kehidupan berasal dari kehidupan

192
1 Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada Acharya-Pendiri International Society for Krishna Consciousness THE BHAKTIVEDANTA BOOK TRUST

Upload: laksmi-narayana

Post on 21-Jan-2018

295 views

Category:

Spiritual


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kehidupan berasal dari kehidupan

1

Sri SrimadA.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada

Acharya-Pendiri International Society for Krishna Consciousness

THE BHAKTIVEDANTA BOOK TRUST

Page 2: Kehidupan berasal dari kehidupan

2 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

BUKU-BUKU Hasil KaryaSri Srimad A. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada

Bhagavad-gita Menurut Aslinya Srimad-Bhagavatam, Skanda 1-10 (30 Jilid) Sri Caitanya Caritamrta (17 Jilid)Ajaran Sri Caitanya Lautan Manisnya Rasa Bhakti Sri Caitanya Mahaprabhu: Riwayat dan Ajaran-Nya Ajaran Abadi Upadesamrta Sri Isopanisad Jalan yang Mudah ke Planet yang Lain Kesadaran Krishna: Sistem Yoga yang Paling UtamaKrishna: Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa (beberapa jilid) Pertanyaan yang Benar, Jawaban yang SempurnaDialektical Spiritualisme-Pandangan Veda tentang Filsafat BaratAjaran Sri Kapiladeva, Putra DevahutiAjaran Dewi Kunti Ajaran Rohani Prahlada Maharaja Krishna Sumber Kebahagiaan Ilmu Pengetahuan Keinsafan Diri Kehidupan Berasal dari Kehidupan Kesempurnaan Yoga Di Luar Kelahiran dan Kematian Jalan Menuju kepada Krishna Usaha Mencari Pembebasan Jalan KesempurnaanRaja-vidya: Raja Pengetahuan Pengangkatan sampai Kesadaran KrishnaKesadaran Krishna: Hadiah yang Tiada Taranya Bhagavad-gita Menurut Aslinya: Jawaban Segala Pertanyaan Majalah “Back to Godhead” (Pendiri)Kembali Lagi: Ilmu Pengetahuan Reinkarnasi

Page 3: Kehidupan berasal dari kehidupan

3

THE BHAKTIVEDANTA BOOK TRUST

Sri SrimadA.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada

Acharya-Pendiri International Society for Krishna Consciousness

Page 4: Kehidupan berasal dari kehidupan

4 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

LIFE COMES FROM LIFE(Indonesian)

Judul asliLIFE COMES FROM LIFEby Sri Srimad. A.C. Bhaktivedanta Swami PrabhupadaThe Bhaktivedanta Book Trust International, Inc.

KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPANTerjemahan, berbahasa Indonesia dan Sanskertadari naskah asli yang berbahasa Inggris dan Sanskerta.Alih bahasa: Tim Penerjemah.The Bhaktivedanta Book Trust International, Inc.

Page 5: Kehidupan berasal dari kehidupan

5

Daftar Isi

Kata Pengantar ixPendahuluan xi

Jalan Pagi Pertama : 18 April 1973 1

Kehidupan di Planet-Planet Lain • Alam Semesta Di Dalam Atom • Relativitas dan Pengetahuan • 8,6 Milyar Tahun Adalah Sehari

Jalan Pagi Kedua : 19 April 1973 9

Paham Darwin Punah • Di Masa Depan • Mata Rantai yang Hilang • Hadiah Nobel Bagi Seekor Keledai • Perbedaan Antara Yang Hidup dan Yang Tidak Hidup • Daya Hidup yang Individual • Sedikit Kata, Banyak Penyelesaian

Jalan Pagi Ketiga : 28 April 1973 21

Ilmuwan Sebagai Pencuri • Asal Usul Alam • Fatamor-gana Dunia Material

Jalan Pagi Keempat : 29 April 1973 27

Kemajuan Para Keledai • Sulap Kata-Kata dan Krisis Dunia • Timbunan Debu Miliaran Dolar • Filsafat S€‰khya dan Sains Modern • Sebab Jauh dan Sebab Dekat • Mesin Kosmik

Jalan Pagi Kelima : 3 Mei 1973 37

Pilot yang Tidak Tampak • Mengesampingkan Per-soalan-Persoalan yang Sebenarnya • Presiden Srigala • Sains Mestinya Mencegah Kematian

Page 6: Kehidupan berasal dari kehidupan

vi KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Jalan Pagi Keenam : 7 Mei 1973 43

Zat-Zat Kimia dari Kekuatan Gaib• Asal-Usul Kekuatan Gaib

Jalan Pagi Ketujuh : 8 Mei 1973 49

Para Penipu dan Yang Ditipu • Rasa Belas Kasih • Di Luar Kurungan

Jalan Pagi Kedelapan : 11 Mei 1973 55

Evolusi Kesadaran • Badan Untuk Keinginan yang Abadi • H2O Plus Kekuatan Gaib • Definisi “Kehi-dupan” • Kesalahan Darwin

Jalan Pagi Kesembilan : 13 Mei 1973 65

Evolusi Dari Manusia ke Anjing • Nirv€Ša • Takdir dan Karma • Mempromosikan Kebodohan Sebagai Pengetahuan • Memerangi Kebodohan Dengan Argu-mentasi dan Pengetahuan

Jalan Pagi Kesepuluh : 14 Mei 1973 73

Kesalahan Para Ilmuwan • “Segalanya Satu” Adalah Omong Kosong • Kita Bukanlah Badan-Badan Ini •Mengganti Badan-Badan • Segalanya Spiritual • Sama dan Berbeda Pada Saat yang Bersamaan

Jalan Pagi Kesebelas : 15 Mei 1973 85

Mendeteksi Roh • Sains Modern: Membantu atau Mem-bahayakan? • Ilusi Kemajuan

Jalan Pagi Keduabelas : 17 Mei 1973 91

Senjata-Senjata Yoga • Tanda-Tanda Adanya Tuhan •Pengetahuan Ilmiah Berasal dari Krishna • Program

Page 7: Kehidupan berasal dari kehidupan

vii

Ruang Angkasa: Pemborosan Waktu dan Uang yang Kekanak-Kanakan

Jalan Pagi Ketigabelas : 2 Desember 1973 99

Penyembah Tuhan Melampaui Keinginan-Keinginan • Perbedaan Antara Zat dan Roh • Transplantasi Roh? • Satu Biji Sawi di dalam Sekarung Biji Sawi

Jalan Pagi Keempatbelas : 3 Desember 1973 105

Asal-Usul Gas-Gas Antar Planet • Memberi Penghar-gaan Kepada Sang Pencipta Yang Utama • Geron-tologia: Memperpanjang Penderitaan • Asal-mula yang Sebenarnya dari Spesies • Binatang-Binatang yang Puas

Jalan Pagi Kelimabelas : 7 Desember 1973 115

Mendapatkan Mata untuk Melihat Tuhan • Kefrus-trasian Para Ateis • Ilmuwan Nekat Pergi ke Neraka •Televisi Mistik • Inilah Buktinya

Jalan Pagi Keenambelas : 10 Desember 1973 125

Makna “Tertinggi” • Misteri Kekuatan Yoga • Kosmo-logi Veda •Tuhan Tidak Pernah Kosong• Sifat Mutlak Cinta Krishna • Menerima Pengetahuan dari Seseorang yang Berpengetahuan

Lampiran

Catatan-Catatan 163Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada 175Tantangan 179

Page 8: Kehidupan berasal dari kehidupan

viii KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 9: Kehidupan berasal dari kehidupan

ix

Kata Pengantar

Bagi orang-orang yang telah menerima setiap pernyataan para ilmuwan modern sebagai kebenaran yang teruji dan terbukti, buku ini akan menjadi sebuah buku yang mengandung kete-rangan-keterangan yang menakjubkan. Kehidupan Berasal Dari Kehidupan (Life Comes From Life) adalah sebuah kritik yang spontan namun brillian terhadap sejumlah kebijakan, teori, dan perkiraan yang berpengaruh pada sains modern dan para ilmu-wan, yang disampaikan oleh salah seorang filsuf dan sarjana terkemuka abad ini, Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Analisis Srila Prabhupada yang gamblang menyingkap asumsi-asumsi yang tersembunyi dan tidak berdasar sama sekali yang menjadi landasan doktrin-doktrin modern saat ini menyangkut asal-usul dan tujuan kehidupan.

Buku ini didasarkan pada percakapan-percakapan yang di-rekam saat jalan pagi yang dilakukan oleh Srila Prabhupada bersama beberapa muridnya sepanjang tahun 1973, di daerah Los Angeles. Pada percakapan-percakapan pagi tersebut, ketika Srila Prabhupada memfokuskan pembicaraan pada sains, sebagian besar beliau berbicara dengan muridnya, Thoudam D. Singh, Ph.D. Dr. Singh, seorang ahli kimia organik, saat ini memimpin Institut Bhaktivedanta (The Bhaktivedanta Institute), sebuah pusat studi dan riset internasional terkemuka di bidang sains, filsafat, dan teologi.

Setiap hari, di mana pun di belahan dunia ini Srila Prabhu-pada sedang berada, beliau menyempatkan diri untuk keluar jalan pagi di tengah dinginnya pagi hari. Seraya dibungkus mantel tebalnya, beliau berbagi saat-saat yang akrab dengan sekelompok kecil sejumlah siswa, murid-muridnya, serta tamu-tamu khusus. Pada sejumlah pagi beliau terlihat khusuk dalam perenungan yang dalam atau memberi apresiasi diam terhadap lingkungan sekelilingnya, dan tidak banyak dialog yang terjadi. Di saat-saat lain beliau berbicara panjang-lebar, dan acapkali

Page 10: Kehidupan berasal dari kehidupan

x KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dengan intensitas yang serius, mengenai berbagai pokok ba-hasan. Selama percakapan-percakapan yang mengasyikkan ini, beliau membuktikan bahwa analisis filosofis tidak harus menjadi satu urusan yang menjemukan dan sesuatu yang sulit dipahami, melainkan bisa menjadi sebuah terobosan yang dinamis ke dalam setiap ruang lingkup kehidupan. Tak satu hal pun bisa lu-put dari intelektualnya yang tajam, dan wawasan pengetahuan spiritualnya yang dalam, serta kecerdasannya yang luar biasa. Menolak pemikiran-pemikiran dangkal dan dogmatis, beliau menyanjung, memberikan tantangan, membujuk, membuat se-nang, dan memberikan penerangan kepada murid-muridnya, dan beliau membimbing mereka dengan hati-hati menuju wa-wasan dan pemahaman yang meningkat.

Srila Prabhupada (1896-1977) adalah seorang penulis, ilmuwan dan guru spiritual yang diakui internasional, dan beliau dihargai secara luas sebagai duta budaya terbesar India bagi dunia. Di dalam Kehidupan Berasal Dari Kehidupan, Srila Prabhupada mengambil peran sebagai filsuf-kritikus sosial. Dengan kemantapan filosofis, akal sehat yang mendalam, dan keterusterangan yang tidak mengelabui, beliau mengekspos bukan hanya kelemahan-kelemahan metodologis dan prasangka-prasangka tak teruji dari sains modern, namun juga spekulasi-spekulasi pemikiran yang belum diteliti kebenarannya (dan tidak bisa diuji kebenarannya) yang dikemukakan oleh para ilmuwan kepada publik yang serta merta mempercayai sebagai fakta yang sudah diakui. Dengan demikian, Srila Prabhupadamembuka tabir mitos materialistik dan kekosongan yang dalam samaran sebagai sains telah begitu memesona peradaban modern.

— Penerbit

Page 11: Kehidupan berasal dari kehidupan

xi

PendahuluanSains: Kebenaran dan Fiksi

“Bagaimana Anda tahu bahwa kemajuan sains yang tiada hentinya tidak akan mendorong para ilmuwan... untuk memikirkan bahwa kehidupan telah berlangsung dalam jangka waktu yang kekal, dan kehidupan itu bukanlah zat? Bagai-mana Anda tahu bahwa dalam 10.000 tahun orang tidak akan menganggap adalah lebih mungkin bahwasanya zat berasal dari kehidupan?

— Louis Pasteur

Pada suatu ketika (seperti dalam sebuah dongeng), kebanyakan dari kita percaya bahwa makanan yang kita makan pada da-sarnya sehat, bergizi, dan bebas dari zat-zat kimia berbahaya, bahwa periklanan yang ada sekarang bisa dipercaya, dan bahwa label-label produk yang tertera benar-benar menggambarkan kualitas dan kandungan dari apa yang kita makan. Pada suatu ketika, sebagian besar penduduk dunia memercayai integritas pemimpin-pemimpin negara, kalangan pejabat, elite politik, dan tokoh-tokoh daerah mereka. Pada suatu ketika, kita berang-gapan bahwa anak-anak kita sedang mendapatkan suatu pen-didikan yang mantap di sekolah-sekolah negeri. Pada suatu ketika, banyak dari kita percaya bahwa energi atom memiliki “manfaat-manfaat di masa damai” yang sungguh-sungguh aman dan cocok bagi sebuah masyarakat yang sehat dan bahagia.

Namun pada masa-masa belakangan ini, angan-angan kita

Page 12: Kehidupan berasal dari kehidupan

xii KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

telah dibuyarkan. Pembeberan berkali-kali terhadap skandal-skandal penggelapan yang merajalela, skandal-skandal politik besar, dan tempat-tempat pembuangan sampah beracun telah benar-benar menghancurkan kemurnian kepercayaan yang kita genggam sebelumnya. Sekarang kita tahu bahwa melalui media massa suatu kedok fantasi dan tipu muslihat dapat diciptakan dengan keahlian yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehing-ga menjadi tidak mungkin bagi kita untuk membedakan antara substansi yang hakiki dan tiruan, antara fakta dan ilusi.

Para ilmuwan sebagai satu golongan yang telah lama men-dudukkan diri terlindungi di dalam ruangan gadingnya, bersem-bunyi dari ketidakjujuran. Sains, di antara semua bidang lainnya, telah dianggap sebagai dasar persesuaian yang utama terbebas dari para pencari dan pemberi kebenaran. Kemajuan-kemajuan teknologi sains modern yang begitu menakjubkan telah mem-berikan satu aura/pancaran kesempurnaan. Di dalam Passages About Earth, William Irwin Thompson menulis, “Sebagaimana tidak pernah ada sekali pun seruan dari kekuatan agama tanpa risiko adanya kegagalan, jadi pada saat sekarang ini tidak ada seruan dari kekuatan sains tanpa risiko satu tuduhan irrasio-nalitas dan sakit jiwa.” Namun para ilmuwan yang berada pada posisi-posisi penting di bidang akademis, industri, dan pe-merintahan telah menunjukkan bahwa mereka benar-benar mampu mencampur-aduk kepercayaan-kepercayaan dan ambisi-ambisi pribadi dalam riset mereka, sehingga mengubah hasil-hasilnya.

Apabila hal ini terjadi maka kita tidak lagi berurusan dengan satu pencarian kebenaran melainkan berurusan dengan sebuah sains palsu dan serangkaian distorsi, pemalsuan, dan informasi palsu yang diakibatkan olehnya. Sayangnya, metode yang tidak ilmiah ini telah diterapkan pada hampir seluruh bidang penyelidikan ilmiah yang fundamental, yaitu alam dan asal mula kehi-dupan. Tetapi, ketika para ilmuwan mengemukakan pemikiran-pemikiran yang tak teruji dan tidak dapat dibuktikan tentang asal mula kehidupan, orang-orang berkecenderungan untuk menerima pemikiran-pemikiran itu dengan keyakinan buta.

Page 13: Kehidupan berasal dari kehidupan

xiii

Sejumlah ilmuwan mempopulerkan pemikiran bahwa manu-sia semata-mata merupakan hasil penggumpalan dari molekul-molekul yang tidak berkesadaran. Namun mereka tidak dapat menjelaskan bagaimana molekul-molekul itu bisa merasakan kesenangan dengan melihat orang-orang yang dicintainya, atau merasa sedih atas kematian seseorang.

Sebuah pameran baru-baru ini di Museum Ilmu Pengetahuan Alam (Museum of Natural History) di Los Angeles memamerkan sejumlah botol labu dan gelas kimia. Masing-masing botol labu dan gelas kimia tersebut berisikan salah satu dari zat-zat kimia yang ditemukan pada tubuh manusia. Keterangan yang ada di sana menjelaskan bahwa walaupun zat-zat kimia ini mere-presentasikan semua kandungan dari satu tubuh manusia dalam berat dan proporsi yang tepat, zat-zat kimia itu tidak bisa di-anggap hidup, atau tidak pula ada satu pun rekayasa ilmiah yang mampu membuat zat-zat tersebut menjadi hidup.

Seperti yang dituliskan oleh Michael Polianyi, penulis buku Reaksi-Reaksi Atom (Atomic Reactions),

Ilmu biologi saat ini didasarkan pada asumsi bahwa Anda dapat menjelaskan proses kehidupan dalam istilah-istilah yang berhubungan dengan ilmu kimia dan ilmu fisika; dan tentunya, ilmu fisika dan ilmu kimia yang terutama digambarkan dalam hal-hal berkenaan dengan terjadinya tekanan-tekanan antara partikel-partikel atom. Inilah sebab dari perubahan gambaran kita tentang manusia, dengan menurunkan dia sebagai seorang manusia yang bergerak secara otomatis dengan kesadaran yang kurang atau sebagai seikat nafsu dan hasrat. Inilah alasan me-ngapa sains dapat dilibatkan dengan sangat mudah dalam mendukung kekerasan yang totaliter; inilah alasan me-ngapa sains telah menjadi sumber terbesar bagi hasil pemikiran yang salah dan berbahaya.

Page 14: Kehidupan berasal dari kehidupan

xiv KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Pada saat sekarang ini, banyak ilmuwan sedang menebarkan doktrin bahwa kehidupan berasal dari zat. Karya-karya dan buku-buku teks populer menerima sebagai dalil bahwa kehi-dupan secara berangsur-angsur berasal dari zat-zat kimia, yaitu suatu “sup purba (primordial soup)” yang terdiri dari asam ami-no, protein, dan unsur-unsur penting lainnya. Namun demikian, para ilmuwan tidak mampu memberi bukti tentang hal ini, baik secara eksperimental maupun teoritis. Sebenarnya para ilmuwan ini mempertahankan pendirian mereka terutama didasarkan pada suatu keyakinan, bahkan di dalam menghadapi segala macam sanggahan-sanggahan yang bersifat ilmiah sekalipun. Fisikawan Hubert Yockey telah menunjukkan melalui teori informasi bahwa satu molekul seperti cytochome sekalipun (apalagi organisma-organisma yang kompleks) tidak bisa muncul secara kebetulan dalam kurun waktu sepanjang umur bumi ini: “Walaupun bertentangan dengan ketetapan mantap yang telah ada, orang harus menyimpulkan satu skenario yang menggam-barkan asal-usul kehidupan di muka bumi ini yang terjadi secara kebetulan dan oleh sebab-sebab alami yang dapat diterima berdasarkan pada fakta dan bukan berdasarkan pada keya-kinan yang belum dituliskan.”

Demikian pula, beberapa ilmuwan mengemukakan keya-kinan yang dipegang secara luas bahwasanya matahari, bintang, galaksi-galaksi, dan kehidupan yang memiliki kesadaran tiba-tiba muncul dari sebuah “ledakan besar (big bang).” Dr. Edwin Godwin, seorang ahli biologi dari Universitas Princeton, telah membandingkan kemungkinan-kemungkinan bagi sebuah pla-net seperti planet kita ini berasal dari sebuah “ledakan besar” dengan kemungkinan terwujudnya sebuah kamus lengkap yang berasal dari sebuah ledakan di sebuah perusahaan percetakan.

Ahli bilogi terkemuka, W.H. Thorpe menulis, “Kita mungkin dihadapkan dengan sebuah kemungkinan bahwa asal-usul kehidupan, seperti asal-usul alam semesta ini, menjadi satu rin-tangan yang tak dapat ditembus bagi ilmu pengetahuan dan menjadi suatu pengganjal yang menahan segala upaya untuk mereduksi ilmu biologi ke ilmu kimia dan ilmu fisika.” Dan Albert Einstein menegaskan, “Setiap orang yang terlibat secara sungguh-sungguh dalam upaya mengejar

Page 15: Kehidupan berasal dari kehidupan

xv

ilmu pengetahuan akan menjadi yakin bahwasanya roh adalah jelas atau nyata di dalam hukum-hukum alam semesta ini—roh itu jauh lebih tinggi daripada manusia itu sendiri, dan kita, dengan kekuatan-keku-atan kita yang sederhana haruslah merasa rendah bersahaja.”

Kehidupan Berasal Dari Kehidupan menunjukkan dengan logika sederhana bahwa kehidupan tak bisa direduksi hingga ke atom-atom atau molekul-molekul, dan sang badan itu—tanpa kekuatan hidup, atau roh—tidak akan mampu menghasilkan kehidupan dalam bentuk apa pun. Diharapkan pula bahwa-sanya buku ini akan mendorong para ilmuwan agar membakti-kan diri kembali pada pencarian kebenaran dan pengetahuan yang lebih bersungguh-sungguh dan lebih bersemangat lagi dan dengan demikian akan mengarahkan kembali kecerdasan, akal pikiran, dan karya-karya mereka yang sangat berharga menuju pada kebaikan dunia yang sebenarnya.

— Thoudam Damodara Singh, Ph.D.

Page 16: Kehidupan berasal dari kehidupan

xvi KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 17: Kehidupan berasal dari kehidupan

1

Jalan Pagi PertamaDirekam pada tanggal 18 April 1973,di Taman Cheviot Hill, Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Thoudam Damodara Singh, Karandhara dasa adhikari, Brahmananda Swami

dan mahasiswa lainnya.

Kehidupan di Planet-Planet Lain

SRILA PRABHUPADA: Di matahari dan di bulan pun ada entitas (makhluk) hidup. Apa pendapat para ilmuwan tentang hal ini?

DR. SINGH: Kata mereka tidak ada kehidupan di sana.SRILA PRABHUPADA: Itu tidak masuk akal. Ada kehidupan di

sana.DR. SINGH: Mereka mengatakan bahwa tidak ada kehidupan di

bulan sebab mereka tidak menemukan satu pun kehidupan di sana. SRILA PRABHUPADA: Mengapa mereka percaya hal itu? Planet

bulan tertutupi debu, namun entitas-entitas hidup dapat hidup di dalam debu tersebut. Setiap atmosfer cocok bagi kehidupan—atmosfer apa pun. Oleh karena itu, kitab-kitab Veda(1) menguraikan entitas-entitas hidup sebagai sarva-gatah, yang berarti “ada di dalam segala keadaan.” Entitas hidup tidaklah bersifat material. Walau terpasung dalam satu wadah, yakni badan material, ia tidaklah bersifat material. Namun apabila kita membicarakan tentang atmosfer-atmosfer yang berbeda, maka kita menunjuk pada keadaan-keadaan material yang berbeda.

KARANDHARA: Mereka mengatakan bahwasanya atmosfer bulan tidak cocok bagi kehidupan, tapi semua yang bisa mereka katakan secara logis adalah bahwa atmosfer bulan itu tidak cocok bagi kehidupan sebatas yang mereka ketahui.

SRILA PRABHUPADA: Kitab-kitab Veda mengatakan bahwa entitas hidup tidak memiliki hubungan apa pun dengan hal-hal

1

Page 18: Kehidupan berasal dari kehidupan

material. Ia tidak bisa dibakar, tidak putus dipotong-potong, tidak bisa dikeringkan, tidak basah. Hal ini dibahas di dalam Bhagavad-gita. (2)

DR. SINGH: Para ilmuwan memperluas pengetahuan mereka tentang kehidupan di planet ini, dengan pemikiran bahwa hal itu pasti juga berlaku bagi kehidupan di planet-planet lain.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Mereka terutama memikirkan dirinya sendiri. Mereka berpikir sempit, dalam perihal keadaan-keadaan mereka sendiri. Inilah apa yang kita sebut “Filosofi Dr. Kodok.” [Tertawa.]

Suatu ketika ada seekor kodok yang hidup di dalam sebuah sumur, dan ketika satu temannya memberitahu dia tentang keberadaan Lautan Atlantik, dia bertanya kepada temannya, “Wah, apa itu Lautan Atlantik?”

“Itu adalah kumpulan air yang banyak sekali,” jawab teman-nya.“Seberapa luaskah? Apakah dua kali ukuran sumur ini?”“Oh, tidak, jauh lebih luas,” jawab temannya.“Seberapa lebih luaskah? Sepuluh kali lebih luas?” Dengan cara

seperti inilah si kodok terus memperkirakan luas lautan tersebut. Namun, apa mungkin si kodok akan pernah mengerti tentang luas lautan dengan cara seperti ini? Kemampuan kita, pengalaman, dan kekuatan pemikiran kita selalu terbatas. Pemikiran-pemikiran para ilmuwan tersebut hanyalah membangkitkan filosofi kodok semacam itu.

KARANDHARA: Dasar dari apa yang mereka sebut sebagai “in-tegritas ilmiah” adalah bahwa mereka hanya membicarakan tentang apa yang dapat mereka alami secara langsung.

SRILA PRABHUPADA: Anda boleh jadi membicarakan pengala-man Anda, dan saya membicarakan pengalaman saya. Tapi mengapa saya harus menerima pengalaman Anda? Anda bisa jadi orang bodoh, namun mengapa saya harus menjadi orang bodoh pula? Anda mungkin seekor kodok, namun andaikan-lah saya seekor ikan paus. Mengapa saya harus menganggap sumur Anda sebagai sesuatu yang penting? Anda memiliki cara Anda sendiri dalam memperoleh

Page 19: Kehidupan berasal dari kehidupan

pengetahuan ilmiah, dan saya memiliki cara saya sendiri.DR. SINGH: Karena para ilmuwan itu belum mendeteksi adanya air

di permukaan bulan, maka mereka menyimpulkan bahwa tidak ada satu pun kehidupan yang mampu bertahan di sana.

SRILA PRABHUPADA: Mereka belum melihat keseluruhan per-mukaan bulan. Andaikata seseorang datang kemari dari planet lain, turun di Padang Pasir Arabia dan kemudian pulang kem-bali ke planetnya. Dapatkah dia sampai pada satu kesimpulan lengkap tentang sifat keseluruhan bumi ini? Pengetahuannya tidak lengkap.

KARANDHARA: Mereka memiliki peralatan canggih yang mam-pu mengindera adanya air. Mereka mengatakan bahwa mereka telah membuat alat itu mengorbit bulan, lalu menyimpulkan bahwa bulan tidak memiliki air sehingga tidak ada kehidupan di sana.

SRILA PRABHUPADA: Bahkan di matahari sekalipun, yang sa-ngat jelas sebagai tempat yang tanpa air, ada entitas-entitas hidup. Bagaimana sebatang kaktus dapat tumbuh di padang pasir, yang sudah jelas merupakan tempat yang tanpa air?

KARANDHARA: Kaktus mendapatkan air dari atmosfer.SRILA PRABHUPADA: Ya, karena atmosfer mengandung segala

unsur yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan, yaitu: tanah, air, api, udara, dan eter. Semua unsur ini ada pada apa pun yang bersifat material. Sebagai contoh, di dalam tubuh saya ada air, walau Anda tidak melihatnya. Demikian halnya, Anda tidak melihat api di dalam tubuh saya, namun tubuh saya terasa hangat. Dari manakah kehangatan ini berasal? Anda tidak melihat adanya api. Apakah Anda melihat ada api menyala di dalam tubuh saya? Lalu, dari manakah ke-hangatan itu berasal? Apa jawabannya?

Alam Semesta Di Dalam Atom

SRILA PRABHUPADA: Semua zat adalah kombinasi dari lima unsur kasar (tanah, air, api, udara, dan eter) dan tiga unsur halus (akal pikiran, kecerdasan, dan ego palsu).

KARANDHARA: Menurut ilmu pengetahuan Veda, energi material dimulai dengan ego palsu lalu berkembang menjadi kecerdasan,

Jalan Pagi Pertama

Page 20: Kehidupan berasal dari kehidupan

4 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

kemudian akal pikiran dan kemudian unsur-unsur kasar, yaitu eter, udara, api dan seterusnya. Jadi, unsur-unsur dasar yang sama ada di dalam segala zat. Apakah ini benar?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Ciptaan alam semesta material ini seperti pertumbuhan sebatang pohon beringin(3) yang besar dari sebutir biji yang sangat kecil. Tak seorang pun dapat melihat pohon tersebut pada sebutir biji buah beringin, namun segala unsur pohon itu ada di dalamnya, termasuk ke-cerdasan yang diperlukan. Sebenarnya, badan semua orang hanyalah sebuah sampel alam semesta. Badan Anda dan ba-dan saya adalah berbagai alam semesta. Alam-alam semesta kecil. Oleh karena itu, seluruh delapan unsur material ada di dalam tubuh kita, persis sebagaimana unsur-unsur itu ada di dalam seluruh alam semesta ini. Demikian pula halnya dengan tubuh seekor semut juga merupakan alam semesta yang lain.

KARANDHARA: Bagaimana mengenai atom?SRILA PRABHUPADA: Rumusan yang sama berlaku: semua un-

sur pokok ini ada di dalam atom. Anor aniyam mahato mahiyan [Katha Upanisad 1.2.20]. Ini berarti bahwa baik sesuatu itu sangat besar ataupun sangat kecil, ia tetap terbuat dari unsur-unsur dasar yang sama. Hal ini berlaku di mana pun di dunia material ini. Seperti halnya jam tangan mungil seorang perempuan memiliki semua mesin yang diperlukan bagi kelancaran fungsinya; jadi seekor semut memiliki semua substansi otak yang penting agar ia dapat menangani urusan-urusan atau pekerjaannya dengan baik. Bagaimana hal ini dimungkinkan? Untuk menjawab dengan tepat, Anda harus meneliti jaringan-jaringan otak yang ada pada semut secara saksama. Akan tetapi, Anda tidak mampu melakukannya. Selain itu, ada serangga-serangga yang lebih kecil daripada semut yang tak terhitung jumlahnya. Jadi, pastilah ada satu perencanaan mekanis bagi semua kegiatan detail ini, namun para ilmuwan tidak mampu menemukannya.

Page 21: Kehidupan berasal dari kehidupan

5

Relativitas dan Pengetahuan

SRILA PRABHUPADA: Semua entitas hidup memiliki kecerdas-an yang diperlukan untuk melaksanakan keempat prinsip pokok kehidupan, yaitu: makan, tidur, berhubungan seksual, dan mempertahankan diri. Keempat prinsip pokok ini ada bahkan di dalam atom. Satu-satunya perbedaan dalam diri manusia adalah bahwa dia memiliki kecerdasan tambahan yang dapat digunakan untuk mengerti Tuhan. Inilah perbedaannya. Ahara-nidra-bhaya-maithunam ca samanam etat pa ubhir naranam. Kegiatan makan, tidur, hubungan seks, dan mempertahankan diri ditemukan di mana-mana. Anda melihat pepohonan tumbuh. Di mana pun ada sebuah buhul, maka kulit kayu tidak tumbuh ke arah ini; ia tumbuh ke arah lain. [Srila Prabhupada menggerakkan tangannya untuk menunjukkan bahwa kulit sebatang pohon tidak tumbuh di atas buhul kayu, melainkan tumbuh di sekitarnya.] Pohon itu me-miliki kecerdasan: “Jika aku lewat jalan ini, aku akan teralangi, jadi aku akan lewat jalan yang itu.” Akan tetapi, di manakah matanya? Bagaimana ia bisa melihat? Ia memiliki kecerdasan. Kecerdasan tersebut mungkin tidak sebagus kecerdasan Anda, namun kecerdasan itu adalah juga kecerdasan. Sama halnya, seorang anak kecil juga mempunyai kecerdasan, kendati tidak semaju kecerdasan ayahnya. Seiring berjalannya waktu, ketika anak itu memperoleh badan seperti badan ayahnya, maka kecerdasan anak itu akan berkembang dan diperlihatkan sepenuhnya.

DR. SINGH: Jika demikian, maka kecerdasan itu bersifat relatif.SRILA PRABHUPADA: Ya. Segalanya bersifat relatif. Anda me-

miliki badan Anda, usia hidup Anda, dan kecerdasan Anda, dan semut berkecerdasan semut. Baik kita maupun semut, sama-sama hidup selama seratus tahun, namun jangka waktu seratus tahun kita bersifat relatif terhadap badan jasmani kita. Brahma sekalipun, entitas hidup yang berusia paling panjang di alam semesta ini, hidup selama seratus tahun (seratus tahun Brahma). Bagi kita, masa hidup semut mungkin terasa hanya beberapa hari saja. Demikian pula halnya, di planet-planet lain dengan atmosfer yang berbeda dengan

Jalan Pagi Pertama

Page 22: Kehidupan berasal dari kehidupan

6 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

atmosfer bumi, ada bentuk-bentuk kehidupan yang sesuai dengan kondisi-kondisi tersebut. Akan tetapi, para ilmuwan berusaha me-mandang segalanya menurut keadaan-keadaan relatif planet bumi ini. Hal ini tidak masuk akal. Mengapa kita berbuat de-mikian? Jika seluruh manifestasi alam semesta ini mengikuti hukum relativitas, bagaimana para ilmuwan bisa mengatakan bahwa keadaan-keadaan yang berasal dari planet ini pasti berlaku bagi kehidupan di planet-planet lain?

Kitab-kitab Veda mengajarkan kepada kita bahwa pengetahuan harus selalu dipertimbangkan berkenaan dengan de akala patra. De berarti “keadaan-keadaan,” kala berarti “waktu,” dan patra berarti “obyek.” Kita harus mengerti segalanya dengan mempertimbangkan ketiga unsur ini. Sebagai contoh, seekor ikan hidup dengan sangat nyaman di dalam air, dan kita menggigil berada di tepi laut. Hal ini karena de kala patra yang saya miliki dan de kala patra ikan berbeda. Tapi, jika kita menyimpulkan bahwa burung camar juga akan menggigil kedinginan di dalam air, maka kesimpulan yang demikian adalah sesuatu yang tidak masuk akal; de kala patra bagi burung camar juga berbeda. Ada 8.400.000 jenis kehidupan yang berbeda di dalam manifestasi alam semesta ini, dan masing-masing jenis kehidupan harus menyesuaikan diri pada keadaan-keadaan sekitarnya dengan cara-cara yang berlainan. Di planet ini sekalipun, Anda tidak dapat hidup di Alaska dengan nyaman, walau daerah tersebut juga termasuk wilayah Amerika. Demikian halnya dengan entitas-entitas hidup yang menikmati kehidupan di Alaska, mereka tidaklah datang kemari.

KARANDHARA: Dengan demikian relativitas itu didasarkan pada kondisi individual kita.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Karena itu dikatakan bahwa makanan yang baik bagi satu pihak bisa jadi merupakan racun bagi pihak lain.

BRAHMšNANDASWAMI: Lantaran para ilmuwan tidak dapat bertahan hidup di bulan, mereka berpikir bahwa sesuatu yang lain pun tidak dapat hidup di sana.

Page 23: Kehidupan berasal dari kehidupan

7

8,6 Milyar Tahun Adalah Sehari

DR. SINGH: Persoalan dunia ini adalah bahwa hampir semua orang sedang memikirkan hal-hal yang berkenaan dengan keadaan-keadaan mereka sendiri—dan itu, sesuatu yang ti-dak masuk akal.

MAHASISWA: Seseorang yang tidak pernah keluar dari kam-pung halamannya berpikir bahwa kampungnya itu adalah keseluruhan dunia.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Si kodok selalu berpikir dalam ling-kup hal yang relatif terhadap sumur yang ia tempati. Ia tak memiliki kemampuan untuk berpikir lebih. Lautan itu luas, tapi si kodok memikirkan luas lautan dipandang dari sudut yang relatif dengan bayangan luas yang ada dalam benaknya. Sama halnya, Tuhan sangat besar, namun kita berpikir tentang Tuhan dari segi kebesaran yang relatif, kebesaran yang relatif menurut kita. Ada serangga-serangga tertentu yang dilahirkan pada waktu malam, dan mereka tumbuh berkembang, mela-hirkan keturunan lalu mati—semuanya berlangsung sebelum fajar. Mereka tidak pernah melihat pagi. Jadi, jika mereka menyimpulkan bahwa pagi itu tidak ada, maka itu omong kosong. Demikian pula ketika kita mendengar dari sastra- sastra [kitab-kitab suci yang diwahyukan] bahwa masa hidup Brahma sama dengan berjuta-juta tahun menurut waktu kita, lalu kita tidak percaya hal itu. Kita berkata, “Bagaimana mungkin begitu?” Akan tetapi Bhagavad-gita [8.17] menyebutkan, sahasra-yuga-paryantam ahar yad brahmano viduh: “Empat milyar tiga ratus juta tahun bumi sama dengan dua belas jam waktu Brahma.” Bahkan seorang politisi terkemuka India yang dikenal sebagai seorang cendekiawan Gita yang termasyhur pun menyangkal keterangan ini. Dia mengatakan bahwa itu spekulasi semata. Sungguh kurang ajar! Namun demikian, ia diterima sebagai seorang cendekiawan penting. Inilah persoalannya. Orang-orang yang kurang ajar dan bodoh disahkan sebagai cendekiawan, ilmuwan dan ahli filsafat, dan akibatnya, seluruh dunia tersesat.

Jalan Pagi Pertama

Page 24: Kehidupan berasal dari kehidupan

8 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 25: Kehidupan berasal dari kehidupan

9

Jalan Pagi KeduaDirekam pada tanggal 19 April 1973,di Taman Cheviot Hills, Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Karandhara dasa Adhikari, Brahmananda Swami dan mahasiswa lainnya.

Paham Darwin Punah

SRILA PRABHUPADA: Dunia material ini adalah suatu cam-puran tiga sifat, yaitu sattva, rajas dan tamas (kebaikan, nafsu dan kebodohan), yang mana ketiga sifat itu berlaku di mana-mana. Ketiga sifat ini ada dalam berbagai proporsi pada semua jenis kehidupan. Sebagai contoh, beberapa pohon menghasil-kan buah yang enak, sementara yang lainnya hanya diperuntukkan sebagai kayu bakar. Hal ini disebabkan oleh gabungan dari sifat-sifat alam tertentu. Ketiga sifat ini juga ditemukan pada binatang. Sapi berada dalam sifat kebaikan, singa dalam sifat nafsu, dan kera dalam sifat kebodohan. Menurut Darwin, moyangnya seekor kera. [Tertawa.] Dia telah berteori secara dungu.

DR. SINGH: Darwin mengatakan bahwa beberapa spesies telah punah dalam upaya untuk bertahan hidup. Bagi yang mampu bertahan hidup akan bertahan, namun bagi yang tidak mampu akan punah. Jadi, dia mengatakan bahwa bertahan hidup dan mati berjalan secara berdampingan.

SRILA PRABHUPADA: Tidak ada apa pun yang punah. Kera tidak punah. Nenek moyang Darwin, kera, masih tetap ada hingga kini.

KARANDHARA: Darwin mengatakan pasti ada suatu seleksi alam. Namun seleksi berarti pilihan. Jadi, siapakah yang memilih?

SRILA PRABHUPADA: Itu pasti ada satu sosok. Siapakah yang memperkenankan bertahan hidup dan matinya seseorang? Pastilah ada suatu penguasa dengan kebijakan memberi perintah seperti itu. Itulah dalil pertama kita. Siapa penguasa itu, dijelaskan di dalam

9

Page 26: Kehidupan berasal dari kehidupan

10 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Bhagavad-gita. Krishna bersabda, maya-dhyak ena prak tih: “Alam berjalan di bawah kendali-Ku.” [Bg. 9.10]

DR. SINGH: Darwin juga mengatakan bahwa spesies-spesies yang berbeda tidak tercipta secara bersamaan, melainkan ber-kembang secara bertahap.

SRILA PRABHUPADA: Lalu, apa penjelasannya tentang bagai-mana proses evolusi itu dimulai?

KARANDHARA: Para pendukung paham modern Darwin me-ngatakan bahwa organisme hidup pertama, tercipta secara kimiawi.

SRILA PRABHUPADA: Dan saya mengatakan kepada mereka, “Jika kehidupan berasal dari zat-zat kimia, dan jika ilmu penge-tahuan Anda sangat maju, mengapa Anda tidak mampu men-ciptakan kehidupan secara biokimia di laboratorium Anda?”

Di Masa Depan

KARANDHARA: Mereka mengatakan bahwa mereka akan men-ciptakan kehidupan di masa depan.

SRILA PRABHUPADA: Masa depan apa? Ketika masalah pokok yang sangat penting ini muncul, mereka berkata, “Kami akan melakukannya di masa depan.” Mengapa di masa depan? Itu omong kosong belaka. “Jangan mempercayai masa depan, betapa pun menggiurkannya.” Jika mereka sangat maju, seharusnya mereka tunjukkan sekarang bagaimana kehidupan dapat diciptakan dari zat-zat kimia. Jika mereka tidak mampu melakukannya, apalah arti kemajuan mereka. Mereka sedang membual.

KARANDHARA: Mereka mengatakan bahwa mereka benar-benar berada di ambang penciptaan kehidupan.

SRILA PRABHUPADA: Itu hanyalah satu cara berbeda untuk mengatakan hal yang sama: “Di masa depan.” Para ilmuwan harus mengakui bahwa mereka masih belum mengetahui asal mula kehidupan. Pernyataan bahwa mereka akan segera membuktikan satu asal kehidupan kimiawi adalah sesuatu seperti membayar seseorang dengan selembar cek mundur. Andaikan saya memberi Anda selembar cek mundur senilai sepuluh ribu dolar tetapi

Page 27: Kehidupan berasal dari kehidupan

11

sebenarnya saya tidak punya uang sama sekali. Apa nilai cek tersebut? Para ilmuwan sedang menyatakan bahwa sains mereka sangat menakjubkan, na-mun ketika sebuah contoh mudah diterapkan, contoh yang kita ajukan, mereka mengatakan bahwa mereka akan me-nerima contoh itu nanti. Jika saya mengatakan bahwa saya mempunyai uang berjuta-juta dolar jumlahnya, dan ketika Anda meminta sedikit, saya menjawab, “Ya, sekarang Anda akan saya beri uang banyak dalam bentuk selembar cek mundur. Apakah itu menggembirakan?” Jika Anda cerdas, Anda akan menjawab, “Saat ini berilah saya setidaknya lima dolar tunai jadi saya bisa melihat sesuatu yang nyata.” Demikian halnya, para ilmuwan tidak mampu menciptakan sebatang rumput pun di laboratorium mereka, namun mereka menya-takan bahwa kehidupan tercipta dari zat-zat kimia. Omong kosong apa lagi ini? Apakah tidak ada seorang pun yang mem-pertanyakan hal ini?

KARANDHARA: Mereka mengatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh hukum-hukum kimia.

SRILA PRABHUPADA: Ketika ada seperangkat hukum, maka kita pasti berpikir bahwa seseorang telah membuat hukum itu. Meskipun mereka telah mengantongi segala yang namanya kemajuan, para ilmuwan tetap saja tidak sanggup membuat sebatang rumput pun di laboratorium mereka. Ilmuwan macam apa mereka itu?

DR. SINGH: Mereka mengatakan bahwa dalam analisis akhir, segalanya berasal dari zat. Zat hidup berasal dari zat yang tidak hidup.

SRILA PRABHUPADA: Lalu untuk saat ini dari manakah zat hi-dup ini berasal? Apakah para ilmuwan mengatakan bahwa kehidupan berasal dari zat di masa lalu tetapi tidak di masa sekarang? Dari manakah semut berasal sekarang ini—dari kotoran?

Mata Rantai yang Hilang

DR. SINGH: Sebenarnya ada beberapa teori yang menerangkan bagaimana kehidupan itu berasal dari zat, bagaimana zat hidup itu berasal dari zat yang tidak hidup.

SRILA PRABHUPADA: [Dengan mengelompokkan Dr. Singh

Jalan Pagi Kedua

Page 28: Kehidupan berasal dari kehidupan

12 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

ke dalam peran sebagai seorang ilmuwan materialistik]. Baiklah, ilmuwan, mengapa kehidupan tidak berasal dari zat untuk saat sekarang ini? Anda orang yang tidak jujur. Mengapa kehidupan tidak berasal dari zat saat sekarang ini?

Sebenarnya ilmuwan yang demikian adalah orang yang tidak jujur. Mereka mengatakan secara kekanak-kanakan bahwa kehidupan berasal dari zat, walaupun mereka sama sekali tidak mampu membuktikannya. Gerakan kesadaran Krishna kita akan menyingkap semua orang yang tidak jujur ini. Mereka hanya berlagak. Mengapa mereka tidak segera menciptakan kehidupan? Dahulu mereka berkata, kehidupan berasal dari zat; dan mereka mengatakan bahwa hal ini akan terjadi lagi di masa datang. Mereka bahkan mengatakan bah-wa mereka akan menciptakan kehidupan dari zat. Teori macam apakah ini? Mereka telah menguraikan bahwa kehidupan mulai dari zat. Ini berarti di masa yang telah lalu—“began” (kata kerja bentuk lampau) yang berarti telah mulai. Lalu mengapa sekarang mereka berkata tentang masa depan? Apakah itu tidak bertolak belakang? Mereka sedang mengharapkan masa lampau datang lagi di masa yang akan datang. Ini adalah bualan yang bersifat kekanak-kanakan.

KARANDHARA: Mereka mengatakan bahwa kehidupan berasal dari zat di masa lampau dan mengatakan bahwa mereka akan menciptakan kehidupan dengan cara ini di masa datang.

