan untuk mencapai kompetensi yang harus dicapai. 6. Penllaian Sebenamya (Authentic Assessmen~

.Dalam kegiatan pembelajaran materi bakteri bahwa penilaian tidak hanya dilakukan untuk mencapai tingkat kognitif siswa, tetapl juga keterampilan dan afektif. Oleh sebab itu, bentuk penilaian tidak hanya dengan tes tertulis, tetapi dapat dilakukan dengan observasi tehadap aktivitas siswa dalam kelompok, aktivitas siswa dalam kegiatan tanya jawab, presentasi siswa, laporan praktikum, poster siswa, dan jurnal belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2007) bahwa dengan penerapan asesmen autentik proses pengumpulan data memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. 7. Refteksi ( Reflektion)

Sanjaya (2008) menyatakan bahwa refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang ·telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang dilaluinya. Nurhadi dan Senduk (2003) menambahkan bahwa melalui refleksi siswa dapat memberikan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterimanya.

Realisasi pelaksanaan refleksi dalam materi bakteri dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk membuat catatan dalam bentuk jumal belajar siswa. Jumal belajar dapat dibuat pada buku isi 32 lembar yang senantiasa ditulis siswa sesudah belajar bakteri baik di sekolah maupun di rumah atau di labarotorium. Refleksi dapat juga dijadikan sebagai alat penilaian apakah siswa sudah memiliki kemajuan belajamya. c. Penutup

Pembelajaran materi bakteri dengan penerapan pendekatan konstekstual diharapkan siswa mampu menguasai substansi secara baik dan dapat mengaplikasikan materi dalam kehidupan nyata siswa. Pendekatan kontekstual dapat dlterapkan pada materl bakterf karena pada materi ini siswa diharapkan memiliki kompetensi yang komprehensif tidak saja

· kognitif, tetapi afektif dan juga psikomotorik.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2002. Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah. Buku 5 Pembelajaran Kontekstual. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorrat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sekolah L.anjutan Tingkat Pertama.

Irianto, Koes. 2006. Mikrobio/ogi: Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: OJ. Yrama Widya.

Johnson, Elaine B. 2008. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Be/ajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Pnerjemah Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan Learning Center.

Muslich, Masnur. 2008. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontesktua~ Panduan bagi Guro, Kepala Seko/ah,

!!:JU!:!!R:l!N!!:A~L:..!P:.!!e~ngwa!!:bd~ia~n...t:K~epa~da!!!-!!Mas!!!!!!.y1!a""ral!!k~a~t V~oi!!.l.'-'1!j!5~N~o~.56!:!!..!Th.!!!.!:n·c..!XV~J!!lu~n!!..l ~2009~ _______ 45

Page 7: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

PENERAPANIPTEKS

(2) Mengumpulkan data melalui observasi. Aktivitas dalam pembelajaran bakteri dapat

dilakukan seperti berikut ini: - Membaca buku-buku mikrobiologi atau sumber lain untuk mendapatkan informasi

pendukung. - Melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri yang ditumbuhkan pada cawan Petri

dan · menghitungnya dengan menggunakan colony counter. (3) Menganalisis dan menyajikan hasil

dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya, misalnya: - Siswa menggambarkan berbagai bakteri penyebab penyakit dalam bentuk poster dan

ditempelkan di dlnding sekolah. - Siswa membuat penggolongan bakteri.

Siswa membuat laporan kegiatan praktikum tentang bakteri. (4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, ternan sekelas, a tau

audiensyang lain. - Siswa menyajikan hasil karyanya di depan kelas. - Siswa memberikan tanggapan terhadap hasil karya temannya, dan memberikan tanya

jawab di kalangan siswa. - Siswa memunculkan ide-ide baru berkaitan dengan bakteri. - Siswa menempelkan poster-poster bakteri sebagai hasil karyanya di dinding sekolah. 4. Masyarakat Betajar (Learning Community)

Dalam pendekatan kontekstual, kegiatan pembelajaran dilakukan dalam kelompok-kelompok belajar. Kelompok belajar dibentuk oleh guru dengan memperhatikan karakteristik siswa. Dalam kelompok belajar terdapat kemampuan siswa yang berbeda atau dapat juga berbeda dari faktor jenis kelamin. Keadaan kolompok yang bersifat heterogen ini memungkinkan siswa yang pintar akan

mengaJan siswa yang Jemah. Siswa yang pendiam akan terbuka untuk mengajukan pertanyaan pada siswa yang cerdas.

Pada proses pembelajaran materi bakteri sebaiknya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen. Hal ini memungkinkan siswa berkomunikasi untuk berbagi gagasan dan pengalaman serta bekerja sama untuk memecahkan masalah. Dalam aktivitas learning community atau masyarakat belajar menurut Nurhadi dan Senduk (2003) hasil kerja kelompok lebih baik daripada kerja secara individual.