SRILA PRABHUPADA: Omong kosong apalagi ini? Jika mereka tidak mampu membuktikan bahwa kehidupan berasal dari zat pada saat ini, bagaimana mereka mengetahui kehidupan muncul dengan cara seperti ini di masa lampau?

DR. SINGH: Mereka berasumsi...SRILA PRABHUPADA: Semua orang bisa berasumsi, tapi itu

bukanlah sains. Semua orang bisa mengasumsikan sesuatu. Anda dapat mengasumsikan sesuatu, saya dapat mengasum-sikan sesuatu. Tapi, harus ada bukti. Kita dapat membuktikan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan. Contohnya, seorang ayah menghasilkan keturunan seorang anak. Sang ayah hidup, dan sang anak hidup. Mana bukti dari mereka bahwa seorang ayah dapat berupa

Page 29: Kehidupan berasal dari kehidupan

13

sebongkah batu mati? Mana bukti mereka? Kita dapat dengan mudah membuktikan bahwa ke-hidupan mulai dari kehidupan. Dan kehidupan awal adalah Krishna. Hal itu juga dapat dibuktikan. Tapi, apa buktinya bah-wa seorang anak lahir dari batu? Mereka benar-benar tidak mampu membuktikan bahwa kehidupan berasal dari zat. Mereka mengesampingkan itu demi masa depan. [Tertawa.]

KARANDHARA: Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka se-karang dapat memformulasikan sejumlah asam amino, yang hampir menyerupai organisme-organisme bersel satu. Mereka mengatakan bahwa karena asam-asam ini begitu mirip dengan makhluk hidup, maka pasti hanya ada satu mata rantai yang hilang sebelum mereka mampu menciptakan kehidupan.

SRILA PRABHUPADA: Omong kosong! Mata rantai yang hilang. Saya menantang mereka langsung! [Tertawa.] Mereka tidak mendengarkan tantangan ini. Mata rantai yang hilang itulah tantangan yang saya maksud.

Hadiah Nobel Bagi Seekor Keledai

DR. SINGH: Beberapa ilmuwan berharap bahwa di masa depan mereka akan mampu menciptakan bayi di dalam tabung-tabung percobaan.

SRILA PRABHUPADA: Tabung-tabung percobaan?DR. SINGH: Ya, mereka bermaksud untuk menggabungkan unsur-

unsur pria dan wanita di laboratorium-laboratorium biologis.SRILA PRABHUPADA: Jika mereka mulai dengan makhluk-

makhluk hidup, apa kegunaan tabung percobaan itu? Tabung tersebut hanyalah sebuah tempat bagi gabungan yang dimaksud, dan seperti itu pula kegunaan rahim. Penghargaan apa yang perlu diberikan kepada para ilmuwan itu jika hal ini telah dilakukan di dalam tabung uji buatan alam?

KARANDHARA: Hal tersebut telah dilakukan oleh alam, namun apabila seorang ilmuwan melakukan hal itu, maka orang akan memberikan Hadiah Nobel kepadanya.

SRILA PRABHUPADA: Ya, hal demikian dinyatakan di dalam

Jalan Pagi Kedua

Page 30: Kehidupan berasal dari kehidupan

14 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Srimad Bhagavatam: va-vi -varaho ra-kharaih sastutah purusah pasuh.(4) Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang memuji manusia-manusia yang seperti binatang tidaklah lebih baik daripada anjing, babi, unta, dan keledai. Sva berarti “anjing,” vid-varaha berarti “babi yang makan kotoran,” u ˜ra berarti “unta,” dan khara berarti “keledai.” Jika Hadiah Nobel diberikan kepada seorang ilmuwan yang merupakan orang kurang ajar, maka orang-orang yang duduk dalam komite pemberi hadiah tersebut tidaklah lebih baik daripada anjing, babi, unta, dan keledai. Kita tidak menganggap mereka manusia. Seekor binatang dipuji oleh binatang lainnya. Di mana letak nilai kebanggaan untuk hal semacam itu? Jika orang-orang yang duduk di dalam komite itu tidak lebih baik da-ripada binatang, siapa pun yang menerima Hadiah Nobel di bidang sains adalah orang bodoh nomor wahid, sebab dia dipuji oleh para binatang, bukan oleh manusia.

DR. SINGH: Bagi beberapa ilmuwan, Hadiah Nobel adalah hal yang paling istimewa.

SRILA PRABHUPADA: Mereka adalah orang yang tidak jujur. Mereka sedang membual, dan karena mereka sedang bermain kata-kata, maka orang lain dalam keadaan tersesat.

BRAHMšNANDA SWAMI: Nobel adalah orang yang menemu-kan dinamit.

SRILA PRABHUPADA: Dia telah menciptakan kemalangan be-sar, dan telah meninggalkan uangnya untuk menciptakan kemalangan lebih lanjut. [Tertawa.]

BRAHMšNANDA SWAMI: Gita menyebutkan bahwa orang-orang jahat melakukan tindakan-tindakan yang bertujuan untuk menghancurkan dunia.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Ugra-karmasah kayaya jagato ‘hitah [Bg. 16.9] Mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang diperuntukkan bagi ketidakberuntungan dan kehancuran dunia.

Page 31: Kehidupan berasal dari kehidupan

15

Perbedaan Antara Yang Hidup dan Yang Tidak Hidup

[Srila Prabhupada mengarahkan tongkatnya menunjuk pada sebatang pohon-mati.]

SRILA PRABHUPADA: Sebelumnya, daun-daun dan ranting-ranting tumbuh dari pohon ini. Sekarang, tunas-tunas dan ranting tersebut tidak lagi tumbuh. Bagaimana para ilmuwan menjelaskan hal ini?

KARANDHARA: Mereka akan mengatakan bahwa komposisi kimiawi pohon ini telah berubah.

SRILA PRABHUPADA: Untuk membuktikan teori itu, mereka harus bisa memasukkan zat-zat kimia yang tepat untuk mem-buat cabang-cabang dan daun-daun tumbuh lagi. Metode ilmiah meliputi observasi, hipotesa, dan kemudian pembuktian. Dengan demikian teori tersebut menjadi sempurna. Tapi, para ilmuwan sungguh-sungguh tidak sanggup membuktikan di laboratorium-laboratorium mereka bahwa kehidupan berasal dari zat. Mereka hanya mengamati dan kemudian mengobral kata-kata yang tak masuk akal. Mereka seperti anak-anak. Di masa kanak-kanak, kita mengamati sebuah kotak gramo-phone dan berpikir bahwa di dalam kotak itu ada seseorang yang sedang menyanyi, yaitu seorang manusia listrik. Kita mengira pasti ada seorang manusia listrik atau semacam hantu di dalam kotak tersebut. [Tertawa.]

DR. SINGH: Salah satu pertanyaan populer yang muncul saat kita mulai belajar biologi adalah “Apa perbedaan antara suatu organisme hidup dan organisme tidak hidup?” Buku-buku pelajaran mengatakan bahwa ciri-ciri utama yang membedakan keduanya adalah bahwa makhluk hidup dapat bergerak dan menghasilkan keturunan, sedangkan benda mati tidak dapat melakukan kedua hal tersebut. Namun, buku-buku tersebut tidak pernah membicarakan tentang sifat dasar dari roh atau tentang kesadaran dari entitas hidup.

SRILA PRABHUPADA: Kesadaranlah yang merupakan tanda utama adanya kehidupan. Hanya karena adanya kesadaran maka satu entitas hidup dapat bergerak dan menghasilkan keturunan.

Jalan Pagi Kedua

Page 32: Kehidupan berasal dari kehidupan

16 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Oleh karena seseorang berada dalam keadaan sadar, maka dia berpikir tentang perkawinan dan tentang menghasilkan anak. Dan kesadaran yang asli dijelaskan di dalam Veda: tad aik ata bahu syam [Chandogya Upanisad 6.2.3]. Ini berarti bahwa Tuhan, insan sadar yang sejati, ber-sabda, “Aku akan menjadi banyak.” Tanpa kesadaran, maka tidak memungkinkan ada hasil yang diperoleh.

Daya Hidup yang Individual

SRILA PRABHUPADA: Tukang kebun menyirami pepohonan yang hijau dengan air, jadi mengapa mereka tidak menyirami pohon yang mati ini dan membuatnya hijau kembali?

DR. SINGH: Berdasarkan pengalaman, mereka tahu bahwa po-hon yang mati itu tidak akan tumbuh lagi.

SRILA PRABHUPADA: Lalu unsur apa yang kurang? Para ilmu-wan mengatakan bahwa zat-zat kimia adalah penyebab ke-hidupan, sementara semua zat kimia yang ada pada saat pohon itu masih hidup, masih ada. Dan zat-zat kimia ini masih men-dukung kehidupan banyak entitas seperti mikroba dan serangga. Jadi, mereka tidak dapat mengatakan bahwa daya hidup yang ada di pohon itu yang kurang. Daya hidup ter-sebut tetap ada.

DR. SINGH: Tapi, bagaimana tentang daya hidup pohon itu sendiri?SRILA PRABHUPADA: Ya, itulah bedanya. Daya hidup itu ber-

sifat individu, dan entitas hidup dari pohon tersebut telah pergi. Inilah hal yang sebenarnya, mengingat bahwa semua zat kimia yang diperlukan untuk mendukung kehidupan itu masih ada di sana, tapi pohon tersebut mati.

Ini satu contoh lagi. Andaikata saya tinggal di sebuah apar-temen, dan kemudian saya meninggalkannya. Saya telah pergi, tetapi ada banyak entitas hidup lainnya yang tetap tinggal di sana, yaitu semut, laba-laba, dsb. Jadi, tidak benar bahwa hanya lantaran saya telah meninggalkan apartemen itu, lantas apartemen itu tidak dapat lagi menampung kehidupan. Enti-tas hidup yang lainnya masih tetap tinggal di sana. Singkatnya, hanya saya, sebagai satu makhluk hidup individu, yang pergi. Zat-zat kimia yang ada pada pohon itu

Page 33: Kehidupan berasal dari kehidupan

17

seperti apartemen ter-sebut: semua itu hanyalah lingkungan bagi kekuatan indi-vidu—sang roh—dalam melakukan suatu aktivitas. Dan sang roh adalah satu individu. Saya adalah satu individu, dan oleh karena itu saya mungkin meninggalkan apartemen tersebut. Demikian halnya dengan mikroba. Mikroba-mikroba tersebut juga indi-vidu-individu; mereka memiliki kesadaran individu. Jika mereka sedang bergerak menuju suatu arah namun entah karena sesuatu hal mendapat halangan, mereka akan berpikir, “Biar aku lewat jalan lain saja.” Mereka memiliki personalitas.

KARANDHARA: Namun di dalam satu badan yang mati tidak ada personalitas.

SRILA PRABHUPADA: Ini menunjukkan bahwa roh individu telah meninggalkan badan itu. Sang roh telah pergi, dan oleh karena itu, pohon tersebut tidak tumbuh.

DR. SINGH: Di dalam badan yang hidup, Srila Prabhupada, ada makhluk-makhluk hidup kecil yang tak terhitung jum-lahnya, tapi sang diri individu yang memiliki badan itu juga tinggal di sana. Apakah itu benar?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Di dalam badan saya ini ada berjuta-juta entitas hidup. Di dalam usus saya ada banyak cacing. Jika mereka menjadi kuat, maka apa pun yang saya makan, mereka makan, dan saya tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari makanan itu. Karena itu, orang-orang yang ususnya penuh cacing tambang makan sangat banyak tapi tidak pernah gemuk. Mereka kurus, dan mereka merasa sangat lapar, karena entitas-entitas hidup yang kecil ini memakan makanan mereka. Jadi, ada beribu-ribu dan berjuta-juta entitas hidup di dalam badan saya ini—mereka adalah individu-individu, dan saya adalah satu individu—namun saya pemilik badan ini, seperti halnya saya mungkin sebagai pemilik dari sebuah kebun yang di dalamnya ada berjuta-juta entitas hidup yang tinggal di sana.

MAHASISWA: Jadi, jika saya makan Krishna-prasada [makanan yang telah dipersembahkan kepada Sri Krishna], apakah entitas-entitas hidup di dalam badan saya juga makan prasada?

Jalan Pagi Kedua

Page 34: Kehidupan berasal dari kehidupan

18 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

SRILA PRABHUPADA: Ya. Anda adalah orang yang penuh ke-bajikan. [Tertawa.] Anda makan Krishna-prasada untuk makhluk lainnya.

KARANDHARA: Kerja untuk kesejahteraan sosial.SRILA PRABHUPADA: Ya, namun ada begitu banyak makanan di

dalam badan Anda untuk mereka makan, sehingga Anda tidak perlu melakukan suatu upaya tersendiri untuk memberi mereka makan.

Sedikit Kata, Banyak Penyelesaian

SRILA PRABHUPADA: Roh individu tidak pernah hilang. Dia tidak mati, ataupun dilahirkan. Dia hanya berganti badan dari satu badan ke badan lain, seperti halnya orang berganti pa-kaian. Ini ilmu pengetahuan yang sempurna.

DR. SINGH: Tapi, mengapa para ilmuwan tidak menerima hal ini?SRILA PRABHUPADA: Mereka bukanlah orang baik-baik.

Me-reka tidak beriman. Bahkan mereka bukan orang-orang ter-hormat. Dalam keadaan-keadaan yang sesuai, orang-orang baik akan memiliki rasa segan atau rasa malu. Akan tetapi, orang-orang semacam ilmuwan itu tidak memiliki rasa malu. Mereka tidak mampu menjawab tantangan-tantangan kita dengan benar. Sekalipun demikian, tanpa rasa malu mereka menyatakan diri sebagai ilmuwan dan menyatakan akan menciptakan kehidupan. Mereka bahkan bukan orang-orang terhormat. Paling tidak saya menganggap mereka seperti itu. Seorang pria terhormat akan merasa malu untuk membica-rakan sesuatu yang tidak masuk akal.

DR. SINGH: Mereka tidak berpikir sebelum bicara.SRILA PRABHUPADA: Itu berarti bahwa mereka bukan manu-sia.

Seorang manusia berpikir dua kali sebelum mengatakan sesuatu. Pemahaman tentang adanya kehidupan di dalam badan telah dibuat menjadi mudah untuk mengerti oleh Sri Krishna. Krishna bersabda:

dehino ‘smin yathä dehe kaumäraà yauvanaà jarätathä dehäntara-präptir dhéras tatra na muhyati

Page 35: Kehidupan berasal dari kehidupan

19

“Seperti halnya roh yang terkurung di dalam badan terus-menerus berpindah di dalam badan ini, dari masa remaja ke masa dewasa hingga usia tua, demikian halnya sang roh berpindah masuk ke dalam badan yang lain pada saat kematian. Roh yang insaf-diri tidak dibingungkan oleh pergantian seperti itu.” (Bg. 2.13) Dalam dua kalimat ini, Krishna memecahkan seluruh persoalan biologi. Itulah pengetahuan. Sedikit kata, banyak penyelesaian. Berjilid-jilid buku menguraikan tentang sesuatu yang tidak masuk akal dan tanpa makna. Para ilmu-wan materialistik itu seperti kodok yang sedang berkuak-kuak: ka-ka-ka, ka-ka-ka. [Srila Prabhupada menirukan bunyi kodok ngorek, dan yang lainnya tertawa.] Kodok-kodok itu sedang berpikir, “Wah, kita sedang bercakap-cakap dengan gembira,” tapi akibatnya ular menemukan mereka dan ber-kata, “Wah, ini ada kodok yang enak!” [Srila Prabhupada menirukan suara seekor ular yang sedang makan kodok.] Bup! Habislah. Apabila kematian datang, maka segalanya berakhir. Para ilmuwan materialistik itu sedang berkuak-kuak—ka-ka-ka—namun saat kematian datang, industri ilmiah mereka berakhir, dan mereka menjadi anjing, kucing atau sesuatu semacam itu.

Jalan Pagi Kedua

Page 36: Kehidupan berasal dari kehidupan

20 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 37: Kehidupan berasal dari kehidupan

21

Jalan Pagi KetigaDirekam pada tanggal 28 April 1973,di Taman Cheviot Hills, Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Karandhara dasa adhikari dan para mahasiswa yang lain.

Ilmuwan Sebagai Pencuri

SRILA PRABHUPADA: [Sambil memegang sekuntum bunga ma-war]: Mampukah ilmuwan menciptakan sekuntum bunga seperti ini di dalam laboratorium?

DR. SINGH: Itu tidak mungkin.SRILA PRABHUPADA: Tidak, tidaklah mungkin. Lihatlah betapa

mengagumkannya kerja energi Krishna! Tak seorang ilmu-wan pun mampu menciptakan sekuntum bunga seperti ini di laboratorium. Mereka tidak dapat menciptakan bahkan beberapa butir pasir sekalipun, kendati demikian mereka menyatakan diri memiliki kecerdasan paling maju di alam semesta ini. Itu bodoh.

DR. SINGH: Mereka mengambil zat dari Krishna, memanipulasi-nya, dan kemudian menyatakan bahwa mereka telah mencip-takan sesuatu yang luar biasa.

SRILA PRABHUPADA: Paling tidak jika mereka mau mengakui bahwa mereka telah mengambil zat dari Krishna, maka itu bagus. Kita mengerti bahwa segalanya berasal dari Krishna.

DR. SINGH: Tapi, mereka tidak akan mengakui bahwa mereka sedang mengambil sesuatu dari Krishna. Sebaliknya mereka mengatakan bahwa mereka-lah pencipta.

SRILA PRABHUPADA: Bagaimana mereka menciptakan sesu-atu? Mereka mengambil pasir dan mencampurnya dengan be-berapa zat kimia lalu membuatnya menjadi kaca. Mereka tidak menciptakan pasir ataupun zat-zat kimia tersebut; mereka mengambil pasir dan zat-zat kimia itu dari tanah. Bagaimana mereka menciptakan

21

Page 38: Kehidupan berasal dari kehidupan

22 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

sesuatu?DR. SINGH: Mereka berkata, “Kami telah mengambil bahan-bahan

dari alam.”SRILA PRABHUPADA: “Dari alam” berarti dari satu personal.

Mereka telah mengambil dari alam, namun demikian mereka adalah pencuri karena segala yang ada di alam ini adalah milik Krishna. Isavasyam idam sarvam: “Segalanya adalah ciptaan Tuhan.” [Isopanisad 1] Di dalam Bhagavad-gita Krishna menyatakan bahwa jika seseorang tidak melakukan yajña [korban suci], maka dia pencuri. Yajña berarti pengakuan bahwa benda-benda telah diambil dari Krishna. Kita seharusnya berpikir, “Krishna, Engkau telah memberi kami banyak hal untuk keperluan hidup kami.” Pengakuan inilah yang Krishna inginkan; itu saja. Kalau tidak, apa yang dapat Krishna harapkan dari Anda? Apa-lah artinya Anda di hadapan Krishna? Kita harus mengakui kebaikan Krishna. Oleh karena itu, sebelum makan kita mempersembahkan makanan kepada Krishna, dan berdoa, “Krishna, Engkau telah memberi kami makanan yang enak ini, jadi pertama-tama Engkau yang menikmatinya.” Lalu kita me-makannya.

Krishna tidaklah lapar, meskipun demikian Krishna dapat makan seluruh dunia dan kemudian menciptakan lagi persis seperti sebelumnya. Purnasya purnam adaya purnam evaya I yate [Isopanisad Ayat Pendahuluan]. Krishna Maha-sempurna sehingga jika Anda mengambil semua energi Krishna dari Krishna, semua energi semula tetap ada pada Krishna. Itu adalah kekekalan energi yang sempurna.

Asal Usul Alam

DR. SINGH: Ada satu jurnal ilmiah yang disebut Nature. Jurnal itu memuat artikel-artikel mengenai produk-produk alam seperti tanaman, bunga dan mineral, namun jurnal tersebut tidak menyebutkan Tuhan.

SRILA PRABHUPADA: Kita mungkin benar mengamati bahwa tanaman dihasilkan oleh alam. Akan tetapi pertanyaan selanjutnya

Page 39: Kehidupan berasal dari kehidupan

23

yang harus diajukan adalah, “Siapakah yang telah menghasilkan alam?” Menanyakan hal ini adalah kecerdasan sejati.

DR. SINGH: Mereka pada umumnya tidak berpikir tentang hal ini.SRILA PRABHUPADA: Jika demikian, mereka itu bodoh. Dari

manakah alam ini berasal? Begitu kita membicarakan tentang alam, maka pertanyaan selanjutnya yang semestinya adalah, “Milik siapakah alam tersebut?” Bukankah demikian? Sebagai contoh, saya membicarakan tentang sifat saya, dan Anda membicarakan sifat Anda. Oleh karena itu, seketika kita membicarakan alam, maka pertanyaan selanjutnya seharusnya, “Milik siapakah alam itu?” Alam berarti energi. Dan saat kita membicarakan energi, maka kita harus mencari tahu sumber energi itu. Sebagai contoh, jika Anda membicarakan energi listrik, maka Anda harus menerima keberadaan sumbernya, pembangkit listrik. Bagaimana Anda bisa menolak hal tersebut? Listrik tidak berasal dari kita secara otomatis. Demikian halnya dengan alam tidak sedang bekerja secara otomatis; ia berada di bawah kendali Krishna.

MAHASISWA: Di dalam kitab-kitab Veda dinyatakan bahwa energi material bekerja di bawah arahan Krishna.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Begitu Anda berbicara tentang energi, maka haruslah ada sumber energi.

Fatamorgana Dunia Material

KARANDHARA: Para geolog mempelajari lapisan-lapisan bumi untuk melacak asal usul bumi.

SRILA PRABHUPADA: Akan tetapi kerak bumi ini sedang dicip-takan dan dihancurkan pada setiap saat. Saat sekarang lapisan-lapisan itu begini, dan setengah jam kemudian lapisan-lapisan itu akan berbeda. Lapisan-lapisan itu adalah jagat, selalu berubah. Krishna menyatakan di dalam Bhagavad-gita [8.4], adhibhutam kraro bhavah: “Alam fisik dikenal selalu berubah.” Oleh karena itu, orang tidak akan mampu menemukan sumber dari segala energi hanya dengan mengamati energi itu sendiri. Sekarang lapisan-lapisan bumi mungkin hitam, kemudian mungkin menjadi putih,

Jalan Pagi Ketiga

Page 40: Kehidupan berasal dari kehidupan

24 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dan kemudian hitam lagi. Jadi para geolog itu mempelajari warna hitam, lalu warna putih, hitam lagi, dan seterusnya. Inilah yang disebut punahpuna carvita-carva-sanam, “mengunyah sesuatu yang telah dikunyah.”(5) Sekarang suasana terasa dingin, pada tengah hari akan menjadi hangat, dan pada malam hari akan menjadi dingin lagi. Demikian halnya seluruh manifestasi kosmik material ini menjadi sasaran bagi berbagai macam perubahan. Badan-badan kita pun sedang berubah. Segalanya sedang berubah. Namun, apa keabadian di balik perubahan ini? Itulah pokok bahasan pengetahuan yang sejati. Para ilmuwan tidak menemukan keabadian tersebut, dan oleh karenanya, mereka kecewa. Mereka berpikir bahwa latar belakang segalanya adalah kehampaan, kosong. Mereka berpikir bahwa keabadian itu kosong. Dan apabila mereka ditanya dari mana kekosongan ini berasal, mereka berkata, “Ia tidak berasal dari apa pun.” Jadi kita harus bertanya kepada mereka, “Bagaimana keanekaragaman itu terjadi?” Kesimpulan Veda adalah bahwa kea-nekaragaman itu abadi, walaupun keanekaragaman yang selalu berubah yang dipelajari oleh para ilmuwan di dunia material ini bersifat sementara. Keanekaragaman ini adalah keanekaragaman bayangan. Keanekaragaman sejati ada secara abadi di Dunia Spiritual.

DR. SINGH: Jadi alam semesta material ini adalah seperti sebuah fatamorgana?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Andaikata saya merasa melihat air di padang pasir ketika tidak ada air di sana. Ini sebuah ilusi. Air itu benar adanya, tetapi bukan dalam fatamorgana. Demikian pula halnya dengan keanekaragaman material yang kita lihat—keanekaragaman kenikmatan—adalah seperti fatamorgana itu. Kita, entitas-entitas hidup, dimaksudkan untuk menikmati, berbahagia, namun kita sedang mencari kenik-matan di tempat yang salah—dalam sebuah ilusi. Kita seperti binatang padang pasir yang mengejar-ngejar air dalam sebuah fatamorgana dan akhirnya mati kehausan. Mereka tidak dapat menghilangkan dahaganya dengan bayangan air seperti itu. Sama halnya dengan kita yang sedang berusaha menciptakan

Page 41: Kehidupan berasal dari kehidupan

25

banyak barang atau alat untuk memuaskan rasa haus kita terhadap kebahagiaan, tetapi kita sedang dibingungkan pada tiap kesempatan karena kehidupan material merupakan sebuah ilusi. Oleh karena itu, kecerdasan sejati artinya bertanya, “Dimanakah realita itu? Dimanakah hakikat kekal di balik ilusi tersebut?” Jika kita dapat mengetahui hal itu, maka kita dapat merasakan kenikmatan sejati.

Jalan Pagi Ketiga

Page 42: Kehidupan berasal dari kehidupan

26 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 43: Kehidupan berasal dari kehidupan

27

Jalan Pagi KeempatDirekam pada tanggal 29 April 1973,di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Brahmananda Swami, Karandhara dasa Adhikari

dan mahasiswa yang lain.

Kemajuan Para Keledai

SRILA PRABHUPADA: Semua orang sedang menderita di dunia material ini, dan kemajuan ilmiah berarti bahwa para ilmuwan sedang menciptakan satu keadaan yang jauh lebih menya-kitkan. Hanya itu. Mereka tidak sedang membuat perbaikan-perbaikan apa pun. Bhaktivinoda Takur(6) menegaskan hal ini dengan mengatakan, moha janamiya, anitiya sarsare, jivake karaye gadha: “Disebabkan oleh yang namanya saja kemajuan-kemajuan ilmiah, sang ilmuwan telah menjadi keledai.” Selain itu, dia menjadi keledai yang semakin baik, dan bukan yang lain. Tentu, diperlukan kerja keras seperti seekor keledai, untuk membangun sebuah gedung pencakar langit. Dia mungkin menjadi buruh sepanjang hidupnya demi gedung pencakar langit tersebut, tapi pada akhirnya dia pasti mati. Dia tidak bisa terus tinggal di gedungnya; dia akan didepak keluar dari gedung pencakar langit itu, sebab kehidupan material ini tidaklah abadi. Para ilmuwan terus-menerus melakukan riset, dan jika Anda bertanya kepada mereka apa yang sedang mereka kerjakan, mereka berkata, “Oh, itu untuk generasi selanjutnya, untuk masa depan.” Akan tetapi saya berkata, “Bagaimana dengan Anda? Bagaimana dengan gedung pencakar langit Anda? Jika dalam kehidupan berikutnya Anda akan menjadi sebatang pohon, lalu apa yang akan Anda lakukan terhadap generasi penerus Anda?” Dia tidak lain daripada seekor keledai. Dia tidak tahu bahwa dia akan berdiri di depan gedung pencakar langit miliknya selama sepuluh

27

Page 44: Kehidupan berasal dari kehidupan

ribu tahun. Dan bagaimana dengan generasi penerus? Jika tidak ada bensin, apa yang akan dilakukan oleh generasi selanjutnya? Dan bagaimana generasi berikutnya akan mem-bantu dia jika dia akan menjadi kucing, anjing atau sebatang pohon?

Para ilmuwan itu—dan semua yang lain—mestinya ber-usaha keras untuk mencapai keterbebasan dari berulangnya kelahiran dan kematian. Namun sebaliknya, semua orang menjadi semakin terjerat dalam siklus kelahiran dan kematian. Bhave ‘smin kli yamananam avidya-kama-karmabhih. Ini satu kutipan dari Srimad Bhagavatam [1.8.35]. Keseluruhan kehidupan material dijelaskan dalam satu baris kutipan ini. Ini adalah sastra. Satu baris ini senilai ribuan tahun karya penelitian. Kutipan ini menerangkan bagaimana entitas hidup menerima kelahiran di dunia material ini, dari mana ia berasal, ke mana ia akan menuju, perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan, dan banyak hal penting lain-nya. Kata-kata bhave ‘smin klisyamananam berarti perjuangan untuk hidup. Mengapa terjadi perjuangan seperti ini? Karena avidya, kebodohan. Dan apakah sifat dasar kebodohan itu? Kama-karmabhih, dipaksa bekerja hanya demi indera-indera, atau dengan kata lain, terjerat dalam kepuasan inderawi.

MAHASISWA: Jadi, apakah benar bahwa riset ilmiah modern menambah permintaan-permintaan badan karena pada akhirnya ilmuwan bekerja untuk memuaskan indera-indera mate-rialnya?

SRILA PRABHUPADA: Ya.

Sulap Kata-Kata dan Krisis Dunia

SRILA PRABHUPADA: Dikatakan di dalam kitab-kitab Veda, yasmin vijñate sarvam evah vijñatah bhavati: “Jika seseorang mengetahui Kebenaran Yang Sempurna, maka segala hal yang lain menjadi diketahui.” Saya bukanlah orang yang bergelar Ph.D., tapi saya sanggup menantang para ilmuwan itu. Mengapa? Karena saya mengenal Krishna, Kebenaran Yang Sempurna. Yasmin sthito na duhkhena gurusapi vicalyate: “Jika seseorang berada dalam kesadaran Krishna, sekalipun ia berada dalam malapetaka

Page 45: Kehidupan berasal dari kehidupan

yang paling dahsyat, ia tidak akan terganggu sedikit pun.” [Bg. 6.22] Srimad Bhagavatam [1.5.22] menyatakan, avicyuto ‘rthah kavibhir nirpito yad uttama-loka-gusanuvarsanam: “Insan-insan mulia menetapkan bahwa kesadaran Krishna adalah kesempurnaan hidup.” Jenis pengetahuan ini perlu dimiliki. Bukan lantas kita melakukan suatu penelitian, mengemukakan sebuah teori, dan setelah lima belas tahun berlalu, kemudian berkata, “Tidak, tidak, teori itu tidak benar—hal itu, hal lain.” Itu bukanlah sains; itu permainan anak kecil.

DR. SINGH: Itulah cara untuk menemukan sesuatu—melalui penelitian.

SRILA PRABHUPADA: Dan apa ongkos dari penelitian tersebut? Penelitian atau riset itu adalah metode ilmiah untuk mengeruk uang dari orang lain, hanya itu. Dengan kata lain, itu adalah penipuan. Para ilmuwan mengemukakan sulap kata-kata seperti plutonium, photons, hidrogen dan oksigen, tapi kebaikan apakah yang bisa didapat dari hal ini? Ketika orang-orang mendengar kata-kata yang dipoles seperti ini, apa yang bisa mereka katakan? Seorang ilmuwan menerangkan sesuatu dengan panjang lebar, dan kemudian orang kurang ajar lainnya mendukung hal itu dan menerangkannya kembali, tapi dengan cara yang berbeda, dengan kata-kata yang berbeda pula. Dan pada saat yang sama fenomena tersebut adalah yang sama saja. Kemajuan apakah yang telah diraih? Mereka hanya menghasilkan berjilid-jilid buku. Sekarang ini ada persoalan bahan bakar minyak. Para ilmuwan telah menciptakan persoalan itu. Jika pasokan bensin berkurang, lalu apa yang akan dilakukan oleh orang-orang kurang ajar ini? Mereka tidak berdaya untuk berbuat sesuatu terrkait hal itu.

Timbunan Debu Miliaran Dolar

SRILA PRABHUPADA: Sekarang ini terjadi kelangkaan air di India, tapi apa upaya para ilmuwan berkenaan dengan hal tersebut? Ada air yang jauh lebih dari cukup di dunia ini, jadi mengapa para ilmuwan tidak membawa air ke tempat di mana air sangat diperlukan?

Jalan Pagi Keempat

Page 46: Kehidupan berasal dari kehidupan

30 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Mereka semestinya segera menangani irigasi. Sebaliknya, mereka pergi ke bulan, planet berdebu, untuk membuatnya menjadi subur. Mengapa mereka tidak mengairi planet ini? Air laut melimpah, jadi mengapa mereka tidak mengairi Gurun Sahara atau Gurun Arabia atau Gurun Rajasthan? “Ya, di masa depan,” kata mereka. “Kami sedang berusaha.” Dengan bangga mereka segera berkata, “Ya, ya. Kami sedang berusaha.” Di dalam Bhagavad-gita dikatakan bahwa apabila seseorang sibuk dalam urusan memuaskan keinginan-keinginan yang tidak semestinya, kecerdasannya hilang (kamais tais tair h ta-jñanah).

Proyek ke bulan ini bersifat kekanak-kanakan. Orang-orang yang ingin pergi ke bulan itu bagaikan anak-anak yang sedang merengek. Seorang anak merengek, “Ibu, ambilkan aku bulan,” jadi sang ibu memberi anak tersebut sebuah cermin dan berkata, “Ini bulan, anakku sayang.” Dan si anak mengambil cermin itu, melihat bulan dalam cermin tersebut dan berkata, “Wah, aku punya bulan.” Celakanya, ini bukan hanya sebuah kisah.

KARANDHARA: Setelah menghabiskan semua dana untuk pergi ke bulan dan hanya membawa pulang beberapa bebatuan, orang-orang yang ada di proyek luar angkasa memutuskan bahwa tidak ada lagi yang perlu dilakukan di sana.

BRAHMANANDA SWAMI: Sekarang mereka ingin pergi ke planet yang lain, tapi mereka kekurangan dana. Pergi ke planet-planet lain menelan biaya jutaan dan milyaran dolar.

SRILA PRABHUPADA: Rakyat bekerja banting tulang sementara pemerintahan yang bejat menarik pajak dan membelanjakan uang pajak tersebut bukan pada tempatnya. Sungguh sangat tidak simpatik apabila uang yang sulit diperoleh, yang berasal dari masyarakat luas itu, dihamburkan dengan amat tololnya. Sekarang ini para pemimpin sedang mengemukakan omong kosong lainnya: “Jangan khawatir, kita akan pergi ke planet lain. Sekarang kita akan membawa lebih banyak debu sebagai oleh-oleh. Kita akan membawa berton-ton debu. Oh, ya, kini kita akan mempunyai berton-ton debu.”

Page 47: Kehidupan berasal dari kehidupan

31

DR. SINGH: Mereka percaya mungkin ada kehidupan di Mars.SRILA PRABHUPADA: Mereka mungkin percaya atau mungkin

tidak. Apa bedanya? Kehidupan itu ada di sini, namun orang-orang sedang berselisih. Anggap saja ada kehidupan di Mars. Tak diragukan lagi, di Mars ada kehidupan. Namun apa yang akan kita dapatkan dari hal ini?

DR. SINGH: Orang-orang sangat ingin tahu apa yang terjadi di sana. SRILA PRABHUPADA: Itu berarti bahwa demi keingintahuan yang

kekanak-kanakan, mereka harus menghabiskan uang yang luar biasa banyaknya. Hanya demi kesenangan. Dan apabila mereka diminta untuk membantu salah satu dari sekian banyak negara yang tertimpa kemiskinan, mereka berkata, “Tidak. Tidak ada uang.” Anda lihat itu?

Filsafat Sankya dan Sains Modern

DR. SINGH: Srila Prabhupada, dapatkah kami mendengarkan sedikit tentang filsafat Sankya?

SRILA PRABHUPADA: Sebenarnya ada dua macam filsafat Sankya: filsafat Sankya kuno yang pada mulanya diajarkan oleh Srila Kapiladeva, dan filsafat Sankya modern yang baru-baru ini diajarkan oleh seorang ateis Kapila. Sankya dari Srila Kapila menerangkan cara untuk terlepas dari zat dan mencari Sri Visnu di hati. Sankya ini sebenarnya adalah sebuah proses pelayanan suci. Namun filsafat Sankya modern hanya menganalisis dunia material ini ke dalam berbagai elemennya. Dalam hal tersebut, filsafat Sankya modern hanyalah seperti riset ilmiah modern. Sankya berarti “menghitung.” Sampai taraf tertentu kita adalah filsuf Sankya sebab kita menghitung unsur-unsur material: ini tanah, ini api, ini udara, ini eter. Selanjutnya, saya dapat menghitung pikiran saya, kecerdasan saya, dan ego saya. Namun demikian, melampaui ego, saya tidak dapat menghitungnya. Tapi Krishna bersabda bahwa ada sesuatu yang melampaui ego tersebut, dan itu adalah sang entitas hidup. Inilah apa yang tidak diketahui oleh para ilmuwan. Mereka berpikir bahwa kehidupan hanyalah sebuah gabungan unsur-unsur

Jalan Pagi Keempat

Page 48: Kehidupan berasal dari kehidupan

32 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

material, tapi Krishna menolak hal ini di dalam Bhagavad-gita [7.5]:

apareyam itas tv anyäà prakåtià viddhi me parämjéva-bhütäà mahä-bäho yayedaà dhäryate jagat

“Selain alam rendah ini [tanah, air, api, eter, akal pikiran, kecerdasan dan ego palsu] ada energi yang lebih tinggi milik-Ku, yang terdiri dari semua entitas hidup yang sedang berjuang menghadapi alam material ini dan sedang memelihara alam semesta.”

DR. SINGH: Apakah energi inferior (lebih rendah) dan superior (lebih tinggi) itu dipelajari dalam filsafat Sankya modern?

SRILA PRABHUPADA: Tidak. Para filsuf Sankya modern tidak mempelajari energi superior tersebut. Mereka hanya mengana-lisis unsur-unsur material, persis seperti yang sedang dilaku-kan para ilmuwan. Para ilmuwan itu tidak mengetahui bahwa roh itu ada, begitu pula dengan para filsuf Sankya juga tidak mengetahuinya.

DR. SINGH: Mereka menganalisis unsur-unsur material yang berdaya cipta?

SRILA PRABHUPADA: Unsur-unsur material tidak berdaya cipta! Hanya sang roh-lah yang berdaya cipta. Kehidupan tidak dapat diciptakan dari zat, dan zat tidak dapat menciptakan dirinya sendiri. Anda adalah entitas hidup, dapat mencampur hidrogen dan oksigen untuk menciptakan air. Namun zat itu sendiri tidak memiliki potensi yang berdaya cipta. Jika Anda meletakkan satu botol hidrogen di dekat-dekat satu botol oksigen, tanpa bantuan Anda, akankah kedua zat itu ber-gabung dengan sendirinya?

DR. SINGH: Tidak. Hidrogen dan oksigen itu harus dicampur.SRILA PRABHUPADA: Tentu saja. Oksigen dan hidrogen adalah

energi inferior Krishna, tapi ketika Anda, sang energi superior, mencampur kedua zat tersebut, maka berubahlah menjadi air.

Page 49: Kehidupan berasal dari kehidupan

33

Sebab Jauh dan Sebab Dekat

SRILA PRABHUPADA: Energi inferior tidak memiliki kekuatan kecuali energi superior dilibatkan. Laut ini [dengan menunjuk pada Lautan Pasifik] tenang dan diam. Tapi ketika kekuatan superior, udara, mendorongnya, terwujudlah ombak-ombak yang tinggi. Lautan ini tidak memiliki kekuatan untuk bergerak tanpa kekuatan superior udara. Sama halnya, ada kekuatan superior lain terhadap udara tersebut, dan ada kekuatan su-perior terhadap kekuatan superior lainnya, hingga akhirnya kita sampai kepada Krishna. Inilah penelitian yang sejati.

Krishna mengendalikan alam seperti halnya seorang masinis mengendalikan kereta api. Masinis mengendalikan lokomotif, yang menarik satu gerbong, dan gerbong tersebut pada gi-lirannya menarik gerbong yang lainnya, dan dengan demikian seluruh rangkaian kereta api bergerak. Demikian halnya dengan ciptaan, Krishna memberikan dorongan pertama, dan kemudian, dengan memakai dorongan yang berturut-turut, seluruh manifestasi kosmik menjadi terwujud dan terpelihara. Hal ini diuraikan dalam Bhagavad-gita [9.10]. Mayadhak ena prak tih suyate sacaracaram: “Alam material ini bekerja di bawah arahan-Ku dan menghasilkan semua makhluk yang bergerak dan tidak bergerak.” Dan di dalam Bab Empat Belas [14.4] Krishna bersabda:

sarva-yoniñu kaunteya mürtayaù sambhavanti yäùtäsäà brahma mahad yonir ahaà béja-pradaù pitä

“Semua jenis kehidupan dimungkinkan dengan kelahiran di alam material ini, Wahai putra Kunti, dan Aku adalah ayah yang memberi benih.” Sebagai contoh, jika kita menyemai sebutir biji beringin, maka sebatang pohon besar nantinya akan muncul, dan bersamanya ada berjuta-juta biji baru. Masing-masing biji itu pada gilirannya menghasilkan pohon lain dengan berjuta-juta biji baru, dan seterusnya. Inilah bagaimana Krishna, sang ayah sejati pemberi

Jalan Pagi Keempat

Page 50: Kehidupan berasal dari kehidupan

34 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

benih, adalah penyebab utama dari segala yang kita lihat.Malangnya, para ilmuwan hanya mengamati sebab dekat; mereka

tidak mampu memahami sebab jauh. Krishna dijelaskan di dalam kitab-kitab Veda sebagai sarva-karaaa-karaaam, sebab dari segala sebab. Jika seseorang mengerti sang penyebab dari segala sebab, maka dia mengerti segalanya. Yasmin vijñate sarvam eva vijñata bhavati: “Jika seseorang mengetahui sang penyebab sejati, maka penyebab-penyebab yang lebih rendah langsung dapat diketahui.” Walaupun para ilmuwan sedang mencari sang penyebab sejati, ketika kitab-kitab Veda, pengetahuan yang sempurna, menyatakan penyebab sejati adalah Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, para ilmuwan tidak akan menerimanya. Mereka tetap berpegang teguh pada pengetahuan mereka yang berat sebelah dan tidak sempurna. Inilah penyakit mereka.

Mesin Kosmik

SRILA PRABHUPADA: Ilmuwan tidak mengetahui bahwa ada dua macam energi—inferior dan superior—walau mereka sebenarnya sedang bekerja dengan kedua energi ini setiap saat. Energi material tidak pernah bisa bekerja secara mandiri; energi material pertama-tama harus berhubungan dengan energi spiritual. Jadi bagaimana orang-orang dapat menerima bahwa seluruh manifestasi kosmik ini, yang tidak lain adalah zat atau materi, terjadi secara otomatis? Sebuah mesin canggih belum beroperasi kecuali seorang manusia yang mengetahui bagaimana mengoperasikannya menekan suatu tombol. Cadilac adalah mobil bagus, tapi jika mobil itu tidak ada sopirnya, maka apalah gunanya mobil tersebut? Demikian pula, alam semesta material ini juga merupakan sebuah mesin.

Orang terkagum-kagum melihat sebuah mesin besar dengan begitu banyak bagian di dalam mesin itu, tapi orang cerdas tahu bahwa bagaimanapun canggihnya sebuah mesin, mesin itu tidak akan bekerja kecuali ada seorang operator yang menekan tombol yang benar. Oleh karena itu, mana yang lebih penting—sang operator atau mesin itu? Jadi kita berurusan bukan dengan mesin material—manifestasi kosmik ini—me-lainkan dengan sang

Page 51: Kehidupan berasal dari kehidupan

35

operator, yakni Krishna. Berikutnya Anda mungkin berkata, “Baiklah, bagaimana saya tahu bahwa Dia adalah sang operator?” Krishna bersabda, mayadhyaksena prakrtih syate sacaracaram: “Seluruh manifestasi kosmik ini bekerja di bawah arahan-Ku.” Jika Anda berkata, “Bukan, Krishna bukanlah sang operator di balik kosmos (alam semesta) ini,” maka Anda harus menerima operator yang lain, dan Anda harus menghadirkan dia. Namun ini tidak mampu Anda lakukan. Oleh karena itu, dengan ketiadaan bukti dari Anda, maka semestinya terimalah bukti dari saya.

Jalan Pagi Keempat

Page 52: Kehidupan berasal dari kehidupan

36 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 53: Kehidupan berasal dari kehidupan

37

Jalan Pagi KelimaDirekam pada tanggal 3 Mei 1973,di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singhdan Brahmananda Swami.

Pilot Yang Tidak Tampak

SRILA PRABHUPADA: Hampir semua orang di dunia ini berada di bawah kesan yang salah bahwa kehidupan berasal dari zat. Kita tidak dapat membiarkan teori yang tidak masuk akal ini terus melaju tanpa tandingan. Kehidupan bukan berasal dari zat. Zat dihasilkan dari kehidupan. Ini bukanlah teori; ini fakta. Sains didasarkan pada sebuah teori yang tidak benar; oleh karena itu, semua perhitungan dan kesimpulannya salah, dan orang-orang sedang menderita karenanya. Apabila semua teori ilmiah modern yang salah ini dikoreksi, orang akan bahagia. Jadi, kita harus menantang para ilmuwan dan mengalahkan mereka; jika tidak, mereka akan menyesatkan seluruh masyarakat. Zat (dalam hal ini adalah badan) berubah dalam enam fase: kelahiran, pertumbuhan, pemeliharaan, menghasilkan, menjadi kecil atau melemah dan kematian. Tapi nyawa di dalam badan, yaitu roh, kekal abadi; ia tidak mengalami satu pun perubahan-perubahan itu. Kehidupan kelihatan seperti berkembang lalu membusuk, tapi sebenarnya ia hanya melewati masing-masing enam fase tersebut sampai badan material tak dapat lagi dipertahankan. Kemudian badan tua itu mati, dan sang roh masuk ke dalam badan jasmani baru. Apabila pakaian kita sudah lusuh dan compang-cam-ping, maka kita menggantinya. Demikian pula pada suatu hari, badan-badan kita menjadi tua dan tidak berguna, dan kita berpindah ke badan jasmani yang baru.

Seperti yang disabdakan oleh Krishna di dalam Bhagavad-gita [2.13], dehino ‘smin yatha dehe kaumara yauvana jara thata

37

Page 54: Kehidupan berasal dari kehidupan

dehantara-praptih: “Seperti roh yang terkurung di dalam badan ini terus-menerus berpindah, dari masa remaja ke masa muda hingga ke usia tua, demikian pula sang roh berpindah ke dalam badan jasmani yang lain pada saat kematian.” Kemudian [2.18]: antavanta ime deha nityasyoktah sar…rinah. Ini berarti bahwa hanya badan jasmani milik entitas hidup yang tak dapat dihancurkan dan kekal itu saja yang mengalami kehancuran. Badan jasmani ini dapat dibinasakan, namun kehidupan di dalam badan tersebut adalah nitya, kekal abadi.

Segalanya bekerja didasarkan pada kekuatan hidup ini. Ini Lautan Pasifik, dan ombak yang tinggi-tinggi ini digerakkan oleh kekuatan hidup. Pesawat itu [Srila Prabhupada menunjuk pada pesawat terbang yang sedang melintas] sedang terbang, tapi apakah ia terbang tanpa arah?

DR. SINGH: Seseorang sedang mengarahkannya.SRILA PRABHUPADA: Ya. Segalanya bekerja di bawah arahan

seseorang. Mengapa para ilmuwan kurang ajar itu menolak hal ini? Pesawat terbang itu sebuah mesin besar, tapi ia sedang terbang di bawah kendali satu bunga api rohani kecil, yaitu sang pilot. Ilmuwan tidak dapat membuktikan bahwa pesawat 747 yang besar ini dapat terbang tanpa bunga api rohani yang kecil tersebut. Jadi, seperti halnya bunga api rohani yang kecil dapat mengendalikan sebuah pesawat yang besar itu, maka sang bunga api rohani yang besar dapat mengendalikan seluruh manifestasi kosmik.

Mengesampingkan Persoalan-Persoalan yang Sebenarnya

SRILA PRABHUPADA: Kitab Svetavatara Upanisad menye-butkan:

kecagra-cata-bhagasya cataacau sadacatmakaujivau suknma-svarupo yaa saikhyateto hi cit-kaeau

Page 55: Kehidupan berasal dari kehidupan

Menurut ayat ini, ukuran sang roh, sang pemilik badan, adalah sepersepuluh ribu bagian ujung sehelai rambut. Ini sangat kecil—seperti atom. Tapi, karena energi spiritual yang seperti atom itulah badan saya ini bekerja. Energi spiritual yang seperti atom itu ada di dalam badan, dan oleh karena itu ba-dan bekerja, dan pesawat tersebut terbang. Apakah hal itu sulit dimengerti?

Andaikan seorang laki-laki merasa dirinya sangat gagah dan kuat. Mengapa dia gagah dan kuat? Tidak lain karena ada satu bunga api rohani di dalam dirinya. Seketika setelah bunga api rohani itu pergi, maka kekuatan dan tenaganya hilang, dan burung-burung Hering datang lalu memakan jasadnya. Jika para ilmuwan mengatakan bahwa zat atau materi adalah penyebab dan asal-usul kehidupan, maka kita minta mereka untuk menghidupkan kembali orang yang baru mati, orang hebat seperti Profesor Einstein. Biarlah mereka menyuntikkan sejumlah zat kimia sehingga manusia yang baru mati itu dapat hidup kembali dan bekerja lagi. Namun hal ini tidak mampu mereka lakukan. Ada begitu banyak hal yang tidak mereka ketahui, namun mereka masih disebut ilmuwan.

DR. SINGH: Kadang ketika suatu persoalan menjadi sangat serius, kita cenderung meremehkannya.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Ketika seekor kera berhadapan dengan seekor harimau, si kera menutup mata, dan si harimau segera menerkamnya. Demikian halnya, jika para ilmuwan tidak dapat memecahkan satu persoalan, mereka mungkin berpikir, “Baiklah, lewatkan saja.” Hal ini benar-benar sedang mereka lakukan, padahal persoalan kita yang nyata adalah kematian. Tak seorang pun ingin mati, namun para ilmuwan tidak mampu mencegah kematian. Mereka membicarakan kematian secara dangkal karena mereka tidak dapat memberikan solusi sedikit pun terhadap kematian. Kita tidak ingin mati, tidak ingin menjadi tua, dan tidak ingin sakit. Namun pencegahan apa yang diberikan oleh para ilmuwan? Mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka telah mengesampingkan per-soalan-persoalan utama.

Jalan Pagi Kelima

Page 56: Kehidupan berasal dari kehidupan

40 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Presiden Srigala

SRILA PRABHUPADA: Di Benggala ada sebuah kisah terkenal yaitu jangal-kiraja, yang menceritakan tentang seekor srigala yang menjadi raja hutan. Srigala terkenal dengan kelicikannya. Pada suatu hari seekor srigala masuk ke sebuah desa dan terperosok ke dalam sebuah ember yang berisi cairan biru pencelup kain. Dia lari ke hutan, dan telah berubah warna menjadi biru. Dengan demikian semua binatang bertanya-tanya, “Apa ini? Apa ini? Siapa binatang ini?” Bahkan singa pun terkejut: “Kami belum pernah melihat Anda sebelumnya, tuan. Jadi siapakah Anda?” Srigala itu menjawab, “Aku adalah utusan Tuhan.” Dengan begitu mereka mulai memuja srigala itu seperti memuja Tuhan. Namun kemudian srigala lainnya mulai melolong: “Wa, wa, wa!” Karena si srigala tidak mampu menahan diri untuk tidak membalas panggilan sesamanya, serigala biru ini mulai melolong juga, “Wa, wa, wa!” Dan dengan cara begitulah dia membongkar kedok dirinya sendiri di hadapan binatang-binatang lain bahwasanya dia bukanlah apa-apa, melainkan hanya seekor srigala. Ada banyak srigala yang telah diciduk dan berhenti duduk di pemerintahan Anda.

BRAHMANANDA SWAMI: Skandal Watergate. Skandal itu di-kenal dengan sebutan skandal Watergate.

SRILA PRABHUPADA: Ringkas kata, dewasa ini tidak ada ma-nusia jujur yang dapat menjadi seorang pejabat pemerintah. Hal ini benar adanya di mana-mana. Seseorang yang bukan orang-orang kurang ajar, orang yang jujur, sulit baginya untuk mempertahankan jabatan dalam pemerintahan. Itu pasalnya, tak satu pun orang mulia dapat masuk ke dalam pemerintahan. Tapi apa yang bisa Anda perbuat?

DR. SINGH: Para politisi adalah penipu-penipu ulung.SRILA PRABHUPADA: Ya, mereka itu orang-orang kurang

ajar. Seorang filsuf mengatakan bahwa politik adalah tempat berkiprahnya orang-orang kurang ajar.

Page 57: Kehidupan berasal dari kehidupan

41

Sains Mestinya Mencegah Kematian

BRAHMšNANDA SWAMI: Apakah para ilmuwan mengetahui penyebab kanker?

DR. SINGH: Mereka memiliki beberapa teori.SRILA PRABHUPADA: Andaikata Anda mengetahui penyebab

kanker. Apalah gunanya? Bahkan jika Anda mampu menyem-buhkan kanker, Anda tidak dapat membuat seorang manusia hidup selamanya. Hal itu mustahil. Disebabkan oleh kanker atau yang lain, seorang manusia pasti mati. Kita tidak dapat mencegah kematian. Kematian itu mungkin disebabkan, jika bukan oleh kanker, oleh sebuah kecelakaan. Riset ilmiah yang sejati seharusnya bertujuan mencegah kematian. Itulah sains sejati, dan hal itulah kesadaran Krishna. Hanya menemukan suatu obat untuk menyembuhkan penyakit bukanlah sebuah keberhasilan. Kemenangan sejati adalah menghentikan semua penyakit. Bhagavad-gita [8.16] menegaskan bahwa kesulitan yang sebenarnya adalah kelahiran, kematian, usia tua, dan penyakit. Abrahma-bhuvanal lokah punar avartino ‘rjuna: “Dari planet yang paling tinggi di dunia material ini turun hingga ke planet yang paling rendah, semua adalah tempat kesengsaraan dimana kelahiran dan kematian yang berulang-ulang terjadi.” Penyelesaian bagi persoalan kelahiran dan kematian yang berulang-ulang itu adalah kesadaran Krishna, yaitu yang sedang kita jalani dan sedang kita sampaikan kepada semua orang. Hasil yang sempurna dari perbuatan ini adalah bahwa setelah badan jasmani saat ini menjadi tidak berguna alias mati, maka ia tidak diharuskan lagi menerima satu badan jasmani yang menjadi sasaran kelahiran, kematian, penyakit dan usia tua. Inilah sains sejati.

Jalan Pagi Kelima

Page 58: Kehidupan berasal dari kehidupan

42 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 59: Kehidupan berasal dari kehidupan

43

Jalan Pagi KeenamDirekam pada tanggal 7 Mei 1973, di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Brahmananda Swami dan para mahasiswa lainnya.

Zat-Zat Kimia Dari Kekuatan Gaib

SRILA PRABHUPADA: Para ilmuwan mengatakan bahwa ke-hidupan mulai dari zat-zat kimia. Namun pertanyaan yang sebenarnya adalah, “Dari manakah zat-zat kimia itu berasal?” Zat-zat kimia berasal dari kehidupan, dan ini berarti bahwa kehidupan mempunyai kekuatan-kekuatan gaib. Sebagai contoh, sebatang pohon jeruk menghasilkan banyak buah jeruk, dan masing-masing buah jeruk mengandung zat-zat kimia—asam sitrat dan lain-lain. Jadi dari manakah zat-zat kimia itu berasal? Zat-zat kimia itu jelas berasal dari kehidupan yang ada dalam pohon itu. Para ilmuwan mengabaikan asal-usul zat-zat kimia tersebut. Mereka memulai penyelidikan dari zat-zat kimia, namun mereka tidak dapat mengidentifikasi asal-usul dari zat-zat kimia itu. Zat-zat kimia itu berasal dari kehidupan tertinggi—Tuhan. Persis seperti badan hidup se-orang manusia menghasilkan banyak zat kimia, begitu pula kehidupan tertinggi (Tuhan Yang Maha Esa) menghasilkan semua zat kimiawi yang ditemukan dalam atmosfer, dalam air, dalam badan manusia, dalam badan binatang dan dalam tanah. Dan hal itu disebut kekuatan gaib. Tidak akan pernah ada penyelesaian bagi persoalan tentang asal-usul kehidupan kecuali kekuatan gaib Tuhan diterima.

DR. SINGH: Para ilmuwan akan menjawab bahwa mereka tidak dapat mempercayai kekuatan gaib.

SRILA PRABHUPADA: Tapi, mereka harus menjelaskan tentang

43

Page 60: Kehidupan berasal dari kehidupan

44 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

asal-usul zat-zat kimia tersebut. Siapa pun dapat mengerti bah-wa sebatang pohon biasa sedang menghasilkan banyak zat kimia. Namun bagaimanakah cara pohon itu menghasilkan zat-zat kimiawi tersebut? Karena para ilmuwan tidak dapat menjawab hal ini, mereka harus menerima bahwa sang ke-kuatan hidup mempunyai kekuatan gaib. Saya bahkan tidak dapat menjelaskan bagaimana kuku jari saya tumbuh keluar dari jari saya; hal itu di luar jangkauan kekuatan otak saya. Dengan kata lain, kuku jari saya ini sedang tumbuh dengan suatu potensi yang tak dapat dipahami, acintya- akti. Jadi, jika acintya- akti ada di dalam badan manusia biasa, ba-yangkan betapa besarnya acintya- akti yang dimiliki Tuhan.

Perbedaan antara Tuhan dan saya adalah bahwa walaupun saya memiliki potensi-potensi yang sama seperti yang dimiliki Tuhan, saya hanya dapat menghasil-kan zat-zat kimiawi dalam jumlah kecil, sedangkan Tuhan dapat menghasilkan zat-zat kimia dalam jumlah yang sangat besar. Saya dapat mengha-silkan sedikit air dalam bentuk keringat, namun Tuhan dapat menghasilkan lautan-lautan. Analisis atas setetes air laut memberi kita analisis kualitatif atas laut tersebut, tanpa satu pun kesalahan. Sama halnya, makhluk hidup biasa adalah bagian Tuhan yang tak terpisahkan, sehingga dengan meng-analisis makhluk hidup tersebut kita dapat mulai mengerti Tuhan. Pada Tuhan ada kekuatan gaib yang sangat besar. Kekuatan gaib Tuhan bekerja dengan cepat, akurat seperti sebuah mesin elektrik. Sejumlah mesin beroperasi dengan energi listrik, dan mesin-mesin itu dibuat dengan sangat ba-gusnya sehingga semua pekerjaan dikerjakan hanya dengan menekan sebuah tombol. Demikian pula, Tuhan bersabda, “Jadilah ciptaan,” dan ciptaan itu muncul. Dengan dipikirkan secara demikian, cara-cara kerja alam tidaklah amat sulit untuk dimengerti. Tuhan memiliki kekuatan-kekuatan luar biasa semacam itu, sehingga penciptaan itu, atas perintah-Nya saja, segera terjadi.

BRAHMšNANDA SWAMI: Beberapa ilmuwan tidak menerima keberadaan Tuhan atau acintya- akti.

SRILA PRABHUPADA: Itulah kekurangajaran mereka. Tuhan itu ada, dan acintya- akti-Nya juga ada. Dari manakah ke-kuatan

Page 61: Kehidupan berasal dari kehidupan

45

terbang seekor burung berasal? Baik Anda maupun burung adalah entitas-entitas hidup, tapi burung bisa terbang disebabkan oleh acintya- akti yang ia miliki, dan Anda tidak bisa terbang. Contoh lainnya adalah air mani dihasilkan dari darah. Seorang manusia mempunyai kekuatan gaib dalam tubuhnya sehingga darah ditransformasi menjadi air mani karena ada kecenderungan seksual. Mungkinkah ini terjadi tanpa ada suatu kekuatan gaib yang terlibat? Ada banyak kekuatan gaib pada entitas-entitas hidup. Sapi makan rumput dan menghasilkan susu. Semua orang tahu hal ini, tapi bisakah Anda membuat susu dari rumput? Bisakah Anda? Oleh karena itu ada kekuatan gaib dalam diri sapi tersebut. Begitu sapi makan rumput, dia dapat mengubahnya menjadi susu. Pria dan wanita pada dasarnya adalah sama, namun sebagai se-orang pria Anda tidak dapat menghasilkan susu dari makan makanan, sementara seorang wanita bisa menghasilkan susu. Ini semua adalah kekuatan gaib.

DR. SINGH: Para ilmuwan akan mengatakan bahwa ada ber-macam-macam enzim atau zat kimia dan ada berbagai macam badan dan enzim-enzim atau zat-zat kimia ini yang menye-babkan sapi tersebut menghasilkan susu.

SRILA PRABHUPADA: Ya, namun siapakah yang membuat enzim-enzim dan mekanismenya itu? Hal itu terjadi karena kekuatan gaib. Anda tidak dapat membuat enzim-enzim ini atau aturan tersebut. Anda tidak dapat membuat susu dari rumput kering di dalam laboratorium Anda. Di dalam tubuh, Anda bisa mengubah makanan menjadi darah dan jaringan tubuh, tapi di laboratorium, tanpa adanya kekuatan gaib, Anda bahkan tidak akan mampu mengubah rumput menjadi susu. Oleh karena itu Anda harus menerima keberadaan kekuatan gaib tersebut.

Asal-Usul Kekuatan Gaib

SRILA PRABHUPADA: Para yogi terutama sekali tekun dalam mengembangkan berbagai kekuatan mistis (gaib). Seorang yogi bisa berjalan di atas air tanpa tenggelam. Hukum gravitasi tidak berlaku padanya. Itu sebuah kekuatan mistis yang di-sebut laghima.

Jalan Pagi Keenam

Page 62: Kehidupan berasal dari kehidupan

46 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Laghima berarti bahwa seseorang dapat menjadi lebih ringan daripada kapas dan mampu menetralkan hukum gravitasi. Sistem yoga hanya mengembangkan potensi yang sulit dimengerti yang telah ada dalam diri praktisi yoga tersebut. Para pemuda itu sedang berenang [menunjuk pada para peselancar], tapi saya sendiri tidak bisa berenang. Kendati demikian, kekuatan berenang itu masih terpendam dalam diri saya; saya hanya harus melakukannya. Jadi, jika kekuatan yoga yang sangat kuat ada dalam raga manusia, coba pikirkan betapa jauh lebih besarnya kekuatan yoga yang Tuhan miliki. Oleh karena itu, di dalam kitab-kitab Veda Tuhan disebut Yogesvara, yang berarti “penguasa segala kekuatan gaib.” Di dalam Bhagavad-gita [10.8] Krishna bersabda, aham sarvasya prabhavo mattah sarvam pravartate: “Aku adalah sumber dari seluruh dunia spiritual dan dunia material. Segalanya berasal dari-Ku.” Jikalau kita tidak menerima pernyataan dari Tuhan ini, maka tidak ada keterangan yang meyakinkan tentang asal-usul alam material ini. Tuhan tidak mungkin dapat dimengerti tanpa kita menerima keberadaan kekuatan gaib tersebut, namun jika Anda mengerti Tuhan secara ilmiah, maka Anda akan mengerti segalanya.

DR. SINGH: Jadi, Anda bermaksud mengatakan bahwa sains dimulai dari satu titik lanjutan—bukan dari titik paling awal?

SRILA PRABHUPADA: Ya, tepat sekali. Mereka tidak menge-tahui pangkal mulanya. Para ilmuwan itu mulai dari satu titik—tetapi dari manakah titik itu berasal? Itu yang mereka tidak tahu, sekalipun mereka melakukan penelitian yang luas sekali. Orang harus menerima bahwa sumber yang sejati adalah Tuhan, yang penuh dengan kekuatan-kekuatan gaib dan yang menjadi asal mula segalanya. Tuhan sendiri bersabda di dalam Bhagavad-gita, aham sarvasya prabhavo mattah sarvam pravartate: “Aku adalah sumber dari semua dunia spiritual dan dunia material. Segalanya berasal dari-Ku.” Kesimpulan-kesimpulan kita tidaklah didasarkan pada keyakinan buta; kesimpulan-kesimpulan itu sangat ilmiah. Zat

Page 63: Kehidupan berasal dari kehidupan

47

atau materi berasal dari kehidupan. Di dalam kehidupan—di dalam yang sejati—ada sumber-sumber material yang tak ter-batas; itulah rahasia besar dunia.

Jika Anda menjatuhkan sebatang jarum, maka jarum itu akan langsung jatuh, tapi seekor burung yang memiliki berat beberapa pound (1 pound = 373,24 gram) dapat melayang-layang di udara. Kita harus membuktikan asal-usul dari kemampuan melayang-layang ini. Jika kita mempelajari alam, maka kita akan mengetahui bahwa semua makhluk hidup memiliki suatu kekuatan gaib. Seorang manusia tidak dapat hidup di dalam air selama beberapa jam, namun seekor ikan terus-menerus hidup di dalam air. Apakah itu bukan kekuatan gaib?

DR. SINGH: Itu gaib bagi saya, tapi bukan bagi ikan.SRILA PRABHUPADA: Ya. Itu karena kekuatan gaib tidak di-

berikan merata secara keseluruhan. Namun segala kekuatan gaib itu ada pada Tuhan, asal-usul segalanya. Saya men-dapatkan sedikit kekuatan gaib-Nya, Anda mendapatkan se-dikit kekuatan gaib-Nya, dan burung-burung mendapatkan sedikit kekuatan gaib-Nya. Namun gudang dari kekuatan gaib itu adalah Tuhan.

Ada delapan macam kekuatan gaib yang utama. Beberapa di antaranya adalah laghima (yang mana seseorang dapat menjadi lebih ringan daripada sehelai bulu unggas), mahima (yang mana seseorang dapat menjadi lebih besar daripada sebuah gunung), prapti (yang mana seseorang bisa meraih apa pun yang dia kehendaki) dan … tiva (yang mana seseorang dapat benar-benar menundukkan dan mengendalikan makhluk lain). Macam kekuatan gaib yang lain dapat dilihat pada matahari, karena dari sinar matahari ada banyak benda yang tak terhitung jumlahnya dihasilkan melalui cara yang tidak dapat dijelaskan. Kalau para ilmuwan tidak menerima keberadaan kekuatan gaib ini, maka mereka tidak akan dapat menjelaskan fenomena-fenomena ini. Mereka hanya meng-hadapi sesuatu secara tidak langsung.

DR. SINGH: Seorang ilmuwan yang pintar mungkin mengatakan apa saja untuk membuktikan pendiriannya, tanpa sungguh-

Jalan Pagi Keenam

Page 64: Kehidupan berasal dari kehidupan

48 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

sungguh membuktikannya. Seorang ilmuwan sejati harus mencapai penyebab utama yang sejati—analisis terakhir.

SRILA PRABHUPADA: Ya, kalau dia tidak menemukan sumber yang utama, maka dia tidak menggunakan sains dengan se-sungguhnya.

DR. SINGH: Apakah pemahaman ilmu kebatinan (mistisme) berarti mengetahui bahwa setiap hari badan kita ini menanti kematian?

SRILA PRABHUPADA: Ya.DR. SINGH: Namun rata-rata manusia tidak berpikir bahwa dia

sedang menunggu kematian? SRILA PRABHUPADA: Hal itu disebabkan oleh kebodohan.

Setiap saat dia itu sedang menanti kematian, tapi dia berpikir, “Aku akan hidup selamanya.” Sesungguhnya, kematian itu mulai dari saat kelahiran. Analisis kita atas persoalan itu adalah bahwa karena orang-orang sedang menanti kematian, maka kita harus menghentikan kematian itu. Namun mereka yang namanya ilmuwan itu tidak hanya sedang mempercepat proses kematian, melainkan juga tidak bersedia menerima saran yang baik untuk mengoreksi diri mereka sendiri.

Page 65: Kehidupan berasal dari kehidupan

49

Jalan Pagi KetujuhDirekam pada tanggal 8 Mei 1973,di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh dan para mahasiswa yang lain.

Para Penipu dan Yang Ditipu

SRILA PRABHUPADA: Fenomena alam seperti halnya hukum gravitasi atau keadaan tanpa bobot adalah acintya-sakti, energi-energi yang tidak dapat dipahami, dan sains yang sebenarnya berarti mengerti acintya- akti ini. Mengamati serangkaian peristiwa hanya dari satu titik waktu tertentu tidaklah ilmiah dan hanya memberi Anda pengetahuan yang belum lengkap. Kita harus mengetahui dari mana segala hal ini bermula. Jika kita melakukan riset yang cukup jauh, maka kita akan mengetahui bahwa asal-usul alam ini adalah acintya-sakti. Sebagai contoh, dengan menggunakan kecerdasan, kuas, dan cat kita bisa menggambar bunga. Namun kita tidak sanggup memahami bagaimana tumbuh-tumbuhan di seluruh permukaan bumi ini tumbuh secara otomatis dan menjadi subur. Kita bisa menjelaskan mengenai bunga yang dilukis ini, namun sulit bagi kita untuk menjelaskan bunga yang nyata tersebut. Para ilmuwan tidak dapat menerangkan pertumbuhan biologis dengan sebenarnya. Mereka hanya bermain kata-kata seperti molekul dan kromosom, namun mereka tidak dapat benar-benar menjelaskan fenomena tersebut.

Kesalahan mendasar dari yang disebut para ilmuwan itu adalah bahwa mereka telah menempuh cara induktif untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan mereka. Sebagai contoh, jika seorang ilmuwan ingin menentukan secara induktif apa-kah manusia bisa mati atau tidak, maka dia harus melakukan survei kepada setiap orang untuk mengetahui apakah be-berapa atau salah seorang

49

Page 66: Kehidupan berasal dari kehidupan

50 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dari mereka mungkin tidak mati. Para ilmuwan berkata, “Saya tidak dapat menerima adanya dalil yang mengatakan bahwa semua manusia yang ada akan mati. Mungkin saja ada beberapa atau salah satu dari mereka yang tidak mati. Saya belum melihat seluruhnya. Karena itu bagaimana mungkin saya dapat menerima bahwa manusia tidak bisa hidup kekal?” Inilah yang disebut cara induktif. Dan cara deduktif adalah bahwa ayah Anda, pengajar atau guru Anda mengatakan bahwa hidup manusia tidak kekal, dan Anda menerimanya saja.

DR. SINGH: Jadi, ada satu cara yakni melalui pendakian dalam mencapai pengetahuan dan ada cara lain melalui proses menerima? (7)

SRILA PRABHUPADA: Ya. Cara pendakian tidak akan pernah berhasil, karena cara tersebut bergantung pada keterangan yang dikumpulkan melalui indera-indera, dan indera-indera tidaklah sempurna. Jadi, kita memakai cara menerima.

Tuhan tidak dapat diketahui dengan cara induktif. Oleh karena itu Tuhan disebut adhok aja, yang berarti “tidak dapat dikenal melalui penglihatan langsung.” Para ilmuwan menga-takan bahwa Tuhan tidak ada karena mereka mengesam-pingkan metode untuk mengenal Tuhan. Untuk mengerti sains spiritual, orang harus mendekatkan diri kepada seorang guru spiritual yang bonafide, mendengar dari beliau dengan sungguh-sungguh dan melakukan pelayanan kepada beliau. Sri Krishna menerangkan hal ini di dalam Bhagavad-gita [4.34]: tad viddhi pranipatena paripra nena sevaya.

Guru Maharaja saya(8) pernah berkata, “Dunia modern adalah sebuah masyarakat yang terdiri dari para penipu dan yang ditipu.” Malangnya, orang-orang yang tertipu memuji-muji para penipu, dan para penipu kecil memuji penipu-penipu besar. Jika ada sekawanan keledai datang dan memuji-muji saya, dengan berkata, “Oh, engkaulah Jagad-Guru.” (9) Apalah arti pujian mereka itu? Namun jika seorang manusia yang baik atau orang yang berpendidikan tinggi yang memuji, maka kata-katanya berbobot. Akan tetapi, biasanya orang yang memuji dan orang yang dipuji

Page 67: Kehidupan berasal dari kehidupan

51

sama-sama bodoh. Seperti yang dikemukakan dalam kitab-kitab Veda, samstutah purusah pasuh: “Binatang besar disanjung oleh binatang kecil.”

Rasa Belas Kasih

SRILA PRABHUPADA: Hukum itu curang, sains kedokteran curang, dan pemerintahan juga curang. Pejabat-pejabat tinggi pemerintahan yang berwenang biasa menerima suap. Jika gubernur menerima suap dan polisi menerima suap, lalu dimana kita bisa menemukan masyarakat yang baik? Rakyat memilih pemimpin yang menjanjikan berbagai kesenangan untuk mereka. Namun karena kesenangan yang diberikan hanyalah maya [ilusi], maka dia tidak akan pernah bisa memberikan kesenangan, dan akhirnya masyarakat hanya dipenuhi oleh para penipu. Akan tetapi, karena orang kebanyakan benar-benar mengejar kesenangan yang menyesatkan ini, mereka selalu memilih pemimpin-pemimpin yang benar-benar tidak bermoral semacam itu berulang kali.

Kedudukan seorang Vaisnava(10) adalah merasakan belas kasih terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Vaisnava-agung Prahlada Maharaja pernah berdoa kepada Tuhan, “Ya Tuhan hamba, tidak ada persoalan sedikit pun menyangkut diri hamba. Kesadaran hamba selalu terikat dalam kegiatan rohani-Mu yang sangat kuat, itu sebabnya segala sesuatu telah jelas bagi hamba. Namun hamba sungguh prihatin terhadap orang-orang malang ini yang sibuk melakukan perbuatan-perbuatan demi kesenangan yang menyesatkan.”

Seorang Vaisnava hanya memikirkan cara untuk bisa membuat orang lain menjadi bahagia. Ia tahu bahwa orang-orang mengejar sesuatu yang tidak akan pernah mereka dapatkan. Selama lima puluh atau enam puluh tahun orang mengejar kesenangan ilusif, namun kemudian mereka harus mati tanpa menyelesaikan pekerjaan tersebut dan tanpa me-ngetahui apa yang akan terjadi setelah kematian. Tak pelak lagi, kedudukan mereka sama dengan kedudukan binatang, karena binatang juga tidak tahu apa yang

Jalan Pagi Ketujuh

Page 68: Kehidupan berasal dari kehidupan

52 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

akan terjadi terhadap dirinya setelah kematian. Binatang tidak tahu nilai kehidupan, atau tidak pula mengetahui mengapa dirinya berada di sini. Akibat pengaruh maya, ia hanya makan, tidur, kawin, mempertahankan diri lalu mati. Hanya itu. Sepanjang hidupnya, binatang-binatang dungu tersebut—dan manusia-manusia yang bermental binatang—berusaha keras hanya untuk melakukan kelima hal ini saja, yaitu: makan, tidur, kawin, mempertahankan diri dan mati. Oleh karena itu urusan seorang Vaisnava adalah mengajarkan kepada orang-orang bahwa Tuhan itu ada, bahwa kita ini adalah pelayan-pelayan-Nya, dan bahwasanya kita dapat menikmati sebuah kehidupan yang bahagia dan kekal dengan melayani Tuhan dan memperkuat cinta kita kepada-Nya.

Di Luar Kurungan

DR. SINGH: Namun tidakkah makhluk hidup itu memerlukan zat atau materi selama dia berada di alam material?

SRILA PRABHUPADA: Tidak, entitas hidup bersifat spiritual sepenuhnya; karena itu, dia tidak memerlukan zat atau materi. Akan tetapi, karena pikirannya sedang sakit, maka dia percaya bahwa dirinya memerlukan itu. Entitas hidup yang terikat adalah seperti seorang pemabuk yang tidak memerlukan minuman keras, meski begitu, dia berpikir, “Tanpa minuman keras, aku akan mati.” Inilah yang disebut maya, atau ilusi. Benarkah jika seorang pemabuk tidak mendapatkan minuman keras dia akan mati?

DR. SINGH: Tidak, namun jika seorang manusia tidak makan, maka dia akan mati.

SRILA PRABHUPADA: Itu juga bukanlah sebuah kebenaran. Tadi malam kita membicarakan tentang Raghunatha dasa Gosvami(11) Di penghujung hidupnya, beliau hampir tidak makan dan tidak tidur sama sekali. Beliau hanya minum sedikit susu yang tertinggal setelah membuat mentega, setiap tiga atau empat hari, dan beliau bekerja dua puluh dua jam sehari, dan tidur dua atau tiga jam sehari. Dan selama beberapa hari beliau tidak tidur sama sekali. Sehingga mungkin ada yang bertanya, “Bagaimana mungkin beliau bisa

Page 69: Kehidupan berasal dari kehidupan

53

bertahan hidup?” Beliau benar-benar hidup selama seratus tahun. Makan, tidur, hubungan seks dan mempertahankan diri bukanlah suatu masalah penting bagi Raghunatha dasa Gosvami, namun beliau tetap hidup nyaman. Karena beliau adalah seorang pecinta Krishna yang suci murni, beliau sepenuhnya sadar bahwa roh itu kekal dan tidak terikat, walau ia telah ditaruh di dalam kurungan jasmaniah, yang sebenarnya tidak ia butuhkan. Misalkan seekor burung dalam sangkar. Apakah burung itu hidup hanya karena dia berada di dalam sangkar? Tanpa sangkar, burung itu terbang bebas. Orang-orang mengira bahwa dengan terkurung di dalam badan, mereka menjadi bahagia. Itu tidak masuk akal. Kenyataannya, ke-adaan terkurungnya kita di dalam badan ini membuat kita merasa cemas. Akan tetapi, begitu kita menyucikan kehidupan kita—kita bahkan tidak harus keluar dari badan—kita akan segera abhaya, tak kenal rasa takut.

brahma-bhütaù prasannätmä na çocati na käìkñatisamaù sarveñu bhüteñu mad-bhaktià labhate paräm(12)

Kita dapat segera bangkit pada eksistensi spiritual kita yang asli yang mana tidak ada lagi kecemasan, tidak ada lagi keluhan, dan tidak ada lagi keinginan material.

DR. SINGH: Namun ilmuwan masih akan menginginkan beberapa keterangan lagi seperti bagaimana entitas hidup dapat tidak tergantung pada zat atau materi.

SRILA PRABHUPADA: Selama Anda masih terikat, Anda ber-gantung pada materi. Sebagai contoh, seorang pria Afrika merasa tidak nyaman karena dia terikat yaitu tidak bisa mentolerir cuaca dingin ini. Itu sebabnya ia merasa tidak nyaman. Namun ada banyak orang di sini [menunjuk ke arah anak-anak yang sedang bermain di pantai] yang tak terpengaruh oleh dingin. Kemampuan mentolerir hanyalah sebuah persoalan pembiasaan saja.

Jalan Pagi Ketujuh

Page 70: Kehidupan berasal dari kehidupan

54 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Apabila Anda dalam kondisi terikat, maka Anda berpikir dalam hal-hal mengenai dualitas seperti panas dan dingin, sakit dan senang. Namun apabila Anda dalam kondisi bebas, maka Anda tidak memiliki sedikit pun pemikiran-pemikiran terikat semacam itu. Kehidupan spiritual berarti menjadi tidak terikat pada keadaan—mencapai tingkat brahma-bhuta. Itulah kesempurnaan hidup. Hidup terikat berarti bahwa wa-laupun entitas hidup itu kekal, karena pembiasaan dirinya dengan keadaan maka ia berpikir bahwa dia dilahirkan, dia sedang menunggu kematian, dia sedang sakit dan dia tua. Namun seseorang yang tidak terikat oleh keadaan bahkan menjadi tuapun tak pernah dirasakannya. Krishna dijelaskan di dalam Brahma-samhita sebagai advaitam acyutam anadim ananta-rupam adyam purana-purusam nava-yauvanam ca. Ini berarti bahwa Krishna adalah insan yang paling tua, personalitas pertama, namun Krishna tidak pernah dihinggapi penuaan. Krishna selalu tampak seperti seorang pemuda usia dua puluh tahun sebab Krishna bersifat spiritual sepenuhnya.

Page 71: Kehidupan berasal dari kehidupan

55

Jalan Pagi KedelapanDirekam pada tanggal 11 Mei 1973, di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh dan para mahasiswa yang lainnya.

Evolusi Kesadaran

DR. SINGH: Srila Prabhupada, saya menemukan satu pernyataan dalam Bhagavad-gita yang kira-kira berarti bahwasanya seluruh 8.400.000 jenis entitas hidup diciptakan bersamaan. Apakah itu benar?

SRILA PRABHUPADA: Ya.DR. SINGH: Apakah berarti bahwa ada beberapa entitas hidup yang

langsung dalam jenis manusia tanpa menjalani proses evolusi?SRILA PRABHUPADA: Ya. Makhluk hidup berpindah dari satu

bentuk jasmani yang satu ke bentuk jasmani yang lainnya. Bentuk-bentuk itu sudah ada. Entitas hidup hanya memin-dahkan dirinya, persis seperti seorang manusia yang pindah dari satu apartemen ke apartemen lainnya. Satu apartemen kelas utama, yang satu lagi kelas dua, dan yang satunya lagi kelas tiga. Jika seseorang berasal dari sebuah apartemen kelas ekonomi pindah ke sebuah apartemen kelas utama, orangnya sama, tapi sekarang, sesuai dengan kemampuan pembaya-rannya, atau karma, (13) maka dia mampu menempati sebuah apartemen berkelas elit. Evolusi yang sebenarnya bukan ber-arti perkembangan fisik, melainkan perkembangan kesa-daran. Apakah Anda mengerti?

DR. SINGH: Saya kira begitu. Apakah maksud Anda bahwa jika seseorang jatuh ke tingkat kehidupan yang lebih rendah, maka dia harus berkembang selangkah demi selangkah agar sampai pada tingkat yang lebih tinggi?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Karena Anda mempunyai uang lebih 55

Page 72: Kehidupan berasal dari kehidupan

56 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

banyak, maka Anda dapat berpindah ke sebuah apartemen yang lebih bagus. Biarpun begitu, apartemen tersebut sudah ada sebelumnya. Bukanlah berarti bahwa apartemen kelas ekonomi menjadi apartemen kelas bisnis. Hal demikian ada-lah teori Darwin yang tidak masuk akal. Dia akan mengatakan bahwa apartemen tersebut telah berubah menjadi apartemen kelas elit. Para ilmuwan modern berpikir bahwa kehidupan berasal dari zat. Mereka mengatakan bahwa berjuta-juta tahun yang lalu yang ada hanyalah zat atau materi, namun tidak ada kehidupan. Kita menyangkal hal itu. Dari kedua energi kehidupan—kehidupan dan materi, kehidupan, atau roh, adalah energi superior yang semula, dan materi (badan) adalah energi inferior yang dihasilkan.

DR. SINGH: Apakah keduanya ada secara bersamaan?SRILA PRABHUPADA: Ya, namun roh itu bebas dan materi ter-ikat.

Sebagai contoh, saya dapat hidup bahkan tanpa tangan dan kaki saya. Jika tangan dan kaki saya diamputasi, saya mampu bertahan hidup. Jadi saya bukan bergantung pada tangan dan kaki saya; tangan dan kaki sayalah yang bergantung pada diri saya, sang roh di dalam badan saya.

Badan Untuk Keinginan yang Abadi

DR. SINGH: Namun apakah kehidupan dan zat (badan) muncul secara bersamaan?

SRILA PRABHUPADA: Tidak. Mereka bukan “muncul” sama sekali. Mereka telah ada sebelumnya. Ide “muncul” tersebut ada dalam pikiran-pikiran kita karena kita sedang hidup di dunia yang terbatas, dimana kita melihat bahwa ada sebuah permulaan bagi segalanya. Karena itu kita berpikir tentang segala hal dari sudut pandang “muncul.” Namun sesung-guhnya zat dan roh telah ada. Saat saya lahir, saya berpikir kelahiran saya adalah permulaan dunia ini. Namun dunia itu telah ada sebelumnya. Contoh lain adalah api. Ketika Anda menyalakan api, apakah cahaya dan panas datang kemudian? Tidak. Kapan pun api dinyalakan, maka cahaya dan panas langsung ada. Tapi seandainya saya berpikir, “Sekarang

Page 73: Kehidupan berasal dari kehidupan

57

ada api, tetapi saya harus menunggu cahaya dan panas datang kemudian.” Bukankah itu suatu ketololan?

DR. SINGH: Tetapi api adalah sumber panas dan cahaya.SRILA PRABHUPADA: Ya, tetapi panas dan cahaya ada secara

bersamaan dengan api itu. Begitu pula dengan entitas-entitas hidup yang kekal memiliki banyak keinginan kekal yang berbeda. Dan segala keanekaragaman jenis atau spesies kehidupan juga selalu ada untuk menyesuaikan dengan berbagai keinginanyang kekal ini.

DR. SINGH: Dan entitas-entitas hidup diciptakan untuk hidup dalam badan-badan yang berlainan sesuai keinginan-keinginan ini?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Sebagai contoh, pemerintah mem-bangun rumah tahanan karena mengetahui akan ada penjahat. Jadi pada saat seorang penjahat diadili dan dijatuhi hukuman, penjara telah tersedia, bahkan sebelum masa peradilan. Dengan cara yang sama Tuhan dijelaskan sebagai sarva-jña, Dia yang mengetahui segalanya. Dengan demikian Tuhan mengetahui bahwa beberapa entitas hidup akan menjadi penjahat dan menentang pelayanan kepada Tuhan. Selanjutnya, Tuhan mengetahui berbagai keinginan entitas-entitas hidup di dunia material ini yang diperoleh menurut tiga sifat alamiah dunia material. Oleh karena itu Tuhan menciptakan semua jenis kehidupan dari sejak permulaan untuk menampung semua roh yang terikat.

Tiga sifat alam material adalah sattva-guna [kebaikan], rajo-guna [nafsu] dan tamo-guna [kebodohan]. Dengan ketiga sifat inilah semua objek yang beraneka-ragam di dunia material ini dibuat, seperti halnya orang yang mencampur tiga warna utama (biru, merah dan kuning) untuk membuat berjuta-juta corak warna. Keahlian yang sangat besar yang diperlukan untuk menangani susunan ini ada di alam. Menurut Bhagavad-gita [3.27], prakteh kriyamaaani guaaih karmani sarvasah: “Segala perbuatan dilakukan oleh ketiga sifat alam material.” Dan sifat-sifat ini terwujud dalam berbagai macam spesies kehidupan, yang meliputi tanaman, pepohonan, tumbuhan atau hewan air, manusia, dewa, kucing, anjing dan banyak lagi yang lainnya, yang seluruhnya berjumlah 8.400.000 spesies kehidupan.

Jalan Pagi Kedelapan

Page 74: Kehidupan berasal dari kehidupan

58 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Tuhan Yang Maha Kuasa memperluas diri-Nya sebagai Paramatma, atau Roh Utama, di dalam hati setiap insan. Wa-laupun berada di dalam badan material, Roh Utama ini tidak bersifat material, sekalipun Dia adalah sumber asli badan material. Karena panas dan cahaya adalah energi-energi matahari, matahari tidak pernah merasa “kepanasan.” Demikian pula halnya dengan Paramatma, tidak ada perbedaan antara spiritual dan material karena kedua energi material dan spiritual tersebut berasal dari-Nya. Kadang kita melihat awan menutupi matahari; namun itu sebenarnya adalah ketidaksempurnaan kita. Kita di muka planet ini mengalami penyinaran matahari dan hari berawan, namun di matahari, sekalipun ia dapat menciptakan awan, hanya sinar mata-harilah yang dialaminya. Sama halnya, pembagian zat dan roh adalah hal yang kita alami, bukan hal yang dialami Tuhan. Apakah Tuhan datang dalam yang namanya badan material atau dalam badan spiritual, Tuhan selalu transendental. Bagi Tuhan, zat dan roh adalah sama karena Tuhan adalah sumber energi. Tuhan dapat mengubah zat menjadi roh, dan roh menjadi zat.

H2O Plus Kekuatan Gaib

DR. SINGH: Para ahli kimia dan ilmuwan berpikir bahwa unsur tertentu dapat membuat sang roh tetap tinggal di dunia material. Mereka mengatakan unsur-unsur itu adalah karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen—unsur-unsur utama yang bergabung untuk membentuk kesatuan-kesatuan hidup. Saya pikir kitab-kitab Veda mengajarkan bahwa untuk makhluk hidup bisa berkembang, pertama-tama roh harus masuk ke dalam unsur-unsur kimia yang telah ada sebelumnya ini. Apakah itu benar?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Sebagai contoh, tanah mengandung segala yang diperlukan oleh sebuah tanaman untuk tumbuh, namun pertama-tama Anda harus menaruh sebutir benih di dalam tanah. Demikian pula halnya dengan seorang ibu, dia memiliki semua unsur yang diperlukan bagi penciptaan badan yang lain di dalam rahimnya, namun sang ayah pertama-tama harus menyuntikkan air

Page 75: Kehidupan berasal dari kehidupan

59

mani, atau benih, ke dalam rahim itu; kemudian sang anak akan tumbuh berkembang. Seekor anjing membentuk badan anjing yang lain, dan seorang ma-nusia membentuk badan manusia yang lainnya. Mengapa? Karena semua unsur yang dibutuhkan telah tersedia, pada masing-masing badan.

Kita menemukan sejumlah zat kimia di badan saya, jumlah yang lebih sedikit dalam badan semut, dan jumlah yang lebih banyak dalam badan gajah. Jadi, jika saya mampu menciptakan zat kimia lebih banyak daripada semut, dan gajah mampu menciptakan zat kimia lebih banyak daripada saya, maka bayangkan berapa jauh lebih banyaknya yang mampu Tuhan ciptakan! Inilah dasar yang seharusnya digunakan oleh para ilmuwan untuk mempertimbangkan tentang bagaimana oksigen dan hidrogen dapat bergabung membentuk air. Jika tidak, mereka tidak akan dapat mengetahui sumber hidrogen dan oksigen yang luar biasa banyaknya yang diperlukan un-tuk membentuk lautan. Tapi kami bisa mengetahui sumber itu. Hidrogen dan oksigen ini ada dalam viratrupa, badan semesta Tuhan. Mengapa para ilmuwan itu gagal memahami kebenaran nyata ini? Hidrogen dan oksigen bergabung membentuk air di lautan. Kita berdua menerima fakta ini. Tapi para ilmuwan heran mendengar bahwa asal-usul hidrogen dan oksigen yang sangat besar ini adalah acintya-sakti, atau kekuatan gaib Tuhan yang sulit dipahami.

Definisi“Kehidupan”

DR. SINGH: Saya melihat ada satu perselisihan pendapat di kalangan para ilmuwan mengenai definisi hidup dan tidak hidup. Beberapa di antara mereka mengatakan jika satu makhluk dapat bereproduksi, maka ia hidup. Oleh karena itu, mereka menyatakan telah menciptakan kehidupan karena molekul-molekul DNA(14) besar tertentu yang dihasilkan di dalam laboratorium dapat menggandakan diri mereka sendiri; molekul-molekul DNA itu dapat menghasilkan rangkaian molekul lain dengan kemampuan mereka sendiri. Beberapa ilmuwan mengatakan molekul-molekul DNA ini

Jalan Pagi Kedelapan

Page 76: Kehidupan berasal dari kehidupan

60 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

hidup, dan ilmuwan yang lain mengatakan mereka itu tidak hidup.SRILA PRABHUPADA: Karena seseorang mengatakan suatu hal

dan seseorang mengatakan hal lain, maka pengetahuan mereka pasti tidak sempurna.