Softski/1 juga akan dapat terbentuk dalam aktivitas pembelajaran. Leaming community mendptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan seseorang siswa belajar dengan siswa lainnya. Beberapa contoh softski/1 dapat dibentuk melalui aktivitas belajar ini, menurut Nurhadi dan Senduk (2003) yaitu: (1) Ada rasa tanggung jawab · dan kerja sama antara anggota kelompok untuk saling memberi dan menerima; (2) Ada kemauan untuk menerima pendapat orang lain; (3) Ada kesediaan untuk rnenghargai pendapat orang lain; dan (4) Ada rasa tanggung jawab kelompok, semua anggota dalam kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama. S.Pe~an(N~i~

Dalam pembelajaran bakteri sebenamya dapat memungkinkan siswa terampil dalam mengisolasi bakteri dari biakan campuran menjadi biakan mumi. Siswa juga dapat rnelafalkan nama-nama bakteri yang kadang-kadang masih sulit bagi siswa. Untuk itu, guru bukan satu-satunya model, tetapi siswa yang lainnya dapat dijadikan model bagi siswa secara keseluruhan. Sardiman · (2007) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

~JU!:!!R!1!NA~L:JP::!ie!!!naaa!!:bd!!:!!!ia!!!n~K~eepa!!lda!!!.!!Mas!E!lvua!!3ra!!!k:!!!atwV!.!:o1!!:·...!1.25.!:!N~o::!.56~Th!.!!n~ • .aXV..!.....=J!!!u!!.!inlu200~9~ ______ 44

PEN

Guru dapat memberika~ bagaimana cara penggun_aan m!kroS menggunakan jarum mokulaSI, menggunakan colony counter. Sar (2008) menyatakan bahwa . asas /11()(J

adalah proses pembelaJaran . de memperagakan sesuatu se~al a yang dapat ditiru oleh setiap ti Sardiman (2007) menambahkan . dengan pemberian model yang dl~t oleh guru, maka siswa dapat m~• menggunakan model yang telah d1lak Ini bertujuan untuk rnencapai kom yang harus dicapai. &. Penllaian Sebenamya (A4 AsseSSmtN~tJ

oatam kegiatan pem materi bakteri bahwa peni~ai~n tidak dilakukan untuk mencapa• .ongkat ~ siswa, tetapi juga keteram~l~n ~an t

Oteh sebab itu, bentuk pe~1la1an tida~ dengan tes tertulis, tetapl da~t. dl~ dengan observasi tehadap a~tas dalam kelompok, aktivitas s•swa_ kegiatan tanya jawab, p~ntas• laporan praktikum, post~~ 51~a, dafj belajar siswa. Hal '"' se)alan pendapat Sardiman (2007) bah~ penerapan asesmen autentik pengumpulan data memberikan ga perkembangan belajar siswa. 7. Refleksi ( Reflektion)

Sanjaya (2008) menyataka refleksi adalah proses . pen~E pengalaman yang telah d1pela)a dilakukan dengan cara mengurutkan kejadian-kejadian atau J pembetajaran yang ditatuinya. Nu Senduk (2003) menambahkan melalui refleksi siswa dapat . mer gambaran temadap k~,a~n pengetahuan yang baru saja ditenllJ

Reatisasi petaksanaan datam materi bakteri dapat dengan memberikan kesempatan

JURNAL Pengabdian Kepada Mas,

Page 8: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

yang lemah. Siswa yang ~ka untuk mengajukan Slswa yang cerdas.

proses pembeJajaran materi siswa dibagi dalam

. heterogen. Hal ini Slswa beri<omunikasi untuk

dan pengalaman serta untuk memecahkan masalah

leiJming community ata~ menurut Nurhad; dan kerja kelompok lebih

secara Individual. Juga akan dapat terbentuk

pembefajaran. Leaming llel14ciot:t!Gin situasi dan kondisi

. seseorang siswa Slswa lainnya. Beberapa . ~apat dibentuk melalui ~m, menurut Nurhadi dan

yaitu: (1) Ada rasa tanggung sa~ antara anggota salrng memberi dan

Ada kemauan untuk orang lain; (3) Ada

menghargai pendapat (4) Ada rasa tanggung semua anggota dalam

tanggung jawab yang

(Modeling) pembelajaran bakteri

memungkinkan siswa mengiso/asi bakteri dari

menjadi biakan mumi. melafalkan nama-nama

masih sulit bag; guru bukan satu-satunya

yang lainnya dapat bagi siswa secara

""rnllm"n (2007) menyatakan pembelajaran kontekstual

I

model. Model dengan melibatkan siswa.