DR. SINGH: Bisakah kita mendefinisikan hidup sebagai “me-ngandung kesadaran” dan tidak hidup sebagai “tanpa kesadaran?”

SRILA PRABHUPADA: Ya, itulah perbedaannya. Seperti yang disabdakan oleh Krishna dalam Bhagavad-gita [2.17], avinasi tu tad viddhi yena sarvam idam tatam. “Yang ada di seluruh badan tidaklah dapat dihancurkan.” Siapa pun dapat mengerti apa yang tersebar di seluruh badan yang hidup; itu adalah kesadaran. Sesuai dengan kesadaran kita pada saat kematian, kita dianugerahi satu bentuk jasmaniah tertentu. Jika Anda memiliki kesadaran seperti seekor anjing, maka Anda akan mendapatkan badan anjing, dan jika Anda memiliki kesadaran yang suci, maka Anda akan mendapatkan badan dewa.(15) Krishna memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk menerima badan apa saja yang mereka inginkan:

yänti deva-vratä devän pitèn yänti pitå-vratäùbhütäni yänti bhütejyä yänti mad-yäjino ‘pi mäm

“Orang-orang yang menyembah dewa akan lahir di antara para dewa; orang yang memuja hantu dan roh halus akan lahir di antara makhluk seperti itu; orang yang memuja para leluhur pergi ke leluhur mereka; dan orang-orang yang memuja-Ku akan hidup bersama-Ku.” [Bg. 9.25]

Kesalahan Darwin

DR. SINGH: Jika seorang manusia tidak mencapai pembebasan, apakah dia harus melalui 8.400.000 jenis kehidupan sebelum dia sampai lagi pada bentuk manusia?

Page 77: Kehidupan berasal dari kehidupan

61

SRILA PRABHUPADA. Tidak, entitas hidup membuat kemajuan selangkah demi selangkah hanya dalam bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah saja, sesuai dengan hukum-hukum alam. Di dalam bentuk kehidupan manusia, dia diberkahi kesadaran yang maju dia memiliki kebijaksanaan. Oleh karena itu, jika dia maju dalam kesadarannya, maka dia tidak akan mendapatkan badan seekor anjing atau kucing; dia akan mendapatkan badan manusia lagi.

präpya puëya-kåtäà lokän uñitvä çäçvatéù samäùçucénäà çrématäà gehe yoga-bhrañöo ‘bhijäyate (16)

Kata yoga-bhranah berarti seseorang yang menjalani yoga yang karena sesuatu dan lain hal dia belum berhasil sepenuhnya. Tidak ada evolusi di sini; dia diberikan lagi badan manusia. Dia tidak mendapatkan badan seekor kucing atau-pun badan seekor anjing. Mirip dengan apartemen yang telah kita diskusikan sebelumnya, jika Anda mampu membayar lebih banyak, maka Anda mendapatkan sebuah apartemen yang lebih bagus. Anda tidak perlu datang ke apartemen kelas rendah terlebih dahulu.

DR. SINGH. Apa yang telah Anda katakan sama sekali bertentangan dengan teori evolusi Darwin.

SRILA PRABHUPADA. Darwin sendiri adalah orang yang tidak beriman. Teori dia itu apa? Kita depak filsafat Darwin. Semakin kita mendepak filsafat Darwin, semakin maju kita dalam kesadaran spiritual.

DR. SINGH. Banyak ilmuwan meragukan teori-teori Darwin. Namun para pendukung Darwin mengatakan bahwa kehidupan mulai dari zat dan berkembang dari organisme bersel satu ke organisme bersel banyak. Mereka percaya bahwa spesies-spesies yang lebih tinggi seperti binatang dan manusia tidak ada pada saat permulaan dunia ini.

SRILA PRABHUPADA: Darwin dan para pengikutnya adalah

Jalan Pagi Kedelapan

Page 78: Kehidupan berasal dari kehidupan

62 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

orang-orang kurang ajar. Jika pada mulanya tidak ada spesies-spesies yang lebih tinggi, mengapa mereka ada sekarang? Mengapa spesies-spesies yang lebih rendah juga masih ada? Sebagai contoh, pada saat ini kita melihat orang cerdas dan keledai dungu. Mengapa kedua entitas hidup ini ada secara bersamaan? Mengapa bentuk keledai belum berkembang ke tingkat yang lebih tinggi lalu hilang? Mengapa kita tidak pernah melihat seekor kera melahirkan seorang manusia? Teori Darwin yang menyatakan bahwa kehidupan mulai di zaman tertentu tidaklah masuk akal. Bhagavad-gita me-nyebutkan bahwa Anda dapat berpindah secara langsung ke spesies mana pun yang Anda kehendaki, sesuai dengan upaya-upaya yang Anda lakukan. Kadang saya melakukan perjalanan ke Amerika, kadang ke Australia dan kadang ke Afrika. Negara-negara itu telah ada sebelumnya. Saya hanya melakukan perjalanan lewat negara-negara tersebut. Bukan berarti bahwa karena saya telah datang ke Amerika, maka saya telah membuat atau menjadikan Amerika. Dan ada banyak negara yang belum saya lihat. Apakah itu berarti negara-negara tersebut tidak ada? Para ilmuwan yang mendukung Darwin tidaklah logis. Bhagavad-gita menyebutkan dengan jelas bahwa semua jenis kehidupan ada secara bersamaan, dan bahwasanya Anda dapat pergi ke jenis kehidupan mana saja yang Anda suka. Anda bahkan bisa naik ke kerajaan Tuhan, jika Anda sangat berkeinginan untuk itu. Semua ini dinyatakan di dalam Bhagavad-gita oleh Sri Krishna.

Page 79: Kehidupan berasal dari kehidupan

63Jalan Pagi Kedelapan

Page 80: Kehidupan berasal dari kehidupan

64 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 81: Kehidupan berasal dari kehidupan

65

Jalan Pagi KesembilanDirekam pada tanggal 13 Mei 1973,di Taman Cheviot Hills, Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh,

Karandhara dasa Adhikari dan para mahasiswa lainnya.

Evolusi Dari Manusia ke Anjing

SRILA PRABHUPADA: Para ilmuwan sedang menaruh keper-cayaan pada sebuah teori yang menyesatkan. Krishna bersabda, aham sarvasya prabhavah: “Aku adalah asal-usul dari segalanya.” [Bg. 10.8] Krishna adalah kehidupan; Krishna bukanlah sebongkah batu.

DR. SINGH: Jadi zat itu disebabkan oleh kehidupan?SRILA PRABHUPADA: Ya, dan zat berpengaruh pada kehidupan,

badan saya berpengaruh kepada saya, sang roh. Sebagai contoh, saya mengenakan mantel ini, yang dibuat sesuai ukuran badan saya. Namun betapa akan bodohnya jika saya berpikir, “Saya adalah mantel ini.”

MAHASISWA: Para ahli mineralogi telah membuktikan bahwa gunung-gunung tumbuh karena adanya aktivitas sedimentasi. Apakah pertumbuhan ini disebabkan oleh kehadiran sang roh?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Srimad Bhagavatam menggambarkan gunung-gunung sebagai tulang Tuhan, dan rerumputan sebagai bulu-bulu badan-Nya. Jadi dalam pengertian ini, Tuhan memiliki badan, badan terbesar.

DR. SINGH: Srila Prabhupada, apa perbedaan antara perpindahan roh-roh yang ada di dalam badan-badan binatang dan perpindahan roh-roh manusia?

SRILA PRABHUPADA: Binatang-binatang berpindah hanya dalam satu arah—naik—namun manusia dapat berpindah ke bentuk kehidupan yang lebih tinggi ataupun ke bentuk kehidupan lebih

65

Page 82: Kehidupan berasal dari kehidupan

rendah. Badan diberikan menurut keinginan entitas hidup. Binatang-binatang, yang lebih rendah, memiliki satu macam keinginan, tapi manusia memiliki ribuan bahkan jutaan keinginan—jenis keinginan binatang dan jenis kei-nginan manusia. Menurut hukum alam, jenis kehidupan yang lebih rendah naik ke atas, dari bentuk kehidupan binatang ke bentuk kehidupan yang lebih tinggi, yaitu bentuk kehi-dupan manusia. Namun setelah Anda sampai pada bentuk manusia, jika Anda tidak memantapkan kesadaran Krishna, maka Anda mungkin kembali pada badan seekor kucing atau anjing.

Nirvana

DR. SINGH: Para ilmuwan tidak memiliki keterangan bahwasanya ada evolusi ke atas dan ke bawah dari tingkat manusia.

SRILA PRABHUPADA: Oleh karena itu saya katakan bahwa mereka kurang ajar. Mereka tidak berpengetahuan, namun masih menyatakan diri sebagai ilmuwan. Sains sejati ada di dalam Bhagavad-gita, dimana Krishna bersabda, yanti deva-vrata devan pitan yanti pita-vratah [Bg. 9.25]. Ini berarti bahwa apa pun yang disembah seseorang dalam hidup ini itulah yang menentukan jenis badan yang akan dia dapatkan dalam kehidupan selanjutnya. Namun jika seseorang memuja Krishna, maka dia mengakhiri proses perpindahan secara keseluruhan. Yas prapya na nivartante tad dhama: “Apabila seseorang datang ke tempat-Ku yang tertinggi, maka dia tidak akan pernah kembali [ke dunia material tempat kelahiran dan kematian ini].” [Bg. 8.21] Diangkat sampai Dunia Spiritual (sa siddhi paramam) adalah kesempurnaan utama kehidupan manusia. Bacalah Bhagavad-gita; segalanya ada di sana. Namun para ilmuwan tidak memiliki gambaran sedikit pun tentang kesempurnaan; mereka bahkan tidak percaya pada eksistensi mengenai sang entitas hidup terpisah dari badan kasar yang nyata ini.

DR. SINGH: Mereka tidak berbicara tentang entitas hidup; mereka hanya berbicara mengenai badan-badan saja.

MAHASISWA: Konsep mereka adalah sesuatu yang mirip dengan

Page 83: Kehidupan berasal dari kehidupan

Buddhisme. Pengikut Buddha mengatakan bahwa badan seperti sebuah rumah. Seperti halnya sebuah rumah dibangun dengan menggunakan kayu, begitu pula badan dibangun dengan zat-zat kimia. Dan apabila badan mati, maka badan tersebut persis seperti sebuah rumah yang ambruk berserakan. Seperti halnya rumah tersebut kemudian menjadi potongan-potongan kayu belaka lalu tidak ada rumah lagi, demikian pula badan hanya menjadi zat-zat kimia saja, dan tidak ada lagi badan, tidak ada lagi kehidupan.

SRILA PRABHUPADA: Keadaan itu disebut nirvana. Dan kemu-dian, dengan unsur-unsur tersebut, Anda dapat membangun sebuah rumah lain atau badan lain lagi. Itu Buddhisme. Mereka tidak memiliki informasi sedikit pun berkenaan dengan sang roh.

Takdir dan Karma

MAHASISWA: Beberapa ilmuwan memperdebatkan bahwa ada beberapa roh di dalam masing-masing badan. Mereka meng-gunakan cacing tanah sebagai satu contoh. Jika Anda memotong cacing tersebut di tengah-tengah, maka kedua bagian potongan itu akan hidup. Mereka mengatakan ini membuktikan bahwa dua roh menempati badan cacing tersebut.

SRILA PRABHUPADA: Tidak. Hal itu hanyalah satu roh baru telah datang untuk menempati setengah dari badan cacing tersebut.

DR. SINGH: Haruskah sang jiwa itu memiliki badan—badan spiritual atau badan material?

SRILA PRABHUPADA: Roh telah memiliki badan spiritual, yang ditutupi oleh badan material. Badan material berpengaruh pada saya—badan spiritual saya—namun badan material saya bukanlah yang asli. Badan sejati bersifat spiritual. Saya menerima bermacam badan yang tidak biasa bagi keadaan saya. Kedudukan asasi saya yang sebenarnya adalah menjadi pelayan Krishna. Selama saya belum sampai pada kedudukan itu, maka saya tetap sebagai pelayan materi dan mendapatkan banyak badan material menurut hukum-hukum energi material. Saya mendapatkan satu badan lalu melepaskannya. Saya menginginkan sesuatu yang lain

Jalan Pagi Kesembilan

Page 84: Kehidupan berasal dari kehidupan

68 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dan mendapatkan badan yang lain lagi. Proses ini terus berlanjut di bawah hukum-hukum alam material yang tegas. Orang-orang berpikir bahwa mereka mengendalikan sepenuhnya takdir dirinya, namun mereka senantiasa berada di bawah hukum karma alam.

prakatem kriyamanani gunah karmani sarvacahahamkara-vimaotamah kartaham iti manyate

“Roh yang bingung, yang berada di bawah pengaruh tiga sifat alam material, berpikir bahwa dirinya menjadi pelaku dari kegiatan-kegiatan yang sebenarnya dilakukan oleh alam.” [Bg. 3.27] Sumber kebingungan ini adalah karena sang entitas hidup beranggapan, “Aku adalah badan ini.”

sarvasah sarva-bhütäni håd-dese ‘rjuna tiñöhatibhrämayan sarva-bhütäni yanträrüòhäni mäyayä (17)

Pada ayat ini kata yantra, atau “mesin,” berarti bahwa dalam jenis kehidupan apa pun, kita sedang berkelana di dalam badan-badan yang seperti mesin-mesin yang disediakan oleh alam material. Kadang-kadang kita bergerak menuju ke jenis kehidupan yang lebih tinggi, kadang ke jenis kehidupan yang lebih rendah. Namun jika, berkat belas kasih guru spiritual dan Krishna, seseorang mendapatkan benih bhakti lalu mengembangkannya, maka dia bisa bebas dari siklus kelahiran dan kematian. Dengan demikian hidupnya akan sukses. Jika tidak demikian, dia harus naik-turun menjalani berbagai jenis kehidupan, kadang-kadang menjadi rumput, kadang seekor singa, dan seterusnya.

Mempromosikan Kebodohan Sebagai Pengetahuan

MAHASISWA: Jadi keinginan kita untuk menikmatilah yang menyebabkan kita menerima badan-badan material ini, dan

Page 85: Kehidupan berasal dari kehidupan

69

keinginan kita pula untuk bisa sampai kepada Krishnalah yang membawa kita pada kedudukan kita yang asli?

SRILA PRABHUPADA: Ya.DR. SINGH: Namun sepertinya ada sebuah perjuangan terus-

menerus menghadapi sifat-sifat rendahan kita. Kita terus berjuang menghadapi keinginan-keinginan kita untuk kepuasan indera, sekalipun kita ingin melayani Krishna. Apakah ini terus berlanjut?

MAHASISWA: Badan itu hampir seperti seorang diktator dari dalam.SRILA PRABHUPADA: Ya. Itu berarti bahwa Anda benar-benar

berada di bawah pengaruh energi material, atau maya. DR. SINGH: Bahkan walaupun kita berkeinginan untuk melayani

Krishna?SRILA PRABHUPADA: Ya. Seorang pencuri mungkin tahu bahawa

jika dia mencuri maka dirinya akan ditangkap dan dipenjarakan—mungkin dia telah melihat pencuri-pencuri lain tertangkap—tapi dia masih saja mencuri. Sekalipun menyadari bahwa dirinya berada dalam kekuasaan negara, masih saja ia bertindak menuruti kemauannya sendiri. Ini yang disebut tamas, atau kebodohan. Karena itu, pengetahuan adalah awal dari kehidupan spiritual. Di dalam Bhagavad-gita, Krishna memberikan pengetahuan kepada Arjuna. Krishna mengajarkan, “Engkau bukanlah badan ini.” Ini permulaan pengetahuan. Tetapi, di mana ada universitas yang mengajarkan pengetahuan seperti ini? Dr. Singh, apakah Anda bisa memberi-tahukan kepada saya di mana universitas yang mengajarkan pengetahuan seperti ini?

DR. SINGH: Tidak ada satu pun.SRILA PRABHUPADA: Demikianlah kedudukan pendidikan: nihil

pengetahuan. Mereka hanya mempromosikan kebodohan sebagai pengetahuan.

DR. SINGH: Namun jika para ilmuwan tahu bahwa mereka bu-kanlah badan-badan mereka, maka seluruh pandangan mereka akan berubah.

SRILA PRABHUPADA: Ya, kita menginginkan itu.MAHASISWA: Tapi mereka tak bersedia mengakui kegagalannya.SRILA PRABHUPADA: Maka itulah kebodohan berikutnya. Jika

Jalan Pagi Kesembilan

Page 86: Kehidupan berasal dari kehidupan

70 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Anda orang bodoh dan berlagak seolah orang cerdas, maka sikap sok tahu itu merupakan kebodohan baru lagi. Dengan demikian Anda tidak dapat membuat kemajuan. Dan jika Anda tetap dalam kebodohan dan memamerkan diri seolah orang berpengetahuan, maka Anda seorang penipu besar. Anda sedang menipu diri sendiri dan sedang menipu orang lain. Orang begitu tergila-gila mengejar kemajuan peradaban material sehingga mereka telah menjadi persis seperti kucing dan anjing. Sebagai contoh, mereka telah membentuk sebuah departemen imigrasi, dan begitu Anda memasuki sebuah negeri, anjing-anjing ini pun mulai menggonggong, “Guk, guk, guk! Mengapa engkau datang kemari? Apa urusanmu?” Ini merupakan perbuatan seekor anjing penjaga. Seorang pria terhormat sedang diperiksa atas sebuah senjata api. Orang-orang tidak dapat dipercaya, dan sekarang ada begitu banyak bajingan dan pencuri terdidik. Jadi, apa makna kemajuan tersebut? Dapatkah kita mengatakan bahwa pendidikan berarti kemajuan? Apakah ini sebuah peradaban?

Memerangi Kebodohan Dengan Argumen dan Pengetahuan

MAHASISWA: Beberapa orang mengatakan bahwa satu alasan bagi perang Vietnam adalah bahwa orang-orang komunis itu ateis. Perang tersebut adalah pertarungan antara orang yang mengakui Tuhan (teis) dan yang tidak mengakui Tuhan (ateis). Paling tidak itu satu alasan yang diberikan untuk perang tersebut.

SRILA PRABHUPADA: Kita pun siap membasmi ateis-ateis tersebut. Namun pembunuhan itu dalam bentuk pencerahan spiritual. Jika saya membasmi kebodohan Anda, dapat juga dikatakan pembunuhan (jihad-ed). Pembunuhan tak mesti berarti bahwa setiap orang harus menghunus pedang/angkat senjata.

DR. SINGH: Sebuah metode perang baru?SRILA PRABHUPADA: Bukan, memerangi kebodohan dengan

argumen-argumen dan pengetahuan selalu ada. Konsep kehidupan badani adalah konsep kehidupan binatang. Binatang tidak tahu

Page 87: Kehidupan berasal dari kehidupan

71

tentang zat dan roh. Dan orang yang berada di bawah konsep kehidupan badani tidaklah lebih baik ketim-bang seekor binatang. Ketika seekor binatang “angkat bicara,” maka hal itu membuat manusia cerdas merasa geli. “Bicara binatang” semacam itu tidaklah masuk akal. Binatang tidak sedang membicarakan pengetahuan.

MAHASISWA: Paling tidak binatang-binatang itu hidup dengan aturan-aturan tertentu. Mereka tidak membunuh jika tidak perlu, dan mereka hanya makan bila perlu, sedangkan manusia melakukan pembunuhan yang tidak diperlukan dan makan pun tidak semestinya. Jadi dalam satu pengertian, manusia lebih rendah dibandingkan binatang.

SRILA PRABHUPADA: Itu pasalnya mengapa kita mesti men-derita melebihi binatang. Kesadaran Krishna bukanlah sebuah gerakan religius yang sentimentil. Kegiatan kesadaran Krishna adalah sebuah kegiatan ilmiah yang terencana untuk me-ringankan penderitaan manusia.

DR. SINGH: Para ilmuwan dan orang-orang lainnya mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini terjadi secara kebetulan.

SRILA PRABHUPADA: Jadi, apakah mereka juga menulis buku-buku mengenai pokok persoalan itu secara kebetulan?

KARANDHARA: Buku-buku itu juga ditulis secara kebetulan, kata mereka.

SRILA PRABHUPADA: Jadi, apa kelebihan mereka? Secara kebetulan, apa pun dapat dituliskan.

DR. SINGH: Ilmuwan Prancis, Dr. J. Monod mendapatkan Hadiah Nobel pada tahun 1965. Dia mengatakan bahwa segalanya bermula secara kebetulan—bahwa secara kebetulan zat-zat kimia tertentu bergabung dan membentuk molekul-molekul dasar.

SRILA PRABHUPADA: Tapi dari manakah zat-zat kimia tersebut berasal?

DR. SINGH: Menurut pendapat dia, zat-zat kimia itu tercipta hanya secara kebetulan saja, dan ketika ada keperluan, maka molekul-molekul dari zat-zat kimia tersebut mereorientasi diri mereka sendiri.

Jalan Pagi Kesembilan

Page 88: Kehidupan berasal dari kehidupan

72 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

SRILA PRABHUPADA: Jika segalanya terjadi secara kebetulan, bagaimana bisa ada keperluan? Bagaimana dia bisa membicarakan tentang kebetulan dan keperluan dalam satu napas? Itu omong kosong. Jika segalanya diarahkan secara kebetulan, mengapa orang menyekolahkan anak-anak mereka? Mengapa tidak biarkan mereka tumbuh secara kebetulan? Andaikata saya melanggar hukum. Jika saya berkata, “Baiklah, itu hanya terjadi secara kebetulan,” akankah saya dimaafkan?

DR. SINGH: Jadi, apakah kejahatan disebabkan oleh kebodohan?SRILA PRABHUPADA: : Ya. Itulah sebabnya: kebodohan saya.MAHASISWA: Tentu satu kebodohan jika mengatakan bahwa

sebuah instrumen indah seperti biola ini dibuat secara kebetulan. SRILA PRABHUPADA: Ya. Itulah yang paling disesalkan bahwa

orang kurang ajar semacam itu bisa mendapatkan penghargaan. Dia itu sedang membicarakan kebodohan dan mendapatkan penghargaan.

Page 89: Kehidupan berasal dari kehidupan

73

Jalan Pagi KesepuluhDirekam pada tanggal 14 Mei 1973, di Taman Cheviot Hills, Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh dan para mahasiswa yang lainnya.

Kesalahan Para Ilmuwan

SRILA PRABHUPADA: Kesalahan para ilmuwan adalah bahwa mereka tidak tahu tentang kedua energi tersebut—energi material dan energi spiritual. Mereka mengatakan bahwa segalanya bersifat material dan bahwa apa pun berasal dari material. Kelemahan teori-teori mereka adalah bahwa mereka memulai dari materi (zat), bukan roh. Karena zat berasal dari roh, dalam satu pengertian segalanya bersifat spiritual. Energi spiritual adalah sumber dan dapat eksis tanpa energi material. Namun energi material tidak memiliki eksistensi tanpa energi spiritual. Adalah benar untuk mengatakan bahwa gelap itu ada mulai adanya cahaya, bukan cahaya mulai dari gelap. Ilmuwan ber-anggapan bahwa kesadaran berasal dari zat. Sebenarnya, kesadaran itu selalu ada, namun ketika ia tertutupi atau diren-dahkan oleh kebodohan, maka ia adalah sebuah bentuk keadaan tak berkesadaran.

Jadi “material” berarti kealpaan terhadap Krishna, dan “spi-ritual” berarti kesadaran penuh terhadap Krishna. Apakah ini jelas? Cobalah untuk mengerti: kegelapan berasal dari cahaya. Ketika cahaya tidak terlihat, maka kita berada dalam kegelapan. Awan tidak dapat ditemukan di matahari; hal itu berlawanan dengan sifat dasar matahari. Namun berkat energi dari matahari itulah benda-benda lainnya tercipta untuk sementara waktu seperti kabut, awan atau gelap. Ciptaan-ciptaan ini bersifat sementara, tetapi matahari tetap ada. Demikian pula, alam material yang nyata ini bersifat sementara, namun alam spiritual bersifat kekal. Kesadaran Krishna

73

Page 90: Kehidupan berasal dari kehidupan

74 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

berarti keluar dari alam yang sementara ini dan mencapai alam spiritual yang kekal. Tidak seorang pun benar-benar menginginkan alam yang sementara ini; tidak seorang pun menyukai atmosfer yang berawan ini.

DR. SINGH: Apakah kesadaran yang berawan diciptakan dari energi spiritual?

SRILA PRABHUPADA: Ya.DR. SINGH: Dan zat juga diciptakan dari energi superior?SRILA PRABHUPADA: Aham sarvasya prabhavo mattah sarvah

pravartate. Krishna bersabda, “Aku adalah sumber seluruh dunia spiritual dan dunia material. Segalanya berasal dari-Ku.” [Bg. 8.10] Krishna adalah pencipta segalanya, yang baik dan yang buruk. Sesungguhnya, “baik dan buruk” adalah ciptaan material. Ciptaan Krishna itu baik; Tuhan itu baik. Apa yang Anda pikir buruk adalah baik bagi Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengerti Krishna. Krishna sedang menciptakan sesuatu yang dalam pemikiran kita mungkin buruk, namun bagi Krishna tidak ada hal semacam itu yang baik atau buruk. Sebagai contoh, Krishna menikahi enam belas ribu istri. Beberapa orang mungkin mencela, “Ah, Krishna sangat gila perempuan.” Akan tetapi, mereka tidak melihat gambaran secara keseluruhan. Energi Krishna sangat besar sehingga Krishna mem-perbanyak diri-Nya menjadi enam belas ribu suami yang berlainan.

“SegalanyaSatu”AdalahOmongKosong

DR. SINGH: Anda mengatakan bahwa kabut alam material ini bersifat sementara. Namun mengapa kita mesti repot-repot membebaskan diri kita dari sesuatu yang tidak kekal?

SRILA PRABHUPADA: Mengapa Anda menutupi badan Anda dengan pakaian? Anda bisa saja berjalan telanjang. Cuaca hari ini masih akan cerah dalam beberapa jam lagi. Mengapa Anda melindungi diri Anda?

DR. SINGH: Bahayanya bisa terjadi sekarang.SRILA PRABHUPADA: Kapan pun bisa ada bahaya, mengapa Anda

mengambil langkah ini dengan menutupi badan Anda?

Page 91: Kehidupan berasal dari kehidupan

75

DR. SINGH: Untuk menghindari ketidaknyamanan.SRILA PRABHUPADA: Ya. Jika tidak melakukan demikian, ma-

ka Anda akan merasa tidak nyaman. Tidak bersusah-payah untuk berpakaian adalah teori Mayavada: “Segalanya akan datang dengan sendirinya, jadi mengapa bersusah-payah? Segalanya satu.” Itu teori yang tidak masuk akal. Filsafat Mayavada menyatakan bahwa Tuhan itu satu dan bahwa segala sesuatu dan setiap makhluk hidup sama dengan Tuhan.

Kita tidak berselisih pendapat dengan para ahli kimia tersebut jika mereka memulai dari kehidupan, tapi sayangnya, mereka mengatakan bahwa segalanya mulai dari kegelapan—zat mati. Itulah yang kita tolak. Kita mengatakan, “Mulai dari kehidupan,” dan mereka mengatakan, “Bukan, mulai dari zat—kegelapan.” Alasan mereka mengenai kegelapan tersebut begitu sederhana: Jika seseorang pergi dari kegelapan menuju tempat terang, maka dia berpikir bahwa kegelapan itu adalah permulaannya. Misalnya Anda berada dalam kegelapan sepanjang hidup Anda, dan sekarang tiba-tiba Anda masuk ke tempat yang terang. Anda akan berpikir, “Wah cahaya telah datang dari kegelapan.” Sesungguhnya, kegelapan terjadi ketika cahaya menjadi redup. Kegelapan tidak menghasilkan cahaya.

DR. SINGH: Maka kegelapan tergantung pada cahaya?SRILA PRABHUPADA: Ya. Atau dengan kata lain, dalam cahaya

tidak ada kegelapan. Apabila cahaya menjadi buram, kita me-ngalami kegelapan. Sama halnya, ketika kesadaran spiritual kita, atau kesadaran Krishna kita memudar, maka kesadaran kita akan bersifat duniawi.

Di pagi hari kita bangun, dan di penghujung hari kita menjadi lelah lalu tidur. Ketika hidup mulai terganggu akibat sesuatu dan lain hal, kita tidur. Kita tidur di waktu malam, dan ketika kita bangun di pagi hari kita mengerti bahwa kesadaran kita, atau “kehidupan” kita, telah muncul kembali dari keadaan tertidur sebelumnya. Saya hidup bahkan saat saya tidur, dan saat terbangun saya masih hidup. Hal ini haruslah dimengerti dengan jelas. Seorang bayi lahir dari rahim ibunya. Dia berpikir bahwa hidupnya mulai dari hari sejak

Jalan Pagi Kesepuluh

Page 92: Kehidupan berasal dari kehidupan

76 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dia keluar dari rahim ibunya. Namun hal itu bukanlah kebenaran. Sebenarnya, dia kekal. Ia membangun badan lahiriahnya di dalam rahim ibunya sementara dia dalam keadaan tidak sadar, dan segera setelah bagian-bagian jasmaniahnya telah berkembang secukupnya, dia keluar dari rahim itu dan menjadi sadar.

DR. SINGH: Dan dia tertidur lagi saat kematian.SRILA PRABHUPADA: Ya. Hal itu dijelaskan dalam Bhagavad-

gita [8.19]:

bhüta-grämaù sa eväyaà bhütvä bhütvä praléyaterätry-ägame ‘vaçaù pärtha prabhavaty ahar-ägame

“Berulang-kali siang hari datang, dan entitas-entitas hidup ini menjadi aktif, dan saat malam datang lagi, Wahai Partha, mereka dilebur tanpa berdaya.”

Kita Bukanlah Badan-Badan Ini

SRILA PRABHUPADA: Apakah Anda melihat bunga ini? Ia telah kembali ke kesadarannya (mekar), dan akan segera layu, mengering, lalu mati. Inilah kehidupan material. Namun kehidupan spiritual berarti seterusnya hanya mekar—tak pernah layu. Itulah perbedaan antara zat dan roh. Saya telah mencapai badan ini sesuai dengan kesadaran saya dalam kehidupan terdahulu. Dan saya akan menerima badan selan-jutnya sesuai dengan kesadaran saya dalam kehidupan saat ini. Ini juga ditegaskan di dalam Bhagavad-gita [8.6]:

yaà yaà väpi smaran bhävaà tyajaty ante kalevaramtaà tam evaiti kaunteya sadä tad-bhäva-bhävitaù

“Apa pun keadaan yang diingat seseorang ketika dia meninggalkan badannya, maka keadaan itulah yang pasti akan dicapainya.”

Page 93: Kehidupan berasal dari kehidupan

77

DR. SINGH: Srila Prabhupada, jika badan kita yang selanjutnya selalu dicapai dengan kesadaran kita dalam kehidupan sekarang ini, mengapa saya tidak dapat mengingat kehidupan saya sebelumnya?

SRILA PRABHUPADA: Apakah Anda ingat segala yang Anda lakukan tahun lalu, atau bahkan segala yang Anda lakukan kemarin?

DR. SINGH: Tidak, saya tidak ingat.SRILA PRABHUPADA: Itulah sifat dasar Anda: Anda pelupa.DR. SINGH: Beberapa hal.SRILA PRABHUPADA: Dan seseorang lupa melebihi yang lain-

nya. Namun kita semua pelupa.DR. SINGH: Apakah itu satu prinsip alam material?SRILA PRABHUPADA: Ya. Ini sesuatu seperti mencuri. Ada seo-

rang pencopet dan ada seorang perampok bank, tapi keduanya sedang melakukan pencurian.

DR. SINGH: Ketika kita bermimpi, apakah kita sedang dipengaruhi oleh unsur-unsur halus?

SRILA PRABHUPADA: Anda sedang dipengaruhi oleh alam. Krishna bersabda dalam Bhagavad-gita [3.27]:

prakåteù kriyamäëäni guëaiù karmäëi sarvaçaùahaìkära-vimüòhätmä kartäham iti manyate

“Roh yang bingung, yang berada di bawah pengaruh tiga sifat alam material, menganggap dirinya pelaku perbuatan-perbuatan yang dalam kenyataannya dilakukan oleh alam.” Kita lupa identitas sejati kita sebab kita berada dalam cengkeraman alam material.

Pelajaran pertama dalam kehidupan spiritual adalah bahwa kita bukanlah badan-badan ini, melainkan roh yang kekal. Suatu ketika Anda hanyalah seorang anak kecil. Sekarang Anda seorang pria dewasa. Dimanakah badan kanak-kanak Anda? Badan kanak-kanak tersebut tidak ada lagi, namun Anda tetap ada sebab Anda kekal. Badan yang tidak langgeng itu telah berubah, namun Anda tidak berubah. Ini bukti kekekalan. Anda ingat melakukan hal-hal tertentu kemarin dan hari ini, namun Anda lupa hal-hal yang lainnya.

Jalan Pagi Kesepuluh

Page 94: Kehidupan berasal dari kehidupan

78 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Badan Anda yang kemarin bukanlah badan Anda hari ini. Apakah Anda mengakui hal ini atau tidak? Anda tidak dapat mengatakan bahwa hari ini adalah tanggal tiga belas Mei, 1973. Anda tidak bisa mengatakan bahwa hari ini hari kemarin. Tanggal tiga belas adalah kemarin. Hari telah berubah. Namun Anda ingat hari kemarin; dan ingatan itu merupakan bukti dari kekekalan Anda. Badan telah berubah, namun Anda mengingatnya; oleh karena itu, Anda kekal, walaupun badan bersifat sementara. Bukti ini begitu sederhananya. Bahkan seorang anak kecil pun dapat mengerti hal itu. Apakah hal itu sulit dimengerti?

Mengganti Badan-Badan

DR. SINGH: Orang-orang menginginkan bukti lebih banyak.SRILA PRABHUPADA: Bukti apa lagi yang diperlukan? Keke-

kalan sang roh adalah sebuah fakta sederhana. Saya adalah roh yang kekal. Badan saya sedang berubah, namun saya tidak sedang berubah. Sebagai contoh, sekarang saya ini seorang lelaki tua. Kadang-kadang saya berpikir, “Oh, saya dulu biasa berlompatan dan bermain, namun sekarang saya tidak dapat melompat karena badan saya telah berubah.” Saya ingin melompat, tapi saya tak dapat melakukannya. Kecenderungan melompat itu kekal, namun karena badan saya yang tua, saya tidak sanggup melakukannya.

DR. SINGH: Lawan-lawan kita akan mengatakan bahwa menurut pengamatan mereka, sifat dasar kesadaran itu bahwa kesadaran bertahan hanya untuk satu badan saja.

SRILA PRABHUPADA: Itu kebodohan. Di dalam Bhagavad-gita [2.13] Krishna menerangkan:

dehino ‘smin yathä dehe kaumäraà yauvanaà jarätathä dehäntara-präptir dhéras tatra na muhyati

“Seperti sang roh yang terkurung di dalam badan terus berpindah,

Page 95: Kehidupan berasal dari kehidupan

79

di dalam badan ini, dari masa remaja ke masa muda hingga ke usia tua, demikian pula halnya sang roh masuk ke dalam badan yang lain pada saat kematian. Insan yang insaf akan jati dirinya tidak dibingungkan oleh perubahan seperti itu.” Seperti halnya badan ini selalu dalam keadaan sedang berubah (seperti yang bisa saya lihat dalam pengalaman sehari-hari), ada satu perubahan yang serupa pada saat kematian.

DR. SINGH: Tetapi, menurut para ilmuwan, kita sebenarnya tidak dapat mengamati perubahan yang terakhir ini.

SRILA PRABHUPADA: Mata mereka jauh dari sempurna sehingga mereka tidak dapat mengamati banyak hal. Kebodohan mereka tidak membuat Bhagavad-gita menjadi tidak ilmiah. Mengapa mereka tidak mengakui ketidaksempurnaan indera-indera mereka? Pertama-tama mereka harus mengakui ketidaksempurnaan indera-indera mereka. Daya penglihatan mereka tidaklah menentukan apa yang merupakan sains dan apa yang bukan. Anjing tidak dapat mengerti hukum-hukum alam. Apakah itu berarti hukum-hukum alam itu tidak ada?

DR. SINGH: Ya, para ilmuwan mengakui argumen tersebut, tetapi mereka mengatakan bahwa cara untuk menjadi sempurna adalah melalui informasi dan pengalaman yang objektif.

SRILA PRABHUPADA: Tidak. Itu bukan cara untuk menjadi sempurna. Tidak ada seorang pun yang dapat menjadi sempurna melalui pemikiran yang tidak sempurna, dan pemikiran kita pasti tidak sempurna karena indera dan akal pikiran kita tidak sempurna.

DR. SINGH: Srila Prabhupada, ada satu pertanyaan lain yang bisa diangkat. Apakah tidak mungkin bahwa roh tersebut menerima tiga, empat atau lima badan dan kemudian mati?

SRILA PRABHUPADA: Anda sedang menerima berjuta-juta ba-dan. Saya mengatakan bahwa badan Anda kemarin bukanlah badan Anda hari ini. Jadi, jika Anda hidup selama seratus tahun, berapa kali Anda telah berganti badan? Hitung saja.

DR. SINGH: Tiga belas kali.SRILA PRABHUPADA: Mengapa tiga belas kali?DR. SINGH: Ilmu kedokteran mengatakan bahwa seluruh sel yang

Jalan Pagi Kesepuluh

Page 96: Kehidupan berasal dari kehidupan

80 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

ada di dalam badan diganti setiap tujuh tahun.SRILA PRABHUPADA: Tidak, bukan setiap tujuh tahun—setiap

detik. Setiap detik, sel-sel darah (yang hidup) mengalami per-gantian. Bukankah demikian?

DR. SINGH: Ya.SRILA PRABHUPADA: Dan segera setelah sel-sel darah itu ber-

ganti, maka Anda mengganti badan.DR. SINGH: Dalam terminologi ilmiah, dapatkah kekekalan roh itu

dibandingkan dengan kekekalan energi?SRILA PRABHUPADA: Tidak ada soal kekekalan energi, karena

energi senantiasa ada.DR. SINGH: Namun menurut terminologi ilmiah, hukum kekekalan

energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan tidak pula dapat dimusnahkan, yang menurut saya, itu berarti bahwa energi itu kekal.

SRILA PRABHUPADA: Oh, ya, yang itu kita terima. Krishna kekal; oleh karena itu, semua energi-Nya juga kekal.

DR. SINGH: Karena itukah mengapa entitas hidup juga kekal?SRILA PRABHUPADA: Ya. Jika matahari kekal, maka energi-

energinya—panas dan cahaya—juga kekal. DR. SINGH: Apakah menurut pemahaman ini kemudian kehidupan

tersebut tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan?SRILA PRABHUPADA: Ya. Kehidupan itu kekal. Ia tidak di-

ciptakan tidak pula dimusnahkan. Ia hanya tertutupi untuk sementara waktu saja. Saya kekal, namun tadi malam saya ditutupi oleh keadaan tidur, sehingga saya berpikir dalam istilah-istilah kemarin dan hari ini. Inilah keadaan di dunia material.

Segalanya Spiritual

DR. SINGH: Apakah kesadaran material itu adalah ketiadaan kesadaran Krishna?

SRILA PRABHUPADA: Ya.DR. SINGH: Dan ketika ada kesadaran Krishna, dimanakah alam

Page 97: Kehidupan berasal dari kehidupan

81

material ini?SRILA PRABHUPADA: Jika Anda terus berada dalam kesadaran

Krishna, maka Anda akan melihat bahwa tidak ada sesuatu yang bersifat material. Apabila Anda mempersembahkan sekuntum bunga kepada Krishna, maka hal itu bukanlah bersifat material. Krishna tidak akan menerima apa pun yang bersifat material. Dan ini bukan berarti bahwa bunga tersebut bersifat material saat berada di semak-semak, lantas menjadi spiritual ketika Anda mempersembahkannya kepada Krishna. Tidak. Bunga tersebut “material” hanya selama Anda berpikir bahwa bunga tersebut diciptakan semata-mata untuk kesenangan Anda saja. Tapi begitu Anda melihat bahwa bunga tersebut adalah untuk kesenangan Krishna, maka Anda melihatnya sebagai bunga yang sejati—spiritual.

DR. SINGH: Dengan demikian maka seluruh dunia ini sebenarnya adalah spiritual?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Oleh karena itu, kita ingin menyer-takan segalanya dalam pelayanan kepada Krishna; itulah Dunia Spiritual.

DR. SINGH: Dapatkah kita juga menilai ciptaan Krishna dalam sudut pandang tersebut? Sebagai contoh, dapatkah kita ber-pikir, “Pohon ini sangat indah karena ia adalah milik Krishna”?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Itulah kesadaran Krishna.DR. SINGH: Jika seseorang memandang Arca Krishna di kuil dan

berpikir bahwa Krishna hanyalah batu atau kayu semata, apa artinya itu?

SRILA PRABHUPADA: Orang itu tidak tahu kebenaran. Ba-gaimana mungkin Arca itu bersifat material? Batu adalah energi Krishna juga. Seperti halnya energi listrik ada di mana-mana tetapi hanya ahli listriklah yang tahu bagaimana memanfaatkannya, jadi Krishna ada di mana-mana—bahkan di dalam batu sekalipun—namun hanya para penyembah-Nya saja yang tahu bagaimana memanfaatkan batu untuk menghargai Krishna. Para penyembah tahu bahwa batu tidak mungkin ada di luar Krishna. Oleh karena itu, apabila penyembah melihat Arca, mereka berkata, “Inilah Krishna.”

Jalan Pagi Kesepuluh

Page 98: Kehidupan berasal dari kehidupan

82 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Mereka melihat ke-Esaan atau kesatuan Krishna dan energi-Nya.

Sama dan Berbeda Pada Saat yang Bersamaan

DR. SINGH: Apakah benar bahwa orang-orang yang sadar akan Krishna merasakan keberadaan Krishna dalam sebuah batu polos seperti juga Krishna dalam Arca yang diukir dari batu?

SRILA PRABHUPADA: Ya.DR. SINGH: Sama bagusnya?SRILA PRABHUPADA: Ya. Mengapa tidak? Di dalam Bhagavad-

gita [9.4] Krishna bersabda:

mayä tatam idaà sarvaà jagad avyakta-mürtinämat-sthäni sarva-bhütäni na cähaà teñv avasthitaù

Ini berarti bahwa energi Krishna—yaitu Krishna dalam wujud yang termanifestasi sebagian—menyebar pada setiap atom di alam semesta ini. Namun wujud pribadi yang termanifestasi secara penuh ada dalam Arca yang dibentuk sesuai dengan petunjuk-petunjuk-Nya. Inilah filsafat acintya-bhedabheda-tattva, Tuhan berbeda dan sama dengan energi-energi-Nya secara bersamaan. Sebagai contoh, ketika ada sinar matahari di ru-angan Anda, tidak berarti bahwa matahari itu sendiri ada di dalam ruangan Anda. Matahari dan energi-energinya yang terpisah, seperti panas dan cahaya, adalah satu dalam sifat atau satu kualitas, namun berbeda dalam kuantitas.

DR. SINGH: Namun tetap, Anda masih mengatakan bahwa seseorang dapat melihat Krishna dalam batu biasa?

SRILA PRABHUPADA: Ya, mengapa tidak? Kita melihat batu sebagai energi Krishna.

DR. SINGH: Namun dapatkah kita memuja Krishna di dalam batu tersebut?

SRILA PRABHUPADA: Kita dapat memuja Krishna melalui energi-Nya dalam batu tersebut. Namun kita tidak dapat memuja batu sebagai Krishna. Kita tidak dapat memuja bangku ini sebagai Krishna. Namun kita dapat memuja segalanya karena kita melihat

Page 99: Kehidupan berasal dari kehidupan

83

segalanya sebagai energi Krishna. Pohon ini bisa dipuja karena baik Krishna dan energi-Nya keduanya patut dipuja, tapi ini bukan berarti bahwa kita memuja pohon itu dalam cara yang sama kita memuja Arca Krishna di kuil.

Pada masa kanak-kanak, orang tua saya menasihati saya agar jangan pernah menyia-nyiakan energi Krishna. Mereka me-ngajari saya jikalaupun ada sebutir kecil beras terselip di sela-sela papan lantai, maka hendaknya saya memungut beras tersebut, menyentuhkannya ke dahi lalu memakannya agar ia tidak terbuang sia-sia. Saya dididik bagaimana melihat segalanya memiliki hubungan dengan Krishna. Itu adalah ke-sadaran Krishna. Oleh karena itu, kami tidak suka melihat apa pun terbuang percuma atau disalahgunakan. Kami mendidik murid-murid bagaimana menggunakan segalanya untuk Krishna dan bagaimana caranya mengerti bahwa segalanya adalah Krishna. Seperti yang disabdakan oleh Krishna dalam Bhagavad-gita [6.30]:

yo mäà paçyati sarvatra sarvaà ca mayi paçyatitasyähaà na praëaçyämi sa ca me na praëaçyati

“Bagi orang yang melihat Aku di mana-mana dan melihat segalanya dalam diri-Ku, maka Aku tidak pernah hilang, atau-pun dia tidak pernah hilang bagi-Ku.”

Jalan Pagi Kesepuluh

Page 100: Kehidupan berasal dari kehidupan

84 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 101: Kehidupan berasal dari kehidupan

85

Jalan Pagi KesebelasDirekam pada tanggal 15 Mei 1973,di Taman Cheviot Hills, Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh dan mahasiswa yang lainnya.

Mendeteksi Roh

DR. SINGH: Para ilmuwan sadar bahwa untuk dapat melihat roh sangatlah sulit. Mereka mengatakan bahwa keberada-annya amat meragukan.

SRILA PRABHUPADA: Bagaimana mereka dapat melihatnya? Roh itu terlalu sulit untuk dilihat. Siapa yang memiliki daya untuk melihatnya?

DR. SINGH: Namun, mereka ingin menginderanya dengan menggunakan sejumlah peralatan.

SRILA PRABHUPADA: Jika anda menyuntik seseorang dengan seperseratus dari 1 grain (0,0648 gram) racun yang sangat berbisa, maka dia akan segera mati. Tidak ada seorangpun yang dapat melihat racun tersebut atau bagaimana racun itu beraksi, tetapi meskipun demikian racun itu beraksi. Jadi mengapa para ilmuwan itu tidak melihat sang roh melalui tindakan (kekuatan) roh tersebut? Dalam hal-hal semacam itu kita harus melihat melalui efek yang ada. Kitab-kitab Veda mengatakan bahwa disebabkan oleh partikel kecil yang disebut roh tersebut, maka seluruh badan bekerja dengan baik. Jika saya mencubit diri sendiri, maka saya langsung dapat merasakannya karena saya sadar di seluruh kulit saya. Namun begitu sang roh keluar dari badan saya, yang dalam hal ini ketika badan saya mati, maka Anda dapat mengambil kulit yang sama dan mengiris serta memotong-motong kulit tersebut, dan tak ada seorangpun yang akan menentang. Mengapa hal yang

85

Page 102: Kehidupan berasal dari kehidupan

86 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

sederhana ini amat sulit dimengerti? Bukankah ini mendeteksi sang roh?

DR. SINGH: Kita mungkin mendeteksi sang roh dengan cara demikian, namun bagaimana tentang Tuhan?

SRILA PRABHUPADA: Pertama-tama, marilah kita mengerti roh dulu. Roh itu adalah sebuah contoh (sampel) Tuhan. Jika Anda dapat mengerti contoh itu, maka Anda dapat mengerti keseluruhannya.

Sains Modern: Membantu atau Membahayakan?

DR. SINGH: Para ilmuwan sedang dalam proses berupaya menciptakan kehidupan.

SRILA PRABHUPADA: “Proses”! “Sedang berupaya”! Itu yang kita tolak mentah-mentah; itu yang tidak kita terima. Seorang pengemis berkata, “Aku sedang berusaha untuk menjadi seorang jutawan.” Kita berkata, “Setelah kamu menjadi jutawan, maka bicaralah. Sekarang kamu seorang pengemis miskin; itu saja.” Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka sedang berupaya, namun seandainya saya bertanya kepada Anda, “Apa jabatan Anda?” Akankah Anda berkata, “Saya sedang berusaha untuk menjadi ....?” Apakah Anda sekarang? Itulah pertanyaannya. “Kita sedang berusaha” bukanlah sebuah jawaban yang tepat, apalagi membicarakan sebuah dalil ilmiah.

DR. SINGH: Baiklah, walaupun sejauh ini mereka belum mampu menciptakan kehidupan, mereka mengatakan bahwa mereka segera akan mampu melakukan itu.

SRILA PRABHUPADA: Orang kurang ajar manapun bisa berkata demikian. Jika Anda berkata, “Di masa yang akan datang, saya akan mampu melakukan sesuatu yang luar biasa,” mengapa saya mesti percaya kepada Anda?

DR. SINGH: Baiklah, para ilmuwan itu mengatakan bahwa mereka telah berbuat banyak di masa lampau dan mereka akan mencapai lebih banyak lagi di masa yang akan datang.

SRILA PRABHUPADA: Di masa lampau yang ada adalah kema-

Page 103: Kehidupan berasal dari kehidupan

87

tian, dan orang-orang sedang menunggu kematian sekarang. Jadi apakah yang telah ilmuwan itu lakukan?

DR. SINGH: Membantu mereka.SRILA PRABHUPADA: Para ilmuwan itu telah membantu me-

ngurangi masa hidup! Sebelumnya manusia hidup selama seratus tahun; sekarang mereka jarang hidup selama lebih dari enampuluh atau tujuhpuluh tahun. Dan para ilmuwan telah menemukan energi atom; sekarang mereka dapat membunuh berjuta-juta manusia. Jadi, mereka telah membantu hanya dalam menunggu kematian. Mereka tidak membantu dalam hidup manusia, dan meskipun demikian mereka masih berani menyatakan bahwa mereka akan menciptakan kehidupan.

DR. SINGH: Namun sekarang kita mempunyai pesawat terbang dan—

SRILA PRABHUPADA: Ilmuwan itu tidak mampu menghentikan kematian, mereka tidak dapat menghentikan kelahiran, mereka tidak dapat menghentikan penyakit, dan mereka tidak dapat menghentikan usia tua. Jadi, apa yang telah mereka lakukan? Dahulu orang-orang biasa menjadi tua, dan pada waktu sekarang ini mereka sedang menjadi tua. Dahulu orang-orang biasa menjadi sakit, dan sekarang mereka sedang menjadi sakit. Sekarang ada lebih banyak obat—dan lebih banyak penyakit. Jadi, apakah yang telah mereka capai? Para ilmuwan tidak membantu memperbaiki ketenteraman dunia. Kita akan menantang semua ilmuwan kurang ajar itu yang mengatakan bahwa kehidupan timbul dari zat. Fakta yang sebenarnya adalah zat itu berasal dari kehidupan.

Ilusi Kemajuan

SRILA PRABHUPADA: Berapa lamakah sains dapat mengelabui orang? Seratus tahun, duaratus tahun? Para ilmuwan tidak bisa mengelabui mereka selamanya.

DR. SINGH: Manipulasi telah berlangsung sejak dahulu kala, jadi mungkin mereka berpikir bahwa mereka dapat melanjutkan manipulasi itu selamanya.

Jalan Pagi Kesebelas

Page 104: Kehidupan berasal dari kehidupan

88 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

SRILA PRABHUPADA: Bukan sejak dahulu kala! Sains menge-labui orang-orang baru sejak dua atau tiga ratus tahun lalu saja—bukan sebelum masa itu.

DR. SINGH: Wah, sungguhkah begitu?SRILA PRABHUPADA: Ya, selama duaratus tahun terakhir me-

reka mengajarkan bahwa kehidupan berasal dari zat —bukan sejak ribuan tahun. Dan penipuan itu akan diakhiri dalam waktu limapuluh tahun lagi.

DR. SINGH: Ya, kini ada sebuah gerakan yang dijuluki gerakan anti-intelektual. Orang-orang sedang memberontak melawan sains dan kemajuan modern.

SRILA PRABHUPADA: Dan sains apa? Itu bukanlah sains! Itu kebodohan. Kebodohan sedang dipandang sebagai sains, dan bukan agama sedang dipandang sebagai agama. Namun penipuan ini tidak dapat berlangsung lama, karena beberapa orang sedang menjadi cerdas.

DR. SINGH: Dalam Newsweek, salah satu majalah terbesar di Amerika Serikat, ada sebuah artikel tentang degradasi dalam agama Kristen. Artikel tersebut menyertakan sebuah kartun yang menggambarkan iblis sedang menyebabkan gempa bumi. Akhir-akhir ini ada satu gempa bumi yang sangat dahsyat di Amerika Selatan yang menewaskan ribuan orang. Kartun tersebut menghubung-hubungkan hal-hal semacam itu dengan iblis, dan di sebelah kanan digambarkan Richard Nixon menampilkan dirinya sebagai seorang pengikut Kristus namun sedang mengebomi Asia Tenggara. Di dalam kartun ini, sang iblis menoleh kepada Richard Nixon dan berkata, “Nerakalah yang menyamai orang-orang Kristen.”

SRILA PRABHUPADA: Ya, orang-orang akan mengkritik demi-kian. Orang-orang sedang menjadi maju. Berapa lama mereka bisa ditipu oleh yang namanya sains dan yang dinamakan agama itu? Jika Mr. Nixon mencintai rakyatnya, mengapa dia tidak mencintai sapi-sapi di negaranya? Mereka juga dilahirkan di daratan yang sama, dan mereka memiliki hak asasi yang sama. Mengapa mereka dibunuh?

Page 105: Kehidupan berasal dari kehidupan

89

“Janganlah Engkau membunuh.” Namun binatang-binatang itu sedang dibantai. Hal itu merupakan ketidaksempurnaan. Krishna menyayangi dengan memeluk baik sapi-sapi maupun Radharani.(18) Itulah kesem-purnaan. Krishna bahkan berbicara dengan burung. Pada suatu hari di tepi Sungai Yamuna, Krishna sedang berbicara dengan seekor burung, karena Krishna berkomunikasi bahkan dalam banyak bahasa burung. Seorang wanita tua melihat hal ini dan mulai merasa takjub: “Wah, Krishna sedang berbicara dengan seekor burung!”

DR. SINGH: Yang Anda maksud Krishna sedang benar-benar berbicara seperti cara burung berbicara?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Salah satu sifat Krishna yang diuraikan di dalam kitab-kitab Veda adalah bahwa Krishna bisa berbicara dalam bahasa apa pun. Krishna adalah ayah dari semua entitas hidup, dan sang ayah bisa mengerti bahasa anak-anaknya.

Krishna adalah penikmat tertinggi. Sesungguhnya, kecuali untuk mereka yang sadar akan Krishna, tak seorang pun dapat menggenggam pengetahuan sejati, atau tidak pula ada seorang pun yang dapat menikmati. Orang sebenarnya sedang men-derita, namun dirinya berpikir bahwa derita tersebut adalah kesenangan. Inilah yang disebut maya, atau ilusi. Di Amerika, orang-orang bekerja keras siang dan malam, dan mereka ber-pikir, “Aku sedang menikmati.” Ini maya. Satu roh yang terikat tidak dapat menikmati apa-apa; dia hanya menderita, tetapi dia berpikir bahwa dia sedang menikmati (senang).

Oleh karena itu, di dalam Srimad Bhagavatam roh terikat itu diibaratkan unta. Unta sangat senang memakan ranting-ranting berduri yang melukai lidahnya. Selagi dia makan ranting-ranting berduri itu, darah mengucur dari lidahnya dan bercampur dengan ranting-ranting berduri tersebut. Ranting-ranting tajam itu menjadi terasa sedikit enak, dan ia berpikir, “Wah, ranting-ranting ini sangat lezat.” Hal itu disebut maya. Maya berarti “yang bukan.” Ma berarti “bukan,” dan ya berarti “ini.” Jadi maya berarti “bukan ini.” Itulah penjelasan mengenai maya, atau ilusi. Para ilmuwan

Jalan Pagi Kesebelas

Page 106: Kehidupan berasal dari kehidupan

90 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

berada dalam maya lantaran mereka berpikir bahwa mereka sedang memperbaiki banyak hal dan menjadi bahagia. Namun dunia ini, beserta segala yang ada di dalamnya, lambat laun akan berakhir karena ia adalah maya; ia bukanlah apa yang kita pikirkan. Seperti Srimad Bhagavatam menjelaskan, orang-orang materialistik sedang berpikir bahwa mereka berada dalam kejayaan, namun sebenarnya mereka sedang dipecundangi.

Page 107: Kehidupan berasal dari kehidupan

91

Jalan Pagi KeduabelasDirekam pada tanggal 17 Mei 1973,pada suatu pagi yang berkabut, di Taman Cheviot Hills, Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Karandhara dasa Adhikari, Krishnakanti dasa Adhikari

dan para mahasiswa yang lain.

Senjata-Senjata Yoga

SRILA PRABHUPADA: Anda tidak memiliki kemampuan apa pun untuk mengusir kabut ini. Para ilmuwan hanyalah menerangkan tentang kabut ini dengan suatu permainan kata-kata, dengan mengatakan bahwa kabut mengandung zat-zat kimia tertentu. [beliau tertawa.] Namun mereka tidak memiliki kekuatan sedikit pun untuk menyingkirkannya.

DR. SINGH: Mereka memang mampu menjelaskan tentang bagaimana kabut itu terbentuk.

SRILA PRABHUPADA: Penjelasan itu mungkin mereka miliki, dan saya mungkin juga punya, namun hal itu bukanlah suatu nilai yang sangat besar. Jika Anda benar-benar tahu bagaimana kabut terbentuk, maka Anda harus mampu meniadakan kabut tersebut.

DR. SINGH: Kami mengetahui bagaimana kabut itu terbentuk.SRILA PRABHUPADA: Lalu temukanlah bagaimana cara me-

niadakan kabut itu. Dahulu, dalam peperangan Veda, senjata brahmastra (19) yang berkekuatan atom digunakan. Untuk menetralkannya, pasukan lawan harus menggunakan sebuah senjata yang akan mengubahnya menjadi air. Namun di manakah sains semacam itu sekarang?

DR. SINGH: Kabut adalah sesuatu seperti susu. Susu kelihatan putih, namun sebenarnya ia merupakan sebuah suspensi koloid molekul-molekul protein tertentu. Sama halnya dengan kabut. Kabut adalah sebuah suspensi koloid dari air.

91

Page 108: Kehidupan berasal dari kehidupan

92 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

SRILA PRABHUPADA: Jadi jika Anda mampu menciptakan semacam api, maka kabut itu akan segera tersingkirkan; air dapat diusir oleh api. Namun hal itulah yang tidak mampu Anda lakukan. Jika Anda meledakkan sebuah bom, maka bom itu akan menghasilkan panas, dan semua kabut akan pergi jauh.

KARANDHARA: Hal itu mungkin merusakkan seluruh kota.SRILA PRABHUPADA: Semua orang tahu bahwa api dapat

meniadakan air, namun Anda tidak dapat mengusir kabut itu tanpa menewaskan orang atau menghancurkan harta benda. Tapi, melalui cara alam, begitu matahari terbit, kabut itu menyingkir. Kekuatan matahari lebih besar daripada kekuatan Anda. Oleh karena itu, Anda harus menerima bahwa kekuatan yang melampaui pikiran itu ada.

Tanda-Tanda Adanya Tuhan

SRILA PRABHUPADA: Tanpa menerima prinsip kekuatan yang melampaui pikiran tersebut, maka tak seorang pun dapat mengerti Tuhan. Tuhan tidaklah begitu murahan sehingga yang namanya saja yoga dapat menjadi Tuhan. Tuhan-tuhan palsu semacam itu dimaksudkan bagi orang-orang kurang ajar orang bodoh. Orang cerdas akan menguji apakah orang ter-sebut memiliki kekuatan yang luar biasa. Kita menerima Krishna sebagai Tuhan sebab Krishna telah menunjukkan kekuatan-Nya yang luar biasa. Ketika masih seorang anak kecil, Krishna mengangkat sebuah bukit besar. Dan Sri Rama, satu inkarnasi Krishna, membangun sebuah jembatan tanpa tiang dengan cara mengapungkan batu-batu di atas air. Jadi, orang hendaknya jangan menerima Tuhan secara murahan. Dewasa ini, orang kurang ajar berkeliling dan berkata, “Aku adalah inkarnasi Tuhan,” dan orang kurang ajar lain menerimanya. Namun Sri Rama dan Sri Krishna benar-benar menunjukkan kekuatan luar biasa. Kadang orang-orang mengatakan bahwa uraian tentang berbagai kegiatan Mereka hanyalah kisah-kisah atau mitos belaka. Namun yang menyusun sastra-sastra tersebut adalah Valmiki,(20) Vyasadeva dan para acarya lainnya, yang semua adalah resi-resi agung dan berpengetahuan tinggi. Mengapa resi-resi agung ini bersedia

Page 109: Kehidupan berasal dari kehidupan

93

membuang-buang waktu untuk menulis mitos? Hal itu tidak pernah mereka katakan sebagai mitologi. Mereka memperlakukan kejadian-kejadian tersebut sebagai fakta-fakta aktual. Sebagai contoh, di dalam Skanda Sepuluh Srimad Bhagavatam, Vyasadeva menceritakan terja-dinya kebakaran hutan di Vrndavana. Semua teman gembala Krishna menjadi gelisah dan mengharapkan pertolongan Krishna. Krishna benar-benar menelan seluruh kobaran api tersebut. Itulah kekuatan mistik yang luar biasa. Itulah Tuhan. Karena kita adalah sampel-sampel kecil dari Tuhan atau Krishna, maka kita juga memiliki kekuatan mistik yang melampaui pikiran di dalam badan-badan kita—namun hanya dalam kuantitas yang teramat kecil.

Pengetahuan Ilmiah Berasal Dari Krishna

KRISHNAKANTI: Para dokter kagum akan rumitnya susunan otak manusia.

SRILA PRABHUPADA: Ya, namun yang membuat badan menjadi aktif bukanlah otak; yang mengaktifkan badan adalah sang roh. Apakah sebuah komputer akan bekerja dengan sendirinya? Tidak, manusia yang mengaktifkannya. Ia menekan tombol; kemudian sesuatu terjadi. Kalau tidak demikian, apalah nilainya mesin itu? Anda dapat menyimpan mesin itu selama ribuan tahun, tapi ia tidak akan berfungsi sampai seorang manusia datang menekan tombol. Jadi siapa yang sebenarnya sedang bekerja, mesin atau manusia? Demikian pula, otak manusia juga sebuah mesin, dan ia bekerja di bawah arahan Paramatma, perbanyakan Tuhan yang ada di dalam hati setiap makhluk.

Para ilmuwan hendaknya menerima Tuhan dan kekuatan gaib-Nya. Jika mereka menolak hal itu, mereka harus dipandang sebagai orang bodoh. Berdasarkan pengetahuan spiritual, kita siap bersilang pendapat dengan banyak ilmuwan dan filsuf besar secara langsung. Pada hari lain, Anda membawa seorang ahli kimia, dan saya mengatakan kepadanya, “Anda orang bodoh.” Tapi dia tidak marah.

Jalan Pagi Keduabelas

Page 110: Kehidupan berasal dari kehidupan

94 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Dia mengakuinya, dan saya mengalahkan semua argumennya. Mungkin Anda masih ingat.

DR. SINGH: Ya. Sebenarnya, dia mengakui bahwa mungkin Krishna tidak memberinya semua langkah prosedural yang diperlukan untuk melakukan eksperimen-eksperimennya.

SRILA PRABHUPADA: Dia menentang Krishna, jadi mengapa Krishna harus memberi dia kemudahan-kemudahan? Jika Anda menentang Krishna dan Anda menginginkan penghargaan tanpa Krishna, maka Anda akan mengalami kegagalan. Pertama-tama Anda harus tunduk, dan kemudian Krishna akan memberi Anda semua kemudahan. Kita siap berdebat dengan ilmuwan atau filsuf manapun. Bagaimana bisa? Atas dasar kekuatan Krishna. Saya tahu bahwa apabila saya berbicara dengan mereka, Krishna akan memberi saya kecerdasan yang diperlukan untuk mengalahkan mereka. Kalau tidak demikian, dari sudut pandang ilmiah, mereka lebih memenuhi syarat daripada kita. Kita ini orang awam di hadapan mereka. Namun kita mengenal Krishna, dan Krishna mengetahui segalanya. Karena itu, kita sanggup mendebat ilmuwan manapun, seperti halnya seorang anak kecil tidak takut kepada seorang pria dewasa karena dia merasa, “Ayah saya di sini.” Dia mengepit tangan ayahnya, yang membuatnya yakin bahwa tak seorang pun bisa meng-ganggunya.

DR. SINGH: Apakah kehidupan manusia menjadi sia-sia bagi mereka yang tidak berusaha untuk mengerti kesadaran Krishna?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Orang-orang yang tidak berusaha mengerti hubungan mereka dengan Tuhan benar-benar mati seperti binatang—seperti kucing dan anjing. Mereka lahir, makan, tidur, menghasilkan anak lalu mati. Inilah hakikat kehidupan mereka. Orang-orang kurang ajar ini berpikir, “Di-riku adalah badan ini.” Mereka tidak memiliki informasi tentang atma. atma berarti sang diri, atau roh individu. Srimad-Bhagavatam dan Bhagavad-gita memberikan kepada kita pengetahuan tentang atma, tapi orang-orang tidak mengetahui hal ini.

Orang-orang tidak menyadari pengetahuan yang ada di dalam

Page 111: Kehidupan berasal dari kehidupan

95

Veda yang disediakan untuk masyarakat manusia. Sebagai contoh, kitab-kitab Veda memberitahukan kepada kita bahwa kotoran sapi bersifat suci. Khususnya di Amerika, orang membawa anjing-anjing mereka ke jalan dan anjing-anjing itu buang kotoran. Tentu saja kotoran anjing sama sekali tidak suci—kuman-kuman berkembang pesat di dalamnya. Tetapi orang-orang begitu bodoh hingga mereka tidak memperhatikan hal ini; justru sebaliknya, mereka menebar kotoran anjing di mana-mana. Tapi tidak secuil pun kotoran sapi terlihat di sini, padahal kitab-kitab Veda mengatakan bahwa kotoran sapi itu suci. Di sini ada sebuah papan peringatan bertuliskan: “Menyampah adalah melanggar hukum.” Namun kotoran anjing dibiarkan. Lihatlah betapa tololnya orang-orang itu. Menjatuhkan selembar kertas di atas rumput dianggap pelanggaran, tetapi anjing diperkenankan buang kotoran di situ. Pemerintah melarang Anda membawa sebiji mangga dari negara lain; tetapi mereka membolehkan anjing Anda menebar kotorannya di mana-mana, walau kotoran anjing itu penuh kuman yang bisa menularkan penyakit.

Program Ruang Angkasa: Pemborosan Waktu dan Uang yang Kekanak-Kanakan

DR. SINGH: Ketika para astronot datang ke bulan lalu kembali ke bumi lagi, para ilmuwan dalam program ruang angkasa tersebut sangat berhati-hati. Mereka berpikir bahwa para as-tronot mungkin membawa beberapa kuman baru yang belum dikenal, karena itu mereka menempatkan para astronotnya di dalam karantina selama beberapa hari untuk memastikan bahwa—

SRILA PRABHUPADA: Pertama-tama, selidikilah apakah mereka benar-benar telah pergi ke bulan. Saya tidak begitu yakin. Enam belas tahun yang lalu, ketika saya menulis Easy Journey to Other Planets (Perjalanan Mudah ke Planet-Planet Lain), saya mengatakan bahwa para ilmuwan itu kekanak-kanakan dalam upaya mereka menjelajahi angkasa luar dan mereka tidak akan pernah berhasil.

Jalan Pagi Keduabelas

Page 112: Kehidupan berasal dari kehidupan

96 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Bertahun-tahun kemudian, ketika saya berkunjung ke San Francisco, seorang reporter bertanya kepada saya, “Apa pendapat Anda tentang ekspedisi bulan?” Saya katakan kepadanya, “Hal itu hanyalah usaha yang membuang-buang waktu dan uang; itu saja.”

KRISHNAKANTI: Belakangan ini program luar angkasa tersebut mengalami kegagalan yang lain lagi.

SRILA PRABHUPADA: Itu selalu terjadi. Apa itu?KRISHNAKANTI: Mereka meluncurkan sebuah pesawat luar ang-

kasa ke orbit bumi dan bertindak sebagai semacam pos angkasa terdepan, namun gagal. Pesawat luar angkasa tersebut bernilai dua milyar dolar.

SRILA PRABHUPADA: Mengapa mereka menghamburkan uang dan waktu dengan cara demikian?

KRISHNAKANTI : Mereka dikecam di surat-surat kabar.SRILA PRABHUPADA: Mereka benar-benar orang bodoh yang

kekanak-kanakan. Apa yang telah mereka raih di masa lalu—berapa tahun? Selama berapa tahun mereka berjuang untuk pergi ke bulan?

DR. SINGH: Lebih dari sepuluh tahun. Rusia mulai tahun 1957 dengan Sputnik mereka.

SRILA PRABHUPADA: Namun mereka telah berusaha selama bertahun-tahun sebelum itu. Katakan saja mereka telah berusaha selama duapuluh lima tahun. Mereka tidak memperoleh manfaat apa-apa selain debu, tetapi mereka masih tetap berusaha. Sungguh keras kepala! Program luar angkasa tidak akan pernah berhasil.

DR. SINGH: Mereka mengatakan bahwa di masa depan mereka akan pergi ke permukaan Mars.

SRILA PRABHUPADA: Mereka semua sedang menjadi “manusia-manusia besar” dengan pernyataan-peryataan mereka tentang masa depan.

DR. SINGH: Mereka mengatakan bahwa hal itu akan terjadi sekitar sepuluh tahun lagi.

SRILA PRABHUPADA: Jadi bagaimana jika mereka mengatakan satu tahun? Mereka boleh mengatakan sepuluh atau satu tahun, namun kita tidak menerima rencana-rencana semacam itu. Kita

Page 113: Kehidupan berasal dari kehidupan

97

ingin melihat apa yang sedang mereka lakukan sekarang.DR. SINGH: Mereka sedang mengembangkan teknologi dengan

menggunakan model-model ukuran kecil.SRILA PRABHUPADA: Mereka benar-benar kekanak-kanakan.

Pada masa kanak-kanak saya biasa melihat mobil trem berjalan di atas rel. Pernah saya berpikir, “Saya akan mengambil sebuah tongkat dan menyentuhkannya pada kabel itu dan saya juga akan berjalan di atas rel tersebut. Para ilmuwan, beserta semua rencana mereka, persis seperti tingkah yang kekanak-kanakan itu. Mereka menghabiskan begitu banyak waktu dan uang, namun apa tujuan mereka? Upaya mereka sia-sia karena mereka tidak benar-benar mengetahui tujuan kehidupan. Para ilmuwan sedang menghamburkan uang dalam jumlah yang sangat banyak, dan para politisi mendanai mereka, namun hasilnya tidak ada sama sekali. Mereka seperti seorang dokter yang tidak mengerti suatu penyakit tertentu, tapi tetap mengatakan kepada pasiennya, “Baiklah, pertama cobalah pil ini, dan jika tidak berhasil, cobalah pil yang ini.” Dokter itu tidak akan pernah mengakui bahwa dia tidak mengetahui obat penyakit tersebut. Para ilmuwan hanyalah sedang membual dan melakukan penipuan. Mereka tidak dapat menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang sebenarnya—kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit—dan oleh karena itu semua program mereka sedang terjadi pada tingkatan ilusif, yang di dalam bahasa Sanskerta disebut akasa-puspa. akasa-puspa berarti “sekuntum bunga dari langit.” Seluruh upaya mereka untuk mengetahui kebenaran dengan menjelajahi angkasa luar itu seperti sedang berusaha memetik sekuntum bunga dari langit.

Satu contoh lagi, para ilmuwan bertindak seperti bebek-bebek dungu. Di India kadang kita bisa melihat seekor bebek sedang mengikuti seekor sapi jantan seharian penuh. Si bebek sedang berpikir bahwa biji kemaluan sapi jantan tersebut adalah seekor ikan. Di India hal ini merupakan pemandangan umum. Sapi jantan itu berjalan, dan si bebek seharian membuntuti, memandangi ikan besar itu dan berpikir, “Ia akan jatuh, dan aku akan memakannya.”

Jalan Pagi Keduabelas

Page 114: Kehidupan berasal dari kehidupan

98 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 115: Kehidupan berasal dari kehidupan

99

Jalan Pagi KetigabelasDirekam pada tanggal 2 Desember 1973,di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Hadayananda dasa Goswami, Krishnakanti dasa Adhikari

dan para mahasiswa lainnya.

Penyembah Tuhan Melampaui Keinginan-Keinginan

SRILA PRABHUPADA: Siapa yang mengetahui perbedaan antara karma, jñana, yogi dan bhakta?

HADAYNANDA DASA GOSWAMI: Karmi ingin menikmati indera-indera kasar, jñana ingin menikmati akal pikiran yang halus—untuk berspekulasi secara mental—dan yogi ingin me-manipulasi alam semesta dengan kekuatan gaib.

SRILA PRABHUPADA: Semua ini merupakan kekuatan-kekuatan duniawi.

HADAYNANDA DASA GOSWAMI: Dan seorang bhakta tidak memiliki keinginan duniawi sama sekali.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Dan jika seseorang tidak benar-benar tanpa keinginan, maka dia tidak pernah bahagia. Karmi, jñani, dan yogi dipenuhi oleh berbagai keinginan material; karena itu mereka tidak bahagia. Para karmi lah yang paling tidak bahagia, jñani sedikit kurang bahagia, dan yogi masih lebih maju. Namun bhakta, pecinta Tuhan, bahagia secara sempurna. Beberapa yogi memiliki kekuatan mistik yang membuat mereka mampu mengambil buah delima dari negara lain, yang ribuan mil jauhnya. Yogi lain bisa terbang tanpa naik pesawat terbang. Dan beberapa yogi lainnya bisa menghipnotis siapa pun. Kemudian mereka menunjuk ke arah seseorang dan berkata, “Ini Tuhan,” dan korban-korban mereka percaya. Saya benar-benar telah melihat omong kosong mistik semacam itu.

99

Page 116: Kehidupan berasal dari kehidupan

100 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

KRISHNAKANTI: Apakah penyembah murni lebih murah hati dari pada Krishna?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Seorang Vaisnava, seorang pe-nyembah yang sejati, bahkan lebih murah hati daripada Krishna. Ambillah Yesus Kristus sebagai contoh. Dikatakan bahwa Yesus Kristus menanggung beban dosa semua orang pada diri beliau, tapi beliau disalib. Kita dapat melihat betapa beliau sangat murah hati. Sekarang ini, orang-orang yang kurang ajar berpikir, “Ayo kita terus melakukan perbuatan-perbuatan dosa; Kristus telah berjanji untuk menderita demi kita.” [Ada satu keheningan panjang yang penuh pemikiran.]

Perbedaan Antara Zat dan Roh

DR. SINGH: Para ilmuwan mengatakan bahwa pepohonan juga memiliki kesadaran.

SRILA PRABHUPADA: Ya, itu benar, tetapi kesadaran pohon dan kesadaran saya berbeda. Kesadaran saya lebih maju. Jika Anda mencubit badan saya, maka saya akan langsung protes. Akan tetapi jika Anda memotong sebatang pohon, pohon itu tidak akan protes. Sebenarnya, segalanya memiliki kesadaran; ini hanya soal tingkatan saja. Semakin kesadaran tertutupi materi, maka semakin ia dianggap material. Dan semakin maju kesadaran itu, semakin ia dianggap spiritual. Inilah perbedaan antara zat (materi) dan roh.

Roh ada di mana-mana. Mereka sedang berusaha keluar dari bumi. [Menunjuk pada rumput.] Ketika ada peluang, mereka ingin mengungkapkan kesadarannya. Roh-roh yang turun dari planet-planet yang lebih tinggi ke planet ini ada kalanya jatuh ke tanah melalui tetesan air hujan. Kemudian mereka menjadi rumput dan secara berangsur berkembang ke bentuk-bentuk kehidupan yang lebih tinggi.

DR. SINGH: Wah, itu menyedihkan.SRILA PRABHUPADA: Semua ini merupakan kerja dari energi

yang halus. Apa yang diketahui para ilmuwan tentang hal ini? Sebenarnya, pengetahuan mereka dipengaruhi maya, ilusi,

Page 117: Kehidupan berasal dari kehidupan

101

dan mereka sedang beranggapan, “Wah, aku adalah seorang cendekiawan yang berpengetahuan tinggi.”

Transplantasi Roh?

DR. SINGH: Srila Prabhupada, bagaimana tentang transplantasi jantung? Kita tahu bahwa roh ada di dalam jantung. Namun dewasa ini para dokter mampu mengganti sebuah jantung yang tua dengan yang baru (muda). Apa yang terjadi terhadap roh pada masing-masing jantung tersebut? Apakah orang yang menerima jantung baru juga mendapatkan satu personalitas baru pula?

SRILA PRABHUPADA: Tidak.DR. SINGH: Mengapa Tidak?SRILA PRABHUPADA: Apabila saya bangkit dari sebuah kursi

dan duduk di kursi yang lain, apakah personalitas saya berganti? Saya mungkin berganti tempat duduk, namun apakah itu berarti saya telah berubah?

DR. SINGH: Namun jantung itu telah diganti, dan jantung berisikan sang roh.

SRILA PRABHUPADA: Kitab-kitab Veda mendeskripsikan jantung itu sebagai sebuah tempat duduk bagi sang roh. Jadi, apabila mereka mentransplantasi jantung, mereka hanyalah mengganti tempat bersemayamnya sang roh tersebut. Roh tersebut tetap sama. Jika mereka bisa membuktikan bahwa dengan mengganti jantung, mereka menambah panjang usia pasiennya, maka hal itu akan membuktikan bahwa mereka telah menangkap sang roh. Namun mereka tidak mampu menambah panjangnya usia kehidupan, karena orang memperoleh badan melalui sebuah pengaturan dari kekuatan yang lebih tinggi. Anda memiliki badan ini, dan Anda harus hidup di dalamnya selama kurun waktu tertentu. Jika Anda hanya mengganti satu bagian badan Anda, maka hal itu tidak akan membantu Anda memperpanjang usia hidup. Itu tidaklah mungkin. Dokter-dokter itu berpikir bahwa dengan mengganti jantung, mereka akan menambah masa hidup, tapi itu tidaklah mungkin.

DR. SINGH: Jadi, pencangkokan jantung adalah sejenis perpin-dahan

Jalan Pagi Ketigabelas

Page 118: Kehidupan berasal dari kehidupan

102 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

buatan bagi sang roh dari sebuah jantung tua ke jantung yang baru?SRILA PRABHUPADA: Ya, semacam itu. Krishna menjelaskan di

dalam Bhagavad-gita [2.13]:

dehino ‘smin yathä dehe kaumäraà yauvanaà jarätathä dehäntara-präptir dhéras tatra na muhyati

“Seperti sang roh terkurung di dalam badan yang terus berpindah, di dalam badan ini, dari masa remaja ke masa muda hingga ke usia tua, dengan cara yang sama sang roh masuk ke dalam badan lain pada saat kematian. Insan yang insaf akan jati dirinya tidak dibingungkan oleh perubahan semacam itu.” Penggantian jantung hanyalah sebuah pergantian organ-organ jasmaniah saja. Jantung bukanlah sumber kehidupan yang sebenarnya, dan oleh karena itu, penggantian jantung tidak memperpanjang lamanya hidup.

DR. SINGH: Ya, sebagian besar pasien cangkok jantung itu hidup hanya beberapa lama setelah operasi tersebut. Namun apakah mungkin untuk mencangkok roh dari satu badan ke badan yang lainnya?

SRILA PRABHUPADA: Kadang-kadang yogi-yogi tertentu dapat melakukan itu. Mereka dapat menemukan satu badan yang lebih baik dan memindahkan diri mereka ke dalamnya.

DR. SINGH: Ketika para dokter melakukan pencangkokan jantung, mereka mengambil jantung dari seseorang yang baru saja mati dan menukarkannya dengan jantung yang lemah pada badan orang lain. Apakah roh dari jantung orang yang mati itu berganti tempat dengan roh yang ada di dalam jantung hidup yang lemah tersebut?

SRILA PRABHUPADA: Tidak. Sang roh telah meninggalkan jantung yang mati. Tidak ada persoalan memasukkan roh yang lain.

DR. SINGH: Perkenankan saya mengetahui apakah saya memahami Anda dengan benar. Ketika dokter-dokter itu memindahkan jantung dari seorang pria yang baru meninggal tersebut, sang roh telah

Page 119: Kehidupan berasal dari kehidupan

103

meninggalkan jantungnya. Kemudian, ketika mereka mencangkok jantung yang mati ke tubuh sang pasien, roh sang pasien berpindah ke dalam jantung yang dicangkokkan tersebut.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Sang roh itu ditakdirkan untuk hidup dalam satu badan tertentu selama waktu yang tertentu pula. Anda mungkin mengubah bagian yang mana pun dari tubuh Anda yang Anda kehendaki, namun Anda tidak dapat m-ngubah jangka waktu hidup badan tersebut.

DR. SINGH: Jadi jantung itu hanyalah sebuah mesin—sebuah alat?SRILA PRABHUPADA: Ya. Jantung merupakan tempat berse-

mayamnya sang roh.

Satu Biji Sawi di dalam Sekarung Biji Sawi

DR. SINGH: Srila Prabhupada, para ahli biologi memberitahu kita bahwa ada banyak jenis kehidupan yang dapat bereproduksi tanpa jenis kelamin. Apakah kitab-kitab Veda setuju dengan hal ini?

SRILA PRABHUPADA: Oh, Ya.DR. SINGH: Jadi kita tidak dapat membatasi reproduksi mereka?SRILA PRABHUPADA: Tidak. Bagaimana bisa? Ada begitu ba-

nyak entitas hidup yang telah datang ke dunia material ini untuk menikmati, dan itu sebabnya, reproduksi pasti tetap berlanjut. Dunia material ini ibarat sebuah penjara. Anda tidak bisa menutup (atau menghentikan) penjara. Begitu satu orang bebas dari penjara, orang lain siap menggantikannya. Persoalan yang sama dibahas oleh Sri Caitanya Mahaprabhu.(21) Salah seorang pengikut Sri Caitanya, yaitu Vasudeva Datta, berkata, “Bawalah semua entitas hidup dari seluruh alam semesta ini dan bebaskan mereka dari belenggu material. Dan jika Engkau anggap mereka terlalu berdosa untuk diampuni, maka timpakan semua dosa mereka kepada hamba.” Namun Caitanya Mahaprabhu bersabda, “Sekiranya Aku menerima alam semesta ini dan seluruh entitas hidup yang ada di dalamnya. Ini hanyalah salah satu dari alam semesta yang tak terhingga jumlahnya. Alam semesta ini hanyalah seperti satu biji sawi di dalam satu kantong besar biji sawi. Jika engkau mengeluarkan satu biji dari kantong itu, apakah

Jalan Pagi Ketigabelas

Page 120: Kehidupan berasal dari kehidupan

104 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

akan ada perbedaan?” Jadi reproduksi itu tidak dapat benar-benar dihentikan. Entitas-entitas hidup tak terhingga jumlahnya, dan karena itu reproduksi pasti terus berlanjut.

DR. SINGH: Anda mengatakan bahwa dunia fana ini seperti sebuah penjara untuk mengajari orang agar keluar dari jeratan material dan perputaran kelahiran dan kematian yang terjadi berulang-kali.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Oleh karena itu, Anda harus menja-lankan kesadaran Krishna.

Page 121: Kehidupan berasal dari kehidupan

105

Jalan Pagi KeempatbelasDirekam pada tanggal 3 Desember 1973,di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Dr. W. H. Wolf-Rottkay dan para mahasiswa yang lainnya.

Asal-Usul Gas-Gas Antar Planet

DR. SINGH: Para ilmuwan mengatakan bahwa pada suatu titik waktu, bumi ini terdiri atas partikel-partikel debu yang mela-yang dalam suatu materi seperti gas. Lalu, seiring berjalannya waktu, suspensi koloid ini berkondensasi dan membentuk bumi.

SRILA PRABHUPADA: Itu mungkin, tapi dari manakah gas itu berasal?

DR. SINGH: Mereka mengatakan gas itu telah ada!SRILA PRABHUPADA: Krishna bersabda di dalam Bhagavad-gita

[7.4]:

bhümir äpo ‘nalo väyuù khaà mano buddhir eva caahaìkära itéyaà me bhinnä prakåtir añöadhä

“Tanah, air, api, udara, eter, akal pikiran, kecerdasan dan ego palsu—kedelapan unsur ini semua merupakan energi-energi material-Ku yang terpisah.” Di sini Krishna menerangkan bahwa vayu (gas) berasal dari-Nya. Dan yang lebih halus daripada vayu adalah kham (eter), yang lebih halus daripada eter adalah akal pikiran, yang lebih halus daripada akal pikiran adalah kecerdasan, yang lebih halus daripada kecerdasan adalah ego palsu, dan yang lebih halus daripada ego palsu adalah sang roh. Namun para ilmuwan tidak mengetahui hal ini. Mereka hanya mengetahui unsur-

105

Page 122: Kehidupan berasal dari kehidupan

106 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

unsur kasar saja. Mereka menyebut-nyebut gas, namun darimana gas itu berasal?

DR. SINGH: Soal yang itu tidak dapat mereka jawab.SRILA PRABHUPADA: Namun kita dapat menjawabnya. Dari

Srimad-Bhagavatam kita mengetahui bahwa gas berasal dari kham, atau eter, eter berasal dari akal pikiran, akal pikiran berasal dari kecerdasan, kecerdasan berasal dari ego palsu, dan ego palsu berasal dari sang roh.

DR. SINGH:Para ilmuwan berargumentasi bahwa sebelum evolusi biofisika Darwin dapat terjadi, harus ada apa yang mereka sebut sebagai ilmu kimia prebiotik, atau evolusi kimiawi.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Dan istilah “evolusi kimiawi” berarti bahwa zat-zat kimia mempunyai satu asal, dan asal itu adalah roh, atau kehidupan. Jeruk lemon menghasilkan asam sitrat, dan tubuh kita menghasilkan banyak zat kimia dalam air kencing, darah, dan sekresi-sekresi tubuh. Inilah bukti bahwa kehidupan menghasilkan zat-zat kimia, bukanlah zat-zat kimia menghasilkan kehidupan.

DR. SINGH: Para ilmuwan mengatakan bahwa sekali benih kehidupan ada di dalam sel-sel, sang entitas hidup berkem-bang dan berfungsi dengan sendirinya.

SRILA PRABHUPADA: Ya, namun siapakah yang memberi benih tersebut? Di dalam Bhagavad-gita [7.10] Krishna memberi jawaban untuk pertanyaan ini. Bijam mam sarva-bhutanam viddhi partha sanatanam: “Wahai putra Patha, ketahuilah bahwa Aku adalah benih awal dari semua kehidupan.” Dan kemudian pada bab empat belas [14.4]:

sarva-yoniñu kaunteya mürtayaù sambhavanti yäùtäsäà brahma mahad yonir ahaà béja-pradaù pitä

“Hendaklah dimengerti bahwa semua jenis kehidupan, wahai putra Kunti, dimungkinkan oleh kelahiran di alam material ini, dan Aku-lah ayah yang memberi benih.”

Page 123: Kehidupan berasal dari kehidupan

107

Memberikan Penghargaan Kepada Sang Pencipta Yang Utama

DR. WOLF-ROTTKAY: Namun dengan segala kerendahan hati, Srila Prabhupada, andaikata para ilmuwan itu benar-benar berhasil menciptakan sebuah sel hidup tiruan, apa yang akan Anda katakan?

SRILA PRABHUPADA: Apa nilai lebih yang ada pada mereka? Mereka hanya meniru apa yang sudah ada di alam. Orang sangat menyukai peniruan-peniruan. Jika seorang pria di klab malam meniru seekor anjing, orang-orang pergi ke sana dan membayar untuk melihatnya. Namun ketika mereka melihat anjing yang sebenarnya menggonggong, mereka tidak akan menaruh perhatian sedikit pun.

DR. SINGH: Srila Prabhupada, pendapat tentang evolusi kimiawi berasal dari seorang ahli biologi Rusia pada tahun 1920. Dia mengemukakan bahwa sebelum evolusi kimiawi, atmosfer bumi dalam keadaan reduksi. Dengan kata lain, atmosfer bumi saat itu sebagian besar dipenuhi hidrogen, dengan sangat sedikit oksigen. Lalu pada waktunya, radiasi matahari menyebabkan molekul-molekul hidrogen ini membentuk berbagai zat kimia.

SRILA PRABHUPADA: Ini satu studi sepihak. Pertama-tama, dari manakah hidrogen itu berasal? Para ilmuwan hanya menyelidiki bagian pertengahan dari proses tersebut; mereka tidak menyelidiki asal-usulnya. Kita harus tahu permulaannya. Ada sebuah pesawat terbang. [Menunjuk pada sebuah pesawat terbang yang sedang muncul di kaki langit.] Akankah Anda mengatakan bahwa asal-usul pesawat terbang itu adalah dari laut? Orang dungu mungkin mengatakan bahwa tiba-tiba ada sebuah cahaya muncul di laut, dan demikianlah bagaimana pesawat terbang tercipta. Namun apakah itu sebuah penjelasan yang ilmiah? Penjelasan-penjelasan para ilmuwan serupa dengan ucapan orang dungu itu. Mereka berkata, “Ini telah ada, dan kemudian tiba-tiba, secara kebetulan, hal itu terjadi.” Ini bukanlah sains. Sains berarti menjelaskan penyebab awal.

Mungkin para ilmuwan dapat menciptakan tiruan-tiruan alam,

Jalan Pagi Keempatbelas

Page 124: Kehidupan berasal dari kehidupan

108 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

tetapi mengapa kita mesti memberi penghargaan kepada mereka? Kita harus memberikan penghargaan kepada sang pencipta yang asli, yaitu Tuhan; itulah filosofi kita.

DR. SINGH: Ketika seorang ilmuwan menemukan suatu hukum alam, biasanya dia akan menamai dengan namanya sendiri.

SRILA PRABHUPADA: Ya, tepat sekali. Hukum itu telah ada di alam, tetapi orang-orang yang kurang ajar itu ingin mendapatkan penghargaan untuk itu.

Gerontologia: Memperpanjang Penderitaan

DR. SINGH: Mereka sebenarnya sedang berjuang melawan hukum-hukum alam, namun kerap kali mereka merasakan kesenangan dari perjuangan tersebut.