PENERAPANIPTEKS

Guru dapat memberikan model bagaimana cara penggunaan mikroskop, menggunakan jarum inokulasi, dan menggunakan colony counter. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Sardiman (2007) menambahkan bahwa dengan pemberian model yang dilakukan oteh guru, maka siswa dapat meniru dan menggunakan model yang telah dilakukan. Ini bertujuan untuk mencapai kompetensi yang harus dicapai. 6. Penllaian Sebenamya (Authentic Assessment'}

Dalam kegiatan pembelajaran materi bakteri bahwa penilaian tidak hanya dilakukan untuk mencapai tingkat kognitif . siswa, tetapi juga keterampilan dan afektif. Oleh sebab itu, bentuk penilaian tidak hanya dengan tes tertulis, tetapi dapat dilakukan dengan observasi tehadap aktivitas siswa dalam kelompok, aktivitas siswa dalam l<egiatan tanya jawab, presentasi siswa, laporan praktikum, poster siswa, dan jumal belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardirnan (2007) bahwa dengan penerapan asesmen autentik proses pengumpulan data memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. 1. Refleksi ( Reflelction)

Sanjaya (2008) menyatakan bahwa refleksi adalah proses pengendapan pengalarnan yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang dilaluinya. Nurhadi dan Senduk (2003) menambahkan bahwa melalui refleksi siswa dapat memberikan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterimanya.

Realisasi pelaksanaan refleksi dalam materi bakteri dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk membuat catatan dalam bentuk jumal belajar siswa. Jumal belajar dapat dibuat pada buku lsi 32 lembar yang senantiasa ditulis siswa sesudah belajar bakteri baik di sekolah rnaupun di rumah atau di labarotorium. Refleksi dapat juga dijadikan sebagai alat penilaian apakah siswa sudah memiliki kernajuan belajamya. C. Penutup

Pembelajaran materi bakteri dengan penerapan pendekatan konstekstual diharapkan siswa rnampu menguasai substansi secara baik dan dapat rnengaplikasikan rnateri dalam kehidupan nyata siswa. Pendekatan kontekstual dapat dlterapkan pada materl bakterf karena pada materi ini siswa diharapkan memiliki kompetensi yang komprehensif tidak saja kognitif, tetapi afektif dan juga psikomotorik.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2002. Manajemen Peningkatan

Mutu BerfJasis Sekolah. Buku 5 Pembelajaran Kontekstual Departernen Pendidikan Nasional, Direktorrat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sekolah L.anjutan Tingkat Pertama.

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: 01. Yrama Widya.

Johnson, Elaine B. 2008. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Be/ajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Pnerjemah Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan Learning Center.

Muslich, Masnur. 2008. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontesktua~ Panduan bagi Guro, Kepala Sekolah,

:.:JU..,.R~N:.o:;A::::L-=-P~e!!lngtl>a..,bd:...i:>:a.!.!.n....,K::<Jepada~::...::Mas=yl:!!a~ra~k:>:at~V~o~I.:...:1~5..:.:N~o~.56~Th~n::: • ..:::XV~J~u~n~l 2009=~------45

Page 9: ISSN 0852-2715 JURNALdigilib.unimed.ac.id/1413/1/Penerapan Pendekatan... · 2016-04-14 · menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ... datam kehidupan. Guru biologi dalam mengajarkan

PENERAPANIPTEKS

dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekastual. Jakarta: Departemen Pendidikan

Direktorat Jenderal Nasional, Pendidikan Direktorat Pertama.

Dasar dan Menengah,

Nurhadi dan Agus Pembelajaran llenerapannya UM Press.

Pendidikan Lanjutan

Gerrad Senduk. 2003. Kontekstual dan

dalam KBK. Malang:

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman, A.M. 2007. Jnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

~JU~R~N~A:=LwP..::e:.:.:n..,ga,.,bd=ia:.:.:n...:.;K::ea:::pada=...,Ma=sy ... a:.:..:ra::.:;k:.=at::...V::..:o=I • ....,1""5..:.:N~o.::.:56~Th..,.n.::.. • ..,XV.::.....::J"'u..,ni...,2009='--------46

MANAJEMEN DATA LPM SEB

Aspek pendukung pentin lembaga pengabdian kepada n manajemen yang mampu, mengc dilakul<an dengan terencana da pengelolaan rnanajemen sangat l manusia. Data merupakan fa~ kuantitatif, dan kualitatif. Mana)f informasi yang mencakup semi organisasi yang akurat, tepat da~ data mencakup pengumpulan d keamanan, organisasi dan pengc oleh manusia. Di era lcomputer pengujian data saja, karena kon manajemen data.

Kata Kunci : Data, LPM, ICT

Pendahuluan Salah satu aspek

pentingnya keberhasilan pen~ sebuah lembaga seperti pengabdian kepada masyaral adalah terselenggaranya manajemen yang mampu, rr sebagian atau keseluruhan kegiatan yang dilakukan dengc dan terarah dengan cepat, tepa Keberhasilan pengelolaan sangat bergantung kepada ke~ kelayakan sumber daya manust

Indil<ator kelayakar kelangsungan penyelenggar. tembaga menyangkut 4 h masalah sumber daya m menopang lembaga. Kedua, n lembaga datam melal<sanakl

JURNAL Penaabdian Kepada I