SRILA PRABHUPADA: Kesenangan yang kekanak-kanakan. Andaikan seorang anak membangun sebuah kastil pasir di pantai dengan susah payah. Ia mungkin menikmati kesenangan dalam hal itu, namun itu hanyalah kesenangan yang kekanak-kanakan. Itu bukan kenikmatan orang dewasa. Orang-orang materialistik telah menciptakan satu standar kebahagiaan semu. Mereka telah membuat sebuah rancangan yang sangat bagus bagi sebuah peradaban yang menyenangkan, tapi itu semua palsu karena mereka tidak dapat menciptakan suatu kondisi dimana mereka akan dapat menikmatinya. Kapan pun, siapa pun dapat didepak keluar oleh kematian, dan semua kesenangannya akan berakhir.

DR. SINGH: Itulah mengapa mereka mengatakan bahwa Tuhan belum memberikan segalanya kepada kita—karena kita tidak bisa hidup selamanya di sini.

SRILA PRABHUPADA: Namun Tuhan telah memberi mereka segala yang diperlukan untuk hidup secara damai, dan segala yang diperlukan untuk mengerti Dia. Jadi mengapa mereka tidak bertanya tentang Tuhan? Sebaliknya, mereka melakukan hal-hal yang mendorong mereka untuk melupakan Tuhan.

DR. SINGH: Sekarang ini para ilmuwan telah membangun satu departemen yang utuh dalam sains yang disebut gerontologia, yang

Page 125: Kehidupan berasal dari kehidupan

109

di dalamnya mereka mempelajari bagaimana cara memperpanjang usia hidup.

SRILA PRABHUPADA: Tujuan mereka yang sebenarnya mesti-nya menghentikan penderitaan. Jika seorang pria lanjut usia yang sedang sakit parah, menderita berbagai penyakit, lalu tiba-tiba para dokter menambah masa hidupnya. Apa manfaatnya?

DR. SINGH: Itulah apa yang mereka lakukan dengan transplantasi jantung.

SRILA PRABHUPADA: Itu omong kosong! Ajak mereka untuk menghentikan kematian; itu baru akan menjadi sebuah keber-hasilan. Ajak mereka menyembuhkan segala penyakit; wah itu baru akan menjadi sebuah prestasi. Mereka tidak sanggup melakukan kedua hal itu! Karena itu, saya katakan bahwa semua riset mereka hanyalah sebuah perjuangan untuk ber-tahan hidup. Krishna bersabda dalam Bhagavad-gita [15.7]:

mamaiväàço jéva-loke jéva-bhütaù sanätanaùmanaù-ñañöhänéndriyäëi prakåti-sthäni karñati

“Entitas-entitas hidup di dunia yang terikat ini adalah bagian-bagian kecil yang kekal milik-Ku. Disebabkan oleh kehidupan yang terikat, mereka sedang berjuang keras dengan enam indera, termasuk akal pikiran.”

MAHASISWA: Sekarang terjadi kekurangan minyak.SRILA PRABHUPADA: Ya, kita telah membangun sebuah per-

adaban yang bergantung pada minyak. Ini melanggar hukum alam, dan karena itu sekarang terjadi kelangkaan minyak. Atas pengaturan hukum alam, musim dingin datang. Para ilmuwan tidak dapat menghentikan musim dingin ini dan mengubahnya menjadi musim panas. Mereka keliru berpikir bahwa mereka mengendalikan alam. Di dalam Bhagavad-gita, Krishna memberitahukan kepada kita bahwa manusia menganggap dirinya pelaku kegiatan-kegiatan yang pada kenya-taannya dilaksanakan oleh alam. Matahari sekarang

Jalan Pagi Keempatbelas

Page 126: Kehidupan berasal dari kehidupan

110 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

ini sedang terbit. Dapatkah mereka membuat hari menjadi gelap? Dan ketika hari gelap dapatkah mereka memerintahkan matahari, “Bangunlah!” Mereka tidak menyadari bahwa jika mereka sungguh-sungguh ingin menaklukkan alam, mereka harus berusaha menaklukkan kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit. Di dalam Bhagavad-gita [7.14] Krishna bersabda:

daivé hy eñä guëa-mayé mama mäyä duratyayämäm eva ye prapadyante mäyäm etäà taranti te

“Energi rohani-Ku ini, yang terdiri dari tiga sifat alam material, sulit untuk diatasi. Namun orang-orang yang telah berserah-diri kepada-Ku dapat menyeberanginya.”

DR. SINGH: Jadi, apakah sangat sulit untuk mengatasi hukum-hukum alam?

SRILA PRABHUPADA: Bagi orang-orang materialistik, hal itu tidaklah mungkin. Namun jika seseorang berserah-diri kepada Krishna, maka hal itu akan menjadi mudah.

Asal-mula yang Sebenarnya dari Spesies

DR. SINGH: Untuk menerangkan mengapa ada begitu banyak keanekaragaman hayati, para ilmuwan mengatakan bahwa pada saat tertentu selama evolusi, gen-gen sel, yang biasanya bereproduksi sendiri secara sempurna untuk menghasilkan generasi berikutnya, kadang-kadang membuat satu kesalahan dalam memperbanyak diri—seperti halnya mesin cetak juga kadang-kadang membuat kesalahan. Dalam beberapa kondisi, kesalahan-kesalahan ini, atau mutasi-mutasi ini terjadi dan jenis-jenis makhluk hidup yang berbeda telah terbentuk yang dilatari oleh adanya perbedaan dalam gen-gen tersebut.

SRILA PRABHUPADA: Namun “kesalahan” tersebut terus saja berlanjut sejak dahulu kala, karena Anda akan menemukan bahwa semua keanekaragaman hayati selalu ada. Oleh karena

Page 127: Kehidupan berasal dari kehidupan

111

itu, “kesalahan” tersebut menjadi kekal. Namun apabila satu “kesalahan” bersifat permanen, maka itu bukanlah sebuah kesalahan; hal itu adalah kecerdasan!

DR. SINGH: Namun para ilmuwan mengatakan bahwa jika mu-tasi-mutasi itu tidak terjadi, maka yang ada hanyalah satu macam makhluk hidup di seluruh alam semesta ini.

SRILA PRABHUPADA: Tidak. Setiap entitas hidup memiliki pikiran yang berbeda, dan oleh karena itu ada banyak jenis kehidupan untuk menampung mentalitas-mentalitas yang berlainan itu. Sebagai contoh, kita sedang berjalan di sini, tetapi orang-orang tidak datang bergabung dengan kita, karena mereka memiliki mentalitas yang berbeda dengan yang kita miliki. Mengapa terjadi perbedaan seperti ini?

DR. SINGH: Mungkin itu sebuah kesalahan.SRILA PRABHUPADA: Itu bukanlah sebuah kesalahan. Itu ada-

lah keinginan mereka, dan pada saat kematian setiap orang akan mendapatkan badan yang sama persis dengan kei-nginannya. Krishna bersabda di dalam Bhagavad-gita [8.6]:

yaà yaà väpi smaran bhävaà tyajaty ante kalevaramtaà tam evaiti kaunteya sadä tad-bhäva-bhävitaù

“Keadaan apa pun yang diingat seseorang ketika dia meninggalkan badannya, maka keadaan itulah yang pasti akan dicapainya.” Apa yang sedang Anda pikirkan pada saat kematian benar-benar menentukan badan Anda selanjutnya. Alam akan memberi Anda badan tersebut; keputusan itu bukan di tangan Anda, melainkan ada pada alam, dan alam bekerja di bawah arahan Tuhan.

DR. SINGH: Namun nampaknya para ilmuwan memiliki bukti bahwa jenis-jenis kehidupan itu benar-benar muncul karena kesalahan-kesalahan.

SRILA PRABHUPADA: Itulah kesalahan mereka! Dalam hukum-hukum alam tidak ada kesalahan. Dalam kereta api ada ba-gian-

Jalan Pagi Keempatbelas

Page 128: Kehidupan berasal dari kehidupan

112 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

bagian kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga. Jika Anda membeli tiket kelas tiga tetapi karena salah Anda masuk ke bagian kelas satu, maka Anda tidak akan diperkenankan untuk berada di sana. Adanya bagian-bagian itu bukanlah sebuah kesalahan; itu adalah penataan. Tapi kalau Anda masuk ke bagian yang salah, maka itu adalah kesalahan Anda. Jadi, Tuhan begitu teliti sehingga Tuhan mengetahui semua kesa-lahan yang akan dibuat. Oleh karena itu, Anda akan masuk badan tertentu sesuai dengan kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan: “Kemarilah. Badan telah siap.” Ada 8.400.000 jenis kehidupan, dan alam bekerja memberikan badan-badan yang berlainan, dengan ketepatan yang persis sekali. Ketika peme-rintah membangun sebuah kota, pemerintah membangun sebuah penjara bahkan sebelum kota tersebut selesai, karena mengetahui bahwa akan ada banyak penjahat yang akan masuk penjara. Ini bukanlah kesalahan pemerintah; ini kesa-lahan para penjahat itu. Karena mereka menjadi penjahat, maka mereka harus masuk ke sana. Hal ini adalah kesalahan mereka.

Di alam tidak ada kesalahan-kesalahan. Krishna bersabda:

mayädhyakñeëa prakåtiù süyate sacaräcaramhetunänena kaunteya jagad viparivartate

“Alam material ini sedang bekerja di bawah arahan-Ku, Wahai putra Kunti, dan sedang menghasilkan semua makhluk yang bergerak dan tidak bergerak.” [Bg. 9.10] Alam bekerja di bawah pengawasan Tuhan, Krishna, sehingga bagaimana mungkin alam bisa melakukan kesalahan-kesalahan? Namun kita melakukan kesalahan-kesalahan, kita disesatkan, indera-indera kita tidak sempurna, dan kita curang. Itulah perbedaan antara Tuhan dan manusia. Indera-indera yang tidak sempurna tidak ada pada Tuhan; indera-indera Tuhan sempurna.

Page 129: Kehidupan berasal dari kehidupan

113

Binatang-Binatang yang Puas

DR. WOLF-ROTTKAY: Karena indera-indera kita tidak sem-purna, maka perluasan teknologi indera-indera kita pastilah tidak sempurna juga.

DR. SINGH: Mikroskop-mikroskop yang kita gunakan untuk menemukan sesuatu pasti juga tidak sempurna.

SRILA PRABHUPADA: Kehidupan materialistik berarti kehi-dupan yang tidak sempurna. Jika Anda membangun sesuatu dengan pengetahuan yang kurang baik dan indera-indera yang tidak sempurna, maka apa pun yang Anda bangun pasti tidak sempurna.

DR. SINGH: Bahkan jikalaupun para ilmuwan menemukan sebuah mokroskop yang sempurna, mereka haruslah melihat melalui mikroskop itu dengan mata yang tidak sempurna.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Itu benar. Oleh karena itu kita me-nyimpulkan bahwa apa pun yang barangkali dikatakan oleh para ilmuwan itu tidak sempurna.

DR. SINGH: Namun kelihatannya mereka sangat puas.SRILA PRABHUPADA: Keledai juga merasa puas. Keledai puas

membawa muatan milik tukang binatu. Semua merasa puas, bahkan cacing yang ada di dalam kotoran. Demikianlah hukum alam.

DR. WOLF-ROTTKAY: Dikatakan bahwa pengemis pun bangga dengan uang receh penny-nya. (100 penny = US $ 1,00.)

SRILA PRABHUPADA: Ya. Di beberapa wilayah di India orang kadang-kadang melihat seekor anjing yang sangat kelaparan. Namun begitu anjing itu bertemu anjing betina, ia merasa puas dengan berhubungan kelamin. Apakah itu kepuasan? Anjing itu sedang kelaparan, namun ia masih merasa puas dengan hubungan kelamin.

Jalan Pagi Keempatbelas

Page 130: Kehidupan berasal dari kehidupan

114 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 131: Kehidupan berasal dari kehidupan

115

Jalan Pagi KelimabelasDirekam pada tanggal 7 Desember 1973,di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Dr. W. H. Wolf-Rottkay dan seorang mahasiswa.

Mendapatkan Mata untuk Melihat Tuhan

MAHASISWA: Selama seratus lima puluh tahun terakhir, salah satu dari persoalan-persoalan para teolog Barat adalah hubungan antara pertimbangan pikiran sehat dan keyakinan. Mereka telah berusaha untuk memahami keyakinan melalui pertimbangan pikiran sehat, namun mereka tidak mampu menemukan hubungan antara kemampuan-kemampuan pemikiran dan keyakinan. Beberapa di antara mereka memiliki keyakinan (keimanan) kepada Tuhan, tetapi pertimbangan pikiran memberitahu mereka bahwa Tuhan tidak ada. Sebagai contoh, mereka mengatakan bahwa ketika mempersembah-kan prasada kepada Tuhan, maka hanyalah keyakinan menganggap bahwa Tuhan menerimanya, karena kita tidak dapat melihat Tuhan.

SRILA PRABHUPADA: Mereka tidak dapat melihat Tuhan, tapi saya dapat melihat. Saya melihat Tuhan, dan oleh karena itu saya mempersembahkan prasada kepada-Nya. Karena mereka tidak dapat melihat Tuhan, maka mereka harus datang kepada saya agar saya dapat membukakan mata mereka. Mereka itu buta—sedang menderita katarak—jadi saya akan meng-operasinya, dan mereka akan melihat. Itulah program kita.

MAHASISWA: Para ilmuwan mengatakan bahwa dasar keobyek-tifan mereka adalah apa yang dapat mereka rasakan dengan indera-indera mereka.

SRILA PRABHUPADA: Ya, mereka dapat merasakan hal-hal dengan indera-indera mereka, tetapi sangat jauh dari sempurna.

115

Page 132: Kehidupan berasal dari kehidupan

116 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Mereka dapat merasakan pasir dengan indera-indera mereka, namun dapatkah mereka mengetahui siapakah yang telah membuat pasir itu? Ini pasir, ini laut; semua dapat dilihat dengan penglihatan langsung. Namun bagaimana orang dapat merasakan asal-usul pasir dan laut tersebut?

MAHASISWA: Para ilmuwan mengatakan bahwa jika pasir dan laut dibuat oleh Tuhan, kami akan bisa melihat Dia, seperti halnya kami dapat melihat pasir dan lautan.

SRILA PRABHUPADA: Ya, mereka dapat melihat Tuhan, tetapi mereka harus mendapatkan mata untuk melihat Dia. Mereka buta. Karena itu pertama-tama mereka harus datang kepada saya untuk mendapatkan perawatan. sastra-sastra mengatakan orang harus datang kepada seorang guru agar diberi perawatan sehingga dia dapat mengerti Tuhan. Bagaimana mungkin mereka dapat melihat Tuhan dengan mata yang buta?

MAHASISWA: Akan tetapi, melihat Tuhan adalah suatu hal yang melampaui batas keduniaan. Para ilmuwan hanya mempertim-bangkan pandangan material saja.

SRILA PRABHUPADA: Segalanya melampaui keduniaan. Se-bagai contoh, Anda mungkin berpikir bahwa di langit yang cerah tidak ada apa-apa—bahwa langit itu kosong—tetapi mata Anda tidaklah sempurna. Di langit ada planet-planet yang tak terhingga jumlahnya yang tidak dapat Anda lihat karena mata Anda memiliki keterbatasan. Oleh sebab itu, karena Anda tidak memiliki daya untuk melihat, maka Anda menerima ucapan-ucapan saya: “Ya, ada berjuta-juta bintang di atas sana.” Apakah langit itu kosong karena Anda tidak dapat melihat bintang-bintang? Tidak. Hanya ketidaksem-purnaan indera-indera Anda sajalah yang menuntun Anda berpikir demikian.

MAHASISWA: Para ilmuwan itu akan mengakui ketidaktahuan mereka tentang beberapa hal, namun mereka mengatakan bahwa mereka tidak dapat menerima apa yang tidak dapat mereka lihat.

SRILA PRABHUPADA: Jika mereka tidak tahu, maka mereka harus menerima pengetahuan dari seseorang yang mengetahui kebenaran tersebut.

Page 133: Kehidupan berasal dari kehidupan

117

MAHASISWA: Akan tetapi mereka berkata, “Bagaimana jika apa yang diberitahukan kepada kami salah?”

SRILA PRABHUPADA: Maka itu adalah kemalangan mereka. Karena indera-indera mereka yang tidak sempurna tidak dapat melihat Tuhan, mereka harus mendengarkannya dari seorang sumber yang absah. Itulah caranya. Jika mereka tidak mendekati seorang sumber absah—jika mereka mendekati seorang penipu—maka itu adalah kemalangan mereka. Namun caranya adalah manakala indera-indera Anda tidak dapat berbuat, maka Anda harus mendekati seorang sumber otoritatif agar dapat mempelajari kebenaran-kebenaran tersebut.

Kefrustrasian Para Ateis

DR. SINGH: Kesulitannya adalah di dalam sekelompok ateis, Anda tidak bisa membuktikan keberadaan Tuhan.

SRILA PRABHUPADA: Orang-orang ateis itu kurang ajar. Mari kita ajari orang lain saja—yaitu orang-orang yang layak kita ajari. Segalanya telah dibuat oleh seseorang: pasir dibuat oleh seseorang, air dibuat oleh seseorang, dan langit dibuat oleh seseorang. Kesadaran Krishna berarti mempelajari siapakah seseorang itu.

DR. SINGH: Para ilmuwan akan berkata, “Hadirkanlah seseorang itu kepada saya, sehingga saya dapat melihat Dia.”

SRILA PRABHUPADA: Dan saya menjawab kepada mereka, “Saya sedang menghadirkan seseorang itu kepada Anda, tetapi Anda juga harus menjalani latihan.” Anda harus membuat mata Anda memenuhi syarat untuk melihat seseorang itu. Jika Anda buta, tetapi Anda tidak mau pergi ke dokter, bagaimana Anda akan sembuh dari kebutaan dan bisa melihat? Anda ha-rus diobati; demikianlah ketentuannya.

MAHASISWA: Langkah tersebut memerlukan keyakinan.SRILA PRABHUPADA: Ya, tapi bukan keyakinan buta—keya-

kinan praktikal. Jika Anda ingin mempelajari sesuatu, maka Anda harus pergi kepada seorang ahli. Itu bukanlah keyakinan buta; itu

Jalan Pagi Kelimabelas

Page 134: Kehidupan berasal dari kehidupan

118 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

adalah keyakinan yang praktikal. Anda tidak dapat mempelajari apa pun sendirian.

MAHASISWA: Jika seseorang benar-benar tulus, pastikah dia bertemu dengan seorang guru yang bonafide?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Guru-Krishna-prasade paya bhakti-lata-bija. Krishna ada di dalam diri Anda, dan begitu Krishna melihat Anda benar-benar tulus, maka Krishna akan mengan-tarkan Anda kepada orang yang benar.

MAHASISWA: Dan jika Anda tidak benar-benar tulus, maka Anda akan mendapatkan seorang penipu sebagai guru?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Jika Anda ingin ditipu, maka Krishna akan mengirimkan seorang penipu kepada Anda. Krishna maha-cerdas. Jika Anda seorang penipu, maka Krishna akan menipu Anda dengan sempurna. Namun jika Anda sungguh-sungguh tulus, maka Krishna akan memberikan bimbingan yang benar kepada Anda. Di dalam Bhagavad-gita [15.15] Krishna bersabda, sarvasya cahaah di sanniviso mattah sm tir jñanam apohanah ca: “Aku bersemayam di hati semua orang, dan dari Aku-lah ingatan, pengetahuan, dan kealpaan berasal.” Jika Anda seorang penipu, Krishna akan memberi Anda kecerdasan untuk melupakan Dia selamanya.

MAHASISWA: Namun para ateis berkuasa. Mereka memiliki kekuasaan.

SRILA PRABHUPADA: Satu tendangan maya saja dan semua kekuasaan mereka akan berakhir dalam satu detik. Seperti itulah sifat dasar maya. Para ateis itu sedang berada dalam kendali, tetapi akibat maya, atau ilusi, mereka berpikir bahwa mereka bebas.

moghäçä mogha-karmäëo mogha jïänä vicetasaùräkñasém äsuréà caiva prakåtià mohinéà çritäù

“Orang-orang yang bingung dipengaruhi oleh pandangan-pandangan jahat dan ateistik. Dalam keadaan terperdaya itu, harapan-harapan mereka untuk pembebasan, perbuatan-per-buatan

Page 135: Kehidupan berasal dari kehidupan

119

mereka demi memperoleh pahala, dan pengembangan pengetahuan mereka semuanya dikalahkan.” [Bg. 9.12] Karena bingung, semua harapan mereka tidak menjadi kenyataan. Hal itu dinyatakan di dalam Bhagavad-gita, dan hal itu benar-benar sedang terjadi. Begitu banyak rencana besar mereka, seperti proyek bulan ini, menjadi mengecewakan, tetapi mereka masih menyatakan bahwa mereka mampu menguasai alam.

DR. SINGH: Mereka tidak ingin menjadi sadar.SRILA PRABHUPADA: Oleh karena itu mereka semua adalah

orang-orang kurang ajar.

Ilmuwan Nekat Pergi Ke Neraka

SRILA PRABHUPADA: Seorang manusia yang berakal sehat akan menerima petuah yang baik, tapi orang kurang ajar tidak akan pernah menerima petuah yang baik. Ada sebuah kisah tentang seorang penyair besar bernama Kalidasa, yang juga merupakan orang kurang ajar yang besar juga. Pada suatu ketika, Kalidasa sedang duduk di atas dahan sebatang pohon dan dalam waktu bersamaan dia memotong dahan tersebut. Seorang yang baik budi bertanya kepada dia, “Mengapa Anda memotong dahan pohon itu? Anda akan jatuh.”

Kalidasa menjawab, “Tidak, tidak, aku tidak akan jatuh.” Jadi dia terus saja memotong dahan tersebut, lalu terjatuh. Kesimpulannya adalah bahwasannya ia adalah orang kurang ajar karena tidak mau menerima saran yang baik. Para ilmuwan sedang menuju neraka bersama kemajuan ilmiah mereka. Akan tetapi, mereka tidak mendengarkan ketika diberitahu; oleh karenanya mereka kurang ajar. Orang-orang kurang ajar itu berulang kali membuat rencana, dan setelah mengetahui rencananya mengalami kegagalan, kemudian mereka membuat rencana yang lain lagi. Rencana yang ini juga gagal, jadi mereka membuat satu rencana yang lain. Namun ketika kita berusaha menjelaskan kepada mereka bahwa semua rencana materialistik mereka akan tidak berhasil dan tidak akan berguna, mereka tidak bersedia mendengarkan. Itulah kekurang-

Jalan Pagi Kelimabelas

Page 136: Kehidupan berasal dari kehidupan

120 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

ajaran mereka. Orang-orang kurang ajar tersebut berulangkali mengunyah yang telah dikunyah. Di rumah, di jalan, di klab malam, di gedung bioskop—di mana pun dia berada, seks dalam berbagai keanekaragamannya merupakan kesenangan mereka satu-satunya.

MAHASISWA: Srila Prabhupada, orang mungkin mengatakan bahwa itu adalah suatu bentuk keberanian.

SRILA PRABHUPADA: Ya, Anda dapat mengatakan demikian, tetapi keberanian itulah kekurangajaran mereka. Mereka pergi ke neraka dengan berani, itu saja. Suatu ketika, seorang pria mengejar seorang pria yang satunya, dan orang yang mengejar bertanya, “Mengapa kamu melarikan diri? Apakah kamu takut kepadaku?” Orang yang satunya menjawab, “Aku tidak takut kepadamu. Mengapa aku tidak boleh lari? Mengapa aku harus berhenti?

Demikian halnya dengan orang materialistik, pergi ke neraka dengan gagahnya. “Mengapa aku harus menghentikan perbuatan-perbuatan berdosaku?” katanya. “Aku tak gentar menghadapi reaksi apa pun.”

DR. SINGH: Mereka gila.SRILA PRABHUPADA: Ya, gila. Kitab-kitab Veda mengatakan

bahwa sekali seorang manusia menjadi gila, atau kerasukan syetan, maka segala bicaranya ngawur. Sama halnya, siapa pun yang berada dalam pengaruh energi material adalah dalam keadaan gila. Oleh karena itu dia hanya membicarakan sesuatu yang tidak masuk akal saja, hanya itu. Walaupun para ilmuwan tidak ahli di bidang sains, mereka adalah ahli dalam menggertak orang lain dan bermain kata-kata.

Televisi Mistik

DR. SINGH: Dewasa ini mereka memiliki peralatan-peralatan canggih yang tidak mereka miliki sebelumnya, seperti telepon, televisi, pesawat udara, peluru kendali dan banyak penemuan baru lainnya.

SRILA PRABHUPADA: Namun ada telepon-telepon yang lebih baik yang tidak mereka ketahui. Di dalam Bhagavad-gita, Sañjaya

Page 137: Kehidupan berasal dari kehidupan

121

memperlihatkannya ketika dia sedang duduk bersama sang atasan, Dhrstarata, dan menceritakan semua hal yang sedang terjadi di Perang Kuruksetra yang sangat jauh jarak-nya. Pengelihatan Sañjaya sungguh lebih hebat daripada telepon. Itu adalah televisi mistik. Itu adalah televisi yang ada di hati, karena dia sedang duduk di dalam sebuah ruangan yang terletak jauh dari medan perang namun bisa melihat segala yang sedang terjadi di sana. Di dalam Bhagavad-gita, Drstarata bertanya kepada Sañjaya, “Bagaimana dengan putra-putraku dan keponakan-keponakanku? Apa yang sedang mereka lakukan?” Lalu Sañjaya menggambarkan bagai-mana Duryodhana mendatangi Dronacharya, apa yang sedang diperbincangkan Dronacharya, bagaimana Duryodhana menim-palinya dan lain sebagainya. Walaupun kegiatan-kegiatan ini terlalu jauh untuk dilihat menggunakan mata biasa, Sañjaya dapat melihat dan menggambarkan kegiatan-kegiatan tersebut melalui kekuatan gaibnya. Itulah sains yang sejati.

DR. SINGH: Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa kita telah memperbaiki alam dengan membuat barang-barang seperti plastik dan obat-obatan.

SRILA PRABHUPADA: Pada zaman-zaman Veda orang makan dengan piring-piring perak dan emas, tetapi sekarang para ilmuwan telah memperbaiki segala hal dengan menggunakan piring-piring plastik. [Tertawa.]

DR. SINGH: Plastik telah menjadi satu persoalan besar karena mereka tidak dapat menghindar darinya. Tidak ada cara untuk membuangnya. Plastik itu terus saja menumpuk.

Inilah Buktinya

DR. WOLF-ROTTKAY: Orang-orang materialistik akan lebih tulus jika mereka berkata, “Kami tidak ingin dikeluarkan dari impian ini. Kami ingin terus berusaha menikmati indera-indera dengan semua mesin-mesin kami.” Namun mereka tidak akan mengakui bahwa upaya-upaya mereka untuk menikmati selalu mengalami kegagalan.

SRILA PRABHUPADA: Itulah kedunguan mereka. Pada akhirnya

Jalan Pagi Kelimabelas

Page 138: Kehidupan berasal dari kehidupan

122 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

mereka harus mengakuinya.DR. WOLF-ROTTKAY: Namun mereka berkata, “Berusaha, ber-

usaha lagi.”SRILA PRABHUPADA: Bagaimana mungkin mereka bisa ber-

usaha? Andaikan Anda tidak bisa melihat karena menderita katarak. Jika Anda berusaha untuk melihat—Anda berusaha, berusaha, berusaha, berusaha, berusaha. Apakah itu obat untuk katarak? Bukan. Anda tidak akan pernah disembuhkan dengan cara seperti itu. Anda harus pergi kepada seorang dokter, yang akan melakukan operasi pembedahan untuk memperbaiki pengelihtan mata Anda. Anda tidak bisa melihat dengan berusaha dan berusaha.

DR. WOLF-ROTTKAY: Itulah apa yang tidak ingin mereka teri-ma—bahwa semua upaya mereka untuk mengetahui kebenaran dengan sains materialistik telah gagal.

SRILA PRABHUPADA: Mereka itu bodoh. Mereka tidak akan menerima nasihat yang baik. Jika Anda memberi suatu nasihat yang bagus kepada orang kurang ajar, dia akan menjadi marah, persis seperti seekor ular. Andaikan Anda membawa seekor ular masuk ke dalam rumah dan berkata, “Ularku sayang, tinggalah denganku. Setiap hari aku akan memberi makanan yang enak—susu dan pisang.” Ular itu akan sangat senang, tetapi akibatnya adalah racunnya akan bertambah dan pada suatu hari Anda akan berteriak, “Ah!” [Menirukan seorang yang digigit ular.]

DR. WOLF-ROTTKAY: Akan tetapi para ilmuwan itu tidak akan pernah berhenti berharap.

SRILA PRABHUPADA: Rencana-rencana mereka selalu menga-lami kegagalan, tetapi mereka masih tetap berharap.

MAHASISWA: Srila Prabhupada, seorang pustakawan ingin agar saya membuktikan bahwa Bhagavad-gita berusia lima ribu tahun. Dia ingin melihat sebuah salinan yang ditulis lima ribu tahun yang lalu.

SRILA PRABHUPADA: Andaikan saya masuk ke dalam sebuah ruangan yang gelap lalu berkata kepada seorang yang ada di sana, “Matahari telah terbit. Keluarlah!” Orang yang berada dalam

Page 139: Kehidupan berasal dari kehidupan

123

kegelapan itu mungkin berkata, “Mana buktinya bahwa cahaya itu ada? Pertama-tama buktikanlah hal itu pada saya; lalu saya akan keluar.” Saya mungkin meminta dengan sangat kepada dia, “Tolong, tolong keluarlah dulu dan lihat.” Namun jika dia tidak keluar untuk melihat, dia tetap tidak akan tahu, sambil menunggu bukti. Jadi jika Anda sungguh-sungguh membaca Bhagavad-gita, maka Anda akan melihat segalanya. Datang dan lihatlah. Inilah buktinya.

Jalan Pagi Kelimabelas

Page 140: Kehidupan berasal dari kehidupan

124 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 141: Kehidupan berasal dari kehidupan

125

Jalan Pagi KeenambelasDirekam pada tanggal 10 Desember 1973,di pantai Lautan Pasifik dekat Los Angeles.

Srila Prabhupada ditemani oleh Dr. Singh, Hadayananda dasa Goswami

dan mahasiswa-mahasiswa lainnya.

Makna“Tertinggi”

SRILA PRABHUPADA: Apa makna dari supremasi (kekuasaan) di dunia material ini? Mengapa Anda menerima Presiden Nixon sebagai orang tertinggi di negara Anda?

DR. SINGH: Karena dia memiliki suatu kekuatan.SRILA PRABHUPADA: Ya. Dan mengapa dia yang tertinggi?

Karena sebagai pelayan nomor satu pemerintah, dia menerima gaji tertinggi, dia memiliki semua fasilitas terbaik, dan perintahnya final.

DR. SINGH: Dia memiliki kekuatan untuk meyakinkan orang lain.SRILA PRABHUPADA: Tidak. Anda mungkin tidak setuju

dengan dia, namun karena dia yang tertinggi, maka Anda harus menerima perintahnya. Demikianlah kedudukannya. Kedudukan tersebut tidak bergantung pada penerimaan Anda atau tidak. Itulah makna supremasi, bukan? Kesusastraan Veda mengatakan bahwa orang yang memiliki tanda-tanda supremasi adalah orang yang beruntung. Personalitas yang amat sangat beruntung adalah Tuhan. Laksmi-sahasra-ata-sambhrama-sevyamanam: “Dia dilayani oleh beratus-ratus dan beribu-ribu laksmi atau dewi keberuntungan.” [Brahmasamhita 5.29] Di sini, di planet ini kita sedang meminta-minta sedikit pertolongan dewi keberuntungan. Namun Krishna selalu dipuja oleh beribu-ribu dewi keberuntungan.

DR. SINGH: Kemampuan untuk mengetahui apakah seseorang sangat beruntung berada di luar kemampuan daya pikir kita.

SRILA PRABHUPADA: Ya. Karena itu Krishna adalah acintya, 125

Page 142: Kehidupan berasal dari kehidupan

tidak dapat dibayangkan. Kita tidak dapat memperkirakan betapa agung atau beruntungnya Krishna! Acintya berarti “yang tidak dapat kita perkirakan.” Kita dapat melihat hanya satu bagian dari kehebatan Tuhan—alam material ini—yang hanya merupakan satu pertunjukan sebagian dari kekuatan-kekuatan Tuhan. Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa memiliki banyak kekuatan. Dia memiliki energi inferior (lebih rendah) dan energi superior (lebih tinggi). Di dalam Bhagavad-gita [7.4] Krishna bersabda:

bhümir äpo ‘nalo väyuù khaà mano buddhir eva caahaìkära itéyaà me bhinnä prakåtir añöadhä

“Tanah, air, api, eter, akal pikiran, kecerdasan, dan ego palsu—kedelapan unsur ini semua merupakan energi material yang terpisah milik-Ku.” Dalam ayat Bhagavad-gita selanjutnya, Krishna menggambarkan energi superior-Nya (para prakrti), yang dimanifestasikan sebagai alam Dunia Spiritual. Jadi, jika di dalam energi inferior yang material ada banyak hal luar biasa, bayangkan saja betapa jauh lebih penting dan luar biasanya hal-hal yang ada di dalam alam dunia spiritual. Inilah makna dari tertinggi (superior).

Misteri Kekuatan Yoga

H¬DAYšNANDA DšSA GOSWAMI: Lalu apakah semua keane-karagaman kehidupan yang kita lihat di bumi ada di Dunia Spiritual?

SRILA PRABHUPADA: Ya. Dan lagi pula, jika dalam energi inferior ini ada aneka kehidupan yang sangat bagus, pikirkan saja betapa sangat bagusnya aneka kehidupan superior di Dunia Spiritual. Bahkan di jagad raya material ini, penghuni dari beberapa planet jauh superior dibandingkan planet-planet lain. Sebagai contoh, orang-orang bumi ada yang menjalankan yoga mistik demi pencapaian kekuatan-kekuatan yang hebat, namun orang-orang yang berada di planet yang dinamakan Siddhaloka

Page 143: Kehidupan berasal dari kehidupan

memiliki kekuatan-kekuatan yoga yang hebat ini secara alami. Di bumi merupakan hal alamiah seekor burung bisa terbang; tetapi kita tidak bisa terbang, kecuali dengan mesin-mesin yang mahal. Akan tetapi di planet-planet seperti Siddhaloka, para penghuninya bisa terbang bahkan dari satu planet ke planet lain tanpa menggunakan mesin. Mereka dapat pergi ke planet-planet lain saat mereka meng-hendakinya. Di bumi sekalipun ada beberapa yogi yang bisa mandi pagi-pagi sekali di empat tempat pada saat yang bersamaan—Jagannatha Puri, Ramesvara, Hardwar dan Dvaraka.(22) Seorang teman ayah saya, orang itu seorang yogi, biasa berkunjung ke rumah ayah saya di Calcutta. Yogi itu memberitahu beliau bahwa ketika dia (sang yogi) akan duduk dan menyentuh gurunya, dia akan melakukan perjalanan dari Calcutta ke Dvaraka dalam dua menit. Itulah kekuatan yoga. Jadi apalah artinya pesawat terbang masa kini? Durvasa Muni melakukan perjalanan di seluruh alam semesta dan sampai di Vaikuntha (23) dalam waktu satu tahun. Menurut perhi-tungan modern, planet-planet tertentu di dalam alam semesta ini lebih dari empat puluh ribu tahun cahaya (24) jauhnya dari bumi. Ini berarti bahwa perjalanan menuju planet-planet itu memerlukan waktu selama empat puluh ribu tahun untuk mencapai planet-planet ini jika Anda melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya. Sekalipun mereka memiliki per-alatannya, bagaimana mungkin astronot-astronot itu hidup selama empat puluh ribu tahun? Jadi, mengapa mereka sangat bangga?

DR. SINGH: Para ilmuwan punya teori bahwa mereka bisa mem-buat sebuah mesin yang akan melaju secepat cahaya.

SRILA PRABHUPADA: Itulah kekurangajaran mereka. Mereka mengatakan itu, namun mereka tak akan pernah mampu melakukannya.

Kosmologi Veda

SRILA PRABHUPADA: Ada banyak planet dan bintang yang tak terlihat. Sebagai contoh, ketika planet Rahu melintas di depan matahari dan bulan, maka terjadi gerhana. Namun para ilmuwan

Jalan Pagi Keenambelas

Page 144: Kehidupan berasal dari kehidupan

128 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

menggambarkan gerhana dengan cara lain. Sebenarnya, planet Rahu yang menyebabkan gerhana. Ada banyak pendapat yang meragukan berkenaan dengan teori gerhana dari para ilmuwan modern. Penjelasan mereka tidak benar menurut keterangan Veda.

DR. SINGH: Namun para ilmuwan itu mengatakan bahwa mereka dapat membuktikan teori-teori mereka.

SRILA PRABHUPADA: Mereka mengatakan bahwa sains mem-buktikan segalanya. Akan tetapi hal itu omong kosong saja. Ilmuwan telah membuktikan segalanya kecuali apa sebenarnya dirinya itu. Itu yang dia tidak tahu. Dan mengapa dia mati? Itu juga dia tidak tahu. Demikianlah taraf pengetahuannya.

DR. SINGH: Mereka mampu membuat sebuah model alam semesta. Mereka dapat membuat sebuah model planet-planet dan bulan.

SRILA PRABHUPADA: Jika mereka dapat membuat benda-benda, mengapa mereka tidak membuat sebuah matahari tiruan untuk menghemat listrik? Orang-orang kurang ajar ini mengatakan segala hal, tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Itulah kedudukan mereka. Jika mereka dapat membuat sebuah miniatur alam semesta, mintalah mereka membuat sebuah model matahari yang besar. Dengan demikian di saat gelap kita tidak harus menghabiskan uang banyak untuk membayar listrik. Namun mereka tidak dapat melakukan hal itu. Meski demikian mereka tetap saja omong besar, hanya untuk menimbun uang dari para pembayar pajak. Mereka mengatakan bahwa mereka tahu komposisi bulan dan komposisi matahari, jadi mengapa mereka tidak mampu membuat bulan dan matahari? Mengapa mereka tidak mampu menciptakan sebuah matahari tiruan sehingga orang-orang yang berada di Iceland dan Greenland dapat diselamatkan dari kedinginan yang luarbiasa?

Tuhan Tidak Pernah Kosong

SRILA PRABHUPADA: Sri Caitanya Mahaprabhu pernah mem-berikan contoh tentang permata yang dinamakan cintamani, yang menghasilkan banyak permata yang lainnya yang sama dengannya sambil tetap seperti adanya.

Page 145: Kehidupan berasal dari kehidupan

129

oà pürëam adaù pürëam idaà pürëät pürëam udacyatepürëasya pürëam ädäya pürëam evävaçiñyate

[ Doa Sri Isopanisad ]

Makna dari ayat ini adalah bahwa sekalipun segalanya berasal dari Personalitas Tuhan, sebagai sumber Dia tidak pernah berkurang. Di bumi ini, minyak bumi mulai berkurang, dan ini sedang menjadi sebuah persoalan serius, namun matahari tetap bersinar dan akan terus bersinar selama waktu yang tak terhingga. Dan Krishna dapat menciptakan berjuta-juta matahari; sebenarnya, Krishna telah melakukan demikian. Namun Krishna masih benar-benar kuat. Krishna tidak kehilangan apa pun. Itulah Tuhan, dan itu adalah energi tertinggi Tuhan, acintya-sakti.

Kita memiliki sedikit uang untuk dibelanjakan, dan pada hari selanjutnya saldo rekening kita menjadi nol. Orang-orang yang kurang ajar mengatakan bahwa kebenaran yang utama itu kosong, Mayavada. Mereka tidak mengetahui bahwa Tuhan tidak pernah kosong—Tuhan selalu ada. Jadi kita harus memiliki satu pemikiran yang jelas tentang Tuhan. Para ahli keagamaan seharusnya menerima ide-ide dari penjelasan-penjelasan Veda ini dan tidak disesatkan oleh orang-orang dungu dan orang-orang kurang ajar. Tuhan dan energi-energi-Nya yang lengkap diterangkan di dalam kesusatraan Veda. Energi kita surut, tetapi energi Tuhan tidak. Itulah perbedaan antara Tuhan dan kita. Saya tidak dapat berjalan dengan cepat atau melakukan banyak hal yang dapat dilakukan oleh seo-rang pemuda, karena saya telah kehilangan energi masa muda saya. Tapi Tuhan selalu nampak muda. Advaitam acyutam anadim ananta-rupam adyam purusa-purusam nava-yauvanam ca: “Krishna, Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, adalah mutlak, sempurna dan tanpa permulaan. Dia memperluas diri-Nya ke dalam bentuk-bentuk yang tak terbatas, Dia adalah personalitas mula-mula, yang tertua, dan selalu tampak seperti seorang pemuda yang segar bugar.” [Brahmasamhita 5.33] Krishna juga bersabda

Jalan Pagi Keenambelas

Page 146: Kehidupan berasal dari kehidupan

130 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

di dalam Bhagavad-gita, isvarah sarva-bhuanam hd-dese ‘rjuna ti ˜hati: “Tuhan Yang Maha Esa berada di hati semua orang.” Dia juga ada dalam setiap atom. Namun Dia tetap satu. Itulah Tuhan. Dan Dia advaita, tanpa dualitas. Bukanlah bahwa Tuhan ada di hati Anda dan satu personalitas yang berbeda di hati saya. Bukan, Mereka satu. Tuhan ada di mana-mana dengan semua keistimewaan-Nya yang menyeluruh, dan Dia juga ada di tempat tertentu; namun Dia tetap esa.

Sifat Mutlak Cinta Krishna

DR. SINGH: Dalam sejumlah literatur teologi Barat, Srila Pra-bhupada, mereka mengatakan bahwa Tuhan adalah cinta.

SRILA PRABHUPADA: Tuhan adalah segalanya. Mengapa mereka mengatakan bahwa Tuhan itu, ini atau itu? Apa pun adalah Tuhan sebab Tuhan mutlak. Cinta-Nya dan kebencian-Nya sama. Di dunia material ini kita membedakan antara cinta dan kebencian. Namun kebencian Tuhan dan cinta Tuhan adalah hal yang sama. Oleh karena itu, Tuhan disebut acintya, atau yang tidak dapat dibayangkan. Cinta Tuhan untuk para gopi (25)dan kebencian Tuhan kepada Kamsa(26) mencapai hasil yang sama. Baik Kamsa maupun para gopi pergi menuju Dunia Spiritual. Juga Putana sampai meracuni Krishna, dan ibu Yasoda selalu sangat berkeinginan untuk menyelamatkan Krishna, sang anak nakal, kalau-kalau Dia dicelakakan. Jadi ibu Yasoda dan Putana berlawanan, tetapi mereka berdua mencapai hasil yang sama. Krishna berpikir, “Aku telah menyusu pada payudara Putana(27), jadi sekarang dia adalah ibu-Ku. Ia harus mencapai tujuan yang sama seperti Yasoda.” Inilah sifat mutlak dari kebencian Krishna dan cinta Krishna.

vadanti tat tattva-vidas tattvaà yaj jïänam advayambrahmeti paramätmeti bhagavän iti çabdyate

Page 147: Kehidupan berasal dari kehidupan

131

“Para rohaniwan terpelajar yang mengetahui Kebenaran Mu-tlak menyebut substansi tunggal ini Brahman, Paramatma atau Bhagavan.” [Srimad-Bhagavatam 1.2.11] Tuhan memiliki aspek impersonal, menyeluruh (dikenal sebagai Brahman) dan aspek Paramatma yang terlokalisir (berada di tempat-tempat tertentu). Pada saat yang sama Dia adalah Bhagavan, yang merupakan wujud pribadi-Nya yang sejati dan transenden. Ketiganya berbeda namun sama. Inilah sifat Tuhan, acintya-bhedabheda-tattva—sama dan berbeda pada saat yang sama. Orang yang telah sampai pada konsep sosok pribadi Bhagavan dengan sendirinya telah mencapai Brahman dan Paramatma.

Menerima Pengetahuan dari Seseorang yang Berpengetahuan

DR. SINGH: Srila Prabhupada, banyak orang yang kesulitan untuk menerima Tuhan.

SRILA PRABHUPADA: Mereka itu sakit, tapi tidak ingin diobati. Jika mereka tidak setuju diobati, maka itu adalah kesalahan mereka. Orang yang tidak sadar akan Krishna—tidak menyadari keberadaan Tuhan—adalah orang gila. Oleh karena dia berada di bawah kekuatan energi ilusi—energi material yang le-bih rendah—dia hanya mengobral wacana yang tak masuk akal, persis seperti orang yang kerasukan syetan. Anda harus mendekati seseorang yang berpengetahuan tinggi. Anda harus menemukan orang semacam itu, yaitu seorang guru, dan berserah-diri kepadanya. Lalu bertanya kepadanya, dan apa pun jawaban yang Anda dapat, harus Anda terima. Itulah cara untuk mengerti Tuhan. Pertama-tama Anda harus menemukan guru itu; kemudian Anda harus menyenangkan guru dengan melakukan pelayanan dan dengan berserah-diri kepadanya. Guru akan menerangkan segalanya. Krishna menerangkan di dalam Bhagavad-ita [4.34]:

tad viddhi praëipätena paripraçnena sevayä

Jalan Pagi Keenambelas

Page 148: Kehidupan berasal dari kehidupan

132 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

upadekñyanti te jïänaà jïäninas tattva-darçinaù

“Berusahalah mempelajari kebenaran dengan cara mendekati seorang guru spiritual. Dapatkan pengetahuan darinya dengan bersikap rendah hati dan melakukan pelayanan. Roh yang sudah insaf akan jati diri itu dapat memberi pengetahuan kepadamu sebab ia telah melihat kebenaran.”

Page 149: Kehidupan berasal dari kehidupan

133

Catatan-Catatan

1. Pengetahuan Veda pada awalnya diturunkan sebagai Veda yang tunggal. Sekitar lima ribu tahun silam resi Vyasadeva mem-bagi Veda menjadi empat (Rg, Yajur, Sama dan Atharva) sehingga orang-orang yang kurang cerdas bisa mengerti Veda. Vyasadeva adalah inkarnasi Tuhan yang dikuasakan. Beliau juga melaksanakan tugas memperluas kitab-kitab Veda menjadi delapan belas Purana dan Mahabharata, dan meringkas semua kesusastraan Veda dalam Vedantasutra. Namun beliau masih belum merasa puas dengan prestasi sastra kolosalnya ini. Oleh sebab itu, di bawah bimbingan guru spiritualnya, Narada Muni, Vyasadeva menyusun Sri mad Bhagavatam, yang merupakan “buah matang pengetahuan Veda.”

2. Bhagavad-gita terkenal secara luas di seluruh dunia sebagai intisari pengetahuan Veda. Bhagavad-gita memuat ajaran-ajaran suci yang diberikan oleh Sri Krishna, Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa, kepada Arjuna, penyembah-Nya yang terbaik, di medan Perang Kuruksetra. Dalam ajaran-ajaran ini Sri Krishna memberikan penjelasan ilmiah yang terperinci tentang jalan yang sempurna menuju keinsafan-diri di zaman kegelapan yang di-rubung kemunafikan dan perselisihan sekarang ini.

Semula Bhagavad-gita ditulis dalam bahasa Sanskerta, dan kini telah diterbitkan dalam hampir semua bahasa dunia (ada lebih dari enam ratus terjemahan dalam bahasa Inggris), tetapi Bhagavad-gita Menurut Aslinya, yang ditulis oleh Srimad A. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada, merupakan terjemahan dan ulasan bahasa Inggris pertama yang ditulis oleh seorang pecinta sejati Sri Krishna dalam garis perguruan guru-guru spiritual yang otoritatif yang berasal dari Sri Krishna Sendiri. Oleh karena itu, Bhagavad-gita Menurut Aslinya menyampaikan pesan suci Krishna tanpa ada distorsi terkecil sekali pun atau interpretasi pribadi. Dengan demikian Bhagavad-gita Menurut Aslinya merupakan edisi pertama yang benar-benar telah

133

Page 150: Kehidupan berasal dari kehidupan

134 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

membang-kitkan kesadaran Krishna yang sedang terpendam di dalam diri para pembacanya.

3. Pohon beringin [banyan (Ficus religiosa)] adalah pohon ara India yang keramat. Cabang-cabangnya mengeluarkan pucuk-pucuk tunas hingga ke tanah, dan pucuk-pucuk tunas ini berakar dan menyokong cabang-cabang induk mereka. Dengan memperluas diri dengan cara demikian, maka satu pohon kerap kali mencakup sebuah areal yang sangat luas.

4. Srimad Bhagavatam, salah satu dari delapan belas Purana, secara umum dikenal sebagai “Purana yang suci-murni tanpa noda.” Srimad Bhagavatam ditulis lima ribu tahun silam oleh Srila Vyasadeva, yang secara khusus memaksudkannya untuk orang-orang pada zaman kegelapan yang penuh kemunafikan dan perselisihan. Srimad Bhagavatam merupakan ulasan asli tehadap Vedanta Sutra(yang ditulis oleh penulis yang sama) dan merupakan yang terbaik dari semua kesusastraan Veda. Di sini Srila Prabhupada mengutip sebuah ayat dari Skanda Dua Bhagavatam (2.3.19).

śva-vid-varāhostra-kharaihsamstutah purusah paśuhna yat-karna-pathopetojātu nāma gadāgrajah

TERJEMAHAN: Manusia yang seperti anjing, babi, unta dan keledai memuji-muji orang yang tidak pernah mendengarkan tentang kegiatan rohani Sri Krishna, hal yang membebaskan seseorang dari segala dosa.PENJELASAN: Orang-orang pada umumnya tidak lebih baik daripada binatang, kecuali mereka dilatih secara sistematis untuk sebuah standar kehidupan yang lebih tinggi berupa nilai-nilai spiritual, dan dalam ayat ini secara khusus mereka ditempatkan pada tingkatan anjing, babi, unta dan keledai. Pendidikan universitas modern praktis menyiapkan orang-orang untuk menda-patkan mentalitas seperti

Page 151: Kehidupan berasal dari kehidupan

135

anjing yakni menjadi pelayan seorang tuan yang lebih berkuasa. Setelah menyelesaikan yang hanya namanya saja pendidikan, orang yang dikatakan terpelajar itu mondar-mandir seperti anjing dari pintu ke pintu dengan mem-bawa surat lamaran untuk suatu jasa pelayanan, dan kebanyakan di antara mereka dihalau, disampaikan bahwa tidak ada lowongan. Seperti halnya anjing yang merupakan binatang rendah dan melayani tuannya dengan setia demi secuil roti, seorang manusia melayani seorang tuan dengan setia tanpa imbalan yang memadai.

Orang yang tidak memilah-milah makanan dan yang memakan semua jenis sampah disamakan dengan babi. Babi sangat suka makan kotoran. Jadi kotoran adalah sejenis makanan bagi jenis binatang tertentu. Dan bebatuan pun dapat dimakan bagi sejenis binatang atau burung tertentu. Akan tetapi, manusia tidak dimak-sudkan untuk makan segalanya; manusia dimaksudkan untuk memakan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, susu, gula, dsb. Daging binatang bukan diperuntukkan bagi manusia. Untuk mengunyah makanan padat, manusia mempunyai macam gigi tertentu yang dimaksudkan untuk memotong buah-buahan dan sayuran. Manusia dianugerahi gigi taring sebagai sebuah kelonggaran bagi orang yang bagaimanapun juga tetap akan me-makan daging binatang. Banyak orang mengetahui bahwa makanan bagi seseorang bisa jadi merupakan racun bagi orang lain. Manusia diharapkan menerima makanan yang telah dipersembahkan kepada Sri Krishna, dan Sri Krishna menerima bahan makanan dari jenis dedaunan, bunga-bungaan, buah-buahan dsb. (Bg. 9.26). Seperti yang ditetapkan oleh kitab suci Veda, tidak ada makanan dari daging binatang yang dipersembahkan kepada Sri Krishna. Oleh karena itu, manusia dimaksudkan untuk makan sejenis makanan tertentu. Ia mestinya tidak meniru binatang untuk mendapatkan apa yang disebut-sebut nilai-nilai vitamin. Oleh karena itu, orang yang tidak memilah-milah dalam hal makan disamakan dengan seekor babi.

Unta adalah sejenis binatang yang mendapatkan rasa nikmat saat makan duri. Seorang yang ingin menikmati kehidupan keluarga atau kehidupan duniawi yang disebut-sebut memberikan kenikmatan disamakan dengan unta. Kehidupan materialistik penuh dengan duri,

Catatan-Catatan

Page 152: Kehidupan berasal dari kehidupan

136 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

sehingga orang hendaknya hidup hanya dengan cara yang sesuai dengan aturan-aturan Veda yang telah ditentukan agar mendapat manfaat terbaik dari suatu keadaan yang kurang menguntungkan. Kehidupan material dipelihara dengan cara menghisap darah sendiri. Titik pusat dari daya tarik kenikmatan material adalah hubungan seks. Menikmati hubungan seks sama dengan menghisap darah sendiri, dan tidak ada yang perlu dijelaskan lagi dalam hal ini. Unta juga menghisap darahnya sendiri ketika dia mengunyah ranting-ranting berduri. Duri-duri yang dimakannya melukai lidah unta itu, dan dengan demikian darah mulai mengalir dalam mulut unta itu. Duri-duri, bercampur darah segar, menciptakan satu rasa bagi si unta bo-doh, dan begitulah dia menikmati makan duri dengan kesenangan palsu. Sama halnya, tokoh-tokoh bisnis terkemuka, para industrialis yang bekerja keras untuk menghasilkan uang de-ngan cara-cara yang patut dipertanyakan, memakan hasil-hasil kegiatan mereka yang berduri bercampur darah mereka sendiri. Oleh karena itu, Bhagavatam telah menempatkan orang-orang ini sejajar dengan unta-unta tersebut.

Keledai adalah binatang yang terkenal paling tolol, bahkan di kalangan binatang sekalipun. Keledai bekerja dengan sangat keras dan membawa beban seberat mungkin tanpa me-nguntungkan dirinya sendiri. Keledai biasanya dimanfaatkan oleh tukang cuci, yang kedudukan sosialnya tidak begitu terhormat. Dan kualifikasi khusus dari keledai ialah ia sangat terbiasa ditendang oleh keledai betina. Ketika keledai jantan ingin berhubungan kelamin, dia ditendang oleh keledai betina, namun tetap saja dia membuntuti keledai betina untuk mendapatkan kenikmatan seks. Karena itu seorang suami yang dikuasai oleh istrinya disamakan dengan keledai. Orang kebanyakan bekerja sangat keras, khususnya pada zaman Kali. Pada zaman ini manusia benar-benar sibuk dalam pekerjaan seekor keledai, membawa beban berat dan menarik thela dan rickshaw (sejenis alat angkutan tradisional India yang bertenaga manusia). Apa yang disebut-sebut sebagai kemajuan peradaban manusia telah menyibukkan manusia dalam pekerjaan seekor keledai. Para buruh di pabrik dan bengkel-bengkel raksasa juga sibuk dalam kerja berat seperti itu, dan setelah

Page 153: Kehidupan berasal dari kehidupan

137

bekerja berat sepanjang hari, para buruh malang itu kembali ditendang oleh istrinya, bukan saja untuk kenikmatan seks tetapi juga karena begitu banyak urusan rumah tangga.

Jadi adanya penggolongan di dalam Srimad Bhagavatam terhadap manusia biasa yang tanpa pencerahan spiritual yakni digolongkan menjadi masyarakat anjing, babi, unta dan keledai sama sekali bukan sesuatu yang dilebih-lebihkan. Para pemimpin rakyat yang bodoh seperti itu mungkin merasa sangat bangga karena dipuja dan dipuji oleh begitu banyak anjing dan babi, tetapi hal itu tidaklah begitu mem-banggakan. Bhagavatam menyatakan secara terbuka bahwa kendati seseorang barangkali adalah pemimpin besar dari anjing-anjing dan babi-babi yang berkedok sebagai manusia seperti itu, jika dia tidak memiliki rasa tertarik untuk men-dapatkan pencerahan dalam ilmu pengetahuan tentang Tuhan, maka pemimpin yang seperti itu adalah juga seekor binatang dan tidak lebih daripada itu. Bisa saja dia ditunjuk sebagai seekor binatang yang kuat, perkasa atau binatang hebat, tetapi menurut penilaian Srimad Bhagavatam dia tidak pernah diberi tempat dalam golongan manusia, disebabkan oleh watak ateisnya. Atau, dengan kata lain, para pemimpin yang tidak berketuhanan seperti itu, yakni pemim-pin dari anjing-anjing dan babi-babi, adalah binatang yang lebih hebat dengan sifat-sifat binatang dalam kadar yang lebih besar.

5. Kadang seseorang yang sangat lapar akan memungut seonggok sepah tebu, yang mana orang lain telah menghisap airnya yang mengandung gula, dan dia mengunyah ampas yang telah dikunyah itu agar mendapatkan sedikit rasa manis. Inilah yang disebut “mengunyah yang telah dikunyah.”

6. Srila Bhaktivinoda Takura (1838-1914) adalah salah seorang acarya agung, atau guru-guru kesadaran Krishna dalam garis perguruan guru-guru spiritual. Putranya, Srila Bhaktisiddhanta Sarasvati Gosvami Maharaja Prabhupada, merupakan guru spiritual dari Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Srila Bhaktivinoda

Catatan-Catatan

Page 154: Kehidupan berasal dari kehidupan

138 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Thakura sangat produktif menulis buku ilmu pengetahuan kesadaran Krishna. Pada tahun 1896 beliau menginisiasi ajaran-ajaran kesadaran Krishna di dunia Barat dengan mengirimkan sebuah buku dari salah satu buku-buku kecilnya—Sri Caitanya Mahaprabhu: His Life and Precepts—kepada McGill University di Kanada. Banyak lagu Bengali karya beliau ada dalam Lagu-Lagu Para acharya Vaisnava, diterbitkan oleh Bhaktivedanta Book Trust.

7. Dalam proses investigasi (pencarian melalui penyelidikan) ke atas, orang berusaha untuk menyadari kebenaran melalui pengamatan pribadinya yang diikuti spekulasi pemikiran. Sebaliknya, dalam cara menerima/ menurun, kita menerima ajaran-ajaran dari seorang sumber yang absah. Cara-cara pencarian pengetahuan ini secara berurutan dikenal sebagai cara induksi dan cara deduksi.

8. “Guru Maharaja saya” berarti guru spiritual Srila Prabhupada, yaitu Srila Bhaktisiddhanta Sarasvati Gosvami Maharaja.

9. Jagad-guru berarti “guru seluruh dunia.”

10. Seorang Vaisnava adalah seorang penyembah/ pecinta Sri Visnu. Krishna adalah bentuk asli Sri Visnu; oleh karena itu semua penyembah Krishna adalah Vaisnava.

11. Raghunatha dasa Gosvami adalah seorang penyembah yang sezaman dengan Sri Krishna Caitanya Mahaprabhu dan seorang penyembah mulia Sri Caitanya. Beliau adalah salah seorang dari enam Gosvami yang dipercaya melanjutkan misi Sri Caitanya menyebarkan kesadaran Krishna ke seluruh dunia. Walau dilahirkan dalam sebuah keluarga yang sangat kaya, Raghunatha dasa Gosvami menjalani kehidupan pertapaan yang luar biasa setelah beliau bertemu dengan Sri Caitanya.

12. Bhagavad-gita 18.54. Sri Krishna bersabda, “Orang yang mantap secara spiritual langsung menginsafi Brahman Tertinggi dan menjadi bahagia sepenuhnya. Ia tidak pernah menyesali atau

Page 155: Kehidupan berasal dari kehidupan

139

menginginkan untuk memiliki apa pun; dia bersikap sama terhadap semua entitas hidup. Dalam keadaan itulah dia men-capai bhakti yang murni kepada-Ku.”

13. Karma berarti “kegiatan,” dan hukum karma berarti proses yang mana penguasa-penguasa yang lebih tinggi memberikan reaksi-reaksi yang menguntungkan dan yang tidak sesuai dengan perbuatan-perbuatan saleh dan tidak saleh kita. Seperti Alkitab mengatakan, “Karena engkau yang menabur, jadi engkaulah yang akan menuai.” Dengan demikian, keadaan kita saat ini—apakah kita kaya, bijaksana atau rupawan, atau apa-kah kita memiliki badan orang Amerika, orang India, atau orang Jepang—itu sepenuhnya bergantung pada perbuatan-perbuatan yang kita lakukan dalam kehidupan sebelumnya.

Pada akhirnya, semua karma, baik yang menguntungkan maupun yang tidak, tidaklah menguntungkan, sebab karma tersebut mengikat kita di dunia material ini. Tetapi, bhakti yang taat dalam kesadaran Krishna tidak mengandung karma. Dengan kata lain, pelayanan tersebut tidak menghasilkan reaksi sama sekali. Karena itu, ketika Arjuna membunuh lawan-lawannya di medan Perang Kuruk etra, ia tidak mendapatkan reaksi apa pun, sebab ia hanya sedang melaksanakan kehendak Sri Krishna.

14. Molekul-molekul DNA penting dalam membangun dan meniru bagian-bagian dalam sel-sel organik. Banyak ilmuwan menganggap molekul-molekul DNA tersebut sebagai sumber kehidupan, namun menurut ilmu pengetahuan Veda kita harus membedakan unsur-unsur kimia tubuh (seperti DNA tersebut) dengan sumber tanda-tanda kehidupan, yaitu sang roh.

15. Para dewa adalah makhluk yang lebih maju daripada ma-nusia. Walaupun menyerupai kita, mereka memiliki kecerdasan dan kerupawanan yang jauh lebih hebat, kekuatan-kekuatan mistis yang hebat, dan dalam beberapa hal, memiliki banyak tangan dan kepala. Di alam semesta material ada tigapuluh-tiga juta dewa pengatur, yang masing-masing bertanggung jawab atas satu bentuk manajemen

Catatan-Catatan

Page 156: Kehidupan berasal dari kehidupan

140 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

tertentu (seperti panas, cahaya, air atau udara) di alam semesta.

16. Bhagavad-gita 6.41-42. “Setelah bertahun-tahun menikmati di planet-planet tempat makhluk hidup yang saleh, yogi yang gagal dilahirkan dalam sebuah keluarga orang berbudi, keluarga bangsawan kaya, atau dalam keluarga rohaniwan, yang tentu saja memiliki kearifan yang besar. Sesungguhnya, kelahiran yang demikian adalah jarang di dunia ini.”

17. Bhagavad-gita 18.61. “Tuhan Yang Maha Kuasa ada di hati semua orang, Wahai Arjuna, dan sedang membimbing pengembaraan semua entitas hidup, yang bagaikan duduk di atas sebuah mesin yang terbuat dari energi material.”

18. Radharani adalah pecinta Sri Krishna yang paling utama, dan kekasih abadi Krishna. Radharani juga diterima sebagai perluasan energi kebahagiaan rohani Krishna.

19. Brahmastra adalah senjata inti (atom) yang tak kentara yang kadang-kadang dipakai dalam seni ketentaraan Veda. Senjata itu dilepaskan dengan mengucapkan sebuah mantra, dan jikalaupun dilepas dari suatu tempat yang jauh, senjata tersebut dapat membinasakan sasaran apa pun, besar atau kecil, tanpa mencelakai yang lainnya. Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, lihatlah Srimad Bhagavatam, Skanda Satu, Bab Delapan.

20. Valmiki adalah seorang resi dan cendekiawan Veda yang agung. Beliau menulis Ramayana, salah satu dari kisah-kisah terpenting dalam kesusastraan Veda.

21. Sri Caitanya Mahaprabhu dijelaskan dalam kesusastraan Vaisnava sebagai inkarnasi Tuhan yang paling murah hati sebab Sri Caitanya membagikan cinta kasih Tuhan tanpa pamrih, tanpa memandang kasta, warna kulit atau keyakinan seseorang. Sri Caitanya

Page 157: Kehidupan berasal dari kehidupan

141

muncul di Benggala pada tahun 1486 dan juga dikenal sebagai “Avatara Keemasan” karena warna kulit-Nya yang ke-emasan. Sri Caitanya Mahaprabhu menekankan pengucapan mahamantra—Hare Krsna, Hare Krishna, Krishna Krishna, Hare Hare/ Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare.

22. Keempat kota suci India ini terpisah sejauh ratusan mil.

23. Vai berarti “tanpa,” dan kuntha berarti “kegelisahan.” Dengan demikian di Vaikuntha (kerajaan Tuhan) tidak ada kegelisahan. Planet-planet Vaikuntha berada di alam spiritual, jauh di luar alam-alam semesta material, dan semua makhluk di sana hidup dalam kebahagiaan dan pengetahuan yang kekal, dengan memberikan pelayanan yang taat kepada Sri Visnu (Krishna).

24. Empat puluh ribu tahun cahaya setara lebih dari 235 quadrillion mil (1juta pangkat empat = 1 quadrillion).

25. Para gopi adalah gadis-gadis gembala sapi di Vrndavana, dan kemantapan mereka dalam kesadaran Krishna dan cinta mereka untuk Krishna tak tertandingi. Akan tetapi, orang jangan pernah membandingkan hubungan-hubungan cinta Krishna dan para gopi itu, yang sepenuhnya transenden, dengan hubungan seksual yang bersifat material. Sementara menjalani hidup membujang dan pertapaan yang sangat tegas, Sri Caitanya dan keenam Gosvami terus-menerus terpikat pada suasana hati para gopi Yang paling utama di antara para gopi itu adalah Srimati Radharani.

26. Kamsa adalah raksasa (iblis) terhebat di zamannya, dan juga musuh Krishna yang paling gigih. Dalam Krishna Personalitas Tertinggi Tuhan Yang Maha Esa (sebuah studi ringkas atas Skanda Sepuluh Srimad Bhagavatam), Srila Prabhupada menyampaikan bagaimana Kamsa berusaha berkali-kali membunuh Krishna. Akhirnya, Krishna membunuh Kamsa dengan tangan kosong di arena

Catatan-Catatan

Page 158: Kehidupan berasal dari kehidupan

142 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

gulat Mathura.

27. Putana adalah raksasi (iblis perempuan) menakutkan yang dikirim oleh Kamsa ke Vrndavana untuk membunuh Krishna. Putana melumuri payudaranya dengan racun yang mematikan lalu memberikannya kepada Krishna yang masih bayi untuk disusu oleh-Nya. Krishna, sangat menyadari maksud Putana, menghisap keluar udara kehidupan Putana dan membunuh dia.

Page 159: Kehidupan berasal dari kehidupan

143

A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada

A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada lahir ke dunia pada tahun 1896 di Calcutta, India. Srila Prabhupada bertemu untuk kali pertama dengan guru spiritualnya, Srila Bhaktisiddhanta Sarasvati Gosvami, di Calcutta pada tahun 1922. Bhaktisiddhanta Sarasvati, seorang cendekiawan religius terkenal dan juga pendiri Gaudya Matha (sebuah perkumpulan Vaisnava yang memiliki enampuluh empat pusat kegiatan) di India, melihat Srila Prabhupada muda dengan potensi besar dan terpelajar, lalu beliau meyakinkan agar Srila Prabhupada mengabdikan hidupnya dalam mengajarkan pengetahuan Veda. Srila Prabhupada segera menjadi murid Srila Bhaktisiddhanta, dan pada tahun 1933, secara resmi diinisiasi sebagai murid.

Pada pertemuan pertama mereka, Srila Bhaktisiddhanta Sarasvati langsung meminta Srila Prabhupada agar menyebar-luaskan pengetahuan Veda dalam Bahasa Inggris. Pada tahun-tahun berikutnya, Srila Prabhupada menulis ulasan Bhagavad-gita dan membantu kerja Gaudya Matha, dan tahun 1944 beliau memulai majalah Back to Godhead, sebuah majalah dwi-mingguan berbahasa Inggris, di mana pekerjaan editing, mengetik naskah, proofreading, dilakukan sendirian, bahkan termasuk mendistribusikannya. Sekali dimulai, majalah tersebut tak pernah berhenti diterbitkan. Kini penerbitannya dilanjutkan oleh murid-murid beliau di seluruh dunia dalam berbagai ragam bahasa dunia.

Masyarakat Gauiya Vaisnava mengakui pengetahuan filsafat dan kesucian Srila Prabhupada, dan pada tahun 1947, mereka menghormati beliau dengan memberi gelar “Bhaktivedanta”. Pada tahun 1950, dalam usia limapuluh empat tahun, Srila Prabhupada meninggalkan kehidupan berkeluarga guna mencurahkan lebih banyak waktu untuk studi dan menulis. Beliau pindah dan tinggal di kota suci Vrndavana, dengan hidup bersahaja di kuil Radha-Damodara yang bersejarah. Selama beberapa tahun di sana, beliau aktif dalam studi dan menulis

143

Page 160: Kehidupan berasal dari kehidupan

144 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

secara men-dalam, dan menjalani kehidupan sebagai sannyasipada tahun 1959. Di kuil Radha-Damodara inilah Srila Prabhupada memulai karya agungnya: sebuah karya terjemahan yang terdiri dari ba-nyak jilid dengan delapan belas ribu ayat, Srimad-Bhagavatam (Bhagavata Purana), yang disertai ulasan lengkap.

Setelah menerbitkan tiga jilid Bhagavatam, Srila Prabhupada pergi ke New York City menumpang kapal kargo. Persediaan uang sebagai bekal hampir tidak ada, namun beliau memiliki keyakinan bahwa tugas dari Sang Guru Spiritual dapat dilaksanakan dengan baik. Setiba di Amerika, tampak olehnya kabut tebal kelabu bertebaran di atas pencakar-pencakar langit yang menjulang tinggi, lalu beliau menuliskan kata-kata dalam buku hariannya sebagai berikut: “Sri Krishna yang hamba cintai, hamba yakin bahwa ketika pesan transendental ini merasuki sukma mereka, maka perasaan bahagia pun tak jauh-jauh dari mereka dan dengan begitu mereka terbebas dari sisi buruk kehidupan ini.” Beliau berusia enam puluh sembilan tahun, sen-diri, dan hanya berbekalkan uang sedikit, namun kekayaan pengetahuan spiritual, ketaatan yang melekat pada beliau me-rupakan sebuah sumber kekuatan dan inspirasi yang sangat mantap.

Harvey Cox, seorang teolog dan penulis dari Universitas Harvard, menuliskan, “Di usia senja, di saat sebagian besar orang cukup puas dengan kesuksesan yang mereka raih, sementara Srila Prabhupada ingat akan amanat-amanat yang disampaikan guru spiritualnya dan menyeberang menuju Amerika dengan penuh kesulitan yang memerlukan banyak persyaratan. Tentu, Srila Prabhupada adalah salah seorang di antara ribuan guru spiritual yang ada. Namun dalam pengertian lain, beliau hanya satu di antara seribu, atau satu di antara sejuta.”

Pada tahun 1966, Srila Prabhupada mendirikan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON), yang menjadi nama resmi bagi perkumpulan Hare Krishna.

Pada tahun-tahun berikutnya, Srila Prabhupada secara ber-angsur-angsur menerima puluhan ribu sisya, merintis lebih dari seratus kuil dan asrama, dan menerbitkan banyak buku. Itulah prestasi beliau

Page 161: Kehidupan berasal dari kehidupan

145

dalam mentransplantasikan kebudayaan spiritual India-purba ke dunia Barat di abad milenium ini.

Pada tahun 1968, Srila Prabhupada mengutus tiga pasang muridnya untuk membawa kesadaran Krishna ke Inggris Raya. Pada awalnya, mereka ditampung oleh keluarga-keluarga Hindu yang mengerti misi mereka, namun tidak lama kemudian mereka menjadi terkenal di London karena nyanyian mereka di Jalan Oxford. Sebuah headline di majalah Times menuliskan, “Nya-nyian Krishna Menggoyang London”. Kemudian maha-mantra segera populer. Mantan personil The Beatle, mendiang George Harrison, yang telah mengenal Srila Prabhupada dan nyanyian tersebut sebelum para penyembah datang ke Inggris, berkei-nginan membantu. George Harrison mengatur pembuatan re-kaman mantra dengan label Apple milik Beatle. Rekaman tersebut mencapai posisi Sepuluh Terbaik di Inggris dan bertengger di urutan pertama di beberapa negara lain.

Ketika Srila Prabhupada datang ke Inggris, beliau menjadi tamu kehormatan John Lennon di rumahnya di Tittenhurst, sementara itu pembangunan kuil Bloomsbury, yang berlokasi di dekat British Museum sedang berlangsung. Pada bulan Nopember 1969, Srila Prabhupada membuka kuil tersebut yang merupakan Kuil Radha-Krishna pertama di Eropa. Perkumpulan tersebut tumbuh semakin kuat dan kokoh. George Harrison menawarkan bantuan sekali lagi dengan menyum-bangkan sebuah rumah replika Tudor Manor di estatnya di Hertfordshire. Kini rumah tersebut diberi nama Bhaktivedanta Manor, dan tempat itu merupakan pusat pelatihan utama perkumpulan kesadaran Krishna di Inggris.

Penyembah-penyembah baru terus bermunculan dan tampak di semua kota besar dunia berkat nyanyian suci mereka di depan publik dan kegiatan mereka mendistribusikan buku-buku Srila Prabhupada yang berisikan pengetahuan Veda. Mereka mulai mementaskan festival-festival budaya yang menye-nangkan sepanjang tahun dan membagikan jutaan piring makanan lezat yang sudah dipersembahkan kepada Krishna (dikenal sebagai prasadam) di seluruh penjuru dunia. Sebagai hasilnya, ISKCON secara signifikan telah memengaruhi

Srila Prabhupada

Page 162: Kehidupan berasal dari kehidupan

146 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

kehidupan beratus-ratus ribu orang. Almarhum A.L. Basham, salah seorang dari kalangan ahli dunia mengenai sejarah dan kebu-dayaan India, menulis, “Gerakan Hare Krishna bangkit dengan hampir tanpa biaya dalam waktu kurang dari dua puluh tahun dan telah menjadi terkenal di Barat. Ini sebuah fakta penting dalam sejarah dunia Barat.”

Sekalipun usia Srila Prabhupada sudah lanjut, beliau berkeliling dunia sebanyak empat belas kali hanya dalam rentang waktu dua belas tahun dalam rangka berceramah yang mem-bawa beliau ke enam benua. Meski begitu, jadwal padat tersebut tidak memperlambat hasil karya sastra beliau yang amat melimpah. Tulisan-tulisan/karya beliau benar-benar merupakan sebuah pustaka filosofi, agama, susastra dan kebudayaan Veda.

Kontribusi Srila Prabhupada yang paling berarti adalah buku-bukunya. Buku-buku beliau sangat dihormati karena keabsahan, kedalaman dan kejelasannya, sehingga buku-buku tersebut digunakan sebagai materi kuliah di banyak universitas.

Garry Gelade, seorang profesor Jurusan Filsafat Universitas Oxford, menuliskan mengenai buku-buku tersebut, “Naskah-naskah ini sangat berharga. Tidak seorang pun dari keyakinan dan aliran filsafat mana pun yang tidak tergerak hatinya dan terkesan setelah membaca buku-buku ini dengan pikiran ter-buka.” Dr. Larry Shinn, dekan Fakultas Seni dan Sains Universitas Buckneil, menulis, “Kesucian pribadi Prabhupada memberikan beliau kewibawaan sejati. Beliau menunjukkan titah kitab-kitab suci yang lengkap, sebuah kedalaman keinsafan luar biasa dan merupakan satu contoh pribadi yang terkemuka, karena beliau sungguh-sungguh hidup sesuai yang beliau ajarkan.”

Tulisan-tulisan beliau telah diterjemahkan ke dalam lebih dari delapan puluh bahasa dunia. Bhaktivedanta Book Trust (BBT), yang beliau dirikan pada tahun 1972 untuk menerbitkan karya-karya beliau Yang Mulia, telah menjadi penerbit terbesar di bidang spiritual dan filsafat India. Di akhir tahun 1991, seba-nyak 450 juta copy telah terjual.

Srila Prabhupada meninggal dunia di Vrndavana, India pada

Page 163: Kehidupan berasal dari kehidupan

147

tanggal 14 Nopember 1977, setelah memberi tugas kepada murid-muridnya untuk melanjutkan usaha-usaha yang telah beliau dirikan.

Sebelum meninggal dunia pada tanggal 14 Nopember 1977, beliau telah membimbing ISKCON dan melihatnya bertumbuh menjadi sebuah konfederasi dunia dengan lebih dari seratus asrama, sekolah, kuil, institut dan komunitas pertanian.

Srila Prabhupada

Page 164: Kehidupan berasal dari kehidupan

148 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Page 165: Kehidupan berasal dari kehidupan

149

Tantangan

Dr. Abraham T. Kovoor adalah pimpinan Asosiasi Rasionalis cabang Sri Lanka, sebuah organisasi yang secara khusus didedikasikan untuk menolak keberadaan Tuhan dan roh. Pada tanggal 14 Agustus 1977, Sunday Times Colombo (Sri Lanka) mempublikasikan sebuah artikel yang ditulis oleh Dr. Kovoor dengan judul, “Apakah Ada Kehidupan Setelah Kematian?” Da-lam artikel ini, Dr. Kovoor tetap berpendapat bahwa kehidupan hanyalah suatu aktivitas kimiawi yang rumit dan bahwa roh itu tidak bisa selamat dari kematian, karena sebenarnya tidak ada apa yang disebut roh tersebut. Artikel ini mengantarkan pada sebuah perdebatan hangat, baik di Sunday Times dan dalam korespondensi antara Dr. Kovoor dan anggota Perkumpulan Kesadaran Krishna Internasional cabang Sri Lanka. Artikel-artikel Sunday Times dan sebagian korespondensi ditulis ulang di sini.

* * *

Sunday Times21 Agustus 1977

Hal Itu di Luar Kemampuan Pengamatan Kovoor [oleh Srila Hamsadata Swami dan Mahakanta dasa]

Walau Dr. Kovoor dan orang-orang semacamnya berdiri bangga di atas paltform pengetahuan mereka, perlu diperlihatkan demi kebaikan masyarakat luas yang tidak ahli dalam cara berpikir yang menyesatkan bahwa orang-orang semacam Dr. Kovoor, yang mengaku sebagai pelindung logika, pemikiran sehat dan kemajuan sains, sedang berada di atas sebuah kapal yang sedang tenggelam ketika mereka turut campur dalam hal-hal yang berada di luar jangkauan indera-indera mereka yang terbatas. Ini khususnya berlaku bagi pertanyaan menyangkut kehidupan setelah kematian.

Persis baris pertama artikel Dr. Kovoor tersebut mencantum-kan, “Saya tidak menyetujui pandangan bahwa nyawa saya terletak pada satu tempat tertentu di dalam tubuh saya.” Pernyataan ini, dan juga

149

Page 166: Kehidupan berasal dari kehidupan

pernyataan berikutnya—“Saya tidak percaya bahwa saya memiliki roh atau jiwa untuk menyelamatkan kematian saya”—memperlihatkan dasar pemikiran lemah yang telah dipilihnya untuk mempertahankan pendiriannya. Di sepanjang artikel itu, Dr. Kovoor mengemukakan pandangan-pandangan, kepercayaan-kepercayaan dan pendapat-pendapatnya mengenai pokok persoalan yang sepenuhnya berada di luar kemampuan observasinya, dan dia berusaha menjadikan spekulasi-spekulasi imajinatif ini sebagai kebenaran-kebenaran ilmiah yang sem-purna.

Dengan segala hormat kepada Dr. Kovoor, saya ingin menje-laskan bahwa proses persepsi indera secara langsung, kekuatan yang digunakannya sebagai pijakan dalam membuat begitu ba-nyak pernyataan berkenaan dengan kehidupan setelah kema-tian, sepenuhnya terbatas dan tidak sempurna.

Sebagai contoh, pertimbangkanlah mata kita. Mata hanya ber-fungsi dalam keadaan-keadaan tertentu: jika tidak ada cahaya, saya bahkan tidak dapat melihat tangan saya yang ada di depan wajah saya. Kita tidak dapat melihat obyek yang paling dekat dengan mata—kelopak mata—tidak pula kita dapat melihat obyek yang paling jauh, batas-batas luar alam semesta ini. Mata memang tidak sempurna. Demikian pula, indera-indera peraba, pengecap dan pembau sangat terbatas, dan pikiran juga tidak sempurna. Oleh karena itu, kesimpulan-kesimpulan apa pun yang didasarkan pada persepsi indera yang tidak sempurna pastilah tidak sempurna.

Riset, eksperimen dan spekulasi yang dilakukan berdasarkan pada persepsi indera yang tidak sempurna menjadi tidak berarti apabila diterapkan pada hal-hal yang tidak tercakup dalam jangkauan mereka. Berupaya mengaplikasikan persepsi indera pada hal-hal semacam itu akan seperti seorang anak yang sedang berusaha menemukan siapa ayahnya dengan cara bertanya kepada semua orang yang ada di dunia ini—sungguh meru-pakan sebuah ide yang tidak masuk akal. Untuk mengetahui identitas ayah, seseorang harus menerima penjelasan terpercaya dari ibunya—tidak ada cara lain. Karena tidak seorang pun da-pat melihat ayahnya pada saat penghamilan, seseorang harus

Page 167: Kehidupan berasal dari kehidupan

menerima pemberitahuan dari ibunya. Orang waras mana pun pasti menerima hal ini.

Berkenaan dengan roh dan kelahiran kembali, Dr. Kovoor menulis, “Saya tidak memiliki alasan atau bukti yang valid untuk mempercayainya.” Pernyataan ini hanya semakin membuktikan bahwa cara persepsi indera langsung bersifat terbatas dan tidak sempurna dan oleh karenanya cara tersebut tidak menghasilkan apa pun ketika diterapkan pada hal-hal yang berada di luar wi-layah jangkauannya. Ketimbang dengan bodohnya menyatakan, “Saya tidak percaya bahwa saya mempunyai roh atau jiwa untuk meyelamatkan kematian saya,” akan jauh lebih aman dan setia pada etika profesinya jika Dr. Kovoor mengakui saja ketidak-mampuannya atau ketidakcakapannya untuk berurusan dengan pokok persoalan yang meragukan. Roh ada, reinkarnasi sang roh ada, dan ada satu Roh Yang Tertinggi—Tuhan. Bagaimana-pun, kita harus menunjukkan hal tersebut bahwa oleh karena sang roh secara kategori berbeda dari zat/ materi, teknik-teknik ilmu pengetahuan material pasti gagal apabila diaplikasikan untuk mengerti eksistensi dan sifat sang roh.

Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa pokok persoalan tersebut terbuka bagi spekulasi yang serampangan dan pembentukan-opini yang sangat biasa dilakukan pada saat ini. Seperti halnya kita memiliki sains material untuk berurusan dengan fenomena material, begitu juga kita memiliki sebuah cara ilmiah spiritual yang memungkinkan praktisinya menembus dinding-dinding materi yang kasar dan halus dan secara langsung mengalami kebenaran-kebenaran tentang sang roh, kelahiran kembali sang roh, dan hubungannya dengan Tuhan, Roh Tertinggi.

Seorang ilmuwan sejati tidak akan pernah menyatakan secara dini, “Saya tidak percaya bahwa saya mempunyai roh atau jiwa untuk menyelamatkan kematian saya.” Justru, dia akan menyam-but secara antusias suatu teknik standar yang diterima oleh orang-orang yang terhormat dan diakui dalam sains spiritual. Seorang ilmuwan dan pencari kebenaran yang tulus seperti itu kemudian akan berserah diri pada cara tersebut dan menjadikan dirinya sendiri sebagai obyek

Tantangan

Page 168: Kehidupan berasal dari kehidupan

152 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

eksperimen, demi kepentingan sains. Hanya setelah dia benar-benar mengaplikasikan semua praktik dan teknik terhadap dirinya sendiri, di bawah bimbing-an seorang profesor sains spiritual yang absah, dia akan berani membuat penilaian-penilaian tentang pokok persoalan yang dipertanyakan tersebut. Teori, observasi, dan eksperimen adalah metode-metode sains yang benar, dan berlaku juga secara se-banding bagi sains spiritual.

Kehidupan tidak dihasilkan dari sebuah kombinasi zat-zat kimia, seperti yang beberapa ilmuwan menghendaki kita untuk mempercayainya. Justru, kehidupanlah yang menghasilkan zat. Seorang pria hidup dan seorang wanita hidup menyatu dalam hubungan seksual adalah penyebab bagi lahirnya seorang anak yang hidup. Seorang pria mati dan seorang wanita mati tidak memiliki kekuatan untuk menghasilkan keturunan yang hidup. Sebatang pohon yang hidup memiliki kemampuan untuk menghasilkan buah; akan tetapi sebatang pohon mati tidak memiliki kemampuan semacam itu. Perbedaan antara kehidupan dan kematian adalah sang roh, yang dideskripsikan di dalam Bhagavad-gita sebagai energi superior (para prakrti). Energi superior (lebih tinggi) inilah yang memanifestasikan semua fenomena dalam pengalaman kita.

Jika kehidupan hanya merupakan suatu penampakan dari kombinasi-kombinasi zat kimia semata, seperti yang dikemu-kakan oleh beberapa ilmuwan, mengapa sains tidak dapat menyuntikkan suatu zat kimia pemberi nyawa ke dalam badan yang mati dan membuat seorang manusia hidup selamanya? Jika kita memberikan unsur-unsur kimia badan jasmani kepada seorang ilmuwan, mengapa dia tidak dapat mengkombinasikan zat-zat kimia itu dan membuatnya menjadi hidup?

Bila dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan ini, para ilmuwan materialistik itu akan menjawab, “Kami sedang mencoba. Kami akan melakukannya di masa depan.” Namun itu bukanlah sains. Itu hanyalah bentuk obral kata-kata saja.

Para ilmuwan ini dengan bangga menyatakan, “Roh tidak ada. Tuhan tidak ada. Segalanya muncul begitu saja.” Namun ketika

Page 169: Kehidupan berasal dari kehidupan

153

diminta untuk melakukan sesuatu yang substansial untuk mendukung pernyataan mereka, mereka hanya mampu memberi kita sebuah cek mundur: “Kami sedang berusaha. Kami akan melakukannya di masa depan.” Dr. Kovoor, tipikal seorang ilmuwan materialistik, menggunakan obral kata-kata yang sama ketika dia berkata, “Waktunya tidak akan lama lagi ketika manusia akan menggunakan pengetahuannya yang maju di bidang genetika untuk memperbaiki kualitas spesiesnya sendiri.”

Berikut ini tantangan saya kepada Dr. Kovoor. Biarkan dia menyuntikkan zat-zat kimia yang tepat ke dalam sebuah mayat untuk menghidupkannya kembali. Atau biarlah dia menyuntikkan zat-zat kimia yang cocok ke dalam tubuhnya sendiri untuk menghambat kematiannya sendiri dan memulihkan tubuhnya yang tua renta menjadi tubuh muda yang segar dan tampan.

Jika dia menganggap tugas ini terlalu sulit, mungkin dia bisa membuat satu bentuk kehidupan sederhana, misalnya seekor nyamuk atau seekor kutu busuk. Atau lebih mudah lagi, biarlah dia menggabungkan kembali zat-zat kimia dari belalang sembah yang telah dia potong lehernya (seperti yang dia gambarkan dalam artikelnya) dan membuatnya hidup kembali. Atau, apakah sains milik Dr. Kovoor hanyalah sebuah jalan satu arah menuju kehancuran kehidupan?

Barangkali, sains belum siap dengan sebuah proses satu langkah yang dapat digunakan untuk menghasilkan kehidupan sebagai produk akhir. Jika demikian, silahkan Dr. Kovoor membuat sebutir telur plastik saja, menyuntiknya dengan zat-zat ki-mia kuning dan putih, mengerami telur buatannya dan dengan cara demikian menghasilkan seekor anak ayam yang dapat melanjutkan menghasilkan telur dan menghasilkan lebih banyak anak ayam lagi.

Tugas ini pun mungkin agak terlalu sulit bagi Dr. Kovoor. Karena itu, mungkin dia hanya mampu membuat setetes susu atau sebutir biji padi melalui kombinasi zat kimia. Dengan demikian baru kita bisa mulai menanggapi dia secara serius.

Tentu saja, semua orang tahu bahwa semua ini merupakan tugas-

Tantangan

Page 170: Kehidupan berasal dari kehidupan

154 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

tugas yang tidak mungkin bahkan bagi ilmuwan yang paling hebat sekalipun. Dr. Kovoor, dalam penjelasan rincinya selanjutnya, tidak diragukan lagi pasti akan memberi pembaca serangan kata-kata untuk menutupi bualannya. Intinya adalah, “Kami akan melakukannya di masa depan. Kami sedang ber-usaha saat ini.” Dalam bahasa apa pun, ini hanyalah obral kata-kata belaka.

Hamsadata SvamiMahakanta dasaInternational Society for Krishna Consciousness

Sunday Times 28 Agustus 1977

Hal Itu Tidaklah Berada Di Luar Kemampuan Pengamatan Kovoor

[oleh Dr. Abraham Kovoor]

Dalam artikel yang berjudul “Hal Itu Di Luar Kemampuan Peng-amatan Kovoor,” di Sunday Times tanggal 21 Agustus, Tuan Mahakanta dasa dan Hamsadata Swami dari perkumpulan “Hare Krishna” memperlihatkan ketidaktahuan mereka yang luar biasa mengenai cabang-cabang sains biologi modern seperti halnya biokimia, biologi molekuler, neurobiologi, egenetika, teknik genetika, inseminasi ekstra-uterine, parthenogenesis (reproduksi tanpa pembuahan melalui hubungan kelamin), dsb.

Dari apa yang telah mereka tulis jelas bahwa mereka sedang menyamakan kehidupan dengan akal pikiran dan roh atau jiwa yang tidak ada. Tampaknya mereka tidak mengetahui bahwa sementara semua organisma memiliki kehidupan, hanya binatang-binatang yang memiliki sistem syaraf-lah yang memiliki akal pikiran, dan kecakapan-kecakapan mental pada binatang berbeda-beda sesuai dengan perbandingan langsung pada per-kembangan sistem-sistem syaraf mereka. Sama sekali tidak ada bukti biologis bagi keberadaan roh dalam organisma, walaupun keyakinan dari berjuta-juta ahli

Page 171: Kehidupan berasal dari kehidupan

155

agama telah ada selama beribu-ribu tahun. Tuan Dasa dan Swami mengatakan bahwa menurut “profesor-profesor sains spiritual,” roh itu ada, ada kelahiran kembali bagi sang roh, dan ada Roh Yang Maha Tinggi, yaitu Tuhan.

Saya ingin mengetahui bukti obyektif apakah yang dijadikan dasar oleh profesor-profesor ini dalam membuat pernyataan yang fantastis ini. Menurut pendapat kedua penulis tersebut, kehidupan lebih dahulu daripada materi. Mereka mengatakan, “Kehidupan tidak dihasilkan dari sebuah penggabungan zat-zat kimiawi, seperti yang para ilmuwan kehendaki untuk kita percayai. Justru, kehidupanlah yang menghasilkan zat/materi.”

Sumber utama kehidupan di planet bumi ini adalah matahari. Energi matahari tersedia dalam tumbuh-tumbuhan hijau di saat cahaya matahari diubah menjadi energi kimiawi melalui serangkaian reaksi yang dikenal sebagai fotosintesis. Organisma-organisma selain tumbuhan memperoleh energi dengan makan tumbuh-tumbuhan hijau atau makan beberapa pemakan tum-buh-tumbuhan hijau. Bahan-bahan makanan ini berfungsi sebagai bahan bakar untuk memenuhi energi yang penting bagi organisma. Energi yang ada dalam makanan ini dilepaskan sebagai energi penting melalui oksidasi lambat selama respirasi.

Dasa dan Swami mengatakan bahwa para ilmuwan, dengan kemampuan indera-indera mereka yang tidak sempurna, tidak-lah mampu mengerti realita dari berbagai hal sebagaimana yang mampu dimengerti oleh “para ilmuwan spiritual.” Apakah ke-mampuan-kemampuan penginderaan para ilmuwan gadungan ini lebih efisien dibanding para ilmuwan yang sebenarnya? Atau apakah yang dinamakan ilmuwan spiritual tersebut memiliki bentuk daya tanggap atau persepsi selain persepsi penginderaan?

Pengetahuan dan pencerahan tidak dapat diperoleh melalui meditasi, yang merupakan satu bentuk hipnose diri sendiri semata.

Dasa dan Swami menanyakan apakah para ilmuwan mampu membuat seekor anak ayam keluar dari sebutir telur plastik.

Saya tidak tahu apakah mereka menyadari bahwa para ilmu-

Tantangan

Page 172: Kehidupan berasal dari kehidupan

156 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

wan telah membuat lebih dari sepuluh unsur, misalnya fermium, plutonium, dan einstenium, yang Tuhan tak mampu ciptakan karena tidak mengetahui teknologi yang diperlukan dalam pem-buatannya. Apakah kedua orang ini menyadari tentang ke-berhasilan ilmuwan Sri Lanka Dr. Cyril Ponnamperuma dan ilmuwan India Dr. Bal Gobind Khorana, pemenang Hadiah Nobel? Mereka mensintesa asam-asam amino, dinding-dinding pembatas protoplasma hidup, dari zat-zat yang tak aktif, dengan mensimulasi keadaan-keadaan yang berlaku di atmosfir bumi di masa lampau. Apakah mereka mengetahui bahwa sel telur manusia dapat dibuahi oleh sel sperma dalam tabung perco-baan, dan janin berkembang di dalam sebuah rahim buatan atau di dalam rahim seorang wanita sewaan?

Di antara binatang-binatang yang telah berkembang di planet ini, manusia adalah satu-satunya binatang yang telah maju dalam semua aktivitasnya. Ini dicapai melalui pengetahuan dan sains. Sementara semua binatang terus hidup bahkan hingga sekarang seperti nenek moyang mereka berjuta-juta tahun yang lalu, hanya manusia yang telah maju dari keadaan manusia-gua ke keadaan manusia angkasa saat ini melalui penggunaan sains dan teknologi, dan bukan melalui bantuan Tuhan ataupun teknologi yang diperoleh dari kitab suci!

Kemajuan-kemajuan di bidang ilmu kedokteran dan pela-yanan-pelayanan kesejahteraan sosial sedang memberikan ban-tuan lebih banyak bagi mereka yang tidak bisa menyesuaikan diri untuk bertahan hidup dan menghasilkan lebih banyak orang yang tak dapat menyesuaikan diri sebagai warga negara masa depan. Sementara tujuan jangka pendek dicapai, tujuan jangka panjang dibiarkan terancam bahaya. Pemerintahan-pemerin-tahan masa depan tidak akan membiarkan orang-orang yang malang menghasilkan anak-anak yang malang juga atas dasar bahwa “kehidupan berasal dari Roh Yang Maha Tinggi.”

Adalah kemampuan unik manusia untuk tekun dalam pemikiran yang kreatif yang telah membuatnya berhasil dalam perjuangan melawan hukum-hukum alam. Otak depan yang telah berkembang pesat dan kulit otak yang membelit rumit ke dalam telah membantu

Page 173: Kehidupan berasal dari kehidupan

157

dia untuk berpikir secara kreatif. Para ilmuwan, pada umumnya, adalah pemikir-pemikir yang obyektif, karena mereka mendasarkan pemikiran-pemikirannya pada pengeta-huan empiris. Sebaliknya, para penganut ilmu mistis dan pengkhayal, yang disebut-sebut ilmuwan spiritual oleh Dasa dan Swami, membangun pemikiran-pemikiran mereka pada persepsi-persepsi subyektif. Buku-buku kimia, fisika, matematika, geografi, sejarah, geologi, antropologi, palaeontologi, teknik, ilmu kedokteran, astronomi dan lain-lain, adalah hasil-hasil dari para pemikir yang obyektif. Sebaliknya, buku-buku seperti Arabian Nights, Gulliver’s Travel, cerita-cerita dongeng, Mahabharata, Ramayana, Bible (Injil), Qur’an, Pilgrim’s Progress, kisah Jataka, astrologi, ilmu rajah tangan, numerologi (ilmu tentang ramalan angka-angka), teologi, ilmu tentang iblis dan roh jahat, dan lain-lain, adalah hasil karya pemikir-pemikir yang subyektif. Sementara buku-buku yang disebutkan lebih dahulu adalah faktual, yang disebut belakangan adalah khayalan.

Beberapa prestasi menakjubkan dari umat manusia dalam tahun-tahun belakangan adalah pelepasan energi atom, pesawat luar angkasa, pendaratan di bulan, pencangkokan organ tubuh, komunikasi satelit, dll. Semua ini dicapai melalui sains. Para intelektual yang kacau pikirannya bisa bercakap-cakap panjang lebar tentang imajinasi mereka dan acapkali menjadi pendiri dan pengkhotbah bermacam-macam aliran keagamaan.

Dr. Abraham T. Kovoor

Sunday Times4 September 1977

Tantangan Itu Masih Tetap Berlaku[oleh Srila Hamsadata Svami]

Pertama-tama, hendaklah diperhatikan bahwa Dr. Kovoor justru telah melakukan apa yang saya prediksikan dalam artikel terakhir saya bahwa dia akan melakukan—yaitu, dia telah mem-banjiri pembaca

Tantangan

Page 174: Kehidupan berasal dari kehidupan

158 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dengan permainan kata-kata untuk menghidari pokok persoalan utama, yakni: jika kehidupan dihasilkan oleh kombinasi-kombinasi biokimia secara kebetulan, seperti yang dikemukakan oleh para ilmuwan, mampukah Dr. Kovoor mem-buat zat-zat kimia yang telah diberikan kepadanya menjadi hidup?

Bukannya menjawab pokok persoalan ini, dengan cerdiknya dia menulis, “Para ilmuwan telah menciptakan lebih dari se-puluh unsur, seperti fermium, plutonium, dan einsteinium.”

Namun unsur-unsur itu sangatlah jauh berbeda dengan makh-luk hidup. Dr. Kovoor mengatakan bahwa Dr. Cyril Ponnam-peruma dan Dr. Bal Gobind Khorana, pemenang Hadiah Nobel, telah mensintesa dinding-dinding pembatas protoplasma. Jika ini fakta, mengapa Dr. Kovoor belum memenuhi tantangan men-ciptakan kehidupan dengan dinding-dinding pembatas proto-plasma ini? Tantangan saya masih tetap berlaku.

Seperti untuk menginkubasi seorang bayi di dalam tabung percobaan, ini dapat dilakukan hanya jika Anda mengambil sperma dan ovum dari seorang pria dan wanita yang hidup. Dengan kata lain, benih kehidupan yang diperlukan untuk menghasilkan bayi di dalam tabung percobaan itu tidak dapat diciptakan oleh para ilmuwan tersebut. Apa nilai lebih mereka jika mereka menghasilkan sesosok bayi di dalam sebuah tabung percobaan? Tuhan telah menciptakan berjuta-juta bayi setiap hari di dalam tabung percobaan alam, yaitu rahim. Sebaliknya, para ilmuwan sedang membunuhi beribu-ribu bayi dalam rahim dengan tindakan aborsi dan menyebutnya “kemajuan ilmiah.”

Pernyataan Dr. Kovoor bahwasannya para ilmuwan adalah “pemikir-pemikir obyektif, karena mereka mendasarkan pemi-kiran-pemikirannya pada pengetahuan empiris” hanya makin menegaskan pendirian kami bahwa roh berada di luar yurisdiksi atau jangkauan indera-indera yang terbatas. Oleh karena itu, satu cara pendekatan yang sepenuhnya berbeda harus diambil. Definisi kata empiris (empirical) adalah “yang didasarkan pada pengamatan dan eksperimen.” Pengamatan dan eksperimen di-laksanakan dengan

Page 175: Kehidupan berasal dari kehidupan

159

menggunakan indera-indera yang terbatas, dan oleh karenanya, kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh tentu saja terbatas dan tidak sempurna. Dengan demikian, maka sang roh dan keberadaan Tuhan sebenarnya jauh di luar kemam-puan pengamatan Dr. Kovoor. Mengapa dia mesti begitu keras kepala? Ini adalah pokok persoalan biasa yang bisa dimengerti siapa saja.

Dr. Kovoor berkata, “Adalah kemampuan unik manusia untuk melakukan pemikiran kreatif yang membuatnya berhasil dalam perjuangan melawan hukum-hukum alam.” Ini adalah pernyataan tidak masuk akal yang akan dibuat hanya oleh orang dungu. Alam memaksa semua orang untuk menjalani usia tua, penyakit, dan akhirnya kematian. Bahkan penakluk-penakluk dunia yang paling kuat sekalipun dipaksa keluar dari tahapan kehidupan tanpa berdaya oleh alam dalam bentuk kematian yang menelan segalanya. Akankah Dr. Kovoor menjadi manusia pertama dalam sejarah yang tidak akan mati? Hal ini masih harus dilihat dulu.

Akhirnya, Dr. Kovoor berkata, “Beberapa prestasi menak-jubkan umat manusia dalam tahun-tahun terakhir ini adalah pelepasan energi atom, pesawat ruang angkasa, pendaratan di bulan,” dan seterusnya. Semua orang mengetahui bahwa hal pertama yang dilakukan ilmuwan setelah menemukan energi atom adalah membangun bom atom dan tepat pada waktunya menjatuhkan bom tersebut di Jepang, hingga membinasakan puluhan ribu korban tak berdosa dalam satu ledakan. Sungguh mengagumkan.

Dengan biaya milyaran dolar dan bertahun-tahun riset serta kerja keras, dikatakan bahwa para ilmuwan telah pergi ke bulan. Tentu saja, semua yang mereka “bawa kembali” adalah beberapa foto yang buram, segenggam batu, dan penyingkapan tabir bahwa bulan itu tandus. Dan sekarang mereka menginginkan uang lebih banyak lagi untuk pergi ke Mars. Apa yang sangat mengagumkan tentang hal ini? Ini benar-benar kegilaan. Di planet bumi kita ini, jutaan orang tanpa makanan, tempat tinggal dan pendidikan dasar. Para ilmuwan akan lebih dapat dipercaya jika mereka membelanjakan uang pembayar pajak yang susah didapat itu untuk memperbaiki nasibnya sendiri di

Tantangan

Page 176: Kehidupan berasal dari kehidupan

160 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

bumi, bukannya menghabiskan uang milyaran dolar untuk membawa bebatuan dari bulan. Batu adalah batu, apakah dari Cina, dari bulan, ataupun dari Mars. Atau apakah sains dapat mengubah batu menjadi roti dan keju dengan memberikan beberapa zat kimia?

Sekarang, untuk langsung ke pokok persoalan utama, Dr. Kovoor menanyakan atas dasar bukti obyektif apa kami membuat pernyataan-pernyataan fantastis bahwasannya baik kehidupan maupun zat adalah berasal dari kehidupan, bahwa ada yang namanya roh, ada kelahiran kembali/ reinkarnasi sang roh, dan ada satu Roh Yang Maha Tinggi, atau Tuhan. Dikatakan bahwa, “Perangilah api dengan api.” Oleh karena itu, saya ha-nya akan menunjukkan kepada Dr. Kovoor penemuan-penemuan yang resmi, rasional, dan sepenuhnya ilmiah dari tiga peneliti, semua bergelar doktor, yang merupakan anggota Bhaktivedanta Institute. Setelah meneliti bukti yang mereka kemu-kakan, orang yang benar-benar merupakan seorang rasionalis semestinya sependapat dengan kesimpulan mereka bahwa ke-hidupan tidak pernah berasal dari zat, melainkan dari kehidupan saja.

Hamsadata SvamiISKCON Sri Lanka

Setelah Sunday Times mempublikasikan korespondensi artikel-artikel ini, gerakan Hare Krishna menantang Dr. Kovoor di depan umum untuk membuktikan peryataannya bahwa kehidupan berasal dari gabungan-gabungan atau kombinasi zat-zat kimia secara kebetulan. ISKCON menawarkan di depan umum uang sejumlah lima ratus ribu rupee (enam ribu dolar) kepada Dr. Kovoor jika dia dapat menciptakan bentuk kehidupan apa saja—seekor tikus, seekor kucing, seekor nyamuk atau makhluk lain yang dapat dilihat dengan mudah—dari zat-zat kimia yang tak bernyawa. Sunday Times memuat cerita berikut:

“Pendeta tinggi kaum rasionalis Sri Lanka, Dr. Abraham T. Kovoor, yang telah menantang orang-orang selama beberapa

Page 177: Kehidupan berasal dari kehidupan

161

dasawarsa untuk membuktikan keberadaan Tuhan, keberadaan roh, dan reinkarnasi, sekarang sampai pada akhir penerimaan.”

“ISKCON (Perkumpulan Kesadaran Krishna Internasional) sekarang telah menantang Dr. Kovoor untuk mem-buktikan anggapannya bahwa kehidupan berasal dari zat.

“‘Kami, para anggota gerakan Hare Krishna, secara terbuka menantang dia untuk menghasilkan bentuk kehidupan apa saja, sekalipun itu seekor semut, dengan mencampur zat-zat kimia. Jika dia tidak dapat menyokong teorinya, maka dia seyogianya tutup mulut untuk selamanya,’ kata anggota-anggota ISKCON.

“Mereka akan menunggu Dr. Kovoor di Aula Rama-krishna Mission pada tanggal 20 September, jam 6:30 sore. Karcis masuk gratis bagi masyarakat umum.”

Sementara isu tersebut menjadi reda di media massa, Hamsadata Swami dan Dr. Kovoor terus bersilang pendapat dalam korespondensi mereka selanjutnya. Sebagian surat-surat tersebut ditulis ulang di sini.

Hamsadata SwamiISKCON Sri Lanka6 September 1977

Dr. Abraham T. KovoorAsosiasi Rasionalis Sri Lanka

Yang Terhormat Dr. Kovoor,Saya telah berunding lebih jauh dan memutuskan untuk menulis

beberapa patah kata lagi kepada Anda tentang keberadaan Tuhan, roh dan reinkarnasi sang roh. Saya percaya ketiga hal itu menarik bagi Anda.

Penyakit terbesar dalam pikiran para ilmuwan itu adalah mereka tidak percaya bahwa sesuatu merupakan sebuah kenyataan kecuali hal tersebut dibuktikan oleh eksperimen-eksperimen ilmiah. Ketika seorang ilmuwan membuat sebuah pernyataan dan dia menyokong

Tantangan

Page 178: Kehidupan berasal dari kehidupan

162 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

peryataan tersebut dengan eksperimen-eksperimen ilmiah, maka semua orang menjadi yakin sepenuh-nya, dan tidak ada persoalan-persoalan yang dipertanyakan. Ketika kami membicarakan tentang roh/ jiwa kepada para ilmuwan itu, respon mereka biasanya adalah, “Bagaimana kita bisa mendeteksi keberadaan roh itu?” Karena terbiasa bekerja dengan mesin-mesin, mereka ingin tahu apakah roh dapat di-deteksi melalui eksperimen-eksperimen ilmiah. Walaupun de-mikian para ilmuwan harus sependapat bahwa dalam dunia ilmiah mereka sekalipun ada banyak fakta yang tidak dapat dibuktikan melalui eksperimen. Faktanya adalah bahwa roh itu ada, namun untuk mengerti keberadaannya kita harus mene-rima pengetahuan dari orang yang benar—Sri Krishna (Tuhan) atau wakil-Nya dalam garis perguruan, yakni guru spiritual.

Semua orang dalam komunitas ilmiah mengetahui bahwa ahli matematika bekerja dengan sebuah bilangan imajiner yang disebut “i,”yang merupakan akar kuadrat dari minus satu (V-1= i). Bilangan/ angka ini tidak terdapat di antara angka-angka bi-asa (1,2,3, dan seterusnya). Biarpun demikian, cabang-cabang ilmu matematika penting—misalnya, teori fungsi-fungsi analitik—didasarkan pada satuan imajiner ini. Tanpa bantuan cabang ilmu matematika ini, maka berbagai teori dan persoalan rumit tidak dapat dipecahkan. Dengan demikian keberadaan bilangan ini tidak dapat disangkal lagi; namun begitu, tidak ada eksperimen yang bisa dilakukan untuk membuktikannya. Dengan cara yang sama, ilmuwan di bidang ilmu mekanika statistik juga menggunakan bermacam-macam model konseptual—misalnya, ansambel—untuk menjelaskan teori-teori dan argu-men-argumen mereka. Ini semua di luar bidang sains eksperi-mental. Jika para ilmuwan bersedia menerima model-model imajiner dan konseptual ini, apalah sulitnya menerima pengetahuan sempurna yang diberikan oleh Sri Krishna, ilmuwan yang paling hebat?

Teori ilmiah lain yang berada di luar batas sains eksperimental adalah azas atau prinsip ketidakpastian Heisenberg. Pernyataan dari prinsip ini adalah tidak mungkin secara bersamaan menentukan kedudukan dan momentum (daya gerak) suatu obyek. Dalam bahasa matematika,

Page 179: Kehidupan berasal dari kehidupan

163

dinyatakan bahwa hasil dari ketidakpastian-ketidakpastian dalam nilai-nilai kedudukan dan momentum yang terukur (hasil dari massa dan kecepatan) tidak mungkin lebih kecil daripada kesatuan konstan Planck. Tidak satu pun teknik eksperimental yang ada saat ini dapat membuktikan prinsip ini. Walaupun demikian, para ilmuwan di seluruh dunia menerima pernyataan ini sebagai sebuah fakta, karena mengetahui bahwa bukti eksperimental berada di luar kemampuan mereka. Demikian halnya, tidak ada eksperimen ilmiah untuk membuktikan Hukum Ketiga Thermodinamika. Hukum ini, seperti yang dirumuskan oleh Planck, menyatakan bahwa entropy dari sebuah kristal sempurna pada tingkat (derajat) nol absolut sama dengan nol. Sesungguhnya tidak ada cara untuk mengukur entropy-entropy absolut tersebut. Oleh karena itu, bukti hukum ini berada di luar bidang sains eksperimental.

Juga perlu diketahui bahwa yang namanya teori-teori ilmiah itu terus-menerus berubah. Sebagai contoh, pada permulaan abad sembilan belas (1808), John Dalton, dalam pengembangan teori atomnya, menyatakan bahwa atom-atom tidak dapat dibagi-bagi lagi. Walaupun demikian, menuju akhir abad sembilan belas dan permulaan abad dua puluh, diketahui bahwa teori atom Dalton tidak lagi dapat dianggap benar. Saat itu diamati bahwa atom-atom dapat dibagi-bagi lagi menjadi partikel-partikel fundamental seperti elektron, proton, dan neutron. Juga ditemu-kan bahwa beberapa atom dapat memancarkan partikel-partikel alpha dan beta, yang dengan demikian menghasilkan atom-atom baru, dan sebagainya. Sebenarnya, yang namanya bom-bom atom itu adalah sebuah akibat dari penemuan-penemuan ini. Dalam cara serupa, selama abad delapan belas dan sem-bilan belas, ilmu mekanika Newton mempunyai satu pengaruh yang luar biasa pada pikiran-pikiran ilmuwan, karena teori-teori mekanika itu dapat diterapkan pada obyek-obyek material yang nyata. Namun demikian, pada permulaan abad dua puluh, dengan adanya penemuan-penemuan tentang partikel-partikel fundamental, disadari bahwa ilmu mekanika Newton gagal dalam menggambarkan gerakan-gerakan dari partikel-partikel tersebut. Dengan demikian, ilmu mekanika quantum

Tantangan

Page 180: Kehidupan berasal dari kehidupan

164 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dikem-bangkan untuk menerangkan fenomena yang ditampilkan oleh partikel-pertikel tersebut. Teori-teori ini dipenuhi dengan spe-kulasi pemikiran, dan teori-teori itu juga mengalami perubahan. Sebagaimana halnya teori-teori ilmiah dahulu dan saat ini meng-alami perubahan, maka kita dapat mengerti bahwa teori-teori ilmiah masa depan akan juga berubah.

Semua ini benar-benar menunjukkan bahwa otak para ilmu-wan yang sangat dihormati itu tidaklah sempurna, dan sebagai akibatnya, teori-teori yang dikemukakan oleh otak-otak ini akan selalu tetap tidak sempurna. Sesungguhnya, pengetahuan yang sempurna tidak dapat diubah, tetapi untuk mendapatkan penge-tahuan yang sempurna orang harus datang kepada sumber yang sempurna pula. Sumber itu adalah Krishna dan kesusastraan Veda. Tentu hal ini mungkin tampak seperti sebuah pernyataan yang tak bisa dipercaya bagi otak ilmiah milik Anda, yang telah ter-biasa menguji segalanya dengan instrumen-instrumen ilmiah dan dengan apa yang disebut-sebut logika, alasan, deduksi, hipotesis dan teori, namun meskipun begitu hal ini merupakan sebuah fakta. Ini dapat dimengerti oleh siapa pun yang cukup ilmiah untuk melakukan percobaan atau penyelidikan pada dirinya sendiri dengan mengikuti praktik-praktik yang dian-jurkan dalam kitab-kitab Veda, di bawah bimbingan seorang insan yang telah insaf akan jati dirinya.

Proses tersebut sebenarnya sangatlah praktikal. Guru spiritual menentukan proses dari disiplin spiritual tersebut, dan murid melaksanakannya sesuai petunjuk-petunjuk yang telah dibe-rikan. Jika sang murid mengalami hasil yang diprediksikan, maka dia menyimpulkan bahwa guru spiritual tersebut adalah benar. Jika sang guru spiritual benar-benar bonafide, maka ha-silnya akan meyakinkan. Prosedur ini sangat mirip dengan yang dilakukan seorang ilmuwan jujur yang melaporkan hasil-hasil yang diperolehnya sesuai dengan metode eksperimentalnya. Orang yang ingin membuktikan atau menguji hasil-hasil tersebut dapat menjalani sendiri eksperimen yang sama. Ketika hasil yang sama dihasilkan oleh beberapa ilmuwan, maka hal itu diterima sebagai sebuah kebenaran ilmiah.

Page 181: Kehidupan berasal dari kehidupan

165

Kesimpulannya, saya ingin menunjukkan bahwa apabila seseorang mempercayai bahwa kehidupan berasal dari zat bukan dari roh, perhatian dia terhadap moralitas sangatlah berkurang. Jika semua kehidupan hanyalah sebuah gabungan yang rumit dari reaksi-raksi kimiawi yang terjadi secara kebetulan, dan jika kesadaran tertinggi tidak ada, tidak ada pencipta dan pengendali, untuk apa perlu pengekangan moral. Ini bukanlah sebuah filsafat baru. Di zaman Yunani kuno, Epicurus menyatakan dalil bahwa segalanya hanyalah sebuah gabungan atom-atom dan hampa, tidak lebih daripada itu. Sekarang ini kata “epicure” menggambarkan seseorang yang mempunyai kegiatan utama menikmati makanan dan minuman enak. Kesimpulannya adalah bahwa filsafat yang menyatakan bahwa gabungan-gabungan kimiawi secara kebetulan itu adalah asal-usul kehidupan merupakan filsafat yang menggiring pada kesenangan indera yang tanpa batas, namun hal itu sama sekali tidak ilmiah. Kita bisa melihat satu contoh yang gamblang betapa kacau dan buruknya filsafat ini dalam praktik aborsi di dunia saat ini. Ka-rena dididik bahwa embrio bukanlah benar-benar makhluk hidup melainkan hanya sekumpulan zat kimiawi tak hidup, maka orang telah diyakinkan untuk membunuh anak-anak mereka yang belum lahir, yang ada dalam rahim, tanpa rasa belas kasih sedikit pun.

Saya akan sangat tertarik menerima pemikiran-pemikiran Anda tentang poin-poin ini dan saya siap membahas hal tersebut lebih lanjut jika Anda memiliki keragu-raguan tentang hal-hal tersebut.

Saya harap surat ini menemui Anda dalam keadaan sehat.

Hormat saya, Hamsadata SvamiDr. Abraham T. KovoorAsosiasi Rasionalis Sri Lanka10 September 1977

Tuan Hamsadata SvamiISKCON Sri Lanka

Tantangan

Page 182: Kehidupan berasal dari kehidupan

166 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

Dengan Hormat,Dari surat-surat [Anda] jelas bahwa merupakan hal yang sia-sia bagi

saya, yang mendasarkan filsafat saya pada bukti ilmiah yang ada, dan Anda, yang mendasarkan keyakinan Anda pada kitab suci meragukan yang disebut kitab-kitab Veda, berusaha meyakinkan satu sama lain.

Jika Anda bersikeras bahwa saya harus memperkuat pendapat saya, dengan sebuah pembuktian di muka umum, bahwasannya kehidupan berasal dari unsur-unsur yang tak berdaya melalui evolusi kimiawi di bawah keadaan-keadaan tertentu, saya juga mempunyai hak yang sama untuk meminta Anda memperkuat pernyataan Anda bahwa “apa pun yang kita lihat dalam kehi-dupan ini adalah ciptaan Tuhan, dan ciptaan itu terus berlanjut setiap saat” dengan membuktikannya di mata publik. Selama Anda tidak hendak meminta “Tuhan” Anda untuk memperlihat-kan hal ini, maka Anda tidak perlu mengharapkan saya menun-jukkan secara sepihak.

Menurut pendapat saya, alam semesta ini hanyalah materi dan energi dalam waktu dan ruang. Tidak ada soal pencipta, sebab materi (zat), energi, ruang dan waktu tidak memiliki per-mulaan ataupun akhir. Berbagai bentuk organisma bumi, baik yang sudah punah maupun yang bertahan, adalah hasil-hasil dari berjuta-juta tahun evolusi biologis molekul-molekul makro protein yang terbentuk di bumi sebagai sebuah akibat evolusi kimiawi di bawah kondisi-kondisi yang cocok.

Dapatkah Anda memberitahu saya siapakah yang menciptakan “Tuhan” Anda, dan di manakah Dia sebelum alam semesta ini diciptakan?

Yang Mencari Kebenaran, Dr. Abraham T. Kovoor

Hamsaduta SvamiISKCON Sri Lanka

Page 183: Kehidupan berasal dari kehidupan

167

15 September 1977

Dr. Abraham T. KovoorAsosiasi Rasionalis Sri Lanka

Dengan Hormat Dr. Kovoor,Saya telah menerima surat Anda tertanggal 10 September 1977,

dan telah memperhatikan isinya dengan saksama.Jika sia-sia berusaha untuk meyakinkan pandangan kita satu sama

lain, lalu apakah makna dari sains Anda, rasionalisme dan pencarian kebenaran? Penutup surat Anda—“Yang mencari kebenaran”—memberi kesan bahwa Anda belum menemukan kebenaran tersebut. Itulah kekurangan Anda: Anda belum me-nemukan kebenaran, tapi Anda bersikap dan berbicara seakan Anda dalam pengetahuan kebenaran.

Aphorisme pertama Vedanta-sutra adalah athato brahma-jijñasa: “Dalam bentuk kehidupan manusia orang seyogianya menyelidiki tentang Kebenaran Mutlak, atau Tuhan.” Anda tidak tahu apakah Tuhan itu, namun masih tetap menulis, “Tidak ada soal sang pencipta... Berbagai bentuk organisma bumi, yang sudah punah maupun yang bertahan, adalah hasil-hasil dari berjuta-juta tahun evolusi biologis molekul-molekul makro protein yang terbentuk di bumi sebagai sebuah akibat dari evolusi kimiawi di bawah kondisi-kondisi yang sesuai.” Dalam bahasa (Inggris) yang sederhana, Anda bermaksud mengatakan bahwa kehidupan adalah sebuah hasil gabungan zat kimiawi secara kebetulan. Jadi jika ini merupakan sebuah fakta—dan jika dengan pernyataan ini Anda ingin memantapkan kredibilitas Anda sebagai seorang rasionalis, seorang ilmuwan, dan seorang pen-cari kebenaran—lalu mengapa Anda mengalami kegagalan berulang-kali untuk menggabung beberapa zat kimiawi dan membuat zat-zat tersebut menjadi hidup, seperti yang telah saya tantang Anda berkali-kali untuk melakukannya?

Anda mengatakan filsafat Anda didasarkan pada “bukti ilmiah yang ada.” Jadi, di manakah bukti ilmiah bahwasannya kehidupan berasal

Tantangan

Page 184: Kehidupan berasal dari kehidupan

168 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dari zat-zat kimia? Campurlah zat-zat kimia itu dan buktikan! Anda mengatakan, “Menurut pendapat saya, alam semesta ini hanyalah zat (materi) dan energi dalam waktu dan ruang.” Dari manakah zat, energi, waktu dan ruang ini berasal? Tanpa memberikan alasan atau bukti apa pun, Anda menyatakan, “Tidak ada soal pencipta, sebab materi (zat), energi, ruang dan waktu tidak memiliki permulaan ataupun akhir.” Kemudian Anda bertanya kepada saya, “Siapakah yang menciptakan ‘Tuhan’ Anda, dan di manakah Dsebelum alam semesta ini diciptakan? Peryataan-pernyataan Anda tidak konsisten. Pertama Anda mengatakan bahwa zat (materi), energi, waktu dan ruang tidak memiliki permulaan ataupun akhir, dan kemudian Anda menanyakan di manakah Tuhan sebelum penciptaan alam semesta ini. Ini jelas-jelas bertentangan. Ini menunjukkan bahwa Anda masih memiliki satu jalan panjang untuk ditelusuri dalam pencarian kebenaran.

Riset mencapai kesimpulannya apabila orang menerima pe-ngetahuan dari kitab-kitab Veda. Memang, Vedanta berarti “akhir pengetahuan.”

Bukannya menyediakan bukti untuk mendukung pernyataan-pernyataan Anda yang fantastik, Anda berusaha menutupi po-kok persoalan yang sebenarnya dengan balas menantang Tuhan untuk menciptakan kehidupan. Taktik semacam ini adalah seperti seorang pengemis tanpa uang yang menantang pemerintah untuk menunjukkan sumber pendapatannya dulu, ketika dia dibawa ke depan hakim untuk menunjukkan harta hasil penda-patan dia. Tantangan semacam itu akan sulit dilayani.

Menurut hukum Romawi, Yunani, Inggris, Amerika atau hu-kum internasional, tanggung jawab untuk memberikan bukti yang memuaskan terletak pada penggugat, dia yang menuduh, bukan pada tergugat. Anda menuduh kitab-kitab Veda itu me-ragukan, Tuhan merupakan ilusi/ khayalan dan orang-orang yang mengikuti Tuhan dan kitab-kitab Veda itu sakit jiwa, du-ngu, mudah tertipu, fanatik dogmatis. Namun tanggung jawab untuk memberikan bukti yang memuaskan ada pada Anda. Tanpa memberikan alasan atau bukti,

Page 185: Kehidupan berasal dari kehidupan

169

Anda berkata, “Tidak ada soal pencipta... segalanya adalah soal gabungan biokimiawi yang terjadi secara kebetulan.” Haruskah saya menerima ini se-cara membabi-buta? Beban tanggung jawab itu ada pada Anda. Campurlah zat-zat kimia itu dan hasilkanlah kehidupan. Itulah sains. Namun tak seorang ilmuwan pun mampu menciptakan seekor nyamuk remeh dari zat-zat kimia. Oleh karena itu, dalam beberapa keadaan, adalah Anda, bukan kami, yang mungkin sakit jiwa, dungu, mudah tertipu, dogmatis dan fanatik sekali.

Para ilmuwan suka mendiskreditkan kitab-kitab Veda dengan mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut adalah tulisan orang-orang pribumi yang bertakhyul. Namun orang-orang pribumi macam apakah mereka yang menulis sebuah bahasa yang memiliki tata bahasa, komposisi, puisi, dan irama yang sangat sempurna yang mana seorang sarjana memerlukan dua belas tahun untuk menguasai tata bahasanya saja? Orang-orang pribumi macam apakah mereka yang ribuan tahun yang lalu menyusun bagian-bagian waktu mulai dengan sepersepuluh ribu dari satu detik hingga jangka waktu alam semesta seluruhnya? Orang pribumi macam apakah mereka yang mampu menggam-barkan, ribuan tahun yang lalu, semua planet yang ditemukan oleh para ilmuwan modern baru-baru ini? Di manakah ilmuwan masa kini yang dapat menggambarkan proses pembuahan (atau penghamilan) yang terjadi di dalam rahim secara sempurna, seperti yang dilakukan oleh yang disebut-sebut orang pribumi itu ribuan tahun silam? Bagaimana orang-orang pribumi yang tidak beradab ini mampu menggolongkan dan menyebutkan dalam kitab-kitab Veda semua jenis kehidupan, yang berjumlah 8.400.000 itu? Bagaimana bisa kitab-kitab Veda yang dianggap sebagai tulisan-tulisan meragukan karya orang-orang pribumi yang tak beradab, mengandung keterangan yang sistematis ten-tang pokok-pokok persoalan seperti musik, obat-obatan, kesenian, politik, arsitektur, kesejahteraan dan psikologi? Bagaimana mungkin orang-orang pribumi yang tidak beradab bahkan mengetahui seni membaca dan menulis, sedikit banyak menggambarkan atom dan energi atom? Bagaimana mereka mampu memberikan deskripsi-deskripsi tentang orbit planet-planet, ukuran planet-planet tersebut,

Tantangan

Page 186: Kehidupan berasal dari kehidupan

170 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

gerhana-gerhana dan ukuran alam semesta, dan bagaimana mereka dapat menggam-barkan roh dan Roh Tertinggi, Tuhan?

Jika Krishna adalah Tuhan bagi orang Hindu pribumi, mengapa seorang ilmuwan semacam Oppenheimer menaruh perhatian kepada Krishna dengan mempelajari Bhagavad-gita yang disabdakan oleh-Nya? Mengapa Einstein, Schopenhauer, Kant, Hegel, Emerson, Thoreau, Schweitzer dan beberapa ilmuwan yang lebih penting dan lebih brillian daripada Anda membaca kesusastraan Veda—khususnya Bhagavad-gita—jika ini adalah buku-buku yang penuh takhyul dan gagasan gila orang-orang pribumi yang tidak beradab tersebut? Apa kekuasaan Anda? Apakah Anda lebih hebat daripada Tuhan? Apakah Anda berpikir bahwa orang-orang yang berilmu tinggi dan terhormat ini semua adalah orang-orang dungu dan kurang ajar yang tidak memiliki hal lebih baik untuk dilakukan selain menghabiskan waktu mereka yang berharga untuk membaca tulisan-tulisan orang-orang pribumi yang tidak beradab? Atau mungkinkah bahwa kitab-kitab Veda adalah buku-buku tentang pengetahuan yang aslinya diberikan oleh Tuhan pada permulaan dunia, dan bahwasannya mereka terpelihara dengan cara diteruskan dalam sebuah tradisi Veda berupa garis perguruan, hal yang malangnya Anda tidak ketahui sama sekali?

Sebagai seorang ilmuwan, Anda sebaiknya meluangkan sedikit waktu dan meneliti kitab-kitab Veda itu dengan sungguh-sungguh menurut baik buruknya masing-masing, bukan menurut pendapat-pendapat yang sudah terbentuk sebelumnya yang berasal dari spekulasi pemikiran dan eksperimen yang terbatas dan tidak sempurna.

Apakah seseorang berbicara menegakkan keberadaan Tuhan ataupun menentang keberadaan Tuhan, inti persoalannya ada-lah Tuhan. Anda berkata, “Saya harap Anda mengerti bahwa untuk memberikan bukti hal-hal yang tidak ada, bukanlah cara ilmu pengetahuan.” Namun kita melihat yang namanya ilmuwan tersebut sangat sibuk berusaha membuktikan ketidakberadaan Tuhan. Jika Tuhan tidak ada, mengapa repot-repot memikirkan tentang Dia? Menurut logika, orang tidak dapat memahami sesuatu yang tidak ada. Dan jika sebuah entitas yang tidak ada tidak dapat dipahami,

Page 187: Kehidupan berasal dari kehidupan

171

maka mana ada soal pembahasannya sekalipun, baik secara positif maupun negatif?

Adalah merupakan kegilaan aneh dari banyak ilmuwan bahwa mereka tampaknya tidak dapat meninggalkan pokok bahasan tentang Tuhan, yang menurut mereka tidak memiliki eksistensi. Kita melihat bahwa seluruh tujuan dari riset ilmiah mereka adalah untuk membenarkan penentangan mereka terhadap kekuasaan Tuhan dan kitab-kitab suci dengan berusaha menemukan sebuah sebab dan alasan alternatif bagi kehidupan dan ciptaan. Walaupun para ilmuwan ini lebih suka mempercayai bahwa kehidupan berasal dari zat-zat kimia yang tak berdaya, tidak ada seorang pun yang pernah mengamati sebuah peristiwa semacam itu. Oleh karena itu, satu ilmu pengetahuan yang didasarkan pada kepercayaan-kepercayaan seperti itu ha-nya bisa jadi sebuah ilmu pengetahuan bagi orang-orang kurang ajar dan dungu.

Tantangan saya kepada Anda, atau kepada ilmuwan mana pun yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari zat-zat kimia, masih tetap berlaku: campurlah zat-zat kimia dan ciptakanlah kehidupan. Mengapa Anda tak mampu melakukannya? Anda berkata, “Ini adalah seperti ini. Ini adalah seperti itu,” lalu mengapa Anda tidak menciptakan kehidupan? Sinar matahari tersedia, tanah ada, air, udara, api dan semua unsur lain-nya ada, dan kehidupan sedang diciptakan oleh Tuhan. Jika Anda lebih hebat daripada Tuhan, mengapa Anda tidak mampu menciptakan sesuatu? Apalah gunanya pembicaraan Anda jika Anda tidak mampu menciptakan kehidupan? Tidak pula Anda mampu menghentikan usia tua, penyakit ataupun kematian. Pembicaraan Anda hanyalah bualan kosong belaka. Anda tidak mampu melakukan apa pun, namun Anda masih tetap berkoar, mengatakan bahwa kehidupan berasal dari zat-zat kimia. Anda adalah seorang ilmuwan yang hanya pandai bicara, dan saya seorang ilmuwan praktikal. Ambillah beberapa zat kimia dan selamatkanlah diri Anda sendiri dari usia tua, penyakit dan kematian. Saya telah meminta Anda untuk menciptakan sebuah telur—mana telurnya? Ayam adalah ilmuwan yang lebih baik daripada Anda, sebab ia menghasilkan telur

Tantangan

Page 188: Kehidupan berasal dari kehidupan

172 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

dan dalam sebulan menghasilkan ayam berikutnya. Oleh karena itu, Anda kurang penting daripada seekor ayam. Ayam menghasilkan kehidupan, namun Anda tidak mampu menghasilkan apa pun selain omong kosong.

Dalam pelayanan kepada Krishna, Hamsaduta Svami

Setelah ditantang untuk membuktikan bahwa dia dapat menciptakan kehidupan di sebuah pertemuan umum, Dr. Kovoor menolak untuk hadir, dengan mengatakan bahwa dia tidak merasa wajib untuk membuktikan bahwa dia dapat menciptakan kehidupan kalau Tuhan sendiri tidak hadir secara pribadi untuk membuktikan hal yang sama. Times memberitakan hal ini de-ngan tajuk berita “Dr. Kovoor yang Bingung Mengelak dari Tanggung Jawab.” Kemudian Srila Hamsaduta Swami mengirim surat terakhir ini kepada Dr. Kovoor.

Hamsaduta SwamiISKCON Sri Lanka21 September 1977

Dr. Abraham T. KovoorAsosiasi Rasionalis Sri Lanka

Yang Terhormat Dr. Kovoor,Anda ingin menempatkan diri Anda sendiri di atas Tuhan, tetapi

penyembah-penyembah Tuhan mengalahkan Anda, seperti yang dituliskan surat kabar dengan benar. Saya yakin bahwa para pembaca juga diberi penerangan berkenaan dengan teori bahwasannya kehidupan berasal dari zat-zat kimia.

Anda mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa Anda adalah ilmuwan pertama di dunia yang ditantang secara resmi oleh ISKCON, dan Anda juga orang pertama yang diungkap secara menyeluruh

Page 189: Kehidupan berasal dari kehidupan

173

di media massa. Kasus Anda adalah sebuah peristiwa penting dalam sejarah. Oleh karena kehidupan spiritual di sebagian besar komunitas keagamaan telah lama padam, hampir tidak ada seorang pun yang mampu mengemukakan sudut pandang Ketuhanan secara benar pada zaman modern ini. Akan tetapi, Perkumpulan Kesadaran Krishna Internasional memperkenalkan yuga-dharma, metode agama yang benar-benar ilmiah untuk zaman ini: metode tersebut secara sempurna mengajarkan dan mengikuti agama Veda. Tentu setiap gerakan keagamaan menyatakan diri sebagai yang asli, namun kita harus membedakan yang asli dari yang palsu. Kekurangan Anda ada-lah bahwa oleh karena Anda telah berulang-kali dikecewakan oleh penipu-penipu spiritual yang Anda temui, Anda telah me-nyimpulkan secara dini bahwa semua agama palsu. Anda ingin mencap Tuhan dan agama sebagai sesuatu yang palsu, namun kepalsuan dapat dimengerti hanya dalam kaitannya dengan pengimbangnya yang asli. Hal itu gagal Anda ketahui. Anda tidak mengetahui yang mana yang dimaksud asli.

Saya tidak mengatakan bahwa semua ilmuwan adalah penipu, namun saya sungguh mengatakan bahwa siapa pun yang me-nyatakan bahwa kehidupan berasal dari zat (materi) yang tak berdaya adalah benar-benar seorang yang dungu atau seorang penipu. Sebenarnya, Anda adalah kedua-duanya—sebab Anda berpegang teguh pada pemikiran yang tolol bahwa kehidupan berasal dari zat-zat kimia. Apa perbedaan antara teori Anda dan teori para ahli kimia, yang berusaha (dan gagal) untuk membuat emas dari zat-zat kimia? Ilmuwan modern mencemooh para ahli kimia itu—namun ia bermaksud untuk menciptakan kehidupan dari zat-zat kimia. Apakah ini bukan puncak ke-bodohan? Saya masih tetap terbuka untuk diyakinkan bahwa kehidupan berasal dari zat-zat kimia, jika Anda mampu membe-rikan bukti dengan menciptakan kehidupan dari zat-zat kimia.

Sekarang hidup Anda hampir mencapai akhir, dan pada saat kematian, ketika utusan-utusan maut datang menjemput roh Anda, mungkin Anda akan ingat semua ini dan mengerti segalanya. Namun hal itu akan sangat terlambat, sebab Anda ditarik keluar tanpa daya

Tantangan

Page 190: Kehidupan berasal dari kehidupan

174 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN

untuk mengulangi perjuangan kehidupan duniawi yang lain dalam bentuk kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit. Namun jika seseorang bersungguh-sungguh mengucapkan Hare Krishna, maka dia dapat diselamatkan dari per-juangan besar ini. Saya berharap Anda akan berbuat demikian.

Hamsaduta Svami

Dari awal karir kesadaran Krishna-nya sebelas tahun yang lalu, Srila Hamsaduta dasa Swami telah menunjukkan semangat misionaris yang berapi-api. Setelah bergabung dengan ISKCON di New York City, dia membantu mendirikan pusat-pusat kesa-daran Krishna di Montreal, Boston, Vancouver dan Berkeley. Pada tahun 1969, Srila Prabhupada meminta dia untuk pergi ke Jerman, dan selama lima tahun berpetualang di negeri tersebut, dia mengajarkan ilmu pengetahuan kesadaran Krishna, membuka pusat-pusat kesadaran Krishna dan mengawasi (mengatur) terjemahan bahasa Jerman dan publikasi buku-buku Srila Prabhupada, yaitu Bhagavad-gita Menurut Aslinya, Srimad-Bhagavatam, Ajaran Sri Caitanya dan buku-buku lainnya. Pada tahun 1976 Srila Prabhupada memberi dia perintah untuk meninggalkan kehidupan duniawi (sannyasa), dan sekarang, sebagai seorang anggota Governing Body Commission (Dewan Pengurus) dan wali Bhaktivedanta Book Trust , Srila Hamsaduta dasa Swami mengatur kegiatan-kegiatan ISKCON di Sri Lanka (Ceylon) dan Northwest America (Amerika Barat Laut) dan menyebarkan kesadaran Krishna di seluruh India selatan.

(Catatan editor: Dr. Abraham T. Kovoor meninggal dunia pada tanggal 18 September 1978, di Sri Lanka. Walau dikatakan bahwa beliau sedang berjuang melawan kanker, penyebab kematiannya diputuskan sebagai kegagalan jantung.)

Page 191: Kehidupan berasal dari kehidupan

175Tantangan

Page 192: Kehidupan berasal dari kehidupan

176 KEHIDUPAN BERASAL DARI KEHIDUPAN